View of MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS KOMPETENSI DASAR MEMAHAMI DAN MERESPON MAKNA DALAM TEKS MONOLOG SANGAT SEDERHANA DENGAN PENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 1 AROSBAYA KABUPATEN BANGKALAN SEMESTER GENAP TAHUN PE

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS
KOMPETENSI DASAR MEMAHAMI DAN MERESPON MAKNA
DALAM TEKS MONOLOG SANGAT SEDERHANA DENGAN
PENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN SISWA KELAS VII-A SMP
NEGERI 1 AROSBAYA KABUPATEN BANGKALAN SEMESTER
GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Sunarjo
email:arionarjo@gmail.com/dyahmasruro@gmail.com

Abstrak: Dalam proses belajar mengajar untuk dapat membawa siswa dalam situasi yang
konkrit, dapat digunakan suatu alat bantu pembelajaran yang tepat yaitu dengan
menggunakan media pembelajaran. Dalam hal ini media pembelajaran bisa berupa bukubuku pustaka, benda tiruan, benda-benda peninggalan, peta, gambar, foto, OHP, alat dan
sarana apa saja yang dapat membantu guru dan siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Prinsipnya media pembelajaran akan sangat berguna bagi siswa, sebab ia
akan memiliki pengalaman langsung, memiliki tanggapan yang kuat dan dengan
demikian sesuatu yang mereka pelajari akan mudah diterima dan mudah dipahami.
Situasi yang demikian tentu potensial untuk meningkatkan prestasi belajarnya.
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa guru telah menggunakan media
pembelajaran secara memadai dalam kegiatan belajar mengajar. Dan terdapat
peningkatan prestasi belajar siswa yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran
yang lengkap terdapat peningkatan yang signifikan baik pada saat proses ataupun pada

saat evaluasi. Ini bisa terlihat dari nilai rata rata yang diperoleh pada siklus I dan siklus II
terdapat peningkatan. Siklus I 75,6 sedangkan pada siklus II 81,4 Ini berarti ada
peningkatan yang singnifikan tentang perolehan hasil belajar siswa.
Kata Kunci : Prestasi Belajar, Media Pembelajaran

Abstract: In the process of teaching and learning to be able to bring students in concrete
situations, can be used an appropriate learning tool that is by using the media learning. In
this case the learning media can be literature books, artificial objects, objects relics, maps,
images, photos, OHP, tools and any means that can help teachers and students in
achieving learning objectives. The principle of learning media will be very useful for
students, because it will have direct experience, have a strong response and thus
something they learn will be easy to accept and easy to understand. Such a situation is
certainly potential to improve learning achievement. Based on the results of research can
be seen that the teacher has used the learning media adequately in teaching and learning
activities. And there is an increase in learning achievement of students who are taught by
using a complete learning media there is a significant increase either during the process or
at the time of evaluation. This can be seen from the average value obtained in cycle I and
cycle II there is an increase. Cycle I 75.6 while in cycle II 81.4 This means that there is a
significant increase on the acquisition of student learning outcomes.
Keywords: Learning Achievement, Learning Media


210

Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Inggris, Sunarjo

sarana apa saja yang dapat membantu

Pendahuluan
Perkembangan ilmu pengetahuan

guru dan siswa dalam mencapai tujuan

yang begitu pesat, mendorong berkem-

pembelajaran.

bang pula ilmu pendidikan sesuai

pembelajaran akan sangat berguna bagi


dengan kemajuan ilmu pengetahuan

siswa, sebab ia akan memiliki penga-

tersebut. Untuk mentrans-formasikan

laman langsung, memiliki tanggapan

materi yang begitu padat dan sulit

yang kuat dan dengan demikian sesu-

menjadi dengan mudah diterima oleh

atu yang mereka pelajari akan mudah

para siswa bukan pekerjaan yang

diterima dan mudah dipahami. Situasi


mudah. Untuk itu diperlukan media

yang demikian tentu potensial untuk

pembantu agar siswa dengan mudah

meningkatkan

menyerap materi yang diberikan oleh

Inilah yang mendorong penulis untuk

guru. Masalahnya adalah sekarang

menyusun karya ini, apa benar media

bagaimana agar dalam proses trans-

pembelajaran mempunyai kontribusi


formasi sikap dan nilai tersebut dapat

yang positif terhadap prestasi belajar.

Prinsipnya

prestasi

media

belajarnya.

berjalan dengan lancar, mudah dite-

Berdasarkan latar belakang terse-

rima oleh siswa dan dapat menyatu

but, rumusan masalah dalam penelitian


raga dengan kepribadian siswa, siswa

ini adalah:

harus dibawa pada situasi yang konkrit,

1. Bagaimana

penggunaan

media

agar siswa dapat mengamati sendiri,

pembelajaran dalam setiap kegiatan

menanggapi

sendiri


dan

memiliki

belajar mengajar mata pelajaran

pengalaman

sendiri

yang

bersifat

Bahasa Inggris kompetensi dasar
menjadi “Memahami dan Merespon

nyata.
Dalam proses belajar mengajar


Makna dalam Teks Monolog Sangat

untuk dapat membawa siswa dalam

Sederhana” pada siswa kelas VII-A

situasi yang konkrit, untuk suatu alat

SMP Negeri 1 Arosbaya Kabupaten

bantu pembelajaran yang tepat, yaitu

Bangkalan Semester Genap tahun

dengan menggunakan media pembe-

ajaran 2014/2015?

lajaran. Dalam hal ini media pembe-


2. Bagaimana prestasi belajar mata

lajaran bisa berupa buku-buku pustaka,

pelajaran

benda tiruan, benda-benda peningga-

petensi dasar menjadi “Memahami

lan, peta, gambar, foto, OHP, alat dan

dan Merespon Makna dalam Teks

211

Bahasa

Inggris


kom-

Jurnal Pendidikan Volume 7, Nomor 2, Desember 2015, hlm 210--- 225

Monolog Sangat Sederhana” pada

2. Ingin

mendapatkan

data

dan

siswa kelas VII-A SMP Negeri 1

informasi tentang prestasi belajar

Arosbaya


mata

Kabupaten

Bangkalan

pelajaran

Bahasa

Inggris

Semester Genap tahun Pelajaran

kompetensi dasar menjadi “Mema-

2014/2015?

hami dan Merespori Makna dalam
Teks Monolog Sangat Sederhana”

3. Bagaimana kontribusi penggunaan
media

pembelajaran

terhadap

pada siswa kelas VII-A SMP Negeri

prestasi

belajar

pelajaran

1 Arosbaya Kabupaten Bangkalan

Bahasa Inggris kompetensi dasar

Semester Genap tahun Pelajaran

menjadi “Memahami dan Merespon

2014/2015

mata

Makna dalam Teks Monolog Sangat

3. Ingin mendpatkan bukti tentang

Sederhana” pada siswa kelas VII-A

kontribusi penggunaan media pem-

SMP Negeri 1 Arosbaya Kabupaten

belajaran terhadap prestasi belajar

Bangkalan Semester Genap tahun

mata

Pelajaran 2014/2015?

kompetensi dasar bahasan menjadi

pelajaran

Bahasa

Inggris

“Memahami dan Merespon Makna
Berdasarkan

rumusan

masalah

dalam Teks Monolog Sangat Seder-

diatas, tujuan dalam penelitian ini

hana” pada siswa kelas VII-A SMP

adalah:

Negeri

1. Ingin mendapatkan data dan infor-

Bangkalan Semester Genap tahun

masi tentang penggunaan media

1

Arosbaya

Kabupaten

Pelajaran 2014/2015.

pembelajaran di SMP Negeri 1
Arosbaya, Kabupaten Bangkalan

Ada dua manfaat yang diharapkan

dalam setiap kegiatan belajar me-

dicapai setelah penelitian dilakukan

ngajar

yaitu :

mata

pelajaran

Bahasa

Inggris kompetensi dasar menjadi

1. Untuk metode sumbangan pemi-

“Memahami dan Merespon Makna

kiran kepada semua pihak yang

dalam Teks Monolog Sangat Seder-

memiliki kepedulian terhadap pe-

hana” pada siswa kelas VII-A SMP

ningkatan mutu pendidikan tentang

Negeri

betapa media pembelajaran me-

1

Arosbaya

Kabupaten

Bangkalan Semester Genap tahun
Pelajaran 2014/2015.

212

miliki

kontilbusi

yang

positif

Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Inggris, Sunarjo

terhadap

peningkatan

prestasi

belajar siswa.
2. Untuk

tivitas. Dengan perkataan lain dalam
penelitian ini tidak ada alat penelitian

metode

sumbangan

pe-

baku yang telah disiapkan sebelumnya.

mikiran kepada guru-guru pada

Lokasi dalam penelitian ini adalah

umumnya, khususnya guru bidang

“lokasi situasi social”, terdiri dari

studi Bahasa Inggris bahwa pemi-

tempat, pelaku, dan kegiatan (Nasution

lihan dan penggunaan media pem-

S. 1992). Dengan demikian yang

belajaran yang tepat akan sangat

dimaksud lokasi dalam penelitian ini

membantu dalam upaya mening-

adalah sebagai berikut :

katkan prestasi belajar siswa.

1. Dari aspek “tempat”, ialah lokasi
dimana proses pembelajaran berlangsung

Metode

penelitian

research)

kelas

VII-A

(action-

1 Arosbaya Kabupaten Bangkalan

pendekatan

Semester Genap Tahun Pelajaran

tindakan

berdasarkan

:

Sekolah Menengah Pertama Negeri

Penelitian ini menggunakan metode

yaitu

2014/2015.

naturalistic (kualitatif).Penelitian ini
memandang kenyataan sebagai sesuatu

2. Dari aspek pelaku, ialah guru

yang berdimensi jamak, utuh dan

Bahasa Inggris (sekaligus sebagai

merupakan satu kesatuan serta open-

peneliti),

ended.Karena itu tidak mungkin di-

kelas VII-A yang terlibat dalam

susun rancangan penelitian yang terinci

interaksi belajar mengajar dikelas.

dan fixed sebelumnya. Ranca-ngan

3. Dari aspek kegiatan, ialah proses

guru

dan

siswa-siswa

penelitian berkembang selama proses

pembelajaran

penelitian berlangsung. Peneliti dan

dengan menggunakan media pem-

objek yang diteliti saling berinteraksi,

belajaran di kelas VII-A semester

yang proses penelitiannya dilakukan

Genap Sekolah Menengah Pertama

dari “luar” dan dari “dalam”, dengan

Negeri

banyak melibatkan fudgmet. Dalam

Bangkalan, yang dilakukan oleh

pelaksanaannya

guru dan siswa dalam interaksi

peneliti

seka-ligus

berfungsi sebagai alat peneliti yang
tentunya

tidak

dapat

1

Bahasa

Arosbaya

Inggris

Kabupaten

belajar mengajar.

melepaskan

Sumber data yaitu berupa subyek

sepenuhnya dari unsur-unsur subyek-

penelitian yang dapat memberikan

213

Jurnal Pendidikan Volume 7, Nomor 2, Desember 2015, hlm 210--- 225

informasi

yang

dapat

membantu

menentukan

rata-rata

ber-dasarkan

perluasan teori (Bog dan Biklen,

prosentase data, sebagai hasil yang

1990). Sumber data dalam penelitian

diperolh dalam penelitian ini.Besar

ini adalah guru, siswa kelas VII-A

kecilnya nilai prosentase dari masing-

Sekolah Menengah Pertama Negeri 1

masing kelompok data di-lanjutkan

Arosbaya

Bangkalan,

dengan pengintrepretasian data.Untuk

dalam proses belajar mengajar bahasa

intepretasi data meng-gunakan tabel

Inggris kompetensi dasar “Memahami

kualifikasi prosentase.

dan merespon makna dalam teks

Penggolongan

Kabupaten

nilai

prosentase

monolog sederhana” dan hasil belajar

siswa menggunakan buku petunjuk

siswa dalam Semester Genap Tahun

Pelaksanaan

Penilaian

di

Pelajaran 2014/2015, dengan menggu-

Menengah

Pertama

(Depdikbud,

nakan media pembelajaran.

1994/1995 : 10), sebagai berikut :

sekolah

Dalam penelitian ini peneliti meng-



Sangat baik

= 85 – 100% (A)

gunakan analisis data ( pengolahan



Baik

= 70 – 84% (B)

data) prosentase dengan rumus sebagai



Cukup

= 55 - 69% (C)

berikut:



Kurang

= 40 – 45% (D)

P=



Kurang sekali = 0 – 30% (E)

Keterangan :
P : Prosentase

Pengertian Media

F : frekuensi dari jawaban alternative

Kata media berasal dari bahasa

yang berhubungan dengan masalah yang

Latin yang merupakan bentuk jamak

ditanyakan.
N : Jumlah

dari data medium yang secara harfiah
seluruh

responden

yang

menjawab pertanyaan-pertanyaan tertentu.

berarti perantara atau pengantar pesan
dari penginim ke penerima pesan.

Untuk mendapat gambaran yang
jelas, maka hasil belajar siswa pada
siklus I dan siklus II diolah berdasarkan rumus prosentase.Besar kecilnya
nilai prosentase tersebut kemudian
diadakan

rekapitulasi

data

untuk

Sulaeman (1988) mengartikan medium
sebagai alat komunikasi, yaitu segala
sesuatu

yang membawa informasi

(pesan-pesan) dari sumber informasi
kepada penerimanya. Alat-alat komunikasi menurut Sulaeman antara lain
film, televisi, radio, rekaman audio-

214

Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Inggris, Sunarjo

vidio, transparansi slide, bahan-bahan

mengartikan media sebagai segala

cetakan dan sebagainya. Untuk lebih

bentuk dan saluran yang diguna-

lengkapnya berikut ini dikemukakan

kan orang untuk menyalurkan

beberapa pengertian media menurut

pesan atau informasi.

beberapa ahli.
a.

b.

c.

d.

g.

Nasional

(Sadiman dkk, 1986), mengartikan

bahwa media adalah beberapa

media adalah bentuk-bentuk ko-

jenis komponen dalam lingkungan

munikasi baik tercetak maupun

slswa yang dapat merangsang

audio-visual sarta peratalatannya.

untuk belajar.

Berdasarkan beberapa pengertian

(1970),

Briggs (1970), berpendapat bahwa

media seperti tersebut diatas dapat

media adalah segala alat fisik yang

disimpulkan

dapat

segala sesuatu yang dapat digunakan

menyajikan

pesan

serta

bahwa

media

adalah

merangsang siswa untuk belajar.

untuk menyalurkan pesan dan pengirim

AECT (1977), mengartikan media

ke penerima pesan sehingga dapat

sebagai segala bentuk dan aluran

merangsang pikiran, perasaan, per-

yang diperlukan dalam proses

halian dan minat siswa sedemikian

penyampaian informasi.

rupa agar terjadi proses belajar.

Wikinson

(1980),

mengartikan
Pengertian pembelajaran
Kata

bahan selain buku teks yang dapat

pembelajaran

sebagai

dipergunakan untuk menyampai-

padanan kata dan Bahasa Inggris yaitu

kan informasi dalam situasi belajar

instruction. Kata instruction mem-

mengajar.

punyai pengertian yang lebih luas

Hamidjojo

dan

Dirgisoemarto

daripada pengajaran. Jika kata penga-

segala

jaran berada dalam konteks guru-murid

bentuk perantara yang dipakai

di kelas (ruang) formal, pembelajaran

orang untuk menyebarkan ide

atau instruction mencakup pula kegia-

sehingga

tan belajar mengajar tanpa dihadiri

(1981),

f.

Pendidikan

mengemukakan

Gagne

media sebagai segala alat dan

e.

Asosiasi

media

adalah

gagasan

itu

sampai

kepada penerima.

oieh guru secara fisik (di kelas). Ka-

Asosiasi Teknologi dan Komuni-

rena di dalam instruction yang ditekan-

kasi Pendidikan (AECT, 1986),

kan adalah proses belajar. Maka usaha-

215

Jurnal Pendidikan Volume 7, Nomor 2, Desember 2015, hlm 210--- 225

usaha yang tercantum dalam memani-

nya proes belajar/mengajar ke tingkat

pulasi sumber-sumber belajar agar

yang lebih efektif dan efisien.

terjadi proses belajar dalam diisi siswa
Fungsi Media Pembelajaran

disebut pembelajaran.
Menyimak

antara

media dan pembelajaran seperti tersebut di atas, di bawah ini akan
dikemukakan

pendapat

Sebagaimana lazim ditemui di

pengertian

para

ahil

tentang pengertian media pembela-

dalam proses belajar mengajar di
sekolah-sekolah tradisional, para siswa
dibiasakan hanya untuk mendengarkan
apa yang diajarkan guru di depan
kelas.

jaran.
a. Wingkel (1987), mengartikan media
pembelajaran

secara

luas

yaitu

setiap orang, meteri atau peristiwa
yang metode kesempatan kepada
siswa untuk memperoleh penge-

b. Hamidjojo (1981), mengartikan
media pembelajaran adalah media
yang penggunaanya diintegrasikan
dengan tujuan dan isi pengajaran
yang biasanya sudah dituangkan
dalam Garis-garis Besar Program
Pengajaran (GBPP) dan dimak-

mengajar pada sistem verbalisme ini
sangat kurang membangkitkan aktivitas siswa. Siswa jarang/hampir tidak
untuk

berbuat

dan

mencari hal-hal yang baru melainkan
hanya mendengarkan dengan pasif apaapa yang telah disampaikan oleh guru.
Tanpa disadari oleh guru hal ini dapat
mengakibatkan kurangnya minat dan
kegairahan siswa dalam mengikuti
pelajaran yang disajikan.
Mulyono Tj. dkk (1980) mengemukakan fungsi media pembelajaran

tan belajar mengajar.
Dari dua pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud

sebagai berikut:
a.

membantu

kemudahan

mengajar bagi guru.

wujud yang dapat dipakai sebagai
sumber belajar yang dapat merangsang

Dapat

belajar bagi siswa dan kemudahan

media pembelajaran adalah segala

perhalian

dan

kepala. Kecenderungan proses belajar

sudkan untuk mempertinggi kegia-

perasaan,

mencatat

dipaksakan untuk menghafalkan di luar

pemah diajak

tahuan, keterampilan dan sikap.

pikiran,

Kemudian

b.

dan

kemauan sehingga mendorong terjadi-

216

MelaIui alat bantu, pengajaran
konsep/tema

pelajaran

yang

abstrak dapat diwujudkan dalam

Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Inggris, Sunarjo

c.

d.

e.

bentuk konkrit, (contoh : model

tujuan

dan kerjanya).

belajar pendekatan multi media.

Jalannya pelajaran tidak membo-

dan

kebutuhan

Tidak ada satu mediapun yang

sankan dan tidak monoton (satu

dapat sesuai dan cocok untuk

cara saja).

segala mecam kegiatan belajar.

Semua

indera

dapat

Oleh sebab itu, sebaliknya dalam

diaktifkan dan turut berdialog/

proses belajar mengajar dipilih

berproses. Sehingga kelemahan

data bentuk media tertentu yang

dalam salah satu indera (mata atau

paling cocok dengan tujuan belajar

telinga)

dan kebutuhan belajar, sebelum

dapat

murid

diimbangi

oleh

kekuatan indera lain.

media

Lebih menarik minat, kesenangan

proses belajar mengajar.

murid-murid serta metode variasi

f.

b.

belajar

c.

tersebut

dipakai

dalam

Media tertentnu cenderung lebih

atau mendekati style (cara, kese-

tepat

nangan) belajar murid-murid.

pembelajaran tertentu disbanding-

Membantu

mendekatkan

dipakai

untuk

tujuan

dunia

kan dengan media yang lain.

teori/konsep dengan dunia realitas.

Contohnya : Apabila guru ingin
mengembangkan daya imajinasi

Prinsip-prinsipUmum Penggunaan
Media Pembelajaran
Agar penggunaan media pembela-

siswa, maka media audio seperti
radio, kaset dan piringan hitam

jaran dapat menghasilkan sesuatu yang

akan lebih cocok dibandingkan

optimal, maka setiap pengguna agar

dengan media lainnya.

memperhatikan prinsip-prinsip umum-

d.

Penggunaan berbagai media secara

nya, yaitu:

berlebihan dan tidak berdasarkan

a.

Tidak ada satupun teknik atau

pada teori pemilihan media dalam

strategi mengajar dan media pem-

tempo yang relative singkat, justru

belajaran yang harus dipakai tanpa

akan menghamburkan isi pesan/

melibatkan strategi dan media

pelajaran yang disajikan.

lainnya. Oleh karena itu dalam

e.

Sebelum media digunakan dalam

mengajar hendaknya dipergunakan

proses belajar mengajar, guru

berbagai

media

hendaknya melakukan persiapan

pembelajaran yang sesuai dengan

yang cermat. Hanya dengan cara

teknik

dan

217

Jurnal Pendidikan Volume 7, Nomor 2, Desember 2015, hlm 210--- 225

f.

demikian, guru dapat menguasai

demikian

seluruh isi pelajaran dan proses

selanjutnya bahwa media hanya

belajar mengajar dapat berlang-

merupakan

sung sesuai dengan tujuan yang

Kalau situasi

telah ditetapkan.

untuk mengubah sangat sulit.

siswa

dipersiapkan

juga

teIah

belakang.

demikian, maka

sebelumnya

dan

Kriteria Pemilihan Media
a.

sebaik-baiknya

sehingga

dapat

berperan sebagai peserta belajar
yang aktif dan bertanggung jawab

masih

1.

yang

murah.
2.

sus

dibahas menggunakan media.

menjadi bagian integral dan sistem

3.

khusus

Mudah

diperoleh,

dalam

arti

daerah sekitar, tidak perlu meme-

diberlakukan secara tepat dan

san khusus di perusahaan tertentu.

professional, sehingga media tidak
4.

Bersifat fIeksibel, artinya dapat
dimanfaatkan untuk berbagai tuju-

bantu mengajar atau hanya sekedar

an intruksional dan tidak diper-

mengisi waktu luang, tetapi benar-

gunakan oleh factor luar. Misalnya

benar merupakan satu mata rantai

kemajuan teknologi, nilai budaya

datam sistem pembelajaran.

dan keinginan pemakai media itu

Jangan sekali-kali menggunakan
sekedar

keterampilan

media tersebut mudah didapat di

pembelajaran. Artinya media dapat

sekedar bernasib menjadi alat

atau

dalam mengoperasikannya.

Media perlu diusahakan agar dapat

untuk

Bersifat praktis dan sederhana,
tidak memerlukan pelayanan khu-

relevan dengan topik yang akan

media

Bersifat ekonoinis, dalam penger-

uang, maka tergolong relative

dengan media, siswa telah diberi
sumber

hal-hal

tian bila dikurskan dengan nilai

belajar. Misalnya sebelum belajar

membaca

mempertimbangkan

yang bersifat umum, antara lain:

pada setiap kejadian selama proses

tugas

Kriteria umum
Disebutkan kriteria umum karena

siswa juga harus diberlakukan

h.

hiburan

siswa

Selama belajar dengan media,
sebaiknya

g.

tanggapan

sendiri.

pengisi

waktu yang kosong dengan tujuan

5.

rerkreasi (hiburan), karena dengan

218

Komponen-komponen sesuai dengan tujuan, artinya misi, keadaan

Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Inggris, Sunarjo

b.

fisik, dan pesan yang dibawa oleh

lukan pemilihan media yang tepat

media harus sesuai dengan tujuan.

dan berbeda.

Kriteria khusus

4. Tingkat kesukarannya

Kriteria khusus dalam meinilih
media

pengajaran

tergantung

Media

dan

yang

digunakan

harus

disesuaikan dengan taraf berfikir

tujuan pembelajaran itu sendini. Hal ini

siswa,

sehingga

mengingat masing-masing mata pelaja-

terkandung

ran memiliki karakteristik yang ber-

dengan mudah dipahami oleh siswa.

di

makna

yang

dalamnya

dapat

beda antara mata pelajaran yang satu
dengan yang lainnya. Namun demikian
ada beberapa hal yang perlu diperhartikan dalam pemilihan media ini.
1. Ketepatannya

dengan

a) Obyektivitas

tujuan

pengajaran

atas dasar tujuan-tujuan intruksional
telah

b) Program pengajaran
c) Sasaran program

Artinya media pengajaran dipilih

yang

Faktor-faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Memilih Media Pembelajaran

ditetapkan.

d) Kualitas Teknik
e) Keefektifan dan Efisiensi Penggu-

Apakah

naan

berisikan aspek kognitif, afektif
ataukah psikomotor. Rumusan tu-

Jenis-jenis Media Pembejaran

juan yang jelas akan memudahkan

Jenis

dalam menentukan dan memilih

banyak ragam jenisnya, dan dalam

media yang tepat.

penggunaanya

media

pembelajaran

bisa

sangat

digolongkan

menurut jenis, isi dan sifatnya.

2. Cara pencapaian tujuan tersebut
Artinya apakah pencapaian tujuan

a. Menurut Fungsinya

tersebut melalui belajar sendiri,

1. Visual

Media:

media

untuk

belajar kelompok atau interaksi

dilihat

seperti

gambar,

foto,

antara guru dengan siswa.

bagan, skema, grafik, film, slide

3. Dukungan

terhadap

isi

bahan

dan lain sebagainya.
2. Audio media : media didengar-

pelajaran
Bahan pelajaran yang bersifat fakta,

kan, radio, piringan hitam, tape

konsep, dan generalisasi memer-

recorder.

219

Jurnal Pendidikan Volume 7, Nomor 2, Desember 2015, hlm 210--- 225

3. Gabungan a dan b : film bicara,
tv, video tape.

pada diri seseorang. Perubahan itu
dapat terjadi dalam bidang keteram-

4. Display media papan tulis, papan

pilan, kebiasaan, sikap, pengetahuan
atau prestasi”. (Natawijaya, 1987:7).

bulletin, dan papan panel.

Ahli

5. Print Media: barang-barang ce-

lain

berpendapat

bahwa

tak, buku, surat kabar, majalah

“Belajar adalah sesuatu pertumbuhan

dll.

atau perubahan dalam diri seseorang

6. Pengalaman
tiruan,

dan

yang dinyatakan dengan cara-cara

permainan,

bertingkah laku yang baru, berkat

sebenarnya

praktikum,

karyawisata, dramatisasi, simu-

pengalaman

lasi dan diorama.

Hamalik, 1982:28). Dari dua penger-

b. Klasifikasi Lain
1. Media

dan

latihan.

(Qomar

tian tersebut dapat dikatakan bahwa

Grafis:

gambar,

foto,

belajar adalah perubahan tingkah laku,

sketsa, diagram, chart, bagan,

hasil tanggapan dan stimulasi yang

skema, grafik, poster, peta dan

ada, dan tidak bisa menjadi bisa dan

globe.

tidak mengerti menjadi mengerti.
Prestasi

2. Media Studio: radio, recorder
pita

(tape,

casstte),

piringan

hitam dan laboraturium.

silde,

terhadap

adalah

“Hasil

kemampuan

untuk menguasai suatu masalah atau

3. Media Proyeksi:
 Tetap:

pengukuran

belajar

problem dengan menggunakan standar
film

strip,

overhead, proyektor.

tetentu” (Moh. Surya, 1983:156). Pengertian tersebut jika dikaitkan dengan

 Bergerak : film hidup bersuara.

prestasi belajar siswa adalah perolehan
hasil

belajar

siswa setelah siswa

mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Prestasi Belajar Siswa
Agar mendapatkan gambaran yang
jelas tentang prestasi belajar secara
lengkap,

dalam

uraian

ini

akan

dipaparkan terlebih dahulu pengertian
belajar. “Belajar adalah sesuatu proses
perubahan tingkah laku yang terjadi

Kontribusi Media Pembelajaran
terhadap Prestasi Belajar Siswa
Dari sekian banyak uraian tentang
media pembelajaran seperti tersebut
diatas, secara singkat dapat dikatakan
bahwa media pembelajaran itu dapat
dibagi menjadi dua, yaitu, media

220

Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Inggris, Sunarjo

audible (dapat didengar) dan media

dan pengalaman ini akan dapat diingat

visible (dapat dilihat). Alat-alat ter-

lebih lama di dalam memorinya.
Didalam setiap kegiatan belajar

sebut gunanya untuk membuat agar

mengajar guru selalu berupaya bagai-

cara berkomunikasi lebih efektif.
Dari uraian di atas dapat ditangkap

mana caranya agar dalam kegiatan

makna yang terkandung di dalamnya,

tersebut terjadi proses transformasi

bahwa media audio-visual dapat me-

ilmu dan nilai ke dalam diri siswa.

nyampaikan pengertian atau informasi

Banyak faktor yang mempengaruhi

dengan cara yang konkrit atau lebih

prestasi belajar siswa, baik faktor dari

nyata

dalam maupun faktor dari luar.

daripada

yang

disampaikan

dengan kata-kata, dicetak atau ditulis.
Ini artinya media dengan audio-visual
membuat

suatu

pengertian

atau

informasi menjadi lebih berarti. Siswa
akan

lebih

cepat

belajar

dengan

melihat alat-alat sensor, seperti gambar, bagan. Contoh benda atau model
daripada sekian banyak kata dari guru.
Tentu kita semua sependapat dengan

Hasil Penelitian
Siklus I
Setelah menggunakan menggunakan
media pembelajaran, refleksi awal
perbaikan dan penyempurnaan proses
pembelajaran memahami dan merespon makna dalam teks monolog sangat
sederhana bahasa Inggris ada pening-

ungkapan “sedetik memandang lebih

katan hasil belajar.

bebrarti daripada sejuta kata”. Ung-

Siswa merasakan ada perubahan dalam

kapan ini menunjukan bahwa visualisasi terhadap hal-hal yang menjadi
pusat bahasan dalam kegiatan belajar
mengajar sangatlah penting. Proses
belajar mengajar akan berjalan lebih
baik jika siswa selain mendengar juga
sekaligus dapat melihat sesuatu yang
sedang dijelaskan oleh guru. Siswa
akan lebih cepat dan mudah mengerti

dirinya, ada kemampuan dalam belajar
nilai rata-rata sebelum siklus I mencapai 59 atau 59 % dalam kategori
cukup.
Kemampuan belajar ini dapat dilihat
keaktifan siswa dalam mengerjakan
LKS, siklus 1 pada tabel 1
Tabel 1: Keaktifan siswa dalam
mengerjakan LKS siklus I

tentang apa yang dimaksud oleh guru

221

No

Indikator

1
2

Berdisiplin waktu
Aktivitas
yang
tinggi

Jumlah
Siswa
20
21

Prosentase
(%)
66.67
70

Jurnal Pendidikan Volume 7, Nomor 2, Desember 2015, hlm 210--- 225
3
4
5

Mengerjakan tepat
waktu
Mengerjakan
sebaik mungkin
Bergairah belajar
Rata – rata

21

70

10 soal yang dikerjakan 8 soal dapat

21

70

dikategorikan benar, sedang yang 2

24
21,4

80
72.22

adalah salah. Selanjutnya guru mengadakan perbaikan dan penyempurnaan

Dari

dapat

dalam proses pembelajaran peman-

ini

tapan penggunaan menggunakan media

keaktifan siswa dalam pengerjakan

pembelajaran untuk menghadapi kegia-

LKS, belum memenuhi harapan (masih

tan selanjutnya ialah tahap penilaian.

dibawah 75%) namun sudah ada

Pada saat mengerjakan evaluasi terlihat

peningkatan dari sebelum siklus I nilai

adanya motivasi siswa untuk saling

rata-rata siswa dalam mengerjakan

berprestasi dengan mengerjakan tugas

LKS mencapai 59 atau 59 %, pada

dengan sebaik-baiknya, hal ini dapat

siklus 1 ini nilai rata-rata siswa

dilihat pada tabel 3 berikut ini.

disimpulkan

data

diatas

bahwa

siklus

mencapai nilai 71.25

I

atau 72.2 %,
Tabel 3: Evaluasi Siklus I

berarti kategori cukup.
Tabel 2: Keaktifan siswa pada
pembahasan hasil pengerjakan LKS
Siklus I
No

Indikator

1
2

Berdisiplin waktu
Aktivitas
yang
tinggi
Mengerjakan
tepat waktu
Mengerjakan
sebaik mungkin
Bergairah belajar
Rata – rata

3
4
5

No

Indikator

1
2

Berdisiplin waktu
Aktivitas
yang
tinggi
Mengerjakan tepat
waktu
Mengerjakan
sebaik mungkin
Bergairah belajar
Rata – rata

3

Jumlah
Siswa
21
24

Prosentase
(%)
70
80

24

80

23

76,67

24
23,2

80
76

Jumlah
Siswa
28
30

Prosentase
(%)
68.2
73.1

28

68.2

29

70.7

Dari data tersebut diatas terlihat

31
29

75.6
71.2

bahwa dalam evaluasi siklus I ini ada

4
5

peningkatan yang cukup berarti dalam
Dari

data

diatas

dapat

mengerjakan evaluasi siklus I ini yaitu

disimpulkan bahwa pada siklus ini

siswa mencapai nilai rata-rata 76 atau

aktifitas siswa telah menunjukkan ada

76% dalam kategori baik.

peningkatan walau belum memuas-

Dari Hasil Evaluasi Belajar

kan.Siswa mencapai nilai rata-rata 71.2

Siklus I ini ada peningkatan nilai rata-

atau 71.2 % (masih dibawah 75%),

rata sebelum Siklus I dengan setelah

berarti masih dalam kategori cukup.

diadakan penelitian yaitu meningkat

Dari jawaban siswa di papan tulis dari

16.6% dari rata-rata 59% menjadi

222

Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Inggris, Sunarjo

75.6%,

bahwa

Dari data diatas dapat di-

pembelajaran dengan menggunakan

simpulkan bahwa pada siklus II terjadi

menggunakan

peningkatan aktifitas siswa pada saat

dapat

dapat

disimpulkan

media

pembelajaran

meningkatkan

hasil

belajar

mengerjakan

LKS

Siklus

II.Data

ketrampilan berbicara bahasa Inggris,

aktifitas siswa dalam mengerjakan

yaitu sempurna dalam kategori baik.

LKS II mencapai nilai rata-rata 76.5

Namun masih perlu perbaikan terhadap

atau 76.5%.

beberapa siswa yang nilainya masih
rendah

(kurang

dari

60).

Perlu

Dibanding dengan aktifitas mengerjakan LKS pada siklus I mencapai

penyempurnaan pada Siklus II, tentang

nilai

proses

dan

sedangkan pada siklus II mencapai

rekomendasi catatan di lapangan untuk

nilai rata-rata 76.5%, berarti ada

perbaikan pembelajaran berikutnya.

peningkatan 5.3%.

pembelajaran,

refleksi

rata-rata

71.2

atau

71.2%,

Berikut ini data aktifitas siswa dalam
Siklus II

pembahasan LKS Siklus II di papan

Dengan melihat hasil proses dan hasil
evaluasi belajar siswa pada siklus 1,
penulis melakukan penyempurnaanpenyempurnaan pada proses pembelajaran tindakan, refleksi dan catatan
lapangan dan pemantapan penggunaan
menggunakan

media

pembelajaran

pada Siklus II ini yang hasilnya dapat
dilihat pada tabel 4 sebagai berikut.
Tabel 4: Aktifitas Siswa
Pengerjakan LKS Siklus II
No

Indikator

1
2

Berdisiplin waktu
Aktivitas
yang
tinggi
Mengerjakan tepat
waktu
Mengerjakan
sebaik mungkin
Bergairah belajar
Rata – rata

3
4
5

Prosentase
(%)
76.67
80

23

76.67

23

76.67

24
23.4

80
76.5

purnaan. Guru terlebih dahulu menuliskan nomor-nomor soal yang akan
dikerjakan, untuk mempermudah guru
koreksi dan penugasan ke papan tulis
dengan beberapa siswa saja perwakilan
dari masing-masing kelompok agar
proses pengerjakan di papan tulis lebih
teratur, yang hasilnya dapat dilihat

Pada

Jumlah
Siswa
23
24

tulis yang telah diadakan penyem-

pada tabel 5 sebagai berikut:
Tabel 5: Aktifitas Siswa
Pembahasan LKS Siklus II
No

Indikator

1
2

Berdisiplin waktu
Aktivitas
yang
tinggi
Mengerjakan tepat
waktu
Mengerjakan
sebaik mungkin
Bergairah belajar
Rata – rata

3
4
5

223

Pada

Jumlah
Siswa
34
35

Prosentase
(%)
82.9
85.3

32

78.0

33

80.4

33
33

80.4
81.4

Jurnal Pendidikan Volume 7, Nomor 2, Desember 2015, hlm 210--- 225

Dari data diatas menunjukkan
pada saat pembahasan LKS Siklus II

rata-rata 76 atau 76%, ada kenaikan
nilai 10.8 %.

ini nilai rata-rata siswa mencapai 81.4
atau 81.4%, berarti mengalami kenai-

Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan

kan dibanding dengan pembahasan
dan

LKS di papan tulis pada siklus 1.
Pada Siklus 1 aktifitas siswa
dalam pembahasan LKS mencapai
nilai rata-rata 71.2 atau 71.2% data
pada aktifitas pembahsan LKS Siklus
II mencapai rata-rata 81.4 atau 81.4%,

hasil

evaluasi

belajar

siswa

menunjukkan bahwa dengan penggunaan menggunakan media pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan
memahami

dan

merespon

makna

dalam teks monolog sangat sederhana,
dibandingkan sebelum Siklus I dan

berarti ada peningkatan 10.2%.
Terus diadakan penyempurnaan-penyempurnaan dan perbaikan untuk
menghadapi evaluasi selanjutnya. Berikut ini data aktifitas siswa dalam
evaluasi Siklus II, sebagaimana tabel 6,

siklus sebelum menggunakan Media
pembelajaran
memahami

dalam
dan

meningkatkan

merespon

makna

dalam teks monolog sangat sederhana
bahasa Inggris siswa kelas VII-A.
Berdasarkan data dan informasi yang

sebagai berikut:

didapat selama penelitian terbukti,
Tabel 6: Aktifitas Siswa Pada

bahwa guru telah menggunakan media

Evaluasi Siklus II

pembelajaran secara memadai dalam

No

Indikator

1
2

Berdisiplin waktu
Aktivitas
yang
tinggi
Mengerjakan tepat
waktu
Mengerjakan
sebaik mungkin
Bergairah belajar
Rata – rata

3
4
5

Jumlah
Siswa
35
36

Prosentase
(%)
85.3
87.8

34

82.9

36

87.8

37
36

90.2
86.8

kegiatan belajar mengajar. Bahwa dari
hasil data yang diperoleh yaitu dalam
melihat peningkatan prestasi belajar
siswa yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran yang
lengkap terdapat peningkatan yang

Dari data diatas menunjukkan
hasil evaluasi siklus II mencapai nilai
rata-rata 86.8 atau 86.8 %, berarti ada
peningkatan nilai dibanding dengan
hasil evaluasi siklus I yang mencapai

signifikan

baik

pada

saat

proses

ataupun pada saat evaluasi. Ini bisa
terlihat dari nilai rata rata yang
diperoleh pada siklus I dan siklus II
terdapat peningkatan. Siklus I 75,6

224

Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Inggris, Sunarjo

sedangkan pada siklus II 81,4 Ini
berarti ada peningkatan yang singnifikan tentang perolehan hasil belajar
siswa.
Daftar Pustaka
Carin, A.A. 1993. Teaching Modern
Science.New York: Mc. Millan
Publishing Company.
Oemar Hamalik, (1982), Media
Pendidikan, Alumni Bandung.
-------, Metode Belajar dan KesulitanKesulitan Belajar. Bandung : Tarsito
Djajadisastro, Jusuf, (1985), Metode
Mengajar Jilid II, Bandung :
Angkasa
Arrends,
R
1997.
Classroom
Instruction and Management.
New York: Mc GrowHill Companies.
Nasution, S. (1972). Dikdaktik Sekolah
Pendidikan Guru. Azas-azas
Dikdaktik
Metodologi
Pengajaran dan Evaluasi.
Jakarta: Depdikbud.
Bagio Sucahyo, (1985). Menjadi Guru
yang
Berhasil.
Surakarta:
Mutiarasolo.
Cece Wijaya, Tabrani Rusyam, A.
(1991). Keampuan Dasar Guru
Dalam PBM.
Bandung: Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 1988. DasarDasar Evaluasi Pendidikan,
Bina Aksara.

225