hukum Ham Demokrasi dalam Islam

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum, HAM, dan Demokrasi dalam Islam berisi penjelasan konsep
hukum islam, HAM menurut islam dan demokrasi dalam Islam yang meliputi
prinsip bermusyawarah dan prinsip dalam ijma’. HAM dan Demokrasi
merupakan konsepsi kemanusiaan dan relasi sosial yang dilahirkan dari
sejarah peradaban manusia di seluruh penjuru dunia. HAM dan demokrasi
juga dapat dimaknai sebagai hasil perjuangan manusia untuk mempertahankan
dan mencapai harkat kemanusiaannya, sebab hingga saat ini hanya konsepsi
HAM dan demokrasilah yang terbukti paling mengakui dan menjamin harkat
kemanusiaan.Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan
seperangkat hak yang menjamin derajatnya sebagai manusia. Hak-hak inilah
yang kemudian disebut dengan hak asasi manusia, yaitu hak yang diperoleh
sejak kelahirannya sebagai manusia yang merupakan karunia Sang Pencipta.
Karena setiap manusia diciptakan kedudukannya sederajat dengan hak-hak
yang sama, maka prinsip persamaan dan kesederajatan merupakan hal utama
dalam interaksi sosial. Namun kenyataan menunjukan bahwa manusia selalu
hidup dalam komunitas sosial untuk dapat menjaga derajat kemanusiaan dan
mencapai tujuannya. Hal ini tidak mungkin dapat dilakukan secara individual.
Akibatnya, muncul struktur sosial. Dibutuhkan kekuasaan untuk menjalankan

organisasi sosial tersebut
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Hukum dalam Islam ?
2. Apa saja yang menjadi sumber dari Hukum dalam Islam ?
3. Bagaimana tujuan Hukum dalam Islam ?
4. Bagaimana HAM dalam Islam ?
5. Bagaimana demokrasi dalam Islam ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian, sumber dan sistem Hukum
dalam Islam.
2. Untuk mengetahui dan memahami HAM dalam Islam.
3. Untuk mengetahui dan memahami demokrasi dalam Islam.

1

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hukum Dalam Islam
Hukum Islam adalah hukum yang ditetapkan oleh Allah melalui wahyu-Nya

yang kini terdapat dalam Al Qur’an dan dijelaskan oleh Nabi Muhammad sebagai
Rasul-Nya melalui Sunnah beliau yang kini terhimpun dengan baik dalam kitab-kitab
hadits. Terdapat perbedaan pendapat antara ulama ushul fiqh dan ulama fiqh dalam
memberikan pengertian hukum syar’i karena berbedanya sisi pandang mereka. Ulama
fiqh berpendapat bahwa hukum adalah akibat yang ditimbulkan oleh tuntutan yaitu
wajib, sunnah, haram, makruh dan mubah. Sedangkan ulama ushul fiqh mengatakan
bahwa yang disebut hukum adalah dalil itu sendiri. Mereka membagi hukum tersebut
kepada dua bagian besar yaitu hukum taklifi dan hukum wadh’i. Hukum taklifi
berbentuk tuntutan dan pilihan yang disebut dengan wajib, sunnat, haram, makruh dan
mubah.
Dan hukum wadh’i terbagi kepada lima macam yaitu sabab, syarat, mani’,
shah dan bathal. Masyarakat Indonesia disamping memakai istilah hukum Islam juga
menggunakan istilah lain seperti syari’at Islam, atau fiqh Islam. Istilah-istilah tersebut
mempunyai persamaan dan perbedaan. Syari’at Islam sering dipergunakan untuk ilmu
syari’at dan fiqh Islam dipergunakan istilah hukum fiqh atau kadang-kadang hukum
Islam, yang jelas antara yang satu dengan yang lain saling terkait.

B. Sumber Hukum dalam Islam
Ada 2 sumber hukum dalam islam yaitu :
1. Al-Qur’an sebagai sumber hukum

Alquran merupakan sumber ajaran teologi, hukum, mistinisme, pemikiran,pendidikan,
akhlak dan lain-lain
Tiga Fungsi: sebagai petunjuk bagi umat manusia, yang berupa :
a) Meluruskan aqidah manusia
b) Meneguhkan kemuliaan manusia dan HAM
c) Mengarahakan manusia untuk selalu berbuat baik sesuai ajaran Allah swt.
d) Sebagai pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari.
e) Memberikan batasan-batasan tertentu.
Pada masa keemasan Islam, Alquran dijadikan paradigma dalam segala aspek
kehidupan dan Rasulullah SAW.
2. Hadits Sebagai Sumber Hukum Setelah Al-Quran.
Definisi: Hadis adalah penuturan sahabat tentang Rasulullah baik mengenai
perkataan, perbuatan, dan taqrirnya. Keshahihan Hadis: Hadis yang dapat digunakan sebagai
sumber adalah hadis yang sahih dan hasan. Hadis dha’if tidak dapat dipakai sebagai sumber
hukum. Sebagian ulama membolehkan menggunakan hadis dha’if sebagai dalil dengan
syarat:
2

a) Kedha’ifanya tidak terlalu lemah
b) Memiliki beberapa jalur sanad

c) Tidak mengatur masalah yang pokok, hanya sampai hukum sunnah atau makhruf.
Penentuan kesahihan hadis dibuat oleh ulama sehingga terjadi perbedaan pendapat. Al
Qur`an menyerukan beriman dan menaati Rasulullah SAW.Terdapat pada ayat-ayat berikut
ini :
a. Surat Annisa ayat 59
b. Surat Ala`raf ayat 158
c. Al Najm ayat 3-4
3. Ijma’
Ijma merupakan hukum Islam yang ditetapkan oleh para ulama ketika
permasalahan tersebut tidak ada dibahas dalam Al Qur`an dan Hadits sebab Islam
adalah agama yang Universal yang mengikuti perkembangan jaman. Dan adapun
yang dapat mengajukan Ijma ini adalah Mujtahid yaitu orang yang menguasai Al
Qur`an dan Hadits serta bisa memberikan pemahaman atas itu.
4. Qiyas
Defenisi Qiyas adalah penerapan hukum analogi terhadap sesuatu yang telah
ditettukan hukumnya contohnya terhadap minuman khamar dan tuak, narkoba dll
yang itu tidak secara langsung disebutkan dalam Al Qur`an dan Hadits.Adapun syarat
untuk Qiyas ini sbb:
1) Asal (pokoknya) terdapat dalam hukum nashnya.
2) Fara`(cabang) yaitu sesuatu yang belum dapat nash hukumnya.

3) Hukum Al-Asal yaitu hukum syari yang terdapat dalam hukum
nashnya dalam hukum asalnya.
4) Lillat yaitu sifat yang didasarkan atas hukum asal atau dasar Qiyas
yang dibangun asalnya.

C. Tujuan Hukum Islam
Tujuan hukum islam secara umum adalah Dar-ul mafaasidiwajalbul mashaalihi
(mencegah terjadinya kerusakan dan mendatangkan kemaslahatan). Abu Ishaq As-Sathibi
merumuskan lima tujuan hukum islam:[3]
1. Memelihara agama
Agama adalah sesuatu yang harus dimilki oleh setiap manusia oleh martabatnyadapat
terangkat lebih tinggi dan martabat makhluk lain danmemenuhi hajat jiwanya. Agama islam
memberi perlindungan kepada pemeluk agam lain untuk menjalankan agama sesuai dengan
keyakinannya.
2. Memelihara jiwa
Menurut hukum islam jiwa harus dilindungi. Hukum islam wajib memelihara hak
manusia untuk hidup dan mempertahankan kehidupannya. Islam melarang pembunuhan
sebagai penghilangan jiwa manusia dan melindungi berbagai sarana yang dipergunakan oleh
manusia untuk mempertahankan kemaslahatannya hidupnya (Qs.6:51,17:33)
3. Memelihara akal

Islam mewajibkan seseorang untuk memlihara akalnya, karena akal mempunyai
peranan sangat penting dalam hidup dan kehidupan manusia. Seseorang tidak akan dapat

3

menjalankan hukum islam dengan baik dan benar tanpa mempergunakan akal sehat.
(QS.5:90)
4. Memelihara keturunan
Dalam hukum islam memlihara keturunan adalah hal yang sangat penting. Karena itu,
meneruskan keturunan harus melalui perkawinan yang sah menurut ketentuan Yang ada
dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah dan dilarang melakukan perzinahaan.(qs4:23)
5. Memlihara harta
Menurut ajaran islam harta merupakan pemberian Allah kepada manusia untuk
kelangsungan hidup mereka. Untuk itu manusia sebagai khalifah di bumi dilindungi haknya
untuk memperoleh harta dengan cara-cara yang halal, sah menurut hukum dan benar menurut
aturan moral. Jadi huku slam ditetapkan oleh Allah untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia itu sendiri, baik yang bersifat primer, sekunder, maupun tersier (dloruri, haaji, dan
tahsini).

D. HAM dalam Islam

Manusia sebagai makhluk tuhan yang maha esa secara kodratnya dianugerahi
hak dasar yang disebut sebagai sebagai hak asasi tanpa perbedaan antara satu dengan
lainnya. Dengan hak tersebut, manusia dapat mengembangkan diri pribadi, peranan
dan sumbangannya bagi kesejahteraan hidup manusia. Hak asasi manusia (HAM)
sebagai suatu hak dasar yang melekat pada diri tiap manusia yang harus dijunjung
tinggi dan diakui semua orang. Hak ini lebih penting dari hak seorang penguasa,
karena hak ini berasal dari Tuhan yang Maha Esa, diberikan kepada manusia. Akan
tetapi, hak asasi sering kali dilanggar manusia untuk mempertahankan hak pribadinya.
Dilihat dari sejarahnya, umumnya para pakar di Eropa berpendapat bahwa lahirnya
HAM diulai dengan lahirnya Magna Charta pada tahun 1215 di Inggris yang berisi :
1. Raja beserta keturunannya berjanji akan menghormati kemerdekaan, hak, dan
kebebasan Gereja Inggris.
2. Raja berjanji kepada penduduk kerajaan yang bebas untuk memberikan hak-hak.
3. Para petugas keamanan dan pemungut pajak akan menghormati hak-hak penduduk.
4. Polisi ataupun jaksa tidak dapat menuntut seseorang tanpa bukti dan saksi yang sah.
5. Seseorang yang bukan budak tidak akan ditahan, ditangkap, dinyatakan bersalah tanpa
perlindungan negara dan tanpa alasan hukum sebagai dasar tindakannya.
6. Apabila seseorang tanpa perlindungan hukum sudah terlanjur ditahan, raja berjanji
akan mengoreksi kesalahannya.
7. Kekuasaan raja harus dibatasi.

8. Hak Asasi Manusia (HAM) lebih penting daripada kedaulatan, hukum atau
kekuasaan.
4

Magna Carta dianggap sebagai lambang perjuangan hak-hak asasi manusia, dan
dianggap sebagai tonggak perjuangan lahirnya hak asasi manusia. Dari sinilah lahir
doktrin raja tidak kebal hukum lagi, dan mulai bertanggung jawab kepada hukum.
Sejak saat itu mulai dipraktikkan ketentuan bahwa jika raja melanggar hukum harus
diadili dan harus dipertanggungjawabkan kebijakannya kepada parlemen. Dengan
demikian saat itu mulai dinyatakan bahwa raja terikat pada hukum dan
bertanggungjwab kepada rakyat, walaupun kekuasaan membuat undang-undang pada
saat itu lebih banyak berada di tangannya. Dengan demikian kekuasaan raja mulai
dibatasi dan kondisi ini merupakan embrio bagi lahirnya monarki konstitusional yang
berintikan kekuasaan raja hanya sebagai simbol belaka. Lahirnya Magna Charta
diikuti dengan lahirnya Bill of Rights di Inggris pada tahun 1689 yang berintikan
bahwa manusia sama di muka hukum.
a. Perbedaan prinsip antara konsep HAM dalam pandangan Islam dan barat :
Hak asasi manusia menurut pemikiran barat semata mata bersifat
antroposentris, artinya, segala sesuatu berpusat pada manusia dan manusia
dianggap sangat penting. Sebaliknya hak asasi manusia dilihat dari sudut

pandang islam bersifat teosentris artinya segala sesuatu berpusat kepada
tuhan. Dengan demikian tuhan yang dianggap sangat penting. Pemikiran barat
menempatkan manusia pada posisi bahwa manusialah yang menjadi tolak
ukur segala sesuatu, maka di dalam islam melalui firman-Nya, Allahlah yang
menjadi tolak ukur segala sesuatu, sedangkan manusia adalah ciptaan Allah
swt untuk mengabdi kepadanya. Disinilah letak perbedaan fundamental antara
hak asasi manusia menurut pandangan islam dan barat.
Menurut pandangan islam, konsep HAM bukanlah hasil evolusi dari
pemikiran manusia, namun merupakan hasil dari wahyu ilahi yang telah
diturunkan melalui para nabi dan rosul dari sejak permulaan eksistensi umat
manusia di atas bumi. Menurut ajaran islam, manusia diciptakan oleh Allah
untuk mangabdi hanya kepada Allah swt. Tugas manusia untuk mengabdi
kepada Allah ada dalam al-quran surat Al-Zariyat (51) : 56 yang berisi :

Artinya: Aku (Allah) tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah
kepada-Ku
b. Prinsip-prinsip dari “human rights” berikut :
1. Martabat manusia
Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa manusia mempunyai kedudukan atau
martabat yang tinggi dan tidak dimiliki oleh makhluk lain. Martabat yang

tinggi yang telah dianugerahkan Allah kepada manusia, pada hakikatnya
merupakan fitrah yang tidak dapat dipisahkan dari diri manusia ( Al5

2.

3.

4.

5.

Qur’an surat 17:70 , 17:33 , 5:32 dan lain-lain ). Prinsip-prinsip Al-Qur’an
yang telah menmepatkaan manusia pada martabat yang tinggi dan mulai
dapat dibandingkan dengan prinsip-prinsip yang digariskan dalam
“Universal Declaration of Human Rights”, antara lain terdapat dalam
Pasal 1 dan Pasal 3
Prinsip persamaan
Pada dasarnya semua manusia sama, karena semuanya adalah hamba
Alaah. Hanya satu kriteria (ukuran)yang dapat membuat seseorang lebih
tinggi derajatnya dari yang lain, yakni ketakwaannya (Al-Qur’an surat

49:13). Prinsip persamaan ini dalam “Universal Declaration of Human
Rights” terdapat dalam pasal 6 dan pasal 7.
Prinsip kebebasan menyatakan pendapat
Al-Qur’an memerintahkan kepada manusia agar berani menggunakan akal
pikiran mereka terutama untuk menyatakan pendapat mereka yang benar.
Perintah ini secara khusus ditujukan kepada manusia yang beriman agar
berani menyatakan kebenaran. Ajaran islam sangat menghargai akal
pikiran, oleh karena itu, setiap manusia sesuai dengan martabat dan
fitrahnya sebagai makhluk yang berpikir mempunyai hak untuk
menyatakan pendapatnya dengan bebas, asal tidak bertentangan dengan
prinsip-prinsip islam dan dapat dipertanggunggjawabkan. Hak untuk
menyatakan pendapat dengan bebas dinyatakan dalam “Universal
Declaration of Human Rights” pasal 19.
Prinsip kebebasan beragama
Prinsip kebebasan beragama ini dengan jelas disebutkan dalam Al-Qur’an
surat 2:256, yang artinya “tidak boleh ada paksaan dalam agama”. Prinsip
ini mengandung makna bahwa manusia sepenuhnya mempunyai
kebebasan untuk menganut suatu keyakinan atau akidah agama yang
disenanginya. Ayat lain yang berkenaan dengan prinsip kebebasan
beragama terdapat dalam Al-Qur’an surat 88: 22 dan 50: 45. Dari ayatayat tersebut dapat disimpulkan bahwa agama Islam sangat menjunjung
tinggi kebebasan beragama. Hal ini sejalan dengan pasal 18 dari
“Universal Declaration of Human Rights”
Hak atas jaminan sosial
Di dalam Al-Qur’anbanyak dijumpai ayat-ayat yang menjamin tingkat dan
kualitas hidup minimum bagi seluruh masyarakat. Ajaran tersebut antara
lain adalah “Kehidupan fakir miskin harus diperhatikan oleh masyarakat,
terutama oleh mereka yang punya “ (Q.s. 51: 19, 70: 24) ; “Kekayaan
tidak boleh dinikmati dan hanya berputar di antara orang-orang kaya
saja.” (Q.s.104: 2); “ Jaminan sosial itu harus diberikan, sekurangkurangnya kepada mereka yang disebut dalam Al-Qur’an sebagai pihakpihak yang berhak atas jaminan sosial” (Q.s. 2: 273, 9:60 dan lain-lain).
Dalam Al-Qur’an juga disebutkan dengan jelas perintah bagi umat Islam
untuk melaksanakan zakat kepada pihak-pihak yang memerlukannya.
Tujuan zakat itu antara lain adalah untuk melenyapkan kemiskinan dan
menciptakan pemerataan pendapatan bagi segenap anggota masyarakat.
6

Apabila jaminan sosial yang ada dalam Al-Qur’an diperhatikan jelas
sesuai dengan pasal 22 dari “Universal Declaration of Human Rights”,
yang bunyinya “Setiap orang sebagai anggota masyarakat mempunyai hak
atas jaminan sosial.”
6. Hak atas harta benda. Dalam hukum islam hak milik seseorang sangat
dijunjung tinggi. Sesuai dengan harkat dan martabat, jaminan dan
perlindungan terhadap milik seseorang merupakan kewajiban penguasa.
Oleh karena itu, siapapun juga bahkan penguasa sekalipun, tidak
diperbolehkan merampas hak milik orang lain, kecuali untuk kepentingan
umum, menurut tata cara yang telah ditentukan lebih dahulu (Muhammad
Daud Ali,1995: 316). Hal ini sesuai Pasal 17 dari “Universal Declaration
of Human Rights”,yang bunyinya:
a. Setiap orang berhak mempunyai hak milik, baik sendiri maupun bersama
orang lain
b. Tidak seorangpun hak miliknya boleh dirampas dengan sewenang-wenang.
Dalam rangka memperingati abad ke-15 H, pada tanggal 21 Dzulkaidah atau
19 September 1981 para ahli hukum Islam mengemukakan “Universal
Declaration of Human Rights”,yang diangkat dari Al-Qur’an dan Sunnah
Nabi Muhammad SAW. Pernyataan HAM menurut ajaran Islam ini terdiri dari
XXIII Bab dan 63 pasal yang meliputi seluruh aspek hidup dan kehidupan
manusia.
Beberapa hal pokok yang disebutkan dalam deklarasi tersebut antara lain adalah :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.

Hak untuk hidup
Hak untuk mendapatkan kebebasan
Hak untuk persamaan kedudukan
Hak untuk mendapatkan keadilan
Hak untuk mendapat perlindungan terhadap penyalahgunaan kekuasaan
Hak untuk mendapat perlindungan dari penyiksaan
Hak untuk mendapatkan perlindungan atas kehormatan dan nama baik
Hak untuk bebas berpikir dan berbicara
Hak untuk bebas memilih agama
Hak untuk bebas berkumpul dan berorganisasi
Hak untuk mengatur tata kehidupan ekonomi
Hak untuk jaminan sosial
Hak untuk bebas mempunyai keluarga dan segala sesuatu yang berkaitan
dengannya
n. Hak-hak bagi wanita dalam kehidupan berumah tangga
o. Hak untuk mendapatkan pendidikan dan sebagainya
E. Demokrasi dalam Islam
Hidup sebagai warga negara di dalam negara yang setiap negara memiliki
salah satu dari bermacam-macam pilihan sistem pemerintahan. Seperti salah satunya
sistem pemerintahan monarki, aristokrasi, dan demokrasi. Sistem pemerintahan yang
paling banyak diterapkan di berbagai negara saat ini adalah system pemerintahan
demokrasi. Peminat menggunakan system pemerintahan demokrasi lebih banyak
daripada system pemerintahan yang lain karena system demokrasi memiliki
7

pemerintahan rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat sebagaimana kutipan dari Abraham
Lincoln, Presiden Amerika Selatan yang ke-16. Tidak seperti system pemerintahan
yang lain, demokrasi memiliki keunikan dan keselarasan antar rakyat.
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu demos atau kratos yang diartikan
kekuasaaan atau kekuatan rakyat (rule by the people). Dilihat dari sejarahnya, pertama
kali, istilah ini digunakan sekitar lima abad sebelum Masehi. Tokoh yang bernama
Chleistnes dianggap banyak member kontribusi dalam pengembangan demokrasi pada
masa itu. Chleisthenes adalah tokoh pembaharu Athena yang menggagas sebuah
system pemerintahan kota. Sebagai bukti, pada 508 SM, Chleisthenes membagi peran
warga Athena ke dalam 10 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari beberapa demes
yang mengirimkan wakilnya ke Majelis yang terdiri dari 500 orang wakil.
Sedikit dari sejarah lahirnya system pemerintahan demokrasi, membuka mata
kita bahwa dari dulu sudah timbul buah pemikiran pentingnya mengurus negara
sendiri dengan perwakilan warga negara melalui pemilihan dari warga negara masingmasing pula. Serta demokrasi bisa ditetapkan sebagai:
a. Pemerintahan rakyat. Kenapa demokrasi dapat dikatakan sebagai pemerintahan
rakyat? Seperti sedikit penjelasan diatas, karena terpilihnya pemimpin negara
dilakukan oleh rakyat dengan kebebasan berpendapat.
b. Pemerintahan mayoritas. Mengapa dikatakan sebagai pemerintahan mayoritas?
Karena mayoritas bisa dikatakan tidak seluruh masyarakat ikut dalam
berpartisipasi dalam memilih pemimpin mereka. Seperti di negara Indonesia, yang
memiliki banyak penduduk serta yang merupakan negara kepulauan membuat
tidak dapat berlangsung dengan baik kegiatan pemilihan pemimpin negara
dengan cara demokrasi. Sehingga pada akhirnya, pemilihan pemimpin negara
diputuskan dengan cara mayoritas pemilihnya.
c. Bukan pemerintahan tapi jalan dalam menentukan siapa yang akan menjadi
penguasa atau memerintah. Maksud dari kalimat itu adalah dalam praktek system
demokrasi, pemerintahan dijalankan dengan system demokrasi serta proses
lahirnya pemerintahan tersebut melalui proses pemilihan yang terbuka dan
transparan.
Ketiga point diatas memiliki definisi yang berbeda, namun jika dilihat dari tiga
pemikiran tersebut dan kita kolaborasikan dengan yang terjadi di lapangan, maka
ketiga point diatas merupakan hal yang benar. Setelah menjelasan definisi
demokrasi, adapun tujuan memamparkan defnisi demokrasi sendiri yaitu untuk
menguatkan dan menjadi kita untuk lebih berhati-hati dalam memahami dan
menjalankan bentuk demokrasi tersebut.
Dalam demokorasi terdapat dua macam demokrasi, yaitu :
1. Demokrasi langsung atau demokrasi murni merupakan masyarakat memilih
atau menunjuk pemimpin secara langsung dalam rapat yang digelar bahkan
masyarakat dapat mengubah undang-undang atau kebijakan pemerintah dalam
koridor musyawarah besar.
2. Demokrasi perwakilan merupakan memilih wakil rakyat dan presiden secara
langsung dengan memberikan suara kita pada pemilu yang telah ditentukan
oleh pemerintah melalui KPU, KIP, dan BAWASLU.

8

Adapun fungsi dan tujuan dari demokrasi adalah sebagai berikut:
1. Fungsi demokrasi
a. Menjaga kebebasan individu
b. Jaminan kesetaraan
c. Mendidik massa
d. Mengembangkan karakter masyarakat
e. Membentuk sifat patriotism
f. Mencegah pergolakan revolusioner
g. Kondusif untuk kemajuan
h. Lebih efisien karena tidak menimbulkan pemerintahan dictator.
2. Tujuan demokrasi adalah menciptakan kedaulatan negara kepada rakyat yang
legal dan di kehendaki oleh rakyat.
Dengan tujuan demokrasi yang cukup berat dilaksanakan jika tanpa
kerjasama yang baik antar pemerintah dan rakyat, akan mengakibatkan
pelaksanaan system demokrasi yang tidak baik. Salah satu yang terjadi pada
negeri ini adalah kasus korupsi yang tidak berujung. Mungkin telah menjadi
sebuah rantai sistem yang telah berlangsung lama, yang juga susah untuk
memecah rantai tersebut. Berlangsung lama sebuah rantai korupsi dapat
dibuktikan dengan berita-berita di media yang tak pernah absen dengan berita
korupsi yang dimulai dari tahun 2013 tentang proyek Hambalang hingga saat
ini satu per satu kasus korupsi yang lain terkuak di media. Salah satu contoh
berita korupsi yang beredar di media internet :

Korupsi bisa berubah menjadi rantai yang tak putus karena ketidaktransparannya
jalannya pemerintahan, khususnya dalam bidang keuangan negara. Salah satu penyebab
korupsi terjadi adalah karena jumlah uang yang beredar dalam pemerintahan begitu banyak,
lalu para anggota pemerintah yang tergiur oleh uang tersebut dan sehingga mereka membuat
sebuah laporan keuangan proyek yang jumlah pengeluarannya diperbesar dari jumlah aslinya
untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari proyek tersebut. Sebuah cara yang
halus serta efektif untuk mendapatkan yang mereka inginkan, tetapi tidak memikirkan nasib
9

rakyat lain yang bukan anggota pemerintahan sedang lebih membutuhkan ekonomi untuk
kehidupan sehari-hari.
Walaupun sistem demokrasi memiliki kelemahan saat pelaksanaannya, seperti yang
dibahas di atas, Islam tetap mendukung sistem demokrasi tetap berjalan dan memperbaiki
pelaksanaannya dari waktu ke waktu. Alasan islam tetap mendukung demokrasi adalah ajaran
agama islam memiliki nilai-nilai kehidupan yang sejalan dengan prinsip demokrasi. Nilainilai kehidupan tersebut adalah
1. Al-musawah atau persamaan derajat kemanusiaan di hadapan Allah SWT
berdasarkan firman-Nya Surat Al-Hujurat ayat 13.
2. Al-hurriyah, merupakan konsep yang menghormati nilai-nilai kemanusian yang
memandang bahwa manusia adalah makhluk terhormat yang diberikan
kemudahan oleh Allah untuk mempunyai kebebasan memilih berdasarkan firman
Allah SWT Surat Al-A’raf ayat 172.
3. Al-ukhuwwah, yaitu persaudaraan sesama manusia sebagaimana firman Allah
SWT Surat Al-Baqarah ayat 213.
4. Al-‘Adalah, merupakan keadilan yang berintikan kepada pemenuhan hak-hak
manusia sebagai individu maupun sebagai warga masyarakat sebagimana firman
Allah SWT Surat Al-Maidah ayat 8.
5. Al-syura, merupakan setiap warga masyarakat berhak atas pertisipasi dalam
urusan public yang menyangkut kepentingan bersama sebagaimana firman Allah
SWT Surat Al-Syura ayat 38.
6. Al-Mas’uliyyah, merupakan pertanggungjawaban yang dipikul oleh setiap
pemegang kekuasaan.
Meskipun begitu, islam tak bisa sepenuhnya mendukung demokrasi dengan berbagai
alasan dan menimbulkan persoalan krusial. Terdapat dua permasalahan krusial :
1. Masalah Kedaulatan Tuhan VS Kedaulatan Manusia
Dalam demokrasi segala persoalan dapat dibahas dan diputuskan berdasarkan
suara mayoritas, tetapi tidak begitu dalam syura. Syura adalah proses menelusuri
pendapat para ahli dalam suatu permasalahan untuk mencapai solusi yang
mendekati kebenaran [Asy Syura fi Zhilli Nizhami al-hukm al-islami hlm.14].
Syura yang didasarkan pada ajaran Islam tidak membenarkan untuk
memusyawarahkan segala sesuatu yang telah ada ketetapannya dari Allah secara
tegas dan pasti, dan tidak pula dibenarkan menetapkan hal yang bertentaangan
dengan prinsip-prinsip ajaran Allah.
2. Masalah Kewarganegaraan
Terdapat dua persoalan tentang kewarganegaraan, yaitu :
a. Persoalan warga negara non-muslim
b. Persoalan kedudukan perempuan.
Menyampingkan hal tersebut, sejarah mengatakan Islam telah menetapkan demokrasi
karena Islam merupakan agama yang sangat memperhatikan tata hidup social baik dari sisi
kehidupan berumah tangga, bertetangga, bermasyarakat bahkan bernegara. Dalam sejarah,
pada masa Nabi Ibrahim, terdapat sebuah peristiwa yang telah dilakukan oleh Nabi Ibrahim
10

tatkala hendak menyembelih anaknya Nabi Ismail. Nabi Ibrahim berdiskusi dengan anaknya
dalam hal perintah Allah tersebut kepada dirinya. Dimana dari hasil tersebut menunjukkan
keikhlasan seorang anak yang sangat berbakti kepada orang tuanya menjadi sebuah legenda
yang melahirkan satu konsep yakni haji tanpa meninggalkan perbuatan yang telah dilakukan
Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yakni berqurban.
Piagam Madinah yang juga merupakan salah satu bukti demokrasi telah digunakan
oleh Islam. Pada zaman Nabi Muhammad SAW, Piagam Madinah lahir dan telah
dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SAW. Piagam Madinah merupakan konsep demokrasi
yang bersifat pada prinsip-prinsip hak asasi dan politik pemerintahan yang dikaitkan dengan
Al-Qur’an tertulis. Terdapat 14 prinsip dalam Piagam Madinah, yaitu :
1. Prinsip Ummat.
Prinsip Ummat merupakan setiap individu perlu dan butuh untuk saling
berinteraksi dengan yang lainnya. Dengan Surat Al-Hujarat ayat 13 memperkuat
bahwa islam merupakan ummat yang satu meskipun terdiri dari berbagai macam
suku dan bangsa.
2. Prinsip Persatuan dan Persaudaraan.
Dalam Surat Ali-Imran/3:103 menegaskan kita sebagai ummat islam bahwa
persatuan dan persaudaraan adalah bentuk kekuatan demokrasi, dimana persatuan
dan persaudaraan muslim tidak boleh retak datu hancur disebabkan oleh
kepentingan pribadi sehingga melukai atau membuat mukmin lainnya sengsara
dengan perpecahan tersbut.
3. Prinsip Persamaan.
Maksud dari prinsip persamaan bahwa kita tidak istilah kabilah-kabilah dan
pengelompokan dalam hidup bernegara, semuanya sama dimata Allah
sebagaimana yang tertulis dalam Al-Quran Surat An-Nisa’/4:1.
4. Prinsip Kebebasan
Rasulullah menjalankan prinsip kebebasan bersadarkan Firman Allah, salah
satunya adalah kebebasan beragama.
5. Prinsip Hubungan Antar Pemeluk Agama
Yaitu tentang kebebasan beragama dan pengakuan akan eksistensi komunitaskomunitas agama yang ada, di ikuti pula dengan ketetapan-ketetapan yang
mengatur hubungan-hubungan social dan politik diantara pemeluk agama-agama
tersebut sebagiamana Firman Allah Surat Al-Mumtahanah/60:8-9.
6. Prinsip Pertahanan
Demokrasi juga membutuhkan prinsip pertahanan sebagaimana Rasulullah
mengingatkan kita agar bisa mempertahankan negara dengan konsep bertahan
diatas pertahanan diri sendiri bukan memilih meminta bantuaan dari yang lain
apalagi dari kaum yang beda keyakinan.
7. Prinsip Hidup Bertetangga
Dijelaskan pada firman Allah SWT Surat An-Nisa’/4:36.
8. Prinsip Tolong-Menolong dan Membela yang Lemah dan Teraniaya.
Berdasarkan dari firman Allah SWT surat Al-Dzariyat/51:19.
9. Prinsip Perdamaian.
Berdasarkan dari firman Allah SWT surat Al-Hujurat ayat 10
10. Prinsip Musyawarah.
11

Berdasarkan dari firman Allah SWT surat Ash-Syura’ ayat 38
11. Prinsip Keadilan
Berdasarkan firman Allah SWT surat Al-Ma’idah ayat 8
12. Prinsip Pelaksanaan Hukum
Berdasarkan firman Allah SWT surat Al-Baqarah ayat 178
13. Prinsip Kepemimpinan
Berdasarkan firman Allah SWT surat An-Nisa’ ayat 58
14. Prinsip Ketaqwaan, Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Berdasarkan firman Allah SWT surat Al-Baqarah ayat 2-4.
Berdasarkan dengan Piagam Madinah yang telah dilaksanakan selama hidup oleh
Nabi Muhammad SAW, seharusnya kita sebagai pengikutnya juga menerapkannya di hidup
kita. Piagam Madinah juga membuktikan bahwa demokrasi tetap masih berjalan dengan baik
walaupun dalam pelaksanaanya juga menggunakan hukum Islam sesuai dengan Al-Quran.
Sistem demokrasi diharapkan kedepannya semakin baik serta semakin teratur saat
pelaksanaanya. Serta sistem demokrasi telah menandakan bahwa sebagai masyarakat sebuah
negara diperlukan kontribusinya untuk membangun negaranya lebih baik dari sebelumnya.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan dari paparan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu:
12

a. Hukum Islam merupakan hukum yang secara langsung turun dari Allah SWT untuk
umat pengikut-Nya sebagai landasan dalam berperilaku dalam setiap kehidupannya.
Hukum islam telah mencangkup semua bidang hukum seperti bidang hukum politik,
hukum kewarganegaraan dan hukum cara hidup sesama manusia dan lingkungan.
Semua hukum islam telah tercantum di dalam Al-Quran dan tinggal sebagai pengikutNya untuk melaksanakan hukum islam dengan baik dan benar.
b. HAM menurut pemikiran barat bersifat antroposentris yang artinya segala sesuatu
berpusat kepada manusia sehingga manusia dinggap sangat dipentingkan. Sedangkan
jika dilihat dari sudut pandang islam bersifat teosentris yang artinya segala sesuatu
berpusat kepada Tuhan sehingga Tuhan dianggap sangat dipentingkan.
c. Demokrasi merupakan kekuasaan atau kekuatan yang dipegang oleh rakyat.
Demokrasi didukung oleh islam karena memiliki nilai-nilai kehidupan yang sejalan
walaupun juga menimbulkan permasalahan krusial. Sistem demokrasi telah digunakan
oleh islam sejak pada zaman Nabi Ibrahim.
B. SARAN
Kita sebagai umat islam seharusnya menerapkan hukum islam pada kehidupan
sehari-hari serta mengamalkan pada umat islam yang lain. Menerima hak asasi
manusia dengan batas hukum islam dan melaksanakan demokrasi islam yang
lebih baik dari sebelumnya.

TINJAUAN PUSTAKA
1. Kurnia, Anwar. 2008. IPS Terpadu 2 Kelas VIII (KTSP). Jakarta: Yudhistira.
2. Tasar, Mohd. “Demokrasi dalam Islam”. 16 September 2016.
http://www.siakad.umuslim.ac.id/jurnal/index.php/JIPSA/article/view/298
3. Iftitah, Naili Rohmah.”Islam dan Demokrasi”. 16 September 2016.
http://ejournal.stainpamekasan.ac.id/index.php/islamuna/article/view/556
13

4. Hakiki, Kiki Muhammad. “Islam dan Demokrasi: Pandangan Intelektual Muslim dan
Penerapan di Indonesia”. 16 September 2016.
http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jw/article/view/583
5. Sudrajat, Ajat. “Islam dan Demokrasi: Masalah Adaptasi Parsial”. 16 September 2016.
https://www.google.co.id/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://staff.uny.ac.id/system/files/penelitian/Ajat
%2520Sudrajat,%2520Prof.%2520Dr.%2520%2520M.Ag./Islam%2520dan
%2520Demokrasi%2520-%2520Adaptasi
%2520Parsial.pdf&ved=0ahUKEwivtv2v0ZbPAhUYSI8KHdniDOMQFggZMAA&u
sg=AFQjCNHS5NG0iTxsYtVORgb6PSAANulcww
6. Ferri, Oscar. “Datang ke KPK soal Korupsi Nur Alam, Dirjen Minerba ESDM
Bungkam”. 16 September 2016. http://m.liputan6.com/news/read/2603123/datang-kekpk-soal-korupsi-nur-alam-dirjen-minerba-esdm-bungkam
7. Tim Dosen Agama Islam 1.2015. Islamica. Surabaya: Kelapa Pariwara.

14