V HASOP VILLAGE HEALTHY SCHOOLS PROGRAMM

Lomba Karya Tulis Ilmiah 2012

JUDUL LKTI
V-HASOP (VILLAGE HEALTHY SCHOOLS PROGRAMMES BY USING
DREALL HEALTHY): PENANAMAN PENDIDIKAN KESEHATAN
MELALUI PERMAINAN DREALL HEALTHY PADA ANAK USIA
SEKOLAH DASAR DI PEDESAAN.

BIDANG KEGIATAN :
PENDIDIKAN

Diusulkan oleh :
Muhammad Rezky/1107001/2011
Doni Purnawi Hardiyanto/97613/2009

UNIVERSITAS NEGERI PADANG
PADANG
2012

HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan


:

V-HASOP (Village Healthy Schools
Programmes by Using Dreall Healthy):
Penanaman
Pendidikan
Kesehatan
Melalui Permainan Dreall Healthy pada
Anak Usia Sekolah Dasar di Pedesaan.

2. Bidang Kegiatan

:

Pendidikan

3. Ketua Kelompok
a. Nama Lengkap
b. NIM

c. Jurusan/Prodi
d. Universitas
e. Alamat Rumah/HP

:
:
:
:
:
:

f. Alamat email
4. Anggota

Muhammad Rezky
1107003
Elektronika/Pendidikan Teknik Informatika
Universitas Negeri Padang
Jl. Srigunting No. 2, ATB, Padang
/08982611849

mhdrezky@gmail.com
: 1 Orang

5. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap
b. NIP
c. Alamat Rumah

: Friyatmi, S.Pd, M.Pd
: 19820514 200604 2 001
: Jl. Bhayangkara Tunggul Hitam-Padang
Padang, 30 Oktober 2012

Pembimbing

Ketua Kelompok

Friyatmi, S.Pd, M.Pd
NIP. 19820514 200604 2 001


Muhammad Rezky
NIM. 1107003

Menyetujui,
Pembantu Rektor III
Universitas Negeri Padang

Pembantu Dekan III
Fakultas Teknik UNP

Dr.Alizamar, M.Pd, Kons
NIP. 19550703 197903 1 001

Drs. Hasan Maksum M.T
NIP. 19660817 199103 1 007

ii

KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang

telah memberikan segenap kekuatan dan kesanggupan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dalam Lomba Karya Tulis Mahasiswa Tingkat Nasional
PPIPM FAIR 2012 ini.
Kegiatan Lomba Karya Tulis Mahasiswa ini, penulis mengangkat judul
V-HASOP (Village Healthy Schools Programmes by Using Dreall Healthy):
Penanaman Pendidikan Kesehatan Melalui Permainan Dreall Board pada
Anak Usia Sekolah Dasar di Pedesaan. Judul ini penulis angkatkan untuk
menanamkan nilai-nilai pendidikan kesehatan pada anak-anak usia sekolah dasar
di daerah pedesaan dan terpencil melalui sebuah permainan edukatif Dreall
Healthy.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih
kepada:
1.

Panitia Pelaksana

PPIPM FAIR 2012 Pusat Pengembangan Ilmiah dan

Penelitian Mahasiswa UNP yang telah menyelenggarakan kegiatan ini.
2.


Bapak Dr.Alizamar, M.Pd, Kons selaku Pembantu Rektor III Universitas
Negeri Padang.

3.

Bapak Drs. Hasan Maksum M.T selaku Pembantu Dekan III Fakultas Teknik
Universitas Negeri Padang.

4.

Ibu Friyatmi selaku Dosen Pembimbing karya tulis yang telah memberikan
kritik dan saran dalam proses pembuatannya.
Tak ada karya manusia yang benar-benar sempurna, demikian pula dengan
tulisan ini. Saran dan kritik yang membangun begitu kami harapkan untuk
menjadikan karya tidak hanya sekedar ide yang berujung pada sebuah
gagasan tertulis, namun menjadi sebuah kretivitas dan karya nyata yang
bermanfaat untuk menuju MDG’s 2015 melalui pemberian pendidikan untuk
semua.
Padang, 30 Oktober 2012


Tim Penulis

iii

DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................v
DAFTAR TABEL ................................................................................................ vi
RINGKASAN ...................................................................................................... vii

BAB I PENDHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .........................................................................1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................3
C. Batasan Masalah ......................................................................................4
D. Rumusan Masalah ...................................................................................4
E. Tujuan Penulisan......................................................................................4
F. Manfaat Penulisan ....................................................................................5

BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pendidikan Kesehatan .............................................................................6
B. Pendidikan Kesehatan di Sekolah Dasar .................................................7
C. Hubungan Penanaman Nilai-Nilai Karakter
dalam Pendidikan Kesehatan ................................................................10
BAB III METODE PENULISAN
A. Jenis Penulisan ......................................................................................12
B. Sumber Data ..........................................................................................12
C. Analisis Data..........................................................................................12
BAB IV PEMBAHASAN
A. ....................................................................................................... P
erancangan dan Implementasi Dreall Healthy sebagai Media
Pendidikan Kesehatan pada Anak Usia Sekolah Dasar
di Pedesaan ...........................................................................................13
B. Langkah Strategis dalam Penerapan Permainan Dreall Healthy...........16
C. Penerapan Nilai-Nilai Kesehatan yang Dapat Dibentuk
pada Permainan Dreall Healthy Terhadap Anak-Anak
Sekolah Dasar ......................................................................................18
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................20

B. Saran .....................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1.Gambar 1. Papan Permainan Dreall Healthy ......................................................14
2.Gambar 2. Desain Latar yang Berhubungan dengan DBD .................................14
3.Gambar 3. Latar Kesehatan Gigi dan Mulut .......................................................14
4.Gambar 4. Latar Dreall Healthy yang Berhubungan dengan DBD ....................15
5.Gambar 5. Desain Paper Dream .........................................................................15

v


DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1.Tabel 1.Karakter yang diharapkan dapat terbentuk dalam permainan dreall
healthy..................................................................................................................18

vi

RINGKASAN
Pendidikan kesehatan merupakan faktor yang mempengaruhi perkembangan dan
pertumbuhan otak dan fisik anak.. Hal ini dikarenakan pembangunan kesehatan
diselenggarakan dengan memberikan prioritas kepada upaya menanamkan
pengetahuan, pandangan dan kebiasaan hidup sehat agar berperilaku hidup sehat
dan dapat ikut bertanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri serta
lingkungannya, termasuk pada siswa sekolah, khususnya siswa usia Sekolah
Dasar (SD).
Untuk menanamkan nilai-nilai karakter tentang kesehatan yang baik bagi siswa,

dibutuhkan waktu yang tidak instan dan perlu konsistensi yang tinggi dari semua
pihak yang berwenang dalam pelaksanaanya terutama melakukan pendidikan
sejak dini. Penanaman nilai-nilai ini menjadi begitu penting karena usia tersebut
merupakan fase dimana setiap anak/siswa sangat mudah terpengaruh oleh
lingkungan, budaya, dan pola pikir yang berkembang di sekitarnya. Salah satu
cara yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan pendidikan yang
menyenangkan dalam mengenal dunia kesehatan atau lebih dikenal dengan
pendidikan kesehatan.. Ketercapaian sebuah hasil pendidikan erat berhubungan
dengan media yang digunakan pada proses pembelajarannya. Oleh karena itu
untuk memberikan pembalajaran yang menyenangkan bagi siswa sekolah dasar,
dibuatlah konsep pembelajaran yaitu bermain sambil belajar.
Permainan Dreall Healty merupakan sebuah permainan puzzle yang dirancang
dengan sebuah latar yang berisikan kontent kesehatan. Permainan ini dilakukan
untuk melihat siapa yang paling cepat dalam menyelesaikan atau menyusun
kepingan-kepingan puzzle menjadi satu keutuhan yang sempurna yang
membentuk objek yang jelas. Permainan ini dilengkapi dengan sebuah paper
dream dimana anak-anak yang melakukan permainan ini diharapkan mempunyai
keinginan atau mimpi yang ada di pikiran pada saat permainan berlangsung. Salah
satunya yaitu merokok, sehingga pemain akan mempunyai harapan tentang
bagaimana harapan mereka agar tidak terjerumus dalam pola hidup yang tidak
sehat yaitu merokok.
Manfaat Permainan dreall healthy pada siswa sekolah usia dini diharapkan
mampu menjadi media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan dalam
proses pendidikan kesehatan pada siswa sekolah usia dini di pedesaan. Hal ini
dikarenakan permainan dreall healthy diharapkan akan memberikan nilai-nilai
karakter dalam pendidikan kesehatan seperti mampu memilih makanan yang
sehat, olahraga teratur, tidak merokok, mengendalikan stress, pola gaya hidup
sehat dan sebagainya, sehingga dengan adanya permainan ini akan meingkatkan
tingkat kesehatan masyarakat khususnya anak-anak pedesaan.

vii

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Millennium

Development

Goals atau

disingkat

dalam

bahasa

Inggris MDGs adalah Deklarasi Milenium hasil kesepakatan kepala negara
dan perwakilan dari 189 negara Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang
mulai dijalankan pada September 2000, berupa delapan butir tujuan untuk
dicapai pada tahun 2015. Targetnya adalah tercapai kesejahteraan rakyat dan
pembangunan masyarakat pada tahun 2015. Salah satu aspek yang menjadi
tujuan MDGs ini adalah mencapai pendidikan dasar untuk semua dimana
setiap penduduk dunia memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan dasar
secara merata. Hal yang sangat penting mendukung ketercapaian pendidikan
itu sendiri adalah kesehatan.
Pendidikan merupakan salah satu unsur penting dalam promosi
kesehatan. Melalui pendidikan kesehatan, siswa mendapatkan pengetahuan
dan informasi mengenai perilaku dan gaya hidup bersih dan sehat, sekaligus
juga

mendapatkan

akses

mengenai

berbagai

masalah

kesehatan.

Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan memberikan prioritas
kepada upaya menanamkan pengetahuan, pandangan dan kebiasaan hidup
sehat agar berperilaku hidup sehat dan dapat ikut bertanggung jawab terhadap
kesehatan diri sendiri serta lingkungannya, termasuk pada siswa sekolah,
khususnya siswa usia Sekolah Dasar (SD). Hal ini dikarenakan betapa
pentingnya kesehatan bagi siswa SD, karena siswa SD merupakan penentu
keberhasilan atau kesejahteraan bangsa di masa mendatang. Hal ini
dikarenakan, kesehatan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
perkembangan dan pertumbuhan otak dan fisik anak. (Departemen Gizi dan
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia 2009).
Namun, diketahui bahwa pemberian pendidikan kesehatan pada usia
sekolah masih belum diperhatikan dengan seksama khususnya anak-anak
yang sekolah di pedesaan. Hal ini terlihat dari hasil analisis data Riskesdas
tahun 2007 menunjukan secara nasional masih rendahnya kualitas kesehatan

1

2

dan perilaku tidak sehat pada anak sekolah usia dasar (AUS) yaitu anak-anak
yang berada pada usia 6-14 tahun. Rata-rata status gizi pada AUS adalah
13,3% laki-laki dan 10,9% perempuan. Prevalensi anemia pada anak-anak (514 tahun) sebesar 9,4%. Sebaliknya kelebihan berat badan dan obsitas juga
mulai menjadi masalah kesehatan masyarakat. Perliku hidup bersih juga
masih rendah, yaitu yang benar berperilaku buang air besar 68,2% dan yang
benar cuci tangan hanya 17,2%. AUS (10-14 tahun) mengkonsumsi makanan
bersiko, yaitu mengandung penyedap 75,4% dan makanan/minuman manis
63,1% (Depkes 2008).
Kurangnya pengetahuan akan pendidikan kesehatan pada anak daerah
pedesaan dan terpencil ini menyebabkan anak usia sekolah dasar tidak dapat
menanamkan kebiasaan hidup sehat secara optimal. Hal ini dikarenakan
dalam proses belajar peserta didik mengalami berbagai kendala dalam
menyerap materi pelajaran yang disampaikan guru serta tidak fokus dalam
menjalani proses pendidikan. Munculnya fenomena ini disebabkan oleh
beberapa faktor, diantaranya pertama kurang optimalnya upaya pemerintah
dalam pemerataan pendidikan kesehatan terutama di daerah pedesaan dan
terpencil, yang kedua kurangnya pengetahuan serta perhatian orang tua akan
pendidikan kesehatan anak di daerah pedesaan dan terpencil seperti seringnya
rang tua merokok disembarang tempat, yang ketiga minimnya sarana dan
prasarana dalam pendidikan kesehatan yang terdapat disekolah, yang
kesempatan kurangnya kreatifitas guru pedesaan dan daerah terpencil dalam
menyampaikan dan memberikan materi kesehatan disekolah serta kurangnya
pengimplementasian sumber belajar dan alat permainan yang edukatif.
Dinegara maju, telah diterapkan pendidikan kesehatan secara teratur
dan baik untuk siswa sejak usia dini. Salah satu pelaksanaan pendidikan
kesehatan tersebut ialah melalui pembelajaran di kelas dan program
kesehatan di sekolah (School Healt), anak-anak dididik supaya memahami
dan mempraktikan nilai-nilai kesehatan yang baik. Sedangkan kurikulum
pendidikan dasar di Indonesia belum mengajarkan pengetahuan kesehatan
secara eksplisit, khususnya di daerah pedesaan. Pengetahuan dan pendidikan
yang diperoleh tentang kesehatan hanya menjadi bagian kecil dari

3

pembahasan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan
pendidikan jasmani dan kesehatan (Penjaskes) dan materi bersifat penjabaran
teori sehingga belum secara maksimal mengenai sasaran dari pendidikan.
Pernyataan di atas melatarbelakangi perlunya penanaman pendidikan
kesehatan bagi anak usia sekolah dasar. Media yang digunakan haruslah
media yang menarik dan menyenangkan agar mudah diserap oleh anak. Salah
satu media yang dapat digunakan adalah permainan edukatif yang dapat
memberikan pengetahuan untuk anak salah satunya yaitu permainan puzzle.
Permainan puzzle ini merupakan permainan yang didalamnya terdapat sebuah
latar yang dipotong-potong menjadi beberapa bagian sehingga dapat
membentuk objek yang sempurna. Namun, saat ini permainan puzzle belum
secara maksimal memberikan nilai-nilai pendidikan khususnya pemberian
nilai kesehatan pada anak.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis ingin
menerapkan permainan dreall healthy yaitu sebuah permainan puzzle yang
diinovasikan

dengan

menambahkan

nilai-nilai

pendidikan

kesehatan

didalamnya. Selain itu dalam permainan ini juga diberikan pertanyaan yang
harus dijawab pemain agar dapat menyelesaikan permainan pada sebuah
kertas yang disebut dengan istilah paper dream dengan memberikan
harapan/mimpi pemain tentang dunia kesehatan. Oleh karena judul pada
makalah ini adalah V-HASOP (Village Healthy Schools Programmes by
Using Dreall Healthy): Penanaman Pendidikan Kesehatan melalui
Permainan Dreall Healthy pada Anak usia Sekolah Dasar di Pedesaan.
Penerapan permainan ini tidak hanya memberikan sebuah pengetahuan
tentang kesehatan, namun mampu membentuk motifasi anak dalam
menerapkan nilai-nilai kesehatan pada permainan dengan harapan anak usia
sekolah dasar di daerah pedesaan dan terpencil dapat menanamkan kebiasaan
hidup sehat secara optimal.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi
beberapa masalah yaitu:

4

1. Kurang optimalnya upaya pemerintah dalam pemerataan pendidikan
kesehatan terutama di daerah pedesaan dan terpencil.
2. Masih kurangnya pengetahuan serta perhatian orang tua akan pendidikan
kesehatan anak di daerah pedesaan dan terpencil.
3. Kurangnya pengetahuan akan pendidikan kesehatan pada anak daerah
pedesaan dan terpencil dalam menanamkan kebiasaan hidup sehat secara
optimal.
4. Kurangnya penerapan permainan-permainan yang memiliki unsur edukatif
seperti dreall healthy sebagai alat atau media pembelajaran pendidikan
kesehatan bagi anak-anak sekolah dasar di daerah pedesaan dan terpencil.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan indentifikasi masalah di atas, untuk mempermudah
pembahasan dalam makalah ini, maka permasalahan ini dibatasi pada
“Kurangnya penerapan permainan-permainan yang memiliki unsur edukatif
sebagai media pembelajaran bagi anak-anak usia sekolah dasar pada daerah
pedesaan dan terpencil dalam pengenalan nilai-nilai kesehatan”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka perumusan masalah dalam
makalah ini adalah:
1. Bagaimana

penerapan

permainan

dreall

healthy

sebagai

media

pembelajaran kesehatan bagi anak sekolah dasar di daerah pedesaan dan
terpencil.
2. Bagaimana kelebihan permainan dreall healthy dibandingkan dengan
permainan lain dalam pengenalan dan penanaman nilai kesehatan pada
anak usia sekolah dasar di daerah pedesaan dan terpencil.
E. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam pembuatan
makalah ini untuk mengungkapkan tentang:
1. Penerapan

permainan dreall healthy sebagai media pembelajaran

kesehatan bagi anak sekolah dasar di daerah pedesaan dan terpencil.

5

2. Kelebihan permainan dreall healthy dibandingkan dengan permainan lain
dalam pengenalan dan penanaman nilai kesehatan pada anak usia sekolah
dasar di daerah pedesaan dan terpencil.
F. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan masukan guru Sekolah Dasar untuk menciptakan media
pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa..
2. Sebagai bahan masukan mahasiswa Pendidikan untuk menerapkan
permainan sebagai salah satu cara dalam proses pembelajaran yang
menyenangkan bagi anak sekolah dasar dan pengembangan perencanaan
media pembelajaran dari permainan yang dapat dibuat dalam bentuk
aplikasi bagi mahaiswa nantinya.
3. Sebagai sumber dan bahan bagi peneliti lain untuk menggalih dan
melakukan eksperimen beberapa permaianan dalam proses pembelajaran.
4. Sebagai pertimbangan bagi pemerintah dalam mengembangkan dan
meningkatkan pendidikan kesehatan melalui pemanfaatan permainan yang
bersifat edukatif.

6

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah usaha yang diberikan berupa bimbingan
atau tuntunan kepada seseorang atau anak didik tentang kesehatan, yang
meliputi seluruh aspek pribadi (fisik, mental, dan sosial) agar dapat berubah
dan berkembang secara harmonis (Mu′rifah dan Hardianto Wibowo, 1992: 5).
Pendapat lain mengatakan bahwa pendidikan kesehatan adalah upaya
pendidikan yang bertalian dengan kesehatan, apakah berlangsung di sekolah
atau di luar sekolah. Dengan kata lain pendidikan kesehatan adalah segala
bentuk upaya sengaja dan terencana yang mencakup kombinasi metode untuk
memfasilitasi perilaku untuk beradaptasi yang kondusif bagi kesehatan (Rusli
Lutan dkk, 2000: 16).
1. Tujuan Pendidikan Kesehatan.
Pendidikan kesehatan memiliki beberapa tujuan, yaitu memiliki
pengetahuan tentang isu

kesehatan, memiliki nilai dan sikap positif

terhadap prinsip hidup sehat, memiliki keterampilan dalam pemeliharaan,
pertolongan dan perawatan kesehatan, memiliki kebiasaan hidup sehat,
mampu menularkan perilaku hidup sehat, peserta didik tumbuh kembang
secara harmonis,

menerapkan prinsip-prinsip pencegahan penyakit,

memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar, memiliki
kesegaran jasmani dan kesehatan yang optimal (European Network of
Health Promoting Schools dikutip dalam Thurston, 2006).
Selain itu, tujuan

dan manfaat

pendidikan

kesehatan

menurut

Mu′rifah dan Hardianto Wibowo (1992: 5-6) adalah sebagai berikut:
a. Adapun tujuan pendidikan kesehatan adalah sebagai berikut:
1) Meningkatkan pengetahuan anak didik tentang ilmu kesehatan,
termasuk cara hidup sehat dan teratur
2) Menanamkan dan membina nilai dan sikap mental yang poisitif
terhadap prinsip hidup sehat.

6

7

3) Menanamkan dan membina kebiasaan hidup sehat sehari-hari yang
sesuai dengan syarat kesehatan.
4) Meningkatkan keterampilan anak didik dalam melaksanakan hal
yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan dan perawatan
kesehatan.
b. Manfaat pendidikan kesehatan
Adapun manfaat pendidikan kesehatan yaitu agar siswa

dapat

berperilaku hidup sehat, dan dapat ikut bertanggung jawab terhadap
kesehatan diri sendiri maupun lingkungannya. Memiliki daya tangkal
terhadap hal-hal yang buruk, termasuk

kebiasaan merokok dan

penyalahgunaan minuman keras, narkotika, obat dan zat berbahaya, serta
ikut aktif dalam usaha-usaha kesehatan.
2. Prinsip Pendidikan Kesehatan.
Adapun beberapa prinsip pendidikan kesehatan antara lain: 1)
Pendidikan kesehatan bukan hanya pelajaran di kelas, tetapi merupakan
kumpulan pengalaman dimana saja dan kapan saja sepanjang dapat
mempengaruhi pengetahuan sikap dan kebiasaan sasaran pendidikan, 2)
Pendidikan kesehatan tidak dapat secara mudah diberikan oleh seseorang
kepada orang lain, karena pada akhirnya sasaran pendidikan itu sendiri
yang dapat mengubah kebiasaan dan tingkah lakunya sendiri, 3) Bahwa
yang harus dilakukan oleh pendidik adalah menciptakan sasaran agar
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dapat mengubah sikap dan
tingkah lakunya sendiri, dan 4) Pendidikan kesehatan dikatakan berhasil bila
sasaran pendidikan (individu, keluarga, kelompok dan masyarakat) sudah
mengubah sikap dan tingkah lakunya sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan (Denman, 2002).
B. Pendidikan Kesehatan di Sekolah Dasar
Pendidikan

kesehatan di SD perlu diprioritaskan, karena jenjang

pendidikan dasar merupan fondasi yang banyak menentukan perkembangan
bahkan karier seseorang di masa mendatang. Dalam konteks membangun
fundasi kebiasaan hidup aktif dan positif, maka pendidikan kesehatan perlu
diselenggarakan sebaik-baiknya di jenjang pendidikan dasar (Rusli Lutan dkk.

8

2000: 8). Dengan demikian pendidikan kesehatan yang dilaksanakan di SD
tidak hanya menghafal jenis-jenis penyakit, penyebab dan cara mengobatinya.
Namun yang terpenting adalah membekali siswa untuk melakukan tindakan
dengan tepat untuk kesejahteraan hidupnya.
Pendidikan kesehatan di sekolah memiliki beberapa tujuan, yaitu
memiliki pengetahuan tentang isu kesehatan, memiliki nilai dan sikap positif
terhadap prinsip hidup sehat, memiliki keterampilan dalam pemeliharaan,
pertolongan dan perawatan kesehatan, memiliki kebiasaan hidup sehat, mampu
menularkan perilaku hidup sehat, peserta didik tumbuh kembang secara
harmonis, menerapkan prinsip-prinsip pencegahan penyakit, memiliki daya
tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar serta memiliki kesegaran jasmani
dan kesehatan yang optimal.
Menurut Skiner yang dikutip oleh Soekidjo Notoatmodjo (2007: 136) ,
pencapaian pendidikan kesehatan pada diri siswa dapat dilakukan dalam
beberapa integerasi sehingga dapat membantu siswa dalam membentuk
keadaan sehat baik fisik, mental dan sosial dan siswa dibiasakan berperilaku
kesehatan. Beberapa model pendidikan kesehatan yang dapat dikembangakan
di sekolah diantaranya yaitu; pertama dengan materi dan strategi pembelajaran
pendidikan kesehatan dan kedua yaitu pengajaran materi yang sensitif.
1. Materi dan Strategi Pembelajaran Pendidikan Kesehatan.
Perencanaan pendidikan kesehatan sebaiknya disesuaikan dengan
usia siswa, tahap perkembangannya, latar belakang, norma dan budaya
sosial di sekelilingnya, perhatian sekolah

dan kebutuhan siswa. Untuk

menentukan cakupan materi pendidikan kesehatan di suatu sekolah, harus
pula diperhatikan faktor pendidikan karakter seperti nilai-nilai kepercayaan
di masyarakat, sikap dan aspirasi warga sekolah, serta pendapat orang tua
dan tokoh masyarakat sekitar (Smith, 2003).
Tujuan pendidikan kesehatan tersebut

akan

tercapai

dengan

melakukan berbagai cara pelaksanaannya. Pendidikan kesehatan di sekolah
dasar

dapat

ekstrakurikuler

dilakukan

berupa

kegiatan

intrakurikuler,

kegiatan

dan penyuluhan kesehatan dari petugas kesehatan

Puskesmas. Maksud dari kegiatan intrakurikuler yaitu pendidikan kesehatan

9

merupakan bagian dari kurikulum sekolah, dapat berupa mata pelajaran
yang berdiri sendiri seperti mata pelajaran ilmu kesehatan atau disisipkan
dalam ilmu–ilmu lain seperti olah raga dan kesehatan, ilmu pengetahuan
alam dan sebagainya. Kegiatan ekstrakurikuler disini adalah pendidikan
kesehatan dimasukkan dalam kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler dalam
rangka menanamkan perilaku sehat peserta didik. Penyuluhan kesehatan
dari petugas puskesmas yang berkaitan

dengan higiene personal yang

meliputi pemeliharaan gigi dan mulut, kebersihan kulit dan kuku, mata,
telinga, lomba poster sehat dan perlombaan kebersihan kelas.
Materi pendidikan kesehatan yang diajarkan di sekolah berbeda-beda
disesuaikan dengan kemampuan sekolah. Khusus untuk siswa SD, materi
pendidikan

kesehatan dapat mencakup perilaku higienis bersih sehat,

kesehatan gigi dan mulut, demam berdarah, flu burung, pelayanan gizi,
pengelolaan sampah, pengelolaan tinja, sarana pembuangan limbah,
pengelolaan air bersih, penyediaan air bersih, air dan sanitasinya,
pengenalan pada penyakit menular dan pencegahannya. Selain itu, dapat
ditambahkan bahan pengayaan seperti materi kesehatan reproduksi, bahaya
rokok dan deteksi dini penyalahgunaan narkotika, obat terlarang, minuman
keras, dan bahan-bahan yang berbahaya serta zat adiktif (NAPZA) pada
siswa SD tingkat akhir. Beberapa topik dapat menjadi prioritas seperti
NAPZA, reproduksi, gizi, dan olahraga. Di awal Sekolah Dasar, topik dasar
yang harus diberikan terlebih dahulu adalah tentang identitas diri dan
mengenali struktur tubuh sendiri. Perilaku makan yang sehat dan hygienes
dapat diajarkan di berbagai tahap perkembangan (Morrison, 2002).
2. Pengajaran Materi yang Sensitif.
Pendidikan kesehatan mencakup topik yang dirasakan guru relatif
sulit dan tabu untuk didiskusikan seperti pendidikan kesehatan reproduksi
(pendidikan seks). Meskipun beberapa orang tua menganggapnya sebagai
prioritas masalah pendidikan kesehatan, namun orang tua yang lain
mungkin merasa sungkan dan tidak mengijinkan anaknya mengikuti
program tersebut. Oleh karenanya, sekolah akan mengalami kesulitan untuk
mengakomodasi semua pendapat orang tua. Sehingga, yang bisa dilakukan

10

sekolah adalah mendiskusikan dahulu kerangka materi program ini,
memberikan informasi mengenai seluk beluk materi yang akan diberikan,
strategi dan pendekatan yang akan dipakai, serta media pembelajaran yang
dibuat. Orang tua sebaiknya memberikan lembar persetujuan (informed
consent) dan dianjurkan untuk mendiskusikan materi yang telah didapatkan
siswa.
C. Hubungan Penanaman Nilai-Nilai Karakter dalam Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan di SD perlu diprioritaskan, karena jenjang pendidikan
dasar merupakan fondasi yang banyak menentukan perkembangan bahkan karier
seseorang di masa mendatang. Dalam konteks membangun fundasi kebiasaan
hidup aktif dan positif, maka pendidikan kesehatan perlu diselenggarakan sebaikbaiknya di jenjang pendidikan dasar (Rusli Lutan dkk. 2000: 8). Dengan demikian
pendidikan kesehatan yang dilaksanakan di SD tidak hanya menghafal jenis-jenis
penyakit, penyebab dan cara mengobatinya. Namun yang terpenting adalah
membekali dalam membangun karakter siswa untuk melakukan tindakan dengan
tepat untuk kesejahteraan hidupnya.
SD

merupakan

penentu

keberhasilan/kesejahteraan

bangsa

di

masa

mendatang. Apabila siswa banyak yang kesehatannya terganggu, maka siswa
dalam melakukan berbagai aktivitas (terutama dalam belajar) banyak mengalami
hambatan, sehingga hasilnya tidak optimal. Agar hal tersebut tidak terjadi, salah
satu cara untuk membantu siswa supaya dalam keadaan sehat baik fisik, mental
dan sosial, maka siswa dibiasakan berperilaku kesehatan. Menurut Skiner yang
dikutip oleh Soekidjo Notoatmodjo (2007: 136) perilaku kesehatan adalah suatu
respons seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan
dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan makanan dan minuman
serta lingkungan.
Menurut Becker yang dikutip oleh Soekidjo Notoatmodjo (2007: 137)
perilaku kesehatan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Perilaku hidup sehat
Perilaku hidup sehat adalah perilaku yang berkaitan dengan upaya atau
kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya.
Perilaku ini mencakup antara lain:

11

a. Makan dengan menu seimbang (appropriate diet). Menu seimbang di
sini dalam arti kualitas (mengandung zat-zat gizi yang diperlukan
tubuh), dan kuantitas dalam arti jumlahnya cukup untuk memenuhi
kebutuhan tubuh (tidak kurang, tetapi juga tidak lebih).
b. Olahraga teratur.
c. Tidak merokok. Merokok adalah kebiasaan jelek yang mengakibatkan
berbagam macam penyakit.
d. Tidak minum minuman keras dan narkoba.
e. Istirahat yang cukup.
f. Mengendalikan stress.
g. Perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan.
2. Perilaku sakit (illness behaviour).
Perilaku sakit ini mencakup respons seseorang terhadap sakit dan penyakit,
persepsinya terhadap sakit, pengetahuan tentang penyebab dan gejala
penyakit, pengobatan penyakit, dan sebagainya.
3. Perilaku peran sakit
Dari segi sosiologi, orang sakit (pasien) mempunyai peran yang mencakup
hak-hak orang sakit (right) dan kewajiban sebagai orang sakit (obligation).
Perilaku ini meliputi:
a. Tindakan untuk memperoleh kesembuhan.
b. Mengenal/mengetahui fasilitas atau sarana pelayanan/penyembuhan
penyakit yang layak.

c. Mengetahui hak (misalnya: hak memperoleh perawatan, memperoleh
pelayanan kesehatan, dan sebagainya) dan kewajiban orang sakit
(memberitahukan penyakitnya kepada orang lain terutama kepada
dokter/petugas kesehatan, tidak menularkan penyakitnya kepada orang
lain, dan sebagainya).
Perilaku-perilaku diatas merupakan salah satu bentuk penanaman karakter
anak yang hubungannya dengan kesehatan mereka. Dengan penanaman karakter
perilaku hidup sehat ini, semua aktifitas yang akan dijalani dapat berlangsung secara
optimal terutama dalam belajar demi pencapaian kesuksesan mereka pada masa yang
akan datang.

12

BAB III
METODE PENULISAN
A. Jenis Penulisan
Dalam penulisan ini menggunakan jenis penulisan deskriptif kualitatif
yaitu memberikan gambaran menyeluruh tentang suatu masalah yang
berkembang dengan suatu masalah yang akan dijadikan sebsagi solusi yang
preventif.
B. Sumber Data
Data-data yang diperlukan dalam sebuah penelitian ini adalah hal-hal yang
berkaitan dengan sebuah pemikiran tentang pendidikan kemudian dalam
penulisan ini penulis menggunakan metode penulisan Librari reseach (Riset
Kepustakaan) sebagai metode pengumpulan data dengan membaca dan
menelaah

literature-literatur

yang

berhubungan

dengan

permasalahanpermasalahan yang telah disebutkan diatas. Bahan-bahan itu
penulis jadikan sebagai bahan yang melengkapi, agar penulisan makalah ini
lebih dalam dan obyektif.
C. Analisis Data
Metode yang digunakan pada penulisan makalah ini adalah metode
deskriftif kualitatif. Metode deskriftif merupakan suatu metode yang
digunakan untuk membuat gambaran secara sistematis mengenai hubungan
antara fenomena yang diselidiki dan hasilnya tidak dinyatakan dengan angka
dan metode kualitatif artinya, metode ini memadukananalisis data-data dengan
analisis kualitatif.

12

13

BAB IV
PEMBAHASAN
A. Perancangan dan Implementasi Dreall Healthy sebagai Media Pendidikan
Kesehatan pada Anak Usia Sekolah Dasar di Pedesaan.
1. Perancangan Dreall Healhty.
Permainan dreall healthy merupakan permainan papan yang
didalamnya terdapat sebuah latar yang berisikan konten pendidikan
kesehatan. Latar belakang pada permainan ini dipotong-potong menjadi
beberapa bagian yang harus disusun menjadi pola tertentu seperti halnya
permainan puzzle namun dengan bentuk yang berbeda yakni persegi enam.
Selain itu dalam permainan ini juga diberikan pertanyaan yang harus
dijawab pemain agar dapat menyelesaikan permainan. Jawaban-jawaban
tersebut dituliskan pada sebuah kertas yang disebut dengan istilah paper
dream kemudian menuliskan harapan/mimpi mereka berdasarkan latar
belakang pada permainan agar nantinya dapat memotifasi peserta didik
dan dapat menstimulus pola pemikiran mereka dalam menerapkan nilainilai kesehatan yang termuat pada permainan tersebut.
Kelebihan pada permainan ini tidak hanya pada nilai edukatifnya
saja, selain itu keunikannya juga terdapat pada latar belakang yang dapat
diganti-ganti dengan latar yang berbeda atau bersifat portable. Hal ini
memungkinkan pergantian materi-materi kesehatan yang akan diberikan,
misalnya latar awalnya berhubungan dengan bahaya rokok bisa diganti
dengan latar lingkungan rumah sehat atau materi lainnya, sehingga
permainan ini lebih bersifat dinamis dan tidak membosankan apabila latar
belakangnya hanya satu saja. Tentu pengganti dari latar tersebut juga
memiliki pola yang sama terdiri dari potongan-potongan persegi enam.
Adapun desain dalam permainan dreall healthy ini yakni sebagai
berikut:

13

14

a.

Desain Papan Permainan

Gambar 1. Papan Permainan Dreall Healthy.
b. Desain Latar
Latar yang masih terpotong

Latar yang telah utuh

Gambar 2. Desain Latar yang Berhubungan dengan DBD.

Gambar 3. Latar Kesehatan Gigi dan Mulut.

15

Gambar 4. Latar Dreall Healthy yang Berhubungan dengan DBD.
c. Desain Dream Paper

Gambar 5. Desain Paper Dream.
2. Langkah-langkah Pelaksanaan Permainan.
Adapun petunjuk permainan dreall healthy adalah sebagai berikut:
a. Mula-mula guru membentuk kelompok permainan dengan membagi
jumlah peserta didik menjadi beberapa kelompok.
b. Kemudian guru memberikan instruksi dan simulasi kepada peserta
didik tentang langkah-langkah dan aturan permainan dreall healthy
yakni sebagai berikut:
1) Pada permainan terdapat sebuah latar yang harus disusun.
2) Susun potongan-potongan latar menjadi gambar seperti gambar
yang berada disamping kiri bawah papan (hasil akhir).
3) Setelah selesai menyusun potongan-potongan tersebut, para peserta
didik meminta lembar dream paper kepada guru.

16

4) Guru melihat hasil kerja peserta didik, jika latarnya telah benar
guru memberikan lembaran dream paper yang didalamnya
terdapat pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta.
5) Peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan secara
berkelompok.
6) Setelah

pertanyaan

terjawab

kelompok

memberikan

hasil

permainan dan juga jawaban dari pertanyaan.
7) Masing-masing

peserta

didik

diminta

untuk

menuliskan

mimpi/harapan mereka masing-masing terkait latar permainan
yang ada.
8) Kelompok yang tercepat mendapat hadiah dari guru.
c. Peserta didik memperhatikan instruksi dan simulasi dari guru.
d. Kemudian peserta didik memulai permainan berdasarkan instruksi.
e. Setelah permainan selesai masing-masing peserta didik diminta untuk
membacakan mimpi/harapan yang telah ia tuliskan didepan kelas.
Setiap mimpi/harapan yang dibacakan peserta didik guru memberi
komentar yang bersifat positif kepada peserta didik.
f. Langkah akhir dari permainan yakni guru memberikan arahan atau
penjelasan kepada peserta didik tentang latar dan makna dari
permainan.
B. Langkah Strategis dalam Penerapan Permainan Dreall Healthy.
Telah dijelaskan bahwa Pendidikan kesehatan dapat diterintegrasi dalam
tiga hal, yaitu pengajaran mata pelajaran mengenai kesehatan, program
pengembangan diri dan budaya sekolah, maka melalui ketiga hal itu pula
permainan Dreall Healhty dapat mengambil peranan sebagai media
pembelajaran yang inovatif.
1. Mata Pelajaran tentang Kesehatan
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Pendidikan Kesehatan Jasmani
merupakan sebuah mata pelajaran yang terintegrasi tentang kesehatan.
Permainan dreall healhty dapat menjadi salah satu media pembelajaran
dalam pemberian materi dalam proses belajar mengajar. Hal ini dapat

17

dipalikasikan pada sebuah materi ajar seperti tentang kesehatan jasmani
yaitu olahraga pagi, senam dan pada IPA dapat diaplikasikan dalam materi
pengenalan pendidikan seks sejak dini.
2. Program Pengembangan Diri
Salah satu program pengembangan diri yang dapat dilakukan dan
diterapkan pada siswa sekolah dasar yaitu kelompok anak sehat (KAS).
KAS merupakan sebuah kegiatan yang memberikan sebuah pengetahuanpengetahuan dasar suatu dasar kesehatan anak dan mengajari tentang
memberikan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). Permainan
dreall healthy bisa menjadi salah satu sarana pendukung dalam kegiatan
KAS. Dimana permainan ini akan membantu instruktur yaitu guru dalam
memberikan pengetahuan tentang kesehatan dasar bagi anak-anak dan
P3K. Permainan dreall healthy dapat dimodifikasi pada semua konten
kesehatan bagi siswa usia sekoalah dasar. Hal ini sesuai sebuah program
yang mengajurkan siswanya melakukan hidup sehat baik di sekolah
maupun di luar sekolah.
Pembentukan yang dilakukan dalam sebuah penananaman nilai-nilai
kesehatan itu sendiri diperoleh siswa dengan bermain dreall healthy secara
berulang-ulang dan kontiniu. Namun demikian, pelaksanaan program ini
tetap membutuhkan pendampingan dari guru agar proses penanaman nilainilai kesehatan yang terkandung dalam permainan dreall healthy dapat
berjalan optimal pada diri peserta didik dan nilai tersebut dapat
berkembang secara optimal dalam diri peserta didik khususnya nilai-nilai
kesehatan baik untuk diri sendiri ataupun orang lain.
3. Budaya Sekolah
1. Budaya Istirahat Sekolah
Waktu

istirahat

di

sekolah

menjadi

salah

satu

sarana

berkembangnya suatu budaya sekolah. Dalam rangka mengisi waktu
luang di sela-sela jam belajar, bisa dijadikan wahana sosialisasi
permainan tradisional sebagai bagian dari budaya bangsa, sekaligus
menginternalisasikan nilai-nilai positif yang terkandung di dalamnya.

18

Melalui permainan, anak akan belajar lebih santai, tanpa terbebani oleh
hal-hal yang cenderung ke arah kognitif sehingga anak tidak merasa
diberatkan.
2. Budaya Classmetting.
Penanaman nilai-nilai kesehatan dapat pula dilakukan dengan
berbagai

kegiatan

yang

bersifat

kondisional,

misalnya

ketika

classmetting. Waktu yang cukup lama untuk menerapkan permainan
dreall healthy dan waktu tepat setelah selesai ujian semester. Kegiatan
yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan perlombaan kompetsisi
DRES (Dreall Healthy of School). Biasanya ada waktu satu minggu
sebelum menerima rapor yang dihabiskan oleh siswa Sekolah Dasar
dengan bermain-main. Kesempatan ini bisa dimanfaatkan untuk ajang
perlombaan DRES antar kelas. Kegiatan ini sebaiknya melibatkan
seluruh elemen sekolah, baik kepala sekolah, guru, peserta didik, dan
tenaga kependidikan agar mampu saling memaknai. Namun, hal yang
perlu digarisbawahi, walaupun bersifat kondisional, kegiatan ini harus
tetap memberikan kesan sepanjang proses pembelajaran anak.
C. Penerapan Nilai-Nilai Kesehatan yang Dapat Dibentuk pada Permainan
Dreall Healthy Terhadap Anak-Anak Sekolah Dasar.
Pembentukan dan pengembangan nilai-nilai pendidikan kesehatan
terintegrasi pembentukan karakter dalam setiap aktivitas yang dilakukan anakanak pada saat bermain dreall healhty Berikut ini adalah pengaruh yang akan
didapatkan oleh anak-anak setelah bermain dreall healthy yaitu:

19

Tabel 1.Karakter yang diharapkan dapat terbentuk dalam permainan dreall
healthy.
No.

Nilai

Deskripsi

1.

Memilih
makanan
yang sehat

Permainan ini dapat dibuat dengan sebuah latar belakang
mengenai makanan-makanan sehat dan seimbang dan beberapa
pertanyaan mengenai makanan sehat. Agar nantinya anak tidak
lagi mengkonsumsi jajanan yang tidak sehat seperti:
menggunakan bahan baku yang tidak lazim, zat berbahaya,
makanan kadaluarsa dan lain sebagainya.

2.

Olahraga
Teratur

Permaianan ini merupakan sebuah bentuk permainan olahraga
yang membutuhkan sebuah strategi sama halnya dengan
permainan catur, sehingga kecepatan dalam menyusun menjadi
kuncinya.

3.

Tidak
Merokok

Membuat sebuah larangan keras, dalam melakukan permainan
ini dilarang merokok. Pada saat sekarang ini, perilaku
merokok merupakan suatu hal yang wajar. Padahal merokok
dapat menyebabkan berbagai penyakit dan gangguan lainnya.

4

Tidak
mengkonsu
msi
minuman
keras dan
Narkoba

Permainan ini merupakan sebuah bentuk peringatan dan
penegasan dalam bahayanya mengkonsumsi minuman keras
dan narkoba. Selai itu permainan ini akan mempertagaskan
untuk meghindari dengan memberikan himbauan katakan tidak
untuk NAPZA.

5

Istirahat
Cukup

Mengikuti setiap aturan-aturan dalam permainan menjadikan
setiap pemain diharuskan patuh dan disiplin dalam bermain.
Sehingga dapat diaplikasikan dalam beristirahat yaitu istirahat
tepat waktu.

6

Mengendal
ikan Stress

Ketika dihadapkan pada potongan yang sedikit rumit akan
menumbuhkan kesabaran peserta didik dalam meyusun
potongan-potongan puzzle.

7

Perilaku
gaya hidup
sehat

Permaainan ini akan mampu bagaimana mengambarkan
perilaku hidup sehat yang disesuaikan dengan daerahnya.
Sebagai contoh dalam aplikasi nanti bagaimana permainan ini
akan mengambarkan Mandi Cuci Kakus(MCK) yang baik dan
tidak mencemarkan lingkungan.

20

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Permainan Dreall Healthy merupakan sebuah permainan puzzle yang
dirancang dengan sebuah latar yang berisikan kontent kesehatan. Permainan
ini dilakukan untuk melihat siapa yang paling cepat dalam menyelesaikan atau
menyusun kepingan-kepingan puzzle menjadi satu keutuhan yang sempurna
yang membentuk objek yang jelas. Permainan ini dilengkapi dengan sebuah
papaer dream dimana anak-anak yang melakukan permainan ini diharapkan
mempunyai keinginan atau mimpi yang ada di pikiran pada saat permainan
berlangsung. Salah satunya yaitu merokok, sehingga pemain akan mempunyai
harapan tentang bagaimana harapan mereka agar tidak terjerumus dalam pola
hidup yang tidak sehat yaitu merokok.
Permainan Dreall Healthy ini terintegrasi pada pendidikan kesehatan. Hal
ini dikarenakan dengan adanya pengetahuan khusus tentang kesehatan
merupakan sebuah kebutuhan yang penting bagi setiap perkembangan anakanak pada usia sekolah dasar. Permainan ini di inovasikan dalam bentuk
pendidikan kesehatan yang dibutuuhkan oleh siswa usia sekoah dasar. Hal ini
nantinya akan bermanfaat dan diharapkan akan membetuk nilai-nilai karakter
dalam pendidikan kesehatan seperti mampu memilih makanan yang sehat,
olahraga teratur, tidak merokok, mengendalikan stress, pola gaya hidup sehat
dan sebagainya.
B. Saran.
1. Guru sebagai pendamping anak-anak di Sekolah Dasar diharapkan dapat
menciptakan media pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.
2. Pihak sekolah memfasilitasi peserta didik dalam memperoleh pendidikan
kesehatan.
3. Pemerintah diharapkan dapat mengembangkan dan

meningkatkan

pendidikan kesehatan melalui pemanfaatan permainan yang bersifat
edukatif.

20

DAFTAR PUSTAKA
Denman, S. (2002).The Health Promoting School: Policy, Research and Practice.
London: Routledge
Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia 2009. Gizi dan
Kesehatan Masyarakat Edisi i.Jakarta:Rajawali Pers
[Depkes RI] Departemen Kesehatan RI.2008.Pedoman Umum Gizi Seimbang.
Jakarta:Depkes RI
Morrison, M. et al. (2002).Joined-up thinking in theory and practice: the case of
healthy schools?Curriculum Journal 13(3): 313-337
Mu′rifah

dan Hardianto Wibowo.
Depdikbud

(1992).

Pendidikan Kesehatan. Jakarta.

Rusli Lutan, dkk. (2000). Pendidikan Kesehatan. Jakarta: Depdiknas.
Smith, J. (2003). Education and Public Health: Natural Partners in Learning for
Life. Association for Supervision and Curriculum Development (ASCD).
USA: Alexandra, Virginia
Soekidjo Notoatmodjo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta:
PT Rineka Cipta
Thurston, M. (2006). The National Healthy Schools Programme: a vehicle for
school improvement? Case tudies from Cheshire. Chester, Centre for
PublicHealth Research

LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
A. Ketua Kelompok
1. Nama Lengkap
: Muhammad Rezky
2. NIM
: 1107003/2011
3. Tempat dan Tanggal Lahir : Padang, 29 Mei 1993
4. Fakultas/Program Studi
: Teknik/Pendidikan Teknik Informatika
5. Perguruan Tinggi
: Universitas Negeri Padang
6. Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat
:
a. Blogger (Blog Gembira): Inovasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
Berupa Blogger Sebagai Media Menulis yang Menyenangkan bagi
Siswa Tunagrahita Ringan.
b. Indonesia Menuju Mdgs 2015 Pendidikan untuk Semua, Pemanfaatan
Teknologi Komunikasi Blogger sebagai Media Pembelajaran Menulis
Kreatif Anak Tunagrahita Ringan.
c. Penerapan Permainan Monohara (Monopoly Heritage Of Nusantara)
sebagai Implementasi Nilai-Nilai Kebhinekaan Tunggal Ika padaAnakAnak Sekolah Dasar di Indonesia.
7. Prestasi Ilmiah:
a. Finalis Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Tingkat Nasional
EXIST Fair Uiversitas Jambi 2012.
B. Anggota Kelompok

a.
b.
c.
d.
e.

Nama Lengkap
: Doni Purnawi Hardiyanto
NIM/BP
: 97613/2009
Fakultas/Program Studi
: Teknik/Pendidikan Teknik Elektronika
Perguruan Tinggi Negeri
: Universitas Negeri Padang
Karya yang Pernah Dibuat :
a. Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Teknologi
No
1.

Judul
Ranger (Radio Mini Pengusir Nyamuk)
Berbasis Gelombang Elektromagnetik
Sebagai Inovasi Teknologi Hiburan Dan
Kesehatan

Tahun
2011

Penyelengara
DIKTI

b. Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Penelitian
No
1.

2.

Judul
Limbokat(Limbah Botol Kaca dan Ampas
Tebu) Sebagai Alternatif Bahan Komposit
Material Pembuatan Batako Rumah Daerah
Rawan Gempa
Uji Efektifitas Gelombang Elektromagnetik
Pada Ranger (Radio Mini Pengusir
Nyamuk) Sebagai
Inovasi Pengusir
Nyamuk

Tahun
2011

Penyelengara
DIKTI

2011

DIKTI

c. Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan
No

Judul

Tahun

Penyelengara

1.

Master Sule (Manisan Terong Susu
Kedelai) Makanan Sehat Khas Kota Padang
Panjang
Stick Balado Biji Durian Sebagai Cemilan
Sehat Dan Bergizi Bagi Masyarakat.
Rosa Nesa: Terong Sale Aneka Rasa
Sebagai Peluang Bisnis Baru Bagi
Mahasiswa
Untuk
Mewujudkan
Kemadirian Finansial Mahasiswa

2010

DIKTI

2011

DIKTI

2011

DIKTI

2.
3.

d. Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyarakat
No

Judul

Tahun

Penyelengara

1.

Pelatihan Pembuatan KEPANG (Kerajinan
Pasir Dan Kerang) Di Kecamatan Siberut
Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai
Pekat Belut di Padut: Pelayanan Kesehatan
Masyarakat Berusia Lanjut di Kec. Padang
Utara
Pelatihan Pembuatan Manisan Terong
Kepada Ibu-Ibu Rumah Tangga Dan
Remaja Putus Sekolah Di Jorong
Binsungan
Panyalaian
Kecamatan
Sepuluh Koto Kabupaten Tanah Datar
Sumatera Barat.
Pelatihan Pemanfaatan Limbah Pasar Sayur
Sebagai Pakan Ternak Sapi dalam Bentuk
Wafer Pakan di Daerah Lubuk Minturun,
Padang .
Soft Skills School Integration: Sekolah
Kreatif Bumi Indonesia untuk Anak Putus
Sekolah Di Kelurahan Korong Gadang
Kecamatan Kuranji Kota Padang

2009

DIKTI

2010

DIKTI

2011

DIKTI

2011

DIKTI

2011

DIKTI

2.

3.

4.

5.

e. Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Gagasan Tertulis
No

Judul

Tahun

Penyelengara

1.

Menciptakan Peluang Usaha Melalui
Pemanfaatan Aloe Vera (lidah buaya)
Sebagai Bahan Dodol Di Kota Pariaman
Sumatra Barat
Grammarian: Permainan Berlatar Budaya
Minangkabau
berbasiskan Teknologi
dengan Pengaplikasian Pada Telepon
Selular (Handphone)
Imaginary Photo : Perangsang Imajinasi
dan Kreatifitas Berpikir Siswa Membuat
Cerita
Dictoreinds: Kamus Digital Tiga Bahasa
Rejang Indonesia Inggris berbasiskan

2010

DIKTI

2010

DIKTI

2010

DIKTI

2011

DIKTI

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Teknologi JAVA MOBILE dengan
Pengaplikasian Pada Telepon Selular
(Handpone).
Penerapan Ilmu Pengetahuan Teknik (IPT)
Sebagai Jalur Masuk Perguruan Tinggi
Negeri Berbasis Kurikulum Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK)
GENTONG ( Gundu Tuyul To Young
Enterpreniur):
Penerapan
Permainan
Tradisional
Gundu
Tuyul
untuk
Menanamkan Karakter Wirausaha Siswa
Kelas V dan VI Sekolah Dasar.
Home Sikere : Pelatihan Kesehatan Untuk
Guide Dengan Kombinasi Pengobatan
Tradisional Dan Modren Bagi Wisatawan

2011

DIKTI

2012

DIKTI

2012

Fakultas
Kedokteran
Universitas
Udayana

f. Penghargaan Karya Tulis Ilmiah
No
1.
2.

3.
4.

5.

Judul
Master Sule (Manisan Terong Susu Kedelai)
Makanan Sehat Khas Kota Padang Panjang
Grammarian: Permainan
Berlatar Budaya
Minangkabau
berbasiskan Teknologi dengan
Pengaplikasian
Pada
Telepon
Selular
(Handphone)
Imaginary Photo : Perangsang Imajinasi dan
Kreatifitas Berpikir Siswa Membuat Cerita
Home Sikere : Pelatihan Kesehatan Untuk Guide
Dengan Kombinasi Pengobatan Tradisional Dan
Modren Bagi Wisatawan

Tahun
2010

Penyelengara
DIKTI

Ket
Didanai

2010

DIKTI

Didanai

2010

DIKTI

Didanai

2012

Finalis

Ko’Belayar (Kombinasi Benteng Galaxy dan Key
Card ): Penerapan Permainan Tradisional Benteng
dalam Pembentukan dan Pengembangan Karakter
pada Siswa Sekolah Dasar

2012

Fakultas
Kedokteran
Universitas
Udayana
Universitas
Muhammadiyah
Makasar

Harapan 2

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA PESERTA

Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Ketua Tim

: Muhammad Rezky

Asal Universitas

: Universitas Negeri Padang

NIM

: 1107003

Alamat

: Jln. Srigunting No. 2, ATB, Padang.
Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis dengan judul V-HASOP (Village

Healthy Schools Programmes by Using Dreall Healthy): Penanaman
Pendidikan Kesehatan Melalui Permainan Dreall Healthy pada Anak Usia
Sekolah Dasar di Pedesaan, yang diikutsertakan dalam Karya Tulis Ilmiah (LKTI)
UNP 2012 adalah benar merupakan karya kami dan karya tulis tersebut belum pernah
menjadi finalis atau memenangkan perlombaan sejenis di tempat yang lain.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya. Jika kemudian
menyalahi aturan, karya saya berhak didiskualifikasi dari perlombaan tersebut.

Padang, 30-Oktober-2012
Diketahui,
Pembimbing

Friyatmi, S.Pd, M.Pd
NIP. 19820514 200604 2 001

Yang Membuat Pernyataan
Ketua TIM

Muhammad Rezky
NIM. 1107003

Dokumen yang terkait

STRATEGI GURU PAI MENGATASI KESULITAN MURID KELAS V DALAM MEMBACA AL-QURAN DI SD WAHID HASYIM DINOYO MALANG

10 113 26

ENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA DENGAN MODEL PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS V SDN GAMBIRAN 01 KALISAT JEMBER TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 24 17

Hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar pendidikan agama islam siswa kelas V di sdn kedaung kaliangke 12 pagi

6 106 71

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR HAND STAND ROLL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 KARANGANYAR PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

2 25 37

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI GERAK MERODA MELALUI ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V SDN RAMAN AJI LAMPUNG TIMUR

0 40 37

HUBUNGAN KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 PONCOWARNO KALIREJO LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

10 138 52

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 5 SUNGAILANGKA PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 22 38

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI ATAU KAKI BAGIAN PUNGGUNG DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SDN 1 PADANGRATU KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 30 41

THE DEVELOPMENT OF TEACHING MATERIAL FOR MATH MODULE GRADE XI SCIENCE PROGRAM OF SENIOR HIGH SCHOOLS IN BANDAR LAMPUNG

13 132 95

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 1 RAJABASA RAYA KOTA BANDAR LAMPUNG

6 60 62