Makalah Budidaya Kacang Tanah Indonesia

Makalah Budidaya Kacang Tanah
BAB I
PENDAHULUAN
Kacang Tanah (Arachis hypogea L) merupakan sejenis spesies kacang-kacangan dari famili
leguminoceae yang berasal dari Amerika Selatan. Kacang tanah merupakan sejenis tanaman
tropika. Ia tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm (1 hingga 1½ kaki) dan mengeluarkan
daun-daun kecil.
Penggunaan kacang tanah bagi kepentingan manusia cukuplah luas. Kacang tanah banyak
mengandung protein dan karbohidrat. Selain itu, kandungan minyaknya juga mencapai 50%.
Daun tanaman ini termasuk bersirip genap dengan empat anak daun. Anak daun berbentuk oval
dengan panjang 2-4cm. Daun-daun ini akan berguguran mulai dari bagian bawah, apabila
polong sudah cukup tua. Bunga kacang tanah muncul pada ketiak daun setelah tanaman berumur
sekitar 4-6 minggu. Bunga kacang ini berbentuk kupu kupu dan berwarna kuning.
Untuk dapat mencapai pertumbuhan yang optimal, tanaman ini mempunyai syarat tumbuh
yang harus dipenuhi, syarat tumbuh itu adalah tanah yang gembur dengan pH antara 6 - 6,5, agak
lembab dan drainase baik. Tanah yang berdrainase buruk akan menyebabkan akar dan polong
busuk. Sebaliknya jika terlalu kering pertumbuhan akan merana dan polong tidak terbentuk.
Tanaman ini juga menuntut curah hujan yang ideal antara 45-200 mm/bulan. Ketinggian tempat
yang baik untuk tanaman ini antara 0,5 – 500 m dpl.

Kacang tanah juga menghendaki


penyinaran matahari penuh.
Faktor lingkungan ini sangat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan tanaman
kacang tanah, karena untuk mencapai hasil yang optimal petani harus dapat menyediakan unsurunsur yang dibutuhkan oleh tanaman kacang tanah.
Didalam kacang tanah terdapat bakteri rizobium yang dapat langsung memanfaatkan nitrogen
dari udara, sehingga tanaman ini akan tumbuh baik walaupun tidak dipupuk pupuk nitrogen atau
pupuk kimia. Dengan tidak melakukan pemupukan berarti dapak menghemat pengeluaran dan
menekan biaya produksi, sehingga pendapatan petani akan lebih banyak.

BAB II
ISI
1. Klasifikasi
Kingdom

: Plantae

Sub kingdom

: Tracheobionta


Super divisi

: Spermatophyta

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Sub Kelas

: Rosidae

Ordo

: Fabales


Famili

: Fabaceae

Genus

: Arachis

Spesies

: Arachis hypogaea L.

2. Macam-macam Variatas Unggul
Jenis tanaman kacang tanah yang ada di Indonesia ada dua macam yaitu tipe tegak dan tipe
menjalar. Tipe tegak adalah jenis kacang yang tumbuh lurus atau sedikit miring keatas, buahnya
terdapat pada ruas-ruas dekat rumpun, umurnya genjah atau berumur pendek. Dan selain itu
kemasakan buahnya serempak.

Sedangkan tipe menjalar adalah jenis yang tumbuh kearah


samping, batang utama berukuran panjang, buahnya terdapat pada ruas-ruas yang berdekatan
dengan tanah, dan umumnya berumur panjang.
Varietas kacang tanah yang biasanya ditanam petani di sebagian wilayah Indonesia adalah
varietas gajah dan varietas banteng, namun sebenarnya masih banyak varietas kacang tanah yang
dapat dipilih dan dijadikan perbandingan sehingga manghasilkan hasil yang paling optimal,
adapun beberapa varietas kacang tanah dan spesifikasi keunggulannya :

N
o.

Keunggulan
Varietas

1 Banteng
2 Gajah
3 Kidang
4 Macan

Produksi
(Ton/Ha)


Lain lain

1,2 - 1,8
1,2 - 1,8

Tahan Layu

1,2 - 1,8

Tahan Layu

1,2 - 1,8

Tahan Layu
Tahan Layu, Tahan
karat daun dan
bercak coklat daun

5 Anoa


100110

1,8-1,9

6 Tapir

95-100

1,8- 2,0

Tahan Layu

7 Garuda Biga

85-90

2,25

Tahan Layu


8 Garuda Dua

85-90

2,3

9 Bison

90-95

3,6

Tahan Layu
Tahan Layu, Tahan
karat daun dan
bercak daun tahan
penaungan intensitas
25%


3,6

Tahan karat daun dan
bercak daun

10 Domba
3.

Umur
(Hari)
100110
100110
100110
100110

90-95

Persiapan Benih
Untuk penyimpanan, benih kacang tanah disimpam dalam bentuk polong kering tanpa
dikupas, hal itu dikarenakan kacang tanah tidak mempunyai masa dormansi sehingga mudah


tumbuh jika terlambat dipanen ataupun terkena air. Benih yang ditanam harus dipilih atau
disortir yang memiliki kualitas yang baik, yaitu varietas yang unggul, benih tanaman baru, daya
tumbuh tinggi( lebihdari 90%), kulit benih mengkilat, tidak keriput dan cacat, tidak terbelah,
bebas hama dan penyakit, dan kadar air dalam benih berkisar antara 9-12%. Jumlah benih yang
dibutuhkan dalam penanaman dapat dihitung dengan cara mengetahui terlebih dahulu daya
kecambah atau daya tumbuh dari benih tersebut, sehingga jika daya tumbuh sudah diketahui, kita
sudah dapat memperkirakan dan menghitung jumlah benih yang diperlukan untuk ditanam.
4.

Persiapan Lahan
Untuk pertumbuhan kacang tanah yang optimal, kondisi tanah yang dibutuhkan adalah tanah
yang gembur dan tidak terlalu padat, sehingga aerase dan draenase didalam tanah lebih optimal,
selain itu supaya tanaman kacang tanah lebih mudah dalam pembentukan akar. Tanah yang
gembur juga memudahkan sulur sulur calon kacang tanah menembus tanah yang berfungsi
membentuk polong.
Untuk menggemburkan tanah tersebut, perlu dilakukan pembajakan atau pengolahan tanah,
setelah itu tanah diberi pupuk kandang yang sudah jadi 2-4 ton/ha untuk menambah unsur hara
dalam tanah. Pada lahan yang pHnya rendah perlu ditambahkan kapus dolomite sekitar 1-2,5
ton/ha sehingga tanaman akan dapat tumbuh secara optimal.


5.

Penanaman
Tanaman kacang tanah berbuah di dalam tanah sehingga kondisi tanah tempat tumbuh
sangatlah menentukan. Selain itu kacang tanah juga sangat membutuhkan Ca yang cukup dalam
tanah, karena itu tanah yang ideal untuk kacang tanah adalah mengandung Ca tinggi. Jarak
tanam yang digunakan tergantung pasda kesuburan tanah, pada tanah yang subur, benih kacang
tanah ditanam dalam larikan dengan jarak tanam 40 cm x 15 cm, atau 30 cm x 20 cm atau 20 cm
x 20 cm. populasi tanaman yang digunakan antara 160.000-200.000 tanaman/ Ha.
Lubang tanam dibuat sedalam ± 3 cm menggunakan tugal, kemudian masukkan benih 1 atau 2 ke
dalam lubang tanam lalu ditimbun dengan tanah tipis. Waktu tanam yang paling baik adalah
dilahan kering pada awal musim penghujan.

6. Pemeliharaan
a. Penyulaman
Penyulaman dilakukan dengan maksud untuk mengganti bibit yang mati,atau tanaman yang
tumbuh tidak normal.waktu penyulaman lebih cepat lebih baik,, yaitu sekitar 3 – 7 HST.
b. Penyiangan dan pembumbunan
Tanaman kacang tanah relative lambat baru terjadi penutupan permukaan tanah, penutupan tajuk

baru terjadi setelah tanaman berumur sekitar 8 MST.

Oleh karena itu perlu melakukan

penyiangan untuk menghindari persaingan dengan tanaman lain Maupun gulma. Penyiangan
dilakukan 2 kali, yakni pada umur 1 dan 6 minggu setelahn tanam.

Penyiangan dan

pembumbunan ini dilakukan dengan hati hati agar tidak merusak bunga dan polong. Gulma
yang tumbuh setelah tanaman berumur lebih dari 10 MST tidak banyak mempengaruhi hasil.
Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan yang bertujuan untuk menutup bagian
perakaran sehingga memudahkan serta mempercepat ginovor/sulur mencapai tanah.
c.

Penyiraman

Penyiraman dilalukan agar tanah tetap lembab namun jika pada musim hujan penyiraman tidak
perlu di lakukan karena kebutuhan air sudah dipenuhi oleh air hujan. Tetapi saat menjelang
berbunga tidak perlu dilakukan karena dapat mengganggu penyerbuka.

Kacang tanah

sebenarnya relatif tahan kering dibandingkan dengan tanaman kedelai dan tanaman lainnya,
namun jika kekeringan terjadi pada saat awal pmbungaan, saat pembungaan akan mempengaruhi
hasilnya.
d. Pemupukan
Kacang tanah membutuhkan hara kalsium yang cukup untuk pembentukan polong dan
pengisian biji. Karena itu, kapur pertanian atau dolomit perlu diberikan sebanyak 300-400 kg/ha.
Waktu pemberian pupuk adalah pada saat berumur 3-4 MST atau sekitar 21 HTS bersamaan
pada penyiangan kedua atau paling lambat tanaman saat mulai berbunga.
Adapun takaran pupuk kurang lebih sebagai berikut :
a. SP-36 (100 kg/ha)
b. ZA
(100kg/ha)
c. KCl (50 kg/ha)
Atau sesuai dengan rekomendasi Penyuluh setempat. Selain ditaburkan pupuk juga dapat
siramkan atau dikocor seperti POC NASA yg telah dicampur air secara merata diatas bedengan
dengan dosis ± 1-2 botol (500-100 CC) diencerkan dengan air secukupnya untuk setiap 1000 m2
(10 -20 botol/ha). Pupuk lain dapat diberikan disesuaikan dengan dosis pada label kemasan.

7. Hama pada kacang tanah
a.

Kutu Aphis
Kutu Aphis berukuran 0,8 mm. Serangga ini berkembang biak dengan cepat secara
partenogenesis dan siklus hidupnya berlangsung selama 6 hari. Serangga dewasa umumnya tidak
bersayap, tetapi apabila kualitas pakan menurun atau ruang geraknya semakin menyempit, maka
Aphis akan membentuk sayap untuk tujuan migrasi. Proses pembentukan sayap sudah terjadi
sejak stadium nimfa.
Kacang tanah merupakan salah satu tanaman inang Aphis. Kehadiran Aphis di pertanaman
kacang tanah terjadi mulai tanaman muncul di atas permukaan tanah sampai menjelang panen,
Kutu ini lebih menyukai bagian tanaman yang muda, seperti pucuk dan tangkai daun muda,
tetapi pada keadaan populasi tinggi dapat tersebar sampai ke bagian tanaman yang tua.

b. Wereng Empoasca
Wereng Empoasca berwarna hijau kekuningan atau putih. Empoasca yang berwarna hijau
kekuningan bersayap hijau pucat dan tarsi berwarna hijau, sedangkan Empoasca yang berwarna
putih memiliki sayap depan dengan bercak merah. Imago Empoasca berukuran tubuh 2,5 mm,
meletakkan telur di dalam mesofil daun.

Perkembangan telur hingga menjadi dewasa berlangsung 18-25 hari. Selain kacang tanah,
Empoasca juga menyerang kedelai, kacang hijau, kacang tungggak, dan cabe. Serangan hama ini
menyebabkan gejala menguning, terutama pada ujung daun.
c.

Tungau merah
Tidak kurang dari 100 jenis tanaman dapat menjadi tanaman inang tungau ini. Beberapa di
antaranya adalah kedelai, ubi kayu, kapas, jeruk, tomat, dan papaya maupun kacang tanah.

d. Pengorok daun
Selain menyerang kacang tanah, pengorok daun juga menyerang kedelai dan kacang tunggak.
Akibat serangan hama ini, daun menjadi terlipat sepanjang tulang utama daun dan berwarna
kecoklatan. Serangan hebat menyebabkan daun sebagian bahkan seluruhnya menjadi keriting.
e. Penggulung daun
Penggulung daun memiliki inang tanaman kacang tanah dan berbagai jenis kacang-kacangan
lainnya. Ciri khas larva adalah terdapatnya dua bercak hitam pada kedua sisi prothorax. Sesuai
dengan namanya, larva berdiam di dalam gulungan daun. Gulungan daun mulai dibentuk oleh
larva muda pada bagian pucuk, tempat telur diletakkan. Setelah tumbuh menjadi lebih besar,
larva berpindah ke daun yang lebih tua. Gulungan daun dibentuk dengan cara merekatkan daun
satu dengan lainnya dari sisi dalam dengan semacam zat perekat yang dikeluarkan oleh larva
yang bersangkutan. Bila gulungan daun dibuka, akan dijumpai larva berwarna hijau transparan
yang bergerak cepat. Selama berdiam di dalam gulungan daun, larva memakan daun sehingga
tampak hanya tulang daunnya saja yang tersisa.

f.

Ulat jengkal
Larva ulat jengkal berwarna hijau dan bergerak seperti menjengkal. Larva tua memiliki ciri
khas, yaitu adanya tungkai palsu sebanyak tiga pasang dan garis lateral berwarna pucat sebanyak
tiga pasang yang membujur dari mesonotum hingga ujung abdomen. Tubuh larva menyempit
pada bagian apikal dengan kepala kecil, dan bila direntangkan, panjangnya 3 cm. Stadium larva
terdiri atas lima instar. Umur larva berkisar antara 14-19 hari dengan rata-rata 16 hari.

g.

Ulat grayak
Larva ulat grayak memiliki ciri khas, yaitu terdapatnya dua buah bintik hitam seperti bulan
sabit pada tiap ruas abdomen, terutama ruas keempat dan kesepuluh yang dibatasi oleh garis-

garis lateral dan dorsal berwarna kuning yang membujur sepanjang badan. Setelah telur menetas,
larva tinggal untuk sementara waktu di tempat telur diletakkan. Beberapa hari kemudian, larva
tersebut berpencaran. Larva tua bersembunyi di dalam tanah pada siang hari dan giat menyerang
tanaman pada malam hari. Stadium larva terdiri atas enam instar dan berlangsung selama 13-17
hari dengan rata-rata 14 hari. Pupa terbentuk di dalam rongga-rongga di dalam tanah, dekat
permukaan tanah. Stadium pupa berlangsung selama 7-10 hari dengan rata-rata 8,5 hari. Stadium
imago (ngengat) berlangsung selama 1-13 hari dengan rata-rata 9,3 hari.
h. Heliothis
Heliothis (Helicoverpa armigera) merupakan hama pemakan daun dan bunga kacang tanah.
Selain kacang tanah, tanaman inangnya adalah kedelai, tembakau, jagung, sorgum, kapas,
kentang, pupuk hijau, sayur-sayuran, dan tanaman hias. Larva tua berwarna-warni; hijau
kekuningan, hijau, kecoklatan atau mendekati hitam dengan garis lateral yang terang agak
bergelombang. Tubuh larva ditutupi oleh kutil dan rambut. Larva bersifat kanibal sehingga
merupakan salah satu faktor kematian alami yang bersifat density dependent. Imago (ngengat)
betina berwarna sawo matang, sedangkan yang jantan berwarna kehijauan. lmago umumnya
bertelur secara berpencaran pada pucuk tanaman atau bunga pada malam hari. Telur berwarna
kuning muda dengan umur telur 2-5 hari. Umur larva 18-25 hari, umur pupa 10-15 hari, dan
umur imago 8-9 hari, pra peneluran 2-3 hari, dan kapasitas bertelur 1.062 butir per imago betina.
i.

Panen
Penentuan saat panen yang tepat harus disesuaikan dengan tujuan penggunaan produk
Kacang Tanah. Pedoman umum yang digunakan sebagai kriteria penentuan saat panen Kacang
Tanah adalah sebagai berikut :
-

Sebagian besar daun menguning dan gugur ( rontok ).
Tanaman berumur 85 -110 hari tergantung,Varietasnya. -Sebagian besar polongnya ( 80 % )

-

telah tua. "
Kulit polong cukup keras dan berwarna cokelat kehitam-hitaman.
Kulit biji tipis dan mengkilap.
Rongga polong telah berisi penuh dengan biji.
Panen dilakukan dengan mencabut batang tanaman secara hati-hati agar polongnya tidak

tertinggal dalam tanah.

BAB III
KESIMPULAN
Kacang tanah merupakan sejenis tanaman tropika, tanaman ini banyak mengandung
protein dan karbohidrat yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Untuk dapat mencapai
pertumbuhan yang optimal, tanaman ini mempunyai syarat tumbuh yang harus dipenuhi, syarat
tumbuh itu adalah tanah yang gembur dengan pH antara 6 – 6.5, curah hujan yang ideal antara
45-200 mm/bulan. Tanaman ini juga dapat tumbuh dengan optimum pada ketinggian 0,5 – 500
M Dpl.

Didalam kacang tanah juga terdapat bakteri rizobium yang dapat langsung

memanfaatkan nitrogen dari udara sehingga dapat mengurangi kebutuhan pupuk kimia.

Namun tanaman ini juga sering diserang oleh hama, hama yang biasa menyerang
tanaman ini adalah sebagai berikut Heliothis, Ulat grayak, Ulat jengkal, Penggulung daun,
Pengorok daun, Tungau merah, Wereng Empoasca, Kutu Aphis sehingga selain harus memenuhi
syarat tumbuh tamanan kacang juga harus dapat mengatasi jika terjadi serangan hama

1.

DAFTAR PUSTAKA
http://muhammadarifindrprof.blogspot.com/2011/02/78-hama-utama-tanaman-kacang-

2.

tanah.html diakses pada tanggal 13 November 2012 Pukul 05.37 Wib
http://warintek.bantulkab.go.id/web.php?mod=basisdata&kat=1&sub=2&file=35 diakses pada

3.

tanggal 13 November 2012 Pukul 05.56 Wib
http://wahyuaskari.wordpress.com/akademik/tanaman-kacang-tanah/ diakses pada tanggal 13

4.

November 2012 Pukul 06.02 Wib
http://teknis-budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-kacang-tanah.html diakses pada tanggal

5.

13 November 2012 Pukul 06.10 Wib
http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_tanah diakses pada tanggal 13 November 2012 Pukul

6.

06.10 Wib
http://www.gerbangpertanian.com/2010/06/belajar-menanam-kacang-tanah-secara.html diakses
pada tanggal 13 November 2012 Pukul 06.17 Wib

7.

http://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&ved=0CEgQFjAG&url=http%3A%2F

8.

%2Frajabillah.files.wordpress.com% diakses pada tanggal 13 November 2012 Pukul 06.10 Wib
http://epetani.deptan.go.id/budidaya/kacang-tanah-varietas-gajah-1618 diakses pada tanggal 13
November 2012 Pukul 06.25 Wib

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Dinamika Perjuangan Pelajar Islam Indonesia di Era Orde Baru

6 75 103

Perspektif hukum Islam terhadap konsep kewarganegaraan Indonesia dalam UU No.12 tahun 2006

13 113 111

Pengaruh Kerjasama Pertanahan dan keamanan Amerika Serikat-Indonesia Melalui Indonesia-U.S. Security Dialogue (IUSSD) Terhadap Peningkatan Kapabilitas Tentara Nasional Indonesia (TNI)

2 68 157