Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kabup. pptx
Strategi Penanggulangan
Kemiskinan Daerah Kab.
Balangan 2013
Pemerintah Kabupaten Balangan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
LATAR BELAKANG
1. Dampak yang dapat timbul akibat
kemiskinan
2. Hanya sekitar 30% penduduk miskin yang
menerima ketiga program perlindungan
sosial (Raskin, BLT, Jamkesmas)
Sumber: TNP2K
3. Penanggulangan kemiskinan yang
komprehensif memerlukan keterlibatan
berbagai pemangku kepentingan
TUJUAN
Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah
yang harmonis dengan kepentingan
pembangunan daerah yang lebih luas
Sasaran
1. Inventarisasi potensi dan permasalahan Kabupaten
Balangan terkait kemiskinan
2. Inventarisasi indikator utama dan indikator pendukung
kondisi kemiskinan Kabupaten Balangan;
3. Mengidentifikasi kebutuhan program penanggulangan
kemiskinan jangka waktu 2013 – 2028
4. Merumuskan langkah-langkah penanggulangan
kemiskinan
RUMUSAN Masalah
1. Permasalahan apakah yang berpotensi
menimbulkan kemiskinan di Kabupaten Balangan
2. Bagaimana indikator utama dan indikator
pendukung kondisi kemiskinan Kabupaten
Balangan
3. Bagaimana kebutuhan program penanggulangan
kemiskinan jangka waktu 2013 – 2028
4. Langkah-langkah apa yang diperlukan dalam
penanggulangan kemiskinan di Kabupaten
Balangan
METODE
Pendekatan
1. Pendekatan Kebijakan
Publik
2. Pendekatan Strategis
3. Pendekatan Teknis
PERSPEKTIF Analisis
•Posisi relatif capaian indikator
•Perkembangan antar-waktu capaian indikator
•Analisis efektivitas perbaikan capaian
•Analisis relevansi perubahan capaian
•Analisis keterkaitan
KONSEP Kemiskinan
• Definisi Kemiskinan; Umumnya mengacu pada ide dasar bahwa kemiskinan
adalah masalah “kekurangan” dalam “kesejahteraan” (World Bank, 2000)
• Konsep Pengukuran Kemiskinan; Dikenal konsep “kemiskinan absolut” dan
“kemiskinan relatif”
• Data Kemiskinan; Secara garis besar dibedakan atas “data makro” dan “data
mikro”
• Indikator Kemiskinan; yaitu untuk menjelaskan apa ukuran yang digunakan
untuk menjelaskan perubahan dalam capaian intervensi kebijakan. Dapat
dibedakan atas “indikator utama” yang mencerminkan karakteristik
kemiskinan; dan “indikator pendukung” yang mencerminkan
determinannya.
INDIKATOR Yang Dianalisis
[MAKRO]
• Garis Kemiskinan
• Tingkat Kemiskinan (Persentase Penduduk Miskin) (P0)
• Jumlah penduduk miskin
• Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
• Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
[MIKRO]
• Distribusi rumah-tangga/individu Desil 1, Desil 2 dan Desil 3 menurut kecamatan kantong
kemiskinan di daerah
• Distribusi kepala rumah tangga perempuan dalam rumah-tangga Desil 1-3 menurut
kecamatan Kerentanan ekonomi rumah-tangga/keluarga
• Distribusi usia kepala rumah-tangga dalam rumah-tangga Desil 1-3 menurut kecamatan
Kerentanan ekonomi rumah-tangga/keluarga
STRATEGI NASIONAL
Penanggulangan Kemiskinan
1. Memperbaiki program perlindungan sosial;
2. Meningkatkan akses terhadap pelayanan
dasar;
3. Pemberdayaan kelompok masyarakat
miskin; serta
4. Menciptakan pembangunan yang inklusif.
(sumber: TNP2K)
PROGRAM Penanggulangan
•
Klaster I - Program bantuan sosial terpadu berbasis keluarga
•
Klaster II – Program penanggulangan kemiskinan berbasis
pemberdayaan masyarakat
•
Klaster III – Penanggulangan Kemiskinan Berbasis
Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro dan Kecil
PROGRAM Penanggulangan –
Klaster I
PROGRAM Penanggulangan –
Klaster II
PROGRAM Penanggulangan – Klaster III
KONDISI UMUM KEMISKINAN (1)
MAKRO
KONDISI UMUM KEMISKINAN (2)
Persentase Penduduk Miskin (P0)
16
13.65
14
12.55
12
11.15 11.47
11.35
10
8
7.75
7.22
7.74
7.31
6.86
6
4
2
0
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Persentase Penduduk Miskin (P0)
Polynomial (Persentase
Penduduk Miskin (P0))
MAKRO
MATRIKS Analisis (Makro)
PERSPEKTIF
Posisi Relatif
Tahun Terakhir
Perkembangan
Antar-Waktu
Efektivitas
Relevansi
Keterkaitan
Persentase
penduduk miskin
Ke File
IN
DI
KA
T
O
R
Jumlah penduduk
miskin
Indeks Kedalaman
Kemiskinan (P1)
Indeks Keparahan
Kemiskinan (P2)
16
KONDISI UMUM KEMISKINAN (3)
MAKRO
menurun tetapi melambat
17
KONDISI UMUM KEMISKINAN (3)
Indeks Keparahan Kemiskinan P1 dan P2 Kab. Balangan Th. 2003-2012
KONDISI UMUM KEMISKINAN (4)
MAKRO
KONDISI UMUM KEMISKINAN
(5)
Sumber: PPLS (2011)
20
KONDISI UMUM KEMISKINAN (6)
Sumber: PPLS (2011)
21
KONDISI UMUM KEMISKINAN (7)
Sumber: PPLS (2011)
22
PRIORITAS Intervensi Kebijakan
DETERMINAN Umum Kemiskinan
FAKTOR KARAKTERISTIK
KELOMPOK MASYARAKAT
FAKTOR KARAKTERISTIK
WILAYAH
• Infrastruktur dasar (air, listrik,
jalan)
• Layanan pendidikan dan
kesehatan
• Akses ke pasar
• Kondisi geografis
• Risiko bencana, keamanan,
konflik sosial
• Kualitas pemerintahan
FAKTOR KARAKTERISTIK
RUMAHTANGGA/INDIVIDU
• Demografi
• Ekonomi
• Sosial
KEMISKINAN
INFRASTRUKTUR DASAR: Fokus Intervensi
INDIKATOR
POSISI RELATIF
(2011)
Proporsi Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak (%)
52,81 %
Proporsi Rumah Tangga dengan Air Minum Layak (%)
56, 03 %
Proporsi Rumah Tangga dengan Akses Listrik (%)
92, 67 %
Proporsi Desa dengan Akses Jalan R4 (%)
98, 68 %
Proporsi Desa dengan Jaringan Listrik (%)
99, 34 %
Aksesibilitas Pasar Tradisional (Km)
10,19 %
26
28
PENDIDIKAN : Fokus Intervensi
INDIKATOR
POSISI RELATIF
APM SD/MI (%)
94, 54 %
APM SMP/MTs (%)
68, 85 %
APM SMA/MA (%)
35, 30 %
Angka Putus Sekolah Usia 7-12 tahun (%)
0, 46 %
Angka Putus Sekolah Usia 13-15 tahun (%)
11, 63 %
Angka Putus Sekolah Usia 16-18 tahun (%)
54, 08 %
29
30
ISU STRATEGIS NASIONAL (2012):
Peningkatan daya saing.
Peningkatan daya tahan ekonomi (economic resilience).
Peningkatan dan perluasan kesejahteraan rakyat.
Pemantapan stabilitas sosial dan politik.
ISU STRATEGIS Kab. Balangan ( Sumber: RPJMD 2015):
MENINGKATKAN KETAHANAN EKONOMI MASYARAKAT, Melaui Peningkatan akses usaha UMKM dan Koperasi kepada sumberdaya
Produktif.
MENINGKATKAN DAYA DUKUNG INFRASTRUKTUR UNTUK PENGEMBANGAN WILAYAH DAN PENINGKATAN DERAJAT KEHIDUPAN
MASYARAKAT, melalui peningkatan pemenuhan kebutuhan air untuk pertanian pada lahan irigasi dan pemenuhan kebutuhan air
baku untuk air bersih.
MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, melalui peningkatan mutu pendidikan dan aksessibilitas masyarakat terhadap
pelayanan pendidikan
MENINGKATKAN KUALITAS KEHIDUPAN BERAGAMA, melalui Peningkatan kualitas pelayanan kehidupan beragama.
MENINGKATKAN APRESIASI MASYARAKAT TERHADAP KERAGAMAN SENI DAN BUDAYA, melalui peningkatan apresiasi terhadap
keragaman serta kreativitas seni dan budaya
MENINGKATKAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG SEMAKIN TRANSPARAN, RESPONSIF DAN AKUNTABEL, dengan Penerapan tata
kelola pemerintah yang baik pada seluruh aspek manajemen penyelenggaraan pemerintahan dan peningkatan kapasitas aparatur
TERCIPTANYA SUASANA DAN KEPASTIAN KEADILAN MELALUI PENEGAKAN HUKUM (RULE OF LAW) DAN TERJAGANYA KETERTIBAN
UMUM. Melalui Pelaksanaan akuntabilitas penegakan hokum.
Action Plan
TERIMA
KASIH
Kemiskinan Daerah Kab.
Balangan 2013
Pemerintah Kabupaten Balangan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
LATAR BELAKANG
1. Dampak yang dapat timbul akibat
kemiskinan
2. Hanya sekitar 30% penduduk miskin yang
menerima ketiga program perlindungan
sosial (Raskin, BLT, Jamkesmas)
Sumber: TNP2K
3. Penanggulangan kemiskinan yang
komprehensif memerlukan keterlibatan
berbagai pemangku kepentingan
TUJUAN
Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah
yang harmonis dengan kepentingan
pembangunan daerah yang lebih luas
Sasaran
1. Inventarisasi potensi dan permasalahan Kabupaten
Balangan terkait kemiskinan
2. Inventarisasi indikator utama dan indikator pendukung
kondisi kemiskinan Kabupaten Balangan;
3. Mengidentifikasi kebutuhan program penanggulangan
kemiskinan jangka waktu 2013 – 2028
4. Merumuskan langkah-langkah penanggulangan
kemiskinan
RUMUSAN Masalah
1. Permasalahan apakah yang berpotensi
menimbulkan kemiskinan di Kabupaten Balangan
2. Bagaimana indikator utama dan indikator
pendukung kondisi kemiskinan Kabupaten
Balangan
3. Bagaimana kebutuhan program penanggulangan
kemiskinan jangka waktu 2013 – 2028
4. Langkah-langkah apa yang diperlukan dalam
penanggulangan kemiskinan di Kabupaten
Balangan
METODE
Pendekatan
1. Pendekatan Kebijakan
Publik
2. Pendekatan Strategis
3. Pendekatan Teknis
PERSPEKTIF Analisis
•Posisi relatif capaian indikator
•Perkembangan antar-waktu capaian indikator
•Analisis efektivitas perbaikan capaian
•Analisis relevansi perubahan capaian
•Analisis keterkaitan
KONSEP Kemiskinan
• Definisi Kemiskinan; Umumnya mengacu pada ide dasar bahwa kemiskinan
adalah masalah “kekurangan” dalam “kesejahteraan” (World Bank, 2000)
• Konsep Pengukuran Kemiskinan; Dikenal konsep “kemiskinan absolut” dan
“kemiskinan relatif”
• Data Kemiskinan; Secara garis besar dibedakan atas “data makro” dan “data
mikro”
• Indikator Kemiskinan; yaitu untuk menjelaskan apa ukuran yang digunakan
untuk menjelaskan perubahan dalam capaian intervensi kebijakan. Dapat
dibedakan atas “indikator utama” yang mencerminkan karakteristik
kemiskinan; dan “indikator pendukung” yang mencerminkan
determinannya.
INDIKATOR Yang Dianalisis
[MAKRO]
• Garis Kemiskinan
• Tingkat Kemiskinan (Persentase Penduduk Miskin) (P0)
• Jumlah penduduk miskin
• Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
• Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
[MIKRO]
• Distribusi rumah-tangga/individu Desil 1, Desil 2 dan Desil 3 menurut kecamatan kantong
kemiskinan di daerah
• Distribusi kepala rumah tangga perempuan dalam rumah-tangga Desil 1-3 menurut
kecamatan Kerentanan ekonomi rumah-tangga/keluarga
• Distribusi usia kepala rumah-tangga dalam rumah-tangga Desil 1-3 menurut kecamatan
Kerentanan ekonomi rumah-tangga/keluarga
STRATEGI NASIONAL
Penanggulangan Kemiskinan
1. Memperbaiki program perlindungan sosial;
2. Meningkatkan akses terhadap pelayanan
dasar;
3. Pemberdayaan kelompok masyarakat
miskin; serta
4. Menciptakan pembangunan yang inklusif.
(sumber: TNP2K)
PROGRAM Penanggulangan
•
Klaster I - Program bantuan sosial terpadu berbasis keluarga
•
Klaster II – Program penanggulangan kemiskinan berbasis
pemberdayaan masyarakat
•
Klaster III – Penanggulangan Kemiskinan Berbasis
Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro dan Kecil
PROGRAM Penanggulangan –
Klaster I
PROGRAM Penanggulangan –
Klaster II
PROGRAM Penanggulangan – Klaster III
KONDISI UMUM KEMISKINAN (1)
MAKRO
KONDISI UMUM KEMISKINAN (2)
Persentase Penduduk Miskin (P0)
16
13.65
14
12.55
12
11.15 11.47
11.35
10
8
7.75
7.22
7.74
7.31
6.86
6
4
2
0
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Persentase Penduduk Miskin (P0)
Polynomial (Persentase
Penduduk Miskin (P0))
MAKRO
MATRIKS Analisis (Makro)
PERSPEKTIF
Posisi Relatif
Tahun Terakhir
Perkembangan
Antar-Waktu
Efektivitas
Relevansi
Keterkaitan
Persentase
penduduk miskin
Ke File
IN
DI
KA
T
O
R
Jumlah penduduk
miskin
Indeks Kedalaman
Kemiskinan (P1)
Indeks Keparahan
Kemiskinan (P2)
16
KONDISI UMUM KEMISKINAN (3)
MAKRO
menurun tetapi melambat
17
KONDISI UMUM KEMISKINAN (3)
Indeks Keparahan Kemiskinan P1 dan P2 Kab. Balangan Th. 2003-2012
KONDISI UMUM KEMISKINAN (4)
MAKRO
KONDISI UMUM KEMISKINAN
(5)
Sumber: PPLS (2011)
20
KONDISI UMUM KEMISKINAN (6)
Sumber: PPLS (2011)
21
KONDISI UMUM KEMISKINAN (7)
Sumber: PPLS (2011)
22
PRIORITAS Intervensi Kebijakan
DETERMINAN Umum Kemiskinan
FAKTOR KARAKTERISTIK
KELOMPOK MASYARAKAT
FAKTOR KARAKTERISTIK
WILAYAH
• Infrastruktur dasar (air, listrik,
jalan)
• Layanan pendidikan dan
kesehatan
• Akses ke pasar
• Kondisi geografis
• Risiko bencana, keamanan,
konflik sosial
• Kualitas pemerintahan
FAKTOR KARAKTERISTIK
RUMAHTANGGA/INDIVIDU
• Demografi
• Ekonomi
• Sosial
KEMISKINAN
INFRASTRUKTUR DASAR: Fokus Intervensi
INDIKATOR
POSISI RELATIF
(2011)
Proporsi Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak (%)
52,81 %
Proporsi Rumah Tangga dengan Air Minum Layak (%)
56, 03 %
Proporsi Rumah Tangga dengan Akses Listrik (%)
92, 67 %
Proporsi Desa dengan Akses Jalan R4 (%)
98, 68 %
Proporsi Desa dengan Jaringan Listrik (%)
99, 34 %
Aksesibilitas Pasar Tradisional (Km)
10,19 %
26
28
PENDIDIKAN : Fokus Intervensi
INDIKATOR
POSISI RELATIF
APM SD/MI (%)
94, 54 %
APM SMP/MTs (%)
68, 85 %
APM SMA/MA (%)
35, 30 %
Angka Putus Sekolah Usia 7-12 tahun (%)
0, 46 %
Angka Putus Sekolah Usia 13-15 tahun (%)
11, 63 %
Angka Putus Sekolah Usia 16-18 tahun (%)
54, 08 %
29
30
ISU STRATEGIS NASIONAL (2012):
Peningkatan daya saing.
Peningkatan daya tahan ekonomi (economic resilience).
Peningkatan dan perluasan kesejahteraan rakyat.
Pemantapan stabilitas sosial dan politik.
ISU STRATEGIS Kab. Balangan ( Sumber: RPJMD 2015):
MENINGKATKAN KETAHANAN EKONOMI MASYARAKAT, Melaui Peningkatan akses usaha UMKM dan Koperasi kepada sumberdaya
Produktif.
MENINGKATKAN DAYA DUKUNG INFRASTRUKTUR UNTUK PENGEMBANGAN WILAYAH DAN PENINGKATAN DERAJAT KEHIDUPAN
MASYARAKAT, melalui peningkatan pemenuhan kebutuhan air untuk pertanian pada lahan irigasi dan pemenuhan kebutuhan air
baku untuk air bersih.
MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, melalui peningkatan mutu pendidikan dan aksessibilitas masyarakat terhadap
pelayanan pendidikan
MENINGKATKAN KUALITAS KEHIDUPAN BERAGAMA, melalui Peningkatan kualitas pelayanan kehidupan beragama.
MENINGKATKAN APRESIASI MASYARAKAT TERHADAP KERAGAMAN SENI DAN BUDAYA, melalui peningkatan apresiasi terhadap
keragaman serta kreativitas seni dan budaya
MENINGKATKAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG SEMAKIN TRANSPARAN, RESPONSIF DAN AKUNTABEL, dengan Penerapan tata
kelola pemerintah yang baik pada seluruh aspek manajemen penyelenggaraan pemerintahan dan peningkatan kapasitas aparatur
TERCIPTANYA SUASANA DAN KEPASTIAN KEADILAN MELALUI PENEGAKAN HUKUM (RULE OF LAW) DAN TERJAGANYA KETERTIBAN
UMUM. Melalui Pelaksanaan akuntabilitas penegakan hokum.
Action Plan
TERIMA
KASIH