Kriminologi IX Recent site activity teeffendi
Teori
kriminologi
Teori Sosio-psikologi kriminal
Pengelompokan teori ini adalah
merupakan gabungan antara
adanya pengaruh sosial atau
lingkungan dengan pengaruh
psikologi atau perkembangan
mental individu.
2
Teori Sosio-Psikologi
Terdapat dua teori yang dapat
dikelompokkan ke dalam kelompok
sosio-psikologi kriminal, yaitu:
1. Moral Development Theory;
2. Social Learning Theory.
3
Moral Development Theory
Teori ini dikelompokkan ke dalam
kelompok sosio-psikologi karena teori ini
beranggapan, bahwa mental manusia
mengalami perkembangan, dan
perkembangan tersebut sangat erat
kaitannya dengan lingkungan sekitar.
Pencetus teori ini adalah seorang psikolog
Lawrence Kohlberg.
4
Moral Development Theory
Menurut Lawrence Kohlberg, manusia
mengalami perkembangan moral ke dalam
tiga tahap, yaitu tahap pre-conventional
stage, conventional level dan postconventional level. Ketiga tahapan moral
inilah yang mempengaruhi perilaku
manusia dan kecenderungan untuk
melakukan kejahatan.
5
Pre-conventional stage
Anak-anak dibawah umur 9 sampai 11 tahun
adalah pada masa ini. Pada tingkat ini manusia
hanya mengenal istilah lakukan dan jangan
lakukan, manusia tidak akan bertanya kenapa
harus dilakukan dan kenapa tidak dilakukan.
Para pelaku kejahatan umumnya memiliki mental
dalam tingkat ini, dengan demikian dia tidak
mengalami perkembangan dalam mentalnya.
6
Conventional Level
Pada umumnya remaja berpikir pada
tingkatan ini. Pada tingkat ini mereka
mulai bertanya dan meyakini serta
meyakini norma-norma yang ada dalam
masyarakat. Usia level ini adalah 12
sampai dengan 20 tahun. Pada masa ini
adalah masa transisi untuk mencari tahu
dan mulai berpihak pada norma yang
mereka anut.
7
Post-conventional level
Melakukan sesuatu dan tidak melakukan sesuatu
hanyalah sebuah pilihan, individu tidak bertanya
kenapa saya harus melakukan atau tidak melakukan
itu, tapi sepenuhnya mereka memilih dengan semua
konsekuensi yang mereka tahu.
Manusia mencapai pada level perkembangan moral ini
setelah mencapai usia 20 tahun. Pada tingkatan
perkembangan moral ini manusia sudah mulai
menentukan mana yang baik dan mana yang tidak
baik dengan semua konsekuensinya.
8
Social Learning Theory
Inti dari teori pembelajaran sosial adalah tidak ada
perbedaan antara proses pembelajaran orang normal
dengan orang yang memiliki penyimpangan.
Pembelajaran tingkah laku sosial dapat dilakukan
dengan beberapa cara, yaitu pengamatan dan
pengalaman langsung.
Seperti halnya teori perkembangan moral, teori ini
juga mendasarkan pemikirannya bahwa terdapat
hubungan antara faktor sosial dan mental seseorang
dalam melakukan tindak pidana
9
Observational Learning
Menurut Albert Bandura, seseorang dapat
belajar terhadap sesuatu melalui
pengamatan. Pengamatan sangat
berpengaruh dalam perilaku seseorang,
terlebih apabila pengamatan sudah
dilakukan sejak usia dini atau anak-anak.
Perilaku orang tua dan lingkungan sangat
berpengaruh terhadap perilaku anak.
10
Direct Experience
Gerard Patterson melakukan uji coba tentang
bagaimana agresi atau kekerasan dipelajari
melalui pengalaman langsung. Mereka melihat,
bahwa anak-anak yang bermain secara pasif
menjadi korban anak-anak lain yang lainnya,
dengan berlalunya waktu mereka belajar
membela diri dan berhasil melakukan proses
pembelajaran dengan pengalaman secara
langsung, tidak hanya melihat dan mengamati.
11
Daftar Bacaan
1. Adler, Freda et al, Criminology, 1998;
2. Topo Santoso dan Eva Achjani Zulfa, Kriminologi, 2001
12
Omnium rerum Principia Parva Sunt
Joyo-joyo wijayanti, manggiho nugroho dateng kito sami
_/|\_
File bisa diunduh di http://te-effendi.blogspot.com
13
kriminologi
Teori Sosio-psikologi kriminal
Pengelompokan teori ini adalah
merupakan gabungan antara
adanya pengaruh sosial atau
lingkungan dengan pengaruh
psikologi atau perkembangan
mental individu.
2
Teori Sosio-Psikologi
Terdapat dua teori yang dapat
dikelompokkan ke dalam kelompok
sosio-psikologi kriminal, yaitu:
1. Moral Development Theory;
2. Social Learning Theory.
3
Moral Development Theory
Teori ini dikelompokkan ke dalam
kelompok sosio-psikologi karena teori ini
beranggapan, bahwa mental manusia
mengalami perkembangan, dan
perkembangan tersebut sangat erat
kaitannya dengan lingkungan sekitar.
Pencetus teori ini adalah seorang psikolog
Lawrence Kohlberg.
4
Moral Development Theory
Menurut Lawrence Kohlberg, manusia
mengalami perkembangan moral ke dalam
tiga tahap, yaitu tahap pre-conventional
stage, conventional level dan postconventional level. Ketiga tahapan moral
inilah yang mempengaruhi perilaku
manusia dan kecenderungan untuk
melakukan kejahatan.
5
Pre-conventional stage
Anak-anak dibawah umur 9 sampai 11 tahun
adalah pada masa ini. Pada tingkat ini manusia
hanya mengenal istilah lakukan dan jangan
lakukan, manusia tidak akan bertanya kenapa
harus dilakukan dan kenapa tidak dilakukan.
Para pelaku kejahatan umumnya memiliki mental
dalam tingkat ini, dengan demikian dia tidak
mengalami perkembangan dalam mentalnya.
6
Conventional Level
Pada umumnya remaja berpikir pada
tingkatan ini. Pada tingkat ini mereka
mulai bertanya dan meyakini serta
meyakini norma-norma yang ada dalam
masyarakat. Usia level ini adalah 12
sampai dengan 20 tahun. Pada masa ini
adalah masa transisi untuk mencari tahu
dan mulai berpihak pada norma yang
mereka anut.
7
Post-conventional level
Melakukan sesuatu dan tidak melakukan sesuatu
hanyalah sebuah pilihan, individu tidak bertanya
kenapa saya harus melakukan atau tidak melakukan
itu, tapi sepenuhnya mereka memilih dengan semua
konsekuensi yang mereka tahu.
Manusia mencapai pada level perkembangan moral ini
setelah mencapai usia 20 tahun. Pada tingkatan
perkembangan moral ini manusia sudah mulai
menentukan mana yang baik dan mana yang tidak
baik dengan semua konsekuensinya.
8
Social Learning Theory
Inti dari teori pembelajaran sosial adalah tidak ada
perbedaan antara proses pembelajaran orang normal
dengan orang yang memiliki penyimpangan.
Pembelajaran tingkah laku sosial dapat dilakukan
dengan beberapa cara, yaitu pengamatan dan
pengalaman langsung.
Seperti halnya teori perkembangan moral, teori ini
juga mendasarkan pemikirannya bahwa terdapat
hubungan antara faktor sosial dan mental seseorang
dalam melakukan tindak pidana
9
Observational Learning
Menurut Albert Bandura, seseorang dapat
belajar terhadap sesuatu melalui
pengamatan. Pengamatan sangat
berpengaruh dalam perilaku seseorang,
terlebih apabila pengamatan sudah
dilakukan sejak usia dini atau anak-anak.
Perilaku orang tua dan lingkungan sangat
berpengaruh terhadap perilaku anak.
10
Direct Experience
Gerard Patterson melakukan uji coba tentang
bagaimana agresi atau kekerasan dipelajari
melalui pengalaman langsung. Mereka melihat,
bahwa anak-anak yang bermain secara pasif
menjadi korban anak-anak lain yang lainnya,
dengan berlalunya waktu mereka belajar
membela diri dan berhasil melakukan proses
pembelajaran dengan pengalaman secara
langsung, tidak hanya melihat dan mengamati.
11
Daftar Bacaan
1. Adler, Freda et al, Criminology, 1998;
2. Topo Santoso dan Eva Achjani Zulfa, Kriminologi, 2001
12
Omnium rerum Principia Parva Sunt
Joyo-joyo wijayanti, manggiho nugroho dateng kito sami
_/|\_
File bisa diunduh di http://te-effendi.blogspot.com
13