Peranan Kultur Jaringan dalam Peningkatk
TUGAS KULTUR JARINGAN
Peranan Kultur Jaringan dalam Peningkatan Kualitas
dan Kuantitas Produk Biofarmaka
Nama
: Rehan Pradipta W.
Nim
: H3513034
D3 Agribisnis Minat Agrofarmaka
Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret Surakarta
2013
A. Latar Belakang
Pertanian
merupakan
kegiatan
membudidayakan
tanaman
untuk
mengambil keuntungan yang ada pada tanaman tersebut. Berbagai macam jenis
tanaman yang sudah dibudidayakan untuk diambil keuntungannya, dapat dijual
untuk meningkatkan ekonomi dan juga bisa di konsimsi serta di pergunakan
untuk hal hal lainnya. Tinggi rendahnya harga jual suatu produk tanaman
dipengaruhi oleh kuantitas dan kualitas produk serta faktor iklim dan
organisme pengganggu.
Kultur Jaringan adalah teknik dalam memelihara jaringan dan
meletakkan jaringan pada medium yang sesuai dalam keadaan yang aseptis,
sehingga dapat tumbuh dengan baik. Cara ini dilakukan dengan mengisolasi
bagian tumbuhan dalam media buatan yang aseptic dan diharapka tumbuh
menjadi tanaman yang lengkap. Metode ini dilakukan untuk membantu
memperbanyak tumbuhan, khususnya untuk tanaman yang sulit dalam
pengembangbiakkan secara generatif.
Tanaman obat adalah suatu tanaman yang memiliki manfaat yang penting
di dalam kesehatan, tanaman tanaman tersebut mempunyai khasian yang dapat
mencegah dan menyembuhkan penyakit penyakit. Tanaman tanaman ini sudah
dipergunakan sejak zaman dahulu hingga sekarang, perbedaanya adalah
sekarang sudah semakin banyak penelitian yang membuktikan tanaman
tersebut bermanfaat, dibandingkan dengan dulu yang hanya mendengar tanpa
adanya penelitian lebih lanjut.
B. Pembahasan
1. Peranan Kultur Jaringan dalam Peningkatan Kualitas Produk
Biofarmaka
Kultur jaringan dapat didefinisikan sebagai metode pembudidayaan
jaringan tanaman agar jaringan tersebut menjadi tanaman yang utuh dan
mempunyai sifat yang sama denganinduknya. Bagian yang di isolasi dapat
berupa daun, dan mata tunas, menumbuhkan bagian bagian tersebut dalam
keadaan yang aseptik. (Widianti, 2003.).
Tumbuhan obat yang memiliki berbagai kandungan yang bermanfaat
pasti sangatlah membutuhkan perawatan dan penanganan lebih lanjut
dalam hal budidaya, agar tidak terjadinya penurunan kualitas tanaman
tersebut. Kultur jaringan ini merupakan salah satu metode yang dapat
mempertahankan atau menaikkan kualitas dari tanaman obat tersebut.
Keuntungan dari kultur jaringan ini adalah kesehatan dan mutu bibit lebih
terjamin. Kultur jaringan mengacu pada teknik yang memisahkan sel-sel,
atau jaringan pertumbuhan, suatu organisme dari tubuh yang sebenarnya.
Sel-sel atau jaringan
pertumbuhan
kemudian ditempatkan
dalam
lingkungan yang steril di mana nutrisi yang disediakan dan dikendalikan.
Kultur jaringan di bidang pertanian membantu untuk mengontrol dan
menyesuaikan karakteristik dari bahan tanaman.
Kultur jaringan meningkatkan “sistem kekebalan” tanaman. Hal ini
sangat membantu dalam biaya produksi dan dalam jumlah waktu kerja
dihabiskan untuk menanam tanaman yang berbeda. Setiap tahun, petani
menghabiskan banyak waktu merawat benih yang tidak produktif. Mereka
harus terus-menerus memotong dan tanaman gratifikasi untuk memastikan
bahwa mereka akan tumbuh sesuai. Demikian pula, banyak tanaman muda
mati karena infeksi jamur dan bakteri. Dalam beberapa kasus, virus juga
dapat mempengaruhi produktivitas tanaman. Bahan tanaman dari kultur
jaringan memiliki sifat tahan penyakit. Selain dari ini, kultur jaringan juga
dapat memproduksi bahan yang memiliki sistem akar yang baik ideal
untuk penyerapan nutrisi.(Kusuma 2000)
Selain memproduksi tanaman bebas penyakit, kultur jaringan juga
dapat menumbuhkan bahan tanaman yang dapat ditanam di kebun atau
lahan yang sama. Karena jaringan tanaman budidaya dikembangkan dari
lingkungan steril, itu juga mungkin untuk tumbuh mereka dalam setup
laboratorium. Kondisi di laboratorium dapat dikendalikan agar sesuai
dengan kebutuhan bahan tanaman. Kondisi ini dapat dipertahankan
sepanjang tahun, tanpa harus khawatir tentang perubahan iklim dan cuaca.
2. Peranan Kultur Jaringan dalam Peningkatan Kuntitas Produk
Biofarmaka
Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman
secara vegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman
dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta
menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan. Metode kultur
jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman,
khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif.
Keuntungan dari kultur jaringan ini adalah mempunyai sifat yang sama
dengan induknya, dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar dan tidak
membutuhkan tempat yang besar (Harianto 2009). Banyaknya produk
biofarmaka
yang
masih
menggunakan
cara
generatif
dalam
pengembangbiakannya itu akan membutuhkan waktu yang lama, namun
dengan cara kultur jaringan ini pengembangbiakan tidak membutuhkan
waktu yang lama serta dalam jumlah yang banyak sesuai yang dibutuhkan.
C. Penutup
Kesimpulan yang dapat disampaikan dalam pembahasan ini adalah
dengan adanya kultur jaringan kita dapan meningkatkan kualitas dan kuantitas
produk produk biofarmaka, dengan adanya kultur jaringan ini maka dapat
mempertahankan dan menaikkan kualitas dan kuantitas. Keuntungan dari
kultur jaringan ini adalah kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin. Metode
kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman,
khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif.
Keuntungan dari kultur jaringan ini adalah mempunyai sifat yang sama dengan
induknya, dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar dan tidak membutuhkan
tempat yang besar
DAFTAR PUSTAKA
Harianto 2009. Teknik Kultur Jaringan. Laboratorium Kultur Jaringan, PAU
Bioteknologi, IPB : Bogor.
Kusuma, Anjar Leo 2000. Teori-teori Kultur Jaringan Materi Ajar. UGM
:Jogjakarta.
Widianti 2003. Pembiakan Tanaman Melalui Kultur Jaringan. Jakarta: Gramedia
Peranan Kultur Jaringan dalam Peningkatan Kualitas
dan Kuantitas Produk Biofarmaka
Nama
: Rehan Pradipta W.
Nim
: H3513034
D3 Agribisnis Minat Agrofarmaka
Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret Surakarta
2013
A. Latar Belakang
Pertanian
merupakan
kegiatan
membudidayakan
tanaman
untuk
mengambil keuntungan yang ada pada tanaman tersebut. Berbagai macam jenis
tanaman yang sudah dibudidayakan untuk diambil keuntungannya, dapat dijual
untuk meningkatkan ekonomi dan juga bisa di konsimsi serta di pergunakan
untuk hal hal lainnya. Tinggi rendahnya harga jual suatu produk tanaman
dipengaruhi oleh kuantitas dan kualitas produk serta faktor iklim dan
organisme pengganggu.
Kultur Jaringan adalah teknik dalam memelihara jaringan dan
meletakkan jaringan pada medium yang sesuai dalam keadaan yang aseptis,
sehingga dapat tumbuh dengan baik. Cara ini dilakukan dengan mengisolasi
bagian tumbuhan dalam media buatan yang aseptic dan diharapka tumbuh
menjadi tanaman yang lengkap. Metode ini dilakukan untuk membantu
memperbanyak tumbuhan, khususnya untuk tanaman yang sulit dalam
pengembangbiakkan secara generatif.
Tanaman obat adalah suatu tanaman yang memiliki manfaat yang penting
di dalam kesehatan, tanaman tanaman tersebut mempunyai khasian yang dapat
mencegah dan menyembuhkan penyakit penyakit. Tanaman tanaman ini sudah
dipergunakan sejak zaman dahulu hingga sekarang, perbedaanya adalah
sekarang sudah semakin banyak penelitian yang membuktikan tanaman
tersebut bermanfaat, dibandingkan dengan dulu yang hanya mendengar tanpa
adanya penelitian lebih lanjut.
B. Pembahasan
1. Peranan Kultur Jaringan dalam Peningkatan Kualitas Produk
Biofarmaka
Kultur jaringan dapat didefinisikan sebagai metode pembudidayaan
jaringan tanaman agar jaringan tersebut menjadi tanaman yang utuh dan
mempunyai sifat yang sama denganinduknya. Bagian yang di isolasi dapat
berupa daun, dan mata tunas, menumbuhkan bagian bagian tersebut dalam
keadaan yang aseptik. (Widianti, 2003.).
Tumbuhan obat yang memiliki berbagai kandungan yang bermanfaat
pasti sangatlah membutuhkan perawatan dan penanganan lebih lanjut
dalam hal budidaya, agar tidak terjadinya penurunan kualitas tanaman
tersebut. Kultur jaringan ini merupakan salah satu metode yang dapat
mempertahankan atau menaikkan kualitas dari tanaman obat tersebut.
Keuntungan dari kultur jaringan ini adalah kesehatan dan mutu bibit lebih
terjamin. Kultur jaringan mengacu pada teknik yang memisahkan sel-sel,
atau jaringan pertumbuhan, suatu organisme dari tubuh yang sebenarnya.
Sel-sel atau jaringan
pertumbuhan
kemudian ditempatkan
dalam
lingkungan yang steril di mana nutrisi yang disediakan dan dikendalikan.
Kultur jaringan di bidang pertanian membantu untuk mengontrol dan
menyesuaikan karakteristik dari bahan tanaman.
Kultur jaringan meningkatkan “sistem kekebalan” tanaman. Hal ini
sangat membantu dalam biaya produksi dan dalam jumlah waktu kerja
dihabiskan untuk menanam tanaman yang berbeda. Setiap tahun, petani
menghabiskan banyak waktu merawat benih yang tidak produktif. Mereka
harus terus-menerus memotong dan tanaman gratifikasi untuk memastikan
bahwa mereka akan tumbuh sesuai. Demikian pula, banyak tanaman muda
mati karena infeksi jamur dan bakteri. Dalam beberapa kasus, virus juga
dapat mempengaruhi produktivitas tanaman. Bahan tanaman dari kultur
jaringan memiliki sifat tahan penyakit. Selain dari ini, kultur jaringan juga
dapat memproduksi bahan yang memiliki sistem akar yang baik ideal
untuk penyerapan nutrisi.(Kusuma 2000)
Selain memproduksi tanaman bebas penyakit, kultur jaringan juga
dapat menumbuhkan bahan tanaman yang dapat ditanam di kebun atau
lahan yang sama. Karena jaringan tanaman budidaya dikembangkan dari
lingkungan steril, itu juga mungkin untuk tumbuh mereka dalam setup
laboratorium. Kondisi di laboratorium dapat dikendalikan agar sesuai
dengan kebutuhan bahan tanaman. Kondisi ini dapat dipertahankan
sepanjang tahun, tanpa harus khawatir tentang perubahan iklim dan cuaca.
2. Peranan Kultur Jaringan dalam Peningkatan Kuntitas Produk
Biofarmaka
Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman
secara vegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman
dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta
menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan. Metode kultur
jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman,
khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif.
Keuntungan dari kultur jaringan ini adalah mempunyai sifat yang sama
dengan induknya, dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar dan tidak
membutuhkan tempat yang besar (Harianto 2009). Banyaknya produk
biofarmaka
yang
masih
menggunakan
cara
generatif
dalam
pengembangbiakannya itu akan membutuhkan waktu yang lama, namun
dengan cara kultur jaringan ini pengembangbiakan tidak membutuhkan
waktu yang lama serta dalam jumlah yang banyak sesuai yang dibutuhkan.
C. Penutup
Kesimpulan yang dapat disampaikan dalam pembahasan ini adalah
dengan adanya kultur jaringan kita dapan meningkatkan kualitas dan kuantitas
produk produk biofarmaka, dengan adanya kultur jaringan ini maka dapat
mempertahankan dan menaikkan kualitas dan kuantitas. Keuntungan dari
kultur jaringan ini adalah kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin. Metode
kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman,
khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif.
Keuntungan dari kultur jaringan ini adalah mempunyai sifat yang sama dengan
induknya, dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar dan tidak membutuhkan
tempat yang besar
DAFTAR PUSTAKA
Harianto 2009. Teknik Kultur Jaringan. Laboratorium Kultur Jaringan, PAU
Bioteknologi, IPB : Bogor.
Kusuma, Anjar Leo 2000. Teori-teori Kultur Jaringan Materi Ajar. UGM
:Jogjakarta.
Widianti 2003. Pembiakan Tanaman Melalui Kultur Jaringan. Jakarta: Gramedia