PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA P

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PROGRAM SWARA BU DESA (SWADAYA MASYARAKAT BUNGKUTOKO
DALAM PENGELOLAAN SAMPAH) UNTUK PERILAKU HIDUP BERSIH
DAN SEHAT (PHBS) DI KELURAHAN BUNGKUTOKO KECAMATAN
ABELI KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENGABDIAN MASYARAKAT
DIUSULKAN OLEH :

NUR RAHMI
APRIADIN LA ODE DANE
HABRI TRI SAKTI
INDAH KURNIATI
WA ODE HEDIYATI MAHARANI

K1A114036 (ANGKATAN 2014)
K1A114093 (ANGKATAN 2014)
K1A114017 (ANGKATAN 2014)
K1A114080 (ANGKATAN 2014)
K1A115121 (ANGKATAN 2015)


UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016

i

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
DAFTAR ISI .....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan .......................................................................................................... 2
1.4 Luaran .......................................................................................................... 3
1.5 Manfaat ........................................................................................................ 3
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN ...................... 4
BAB III METODE PELAKSANAAN ............................................................ 5
3.1 Deskripsi Program ......................................................................................... 5
3.2 Waktu Pelaksanaan ....................................................................................... 5

3.3 Tempat Pelaksanaan ...................................................................................... 5
3.4 Sasaran Dan Jumlah ...................................................................................... 5
3.5 Sistematika Pelaksanaan ............................................................................... 6
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ............................................. 9
4.1 Anggaran Biaya ............................................................................................ 9
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................................ 9
LAMPIRAN ..................................................................................................... 10

iii

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Data Bank Dunia menyebutkan bahwa produksi sampah padat
Indonesia mencapai 151.921 ton per hari. Hal ini berarti, setiap penduduk
Indonesia membuang sampah padat rata-rata 0,85 kg per hari yang
membuktikan bahwa negara kita yang memiliki sistem sanitasi perkotaan yang
rendah. Hal ini merupakan masalah utama di Indonesia, diperkirakan hanya

60% sampah yang diangkut ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Secara
sistematis, data tersebut tidak bisa diperhitungkan akibat jumlah truk
pengangkut sampah yang menuju ke TPA tidak terdistribusi dengan baik.
Peningkatan laju timbunan sampah perkotaan yang mencapai 2-4%/tahun, bila
tidak diikuti dengan ketersediaan sarana dan prasarana persampahan yang
memadai, maka akan berdampak pada pencemaran lingkungan
(Nirmalasari,2014;BPS, Tahun 2012).
Permasalahan pengelolaan sampah pada kota-kota besar di Indonesia
pada umumnya semakin kompleks. Kondisi ini dikarenakan kemampuan
infrastruktur pengelolaannya sudah tidak sesuai dengan jumlah yang
dihasilkan per harinya. Salah satu permasalahannya adalah pengangkutan
sampah dari Tempat Penampungan Sementara (TPS) ke Tempat Pemrosesan
Akhir (TPA), seperti terbatasnya jumlah truk, waktu angkut dan kondisi truk
yang sudah tidak memadai. Proses pengumpulan sampah merupakan
kontributor terbesar dalam biaya pengelolaan sampah. Rute pengumpulan
sampah
adalah
faktor
penentu
biaya

pengelolaan
sampah
(Lisye,2009;Sigit,2005).
Pemerintah Kota Kendari berupaya mewujudkan kondisi sanitasi
permukiman yang layak, yaitu yang dapat diakses oleh masyarakat sesuai
dengan standar teknis, berfungsi secara berkelanjutan dan tidak menimbulkan
dampak negatif pada lingkungan. Tantangan terbesar pemerintah Kota
Kendari di sektor sanitasi saat ini, antara lain masih rendahnya kesadaran
masyarakat terhadap lingkungan tempat tinggalnya, masih adanya warga yang
Buang Air Besar Sembarangan (BABS) sebesar 11 %, warga masih
membuang limbah cair rumah tangga di badan air dan tanah, belum
optimalnya penerapan pengurangan sampah dari sumbernya, cakupan layanan
persampahan masih belum maksimal, masih adanya area genangan yang
disebabkan masih rendahnya cakupan layanan drainase, berbagai upaya telah
dilakukan pemerintah kota Kendari untuk mengatasi berbagai permasalahan
dan tantangan di sektor ini, salah satuya melalui keikutsertaan dalam program
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman. Pemerintah kota Kendari
telah menyusun strategi sanitasi kota Kendari yang berisi target dan sasaran
serta program dan kegiatan di sektor sanitasi untuk menyelesaikan isu dan


2

permasalahan di sektor ini, khususnya untuk pembangunan lima tahun
kedepan. Harus diakui bahwa keterbatasan anggaran pemerintah merupakan
faktor utama yang menyebabkan belum maksimalnya pencapaian upaya
pemerintah tersebut (Pokja Sanitasi kendari, 2013).
Menurut hasil analisis studi EHRA (Environmental Health Risk
Assesment) Kota Kendari pada tahun 2012 dengan metode mengumpulkan
sampah lalu dibuang ke TPS sangat rendah terutama pada Kecamatan Abeli
yang mencapai 16,2%. Di samping itu metode membakar sampah juga cukup
tinggi terutama pada Kecamatan Abeli. Selain membakar sampah, metode
membuang sampah ke laut pada beberapa kawasan cukup dominan terutama
pada Kecamatan Abeli yang mencapai 18,7%. Untuk frekuensi pengambilan
sampah rumah tangga, menurut data dari wilayah kerja pengangkutan truk
sampah Dinas Kebersihan Kota Kendari, Kecamatan Abeli mencapai
persentase 40% tidak pernah mendapat pengambilan sampah rumah tangga
dan belum ada jumlah dari pengambilan sampah pada beberapa kali dalam
seminggu (BPS, Tahun 2012).
Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan menjadi penyebab
gangguan dan ketidakseimbangan lingkungan terutama di Kelurahan Abeli.

Sampah organik dan anorganik yang menumpuk ataupun yang berserakan
menimbulkan kesan kotor dan kumuh, sehingga nilai estetika pemukiman dan
kawasan disekitar sampah terlihat sangat rendah. Bila di musim hujan, sampah
padat dapat memicu banjir dan demam berdarah, jika di buang ke laut dapat
menyebabkan rusaknya ekosistem yang ada di tempat tersebut terlebih di
wilayah pesisir dan hal yang terburuk dapat menyebabkan kematian (Tobing,
2005).
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai
manfaat pentingnya pengelolaan sampah organik dan anorganik?
2. Bagaimana mencegah dan menurunkan angka produksi sampah yang
berlebihan dengan cara pengelolaan sampah organik dan anorganik?
3. Bagaimana mengurangi masalah kesehatan masyarakat dan lingkungan
sekitar yang berkaitan dengan sampah?
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Pemberdayaan swadaya masyarakat dalam pengelolaan sampah
organik dan anorganik di Kelurahan Bungkutoko Kecamatan Abeli
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara.
2. Tujuan Khusus

a) Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya
pengelolaan sampah organik dan anorganik.

3

b) Mengurangi angka produksi sampah yang berlebihan dengan
cara pengelolaan sampah organik dan anorganik.
c) Menciptakan mahasiswa kedokteran yang aktif sebagai
penyuluh untuk meningkatkan kesehatan masyarakat setempat.
1.4 Luaran
Luaran yang diharapkan dari ini adalah:
1. Terbentuknya relawan/Volunteer dari mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Halu Oleo dalam pengelolaan sampah organik dan
anorganik.
2. Terbentuknya Minggu Bersih Abeli (MiSi A) dalam pemanfaatan
pengelolaan sampah organik dan anorganik di Desa Bungkutoko
Kecamatan Abeli Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara.
3. Terbentuknya Green Spot dalam pemanfaatan limbah sampah rumah
tangga menjadi suatu produk yang bermanfaat di Desa Bungkutoko
Kecamatan Abeli Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara.

1.5 Manfaat
1. Bagi Institusi
a) Sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat dalam salah satu
pelaksanaan tridharma perguruan tinggi Universitas Halu Oleo
b) Sebagai suatu aspek yang penting dalam menciptakan suatu
program desa binaan keluarga besar Fakultas Kedokteran
Universitas Halu Oleo.
2. Bagi Mahasiswa
a) Menerapkan ilmu pengetahuan kedokteran yang telah dimiliki
dan diperoleh selama berada di bangku perkuliahan.
b) Menciptakan karakter dari mahasiswa mengenai tingkat
kepedulian
kesehatan
masyarakat
khususnya
dalam
pengelolaan sampah organik dan anorganik.
3. Bagi Masyarakat
a) Memberikan informasi dan pengetahuan mengenai pentingnya
manfaat dari pengelolaan sampah organik dan anorganik.

b) Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ikut berperan aktif
dalam menjalankan program pengelolaan sampah organik dan
anorganik.

4

BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Kelurahan Bungkutoko, Kabupaten Kendari, Propinsi Sulawesi Tenggara
merupakan salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan Abeli. Wilayah
Kelurahan Bungktoko secara geografis terletak di bagian selatan garis
khatulistiwa, sebagian besar wilayahnya berada di pesisir Pantai, Kelurahan
Bungkutoko terdiri dari 12 RT, 3 RW dan seorang lurah. Jarak tempuh Kelurahan
Bungkutoko ke Kota Kendari mencapai 19,7 Km atau sekitar 38 menit perjalanan
dengan menggunakan kendaraan bermotor. Kelurahan Bungkutoko mempunyai
luas 1,58
atau 4% dari luas keseluruhan wilayah Kecamatan Abeli.
Jumlah penduduk Kelurahan Bungkutoko terdiri dari 1.647 Jiwa (laki-laki
836 jiwa dan perempuan 811 jiwa) dengan rata-rata jiwa per kepala keluarga
(KK) adalah 4. Mayoritas penduduknya menggantungkan hidupnya melalui usaha

nelayan. Potensi laut Kelurahan Bungkutoko menjadi salah satu sumber
peningkatan perekonomian dan pendapatan masyarakat. Selain itu Kelurahan
Bungkutoko dengan potensi sumberdaya yang ada sekarang dapat dikembangkan
menjadi potensi pariwisata dan industri budidaya pantai. Kelurahan Bungkutoko
memiliki hutan bakau sekitar 2 ha untuk dikembangkan menjadi wisata hutan
bakau.
Fasilitas prasarana umum yang ada di Kelurahan Bungkutoko yakni Pos
Kamling 2 unit dengan personilnya 10 orang hansip, Puskesmas Pembantu 1 Unit,
Posyandu 3 Unit, Mesjid 3 Unit dan Sekolah Dasar 2 Unit.
Masalah-masalah yang dihadapai oleh masyarakat Kelurahan Bungkutoko
yakni :
1. Kurangnya pengetahuan akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) dan bagaimana cara pengelolaan sampah organik dan anorganik
yang baik.
2. Sarana dan prasarana kesehatan yang kurang. Di kelurahan Bungkutoko
terdapat 1 Unit Puskesmas Pembantu dan 3 Unit Posyandu serta tenaga
kesehatan yang masih sangat kurang.
3. Banyaknya anak usia sekolah yang putus sekolah di Kelurahan
Bungkutoko karena kurangnya fasilitas pendidikan. Di kelurahan tersebut
hanya terdapat 2 unit sekolah dasar sehingga mayoritas pendidikan

masyarakat hanya sampai tamatan Sekolah Dasar. Gedung SMP dan SMA
terletak di desa lain yang jaraknya cukup jauh, sehingga sebagian anak
lebih memilih untuk bekerja.
4. Ancaman pencemaran perairan laut akibat limbah domestik dan limbah
industri.

5

BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Deskripsi Program
Program Swadaya Masyarakat Bungkutoko dalam Pengelolaan
Sampah adalah implementasi nyata mahasiswa dalam meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) bagi masyarakat. Upaya yang diprakarsai
dengan pembuatan tong sampah organik dan anorganik di rumah penduduk
menjadi langkah awal program ini. Para relawan yang tersebar di rumah
penduduk memberikan sosialisasi tentang PHBS dan cara memilah sampah.
Penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat dari dokter, gerakan
relawan/volunteer sampah serta partisipasi aktif seluruh penduduk sangat
dibutuhkan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat setempat.
3.2 Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini
selama tiga bulan yakni bulan Maret – Mei tahun 2017.
3.3 Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan Kegiatan PKM-Pengabdian Masyarakat ini bertempat di
Kelurahan Bungkutoko Kecamatan Abeli Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara.
3.4 Sasaran dan Jumlah
Sasaran dari program ini adalah kelompok masyarakat yang dapat
menjadi partisipan dalam aktivitas pengelolaan sampah. Jumlah yang
ditargetkan adalah 50 rumah.

6

3.5 Sistematika Pelaksanaan

OBSERVASI/SURVEI

IDENTIFIKASI MASALAH

PERSIAPAN SARANA
DAN PRASARANA

PELAKSANAAN KEGIATAN

PENYULUHAN

MINGGU BERSIH
ABELI (MISI A)

GREEN SPOT

FOLLOW UP DAN
EVALUASI

Bagan Sistematika Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan program kreativitas mahasiswa yang sesuai dengan
bagan di atas lebih rinci dapat dilihat pada penjelasan sebagai berikut:
a. Survei Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk mengobservasi dan mendapatkan
informasi tentang kondisi masyarakat di daerah tempat kegiatan akan
berlangsung. Informasi tersebut dapat berupa lokasi, permasalahan
pengelolaan sampah yang dihadapi, kebiasaan masyarakat dan keadaan
sosioekonomi masyarakat setempat.

7

b. Identifikasi Masalah
Kurangnya pengetahuan akan pentingnya perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) dan bagaimana cara pengelolaan sampah organik dan
anorganik yang baik.
c. Persiapan Sarana dan Prasarana
Kegiatan ini dimaksudkan untuk merencanakan kebutuhan yang
akan digunakan dalam pelaksanaan kegiatan baik sarana dan prasarana.
Persiapan ini tetap memperhatikan target yang ingin dicapai dalam
program pengabdian masyarakat tanpa mengabaikan kebutuhan
masyarakat secara umum. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan yaitu
berupa flip chart, brosur edukasi, poster publik dan alat peraga yang
berhubungan dengan proses pengelolaan sampah utuk prilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS).
d. Pelaksanaan Kegiatan
1) Penyuluhan
 Manajemen Sampah
Memisahkan sampah yang tergolong sampah organik dan sampah
anorganik. Sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung,
sayuran, kulit buah, dan daun, sedangkan sampah jenis anorganik pada
tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol kaca, botol plastik, tas
plastik, dan kaleng.
 Pembuatan pupuk cair
Bahan pembuatan pupuk organik cair, yaitu sisa-sisa sayuran dan
makanan dari sampah rumah tangga 1 kg, gula merah 200 gr, bioaktivator
atau EM4 5 ml, dan air 3 liter. Alat yang digunakan yaitu ember atau
wadah lain untuk membuat pupuk cair, karung beras/goni/plastik/nila, atau
lainnya sebagai tempat bahan pupuk cair, penutup /plastik hitam atau tutup
lain, tali pengikat dan batu untuk pemberat.
Cara pembuatan pupuk cair sendiri yaitu mengumpulkan seluruh
daun-daunan atau kotoran ternak yang masih segar dan dimasukkan ke
dalam karung dan ember yang berisi air. Meletakkan batu di atas karung
yang berisi sampah daun-daunan atau kotoran ternak sehingga karung
dapat tenggelam di dalam ember yang berisi air. Karung yang berisi
sampah direndam selama 2-3 minggu. Larutan dalam drum itulah yang
disebut dengan pupuk cair. Ampas yang ada di dalam karung dapat
digunakan untuk menyuburkan tanah.

8

Proses Pembuatan Pupuk Cair
 Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah sekumpulan
perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau
masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.
2) Minggu Bersih Abeli (MiSi A)
Kegiatan ini dilakukan setiap hari minggu setelah penyuluhan
kepada masyarakat dilakukan yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup bersih dan sehat.
3) Green Spot
Green Spot (disebut juga rumah hijau dan rumah tanaman)
adalah sebuah bangunan di mana terdapat tanaman yang dibudidayakan.
Green Spot berisi tanaman yang dibudidayakan pada pot yang terbuat dari
gelas atau botol plastik yang diolah sesuai dengan kreativitas masyarakat
setempat sebagai wadah untuk penanaman sayur ataupun tanaman lainnya
dengan menggunakan hasil pupuk cair organik yang telah dibuat. Alat dan
bahan yang digunakan adalah : botol plastik bekas, gunting, tali nilon.
Cara pembuatannya : siapkan satu botol plastik bekas, setelah itu potong
tengah dan samping menggunakan gunting, buat lubang di sekitar
potongan botol plastik itu kemudian buat gantungan di atas potongan botol
itu, isi tanah dan tanam sayuran yang ingin di tanam.
e. Monitoring dan Evaluasi
Kegiatan monitoring dan evaluasi ini dimaksudkan untuk
mengevaluasi perkembangan dan hasil program SWARA BU DESA untuk
PHBS kepada masyarakat yang telah dibina sebelumnya. Evaluasi juga
bertujuan untuk menilai pemahaman masyarakat terhadap program
SWARA BU DESA untuk PHBS. Hasil monitoring dan evaluasi
diharapkan mampu menjadi dasar pengembangan masyarakat yang sadar
terhadap kesehatan secara umum dan pentingnya kebersihan.

9

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
1.1 Anggaran Biaya
Ringkasan anggaran biaya dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel 1. Ringkasan Anggaran Biaya
No. Jenis Pengeluaran
Biaya (Rp)
1.
Peralatan Penunjang
265.000,00
2
Bahan Habis Pakai
9.670.000,00
3.
Perjalanan
1.050.000,00
Kendari-Bungkutoko (daerah masyarakat
sasaran)
4.
Lain-lain : administrasi, publiksai dan 1.170.000,00
laporan
Jumlah
12.155.000,00
1.2 Jadawal Kegiatan
No. Kegiatan
1.
Observasi
2.
Persiapan
Sarana dan
Prasarana
3.
Pelaksanaan
Kegiatan
4.
Monitoring
dan
Evaluasi

Bulan
1

2

3

10

11

12

13

14

15

16

17

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Justifikasi
Material
Kuantitas
Pemakaian
Sewa LCD
Alat Sosialisasi 1
Subtotal (Rp)
2. Bahan Habis Pakai
Justifikasi
Material
Kuantitas
Pemakaian
Konsumsi Peserta
Konsumsi
100 Orang
Konsumsi Pemateri
Konsumsi
Relawan/Volunteer
Honor Pemateri
Flip Chart
Brosur Edukasi

Konsumsi
Konsumsi

Honor
Alat Peraga
Sebagai media
informasi
Poster Publik
Sebagai media
informasi
Seminar Kit
Alat Tulis
Ember
Yang Alat
Mempunyai Tutup
Pembuatan
Pupuk
Cair
Organik
Bioaktivator atau EM4 Alat
Pembuatan
Pupuk
Cair
Organik
Gula Merah
(200 Alat
Gram)
Pembuatan
Pupuk
Cair
Organik
Tali Nilon
Alat
Pembuatan
Green Spot
Skop Kecil
Alat
Pembuatan
Green Spot
Gunting
Alat
Pembuatan
Green Spot
Subtotal (Rp)

Harga Satuan
Jumlah (Rp)
(Rp)
265.000,00
265.000,00
265.000,00
Harga
Satuan
Jumlah (Rp)
(Rp)
25.000,00
2.500.000,00

3 Orang
35.000,00
100 Orang 20.000,00

105.000,00
2.000.000,00

3 orang
3 buah
100
lembar
2 buah

250.000,00
175.000,00
25.000,00

750.000,00
525.000,00
2.500.000,00

100.000,00

200.000,00

100 paket
2 buah

10.000,00
10.000,00

1.000.000,00
20.000,00

1 botol

20.000,00

20.000,00

1 bungkus

10.000,00

10.000,00

1 gulung

10.000,00

10.000,00

1 buah

20.000,00

20.000,00

1 buah

10.000,00

10.000,00

9.670.000,00

18

3. Perjalanan
Material
Kendari-Kelurahan
Bungkutoko-Kendari
Kendari-Kelurahan
Bungkutoko-Kendari
Kendari-Kelurahan
Bungkutoko-Kendari
Kendari-Kelurahan
Bungkutoko-kendari

Justifikasi
Pemakaian
Survei
Lapangan
Persiapan
sarana dan
prasarana
Pelaksanaan
kegiatan
Monitoring
dan
evaluasi

1

Harga
Satuan
Jumlah (Rp)
(Rp)
150.000,00
150.000,00

1

150.000,00

150.000,00

4

150.000,00

600.000,00

1

150.000,00

150.000,00

Kuantitas

Subtotal (Rp)

1.050.000,00

4. Lain-lain
Material
Administrasi :
- Kertas
- Tinta
- Pulpen
- Jilid
- Materai
Publiksai
:
- Spanduk
- Baliho
Dokumentasi
Subtotal (Rp)

Justifikasi
Pemakaian
Pembuatan
proposal,
laporan
dan
perizinan

Kuantitas

Harga
(Rp)

1 Rim
4 botol
1 set
5 buah
3 lembar

35.000,00
50.000,00
20.000,00
3.000,00
7.000,00

35.000,00
200.000,00
20.000,00
15.000,00
21.000,00

100.000,00
300.000,00
20.000,00

200.000,00
300.000,00
400.000,00

Untuk
publikasi
2 buah
kegiatan
1 buah
Cetak foto 20 buah
kegiatan

Satuan

Jumlah (Rp)

1.170.000,00

19

No
1.

2.

3.

4.

5.

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Alokasi
Program
Bidang
Waktu
Nama/NIM
Uraian Tugas
Studi
Ilmu
(Jam/
Minggu)
Nur Rahmi/
Pendidikan Kedokteran Minggu
Ketua
K1A114036
Dokter
ke-1
Mengkoordinir
Bulan
dan mengatur
ke-2
pelaksanaan
program
Apriadin La Ode Pendidikan Kedokteran Minggu
Anggota
Dane/
Dokter
ke-2
Membantu
K1A114093
Bulan
ketua dalam
ke-2
pelaksanaan
program
Habri Tri Sakti/
Pendidikan Kedokteran Minggu
Anggota
K1A114017
Dokter
ke-3
Membantu
Bulan
ketua dalam
ke-2
pelaksanaan
program
Indah Kurniati/
Pendidikan Kedokteran Minggu
Anggota
K1A114080
Dokter
ke-1
Membantu
Bulan
ketua dalam
ke-2
pelaksanaan
program
Wa Ode Hediyati Pendidikan Kedokteran Minggu
Anggota
Maharani/
Dokter
ke-1
Membantu
K1A115121
Bulan
ketua dalam
ke-2
pelaksanaan
program

20

21

22

Lampiran 6. Denah Lokasi Kegiatan
Kelurahan Bungkutoko

Kelurahan Bungkutoko

Sumber: Google.map