1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Assure dalam Meningkatkan Keterampilan Proses IPA Siswa Kelas 5 SD Negeri Asinan 01 Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Pendidikan di era sekarang merupakan hal yang sangat penting. Hal ini senada dengan pengertian pendidikan menurut UU No. 20 Tahun 2003 yang menjelaskan menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terncana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamanaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Pendidikan harus diarahkan pada upaya menciptakan situasi agar siswa mampu belajar dan memiliki kemampuan berpikir tahap tinggi. Dari pengertian pendidikan tersebut jelas bahwa proses pembelajaran memegang peranan penting dalam dunia pendidikan untuk membentuk siswa dalam suatu perkembangan tertentu. Tujuan pendidikan tidak dapat tercapai tanpa adanya implementasi yang didapat melalui proses pembelajaran.

  Mengacu pada UU No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat 20 yang menjelaskan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan kerja. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Tidak dipungkiri lagi, dalam suatu kegiatan pembelajaran tidak ada yang berjalan mulus tanpa kendala. Seorang guru dalam proses pembelajaran harus memiliki berbagai kemampuan atau kompetensi serta strategi untuk memahami perkembangan siswa dan mengatasi berbagai masalah dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat membantu meningkatkan kemampuan berfikir siswa. Selain itu seorang guru yang berkompeten dapat membantu meningkatkan pengetahuan siswa sebagai upaya pemenuhan kebutuhan siswa dan penguasaan yang baik terhadap materi yang diberikan di sekolah dengan dukungan sumber pembelajaran ataupun dengan yang telah ditetapkan sebelumnya maka dari itu diperlukan kurikulum sebagai rancangan yang terarah dan terencana untuk mengetahui bagaimana cara yang efektif untuk mendapatkan target tersebut. Sekolah Dasar Negeri 1 Asinan khususnya di kelas 5 menerapkan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dalam proses pembelajarannya. Standar Nasional Pendidikan (SNP Pasal 1, Ayat 15) menjelaskan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. KTSP memiliki beberapa karakteristik yakni : pemberian otonomi luas kepada sekolah dan satuan pendidikan, partisipasi masyarakat dan orang tua yang tinggi, kepemimpinan yang demokratis dan prosfesional, dan tim kerja yang kompak dan transparan (Mulyasa, 2010 : 29

  • – 31). Di dalam KTSP memuat 8 mata pelajaran, muatan local, dan pengembangan diri yang harus ditempuh oleh setiap siswa, dan salah satunya ada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam atau sering disingkat IPA.

  Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 (Depdiknas, 2006) menjelaskan bahwa IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. IPA merupakan ilmu yang selalu berkembang, hal ini tentu saja pembelajaran yang konvensional seperti cermah serta selalu mununtut siswa menghafalkan materi kurang cocok jika digunakan pada era zaman sekarang ini. Penggunaan metode dan media pembelajaran penting untuk menciptakan suasana efektif dan efisien sehingga dapat meningkat kompetensi siswa secara optimal. Pembelajaran IPA di era zaman sekarang menuntut siswa agar lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran

  IPA. Selain itu pembelajaran IPA penting diberikan kepada semua siswa diberbagai jenjang pendidikan termasuk jenjang sekolah dasar untuk memberikan pembekalan dasar tentang sains yang nantinya dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran IPA di SD lebih menekankan pada pengalaman belajar secara langsung untuk mengembangkan komptensi siswa dalam memahami alam sekitar secara ilmiah .Menurut kurikulum 2006, sesuai

  Permendikbud No 22 Tahun 2006 pemberian mata pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

  1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya.

  2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

  3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.

  4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

  5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.

  6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

  7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

  Berdasarkan hasil observasi dan wawancaran di SD Negeri Asinan 01, menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran IPA kelas 5 hasil belajarnya masih rendah. Dilihat dari hasil belajar hanya 37% siswa yang mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 70. Dari jumlah 35 siswa, diketahui hanya 13 (37%) siswa yang mencapai KKM dan 22 (63%) siswa lainnya belum mencapai KKM. Selain hasil belajar yang rendah keterampilan proses IPA masih kurang baik, terlihat dari hasil observasi keterampilan proses IPA kelas 5 hanya mencapai rata-rata 49%. Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar karena kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep-konsep mendasar terutama pada materi daur air . Penyebab lainnya adalah cara belajar siswa yang terbiasa dengan cara menghafal. Kebiasaan siswa belajar dengan cara seperti ini berdampak saat ada ulangan semester, dimana materi yang diujikan merupakan gabungan dari materi yang telah dipelajari. Saat diberi pertanyaan oleh guru banyak siswa yang belum merasa pecaya diri dalam memberikan jawabannya. Siswa tersebut hanya diam dan tidak menjawab saat diberi pertanyaan oleh gurunya. Siswa juga masih cenderung mencontek jawaban temannya. Selain itu media pembelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan mengajar masih terbatas padahal hal ini sangat penting untuk membantu siswa dalam mempelajari dan memahami materi pada

  IPA. Menggunakan media pembelajaran atau benda yang dapat di manipulasi oleh siswa dapat membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar. Dari segi cara guru

  IPA dalam mengajar, proses pembelajarannya masih berpusat pada guru hal ini terlihat dari kegiatan guru yang hanya menjelaskan dari buku sedangkan siswanya hanya duduk, mendengarkan, mencatat dan menghafalkan.Guru IPA di kelas 5 juga masih kurang dalam memanfaatkan media yang ada di sekolah seperti LCD proyektor untuk menunjang pengajarannya di kelas. Seorang guru pada era zaman sekarang harus bisa memanfaatkan media yang ada secara maksimal agar pembelajaran menjadi lebih menarik dengan begitu perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran akan lebih terfokus. Guru juga harus bisa mendorong siswa dalam mendapatkan pengalaman dengan melakukan kegiatan yang memungkinkan siswa menemukan prinsip prinsip untuk diri mereka sendiri, untuk itu guru harus bisa memilih strategi, metode, media, dan bahan ajar yang tepat sesuai dengan karakteristik siswa.

  Berdasarkan permasalahan diatas, untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan model pembelajaran yang dapat membuat siswa tidak hanya menghafal materi, namun juga dapat terlibat aktif diproses pembelajaran dengan bantuan media serta metode untuk mengoptimalkan kompetensinya sehingga dapat bermanfaat dalam kehidupan nyatanya. Ada banyak model yang dapat digunakan dalam membantu siswa belajar. Salah satu model yang dapat digunakan adalah model pembelajaran ASSURE ( Analize learner; State objectives; Select methods;

  Utilize media and materials; Require learner participant; Evaluate and revise)

  Alasan utama memilih model ASSURE dalam pembelajaran IPA karena dalam kelas. Menurut Pribadi (2011 : 31) pemanfaatan media dan teknologi menjadi suatu keharusan karena digunakan untuk membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Model ASSURE ini dicetuskan oleh Heinich, dkk. sejak tahun 1980-an, dan terus dikembangkan oleh Smaldino, dkk. Kelebihan model ASSURE, yaitu :

  1. Sederhana, relative mudah untuk diterapkan.

  2. Karena sederhana, maka dapat dikembangkan sendiri oleh pengajar.

  3. Komponen KBM lengkap terdiri atas rumusan tujuan pembelajaran atau kompetensi, guru, pebelajar, media, metode, serta penilaian belajar.

  4. Siswa dapat dilibatkan dalam persipan untuk KBM.

  Berdasarkan latar belakang tersebut tersebut maka peneliti melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model ASSURE dalam Meningkatkan Keterampilan Proses IPA Siswa Kelas 5 SD Negeri Asinan 01 Semester I Tahun 2017/2018

  ”. Keterampilan proses sains merupakan seperangkat keterampilan yang digunakan para ilmuwan dalam melakukan penyelidikan ilmiah. Keterampilan proses melibatkan keterampilan-keterampilan kognitif, manual dan social. Keterampilan proses menekan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran baik aktif dalam menggunakan pikirannya, keahliannya, serta aktif dalam berinteraksi dengan sesamanya. Guru harus berusaha menumbuhkan keaktifan siswa dalam pelajaran yang diberikannya. Namun upaya mengundang peran serta siswa ini sering kali terhambat oleh (1) cara dan kemampuan guru dalam mengelola kelas, (2) keadaan pribadi siswa seperti pemalu, tidak cukup keberanian, kurang gagasan dan takut gagal. Dalam hal ini model ASSURE berperan penting dalam menganalisa dan merencenakan program pembelajaran yang efektif, efisien, serta menarik. Dengan menggunakan media serta pemilihan metode yang tepat membuat siswa menjadi terlihat lebih intensif dalam aktivitas pembelajaran.

1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan Observasi yang dilakukan di kelas 5 SD Negeri Asinan 01.

  Terdapat beberapa masalah yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran IPA. Masalah tersebut disebabkan karena:

  1. Siswa yang lebih menekankan belajar dengan menghafal dibandingkan dengan memahami konsep dasarnya.

  2. Kurangnya alat peraga yang disediakan dalam menunjang pembelajaran.

  3. Kurangnya penggunaan media pembelajaran oleh guru dalam kegiatan pembelajaran dikelas.

  1.3 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang diberikan, maka rumusan masalahnya dalam penelitian ini antara lain :

  1. Apakah model ASSURE dapat meningkatkan keterampilan proses IPA pada siswa kelas 5 SD Negeri Asinan 01?

  2. Bagaimanakah cara model ASSURE terhadap peningkatan keterampilan proses IPA di kelas 5 SD Negeri Asinan 01?

  1.4 Tujuan Penelitian

  Tujuan diterapkannya model ASSURE dalam pembelajaran IPA di kelas 5 SD Negeri Asinan 01 adalah: 1.

  Untuk meningkatkan meningkatkan keterampilan proses IPA pada siswa.

  2. Dengan menggunakan model ASSURE yang memadukan media dan teknologi, dapat membuat siswa menjadi lebih termotivasi dalam belajar, lebih aktif, serta siswa mendapatkan pembelajaran yang bermakna.

  1.5 Manfaat Penelitian

  Adapun manfaat yang dapat diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis

  Model ASSURE itu dimaksudkan untuk memastikan pengajaran yang efektif. Seluruh pengajaran yang efektif membutuhkan perencanaan cermat. Model ASSURE menggunakan proses tahap demi tahap untuk membuat mata pelajaran yang efektif dengan melibatkan penggunaan

2. Manfaat Praktis

  Menjelaskan bahwa hasil penelitian bermanfaat memberikan sumbangan pemikiran bagi pemecahan masalah yang berhubungan dengan topik atau tema sentral dari suatu penelitian.

  a.

  Bagi Peneliti Memberi bekal peneliti sebagai calon guru agar dapat memilih model apa yang tepat untuk membantu peserta didik dalam proses pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didiknya.

  b.

  Bagi Guru Model ASSURE dapat membantu guru untuk melaampaui praktik tradisional melalui penggunaan teknologi dan media. Guru juga dapat membuat siswa lebih aktif, kreativ, mandiri, dan termotivasi dalam proses pembelajaran di kelas dengan menerapkan model

  ASSURE .

  c.

  Bagi Siswa Siswa dapat menemukan sendiri pemecahan dari suatu masalah yang berkaitan dengan pembelajaran IPA.

  d.

  Bagi Sekolah Memberi masukan sekolah supaya member dorongan kepada guru untuk meningkatkan kinerja dalam proses memajukan pembelajaran di sekolah.

Dokumen yang terkait

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. Landasan Teori 1. Hakikat Belajar - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah dengan Menggunakan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT

0 0 9

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah dengan Menggunakan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Berbantua

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah dengan Menggunakan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Berbantuan Power Point pada Siswa Kelas X Bahasa SMA Kristen Satya Wacana Salatiga Se

0 0 17

A. KOMPETENSI INTI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah dengan Menggunakan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Berbantuan Power Point pada Siswa Kelas X Bahasa SMA Kristen Sat

0 0 26

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. KAJIAN TEORI 1. Definisi Belajar - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Sejarah Melalui Model Pembelajaran Picture and Picture pada Siswa X IPS

0 0 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Sejarah Melalui Model Pembelajaran Picture and Picture pada Siswa X IPS 2 SMA Kristen Satya Wa

0 0 13

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Sejarah Melalui Model Pembelajaran Picture and Picture pada Siswa X IPS 2 SMA Kri

0 0 31

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA X IPS 2 SMA KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 20172018

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Sejarah Melalui Model Pembelajaran Picture and Picture pada Siswa X IPS 2 SMA Kristen Satya Wacana Salatiga Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018

0 1 64

Penerapan Model Discovery Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mengajar Pada Materi Himpunan Siswa Kelas VII SMP Mater Alma Ambarawa Disusun untuk persyaratan guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Matematika

0 0 19