KOMUNIKASI BUDAYA revisi bapp radio

KOMUNIKASI BUDAYA
Pokok Bahasan:
1. Karakteristik kebudayaan
1. Alasan mempelajari KAB
2. Hubungan Antara
Komunikasi dan
Kebudayaan

Karakteristik
Kebudayaan
 Ruben (1984)
1. Kompleks dan banyak segi
2. Tidak dapat dilihat
3. Berubah sejalan dengan waktu

1.Kompleks dan Saling
Berkaitan
Pada masyarakat yg lebih luas, banyak unsur
berperan
sulit mengidentifikasi dan
melakukan kategorisasi

Misal: kecenderungan punya banyak anak;
kesehatan; mencari rejeki; tujuan hidup dll

2.Tidak Dapat Dilihat
 Eksistensi kebudayaan tidak dapat dilihat
secara fisik, tetapi masuk didalam segi
kehidupan sehingga tidak terperhatikan dan
tidak disadari

Kesadaran akan eksistensi kebudayaan
muncul ketika:
1.Seorang anggota kebudayaan/subbudaya
melakukan pelanggaran terhadap standard
yg berlaku atau diharapkan masyarakat
2. Bertemu dengan seseorang yg berasal dari
kebudayaan/subbudaya lain, ternyata
tingkahlakunya berbeda

3. Berubah
SejalanDengan Waktu

Kebudayaan/subbudaya selalu berubah.
Masing-2 orang terlibat dalam sejumlah
hubungan
Setiap kali berhubungan dgn
individu/kelompok
lain, akan membawa serta kebudayaan
/subbudaya
kelompoknya.
Bila sebagai individu berubah, perubahan tsb
berdampak pada kebudayaan kelompoknya

Perubahan kebudayaan: wajar, alami,
evolusioner
atau revolusioner dan disengaja
Contoh: adat istiadat, cara pandang; masalah
gender
Pandangan terhadap kebudayaan: mengijinkan
atau menentang

Pentingnya Mempelajari

KAB
Disadari atau tidak, kegiatan hidup manusia diisi
oleh
aktivitas komunikasi.
Semakin mudah transportasi dan teknologi
komunikasi
menyebabkan aktivitas komunikasi semakin besar
ruang
lingkupnya.
Orang-2 tidak hanya berkomunikasi dengan sesama
teman
sekampung, sedaerah atau senegara, tetapi sudah
berinteraksi dengan orang-2 dari latar belakang
budaya
bangsa lain di dunia.

 Interaksi dengan orang-2 yg berbeda latar
belakang budaya tsb dilakukan secara
langsung maupun melalui media massa.
 Pada saat berinteraksi tak jarang kita

berkonflik akibat salah pengertian karena
berbeda dalam menafsirkan obyek yang
menjadi pusat perhatian.

Konflik bahkan dapat berbentuk adu fisik,
sehingga
orang semakin sadar pentingnya pemahaman
KAB:

 Kesadaran Pribadi

Setiap individu pada dasarnya mempunyai
kepribadian,
kecenderungan dan kebiasaan.
Perbedaan kebudayaan pribadi dapat ditemukan
(ada yg pendiam dan tertutup, mau menang
sendiri,
ada yg suka humor dan cepat mau kompromi)

Sikap terhadap obyekpun berbeda-2, ada yg suka seni,

olahraga, gemar il.Pengetahuan.
Jika perbedaan -2 itu tidak kita kenali dan pahami ,
kemungkinan terjadi konflik besar sekali.
Sebaliknya dengan saling memahami perbedaan,
kemungkinan terjadinya konflik dapat dikendalikan.
Semakin tinggi mobilitas fisik orang-2 untuk berpindah
dari satu tempat ke tempat lain dan bertemu dengan
manusia yg berlatarbelakang budaya berbeda,
kesadaran
pribadi akan pentingnya KAB semakin terasa.

Pemahaman akan perbedaan budaya kini
menjadi
perhatian kaum pebisnis dalam bernegosiasi,
politikus
untuk merebut dukungan, dan pengiklan
guna
memasarkan produk, pencari kerja untuk
bekerja
di perusahaan asing dll


 Kesadaran Domestik

Semakin besar peluang setiap orang untuk
berinteraksi
dengan orang lain yang memiliki latar belakang
kebudayaan berbeda, kesadaran akan
terjadinya konflik
didalam negeri semakin besar

Di negara lain terutama di negara-2 yg pernah
perang
saudara, beberapa perang di dalam negeri sering
disebabkan masalah etnis.
(di Kalbar,Sambas : suku Dayak vs Madura, pendirian
pabrik semen di gunung Kendeng)
Disamping itu muncul kelompok-2 sub-budaya
Misal: kelompok pecinta alam, organisasi radio
amatir,
penggemar mobil kuno, organisasi wanita, kaum

homo, kaum lesbi, gang anak muda dsb.

Masing-2 kelompok punya nilai dan kebiasaan
yg
berbeda-2.
Jika kehadiran sub-2 kelompok tidak
dipahami, konflik
terjadi setiap hari.

 Kesadaran Internasional

Akibat ditemukan teknologi transportasi dan
komunikasi, dunia terasa makin sempit
(Global village).
Oleh sebab itu setiap bangsa harus
memahami budaya
bangsa lain, guna tercipta hubungan yg
saling
menguntungkan.
Apalagi dunia makin sadar bahwa antar

negara kini
saling bergantung secara saling
menguntungkan

Bukti: setiap negara yg membuka kedutaan besar di
negara lain selalu punya bidang khusus yg
menangani kebudayaan
Atase Kebudayaan.
Negara-2 tertentu membuka pusat kebudayaan:
pusat
kebudayaan Amerika (USIS), pusat kebudayaan
Perancis (CCF, Le Centre Culturel Francais), Pusat
kebudayaan Jerman (Goethe Institut), pusat
kebudayaan Jepang dan pusat kebudayaan Rusia
dll.

Komunikasi dan Budaya
1.Hubungan Timbal Balik dan Tak
Terpisahkan
Sarbaugh (1978): Memahami KAB perlu

pemahaman ‘komunikasi’ dan ‘kebudayaan’,
serta saling ketergantungan diantara
keduanya
Bukti:
 Pola-2 komunikasi berkembang dan
berubah dalam kebudayaan tertentu
 Kesamaan tingkah laku antara generasi ke
generasi dimungkinkan berkat digunakan
komunikasi

Smith (1966):
Kebudayaan: suatu kode yang dipelajari dan
dimiliki bersama; untuk mempelajari dan
memiliki bersama diperlukan komunikasi,
sedangkan komunikasi perlu kode dan
lambang yang harus dipelajari dan dimiliki
bersama

Komunikasi dan Budaya Dalam Perkembangan Masyarakat


Dalam Perkembangan Masyarakat

Unit terkecil (diadik/dua orang)
Perkenalan, persahabatan, percintaan,
perkawinan
masing-masing individu berusaha
menyesuaikan
diri dengan pola komunikasi, aturan dan cara
berpikir orang lain

Dalam proses kompromi dan negosiasi
(komunikasi),
terbentuk perpaduan dari norma, kebiasaan,
cara
memberi salam, lambang,pengetahuan dan
pengertian
(kebudayaan)
Proses berlangsung alami
Kebudayaan


Kelompok atau Organisasi
(keluarga, perkumpulan, kelompok sosial,
lembaga
pendidikan, organisasi usaha)
Kata-2, ungkapan, gerak isyarat, cara
berpakaian, cara
memberi salam dll (kebudayaan) muncul
akibat
komunikasi dan saling menyesuaikan diri
diantara
anggota.

Masyarakat (sistem sosial yg lebih
kompleks)
Simbol digunakan dan mengikat anggota
masyarakat:
Bahasa, mata uang, bendera, lagu
kebangsaan dsb
(kebudayaan)
Pola komunikasi, orientasi keagamaan,
orientasi
politik, peranan sosial, pola asuh anak dsb
adalah
bagian dari kebudayaan

Perkembangan Kebudayaan
Serta Peranan Komunikasi
 Dalam unit sosial yg kecil, individu
menciptakan ‘subbudaya’ sendiri (simbol,
pengetahuan dan aturan), sedang pada
masyarakat yang lebih luas, diikat dan
memperoleh identitas kolektif melalui
‘kebudayaan’ yang diciptakan dan
dipertahankan bersama

Hubungan antara individu dan kebudayaan
saling
mempengaruhi dan saling menentukan.
Kebudayaan diciptakan dan dipertahankan
melalui
komunikasi (secara kolektif individu
menciptakan
kebudayaan dan harus dipatuhi bersama)

Komunikasi dan Budaya

1. Karena kemampuan manusia menciptakan
bahasa
simbolik, dikembangkan pengetahuan,
makna,
simbol, nilai, aturan dan tata upacara.
Tanpa komunikasi tidak mungkin
mewariskan unsur
kebudayaan antar generasi

Komunikasi dan Budaya

Komunikasi: sarana yg menjadikan individu
sadar dan
menyesuaikan diri dengan subbudaya dan
kebudayaan
asing yang dihadapinya.
Kebudayaan dirumuskan, dibentuk,
ditransmisikan dan
dipelajari melalui komunikasi

Komunikasi dan Budaya
2. Pola pikir, kerangka acuan individu: hasil
penyesuaian diri dengan cara-2 yang diatur
dan dituntut sistem sosial (masyarakat)
 Keseluruhan perilaku individu tergantung
pada kebudayaannya
 Kebudayaan: landasan bagi komunikasi

2. Hakekat Kebudayaan dalam KAB
Kebudayaan tidak dipandang sebagai
sesuatu yang dimiliki atau tidak dimiliki,
sesuatu yang positif atau negatif, bahkan
bukan sesuatu yang dianggap benda atau
obyek tertentu yang dapat diraba, dapat
ditinjau secara fisik.

Hakekat Kebudayaan dalam KAB

 Kebudayaan menyebabkan orang mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan alam
serta lingkungan sosialnya
pendidikan,
bahasa, interaksi dan kontak langsung
dengan lingkungan sejak lahir
mempengaruhi pola pikir, dan perilaku
individu

Kebudayaan menyebabkan orang mampu
Menyesuaikan diri dengan lingkungan alam
serta lingkungan sosialnya

Hakekat Kebudayaan dalam KAB

Kebudayaan menegaskan nilai-2 dasar tentang
kehidupan: yang baik dan yang buruk, yang
harus
dilakukan dan yang harus ditinggalkan
Perilaku binatang
insting
Perilaku manusia
hasil proses belajar