PEMANFAATAN ZOTERO UNTUK PENGUTIPAN SUMB

PEMANFAATAN ZOTERO UNTUK PENGUTIPAN SUMBER REFERENSI

Fitri Nurjannah
Institut Agama Islam Negeri Metro Lampung
E-mail: fitrinurjannah789@gmail.com
Istilah makalah tentu tidak asing lagi di kalangan mahasiswa. Hampir di setiap mata kuliah
mempunyai tugas yang berbentuk makalah. Apalagi disaat kita akan menyelesaikan kuliah kita nanti,
kita masih dihadapkan dengan tumpukan tugas penelitian. Bisa kita bayagkan betapa rumitnya tugastugas tersebut. Tugas penelitian yang harus dikerjakan dalam bentuk skripsi. Membayangkan hal
terebut memang sedikit menghawatirkan dan membuat kita panik dan bingung. “Apakah kita bisa
menyelesaikan skripsi tersebut ?”. Pertanyaan tersebut yang selalu ada di dalam benak mahasiswa
semester muda. Namun, ketahuilah bahwa semua itu akan bisa terlewati dengan seiring berjalannya
waktu. Sebagai mahasiswa tentu kita perlu aplikasi yang dapat membantu kita menyelesaikan tugastugas makalah tersebut dengan cara yang mudah, singkat, dan relatif efesien. Makalah merupkan
bentuk dari sebuah karya tulis yang terdiri dari beberapa bab, sub bab. Dimuli dari bab pendahuluan,
bab pembahasan yang berisi foot note, body note, dan bab penutup serta daftar pustaka. Di kalangan
mahasiswa pembuatan foot note, body note dan daftar pustaka biasanya menggunakan cara manual
yaitu dengan cara mengklik menubar reference yang ada di dalam microsoft word. Tentu cara yang
seperti itu memakan waktu yang relatif banyak dan memperlambat pengerjaan tugas.
Membuat karya tulis membutuhkan referensi data dari buku, baik itu jurnal penelitian atau buku
karangan. Pengutipan referensi dari buku dapat mempermudah kita dalam menyelesaikan penelitian
khususnya penelitian yang menggunakan studi pustaka. Ada beberapa manfaat dalam penggunaan
kutiapan, yaitu dapat menegaskan uraian, membuktikan kebenaran dari pernyataan yang telah dibuat

oleh penulis, memperlihatkan kepada pembaca materi dan teori yang digunakan oleh penulis, mengkaji
penafsiran penulis terhadap bahan kutipan yang digunakannya, menunjukkan sebuah topik yang akan
dibahas oleh penulis, dan mencegah pengakuan bahan tulisan orang lain (plagiarisme). Pada umumnya
kata plagiarisme di kalangan mahsiswa kalah populer dengan kata plagiat, yang sebenarnya kata
plagiat tersebut diambil dari bahasa belanda yaitu plagiaat, karena ada kata plagiarism dalam bahasa
Inggris, maka kemudian lebih layak untuk diserap, sehingga munculah istilah plagiarisme.1

1

46.

Shidarta, “Plagiarisme dan Otoplagiarisme”, Jurnal Komunikasi Universitas Tarumanagara, Tahun III/01/2011, h.

Penyebutan sumber rujukan perlu dilakukan agar tidak terjadi sebuah plagiat. Penyebutan
sumber merupakan tindakan yang legal dan tidak termasuk plagiator. Mengapa penyebutan sumber
dianggap penting karena melalui penyebutan sumber kita dapat menghargai penulis yang kita kutip
karangan dan idenya, suatu kelegalitasan untuk izin dalam penggunaan karya tulis yang telah kita kutip
dan kegiatan tersebut merupakan etika dalam forum ilmiah dan akademis. Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional nomor 17 Tahun 2010 menyatakan bahwa Plagiat adalah perbuatan secara
sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu

karya ilmiah, dengan mengutip sebgian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang
diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber yang tepat dan memadai. Plagiator adalah
orang perseorangan atau kelompok pelaku plagiat, masing-masing bertindak untuk diri sendiri, untuk
kelompok atau untuk dan atas nama suatu badan.2 Kita ketahui bahwa Islam mengajarkan kita untuk
bertindak jujur. Tindakan plagiat bisa dikategorikan akhlak yang buruk (akhlakul mazmumah).
Kejujuran sudah diajarkan kepada kita disaat kita duduk di bangku SD. Materi tersebut sudah
disampaikan oleh guru kita dengan menggunakan beberapa metode. Misalnya dengan gambar, film,
dan video-video menarik lainnya yang berhubungan dengan materi akhlak.3
Kutipan merupakan bagian dari sebuah pernyataan yang berupa pendapat, definisi, pikiran,
rumusan hasil penelitian dari seorang penulis. Kutipan dapat diperoleh jika kita telah menyusun
kerangka berfikir secara tepat. Kutipan tersebut merupakan bukti untuk menunjang pendapat penulis.
Pengutipan ditujukan untung menghidari kegiatan plagiat atas karya orang lain. Dengan begitu kutipan
adalah hal yang sangat urgen dalam pembuatan karya tulis. Agar karya kita tidak dianggap plagiat.
Secara formal kegiatan plagiarisme merupakan perbuatan yang melawan hukum. Kegiatan tersebut
bisa dikatakan sebagai tindak pidana pencurian atas hak kepemilikan orang lain. Jika pemilik
mengetahui bahwa karyanya telah dicuri maka secar hukum perbuatan tersebut harus mendapatkan
tindakan pidana.4
Pengambilan data atau rujukan hal yang perlu diperhatikan adalah sumber kutipan yang kita
peroleh, sumber yang kita peroleh tentu harus terpercaya. Pengutipan dapat kita lakukan dengan cara
mengutip langsung dan tidak langsung. Kutipan langsung yaitu dengan cara mengutip kalimat dari


IGA Sri Darmayani, “Plagiarisme di Perguruan Tinggi,”, volume 45 nomor 3, september 2014, h. 171-172.
Dedi Wahyudi, “Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Pendidikan Akhlak dengan Program Prezi
(Studi Di Smp Muhammadiyah 2 Mlati Sleman Tahun Ajaran 2013-2014),”, h. 1-2.
4
Mulyana, “Pencegahan Tindak Plagiarisme Dalam Penulisan Skripsi: Upaya Memperkuat Pembentukan Karakter
di Dunia Akademik,”, h. 61.
2

3

sebuah buku atau karya tulis tanpa merubah kalimatnya ketika memasukkannya dalam karya tulis kita.
Sedangkan kutipan tak langsung, yaitu dengan cara mengutip dengan merubah kalimatnya. 5
Plagiarisme dibagi atas tiga jenis, yaitu (1) mengutip sebuah tulisan tanpa menyebutkan sumber
kutipan dan tidak disertai tanda kutip. (2) memindahkan dan menggabungkan penggalan beberapa
tulisan sehingga membentuk pola yang baru serta didak menyebutkan suber referensi. (3)
menceritakan kembali yang telah diperoleh dari tulisan atau dokumen tertentu, serta

tidak


menyebutkan sumber referensi.6
Jika selama ini kita mengutip sebuah kalimat menggunakan cara yang manual. Dengan cara
manual tersebut sungguh menyita waktu kita. Biasanya kita mengutip dengan cara mengklik menu
reference, kemudian kita mengetik nama judul bukunya. Sekarang kita tidak perlu khawatir lagi
dengan hal tersebut. Saat ini ada aplikasi sowftwere yang dapat mempermudah kita dalam membuat
sebuah kutipan. Nama dari aplikasi tersebut adalah Zotero. Aplikasi tersebut dibuat untuk
mempermudah kita dalam menyelesaikan tugas-tugas kita yang berkaitan dengan kutipan.
Hal yang pertama kali dilakukan adalah mengunduh aplikasi zotero. Aplikasi zotero dapat
diunduh dengan mengklik link https://www.zotero.org/. Zotero memiliki dua versi yang bisa kita
gunakan. Versi yang pertama adalah versi “add on”. Versi ini mensyaratkan adanya perambahan
Mozila Firefox. Versi kedua yaitu “stand alone”. Pada versi ini, aplikasi dapat terisntal sebagai
aplikasi yang berdiri sendiri dalam program files (Microsoft Windows) dan membutuhkan konektor
untuk menghubungkan dengan peramban yang digunakan. Pada penginstalan zotero aplikasi “add on”
dapat dilakukan dengan cara buka web browser Firefox dan tuliskan
kemudian

https://www.zotero.org/

klik “Download Now” untuk menuju ke halaman pengunduhan. Kemudian klik


”Install Zotero for Firefox” untuk

mengunduh aplikasi Zotero. Setelah itu klik “Allow” untuk

memulai proses pengunduhan. Setelah proses pengunduhan selesai, klik “Install” untuk melalui proses
instalasi. Ketika proses instalasi telah selesa maka permban eminta untuk merestart browser.
Kemudian munculah logo Zotero di sudut kanan atas web browser Firefox.7
Sedangkan utuk penginstalan zotero versi “stand alone” buka web browser Firefox dan tuliskan
https://www.zotero.org/. Kemudian klik “Download Now” untuk menuju ke halaman pengunduhan.
Lalu klik “Zotero 4.0 for Windows” untuk mengunduh aplikasi Zotero. dalam proses ini akan
mengunduh file: zotero-4.0.29.10_setup.exe (relase terakhir saat panduan ini di tulis. Setelah itu klik
Putri Budi Winarti, “Representasi Intertekstual (Kutipan Langsung dan Kutipan Tidak Langsung) dan Tekstual
(Ketransitifan) dalam Wacana Berita Bom Bunuh Diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh Kepunton, Solo,”, h. 8-9.
6
Michael lskandar, “Penentuan Ciri-Ciri Plagiarisme dalam Makalah Ilmiah yang Mereferensi Sumber dalam
Bahasa Asing yang Diterjemahkan,”, h. 52.
7
Perputakaan Universitas Gajah Mada, “Panduan Mengelola Daftar Referensi Menggunakan Zotero,” h.2-3.
5


dua kali pada file hasil unduhan untuk menjalankannya. Ikuti seluruh rangkaian instalasi (tekan
“Next”) sampai selesai. Tahapan berikutnya adalah menghubungkan Zotero stand alone dengan web
browser yang kita gunakan. Pilih dan instalisasikan konektor (browser extentions) yang sesuai
misalnya Chrome. Browser akan memunculkan jendela baru atau tab baru kemudian klik “added to
chrome” untuk mengaktifkan Zotero Connector.8
Pengumpulan sumber pustaka atau referensi melalui Zotero. Ada beberapa sumber pustaka yang
bisa kita kutip kalimatnya, seperti koran, halaman situs internet, majalah populer, majalah ilmiah,
teseis, desertasi, dan lain sebagainya. Cara mengumpulkan sumber pustaka dapat dilakukan dengan
cara (1) langsung, yaitu berbasis informasi dari internet, (2) manual. Sumber putaka akan disimpan
dalam sebuah library atau perpustakaan yang telah kit buat. Kita bisa mengetik satu persatu informasi
dengan cara manual. Namun, informasi tersebut dapat kita kutip langsung dengan bantuan perangkat
lunak atau softwere.9
Referensi dapat ditambahkan ke dalam zotero melalui cara manual, (1) Klik tombol “Item
Baru” yang terletak pada atas control panel, plihlah opsi yang sesuai dengan referensi yang kia ambil

(seperti: artikel jurnal, artikel buku, buku, dokumen, dan seksi buku.

Kemudian akan muncul item baru pada central panel.

Geserlah kursor anda ke arah right panel, selanjutnya field-field atau kolom-kolom diisi dengan data

yang sesuai.10

8

Ibid., h. 3-4.
Suminar Pratapa, Ph.D, “Memanfaatkan Zotero untuk MengelolaA Sumber Referensi (Versi 2.14). „Badan
Pengelolaan dan Perlindungan Kekayaan Intelektual Institut TeknologiI Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya 2014,", h. 2.
10
Perputakaan Universitas Gajah Mada, “Panduan Mengelola Daftar Referensi Menggunakan Zotero,” h. 5-6.
9

Setelah kolom-kolom diisi, maka kita dapat menginput referensi melalui zotero.

REFERENSI
Darmayani, Dedi Wahyudi. “Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Pendidikan Akhlak

dengan Program Prezi (Studi Di Smp Muhammadiyah 2 Mlati Sleman Tahun Ajaran 20132014),” n.d.
IGA Sri Darmayani. “Plagiarisme di Perguruan Tinggi,” n.d.
Michael lskandar. “Penentuan Ciri-Ciri Plagiarisme dalam Makalah Ilmiah yang Mereferensi Sumber
dalam Bahasa Asing yang Diterjemahkan,” n.d.

Mulyana. “Pencegahan Tindak Plagiarisme Dalam Penulisan Skripsi: Upaya Memperkuat
Pembentukan Karakter di Dunia Akademik,” n.d.
Perputakaan Universitas Gajah Mada. “Panduan Mengelola Daftar Referensi Menggunakan Zotero,”
n.d.
Putri Budi Winarti. “Representasi Intertekstual (Kutipan Langsung dan Kutipan Tidak Langsung) dan
Tekstual (Ketransitifan) dalam Wacana Berita Bom Bunuh Diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh
Kepunton, Solo,” n.d.
Shidarta. “Plagiarisme dan Otoplagiarisme” Tahun III/01/2011 (n.d.).
Suminar Pratapa, Ph.D. “Memanfaatkan Zotero untuk MengelolaA Sumber Referensi (Versi 2.14).
„Badan Pengelolaan dan Perlindungan Kekayaan Intelektual Institut TeknologiI Sepuluh
Nopember (ITS) Surabaya 2014,‟” n.d.
.