PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PENJUALAN
PADA UMKM TIARA HANDYCRAFT
Penulis : Siti Maisaroh
Kontributor : Yuni Sukamdani
Program Studi Akuntansi
E – Mail : Blackstar_saroh@yahoo.co.id

ABSTRACT
Working capital expressed as the heart of the company and working capital is one
of the most important aspects of the company is something that can not be denied
(Economic & Business Journal, 2006). One of the factors that may affect the company's
success in achieving the goal is to manage working capital well. The faster the spin the
more working capital generated sales and vice versa if the company experiencing a
shortage of working capital, the company is likely to lose revenue and profit.
One way that is normally used by the company to increase its profit is to increase
sales volume. The higher sales volume the higher the profit earned, but big profits is not
necessarily the size of the company has been working efficiently. Rapid development in
all fields requires the expertise of management in anticipation of any changes that occur,
perform a variety of activities to achieve its goal of profit and maintaining its survival.
This study was to see whether there is an influence for working capital to sales at
UMKM Tiara Handicraft. With samples in the periode 2010-2014. The analysis used is a

simple linear regression analysis with t test. And the test results showed there was no
effect of working capital to sales at UMKM Tiara Handicraft.
Keywords: Working Capital Turnover, Sales

PENDAHULUAN
Pada umunya setiap perusahaan
yang didirikan mempunyai tujuan yang
sama yaitu untuk mendapatkan dan
meningkatkan keuntungan atau laba serta
dapat bertahan dalam situasi persaingan
antar perusahaan dalam memenuhi
kebutuhan konsumen. Modal kerja
dinyatakan sebagai jantung perusahaan
dan modal kerja merupakan salah satu
aspek terpenting dalam perusahaan
adalah suatu hal yang tidak bisa
dipungkiri (jurnal ekonomi & Bisnis,
2006). Salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi keberhasilan perusahaan
dalam mencapai tujuan adalah mengelola

modal kerja dengan baik. Semakin cepat
modal kerja berputar semakin banyak

penjualan yang dihasilkan begitu pula
sebaliknya
apabila
perusahaan
mengalami kekurangan modal kerja
maka besar kemungkinan perusahaan
akan kehilangan pendapatan dan
keuntungan.
Pengelolaan modal kerja yang
tepat merupakan syarat keberhasilan
suatu perusahaan tidak terkecuali
UMKM
termasuk
UMKM
Tiara
Handycraft. Pentingannya pengelolaan
modal kerja dengan baik bukan hanya

dimiliki oleh perusahaan besar saja
termasuk UMKM. Sehingga jika suatu
perusahaan mengharapkan keberhasilan
usahanya, maka pengelolaan modal kerja
yang tepat menjadi syarat terwujudnya
hal tersebut.

Berdasarkan hal yang menjadi
latar belakang masalah diatas, maka
rumusan masalah yang akan dibahas
ialah, “Adakah pengaruh modal kerja
terhadap penjualan pada UMKM Tiara
Handycraft”.
TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui apakah perputaran
modal kerja berpengaruh terhadap
penjualan
pada UMKM Tiara
Handycraft Surabaya.

Penelitian
ini
memberikan
manfaat pengetahuan kepada peneliti
dalam memahami secara langsung
pengaruh perputaran modal kerja
terhadap penjualan.

KAJIAN TEORI
a.

Modal Kerja

Menurut Sawir (2005 : 129) “
Modal kerja adalaha keseluruan aktiva
lancar yang dimiliki perusahaan, atau
dapat pula dimaksudkan sebagai dana
yang harus tersedia untuk membiayai
kegiatan operasi perusahaan sehari – hari
’’.

Masing-masing perusahaan harus dapat
menjaga jumlah modal kerja yang
dimilikinya agar selalu dalam jumlah
yang cukup tidak berlebihan dan tidak
juga kekurangan. Sebab-sebab terjadinya
kelebihan pada modal kerja antara lain :
a. Pengeluaran obligasi/saham dalam
jumlah yang lebih besar dari yang
diperlukan.
b. Penjualan aktiva tak lancar yang
tak diganti.
c. Terjadinya laba operasi yang tidak
digunakan untuk pembayaran
dividen, untuk pembelian aktiva
tetap atau untuk tujuan lain yang
serupa.
d. Konversi/perubahan dari aktiva
tetap ke dalam modal kerja.

e. Karena

akumulasi/penimbunan
sementara dari berbagai dana yang
disediakan untuk investasi, expansi
dan sebagainya.
Selain itu perusahaan juga dapat
kekurangan modal kerja yang disebabkan
antara lain oleh :
a. Karena kerugian usaha.
b. Kebijakan deviden yang kurang
baik.
c. Penggunaan modal kerja untuk
memperoleh aktiva tak lancar.
d. Kenaikan tingkat harga umum.
e. Perusahaan melakukan ekspansi
tetapi tidak diperoleh tambahan
modal kerja.
Pentingnya pengendalian modal kerja
secara efisien dan ekonomis akan
menjamin
kontinuitas

operasional
perusahaan,jika modal kerja terlalu besar
maka dana yang terdapat dalam modal
kerja melebihi kebuthan perusahaan
sehingga mengakibatkan adanya dana
mengganggur (idle fun ) karena dana
tersebut dapat digunakan untuk keperluan
lainnya dalam meningkatkan pendapatan.
Sedangkan perusahaan yang tidak
memiliki modal kerja yang cukup,tidak
dapat membayar kewajiban jangka
pendek tepat waktu sehingga mengalami
masalah likuiditas.
Modal
kerja yang harus
tersedia dalam perusahaan
harus
cukup jumlahnya dalam arti harus
mampu
membiayai

pengeluaran
-pengeluaran atau operasi perusahaan
sehari-hari. Modal kerja yang cukup
akan memberikan beberapa keuntungan
lain, antara lain:
a) Melindungi perusahaan tehadap
krisis modal
kerja
karena
turunnya nilai dari aktiva lancar,
b) memungkinkan untuk membayar
semua
kewajiban-kewajiban
tepat pada waktunya,
c) menjamin
dimilikinya credit
standing perusahaan
semakin
besar
dan memungkinkan bagi

perusahaan
untuk
dapat
menghadapi bahaya- bahaya atau

kesulitan keuangan yang mungkin
terjadi,
d) memugkinkan untuk memiliki
persediaan dalam jumlah yang
cukup untuk melayani para
konsumennya,
e) memungkinkan bagi perusahaan
untuk memberikan syarat kredit
yang lebih menguntungkan kepada
para pelanggannya,
f) memungkinkan bagi perusahaan
untuk dapat beroperasi dengan
lebih efisien karena tidak ada
kesulitan untuk
memperoleh

barang
maupun jasa yang
dibutuhkan.
b.

Penjualan

Penjualan
adalah
aktivitas
perusahaan yang penting dan dapat
dikelolah dengan baik,karena jika tidak
dikelolah dengan baik maka akan
merugikan
perusahaan.Hal
ini
disebabkan karena sasaran yang tidak
diharapkan tidak tercapai dan pendapatan
pun akan berkurang. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat dari pengertian penjualan itu

sendiri adalah sebagai berikut :
IAI dalam SAK No 23 paragraf 2 (2009)
menyatakan :
“Penjualan barang meliputi barang
yang diproduksi perusahaan untuk
dijual dan barang yang dibeli
untuk dijual kembali seperti barang
dagang yang dibeli pengecer atau
lainnya.”
Menurut Mulyadi ( 2008:160) Penjualan
adalah :
“Suatu kegiatan yang terdiri dari
transaksi penjualan barang atau
jasa,secara kredit maupun tunai ”.
Berdasarkan pengertian diatas
penjualan adalah kegiatan pertukaran
barang maupun jasa dengan harapkan
mendapatkan imbalan berupa uang sesuai
dengan kesepakatan bersama baik
dilakukan secara tunai maupun kredit.

Tujuan umum penjualan yang dimiliki
oleh perusahaan menurut Basu Swastha
(2005:404) adalah :
1. Mencapai
volume
penjualan
tertentu.
2. Mendapat laba tertentu.
3. Menunjang
pertumbuhan
perusahaan
c.
Pengaruh Perputaran Modal
Kerja Terhadap Penjualan
Riyanto (2011) menyatakan
perputaran
modal
kerja
adalah
kemampuan modal kerja berputar dalam
suatu periode siklus kas dari perusahaan.
Perputaran modal kerja mengukur
efektifitas penggunaan aktiva lancar
untuk menghasilkan penjualan. Diukur
dengan menggunakan rasio penjualan
terhadap aktiva lancar (Working Capital
Turnover Ratio) yaitu membandingkan
antara
penjualan
dengan
jumlah
keseluruan total aktiva lancar perusahaan
pada periode perusahaan tertentu.
Semakin tinggi tingkat perputaran
tersebut semakin efektif penggunaan
modal kerja.Hal tersebut menunjukkan
banyaknya penjualan yang diperoleh
perusahaan. Penjualan yang tinggi
meningkagkatkan
laba
perusahaan
sebaliknya perputaran yang rendah
menunjukkan adanya kelebihan modal
kerja.
METODE PENELITIAN
Modal kerja diperlukan untuk
meningkatkan penjualan karena dengan
adanya
pertumbuhan
penjualan
perusahaan harus memiliki dana untuk
membiayai aktiva lancar. Misalnya bila
perusahaan mengalami peningkatan
penjualan secara kredit, maka pada posisi
aktiva lancar yaitu pada piutang
perusahaan akan mengalami peningkatan
pula. Begitu juga dengan persediaan
karena semakin banyak barang yang
dijual maka persediaan akan bertambah
karena adanya peningkatan penjualan.

Dari penjelasan tersebut maka dalam
penelitian ini peneliti akan mencari nilai
keterpengaruhan antara variabel
(X)
perputaran modal kerja terhadap variabel
(Y) penjualan.
Populasi pada penelitian ini adalah
laporan
keuangan
UMKM
Tiara
Handycraft Surabaya..
Sampel pada penelitian ini ialah
Laporan Keuangan UMKM Tiara
Handycraft per triwulan dari tahun 2010
sampai dengan triwulan IV tahun 2014.
Teknik pengambilan sampel dengan
cara Purposive Sampling. Variabel bebas
(Independent variabel ) adalah variabel
yang mempengaruhi atau menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel
terikat (dependent ). Dalam penelitian ini
yang menjadi variabel bebas adalah :
Perputaran Modal Kerja (X). Variabel
terikat (dependent variabel) adalah
Variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel terikat adalah Penjualan (Y).
Alat pengumpulan data yang di
gunakan dalam penelitian ini adalah
metode dokumentasi. Menurut suharsimi
arikunto (2010: 274) “menyatakan bahwa
metode dokumentasi yaitu mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkip, buku, surat
kabar, majalah, prasasti notulen rapat,
lengger, agenda dan sebagainya”.
Teknik analisis data yang digunakan
adalah regresi linier sederhana untuk
mencari
pengaruh
masing-masing
prediktor dari variabel bebas (Perputaran
Modal Kerja) terhadap variabel terikat
(Penjualan)
dengan
menggunakan
bantuan program SPSS Versi 20. penguji
hipotesis yang digunakan adalah dengan
menggunakan Uji t.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Berikut ini peneliti akan menyajikan
data keuangan yang peneliti peroleh,
laporan-laporan ini berisikan hal-hal
yang berhubungan dengan perhitungan
perputaran modal kerja dan penjualan
yang dimiliki oleh UMKM Tiara
Handycraft selama Tahun 2010 – 2014
(tiap triwulan), yaitu sebagai berikut:
A. Perputaran Modal Kerja (X)
Pengukuran perputaran modal kerja
yang dilakukan dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
Perputaran Modal Kerja :
Penjualan
Rata – rata Ak. Lancar
Berdasarkan rumus tersebut, akan
dihitung perputaran modal kerja mulai
tahun 2010 sampai tahun 2014. Sehingga
diperoleh data sebagai berikut :
1.
Perhitungan Perputaran Modal
Kerja 2009 Triwulan I

2.
Perhitungan Perputaran Modal
Kerja 2009 Triwulan II

3.
Perhitungan Perputaran Modal
Kerja 2009 Triwulan III

4.
Perhitungan Perputaran Modal
Kerja 2009 Triwulan IV

UMKM Tiara Handycraft Tahun 2010 –
2014
(Dalam Jutaan Rupiah)
Penjuala
No. Tahun Triwulan
n
Tabel 5.1
Perputaran Modal Kerja
UMKM Tiara Handycraft Tahun 2010 –
2014
(Dalam jutaan Rupiah)
Triwulan

Penjuala
n

I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV

94,39
90,75
93,84
91,00
100,97
99,98
98,70
80,43
99,76
88,90
90,95
100,85
102,55
105,75
87,65
99,85
100,76
98,65
100,98
106,54

Rata Rata
Ak.
Lancar
16,5
9,10
16,5
8,89
9,75
9,87
9,75
9,82
13,5
10,76
13,00
13,50
13,75
14,25
13,66
12,47
14,19
14,44
13,96
14,96

Perputaran
Modal
Kerja (x)
5,72
9,97
5,68
10,23
10,35
10,02
10,12
8,19
7,38
8,26
6,99
7,47
7,45
7,42
6,41
8,00
7,10
6,83
7,23
7,12

B. Penjualan (Y)
Berikut ini adalah rincian penjualan
yang dimiliki oleh perusahaan UMKM
Tiara Hansycraft dari tahun 2010 sampai
2014, yaitu :

Tabel 5.2
Penjualan

1
2010
I
94,39
2
2010
II
90,75
3
2010
III
93,84
4
2010
IV
91,00
5
2011
I
100,97
6
2011
II
99,98
7
2011
III
98,70
8
2011
IV
80,43
9
2012
I
99,76
10
2012
II
88,90
11
2012
III
90,95
12
2012
IV
100,85
13
2013
I
102,55
14
2013
II
105,75
15
2013
III
87,65
16
2013
IV
99,85
17
2014
I
100,76
18
2014
II
98,65
19
2014
III
100,98
20
2014
IV
106,54
Sumber: UMKM Tiara Handycraft (Data
Di olah)
Dilihat pada tabel 5.2 diatas,
Penjualan UMKM Tiara Handycraft
setiap tahunnya cenderung mengalami
kenaikan dari tahun 2010 sampai tahun
2014.
a) Pada tahun 2010 UMKM Tiara
Handycraft memperoleh penjualan
sebesar Rp. 94,39
b) Pada tahun 2011 UMKM Tiara
Handycraft mengalami peningkatan
penjualan sebesar 9,87 % menjadi
Rp.100.97
c) Pada tahun 2012 UMKM Tiara
Handycraft mengalami kenaikan
sebesar 19,37% menjadi sebesar Rp.
99,76
d) Pada tahun 2013 UMKM Tiara
Handycraft mengalami penurunan

pada triwulan ke III sebesar 20,65 %
menjadi sebesar Rp. 87,65
e) Pada tahun 2014 penjualan UMKM
Tiara Handycraft triwulan IV
mengalami peningkatan sebesar
5,21% menjadi sebesar Rp. 106,54
Dengan melihat rincian data – data
yang telah peneliti peroleh dari kedua
variabel
penelitian
diatas
yaitu
Perputaran Modal Kerja (X) dan
Penjualan (Y) pada UMKM Tiara
Handycraft dari tahun 2010 sampai 2014
selanjutnya peneliti akan menyajikan
tabel persiapan Analisis Regresi Linier
Sederhana, dengan menggunakan SPSS
versi 20.0 untuk penguji hipotesis yang
telah dikemukakan.
ANALISIS
REGRESI
SEDERHANA

LINIER

Tabel 5.3
Model Summary
Model Summary
Model

1

R

.038a

R

Adjusted R

Std. Error of

Square

Square

the Estimate

.001

-.054

683.84259

a. Predictors: (Constant), Perputaran Modal Kerja

Dari pengujian didapatkan hasil
yang menunjukan nilai keterpengaruhan
antara variabel bebas dan variabel terikat
sebagai berikut:
Koefisien Korelasi
Nilai korelasi masing-masing variabel
bebas dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 5.4
Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
Korelasi
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
0,20 – 0,399
Rendah

0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat kuat
Sumber :Sugiyono (2010:319)
Berdasarkan
analisis
yang
dilakukan menggunakan regresi linier
sederhana dengan bantuan program
statistic SPSS versi 20.0 didapatkan hasil
pada tabel Model Summary yang
merupakan bahwa harga koefisien
korelasi sebesar R = 0,38 artinya korelasi
antara variabel modal kerja dengan
penjualan sebesar 0,38 berdasarkan
klaster tabel pengaruh korelasi berarti
terjadi hubungan yang rendah antara
pengaruh perputaran modal kerja
terhadap penjualan.
Koefisien Determinasi
Berdasarkan analisis yang dilakukan
menggunakan regresi linier sederhana
dengan bantuan program statistic SPSS
versi 20,0 diperoleh nilai koefisien
determinasi (R-Square) sebesar 0,001.
Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh
perputaran
modal
kerja
hanya
mempengaruhi penjualan sebesar 0,1 %
sedangkan 99,9% dipengaruhi oleh
variabel lain
Selain itu, pada tabel 5.3 model
summary diperoleh nilai koefisien
determinasi (R-Square) sebesar 0.001 hal
ini menunjukkan bahwa perputaran
modal kerja hanya mempengaruhi
penjualan sebesar 0,1 % sedangkan 99,9
% dipengaruhi oleh variabel lain.

UJI T

Tabel 5.5
Paired Samples Test
Paired Differences
95%
Confide
nce
Std. Std. Interval
Mean Devia Error of the
tion Mean Differen
ce
Lower
Perput
Pair aran
8876. 687.8 153.8
9198.47
1
Modal 5500 4251 0626
020
Kerja
0

Paired Samples Test
Paired
Differenc
es
95%
Confiden
ce
T
Df
Interval
of the
Differenc
e
Upper
Pair Penju
8554.6298 57.7
1
alan
0
13

19

Sig.
(2tailed)

.000

Berdasarkan tabel 5.5 diperoleh
nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai ini
lebih kecil dari alpha, yaitu (0,000 <
0,05). Hal ini menunjukkan bahwa Hi
ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh
yang signifikan antara perputaran modal
kerja terhadap penjualan pada UMKM
Tiara Handycraft.
Dengan demikian maka hipotesis
yang peneliti ajukan yang berbunyi “Ada
pengaruh antara perputaran modal kerja
terhadap penjualan pada UMKM Tiara
Handycraft” tidak terbukti (ditolak).

SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pengujian
hipotesis, maka simpulan yang dapat
diambil adalah sebagai berikut :
Dari hasil Analisa data menggunakan
regresi linier sederhana dengan bantuan
Program Statistik SPSS Versi 20.0
didapatkan hasil pada tabel Model
Summary bahwa nilai korelasi (R)
menunjukkan bahwa terdapat korelasi
yang rendah antara perputaran modal
kerja terhadap penjualan, yang berarti
hipotesis yang peneliti ajukan tidak
diterima (ditolak). Sedangkan nilai
koefisien
determinasi
(R-Square)
menunjukkan bahwa perputaran modal
kerja tidak mempengaruhi penjualan.
Penguji hipotesis dilakukan dengan uji-t
diperoleh hasil yaitu H_0 diterima dan
H_1 ditolak atau dengan kata lain tidak
terdapat perkembangan signifikan dari
hasil perputaran modal kerja terhadap
penjualan
pada
UMKM
Tiara
Handycraft. Hal ini menunjukkan bahwa
hipotesis yang peneliti ajukan dalam
penelitain ini yang berbunyi, “Ada
pengaruh perputaran antara modal kerja
terhadap penjualan pada UMKM Tiara
Handycraft” tidak diterima dan tidak
terbukti ada pengaruh.
SARAN
Dari kesimpulan di atas ada beberapa
saran yang diajukan yang berkaitan
dengan hasil penelitian ini yaitu:
1. Hendaknya
perusahaan
lebih
meningkatkan pengawasan serta
pengendalian
terhadap
tingkat
kebutuhan modal sehingga laba
usaha yang ditetapkan perusahaan
mampu sesuai target yang tepat
2. Dalam penjualan kredit perusahaan
hendaknya
melakukan
suatu
penelitian terhadap calon langganan
yaitu mengenai kemampuan, modal,
jaminan yang diberikan serta kondisi
ekonomi. Hal ini penting untuk
diperhatikan mengingat besarnya
resiko kredit yang pada akhirnya
akan mengganggu modal kerja yang

akan digunakan perusahaan dalam
kegiatan operasional.
3.
Untuk penelitian berikutnya
disarankan dapat menggunakan
subjek
penelitian
lainnya,
menambah
faktor
lain
yang
sekiranya berpengaruh terhadap
penjualan, serta untuk periode
penelitian diharapkan menggunakan
tahun
terbaru
agar
dapat
memberikan
gambaran
terkini
mengenai kondisi suatu perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Kamarudin. 1997 Dasar – dasar
Manajemen Modal Kerja. Jakarta:
Cipta
Algifari, 2000 Analisis Regresi Teori,
Kasus, Dan Solus. Edisi Kedua.
BPFE – Yogyakarta. Yogyakarta
Anoraga, Pandji.2004. Manajemen
Bisnis. Jakarta : Rineka Cipta.
Aprilia, 2007 skripsi. Pengaruh Modal
Kerja Terhadap Laba Usaha Di PT
Tjiwi Kimia, Tbk
Atmaja, Likas Setia. 2001 Manajemen
Keuangan. Yogyakarta : Andi
Bambang Riyanto. 2001 Dasar – dasar
Pembelajaran Perusahaan. BPFE.
Yogyakarta.
Handoko T Hani, 2003 Manajemen
Edisi 2,BPFE – Yogyakarta.
Yogyakarta
Hendri,
Iwan,
2002,
Akuntansi
Ekuitas ,Salemba Empat, Jakarta
Horne, Van & Wachowicz, Jr. 2012.
Financial
Management,
Terjemahan
Quratul’ain
Mubarakah, Edisi Ketigabelas,
Salemba Empat, Jakarta.
Khasmir. 2010. Pengantar Manajemen
Keuangan. Jakarta : Kencana
Lutfia,
2010
skripsi.
Pengaruh
Perputaran Modal Kerja Terhadap
Profitabilitas (Study Kasus : PT
Indofood Sukses Makmur, Tbk).
Martono dan Harjito Agus, 2010.
Manajemen Keuangan , Edisi ke-

1,
catatan
ke-8.
Penerbit
EKONISIA.
Munawir, S. 2007. Analisa Laporan
Keuangan. Edisi keempat cetakan
keempatbelas. Yogyakarta: Liberty
Ramlan, 2013 skripsi. Pengaruh Modal
Kerja Terhadap Perolehan Laba
Pada Perusahaan Food And
Beverage Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia (BEI)
Sawir, Agnes 2005. Analisis Kinerja
Keuangan
dan
Perencanaan
Keuangan Perusahaan. Cetakan
Ketiga. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Umum
Sugiyono, 2013 Statistika Untuk
Penelitian Edisi ke – 22,Alfabeta.
Bandung
Sumarni Murti, Soephrihanto John . 2003
Pengantar Bisnis (Dasar – dasar
Ekonomi Perusahaan Edisi Ke
Lima).Liberty. Yogyakarta
Sutrisno. 2005. Manajemen Keuangan,
Teori, Konsep, dan Aplikasi.
Yogyakarta.
Supriadi,Yoyon dan Ratih Puspitasari.
2012 Pengaruh Modal Kerja
Terhadap
Penjualan
Dan
Profitabilitas Pada PT Indocement
Tunggal Prakarsa Tbk.
Jurnal.
STIE Kesatuan
Tim
Penyusun.
2015.
Pedoman
Penulisan Skripsi. Edisi Kedelapan.
Fakultas Ekonomi, Universitas
PGRI Adi Buana. Surabaya