BUKU PANDUAN SANTRI PONDOK PESANTREN IMA

BUKU PANDUAN SANTRI PONDOK PESANTREN IMAM IBNU KATSIR

Jl.Belidang /Pekanbaru – Minas Km.18 Kelurahan Muara

Fajar Kec. Rumbai Pekanbaru Riau Email : ibnkatsir_pku@yahoo.co.id Web : www.ibnukatsirriau.com

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya), dan ulil amri diantara kalian. Kemudian jika kalian berlaianan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah(Al-Quran) dan Rasul (Sunnahnya), jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian, yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya (Q.S : An- Nisa’ : 59)

VISI MENJADI PUSAT PENDIDIKAN DAN PENGKADERAN DA’I SERTA ILMUWAN MUSLIM YANG BERLANDASKAN AL-

QUR’AN DAN AS-SUNNAH SESUAI MANHAJ SALAFUL UMMAH MISI

1. Mewujudkan sarana pendidikan syar’i dengan fasilitas yang layak dan diakui.

2. Mencetak kader-kader da’i dan lulusan yang menguasai ilmu- ilmu syar’i serta memiliki skill mandiri sehingga mampu berdakwah.

3. Mencetak lulusan yang mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

4. Mencetak lulusan yang berilmu, beramal, berdakwah dan sabar serta tegar dalam menjalani kehidupan.

5. Mencetak lulusan yang mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi namun tidak hanyut dalam pengaruh buruknya.

BAB 1 MUQODDIMAH

Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa T a’ala Rabb pencipta alam semesta, Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan untuk Nabi yang mulia Muhammad Shallallahu ’alahi wasallam, juga untuk keluarganya, para sahabatnya, serta orang-orang yang mengikuti Sunnah beliau hingga akhir zaman.

Salah satu dari usaha pondok pesantren Imam Ibnu Katsir untuk mewujudkan akhlaq yang mulia dan kedisiplinan yang dilandasi oleh iman, islam dan ihsan serta takwa bagi seluruh santri yang aktif dalam pendidikan dan tarbiyah, sangat perlu adanya buku panduan santri yang mencakup banyak hal tentang kedisiplinan

dan tata tertib. Dengan demikian memudahkan santri untuk menegakkan kedisiplinan dengan petunjuk buku pandauan ini.

Buku panduan ini disusun dengan ketentuan syariat islam (insyaa Allah). Selanjutnya kami senantiasa Buku panduan ini disusun dengan ketentuan syariat islam (insyaa Allah). Selanjutnya kami senantiasa

Semoga buku panduan ini dapat dijadikan acauan bersama bagi guru, orang tua /wali dan santri dalam mencapai terwujudnya visi dan misi di atas.

PASAL 1

Pengertian Umum Buku Panduan Santri

1. Buku panduan santri mencakup tata tertib dan kedisiplinan serta aturan-aturan tentang hak dan kewajiban, pelanggaran dan sanksi bagi santri Pondok Pesantren Imam Ibnu Katsir selama mereka menjadi santri.

2. Yang disebut dengan santri adalah peserta didik yang tercatat dalam buku Induk Pondok Pesantren Imam Ibnu Katsir.

3. Pihak yang berwenang adalah pihak yang menurut aturan

berlaku mempunyai hak untuk menetapkan dan memberikan sanksi terhadap pelanggaran tata tertib yang telah di tetapkan oleh Pesantren Imam Ibnu Katsir.

PASAL 2 Tujuan dan Fungsi Buku Panduan Santri

1. Tujuan buku Panduan Santri adalah usaha memaksimalkan pencepaian suasana pendidikan yang kondusif bagi santri selama di Pesantren Imam Ibnu Katsir dalam mengikuti proses belajar mengajar dan tarbiyah dengan baik.

2. Fungsi Buku Panduan Santri adalah :

a. Menjadi acuan atau petunjuk tentang tata tertib, hak, kewajiban, pelanggaran, dan sanksi yang berlaku bagi santri Pesantren Imam Ibnu Katsir.

b. Membantu menegakkan peraturan dan ketertiban dilingkungan Pesantren Imam Ibnu Katsir

c. Menjadi acuan dalam memberikan penilaian sikap dan akhlak untuk menentukan kenaikan kelas dan kelulusan santri.

BAB 2 HAK DAN KEWAJIBAN SANTRI PASAL 3 Hak Santri

1. Hak adalah kewenangan yang dimiliki santri dalam mecapai tujuan yang diharapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Hak-hak yang dapat diperoleh santri selama mereka berada di Pondok Pesantren Imam Ibnu Katsir adalah :

a. Memperoleh pendidikan, pengajaran, bimbingan dan pengarahan dari guru sesuai dengan

bakat, minat potesnsi dan kemasmpuan dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan.

b. Memperoleh pelayanan diruang akademik, administrasi, kesantrian, kesehatan dan hal- hal pokok yang mencakup keseharaiannya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.

c. Memanfaatkan fasilitas Pesantren dalam rangka kegiatan pembelajaran atau yang mendukung kegiatan pembelajaran sesuai ketentuan yang berlaku.

d. Mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh pesantren sesuai dengan tingkatan dan ketentuan yang berlaku.

e. Melaporkan kepada dewan guru yang berwenang (departemen kesantrian) apabila merasa tidak aman dan nyaman selama e. Melaporkan kepada dewan guru yang berwenang (departemen kesantrian) apabila merasa tidak aman dan nyaman selama

dalam lingkungan pesantren.

di

f. Memperoleh penghargaan dari Pesantren Imam Ibnu Katsir atas prestasi yang dicapai sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

g. Mendapat izin ke luar pesantren untuk suatu keperluan pribadi atau keperluan Pesantren dengan seizin pihak yang berwenang (departemen kesantrian).

h. Mendapatkan pembelaan apabila terjadi penanganan dan penindakan pelanggaran santri diluar prosedur yang berlaku.

Pasal 4 Kewajiban Santri

1. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh santri demi tercapainya tujuan sesuai dengan tata tertib yang berlaku.

2. Kewajiban dibagi menjadi dua : Kewajiban umum dan Kewajiban Khusus.

a. Kewajiban Umum. Santri Pondok Pesantren

Imam Ibnu Katsir berkewajiban :

1. Menjunjung tinggi ajaran islam dan berakhlak mulia.

2. Menjaga dan memelihara nama baik Pesantren Imam Ibnu Katsir.

3. Mematuhi peraturan dan tata tertib yang telah dibuat oleh pesantren dengan segala konsekuensinya.

4. Mematuhi jadwal kegiatan yang telah

ditentukan oleh Pesantren.

5. Menjaga barang-barang pesantren, jika rusak atau hilang akibat kelalaian, perbaikan dan penggantiannya menjadi tanggung

jawab santri yang bersangkutan.

6. Menghormati dan bersikap sopan terhadap

semua civitas pesantren meliputi Mudir pesantren, Waka.Bid. Kesantrian , Kepala Madrasah, Dewan guru, Wali Asrama (musyrif), Staff Pesantren,

Staff Madrasah, Buruh Pesantren, dan Tamu-tamu Pesantren lainnya.

7. Menjaga Kebersamaan Pesantren menuju

keindahan, ketertiban, keamanan dan kebersihan pesantren.

8. Menegakkan amar ma’ruf nahi munkar dan membiasakan saling menasehati.

9. Melaporkan kejadian-kejadian penting dan pelanggaran yang dilakukan santri lainnya kepada wali asrama (musyrif) atau pihak yang berwenang dengan jujur, benar dan bertanggungjawab.

10. Melaksanakan tugas yang diamanahkan pesantren penuh dengan tanggung jawab dan amanah.

b. Kewajiban Khusus. Kewajiban khusus dibagi menjadi dua:

1. Kewajiban selama proses Kegiatan

Belajar Mengajar (KBM):

 Mentaati peraturan sesuai yang

telah

ditetapkan Pesantren Imam Ibnu Katsir.

 Menghormati dan bersikap baik kepada guru dan wali asrama

(musyrif).  Bertanya dengan bahasa yang

baik

ketika tidak paham pelajaran.

 Menjaga ketertiban, keamanan dan kenyamanan lingkungan kelas.

 Masuk kelas sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.  Meminta izin kepada guru piket (pagi/siang),

wali asrama (musyrif) piket ketika terlambat untuk

masuk KBM madrasah/KBM pesantren.

 Menggunakan waktu istirahat

dengan

sebaik-baiknya, dan tidak diperkenankan masuk ke asrama selama KBM madrasah/ KBM pesantren kecuali sifatnya darurat dan diizinkan oleh Waka.

Bid. Kesantrian pesantren.

 Meminta izin kepada guru mata pelajaran/wali asrama (musyrif) ketika ingin keluar kelas baik

KBM madrasah/KBM pesantren.

2. Kewajiban di luar proses KBM pesantren/madrasah

(di lingkungan pesantren)

 Mentaati peraturan pesantren yang ditetapkan oleh Waka. Bid. Kesantrian

Atau Kesiswaan Atau Kesiswaan

disetujui oleh Mudir Pesantren.

 Menjaga INTERASIH (indah tertib aman dan bersih) dan kenyamanan pesantren

 Melaporakan setiap barang yang dibawa santri ke asrama kepada wali asrama/musyrif (seperti barang yang masuk asrama

berkategori dilarang oleh pesantren).

 Mengarahkan

tamu yang berkunjung kepada Waka. Bid. Kesantrian /Kepala Madrasah.

 Memakai pakaian yang sesuai dengan tuntunan Al- Qur’an dan Sunnah.

BAB 3 PERATURAN DAN TATA TERTIB

Peraturan dan tata tertib santri meliputi banyak hal yang berkaitan dengan keseharian santri di dalam lingkungan madrasah/pesantren dan diatur dalam beberapa pasal berikut ini.

PASAL 5 Kegiatan Harian Pesantren

MTs Imam Ibnu Katsir memiliki 6 hari aktif KBM yang dimulai dari hari senin sampai dengan hari sabtu. Waktu tersebut dimulai pukul 07.30 s/d 14.30 wib (kecuali hari Jumat selesai KBM pukul 14.50 wib) dan KBM madarasah yang dilakasanakan di waktu kepesantrenan adalah halaqah Tahfizh Al-Quran (Senin-Jumat, halaqah tahfizh malam waktu/durasinya setelah maghrib- ‘isya, halaqah tahfizh pagi setelah shubuh waktu/durasinya setelah shalat shubuh sampai pukul 06.15 wib) , sedangkan hari ahad menjadi hari libur bagi santri dan segenap civitas pesantren serta diisi dengan kegiatan Ekstrakurikuler dan OSIS dan lain sebagainya. Rincian kegiatan Pesanten Imam Ibnu Katsir adalah sebagai berikut :

04.00 – -Menyalakan lampu

06.15 -Bangun pagi -Shalat subuh berjamaah di masjid -Halaqah Tahfizh Al-Quran(KBM Madrasah)

06.15 – -Sarapan

07.30 -Persiapan KBM Madrasah -Menghafal Mufrodat (Bahasa arab senin – kamis, Bahasa Inggris Jum’at dan sabtu)

07.30 – -Kegiatan Intrakurikuler (8 jam pelajaran, 6

14.30 hari sepekan) -Shalat zuhur berjamaah di masjid - Kajian ilmiyyah Ilmu Syar’i -Makan siang

14.30 – -Istirahat di asrama (qoilullah/ tidur siang)

15.15 – -Persiapan shalat ashar

20.00 - Muraja’ah tahfizh di masjid -Shalat ashar berjamaah di masjid -Menghafal mufrodat bahasa arab -Kegiatan Ektrakurikuler -Persiapan shalat maghrib -Shalat Maghrib Berjamaah -Halaqoh Tahfizh Al-Quran -Shalat Isya Berjamaah -Kajian ilmiyyah ilmu syar’i -Muhadharah santri

-Makan Malam

20.00 – - Belajar mandiri di kelas/di masjid

21.30 – - Persiapan tidur malam

04.00 - Pengabsenan sebelum tidur -Matikan lampu

PASAL 6 TATA TERTIB KBM ( KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR) MTS IMAM IBNU KATSIR

Tata tertib kegiatan belajar mengajar meliputi :

a. Tata tertib Masuk Kelas

1. Santri diwajibkan masuk kelas ketika bel tanda masuk dibunyikan setiap jam pelajaran

2. Santri tidak diperkenankan berada atau masuk

kedalam asrama selama KBM berlangsung

3. Santri hadir dikelas 5 menit sebelum tanda bel masuk berbunyui (jam pertama) dan siap mengikuti KBM pada pukul 07.30 wib dikelas masing-masing atau di halaman madrasah ketika ada apel pagi pada setiap hari senin.

4. Santri yang masuk 5 menit setelah bel tanda masuk berbunyi maka terhitung terlambat dan akan mendapatkan sanksi serta harus meminta surat izin masuk kepada guru piket yang di setujui Waka. Bid. Kesantrian.

5. Santri yang berhalangan mengikuti KBM madrasah karena sakit dan lainnya maka harus mendapatkan surat keterangan izin tidak masuk kelas yang disetujui oleh Waka. Bid. Kesantrian.

6. Santri yang tidak mendapatkan surat keterangan izin karena sakitnya dan lain-lain maka diperbolehkan mewakilkan kepada Ketua kamar atau temannya jika tidak mampu.

7. Santri yang sakit tidak diperkenankan berada di asrama selama kegiatan KBM madrasah dan harus berada di ruang kesehatan (ruangan isolasi/ UKS).

8. Santri yang berhalangan mengikuti KBM madrasah

izin bepergian/izin kepulangan dan lain-lain maka harus konfirmasi terlebih dahulu dan mendapatkan surat izin yang disetujui oleh Waka. Bid. Kesantrian.

karena

b. Tata tertib Seragam, Rambut dan Kuku

1. Selama KBM berlangsung santri diwajibkan menggunakan

seragam madrasah yang telah ditentukan.

2. Seragam yang berlaku dalam KBM madrasah adalah :

a. Baju warna putih dan celana biru tua untuk Mts dan baju warna putih serta celana abu-abu untuk aliyah terdapat logo pesantren dan badge nama santri.

b. Baju melayu (berwarna hijau untuk mts dan merah maron untuk aliyah) yang telah ditentukan pesantren.

c. Baju jubah / gamis variatif pada hari jum’at sesuai yang dimiliki santri.

d. Baju pramuka yang telah ditentukan pesantren sesuai standar Kementerian Agama.

e. Pakaian seragam santri semua tidak boleh melebihi mata kaki, bukan celana dengan banyak kantong atau celana gunung dan olah raga yang ketat.

f. Mengenakan kopiah atau peci.

3. Pemakaian seragam sesuai dengan hari yang telah ditentukan oleh pihak madrasah.

4. Apabila santri tidak menggunakan seragam madrasah maka pengajar di kelas berhak untuk mengeluarkan santri tersebut dari kelas, dan secara otomatis 4. Apabila santri tidak menggunakan seragam madrasah maka pengajar di kelas berhak untuk mengeluarkan santri tersebut dari kelas, dan secara otomatis

5. Santri wajib menjaga kebersihan diri dan kerapian diri

dengan :  Rambut bersih dan rapi, dengan batasan

tidak melebihi alis, telinga dan kerah baju. Tidak disemir atau diwarnai dan bukan model potongan rambut yang menyelisihi syariat

 Kuku bersih dan rapi, tidak panjang (tanpa alasan apapun) dan tidak diwarnai dengan bahan apapun.

c. Tata tertib Dalam Kelas

1. Santri wajib menjaga inventaris madrasah/pesantren yang terdapat dalam kelas

2. Santri wajib menjaga kebersihan, kerapihan dan kenyaman kelas, serta melaksanakan tugas piket sesuai jadwal yang telah ditentukan.

3. Santri menempati tempat duduknya masing- masing (program moving class dapat diatur oleh Waka. Madrasah Bidang Kurikulum dan Waka. Bid. Kesantrian, jika diperlukan)

4. Santri wajib memiliki buku pelajaran dan membawanya pada jadwal yang telah ditentukan

5. Santri wajib menjaga ketertiban diwilayah pesantren.

6. Selama KBM santri tidak diperkenankan untuk belajar di luar kelas baik kelas permanen maupun kelas alam, kecuali dipandu oleh guru yang bersangkutan dengan pertimbangan yang maslahat ( penelitian, Karya ilmiah, prakarya, motivasi spirit

belajar dan yang semisalnya) dikonfirmasikan

kepada Waka.Madrasah Bidang Kurikulum.

7. Santri tidak diperkenankan meninggalkan kelas jika guru tidak di tempat.

8. Santri yang terlambat masuk kelas setelah istirahat atau karena keperluan lain tidak dizinkan

masuk kelas kecuali setelah mendapatkan izin dari guru piket yang disetujui oleh Kepala Madrasah/ Waka. Bid. Kesantrian.

d. Persyaratan Mengikuti Ujian Semester:

1. Santri berhak mengikuti ujian semester apabila

telah melaksanakan tertib telah melaksanakan tertib

2. Santri yang berhak mengikuti ujian semester wajib memakai tanda peserta ujian dan seragam

lengkap dengan atributnya.

madrasah

PASAL 7 Tata Tertib Keasramaan

1. Setiap santri harus menempati asrama dan tempat tidur sesuai dengan yang telah ditentukan oleh Waka. Kesantrian Atau Kesiswaan.

2. Santri tidak diperkenankan pindah asrama (perpindahan asrama harus melaui surat keputusan dari Waka. Kesantrian Atau Kesiswaan).

3. Santri tidak diperkenankan tidur di tempat tidur santri lain.

4. Santri harus meninggalkan asrama 10 menit sebelum tepat waktu memasuki : KBM madrasah/pesantren, masjid, atau kegiatan lainnya yang telah diprogramkan.

5. Santri diharapkan dapat menggunakan waktu

siang untuk istrihat / tidur siang.

6. Santri tidak diperkenankan membawa nasi

dan memakannya di dalam asrama.

7. Santri tidak diperkenankan membuat kelompok-kelompok khusus (ashabiyyah).

8. Santri dilarang membawa dan menyimpan barang-barang yang dilarang Pesantren, seperti majalah islami, koran atau media cetak, senjata tajam, hp, mp3, dan alat elektronik lainnya ke dalam asrama (aturan lengkap

ada didalam kredit point pelanggaran).

9. Santri diizinkan menyimpan pakaian di almari asrama : 15 stel (7 stel pakaian harian, 3 stel pakaian shalat, 3 stel + 1stel jubah pakaian seragam KBM madrasah, 1 stel pakaian olahraga). Jika masih ada barang yang berlebih tapi sangat diperlukan untuk mendukung kegiatan maka diizinkan setiap santri untuk menggunakan box pakaian.

10. Setiap asrama wajib menerapkan rancangan tata ruang asrama yang sesuai standar keasramaan

pesantren, yaitu: struktur asrama, jadwal piket, stiker motivasi islami, pelabelan

ruang

asrama, peralatan asrama, peralatan

11. Santri dilarang menyimpan uang tunai lebih dari Rp 10.000 ( bila ada kehilangan menjadi tanggung jawab yang bersangkutan)

12. Setiap santri bertanggung jawab terhadap kebersihan asrama dan sekitarnya. (sesuai jadwal piket yang dibuat oleh wali asrama)

13. Santri harus membuang sampah pada tempatnya.

14. Santri diharapkan hemat dalam penggunaan air dan listrik. Sebelum meninggalkan asrama santri wajib menutup kran air dan mematikan kipas angin serta mengunci almari dan pintu asrama.

15. Santri tidak diperkenankan meletakkan barang-barangnya di sembarang tempat, seperti; teras, jendela,pagar, tangga dll.

16. Santri tidak diperkenankan membawa dan memelihara hewan dalam bentuk apapun di lingkungan pesantren.

17. Santri harus meletakkan handuk dan alas kaki masing-masing

pada rak yang telah

disediakan asrama masing-masing.

18. Santri tidak diperkenankan membawa tamu (selain anggota asrama) ke dalam asrama kecuali setelah mendapatkan izin dari Kepala Departemen

Kesantrian dengan pertimbangan evakuasi santri sakit/visit darurat untuk motivasi santri sakit/darurat yang semisalnya.

19. Setiap santri wajib memelihara dan merawat inventaris pesantren yang ada di asrama.

20. Santri dilarang memasang instalasi listrik dalam bentuk apapun.

21. Santri dilarang memiliki korek api atau barang sejenisnya

dapat menyebabkan kebakaran.

yang

22. Santri dilarang masak-memasak dalam bentuk apapun di dalam asrama.

23. Santri wajib melaporkan kegaduhan, gangguan dan kerusakan dan yang semisalnya kepada

wali asrama dan kemudian melaporkannya ke koordinator keamanan untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kadar permasalahannya

berdasarkan dengan ketentuan peraturan pesantren yang berlaku.

24. Santri/ketua asrama melaporkan santri yang sakit ke wali asrama (musyrif piket) di kantor Waka. Bid. Kesantrian kemudian wali 24. Santri/ketua asrama melaporkan santri yang sakit ke wali asrama (musyrif piket) di kantor Waka. Bid. Kesantrian kemudian wali

maka Koordinator Kesehatan

signifikan

melaporkan ke Kepala Departemen

Kesantrian untuk dikonfirmasikan ke orang tua/wali santri supaya santri segera dijemput

dan ditindaklanjuti, dirujuk ke poly kesehatan( cek laboratorium, poly spesialis untuk rawat jalan, RSU/IGD untuk rawat inap) secara intensif.

25. Santri tidur malam dan bangun kembali 15 menit

sebelum adzan subuh dikumandangkan.

PASAL 8 Tata Tertib Koordinator Kesantrian dan Jam’iyyah

Tholabah (OSIS)

Tata tertib Koordinator Kesantrian dan Jam’iyyah Tholabah mencakup peraturan-peraturan yang telah dibuat oleh masing-masing koordinator dan seksi yang terdapat di Tata tertib Koordinator Kesantrian dan Jam’iyyah Tholabah mencakup peraturan-peraturan yang telah dibuat oleh masing-masing koordinator dan seksi yang terdapat di

Ayat 1 Tata Tertib Lingkup Koordinator dan Seksi Ibadah,

Pendidikan dan Dakwah

a. Peraturan-peraturan berkaitan dengan shalat berjama’ah.

1. Santri wajib shalat berjamaah di mesjid Pesantren.

2. Santri wajib bangun 15 menit sebelum adzan Ashar dan Shubuh dikumandangkan.

3. Santri wajib hadir di mesjid sebelum adzan

Maghrib selesai dikumandangkan

4. Santri wajib menetap di masjid setelah shalat Maghrib sampai ‘Isya dan setelah shalat shubuh sampai pukul 06.15 wib (kecuali ada pertukaran jadwal/ada instruksi khusus dari Mudir Pesantren waka bidang Kesantrian).

5. Santri wajib mememakai peci ketika melaksankan sholat.

6. Santri tidak diperkenankan memakai kaos, pakaian olah raga, pakaian bertulis atau 6. Santri tidak diperkenankan memakai kaos, pakaian olah raga, pakaian bertulis atau

sesuai dengan syariat.

7. Santri tidak diperkenankan bergurau, berbuat gaduh dan membicarakan hal-hal yang tidak bermanfaat di dalam mesjid atau di tempat wudhu dan kamar mandi mesjid.

b. Peraturan-peraturan berkaitan dengan ceramah / muhadharah pekanan.

1. Santri wajib mengikuti muhadharah pekanan setiap malam jum’at usai sholat ‘isya sampai dengan selesai.

2. Santri wajib hadir tepat waktu, dan bagi santri yang terlambat wajib melapor kepada koordinator pendidikan dan dakwah.

3. Santri wajib memakai pakaian yang rapi dan syar’i.

4. Bagi santri yang ditunjuk sebagai muhadhir / penceramah diharuskan menulis materi yang akan disampaikan di buku

tulis dan dikumpulkan di koordinator pendidikan dan dakwah pada hari Jum’at sore paling lambat pukul 17.00 wib dan mengambilnya setelah sholat isya

5. Tidak diperkenankan bagi penceramah untuk membawa buku ketika menyampaikan materi ceramah kecuali santri baru

6. Bagi seluruh santri kelas 8, 9 MTs, dan 1o Aliyah diwajibkan menyampaikan materi ceramah dengan bahasa arab atau bahasa inggris

c. Peraturan yang berkaitan dengan pergaulan (mu’amalah)

1. Santri wajib berakhlaq mulia dimanapun berada

2. Santri wajib menyebarkan salam kepada saudara muslim yang ia jumpai yang dikenal atau yang tidak dikenal

3. Santri dilarang berkata kotor, bersiul, bernyanyi, bertepuk tangan, berbuat gaduh, dan mengangkat suara yang tidak sewajarnya

4. Santri dilarang mendengarkan musik, berjoged dan membaca bacaan yang tidak

syar’i

5. Batas minimal pakaian bawah adalah setengah betis dan maksimalnya adalah diatas mata kaki

6. Santri tidak diperkenankan memakai pakaian yang tidak menutup aurat atau yang dapat menyingkap aurat

7. Santri dilarang tidur dengan kondisi memakai celana

pendek, sarung tanpa celana, telanjang dada, atau memakai pakaian yang membentuk aurat (ketat dan tipis)

8. Koordinator pendidikan dan dakwah bersama koordinator keamanan menyita pakaian yang tidak sesuai dengan syariat atau yang identik dengan orang fasik dan kafir

9. Koordinator ibadah, pendidikan dan dakwah bersama koordinator kemanan akan menyita kaset, CD, Koran, majalah atau hal yang melanggar syariat

Ayat 2 Tata Tertib Koordinator dan Seksi Bahasa

1. Santri wajb berbicara dengan Bahasa Arab (hari Senin-Kamis) dan Bahasa Inggris (hari Jum’at- Sabtu) di area pesantren baik dalam KBM Madrasah maupun KBM Pesantren kecuali dalam keadaan sebagai berikut :

a. Kegiatan belajar mengajar (KBM) mata pelajaran umum.

b. Berbicara dengan tamu atau guru baru / guru yang belum mampu berbicara bahasa Arab

2. Santri diharapkankan berbicara bahasa arab sesuai dengan kaidah dan bagi yang belum mampu maka diharapkan untuk belajar berbahasa arab dengan sungguh-sungguh

3. Tidak boleh menyisipkan bahasa Indonesia kedalam bahasa arab

4. Santri diwajibkan menulis kosa kata/mufrodat dibuku yang khusus

5. Santri wajib menyetorkan hafalan mufrodat yang telah ditulisnya kepada koordinator bahasa dibantu seksi bahasa Jam’iyyah Thulabah (OSIS)

6. Santri wajib mengikuti percakapan/hiwar pada hari yang telah ditentukan koordinator bahasa yang

Kepala Departemen Kesantrian

disetujui

oleh

7. Sanksi akan diberikan kepada santri yang

melanggar tata tertib koordinator bahasa

Ayat 3 Tata Tertib Koordinator dan Seksi Keamanan

1. Santri wajib mengikuti hukum syariat yang telah ditetapkan Allah dan Rasulnya

2. Santri wajib mengenakan pakaian yang syar’i baik dilingkungan pesantren atau diluar lingkungan pesantren

3. Santri wajib istirahat siang dan dilarang berbuat gaduh

4. Santri dilarang bertindak sewenang-wenang dan anarkis dilingkungan pesantren

5. Santri dilarang membawa barang yang dilarang, seperti :

a. Alat elektronik (laptop, hard disk, flash disk, hand phone, walkman, radio, kamera, dan lain sebagainya).

b. Bacaan-bacan yang tidak bermanfaat atau bahkan melanggar syariat (Koran, majalah umum, komik, novel, dan lain sebagainya).

c. Alat-alat permainan (catur, karambol, monopoli, kartu dan lain sebagainya).

d. Pakaian yang tidak sesuai dengan syariat (baju bergambar makhluk hidup, kaos olahraga yang identik dengan orang-orang kafir, celana jeans, dan lain sebagianya).

e. Jika didapati santri membawa barang-barang seperti poin a, b, c,dan d di atas maka akan disita dan tidak dikembalikan lagi, kemudian akan dimanfaatkan untuk kepentingan umum pesantren.

6. Santri dilarang berada di asrama pada waktu- waktu berikut: 6. Santri dilarang berada di asrama pada waktu- waktu berikut:

b. Setelah shalat Maghrib sampai shalat ‘isya.

c. Setelah shalat Shubuh sampai jam 06.15 WIB.

7. Santri wajib berada di kamar dan menghentikan seluruh kegiatan pada pukul 22.00 WIB dan dilarang bergadang malam (kecuali malam ahad jika ada acara/instruksi khusus dari Kepala Departemen Kesantrian disetujui oleh Mudir).

8. Santri dilarang melakukan tindakan-tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

9. Santri dilarang meninggalkan area pesantren tanpa seizin dari Kepala Departemen Kesantrian atau yang mewakilinya.

10. Bagi santri yang telah mendapatkan izin ke luar pesantren,

wajib memakai baju keluar Pesantren/ gamis syar’i.

11. Santri dilarang untuk mengunjungi tempat permainan, warnet, PS, karaoke, dan tempat- tempat yang dilarang oleh syariat danpPesantren, ketika keluar pesantren.

12. Bagi seluruh santri yang mendaptkan izin hendaknya memanfaatkan waktu dengan baik dan amanah dalam perizinan keluar tersebut..

13. Bagi santri yang telah mendaptkan izin ke kota dan luar kota pada hari ahad, wajib melakukan absen kehadiran pada waktu dan tempat yang telah ditentukanoleh Departemen Kesantrian.

14. Sanksi akan diterapkan kepada santri yang melanggar

peraturan-peraturan koordinator keamanan.

Ayat 4 Tata Tertib Koordinator dan Seksi Kebersihan

1. Santri wajib turut serta dalam mensukseskan

Program BERPESAN INTERASIH

(Bersama Pesantren Indah Tertib Aman dan Bersih). Program Berpesan Interasih:

a. Mengikuti dan melaksanakan program kerja bakti Harian, meliputi:

1. Membersihkan dan merapikan area internal asrama (tempat tidur, tempat belajar, lemari, ventilasi udara/jendela, kipas angin, area MCK, keset dalam, bak sampah dalam, mengepel lantai dalam asrama)

2. Membersihkan area eksternal asrama ( keset luar asrama, bak sampah luar 2. Membersihkan area eksternal asrama ( keset luar asrama, bak sampah luar

b. Mengkuti dan melaksanakan program kerja bakti kebersihan Pekanan yang terbagi menjadi 10 area obyek pesantren wajib bersih, meliputi:

1. Area Masjid

2. Area MCK Masjid

3. Area Instalasi Gizi

4. Area Gazebo

5. Area Lapangan Atas

6. Area Lapangan Bawah

7. Area Lantai 1(Gedung 1)

8. Area Lantai 2(Gedung 1)

9. Area Lantai 1(Gedung 2)

10. Area Lantai 2(Gedung 2)

c. Mengikuti dan melaksanakan program kerja bakti Bulanan, meliputi:

1. Membersihkan dan merapikan area jemuran pakaian

2. Membersihkan dan mencabut rumput- rumput yang tumbuh subur.

d. Mengikuti dan melaksanakan program kerja bakti

e. Menjaga dan merawat inventaris kebersihan yang telah tersedia.

f. Menegur

kebersihan dan melaporkan kepada koordinator kebersihan.

pelanggar

2. Santri wajib menjaga kebersiahn lingkungan pesantren.

3. Santri wajib membuang sampah dan kotoran pada tempatnya:

a. Meletakkan dan merapikan alas kaki (sandal/sepatu) pada rak-rak yang telah disediakan.

b. Merapikan alas kaki (sandal/sepatu) ketika berada di masjid, ruang makan, kelas, dan lain sebagainya.

c. Tidak meletakkan sesuatu apapun di jendela atau ventilasi.

d. Tidak menggunakan jemuran handuk kecuali untuk menjemur handuk.

e. Tidak meninggalkan peralatan mandi atau sejenisnya di sekitar kamar mandi umum.

4. Santri wajib menjaga kebersihan asrama.

5. Santri wajib menjaga kebersihan ruangan dan inventaris:

a. Tidak mengambil air langsung

b. Mematikan kran air, kipas angin dan lampu

sebelum meninggalkan asrama.

6. Santri wajib menjaga kebersihan halaman asrama dan sekolah.

7. Santri wajib menjaga kebersihan area tempat air dan minuman.

8. Santri dilarang merubah posisi tempat tidur dan lemari asrama kecuali diizinkan oleh Kepala Departemen Kesantrian.

9. Santri dilarang membawa alas kaki (sandal/sepatu) ke serambi atau kamar mandi masjid.

10. Santri masuk asrama dengan kaki yang bersih.

11. Sanksi akan di berikan kepada santri yang melanggar tata tertib koordinator kebersihan.

Pasal 9 Tata Tertib Tambahan

Tata tetib tambahan mencakup tata tertib yang belum diatur dalam pasal 6, 7, dan 8

Ayat 1 Tata Tertib Instalasi Gizi

1. Santri wajib memakai alas kaki ketika menuju ruang instalasi gizi dan membukanya setelah antri untuk mengambil jatah makan (di instalasi gizi/math`am).

2. Santri dilarang membawa/meminjam peralatan makan/memasak instalasi gizi, kecuali seizin Kepala Departemen Kesantrian.

3. Santri tidak diperkenankan makan di dalam asrama.

4. Santri makan pagi, siang, malam di tempat makan yang telah ditentukan.

5. Santri dilarang masuk ke ruangan masak kecuali setelah mendapat izin dari koordinator instalasi gizi.

6. Santri tidak diperkenankan makan secara berkelompok

dalam satu tepak kecuali darurat/ada acara khusus dandi setujui oleh Kepala Departemen Kesantrian..

7. Santri wajib membuang sampah dan sisa makanan di tempat yang telah disediakan, sebelum mencuci tempat makan.

8. Santri dilarang makan dan minum dengan tangan kiri dan atau dalam keadaan berdiri.

9. Santri dilarang mengisi air dispenser dengan menggunakan drigen besar/gallon mini untuk konsumsi pribadi pada saat jam makan/di luar jam makan.

10. Santri dilarang mencela atau menghina makanan dan minuman.

11. Santri dilarang membuat tabdzir dan isyraf.

12. Santri wajib mengamalkan dan menjaga adab makan dan minum .

13. Santri wajib antri dengan tertib dan jujur ketika mengambil jatah makan.

14. Bagi santri yang ingin puasa sunnah agar mendaftarkan

namanya ke koordinator pendidikan

dan dakwah melalui ketua kamar/musyrif asrama masing-masing kemudian akan diajukan ke koordinator instalasi gizi disetujui oleh Kepala Departemen Kesantrian.

15. Santri tidak diizinkan mengambil makan di instalasi Gizi jika di luar waktu makan yang telah ditentukan kecuali darurat, sakit dan yang semisalnya

yang disetujui oleh Kepala Departemen Kesantrian.

16. Bagi santri yang memiliki uzur untuk tidak makan sambal

karena penyakit lambung harap melaporkan/mendatakan

diri pada OSIS kesehatan gizi/musryrif untuk mendapatkan lauk yang tidak bercabe.

17. Bagi santri yang alergi makanan tertentu harus di buktikan dengan keterangan medis/keterangan orang tua, harap melaporkan pada OSIS kesehatan gizi/coordinator kesehatan untuk mendapatkan lauk lain.

Ayat 2 Tata Tertib Perpustakaan

1. Santri wajib mengucapkan salam sebelum masuk dan keluar perpustakaan.

2. Santri wajib mengisi daftar pengunjung yang telah disediakan.

3. Santri tidak diperkenankan membawa makanan

dan minuman ke dalam ruang perpustakaan.

4. Sanri dilarang membawa buku perpustakaan keluar dari ruangan sebelum mendapatkan izin dari petugas perpustakaan.

5. Santri wajib menjaga ketertiban, ketenangan, dan kebersihan ruangan perpustakaan.

6. Santri wajib berhati-hati ketika mengambil dan mengembalikan buku.

7. Santri dilarang tidur di ruangan perpustakaan.

8. Santri dilarang masuk dan keluar perpustakaan melaui jendela.

9. Santri dilarang masuk ruangan perpustakaan di luar jam yang telah di tentuakan.

10. Sanksi akan diberikan kepada santri yang melanggar peraturan-peraturan di atas.

Ayat 2

Tata Tertib Ruangan Tamu dan Ruangan Kantor

1. Santri wajib menghormati peraturan dan tata tertib penerimaan tamu (front office).

2. Santri dilarang masuk ke ruang tamu tanpa izin dan keperluan .

3. Santri dilarang duduk-duduk, ngobrol, dan bergurau di ruang tamu.

4. Santri dilarang masuk ke ruang tamu pada jam kegiatan belajar mengajar kecuali ada keperluan.

5. Santri dilarang menggunakan kamar mandi asatidzah dan tamu.

6. Santri yang berkepentingan di ruang tamu wajib menjaga kebersihan dan ketenangan.

7. Santri dilarang menitipkan barang dalam bentuk apapun di ruang tamu.

8. Santri dilarang menggunakan invetaris dan fasilitas ruang tamu tanpa seizin Waka. Bid. Kesantrian/Kepala Madrasah.

9. Santri dilarang mengotori area ruangan tamu.

10. Santri tidak diperkenankan mengajak tamu masuk ke dalam asrama santri dan menginap tanpa seizin Kepala Departemen Kesantrian.

11. Sanksi akan diberikan kepada santri yang melanggar peraturan tersebut di atas.

Ayat 4 Tata Tertib Kesehatan Dan Olah Raga

a. Peraturan Umum

1. Alur santri sakit yang benar adalah santri lapor ke ketua kamar/bagian kesehatan kamar mengarahkan santri yang sakit untuk datang ke POSKESTREN, jika tidak mampu berjalan karena sakitnya ketua kamar atau kesehatan kamar segera melapor ke petugas POSKESTREN untuk visit ke asrama. Jika dalam perawatan Poskestren 2x24 jam kondisi santri tidak ada perkembangan secara signifikan

maka koordinator kesehatan/perawat UKS melaporkannya ke Waka.

Bid. Kesantrian untuk segera konfirmasi ke orang tua/wali santri perihal tindakan selanjutnya.

2. Santri wajib mengucapkan salam ketika masuk dan keluar ruang pos kesehatan pesantren.

3. Santri dilarang memakai alas kaki di dalam

ruang pos kesehatan pesantren.

4. Santri dilarang masuk ke ruang pos kesehatan

pesantren tanpa ada keperluan.

5. Santri dilarang duduk-duduk dan tidur- tiduran di ruang kesehatan.

6. Santri yang memiliki kepentingan di ruang pos kesehatan pesantren agar menjaga kebersihan dan ketenangan.

7. Santri dilarang masuk ke ruang isoslasi pos kesehatan pesantren.

8. Santri dilarang memberi, menerima, atau mengambil obat tanpa izin dari dokter atau perawat atau petugas/koordinator dan seksi kesehatan jam’iyyah tholabah (OSIS) yang sudah

ditraining standar operasional prosedur (SOP) teknis perawatan santri yang ditetapkan oleh Waka. Bid. Kesantrian.

9. Santri dilarang membaca dan membuka buku diagnosa santri lain.

10. Santri dilarang meminjam dan membawa inventaris ruang pos kesehatan pesantren tanpa seizin Kepala Waka. Bid. Kesantrian.

11. Santri/selain pasien dilarang mengambil air minum dari ruang pos kesehatan pesantren.

12. Santri berolahraga, senam pagi/sore pada waktu dan tempat yang telah ditentukan, bukan di area seperti: teras masjid, kamar, 12. Santri berolahraga, senam pagi/sore pada waktu dan tempat yang telah ditentukan, bukan di area seperti: teras masjid, kamar,

13. Diharuskan bagi santri yang berolahraga untuk mengenakan pakaian yang tidak melanggar syariat. Pakaian yang tidak diperbolehkan untuk berolahraga seperti: switer, jaket, kemeja, sarung, pakaian sholat, kaos rompi, celana pendek sedikit di bawah lutut dan yang sejenisnya.

14. Santri wajib meminta izin kepada koordinator olahraga jikia ingin meminjam peralatan olahraga dan mencatatnya di belangko yang telah disediakan.

15. Santri wajib menjaga inventaris dan fasilitas olahraga dan tidak boleh merusaknya.

16. Santri dilarang mengadakan pertandingan antar kelas/asrama atau dengan pihak luar tanpa seizin dari Waka. Bid. Kesantrian.

17. Pada musim berdebu, dianjurkan kepada seluruh santri yang akan menggunakan lapangan untuk menyiram lapangan terlebih dahulu.

18. Setelah berolahraga, santri wajib mencuci kaki terlebih dahulu sebelum masuk ke asrama.

19. Santri dapat menggunakan fasilitas olahraga sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

20. Sanksi akan diberikan kepada santri yang melanggar peraturan koordinator Kesehatan dan Olah Raga.

b. Peraturan Khusus Pasien dan Pembesuk

1. Santri yang rawat inap di POSKESTREN wajib mendapat izin terlebih dahulu kepada koordinator kesehatan yang disetujui oleh Waka. Bid. Kesantrian.

2. Pasien wajib membersihkan dan merapikan tempat tidur sesudah menggunakannya.

3. Santri/calon pasien/pembesuk wajib meletakkan alas kaki di rak yang telah disediakan.

4. Diharuskan bagi santri/pasien yang ingin periksa ke dokter/perawat pesantren untuk mebawa buku status observasi kesehatan santri dari Waka. Bid. Kesantrian.

5. Jam besuk:

a. Pagi : 05.45-06.30 WIB

b. Siang : 13.15-14.30 WIB

c. Sore : 16.00-17.30 WIB c. Sore : 16.00-17.30 WIB

6. Pembesuk wajib menjaga kesopanan, kebersihan, dan ketenangan ketika berada di ruang pos kesehatan pesantren.

7. Tidak diperkenankan bagi pasien yang mengidap

penyakit menular untuk meninggalkan ruang pos kesehatan pesantren tanpa seizin dari petugas pos kesehatan pesantren.

BAB IV PERIZINAN Pasal 10 Pengertian Perizinan

Perizinan adalah hak santri yang diberikan oleh piphak yang berwenang untuk meninggalkan pesantren sesuai dengan kebutuhan dan keperluan yang dianggap penting atau mendesak dalam batas waktu yang telah ditentukan.

Pasal 11 Tujuan Perizinan

1. Memberikan pelayanan kepada santri pada keadaan yang dibutuhkan.

2. Santri tertib dan disiplin.

3. Mendukung program pendidikan di Pesantren Imam Ibnu Katsir.

Pasal 12 Penanggung jawab Perizinan

1. Kepala Departemen Kesantrian bertanggungjawab

terhadap seluruh jenis perizinan.

2. Kepala Departemen Kesantrian bertanggung jawab terhadap perizinan keluar pesantren yang bersifat rutin (kepulangan), darurat, insidental dan yang semisalnya.. Catatan:  Apabila Kepala Departemen Kesantrian

berhalangan hadir/dinas luar dan lainnya, maka

wewenangnya akan dilaksanakan oleh Pembina Kesantrian sesuai dengan arahan dari Kepala Waka. Bid. Kesantrian.

tugas

dan

 Apabila kedua-duanya berhalangan, maka tugas dan wewenangnya akan dilaksanakan oleh Staff Departemen Kesantrian, yaitu:

Koordinator Keamanan, Koordinator Pendidikan dan Dakwah, Koordinator Bahasa, Koordinator Kesehatan dan Koordinator Kebersihan.

3. Perizinan ke luar kota yang meninggalkan KBM, harus

mendapatkan rekomendasi dari Waka.Madrasah Bid. Kurikulum, Pembina Kesiswaan dan disetujui oleh Kepala Waka. Bid. Kesantrian.

4. Pembina Kesantrian dan Staff Departemen Kesantrian bertanggungjawab terhadap perizinan masuk dan ke luar asrama juga sekitar lingkungan pesantren.

Pasal 13 Jenis Perizinan

Jenis-jenis perizinan meliputi:

1. Perizinan ke sekitar lingkungan Pesantren.

2. Perizinan dalam kota.

3. Perizinan luar kota.

4. Perizinan liburan madrasah/ pesantren, meliputi semua daerah asal santri.

5. Perizinan keluar untuk: kegiatan OSIS, libur hari minggu pagi jalan-jalan santai/olah raga (pukul

06.00-09.00 WIB), meliputi wilayah tetangga kampung sekitar lingkungan pesantren.

6. Perizinan jajan sore/ekskul/olah raga sore, berkuda dan lainnya (pukul 16.00 - 17.15), meliputi jajanan yang berada di kantin pesantren saja dan kegiatan ekskul, olah raga sore maksimal sampai di area sekitar pacuan kuda.

7. Perizinan mendadak atau darurat, meliputi semua daerah dengan catatan sebagai berikut:

 Walimah saudara kandung atau orang tua kandung (tidak termasuk saudara

sepupu, dan saudara jauh lainnya) dengan

pemberitahuan dari pihak keluarga.

 Ta`ziah keluarga kandung dengan pemberitahuan dari pihak keluarga.  Sakit atau berobat (harus ada rekomendasi

dari Dokter Pesantren/Perawat Pesantren) atau jika darurat

minimal dari Koordinator Kesehatan dan disetujui oleh Kepala Departemen Kesantrian. .

 Perizinan untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh (rekomendasi dari Kepala Departemen Kesantrian disetujui Mudir Pesantren)

 Perizinan untuk keperluan lain yang dinilai layak mendapatkan izin.

8. Perizinan-perizinan yang berkategori tersebut di atas wajib untuk diajukan dan dikonfirmasikan ke Kepala Departemen Kesasntrian minimal 1 hari sebelum penjemputan santri terkecuali ada musibah/yang bersifat darurat dan yang semisalnya.

Pasal 14 Tempat, Waktu Permohonan Izin, Dan Masa Perizinan Ayat 1 Tempat permohonan Izin

1. Tempat permohonan izin adalah di Kantor Departemen Kesantrian.

2. Permohonan izin mendadak dan darurat dapat dilakukan di dalam atau di luar Kantor Departemen Kesantrian tetapi wajib konfirmasi via telepon dan sms/wa ke Kepala Departemen Kesantrian sebagai bukti pengajuan izin secara administratif.

Ayat 2

Waktu Permohonan Izin

1. Permohonan izin ke sekitar lingkungan Pesantren adalah: senin - minggu pagi: pukul 05.15 – 07.30, sore: 16.00 s/d 17.15, malam : pukul 18.15 –

21.00 WIB.

2. Permohonan izin pulang menginap di luar pesantren/di rumah

dengan tujuan untuk motivasi santri dengan durasi waktu dikondisikan adalah diizinkan setiap hari pada jam KBM madrasah dan pada jam KBM pesantren yang disetujui oleh Kepala Departemen Kesantrian.

3. Permohonan izin insidental dan yang semisalnya dapat

dilakukan sesuai kondisi dengan

persetujuan Kepala Departemen Kesantrian.

Ayat 3 Masa Perizinan

1. Batas waktu perizinan ke sekitar lingkungan Pesantren pukul 14.00 s/d 15.00 WIB.

2. Batas waktu perizinan kategori dalam kota khusus

hari Ahad adalah pukul 09.00 s/d 17.00 WIB.

3. Batas waktu perizinan kategori luar kota khusus

hari Ahad adalah pukul 06.30 s/d 17.00 WIB.

4. Batas waktu perizinan kategori dalam dan luar kota dan lainnya yang bersifat darurat dan mendadak disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang diperlukan.

5. Batas waktu perizinan liburan pesantren adalah setiap libur resmi pesantren.

Pasal 15 Hak Izin

Seluruh santri mendapatkan hak izin dengan perincian sebagai berikut:

 Setiap santri yang diizinkan wajib menunaikan administrasi madrasah/pesantren.

 Setiap santri berhak mendapatkan izin sesuai

dengan kebutuhan dan disiplin perizinan.  Setiap santri berhak mendapatkan izin bulanan

sesuai waktu kepulangan yang telah ditentukan.  Untuk perizinan mendadak atau darurat setiap

santri berhak mendapatkan hak izin setelah mendapatkan

persetujuan dari kepala Departemen Kesantrian .

Pasal 16 Alur dan Prosedur Perizinan

Alur perizinan santri terbagi menjadi dua, yaitu:

A. Alur Perizinan Internal Santri

B. Alur perizinan eksternal santri

a) Alur perizinan internal santri yang dimaksud adalah format perizinan yang diberikankepada santri dalam lingkup area pesantren dan dalam masa

proses melaksanakan kegiatan pesantren/madrasah. Alur perizinan yang benar adalah bahwa santri melapor ke ketua kamar kemudian ketua kamar melaporkannya ke wali asrama (musyrif) kemudian wali asrama akan mencatat, menyiapkan buku perizinan dan melaporkan serta mengajukannya ke Waka. Bid. Kesantrian.

b) Alur perizinan eksternal santri yang dimaksud adalah format perizinan yang diberikan kepada santri dalam lingkup luar area pesantren dan bukan

dalam masa proses kegiatan pesantren/madrasah melainkan keperluan mutlak orang tua/wali santri baik keperluannya dalam batas kriteria dan prosedur perizinan yang telah ditentukan/disepakati bersama. Alur perizinan dalam masa proses kegiatan pesantren/madrasah melainkan keperluan mutlak orang tua/wali santri baik keperluannya dalam batas kriteria dan prosedur perizinan yang telah ditentukan/disepakati bersama. Alur perizinan

sehari sebelum mengajukan permohonan izin konfirmasi ke Waka. Bid. Kesantrian, keesokan harinya orang tua/wali santri menemui Kepala Departemen Kesantrian untuk mengajukan dan memproses perizinan secara

administratif. Prosedur perizinan pesantren terbagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut :

Ayat 1 Prosedur Umum

1. Santri yang telah mendapatkan kartu atau surat izin diperbolehkan meninggalkan Pesantren sesuai dengan waktu yang telah ditentukan melalui pintu gerbang pesantren dan menunjukan keabsyahan surat perizinan tersebut kepada satpam.

2. Santri wajib kembali ke Pesantren sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

3. Santri diwajibkan melapor kepada satpam dengan menyerahkan kartu atau surat izin ketika tiba di pesantren, kemudian satpam menuliskan jam kedatangan santri pada lembar yang telah tersedia.

4. Satpam atau dewan guru/wali asrama berhak

memeriksa santri dan barang bawaannya.

Ayat 2 Prosedur Khusus

1. Perizinan ke lingkungan Pesantren.  Santri menghadap kepada pemberi izin dan menyampaikan alasan izinnya.  Santri membawa kartu atau bukti izin.  Santri menghadap dan melapor kepada

pemberi izin setelah tiba dari perizinan.

2. Perizinan khusus hari Ahad siang ke dalam kota.  Santri tercatat namanya di kantor Departemen Kesantrian pada waktu yang telah ditentukan.

 Santri diwajibkan melakukan absen kepada koordinator keamanan di tempat

dan waktu yang telah ditentukan.

3. Perizinan ke luar kota (dengan menginap dan

meninggalkan/ tidak meninggalkan KBM)

 Santri melapor ke koodinator : Olah raga, Kebersihan(GORO/kerja bakti ahad pagi).

 Santri menghadap kepada pemberi izin dan menyampaikan alasan izin dengan

membawa rekomendasi atau persetujuan termaksud di atas.

4. Perizinan keluar kota yang bersifat darurat dan mendadak.

 Santri meminta rekomendasi dari Waka. Bid Kurikulum dan pihak terkait lainnya(Kepala Departemen Kesantrian)

apabila harus meninggalkan KBM.  Santri menghadap kepada pemberi izin dan menyampaikan alasan izin dengan

membawa rekomendasi termaksud di atas.

Pasal 17 Pelanggaran Perizinan

Pelanggaran perizinan meliputi beberapa hal, yaitu;

1. Keluar pesantren tanpa izin.

2. Keluar pesantren tanpa membawa kartu atau surat izin.

3. Keluar dan masuk pesantren melalui gerbang atau pintu belakang.

4. Menyalah gunakan perizinan.

5. Tidak melakukan absensi pada perizinan.

6. Terlambat datang dari perizinan tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.

7. Tidak melapor kepada Departemen Kesantrian baik ketika pergi maupun datang ke pesantren.

8. Menginap di luar pesantren tanpa izin.

9. Membawa atau membeli barang-barang yang dilarang oleh pesantren.

10. Tidak bersedia untuk diperiksa barang-barang bawaannya oleh satpam atau dewan guru.

11. Membawa tamu tanpa melapor satpam dan bagian penerimaan tamu bahkan tidak ada persetujuan Kepala Departemen Kesantrian.

Pasal 18 Sanksi Pelanggaran Perizinan

1. Santri yang tidak disiplin akan mendapatkan konsekuensi sebagaiamana yang telah tercantum dan telah diatur dalam buku kredit point atau dengan kebijakan-kebijakan dari Departemen Kesantrian.

2. Santri yang melanggar akan mendapatkan sanksi dan bimbingan yang ditentukan oleh Departemen

Kesantrian sesuai dengan jenis pelanggaran yang telah dilakukan.

BAB V KUNJUNGAN ORANG TUA DAN TAMU

Bagi orang tua atau wali santri dan tamu yang berkunjung harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Mentaati tata tertib dan peraturan pesantren yang tercantum dalam alur perizinan eksternal santri, alur perizinan kunjungan orang tua/wali santri

dan alur kunjungan tamu(visitor).

2. Semua pengunjung (visitor) yang sudah sesuai prosedur untuk masuk area pesantren wajib lapor dan menemui

front office madrasah/pesantren.

Jika pengunjung (visitor)datang

pada waktu KBM madrasah maka wajib menemui Guru Piket dan jika pengunjung (visitor) datang pada waktu KBM pesantren maka wajib pada waktu KBM madrasah maka wajib menemui Guru Piket dan jika pengunjung (visitor) datang pada waktu KBM pesantren maka wajib

3. Semua pengunjung (visitor) tidak

diperkenankan

untuk memasuki asrama santri tanpa seizin Kepala Departemen Kesantrian.

4. Semua pengunjung (visitor) tidak

diperkenankan

merokok di lingkungan pesantren.

5. Semua pengunjung (visitor) pria wajib

berpakaian sopan, tidak mengenakan celana pendek (wajib menutupi auratnya).

6. Semua pengunjung (visitor) wanita wajib

berbusana muslimah( menutupi aurat wanita).

7. Semua pengunjung (visitor) tidak mengganggu kegiatan belajar santri.

8. Semua pengunjung (visitor) khususnya orang tua/wali santri jika orang

tua/wali datang untuk menemui santri maka terlebihn dahulu

untuk menemui kepala

Departemen Kesantrian atau staffnya kemudian Guru/Musyrif Piket akan memanggil santri yang dimaksud

tersebut dan orang tua/wali

santri menunggu di lobby/ruang

tunggu pengunjung (visitor), jika tujuan kunjungannya hanya sebentar saja maka cukuplah di ruang tunggu pengunjung tetapi jika tujuan kunjungannya untuk motivasi