BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mengurangi Kecemasan Menghadapi Ulangan Semester Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Kaliwungu Melalui Desensitisasi Sistematik
41
BAB IV
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Subyek
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen
one group pre-test post-test, menggunakan pre test
sebelum
mendapatkan
selanjutnya
treatment
mengerjakan
(perlakuan)
post
test
dan
setelah
mendapatkan treatment (perlakuan), sehingga antara
pre test dan post test
dapat membandingkan ada
perbedaan atau tidak setelah dilakukan treatment. Pada
penelitian ini siswa yang mendapat nilai KKM rendah
pada
nilai
diberikan
kecemasan
Semester
soal
I
untuk
Burns
Tahun
ajaran
2014/2015
mengerjakan
instrumen
untuk
mengetahui
tingkat
kecemasan saat mengerjakan ulangan umum semester.
Setelah dilakukan pengukuran, maka di dalam
penelitian ini ada 9 siswa yang mendapatkan treatment,
siswa
mengerjakan
instrument
kecemasan
Burns
sebagai pre test dengan tujuan mengetahui keadaan
awal pada kelompok dan post test diberikan lagi pada
kelompok
setelah
mendapatkan
treatment
dengan
tujuan untuk mengetahui keadaan akhir.
Dari hasil pengambilan 9 siswa yang dijadikan
subyek penelitian, maka dapat dilihat diskripsi subyek
berdasarkan jenis kelamin, urutan anak, ekonomi
sosial orang tua, dan prestasi seperti pada berikut ini:
41
4.1.1 Jenis Kelamin
Subyek penelitian ini berdasarkan jenis
kelamin adalah 9 siswa terdiri dari 2 siswa lakilaki dan 7 siswa perempuan berjenis kelamin
perempuan.
4.1.2 Urutan Anak
Subyek penelitian ini berdasarkan urutan
anak adalah 9 siswa terdiri dari 5 siswa anak
nomer 1, 2 siswa anak nomer 2, dan 2 siswa
anak nomer 3.
4.1.3 Urutan Ekonomi Sosial Orang Tua
Subyek penelitian ini berdasarkan ekonomi
sosial ekonomi orang tua adalah 9 siswa terdiri
dari 3 siswa mampu, 3 siswa cukup, dan 3 siswa
kurang mampu.
4.1.4 Prestasi
Subyek penelitian ini berdasarkan prestasi
dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1
Prestasi Subyek Penelitian
42
NO
NAMA SUBYEK
RANGKING
BELAJAR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
AR
DWS
ENA
PFA
NDP
ARF
MS
DRH
NRVR
117
127
102
108
111
103
114
120
106
43
4.2 Analisis Deskriptif Variabel Kecemasan
Analisis
bertujuan
diskripsi
untuk
variabel
melihat
kecemasan
gambaran
ini
berdasarkan
jawaban subjek penelitian. Menurut Burns (2008)
“siswa mengalami kecemasan yang lebih besar pada
saat
ujian
umum
akhir/ulangan
mengantisipasi
pada
ujian
semester”.
akhir/ulangan
Cara
umum
semester seperti yang diharapkan, kepercayaan diri
sendiri dalam persiapan ujian akhir/ulangan umum
semester lebih baik jika didahului dengan persiapan
untuk
menambah
pengetahuan
dari
pada
siswa
mengalami kecemasan yang lebih rendah pada saat
ujian akhir/ulangan umum semester tanpa persiapan”.
Aspek-aspek dalam instrumen Burns dapat dilihat
sebagai berikut; a) Cemas karena permasalahan; b)
Cemas karena pikiran; c) Cemas karena fisik.
Setelah data tentang variabel diseimbangkan,
langkah berikutnya data-data tersebut dianalisis untuk
mendapatkan hasil, apakah kedua subjek penelitian
telah
memiliki
kondisi
yang
seimbang
dalam
variabelnya. Dari hasil analisis data tentang variabelvariabel yang diseimbangkan dapat dilihat pada tabel
5.14 pada halaman tabel ix. Dan ternyata variabelvariabel tersebut telah menunjukkan kondisi yang
seimbang.
Untuk mengetahui analisis diskriptif variabel
kecemasan secara teoritis keseluruhan dapat dijelaskan
sebagai berikut:
43
1) Skor Maksimal
: 33 x 3 = 99
2) Skor Minimal
: 33 x 0 = 0
Dapat dilihat rumus intervalnya
33
x 3 - 33 X 0
= 19.8
5
Pembagian rentang:
1)
Skor 0 – 19,8 :
Sangat
Skor 19,9– 39,6
:
Rendah
2)
Rendah
3)
Skor 39,7– 59,4
:
Sedang
4)
Skor 59,5– 79,2
:
Tinggi
5)
Skor 79,3 - 99
:
Sangat
Tinggi
Dari hasil analisis jawaban subjek terhadap
33 butir pernyataan kecemasan dan dari penghitungan
diatas, maka interval yang diperoleh adalah 19,8,
namun peneliti membulatkan interval tersebut menjadi
19. Dari kategorinya dapat dilihat siswa yang memiliki
kecemasan tinggi 9 siswa (30% ).
4.3
Analisis Perbedaan
Dalam penelitian ini dilakukan pengendalian
variabel dalam upaya agar pelaksanaan eksperimen ini
yang berbeda hanyalah treatment atau perlakuannya
saja.
Diharapkan
apabila
terjadi
perbedaan
atau
persamaan dalam mengurangi kecemasan, maka dari
persamaan dan perbedaan tersebut diharapkan benar44
45
benar karena treatment yang diberikan. Dalam arti
tidak mendapat pengaruh dari variabel lain sehingga
dapat dibuktikan bahwa kecemasan dengan teknik
desentisasi sistematik dapat mereduksi/mengurangi
kecemasan saat menghadapi ulangan umum semester.
Dengan
demikian
untuk
mengetahui
perbedaan
tersebut haruslah diketahui rumus uji t Paired Sample
Test.
Sebelum mengetahui perbedaan tersebut, maka
harus
diketahui
tahapan-tahapan
penelitian
Eksperimen one group pre test – post test terlebih
dahulu. Dalam penelitian ini dapat dilihat seperti
berikut ini:
4.3.1 Pre Test Eksperimen
Data hasil pre test diambil pada saat
mengadakan pengambilan subyek di mana siswa
telah melaksanakan kegiatan ulangan umum
semester/pasca ulangan umum semester. Data
dapat dilihat pada tabel 4.2, 4.3 dan 4.4 serta
gambar 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.2
Skor Nilai Pre Test
NO
NAMA
SUBYEK
JUMLAH
1
2
3
4
5
6
7
8
9
AR
DWS
ENA
PFA
NDP
ARF
MS
DRH
NRVR
65
60
61
58
60
66
68
63
66
45
Tabel 4.3
Normalitas Distribusi Pre Test Eksperimen
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pretest_Eksperimen
N
9
Normal
Parameters
Mean
63.00
Std. Deviation
3.428
a,b
Most Extreme Absolute
Differences
.165
Positive
.165
Negative
-.165
Kolmogorov-Smirnov Z
.494
Asymp. Sig. (2-tailed)
.968
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Hasil uji normalitas data menunjukkan
nilai Kolmogorov-Smirnov Test sebesar 0,469 dan
Asymp. Sig tidak sgnifikan yaitu sebesar 0,968
(>0,05), sehingga dapat disimpulkan sebaran data
berdistribusi
normal
histogram dibawah ini:
46
yang
nampaknya
pada
47
Gambar 4.1
Histogram Pre Test Eksperimen
Tabel 4.4
Kategori Kecemasan Pre Test
N
O
KATEGORI
RANGE
f.
1
Sangat Tinggi
79.3
-
99.0
0
2
Tinggi
59.5
-
79.2
9
3
Sedang
39.7
-
59.4
0
4
Rendah
19.9
-
39.6
0
5
Sangat Rendah
0
-
19.8
0
PROS
EN %
100%
Dari tabel 4.1, 4.2 dan 4.3 serta gambar
4.1 bahwa dari 9 siswa dikategorikan mempunyai
tingkat kecemasan tinggi yaitu 100%.
4.3.2 Post Test Eksperimen
Setelah mengadakan treatment yang telah
dijadwalkan,
instrumen
yang
maka
peneliti
memberikan
kecemasan kembali kepada 9 siswa
dijadikan
pengambilan
subyek
data
akhir
penelitian
untuk
sebagai
menjawab
permasalahan. Dari data post test dapat dilihat
pada tabel 4.4, 4.5 dan 4.6 serta gambar 4.2
sebagai berikut:
47
Tabel 4.5
Skor Nilai Post Test
NAMA
NO
SUBYEK
1
AR
2
DWS
3
ENA
4
PFA
5
NDP
6
ARF
7
MS
8
DRH
9
NRVR
JUMLAH
21
19
17
17
19
22
23
22
22
Tabel 4.6
Normalitas Distribusi Post test Eksperimen
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Posttest_Eksperimen
N
9
Normal
Parameters
Most Extreme
Differences
48
Mean
20.22
Std. Deviation
2.279
a,b
Absolute
.227
Positive
.149
Negative
-.227
Kolmogorov-Smirnov Z
.680
Asymp. Sig. (2-tailed)
.744
49
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Posttest_Eksperimen
N
9
Normal
Parameters
Mean
20.22
Std. Deviation
2.279
a,b
Most Extreme
Differences
Absolute
.227
Positive
.149
Negative
-.227
Kolmogorov-Smirnov Z
.680
Asymp. Sig. (2-tailed)
.744
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Hasil uji normalitas data menunjukkan
nilai Kolmogorov-Smirnov Test sebesar 0,680 dan
Asymp. Sig tidak sgnifikan yaitu sebesar 0,744
(>0,05), sehingga dapat disimpulkan sebaran data
berdistribusi
normal
yang
nampaknya
pada
histogram dibawah ini:
Gambar 4.2
Histogram Post Test Eksperimen
49
Tabel 4.7
Kategori Kecemasan Post Test
N
KATEGORI
O
RANGE
f.
PROS
EN %
1
Sangat Tinggi
79.3
-
99.0
0
2
Tinggi
59.5
-
79.2
0
3
Sedang
39.7
-
59.4
0
4
Rendah
19.9
-
39.6
5
56%
5
Sangat Rendah
0
-
19.8
4
44%
Dari tabel 4.5, 4.6 dan 4.7 serta gambar
4.2 bahwa dari 9 siswa dikategorikan mempunyai
tingkat kecemasan rendah 5 siswa atau 56% dan
sangat rendah 4 siswa atau 44%.
4.3.3 Analisis Perbedaan Pre Test dan Post
Test
Dari
hasil
perhitungan
penelitian
instrumen kecemasan dapat dilihat pada tabel
4.2 dan 4.5 ada data perbedaan antara pre test
dan post test. Data tersebut dapat dilihat pada
tabel 4.8 sebagai berikut:
Tabel 4.8
Data Perbedaan Pre Test dan Post Test
JML
50
NO
NAMA
SUBYEK
1
2
3
4
5
6
7
8
9
AR
DWS
ENA
PFA
NDP
ARF
MS
DRH
NRVR
Hasil Pre
Test
Hasil Post
Test
65
60
61
58
60
66
68
63
66
21
19
17
17
19
22
23
22
22
51
Setelah melihat data tabel 4.8 dengan
adanya
perbedaan
pada
penelitian.
Untuk
membuktikannya, maka dapat dihitung dengan
rumus t sampel berpasangan. Hasil uji t sampel
berpasangan
Posttest
menghasilkan
Eksperimen
data
dengan
Pretest
hasil
dan
perhitungan
sebagai berikut:
Tabel 4.9
Kecemasan Siswa Pre Test dan Post Test Eksperimen
Paired Samples Statistics
Std. Error
Mean
Pair 1
N
Std. Deviation
Mean
Pre_Test
63.00
9
3.428
1.143
Post_Test
20.22
9
2.279
.760
Pelaksanaan layanan konseling kelompok
Desensitisasi
Sistematik
diikuti
oleh
9
siswa
penelitian dengan skor rata-rata yang mengalami
kecemasan Pre test sebesar 63,00 dan setelah
mendapatkan treatment sebesar 20,22. Hal tersebut
dapat dilihat pada tabel 4.9 tentang kecemasan
siswa Pre Test dan Post Test Eksperimen.
51
Tabel 4.10
Kecemasan Siswa Pre Test dan Post
Test Eksperimen
Paired Samples Test
Paired
Differences
Paired Differences
Mean
Pair
1
PretestPosttest
Std.
Deviation
42.778
Std.
Error
Mean
1.716
.572
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower
Upper
41.459
44.097
T
df
Sig.
(2tailed)
74.789
8
.000
Konsisten t test adalah 74,789, Sig adalah
0,000
<
0,05
sehingga
ada
perbedaan
yang
signifikan Pretest dan Posttest Eksperimen setelah
mendapatkan treatment.
4.4 Pembahasan
Berdasarkan analisis yang dilaksanakan dalam
penelitian ini, maka data yang diperoleh pada data pre
test dan post test dengan dibuktikannya mean Pre test
63,00
dan
mean
Post
Test
20,22,
maka
dapat
disimpulkan Pre Test > Post Test dapat mereduksi/
menurunkan tingkat kecemasan setelah mendapatkan
treatment sangat berbeda secara signifikan. Pengaruh
treatment
pada
desensitisasi
sistematik
sangatlah
penting dalam penelitian ini, karena tingkat kecemasan
siswa dalam menghadapi ulangan semester dapat
menurun. Tingkat penurunan kecemasan siswa melalui
treatment desensitisasi sistematik yaitu pada keadaan
rileksasi bertahap dari treatment sesi I sampai dengan
52
53
sesi VI. Sehingga teknik desensitisasi sistematik dapat
menurunkan atau mereduksi siswa saat menghadapi
ulangan umum semester.
Bila kaji dengan penelitian terdahulu ditulis oleh
Robert M. Laxer dkk pada dengan judul Ekperimen
Desensitisasi Sistematik Pada Siswa Dalam Menghadapi
Tes
(Terjemahan
Bahasa
Indonesia),
melalui
desensitisasi sistematik kecemasan siswa mengalami
penurunan dalam menghadapi tes adalah 0,05 > 0,02.
Dengan
demikian
dari
peneliti
terdahulu
tingkat
kecemasan menurun dengan taraf signifikannya sangat
normal dan wajar.
Kajian yang lain seperti yang dituliskan oleh
Heidi A. Larson, Mera K. El Ramahi, Steven R. Conn,
Lincoln A. Estes, and Amanda B. dari Ghibellini Eastern
Illinois University dengan judul “Reducing Test Anxiety
Among
Third
Implementation
diadakan
Grade
of
penelitian
Students
Relaxation
pre-test
Through
Techniques
dan
post-test
the
setelah
berarti
ditemukan (t (55) = 2.24, p = 0,029 dan t (67) = 4,07, p
=.000. Dengan demikian dari peneliti terdahulu tingkat
kecemasan pre-test dan post test menurun dengan taraf
signifikannya sangat normal dan wajar.
Sehingga dapat disimpulkan sesuai rumusan
masalah
bahwa
mengurangi
secara
desensitiasi
signifikan
sistematik
dapat
kecemasan
siswa
menghadapi ulangan semester kelas XII SMA Negeri 1
Kaliwungu dengan data yang diperoleh pada data pre
test dan post test dengan dibuktikannya mean Pre test
63,00 dan mean Post Test 20,22.
53
4.5 Uji Hipotesis
Setelah dilakukan penelitian, antara pre test dan
post test serta melakukan treatment, maka hipotesis
tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi ulangan
umum semester dengan desensitisasi sistematik pada
siswa SMA Negeri 1 Kaliwungu dalam penelitian ini
diterima. Adapun hipotesis penelitian ini adalah H1:
𝜌≠0 ada penurunan tingkat kecemasan siswa dalam
menghadapi
ulangan
umum
semester
dengan
desensitisasi sistematik pada siswa SMA Negeri 1
Kaliwungu.
54
BAB IV
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Subyek
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen
one group pre-test post-test, menggunakan pre test
sebelum
mendapatkan
selanjutnya
treatment
mengerjakan
(perlakuan)
post
test
dan
setelah
mendapatkan treatment (perlakuan), sehingga antara
pre test dan post test
dapat membandingkan ada
perbedaan atau tidak setelah dilakukan treatment. Pada
penelitian ini siswa yang mendapat nilai KKM rendah
pada
nilai
diberikan
kecemasan
Semester
soal
I
untuk
Burns
Tahun
ajaran
2014/2015
mengerjakan
instrumen
untuk
mengetahui
tingkat
kecemasan saat mengerjakan ulangan umum semester.
Setelah dilakukan pengukuran, maka di dalam
penelitian ini ada 9 siswa yang mendapatkan treatment,
siswa
mengerjakan
instrument
kecemasan
Burns
sebagai pre test dengan tujuan mengetahui keadaan
awal pada kelompok dan post test diberikan lagi pada
kelompok
setelah
mendapatkan
treatment
dengan
tujuan untuk mengetahui keadaan akhir.
Dari hasil pengambilan 9 siswa yang dijadikan
subyek penelitian, maka dapat dilihat diskripsi subyek
berdasarkan jenis kelamin, urutan anak, ekonomi
sosial orang tua, dan prestasi seperti pada berikut ini:
41
4.1.1 Jenis Kelamin
Subyek penelitian ini berdasarkan jenis
kelamin adalah 9 siswa terdiri dari 2 siswa lakilaki dan 7 siswa perempuan berjenis kelamin
perempuan.
4.1.2 Urutan Anak
Subyek penelitian ini berdasarkan urutan
anak adalah 9 siswa terdiri dari 5 siswa anak
nomer 1, 2 siswa anak nomer 2, dan 2 siswa
anak nomer 3.
4.1.3 Urutan Ekonomi Sosial Orang Tua
Subyek penelitian ini berdasarkan ekonomi
sosial ekonomi orang tua adalah 9 siswa terdiri
dari 3 siswa mampu, 3 siswa cukup, dan 3 siswa
kurang mampu.
4.1.4 Prestasi
Subyek penelitian ini berdasarkan prestasi
dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1
Prestasi Subyek Penelitian
42
NO
NAMA SUBYEK
RANGKING
BELAJAR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
AR
DWS
ENA
PFA
NDP
ARF
MS
DRH
NRVR
117
127
102
108
111
103
114
120
106
43
4.2 Analisis Deskriptif Variabel Kecemasan
Analisis
bertujuan
diskripsi
untuk
variabel
melihat
kecemasan
gambaran
ini
berdasarkan
jawaban subjek penelitian. Menurut Burns (2008)
“siswa mengalami kecemasan yang lebih besar pada
saat
ujian
umum
akhir/ulangan
mengantisipasi
pada
ujian
semester”.
akhir/ulangan
Cara
umum
semester seperti yang diharapkan, kepercayaan diri
sendiri dalam persiapan ujian akhir/ulangan umum
semester lebih baik jika didahului dengan persiapan
untuk
menambah
pengetahuan
dari
pada
siswa
mengalami kecemasan yang lebih rendah pada saat
ujian akhir/ulangan umum semester tanpa persiapan”.
Aspek-aspek dalam instrumen Burns dapat dilihat
sebagai berikut; a) Cemas karena permasalahan; b)
Cemas karena pikiran; c) Cemas karena fisik.
Setelah data tentang variabel diseimbangkan,
langkah berikutnya data-data tersebut dianalisis untuk
mendapatkan hasil, apakah kedua subjek penelitian
telah
memiliki
kondisi
yang
seimbang
dalam
variabelnya. Dari hasil analisis data tentang variabelvariabel yang diseimbangkan dapat dilihat pada tabel
5.14 pada halaman tabel ix. Dan ternyata variabelvariabel tersebut telah menunjukkan kondisi yang
seimbang.
Untuk mengetahui analisis diskriptif variabel
kecemasan secara teoritis keseluruhan dapat dijelaskan
sebagai berikut:
43
1) Skor Maksimal
: 33 x 3 = 99
2) Skor Minimal
: 33 x 0 = 0
Dapat dilihat rumus intervalnya
33
x 3 - 33 X 0
= 19.8
5
Pembagian rentang:
1)
Skor 0 – 19,8 :
Sangat
Skor 19,9– 39,6
:
Rendah
2)
Rendah
3)
Skor 39,7– 59,4
:
Sedang
4)
Skor 59,5– 79,2
:
Tinggi
5)
Skor 79,3 - 99
:
Sangat
Tinggi
Dari hasil analisis jawaban subjek terhadap
33 butir pernyataan kecemasan dan dari penghitungan
diatas, maka interval yang diperoleh adalah 19,8,
namun peneliti membulatkan interval tersebut menjadi
19. Dari kategorinya dapat dilihat siswa yang memiliki
kecemasan tinggi 9 siswa (30% ).
4.3
Analisis Perbedaan
Dalam penelitian ini dilakukan pengendalian
variabel dalam upaya agar pelaksanaan eksperimen ini
yang berbeda hanyalah treatment atau perlakuannya
saja.
Diharapkan
apabila
terjadi
perbedaan
atau
persamaan dalam mengurangi kecemasan, maka dari
persamaan dan perbedaan tersebut diharapkan benar44
45
benar karena treatment yang diberikan. Dalam arti
tidak mendapat pengaruh dari variabel lain sehingga
dapat dibuktikan bahwa kecemasan dengan teknik
desentisasi sistematik dapat mereduksi/mengurangi
kecemasan saat menghadapi ulangan umum semester.
Dengan
demikian
untuk
mengetahui
perbedaan
tersebut haruslah diketahui rumus uji t Paired Sample
Test.
Sebelum mengetahui perbedaan tersebut, maka
harus
diketahui
tahapan-tahapan
penelitian
Eksperimen one group pre test – post test terlebih
dahulu. Dalam penelitian ini dapat dilihat seperti
berikut ini:
4.3.1 Pre Test Eksperimen
Data hasil pre test diambil pada saat
mengadakan pengambilan subyek di mana siswa
telah melaksanakan kegiatan ulangan umum
semester/pasca ulangan umum semester. Data
dapat dilihat pada tabel 4.2, 4.3 dan 4.4 serta
gambar 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.2
Skor Nilai Pre Test
NO
NAMA
SUBYEK
JUMLAH
1
2
3
4
5
6
7
8
9
AR
DWS
ENA
PFA
NDP
ARF
MS
DRH
NRVR
65
60
61
58
60
66
68
63
66
45
Tabel 4.3
Normalitas Distribusi Pre Test Eksperimen
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pretest_Eksperimen
N
9
Normal
Parameters
Mean
63.00
Std. Deviation
3.428
a,b
Most Extreme Absolute
Differences
.165
Positive
.165
Negative
-.165
Kolmogorov-Smirnov Z
.494
Asymp. Sig. (2-tailed)
.968
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Hasil uji normalitas data menunjukkan
nilai Kolmogorov-Smirnov Test sebesar 0,469 dan
Asymp. Sig tidak sgnifikan yaitu sebesar 0,968
(>0,05), sehingga dapat disimpulkan sebaran data
berdistribusi
normal
histogram dibawah ini:
46
yang
nampaknya
pada
47
Gambar 4.1
Histogram Pre Test Eksperimen
Tabel 4.4
Kategori Kecemasan Pre Test
N
O
KATEGORI
RANGE
f.
1
Sangat Tinggi
79.3
-
99.0
0
2
Tinggi
59.5
-
79.2
9
3
Sedang
39.7
-
59.4
0
4
Rendah
19.9
-
39.6
0
5
Sangat Rendah
0
-
19.8
0
PROS
EN %
100%
Dari tabel 4.1, 4.2 dan 4.3 serta gambar
4.1 bahwa dari 9 siswa dikategorikan mempunyai
tingkat kecemasan tinggi yaitu 100%.
4.3.2 Post Test Eksperimen
Setelah mengadakan treatment yang telah
dijadwalkan,
instrumen
yang
maka
peneliti
memberikan
kecemasan kembali kepada 9 siswa
dijadikan
pengambilan
subyek
data
akhir
penelitian
untuk
sebagai
menjawab
permasalahan. Dari data post test dapat dilihat
pada tabel 4.4, 4.5 dan 4.6 serta gambar 4.2
sebagai berikut:
47
Tabel 4.5
Skor Nilai Post Test
NAMA
NO
SUBYEK
1
AR
2
DWS
3
ENA
4
PFA
5
NDP
6
ARF
7
MS
8
DRH
9
NRVR
JUMLAH
21
19
17
17
19
22
23
22
22
Tabel 4.6
Normalitas Distribusi Post test Eksperimen
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Posttest_Eksperimen
N
9
Normal
Parameters
Most Extreme
Differences
48
Mean
20.22
Std. Deviation
2.279
a,b
Absolute
.227
Positive
.149
Negative
-.227
Kolmogorov-Smirnov Z
.680
Asymp. Sig. (2-tailed)
.744
49
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Posttest_Eksperimen
N
9
Normal
Parameters
Mean
20.22
Std. Deviation
2.279
a,b
Most Extreme
Differences
Absolute
.227
Positive
.149
Negative
-.227
Kolmogorov-Smirnov Z
.680
Asymp. Sig. (2-tailed)
.744
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Hasil uji normalitas data menunjukkan
nilai Kolmogorov-Smirnov Test sebesar 0,680 dan
Asymp. Sig tidak sgnifikan yaitu sebesar 0,744
(>0,05), sehingga dapat disimpulkan sebaran data
berdistribusi
normal
yang
nampaknya
pada
histogram dibawah ini:
Gambar 4.2
Histogram Post Test Eksperimen
49
Tabel 4.7
Kategori Kecemasan Post Test
N
KATEGORI
O
RANGE
f.
PROS
EN %
1
Sangat Tinggi
79.3
-
99.0
0
2
Tinggi
59.5
-
79.2
0
3
Sedang
39.7
-
59.4
0
4
Rendah
19.9
-
39.6
5
56%
5
Sangat Rendah
0
-
19.8
4
44%
Dari tabel 4.5, 4.6 dan 4.7 serta gambar
4.2 bahwa dari 9 siswa dikategorikan mempunyai
tingkat kecemasan rendah 5 siswa atau 56% dan
sangat rendah 4 siswa atau 44%.
4.3.3 Analisis Perbedaan Pre Test dan Post
Test
Dari
hasil
perhitungan
penelitian
instrumen kecemasan dapat dilihat pada tabel
4.2 dan 4.5 ada data perbedaan antara pre test
dan post test. Data tersebut dapat dilihat pada
tabel 4.8 sebagai berikut:
Tabel 4.8
Data Perbedaan Pre Test dan Post Test
JML
50
NO
NAMA
SUBYEK
1
2
3
4
5
6
7
8
9
AR
DWS
ENA
PFA
NDP
ARF
MS
DRH
NRVR
Hasil Pre
Test
Hasil Post
Test
65
60
61
58
60
66
68
63
66
21
19
17
17
19
22
23
22
22
51
Setelah melihat data tabel 4.8 dengan
adanya
perbedaan
pada
penelitian.
Untuk
membuktikannya, maka dapat dihitung dengan
rumus t sampel berpasangan. Hasil uji t sampel
berpasangan
Posttest
menghasilkan
Eksperimen
data
dengan
Pretest
hasil
dan
perhitungan
sebagai berikut:
Tabel 4.9
Kecemasan Siswa Pre Test dan Post Test Eksperimen
Paired Samples Statistics
Std. Error
Mean
Pair 1
N
Std. Deviation
Mean
Pre_Test
63.00
9
3.428
1.143
Post_Test
20.22
9
2.279
.760
Pelaksanaan layanan konseling kelompok
Desensitisasi
Sistematik
diikuti
oleh
9
siswa
penelitian dengan skor rata-rata yang mengalami
kecemasan Pre test sebesar 63,00 dan setelah
mendapatkan treatment sebesar 20,22. Hal tersebut
dapat dilihat pada tabel 4.9 tentang kecemasan
siswa Pre Test dan Post Test Eksperimen.
51
Tabel 4.10
Kecemasan Siswa Pre Test dan Post
Test Eksperimen
Paired Samples Test
Paired
Differences
Paired Differences
Mean
Pair
1
PretestPosttest
Std.
Deviation
42.778
Std.
Error
Mean
1.716
.572
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower
Upper
41.459
44.097
T
df
Sig.
(2tailed)
74.789
8
.000
Konsisten t test adalah 74,789, Sig adalah
0,000
<
0,05
sehingga
ada
perbedaan
yang
signifikan Pretest dan Posttest Eksperimen setelah
mendapatkan treatment.
4.4 Pembahasan
Berdasarkan analisis yang dilaksanakan dalam
penelitian ini, maka data yang diperoleh pada data pre
test dan post test dengan dibuktikannya mean Pre test
63,00
dan
mean
Post
Test
20,22,
maka
dapat
disimpulkan Pre Test > Post Test dapat mereduksi/
menurunkan tingkat kecemasan setelah mendapatkan
treatment sangat berbeda secara signifikan. Pengaruh
treatment
pada
desensitisasi
sistematik
sangatlah
penting dalam penelitian ini, karena tingkat kecemasan
siswa dalam menghadapi ulangan semester dapat
menurun. Tingkat penurunan kecemasan siswa melalui
treatment desensitisasi sistematik yaitu pada keadaan
rileksasi bertahap dari treatment sesi I sampai dengan
52
53
sesi VI. Sehingga teknik desensitisasi sistematik dapat
menurunkan atau mereduksi siswa saat menghadapi
ulangan umum semester.
Bila kaji dengan penelitian terdahulu ditulis oleh
Robert M. Laxer dkk pada dengan judul Ekperimen
Desensitisasi Sistematik Pada Siswa Dalam Menghadapi
Tes
(Terjemahan
Bahasa
Indonesia),
melalui
desensitisasi sistematik kecemasan siswa mengalami
penurunan dalam menghadapi tes adalah 0,05 > 0,02.
Dengan
demikian
dari
peneliti
terdahulu
tingkat
kecemasan menurun dengan taraf signifikannya sangat
normal dan wajar.
Kajian yang lain seperti yang dituliskan oleh
Heidi A. Larson, Mera K. El Ramahi, Steven R. Conn,
Lincoln A. Estes, and Amanda B. dari Ghibellini Eastern
Illinois University dengan judul “Reducing Test Anxiety
Among
Third
Implementation
diadakan
Grade
of
penelitian
Students
Relaxation
pre-test
Through
Techniques
dan
post-test
the
setelah
berarti
ditemukan (t (55) = 2.24, p = 0,029 dan t (67) = 4,07, p
=.000. Dengan demikian dari peneliti terdahulu tingkat
kecemasan pre-test dan post test menurun dengan taraf
signifikannya sangat normal dan wajar.
Sehingga dapat disimpulkan sesuai rumusan
masalah
bahwa
mengurangi
secara
desensitiasi
signifikan
sistematik
dapat
kecemasan
siswa
menghadapi ulangan semester kelas XII SMA Negeri 1
Kaliwungu dengan data yang diperoleh pada data pre
test dan post test dengan dibuktikannya mean Pre test
63,00 dan mean Post Test 20,22.
53
4.5 Uji Hipotesis
Setelah dilakukan penelitian, antara pre test dan
post test serta melakukan treatment, maka hipotesis
tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi ulangan
umum semester dengan desensitisasi sistematik pada
siswa SMA Negeri 1 Kaliwungu dalam penelitian ini
diterima. Adapun hipotesis penelitian ini adalah H1:
𝜌≠0 ada penurunan tingkat kecemasan siswa dalam
menghadapi
ulangan
umum
semester
dengan
desensitisasi sistematik pada siswa SMA Negeri 1
Kaliwungu.
54