BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mengurangi Kecemasan Menghadapi Ulangan Semester Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Kaliwungu Melalui Desensitisasi Sistematik

41

BAB IV
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Subyek
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen
one group pre-test post-test, menggunakan pre test
sebelum

mendapatkan

selanjutnya

treatment

mengerjakan

(perlakuan)

post


test

dan

setelah

mendapatkan treatment (perlakuan), sehingga antara
pre test dan post test

dapat membandingkan ada

perbedaan atau tidak setelah dilakukan treatment. Pada
penelitian ini siswa yang mendapat nilai KKM rendah
pada

nilai

diberikan
kecemasan


Semester
soal

I

untuk

Burns

Tahun

ajaran

2014/2015

mengerjakan

instrumen


untuk

mengetahui

tingkat

kecemasan saat mengerjakan ulangan umum semester.
Setelah dilakukan pengukuran, maka di dalam
penelitian ini ada 9 siswa yang mendapatkan treatment,
siswa

mengerjakan

instrument

kecemasan

Burns

sebagai pre test dengan tujuan mengetahui keadaan

awal pada kelompok dan post test diberikan lagi pada
kelompok

setelah

mendapatkan

treatment

dengan

tujuan untuk mengetahui keadaan akhir.
Dari hasil pengambilan 9 siswa yang dijadikan
subyek penelitian, maka dapat dilihat diskripsi subyek
berdasarkan jenis kelamin, urutan anak, ekonomi
sosial orang tua, dan prestasi seperti pada berikut ini:

41

4.1.1 Jenis Kelamin

Subyek penelitian ini berdasarkan jenis
kelamin adalah 9 siswa terdiri dari 2 siswa lakilaki dan 7 siswa perempuan berjenis kelamin
perempuan.
4.1.2 Urutan Anak
Subyek penelitian ini berdasarkan urutan
anak adalah 9 siswa terdiri dari 5 siswa anak
nomer 1, 2 siswa anak nomer 2, dan 2 siswa
anak nomer 3.
4.1.3 Urutan Ekonomi Sosial Orang Tua
Subyek penelitian ini berdasarkan ekonomi
sosial ekonomi orang tua adalah 9 siswa terdiri
dari 3 siswa mampu, 3 siswa cukup, dan 3 siswa
kurang mampu.
4.1.4 Prestasi
Subyek penelitian ini berdasarkan prestasi
dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1
Prestasi Subyek Penelitian

42


NO

NAMA SUBYEK

RANGKING
BELAJAR

1
2
3
4
5
6
7
8
9

AR
DWS

ENA
PFA
NDP
ARF
MS
DRH
NRVR

117
127
102
108
111
103
114
120
106

43


4.2 Analisis Deskriptif Variabel Kecemasan
Analisis
bertujuan

diskripsi

untuk

variabel

melihat

kecemasan

gambaran

ini

berdasarkan


jawaban subjek penelitian. Menurut Burns (2008)
“siswa mengalami kecemasan yang lebih besar pada
saat

ujian

umum

akhir/ulangan

mengantisipasi

pada

ujian

semester”.

akhir/ulangan


Cara
umum

semester seperti yang diharapkan, kepercayaan diri
sendiri dalam persiapan ujian akhir/ulangan umum
semester lebih baik jika didahului dengan persiapan
untuk

menambah

pengetahuan

dari

pada

siswa

mengalami kecemasan yang lebih rendah pada saat
ujian akhir/ulangan umum semester tanpa persiapan”.

Aspek-aspek dalam instrumen Burns dapat dilihat
sebagai berikut; a) Cemas karena permasalahan; b)
Cemas karena pikiran; c) Cemas karena fisik.
Setelah data tentang variabel diseimbangkan,
langkah berikutnya data-data tersebut dianalisis untuk
mendapatkan hasil, apakah kedua subjek penelitian
telah

memiliki

kondisi

yang

seimbang

dalam

variabelnya. Dari hasil analisis data tentang variabelvariabel yang diseimbangkan dapat dilihat pada tabel
5.14 pada halaman tabel ix. Dan ternyata variabelvariabel tersebut telah menunjukkan kondisi yang
seimbang.
Untuk mengetahui analisis diskriptif variabel
kecemasan secara teoritis keseluruhan dapat dijelaskan
sebagai berikut:

43

1) Skor Maksimal

: 33 x 3 = 99

2) Skor Minimal

: 33 x 0 = 0

Dapat dilihat rumus intervalnya
33

x 3 - 33 X 0
= 19.8
5

Pembagian rentang:
1)

Skor 0 – 19,8 :

Sangat

Skor 19,9– 39,6

:

Rendah
2)

Rendah
3)

Skor 39,7– 59,4

:

Sedang

4)

Skor 59,5– 79,2

:

Tinggi

5)

Skor 79,3 - 99

:

Sangat

Tinggi
Dari hasil analisis jawaban subjek terhadap
33 butir pernyataan kecemasan dan dari penghitungan
diatas, maka interval yang diperoleh adalah 19,8,
namun peneliti membulatkan interval tersebut menjadi
19. Dari kategorinya dapat dilihat siswa yang memiliki
kecemasan tinggi 9 siswa (30% ).

4.3

Analisis Perbedaan
Dalam penelitian ini dilakukan pengendalian

variabel dalam upaya agar pelaksanaan eksperimen ini
yang berbeda hanyalah treatment atau perlakuannya
saja.

Diharapkan

apabila

terjadi

perbedaan

atau

persamaan dalam mengurangi kecemasan, maka dari
persamaan dan perbedaan tersebut diharapkan benar44

45

benar karena treatment yang diberikan. Dalam arti
tidak mendapat pengaruh dari variabel lain sehingga
dapat dibuktikan bahwa kecemasan dengan teknik
desentisasi sistematik dapat mereduksi/mengurangi
kecemasan saat menghadapi ulangan umum semester.
Dengan

demikian

untuk

mengetahui

perbedaan

tersebut haruslah diketahui rumus uji t Paired Sample
Test.
Sebelum mengetahui perbedaan tersebut, maka
harus

diketahui

tahapan-tahapan

penelitian

Eksperimen one group pre test – post test terlebih
dahulu. Dalam penelitian ini dapat dilihat seperti
berikut ini:
4.3.1 Pre Test Eksperimen
Data hasil pre test diambil pada saat
mengadakan pengambilan subyek di mana siswa
telah melaksanakan kegiatan ulangan umum
semester/pasca ulangan umum semester. Data
dapat dilihat pada tabel 4.2, 4.3 dan 4.4 serta
gambar 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.2
Skor Nilai Pre Test
NO

NAMA
SUBYEK

JUMLAH

1
2
3
4
5
6
7
8
9

AR
DWS
ENA
PFA
NDP
ARF
MS
DRH
NRVR

65
60
61
58
60
66
68
63
66

45

Tabel 4.3
Normalitas Distribusi Pre Test Eksperimen
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pretest_Eksperimen
N

9

Normal
Parameters

Mean

63.00

Std. Deviation

3.428

a,b

Most Extreme Absolute
Differences

.165

Positive

.165

Negative

-.165

Kolmogorov-Smirnov Z

.494

Asymp. Sig. (2-tailed)

.968

a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Hasil uji normalitas data menunjukkan
nilai Kolmogorov-Smirnov Test sebesar 0,469 dan
Asymp. Sig tidak sgnifikan yaitu sebesar 0,968
(>0,05), sehingga dapat disimpulkan sebaran data
berdistribusi

normal

histogram dibawah ini:

46

yang

nampaknya

pada

47

Gambar 4.1
Histogram Pre Test Eksperimen

Tabel 4.4
Kategori Kecemasan Pre Test
N
O

KATEGORI

RANGE

f.

1

Sangat Tinggi

79.3

-

99.0

0

2

Tinggi

59.5

-

79.2

9

3

Sedang

39.7

-

59.4

0

4

Rendah

19.9

-

39.6

0

5

Sangat Rendah

0

-

19.8

0

PROS
EN %
100%

Dari tabel 4.1, 4.2 dan 4.3 serta gambar
4.1 bahwa dari 9 siswa dikategorikan mempunyai
tingkat kecemasan tinggi yaitu 100%.
4.3.2 Post Test Eksperimen
Setelah mengadakan treatment yang telah
dijadwalkan,
instrumen
yang

maka

peneliti

memberikan

kecemasan kembali kepada 9 siswa

dijadikan

pengambilan

subyek

data

akhir

penelitian
untuk

sebagai
menjawab

permasalahan. Dari data post test dapat dilihat
pada tabel 4.4, 4.5 dan 4.6 serta gambar 4.2
sebagai berikut:
47

Tabel 4.5
Skor Nilai Post Test
NAMA

NO

SUBYEK

1

AR

2

DWS

3

ENA

4

PFA

5

NDP

6

ARF

7

MS

8

DRH

9

NRVR

JUMLAH
21
19
17
17
19
22
23
22
22

Tabel 4.6
Normalitas Distribusi Post test Eksperimen
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Posttest_Eksperimen
N

9

Normal
Parameters

Most Extreme
Differences

48

Mean

20.22

Std. Deviation

2.279

a,b

Absolute

.227

Positive

.149

Negative

-.227

Kolmogorov-Smirnov Z

.680

Asymp. Sig. (2-tailed)

.744

49

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Posttest_Eksperimen
N

9

Normal
Parameters

Mean

20.22

Std. Deviation

2.279

a,b

Most Extreme
Differences

Absolute

.227

Positive

.149

Negative

-.227

Kolmogorov-Smirnov Z

.680

Asymp. Sig. (2-tailed)

.744

a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Hasil uji normalitas data menunjukkan
nilai Kolmogorov-Smirnov Test sebesar 0,680 dan
Asymp. Sig tidak sgnifikan yaitu sebesar 0,744
(>0,05), sehingga dapat disimpulkan sebaran data
berdistribusi

normal

yang

nampaknya

pada

histogram dibawah ini:
Gambar 4.2
Histogram Post Test Eksperimen

49

Tabel 4.7
Kategori Kecemasan Post Test
N

KATEGORI

O

RANGE

f.

PROS
EN %

1

Sangat Tinggi

79.3

-

99.0

0

2

Tinggi

59.5

-

79.2

0

3

Sedang

39.7

-

59.4

0

4

Rendah

19.9

-

39.6

5

56%

5

Sangat Rendah

0

-

19.8

4

44%

Dari tabel 4.5, 4.6 dan 4.7 serta gambar
4.2 bahwa dari 9 siswa dikategorikan mempunyai
tingkat kecemasan rendah 5 siswa atau 56% dan
sangat rendah 4 siswa atau 44%.
4.3.3 Analisis Perbedaan Pre Test dan Post
Test
Dari

hasil

perhitungan

penelitian

instrumen kecemasan dapat dilihat pada tabel
4.2 dan 4.5 ada data perbedaan antara pre test
dan post test. Data tersebut dapat dilihat pada
tabel 4.8 sebagai berikut:
Tabel 4.8
Data Perbedaan Pre Test dan Post Test
JML

50

NO

NAMA
SUBYEK

1
2
3
4
5
6
7
8
9

AR
DWS
ENA
PFA
NDP
ARF
MS
DRH
NRVR

Hasil Pre
Test

Hasil Post
Test

65
60
61
58
60
66
68
63
66

21
19
17
17
19
22
23
22
22

51

Setelah melihat data tabel 4.8 dengan
adanya

perbedaan

pada

penelitian.

Untuk

membuktikannya, maka dapat dihitung dengan
rumus t sampel berpasangan. Hasil uji t sampel
berpasangan
Posttest

menghasilkan

Eksperimen

data

dengan

Pretest

hasil

dan

perhitungan

sebagai berikut:
Tabel 4.9
Kecemasan Siswa Pre Test dan Post Test Eksperimen
Paired Samples Statistics
Std. Error
Mean
Pair 1

N

Std. Deviation

Mean

Pre_Test

63.00

9

3.428

1.143

Post_Test

20.22

9

2.279

.760

Pelaksanaan layanan konseling kelompok
Desensitisasi

Sistematik

diikuti

oleh

9

siswa

penelitian dengan skor rata-rata yang mengalami
kecemasan Pre test sebesar 63,00 dan setelah
mendapatkan treatment sebesar 20,22. Hal tersebut
dapat dilihat pada tabel 4.9 tentang kecemasan
siswa Pre Test dan Post Test Eksperimen.

51

Tabel 4.10
Kecemasan Siswa Pre Test dan Post
Test Eksperimen
Paired Samples Test
Paired
Differences

Paired Differences

Mean

Pair
1

PretestPosttest

Std.
Deviation

42.778

Std.
Error
Mean

1.716

.572

95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower

Upper

41.459

44.097

T

df

Sig.
(2tailed)

74.789

8

.000

Konsisten t test adalah 74,789, Sig adalah
0,000

<

0,05

sehingga

ada

perbedaan

yang

signifikan Pretest dan Posttest Eksperimen setelah
mendapatkan treatment.

4.4 Pembahasan
Berdasarkan analisis yang dilaksanakan dalam
penelitian ini, maka data yang diperoleh pada data pre
test dan post test dengan dibuktikannya mean Pre test
63,00

dan

mean

Post

Test

20,22,

maka

dapat

disimpulkan Pre Test > Post Test dapat mereduksi/
menurunkan tingkat kecemasan setelah mendapatkan
treatment sangat berbeda secara signifikan. Pengaruh
treatment

pada

desensitisasi

sistematik

sangatlah

penting dalam penelitian ini, karena tingkat kecemasan
siswa dalam menghadapi ulangan semester dapat
menurun. Tingkat penurunan kecemasan siswa melalui
treatment desensitisasi sistematik yaitu pada keadaan
rileksasi bertahap dari treatment sesi I sampai dengan
52

53

sesi VI. Sehingga teknik desensitisasi sistematik dapat
menurunkan atau mereduksi siswa saat menghadapi
ulangan umum semester.
Bila kaji dengan penelitian terdahulu ditulis oleh
Robert M. Laxer dkk pada dengan judul Ekperimen
Desensitisasi Sistematik Pada Siswa Dalam Menghadapi
Tes

(Terjemahan

Bahasa

Indonesia),

melalui

desensitisasi sistematik kecemasan siswa mengalami
penurunan dalam menghadapi tes adalah 0,05 > 0,02.
Dengan

demikian

dari

peneliti

terdahulu

tingkat

kecemasan menurun dengan taraf signifikannya sangat
normal dan wajar.
Kajian yang lain seperti yang dituliskan oleh
Heidi A. Larson, Mera K. El Ramahi, Steven R. Conn,
Lincoln A. Estes, and Amanda B. dari Ghibellini Eastern
Illinois University dengan judul “Reducing Test Anxiety
Among

Third

Implementation
diadakan

Grade
of

penelitian

Students

Relaxation
pre-test

Through

Techniques
dan

post-test

the

setelah
berarti

ditemukan (t (55) = 2.24, p = 0,029 dan t (67) = 4,07, p
=.000. Dengan demikian dari peneliti terdahulu tingkat
kecemasan pre-test dan post test menurun dengan taraf
signifikannya sangat normal dan wajar.
Sehingga dapat disimpulkan sesuai rumusan
masalah

bahwa

mengurangi

secara

desensitiasi
signifikan

sistematik

dapat

kecemasan

siswa

menghadapi ulangan semester kelas XII SMA Negeri 1
Kaliwungu dengan data yang diperoleh pada data pre
test dan post test dengan dibuktikannya mean Pre test
63,00 dan mean Post Test 20,22.
53

4.5 Uji Hipotesis
Setelah dilakukan penelitian, antara pre test dan
post test serta melakukan treatment, maka hipotesis
tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi ulangan
umum semester dengan desensitisasi sistematik pada
siswa SMA Negeri 1 Kaliwungu dalam penelitian ini
diterima. Adapun hipotesis penelitian ini adalah H1:
𝜌≠0 ada penurunan tingkat kecemasan siswa dalam
menghadapi

ulangan

umum

semester

dengan

desensitisasi sistematik pada siswa SMA Negeri 1
Kaliwungu.

54