BAB III PROFIL KABUPATEN NIAS UTARA - DOCRPIJM 0bb671bc03 BAB IIILap I Bab 3 Profil Nira

  3

BAB III PROFIL KABUPATEN NIAS UTARA

3.1. GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI WILAYAH

  Kabupaten Nias Utara merupakan pemekaran dari Kabupaten Nias berdasarkan UU No. 45 Tahun 2008 diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia, Mardiyanto, pada 29 Oktober 2008 dengan ibukota Lotu. Berada di pulau Nias yang selama ini terkenal banyak memiliki tempat wisat yang menarik hingga disebut sebagai Paradise of Surfing bagi peselancar dunia.

3.1.1. Letak Geografi

  Secara astronomis, Kabupaten Nias Utara terletak antara

  1 ˚03’00”

  • 1 ˚33’00”

  Lintang Utara dan antara

  9 7˚00’00

  Bujur Timur. Berdasarkan posisi geografis, Kabupaten Nias Utara diapit oleh Samudera Hindia di sebelah utara dan barat, kota Gunungsitoli dan Samudera Indonesia di sebelah timur dan Kabupaten Nias dan Nias Barat di sebelah selatan.

  • 99 ˚32’32”

  Tabel 3. 1. Letak Geografis Kabupaten Nias Utara

KABUPATEN NIAS UTARA

  Selatan: Kecamatan Hiliduho dan Kecamatan Botomuzoi di Kabupaten Nias serta Kecamatan Mandrehe Utara, BAB

  Timur : Samudera Indonesia serta Kecamatan Gunungsitoli Utara dan Kecamatan Gunungsitoli Alo’oa di Kota Gunungsitoi

  Luas Area 1.501,6 Km² Letak di atas permukaan laut ± 0 - 478 m Batas-batas Utara : Samudera Hindia

  1 ˚03’00” – 1˚33’00” Lintang Utara 97 ˚00’00 - 99˚32’32” Bujur Timur

  Terletak antara

  Kecamatan Mandrehe, dan Kecamatan Moro’o di

Kabupaten Nias Barat

Barat: Samudera Hindia

  Sumber: Kabupaten Nias Utara Dalam Angka 2016, BPS Kabupaten Nias Utara

  Sebagai salah satu kabupaten yang terdapat di dalam wilayah Propinsi Sumatera Utara, Kabupaten Nias Utara menempati areal seluas 1.501,63 Km2 yang terdiri dari 11 kecamatan dan 113 Desa/Kelurahan (112 desa dan 1 kelurahan).

3.1.2. Topografi dan Iklim

  Kabupaten Nias Utara terdiri dari 15 buah pulau besar dan kecil. Banyaknya pulau yang dihuni 6 pulau dan yang tidak dihuni 9 pulau. Karakteristik fisik topografi daratan Kabupaten Nias Utara sebagian besar berbukit-bukit sempit dan terjal serta pegunungan dengan tinggi di atas permukaan laut bervariasi antara 0 - 478 m, yang terdiri dari dataran rendah hingga bergelombang, dari tanah bergelombang hingga berbukit-bukit dan dari berbukit hingga pegunungan. Akibat kondisi alam yang demikian mengakibatkan adanya 50 sungai sungai-sungai kecil, sedang, atau besar di seluruh kecamatan.

  Sumber: Google Map, 2017

  Gambar 3. 1. Kondisi Fisik Topografi Abupaten Nias Utara Daerah Kabupaten Nias Utara termasuk daerah rawan gempa bumi baik lokal (dekat) maupun tele (jauh), hal ini sangat dirasakan ketika terjadi gempa besar pada tanggal 28 Maret 2005 yang banyak menimbulkan korban dan kerusakan berbagai fasilitas hampir di seluruh wilayah pulau Nias termasuk Nias Utara. Dari catatan Badan Metereologi dan Geofisika, pada tahun 2013 telah terjadi gempa bumi sebanyak 395 kali atau rata-rata 33 kali setiap bulan dengan skala tertinggi terjadi pada tahun 2013 yang mencapai 5,9 skala ritcher(SR). Namun tidak memberikan dampak kerusakan.

  Keadaan iklim Kabupaten Nias Utara dipengaruhi oleh Samudera Hindia. Suhuudara dalam satu tahun rata-rata 26,3º C. Kecepatan angin rata-rata dalam satu tahun sebesar 6 knot/jam. Kondisi seperti ini mengakibatkan curah hujan yang tinggi dan sering terjadinya badai besar. Tingginya curah hujan juga dipengaruhi letak Kabupaten Nias Utara yang dekat dengan garis khatulistiwa dimana pada tahun 2013 tercata jumlah curah hujan mencapai 2.951,3 mm setahun dan banyaknya hari hujan mencapai 262 hari setahun.

3.1.3. Administrasi Wilayah

  Pemerintah Kabupaten Nias Utara saat ini dipimpin oleh B upati M. Ingati Nazara dan Wakil Bupati Haogosochi Hulu, SE, MM. dengan cakupan wilayah kabupaten terdiri dari terdiri dari 11 kecamatan dan 113 Desa/Kelurahan (112 desa dan 1 kelurahan). Rinician Administrasi Wilayah Kabupaten Nias Utara seperti disajikan pada tabel berikut:

  Tabel 3. 2. Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Nias Utara

  Jumlah Luas Wilayah Rasio Thd Total No. Kecamatan Desa (Km²) Luas (%)

  1 Tugala Oyo 8 134,43 8,95

  2 Alasa 14 204,41 13,61

  3 Alasa Talumuzoi 6 94,04 6,26

  4 Namohalu Esiwa 11 150,78 10,04

  5 Sitolu Ori 6 78,81 5,25

  6 Tuhemberua 8 55,81 3,72

  7 Sawo 10 90,49 6,03

  8 Lotu 13 110,11 7,33

  9 Lahewa Timur 7 204,12 13,59

  10 Afulu 9 149,78 9,98

  11 Lahewa 21 228,70 15,23 Kabupaten Nias Utara 113 1.501,48 100,00

  

Sumber: Kabupaten Nias Utara Dalam Angka 2016, BPS Kabupaten Nias Utara, Analisis 2017 III

  • 4

  Sumber: RTRW Kabupaten Nias Utara

  Gambar 3. 2. Peta Wilayah Administratif Kabupaten Nias Utara

3.2. DEMOGRAFI DAN SOSIAL

3.2.1. Jumlah dan Distribusi Penduduk

  Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Indikator tingkat pertumbuhan penduduk sangat berguna untuk memprediksi jumlah penduduk di suatu wilayah dimasa yang akan datang. Ditinjau dari pertumbuhan penduduk, dapat terlihat kondisi pertumbuhan penduduk yang setiap tahunnya terus meningkat.

  Jumlah penduduk Kabupaten Nias utara dari tahun 2011 sampai dengan 2015 terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2011, jumlah penduduk Kabupaten Nias Utara mencapai 128.434 jiwa dengan 26.528 rumah tangga, dan hingga tahun 2015 telah berjumlah 133.897 jiwa dengan 27.509 rumah tangga.

  Penduduk Kabupaten Nias Utara didominasi oleh perempuan dengan sex ratio (rasio jenis kelamin) sebesar 98,10. Ini artinya untuk setiap 10.000 perempuan di Kabupaten Nias maka terdapat 9.810 laki-laki.

  Untuk lebih jelasnya kondisi jumlah penduduk di Kabupaten Nias Utara dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3. 3. Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di

  Kabupaten Nias Utara, 2015

  Rata-rata Jumlah Laki- Jumlah Anggota No Kecamatan Perempuan Rumah Laki Penduduk Rumah Tangga Tangga

  1 Tugala Oyo 3.073 3.124 6.197 5 1.239

  2 Alasa 10.444 10.716 21.160 5 4.232 Alasa 3 3.397 3.415 6.812 5 1.362 Talumuzoi

  Namohalu 4 6.161 6.346 12.507 5 2.501 Esiwa

  5 Sitolu Ori 5.976 5.976 11.950 5 2.390

  6 Tuhemberua 5.345 5.469 10.814 5 2.163

  7 Sawo 4.858 4.993 9.851 5 1.970

  8 Lotu 5.637 5.730 11.367 5 2.273 Lahewa 9 5.175 5.233 10.408 5 2.082 Timur

  10 Afulu 5.544 5.705 11.249 5 2.250

  11 Lahewa 10.696 10.886 21.582 5 4.316 Total 66.306 67.591 133.897 5 26.779

  Sumber: Kabupaten Nias Utara Dalam Angka 2016, BPS Kabupaten Nias Utara, Analisis 2017

3.2.2. Sebaran Penduduk dan Kepadatan Penduduk

  6 Tuhemberua 55,81 3,72 10.814 194 8,08

  

Sumber: Kabupaten Nias Utara Dalam Angka 2016, BPS Kabupaten Nias Utara , Analisis 2017

Sumber: Kabupaten Nias Utara Dalam Angka 2016, BPS Kabupaten Nias Utara

  94 16,12 Total 1.501,48 100,00 133.897 89 100,00

  11 Lahewa 228,70 15,23 21.582

  75 8,40

  10 Afulu 149,78 9,98 11.249

  51 7,77

  9 Lahewa Timur 204,12 13,59 10.408

  8 Lotu 110,11 7,33 11.367 103 8,49

  7 Sawo 90,49 6,03 9.851 109 7,36

  Hasil survei Statistik Daerah Kabupaten Nias Utara 2016 memperlihatkan bahwa penyebaran penduduk Kabupaten Nias Utara terbesar ada di Kecamatan Lahewa yakni sebesar 16,12 persen dengan jumlah 21.582 jiwa, kemudian diikuti oleh Kecamatan Alasasebesar 15,80 persen yang berjumlah 21.160 jiwa, sedangkan kecamatan lainnya dibawah 10 persen. Untuk lebih jelasnya kondisi Sebaran Penduduk dan Kepadatan Penduduk di Kabupaten Nias Utara dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3. 4. Luas Wilayah, Kepadatan Penduduk dan Sebaran Penduduk

  Menurut Kecamatan di Kabupaten Nias Utara, 2015

  83 9,34

  4 Namohalu Esiwa 150,78 10,04 12.507

  72 5,09

  3 Alasa Talumuzoi 94,04 6,26 6.812

  2 Alasa 204,41 13,61 21.160 104 15,80

  46 4,63

  1 Tugala Oyo 134,43 8,95 6.197

  

Luas (%)

Jumlah Pddk Kepadatan Pddk (jiwa/km2 ) Sebaran Pddk (%)

  No Kecamatan Luas (km2)

Perbandi

ngan

  5 Sitolu Ori 78,81 5,25 11.950 152 8,92

3.2.3. Pendidikan dan Kesehatan

  Pada tahapan tertentu tingkat pendidikan dapat meningkatkan status sosial dalam kehidupan penduduk. Angka Partisipasi Sekolah di Kabupaten Nias Utara umur 7-12 tahun sebanyak 24.929 jiwa, 13-15 sebanyak 9.462 jiwa dan 16-18 sebanyak 5.610 jiwa. Di Kabupaten Nias Utara terdapat jenjang pendidikan setingkat SD, SLTP dan SLTA yaitu Madrasah Ibtidaiyah (MI) berjumlah 168 unit, Madrasah Tsanawiyah (MTs) berjumlah 85 unit dan Madrasah Aliyah (MA) berjumlah 36 unit.

  Untuk lebih jelasnya kondisi tingkat pendidikan berdasarkan kelompok umur dan tingkat pendidikan di Kabupaten Nias Utara Tahun seperti dijelaskan pada chart statistik berikut::

  Tabel 3. 5. Statistik Angka Partisipasi Sekolah Berdasarkan Kelompok Umur dan Tingkat Pendidikan di Kabupaten Nias Utara Tahun 2015

  Sumber: Kabupaten Nias Utara Dalam Angka 2016, BPS Kabupaten Nias Utara Program-program pembangunan kesehatan di Kabupaten Nias Utara diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta kualitas kehidupan dan usia harapan hidup serta mempertinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Utara tahun 2014, tersedia fasilitas kesehatan Puskesmas perawatan sebanyak 5 unit, Puskesmas non perawatan 6 unit, dan Puskesmas Pembantu sebanyak 36 unit yang tersebar di seluruh wilayah Kecamatan. Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya derajat kesehatan masyarakat adalah kurangnya sarana kesehatan, sanitasi dan lingkungan yang tidak sehat, serta rendahnya konsumsi makanan bergizi. Untuk itu Pemerintah Daerah Kabupaten Nias Utara senantiasa berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan perilaku hidup sehat melalui penyuluhan kesehatan serta program kesehatan bagi ibu hamil. Dengan adanya bidan desa sebanyak 152 orang sangat membantu dalam proses persalinan agar tingkat kematian ibu dan anak dapat dicegah. Begitu juga dengan perawat yang membantu perawatan pasien di Puskesmas sebanyak 261 orang. Selain itu juga didukung dengan tersedianya dokter umum sebanyak 20 orang yang tersebar di 10 Kecamatan, dokter gigi sebanyak 1 orang di Kecamatan Alasa, 1 orang di kecamatan Tugala Oyo dan 1 orang di KecamatanSitolu Ori. Tabel 3. 6. Fasilitas dan Tenaga Pelayanan Kesehatan di Kab. Nias Utara

  Tahun 2014

  

No Fasilitas dan Tenaga Kesehatan Jumlah (Tahun 2014)

  1 Rumah Sakit

  • 2 Puskesmas

  11

  3 Puskesmas Pembantu

  36

  • 4 Apotek

  5 Balai Pengobatan Swasta

  6 Toko Obat

  7 Dokter Umum

  13

  8 Perawat 261

  9 Bidan 152

  10 Rumah Sakit 14.978

  

Sumber: Statistik Daerah Kabupaten Nias Utara 2016, BPS Kabupaten Nias Utara

  Adapun jenis penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat adalah

  ISPA,penyakit kulit, penyakit klinis, diare, cacingan, tukak lambung, tekanan darah tinggi, rematik dan lain-lain. Pada tahun 2014 jumlah penderita penyakit tersebut mencapai 4.580 jiwa. Angka Harapan Hidup Kabupaten Nias Utara sebesar 68,59 Tahun.

3.3. SARANA DAN PRASARANA

3.3.1. Jalan dan Transportasi

  Tersedianya jalan sudah merupakan syarat mutlak bagi kemajuan pembangunan suatu wilayah. Oleh sebab itu upaya pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana jalan di Kabupaten Nias Utara dari tahun ke tahun terus dilakukan oleh pemerintah baik pemerintah daerah maupun pusat. Jika dilihat dari kondisi jalan, pada tahun 2013 panjang jalan yang rusak untuk jalan Kabupaten sebesar 331,47 km lebih panjang dibandingkan tahun 2012 sebesar 263,95 km. Jika dilihat berdasarkan jenis permukaan jalan, selain jalan diaspal juga masih terdapat jenis permukaan jalan berbentuk tanah sebesar 375,72 km. Transportasi Hubungan darat antar kecamatan dapat melalui jalur jalan kabupaten, dimana alat transportasi yang digunakan untuk masing-masing kecamatan yaitu bus umum maupun ojek. Jumlah bus umum yang beroperasi adalah sebanyak 50 unit yang tersebar diseluruh kecamatan. Tabel 3. 7. Panjang Jalan menurut Keadaaan dan Status Jalan Kabupaten Nias

  Utara Tahun 2012-2013

  Sumber: Kabupaten Nias Utara Dalam Angka 2016, BPS Kabupaten Nias Utara Kabupaten Nias Utara memiliki satu pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Laut Lahewa. Pelabuhan Laut Lahewa hanya melayani pengangkutan barang. Kondisi saat ini, terjadi penurunan kunjungan kapal laut dari 74 kunjungan pada tahun 2012 turun menjadi 62 kunjungan pada tahun 2013.

  Aktivitas bongkar muat di pelabuhan Lahewa berjalan dengan lancar. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya barang yang dimuat mengalami peningkatan dari tahun 2012 sebesar 1.102 ton meningkat menjadi 1.843 ton pada tahun 2013. Begitu juga halnya dengan barang yang dibongkar mengalami peningkatan dari 2.136 ton tahun 2012 meningkat menjadi 2.465 ton tahun 2013 Tabel 3. 8. Statistik Perkembangan Banyaknya Barang Dimuat dan Dibongkar

  Melalui Pelabuhan Lahewa Tahun 2011-2014 (Ton)

  Sumber: Statistik Daerah Kabupaten Nias Utara 2016, BPS Kabupaten Nias Utara

3.3.2. Perumahan dan Permukiman

  Perkembangan hasil-hasil pembangunan pada bidang urusan sosial meliputi pelayanan dan rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) yaitu telah direhabilitasi sebanyak 145 unit pada tahun 2013. Data terakhir yang di himpun berupa Rumah Tidak Layak Huni dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3. 9. Jumlah Bangunan Gedung Menurut Fungsi dan Kondisi Bangunan

  Di Kabupaten Nias Utara Tahun 2015

3.3.3. Prasarana Listrik dan Air Bersih

  Daya listrik Kabupaten Nias Utara di suplai dari PLN kantor jaga Lahewa dan Tuhemberua. Namun untuk pengolahan data penjualan energi listrik maupun nilai penjualan masih dilakukan oleh PLN Rayon Gunungsitoli. Pada tahun 2013 jumlah pelanggan listrik tercatat sebanyak 10.010 yang terdiri dari rumah tangga, komersil, industri,umum, sosial dan layanan khusus.

  Penjualan energi listrik pada tahun 2013 mengalami peningkatan menjadi 53.992.796 KWh, dimana sebelumnya pada tahun 2012 sebesar 28.911.800 KWh. Produksi energi listrik terbesar adalah rumahtangga dengan jumlah 38.865.803 KWh.

  Penyedia air bersih di KabupatenNias Utara adalah PDAM Tirta Umbu Lahewa. Jumlah air bersih yang disalurkan pada tahun 2014 sebanyak 55.079 M3 dengan jumlah pelanggan sebanyak 775 pelanggan. Kondisi saat ini masih terdapat masyarakat yang menggunakan air hujan sebagai sumber air minum yakni sebesar 16,75 persen pada tahun 2015.

  Tabel 3. 10. Perkembangan Banyaknya Pelanggan, Produksi dan Nilai Produksi Air Minum pada PDAM Tirta Umbu Lahewa Tahun 2011-2014

  Banyaknya Banyaknya

Tahun Perusahaan Air Bersih Pelanggan Nilai (Rp)

Pelanggan

  (m3)

2011 PDAM Tirta Umbu Lahewa 739 138.978 121.728.382

2012 PDAM Tirta Umbu Lahewa 758 156.846 167.165.370

2013 PDAM Tirta Umbu Lahewa 758 156.846 167.165.370

2014 PDAM Tirta Umbu Lahewa 775 55.079 51.932.485

  Sumber: Kabupaten Nias Utara Dalam Angka 2016, BPS Kabupaten Nias Utara

  Tabel 3. 11. Banyaknya Air Bersih yang Disalurkan PDAM Tirta Umbu Lahewa Menurut Kelompok Pelanggan di Kabupaten Nias Utara 2014

  Banyaknya Banyaknya Pelanggan (m3) No Kategori Pelanggan Pelanggan Volume Nilai (m3) (Rp.000)

  

1. Rumah Tempat Tinggal 639 44.271 34.900.880

Badan-Badan Sosial,

  2. Rumah Sakit, dan Rumah 15 196 965.790 Ibadah Perusahaan/ Pertokoan, Pelabuhan Laut, Udara

  3.

  111 9,124 13.677.415 dan Sungai, serta Hotel/ Objek Wisata

  4. Instansi Pemerintah 10 1.488 2.388.400

5. Lain-lain

  Kabupaten Nias Utara 775 55.079 51.932.485 Sumber: Kabupaten Nias Utara Dalam Angka 2016, BPS Kabupaten Nias Utara

  3.3.4. Pelayanan Persampahan

  Persampahan sekarang ini telah menjadi masalah besar bagi makhluk hidup, terlebih bagi bagi kawasan perkotaan dari mulai sampah organik hingga ke persampahan industri. Dalam lingkup sederhana masalah persampahan ini menjadikan lingkungan yang tidak nyaman dan tidak bersih. Akibat yang lebih luas dari tidak adanya penanganan persampahan juga dapat mengakibatkan dampak lain seperti banjir, rusaknya area pertanian/perkebunan, matinya biota laut, dan juga mengakibatkan penyakit bagi manusia. Kondisi pelayanan persampahan di Kabupaten Nias Utara hingga kini masih minim dan harus segera ditangani, pelayanan persampahan dapat dilakukan dengan menyediakan fasilitas yang mendukung dalam pengelolaan persampahan. Ada pun ketersediaan pelayanan persampahan di wilayah Kabupaten Nias Utara tahun 2015 yang tercatat dalam tabel berikut : Tabel 3. 12. Jumlah Fasilitas Layanan Persampahan Di Kabupaten Nias Utara

  Tahun 2015

  3.3.5. Jaringan Irigasi

  Untuk mendorong pencapaian sasaran infrastruktur pengairan melalui pembangunan dan pemeliharaan prasarana dan jaringan irigasi pada dan normalisasi jaringan sungai dan pengembangan sumber daya air. Untuk indikator pembangunan infrastruktur pengairan masih belum ada data yang akurat untuk disampaikan sehingga capaian dan target pembangunan tidak dapat di ukur. Kondisi jaringan irigasi di Wilayah Kabupaten Nias Utara hingga saat ini ketersediaan masih dalam tahap pengolahan data

  3.3.6. Penataan Ruang

  Penataan ruang di kabupaten Nias Utara sudah di akomodir dalam Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2015 Tentang RTRW Kabupaten Nias Utara Tahun 2014- 2034. Dalam kurung waktu 1 tahun setelah perda belum ada kinerja yang signifikan. Pengaturan tata ruang mengakomodir wilayah

  • –wilayah yang wajib dikembangkan, Berdasarkan target dan realisasi indikator penaatan ruang di di Kabupaten Nias Utara seperti ditunjukan pada tabel berikut:

  Tabel 3. 13. Target Dan Realisasi Indikator Tata Ruang Tahun 2015

  Sumber : RPJMD Kabupaten Nias Utara 2016-2021, Bappeda 2017

  3.3.7. Pertanahan

  Kondisi pertanahan pada tahun 2013, BPN Kabupaten Nias telah menerbitkan sertifikat tanah untuk wilayah Kabupaten Nias Utara sebanyak 59 sertifikat tanah dengan rincian 11 dalam bentuk prosedur rutin dan 48 proyek. Dari jumlah sertifikat tersebut semuanya berstatus hak milik yaitu sebanyak 59 sertifikat tanah. Status kepemilikan tanah ini masih jauh dari luas wilayah yang ada dimanaa masyarakat masih belum memahami mekanisme peguasaan tanah serta tingginya biaya pengurusan sertifikat tanah. Status kepemilikan tanah juga perlu di perhatikan terkait rencana-rencana lokasi pembangunan infrastruktur guna kejelasan aset sebagai hasil suatu kegiatan pembangunan.

  Tabel 3. 14. Status Pemilikan Tanah Dirinci Menurut HAK di Kab. Nias Utara Tahun 2013

  Sumber : RPJMD Kabupaten Nias Utara 2016-2021, Bappeda 2017

3.4. KEUANGAN DAN PEREKONOMIAN

  3.4.1. Pendapatan Regional

  Sebagai cerminan total nilai tambah yang tercpta akibat proses produksi di suatu wilayah dalam jangka wantu tertentu, PDRB tentu memegang peranan penting dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan. PDRB Kabupaten Nias Utara Tahun 2015 adalah sebagi berikut:

   PDRB ADHB (Juta Rupiah) : Rp. 2.540.543,0  PDRB ADHK (Juta Rupiah) : Rp. 1.948.963,7  Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) : 5,37 Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Nias Utara sebagai kabupaten baru semakin meningkat, berdasarkan PDRB 2015 sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar dalam PDRB dengan kontribusi sebesar 54,54 persen, diikuti oleh sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda sebesar 9,69 persen, konstruksi sebesar 9,21, pertambangan dan penggalian sebesar 5.59 persen. Laju pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) tahun 2013-2015 seperti ditunjukkan pada gambar grafik beriku: Tabel 3. 15. Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Nias Utara Tahun 2013-2015 (ribu rupiah)

  

Sumber: Statistik Daerah Kabupaten Nias Utara 2016,

BPS Kabupaten Nias Utara

  3.4.2. APBD Pemerintah Daerah

  Jumlah realisasi pengeluaran atas penerimaan daerah Kabupaten Nias Utara tahun 2015 adalah Rp 615.651.186.431,01 dari jumlah realisasi penerimaan sebesar Rp 599.606.675.007,20. Untuk belanja tidak langsung pemerintah daerah mengeluarkan biaya sebesar Rp. 232.037.972.057,01 dan untuk belanja langsung sebesar Rp 383.613.214.374,00. Rincian Realisasi APBD Kabupaten Nias Utara pada tahun 2015 seperti ditunjukkan pada tabel berikut:

  Tabel 3. 16. Realisasi APBD Kabupaten Nias Utara 2015

  Sumber: Kabupaten Nias Utara Dalam Angka 2016, BPS Kabupaten Nias Utara

3.4.3. Pendapatan dan Pengeluaran Perkapita Penduduk

  Secara ekonomi, pengukuran tingkat kesejahteraan dapat digambarkan dengan besarnya pendapatan seseorang. Namun demikian, kesulitan untuk mengukur pendapatan membuat tingkat kesejahteraan secara moneter seringkali didekati dengan besarnya pengeluaran seseorang.

  Kondissi pendapatan dan pengeluaran perkapita penduduk Kabupaten Nias Utara pada tahun 2015 dapat dijelaskan sebagai berikut:

  Pendapatan perkapita :  berdasarkan harga berlaku :Rp.1.581.155,03  berdasarkan harga konstan : Rp.1.212.974,45.

  Pengeluaran perkapita :  Tahun 2015 Rp 406.799.00 (ribu rupiah),  Tahun 2014 Rp 612,994.98 (ribu rupiah), Dari data diatas terlihat pengeluaran perkapita pada tahun 2015 tersebut menurun dibanding tahun 2014 sebesar Rp612,994.98.

3.4.4. Pertumbuhan Ekonomi dan Kesejahteraan Penduduk

  Secara umum kesejahteraan penduduk suatu daerah didasarkan pada tiga indikator yaitu pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran dan persentase penduduk miskin. Tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Nias Utara sebesar 2,71 persen pada tahun 2014 meningkat menjadi 4,02 persen pada tahun 2015. Berbeda dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja pada 2014 sebesar 81,74 persen menurun menjadi 79,13 pada tahun 2015. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Nias Utara berada pada posisi paling tinggi diantara Kabupaten/Kota di Kepulauan Nias yaitu sebesar 5,49 persen Salah satu indikator untuk melihat pembangunan manusia adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mencerminkan capaian kemajuan di bidang pendidikan (diwakili oleh indikator Angka Melek Huruf dan Rata-Rata Lama Sekolah), kesehatan (diwakili oleh indikator Angka Harapan Hidup), dan ekonomi (diwakili oleh indikator Pengeluaran Perkapita yang disesuaikan).

  IPM Kabupaten Nias Utara tahun 2015 tercatat sebesar 59,88 mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2014 tercatat sebesar 59,18. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Nias Utara 38.950 ribu jiwa dengan persentasen sebesar 29,28 persen. Untuk tingkat propinsi, angka penduduk miskin ini menunjukan Kabupaten Nias Utara menempati urutan pertama Persentase penduduk miskin di Provinsi Sumatera Utara yakni mencapai 29,28 persen atau mencapai 38.950 orang.

  Tabel 3. 17. IPM Kabupaten Nias Utara Tahun 2012-2015

  Sumber: Statistik Daerah Kabupaten Nias Utara 2016, BPS Kabupaten Nias Utara

3.5. KETENAGAKERJAAN

  Ketenaga kerjaan merupakan faktor penentu dalam hal perkembangan perekonomian. Pendidikan menjadi modal dasar dalam pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas, dengan asumsi bahwa semakin tinggi jenjang pendidikan maka akan semakin tinggi juga tingkat produktivitas tenaga kerja yang akan berdampak luas terhadap perkembangan ekonomi suatu masyarakat. Dengan demikian maka sangat diharapkan terjadi peningkatan jumlah masyarakat yang menyelesaikan pendidikan yang lebih tinggi di wilayah Kabupaten Nias Utara. Ada pun Rasio Jumlah penduduk yang telah menyelesaikan pendidikan tinggi pada tahun 2015 dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

  Tabel 3. 18. Jumlah Penduduk Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2015

  Sumber : Disdukcapil Kabupaten Nias Utara Tahun 2015, RPJMD Kabupaten Nias Utara, Bappeda 2017

  Permasalahan ketenagakerjaan tidak terlepas dari permasalahan penduduk tidak produktif yang lazim disebut pengangguran, dimana angka penganguran terbuka (TPT) Kabupaten Nias Utara hingga tahun 2015 mencapai 4,02%. Tabel 3. 19. Penduduk Berumur 15 Tahun Ke atas Menurut Jenis Kegiatan

  Utama di Kabupaten Nias Utara 2013

  • –2015

  Sumber : Disdukcapil Kabupaten Nias Utara Tahun 2015, RPJMD Kabupaten Nias Utara 2016- 2021, Bappeda 2017 Pada bidang urusan ketenagakerjaan hasil-hasil pembangunan meliputi peningkatan kesempatan kerja melalui proyek padat karya yang dilaksanakan di 7 (tujuh) desa, dengan item pekerjaan pembukaan badan jalan baru dan atau pekerjaan jalan disesuaikan dengan kondisi lapangan

3.6. POTENSI SUMBER DAYA ALAM

  3.7.1. Pertanian

  Dengan luas lahan sawah berpengairan yang ditanami padi sawah sebesar 8.175 Ha sedangkan luas lahan sawah tidak berpengairan yang ditanami padi sawah sebesar 77 Ha telah menghasilkan produksi padi dan palawija yang terus meningkat bagi penduduk petani di Kabupaten Nias Utara.

  3.7.2. Perkebunan

  Perkebunan merupakan salah satu sub sektor yang cukup strategis yang memberikan konstribusi pada peningkatan kegiatan perekonomian di Kabupaten Nias Utara. Namun, sejauh ini pengolahan yang dilakukan oleh para petani masih bersifat tradisional.

  Tanaman perkebunan rakyat merupakan tanaman perkebunan yang ada di Kabupaten Nias Utara yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

  Tabel 3. 20. Jumlah Produksifitas Perkebunan di Kabupaten Nias Utara Tahun 2012-2015

3.7.3. Peternakan Dan Perikanan

  Populasi ternak di Kabupaten Nias Utara yaitu ternak besar sebanyak 34.115ekor, unggas 82.268 ekor, produksi daging 17.888 ton dan produksi telur 54.097 butir.

  Beberapa kecamatan di Kabupaten Nias Utara berbatasan dengan laut, hal ini mengakibatkan banyak masyarakat yang bekerja sebagai nelayan. Produksi ikan laut pada tahun 2015 mencapai 12.455 ton lebih besar dibandingkan dengan produksi ikan air tawar sebesar 233,88 ton. Tabel 3. 21. Jumlah Produksi Perikanan di Kabupaten Nias Utara Tahun 2012- 2015

  Jumlah Kelompok Nelayan di Kabupaten Nias Utara Tahun 2012-2015 mengalami peningkatan. Dimana pada tahun 2012 kelompok nelayan berjumlah 18 kelompok meningkat di tahun 2015 dengan jumlah 123 kelompok nelayan. Dengan angka pendapatan (Rp) di tahun 2012 sebesar 172.782 dan meningkat di tahun 2015 dengan angka pendapatan (Rp) 191.531. Kecamatan Lahewa menjadi kecamatan yang jumlah kelompok nelayan terbanyak di tahun 2015 dengan jumlah 48 kelompok dan disusul kecamatan Tuhemberua dengan jumlah 31 kelompok ditahun 2015. Tabel 3. 22. Jumlah Kelompok Nelayan di Kabupaten Nias Utara Tahun 2012 -

  2015

3.7. POTENSI SENI BUDAYA DAN PARIWISATA

  3.8.1. Seni Budaya

  Masyarakat Nias Utara merupakan masyarakat yang masih menjunjung tinggi nilai nilai kebudayaan, dalam hal ini terlihat dari tata krama hingga adat pernikahan memiliki perbedaan tersendiri dengan kebudayaan daerah lain yang berada di wilayah kepulauan Nias Pelestarian kebudayaan ini selain dari pada secara turun menurun lewat penuturan orang tua, saat ini sudah ada sedikit yang tergerak mengemasnya dalam bentuk kesenian, sehingga melahirkan seniman-seniman daerah, sangat diharapkan peminat pelestari kebudayaan ini terutama dari kalangan pemuda Nias Utara akan semakin meningkat dan menjadi kegiatan positif dalam kegiatan pengembangan karakter berbasis budaya. Keberadaan organisasi kesenian tercatat masih didominasi dari kalangan seni tari dan seni musik, dapat dilhat dalam tabel berikut :

  Tabel 3. 23. Organisasi kesenian di Kabupaten Nias utara

  Sumber : RPJMD Kabupaten Nias Utara 2016-2021, Bappeda 2017

  3.8.2. Pariwisata

  Kondisi geografis wilayah Kabupaten Nias Utara yang sebagian wilayah kecamatannya berada dipinggiran pantai, memungkinkan pengembangan objek wisat pantai dengan sistem pengelolaan modern, sehingga menarik minta wisatwan loka maupun asing untuk berkunjungh ke Nias Utara.

  Gambar 3. 3. Keragaman Potensi Wisata di Kabupaten Nias Utara Sebaran spot lokasi wisata yang tersebar di Kabupaten Nias Utara hingga tahun 2015 adalah sebagai berikut :

  Tabel 3. 24. Jumlah dan Lokasi Objek Wisata di Kabupaten Nias Utara Salah satu objek wisata yang paling terkenal di Kabupaten Nias Utara adalah objek wisata pantai yang mana salah satunya yang terletak di Lahewa yaitu pantai Tureloto. Pantai tersebut terkenal dengan pemandangan yang indah dan alami.

  Gambar 3. 4. Berbagai spot lokasi wisata alam Kabupaten Nias Utara Perkembangan jumlah pengunjung wisatawan di Kabupaten Nias Utara mulai tahun 2010 hingga 2015 terus meningkat seperti terlihat pada data dalam tabel berikut : Tabel 3. 25. Perkembangan Jumlah Wisatawan di Kabupaten Nias Utara Tahun

  2010-2015 Ketersediaan data pendukung yang akurat tentang tempat wisata dan jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Nias Utara sangat diharapkan sehingga pengembangan pariwisata melalui pembangunan sarana dan prasaran bisa lebih maksimal. Sektor pariwisata di Kabupaten Nias Utara sangat potensial dijadikan sebagai pendapatan daerah maupun sumber pendapatan ekonomi bagi masyarakat, kemampuan pemerintah daerah dalam mengembangkan, mengelola dan mempromosikan sektor pariwisata adalah salah kunci keberhasilan sektor pariwisata di Kabupaten Nias Utara.

3.8. ISU-ISU STRATEGIS INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA

  Agar perencanaan pembangunan daerah dapat bersinergi dan memberikan kontribusi dalam pemecahan permasalahan pembangunan baik di daerah, maka sebagai sebagai tahap awal perencanaan pembangunan daerah dimulai dengan melakukan analisis terhadap hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai serta permasalahannyahadapai.

3.9.1. Permasalahan Umum Pembangunan Kabupaten Nias Utara

  Berdasarkan kajian dan analisis dalam RPJMD Kabupaten Nias Utara Tahun 2016-2021, berbagai permasalahan pembangunan terkait penyediaan infrastruktur Bidang Cipta Karya serta bidang-bidang terkait lainnya di Kabupaten Nias Utara adalah sebagai berikut:

  A. Permasalahan Kondisi Fisik Wilayah

  Salah satu faktor penghambat pembangunan di Kabupaten Nias Utara adalah konsisi fisik wilayah yang tidak mendukung. Kondisi tersebut dikelompokkan dalam masalah pengembangan sebagai berikut:

  1) Struktur tanah yang tidak stabil, kondisi topografi wilayah Nias Utara khususnya di kawasan bagian Selatan (Kecamatan Namohalu, Alasa, Alasa Talumuzoi dan sebagian Sitolu Ori dan Afulu) sangat berbukit dan bergelombang berakibat tingginya biaya pembangunan infrastruktur;

  2) Sebagian besar wilayah termasuk kedalam kawasan rawan bencana alam (banjir, tsunami, abrasi, longsor, gempa tektonik dan lain-lain), sehingga menimbulkan limitasi pengembangan wilayah dan mitigasi bencana;

  3) Keberadaan pulau-pulau kecil di Pantai Barat dan Utara yang masih mengalami kekurangan fasilitas layanan dasar, rawan kondisi keamanan dan masih sulit dijangkau;

  4) Wilayah Kabupaten Nias Utara berada pada posisi patahan seisme GAP yang merupakan bidang pusat gempa dengan retensi dampak bencana lebih besar dibandingkan dengan kabupaten lain di Kepulauan Nias.

  B. Bidang Pekerjaan Umum

  Permasalahan yang dihadapi pada urusan pekerjaan umum yang meliputi pengelolaan jalan, jembatan, dan irigasi adalah: 1) Tingkat kerusakan jalan dan jembatan kabupaten lebih cepat dibanding laju pembangunan jalan; 2) Kelebihan tonase angkutan barang mempercepat kerusakan jalan dan jembatan; 3) Pelanggaran pemanfaatan ruang milik jalan masih banyak terjadi; 4) Tingkat kerusakan sarana dan prasarana irigasi masih cukup tinggi;

  5) Kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan sarana dan prasarana pekerjaan umum masih kurang; 6) Peralatan penunjang pelaksanaan urusan pekerjaan umum masih kurang; 7) Konflik kepentingan pemanfaatan air irigasi masih sering terjadi; 8) Pengelolaan air masih komunal bahkan masih mengusahakan sendiri-sendiri; 9) Tidak tersedianya data base infrastruktur sesuau dengan teknologi yang berkembang.

C. Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman,

  Pelaksanaan urusan perumahan di Kabupaten Nias Utara meliputi penataan perumahan dan prasarana/sarana lingkungan perumahan seperti air bersih, drainase, jalan lingkungan, sanitasi, persampahan, permakaman. Permasalahan yang dihadapi adalah:

  1) Fasilitas umum dan fasilitas sosial perumahan masih banyak yang belum diserahkan pada Pemerintah Daerah; 2) Kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan dan pendayagunaan sarana dan prasarana permukiman masih kurang; 3) Pelayanan air bersih belum menjangkau seluruh wilayah Kabupaten

  Nias Utara; 4) Pelayanan sanitasi belum menjangkau seluruh masyarakat; 5) Rumah tidak layak huni masih cukup banyak; 6) Penyediaan tempat pemakaman umum bagi perumahan masih kurang; 7) Pengelolaan sistem drainase belum memadai; 8) Rumah yang belum ber IMB masih cukup banyak

D. Bidang Penataan Ruang,

  Permasalahan-permasalah utama yang dihadapi antara lain : 1) Rencana rinci tata ruang belum mencakup seluruh Kabupaten Nias

  Utara; 2) Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nias Utara dan Rencana Rinci

  Tata Ruang yang telah disusun sampai saat ini ada yang belum ditetapkan menjadi produk hukum; 3) Pemahaman masyarakat terhadap pentingnya penataan ruang masih kurang;

  4) Pengendalian dan pengawasan terhadap pemanfaatan ruang belum optimal; 5) Pembangunan perumahan dan tempat usaha yang tidak memenuhi syarat teknis tata bangunan dan lingkungan; 6) Kesadaran masyarakat untuk mengurus perizin an sebelum melakukan kegiatan masih kurang. 7) Ketidak sesuaian pengaturan pemanfaatan lahan kawasan hutan dengan kondisi lahan yang sebernarnya.

E. Bidang Sosial

  Masalah Kesejahteraan Sosial terkait pada penyediaan infrastruktur permukiman yang menjadi salah satu kebutuhan dasar penduduk di Kabupaten Nias Utara seperti kemiskinan, keterlantaran, kecacatan, dan lainya. Permasalahan yang dihadapi di bidang sosial ini antara lain adalah :

  1) Prosentase KK miskin masih cukup tinggi; 2) Kemandirian dan produktivitas penyandang cacat masih rendah; 3) Aksesibilitas fasilitas umum bagi difabel belum memadai; 4) Peran kelembagaan kesejahteraan sosial belum optimal; 5) Kualitas manajemen dan profesionalisme pelayanan kesejahteraan sosial belum optimal; 6) Jumlah dan kualitas tenaga pelayanan sosial masih terbatas; 7) Rumah-rumah tidak layak huni masih ada; 8) Data-data sosial sering dimanipulasi.

F. Bidang Lingkungan hidup,

  Pelaksanaan pembangunan yang tidak terencana dengan baik sering berdampak pada krisis kualitas lingkungan seperti penurunan kualitas udara dan sumber air, pencemaran bahan-bahan makanan, kerusakan alam flora dan fauna dan sebagainya. Gejala-gelala tersebut telah terlihat di Kabupaten Nias Utara yang dapat mengancam kesejahteraan penduduknya, seperti:

  1) Adanya penambangan bahan galian golongan C di pinggiran sungai yang dapat merusak lingkungan; 2) Alih fungsi lahan pertanian yang sulit dikendalikan; 3) Pencemaran lingkungan (air, udara dan tanah) oleh limbah domestik dan kegiatan industri kecil; dan 4) Meningkatnya intensitas dan luasan daerah rawan bencana.

3.9.2. Isu Strategis Bidang Cipta Karya Kabupaten Nias Utara

  Terkait RPJMD Kabupaten Nias Utara, terdapaat 2 (dua) isu utama pembangunan di Kabupaten Nias Utara yaitu :

  1. Kabupaten Nias Utara Merupakan daerah tertinggal; Wilayah Sumatera telah ditetapkan 46 kabupaten tertinggal yang menjadi lokus agenda percepatan pembangunan daerah tertinggal. Pada akhir tahun 2014 terdapat 35 kabupaten tertinggal yang dapat terentaskan. Dengan demikian pada periode RPJMN 2015-2019 jumlah daerah tertinggal di Sumatera sebanyak 13 kabupaten. Pada akhir periode RPJMN 2015-2019 ditargetkan sebanyak 11 kabupaten tertinggal dapat terentaskan salah satunya yaitu Kabupaten Nias Utara (selengkapnya dapat di lihat pada tabel dan gambar di halaman berikut)

  2. Kabupaten Nias Utara Merupakan daerah terluar NKRI Dalam RPJMN Kabupaten Nias Utara merupakan salah satu daerah terluar dimana ditetapkan kawasan pulau wunga merupakan salah satu pulau terluar wilayah NKRI yang harus dijaga, dan diperkuat kedaulatannya. III

  • 28

  Sumber : RPJMN 2015-2019, Buku III Agenda Pembangunan Wilayah

  Gambar 3. 5. Peta Sebaran Daerah Tertinggal Wilayah Pulau Sumatera, RPJMN 2015-2019

  Tabel 3. 26. Profil Daerah Tertinggal Wilayah Pulau Sumatera 2015-2019

  III

  • Sumber : RPJMN 2015-2019, Buku III Agenda Pembangunan Wilayah

  29

  Dari dua isu utama di atas terhadap beberapa fokus perencanaan program dan kegiatan nasional dan arahan yang selanjutnya menjadi dasar analisis Bidang Pekerjaan Umum khususnya terhadap RPIJM Bidang Cipta Karya di Kabupaten Nias Utara adalah :

  1. Isu strategis pada urusan pekerjaan umum, adalah meningkatkan teknologi pendataan agar tidak adanya tumpeng-tindih anggaran dalam pembangunan. Seleksi terahadap pelaksana pekerjaan infrastruktur sesuai dengan kapasitas dan pengalaman kerja perlu diperketat seiring dengan peninkatan sumberdaya aparatur yang mengawasi pekerjaan. Peninkatan panjang jaringan jalan pada tahun-tahun pertama serta penikatan kondisi jalan menjadi anggeda pekerjaan umum untuk 5 tahun kedepan perlu difomulasikan.

  2. Isu Strategis pada urusan perumahan, adalah penigkatan layanan persampahan dan ruang terbuka hijau publik pada kawasan perkotaan serta menjadikan lingkungan pemukiman lebih layak huni dengan penyediaan fasilitas air bersih, listrik, tempat pemakaman umum dan pengelolaan sanitasi mayarakat yang lebih baik.

  3. Isu strategis pada urusan penataan ruang, adalah peningkatan kesadaran aparatur dan masyarakat dalam menyelanggarakan penataan ruang, perlunya peningkatan Turbinlak (pengaturan, pembinaan dan pelaksanaan) penataan ruang di Kabupaten Nias Utara serta evaluasi terhadap pemanfaatan ruang kawasan hutan sesuai dengan SK Menhut No. 579/Menhut-II/2014.

  4. Isu strategis pada urusan lingkungan hidup, adalah menekan pengrusakan lingkungan dengan meningkatan kesadaran masayakat menanam pohon serta menjaga kelesatarian lingkungan pemukiman melalui pembangunan sistem pelayanan persampahan untuk menekan tingkat produksi pencemaran lingkungan. Identifikasi kawasan pemukiman yang rawan bencana serta penanggulaan pengurangan daerah dampak resiko bencana menjadi program lintas sekroral yang harus sinergi untuk menjaga lingkungan hidup dan pengurangan biaya akibat bencana.