BAB IV PROFIL KABUPATEN LUWU - DOCRPIJM 1480655266Bab IV Profil
BAB IV PROFIL KABUPATEN LUWU
4.1 Geografi dan Kondisi Wilayah Kondisi geografis Kabupaten Luwu sangat dipengaruhi oleh kondisi wilayahnya.
10
15
6.80 15 -
16 Bua 204,01
13
3.33 13 -
15 Ponrang Selatan 99,98
14 Ponrang 107,09
3.57 10 -
3.15 9 -
10
6.09 10 -
13 Bupon 182,67
12
15.59 12 -
12 Latimojong 467,75
17 Walenrang 94,6
9
24
21 Walenrang Barat 247,13
Sumber : Kabupaten Luwu Dalam Angka Tahun 2010
9 Jumlah 3000,25 100 227 - 227
1.92 9 -
22 Lamasi Timur 57,65
6
8.24 6 -
11
18 Walenrang Timur 63,65
8.66 11 -
20 Walenrang Utara 259,77
10
1.41 10 -
19 Lamasi 42,2
8
2.12 8 -
11 Bassesangtempe Utara ** ** ** **
10.03 24 -
Secara umum luas wilayah Kabupaten Luwu kurang lebih 3.000,25 Km
2 ) % Banyaknya Desa/Kelurahan Defenitif Persiapan Jumlah
3 Suli 81,75
10
4.37 10 -
2 Larompomg Selatan 131
13
7.51 13 -
1 Larompong 225,25
Tabel 4.1 Luas Wilayah dan Banyaknya Kecamatan Di Kabupaten Luwu Tahun 2012 No Kecamatan Luas (km13
Disebelah Timur wilayah Kabupaten Luwu dibatasi dengan Teluk Bone, adapun kecamatan yang berbatasan dengan Teluk Bone adalah Kecamatan Larompong, Larompong Selatan, Suli, Belopa, Kamanre, Belopa Utara, Ponrang, Ponrang Selatan, dan Bua. Dari sembilan kecamatan yang berbatasan dengan Teluk Bone tersebut terdapat sebanyak 44 desa/kelurahan yang di klasifikasikan sebagai daerah pantai, selebihnya sebanyak 182 desa/kelurahan adalah desa/kelurahan bukan pantai. Adapun luas Kabupaten Luwu menurut wilayah kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut :
Kota Palopo dan wilayah yang terletak di sebelah utara Kota Palopo. Karena kondisi daerah yang demikian maka dibentuklah sebuah Badan Pengelola yang disebut Badan Pengelola Pembangunan Walmas (BPP Walmas), hal ini pula yang mengakibatkan Kabupaten Luwu menjadi bagian dari batas di sebelah utara dan sebelah selatan.
Sebelah Timur : Teluk Bone Sebelah Barat : Kabupaten Enrekang dan Tana Toraja Daerah Kabupaten Luwu terbagi dua wilayah sebagai akibat dari pemekaran Kota Palopo; yaitu wilayah Kabupaten Luwu bagian selatan yang terletak sebelah selatan
Kabupaten Luwu dalam kebijaksanaan pembangunan Propinsi Sulawesi Selatan ditetapkan sebagai bagian sub wilayah pengembangan bagian Utara dengan batas administrasi wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara : Kabupaten Luwu Utara dan Kota Palopo Sebelah Selatan : Kabupaten Wajo dan Sidenreng Rappang
Kedudukan Kabupaten Luwu sesuai letak geografis cukup strategis, menempati posisi silang jalur transportasi darat dan poros trans sulawesi. Letak yang strategis tersebut merupakan salah satu modal dasar untuk memacu pembangunan.
Kelurahan/Desa sebanyak 227 ditambah 2 unit permukiman transmigrasi. Berdasarkan posisi dan letak geografinya Kabupaten Luwu berada pada koordinat 2º 34 ’ 45” - 3º 30’ 30” Lintang Selatan dan 120º 21’ 15” - 121º 43’ 11” Bujur Timur dari kutub Utara dengan patokan posisi propinsi sulawesi selatan dengan demikian posisi kabupaten Luwu berada pada bagian utara dan timur propinsi Sulawesi selatan.
2 dan secara administrasi pemerintahan terdiri atas 21 wilayah Kecamatan dengan jumlah
2.72 13 -
4 Suli Barat 153,5
10 Bassesangtempe 301
1.16 8 -
9
2.21 9 -
9 Bajo Barat 66,3
12
2.28 12 -
8 Bajo 68,52
8
7 Belopa Utara 34,73
5.12 8 -
8
1.75 8 -
6 Kamanre 52,44
9
1.98 9 -
5 Belopa 59,26
8
- ** Data masih bergabung dengan Kecamatan induk (Bassesangtempe)
4.2 Demografi
4.2.2 Jumlah penduduk menurut jenis kelamin Secara umum, jumlah penduduk dengan jenis kelamin perempuan lebih besar jika dibandungkan dengan jumlah penduduk jenis kelamin laki-laki. Pada Tahun 2012, jumlah penduduk perempuan berjumlah 171.505 jiwa sedangkan jumlah penduduk berjumlah 167.102 jiwa. Lebih jelasnya dapat dilikat pada Tabel 4.3 berikut.
Jumlah/Rata- Rata 328,180 332,482 335,828 339,239 75,239 72,302 73,775 74,385 Sumber : Kabupaten Luwu Dalam Angka Tahun 2013.
4.2.1 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk
Perkembangan jumlah penduduk di Kabupaten Luwu selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan, dimana berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Luwu diketahui bahwa rata-rata pertambahan penduduk dalam empat tahun terakhir yaitu dari tahun 2008-2012 sebanyak 4.754 jiwa per-tahun. Laju pertumbuhan penduduk dari tahun 2009
- – 2012 mengalami peningkatan sebesar 1,01 persen, dengan jumlah penduduk pada tahun sebelumnya sebesar 318.219 jiwa.
15,623 15,800 15,959 16,091 3,745 3,585 3,658 3,688
13 Bupon 7,311 7,405 14,716
5 Belopa 7,081 8,005 15,086
6 Kamanre 5,571 5,875 11,446
7 Belopa Utara 7,222 7,592 14,814
8 Bajo
6,896 7,605 14,501
9 Bajo Barat 4,710 4,786 9,496
10 Bassesangtempe 7,425 6,948 14,373
11 Bassesangtempe Utara
12 Latimojong 2,846 2,712 5,558
14 Ponrang 13,249 13,346 26,595
3 Suli 8,993 9,827 18,820
15 Ponrang Selatan 11,756 12,429 24,185
16 Bua 15,279 16,248 31,527
17 Walenrang 8,807 8,947 17,754
18 Walenrang Timur 7,746 7,818 15,564
19 Lamasi 10,358 10,380 20,738
20 Walenrang Utara 9,048 9,023 18,071
21 Walenrang Barat 4,732 4,327 9,059
22 Lamasi Timur 6,176 6,213 12,389 Jumlah/Rata-Rata 167,102 171,505 338,607 Sumber : Kabupaten Luwu Dalam Angka Tahun 2013.
Tabel 4.2 .Secara umum, jumlah penduduk terbesar pada tahun 2012 terdapat di Kecamatan Bua sebanyak 31,527 Jiwa sedangkan penduduk jumlah penduduk terendah terdapat di Kecamatan Latimojong sebesar 5,558 Jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
4 Suli Barat 4,397 4,250 8,647
2 Larompong Selatan 7,948 8,143 16,091
1 Larompong 18,454 18,834 19,024 19,179 4,516 4,361 4,450 4,486
14 Ponrang 25,866 26,114 26,377 26,595 5,689 5,472 5,583 5,629
4 Suli Barat 8,457 8,491 8,577 8,647 2,009 1,942 1,982 1,998
5 Belopa 14,707 14,812 14,961 15,086 3,255 3,084 3,147 3,173
6 Kamanre 11,123 11,238 11,351 11,446 2,573 2,473 2,523 2,544
7 Belopa Utara 14,410 14,545 14,691 14,814 3,453 3,172 3,237 3,264
8 Bajo 13,849 14,238 14,381 14,501 3,013 2,891 2,950 2,975
9 Bajo Barat 8,976 9,324 9,418 9,496 2,071 1,978 2,018 2,035
10 Bassesangtempe 13,908 14,115 14,257 14,373 3,591 3466 3,537 3,566
11 Bastem Utara * * * * * * * *
12 Latimojong 5,358 5,457 5,512 5,558 1,521 1,480 1,510 1,523
13 Bupon 14,377 14,451 14,596 14,716 3,380 3,247 3,313 3,340
3 Suli 18,420 18,479 18,665 18,820 4,002 3,798 3,875 3,907
1 Larompong 9,551 9,626 19,177
16 Bua 30,288 30,955 31,266 31,527 6,991 6,755 6,893 6,950
17 Walenrang 17,283 17,433 17,608 17,754 3,723 3,582 3,655 3,685
18 Walenrang Timur 15,183 15,281 15,435 15,564 3,343 3,207 3,272 3,299
19 Lamasi 19,955 20,364 20,569 20,738 4,907 4,757 4,854 4,894
20 Walenrang Utara 17,331 17,744 17,923 18,701 4,069 3,916 3,996 4,029
21 Walenrang Barat 8,834 8,897 8,987 9,059 1,770 1,708 1,743 1,757
22 Lamasi Timur 12,114 12,166 12,288 12,389 2,706 2,592 2,645 2,667
2 Larompong Selatan
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk di Rinci Menurut Kecamatan di Kabupaten Luwu Tahun 2013 No KECAMATAN Jumlah Penduduk Jumlah KK 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dirinci berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Luwu Tahun 2013 No Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah15 Ponrang Selatan 23,664 23,744 23,983 24,185 4,912 4,836 4,934 4,976
4.2.3 Persebaran dan Laju Pertumbuhan Penduduk
0.92
47.37
46.89
46.21
1.01
1.01
1.01
10 Bassesangtempe 13,908 14,115 14,257 14,373
Bassesangtempe Utara
1.01 1.01 135.38 140.63 142.05 143.23
1.04
1.19
9 Bajo Barat 8,976 9,324 9,418 9,496
1.01 1.01 202.12 207.79 209.88 211.63
1.03
1.21
47.75
1,653
1.01 1.01 414.92 418.80 423.01 426.55
96 Belopa 965
Tabel 4.4 Jumlah Keluarga Pra Sejahtera Menurut Kecamatan Di Kabupaten Luwu, 2012 Kecamatan Jumlah Keluarga Miskin Larompong693
Larompong Selatan
462
Suli
146
Suli Barat
Kamanre
Bassesangtempe
375
Belopa Utara
347
Bajo
243
Bajo Barat
226
8 Bajo 13,849 14,238 14,381 14,501
1.01
Jumlah penduduk terus bertambah setiap tahunnya tersebar tidak merata di berbagai kecamatan di Kabupaten Luwu. Tahun 2011 jumlah penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Bua yaitu sebesar 9,31 persen dan jumlah penduduk terkecil terdapat di Kecamatan Latimojong sekitar 1,64 persen penduduk. Sementara jika dilihat dari kepadatan penduduk per km2, Kecamatan Lamasi merupakan daerah terpadat yaitu 487,42 penduduk per kilo meter persegi (km2) dengan luas wilayah hanya 1,4 persen dari luas kabupaten Luwu, sementara yang paling rendah kepadatannya terdapat di kecamatan Latimojong yaitu hanya 11,78 penduduk per kilometer persegi (km2) dengan luas wilayah 15,6 persen dari luas kabupaten Luwu.
84.46
0.98
3 Suli 18,420 18,479 18,665 18,820
1.01 1.01 119.26 120.61 121.82 122.83
1.01
0.97
2 Larompong Selatan 15,623 15,800 15,959 16,091
85.15
83.61
1.01 1.01 225.32 226.04 228.32 230.21
81.93
1.01
1.01
1.02
1.02
1 Larompong 18,454 18,834 19,024 19,179
Tabel 4.4 Jumlah Penduduk, Tingkat Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk Dirinci berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Luwu Tahun 2013 No KECAMATAN Jumlah Penduduk Tingkat Pertumbuhan Kepadatan Penduduk 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 20121.00
4 Suli Barat 8,457 8,491 8,577 8,647
1.25
1.37
7 Belopa Utara 14,410 14,545 14,691 14,814
1.01 1.01 212.11 214.30 216.46 218.27
1.01
0.84
6 Kamanre 11,123 11,238 11,351 11,446
1.01 1.01 248.18 249.95 252.46 254.57
1.01
5 Belopa 14,707 14,812 14,961 15,086
1.02
56.33
55.88
55.32
55.09
1.01
1.01
1.00
4.2.4 Jumlah Penduduk miskin Jika ditinjau dari tingkat ekonomi, maka secara umum jumlah keluarga miskin masih tersebar merata di seluruh kecamatan. Dari data tahun 2012 menunjukkan, jumlah keluarga miskin terbesar terdapat di Kecamatan Lamasi sebanyak 1.909 Keluarga sedangkan jumlah keluarga miskin terkecil terdapat di Kecamatan Suli Barat sebanyak 96 Keluarga. Lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut.
- Latimojong
15 Ponrang Selatan 23,664 23,744 23,983 24,185
11.78
11 B. Utara
12 Latimojong 5,358 5,457 5,512 5,558
0.81
1.02
1.01
2.67
11.45
11.67
31.46
Bupon
13 Bupon 14,377 14,451 14,596 14,716
0.90
1.01
1.01
1.82
78.70
79.11 79.90 145.59
14 Ponrang 25,866 26,114 26,377 26,595
522
617
1.01
1,909
16,670 Sumber : Kabupaten Luwu Dalam Angka Tahun 2012.
Jumlah
1,162
Lamasi Timur
1,194
Walenrang Barat
1,826
Walenrang Utara
Lamasi
Ponrang
1,542
Walenrang Timur
1,305
Walenrang
766
Bua
308
Ponrang Selatan
313
1.15
1 1 3,664 3,710 3,747 3,822 Sumber : Kabupaten Luwu Dalam Angka Tahun 2013.
1.15
1.01 0.88 182.70 184.28 186.13 164.52
1.01 0.91 472.87 482.56 487.42 443.15
1.02
1.03
19 Lamasi 19,955 20,364 20,569 20,738
1.01 1.34 238.54 240.08 242.50 325.81
1.01
0.86
18 Walenrang Timur 15,183 15,281 15,435 15,564
1.01
0.95
0.91
17 Walenrang 17,283 17,433 17,608 17,754
87.03
1.01 0.57 148.46 151.73 153.26
1.02
1.01 0.92 241.54 243.85 246.31 225.84
16 Bua 30,288 30,955 31,266 31,527
1.01 1.31 236.69 237.49 239.88 315.33
1.00
20 Walenrang Utara 17,331 17,744 17,923 18,701
1.02
1
35.75
1
1.01 1.01 210.13 211.03 213.15 214.90 Jumlah/Rata2 328,180 332,482 335,828 339,239
1.00
0.97
22 Lamasi Timur 12,114 12,166 12,288 12,389
36.66
36.37
36.00
1.01
1.01
1.01
1.01
0.88
21 Walenrang Barat 8,834 8,897 8,987 9,059
34.87
69.00
68.31
66.72
0.51
1.11
4.3 Topografi Kabupaten Toraja, Toraja Utara dan Enrekang memiliki formasi Batuan Terobosan Sebagian besar wilayah Kabupaten Luwu memiliki tingkat kemiringan diatas 40% (granit, granodiorit, riolit, diorit, dan aplit), Batuan gunung api Lamasi (lava andesit, dengan luas wilayah sekitar 197.690,77 Ha atau 65,89% dari luas wilayah Kabupaten basal, breksi gunung api, batu pasir, dan batu lanau setempat mengandung felsdpatoid, Luwu, sedangkan wilayah dengan kemiringan 0 - 8% dengan luas 42.094,88 Ha atau umumnya terkloritkan dan terkersitkan, umumnya diduga Oligosen karena menindih 14,03%, kemiringan 8 - 15% memiliki luas 29.696,28 Ha atau 9,90%, kemiringan 15 - Formasi Toraja (Tets yang berumur Eosen), Formasi Latimojong (batu sabak, kuarsit, 25% memiliki luas 8.245,50 Ha atau 2,75% dan 25 - 40% memiliki luas 22.297,60 Ha filit, batu pasir kuarsa malih, batu lanau malih dan pualam setempat, batu lempung atau 7,43%. Secara umum, Kabupaten Luwu berada pada ketinggian berkisar antara 0 malih).
Sedangkan di daerah dataran rendah yang berada dijalur pesisir Kabupaten – 2000 mdpl.
4.4 Geohidrologi Luwu, dari Larompong, Suli, Belopa, Ponrang dan Kecamatan Bua serta daerah pesisir Kabupaten Luwu dialiri 11 (sebelas) sungai besar, sungai terpanjang adalah sekitarnya, terdiri atas Batuan Gunung api Baturape-Cindako (pusat erupsi), Batuan
Sungai Lamasi sepanjang 69 KM yang melewati Kecamatan Walenrang Barat, gunung api Lamasi (lava andesit, basal, breksi gunungapi, batupasir, dan batulanau, Walenrang dan Lamasi. Sedangkan sungai terpendek sepanjang 12 KM adalah Sungai setempat mengandung felsdpatoid, umumnya terkloritkan dan terkersitkan,: umumnya Kandoa di Kecamatan Bua. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut. diduga Oligosen karena menindih Formasi Toraja (Tets yang berumur Eosen), Endapan Tabel 4.5. aluvium dan Pantai (kerikil, pasir, lempung, lumpur, batugamping koral).
Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kabupaten Luwu
4.6 Klimatologi No. Sungai Panjang (KM) Daerah Aliran Secara umum, keadaan cuaca di Kabupaten Luwu dipengaruhi oleh dua musim yaitu
1 Sungai Lamasi
69 Kec. Walenrang Barat, Walenrang,
musim kemarau dan musim penghujan. Kabupaten Luwu memiliki keadaan iklim tipe
Lamasi B1, dengan suhu rata-rata 29° - 31°C yang merupakan tipe umum di daerah tropis.
2 Sungai Makawa
36 Kec. Lamasi Timur
3 Sungai Bua
13 Kec. Bua
Sedangkan jika ditinjau dari intensitas hujan, maka curah hujan paling tinggi terjadi pada
4 Sungai Pareman (Noling)
73 Kec. Bupon, Ponrang, Ponrang
bulan Juli dengan nilai 756 mm di Belopa dan intensitas terendah terjadi pada bulan
Selatan dan Kec. Kamanre
Oktober di Kecamatan Bua dengan intensitas 6 mm, sementara itu, intensitas hujan
5 Sungai Bajo 44 Kec. Bajo Barat, Bajo dan Kec.
Belopa
tinggi yang merata tiap bulannya di Kecamatan Bessesang Tempe dengan rata rata 499
6 Sungai Suli
30 Kec. Suli Barat dan Kec. Suli mm. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Grafik 4.6 berikut ini.
7 Sungai Larompong
13 Kec. Larompong
8 Sungai Tembo'e
25 Kec. Larompong Selatan
9 Sungai Rantebelu
15 Kec. Larompong
10 Sungai Sampano
17 Kec. Larompong Selatan
11 Sungai Kandoa
12 Kec. Bua (Balambang)
Sumber : Kabupaten Luwu Dalam Angka Tahun 2013 Untuk air tanah dalam, maka sebagian besar dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sumber air bersih dan air minum dalam bentuk sumur terbuka dan sumur bor
(artesis).
4.5 Geologi
Ditinjau dari kondisi geologi Kabupaten Luwu, maka diketahui bahwa di wilayah utara kabupaten dan di bagian timur hingga selatan yang berbatasan dengan
Diploma IV/S1/S2/S3 3,089 4,573 7,662 Grafik 4.6.
Grafik Curah Hujan Tahunan di beberapa Kecamatan di Kabupaten Luwu. Jumlah 126,598 133,529 260,127 Sumber : Kabupaten Luwu Dalam Angka Tahun 2013 700 800 mm CURAH HUJAN TAHUNAN DI BEBERAPA KECAMATAN KABUPATEN LUWU 756 694 600 680 678 690
4.7.2 Perkembangan jumlah penduduk miskin 543 Perkembangan jumlah penduduk miskin dari periode waktu Tahun 2010 – 2012 500 477 424 mengalami peningkatan. Pada Tahun 2010, jumlah penduduk miskin sebesar 16.171 400 368 361 356 354 383 408 406 381 327 jiwa sedangkan pada Tahun 2012 sebesar 16.670 jiwa. Selegkapnya dapat dilihat pada 300 238 250 295 311 317 316 236 253 tabel berikut. 200 183 176 174
Tabel 4.7 114 117 120 135 128 147 167 121 160 Perkembangan Jumlah Keluarga Pra Sejahtera Menurut Kecamatan Di Kabupaten 100 80 90 101 89 82 63 68 90 86 93 Luwu, Tahun 2010 - 2012 1 2 3 4 5 BULAN 6 7 8 28 9 10 11 12 NO Kecamatan Jumlah Keluarga Miskin
1 Larompong
693
2 Larompong Selatan
462
Sumber : Kabupaten Luwu Dalam Angka Tahun 2013
3 Suli
146
4 Suli Barat
96
4.7 Sosial dan Ekonomi
5 Belopa
965
4.7.1 Perkembangan Tingkat Pendidikan Masyarakat
6 Kamanre
375
Secara umum, struktur tingkat pendidikan masyarakat di Kabupaten Luwu pada Tahun
7 Belopa Utara
347
8 Bajo
243
2012, di dominasi oleh masyarakat dengan tingkat pendidikan tamat SD sebanyak
9 Bajo Barat
226
75.048 jiwa, tidak menamatkan SD sebanyak 62.924 jiwa dan yang menamatkan
10 Bassesangtempe
1,653
pendidikan SLTP sebanyak 49.338 jiwa. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.6
- 11
Bassesangtempe Utara berikut.
12 Latimojong
522
13 Bupon
617
Tabel 4.6
14 Ponrang
313
Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kelamin Dan Pendidikan
15 Ponrang Selatan
308
Yang Ditamatkan di KabupatenLuwu, 2012
16 Bua
766
Pendidikan Yang Ditamatkan Laki-Laki Perempuan Jumlah
17 Walenrang
1,305
18 Walenrang Timur
1,542
Tidak/ Belum Pernah Sekolah 5,289 10,079 15,368
19 Lamasi
1,909
Tidak Punya 29,363 33,561 62,924
20 Walenrang Utara
1,826
SD
37,632 37,416 75,048
21 Walenrang Barat
1,194
SLTP 25,870 23,468 49,338
22 Lamasi Timur
1,162
SLTA 19,501 18,124 37,625 Jumlah 2012 16,670 SMK
4,788 2,807 7,595 2011 16,557
Diploma I/II 357 1,444 1,801
2010 16,171
Diploma III/Sarjana Muda 709 2,057 2,766 Sumber : Kabupaten Luwu Dalam Angka Tahun 2013
4.7.3 Perkembangan PDRB kabupaten/kota
Tabel 4.8 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut LapanganKondisi perekonomian suatu daerah/wilayah sangat tergantung pada potensi dan Usaha Di Kabupaten Luwu (Juta Rupiah), 2010-2012 sumber daya alam yang dimiliki, dan kemampuan daerah itu. Untuk mengembangkan
LAPANGAN USAHA 2010 2011 2012
potensi yang dimiliki, berbagai kebijaksanaan, langkah dan upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah khususnya pemerintah Kabupaten Luwu untuk meningkatkan roda
1 PERTANIAN 1,850,037.78 2,151,037.38 2,500,663.94 perputaran perekonomian daerah ini.
a. Tanaman Bahan Makanan 416,869.66 433,166.25 486,087.55
Total PDRB Kabupaten Luwu pada tahun 2012 atas dasar berlaku mencapai
b. Tanaman Perkebunan 930,625.15 1,070,043.57 1,192,279.48
nilai sebesar 5.030.495,95 (juta rupiah). PDRB Kabupaten Luwu terhadap PDRB
c. Peternakan dan Hasil-Hasil 63,520.29 72,781.76 82,802.13 Sulawesi Selatan pada tahun yang sama mempunyai kontribusi yang relatif besar.
d. Kehutanan 22,995.89 25,509.39 28,224.56
e. Perikanan 416,026.78 549,536.42 711,270.22
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Luwu pada kurun waktu 2010-2012 berturut-turut
2 PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 28,075.20 34,419.20 40,162.16 sebesar 6,95 persen, 7,47 persen, dan 7,49 persen. Pada tahun 2012 pertumbuhan
- a. Minyak dan Gas Bumi -
ekonomi Kabupaten Luwu 7,97 persen, yaitu dari angka PDRB sebesar 1.817.943,58
b. Pertambangan Tanpa Migas
- (juta rupiah) pada tahun 2011 menjadi 1.954.090,35 (juta rupiah) tahun 2012.
c. Penggalian 28,075.20 34,419.20 40,162.16
Sektor ekonomi yang paling tinggi laju pertumbuhan pada tahun 2012 adalah
3 INDUSTRI PENGOLAHAN 266,232.00 279,998.25 295,222.09 sektor Pengangkutan dan Komunikasi dengan angka pertumbuhan sebesar 17,19
a. Industri Migas
persen dengan nilai PDRB atas dasar harga konstan 35.924,78 (juta rupiah) pada tahun
1. Pengilangan Minyak - - -
- 2. Gas Alam Cair
2011 menjadi 42.100,66 (juta rupiah) pada tahun 2012, selanjutnya sektor Listrik, Gas,
b. Industri Tanpa Migas 266,232.00 279,998.25 295,222.09
dan Air Bersih dengan laju pertumbuhan pada tahun 2012 sebesar 16,89 persen
1. Makanan, Minuman & Tambakau 12,808.57 14,605.31 16,220.67 dengan nilai PDRB sebesar 5.201,77 (juta rupiah).
2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas Kaki 1,615.24 1,973.15 2,393.58
Sektor selanjutnya yang berada pada peringkat ketiga adalah sector Keuangan,
3. Barang Kayu & Hasil Hutan Lainnya 234,613.81 242,670.82 255,262.56
Persewaan dan Jasa Perusahaan dimana pertumbuhannya sebesar 12,42 persen
4. Kertas dan Barang Cetakan 451.31 491.53 533.90
dengan nilai PDRB sebesar 55.436,13 (juta rupiah). Kemudian peringkat selanjutnya
5. Pupuk, Kimia & Brg. Dari Karet 2,484.64 3,201.45 3,673.19
6. Semen & brg. Galian Bukan Logam 1,028.47 1,148.51
- 7. Logam dasar Besi & Baja
adalah sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran dengan laju pertumbuhan ekonomi
74.75 - -
sebesar 12,01 persen dengan nilai PDRB atas dasar harga konstan 236.576,25 (juta
8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 6,477.21 8,564.59 9,395.87 rupiah).
9. Barang Lainnya 6,677.99 7,342.88 234 20/33
Peringkat berikutnya adalah sektor Pertambangan dan Penggalian dimana
4 LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 7,230.06 8,747.36 10,523.31 tercatat laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2012 sebesar 9,72 persen dengan nilai
a. Listrik 5,675.07 6,876.27 8,036.21
PDRB sebesar 20.255,05 (juta rupiah). Selanjutnya Bangunan dengan pertumbuhan
b. Gas
ekonomi sebesar 8,40 persen, diikuti sektor Pertanian sebesar 7,60 persen, sektor
c. Air Bersih 1,554.99 1,871.09 2,487.10
5 BANGUNAN 263,191.85 316,708.54 363,395.13 Jasa-Jasa sebesar 2,67 persen, dan terakhir sektor Industri Pengolahan dengan
6 PERDAG., HOTEL & RESTORAN 415,081.91 519,683.09 607,355.89 pertumbuhan ekonominya sebesar 1,81 persen.
a. Perdagangan Besar & Eceran 409,650.86 513,118.15 599,840.29
b. Hotel 895.27 1,302.09 1,449.50
c. Restoran 4,535.77 5,262.85 6,066.09
7 ANGKUTAN & KOMUNIKASI 65,677.26 83,840.50 101,866.60 a. Angkutan 47,736.92 62,112.52 74,619.40
1. Angkutan Rel
2. Angkutan Jalan Raya 44,346.43 61,215.65 73,674.77
3. Angkutan Laut 2,575.92 - - 4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr.
5. Angkutan Udara 110.89 107.48
83.97
6. Jasa Penunjang Angkutan 703.67 789.39 860.66
b. Komunikasi 17,940.36 21,727.98 27,247.20
1. Pos & Telekomunikasi 17,940.36 21,727.98 27,247.20
2. Jasa Penunjang Komunikasi
8 KEU., PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 92,940.57 106,279.29 123,314.80
a. Bank 42,998.00 49,504.45 56,719.21
b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank 1,544.41 1,961.96 2,241.57
c. Jasa Penujnang Keuangan
d. Sewa Bangunan 47,466.81 54,178.40 63,581.47
e. Jasa Perusahaan 471.35 634.48 772.55
9 JASA-JASA 729,626.30 850,436.78 987,992.02
a. Pemerintahan Umum 724,092.41 843,724.41 979,118.25
1. Adm., Pemerintah & Pertahanan 453,908.67 532,386.99 572,583.77
2. Jasa Pemerintah Lainnya 270,183.73 311,337.42 406,534.48
b. Swasta 5,533.90 6,712.38 8,873.77
1. Sosial Kemasyarakatan 3,274.26 3,795.97 4,973.21
2. Hiburan & Rekreasi 159.58 213.28 268.59
3. Perorangan & Rumah Tangga 2,100.05 2,703.12 3,631.96
PRODUK DOMESTIK BRUTO 3,717,632.93 4,351,150.40 5,030,495.95 Sumber : Kabupaten Luwu Dalam Angka Tahun 2013