Uji Pendahuluan Teratogenik Kulit Batang Kayu Manis Cina (Cinnamomi Cortex) Dosis 125 mg kg BB dan 250 mg kg BB Pada Morfologi Luar Fetus Tikus. - Ubaya Repository

ABSTRAK
J>ada masa kchamilan scring timbul bcrbagai kcluhan pada ibu scpcrti

mual, sesak nafas dan sebagainya. Untuk menghilangkan ketidaknyamanan
tersebut, wanita hamil sering menggunakan berbagai jenis obat tanpa menyadari
efek samping yang dapat mengancam janin di dalam kandungan seperti keguguran
dan kelainan pada janin ( efek teratogenik).
Sebagian masyarakat masih menggunakan obat tradisional yang berasal
dari bahan alam sebagai sarana penyembuhan, salah satunya adalah tanaman
Kayu Manis Cina (Cinnamomi cassia). Tanaman ini dapat mengatasi keluhankeluhan pada wanita hamil dengan khasiat yang dimilikinya. Penehtian ini
dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya efek teratogenik dari kulit batang
Kayu Manis Cina (Cinnamomi cassia Cortex) bila tanaman ini digunakan pada
masa kehamilan.
Uji pengahuluan teratogenik dari kulit batang Kayu Manis Cina
(Cinnamomi cassia Cortex) ini dilakukan dengan menggunakan hewan coba tikus
yang terbagi menjadi 1 kelompok kontrol yang diberi air suling dan 2 kelompok
perlakuan yang diberi larutan uji . Masing-masing kelompok terdiri dari 6 ekor
tikus. Pemberian larutan uji diberikan peroral pada tikus hamil usia 6-15 hari ,
dengan dosis 125 mg/Kg BB dan 250 mg!Kg BB masing-masing dalam bentuk
seduhan 1,875 %dan 3,75 %.
Pengamatan dilakukan dengan pembedahan pada usia kehamilan 20 hari.

Parameter yang diamati yaitu morfologi luar fetus, jumlah korpora lutea, jumlah
fetus total, berat badan masing-masing fetus, serta titik-titik implantasi.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pemberian kulit batang
Kayu Manis Cina (Cinnamomi cassia Cortex) dosis 125 mg!Kg BB dan 250
mg!Kg BB masing-masing dalam bentuk seduhan 1,875% dan 3,75% tidak
.menimbulkan efek teratogenik pada pengamatan morfologi luar fetus tikus.

11

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PROPOFOL 0,5 Mg/KG/BB DENGAN LIDOCAIN 2 Mg/KG/BB DALAM MENCEGAH KEJADIAN SPASME LARING PASCA EKSTUBASI.

0 0 14

Uji Pendahuluan Teratogenik Kulit Batang Kayu Manis Cina (Cinnamomi cassia Cortex) Dosis 500 mg kg BB Dan 1000 mg kg BB Terhadap Jaringan Lunak Fetus Tikus - Ubaya Repository

0 0 1

Uji Pendahuluan Teratogenik Seduhan Kulit Batang kayu Manis Cina (Cinnamomi cassia Cortex) Dosis 500 mg kg BB dan 1000 mg kg BB terhadap Morfologi Luar Fetus Tikus - Ubaya Repository

0 0 1

Uji Pendahuluan Teratogenik Kulit Batang Kayu Manis Cina (Cinnamomi cassia Cortex) Dosis 125 mg kg BB dan 250 mg kg BB Terhadap Jaringan Lunak Fetus Tikus - Ubaya Repository

0 0 1

Uji pendahuluan teratogenik ekstrak air buah adas (Foeniculi Fructus) dosis 0,25 g kg BB, 0,5 g kg BB, 1 g kg BB terhadap morfologi fetus tikus - Ubaya Repository

0 1 1

Perbandingan Priming Atracurium 0.05 mg Kg BB Intravena Dengan Pretreatment Magnesium Sulphate 30 mg Kg BB Intravena Terhadap Mula Kerja Atracurium Dan Kemudahan Intubasi

0 0 17

Perbandingan Priming Atracurium 0.05 mg Kg BB Intravena Dengan Pretreatment Magnesium Sulphate 30 mg Kg BB Intravena Terhadap Mula Kerja Atracurium Dan Kemudahan Intubasi

0 0 2

Perbandingan Priming Atracurium 0.05 mg Kg BB Intravena Dengan Pretreatment Magnesium Sulphate 30 mg Kg BB Intravena Terhadap Mula Kerja Atracurium Dan Kemudahan Intubasi

0 0 10

Perbandingan Priming Atracurium 0.05 mg Kg BB Intravena Dengan Pretreatment Magnesium Sulphate 30 mg Kg BB Intravena Terhadap Mula Kerja Atracurium Dan Kemudahan Intubasi

0 1 23

Perbandingan Priming Atracurium 0.05 mg Kg BB Intravena Dengan Pretreatment Magnesium Sulphate 30 mg Kg BB Intravena Terhadap Mula Kerja Atracurium Dan Kemudahan Intubasi

0 1 5