Perbandingan Priming Atracurium 0.05 mg Kg BB Intravena Dengan Pretreatment Magnesium Sulphate 30 mg Kg BB Intravena Terhadap Mula Kerja Atracurium Dan Kemudahan Intubasi

RINGKASAN

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan alternatif cara yang lebih efektif untuk
mempercepat mula kerja atracurium dan menilai kemudahan intubasi.

Metode : Uji klinis acak tersamar ganda pada 45 pasien, usia 21 - 60 tahun, PS-ASA 1 dan 2
yang akan menjalani operasi elektif dengan anestesi umum di Rumah Sakit Haji Adam Malik.
Sampel dibagi menjadi tiga kelompok masing-masing terdiri dari 15 orang. Kelompok kontrol
adalah pasien-pasien yang tidak mendapat perlakuan priming maupun pretreatment magnesium
sulphate sebelum pemberian atracurium 0.5 mg/kg bb iv, kelompok priming adalah yang
mendapatkan priming 0.05 mg/kg bb iv 3 menit sebelum pemberian dosis atracurium 0.45 mg/kg
bb, dan kelompok pretreatment, yang mendapat magnesium sulphate 30 mg/kg bb iv 15 menit
sebelum pemberian atracurium 0.5 mg/kg bb iv. Dilakukan pencatatan waktu yang dibutuhkan
dari injeksi atracurium sampai nilai TOF < 2 dan skor kemudahan intubasi.

Hasil : Pada kelompok kontrol rerata waktu mula kerja atracurium adalah 208 (SB 47.5) dengan
IK 95 % (181.7-234.3) detik, kelompok priming 134.6 (SB 35.6) dengan IK 95% (114.5-154.4)
detik, dan kelompok magnesium 99.3 (SB 17.5) dengan IK 95% (89.6-109) detik. Hasil penilaian
terhadap kemudahan intubasi menunjukkan untuk kelompok priming dan magnesium pada
umumnya dengan kondisi baik sekali.


Kesimpulan : Pretreatment magnesium sulphate 30 mg/kg bb iv 15 menit sebelum atracurium
0.5 mg/kg bb lebih unggul dibandingkan priming 0.05 mg/kg bb iv 3 menit sebelum atracurium
0.45 mg/kg bb iv, dan kontrol, dalam hal mempercepat mula kerja atracurium dan memberikan
kemudahan intubasi.
Kata kunci : Pretreatment magnesium sulphate, Priming, Atracurium

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT

Objective : This research is aimed to obtain a more effective alternative ways to accelerate onset
of atracurium and assess ease of intubation.
Method : Double-blind randomized clinical trial in 45 patients, aged 21-60 years, PS-ASA 1 and
2 which will undergo elective surgery with general anesthesia in Haji Adam Malik Hospital. The
samples were divided into three groups, each composed of 15 people. The control group were
patients who did not receive treatment priming or pretreatment of magnesium sulphate before
giving atracurium 0.5 mg/kg iv, priming group is who received 0.05 mg/kg iv atracurium 3
minutes before dosing atracurium 0.45 mg/kg, and pretreatment group, who received magnesium
sulphate 30 mg/kg iv 15 minutes before administration of atracurium 0.5 mg/kg iv. Is recording
the time required from injection atracurium to TOF values < 2 and ease of intubation scores

Result : In the control group the mean onset time of atracurium is 208 (SD 47.5) with 95% CI
(181.7-234.3) seconds, priming group 134.6 (SD 35.6) with 95% CI (114.5-154.4) seconds, and
the magnesium group 99.3 (17.5 SB ) with 95% CI (89.6-109) seconds. The results of an
assessment of the ease of intubation show for priming and magnesium group in general with
excellent condition.
Conclusion : Pretreatment of magnesium sulphate 30 mg/kg iv 15 minutes before atracurium 0.5
mg/kg superior to priming 0.05 mg/kg iv 3 minutes before 0.45 atracurium mg/kg iv, and
control, in terms of accelerating the onset of atracurium and provide ease of intubation.
Keywords : Pretreatment magnesium sulphate, Priming, Atracurium

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

4 105 105

Perbandingan Efek Klonidin 2mg/Kg Intravena dan Lidokain 2% 1.5 mg/Kg Intravena untuk Mencegah Kenaikan Tekanan Intra Okuler (TIO) selama Tindakan Intubasi Endotrakheal

2 72 111

PERBEDAAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PROPOFOL 0,5 Mg/KG/BB DENGAN LIDOCAIN 2 Mg/KG/BB DALAM MENCEGAH KEJADIAN SPASME LARING PASCA EKSTUBASI.

0 0 14

EFEK ANALGF,SIA KETAMIN 0,1 mg Kg BB INTRAVENA TERHADAP NYERI PENYUNTIKAN PROPOFOL - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 47

Perbandingan Priming Atracurium 0.05 mg Kg BB Intravena Dengan Pretreatment Magnesium Sulphate 30 mg Kg BB Intravena Terhadap Mula Kerja Atracurium Dan Kemudahan Intubasi

0 0 17

Perbandingan Priming Atracurium 0.05 mg Kg BB Intravena Dengan Pretreatment Magnesium Sulphate 30 mg Kg BB Intravena Terhadap Mula Kerja Atracurium Dan Kemudahan Intubasi

0 0 10

Perbandingan Priming Atracurium 0.05 mg Kg BB Intravena Dengan Pretreatment Magnesium Sulphate 30 mg Kg BB Intravena Terhadap Mula Kerja Atracurium Dan Kemudahan Intubasi

0 1 23

Perbandingan Priming Atracurium 0.05 mg Kg BB Intravena Dengan Pretreatment Magnesium Sulphate 30 mg Kg BB Intravena Terhadap Mula Kerja Atracurium Dan Kemudahan Intubasi

0 1 5

Perbandingan Priming Atracurium 0.05 mg Kg BB Intravena Dengan Pretreatment Magnesium Sulphate 30 mg Kg BB Intravena Terhadap Mula Kerja Atracurium Dan Kemudahan Intubasi

0 0 12

Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

1 0 11