Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan RI

PANCASILA DALAM KONTEK
KETATANEGARAAN

Prof. Dr. Sukamto Satoto, S.H., M.H.
Dosen Fakultas Hukum Unja
1

Pancasila Sebagai Dasar Negara,
 Dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
memiliki kedudukan yang sangat penting
karena merupakan suatu
staasfundamentalnorm dan berada pada
hierarkhi tertib hukum tertinggi di
Indonesia
 Pancasila sesuai dengan yang tercantum
dalam pembukaan UUD 1945 adalah
sebagai sumber dari segala sumber
hukum di Indonesia
2

Sistem Ketatanegaran RI berdasarkan

Pancasila dan UUD 1945

Tahapan Amandemen
Struktur Kelembagaan
Sistematika UUD 1945
Jenis-jenis Lembaga

3

Tahapan Amandemen
• 4 (empat) kali amandemen
I. Disahkan: 19 Oktober 1999
II. Disahkan: 18 Agustus 2000
III. Disahkan: 10 Nopember 2001
IV. Disahkan: 10 Agustus 2002
• 3. Struktur UUD
 Pembukaan
 Pasal-pasal (Aturan Tambahan: Pasal 1)
 Note: Pasal 37
4


STRUKTUR KELEMBAGAAN
Setelah amandemen tidak ada lagi
Lembaga Tertinggi Negara dan Lembaga
Tinggi Negara. Lembaga-lembaga yang
ada hanya dapat dilihat dari fungsinya
saja, karena sistematika UUD tidak
berubah, pola pengaturan tetap, artinya
tetap tidak konsisten dalam penyebutan.
5

SISTEMATIKA UUD 1945
BAB I : MPR (Organ/Lembaga)
BAB II : Kekuasaan Pemerintahan Negara
(fungsi)
BAB VII : DPR (Organ/Lembaga)
BAB VIIIA : BPK (Organ/Lembaga)
BAB IX : Kekuasaan Kehakiman (fungsi)
6


JENIS-JENIS LEMBAGA
 Lembaga Perwakilan: (1) MPR pada BAB II, (2) DPR pada BAB VII
Pasal 19-22B, (3) DPD pada BAB VII Pasal 22C-22D
 Presiden-Wakil Presiden (Pasal 4-16) (1) tidak lagi dibedakan kedudukan
Presiden sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan, (2)
Kekuasaan Presiden dibatasi terutama melalui mekanisme
pertimbangan/persetujuan DPR, (3) DPA dihapus tetapi Presiden
membentuk suatu Dewan Pertimbangan (Ps 16)
 BPK (BAB VIIIA Pasal 23E-23G)
Catatan: Pengaturan BPK dalam BAB tersendiri
 Kekuasaan Kehakiman:
1. Mahkamah Agung (Pasal 24A)
2. Mahkamah Konstitusi (Pasal 24C)
3. Komisi Yudisial (Pasal 24 B)
Catatan:
1. Terlalu cepat mengukuhkan 4 lingk perad
2. Fungsi MK
3. Komisi Yudisial; apa kedudukannya?
7


c. BPK (BAB VIIIA Pasal 23E-23G)
Catatan: Pengaturan BPK dalam BAB
tersendiri
d. Kekuasaan Kehakiman:
1. Mahkamah Agung (Pasal 24A)
2. Mahkamah Konstitusi (Pasal 24C)
3. Komisi Yudisial (Pasal 24 B)
Catatan:
1. Terlalu cepat mengukuhkan 4 lingk perad
2. Fungsi MK
3. Komisi Yudisial; apa kedudukannya?
8

Hubungan UUD dengan Batang
Tubuh UUD
 Sistematika UUD 1945 yang terdiri atas:
 1. Pembukaan
 2. Batang Tubuh
 3. Penjelasan ?
 Dari sistematika di atas, jelas Pembukaan UUD 1945

mempunyai kedudukan Lebih tinggi dibanding Batang
tubuh, karena dalam Pembukaan terdapat:
 1. Dasar Negara (Pancasila)
 2. Fungsi Dan Tujuan Bangsa Indonesia
 3. Bentuk Negara Indonesia (Republik)
9

Hubungan Pembukaan UUD
dengan Pancasila
Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945
mengandung pengertian bahwa Pancasila merupakan
substansi esensial dari Pembukaan dan mendapatkan
kedudukan secara yuridis formal dalam Pembukaan,
sehingga rumusan maupaun kedudukannya sebagai dasar
negara adalah sebagaimana yang terdapat dalam UUD
1945, maka rumusan yang menyimpang dari Pembukaan
tersebut adalah sama halnya dengan mengubah secara
tidak sah rumusan Pembukaan UUD 1945
10


Hubungan Pembukaan UUD 1945
dengan Proklamasi Kemerdekaan
 Berpegang pada sifat hubungan antara proklamasi 17 Agustus
dengan Pembukaan UUD 1945 yang tidak hanya menjelaskan
dan menegaskan akan tetapi juga mempertanggungjawabkan
proklamasi, maka hubungan itu tidak hanya bersifat fungsional
korelatif melainkan juga bersifat kausal organis.
 Hal ini menunjukkan hubungan antara Proklamasi dengan
Pembukaan merupakan suatu kesatuan yang utuh, dan apa
yang terkandung dalam pembukaan adalah merupakan
amanat dari seluruh Rakyat Indonesia takkala mendirikan
negara dan untuk mewujudkan tujuan bersama. Oleh karena
itu merupakan suatu tanggung jawab moral bagi seluruh
bangsa untuk memelihara dan merealisasikannya.
11

PEMBAGIAN KEKUASAAN
KEKUASAAN LEGISLATIF
(MEMBENTUK ATURAN HUKUM)
KEKUASAAN EKSEKUTIF

(MELAKSANAKAN ATURAN HUKUM)
KEKUASAAN YUDISIAL (MENGAWASI
PELAKSANAAN ATURAN HUKUM)

12

PEMBAGIAN KEKUASAAN
MELAHIRKAN KONSEP:
ASAS NEGARA HUKUM
DEMOKRASI
KONSTITUSI (NEGARA KESATUAN/
FEDERASI)
HAK ASASI MANUSIA
PARTAI POLITIK
13

ASAS NEGARA HUKUM
RECHTSSTAAT
Mengutamakan prinsip wetmatigheid
yang kemudian menjadi

rechtmatigheid
RULE OF LAW
Mengutamakan prinsip equality
before the law
Keduanya menempatkan pengakuan dan
perlindungan hak-hak asasi manusia

14

DEMOKRASI
PEMERINTAHAN OLEH RAKYAT
Kebanyakan orang mungkin sudah
terbiasa dengan kata demokrasi
Konsep demokrasi masih
disalahpahami dan disalahgunakan
manakala rezim-rezim totaliter dan
diktator militer berusaha
memperoleh dukungan rakyat
dengan menempelkan label
demokrasi pada diri mereka sendiri


15

KONSTITUSI
Konstitusi adalah naskah yang
memaparkan rangka dan tugas-tugas
pokok dari badan-badan “pemerintahan”
suatu negara dan menentukan pokokpokok cara kerja badan-badan tersebut
Sebagai lembaga atau kumpulan asas
yang menetapkan bagaimana kekuasaan
dibagi antara beberapa lembaga negara

16

HAK ASASI MANUSIA
KESERASIAN HUBUNGAN ANTARA PEMERINTAH
DENGAN RAKYAT SANGAT DIUTAMAKAN DAN
MENGEDEPANKAN ASAS KERUKUNAN
BERKEMBANGNYA ELEMEN LAIN YAITU KONSEP
NEGARA HUKUM PANCASILA

TERJADINYA HUBUNGAN FUNGSIONAL YANG
PROPORSIONAL ANTAR KEKUASAAN NEGARA,
PENYELESAIAN SENGKETA SECARA MUSYAWARAH,
DAN PERADILAN ADALAH SARANA TERAKHIR.
DALAM HAL PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA
TIDAK HANYA MENEKANKAN HAK DAN KEWAJIBAN
SAJA, TETAPI JUGA TERJALINNYA KESEIMBANGAN
ANTARA HAK DAN KEWAJIBAN
17

PARTAI POLITIK
(URGENSI PARPOL DALAM BERNEGARA)
MENGAPA HARUS ADA PARTAI POLITIK
(TIDAK TERLEPAS DARI TINGGINYA
DINAMIKA MASYARAKAT YANG
MEMBUTUHKAN FASILITAS SISTEMIK)
PARPOL DALAM INTERAKSI ANTARA
NEGARA DENGAN RAKYAT (PARTISIPASI
MASYARAKAT MENJADI KUNCI DALAM
MENGIDENTIFIKASI KUALITAS KIPRAH DARI

LEMBAGA SOSIAL POLITIK YANG HIDUP DI
MASYARAKAT)

18

Terima Kasih

19