PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN D

PANCASILA DALAM KONTEKS
KETATANEGARAAN
DISUSUN DALAM RANGKA MEMENUHI TUGAS
PENGANTAR PENDIDIKAN
Dosen Pengampu:
Bapak Moh. Badrus Sholichin, S.Pd., MA

Disusun Oleh:
Kelompok II
1. Lailatul Tarwiyah

(931313616)

2. Febrian Wahyu S

(931314316)

3. Husna Alfina

(931314716)


4. Binti Rosidah

(931315316)

5. Siti Nur Fadhilah

(931316116)

Program Studi Ekonomi Syari’ah
Jurusan Syari’ah
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kediri 2016

Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami ucapkan
sholawat serta salam kepada Nabi Muhammad Saw. beserta para sahabat dan
keluarganya.
Tidak lupa ucapan terimakasih kami sampaikan atas bantuan dari temanteman serta dosen pengajar yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,

kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, demi
kesempurnaan makalah ini pada tugas-tugas makalah selanjutnya.
Terlepas dari kekurangan-kekurangan makalah ini, kami berharap semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan menjadikan amal saleh. Amin.

Kediri, 7 Oktober 2016

Tim Penyusun

i

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

i

Daftar Isi

ii


BAB I Pendahuluan

1

1.1 Latar Belakang

1

1.2 Rumusan Masalah

1

1.3 Tujuan

2

BAB II Pembahasan

3


2.1 Pengertian

3

2.2 Dasar Hukum

3

2.3 Tujuan dan Alat Sarana Thaharah

4

2.4 Macam-Macam Thaharah

6

2.5 Hubungan Thaaharah Dengan Kebersihan Dan Keindahan
Lingkungan
BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan
Daftar Pustaka

7
9
13
14

ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dasar Negara bangsa Indonesia terdiri dari lima sila, digali dari
kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia, sehingga Pancasila di
samping sebagai Dasar Negara, juga sebagai Pandangan Hidup bangsa
Indonesia.1
Pengertian Dasar Negara sering disebut dengan istilah-istilah lain,
misalnya: Dasar Falsafah Negara, ideologi negara dan sebagainya,
sedangkan pandangan hidup sering disebut sebagai falsafah hidup,

pegangan hidup, pedoman hidup, dan ada pula dengan istilah asing way of
life,dan sebagainya. Pandangan hidup suatu bangsa adalah penting karena
dengan pandangan hidup suatu bangsa akan berdiri kokoh dan mengetahui
dengan jelas ke arah mana tujuan yang ingin dicapai.2
Dalam suatu wilayah negara, pastilah dihuni oleh sejumlah
penduduk. Salah satu unsur terbentuknya suatu negara adalah adanya
rakyat (warga negara). Warga negara adalah anggota dari suatu negara
atau orang-orang yang menjadi bagian dari suatu negara. Warga Negara
juga memiliki hak dan kewajiban warga negara diatur dalam undangundang dasar dan peraturan perundang-undangan lainnya.3
1.2 Rumusan masalah
1.) Apa hubungan Negara dengan Warganegara dan penduduk?
2.) Apa saja hak dan kewajiban sebagai warganegara?2
3.) Apa pengertian dari pancasila sebagai pandangn hidup?

1

Kabul Budiyono, Pendidikan Pancasila, (Jakarta: Alfabeta, 2012), 44.
Ibid.
3
Bambang Tri Purwanto, KEWARGANEGARAAN 1, (Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri,

2010), 99.
2

1

1.3 Tujuan
1.) Mengetahui hubungan antara negara dengan Warganegara dan
penduduk
2.) Mengetahui kewajiban dan hak warga negara
3.) Mengetahui kesamaan kedudukan warganegara dalam hukum dan
pemerintahan

2

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Penafsiran, Kedudukan, dan Peranan Pancasila
1. Penafsiran Konstitusional
Sampai dengan awal orde baru rumusan Pancasila terdapat di

dalam Mukaddimah Konstitusi RIS atau Mukaddimah UUDS 1950.
Bahkan di dalam buku-buku atau tulisan-tulisan terdapat bermacammacam rumusan yang mirip dengan rumusan konsep dasar Negara dari Ir.
Soekarno, Yamin dan sebagainya. Tetapi demikian tidak benar dan bisa
menimbulkan tafsir yang berbeda-beda sehingga merugikan pelaksanaan
Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Sehubungan
dengan itu dikeluarkan Instruksi Presiden No. 12 Tahun 1968 tanggal 13
April 1968. Isinya mengintruksikan agar sila-sila dalam pancasila harus
dibaca atau diucapkan sesuai tata urutan dan rumusan sebagaimana
tercantum di dalam Pembukaan UUD 1945.
Penafsiran Pancasila harus bersumber dan berdasarkan Pembukaan
dan Batang Tubuh UUD 1945 karena mengandung nilai-nilai dasar dan
asas perwujudan Pancasila yang disepakati oleh bangsa Indonesia.
Penafsiran pancasila yang dapat di pertanggung jawabkan adalah
penafsiran secara uraian tafsiran tersebut harus dapat di terima oleh akal
sehat dan dapat dipertanggung jawaban secara ilmiah.

2. Dua Tafsir Pokok Pancasila sebagai Dasar Negara.
Dua tafsir pokok terhadap pancasila dasar Negara yaitu, :
1. Pancasila dasar negara secara umum tidak dapat di rubah
Pancasila yang resmi adalah pancasila yang tercantum dalam

pembukaan UUD 1945, karena Pembukaan UUD 1945 memenuhi
syarat Pokok Kaidah Negara yang Fundamentil.
3

Pembukaan UUD 1945 disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945
berlandaskan Proklamasi 17 Agustus 1945. Pembukaan UUD 1945
merupakan pernyataan lahirnya Negara Republik Indonesia dan
merupakan Pokok Kaidah Negara yang Fundamentil karena memiliki
kedudukan tetap, tidak dapat diubah atau ditiadakan, terlekat pada
kelangsungan hidup Negara Republik Indonesia.Menurut Prof. Dr.
Notonegoro, S.H., bahwa Pembukaan UUD 1945 merupakan “Ijab
Kabul”-nya Negara Republik Indonesia sehingga berlaku untuk
selamanya.3
Dengan demikian jelas bahwa Pembukaan UUD 1945 baik dilihat
sebagai Pokok Kaidah Negara yang Fundamentil, atau dilihat sebagai
Pernyataan Kemerdekaan yang terperinci, maupun sebagai Ijab
Kabulnya Negara Republik Indonesia secara hukum tidak dapat diubah.
2. Pancasila memenuhi syarat “Dasar Filsafat Negara”
3. Kedudukan Pancasila
Dasar negara bangsa Indonesia terdiri dari lima asas atau dikenal

dengan sila digali dari kepribadian dan falsafah hidup bangsa indonesia,
sehingga pancasila disamping sebagai dasar negara, juga sebagai falsafah
hidup bangsa Indonesia, sehingga Pancasila disamping sebagai dasar
negara juga sebagai falsafah hidup atau pandangan hidup bangsa
Indonesia.
Pengertian dasar negara sering disebut dengan istilah-istilah lain,
misalnya: dasar falsafah negara,ideologi negara, dan sebagainya,
sedangakn pandangan hidup sering disebut sebagai falsafah hidup,
pegangan hidup, pedoman hidup, dan ada pula dengan istilah way of
livedan sebagainya.

3

Kabul Budiyono, Pendidikan Pancasila, (Jakarta: Alfabeta, 2012), 36-39.

4

Dapat diambil kesimpulan, bahwa pengertian dan kedudukan
Pancasila mencangkup dua pengertian atau kedudukan pokok, yaitu:
1. Pancasila sebagai dasar negara RI.

2. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.4

4. Pengertian Pancasila sebagai Dasar Negara
Pengertian

Pancasila sebagai Dasar Negara tercantum dalam

pembukaan UUD 1945, sedangkan UUD 1945 itu merupakan pokok
kaidah Negara yang fundamental,yang mempunyai kedudukan yuridiskonstitusional kuat sekali sehingga dengan jalan hukum tidak dapat
dirubah.
Pancasila sebagai dasar Negara dapat diberikan penjelasan sebagai
berikut:
a. Pancasila sebagai Dasar Negara berati Pancasila dipergunakan sebagai
dasar untuk mengatur penyelengggaraan Negara, dan dalam hal ini
Pancasila sebagai dasar Negara merupakan “sumber dari segala sumber
hukum” dalam Negara Republik Indonesia.
b. Pancasila sebagai Dasar Negara adanya sejak tanggal 18 Agustus
19445, yaitu saat disahkanya pembukaan UUD 1945 oleh PPKI dimana
tercantum Pancasila Dasar Negara.
c. Pancasila sebagai Dasar Negara yang merupakan sumber dari segala
sumber hukum itu dijabarkan ke dalam peraturan perundang-undagan
Republik Indonesia, sehingga mempunyai sanksi hukum terhadap
pelanggarnya.
d. Pancasila sebagai Dasar Negara tercantum di dalam Pembukaan UUD
1945 sebagai Pokok Kaidah Negara yang fundamental secara hokum
tidak dapat diubah.5
4

Kabul Budiyono, Pendidikan Pancasila, (Jakarta: Alfabeta, 2012), 43-44.

5

Kabul Budiyono, Pendidikan Pancasila, (Jakarta: Alfabeta, 2012), 45.

5

5. Pengertian Pancasila sebagai Pandangan Hidup
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup biasa juga disebut Falsafah
Hidup. Pandangan Hidup merupakan kristalisasi dan isnstitusionalis dari
pada nilai-nilai yang dimiliki suatu bangsa yang diyakini kebenaranya,
sehingga menimbulkan tekat untuk mewujudkannya. Pandangan hidup
suatu bangsa adalah penting, karena dengan pandangan hidup suatu bangsa
akan berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas kearah mana tujuan yang
ingin dicapai.
Pancasila sebagai pandangan hidup dapat diberi penjelasan lebih
lanjut sebagai berikut:
a. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup berarti pancasila digunakan
sebagai pedoman hidup, pedoman untuk bersikap dan bertingkah laku
dalam kehidupan sehari-harinya dalam kehidupan bermasyarakat,
berbagsa dan bernegara.
b. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup adanya sejak dahulu, ia tumbuh
dan berkembangnya bangsa Indonesia itu sendiri.
c. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup mempunyai sanksi social atau
sanksi moral.
d. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup sudah tidak mungkin di pisahkan
dari kehidupan bangsa Indonesia, karena sudah merupakan “ jiwa dan
kepribadian Bangsa Indonesia”.6
6. Beberapa Peranan Lainnya Dari Pancasila
a. Pancasila Sebagai Jiwa dan Kepribadian Bangsa Indonesia
Menurut

Kamus

Besar

Bahasa

Indonesia

karangan

Poerwodarminto, pribadi berarti diri manusia atau diri sendiri
kepribadian dalam tulisan ini diambil dari istilah pesikolopi

6

Kabul Budiyono, Pendidikan Pancasila, (Jakarta: Alfabeta, 2012), 46.

6

Kepribadian yang merupakan salah satu cabang ilmu Psikologi. Di
dalam bahasa Indonesia ilmu watak atau ilmu perangai atau
karakterologi, psikologi kepribadian dan teori kepribadian. Dalam
tulisan ini istilah yang dianggap tepat adalah psikologi kepribadian
atau di singkat dengan kepribadian.
Kepribadian bukan hanya mencankup sifat-sifat yang positif, sifatsifat yang menarik ataupun segala sesuatu yang Nampak secara lahiriah,
tetapi juga meliputi dinamika, yakni mekanisme yang menggerakan
seseorang untuk berbuat seperti yang ia perbuat.
Berikut ini definisi yang digunakan dalam psikologi modern,
kepribadian ialah:
1. Kecenderungan berbuat,

berfikir atau merasakan dengan cara

terentu.
2. Kecenderugan ini tersusun di dalam suatu sistem yang dinamis, yang
bersifat unik dan berbeda bagi setiap orang.
3. Merupakan produk (antara factor social dan factor individu bersamasama).7
Segi-segi kepribadian adalah :
a. Self
Adalah organisasi yang dinamis dari system psikhophi sisi
individu

yang

menentukan

penyesuaian

dirinya

terhadap

lingkungannya secara unik.
b. Personality traits
Adalah

kecenderungan-kecenderungan

umum

yang

beraneka ragam untuk mengevaluasi situasi-situasi dengan caracara tertentu.

7

Kabul Budiyono, Pendidikan Pancasila, (Jakarta: Alfabeta, 2012), 48.

7

c. Intelligence
Adalah kesiagaan abilitas belajar, kecepatan melihat
hubungan-hubungan, kesanggupan memutuskan sesuatu dengan
cepat dan tepat.
d. Masalah Emosional Tone
Merupakan suatu segi dari kepribadian ini sering pula
diberi istilah “temperamen” istilah ini dipergunakan waktu
melukiskan nada emosi yang terjadi pada seseorang.
Unsur-unsur pancasila adalah unsur-unsur kepribadian
bangsa Indonesia, karena itu adalah logik bila Pacasila merupakan
kepribadian bangsa Indonesia.8
b. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia secara Historis.
Pada tanggal 18 Agustus 1945 merupakan perjanjian luhur dari
seluruh bangsa Indonesia. Dan dalam kenyataan Pancasila baik sebagai
dasar Negara maupun sebagai pandangan hidup telah disepakati oleh
bangsa

Indonesia

baik

sebelum

maupun

sesudah

Proklamasi

Kemerdekaan bangsa Indonesia.9
c. Pancasila sebagai Sarana Pemersatu Bangsa Indonesia.
Bangsa Indonesia dapat dikalahkan oleh penjajah antara lain
karena bangsa Indonesia waktu itu tidak bersatu. Perpecahan diantara
mereka telah membuktikan kelemahan mereka sendiri sehingga gagal
untuk mengusir penjajah dari bumi Indonesia. Karena itu mereka harus
mau bersatu, untuk itu harus ada pedoman sebagai pengikat lebih lebih
bangsa Indonesia dianugrahi oleh Tuhan Yang Maha Esa yang sangat
majemuk, baik ditinjau dari segi etnis, suku, adat istiadat, bermacammacam bahasa daerah, bakan bermacam-macam kepercayaan.10
8

Kabul Budiyono, Pendidikan Pancasila, (Jakarta: Alfabeta, 2012), 52.

9

Kabul Budiyono, Pendidikan Pancasila, (Jakarta: Alfabeta, 2012), 53.

10

Ibid, hlm. 53.

8

2.2. Hubungan Negara dengan Warganegara dan Penduduk
1. Siapa Warganegara
Pasal 26 ayat 1 mengatursiapa-siapa saja yang termasuk
warganegara dari RI.Dengan tegas dinyatakan bahwa yang menjadi
warganegara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang
bangsa lain,misalnya peranakan Belanda, peranakan Tionghoa, peranakan
Arab yang bertempat tinggal di Indonesia, mengakui Indonesia sebagai
tanah airnya dan bersikap setia kepada Negara RI yang disahkan dengan
UU sebagai warganegara.11
2. Kesamaan Kedudukan dalam Hukum dan Pemerintahan
Negara RI menganut asas bahwa setiap warganegara mempunyai
kedudukan yang sama dihadapan hukum dan Pemerintah.
Pada pasal 27 ayat 1 menyatakan bahwa kesamaan kedudukan
warganegara di dalam hukum dan pemerintahan dan berkewajiban
menjunjung hukum dan pemerintahan dengan tidak ada kecualinya.Hal ini
menunjukka adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban , dan tidak
adanya diskriminasi di antara warganegara baik mengenai haknya maupun
kewajibannya.
Mengenai ketetapan MPR No. III/MPR/1973 yang mengharuskan
calon Wakil Presiden harus orang Indonesia.Pasal 8 UUD 1945 yang
mengatur

bahwa

apabila

Presiden

tidak

dapat

melakukan

kewajibannya(berhalangan tetap) dalam masa jabatannya ,maka ia akan
diganti oleh Wakil Presiden sampai habis masa jabatannya.
Pada masa penjajahan Belanda di Indonesia berlaku hukum
kolonial yang membagi penduduk menjadi beberapa golongan , golongan
11

Kabul Budiyono, Pendidikan Pancasila, (Jakarta: Alfabeta, 2012), 105.

9

Bumi

Putera

dianggap

golongan

yang

paling

rendah

tingkat

kedudukannya, hal ini tercermin pada kenyataan dimana hak untuk
mendapat kesempatan dan perlakuan sama bagi penduduk asli sangat
dibatasi, malah diperketat sedemikian rupa agar jangan sampai
mengancam dominasi dan kedudukan pemerintah kolonial khususnya
kedudukan penduduk keturunan Belanda.
Akibat dari perlakuan yang tidak adil selama beberapa generasi
ini,akhirnya lama kelamaan menimbulkan rasa kurang percaya pada
bangsa Indonesia untuk bisa mengurus dan memrintah diri sendiri, yang
justru sangat diinginkan oleh Pemerintah Belanda tumbuh pada rakyat
Indonesia guna memperlanggeng pemerintahan kolonialnya.
Kesadaran dan kepercayaan terhadap kemampuan bangsa sendiri
untuk mereka memperkuat keyakinan tokoh-tokoh yang merancang dan
mensahkan UUD 1945, bahwa yang bisa memahami dan menghayati
sepenuhnya apa yang menjadi tujuan rakyat Indonesia memproklamirkan
kemerdekaan hanyalah penduduk Bumi Putera yang telah mengalami
penindasan dan penderitaan selama beberapa abad di zaman penjajahan
kolonial.12
3. Hak Atas Pekerjaan dan Penghidupan Yang Layak
Pasal 27 ayat 2 menyatakn bahwa tiap-tiap waraganegara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. Pasal ini memancarkan asas
keadilan sosial dan kerakyatan.13
4. Kemerdekaan Berserikat dan Berkumpul
Pasal 28 menetapkan hak warganegara dan penduduk untuk
berserikat dan berkumpul,mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan
dan sebagainya.14
12

Kabul Budiyono, Pendidikan Pancasila, (Jakarta: Alfabeta, 2012), 105-107.

13

Kabul Budiyono, Pendidikan Pancasila, (Jakarta: Alfabeta, 2012), 108.

10

5. Kemerdekaan Memeluk Agama
Pasal 29 ayat 1 UUD 1945 menyatakan : “Negara berdasarkan atas
Ketuhanan Yang Maha Esa“. Selanjutnya dalam penjelasan dinyatakan
bahwa ayat ini menyatakan kepercayaan bangsa Indonesia terhadap
Tuham Yang Maha Esa.
Pasal 29 ayat 2 menyatakan: “Negara menjamin kemerdekaan tiaptiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat
menurut agama dan kepercayaannya”. Kebebasan agama merupakan salah
satu hak yang paling asasi di antara hak-hak asasi manusia, karena
kebebasan beragama itu langsung bersumber pada martabat manusia
sebagai makhluk ciptaan Tuhan.15
6. Hak dan Kewajiban Pembelaan Negara
Pasal 30 ayat 1 UUD 1945 menyatakan hak dan kewajiban setiap
warganegara ikut serta dalam usaha membela negara.UU No. 20 Tahun
1982 tentang Ketentuan-ketentuan pokok Pertahanan Keamanan Negara
Republik Indonesia.16
7. Hak Mendapat Pengajaran
Sesuai dengan tujuan RI yang tercermin dalam alinea ke-4
Pembukaan UUD 1945, bahwa Pemerintah Negara Indonesia antara lain
berkewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa, maka Pasal 31 ayat 1
menetapkan bahwa tiap-tiap warganegara berhak mendapat pengajaran.17

8. Kebudayaan Nasional Indonesia
Pasal 32 menetapkan agar pemerintah memajukan Kebudayaan
Nasional Indonesia.Penjelasan UUD 1945 memberikan rumusan tentang

14

Ibid, hlm. 108.

15

Ibid, hlm. 108.

16

Kabul Budiyono, Pendidikan Pancasila, (Jakarta: Alfabeta, 2012), 109.

17

Ibid, hlm. 109.

11

kebudayaan bangsa itu ialah “Kebudayaan yang timbul sebagai usaha
budidaya rakyat Indonesia seluruhnya”termasuk” kebudayaan lama dan
asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah di
seluruh Indonesia”.18
9. Kesejahteraan Sosial
Pasal 33 dan 34 UUD 1945 mengatur kesejahteraan sosial .Pasal
33 yang terdiri dari 3 ayat menyatakan :
a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan
b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara
c. Bumi dan air serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh Negara dan dipergunakan intuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
Pasal 33 ini merupakan pasal yang penting, karena pasal
menyangkut

pelaksanaan

daripada

perekonomian

dan

keadilan

sosial.Semangat mewujudkan keadilan sosial terpancar pula di dalam pasal
berikutnya ,yaitu Pasal 34 yang mengatur bahwa fakir miskin dan anakanak terlantar dipelihara oleh negara.19

18

Kabul Budiyono, Pendidikan Pancasila, (Jakarta: Alfabeta, 2012), 110.

19

Kabul Budiyono, Pendidikan Pancasila, (Jakarta: Alfabeta, 2012), 111.

12

Bab III
2.3 Kesimpulan
Dalam suatu wilayah negara, pastilah dihuni oleh sejumlah penduduk. Salah
satu unsur terbentuknya suatu negara adalah adanya rakyat (warga negara). Warga
negara adalah anggota dari suatu negara atau orang-orang yang menjadi bagian
dari suatu negara.
Hak dan kewajiban sebagai warganegara:
1. Hak Atas Pekerjaan dan Penghidupan Yang Layak
2. Berserikat dan Berkumpul
3. Memeluk Agama
4. Hak dan Kewajiban Pembelaan Negara
5. Hak Mendapat Pengajaran
6. Kebudayaan Nasional Indonesia
7. Kesejahteraan Sosial
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup berarti pancasila digunakan sebagai
pedoman hidup, pedoman untuk bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan
sehari-harinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbagsa dan bernegara.

13

Daftar pustaka
Budiono Kabul.PENDIDIKAN PANCASILA Untuk Perguruan Tinggi.Bandung:
Alfabeta.2012.
Purwanto Bambang Tri. KEWARGANEGARAAN 1. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri.2010.

14