Potensi Pengembangan Agrowisata di Subak Gaga, Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung.

(1)

POTENSI PENGEMBANGAN AGROWISATA

DI SUBAK GAGA, KECAMATAN ABIANSEMAL

KABUPATEN BADUNG

Oleh:

Prof. Dr. Ir. Nyoman Sutjipta, MS

I Wayan Budi Astawa

Fakultas Pertanian Universitas Udayana

Denpasar


(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena hanya atas asung wara nugraha-Nya, penelitian Agrowisata dengan Judul “Potensi Pengembangan Agrowisata Di Subak Gaga” dapat diselesaikan. Beberpa subak di Bali sangat potensial untuk dikembangkan potensinya untuk menarik wisatawan berkunjung ke beberapa subak di Bali. Seperti kita ketahui obyek wisata di Bali mulai dirasakan jenuh oleh para wisatawan. Untuk itu diperlukan kreatifitas untuk mengembangkan obyek pariwisata natural yang berbasis Tri Hita Karana sehingga Pulau Bali tetap menjadi alternative penting kunjungan wisatawan.

Kehidupan petani di Bali sangat bertolak belakang dengan kehidupan glamor pariwisata. Pertanian sangat jauh tertinggal. Petani sangat miskin, bahkan pertanian bukan menjadi alternatif cita-cita yang didambakan oleh para pemuda dan masyarakat di Bali. Harus ada yang berani merancang alternative mengkaitkan kehidupan petani dengan kehidupan pariwisata. Potensi agrowisata di Bali sangat mungkin dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan petani.

Peneliti dibantu oleh mahasiswa Program Magister Agribisnis. Peneliti menyadaritulisan ilmiah ini masih belum sempurna untuk itu segala bentuk saran maupun kritik akan kami terima secara terbuka.

Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan dan penyelesaian penelitian sederhana ini.

Denpasar, Desember 2015 Prof. Dr. Ir Nyoman Sutjipta, MS


(3)

DAFTAR ISI

Halaman Depan……… i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... iii

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan ... 2

1.3 Mamfaat ... 2

1.3 Sasaran ... 3

II. PEMBAHASAN 2.1 Perencanaan Past EcotouAgrowisata di Subak gaga ... 4

2.1.1 Perencanaan Biaya. ... 4

2.2 Kaitan Dengan Sad Pesona ... 16

2.2.1 Keamanan. ... 16

2.2.2 Kesejukan. ... 16

2.2.3 Ketertiban. ... 16

2.2.4 Pelayanan dan Keramahan. ... 17

2.2.5 Keunikan,Keindahan dan Menarik. ... 17

2.2.6 Variabel Pengalaman. ... 17

2.3 Kaitan Perencanaan dengan Analisis SWOT ... 18

2.3.1 Strength. ... 18

2.3.2 Weakness. ... 18

2.3.3 Opportunity. ... 18

2.3.4 Threat. ... 18

III. PENUTUP 3.1 Kesimpulan ... 20


(4)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pulau Bali adalah salah satu daerah di Indonesia yang sudah terkenal tempat wisatanya ke seluruh dunia. Bali terkenal oleh pesona wisata alam dan budaya yang sangat indah dan menarik.Pulau Dewata yang merupakan julukan Bali sudah berhasil membuktikan mampu memadukan wisata dan budaya yang dimiliki sebagai sebuah warisan yang diakui di mata dunia. Hal ini dibuktikan dengan disahkannya Subak Bali (Bali Culture Landscape) sebagai situs Warisan Dunia oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pendidikan, Keilmuan dan Budaya atau United Nation Education Scientific and Cultural Organization (UNESCO), pada Sidang ke-36 di St.Petersburg – Rusia

Subak adalah organisasi kemasyarakatan yang khusus mengatur sistem pengairan sawah yang digunakan dalam bercocok tanam padi di Bali. Subak biasanya memiliki pura yang dinamakan Pura Uluncarik, atau Pura Bedugul. Pura Subak khusus dibangun oleh para petani dan diperuntukkan bagi pemujaan Dewi Sri sebagai lambang dewi kemakmuran atau kesuburan.

Subak sebagai suatu sistem irigasi merupakan teknologi sepadan yang telah menyatu dengan sosio-kultural masyarakat setempat. Kesepadan teknologi sistem subak ditunjukkan oleh anggota subak tersebut melalui pemahaman terhadap cara pemanfaatan air irigasi yang berlanadaskan Tri Hita Karana (THK) yang menyatu dengan cara membuat bangunan dan jaringan fisik irigasi, cara mengoperasikan, kordinasi pelaksanaan operasi dan pemeliharaan yang dilakukan oleh pekaseh (ketua subak), bentuk kelembagaan, dan informasi untuk pengelolaannya.

Dengan dasar itu sistem subak mampu mengantisipasi kemungkinan kekurangan air (khususnya pada musim kemarau), dengan mengelola pelaksanaan pola tanam sesuai dengan peluang keberhasilannya. Selanjutnya, sistem subak sebagai teknologi sepadan, pada dasarnya memiliki peluang untuk ditransformasi, sejauh nilai-nilai kesepadanan teknologinya dipenuhi.

Kelemahannya terletak pada tidak kuatnya sistem pertahanan dalam menahan intervensi dari pihak luar. Dalam menjaga pertahanan subak agar lebih terjaga dan mencegah adanya alih fungsi lahan yang menyebabkan kepunahan sistem subak, maka sistem perairan subak ini sangat perlu dilestarikan dan di kembangkan menjadi lebih baik lagi. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mempertahankan dan mengembangkan sistem Subak adalah dengan menjadikannya sebagai objek wisata yang berbasis budaya. Selain dapat


(5)

mempertahankan subak, cara tersebut juga dapat memberikan peningkatan pendapatan bagi petani, sehingga dapat tercipta pertanian yang suistainable atau berkelanjutan. Perencanaan yang dapat kita agendakan untuk menjadikan subak sebagai objek wisata yang berbasis budaya yang ramai dikunjungi wisatawan adalah dengan menerapkan program agrowisata.Agrowisata merupakan salah satu jenis wisata yang memanfaatkan usaha pertanian (agro) menjadi suatu objek wisata (Sutjipta, 2008). Melalui pengembangan agrowisata yang menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan, pendapatan petani diharapkan dapat ditingkatkan dan sekaligus melestarikan sumber daya lahan, serta memelihara budaya maupun teknologi lokal yang umumnya sesuai dengan kondisi lingkungan alaminya.

Melalui perencanaan tersebut kita wujudkan suatu objek wisata yang menarik minat wisatawan untuk menikmati keindahan subak, keunikan aktivitas didalamnya yang dapat dialami langsung oleh para wisatawan. Subak yang akan kita gunakan sebagai lokasi perencanaan Agrowisata adalah Subak Gaga yang terletak di Banjar Bindu, Desa Mekar Buana Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. Subak Gaga memiliki panorama alam persawahan yang indah. Sarana akomodasi wisata yang tersedia adalah ada bangunan Vila untuk wisatawan sehingga dapat dipertimbangkan sebagai objek Agrowisata.\

1.2Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana perencanaan Agrowisata di Subak Gaga ?

1.2.2 Bagaimana kaitan antara perencanaan Agrowisatadengan Sad Pesona? 1.2.3 Apa kaitan perencanaan Agrowisatadengan analisis SWOT ?

1.2.4 Bagaimana perincian biaya perencanaan tersebut ?

1.3Tujuan

Adapun tujuan kami membuat proposal kegiatan ini antara lain :

1.3.1 Menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Subak Gaga, Abiansemal, Bali 1.3.2 Meningkatkanpendapatan petani setempat

1.3.3 Membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat setempat 1.3.3 Menjadikan kawasan Subak Gaga menjadi lebih berkembang


(6)

1.4 Manfaat

Adapun manfaat yang didapat dalam usaha ini :

1.4.1 Bagi pemerintah dapat meningkatkan devisa negara

1.4.2 Bagi Masyarakat lokal dapat meningkatkan kesehjateraannya 1.4.3 Bagi wisatawan menambah pengalamannya

1.5 Sasaran

Adapun sasaran dari usaha ini adalah : 1.5.1 Wisatawan asing

1.5.2 Wisatawan domestik 1.5.3 Masyarakat setempat


(7)

II. PEMBAHASAN

2.1 Perencanaan Agrowisata di Subak Gaga

Agrowisata merupakan salah satu jenis wisata yang memanfaatkan usaha pertanian (agro) menjadi suatu objek wisata (Sutjipta, 2008). Pada saat ini prospek pengembangan agrowisata diperkirakan sangat cerah. Pengembangan agrowisata dapat diarahkan dalam bentuk ruangan terbuka dapat berupa penataan lahan yang khas dan sesuai dengan kapabilitas dan tipologi lahan untuk mendukung suatu sistem usahatani yang efektif dan berkelanjutan. Komponen utama pengembangan agrowisata ruangan terbuka dapat berupa flora dan fauna yang dibudidayakan maupun liar, teknologi budi daya dan pascapanen komoditas pertanian yang khas dan bernilai sejarah, atraksi budaya pertanian setempat, dan pemandangan alam dengan latar belakang pertanian dengan kenyamanan yang dapat dirasakan. Salah satu model agrowisata terbuka alami adalah kawasan Subak Gaga di Kecamatan Abiansemal, Badung.

Objek agrowisata ruangan terbuka alami yang berada pada areal Subak Gaga di mana kegiatan tersebut dilakukan langsung oleh masyarakat petani setempat sesuai dengan kehidupan keseharian mereka. Paket agrowisata yang dilakukan di Subak Gaga seperti : pertunjukan menanam padi dengan sistim tradisional, wisata berkuda mengelilingi areal subak Gaga, Bersepeda, Hiking, menikmati pertunjukan seni trasional Bali dan menikmati makanan Khas Bali. Untuk memberikan tambahan kenikmatan kepada wisatawan, atraksi-atraksi spesifik yang dilakukan oleh masyarakat dapat lebih ditonjolkan, namun tetap menjaga nilai estetika alaminya. Sementara fasilitas pendukung untuk kenyamanan wisatawan tetap disediakan sejauh tidak bertentangan dengan kultur dan estetika asli yang ada, seperti sarana transportasi, tempat berteduh, sanitasi, dan keamanan dari binatang buas.

2.1.1 Perencanaan Biaya

Penataan kawasan Subak Gaga untuk daerah agrowisata agar menjadi lebih menarik membutuhkan biaya yang besar. Penataan tersebut meliputi :pembangunan tempat makan atau restoran, pembangunan tempat pertunjukan seni, perbaikan jalan setapak ditengah sawah dan mengitari areal subak dan penataan lingkungan sekitar subak. Perkiraan dana yang di habiskan untuk penataan agrowisata Subak Gaga mencapai Rp. 1 miliar Rupiah dimana sumber dananya diharapkan dari bantuan Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Kabupaten Badung, Dana Pembangunan Desa dan Dana Swadaya dari Subak Gaga.


(8)

Rincian anggaran yang akan digunakan untuk memperbaiki kawasan Subak Gaga sebagai daerah agrowisata adalah sebagaiberikut :

No. Jenis Kegiatan Nilai (Rp) Sumber Dana 1. Membuat Rumah Makan 150.000.000 Subak

2. Perbaikan Jalan dan Areal Jalan keliling subak

200.000.000 APBD Badung

3. Pembangunan Tempat Pertunjukan 150.000.000 Dana Desa 4. Penataan Lingkungan sekitar Subak 200.000.000 APBD Bali 5. Biaya sewa lahan untuk akomodasi

Agrowisata

300.000.000 APBD Badung

Jumlah 1.000.000.000

Tabel 1.1 Rencana Anggaran Biaya Agrowisata 2.1.2 Rencana Paket Agrowisata Subak Gaga

SubakGaga dipilih karena memiliki wilayah hamparan sawah dengan luas 150 ha dengan penataan tempat yang baik dan bersih sehingga dapat kita terapkan langsung sebagai

ecotourism tanpa perlu merubah banyak kawasan tersebut. Subak Gaga juga sudah memiliki jalan setapak yang terbentang rapi di tengah sawah seperti yang terlihat pada gambar 1.2 di bawah ini.


(9)

Gambar 1.2 Jalan setapak di tengah sawah


(10)

Gambar 1.4 Saluran Irigasi

Gambar 1.5 Lingkungan Subak Gaga sangat bersih

Subak Gaga memiliki panorama yang sangat sejuk dipandang mata dan ditambah lagi dengan lingkungan yang bersih akan menjadi daya tarik bagi wisatawan. Penawaran beberapa paket wisatayang menarik akan mampu menjadikan Subak Gaga sebagai objek


(11)

wisata yang ramai dikunjungi wisatawan. Adapun paket wisata yang dapat kita terapkan adalah sebagai berikut :

1. Wisata Naik Kuda(Horse riding tour)

Paket wisata naik berkuda ini dapat kita dilaksanakan di Subak Gaga dengan mengitari jalan setapak di tengah subak dan keliling areal persawahan.Ketika menunggangi kuda wisatawan di dampingi oleh salah satu petani selaku pemandu wisata. Wisatawan dapat berhenti di sepanjang jalan untuk berfoto selfie bersama kuda di tengah bentangan sawah yang hijau dan indah. paket naik kuda ini buka setiap hari dengan pembagian 2 session,

yaitusessionpertama“morning ridinghorse”dari jam 08.00 pagi hingga jam 10 pagi, dan

session kedua “evening ridinghorse” dari jam 15.00 sore hingga jam 17.00 sore. Sketsa

gambar naik kuda dapat dilihat pada gambar 1.6 di bawah ini. Harga yang di tawarkan untuk paket ini cukup terjangkau, yaitu Rp 50.000 untuk wisatawan lokal, dan Rp.150.000 untuk wisatawan asing.


(12)

2. Wisata menanam padi (Rice planting tour)

Paket wisata menanam padi ini menggunakan konsep tradisional dimana kita masih menggunakan tangan sendiri untuk menanamnya.Untuk wisata menanam padi ini para wisatawan didampingi oleh para petaniSubak Gaga yang mengarahkan untuk menanam padi. Paket wisata menanam padi para wisatawan dilengkapi dengan topi petani.Bagi wisatawan yang ingin berpenampilan seperti petani-petani jaman dulu disini juga disediakan pakaian khas petani jaman dulu untuk para wisatawan wanita, yaitu memakai kebaya dan kain batik serta ditambah dengan topi petani.Wisatawan akan diajarkan bagaimana cara menanam padi yang benar sesuai sistim tradisional Bali. Keuntungan untuk wisatawan, mereka menjadi mengetahui bagaimana cara menanam padi yang baik dan memberikan pengalaman yang unik kepada wisatawan tentang menanam padi. Harga yang ditawarkan untuk wisata ini adalah Rp 50.000 untuk wisatawan lokal, dan Rp 100.000 untuk wisatawan asing. Penyewaan kostum petani tradisional di patok Rp 30.000 untuk wisatawan lokal ataupun asing.


(13)

Gambar 1.8Foto wisata menanam padi dengan menggunakan kostum petani jaman dulu

3. Wisata makan siang dan makan malam ditengah sawah

Wisata makan siang ini dilakukan ditengah sawah yang sudah di bangun gazebo di seputaran lahan sawah. Wisata makan siang ini nantinya disajikan dengan caratradisional.Setiap tamu yang menikmati wisata ini akan disuguhkan air putih yang ditempatkan pada tempat minum tradisional yang disebut caratan berbahan dasar tanah liat. Para wisatawan meminum air langsung dari caratan tanpa menggunakan gelas. Paket ini dinikmati siang hari, yaitu pukul 13.00– 15.00 dan malam hari Pukul 19.00 – 21.00 Wita.Menu makanan yang ditawarkan menu makanan tradisional Bali yang memiliki rasa yang khas dan disesuaikan dengan selera wisatawan. Ada beberapa pilihan menu yang dapat dipilih para wisatawan, yaitu :

- Pilihan Nasi ( Rice Choice ) :

a. Nasi Sele / Nasi dicampur ketela ( Sweet potato rice ) b. Nasi Barak / Nasi beras merah ( Red rice )

c. Nasi Putih ( Rice )

d. Nasi Kuning ( Yellow Rice ) - Pilihan Makanan ( Food Choice )

a. Babi guling b. Ayam betutu


(14)

c. Serombotan d. Sate plecing e. Lawar f. Sayur ares g. Sate lilit - Pilihan Dessert

a. Jaje Bali/Jajan khas Bali ( TraditionalSnack of Bali ) b. Es daluman

c. Kolek pisang d. Batun Bedil

Berikut beberapa macam foto jenis makanan tradisonalBali dan jajan Bali yang akan disajikan kepada wisatawan pada agrowisata Subak Gaga :

Babi Guling Penyajian Cara Tradisonal


(15)

Serombotan Lawar

Sate Lilit Penyajian Tradisional

Batun Bedil Aneka Jajan Bali


(16)

(17)

4. Pertunjukan Seni Tradisional

Pertunjukan seni tradisional ini dilaksanakan setiap hari yang menyuguhkan beberapa kesenian tradisional Bali sebagai pertunjukan untuk para wisatawan. Adapun kesenian tersebut adalah sebagai berikut :

a. Pertunjukan tari kecak

Pertunjukan tari kecak ini diadakan di panggung terbuka yang tersedia di Subak Gaga..Biaya tiket menonton Rp 100.000 untuk wisatwan. Waktu pertunjukan jam 19.00 Wita – 20,00 Wita

b. Pertunjukan Tari Barong

Pertunjukan tari barong ini diadakan di panggung terbuka yang tersedia di Subak Gaga.Biaya tiket menonton Rp 100.000 untuk wisatwan asing. Waktu pertunjukan Jam 10.00 Wita – 11.00 Wita


(18)

Gambar 1.11 Pertunjukan Tari Barong

c. Panen padi

Panen padi ini dilaksanakan pada musim panen misalnya di pertengahan juli. Wisatawan diijinkan untuk merasakan langsung bagaimana caramemanen padi. Harga yang di patok untuk panen padi adalah Rp 50.000 untuk warga lokal, dan Rp 100.000 untuk warga asing.


(19)

5. Wisata Home Sweet Home

Paket menginap di rumah petani. Paket ini menawarkan keseluruhan rangkaian aktivitas hiburan diatas yang dilakukan selama 3 hari, dan menginap langsung di rumah petani selama 3 hari 2 malam. Mereka melakukan aktivitas mulai dari menanam padi, membajak sawah, naik kuda, dan juga menikmati suguhan makanan di gazebo yang terdapat ditengah sawah. Khusus paket iniHarganya adalah Rp 1.000.000 untuk wisatawan lokal dan Rp 2.500.000 untuk wisatawan asing.

2.2 Kaitan Antara Perencanaan Agrowisata Dengan Sad Pesona

Pengukuran memang sangat penting dalam menentukan sesuatu baik itu berupa barang yang dapat dilihat secara nyata maupun sesuatu yang hanya bisa kita rasakan. Dalam menentukan kelayakan suatu tempat atau objek pariwisata kita juga harus mengukurnya supaya objek pariwisata yang dibuka tersebut dapat dikembangkan dan semua orang dapat menikmatinya. Adapun pengukurannya tersebut dapat dibagi menjadi enam variabel yaitu : 2.2.1 Keamanan.

Keamanan meliputi bagaimana hubungan antara masyarakat dengan pengadaan objek pariwisata yang ada disana apakah mereka mendukung atau tidak. Sehingga dengan adanya dukungan dari masyarakat setempat akan menyebabkan objek pariwisata tersebut dapat dikembangkan lagi. Subak Gaga memiliki wilayah yang cukup aman dan belum pernah terjadi kasus pencurian ataupun penjambretan. Terkait pengembangan perencanaan Agrowisatapada Subak Gaga ini, dibutuhkan dari segi kemanan dalam menunggang kuda ataupun turun ke sawah agar tidak menyebabkan cidera bagi wisatawan. Untuk itu diperlukan pendamping tour yang sudah dilatih sebelumnya agar menguasai medan wisata.

2.2.2 Kesejukan.

Kesejukan memberikan kesan refresh pada pikiran. Dimana para wisatawan dapat menikmati pemandangan bentangan sawah yang bersih dan juga dikelilingi rumput hijau yang terawat, membuat mata menjadi semakin segar. Areal Subak Gaga yang terawat dan ditata dengan baik membuat wisatawan semakin betah berdiam lama dilokasi.


(20)

2.2.3 Ketertiban.

Ketertiban pada objek pariwisata untuk dapat masuk dan menikmati keindahannya akan dapat menunjang dari pada pengembangan objek pariwisata tersebut. Wisatawan mengidam-idamkan suatu objek pariwisata yang terstruktur dimana untuk mengunjunginya ada budaya antre sehingga, mengurangi ketidaknyamanan untuk berkunjung kesana. Menjaga agar pengunjung tertib melakukan kegiatan wisatanya, akan dibuatkan peraturan yang mengatur tata cara dan memberlakukan sangsi yang tegas bagi pengunjung dan pengelola yang melanggarnya. Aturan tersebut berupa rambu–rambu larangan, dan aturan yang di umumkan langsung saat wisatawan mulai memasuki daerah wisata tersebut. Sehingga ketertiban dapat terlaksana dengan baik. Selain itu juga adanya aparat yang jujur untuk melindungi kenyamanan pengunjung dari pada berwisata.

2.2.4 Pelayanan dan Keramahan.

Pelayanan dan keramahan sangat penting dalam menentukan kelayakan suatu objek pariwisata. Karena dari pelayanan yang ramah tersebut dapat kita nilai apakah objek pariwisata tersebut layak untuk dikembangkan atau tidak. Pelayanan yang ramah akan membuat wisatawan akan tertarik lagi untuk kembali datang ketempat tersebut dari keramahan pengelola, wisatawan akan mendapat kesan yang menarik dari tempat wisata tesebut. Kesan nyaman akan dirasakan oleh wisatawan saat berkunjung ke objek tersebut, sehingga semakin baik pelayanan dan ramahnya pelayanan yang diberikan maka, semakin banyak pula wisatawan yang berkunjung kesana. Maka dari itu petani-petani dan tenaga kerja lainnya diseputaran Subak Gaga diberikan arahan untuk mengutamakan keramahan pada wisatawan.

2.2.5 Keunikan, Keindahan, dan Menarik.

Semakin unik, indah dan menarik tempat wisata maka akan semakin banyak pula pengunjung yang datang kesana. Hal seperti inilah yang diminati oleh wisatawan untuk berkunjung kesuatu tempat wisata. Berdasarkan perencanaan agrowisatasubak ini dikelolaolehsubak yang di dalamnya terdapat berbagai jenis paket hiburan keluarga. Sehingga menjadikan subak tersebut menjadi unik dan beda dari subak-subak lainnya yang hanya digunakan sebagai lahan sawah biasa. Selain itu penataan tempat dan kebersihan tempat juga membuat areal subak menjadi semakin menarik. Keindahan panorama subak yang terawat juga menjadi daya tarik tertentu bagi wisatawan.


(21)

2.2.6 Variabel Pengalaman.

Kesan yang menarik dan unik akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan. Dengan adanya pengalaman yang menarik tersebut membuat wisatawan ingin berkunjung lagi ketempat tersebut. Pengalaman unik dan tradisional akan memberikan kesan yang mendalam di hati Wisatawan.AgrowisataSubak Gagaakan banyak memberikan pengalaman yang berkesan seperti keramahan petani dan petugas, keindahan panorama subak, kesan untuk melihat keunikan dari pengelolaan subak, serta keunikan paket-paket yang ditawarkan dalam wisata subak. Hal tersebut akan menyebabkan objek wisata tersebut dapat menjadi tujuan wisata favorit dan layak untuk dikembangkan.

Dari pengukuran variabel–variabel diatas, dapat di ketahui jika PerencanaanAgrowisata sangat cocok untuk dijadikan potensi pengembangan wisata di kawasan Subak Gaga. Karena kondisi Subak Gaga yang sangat indah, dan juga mendukung untuk dijadikan objek wisata. Jadi dengan pembentukan agrowisata di Subak Gaga yang berlokasi di KabupatenBadungakan semakin menambah objek wisata yang ada di Badung.

2.3 Kaitan Perencanaan Agrowisatadengan Analisis SWOT

Dalam membangun Perencanaan Agrowisata ini juga harus dilakukan suatu analisis supaya pembangunannya dapat berjalan lancar. Metode analisis yang digunakan adalah analisis SWOT. Berikut merupakan metode analisis SWOT dalam menentukan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.

2.3.1 Strength (Kekuatan)

 Memiliki penataan tempat yang bagus

 Pemandangan bentangan sawah yang indah

 Lahan sawah luas

 Lahan parkir yang luas

 Lokasi subak dekat dengan puskesmas. 2.3.2 Weakness (kelemahan)

 Fasilitas penerangan masih kurang

 Fasilitas Toilet masih kurang  Petani tidak bisa berbahasa asing


(22)

2.3.3 Opportunity (Peluang)

 Peluangnya Besar karena di Bali belum ada subak yang menerapkan sistem wisata seperti ini

 Wisatawan banyak yang tidak mengetahui apa itu subak

 Terletak di jalur wisata Sangeh – Ubud

 Kemajuan pola pikir masyarakat Desa Mekar Buana

 Investor pembangunan pariwisata di KabupatenBadung sangat banyak 2.3.4 Threat (Ancaman)

 Alih fungsi lahan pertanian ke perumahan

 Banyak binatang peliharaan penduduk (anjing) masih berkeliaran Solusi terhadap kelemahan serta ancaman di atas antara lain:

a. Memberikan pengarahan kepada tokoh masyarakat tentang keberadaan daerah agrowisata

b. Mengadakan pelatihan bahasa Inggris pada petani Subak Gaga c. Membangun fasilitas toilet yang lebih banyak dan representatif d. Menambahkan aliran lampu penerangan di seputaran subak

e. Bekerjasama dengan tour guide atau travel agent untuk memudahkan promosi

Dari pengukuran variabel serta analisis SWOT tersebut dapat diketahui bahwa Perencanaan Agrowisata ini cocok untuk dijadikan potensi wisata di Subak Gaga, KabupatenBadung. Dapat dilihat juga dari analisis SWOT yang dilakukan di atas sangat sedikit terdapat kelemahan dan ancaman. Sehingga dari kekuatan dan peluang yang ada lebih banyak akan mampu untuk mengimbangi dari pada kelemahan dan ancaman yang dihadapi.


(23)

I. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perencanaan Agrowisatamerupakan suatu usaha atau kegiatan di sektor pertanianyang menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke lahan pertanian. Adapun perencanaa-perencanaan yang ada dalam Agrowisataini adalah perencanaa-perencanaan pengadaan paket-paket wisata di dalam subak. Subak yang dipilih untuk diterapkan adalah Subak Gaga karena memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Adapun paket wisata yang dapat di nikmati adalah wisata naik kuda, wisata menanam padi, wisata kuliner, wisata pertunjukan seni tradisional Bali dan WisataHome Sweet Home .Keseluruhan rangkaian paket agrowisata akan melibatkan petani dan masyarakat setempat, sehingga pendapatan dan kesejahteraan petani meningkat.

3.2 Saran

Agar pemerintah dan penduduk setempat berperan aktif dalam menyukseskan proyek Agrowisata ini. Pemerintah Kabupaten Badung sebagai pemegang kebijakan pembangunan daerah diharapkan memberikan bantuan dana untuk pembangunan dan penataan obyek wisata ini. Partisipasi pihak swasta dalam hal ini Biro Perjalanan dan Hotel diharapkan memberikan bantuan dengan membawa wisatawann ke Subak Gaga sehingga obyek agrowisata ini dapat berjalan dengan sukses.


(24)

DAFTAR PUSTAKA

Budaya Bali, diunduh pada Seni, 28 Desember 2015 pada

https://ardyprabhawa.wordpress.com/subak/

Subak Sistim Irigasi di Bali,, diunduh Senin, 28 Januari pada

http://kadek-elda.blogspot.co.id/2012/12/subak-sistim-pengairan-irigasi-di-bali.html


(1)

5. Wisata Home Sweet Home

Paket menginap di rumah petani. Paket ini menawarkan keseluruhan rangkaian aktivitas hiburan diatas yang dilakukan selama 3 hari, dan menginap langsung di rumah petani selama 3 hari 2 malam. Mereka melakukan aktivitas mulai dari menanam padi, membajak sawah, naik kuda, dan juga menikmati suguhan makanan di gazebo yang terdapat ditengah sawah. Khusus paket iniHarganya adalah Rp 1.000.000 untuk wisatawan lokal dan Rp 2.500.000 untuk wisatawan asing.

2.2 Kaitan Antara Perencanaan Agrowisata Dengan Sad Pesona

Pengukuran memang sangat penting dalam menentukan sesuatu baik itu berupa barang yang dapat dilihat secara nyata maupun sesuatu yang hanya bisa kita rasakan. Dalam menentukan kelayakan suatu tempat atau objek pariwisata kita juga harus mengukurnya supaya objek pariwisata yang dibuka tersebut dapat dikembangkan dan semua orang dapat menikmatinya. Adapun pengukurannya tersebut dapat dibagi menjadi enam variabel yaitu :

2.2.1 Keamanan.

Keamanan meliputi bagaimana hubungan antara masyarakat dengan pengadaan objek pariwisata yang ada disana apakah mereka mendukung atau tidak. Sehingga dengan adanya dukungan dari masyarakat setempat akan menyebabkan objek pariwisata tersebut dapat dikembangkan lagi. Subak Gaga memiliki wilayah yang cukup aman dan belum pernah terjadi kasus pencurian ataupun penjambretan. Terkait pengembangan perencanaan Agrowisatapada Subak Gaga ini, dibutuhkan dari segi kemanan dalam menunggang kuda ataupun turun ke sawah agar tidak menyebabkan cidera bagi wisatawan. Untuk itu diperlukan pendamping tour yang sudah dilatih sebelumnya agar menguasai medan wisata.

2.2.2 Kesejukan.

Kesejukan memberikan kesan refresh pada pikiran. Dimana para wisatawan dapat menikmati pemandangan bentangan sawah yang bersih dan juga dikelilingi rumput hijau yang terawat, membuat mata menjadi semakin segar. Areal Subak Gaga yang terawat dan ditata dengan baik membuat wisatawan semakin betah berdiam lama dilokasi.


(2)

2.2.3 Ketertiban.

Ketertiban pada objek pariwisata untuk dapat masuk dan menikmati keindahannya akan dapat menunjang dari pada pengembangan objek pariwisata tersebut. Wisatawan mengidam-idamkan suatu objek pariwisata yang terstruktur dimana untuk mengunjunginya ada budaya antre sehingga, mengurangi ketidaknyamanan untuk berkunjung kesana. Menjaga agar pengunjung tertib melakukan kegiatan wisatanya, akan dibuatkan peraturan yang mengatur tata cara dan memberlakukan sangsi yang tegas bagi pengunjung dan pengelola yang melanggarnya. Aturan tersebut berupa rambu–rambu larangan, dan aturan yang di umumkan langsung saat wisatawan mulai memasuki daerah wisata tersebut. Sehingga ketertiban dapat terlaksana dengan baik. Selain itu juga adanya aparat yang jujur untuk melindungi kenyamanan pengunjung dari pada berwisata.

2.2.4 Pelayanan dan Keramahan.

Pelayanan dan keramahan sangat penting dalam menentukan kelayakan suatu objek pariwisata. Karena dari pelayanan yang ramah tersebut dapat kita nilai apakah objek pariwisata tersebut layak untuk dikembangkan atau tidak. Pelayanan yang ramah akan membuat wisatawan akan tertarik lagi untuk kembali datang ketempat tersebut dari keramahan pengelola, wisatawan akan mendapat kesan yang menarik dari tempat wisata tesebut. Kesan nyaman akan dirasakan oleh wisatawan saat berkunjung ke objek tersebut, sehingga semakin baik pelayanan dan ramahnya pelayanan yang diberikan maka, semakin banyak pula wisatawan yang berkunjung kesana. Maka dari itu petani-petani dan tenaga kerja lainnya diseputaran Subak Gaga diberikan arahan untuk mengutamakan keramahan pada wisatawan.

2.2.5 Keunikan, Keindahan, dan Menarik.

Semakin unik, indah dan menarik tempat wisata maka akan semakin banyak pula pengunjung yang datang kesana. Hal seperti inilah yang diminati oleh wisatawan untuk berkunjung kesuatu tempat wisata. Berdasarkan perencanaan agrowisatasubak ini dikelolaolehsubak yang di dalamnya terdapat berbagai jenis paket hiburan keluarga. Sehingga menjadikan subak tersebut menjadi unik dan beda dari subak-subak lainnya yang hanya digunakan sebagai lahan sawah biasa. Selain itu penataan tempat dan kebersihan tempat juga membuat areal subak menjadi semakin menarik. Keindahan panorama subak yang terawat juga menjadi daya tarik tertentu bagi wisatawan.


(3)

2.2.6 Variabel Pengalaman.

Kesan yang menarik dan unik akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan. Dengan adanya pengalaman yang menarik tersebut membuat wisatawan ingin berkunjung lagi ketempat tersebut. Pengalaman unik dan tradisional akan memberikan kesan yang mendalam di hati Wisatawan.AgrowisataSubak Gagaakan banyak memberikan pengalaman yang berkesan seperti keramahan petani dan petugas, keindahan panorama subak, kesan untuk melihat keunikan dari pengelolaan subak, serta keunikan paket-paket yang ditawarkan dalam wisata subak. Hal tersebut akan menyebabkan objek wisata tersebut dapat menjadi tujuan wisata favorit dan layak untuk dikembangkan.

Dari pengukuran variabel–variabel diatas, dapat di ketahui jika

PerencanaanAgrowisata sangat cocok untuk dijadikan potensi pengembangan wisata di kawasan Subak Gaga. Karena kondisi Subak Gaga yang sangat indah, dan juga mendukung untuk dijadikan objek wisata. Jadi dengan pembentukan agrowisata di Subak Gaga yang berlokasi di KabupatenBadungakan semakin menambah objek wisata yang ada di Badung.

2.3 Kaitan Perencanaan Agrowisatadengan Analisis SWOT

Dalam membangun Perencanaan Agrowisata ini juga harus dilakukan suatu analisis supaya pembangunannya dapat berjalan lancar. Metode analisis yang digunakan adalah analisis SWOT. Berikut merupakan metode analisis SWOT dalam menentukan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.

2.3.1 Strength (Kekuatan)

 Memiliki penataan tempat yang bagus

 Pemandangan bentangan sawah yang indah

 Lahan sawah luas

 Lahan parkir yang luas

 Lokasi subak dekat dengan puskesmas.

2.3.2 Weakness (kelemahan)

 Fasilitas penerangan masih kurang

 Fasilitas Toilet masih kurang  Petani tidak bisa berbahasa asing


(4)

2.3.3 Opportunity (Peluang)

 Peluangnya Besar karena di Bali belum ada subak yang menerapkan sistem wisata seperti ini

 Wisatawan banyak yang tidak mengetahui apa itu subak

 Terletak di jalur wisata Sangeh – Ubud

 Kemajuan pola pikir masyarakat Desa Mekar Buana

 Investor pembangunan pariwisata di KabupatenBadung sangat banyak

2.3.4 Threat (Ancaman)

 Alih fungsi lahan pertanian ke perumahan

 Banyak binatang peliharaan penduduk (anjing) masih berkeliaran Solusi terhadap kelemahan serta ancaman di atas antara lain:

a. Memberikan pengarahan kepada tokoh masyarakat tentang keberadaan daerah agrowisata

b. Mengadakan pelatihan bahasa Inggris pada petani Subak Gaga

c. Membangun fasilitas toilet yang lebih banyak dan representatif

d. Menambahkan aliran lampu penerangan di seputaran subak

e. Bekerjasama dengan tour guide atau travel agent untuk memudahkan promosi

Dari pengukuran variabel serta analisis SWOT tersebut dapat diketahui bahwa Perencanaan Agrowisata ini cocok untuk dijadikan potensi wisata di Subak Gaga, KabupatenBadung. Dapat dilihat juga dari analisis SWOT yang dilakukan di atas sangat sedikit terdapat kelemahan dan ancaman. Sehingga dari kekuatan dan peluang yang ada lebih banyak akan mampu untuk mengimbangi dari pada kelemahan dan ancaman yang dihadapi.


(5)

I. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perencanaan Agrowisatamerupakan suatu usaha atau kegiatan di sektor pertanianyang menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke lahan pertanian. Adapun perencanaa-perencanaan yang ada dalam Agrowisataini adalah perencanaa-perencanaan pengadaan paket-paket wisata di dalam subak. Subak yang dipilih untuk diterapkan adalah Subak Gaga karena memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Adapun paket wisata yang dapat di nikmati adalah wisata naik kuda, wisata menanam padi, wisata kuliner, wisata pertunjukan seni tradisional Bali dan WisataHome Sweet Home .Keseluruhan rangkaian paket agrowisata akan melibatkan petani dan masyarakat setempat, sehingga pendapatan dan kesejahteraan petani meningkat.

3.2 Saran

Agar pemerintah dan penduduk setempat berperan aktif dalam menyukseskan proyek Agrowisata ini. Pemerintah Kabupaten Badung sebagai pemegang kebijakan pembangunan daerah diharapkan memberikan bantuan dana untuk pembangunan dan penataan obyek wisata ini. Partisipasi pihak swasta dalam hal ini Biro Perjalanan dan Hotel diharapkan memberikan bantuan dengan membawa wisatawann ke Subak Gaga sehingga obyek agrowisata ini dapat berjalan dengan sukses.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Budaya Bali, diunduh pada Seni, 28 Desember 2015 pada https://ardyprabhawa.wordpress.com/subak/

Subak Sistim Irigasi di Bali,, diunduh Senin, 28 Januari pada

http://kadek-elda.blogspot.co.id/2012/12/subak-sistim-pengairan-irigasi-di-bali.html Sutjipta. 2008. Agribisnis Pembangunan Setengah Hati. Universitas Udayana. Denpasar.