Pengaruh Green Marketing terhadap Minat Beli Konsumen (Studi pada PT Unilever Indonesia di Universitas Kristen Maranatha Bandung).

(1)

x

Abstract

This study aims to examine and analyze empirical teorititis and the influence of green marketing on buying interest in Indonesia Unilever product. This research is an explanation (explanatory research), which describes causal relationship between the variables by using hypothesis testing. Population in this research is the student/i Maranatha Christian University Bandung. With a sample of 230 respondents. Sampling using purposive sampling technique. Results of this study showed that the direct effect of green marketing by 13.10%, while 86.90% is influenced by other factors.

Keywords: Green Marketing, Green Marketing Mix, Buy Interests


(2)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis secara teorititis dan empiris yaitu pengaruh green marketing terhadap minat beli pada produk Unilever Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research), yaitu menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel dengan menggunakan pengujian hipotesa. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i Universitas Kristen Maranatha Bandung. Dengan sampel penelitian sebanyak 230 responden. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa green marketing berpengaruh secara langsung sebesar 13,10% sedangkan 86,90% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.


(3)

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

SURAT PERNYATAAN MENGADAKAN PENELITIAN TIDAK MENGGUNAKAN PERUSAHAAN ... iv

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... v

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRACT ... x

ABSTRAK ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA TEORITIS,KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 10


(5)

xiii

2.1 Kajian Pustaka ... 10

2.1.1 Marketing Strategi ... 11

2.1.2 Karakteristik Perilaku Konsumen ... 13

2.1.3 Motivasi Pembelian ... 14

2.1.4 Perilaku Konsumen ... 15

2.1.4.1 Sikap & Norma-Norma Perilaku Terhadap Minat Beli ... 15

2.1.4.2 Minat Perilaku Dan Pengaruhnya Terhadap Perilaku ... 15

2.2 Kerangka Teoritis ... 17

2.3 Kerangka Pemikiran ... 18

2.4 Hipotesis ... 19

2.5 Model Penelitian ... 20

BAB III METODE PENELITIAN... 21

3.1 Jenis Penelitian ... 21

3.2 Populasi dan Sampel ... 21

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 22

3.4 Analisis Data ... 23

3.4.1 Uji Validitas ... 23

3.4.2 Uji Reliabilitas ... 23

3.4.3 Analisis Regresi Sederhana ... 24

3.5 Identifikasi Dan Definisi Operasional Variabel ... 26

3.5.1 Identifikasi Variabel ... 26


(6)

3.5.2 Definisi Operasional Variabel ... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

4.1 Karakteristik Responden ... 31

4.2 Hasil Penelitian ... 31

4.2.1 Tanggapan Responden Tentang Faktor Green Pricing GM 1 ... 32

4.2.2 Tanggapan Responden Tentang Faktor Green Pricing GM 2 ... 33

4.2.3 Tanggapan Responden Tentang Faktor Green Pricing GM 3 ... 34

4.2.4 Tanggapan Responden Tentang Faktor Green Pricing GM 4 ... 35

4.2.5 Tanggapan Responden Tentang Faktor Green Pricing GM 5 ... 36

4.2.6 Tanggapan Responden Tentang Faktor Green Pricing GM 6 ... 37

4.2.7 Tanggapan Responden Tentang Faktor Green Pricing GM 7 ... 38

4.2.8 Tanggapan Responden Tentang Faktor Green Pricing GM 8 ... 39

4.2.9 Tanggapan Responden Tentang Faktor Green Pricing GM 9 ... 40

4.2.10 Tanggapan Responden Tentang Faktor Green Pricing GM 10 ... 41

4.2.11 Tanggapan Responden Tentang Faktor Green Pricing GM 11 ... 42

4.2.12 Tanggapan Responden Tentang Faktor Green Pricing GM 12 ... 43

4.2.13 Tanggapan Responden Tentang Faktor Green Pricing GM 13 ... 44

4.2.14 Tanggapan Responden Tentang Faktor Green Pricing GM 14 ... 45

4.2.15 Tanggapan Responden Tentang Faktor Minat Beli MB 1 ... 46

4.2.16 Tanggapan Responden Tentang Faktor Minat Beli MB 2 ... 47

4.2.17 Tanggapan Responden Tentang Faktor Minat Beli MB 3 ... 48

4.2.18 Tanggapan Responden Tentang Faktor Minat Beli MB 4 ... 49

4.2.19 Tanggapan Responden Tentang Faktor Minat Beli MB 5 ... 50


(7)

xv

4.2.21 Tanggapan Responden Tentang Faktor Minat Beli MB 7 ... 52

4.2.22 Tanggapan Responden Tentang Faktor Minat Beli MB 8 ... 53

4.2.23 Tanggapan Responden Tentang Faktor Minat Beli MB 9 ... 54

4.3 Uji Instrumen ... 55

4.3.1 Uji Validitas ... 55

4.3.2 Uji Realibilitas ... 58

4.4 Pengujian Hipotesis Dan Pembahasan ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 63

5.1 Kesimpulan ... 63

5.1.1 Keterbatasan penelitian ... 63

5.2 Saran ... 64

5.2.1 Implikasi Kebijakan ... 64

5.2.2 Saran Penelitian Yang Akan Datang ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 66

LAMPIRAN ... 68


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel I Definisi Green Marketing ... 10

Tabel II Definisi Operasional Dan Pengukruan Variabel ... 28

Tabel III Tanggapan Responden Terhadap faktor GM 1 ... 32

Tabel IV Tanggapan Responden Terhadap faktor GM 2 ... 33

Tabel V Tanggapan Responden Terhadap faktor GM 3 ... 34

Tabel VI Tanggapan Responden Terhadap faktor GM 4 ... 35

Tabel VII Tanggapan Responden Terhadap faktor GM 5 ... 36

Tabel VIII Tanggapan Responden Terhadap faktor GM 6 ... 37

Tabel IX Tanggapan Responden Terhadap faktor GM 7 ... 38

Tabel X Tanggapan Responden Terhadap faktor GM 8 ... 39

Tabel XI Tanggapan Responden Terhadap faktor GM 9 ... 40

Tabel XII Tanggapan Responden Terhadap faktor GM 10 ... 41

Tabel XIII Tanggapan Responden Terhadap faktor GM 11 ... 42

Tabel XIV Tanggapan Responden Terhadap faktor GM 12 ... 43

Tabel XV Tanggapan Responden Terhadap faktor GM 13 ... 44

Tabel XVI Tanggapan Responden Terhadap faktor GM 14 ... 45

Tabel XVII Tanggapan Responden Terhadap faktor MB 1 ... 46

Tabel XVIII Tanggapan Responden Terhadap faktor MB 2 ... 47

Tabel XIX Tanggapan Responden Terhadap faktor MB 3 ... 48

Tabel XX Tanggapan Responden Terhadap faktor MB 4 ... 49

Tabel XXI Tanggapan Responden Terhadap faktor MB 5 ... 50

Tabel XXII Tanggapan Responden Terhadap faktor MB 6 ... 51


(9)

xvii

Tabel XXIV Tanggapan Responden Terhadap faktor MB 8 ... 52 Tabel XXV Tanggapan Responden Terhadap faktor MB 9 ... 54


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Bagan Kerangka Teoritis ... 17 Gambar 2 Bagan Kerangka Pemikiran ... 18 Gambar 3 Model Penelitian ... 20


(11)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN KUESIONER LAMPIRAN OUTPUT SPSS


(12)

Pendahuluan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Permasalahan lingkungan yang terjadi sejak dekade terakhir diakibatkan oleh aktivitas manusia baik secara langsung maupun tidak langsung, aktivitas tersebut mencakup bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, pertanian, ekonomi dan bisnis telah menjadi isu sentral di semua kalangan. Manusia mulai sadar akan pentingnya pelestarian lingkungan, kesadaran ini dicetuskan oleh adanya kekhawatiran akan terjadinya bencana lingkungan hidup yang mengancam pada kelangsungan hidup manusia serta keturunannya. Didukung pula oleh bukti-bukti yang ditunjukan oleh para ilmuwan dan pemerhati lingkungan, seperti penipisan lapisan ozon yang secara langsung berpotensi mengacaukan iklim dunia serta pemanasan global semakin memperkuat kekhawatiran tersebut. Belum lagi masalah hujan asam, efek rumah kaca, polusi udara dan air yang sudah pada taraf berbahaya, kebakaran dan penggundulan hutan yang mengancam jumlah oksigen di atmosfir kita dan banjir di sejumlah kota. Bahkan sampah sekarang menjadi masalah besar karena jumlah sampah yang semakin besar dan banyaknya sampah yang sulit didaur ulang.

Dalam situasi seperti itu akhirnya munculah apa yang disebut green consumerism. Green consumerism adalah kelanjutan dari gerakan konsumerisme global yang dimulai dengan adanya kesadaran konsumen akan hak-haknya untuk mendapatkan produk yang


(13)

Pendahuluan

2

layak, aman, dan produk yang ramah lingkungan (environment friendly) yang semakin kuat. Selanjutnya, produk yang diinginkan bukan yang benar-benar ‘hijau’, namun mengurangi tingkat kerusakan yang ditimbulkan. Dengan adanya kesadaran tersebut maka perusahaan menerapkan isu-isu lingkungan sebagai salah satu strategi pemasarannya atau yang telah kita kenal sebagai green marketing. Hal ini juga sesuai dengan meningkatnya perhatian pada isu lingkungan oleh pembuat peraturan publik, dapat dilihat sebagai indikasi lain bahwa kepedulian lingkungan merupakan area yang potensial sebagai strategi bisnis. Pada penelitian yang dilakukan oleh Byrne (2002) dikatakan bahwa environmental atau green marketing (pemasaran hijau) merupakan fokus baru dalam usaha bisnis, yaitu sebuah pendekatan pemasaran stratejik yang mulai mencuat dan menjadi perhatian banyak pihak mulai akhir abad 20. Kondisi seperti ini menuntut pemasar untuk hati-hati ketika keputusan yang diambil melibatkan lingkungan. Perhatian terhadap isu-isu lingkungan terlihat nyata dari meningkatnya pasar yang peduli lingkungan. Perhatian terhadap isu-isu lingkungan ini juga ditandai dengan maraknya para pelaku bisnis dalam menerapkan standar internasional atau lebih dikenal dengan ISO-14000. ISO-14000 ini merupakan sistem manajemen lingkungan yang dapat memberikan jaminan (bukti) kepada produsen dan konsumen bahwa dengan menerapkan sistem tersebut produk yang dihasilkan/dikonsumsi baik limbah, produk bekas pakai, ataupun layanannya sudah melalui suatu proses yang memperhatikan kaidah-kaidah atau upaya-upaya pengelolaan lingkungan. International Organization for Standardization (ISO) mengembangkan suatu seri standar internasional untuk ekolabel (ISO 14020 ISO 14024). Ekolabel (eco-labelling) diartikan sebagai kegiatan


(14)

Pendahuluan

pemberian label yang berupa simbol, atribut atau bentuk lain terhadap suatu produk dan jasa. Label ini akan memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produk/jasa yang dikonsumsi tersebut sudah melalui proses yang memperhatikan kaidah-kaidah pengelolaan lingkungan.

Pemasaran yang berbasis pada kelestarian lingkungan “environmental marketing”

merupakan perkembangan baru dalam bidang pemasaran, hal tersebut merupakan suatu peluang yang potensial dan strategis yang memiliki keuntungan ganda (multiplier effect) baik pelaku bisnis maupun masyarakat sebagai pengguna. Pendekatan Pemasaran hijau (green marketing approach) pada area produk diyakini dapat meningkatkan integrasi dari isu lingkungan pada seluruh aspek dari aktivitas perusahaan, mulai dari formulasi strategi, perencanaan, penyusunan, sampai produksi dan penyaluran atau distribusi dengan pelanggan. Pride and Ferrell dalam Nanere (2010), mengatakan bahwa green marketing dideskripsikan sebagai usaha organisasi atau perusahaan yang mendesain, promosi, harga, dan distribusi produk-produk yang tidak merugikan lingkungan. Maka dari itu pemasar (marketer) perlu memandang fenomena tersebut sebagai satu hal yang berpotensi sebagai peluang bisnis.

Kalafatis (1999) mengatakan bahwa para pemasar memandang fenomena dalam lingkungan pemasaran sebagai kesempatan bisnis sebagai upaya perusahaan dalam mengembangkan dan mengimplementasikan rencana jangka panjangnya secara proaktif pada strategi lingkungan perusahaan. Implikasi yang paling signifikan dari kondisi tersebut bagi pemasar barang dan jasa adalah bahwa tindakan konsumen didasarkan atas nilai-nilai melalui kekuatan keputusan pembelian konsumen. Czinkota and Ronkainen


(15)

Pendahuluan

4

(1992) dalam Lozada (2000) mengemukakan bahwa perusahaan akan dapat memperoleh solusi pada tantangan lingkungan melalui marketing strategic, produk, dan pelayanan agar dapat tetap bersaing.

Environmental atau green marketing (pemasaran hijau) merupakan fokus baru dalam usaha bisnis, yaitu sebuah pendekatan pemasaran strategik yang mulai mencuat dan menjadi perhatian banyak pihak mulai akhir abad 20. Kondisi ini menuntut pemasar (marketer) untuk lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan yang melibatkan lingkungan. Di samping itu, perusahaan menggunakan istilah pemasaran hijau (green marketing) sebagai upaya mendapatkan kesempatan untuk meraih tujuan perusahaan. Hal ini terlihat pada perhatian pelaku bisnis terhadap isu-isu lingkungan dan kesehatan dengan meningkatnya pasar yang peduli lingkungan. Untuk pemasaran produk organik di Indonesia, faktor-faktor yang memengaruhi minat membeli masih terbungkus dalam konsep bauran pemasaran dan karakteristik demografi (Haryadi, 2009; Ardianti, 2008; Junaedi, 2007).

Ketika beberapa perusahaan menggunakan green marketing sebagai poros strategi pemasarannya yang sukses, seperti perusahaan kosmetik Body Shop dan perusahaan pakaian olah raga Patagonia (Henriques & Sadorsky, 1999), maka mulai saat itu green marketing mulai menjadi fokus utama bisnis bagi berbagai perusahaan. Tetapi banyak pula perusahaan yang hanya memandang green marketing hanya sebagai strategi pemasaran minor, bahkan hanya menjadi strategi subtitution pada pasar. Tapi walaupun demikian, green marketing dianggap gagal oleh beberapa peneliti lain dalam


(16)

Pendahuluan

memberikan kontribusi lebih lanjut pada isu lingkungan dan pengintegrasian potensi keunggulan bersaing dengan kepedulian lingkungan sebagai strategi bisnis (Buchholz (1998), Hawken (1999), Straughan & Roberts (1998), Vloskyl (1999) dalam Byrne (2002)). Namun jika isu lingkungan (polusi, perlindungan terhadap spesies, dan produk yang dapat didaur ulang) memiliki arti penting bagi konsumen dalam memilih produk, dan jika suatu perusahaan di dalam pasar menjadi satu-satunya yang memberi tawaran dengan suatu bauran pemasaran lingkungan di antara para pesaingnya, maka perusahaan akan memiliki sisi strategic competitive advantage yang tinggi (Cravens, 2000 dan Straughan & Roberts, 1998).

Setelah melalui era perkembangan zaman teknologi informasi, saat ini kita telah memasuki era creativity industry yang di mana persaingannya semakin ketat dan salah satu cara mendapatkan pelanggan adalah dengan memuaskan kebutuhan konsumen dari waktu ke waktu. Sering kali perusahaan berlomba-lomba menyediakan produk dengan harga yang murah serta menggencarkan promosi dengan anggapan bahwa konsumen hanya mempertimbangkan hal-hal tersebut dalam keputusan pembelian. Tentu saja anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Berbagai teori consumer behaviour dan pemasaran menyatakan bahwa kebutuhan manusia tidak saja dipengaruhi oleh motivasinya, namun dari sisi eksternal lainnya seperti politik, sosial, budaya, dan ekonomi. Minat beli akan produk seringkali dipengaruhi oleh dorongan-dorongan yang sifatnya psikologis. Produk memang tidak dirancang untuk memenuhi kebutuhan fungsionalnya saja, namun juga memuaskan kebutuhan sosial dan psikologi. Green marketing merujuk pada kepuasan kebutuhan, keinginan, dan hasrat pelanggan dalam


(17)

Pendahuluan

6

hubungan dengan pemeliharaan dan pelestarian dari lingkungan hidup. Selanjutnya pada produk-produk yang ramah lingkungan terdapat banyak variabel yang mendorong pilihan konsumen terhadap produk ramah lingkungan. Dengan studi kasus pada PT Unilever Indonesia tbk, variabel-variabel tersebut dapat dikelompokkan menjadi nilai, kepercayaan, pengetahuan, motivasi, perilaku dan demografi (Haryadi, 2009).

PT Unilever Indonesia tbk (ULI) adalah perusahaan yang terkenal dalam industri kebutuhan dasar seperti pangan, deterjen, dan produk kosmetika. ULI merupakan salah 1 perusahaan yang menerapkan Go Green. Pada skala dunia, merek-merek barang yang dihasilkan Unilever lebih dikenal para konsumen daripada nama Unilever itu sendiri. Berjuta-juta orang membeli margarin Blueband, Ice cream Conello, Magnum, Lipton, sabun Sunlight, LUX, pasta gigi Pepsodent, Pond’s, serta banyak lagi barang merek terkenal tanpa sekalipun melihat merek Unilever. Unilever (ULI) itu sendiri didirikan secara resmi pada 5 Desember 1933 pada Lever’s Zeep Fabriken NV (LZF). Pusat Unilever dunia berada di dua negara yaitu Inggris dan Belanda, sedangkan untuk kantor pemasaran PT Unilever Indonesia berpusat di Jakarta sedangkan wilayah timur berada di Surabaya. Berdasarkan fenomena yang muncul maka peneliti tertarik untuk mengambil judul: “Pengaruh Green Marketing Terhadap Minat Beli Konsumen.”

1.2 Identifikasi Masalah

Cravens (2000) dan Straughan & Roberts (1998) menyatakan bahwa strategi green marketing merupakan strategi yang potensial sebagai strategi bisnis dan telah digunakan sebagai poros strategi pemasaran yang sukses, tetapi di lain pihak Buchholz (1998)


(18)

Pendahuluan

menganggap green marketing gagal untuk memberi kontribusi lebih lanjut pada lingkungan dan pengintegrasian potensi keunggulan bersaing dan kepedulian lingkungan strategi bisnis. Dengan adanya gap dan gambaran hubungan timbal baik antara bauran pemasaran, pengetahuan dan demografi tersebut, maka penelitian ini secara umum bertujuan untuk melihat apakah strategi green marketing yang diterapkan pada bauran pemasarannya, pengetahuan dan demografi dapat mempengaruhi pilihan pelanggan terhadap minat beli produk dari Unilever. Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

Apakah green marketing berpengaruh terhadap minat beli produk Unilever?

1.3 Tujuan Penelitian

Maksud dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mendapatkan dan mengumpulkan data-data serta informasi atau keterangan yang diperlukan untuk penyusunan laporan tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian sidang strata satu Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

Menguji dan menganalisis apakah green marketing berpengaruh terhadap minat beli produk Unilever.


(19)

Pendahuluan

8 1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk:

a. Memberikan konstribusi bagi ilmu manajemen dalam mendalami hubungan antara bauran pemasaran dalam perusahaan, pengetahuan, dan demografik yang dilakukan oleh perusahaan yang melakukan strategi green marketing dan pilihan pelanggan.

b. Dipraktikkan dan sebagai bahan pertimbangan bagi praktisi dan perusahaan yang akan mengambil kebijakan strategi manajemen lingkungan dan green marketing sebagai strategi pertumbuhan korporasi dalam meningkatkan kinerja perusahaan dalam rangka mencapai keunggulan kompetitif.

c. Memberi perluasan pemahaman tentang konsep perilaku konsumen (Consumer Behavior) yang memiliki minat dalam proses pembelian produk.


(20)

Kesimpulan Dan Saran

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam Bab V akan dijelaskan mengenai kesimpulan hasil penelitian dan analisis serta saran yang diberikan atas penelitian pengaruh Green Marketing terhadap Minat Beli konsumen pada produk Unilever di Bandung.

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan dengan judul pengaruh Green Marketing terhadap Minat Beli konsumen pada produk Unilever di Bandung, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Green Marketing (GM) terhadap Minat Beli Konsumen (MB)

sebesar 13,10%, sedangkan pengaruh dari variabel lain yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lain adalah sebesar 86,90%.

5.1.1 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengikuti prosedur penelitian yang seharusnya, namun masih terdapat beberapa keterbatasan penelitian dalam pelaksanaannya antara lain:

1. Variabel yang masih sedikit sehingga membuat penelitian tidak maksimal dan tidak bisa meneliti bagian lain hanya dari satu variabel saja.


(21)

Kesimpulan Dan Saran

64

2. Responden yang membantu mengisi kuesioner belum maksimal jumlahnya sehingga tidak dapat mencapai keseluruhan pengguna produk Unilever.

3. Adanya keterbatasan waktu dalam melakukan peneletian.

5.2 Saran

5.2.1 Implikasi Kebijakan

Berdasarkan hasil penelitian ini, PT Unilever Indonesia disarankan untuk melakukan suatu riset yang lebih mendalam dengan maksud agar dapat mengetahui apa yang diinginkan konsumen terhadap produk-produk Unilever itu sendiri. Misalnya selain melakukan kuesioner, dapat dilakukan wawancara dan observasi yang dipublikasikan agar dapat menjadi bahan pembelajaran dan bahan penelitian bagi peneliti yang akan datang.

5.2.2 Saran Penelitian yang Akan Datang

Saran-saran yang dapat diajukan oleh peneliti untuk penelitian yang akan datang:

1. Hendaknya penelitian mendatang menggunakan obyek penelitian yang berbeda, sehingga dapat mengetahui lebih jelas mengenai pengaruh green marketing terhadap minat beli konsumen .

2. Bagi penelitian selanjutnya sebaiknya mengembangkan variabel-variabel yang diteliti, karena tidak menutup kemungkinan dengan penelitian yang mencakup lebih banyak variabel akan dapat menghasilkan kesimpulan yang lebih baik. Variabel-variabel dapat


(22)

Kesimpulan Dan Saran

ditambah dari jurnal-jurnal pendukung lainnya agar pernyataan dalam kuesioner lebih bervariatif.


(23)

66

DAFTAR PUSTAKA

Ajzen, I. (2002). Attitude, Personality, and Behavior. Dorsey, Chicago, I.L. Ajzen, I. (1991). The Theory Of Planned Behavior, Organizational Behavior

and Human Decision Processes, Vol. 50 No. 2, pp. 179-211.

Ajzen, I. (2002). “Perceived Behavioral Control, Self-Efficacy, Locus Of

Control, And The Theory Of Planned Behavior”, Journal of Applied

Social Psychology, Vol. 32 No. 4, pp. 1-20.

Bradley, N. (2007). The Green Marketing Mix. Industrial Marketing Research Association News December pp. 8-9.

Djajadiningrat S.T, Hendriani Y, Famiola M. (2011). Ekonomi Hijau (Green Economy), Cet. 1, Rekayasa Sains, Bandung.

Engel, J.F., Blackwell, R.D, and Miniard, P.W., 2004. Perilaku Konsumen. Terjemahan F.X. Budiyanto, Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta.

Ferdinand, Augusty. (2002). Marketing Strategy Making : Proses dan Agenda

Penelitian”. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Vol. I, No. 1 (Mei),

pp: 1-22.

Ferdinand, Augusty. (2003). Sustainable Competitive Advantage : Sebuah Eksplorasi Model Konseptual. BP Undip.

Ferrinadewi, Erna. (2005). Atribut Produk yang Dipertimbangkan dalam Pembelian Kosmetik dan Pengaruhnya pada Kepuasan Konsumen di Surabaya. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 7, No. 2 (September), hal. 139-151.

Fliess, B. (2007). Informing Consumers about Social & Environmental Conditions of Globalised Production. Food Economy Conference. Gujarati, Damodar N. (1995). Basic Econometric. New York : McGraw Hill

Inc.

Haryadi, R. (2009). Pengaruh strategi green marketing terhadap pilihan konsumen melalui pendekatan marketing mix Universitas Diponegoro, Semarang.

Hendry. J.R. & Vesilind P.A. (2005). Ethical Motivations for Green Business and Enggineering. Clean Techn Environ Policy (2005) 7: pp 252-258.


(24)

Kalafatis, S., Pollard, M., East, R. and Tsogas, M.H. (1999). Green marketing and Ajzen’s theory of planned behaviour: a cross-market examination”, Journal of Consumer Marketing, Vol. 16 No. 5.

Kotler, P, & Keller, K.L. (2009). Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian, Edisi Bahasa Indonesia, LPFE-UI, Jakarta.

Kotler, P, & Keller, K.L. (2009). Manajemen Pemasaran, Cet 2, Edisi 12, Jilid 1, Alih bahasa: Benyamin Molan. Penerbit PT INDEKS.

Kotler, P, & Keller, K.L. (2009). Manejemen Pemasaran. Jilid 1,Edisi Millenium, Alih Bahasa: Hendra Teguh, Rony A. Rusly & Drs.Benyamin Molan, Penerbit Prentice Hall & Pearson Education Asia, Jakarta.

Kotler, P, & Keller, K.L. (2009). Manejemen Pemasaran. Alih Bahasa: Drs.Benyamin Molan. Jilid I. Index Kelompok Gramedia, Jakarta. Magistris, T., and Gracia, A. 2008. The Decision to Buy Organic Food

Products in Southern Italy. British Food Journal,Vol.110,No.9,pp929-947.

Manongko, A. (2011). Green marketing dan pengaruhnya terhadap keputusanpembelian melalui Minat Beli di Universitas Brawijaya, Manado.

Nanere, M. (2010). What Green Marketing Has to Offer, International Conference Indonesian Management Scientist Ass (AIMI). La Trobe University, Bendigo, Australia.

Ottman, J.A. (2006). Green Marketing: Challenges and Opportunities for the New Marketing Age, NTC Publishing Group, Lincolwood.

Ottman, J.A. (2006). Green Marketing Myopia : Ways to Improve Consumer Appeal for Environmentally Preferable Products. Environment Volume 48, Number 5 pp 22-36 Heldref Publications, 2006.

Queensland Goverment, (2002). Green Marketing-The Competitive Advantage of Sustainability. www..epa.qld.gov.

au/sustainable_industries


(25)

68

Salomon, Tayler & James Todd. (2002). Consumer Behavior: Buying, Having, and Being. New Jersey, Prestice Hall.

Schiffman, L.G and Kanuk, L.L. (2007). Perilaku Konsumen. Edisi 7, Alih bahasa, Zoelkifli Kasip, Penyunting Bahasa, Rita Maharani, Penerbit PT Indeks, Jakarta.

Tjiptono, F. (2008). .Strategi Pemasaran. Edisi III, Penerbit Andi, Yogyakarta. Www.bandung.jacktour.com/2011/02/bandung-shopping-mall-list-punya.html


(1)

Kesimpulan Dan Saran

63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam Bab V akan dijelaskan mengenai kesimpulan hasil penelitian dan analisis serta saran yang diberikan atas penelitian pengaruh Green Marketing terhadap Minat Beli konsumen pada produk Unilever di Bandung.

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan dengan judul pengaruh Green Marketing terhadap Minat Beli konsumen pada produk Unilever di Bandung, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Green Marketing (GM) terhadap Minat Beli Konsumen (MB) sebesar 13,10%, sedangkan pengaruh dari variabel lain yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lain adalah sebesar 86,90%.

5.1.1 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengikuti prosedur penelitian yang seharusnya, namun masih terdapat beberapa keterbatasan penelitian dalam pelaksanaannya antara lain:

1. Variabel yang masih sedikit sehingga membuat penelitian tidak maksimal dan tidak bisa meneliti bagian lain hanya dari satu variabel saja.


(2)

Kesimpulan Dan Saran

64

2. Responden yang membantu mengisi kuesioner belum maksimal jumlahnya sehingga tidak dapat mencapai keseluruhan pengguna produk Unilever.

3. Adanya keterbatasan waktu dalam melakukan peneletian.

5.2 Saran

5.2.1 Implikasi Kebijakan

Berdasarkan hasil penelitian ini, PT Unilever Indonesia disarankan untuk melakukan suatu riset yang lebih mendalam dengan maksud agar dapat mengetahui apa yang diinginkan konsumen terhadap produk-produk Unilever itu sendiri. Misalnya selain melakukan kuesioner, dapat dilakukan wawancara dan observasi yang dipublikasikan agar dapat menjadi bahan pembelajaran dan bahan penelitian bagi peneliti yang akan datang.

5.2.2 Saran Penelitian yang Akan Datang

Saran-saran yang dapat diajukan oleh peneliti untuk penelitian yang akan datang:

1. Hendaknya penelitian mendatang menggunakan obyek penelitian yang berbeda, sehingga dapat mengetahui lebih jelas mengenai pengaruh green marketing terhadap minat beli konsumen .

2. Bagi penelitian selanjutnya sebaiknya mengembangkan variabel-variabel yang diteliti, karena tidak menutup kemungkinan dengan penelitian yang mencakup lebih banyak variabel akan dapat menghasilkan kesimpulan yang lebih baik. Variabel-variabel dapat


(3)

Kesimpulan Dan Saran

65

ditambah dari jurnal-jurnal pendukung lainnya agar pernyataan dalam kuesioner lebih bervariatif.


(4)

66

DAFTAR PUSTAKA

Ajzen, I. (2002). Attitude, Personality, and Behavior. Dorsey, Chicago, I.L. Ajzen, I. (1991). The Theory Of Planned Behavior, Organizational Behavior

and Human Decision Processes, Vol. 50 No. 2, pp. 179-211.

Ajzen, I. (2002). “Perceived Behavioral Control, Self-Efficacy, Locus Of Control, And The Theory Of Planned Behavior”, Journal of Applied Social Psychology, Vol. 32 No. 4, pp. 1-20.

Bradley, N. (2007). The Green Marketing Mix. Industrial Marketing Research Association News December pp. 8-9.

Djajadiningrat S.T, Hendriani Y, Famiola M. (2011). Ekonomi Hijau (Green Economy), Cet. 1, Rekayasa Sains, Bandung.

Engel, J.F., Blackwell, R.D, and Miniard, P.W., 2004. Perilaku Konsumen. Terjemahan F.X. Budiyanto, Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta.

Ferdinand, Augusty. (2002). Marketing Strategy Making : Proses dan Agenda Penelitian”. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Vol. I, No. 1 (Mei), pp: 1-22.

Ferdinand, Augusty. (2003). Sustainable Competitive Advantage : Sebuah Eksplorasi Model Konseptual. BP Undip.

Ferrinadewi, Erna. (2005). Atribut Produk yang Dipertimbangkan dalam Pembelian Kosmetik dan Pengaruhnya pada Kepuasan Konsumen di Surabaya. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 7, No. 2 (September), hal. 139-151.

Fliess, B. (2007). Informing Consumers about Social & Environmental Conditions of Globalised Production. Food Economy Conference. Gujarati, Damodar N. (1995). Basic Econometric. New York : McGraw Hill

Inc.

Haryadi, R. (2009). Pengaruh strategi green marketing terhadap pilihan konsumen melalui pendekatan marketing mix Universitas Diponegoro, Semarang.

Hendry. J.R. & Vesilind P.A. (2005). Ethical Motivations for Green Business and Enggineering. Clean Techn Environ Policy (2005) 7: pp 252-258.


(5)

67

Kalafatis, S., Pollard, M., East, R. and Tsogas, M.H. (1999). Green marketing and Ajzen’s theory of planned behaviour: a cross-market examination”, Journal of Consumer Marketing, Vol. 16 No. 5.

Kotler, P, & Keller, K.L. (2009). Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian, Edisi Bahasa Indonesia, LPFE-UI, Jakarta.

Kotler, P, & Keller, K.L. (2009). Manajemen Pemasaran, Cet 2, Edisi 12, Jilid 1, Alih bahasa: Benyamin Molan. Penerbit PT INDEKS.

Kotler, P, & Keller, K.L. (2009). Manejemen Pemasaran. Jilid 1,Edisi Millenium, Alih Bahasa: Hendra Teguh, Rony A. Rusly & Drs.Benyamin Molan, Penerbit Prentice Hall & Pearson Education Asia, Jakarta.

Kotler, P, & Keller, K.L. (2009). Manejemen Pemasaran. Alih Bahasa: Drs.Benyamin Molan. Jilid I. Index Kelompok Gramedia, Jakarta. Magistris, T., and Gracia, A. 2008. The Decision to Buy Organic Food

Products in Southern Italy. British Food Journal,Vol.110,No.9,pp929-947.

Manongko, A. (2011). Green marketing dan pengaruhnya terhadap keputusanpembelian melalui Minat Beli di Universitas Brawijaya, Manado.

Nanere, M. (2010). What Green Marketing Has to Offer, International Conference Indonesian Management Scientist Ass (AIMI). La Trobe University, Bendigo, Australia.

Ottman, J.A. (2006). Green Marketing: Challenges and Opportunities for the New Marketing Age, NTC Publishing Group, Lincolwood.

Ottman, J.A. (2006). Green Marketing Myopia : Ways to Improve Consumer Appeal for Environmentally Preferable Products. Environment Volume 48, Number 5 pp 22-36 Heldref Publications, 2006.

Queensland Goverment, (2002). Green Marketing-The Competitive Advantage of Sustainability. www..epa.qld.gov.

au/sustainable_industries

Suliyanto. (2011). Metode Riset Bisnis. Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.


(6)

68

Salomon, Tayler & James Todd. (2002). Consumer Behavior: Buying, Having, and Being. New Jersey, Prestice Hall.

Schiffman, L.G and Kanuk, L.L. (2007). Perilaku Konsumen. Edisi 7, Alih bahasa, Zoelkifli Kasip, Penyunting Bahasa, Rita Maharani, Penerbit PT Indeks, Jakarta.

Tjiptono, F. (2008). .Strategi Pemasaran. Edisi III, Penerbit Andi, Yogyakarta. Www.bandung.jacktour.com/2011/02/bandung-shopping-mall-list-punya.html