Analisis Perbedaan Tingkat Kesehatan Perbankan di Indonesia sebelum Krisis Finansial Global (Periode 2006) dan Ketika Krisis Finansial Global (Periode 2008).

(1)

v Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

The purpose of this research is to identify whether there are significant difference between Indonesia’s banking industry performance before the global financial crisis took place in 2006 and exactly when it was affected Indonesia in 2008. Using CAMEL method for measuring banking industry performance especially in Indonesia is quite usual. There are several ratios that usually used in CAMEL method, but only CAR (capital aspect), NPL (asset aspect), NPM (management aspect), ROA (earning aspect), and LDR (liquidity aspect) which has been used for this research. Purposive sampling is the method for selecting the suitable sample. Statistics tools that has been used are Paired Sample T-Test and Wilcoxon Signed Rank Test, after the data itself tested whether it has normal distribution or not using One Sample Kolmogorov-Smirnov test. Both CAR and LDR are significantly different before the global financial crisis took place in 2006 and exactly when it was affected Indonesia in 2008 but NPL, NPM and ROA aren’t significantly different before the global financial crisis took place in 2006 and exactly when it was affected Indonesia in 2008.


(2)

ABSTRAK

Krisis finansial global telah memberikan dampak yang buruk terhadap perekonomian dunia. Sementara di Indonesia, sekian banyak ekonom baik yang berada di dalam maupun di luar pemerintahan tidak memiliki suara yang bulat mengenai dampak krisis finansial global tersebut pada perekonomian Indonesia, khususnya industri perbankan. Sebagian dari para ekonom menyatakan bahwa krisis tersebut memiliki dampak yang besar bagi tingkat kesehatan perbankan Indonesia dan sebagian tidak berpendapat demikian. Penelitian ini mencoba untuk menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat kesehatan perbankan di Indonesia sebelum krisis (periode 2006) dan ketika krisis (periode 2008). Tingkat kesehatan perbankan diukur dengan rasio-rasio yang biasa digunakan dalam metode CAMEL. Rasio-rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio CAR (aspek Capital), NPL (aspek assets), NPM (aspek management), ROA (aspek Earning) dan LDR (aspek Liquidity). Pemilihan sampel dilakukan dengan purposive sampling method. Alat uji yang dipakai adalah Paired Sample T-Test untuk data berdistribusi normal dan Wilcoxon Signed Rank Test untuk data berdistribusi tidak normal, setelah sebelumnya dilakukan uji normalitas data dengan Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio CAR dan LDR berbeda secara signifikan antara sebelum krisis dan ketika krisis sementara rasio NPL, NPM, dan ROA tidak berbeda secara signifikan antara sebelum krisis dan ketika krisis.


(3)

vii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRACT ... v

ABSTRACT ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Lembaga Keuangan ... 8

2.2 Pengertian Bank ... 9

2.3 Fungsi dan Peranan Bank... 10

2.4 Laporan Keuangan serta Karakteristik dan Tujuan Laporan Keuangan ... 13

2.5 Komponen Laporan Keuangan ... 16

2.6 Analisis Laporan Keuangan dan Analisis Rasio Keuangan ... 20

2.7 Penilaian Kesehatan Bank Menurut Metode CAMEL... 21

2.8 Kerangka Pemikiran ... 28


(4)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Objek dan Jenis Penelitian ... 33

3.2 Populasi, Sampel, dan Metode Sampling ... 33

3.2 Data dan Sumber Data ... 35

3.3 Metode Pengumpulan Data ... 36

3.4 Teknik Analisis Data... 36

3.4.1 Uji Normalitas ... 38

3.4.2 Uji Hipotesis ... 39

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Perubahan Rasio CAR, NPL, NPM, ROA, dan LDR Pada Sampel Penelitian ... 42

4.1.1 P.T. Bank Artha Graha Internasional Tbk ... 42

4.1.2 P.T. Bank Bukopin Tbk ... 44

4.1.3 P.T. Bank Bumi Arta Tbk ... 44 4.1.4 P.T. Bank Bumiputera Indonesia Tbk... 45 4.1.5 P.T. Bank Central Asia Tbk ... 46 4.1.6 P.T. Bank Century Tbk ... 47 4.1.7 P.T. Bank Danamon Indonesia Tbk ... 48 4.1.8 P.T. Bank Eksekutif International ... 48

4.1.9 P.T. Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk ... 49

4.1.10 P.T. Bank Internasional Indonesia Tbk... 50 4.1.11 P.T. Bank Kesawan Tbk ... 51 4.1.12 P.T. Bank Mandiri Tbk ... 51 4.1.13 P.T. Bank Mega Tbk ... 52 4.1.14 P.T. Bank Negara Indonesia Tbk ... 53 4.1.15 P.T. Bank OCBC NISP Tbk ... 54 4.1.16 P.T. Bank Nusantara Parahyangan Tbk ... 54 4.1.17 P.T. Bank Pan Indonesia Tbk ... 55 4.1.18 P.T. Bank Permata Tbk ... 56 4.1.19 P.T Bank Rakyat Indonesia Tbk ... 57 4.1.20 P.T. Bank Swadesi Tbk ... 58


(5)

ix Universitas Kristen Maranatha

4.2 Statistika Deskriptif ... 59

4.3 Pengujian Hipotesis ... 62

4.3.1 Capital Adequacy Ratio/CAR (Dimensi Capital) ... 63 4.3.1.1 Uji normalitas... 63 4.3.1.2 Uji Hipotesis (Uji Beda Paired Sample T-Test) ... 63 4.3.2 Non Performing Loan / NPL (Dimensi Assets) ... 65

4.3.2.1 Uji Normalitas ... 65

4.3.2.2 Uji Hipotesis (Uji Beda Wilcoxon Signed Rank Test) ... 65

4.3.3 Return on Assets / ROA (Dimensi Management)... 67

4.3.3.1 Uji Normalitas ... 67

4.3.2 Uji Hipotesis (Uji Beda Wilcoxon Signed Rank Test) ... 67

4.3.4 Net Profit Margin / NPM (Dimensi Earning / Rentabilitas) ... 69

4.3.4.1 Uji Normalitas ... 69

4.3.4.2 Uji Hipotesis (Uji Beda Wilcoxon Signed Rank Test) ... 69

4.3.5 Loan to Deposit Ratio / LDR (Aspek Likuiditas) ... 71 4.3.5.1 Uji Normalitas ... 71 4.3.5.2 Uji Hipotesis (Uji Beda Paired Sample T-Test) ... 71 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 74

5.2 Keterbatasan ... 75 5.3 Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 78

LAMPIRAN ... 80


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Flow of fund (aggregate) funding and lending ... 10 Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ... 30


(7)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Perbedaan kedua bentuk lembaga keuangan ... 9

Tabel III.1 Daftar sampel penelitian ... 35

Tabel IV.1 Deskripsi Data ... 60

Tabel IV.2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (CAR) ... 63 Tabel IV.3 Paired Sample Test (CAR) ... 64

Tabel IV.4 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (NPL) ... 65 Tabel IV.5 Wilcoxon Signed Rank Test (NPL) ... 66

Tabel IV.6 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (ROA) ... 67

Tabel IV.7 Wilcoxon Signed Rank Test (ROA) ... 68

Tabel IV.8 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (NPM) ... 69

Tabel IV.9 Wilcoxon Signed Rank Test (NPM) ... 70

Tabel IV.10 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (LDR) ... 71


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Daftar Sampel Penelitian ... 80

Lampiran B Tabel Rasio CAR, NPL, NPM, ROA, dan LDR Periode Tahun 2006 dan 2008 ... 81

Lampiran C Output One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 82

Lampiran D Output Uji Paramaetrik Paired Sample Test ... 85


(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan

Salah satu dimensi yang penting dalam pembangunan nasional adalah pembangunan perekonomian. Pembangunan perekonomian tidak dapat terlepas dari peran serta lembaga keuangan sebagai pihak yang memiliki fungsi penyedia dana bagi pembangunan tersebut. Lembaga keuangan di Indonesia dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu lembaga keuangan bank (biasa disebut bank saja) dan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB). Bank dibagi ke dalam dua jenis yaitu bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR), sedangkan Lembaga keuangan Bukan Bank (LKBB) merupakan lembaga pembiayaan lain yang tidak melakukan kegiatan penghimpunan dana dan memberikan jasa-jasa keuangan yang umum disediakan bank (Yuliani, 2007:2).

Guna mencapai tujuan pembangunan perekonomian, peranan perbankan dalam fungsi intermediary dirasakan semakin penting. Namun demikian, menilik kembali ke tahun 1997-1998 dimana terjadi krisis ekonomi, perbankan nasional mengalami berbagai kesulitan yang cukup besar. Kesulitan-kesulitan tersebut diantaranya pembengkakan nilai pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing loan (NPL), negative spread, kesulitan dalam likuiditas dan sebagainya. Selain dikarenakan penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika yang terlampau drastis, terjadinya hal tersebut juga dikarenakan beberapa kesalahan dalam pengelolaan kebijakan diantaranya banyaknya bank yang melakukan pinjaman ke


(10)

2

BAB I Pendahuluan

luar negeri tanpa melakukan hedging, pemberian kredit kepada kelompoknya yang melebihi batas maksimum, pemberian kredit yang ditetapkan serta struktur permodalan yang lemah dan sebagainya. Menurut Luciana dan Winny (2005:2), dalam Seminar Restrukturisasi Perbankan di Jakarta pada tahun 1998 juga disimpulkan beberapa penyebab menurunnya kinerja bank yang kurang lebih serupa, antara lain :

a. Semakin meningkatnya kredit bermasalah perbankan

b. Dampak likuidasi bank-bank 1 November 1997 yang mengakibatkan turunnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan dan pemerintah, sehingga memicu penarikan dana secara besar-besaran.

c. Semakin turunnya permodalan perbankan

d. Banyak bank tidak mampu memenuhi kewajibannya karena menurunnya nilai tukar rupiah

e. Manajemen tidak profesional.

Banyak perusahaan yang tidak mampu bertahan dalam menghadapi krisis yang terjadi, termasuk perusahaan-perusahaan dalam industri perbankan yang mengalami likuidasi karena dinyatakan tidak sehat. Selama periode tahun 1997-2000 tercatat 67 bank yang mengalami likuidasi. Berkaca kepada kejadian terdahulu, jatuhnya sebuah lembaga perbankan akan memicu terjadinya penarikan modal oleh para deposan yang memungkinan terjadinya rush sebagai dampak dari kepanikan masyarakat akan keamanan dana yang mereka simpan di lembaga perbankan. Sektor perbankan semakin terperosok dalam krisis, dan pada gilirannya hal tersebut akan mempengaruhi stabilitas perekonomian nasional. Hal ini merupakan sebuah skenario yang buruk dan harus dihindari dalam perkembangan perekonomian nasional.


(11)

3

BAB I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

Guna menghindari terjadinya skenario demikian, penilaian tingkat kesehatan perbankan menjadi penting untuk dilakukan guna menghindari terjadinya kegagalan operasi lembaga perbankan. Tingkat kesehatan lembaga perbankan dapat tercermin dalam laporan keuangan yang disusun oleh lembaga bersangkutan. Laporan keuangan tersebut menjadi salah satu sumber informasi penting mengenai posisi keuangan perusahaan, kinerja serta perubahan posisi keuangan perusahaan, yang sangat berguna untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat. Agar informasi yang tersaji menjadi lebih bermanfaat dalam pengambilan keputusan, data keuangan harus dikonversi menjadi informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan ekonomis. Hal ini ditempuh dengan cara melakukan analisis laporan keuangan.

Terdapat beberapa metode yang umum dipergunakan untuk menganalisis tingkat kesahatan bank, namun yang umum dipergunakan adalah dengan mempergunakan rasio CAMEL. Menurut Surat Keputusan Bank Indonesia No, 30/11/Kep/Dir tanggal 30 April 1997 tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank, rasio CAMEL pada dasarnya menilai berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi dan perkembangan suatu bank yaitu permodalan (Capital), Aktiva produktif (Assets), Managemen (Management), rentabilitas (Earning), dan likuiditas (Liquidity).

Beberapa penelitian telah dilakukan guna menganalisis tingkat kesehatan perbankan menggunakan rasio keuangan CAMEL diantaranya Thomson (1991) dalam Wilopo (2001) yang menguji manfaat rasio keuangan CAMEL dalam memprediksi kegagalan bank di USA pada tahun 1980an dengan menggunakan alat statistik regresi logit, Whalen dan Thomson (1988) dalam Wilopo (2001) menemukan bahwa rasio keuangan CAMEL cukup akurat dalam menyusun rating


(12)

4

BAB I Pendahuluan

bank, dan Surifah (1999) menguji manfaat rasio keuangan dalam memprediksi kebangkrutan bank dengan menggunakan model CAMEL.

Sekitar periode tahun 2007-2008, perekonomian global kembali mengalami instabilitas dengan terjadinya krisis finansial yang diawali dengan terjadinya Subprime Mortgage di Amerika Serikat. Berkaitan dengan hal tersebut pada tanggal 21 Desember 2009 mantan deputi senior Bank Indonesia Miranda Goeltom hadir di Senayan guna menjadi saksi berkaitan dengan undangan Panitia Khusus (Pansus) DPR yang membahas mengenai bailout bank Century. Di dalam kesempatan tersebut, sempat terjadi ketidaksepahaman antara Miranda Goeltom dengan salah seorang anggota Pansus mengenai seberapa besar dampak krisis finansial global terhadap perbankan di Indonesia. Perbedaan pandangan kedua belah pihak menjadi sedemikian penting karena krisis finansial tersebut menjadi alasan pokok untuk menggelontorkan dana bailout yang belakangan mencapai 6,7 triliun rupiah.

Miranda Goeltom menyatakan bahwa krisis tersebut berpengaruh sangat besar terhadap perbankan Indonesia, dan membawa ancaman yang sangat besar terhadap perekonomian Indonesia sementara anggota Pansus tersebut bersikeras bahwa dampak krisis tersebut tidak memiliki dampak sampai sebesar yang diyakini oleh Miranda. Perbedaan pendapat tersebut bukan saja terjadi di antara kedua belah pihak saja, namun belakangan di kalangan ekonom dan akademisi juga terjadi perbedaan pandangan kurang lebih sama seperti halnya yang terjadi antara Miranda Goeltom dan anggota Pansus. Hal ini mendorong munculnya pertanyaan bagi masyarakat awam secara umum dan khususnya bagi penulis sebenarnya sejauh apakah dampak krisis tersebut terhadap perbankan Indonesia dan bagaimana dampaknya terhadap kesehatan perbankan nasional.


(13)

5

BAB I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis menyusun sebuah skripsi dengan judul :

“ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN DI INDONESIA SEBELUM KRISIS FINANSIAL GLOBAL (PERIODE 2006) DAN KETIKA KRISIS FINANSIAL GLOBAL (PERIODE 2008)”

1.2 Rumusan Masalah

Mengacu kepada latar belakang permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka terdapat rumusan masalah yang dapat diajukan yaitu :

1) Bagaimana perubahan tingkat kesehatan perbankan nasional Indonesia antara periode 2006 dan periode 2008 berdasarkan rasio CAMEL (CAR, NPL, NPM, ROA, dan LDR)?

2) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara rasio CAMEL (CAR, NPL, NPM, ROA, dan LDR) sebelum krisis finansial global (periode tahun 2006) dengan rasio CAMEL (CAR, NPL, NPM, ROA, dan LDR) ketika krisis finansial global (periode tahun 2008)?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan

Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini diataranya :

1) Mendeskripsikan perubahan tingkat kesehatan perbankan nasional Indonesia antara periode 2006 dengan periode 2008 berdasarkan rasio CAMEL (CAR, NPL, NPM, ROA, dan LDR).


(14)

6

BAB I Pendahuluan

2) Menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara rasio CAMEL (CAR, NPL, NPM, ROA, dan LDR) sebelum krisis finansial global (periode 2006) dengan rasio CAMEL (CAR, NPL, NPM, ROA, dan LDR) saat krisis finansial global (periode 2008).

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan skripsi ini diantaranya : a) Manfaat Praktis

1) Bagi Pihak Perbankan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi untuk dapat menetapkan kebijakan yang dapat berpengaruh terhadap tingkat kesehatan bank, juga agar dapat mengantisipasi secara dini penurunan kesehatan bank bersangkutan. Selain itu, pihak perbankan juga dapat mendapatkan tambahan informasi guna menghadapi krisis finansial yang mungkin terjadi di waktu yang akan datang.

2) Bagi nasabah

Deposan besar yang hendak menyimpan dana yang relatif besar (diatas besaran dana yang dijamin oleh LPS) dapat memilih alternatif bank yang memiliki kesehatan yang baik berdasarkan rasio CAMEL tersebut guna menghindari kerugian di masa depan.

b. Manfaat Teoritis 1) Bagi peneliti

Penelitian ini menjadi sarana pengaplikasian dan pengembangan ilmu yang telah diperoleh penulis, khususnya dalam melakukan analisis tingkat kesehatan perbankan.


(15)

7

BAB I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

2) Bagi penelitian selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan referansi bagi penelitian-penelitian selanjutnya dalam kajian yang serupa baik yang sifatnya melanjutkan atau melengkapi.


(16)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dijabarkan sebelumnya, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara rasio CAR sebelum krisis finansial global (periode tahun 2006) dengan rasio CAR ketika krisis finansial global (periode tahun 2008). Hal ini ditunjukkan dengan p-value yang lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,016.

2. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rasio NPL sebelum krisis finansial global (periode tahun 2006) dengan rasio NPL ketika krisis finansial global (periode tahun 2008). Hal ini ditunjukkan dengan p-value yang lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,205.

3. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rasio NPM sebelum krisis finansial global (periode tahun 2006) dengan rasio NPM ketika krisis finansial global (periode tahun 2008). Hal ini ditunjukkan dengan p-value yang lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,357.

4. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rasio ROA sebelum krisis finansial global (periode tahun 2006) dengan rasio ROA ketika krisis finansial


(17)

75 BAB V Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha

global (periode tahun 2008). Hal ini ditunjukkan dengan p-value yang lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,768.

5. Terdapat perbedaan yang signifikan antara rasio LDR sebelum krisis finansial global (periode tahun 2006) dengan rasio LDR ketika krisis finansial global (periode tahun 2008). Hal ini ditunjukkan dengan p-value yang lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,001.

5.2 Keterbatasan

Dalam melakukan penelitian ini, masih terdapat beberapa keterbatasan sebagai berikut :

1. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini hanya rasio CAR, NPL, NPM, ROA dan LDR. Selain rasio-rasio tersebut terdapat beberapa rasio lain yang umum dipergunakan dalam melakukan analisis tingkat kesehatan perbankan. Penggunaan jenis rasio yang lain selama masih relevan dengan penelitian ini, dapat memperkaya hasil dari penelitian yang dilakukan sekaligus menggambarkan dengan lebih baik perbedaan tingkat kesehatan sebelum dan ketika krisis finansial global terjadi.

2. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya 21 bank. Jumlah sampel tersebut berkaitan dengan data laporan keuangan yang diperoleh penulis. 3. Periode pengamatan hanya 2 tahun, 1 tahun sebelum krisis dan 1 tahun ketika


(18)

76 BAB V Kesimpulan dan Saran

5.3 Saran

Setelah melakukan analisis data dan mendapatkan kesimpulan, maka terdapat beberapa saran yang dapat diberikan penulis, diantaranya :

1. Pihak perbankan dapat terus menerus memperbaiki tingkat kesehatan bank bersangkutan dengan menerapkan kebijakan-kebijakan yang sesuai guna mencapai tujuan-tujuan jangka pendek maupun jangka panjang bank bersangkutan. Selain itu, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio NPL, NPM, dan ROA tidak berbeda secara signifikan antara sebelum krisis dan ketika krisis. Terdapat kemungkinan bahwa ketiga rasio tersebut lebih dipengaruhi oleh kebijakan yang diambil bank bersangkutan dan dengan kata lain tidak dipengaruhi secara signifikan oleh dampak krisis finansial global yang terjadi di Indonesia. Dengan demikian pihak perbankan dapat meneliti lebih jauh bagaimana kebijakan-kebijakan yang dapat membuat rasio-rasio tersebut berada pada kisaran yang baik.

2. Bagi pihak nasabah, terutama yang memiliki dana dalam jumlah yang relatif besar diharapkan dapat terus-menerus mencermati bagaimana tingkat kesehatan bank yang akan dipilihnya. Hal ini merupakan implikasi dari kebijakan lembaga yang memiliki kewenangan yang tidak memberlakukan full blanket garantee dan hanya melindungi dana nasabah sampai dengan 2 milyar rupiah. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa secara umum perbankan Indonesia dapat mempertahankan tingkat kesehatannya dengan cukup baik dalam menghadapi krisis finansial. Dengan demikian nasabah sebaiknya memilih bank mana yang


(19)

77 BAB V Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha

menawarkan keuntungan yang sesuai dengan motif nasabah menyimpan dananya (misalnya keamanan, investasi, atau kemudahan bertransaksi) dengan tingkat resiko yang dapat ditoleransi masing-masing nasabah.

3. Bagi peneliti selanjutnya baik yang bersifat melanjutkan atau melengkapi penelitian ini, diharapkan dapat memperhatikan keterbatasan-keterbatasan yang ada pada penelitian ini. Untuk masa yang akan datang, para peneliti diharapkan dapat melakukan penelitian yang lebih baik berdasarkan sudut pandang rasio yang digunakan, jumlah sampel, maupun berapa lama tahun pengamatan. Dengan demikian diharapkan penelitian-penelitian tersebut mampu memberikan hasil penelitian yang lebih baik dan lebih layak untuk digeneralisasi ke dalam situasi dan kondisi yang berbeda.


(20)

78

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1998. Tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. CV. Eko Jaya. Jakarrta. Almilia, Luciana Spica dan Emanuel Kristijadi. (2003). Analisis Rasio Keuangan untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Vol.7, No.2, Hal 1-27.

Almilia, Luciana Spica dan Winny Herdiningtyas. (2005). Analisis Rasio CAMEL Terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah Pada Lembaga Perbankan Perioda 2000-2002. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 7, No.2, Hal 1-27.

Arviana, Betty. (2009). Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi (Study Empiris pada Perusahaan Manufaktur di BEI). Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Astutik, Evi. (2009). Analisis Kesehatan Bank Berdasarkan Model CAMELS Pada Perusahaan Perbankan Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2007. Fakultas Ekonomi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Baridwan, Zaki. (2004), Intermediate Accounting, Edisi 7. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Basuki, Ismu. (2006). Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta (2003). Fakultas Ekonomi Universitas Islam Bandung.

Ghozali, Imam. (2001). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. BP-UNDIP. Semarang.

Hasibuan, Malayu S.P. (2004). Dasar-Dasar Perbankan. Bumi Aksara. Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2004). Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta Ikatan Akuntan Indonesia. (2007). Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta Kartika Imasari, Sunjoyo, Meythi, Santi Setiawan, Tan Ming Kuang, Chandra Kuswoyo, Nonie Magdalena. (2007). Penggunaan Alat Uji Statistika Dalam Pengambilan Keputusan Dengan Software SPSS. Universitas Kristen Maranatha, Bandung (tidak dipublikasikan). Muljono, Teguh Pudjo. (1995). Analisa Laporan Keuangan untuk Perbankan. Djambatan. Jakarta.

Munawir. (2000). Analisis Laporan Keuangan. Liberty. Yogyakarta.

Nawawi, Hadari. (1995). Metode Penelitian Bidang Sosial. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.


(21)

79

Universitas Kristen Maranatha

Nugraha, Eka Purnama Setya. (2009). Metode CAMEL Sebagai Alat Analisis Tingkat Kesehatan Bank Pada PD. BKK Juwiring Kabupaten Klaten. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Payamta, M. Machfoedz. (1999). Evaluasi Kinerja Perusahaan Perbankan Sebelum dan Sesudah Menjadi Perusahaan Publik di BEI. Kelola, No.20/VII.

Purwanti, Yulia. (2005). Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Kondisi Keuangan Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Fakultas Ekonomi. Universitas Islam Bandung.

Sugiyono. (2005). Statistika Untuk Penelitian. ALFABETA. Bandung.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kualitatif dan R & G. ALFABETA. Bandung.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Andi. Yogyakarta.

Susilo, Y. Sri dkk. (2000). Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Salemba Empat. Jakarta. Titik Aryati, dan Hekinus, M., (2002). Rasio Keuangan sebagai Prediktor Bank Bermasalah di Indonesia. Jurnal Riset Akntansi Indonesia, Vol. 5, No. 2, 137-147.

Wild Jhon J., Subramanyam K.R., Hasley Robert F . (2005). Analisis Laporan Keuangan Ed. 8. Salemba Empat. Jakarta.

Yuliani. (2007). Hubungan Efisiensi Operasional Dengan Kinerja Profitabilitas Pada Sektor Perbankan yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis & Manajemen Sriwijaya. No.10. Volume 5, 15-43.


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dijabarkan sebelumnya, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara rasio CAR sebelum krisis finansial global (periode tahun 2006) dengan rasio CAR ketika krisis finansial global (periode tahun 2008). Hal ini ditunjukkan dengan p-value yang lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,016.

2. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rasio NPL sebelum krisis finansial global (periode tahun 2006) dengan rasio NPL ketika krisis finansial global (periode tahun 2008). Hal ini ditunjukkan dengan p-value yang lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,205.

3. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rasio NPM sebelum krisis finansial global (periode tahun 2006) dengan rasio NPM ketika krisis finansial global (periode tahun 2008). Hal ini ditunjukkan dengan p-value yang lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,357.

4. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rasio ROA sebelum krisis finansial global (periode tahun 2006) dengan rasio ROA ketika krisis finansial


(2)

BAB V Kesimpulan dan Saran

global (periode tahun 2008). Hal ini ditunjukkan dengan p-value yang lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,768.

5. Terdapat perbedaan yang signifikan antara rasio LDR sebelum krisis finansial global (periode tahun 2006) dengan rasio LDR ketika krisis finansial global (periode tahun 2008). Hal ini ditunjukkan dengan p-value yang lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,001.

5.2 Keterbatasan

Dalam melakukan penelitian ini, masih terdapat beberapa keterbatasan sebagai berikut :

1. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini hanya rasio CAR, NPL, NPM, ROA dan LDR. Selain rasio-rasio tersebut terdapat beberapa rasio lain yang umum dipergunakan dalam melakukan analisis tingkat kesehatan perbankan. Penggunaan jenis rasio yang lain selama masih relevan dengan penelitian ini, dapat memperkaya hasil dari penelitian yang dilakukan sekaligus menggambarkan dengan lebih baik perbedaan tingkat kesehatan sebelum dan ketika krisis finansial global terjadi.

2. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya 21 bank. Jumlah sampel tersebut berkaitan dengan data laporan keuangan yang diperoleh penulis. 3. Periode pengamatan hanya 2 tahun, 1 tahun sebelum krisis dan 1 tahun ketika


(3)

5.3 Saran

Setelah melakukan analisis data dan mendapatkan kesimpulan, maka terdapat beberapa saran yang dapat diberikan penulis, diantaranya :

1. Pihak perbankan dapat terus menerus memperbaiki tingkat kesehatan bank bersangkutan dengan menerapkan kebijakan-kebijakan yang sesuai guna mencapai tujuan-tujuan jangka pendek maupun jangka panjang bank bersangkutan. Selain itu, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio NPL, NPM, dan ROA tidak berbeda secara signifikan antara sebelum krisis dan ketika krisis. Terdapat kemungkinan bahwa ketiga rasio tersebut lebih dipengaruhi oleh kebijakan yang diambil bank bersangkutan dan dengan kata lain tidak dipengaruhi secara signifikan oleh dampak krisis finansial global yang terjadi di Indonesia. Dengan demikian pihak perbankan dapat meneliti lebih jauh bagaimana kebijakan-kebijakan yang dapat membuat rasio-rasio tersebut berada pada kisaran yang baik.

2. Bagi pihak nasabah, terutama yang memiliki dana dalam jumlah yang relatif besar diharapkan dapat terus-menerus mencermati bagaimana tingkat kesehatan bank yang akan dipilihnya. Hal ini merupakan implikasi dari kebijakan lembaga yang memiliki kewenangan yang tidak memberlakukan full blanket garantee dan hanya melindungi dana nasabah sampai dengan 2 milyar rupiah. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa secara umum perbankan Indonesia dapat mempertahankan tingkat kesehatannya dengan cukup baik dalam menghadapi


(4)

BAB V Kesimpulan dan Saran

menawarkan keuntungan yang sesuai dengan motif nasabah menyimpan dananya (misalnya keamanan, investasi, atau kemudahan bertransaksi) dengan tingkat resiko yang dapat ditoleransi masing-masing nasabah.

3. Bagi peneliti selanjutnya baik yang bersifat melanjutkan atau melengkapi penelitian ini, diharapkan dapat memperhatikan keterbatasan-keterbatasan yang ada pada penelitian ini. Untuk masa yang akan datang, para peneliti diharapkan dapat melakukan penelitian yang lebih baik berdasarkan sudut pandang rasio yang digunakan, jumlah sampel, maupun berapa lama tahun pengamatan. Dengan demikian diharapkan penelitian-penelitian tersebut mampu memberikan hasil penelitian yang lebih baik dan lebih layak untuk digeneralisasi ke dalam situasi dan kondisi yang berbeda.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1998. Tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. CV. Eko Jaya. Jakarrta. Almilia, Luciana Spica dan Emanuel Kristijadi. (2003). Analisis Rasio Keuangan untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Vol.7, No.2, Hal 1-27.

Almilia, Luciana Spica dan Winny Herdiningtyas. (2005). Analisis Rasio CAMEL Terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah Pada Lembaga Perbankan Perioda 2000-2002. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 7, No.2, Hal 1-27.

Arviana, Betty. (2009). Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi (Study Empiris pada Perusahaan Manufaktur di BEI). Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Astutik, Evi. (2009). Analisis Kesehatan Bank Berdasarkan Model CAMELS Pada Perusahaan Perbankan Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2007. Fakultas Ekonomi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Baridwan, Zaki. (2004), Intermediate Accounting, Edisi 7. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Basuki, Ismu. (2006). Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta (2003). Fakultas Ekonomi Universitas Islam Bandung.

Ghozali, Imam. (2001). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. BP-UNDIP. Semarang.

Hasibuan, Malayu S.P. (2004). Dasar-Dasar Perbankan. Bumi Aksara. Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2004). Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta Ikatan Akuntan Indonesia. (2007). Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta Kartika Imasari, Sunjoyo, Meythi, Santi Setiawan, Tan Ming Kuang, Chandra Kuswoyo, Nonie Magdalena. (2007). Penggunaan Alat Uji Statistika Dalam Pengambilan Keputusan Dengan Software SPSS. Universitas Kristen Maranatha, Bandung (tidak dipublikasikan). Muljono, Teguh Pudjo. (1995). Analisa Laporan Keuangan untuk Perbankan. Djambatan. Jakarta.


(6)

Nugraha, Eka Purnama Setya. (2009). Metode CAMEL Sebagai Alat Analisis Tingkat Kesehatan Bank Pada PD. BKK Juwiring Kabupaten Klaten. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Payamta, M. Machfoedz. (1999). Evaluasi Kinerja Perusahaan Perbankan Sebelum dan Sesudah Menjadi Perusahaan Publik di BEI. Kelola, No.20/VII.

Purwanti, Yulia. (2005). Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Kondisi Keuangan Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Fakultas Ekonomi. Universitas Islam Bandung.

Sugiyono. (2005). Statistika Untuk Penelitian. ALFABETA. Bandung.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kualitatif dan R & G. ALFABETA. Bandung.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Andi. Yogyakarta.

Susilo, Y. Sri dkk. (2000). Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Salemba Empat. Jakarta. Titik Aryati, dan Hekinus, M., (2002). Rasio Keuangan sebagai Prediktor Bank Bermasalah di Indonesia. Jurnal Riset Akntansi Indonesia, Vol. 5, No. 2, 137-147.

Wild Jhon J., Subramanyam K.R., Hasley Robert F . (2005). Analisis Laporan Keuangan Ed. 8. Salemba Empat. Jakarta.

Yuliani. (2007). Hubungan Efisiensi Operasional Dengan Kinerja Profitabilitas Pada Sektor Perbankan yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis & Manajemen Sriwijaya. No.10. Volume 5, 15-43.