Perancangan Interior Night Club Dengan Konsep Modern City.

(1)

ABSTRAK

Perancangan Nightclub Dengan Konsep “Modern City”

Indonesia merupakan suatu daerah yang sangat strategis dalam pemasaran produk-produk Iuar, mengingat sifat masyarakatnya yang sangat konsumtif, selain itu mereka juga gemar bersosialisasi. Oleh karena itu tempat-tempat yang menjadi wadah untuk sosialisasi seperti bar, cafe, lounge dan nightclub laku keras. Dikota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, dll tempat-tempat tersebut sudah tidak tabu lagi untuk didatangi. Image buruk yang sudah menempel pada Bar atau Nightclub membuat orang-orang yang mendatangi tempat tersebut menjadi buruk. Tempat prostitusi, tempat penjualan obat-obatan terlarang, atau tempat orang minum-minuman keras (mabok) ialah konotasi yang sudah lekat pada nightclub ditilik pada segi psikologinya. Bar atau Nightclub sekarang menyajikan hal-hal yang berbeda untuk menghapus image yang sudah ada sejak lama, seperti: menawarkan tempat yang nyaman dan bersih dengan interior yang menarik dan musik-musik terbaru. Konsep modern city yang diterapkan dengan membuat fasilitas-fasilitas untuk setiap pendatang menjadi senang dan puas, bebas dari rasa penat dan berkumpul dengan komunitasnya sesudah semua aktivitas seharian. Nightclub sekarang ini menawarkan interior yang menarik dan modern serta menjual semua yang terdapat didalamnya baik suasana, furniture, elemen astetis,dll


(2)

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Lembar Pengesahan………i

Pernyataan Orisinalitas Laporan dan Hasil Perancangan………..ii

Pernyataan Publikasi Laporan dan Hasil Perancangan……….iii

Abstrak………..iv

Kata Pengantar………..v

Daftar Isi……….…vii

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah………1

1.2 Ide/ Gagasan Konsep………2

1.3 Identifikasi Masalah………. 8

1.4 Tujuan Perancangan………. 8

1.5 Sistematika Penulisan……….……….. 9

BAB II Landasan Perencanaan dan Perancangan 2.1 Kajian Teori………... 12

2.2 Sejarah Nightclub……….……….. 13

2.3 Jenis-Jenis Nightclub……….………. 15

2.4 Contoh-Contoh Nightclub……… 16

2.5 Tinjauan Teori Perancangan dan Desain……….………19

2.6 Akustik Ruang……….………28


(3)

2.7 Sejarah dan Perkembangan Bar………31

2.7.1 Bagian-bagian Bar………...34

BAB III Deskripsi Objek Studi 3.1 Deskripsi Project studi……….………37

3.2 Ide Implementasi Konsep pada Obyek Studi……….……….…38

3.3 Studi Image……….……….41

3.4 Analisa Tapak……….……… 41

3.5 Analisa Fungsional……….………… 45

3.5.1 Kebutuhan Ruang……….………... 45

3.6 Programming……….... 46

3.7 Kedekatan Ruang………. 47

3.8 Zoning & Blocking………... 48

BAB IV PERANCANGAN 4.1 Dasar Pemilihan Tema……… 50

4.2 Konsep Ruang……… 51

4.2.1 Konsep Bentuk………...51

4.2.2 Konsep Warna dan Material………..53

4.2.3 Konsep Pencahayaan……….55

4.2.4Konsep Tata Udara……… 56

4.2 Keamanan……….……. 57

4.3 Akses Masuk………..….… 59


(4)

4.4 Suasana Nightclub………..……..…60

BAB V SIMPULAN

5.1 Simpulan & Saran………61

Lampiran

Daftar Gambar……… x Daftar Tabel………xii


(5)

DAFTAR GAMBAR

BAB I

Gambar1.1 Kepadatan Lalu Lintas, sumber (www.image.google.co.id)...4

Gambar 1.2 Gedung Bertingkat, sumber (www.deviantart.com/arsitektur)...4

Gambar 1.3 Kepadatan Kota pada Malam Hari, sumber (www.danheller.com)...5

Gambar 1.4 Lampu Pertokoan, sumber (www.irdofstoc.com)...5

Gambar 1.5 Kota Jakarta pada Malam Hari, sumber (www.dejakarta.com)...6

Gambar 1.6 Kehidupan Jalan, sumber (www.deviantart.com/traffic)...6

Gambar 1.7 Study Image Kesan Alur ………8

Gambar 1.8 Study Image Dinamis……… 8

BAB II Gambar 2.1. Interior pub Drink and Eat, too! di Chicago………..13

Gambar 2.2 Burlesque show milwauke, Wisconsin, 1946………..14

Gambar 2.3 Lokasi Mansion Club………...17

Gambar 2.4 lokasi AMARE Lounge……….18

Gambar 2.5 suasana Score ………...18

Gambar 2.6 Jarak intim……….21

Gambar 2.7 Jarak personal………...21

Gambar 2.8 Jarak social………22

Gambar 2.9 Jarak public……….………..22


(6)

Gambar 2.10 . Reverberation Time……….28

BAB III Gambar 3.1 Tampak Depan……….………38

Gambar 3.2 Site Plan……….………..38

Gambar 3.3 Contoh Penggunaan Fog Machine………..………39

Gambar 3.4 Bentuk dan Warna yang Kontras serta Dramatis………40

BAB IV Gambar 4.1 Pengaplikasian bentuk Curvy………....………...52

Gambar 4.2 Pengaplikasian bentuk furniture ……….53

Gambar 4.3 Denah yang Memusat………...57

Gambar 4.4 Penerangan pada Nightclub………..58

Gambar 4.5 Penerangan pada Dinding………58

Gambar 4.6 Akses Berbeda……….59

Gambar 4.7 Suasana Nightclub………60

BAB V Gambar 5.1 memusat………..…….62 LAMPIRAN


(7)

DAFTAR TABEL

Table 2.1 Skema penguraian Nightclub………...………15

Tabel 3.1 Struktur organisasi……….……47

Tabel 3.2 Sirkulasi pengunjung……….………48

Tabel 3.3 sirkulasi karyawan……….…………48


(8)

BABBI

PENDAHULUAN

1.1 LatarBBelakangBMasalah

Ruang lingkup manusia pada umumnya dalam bersosialisasi dapat membedakan status sosial mereka. Perkembangan lifestyle sekarang ini begitu bervariasi dan membutuhkan wadah untuk terjun di dalamnya. Bersosialisasi dengan Hobi yang sama atau dengan kebutuhan yang sama membutuhkan ruang lingkup yang khusus. Di Indonesia sendiri ada club atau kumpulan seperti club motor, club jazz, atau club renang, semua membutuhkan space khusus untuk menyalurkan hobi atau kesenangannya.

Di Indonesia sendiri sangat mudah menjual produk-produk lifestyle1 yang berasal dari luar. Pada zaman sekarang untuk bersosialisasi ada banyak tempat yang sedang maju pesat seperti: Bar, lounge, cafe, dan yang sudah lama ada ialah nightclub. Dikota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, dll tempat-tempat tersebut sudah tidak tabu lagi untuk didatangi. Image buruk yang sudah menempel pada Bar atau Nightclub membuat orang-orang yang mendatangi tempat tersebut menjadi buruk. Tempat prostitusi, tempat penjualan obat-obatan terlarang, atau tempat orang minum-minuman keras (mabok) ialah konotasi yang sudah lekat pada nightclub ditilik pada segi psikologinya. Bar atau Nightclub sekarang menyajikan hal-hal yang berbeda untuk menghapus image yang sudah ada sejak lama, seperti: menawarkan tempat yang nyaman dan bersih dengan interior yang menarik dan musik-musik terbaru.

Nightclub, Bar, dan Lounge menjadi alasan tepat untuk untuk didatangi oleh pengusaha muda pada waktu malam atau sewaktu pulang bekerja. Hal ini dipicu oleh alasan-alasan seperti kepadatan aktifitas di siang hari untuk bekerja, dan ketika pulang 1

90% dari jumlah keseluruhan, menurut survey Tribe-art Party, British Amerika Tobacco


(9)

bekerja menghindari kemacetan lalu lintas para pengusaha muda mendatangi tempat untuk makan malam atau untuk santai menikmati minuman dan musik. Alasan kepenatan dalam bekerja membuat mencari hiburan atau rekreasi menjadi salah satu kebutuhan penting. Nightclub ialah tempat yang tepat untuk melepas stress atau penat untuk sekedar mendengarkan musik, minum, dan melakukan kegiatan bersosialisasi. Kegiatan bersosialisasi dan kebiasaan mendatangi nightclub pada malam hari setelah pulang bekerja membuat lifestyle pada kota metropolitan ini menjadi berbeda dengan kota lainnya.

Nightclub menjadi tabu untuk dibicarakan atau didatangi oleh kalangan-kalangan tertentu atau kalangan-kalangan menengah hingga menegah keatas karena mereka harus mengeluarkan kocek minimal Rp. 100.000( tiket masuk tidak termasuk minuman). Nightclub menawarkan beberapa alternative kesenangan bagi costumers nya dengan menyajikan tempat bilyard, karaoke, berdansa, atau hanya makan atau minum wine sambil mendengar musik. Komunitas ini didominasi oleh para mahasiswa dan pengusaha dengan tingkat umur 19-40 tahun2

. Pada dasarnya tiap club telah membatasi tingkat umur bagi siapa saja yang datang, pada umumnya ialah 21 tahun keatas dengan memeriksa KTP(kartu tanda penduduk) mereka.

Dengan seringnya komunitas ini berkumpul atau sering dibilang Clubber, mereka sering membicarakan tentang informasi ter up date sekarang ini baik soal pekerjaan mereka masing-masing atau hanya sekedar informasi teknologi, fashion, dan gossip3

. Informasi tersebut menjadi tolak ukur mereka dalam berkomunitas diantara mereka atau pun komunitas lain. “Sesuatu yang ditertawakan setiap generasi jika dianggap ketinggalan jaman, namun yang baru justru diikuti dengan sungguh-sungguh”( Hendry david Thoreau) kutipan tersebut menandahan betapa tiap generasi berbeda dan cepat sekali berubah.

2 90% dari jumlah keseluruhan, menurut survey Tribe-art Party, British Amerika Tobacco 3

LIQUID Magazine


(10)

Konsep modern city yang diterapkan dengan membuat fasilitas-fasilitas untuk setiap pendatang menjadi senang dan puas, bebas dari rasa penat dan berkumpul dengan komunitasnya sesudah semua aktivitas seharian. Nightclub sekarang ini menawarkan interior yang menarik dan modern serta menjual semua yang terdapat didalamnya baik suasana, furniture, elemen astetis,dll.

1.2 BIde/BGagasanBkonsep

Modern CityBSebagaiBTema

Di zaman metropolitan sekarang ini banyak hal yang bisa menjadi inspirasi bagi semua orang. Membuat peluang bisnis, mencari kerja, mencari kesenangan atau mencari peluang atau kesenangan lainnya ada beberapa contoh lain dari berapa kota metropolitan ini begitu banyak menjanjikan kesenangan. Tiada kata kota mati bagi modern city sekarang seperti: Singapura, Hongkong, Shanghai, dan yang baru mau menuju modern city ialah Jakarta. Dari sinilah mengapa Modern City dirasa tepat diangkat sebagai tema dalam desain.

Baik siang atau malam Modern City banyak menjanjikan banyak sensasi yang tak terbanyangkan, mulai dari gedung-gedung bertingkat, kemacetan, kesibukkan orang didalamnya, hiburan malam, lampu-lampu malam yang indah.


(11)

Gambar1.1 kepadatan lalu lintas, sumber (www.image.google.co.id)

Gambar 1.2 gedung bertingkat, sumber (www.deviantart.com/arsitektur)


(12)

Gambar 1.3 kepadatan kota pada malam hari, sumber (www.danheller.com)

Dari beberapa hal yang telah dipadarkan, kehidupan pada malam hari yang lebih banyak membuat inspirasi dan ide-gagasan yang lebih baik. Traffic light, lampu-lampu kota, dan lampu pertokoan merupakan ciri khas pada modern city. Kehidupan malam modern city yang menjadi ide dan diangkat sebagai tema dalam desain.

Gambar 1.4 lampu pertokoan, sumber (www.irdofstoc.com)


(13)

Gambar 1.5 kota Jakarta pada malam hari, sumber (www.dejakarta.com)

Gambar 1.6 kehidupan jalan, sumber (www.deviantart.com/traffic)


(14)

Konsep

Dari latar belakang permasalahan yang telah dibahas di atas, diperoleh beberapa pemikiran dan ide yang berkembang ke arah konsep. Tema Modern city yang merupakan kesamaan visi dari nightclub itu sendiri maka didapat konsep, dengan konsep “Dynamic atau dinamis” diharapkan dapat memecahkan permasalahan pada indentifikasi masalah.

Dynamic,

1. vigerous and purposeful: full of energy, enthusiasm, and a sense of purpose and able both to get thing going and to get thing done.

2. Relating to energy: involving or relating to energy and forces that produce motion.

3. Music relation to loudness in music: relating to or indicating variations in the loudness off musical sounds.

Konsep “dynamic” dengan mengangkat kehidupan modern city, diaplikasikan pada perancangan untuk desain interior kali ini. Seluruh aspek yang mencerminkan Modern City. diaplikasikan secara modern dalam warna, pola, dan explorasi bentuk. Dynamic yang dipilih sebagai icon dari Modern City, dirasa mampu memberikan icon untuk desain nightclub

Penerapan Modern City dalam desain interior merupakan suatu bentuk dari desain modern. Gaya modern yang muncul sejak abad 20, menggunakan bentuk yang stylist, namun cenderung minimalis dan geometris, tidak banyak mengunakan penambahan dekorasi yang rumit dan tidak bersifat fungsional. Konsep dynamic sangat kental pada gaya ini. Gaya modern dipilih karena mempresentasikan lifestyle clubbers pada umumnya yang berasal dari urban society yang berkebudayaan modern. Kehidupan Modern City yang


(15)

sangat sarat akan kehidupan yang dynamic karena begitu padatnya aktifitas pada siang hari tetapi tetap saja germelapan malam tidak begitu saja dilewatkan.

Dalam pengaplikasiannya pada interior, material yang cenderung digunakan adalah material hasil tekhnologi modern. Material alami sangat jarang digunakan. Selain itu, penggunaan tekhnologi modern juga mendominasi elemen-elemen penunjang interior, seperti penggunaan lighting yang dikendalikan secara digital. Dynamic digambarkan menjadi suatu gambar atau penerapan pada interior seperti:

Gambar 1.7 Study image kesan alur

Gambar 1.8 Study image dinamis


(16)

Manfaat dari laporan ini adalah sebagai acuan bagi penulis dalam proses pendesainan atau perancangan nightclub. Laporan ini berisi penelitian teori perancangan dan pengguna dari nightclub, serta menganalisa masalah-masalah yang terdapat pada nightclub baik dari masalah mendasar hingga masalah interior.

Laporan ini juga diharapkan bermanfaat sebagai acuan memecahkan masalah-masalah desain yang sudah ada dalam studi kasus yang dipilih oleh penulis. Baik dalam penentuan konsep, organisasi ruang, denah dan program fasilitasnya.

1.3 IdentifikasiBMasalah

Permasalahan yang akan dibahas dalam perancangan Nightclub ini yaitu:

1. Bagaimana meningkatkan citra positif pada nightclub?

2. Bagaimana membuat rancangan yang sesuai ergonomis manusia?

3. Bagaimana merancang pola orientasi, peletakan komponen interior dalam bangunan sesuai fungsi, kebutuhan ruang, dan pola sirkulasi? 4. Bagaimana menerapkan tema dan konsep pada desain?

1.4 TujuanBPerancangan

Melepas penat dari banyaknya aktifitas merupakan alasan untuk mendatangi nightclub. Maka nightclub adalah suatu tempat yang mempunyai fasilitas hiburan malam, komersial dan manajerial. Sebuah nightclub dengan konsep modern city yang menyediakan fasilitas yang beragam hanya untuk kepuasan pelanggan.

Desain interior yang mendesain nightclub ini harus mengeluarkan ide kreatifitas daya imajinasi agar dapat mendesain sesuai dengan fungsi dan memberikan kepuasaan Universitas Kristen Maranatha 9


(17)

bagi pendatang yang dinamis atau dynamic melakukan aktifitas berikutnya, ini adalah yang menjadi tema perancangan.

Tujuan perancangan dimaksudkan untuk:

1. Meningkatkan citra positif pada nightclub.

2. Membuat rancangan yang sesuai ergonomis manusia.

3. Merancang pola orientasi, peletakan komponen interior dalam bangunan sesuai fungsi, kebutuhan ruang, dan pola sirkulasi.

4. Menerapkan tema dan konsep pada desain.

1.5BBBBSistematikaBPenulisan

Sistematika penulisan makalah ini sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan menjelaskan Latar Belakang Masalah, Ide / Gagasan Konsep, Identifikasi Masalah, Tujuan Perancangan, dan Sistematika Penulisan.

BAB II Studi Literature mengenai Pengertian Nightclub, Sejarah Nightclub, Jenis-Jenis Nightclub, dan Tinjauan Teori Perancangan Dan Desain.

BAB III Deskripsi Obyek studi yang meliputi Ide dan Konsep Perancangan pada Obyek Studi, Studi Image, Fasilitas Komersial, Analisis Tapak, Analisa Kebutuhan Ruang, Programming, Kedekatan Ruang, Besaran Ruang, serta Zoning dan Blocking.

BAB IV Rancangan yang menjelaskan konsep pembuatan nightclub. Baik konsep warna, bentuk, atau pun sistem penting yang berada di dalam nightclub.

BAB V Simpulan pada bagian ini penulis merangkum dan memberikan simpulan dari keseluruhan bab mengenai apa saja yang telah dilakukan penulis selama menjalani proses perancangan tugas akhir ini.


(18)

(19)

DAFTAR PUSTAKA

• PANERO, Julius & Zelnik, martin, human dimension&interior space, Watson guptill publication, New York: 1980

• NEUFERT, Ernest, Architects data, Granada, UK: 1989

• CANIZAREZ, Ana, CLUB DESIGN, DAAB, Spain: 2004

• DANA, Djefry W, ciri perancangan kota Bandung, PT gramedia pustaka Utama, Jakarta:1990

• www.indoclubbers.com


(20)

BABBV

SIMPULAN

Penyelesaian pada indentifikasi masalah yani telah dijabarkan pada bab 1 merupakan titik dalam mendesain dan menieluarkan solusi desain dalam menyelesaikan. Untuk meniubah citra buruk mejadi citra yani lebih baik denian solusi desain saniat tidak mudah. Namun denian solusi bentuk atau penetaan ruani duduk yani tidak menyudut dan membuat peneranian pada dindini dan lantai, juia membuat interior yani central menjadi beberapa solusi desain yani

dapat memecahkan masalah citra buruk pada nighiclub.

Gambar 5.1 memusat

Proses peracanian suatu niihtclub saniat berkaitan denian jenis aktifitas dan fasilitas yani disediakan untuk peniiunanya. Perancanian sebuah klub juia sebaiknya memikirkan


(21)

banyak hal diantaranya: fasilitas rekreasi, fasilitas sosialisasi yani lebih nyaman, serta fasilitas manaierial yani efektif dan efisien dalam merespon kebutuhan peniiunanya. Yani terpetini

dari perancanian sebuah nighiclub adalah baiaimana sebuah korporat nighiclub dapat

diteranikan dalam suasana interior denian perpaduan elemen-elemen pembentukan interior, titik, iaris, dan bidani.

Saran

sebuah nighiclub bukan saja sebuah tempat berkumpul, tetapi bersosialisasi, sehiniia

penempatan furniture, pemilihan, serta pertimbanian jarak dibutuhkan dalam perancaniannya

baiaimana sebuah nighiclub dapat menjamin kenyamanan, sehiniia dapat menambah jumlah

konsuman yani datani.


(1)

Manfaat dari laporan ini adalah sebagai acuan bagi penulis dalam proses pendesainan atau perancangan nightclub. Laporan ini berisi penelitian teori perancangan dan pengguna dari nightclub, serta menganalisa masalah-masalah yang terdapat pada nightclub baik dari masalah mendasar hingga masalah interior.

Laporan ini juga diharapkan bermanfaat sebagai acuan memecahkan masalah-masalah desain yang sudah ada dalam studi kasus yang dipilih oleh penulis. Baik dalam penentuan konsep, organisasi ruang, denah dan program fasilitasnya.

1.3 IdentifikasiBMasalah

Permasalahan yang akan dibahas dalam perancangan Nightclub ini yaitu:

1. Bagaimana meningkatkan citra positif pada nightclub?

2. Bagaimana membuat rancangan yang sesuai ergonomis manusia?

3. Bagaimana merancang pola orientasi, peletakan komponen interior dalam bangunan sesuai fungsi, kebutuhan ruang, dan pola sirkulasi? 4. Bagaimana menerapkan tema dan konsep pada desain?

1.4 TujuanBPerancangan

Melepas penat dari banyaknya aktifitas merupakan alasan untuk mendatangi nightclub. Maka nightclub adalah suatu tempat yang mempunyai fasilitas hiburan malam, komersial dan manajerial. Sebuah nightclub dengan konsep modern city yang menyediakan fasilitas yang beragam hanya untuk kepuasan pelanggan.

Desain interior yang mendesain nightclub ini harus mengeluarkan ide kreatifitas daya imajinasi agar dapat mendesain sesuai dengan fungsi dan memberikan kepuasaan Universitas Kristen Maranatha 9


(2)

bagi pendatang yang dinamis atau dynamic melakukan aktifitas berikutnya, ini adalah yang menjadi tema perancangan.

Tujuan perancangan dimaksudkan untuk:

1. Meningkatkan citra positif pada nightclub.

2. Membuat rancangan yang sesuai ergonomis manusia.

3. Merancang pola orientasi, peletakan komponen interior dalam bangunan sesuai fungsi, kebutuhan ruang, dan pola sirkulasi.

4. Menerapkan tema dan konsep pada desain.

1.5BBBBSistematikaBPenulisan

Sistematika penulisan makalah ini sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan menjelaskan Latar Belakang Masalah, Ide / Gagasan Konsep, Identifikasi Masalah, Tujuan Perancangan, dan Sistematika Penulisan.

BAB II Studi Literature mengenai Pengertian Nightclub, Sejarah Nightclub, Jenis-Jenis Nightclub, dan Tinjauan Teori Perancangan Dan Desain.

BAB III Deskripsi Obyek studi yang meliputi Ide dan Konsep Perancangan pada Obyek Studi, Studi Image, Fasilitas Komersial, Analisis Tapak, Analisa Kebutuhan Ruang, Programming, Kedekatan Ruang, Besaran Ruang, serta Zoning dan Blocking.

BAB IV Rancangan yang menjelaskan konsep pembuatan nightclub. Baik konsep warna, bentuk, atau pun sistem penting yang berada di dalam nightclub.

BAB V Simpulan pada bagian ini penulis merangkum dan memberikan simpulan dari keseluruhan bab mengenai apa saja yang telah dilakukan penulis selama menjalani proses perancangan tugas akhir ini.


(3)

(4)

DAFTAR PUSTAKA

• PANERO, Julius & Zelnik, martin, human dimension&interior space, Watson guptill publication, New York: 1980

• NEUFERT, Ernest, Architects data, Granada, UK: 1989 • CANIZAREZ, Ana, CLUB DESIGN, DAAB, Spain: 2004

• DANA, Djefry W, ciri perancangan kota Bandung, PT gramedia pustaka Utama, Jakarta:1990

• www.indoclubbers.com


(5)

BABBV

SIMPULAN

Penyelesaian pada indentifikasi masalah yani telah dijabarkan pada bab 1 merupakan titik dalam mendesain dan menieluarkan solusi desain dalam menyelesaikan. Untuk meniubah citra buruk mejadi citra yani lebih baik denian solusi desain saniat tidak mudah. Namun denian solusi bentuk atau penetaan ruani duduk yani tidak menyudut dan membuat peneranian pada dindini dan lantai, juia membuat interior yani central menjadi beberapa solusi desain yani dapat memecahkan masalah citra buruk pada nighiclub.

Gambar 5.1 memusat

Proses peracanian suatu niihtclub saniat berkaitan denian jenis aktifitas dan fasilitas yani disediakan untuk peniiunanya. Perancanian sebuah klub juia sebaiknya memikirkan


(6)

banyak hal diantaranya: fasilitas rekreasi, fasilitas sosialisasi yani lebih nyaman, serta fasilitas manaierial yani efektif dan efisien dalam merespon kebutuhan peniiunanya. Yani terpetini dari perancanian sebuah nighiclub adalah baiaimana sebuah korporat nighiclub dapat diteranikan dalam suasana interior denian perpaduan elemen-elemen pembentukan interior, titik, iaris, dan bidani.

Saran

sebuah nighiclub bukan saja sebuah tempat berkumpul, tetapi bersosialisasi, sehiniia penempatan furniture, pemilihan, serta pertimbanian jarak dibutuhkan dalam perancaniannya baiaimana sebuah nighiclub dapat menjamin kenyamanan, sehiniia dapat menambah jumlah konsuman yani datani.