PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK EKLEKTIK TERHADAP MENINGKATNYA PENGENDALIAN DIRI SISWA KORBAN BULLYING DI SMK PAB SAMPALI TAHUN AJARAN 2013/2014.

(1)

PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK EKLEKTIK TERHADAP MENINGKATNYA PENGENDALIAN DIRI

SISWA KORBAN BULLYING DI SMK PAB SAMPALI TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Oleh:

SITI FATIMAH

1103351042

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi yang diajukan oleh :

SITI FA TIMAH

NIM: 1103351042

Program studi S-1 Bimbingan Konseling Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diajukan dan dipertahankan dalarn ujian mempertahankan sk:ripsi

Medan, Agustus 2014 Dosen Pembimbing Skripsi

Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd NlP : 19590324 1986 01 1001

Disetujui oleh :

Ketua Jurus~n Psikologi Pendidikan dan Bimbingan


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi Yang Diajukao Oleh:

SITI FATIMAH NIM. 1103351042

Program Studi Bimbingan Konseling Jurusan Pendidikan Psikologi Dan Bimbingan

Telah Dipertahankan Dalam Ujian Skripsi Pada Tanggal 03 September 2014 dan Dinyatak.an Telah Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

• I ~ v

Medan. September 2014 Panitia Ujiao

Ketua Jurusan

Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

\

\ r

I Drs. Nasruo, MS

- - NIP. 19570514 198403 1001

Prof.

Dr~r,

M.Pd


(4)

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

Skripsi yang Diajukan oleh:

SmFATIMAH

NIM. 1103351042

Telah Dipertahankan di Depan Tim Penguji pada Tanggal 03 September2014

Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd Pembimbing

Drs. Nasrun, MS Penguji I

Drs. Edidon Butasuhut, M.Pd Penguji II

Dra. Kemali SVarif, M.Pd Penguji ill

TIMPENGUJI / (

...

)

(~

~

(

...

)

Disetujui dan Disahkan Pada Tanggal 05 September 2014 Panitia Ujian

Drs. Nasrun, MS

NIP. 19570514 198403 1001

Medan, September 2014 Panitia Ujian

Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

~

Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd


(5)

LEMBAR PENGESAHAN BASIL REVISI SKRIPSI

Nama

NIM

J urusan/Prodi

J udul

: Siti Fatimab

: 1103351042

: PPBIBK

: Pengaruh Layanan Konseling Kelompok Eklektik terhadap Meningkatnya pengendalian Diri Siswa Korban Bullying di SMK P AB Sampali Tahun Ajaran ~Ql3/20f4.

Mahasiswa Tersebut Telah Benar Melakukan Perbaikan Skripsi Sesuai Dengan Saran-Saran Yang Telah Diberikan Pada Waktu Pelaksanaan Ujian Mempertahankan Skripsi

No Nama Dosen

Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd 1 NIP. 19590324 198601 1001

2 Drs. Nasrun, MS NIP.l95765141984031001 Drs. E didon Hutasubut, M.Pd 3 NIP. 19570323 108703 1 002

Dra. Kemali Syarif, M.Pd

4 NIP.195908011986012 002

Keterangan Tanda Tangan

Dosen

I~

Pembimbing Skripsi

Dosen Penguji I

h

Dosen Penguji l l

~

Dosen Penguji

~~

m

Medan, September 2014

Mengetahui,

Ketua Jurusan PPBIBK

A-"

Prof.

Dr~,

M.Pd


(6)

i

i

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik ALLAH SWT, Pencipta dan Pengendali alam semesta. Segala Nikmat-Nya dan hidayah yang tidak bisa dihitung dan hanya bisa bermohon kepada-Nya dan tidak kepada yang lain. Maka selayaknyalah ungkapan ‘Alhamdulillah’ penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Layanan Konseling Kelompok Eklektik Terhadap Meningkatnya Pengendalian Diri Siswa Korban Bullying di SMK PAB Sampali Tahun Ajaran 2014/2015.Shalawat beriringkan salam kita sanjungkan keharibaan nabi besar Muhammad SAW beserta sahabat dan keluarganya.

Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari hambatan-hambatan dan banyak kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun dengan usaha dan kerja keras yang maksimal dan bantuan dari segala pihak terutama kepada Dosen Pembimbing Skripsi Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan skripsi, penelitian sampai skripsi ini selesai dan memberikan kesempurnaan pada skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED.

2. Bapak Drs. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Pembantu Dekan I, II dan III Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd Selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan, serta Sekretaris Jurusan Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd


(7)

ii

ii

5. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik.serta dosen pembimbing skripsi

6. Bapak Drs. Nasrun, MS, Bapak Drs, Edidon Hutasuhut, M,Pd. Ibu Dra. Kemali Syarif, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah membantu mengoreksi kesempurnaan skripsi ini, memberi masukan untuk perbaikan skripsi ini dan memberikan masukan yang bermanfaat untuk menyelasaikan skripsi ini

7. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam usaha surat-menyurat.

8. Pegawai perspustakaan FIP Universitas Negeri Medaan dan Pegawai Perpustakan Daerah dalam memenuhi refensi skripsi ini

9. Bapak Tato Suryanto S,Pd selaku Kepala Sekolah SMK PAB Sampali beserta siswa SMK PAB Sampali.

10. Bapak Boiman S,Pd selaku wakil kepala sekolah SMK PAB Sampali terima kasih atas izinnya karena sudah membantu saya dalam menjalankan tugas skripsi ini. 11. Teristimewa kepada kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda M. Jamil dan Ibunda

Rastini. Melalui mereka lah saya temukan dan rasakan nikmatnya Cinta-Mu yang tidak henti-hentinya memberikan doa dan dukungan baik itu moril maupun materil. Ayah dan Ibu adalah inspirasi dan penopang semangat saya dalam menyelesaikan studi ini serta motivasi-motivasi yang beliau berikan kepada saya membuat saya siap dan kuat dalam mengarungi samudra kehidupan ini. Terima kasih juga buat adik-adik ku, Siti Maysarah, M. Khairil Anwar dan keluarga besar saya . Terima kasih atas doa, semangat dan dukungannya selama ini setia menemani penulis dalam menyelesaikan skripsi.

12. Untuk sahabat-sahabatku tersayang Rian Ayu Vebria Nst, Tiara Agustania ,Isnani Ramadhani, Mimi khairani, Rika Andari Hrp, Hayati , Dan Yulia Hikmah Terima


(8)

iii

iii

kasih sahabatku yang telah saling mendoakan, memberikan masukan, motivasi dan semangat bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi. Sahabatku tersayang, Seluruh teman-teman BK EKSTENSI, BK 2010 yang tidak bisa disebutkan satu persatu dan Teman-teman PPLT SMP Negeri 1 Pantai cermin Terima kasih untuk segala dukungan dan bantuan yang telah kalian berikan. Banyak hal yang telah kita lalui bersama seiring berjalannya waktu saya tak mampu menghapus kalian semua dari ingatan memori akan kebersamaan kita karna kalian sudah terpahat dihati ini semoga persahabatan kita abadi selamanya.

Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, saya ucapkan terima terima kasih.

Medan, Agustus 2014 Penulis,

SITI FATIMAH NIM. 110 3351042


(9)

i

ABSTRAK

SITI FATIMAH. NIM 1103351042. Pengaruh Layanan Konseling Kelompok Eklektik Terhadap Meningkatnya Pengendalian Diri Siswa Korban Bullying di SMK PAB Sampali Tahun Ajaran 2013/2014.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah ada pengaruh Pengaruh Layanan Konseling Kelompok Eklektik Terhadap Meningkatnya Pengendalian Diri Siswa Korban Bullying di SMK PAB Sampali Tahun Ajaran 2013/2014.”? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konseling kelompok dengan teknik eklektik terhadap meningkatnya pengendalian diri siswa korban bullying di SMK PAB Sampali tahun ajaran 2013/2014.

Jenis penelitian ini adalah eksperimen yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan kepada sekelompok orang yang dijadikan subjek penelitian. Subjek penelitian adalah siswa korban bully di SMK PAB Sampali yang berjumlah 10 orang siswa. Instrumen yang digunakan adalah angket untuk menjaring data siswa yang menjadi korban bully dan pengendalian diri siswa korban bully yang sebelumnya diujicobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilias angket. Dari 40 item angket yang disebarkan diketahui 23 item yang valid dan 17 item yang tidak valid yaitu 2, 3, 4, 6, 9, 12, 14, 15, 16, 17, 19, 22, 23, 24, 25, 27, 38, , 40 yang diberikan pada 35 orang siswa. Jadi pernyataan yang diberikan terhadap 10 orang siswa sebagai sample penelitian berjumlah 23 item. Instrumen diberikan sebelum dan sesudah pemberian konseling kelompok dengan teknik eklektik .Teknik analisis data menggunakan uji t.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan konseling kelompok dengan teknik eklektik terhadap peningkatan pengendalian diri siswa korban bully di SMK PAB Sampali. Terdapat data rata-rata pre-tes = 69,9 dengan SD = 3,38 dan rata-rata data pos-tes 7.54 dengan SD = 3,73. Hal ini teruji dengan menggunakan uji t yang diperoleh dari perhitungan dengan hasil thitung>ttabel= ((3,361 > 1,833)). Maka hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat

pengaruh positif yang signifikan konseling kelompok dengan teknik eklektik terhadap meningkatnya pengendalian diri siswa korban bullying di SMK PAB Sampali tahun ajaran 2013/2014 dapat diterima.


(10)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ………...

... i

KATA PENGAN ... ii

DAFTAR ISI... iii

DAF

TAR TABEL……….

... iv

DAFTAR GAMBAR………

... v

DAFTAR LAMPIRAN………

... vi

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Pembatasan Masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 6

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

……….………..

8

2.1 Kerangka Teori ... 8

2.1.1 Layanan Konseling Kelompok ... 18

2.1.2 Pengertian konseling eklektik ... 18

2.1.3 Tujuan Konseling Eklektik ... 18

2.1.4 Pengendalian Diri... 21


(11)

2.16 Mengenal Pengendalian Diri... 23

2.2 Bullying ...29

3.1.1 Pengertian Bullying ... 29

3.1.2 Dampak Prilaku Bullying pada Korban ...30

3.1.3 Resiko Prilaku Bullying pada Pelaku ...35

2.3 Kerangka Berfikir ...36

2.4 Hipotesis Penelitian ...37

BAB III METODE PENELITIAN

……….………38

3.1 Jenis Penelitian...38

3.2 Subjek Penelitian ...38

3.3 Operasional variable penelitian...38

3.4 Tehnik pengumpulan data...39

3.5 Desain penelitian... 39

3.6 Instrumen Penelitian ...41

3.7 Teknik Analisis Data... 42

3.8 Validitas dan Realibilitas Data...43

3.9 Lokasi dan waktu penelitian ...44

BAB IV HASIL PENELITIAN ………...…

45

4.1 Gambaran Umum SMK PAB Sampali ...45

4.1.1 Deskripsi keadaan SMK PAB Sampali...45

4.2 Persiapan Penelitian ...46

4.3 Pengujian Persyaratan Analisis Data ...46

4.3.1 Uji Validitas Angket Konsep Diri Korban Bully ...47


(12)

4.4 Deskripsi Data Hasil Penelitian ...48

4.4.1 Data Pre-test Konsep Diri Korban Bully...48

4.4.2 Data Pos-test Konsep Diri Korban Bully ...49

4.4.3 Uji Normalitas...50

4.5 Uji Hipotesis ...51

4.6 Pembahasan hasil penelitian ...51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….……53

5.1 Kesimpulan ...53

5.2 Saran ...53


(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Hasil Perhitungan Validitas Angket Pengendalian Diri

Siswa Korban Bully……… 68

Tabel 2 : Perhitungan Reliabilitas pengendalian Diri

Siswa Korban Bully……… 72

Tabel 3: Data Skor Pre-test Dan Post-test Pengendalian Diri

Siswa Korban Bully ……….. 79

Tabel 4: Uji Normalitas Data Pre-Test……….. 85

Tabel 5 : Uji Normalitas Data Post-Test……… 87

Tabel 6 : Tabulasi Pre-test dan Post-test Pengendalian Diri


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner 1 untuk menjaring korban bully……….. 56

Lampiran 2 : Angket Uji Coba Penelitian Pengendalian Diri Korban Bully……. 59

Lampiran 3 : Angket Pengendalian Diri Siswa Korban Bully……… 59

Lampiran 4 : Tabulasi Uji Coba Angket Konsep Diri Siswa Korban Bully ... 59

Lampiran 5 : Perhitungan Uji Validitas Angket Pengendalian Diri Siswa Korban Bully ……… 74

Lampiran 6 : Perhitungan Reliabilitas Pengendalian Diri Siswa Korban Bully….. 74

Lampiran 7 : Tabulasi Data Pre-tes ……….. 89

Lampiran 8 : Tabulasi Data Pos-tes……… 89

Lampiran 9: Perhitungan Rata-Rata (M), dan Standar Deviasi (SD) Untuk Data Pre-Test……… 79

Lampiran 10 : Perhitungan Rata-Rata (M), dan Standar Deviasi (SD) Untuk Data Post-Test……… 82

Lampiran 11 : Uji Normalitas……….. 85

Lampiran 12 : Pengujian Hipotesis……… 89

Lampiran 13 : RPLBKPertemuan 1 ……….. 91

Lampiran 14 : RPLBKPertemuan 2 ………. 104

Lampiran 15 : Tabel T………. 122


(15)

Lampiran 17 : Tabel Nilai-nilai r Product Moment……… 126 Lampiran 17 : Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke Z ……… 127 Lampiran 18 : Dokumentasi Penelitian ………. 128


(16)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di masa sekarang ini sangat banyak kejadian yang membuat anak-anak merasa terganggu dengan teman sebayanya terutama yang dialami oleh anak sekolah yang menjadi korban bullying.

Setiap anak sebenarnya memiliki potensi untuk dapat mencapai kematangan kepribadian yang memungkinkan mereka dapat menghadapi tantangan hidup secara wajar di dalam lingkungannya, namun potensi ini tentunya tidak akan berkembang dengan optimal jika tidak di tunjang oleh faktor fisik dan lingkungan yang aman. Lemahnya emosi seseorang akan berdampak pada terjadinya masalah di kalangan remaja, misalnya bullying yang akan sekarang kembali di media dan lingkungan.

Bullying (kekerasan) atas nama senioritas masih terus terjadi dikalangan peserta didik. Bullying adalah suatu bentuk kekerasan anak yang dilakukan teman sebaya kepada seseorang

yang lebih “rendah” atau yang lebih lemah untuk mendapatkan keuntungan dan kepuasan

tertentu. Biasanya bullying terjadi berulang kali. Bullying secara sederhana diartikan sebagai penggunaan kekuasaan atau kekuatan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok sehingga korban merasa tertekan, trauma, dan tidak berdaya.

Menurut Ghufron (2003: 30) kendali diri atau disebut juga kontrol diri yakni merupakan suatu kecakapan individu dalam kepekaan membaca situasi diri dan lingkungannya serta kemampuan untuk mengontrol dan mengelola faktor-faktor perilaku sesuai dengan situasi dan kondisi untuk menampilkan diri dalam melakukan sosialisasi, kemampuan untuk mengendalikan


(17)

perilaku, kecenderungan untuk menarik perhatian, keinginan untuk mengubah perilaku agar sesuai untuk orang lain, menyenangkan orang lain, selalu konform dengan orang lain,menutup perasaannya.

Jadi, kendali diri diartikan sebagai kemampuan seseorang yang peka akan keadaan diri dan lingkungan yang berguna dalam proses sosialisasi. Perilaku seseorang dikontrol dengan melihat situasi lingkungan agar sesuai dengan harapan lingkungan yang ada.

Kemampuan kendali diri dapat dikembangkan dan bisa digunakan untuk mereduksi efek psikologi yang bersifat negatif juga dapat digunakan sebagai pencegahan. Dengan mengendalikan diri, individu mampu menilai dan membuat suatu perkiraan terhadap perilaku yang hendak dilakukan sehingga individu mampu mecegah sesuatu hal tidak menyenangkan yang akan diterimanya kelak.

Selain berguna untuk pencegahan diri, kendali diri dilakukan pula dengan tujuan penundaan. Dapat diartikan bahwa dengan mengendalikan diri berarti sengaja menghindari suatu perilaku dengan tujuan jangka panjang agar lebih mendapat kepuasan.

Tidak semua siswa korban bullying memiliki kendali diri. Banyak diantara siswa yang tidak mengetahui bagaimana caranya menghindari atau melawan perilaku bullying. Hal ini bisa disebabkan karena siswa takut ataupun merasa trauma terhadap perilaku bullying yang pernah dialaminya.

Oleh sebab itu, sekolah sebagai tempat untuk mendidik kepribadian siswa seharusnya mengajarkan kepada siswa nilai dan norma yang harus dipatuhi di dalam interaksi dengan teman sebayanya. Selain itu, sekolah juga seharusnya memberikan upaya terhadap siswa yang mengalami perilaku tidak adil baik secara fisik maupun nonfisik.


(18)

Konseling merupakan suatu proses intervensi yang bersifat membantu individu untuk meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri dan hubungannya dengan orang lain. Salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran akan pertumbuhan dan perkembangan individu yang sehat adalah melalui proses konseling yang yang dilakukan oleh konselor terlatih dan profesional dalam menggunakan tehnik-tehnik khusus secara sistematis untuk membantu orang lain berhubungan secara realistis dan sukses dengan tugas-tugas perkembangan sesuai dengan usianya, dan menimbulkan kesadaran penuh tentang pribadinya.

Jadi, konseling kelompok merupakan suatu upaya yang diberikan oleh sekolah guna mengatasi perilaku bullying terjadi di lingkungan sekolah. Baik itu untuk mencegah dengan memberikan pemahaman kendali diri, maupun untuk mengatasi perilaku yang sedang terjadi.

Pada awal Januari selama 1 minggu pada tanggal 20 sampai 27 Januari 2014 peneliti melakukan wawancara terhadap 3 orang guru BK di SMK PAB Sampali. Nyatanya di sekolah SMK PAB Sempali terdapat korban bullying sehingga siswa merasa tidak nyaman sewaktu berada di lingkungan sekolah. Gejala yang nampak terjadi di lingkungan pada siswa misalnya siswa mengalami luka akibat perbuatan temannya, barang miliknya mengalami kerusakan, sulit mengikuti pelajaran, takut pergi ke sekolah sehingga sering membolos, prestasi akademiknya menurun, tidak mau ikut berpartisipasi dalam kegiatan apapun, selalu terlihat gelisah dan murung.

Mengingat pentingnya upaya untuk menanggulangi korban bullying di kalangan siswa, maka perlu adanya solusi yang efektif untuk menanggulanginya. Sehingga peneliti mengambil salah satu solusi yang dapat dilakukan ialah melalui pemberian layanan konseling kelompok tehnik eklektik.


(19)

Konseling eklektik dalam penelitian adalah mendramatisasi tingkah laku untuk mengurangi korban bullying siswa untuk memahami dan menafsirkan perannya masing-masing, serta pencarian solusi terhadap masalah yang dihadapi. Dalam pelaksanaannya peneliti berperan sebagai fasilitator serta membantu siswa membina huungan dengan orang lain, mengembangkan empati, bertanggung jawab, dan mengendalikan diri. Teknik eklektik yang dirancang untuk mengelola emosi siswa sehingga korban bullying dapat di atasi.

Dryden & Norcross dalam Gunarsa (Winkel, 2006:438) mengemukakan bahwa eklektik adalah memilih apa yang baik dari berbagai macam sumber, gaya dan sistem. Menggunakan tehknik dan dasar lebih dari satu organisasi untuk memenuhi kebutuhan dari suatu kasus serta penggunaan secara sistematik dari berbagai macam intervensi yang luas untuk menghadapi masalah-masalah khusus.

Selanjutnya Gunarsa (Winkel, 2006:438) juga menyatakan bahwa eklektik tidak hanya meliputi dua peendekatan yang sering dipakai dalam pendekatan konseling, yakni pendekatan langsung dan tidak langsung.

Winkel (2006:438) menyatakan bahwa eklektik merupakan suatu pandangan yang berusaha menyelidiki berbagai sistem metode, teori ini doktrin yang dimaksudkan untuk memahami dan menerapkannya dalam situasi yang tepat. Pandangan ini menggunakan berbagai teori dalam pendekatannya. Hal ini dilakukan karena tidak ada satu teori menyeluruh pembahasannya. Setiap teori memiliki kelemahan dan kelebihannya masing-masing. Hal inilah yang menyebabkan penggunaan berbagai teori dalam pendekatannya.

Gilliland dalam Arintoko (Winkel, 2006:438) mengemukakan bahwa eklektik adalah teori konseling yang tidak memiliki teori atau prinsif khusustentang kepribadian. Namun


(20)

penganut eklektik beranggapan bahwa konselor eklektik dapa dasarnya peduli dengan teori kepribadian

Konseling eklektik biasanya digunakan dalam menangani masalah yang berhubungan hubungan sosial antara konseli dengan orang lain. Teknik eklektik bertujuan agar konseli menyadari sepenuhnya situasi masalahnya, mengajarkan kepada konseli secara sadar dan intensif memiliki latihan pengendalian diatas masalah tingkah laku. Eklektik berfokus pada tingkah laku, tujuan, masalah, dan sebagainya. Dalam pelaksanaannya peneliti berperan sebagai fasilitator serta membantu siswa membina hubungan dengan orang lain , mengembangkan empati, bertanggung jawab, dan mengendalikan diri. Tehnik eklektik yang dirancang untuk mengelola emosi siswa sehingga korban bullying dapat di atasi.

Dari uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Layanan Konseling Kelompok Eklektik terhadap Meningkatnya pengendalian Diri Siswa Korban Bullying di SMK PAB Sampali Tahun Ajaran 2013/2014”.

1.2 Identifikasi Masalah

Setiap individu harus memiliki kendali diri yang positif agar individu mampu untuk melindungi dirinya sendiri dari tekanan lingkungan. Masalah yang nampak di sekolah adalah mengalami luka akibat perbuatan temannya, barang miliknya mengalami kerusakan, sulit mengikuti pelajaran, takut pergi ke sekolah sehingga sering membolos, prestasi akademiknya menurun, tidak mau ikut berpartisipasi dalam kegiatan apapun, selalu terlihat gelisah dan murung, serta belum maksimal dilaksanakannya layanan konseling kelompok untuk mengatasi perilaku bullying.


(21)

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti yaitu Pengaruh layanan konseling kelompok dengan teknik eklektik terhadap meningkatknya pengendalian diri siswa korban bullying di SMK PAB Sampali Tahun Ajaran 2013/2014.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang masalah maka dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut “Adakah pengaruh pemberian layanan konseling kelompok

dengan teknik eklektik terhadapmeningkatnya pengendalian diri siswa korban bullying di SMK PAB Sampali Tahun Ajaran 2013/2014?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk memperoleh informasi apakah ada

pengaruh pemberian layanan konseling kelompok dengan teknik eklektik terhadap meningkatnya pengendalian diri siswa korban bullying di SMK PAB Sampali Tahun Ajaran 2013/2014.

1.6 Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian di atasdiharapkan hasil penelitian ini memiliki beberapa manfaat sebagai berikut :

1. Bagi siswa: Sebagai bahan masukan kepada siswa mengenai pentingnya memiliki kendali diri terhadap perilaku bullying dari teman sebaya agar siswa mampu melindungi dirinya sendiri.

2. Bagi guru BK: Sebagai bahan informasi untuk menjalankan tugas dalam memberikan layanan konseling kelompok tehnik ekletik yang berhubungan dengan kendali diri korban bullying.


(22)

3. Bagi Peneliti: Dapat memberikan pengetahuan secara luas mengenai cara meningkatkan kendali diri siswa korban bullying.

4. Bagi sekolah: Sebagai bahan masukan atau perbandingan dalam usaha meningkatkan kendali diri siswa korban bullying di sekolah.


(23)

BAB V

Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana diuraikan pada bab terdahulu, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Rendahnya pengendalian siswa korban bully sebelum diberikan konseling kelompok dengan eklektik (pre-tes) yang memiliki rata-rata 69,9 dengan skor terendah 72. 2. Meningkatnya pengendalian diri siswa korban bully setelah diberikan konseling

kelompok dengan teknik eklektik (pos-tes) yang memiliki rata-rata 75,4 dengan skor terendah 70.

3. Adanya perubahan yang positif dan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pengendalian diri siswa korban bully SMK PAB Sampali Tahun Ajaran 2013/2014 ini dapat dilihat dari hasil uji t menunjukkan thitung> ttabel= (3,361 >1,833 ).

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti mengemukakan beberapa saran yaitu:

1. Bagi pihak sekolah terutama konselor, hendaknya lebih memperhatikan siswa yang mengalami atau menjadi korban bully .

2. Konselor hendaknya memberikan konseling atau kegiatan yang menarik hati siswa agar siswa lebih termotivasi lagi dan dengan sukarela mengikuti jalannya konseling dengan baik.

3. Bagi siswa-siswi yang menjadi korban bully hendaknya ada keinginan untuk berkonsultasi atau mempercayai kepada konselor tentang apa yang menjadi beban58


(24)

pikirannya agar konselor dapat membantu mencari solusi atau jalan keluar dari masalah tersebut dengan konseling kelompok, bimbingan kelompok maupun konseling individual.


(1)

Konseling eklektik dalam penelitian adalah mendramatisasi tingkah laku untuk mengurangi korban bullying siswa untuk memahami dan menafsirkan perannya masing-masing, serta pencarian solusi terhadap masalah yang dihadapi. Dalam pelaksanaannya peneliti berperan sebagai fasilitator serta membantu siswa membina huungan dengan orang lain, mengembangkan empati, bertanggung jawab, dan mengendalikan diri. Teknik eklektik yang dirancang untuk mengelola emosi siswa sehingga korban bullying dapat di atasi.

Dryden & Norcross dalam Gunarsa (Winkel, 2006:438) mengemukakan bahwa eklektik adalah memilih apa yang baik dari berbagai macam sumber, gaya dan sistem. Menggunakan tehknik dan dasar lebih dari satu organisasi untuk memenuhi kebutuhan dari suatu kasus serta penggunaan secara sistematik dari berbagai macam intervensi yang luas untuk menghadapi masalah-masalah khusus.

Selanjutnya Gunarsa (Winkel, 2006:438) juga menyatakan bahwa eklektik tidak hanya meliputi dua peendekatan yang sering dipakai dalam pendekatan konseling, yakni pendekatan langsung dan tidak langsung.

Winkel (2006:438) menyatakan bahwa eklektik merupakan suatu pandangan yang berusaha menyelidiki berbagai sistem metode, teori ini doktrin yang dimaksudkan untuk memahami dan menerapkannya dalam situasi yang tepat. Pandangan ini menggunakan berbagai teori dalam pendekatannya. Hal ini dilakukan karena tidak ada satu teori menyeluruh pembahasannya. Setiap teori memiliki kelemahan dan kelebihannya masing-masing. Hal inilah yang menyebabkan penggunaan berbagai teori dalam pendekatannya.

Gilliland dalam Arintoko (Winkel, 2006:438) mengemukakan bahwa eklektik adalah teori konseling yang tidak memiliki teori atau prinsif khusustentang kepribadian. Namun


(2)

penganut eklektik beranggapan bahwa konselor eklektik dapa dasarnya peduli dengan teori kepribadian

Konseling eklektik biasanya digunakan dalam menangani masalah yang berhubungan hubungan sosial antara konseli dengan orang lain. Teknik eklektik bertujuan agar konseli menyadari sepenuhnya situasi masalahnya, mengajarkan kepada konseli secara sadar dan intensif memiliki latihan pengendalian diatas masalah tingkah laku. Eklektik berfokus pada tingkah laku, tujuan, masalah, dan sebagainya. Dalam pelaksanaannya peneliti berperan sebagai fasilitator serta membantu siswa membina hubungan dengan orang lain , mengembangkan empati, bertanggung jawab, dan mengendalikan diri. Tehnik eklektik yang dirancang untuk mengelola emosi siswa sehingga korban bullying dapat di atasi.

Dari uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Layanan Konseling Kelompok Eklektik terhadap Meningkatnya pengendalian Diri Siswa Korban Bullying di SMK PAB Sampali Tahun Ajaran 2013/2014”.

1.2 Identifikasi Masalah

Setiap individu harus memiliki kendali diri yang positif agar individu mampu untuk melindungi dirinya sendiri dari tekanan lingkungan. Masalah yang nampak di sekolah adalah mengalami luka akibat perbuatan temannya, barang miliknya mengalami kerusakan, sulit mengikuti pelajaran, takut pergi ke sekolah sehingga sering membolos, prestasi akademiknya menurun, tidak mau ikut berpartisipasi dalam kegiatan apapun, selalu terlihat gelisah dan murung, serta belum maksimal dilaksanakannya layanan konseling kelompok untuk mengatasi perilaku bullying.


(3)

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti yaitu Pengaruh layanan konseling kelompok dengan teknik eklektik terhadap meningkatknya pengendalian diri siswa korban bullying di SMK PAB Sampali Tahun Ajaran 2013/2014.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang masalah maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut “Adakah pengaruh pemberian layanan konseling kelompok dengan teknik eklektik terhadapmeningkatnya pengendalian diri siswa korban bullying di SMK PAB Sampali Tahun Ajaran 2013/2014?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk memperoleh informasi apakah ada pengaruh pemberian layanan konseling kelompok dengan teknik eklektik terhadap meningkatnya pengendalian diri siswa korban bullying di SMK PAB Sampali Tahun Ajaran 2013/2014.

1.6 Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian di atasdiharapkan hasil penelitian ini memiliki beberapa manfaat sebagai berikut :

1. Bagi siswa: Sebagai bahan masukan kepada siswa mengenai pentingnya memiliki kendali diri terhadap perilaku bullying dari teman sebaya agar siswa mampu melindungi dirinya sendiri.

2. Bagi guru BK: Sebagai bahan informasi untuk menjalankan tugas dalam memberikan layanan konseling kelompok tehnik ekletik yang berhubungan dengan kendali diri korban


(4)

3. Bagi Peneliti: Dapat memberikan pengetahuan secara luas mengenai cara meningkatkan kendali diri siswa korban bullying.

4. Bagi sekolah: Sebagai bahan masukan atau perbandingan dalam usaha meningkatkan kendali diri siswa korban bullying di sekolah.


(5)

BAB V

Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana diuraikan pada bab terdahulu, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Rendahnya pengendalian siswa korban bully sebelum diberikan konseling kelompok dengan eklektik (pre-tes) yang memiliki rata-rata 69,9 dengan skor terendah 72. 2. Meningkatnya pengendalian diri siswa korban bully setelah diberikan konseling

kelompok dengan teknik eklektik (pos-tes) yang memiliki rata-rata 75,4 dengan skor terendah 70.

3. Adanya perubahan yang positif dan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pengendalian diri siswa korban bully SMK PAB Sampali Tahun Ajaran 2013/2014 ini dapat dilihat dari hasil uji t menunjukkan thitung> ttabel= (3,361 >1,833 ).

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti mengemukakan beberapa saran yaitu:

1. Bagi pihak sekolah terutama konselor, hendaknya lebih memperhatikan siswa yang mengalami atau menjadi korban bully .

2. Konselor hendaknya memberikan konseling atau kegiatan yang menarik hati siswa agar siswa lebih termotivasi lagi dan dengan sukarela mengikuti jalannya konseling dengan baik.

3. Bagi siswa-siswi yang menjadi korban bully hendaknya ada keinginan untuk berkonsultasi atau mempercayai kepada konselor tentang apa yang menjadi beban58


(6)

pikirannya agar konselor dapat membantu mencari solusi atau jalan keluar dari masalah tersebut dengan konseling kelompok, bimbingan kelompok maupun konseling individual.