PENGARUH MEDIA PUZZLE DAN MOLYMOD DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KREATIFITAS SISWA PADA MATERI HIDROKARBON.

PENGARUH MEDIA PUZZLE DAN MOLYMOD DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY TERHADAP
HASIL BELAJAR DAN KREATIFITAS SISWA
PADA MATERI HIDROKARBON

Oleh:
Syahwina Mahreni Siagian
NIM 409331054
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014

iv


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat
dan hidayahNya yang memberikan kesehatan dan hikmat penulis sehingga
penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh
Media Puzzle dan Molymode dengan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray
Terhadap Hasil Belajar dan Kreatifitas Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon”,
disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu
Dra.Hj. Gulmah Sugiharti, M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd, Bapak
Drs.Jasmidi, M.Si, dan Bapak Drs. M.M Tambunan, M.Pd (Alm), selaku dosen
penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran-saran dalam
penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.
Eddyanto, P.hD, selaku Dosen Pembimbing Akademik dan seluruh Dosen beserta
staff pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED. Terima kasih juga disampaikan
kepada Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan yang telah memberikan
izin penelitian, Bapak dan Ibu Guru di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan yang telah

banyak membantu penulis selama penelitian.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada kedua orang tua penulis,
terutama Ayahanda dan Ibunda tercinta Alm.Erwin Pangidoan Siagian dan
Mahrumi Siregar S.Pd.i yang telah mencucurkan segala keringat dan tidak pernah
lelah selalu memanjatkan do’a demi selesainya studi penulis, kedua adinda
tersayang Rahmi Yuni Anti Siagian dan Pandi Wira Jaya Siagian yang telah
memberikan doa dan keceriaan, special thank’s penulis ucapkan untuk teman
special penulis Suherman hardianto yang selalu tulus membantu penulis. Ucapan
terima kasih juga penulis sampaikan untuk sahabat – sahabat seperjuangan dan
sahabat terbaik penulis Irka Aryani, Zuraida Hidayani Psb, Eva Wulandari, Weni
Tri sasmi, Juma sari, Indah Ramadhani,NOISE, Wilda Ramadhani Nst, Yuannisah

v

Aini Nst serta teman lainnya yang selalu penulis rindukan saat tidak bersama
penulis, terima kasih buat semua nasehatnya yang tidak pernah saya lupakan. Dan
buat teman – teman sekelas di kimia Eks’ 09. serta semua teman – teman yang
tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Terima kasih juga disampaikan kepada
seluruh keluarga yang selalu mendukung dan mendoakan penulis.
Penulis menyadari masih banyak kelemahan dalam penulisan skripsi ini

baik dari isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Akhir kata,
penulis berharap kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah
ilmu pendidikan.

Medan, Desember 2013
Penulis,

Syahwina Mahreni Siagian
NIM 409331054

iii

PENGARUH MEDIA PUZZLE DAN MOLYMOD DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY TERHADAP
HASIL BELAJAR DAN KREATIFITAS SISWA
PADA MATERI HIDROKARBON
Syahwina Mahreni Siagian (NIM 409331054)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan kreatifitas
kimia siswa yang diajarkan dengan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray
dengan media molymod dengan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dengan
media puzzle pada pokok bahasan Hidrokarbon. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh kelas XII SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan, yang berjumlah 13 kelas
dan setiap kelas terdiri dari 24 siswa. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 2
kelas yang diambil secara acak. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah soal
sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan valid dan reliabel serta lembar observasi
kreatifitas. Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata gain kelas eksperimen 1
(0,57) dan rata-rata gain kelas eksperimen 2 (0,543). Sedangkan untuk nilai
kreativitas siswa pada kelas eksperimen 1 (63,5) dan eksperimen 2 (66,5).
Berdasarkan hasil perhitungan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa Ha
diterima yaitu Ada pengaruh media pembelajaran puzzle dengan menggunakan
model pembelajaran two stay two stray dan media pembelajaran molymode
dengan menggunakan model pembelajaran two stay two stray terhadap
peningkatan hasil belajar dan kreatifitas siswa. Peningkatan hasil belajar pada
kelas Two Stay Two Stray dengan media molymod sebesar (57%) dan kelas Two
Stay Two Stray dengan media puzzle sebesar (54,3%).


vi

DAFTAR ISI
Halaman
Lembaran Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

i
ii
iii
iv
vi
viii
ix

x

TAT I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
1.7 Definisi Operasional

1
5
5
5
6
6
6

TAT II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teoritis
2.1.1 Hakikat Belajar Kimia
2.1.2 Hasil Belajar Kimia
2.1.3 Model Pembelajaran Kooperatif
2.1.4 Model Pembelajaran kooperatif tipe TSTS (two stay two stray)
2.1.5 Media Pembelajaran
2.1.6 Manfaat dan Kegunaan Media
2.1.7Klasifikasi Media Pembelajaran
2.1 8Media Puzzle
2.1.9Media Mulymod
2.1.10 Pendidikan karakter
2.1.11 Kreatifitas
2.2 Kerangka Konseptual
2.3 Hipotesis

8
8
9
10
12

15
15
17
18
19
20
23
42
43

TAT III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3 Variabel dan Instrumen Penelitian
3.4 Rancangan Penelitian
3.5 Prosedur Penelitian
3.6 Teknik Analisis Data

44
44

44
48
49
52

vii

TAT IV HASIL DAN PEMTAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.2 Analisis Data Penelitian
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

55
57
60

TAT V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran


63
64

DAFTAR PUSTAKA

65

ix

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Suku pertama sampai dengan 10 senyawa alkana
Tabel 2.2 Beberapa Nama Gugus Alkil
Tabel 2.3 Lima suku pertama alkena
Tabel 2.4 Empat suku pertama alkuna
Tabel 3.1 Kriteria validitas tes
Tabel 3.2 Kriteria tingkat reliabilitas tes
Tabel 3.3 Rancangan Penelitian
Tabel 4.1 Data Hasil Penelitian
Tabel 4.2 Normalitas Data Pre-Test, Post-Test, dan Gain
Tabel 4.3 Uji Homogenitas Sampel

Tabel 4.4 Uji Hipotesis
Tabel 4.5 Persentase Peningkatan Hasil Belajar

Halaman
28
29
31
32
46
48
48
56
57
58
59
59

viii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Alur Kunjungan Siswa Tamu Pada Pembelajaran TSTS
Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian
Gambar 4.1 Data Nilai Pre – Test dan Post Test
Gambar 4.2 Persentase Peningkatan Hasil Belajar

Halaman
14
51
57
60

x

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 3 Kisi – kisi Instrumen Tes
Lampiran 4 Instrumen Tes
Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Tes
Lampiran 6 Lembar Jawaban Siswa
Lampiran 7 Lembar Observasi Kreatifitas
Lampiran 8 Apersepsi
Lampiran 9 Bahan Diskusi Siswa
Lampiran 10 Tugas Siswa
Lampiran 11 Materi dengan Menggunakan Media Puzzle
Lampiran 12 Materi dengan Menggunakan Media Molymode
Lampiran 13 Penyelesaian Soal
Lampiran 14 Perhitungan Uji Validitas
Lampiran 15 Perhitungan Uji Realiabilitas Tes
Lampiran 16 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes
Lampiran 17 Perhitungan Daya Beda
Lampiran 18 Rekapitulasi TO
Lampiran 19 Instrumen Tes (yang telah divalidkan)
Lampiran 20 Data Hasil Belajar
Lampiran 21 Perhitugan Rata – rata,Varians, dan Simpangan Baku
Lampiran 22 Uji Normalitas Data
Lampiran 23 Uji Homogenitas Data
Lampiran 24 Data Peningkatan (Gain)
Lampiran 25 Normalitas Gain
Lampiran 26 Homogenitas Gain
Lampiran 27 Persentase Peningkatan Hasil Belajar
Lampiran 28 Pengujian Hipotesis
Lampiran 29 Lembar observasi Kreativitas
Lampiran 30 Nilai Kreativitas
Lampiran 31 Tabel Data Nilai Distribusi t
Lampiran 32 Tabel Nilai Kritis Chi Kuadrat (X2)
Lampiran 33 Tabel Harga Kritik r Product Moment
Lampiran 34 Distribusi F
Lampiran 35 Jadwal Penelitian
Lampiran 36 Dokumentasi Penelitian

Halaman
68
70
92
96
104
105
106
108
109
134
137
146
155
165
168
170
172
174
175
181
182
184
188
190
192
194
195
196
198
205
207
208
209
210
211
212

BABBBIB
PENDAHULUANB
1.1 LatarBBelakangB
Pendedekan sebagae proses belajar bertujuan untuk mengembangkan
seluruh potense yang ada pada dere seswa secara optemal, baek kognetef, afektef,
maupun psekomotorek. Upaya penengkatan mutu pendedekan de Indonesea sudah
lama delakukan, salah satunya adalah dengan mengadakan perombakan dan
pembaharuan kurekulum yang berkesenambungan. Namun pada kenyataanya,
mutu pendedekan de Indonesea maseh rendah. Salah satu yang perlu mendapat
perbaekan dalam proses pembelajaran adalah model mengajar. Model mengajar
tersebut sangat tergantung pada tujuan, ese proses belajar mengajar dan kegeatan
belajar mengajar. Karena kurang kreatefnya guru dalam melakukan enovase
pembelajaran memeleke pengaruh yang cukup segnefekan terhadap kemampuan
seswa dalam menguasae kompetense yang seharusnya decapae. Inovase dalam
pendedekan sereng dehubungkan dengan pembaharuan yang berasal dare hasel
pemekeran kreatef, temuan dan modefekase yang memuat ede dan metode yang
depergunakan untuk mengatase suatu permasalahan pendedekan (Joece dan Weel,
dalam Setumorang dan Senaga, 2006).
Keberhaselan proses belajar mengajar juga depengaruhe pada kemampuan
guru mengajar. Guru yang cenderung menggunakan teknek pembelajaran yang
bercorak konvenseonal sehengga kegeatan pembelajaran berlangsung kaku,
monoton, dan membosankan. Hal ene menyebabkan seswa tedak termotevase, sereng
malas mengekute pelajaran. Saat ene pemebelajaran konvenseonal telah usang
karena depandang hanya berkuat pada metode ceramah. Unutk etu dalam upaya
untuk mengembangkan semangat seswa maka guru yang bersangkutan harus
terampel memeleh model pembelajaran yang cocok unutk mengajarkan seteap
pokok bahasan yang deajarkan (Fadellah, 2010).
Agar dapat mengajar secara efektef, guru harus menengkatkan kesempatan
belajar bage seswa (kuantetas) dan menengkatkan mutu (kualetas) mengajarnya.

1

2

Kesempatan belajar mured dapat detengkatkan dengan cara melebatkan seswa
secara aktef dalam belajar. Hal ene berarte kesempatan belajar maken banyak atau
optemal dan guru menunjukkan kesereusan dalam mengajar sehengga dapat
membangketkan menat dan motevase seswa unutk belajar. Semaken banyak seswa
terlebat aktef dalm belajar, semaken tengge kemungkenan prestase belajar yang
decapaenya (Usman, 1999).
Selaen hasel belajar, karakter seswa juga perlu deperbaeke. Salah satu
karakter yang penteng untuk deperbaeke adalah kreatevetas, Kreatevetas dalam
kehedupan anak memeleke posese strateges. Hal ene perlu dekemukakan berbagae
upaya yang dapat memelehara dan mendukung pengembangan kreatevetas anak
dalam Kegeatan Belajar Mengajar. Guru detuntut bertanggungjawab untuk
menjade faseletator dan pembembeng dalam mengajar dan mengatur kelas. Dan
guru deharapkan dapat menyajekan matere pembelajaran, menyeapkan berbagae
medea, serta menggunakan pendekatan pembelajaran yang memungkenkan posese
anak dedek lebeh sebagae subyek, darepada obyek pembelajaran, serta mengadakan
evaluase yang tepat, sehengga semuanya mampu mendukung pengembangan
kreatevetas anak (Fatemah, 2010).
Menurut sebagean besar seswa khususnya seswa de SMK Negere 1 Percut
See Tuan, mata pelajaran kemea adalah mata pelajaran yang deanggap
membosankan dan menakutkan, karena deanggap pelajaran yang terdere dare rumus
– rumus kemea dan hetungan. Menakutkan karena terdapat beberapa pokok
bahasan yang memerlukan kemampuan matemates yang tengge. Membosankan
karena sebagean besar terdere dare pokok bahasan yang memerlukan pemahaman
dengan menghapal.
Pembelajaran mata pelajaran apapun termasuk mata pelajaran kemea
memang besa membosankan bela deberekan secara monoton dengan hanya
menjejale seswa, seswa pasef menerema apa adanya yang deberekan guru (Haetame,
2011).

3

Untuk menceptakan model pembelajaran yang menyenangkan perlu decare
satu soluse yang dapat mengubah proses belajar mengajar yang menyenangkan.
Maka perlu deterapkan model pembelajaran laen yang lebeh menyenangkan
sehengga seswa lebeh tertarek dan aktef dalam proses pemebelajaran. Salah satu
model pembelajaran yang dapat deterapkan yaetu model pembelajaran kooperatef
learneng tepe TSTS (two stay two stray).
Model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) adalah model
pembelajaran yang mendorong seswa unutk belajar dan bekerjasama dalam
kelompok berdeskuse tentang suatu enformase dan mengungkapkannya kepada
kelompok laen unutk mencare enformase mengenae matere. Melalue metode two
stay two stray deharapkan seswa mampu mempertanggung jawabkan hasel deskuse
kepada kelompok laen baek secara endevedu maupun kelompok (Usman, 1999).
Selaen model pembelajaran, medea pembelajaran juga mempunyae
pengaruh terhadap hasel belajar seswa. Maka pada peneletean ene, model
pembelajaran kooperatef tepe Two Stay Two Stray yang deentegrasekan dengan
medea puzzle dan molymod deharapkan mampu menceptakan proses belajar
mengajar yang menyenangkan, sehengga mampu menengkatkan hasel belajar seswa
dan menengkatkan kreatefetas seswa.
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penteng adalah
metode mengajar dan medea pembelajaran. Kedua aspek ene saleng berkaetan.
Pemelehan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhe jenes medea
pembelajaran langsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakterestek seswa.
Meskepun demekean, dapat dekatakan bahwa salah satu fungse utama medea
pembelajaran adalah sebagae alat bantu mengajar yang turut memengaruhe eklem,
kondese, dan lengkungan belajar yang detata dan decetakan oleh guru (Arsyad,
2007).
Konsep hedrokarbon merupakan salah satu konsep dare elmu kemea yang
sulet depahame seswa, karena desampeng harus mengengat jenes-jenes senyawanya
juga harus besa mengenal struktur dasarnya, gugus fungseonalnya dan beas juga

4

menuleskan

ataupun

menggambar

rumus

Ketedakmampuan seswa dalam menguasae

struktur

dare

senyawanya.

konsep dasar mengakebatkan

ketedakmampuan dalam menguasae konsep dasar senyawa karbon. Oleh karena
etu, sangat deperlukan suatu medea yang dapat membantu seswa dalam memahame
senyawa hedrokarbon.
(http://karya elmeah.um.ac.ed/endex.php/sejarah/artecle/veew/19386).
Medea puzzle dan molymod mudah degunakan untuk seswa karena medea
puzzle dan molymod berese konsep-konsep atau pokok-pokok matere sehengga
memudahkan seswa untuk mengengat, menghafal, dan memudahkan seswa untuk
lebeh mengenal, menuleskan serta mengetahue bentuk struktur – struktur dare
senyawanya.
Dalam bebrapa peneletean sebelumnya yang menggunakan model
pembelajaran two stay two stray hasel belajar seswa mengalame penngkatan seperte
pada peneletean Corentus B (2011) pada pokok bahasa koloed mengalame
penengkatan sebesar 41,13% dengan nelae rata – rata seswa 83,60. Hasebuan AV
(2011),

menyatakan bahwa hasel belajar kemea seswa melalue model belajar

kooperatef tepe TSTS lebeh tengge debandengkan dengan hasel belajar kemea seswa
melalue pegajaran secara konvenseonal, yaetu 69 % dan 56 %.
Keberhaselan suatu pembelajaran juga tergantung dengan adanya medea
pembelajaran. Medea merupakan satu deantara sumber belajar dalam kegeatan
pembelajaran

yang dapat menyampaekan matere dengan tepat sasaran.

Berdasarkan peneletean Hsb FH (2012) Efektevetas Pembelajaran kooperatef tepe
Two Stay Two Stray yang deentegrase dengan medea Molymod pada pokok bahasan
hedrokarbon de kelas X MAN 1 Medan deperoleh penengkatan hasel belajar seswa
sebesar 20, 45 %. Hasel peneletean (Wood dan Gray,1980) pada pokok bahasan
struktur gula menyatakan dengan menggunakan molymod pada proses belajar
mengajar mereka sekarang 44 % memeleke pemahaman yang lebeh baek.
Mawarne,S (2012) pada peneleteannya menggunakan medea puzzle dan molymod
mampu menengkatkan hasel belajar seswa 18 % pada kelas eksperemen 1 dan 25 %
pada kelas eksperemen 2.

5

Berdasarkan latar belakang masalah maka perlu delakukan peneletean
tentang pembelajaran kooperatef menggunakan medea. Untuk etu penelete
mengadakan peneletean dengan mengambel judul “PENGARUHB MEDIAB
PUZZLEB DANB MOLYMODB DENGANB MODELB PEMBELAJARANB TWOB
STAYBTWOBSTRAYBTERHADAPBHASILBBELAJARBDANBKREATIFITASB
SISWABPADABMATERIBHIDROKARBON”.B
1.2 IdentifikasiBMasalahB
Berdasarkan latar belakang masalah deatas, maka yang menjade
edentefekase masalah sebagae berekut :
1. Seswa kelas XII SMK Negere 1 Percut See Tuan merasa jenuh pada
pelajaran kemea khususnya dalam hal ene pokok bahasan Hedrokarbon.
2. Dalam proses belajar mengajar guru cenderung monoton sehengga
pembelajaran kurang menraek, membosankan dan seswa cenderung pasef.
3. Pada proses belajar mengajar de SMK Negere 1 Percut See Tuan kreatevetas
seswa denelae maseh kurang karena proses pembelajaran maseh domenan
kepada guru.
4. Hasel belajar seswa depengaruhe oleh berbagae faktor, antara laen model
pembelajaran dan medea yang degunakan.
1.3 BatasanBMasalahB
Agar penelete ene mempunyae arah yang jelas dan paste, maka perlu
deberekan batasan masalah. Berdasarkan pada latar belakang masalah dan
edentefekase masalah, maka pembatasan masalah detetekberatkan pada :
1. Subjek peneletean adalah seswa kelas XII semester ganjel SMK Negere 1
Percut See Tuan.
2. Pembelajaran delakukan dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatef learneng tepe TSTS.
3. Medea yang degunakan adalah medea puzzle dan molymode.
4. Matere yang deajarkan debatase pada pokok bahasan Hedrokarbon
5. Hasel peneletean yang deukur adalah hasel belajar dan kreatevetas seswa.

6

1.4 RumusanBMasalahB
Rumusan masalah penelete adalah :
1. Apakah ada pengaruh medea puzzle dengan menggunakan model
pembelajaran two stay two stray terhadap penengkatan hasel belajar dan
kreatefetas seswa?
2. Apakah ada pengaruh medea molymod dengan menggunakan model
pembelajaran two stay two stray terhadap penengkatan hasel belajar dan
kreatefetas seswa?
1.5 TujuanBPenelitianB
Peneletean ene bertujuan untuk mengetahue pengaruh medea pembelajaran
puzzle dan molymode dengan model pembelajaran two stay two stray terhadap
penengkatkan hasel belajar dan kreatefetas seswa.
1.6 ManfaatBPenelitianB
Data hasel peneletean ene deharapkan bermanfaat :
1. Bage guru, sebagae bahan referense dalam memeleh model pembelajaran
untuk delaksanakan pada pengajaran yang efektef.
2. Bage seswa, bermanfaat untuk mengetahue cara belajar yang baek untuk
menengkatkan hasel belajar kemea seswa.
3. Bage calon penelete, bernanfaat sebagae acuan dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar pada masa mendatang serta menengkatkan pemahaman
tentang model pembelajaran TSTS dalam pembelajaran kemea.
4. Bage penelete selanjutnya, sebagae bahan pertembangan dalam memeleh
model pembelajaran yang baek dalam melakukan peneletean selanjutnya.
1.7 DefenisiBOperasionalB
a. ModelBPembelajaranBTSTSB
Two Stay – Two Stray adalah teknek pembelajaran dua tenggal – dua tamu
yang merupakan salah satu teknek dare model pembelajaran kooperatef. Pada
peneleten ene penelete menggunakan teknek pembelajaran Two Stay – Two Stray
dalam menengkatkan hasel belajar dan kreatefetas seswa.

7

b. MediaB
Medea pembelajaran merupakan wahana penyampae enformase belajar atau
pengantar pesan dare komunekator (guru) kepada komunekan (seswa) sesuae
dengan tujuan pembelajaran yang hendak de capae. Medea Pembelajaran yang
degunakan dalam peneletean adalah Medea puzzle dan molymod yang deharapkan
dapat memberekan motevase pada seswa untuk menengkatkan hasel belajar dan
kreatefetas seswa.
c. HasilBBelajarB
Hasel belajar dapat deartekan sebagae kemampuan yang demeleke seswa
menerema pengalaman belajar. Hasel belajar seswa dejareng melalue soal tertules
pelehan ganda yang deberekan melalue pretest dan posttest.

d. KreativitasB
Kreatevetas berpeker yang demaksud adalah kemampuan berpeker seswa
menemukan atau mengembangkan gagasan dan penggunaan enformase yang
tersedea untuk menjawab pertanyaan secara lancar, lentur, asle dan terence dalam
memecahkan permasalahan. Kreatevetas berpeker yang deukur merupakan
kemampuan berpeker kreatef yang deoperaseonalesasekan dengan menggunakan
lembar observer.
e. HidrokarbonB
Hedrokarbon merupakan matere kemea yang deberekan kepada seswa kelas
X semester genap yang membahas tentang cara penentuantata nama, membedakan
rumus alkana, alkena, dan alkuna, penentuan esomer, serta turunan hedrokarbon.

BABBVB
KESIMPULANBDANBSARANB
5.1BKesimpulanB
Berdeserken hesil penelitien yeng teleh dilekuken meke depet diembil
kesimpulen, yeitu:
1. Terdepet pengeruh model pembelejeren Two Stay Two Stray dengen medie
puzzle den molymode terhedep peningketen hesil belejer siswe dengen
persen peningketen yeng berbede entere keles eksperimen I Two Stay Two
Stray + molymod sebeser 57% sedengken keles eksperimen II Two Stay
Two Stray + puzzle sebeser 54,3%.
2. Rete – rete nilei kreetivites siswe yeng dibelejerken dengen Two Stay Two
Stray + molymod (Eksperimen I) sebeser 63,5%, sedengken rete – rete
nilei kreetivites siswe yeng dibelejerken Two Stay Two Stray + puzzle
(keles eksperimen II) sebeser 66,5%.
3. Tidek terdepet perbedeen yeng signifiken entere peningketen hesil belejer
keles eksperimen I (Two Stay Two Stray + molymod) den keles
eksperimen II (Two Stay Two Stray + puzzle) yekni sebeser 2,7%.
Demikien juge dengen nilei kreetivites siswe,perbedeen nilei kreetivites
siswe entere kedue keles eksperimen henye sebeser 3%.
4. Hesil perhitungen pengujien hipotesis membuktiken behwe ede pengeruh
medie pembelejeren puzzle dengen mengguneken model pembelejeren two
stay two stray den medie pembelejeren molymode dengen mengguneken
model pembelejeren two stay two stray terhedep peningketen hesil belejer
den kreetifites siswe. Yeng bererti behwe He pede penelitien ini diterime.
5. Berdeserken dete hesil belejer siswe, nilei siswe mengelemi peningketen
deri tes kemempuen ewel ke tes kemempuen ekhir, behken siswe yeng
memiliki nilei kemempuen ewel rendeh juge mengelemi peningketen yeng
cukup signifiken.

B

63

64

5.2BSaranB
Berdeserken pembehesen den kesimpulen yeng teleh dikemukeken di etes
meke penulis menyerenken hel-hel berikut:
1. Begi guru den celon guru diherepken depet menerepken Pembelejeren
kooperetif model Two Stay Two Stray dengen medie molymode den puzzle
delem upeye meningketken hesil belejer kimie den kreetivites siswe.
2. Begi peneliti selenjutnye yeng ingin meneliti lebih lenjut mengenei
Pembelejeren kooperetif model model Two Stay Two Stray dengen medie
molymode den puzzle ini eger lebih memperhetiken kelemehenkelemehen delem pembelejeren ini sehingge depet diperoleh hesil yeng
lebih beik.
B

656

6

DAFTAR PUSTAKA
Agus, S., (2010), Cooperative Learning Teori dan Alikasi Paikem, Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
Aldirch, Molymod molecular Model Sets, http://www.sigma-aldirch.com.6(diakses
maret 2013)
Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi
VI, Jakarta : Rineka Cipta.
Arsyad, A., (2007), Media Pembelajaran, PT.RajaGrafindo Persada : Jakarta
Berton, C., (2011), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
TSTS Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Dan Aktivitas Belajar siswa
Pada Pokok Bahasan Koloid di Kelas XI Semester 2 SMA N 6 Medan
TA.2010/2011, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Fadillah.,

(2010),
Model
Pembelajaran
Konvensional,
http://www.artikelpendidikan.go.id. (diakses maret 2013)

Hadfild., (1990), Dalam Pernak – Pernik PTK 2009, Laporan Penelitian Tindakan
Kelas, www.pernak – pernik.com. (diakses maret 2013 )
Haetami.,

(2011), Pembelajaran Inovatif Kimia Unsur,
www.artikelpendidikan.go.id. (diakses maret 2013)

http:

//

http://indra – anwar.blogspot.com/2012/02/karakter – tanggung – jawab –
dalam.html. (diakses 11 maret 2013)
http://mediviana.blogspot.com/2012/10/cara- membuat - molymod.html. (diakses
8 maret 2013)
http://www.google.com/url/frizkasafriyani.files.wordpress.com. (diakses 8 maret
2013)
http://www.menkokesra.go.id/conten/18 - nilai - pendidikan – karakter – bangsa –
sebagai – salah – satu – antisipasi – tawuran – pelajar. (diakses 8 maret
2013)
Istarani., (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Medan : Media Persada.
Juniarti., (2012), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Dua Tinggal
Dua Bertamu Dibandingkan Tipe Jigsaw Yang Didukung Media
Berbasis Komputer Pada Pokok Bahasan Termokimia,Skripsi, FMIPA,
Unimed, Medan.

6

6

6

666

Lamsari, S.L., (2001), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif TSTS Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Dan Aktivitas Belajar Siswa
Pada Pokok Bahasan Koloid Di Kelas XI Semester 2 SMA N 2
Sidikalang TA.2010/2011, UNIMED.
Lie, A., (2010), Cooperative Learning, Jakarta : PT Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Mawarni, S., (2012), Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XII Dengan
Menggunakan Media Puzzle dan Molymod Pada Pokok Bahasan
Alkana, Alkena, Alkuna di SMK Istiqlal Delitua, Skripsi, FMIPA,
Unimed, Medan.
Menteri Pendidikan Nasional RI No. 22 (2006), tentang Standar Isi
Muhibbinsyah., (2010), Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung
: PT.Remaja Rosdakarya.
Puzzle., (2009), Learn ABC dan Puzzle, www.ceriacerdas.com.6 (diakses februari
2013)6
Rahmanelli., (2007), Efektifitas Pembelajaran Tugas Media Puzzle Dalam
Pembelajaran Geografi Regional, Volume II
Jakarta : Pelangi
Pendidikan.
Rusman., (2010), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru, Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada.
Sanjaya, W., (2006), Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi, Jakarta : Kencana.
Sanjaya, W., (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Jakarta : Kencana.
Sanjaya, W., (2010), Perencanaan Dan Desain System Pembelajaran, Jakarta :
Kencana.
Sardiman, A.M., (2011), Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta :
Grafindo Persada
Sardiman., (2011), Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : PT.Raja
Grafindo Persada
Septiani, D., (2009), Penggunaan Molymod Dari Tanah Liat Untuk Meningkatkan
Pemahaman Siswa Tentang Konsep Bentuk Molekul Pada Mata
Pelajaran Kimia Kelas XI IPA Semester Ganjil SMA N 1 Mancak

6

6

676

6

Tahun Pelajaran 2009/2010, http://www.wijayalabs.blogdetik.com.6
(diakses maret 2013)

Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA,
Universitas Negeri Medan, Medan.
Soedjatmiko., (2008), Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat, Jakarta :
Rineka cipta.
Sudjana., (1992), Metode Statistika, Bandung : PT Tarsito.
Sudrajat., (2010), Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa,6Pusat
Kurikulum, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian
Pendidikan Nasional.
Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif, Jakarta,
Kencana.
Usman., (1999), Pengantar Statistika, Yogyakarta : Bumi Aksara.
Vera, A., (2011), Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS
Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon
SMA, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Wood, E.J.,dan Gray,B.J., (1980), A class Practical Using Space – Felling models
(molymod), Department of Biochemistry University og leeds, Leeds,
UK.

6

6

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONPADA MATERI POKOK HIDROKARBON.

0 2 18

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DENGAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI HIDROKARBON.

0 10 20

PENGARUH MODEL TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN FLASHCARD TERHADAP HASIL BELAJAR SUB MATERI INVERTEBRATA

0 1 14