ANALISIS KUALITAS PRODUK DAN KUALLITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI LISUNG THE DAGO BOUTIQUE RESTO BANDUNG.

(1)

No. Daftar FPIPS : 1838/UN.40.2.5.3/PL/2013

Gilang Fatmawati, 2013

Analisis Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung

ANALISIS KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI LISUNG THE DAGO

BOUTIQUE RESTO BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata

Oleh :

GILANG FATMAWATI 0906588

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INDUSTRI KATERING FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

No. Daftar FPIPS : 1838/UN.40.2.5.3/PL/2013

ANALISIS KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS

PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN DI LISUNG THE DAGO BOUTIQUE

RESTO BANDUNG

Oleh Gilang Fatmawati

0906588

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar Sarjana

Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Gilang Fatmawati Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang.


(3)

No. Daftar FPIPS : 1838/UN.40.2.5.3/PL/2013

Gilang Fatmawati, 2013

Analisis Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung

GILANG FATMAWATI

“ANALISIS KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI LISUNG THE DAGO

BOUTIQUE RESTO BANDUNG”

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

Mengetahui : Ketua Program Studi Manajemen Industri Katering

Agus Sudono, SE., MM. NIP. 19820508.2008122.1.002

Pembimbing I

Dr. Hj. Ratih Hurriyati, MP. NIP. 19680225.199301.2.001

Pembimbing II

Agus Sudono, SE., MM. NIP. 19820508.2008122.1.002


(4)

i ABSTRAK

Gilang Fatmawati. Analisis Kualitas Produk dan Kuallitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian di Lisung the Dago Boutique Resto Bandung. Pembimbing Dr. Hj. Ratih Hurriyati M.Si dan Agus Sudono SE., MM.

Pariwisata merupakan sebuah industri yang menjadi perhatian utama saat ini di berbagai negara. Salah satu tujuan wisata yang ramai di kunjungi di Indonesia adalah Jawa Barat, khususnya kota Bandung yang memiliki daya tarik lain yaitu wisata gastronomi yang merupakan kegiatan untuk menikmati suatu hidangan yang lezat atau sering disebut dengan wisata kuliner. Latar belakang dari penelitian ini adalah terjadinya penurunan jumlah pengunjung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas produk dan kualitas pelayanan secara simultan dan parsial terhadap keputusan pembelian.

Pada penelitian ini terdapat dua variabel independent yaitu kualitas produk dan kualitas pelayanan, serta variabel dependent yaitu keputusan pembelian. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif verifikatif yang diolah dengan menggunakan program SPSS 16 melalui kuesioner sebagai alat pengumpul data. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 100 orang dengan teknik sampel Accidental Sampling. Untuk teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, kuesioner, dan studi literatur.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat kualitas produk dan kualitas pelayanan restoran mempunyai pengaruh positif yang signifikan baik secara serempak maupun parsial terhadap keputusan pembelian di Lisung the

Dago Boutique Resto Bandung. Selain itu juga diperoleh hasil bahwa faktor

kualitas pelayanan lebih dominan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian di Lisung the Dago Boutique Resto Bandung.


(5)

i Gilang Fatmawati, 2013

Analisis Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kata kunci : Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan, Keputusan Pembelian, Lisung the Dago Boutique Resto Bandung

ABSTRACK

Gilang Fatmwati. The Analysis of Product Quality and Service Quality on Purchasing Decision at Lisung the Dago Boutique Resto Bandung. Counselors by DR. Hj. Ratih Hurriyati M. Si. and Agus Sudono SE., MM.

Today, tourism industry is a major concern in many countries. One visited tourist destination in Indonesia is West Java, Bandung City in particular that has another attraction that is gastronomy tour which is an activity for taste a delicious dishes or usually referred as tour of culinary. Decreasing the number of visitors is background of this research. The aim of this research is to analyze the effect of product quality and service quality on purchase decision.

At this research there are two independent variable that is Product Quality and Service Quality. And the dependent variable is Purchasing Decisions. The research method used is descriptive verification are processed using SPSS 16 by a questionnaire as a data collection tool. The population as 270.077 shoppers per day on Lisung the Dago Boutique Resto Bandung and sample as many as 100 people with accidental sampling technique sample. For data collection techniques used were observation, interviews, questionnaire, and literature study.

Based on research result obtained that the level of product quality and service quality of the restaurant has a significant positive effect both simultaneously and partially to the purchase decision in Lisung the Dago Boutique Resto Bandung. It also obtained the result that service quality contributed most to the purchasing decision at Lisung the Dago Boutique Resto Bandung.


(6)

i

Keyword: Product Quality, Service Quality, Purchase Decision, Lisung the Dago Boutique Resto Bandung


(7)

iv Gilang Fatmawati, 2013

Analisis Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 8

1.3Tujuan Penelitian ... 9

1.4Manfaat Penelitan... 10

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 10

1.4.2 Kegunaan Teoritik ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1Kajian Pustaka ... 11

2.1.1 Pemasaran ... 11

2.1.2 Bauran Pemasaran ... 12

2.1.3 Konsep Kualitas Produk ... 14

2.1.3.1 Produk dan Bauran Produk ... 14

2.1.3.2 Pengertian Kualitas Produk ... 16

2.1.3.3 Dimensi Kualitas Produk ... 19

2.1.4 Konsep Kualitas Pelayanan ... 20


(8)

2.1.4.2 Pengertian Kualitas Pelayanan ... 22

2.1.5 Perilaku Konsumen ... 28

2.1.5.1. Konsep Perilaku Konsumen ... 28

2.1.5.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 29

2.1.5.3. Model Perilaku Konsumen ... 33

2.1.5.4. Proses Keputusan Pembelian ... 35

2.1.6 Keputusan Pembelian ... 37

2.1.6.1. Jenis-Jenis Perilaku Keputusan Pembelian ... 39

2.1.6.2. Perilaku Pasca Pembelian ... 40

2.1.7 Restoran... 41

2.1.8 Keterkaitan Antara Kualitas Produk dengan Keputusan Pembelian ... 46

2.1.9 Keterkaitan Antara Kualitas Pelayanan dengan Keputusan Pembelian ... 47

2.1.10 Penelitian Terdahulu ... 47

2.2 Kerangka Pemikiran ... 48

2.3 Hipotesis Penelitian ... 53

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1Objek Penelitian ... 54

3.2Metode Penelitian... 54

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode Penelitian ... 55

3.2.2 Operasionalisasi Variabel... 56

3.2.3 Populasi, Sample dan Teknik Sampling... 58

3.2.3.1Populasi ... 58

3.2.3.2Sampel ... 59

3.2.3.3 Teknik Sampling ... 61

3.2.4 Metode Pengumpulan Data ... 61

3.2.5 Metode Analisis ... 62


(9)

vi Gilang Fatmawati, 2013

Analisis Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung

3.2.5.2Uji Reliabilitas ... 65

3.2.6 Teknik Analisis Data ... 66

3.2.6.1Method of Successive Interval (MSI) ... 67

3.2.6.2Analisis Korelasi ... 67

3.2.6.3Uji Koefisien Determinasi R2 ... 68

3.2.6.4Analisis Regresi Linear Berganda ... 70

3.2.7 Rancangan Pengujian Hipotesis ... 71

1. Pengujian Hipotesis Secara Stimulan dengan Uji F ... 71

2. Pengujian Hipotesis Secara Parsial dengan Uji t ... 72

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 74

4.2 Data Penelitian ... 74

4.2.1. Gambaran Umum Responden ... 74

a. Jenis Kelamin Responden ... 74

b. Usia Responden ... 76

c. Pendidikan Terakhir Responden ... 77

d. Pekerjaan Responden ... 78

e. Pendapatan Per Bulan Responden ... 80

4.2.2. Gambaran Variabel Penelitian ... 81

a. Variabel Kualitas Produk (X1) ... 82

1) Penilaian Responden Terhadap Kebersihan Makanan dan Minuman ... 82

2) Penilaian Responden Terhadap Kemenarikan Penyajian Makanan dan Minuman... 83

3) Penilaian Responden Terhadap Ciri Khas dan Keistimewaan Makanan dan Minuman ... 85

4) Penilaian Reponden Terhadap Jumlah Porsi Makanan dan Minuman yang Disajikan ... 86 5) Penilaian Responden Terhadap Tingkat Kematangan


(10)

Makanan ... 87

6) Penilaian Responden Terhadap Kesesuaian Rasa Makanan dan Minuman dengan Selera Pembeli ... 88

7) Penilaian Responden Terhadap Aroma Makanan ... 89

8) Rekapitulasi Responden Terhadap Kualitas Produk ... 90

b. Variabel Kualitas Pelayanan (X2) ... 92

1) Penilaian Responden Terhadap Kemampuan Karyawan dalam Menangani Masalah ... 93

2) Penilaian Responden Terhadap Kecepatan Karyawan dalam Memberikan Pelayanan ... 94

3) Penilaian Responden Terhadap Ketelitian Karyawan dalam Melayani ... 96

4) Penilaian Reponden Terhadap Keramahan dan Kesopanan Karyawan dalam Melayani ... 97

5) Penilaian Responden Terhadap Kepekaan Karyawan Terhadap Kebutuhan Pembeli ... 98

6) Penilaian Responden Terhadap Kerapihan dan Kesopan Karyawan dalam Berpakaian ... 100

7) Rekapitulasi Responden Terhadap Kualitas Pelayanan ... 102

c. Variabel Keputusan Pembelian (Y) ... 105

1) Penilaian Responden Terhadap Variasi Makanan dan Minuman ... 105

2) Penilaian Responden Terhadap Kesesuaian Makanan dan Minuman dengan Keinginan Pembeli ... 106

3) Penilaian Responden Mengenai Kepercayaan Terhadap Merek Restoran ... 107

4) Penilaian Responden Mengenai Ketertarikan Terhadap Restoran ... 108


(11)

viii Gilang Fatmawati, 2013

Analisis Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung

5) Penilaian Responden Mengenai Pilihan Pembeli Terhadap

Restoran Bertema Sama ... 109

6) Penilaian Responden Terhadap Kemudahan dalam Menjangkau Lokasi ... 110

7) Penilaian Responden Terhadap Kemudahan dalam Mendapatkan Makanan dan Minuman ... 111

8) Penilaian Responden Terhadap Keterjangkauan Harga Makanan dan Minuman... 112

9) Penilaian Responden Terhadap Kesesuaian Harga dengan Kepuasan dan Kualitas yang Diperoleh ... 113

10)Penilaian Responden Terhadap Pembelian Makanan dan Minuman pada Waktu yang Tepat dan Sesuai Keinginan .... 114

11)Penilaian Reponden Terhadap Ketepatan Waktu Karyawan dalam Menyajikan Makanan dan Minuman ... 116

12)Penilaian Responden Terhadap Kemudahan Pembayaran Secara Tunai ... 117

13)Penilaian Responden Terhadap Kemudahan Pembayaran Secara non-Tunai ... 118

14)Rekapitulasi Responden Terhadap Keputusan Pembelian .... 119

4.3 Analisis Korelasi ... 122

4.3.1. Koefisien Korelasi ... 123

4.3.2. Koefisien Determinasi ... 124

4.4 Analisis Regresi Linier Berganda ... 124

4.5 Uji Hipotesis ... 126


(12)

4.5.2. Pengujian Hipotesis Secara Parsial dengan Uji t ... 127 4.6 Pembahasan ... 129

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 131 5.2. Saran ... 132 DAFTAR PUSTAKA


(13)

x Gilang Fatmawati, 2013

Analisis Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Wisatwan Yang Datang Ke Kota Bandung

Pada Tahun 2008-2012 ... 2

Tabel 1.2 Jumlah Pengunjung Lisung The Dago Boutique Resto Bandung Per-bulan periode Juli 2010 - Juli 2013 ... 6

Tabel 2.1 Kajian Empiris PenelitianTerdahulu ... 47

Table 3.1 Operasional Variabel... 54

Tabel 3.2 Data Jumlah Pengunjung Lisung The Dago Boutique Resto Bandung Per-bulan periode Juli 2010 - Juli 2013 ... 59

Tabel 3.3 Uji Validitas Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung ... 62

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian di Lisung the Dago Boutique Resto Bandung ... 66

Tabel 3.5 Klasifikasi Koefisien Korelasi ... 69

Tabel 4.1 Klasifikasi Jenis Kelamin Responden ... 75

Tabel 4.2 Klasifikasi Usia Responden ... 76


(14)

Tabel 4.4 Klasifikasi Pekerjaan Responden ... 79 Tabel 4.5 Klasifikasi Pendapatan Responden Per Bulan ... 80 Tabel 4.6 Penilaian Responden untuk Kebersihan Makanan

dan Minuman ... 83 Tabel 4.7 Penilaian Responden untuk Kemenarikan Penyajian

Makanan dan Minuman ... 84 Tabel 4.8 Penilaian Responden untuk Ciri Khas dan Keistimewaan

Makanan dan Minuman ... 85 Tabel 4.9 Penilaian Responden untuk Jumlah Porsi Makanan dan

Minuman yang Disajikan... 86 Tabel 4.10 Penilaian Responden untuk Tingkat Kematangan Makanan ... 87 Tabel 4.11 Penilaian Responden untuk Kesesuaian Rasa Makanan dan

Minuman dengan Selera ... 88 Tabel 4.12 Penilaian Responden untuk Aroma Makanan ... 89 Tabel 4.13 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap

Variable Kualitas Produk (X1) ... 90 Tabel 4.14 Penilaian Responden untuk Kemampuan Karyawan dalam

Menangani Masalah Pembeli ... 94 Tabel 4.15 Penilaian Responden untuk Kecepatan Karyawan dalam

Memberikan Pelayanan ... 95 Tabel 4.16 Penilaian Responden untuk Ketelitian Karyawan

dalam Melayani Pembeli ... 96 Tabel 4.17 Penilaian Responden untuk Keramahan dan Kesopanan


(15)

xii Gilang Fatmawati, 2013

Analisis Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung

Tabel 4.18 Penilaian Responden untuk Kepekaan Karyawan Terhadap

Kebutuhan Pembeli ... 99 Tabel 4.19 Penilaian Responden untuk Kerapihan dan Kesopan

Karyawan dalam Berpakaian ... 101 Tabel 4.20 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap

Variable Kualitas Pelayanan (X2) ... 102 Tabel 4.21 Penilaian Responden Variasi Makanan dan Minuman ... 105 Tabel 4.22 Penilaian Responden untuk Kesesuaian Makanan

dan Minuman dengan Keinginan Pembeli ... 106 Tabel 4.23 Penilaian Responden untuk Kepercayaan Terhadap

Merek Restoran... 107 Tabel 4.24 Penilaian Responden untuk Ketertarikan Terhadap Restoran... 108 Tabel 4.25 Penilaian Responden untuk Pilihan Pembeli Terhadap

Restoran Bertema Sama ... 109 Tabel 4.26 Penilaian Responden untuk Kemudahan dalam

Menjangkau Lokasi ... 110 Tabel 4.27 Penilaian Responden untuk Kemudahan dalam

Mendapatkan Makanan dan Minuman ... 111 Tabel 4.28 Penilaian Responden untuk Keterjangkauan Harga

Makanan dan Minuman ... 112 Tabel 4.29 Penilaian Responden Kesesuaian Harga dengan Kepuasan dan

Kualitas yang Diperoleh ... 113 Tabel 4.30 Penilaian Responden untuk Pembelian Makanan dan


(16)

Tabel 4.31 Penilaian Responden untuk Ketepatan Waktu Karyawan

dalam Menyajikan Makanan dan Minuman ... 116

Tabel 4.32 Penilaian Responden untuk Kemudahan Pembayaran Secara Tunai ... 117

Tabel 4.33 Penilaian Responden untuk Kemudahan Pembayaran Secara non-Tunai ... 118

Tabel 4.34 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Variable Keputusan Pembelian (Y) ... 119

Tabel 4.35 Koefisien Korelasi dan Determinasi ... 123

Tabel 4.36 Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi ... 123

Tabel 4.37 Pengaruh Variabel Independent Terhadap Variabel Dependen ... 124

Tabel 4.38 Output ANOVA ... 127

Tabel 4.39 Output Koefisien Regresi ... 128


(17)

xiv Gilang Fatmawati, 2013

Analisis Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik Kunjungan Wisatawan ke Kota Bandung

Pada Tahun 2008 – 2012 ... 3

Gambar 1.2 Grafik Pengunjung Lisung the Dago Boutique Resto Bandung Periode Pertengahan Tahun 2010 – Pertengahan Tahun 2013 ... 7

Gambar 2.1 The Four Ps of the Marketing Mix ... 14

Gambar 2.2 Four Service Characteristics ... 21

Gambar 2.3 Factor Influencing Consumer Behavior ... 30

Gambar 2.4 Model of Buyer Behavior ... 34

Gambar 2.5 Five-Stage Model of The Consumer Buying Process ... 35

Gambar 2.6 Langkah-Langkah Antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian ... 38

Gambar 2.7 Four Types Of Buying Behavior... 39

Gambar 2.8 Kerangka Pemikiran Penelitian ... 51

Gambar 2.9 Paradigma Penelitian ... 52


(18)

Gambar 4.2 Klasifikasi Usia Responden ... 77

Gambar 4.3 Klasifikasi Pendidikan Terakhir Responden ... 78

Gambar 4.4 Klasifikasi Pekerjaan Responden ... 80

Gambar 4.5 Klasifikasi Pendapatan Responden Per Bulan ... 81

Gambar 4.6 Garis Kontinum Kualitas Produk di Lisung the Dago Boutique Resto Bandung ... 92

Gambar 4.7 Garis Kontinum Kualitas Pelayanan di Lisung the Dago Boutique Resto Bandung... 105

Gambar 4.8 Garis Kontinum Keputusan Pembelian di Lisung the Dago Boutique Resto Bandung... 122


(19)

1

Gilang Fatmawati, 2013

Analisis Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pariwisata merupakan sebuah industri yang menjadi perhatian utama saat ini di berbagai negara. Hal ini dikarenakan pariwisata dapat menunjang pembangunan negara dengan memberikan pendapatan kepada negara berupa devisa yang besar dan mampu mengurangi tingkat pengangguran di sebuah negara, terutama di Indonesia. Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki keanekaragaman sumber daya alam serta budaya diharapkan dapat membantu meningkatkan sumber pendapatan daerah melalui sektor pariwisata juga membantu perekonomian masyarakat dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Pariwisata menurut Undang-Undang RI No. 10 Tahun 2009 adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah.

Salah satu tujuan wisata yang ramai di kunjungi di Indonesia adalah Jawa Barat, khususnya kota Bandung. Selain terkenal dengan model pakaian yang menjadi kiblat fashion di Indonesia, kota Bandung juga memiliki daya tarik lain dari jenis wisata, yaitu wisata gastronomi yang merupakan kegiatan untuk menikmati suatu hidangan yang lezat atau sering disebut dengan wisata kuliner. Gastronomi juga dapat diartikan sebagai seni atau usaha pencarian dari kualitas makan yang baik, termasuk dalam pemilihan, persiapan, pelayanan, dan kenikmatan dari makanan,dan variasi budaya atau gaya masakan suatu daerah.

Banyaknya wisatawan yang datang dari berbagai daerah ke kota Bandung dapat dilihat pada tabel berikut ini :


(20)

2

Tabel 1.1

Data Wisatawan Yang Datang Ke Kota Bandung Pada Tahun 2008-2012

Tahun

Wisatawan

Jumlah (orang) Mancanegara

(orang)

Nusantara (orang)

2008 175.111 4.320.134 4.495.245

2009 185.076 4.822.532 5.007.608

2010 228.449 4.951.439 5.179.888

2011 225.585 6.487.239 6.712.824

2012 176.855 5.080.584 5.257.439

Jumlah 991.076 25.661.928 22.607.283

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bandung, 2012

Dari data di atas dapat dilihat bahwa jumlah wisatawan yang datang ke Kota Bandung dari tahun ke tahun semakin meningkat, baik wisatawan dari manca negara maupun domestik atau nusantara. Ini menjadi peluang besar bagi industri pariwisata untuk menawarkan produk terbaiknya kepada wisatawan yang datang dari berbagai penjuru dunia dan tanah air. Beragamnya wisatawan yang datang ke kota Bandung membuat maraknya perusahaan atau industri yang menawarkan berbagai macam akomodasi selain penginapan dan transportasi, yaitu berupa penyediaan makanan yang merupakan kebutuhan dasar manusia. Frekuensi jumlah wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara yang datang ke Kota Bandung dapat dilihat dalam gambar 1.1 seperti di bawah ini :


(21)

3

Gilang Fatmawati, 2013

Analisis Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber : Data diolah, 2013

Gambar 1.1

Grafik KunjunganWisatawan ke Kota Bandung Pada Tahun 2008-2012 Kelancaran kegiatan pariwisata didukung oleh pelaku pariwisata yaitu masyarakat, pemerintah dan swasta dimana pemerintah bertindak sebagai penyedia berbagai fasilitas sarana maupun prasarana yang dibutuhkan oleh para wisatawan. Salah satu upaya dari pemerintah dalam menyediakan fasilitas untuk mendukung kegiatan pariwisata adalah dengan melakukan kerjasama dengan pihak swasta dalam upaya memperkenalkan Indonesia salah satunya melalui usaha restoran-restoran atau rumah makan yang menawarkan makanan dan minuman khas daerah-daerah di Indonesia.

Menurut Arief (2005:31) Restoran atau rumah makan mampu menjadi daya tarik tersedia bagi para calon wisatawan untuk mengunjungi Indonesia. Karena makanan dari Indonesia memiliki ciri khas tersendiri bagi wisatawan tersebut. Perkembangan industri makanan dan minuman saat ini sangat berkembang pesat, seiring dengan perkembangan teknologi industri, ekonomi dan

Wisatawan Mancanegara; 2008; 175.111 Wisatawan Mancanegara; 2009; 185.076 Wisatawan Mancanegara; 2010; 228.449 Wisatawan Mancanegara; 2011; 225.585 Wisatawan Mancanegara; 2012; 176.855 Wisatawan Nusantara; 2008; 4.320.134 Wisatawan Nusantara; 2009; 4.822.532 Wisatawan Nusantara; 2010; 4.951.439 Wisatawan Nusantara; 2011;

6.487.239 Wisatawan Nusantara; 2012;

5.080.584

Grafik Jumlah Wisatawan


(22)

4

bisnis pariwisata. Usaha rumah makan ini berhubungan erat dengan persiapan dan penyajian makanan dan minuman yang disajikan kepada manusia. Industri penyajian makanan dan minuman adalah salah satu industri “people to people

yaitu industri yang berhubungan erat dengan manusia.

Dalam mengembangkan sebuah usaha restoran diperlukan sebuah keberhasilan dalam kegiatan operasional. Perkembangan usaha rumah makan bergantung pada keputusan pembelian dari konsumen. Perusahaan atau usaha yang berkembang adalah perusahaan yang mempunyai tingkat penjualan yang tinggi. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

Kegiatan pemasaran sebuah perusahaan akan mengalami hambatan yang salah satunya adalah menghadapi perilaku konsumen untuk memutuskan melakukan pembelian. Persaingan didalam bisnis kuliner sangat berkembang pesat, seiring dengan daya beli konsumen yang semakin tinggi dengankebutuhan yang beragam.Hal tersebut menjadi tantangan bagi perusahaan untuk selalu membuat produk-produk yang inovatif agar mereka berhasil.Banyak orang melakukan keputusan pembelian di restoran atau rumah makan untuk meeting, berkumpul dengan saudara, teman ataupun kerabat.

Menurut Sumarwan (2004:289), keputusan pembelian adalah pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilhan. Sebuah proses pengambilan keputusan pembelian tidak hanya berakhir dengan terjadinya transaksi pembelian, akan tetapi diikuti pula oleh tahap perilaku purnabeli (terutama dalam pengambilan keputusan yang luas). Dalam tahap ini konsumen merasakan tingkat kepuasan atau ketidakpuasan tertentu yang akan dipengaruhi perilaku untuk melakukan pembelian selanjutnya. Selain itu juga, seorang konsumen yang puas cenderung akan menyatakan hal-hal yang baik tentang produk dan perusahaan yang bersangkutan kepada orang lain. Karena itu, kepuasan konsumen adalah tujuan dari setiap perusahaan.


(23)

5

Gilang Fatmawati, 2013

Analisis Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengetahuan akan keputusan pembelian sangat diperlukan para pemasar untuk mengetahui niat konsumen terhadap suatu produk maupun untuk memprediksi prilaku konsumen dimasa datang (Setiadi, 2003:15). Keputusan atau niat untuk membeli terbentuk dari sikap konsumen terhadap produk yang dibelinya atau dikonsumsi. Manakala harapan tersebut tidak tercapai, akan menyebabkan menurunnya keputusan atau niat untuk membeli oleh konsumen.

Keputusan pembelian timbul karena adanya penilaian dari konsumen yang objektif terhadap produk dan dorongan emosi yang timbul untuk memenuhi kebutuhan yang harus dipenuhi. Keberhasilan maupun kegagalan suatu perusahaan dalam mendatangkan pembeli sangat dipengaruhi oleh perusahaan yang inovatif dan keratif dalam pengelolaan bisnisnya.

Lisung The Dago Boutique Resto merupakan sebuah restoran yang terletak di daerah Dago Pakar Timur Bandung. Restoran ini memilki konsep ethnic and

nature dengan suasana restoran yang seperti berada di rumah dengan ornamen

penuh dengan kayu serta menawarkan pemandangan kota di malam hari. Selain konsep restoran yang begitu unik, makanan dan minuman yang disajikan juga tidak kalah menarik, restoran ini menyajikan makanan-makanan nusantara dan makanan-makanan dari negara lain. Restoran yang telah berdiri sejak tahun 2005 ini telah memiliki beberapa anak grup seperti Se’eng Noodle House yang terletak

tepat didepan Lisung dan Dulang Resort and Resto yang terletak di daerah Pagerwangi Lembang Bandung. Namun, hampir 8 tahun berdiri Lisung resto dalam menjalankan usahanya tidak selalu mengalami kenaikan, terkadang pulang mengalami penurunan dalam penjualan. Berikut jumlah pengunjung dari Lisung


(24)

6

Tabel 1.2

Jumlah Pengunjung Lisung The Dago Boutique Resto Bandung Per-bulan periode Juli 2010 - Juli 2013

Sumber : Manajemen Lisung The Dago Boutique Resto Bandung, 2013

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa Lisung The Dago Boutique

Resto Bandung mengalami perubahan jumlah pengunjung dalam beberapa bulan.

Hal ini mengindikasikan bahwa permintaan di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung mengalami penurunan pada bulan-bulan tertentu. Frekuensi jumlah pengunjung Lisung the Dago Boutique Resto Bandung dapat dilihat dalam gambar 1.2 sebagai berikut :

Pengunjung % Pengunjung % Pengunjung % Pengunjung %

1 Januari - - 7686 - 7977 - 8163

-2 Februari - - 7146 (-7,02) 6901 (-13,48) 6806 (-16,62)

3 Maret - - 6572 (-8,03) 7504 8,73 7707 13,23

4 April - - 7334 11,59 6529 (-12,99) 6114 (-20,66)

5 Mei - - 7513 2,44 7165 9,74 6619 8,25

6 Juni - - 8570 14,06 7829 9,27 7285 9,15

7 Juli 6859 - 9581 11,79 7399 (-5,49) 6054 (-16,89)

8 Agustus 6694 (-2,40) 6287 (-34,38) 7865 6,29 -

-9 September 6984 4,33 7196 14,45 7587 (-3,53) -

-10 Oktober 6985 0,01 7765 7,91 7643 0,73 -

-11 November 5962 (-14,64) 6463 16,76 6797 (-11,06)

-12 Desember 7210 20,93 8686 34,39 8640 27,11 -

-40694 6,23 90799 63,96 89836 15,32 48748 (-23,54)

Jumlah


(25)

7

Gilang Fatmawati, 2013

Analisis Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber : Data diolah, 2013

Gambar 1.2

Grafik Pengunjung Lisung The Dago Boutique Resto Bandung Periode Pertengahan Tahun 2010 – Pertengahan Tahun 2013

Berdasarkan tabel 1.2 juga dapat dilihat bahwa fluktuasi jumlah konsumen pada Lisung The Dago Boutique Resto Bandung. Pada bulan tertentu jumlah konsumen mengalami peningkatan dan penurunan yang berfluktuatif. Restoran harus menetapkan strategi yang tepat untuk meningkatkan penjualan dan mampu bersaing dengan restoran lain khususnya restoran yang mengusung tema yang sama. Salah satu strategi yang tepat untuk bersaing dan meningkatkan konsumen adalah dengan cara mempertahankan atau meningkatkan konsumen yang sudah

0 20000 40000 60000 80000 100000

2010

2011

2012

2013

Ju

m

la

h

P

e

n

g

u

n

ju

n

g

Tahun


(26)

8

menjadi pelanggan tetap dengan cara tetap menjaga kualitas produk dan kualitas pelayanan dari restoran.

Berdasarkan data pra penelitian, penurunan jumlah pembelian di restoran ini dikarenakan beberapa hal diantaranya produk makanan dan minuman yang ditawarkan kurang bervariasi. Seperti yang dikatakan salah seorang pembeli, yaitu

Ibu Nina (58) : “ Restoran ini memang nyaman dan pemandangannya juga bagus

kalau malam hari, namun sayang sekali makanan yang ditawarkan kurang menarik dan kurang sesuai dengan tema restoran yang sangat tradisional”. Selain itu, kualitas pelayanan juga menjadi faktor lain yang mempengaruhi penurunan jumlah pembelian. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan salah

satu pembeli, yaitu Bapak Rahmat (64) : “Ini pertama kalinya saya datang ke restoran ini dan saying ingin langsung mencoba menu yang paling terkenal, yaitu Nasi Panggang Koempeni. Setelah dibaca pada menu ternyata terdapat bawang bombay sebagai bahannya, saya meminta kepada pelayan untuk tidak memakai bawang bombay, namun saat pesanan datang ternyata ada bawang bombay pada

menu yang saya pesan, ya sudah mau bagaimana lagi.” Sangat disayangkan bila

perusahaan yang sudah cukup lama berdiri dan memiliki nama yang sudah terkenal namun mengalami penurunan jumlah konsumen.

Oleh karena itu, dalam hal ini restoran selaku produsen harus tetap menjaga kualiats produk dan kualitas pelayanan dari perusahaannya guna memenuhi kebutuhan dan keinginan dari pasar sasarannya, sehingga dapat menimbulkan suatu keinginan dari dalam diri konsumen untuk membeli dan menggunakan produk dari perusahaan. Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis mencoba mengkaji dan merumuskan penelitian ini dengan judul “Analisis Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian di Lisung the Dago Boutique Resto Bandung.


(27)

9

Gilang Fatmawati, 2013

Analisis Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran kualitas produk di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung?

2. Bagaimana gambaran kualitas pelayanan di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung?

3. Bagaimana keputusan pembelian di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung?

4. Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian di Lisung

The Dago Boutique Resto Bandung?

5. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung?

6. Bagaimana pengaruh kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui gambaran kualitas produk di Lisung The Dago Boutique

RestoBandung.

2. Mengetahui gambaran kualitas pelayanan di Lisung The Dago Boutique

Resto Bandung.

3. Mengetahui keputusan pembelian konsumen di Lisung The Dago Boutique

Resto Bandung.

4. Mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung.

5. Mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung.

6. Mengetahui pengaruh kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung.


(28)

10

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini terbagi atas kegunaan secara teoritik dan kegunaan secara praktis, maka penjelasannya adalah sebagai berikut :

1.4.1 Kegunaan Teoritik

Kegunaan penelitian ini secara teoritis adalah penelitian ini berguna untuk menambah ragam pengetahuan ilmu manajemen mengenai kualitas produk, kualitas pelayanan, dan keputusan pembelian, khususnya bagi Manajemen Industri Katering.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Sedangkan kegunaan secara praktis adalah penelitian ini bagi perusahaan yang menjadi objek penelitian. Perusahaan dapat mengetahui bagaimana kondisi perusahaannya ditinjau dari sisi konsumen, sebagai bahan evaluasi perusahaan, dan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan perusahaan dimasa yang akan datang.


(29)

54

Gilang Fatmawati, 2013

Analisis Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1Objek Penelitian

Objek variable dalam penelitian ini terdiri dari atas dua macam, yaitu variabel terikat (dependent variable) dan variable bebas (independent variable).

1) Variable Terikat (dependent variable), yaitu Keputusan Pembelian. 2) Variable tidak Terikat (independent variable), yaitu :

a. Kualitas Produk (X1) b. Kualiats Pelayanan (X2)

Objek penelitiannya kepada seluruh pelanggan yang berkunjung Lisung

The Dago Boutique Resto Bandung yaitu tentang keputusan pembelian. Maka

berdasarkan variabel penelitian tersebut akan dianalisis mengenai kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian.

3.2Metode Penelitian

Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Manuurt pendapat V. Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto dikutip dalam buku “Statistika untuk Penelitian” (2012:23) Statistik Deskriptif adalah pengolahan data untuk tujuan mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melaui data sampel atau populasi. Data yang diolah dalam statistic deskriptif hanya satu variabel saja.Pada statistic deskriptif dapat menghasilkan table, grafik dan diagram. Hal serupa dikemukakan oleh Traven Travens dalam Husein Umar (2001:21) bahwa “Penelitian dalam menggunakan metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri. Baik (independent) tanpa membuat perbandingan akan menghubungkan dengan variabel lain.” Melalui jenis ini penelitian deskriptif maka dapat diperoleh deskripsi mengenai pengaruh kualitas


(30)

55

produk, kualitas pelayanan responden terhadap keputusan pembelian yang makan di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung.

Sedangkan jenis penelitian verifikatif menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan, dalam hal ini penelitian verifikatif bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung. Berdasarkan jenis penelitiannya yaitu penelitian ini adalah survey dan penyebaran kuisioner.

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode Penelitian

Berdasarkan tujuan dari penelitian ini bersifat deskriptif dan verifikatif. Penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji suatu kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan (Suharsimi Arikunto, 2002). Dalam penelitian ini dianalisis mengenai pengaruh kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen. Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk peneltian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena-fenomena alamiah maupun fenomena-fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karaketristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena yang lainnya (Sukmadinata, 2006:72). Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecenderungan yang tengah berlangsung.

Furchan (2004:447) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status suatu gejala saat penelitian dilakukan. Lebih lanjut dijelaskan, dalam penelitian deskriptif tidak ada perlakuan yang diberikan atau dikendalikan saerta tidak ada uji hipotesis sebagaimana yang terdapat pada penelitian eksperimen. Berdasarkan jenis penelitian di atas, yaitu penelitian dekriptif dan verifikatif dan yang dilaksanakan


(31)

56

Gilang Fatmawati, 2013

Analisis Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung

melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode yang digunakan adalah metode deksriptif dan penyebaran kuisioner.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Definisi operasional variable adalah penarikan batasan yang lebih menjelaskan ciri-ciri spesifik yang lebih substantive dari suatu konsep. Tujuannya ialah agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang sesuai dengan hakikat variable yang sudah di definisikan konsepnya.

Operasionalisasi variabel dapat dijabarkan dalam tabel, sebagai berikut :

Table 3.1 Operasional Variabel

Variablel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala Kualitas

Produk (X1)

Kualitas produk adalah sifat dari sebuah produk atau layanan yang mampu memberikan kepuasan atau mewakili kebutuhan pelanggan. (Kotler dan Armstrong 2012:230)

Jumlah skor skala perbedaan likert presepsi pembeli terhadap kualitas suatu produk yang diberikan oleh restoran, meliputi : 1.Performance,

yaitu kebersihan makanan dan minuman 2.Feature, yaitu

ciri khas dan keistimewaan makanan dan minuman 3.Reliability, yaitu kesesuaian rasa makanan dan minuman dengan selera pembeli 4.Conformance, yaitu jumlah porsi yang disajikan 5. Durability, Data yang diperoleh dari pembeli yang mengunjungi restoran, meliputi : 1. Makanan dan

minuman yang disjaikan bersih 2. Keistimewaan

dan ciri khas dari makanan dan minuman 3. Makanan dan

minuman yang disajikan lezat dan sesuai dengan selera 4. Jumlah porsi

makanan dan minuman yang disajikan sesuai dengan yang diwarkan 5. Tingkat kematangan makanan sesuai Ordinal


(32)

57 tingkat kematangan makanan dengan harapan Kualitas Pelayanan (X2) Kualitas layanan diartikan sebagai nilai yang diperoleh oleh pelanggan dari perusahaan yang diukur berdasarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan dan membantu memecahkan masalah pelanggan. (Joewono, 2003 : 24).

Jumlah skor skala perbedaan likert presepsi pembeli terhadap kualitas suatu pelayanan yang diberikan oleh restoran, meliputi :

1. Tangible : yaitu

penampilan yang rapi, bersih dan menarik. 2. Reliability :

yaitu pelayanan

dengan baik dan sesuai dengan pesanan. 3. Responsiveness

: yaitu cepat

tanggap, merespon langsung yang diminta atau dibutuhkan pelanggan. 4. Assurance :

yaitu sikap yang ramah kepada pembeli

5. Emphaty : yaitu

sifat yang peka terhadap kebutuhan dan keinginan pelanggan.

Data diperoleh dari pembeli yang mengunjungi restoran, meliputi : 1. Karyawan berpenampilan rapih 2. Karyawan mampu menangani keluhan pelanggan 3. Kryawan selalu

teliti dalam memberikan pelayanan 4. Karyawwan

bersikap ramah dan sopan dalam melayani 5. Karyawan memiliki sikap yang peka terhadap terhadap kebutuhan pelanggan Ordinal Keputusan Pembelian (Y) Keputusan pembelian didasarkan pada hasil evaluasi alternatif yang

Jumlah skor skala likert persepsi pembeli, meliputi :

1. Pilhan produk,

Data yang diperoleh dari pembeli yang ada di restoran, meliputi : 1. Variasi dari


(33)

58

Gilang Fatmawati, 2013

Analisis Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung

berimplikasi pada adanya niat untuk membeli barang/jasa. (Kotler & Armstrong 2012:154) yaitu variasi makanan dan minuman 2. Pilihan merek,

yaitu kepercayaan terhadap merek restoran 3. Pilihan penyalur, yaitu kemudahan dalam menjangkau lokasi

4. Pilihan harga, yaitu keterjangkauan harga makanan dan minuman 5. Waktu pembelian, yaitu ketepatan waktu saat pembelian makanan dan minuman 6. Metode pembayaran, yaitu kemudahan dalam pembayaran secara tunai dan non tunai.

makanan dan minuman yang ditawarkan restoran 2. Kepercayaan pembeli terhadap merek restoran 3. Kemudahan dalam menjangkau lokasi restoran 4. Harga makanan

dan minuman sesuai dengan kualitas yang didapat 5. Makanan dan

minuman yang dipesan disajikan tepat waktu 6. Mudah dalam

pembayaran secara tunai dan non-tinai.

Ordinal

3.2.3 Populasi, Sample dan Teknik Sampling

3.2.3.1 Populasi

Menurut Emory (dalam Assegaf, 2009) yang menyatakan populasi merupakan sekumpulan elemen yang dapat digunakan untuk beberapa kesimpulan. Sedangkan Menurut Sugiyono (2010 : 61) populasi adalah


(34)

59

wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pembeli yang menggunakan jasa makanan dan minuman di Lisung The Dago Boutique

Resto Bandung dengan kriteria pembeli sebagai berikut :

1) Responden merupakan pelanggan di restoran tersebut.

2) Responden minimal berusia 17 s/d 50 tahun, karena umur tersebut penulis anggap mempunyai pemikiran yang stabil untuk dijadikan responden.

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung yang ada di

Lisung The Dago Boutique Resto Bandung. Berikut adalah tabel populasinya :

Tabel 3.2

Data Jumlah Pengunjung Lisung The Dago Boutique Resto Bandung Per-bulan periode Juli 2010 - Juli 2013

Sumber : Manajemen Lisung The Dago Boutique Resto Bandung, 2013

3.2.3.2 Sampel

Pengunjung % Pengunjung % Pengunjung % Pengunjung %

1 Januari - - 7686 - 7977 - 8163

-2 Februari - - 7146 (-7,02) 6901 (-13,48) 6806 (-16,62)

3 Maret - - 6572 (-8,03) 7504 8,73 7707 13,23

4 April - - 7334 11,59 6529 (-12,99) 6114 (-20,66)

5 Mei - - 7513 2,44 7165 9,74 6619 8,25

6 Juni - - 8570 14,06 7829 9,27 7285 9,15

7 Juli 6859 - 9581 11,79 7399 (-5,49) 6054 (-16,89)

8 Agustus 6694 (-2,40) 6287 (-34,38) 7865 6,29 -

-9 September 6984 4,33 7196 14,45 7587 (-3,53) -

-10 Oktober 6985 0,01 7765 7,91 7643 0,73 -

-11 November 5962 (-14,64) 6463 16,76 6797 (-11,06)

-12 Desember 7210 20,93 8686 34,39 8640 27,11 -

-40694 6,23 90799 63,96 89836 15,32 48748 (-23,54) Jumlah


(35)

60

Gilang Fatmawati, 2013

Analisis Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakterstik yang dimiliki oleh populasi. Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi (Sugiyono, 2010 : 62).

Untuk menentukan besarnya sampel tersebut biasa dilakukan secara statistik maupun berdasarkan estimasi penelitian, selain itu juga perlu diperhatikan bahwa sampel yang dipilih harus representative artinya segala karakteristik populasi hendaknya tercermin dalam sampel yang dipilih.

Teknik yang digunkan dalam menentukan besarnya ukuran sampel yang akan diteliti salah satunya adalah dengan cara menggunakan cara Slovin, yaitu ukuran sampel merupakan perbandingan dari ukuran populasi dengan persentase kelonggaran katidaktelitian, karena kesalahan dalam pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir atau diinginkan, maka taraf kesalahan yang ditetapkan adalah sebesar 10%.

Dari data yang diperoleh dalam penelitian ini untuk tahun terakhir menurut laporan Tahun 2010-2013 yang berdasarkan pada banyaknya jumlah pengunjung Lisung The Dago Boutique Resto Bandung maka jumlah sampel yang diperlukan yaitu :

Keterangan :

n = Ukuran Sampel keseluruhan N= Ukuran populasi keseluruhan

e = Resiko kekeliruan yang mungkin terjadi (10%)

Berdasarka rumus Solvin maka ukuran sampel adalah sebagai berikut : N= 270.077

e = 10% = 0,1 maka :


(36)

61

Kesimpulannya, sampel minimal yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang pelanggan yang melakukan transaksi pembelian.

3.2.3.3 Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan adalah non probability sampling yang mana dalam teknik ini tidak memberi peluang / kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sedangkan teknik pengambilan sampelnya menggunakan Accidental Sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yang dengan kata lain siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2010:67).

Dikarenakan sampel yang digunakan peneliti adalah konsumen Lisung The

Dago Boutique Resto Bandung, dimana sampel tersebut dipakai untuk mengukur

pengaruh kualitas dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian produk. Oleh sebab itu, peneliti menggunakan teknik sampling insidental dimana responden yang akan diteliti adalah responden yang secara kebetulan bertemu dan mempunyai potensi dan cocok untuk dijadikan sampel.

3.2.4 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah :

1. Observasi

Metode observasi merupakan metode pengumpul data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki (Supardi, 2006 : 88). Observasi dilakukan menurut prosedur dan aturan tertentu sehingga dapat diulangi kembali oleh peneliti dan hasil observasi memberikan kemungkinan untuk ditafsirkan secara ilmiah.


(37)

62

Gilang Fatmawati, 2013

Analisis Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung

2. Wawancara

Merupakan proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek penelitian.

3. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2004).

Dilakukan dengan menyebarkan seperangkat daftar pertanyaan tertulis kepada responden (sampel penelitian). Responden tinggal memilih alternatif jawaban yang telah disediakan pada masing-masing alternative jawaban yang dianggap paling tepat.

4. Studi Literatur

Merupakan salah satu teknik yang dilakukan untuk mendapatkan data atau informasi dengan mempelajari bebrapa sumber tertulis diantaranya buku-buku, hasil penelitian, jurnal, skripsi maupun tesis yang relevan dan berkaitan dengan objek yang akan diteliti.

3.2.5 Metode Analisis

Agar data yang dikumpulkan dapat dimanfaatkan, maka data tersebut diolah dan dianalisis terlebih dahulu sehingga nantinya dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan. Analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis yang telahdikemukakan mengenai analisis kualitas produk dan kualitas pelayanan adalah sebagai berikut :

3.2.5.1Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihhan suatu instrument (Arikunto, 2001:144). Sebuah instrument dikatakan valid apabila instrument itu mampu mengukur apa


(38)

63

yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dair variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variable yang dimaksud. Berdasarkan cara pengujiannya, validitas dibedakan menjadi dua macam, yaitu validitas internal dan validitas eksternal.

Dalam penelitian ini uji validitas yang digunakan adalah validitas internal yaitu validitas yang dicapai apabila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrument secara keseluruhan (Arikunto, 2002:147). Dengan kata lain sebuah instrument dikatakan memiliki validitas internal apabila setiap instrument secara keseluruhan, yaitu mengungkapkan data dari variabel yang dimaksud.

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan analisis butir, yaitu dengan mengkorelasikan skor tiap butir pertanyaan dengan skor total, kemudian dikonsultasikan dengan tabel nilai r dengan taraf signifikan 10%. Instrument dikatakan valid jika hasil korelasi skor soal dengan skor total lebih besar dengan niali table dan sebaliknya. Sedangkan rumus yang digunakan untuk mengukur validitas instrument dalam penelitian ini adalah rumusan Korelassi Product Moment dari Pearson sebagai berikut :

Dimana :

= nilai koefisien korelasi X dan Y

X = skor butir Y = skor total

N = jumlah responden ∑X2 = jumlah kuadrat nilai X


(39)

64

Gilang Fatmawati, 2013

Analisis Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung

∑Y2 = jumlah kuadrat nilai Y

(Sugiyono, 2012:228) Uji validitas dilakukan oleh penulis pada 40 responden yang membeli makanan dan minuman di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung menunjukkan kuesioner dalam penelitian ini dapat dijalankan. Hasil uji validitas dari sampel tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Uji Validitas Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung

No Indikator Kualitas Produk r hitung r tabel Ket

1 Kebersihan makanan dan minuman 0,567 0,264 Valid 2 Kemenarikan penyajian makanan

dan minuman 0,488 0,264 Valid

3 Ciri khas dan keistimewaan

makanan dan minuman 0,433 0,264 Valid

4 Jumlah porsi yang disajikan 0,428 0,264 Valid 5 Tingkat kematangan makanan 0,520 0,264 Valid 6 Kesesuaian rasa makanan dan

minuman dengan selera pembeli 0,589 0,264 Valid 7 Aroma makanan menggugah selera 0,463 0,264 Valid No Indikator Kualitas Pelayanan r hitung r tabel Ket

1 Kemampuan karyawan menangani

masalah pembeli 0,698 0,264 Valid

2 Kecepatan karyawan dalam

memberikan pelayanan 0,681 0,264 Valid

3 Ketelitian karyawan dalam

melayani pembeli 0,569 0,264 Valid

4 Keramahan dan kesopanan

karyawan dalam melayani 0,676 0,264 Valid

5 Kepekaan karyawan terhadap

kebutuhan pembeli 0,482 0,264 Valid

6 Kerapihan dan kesopanan karyawan

dalam berpakaian 0,719 0,264 Valid

No Indikator Keputusan Pembelian r hitung r tabel Ket

1 Variasi makanan dan minuman 0,660 0,264 Valid 2 Kesesuaian makanan dan minuman

dengan keinginan pembeli 0,647 0,264 Valid


(40)

65

restoran

4 Ketertarikan terhadap restoran 0,619 0,264 Valid 5 Pilihan pembeli terhadap restoran

bertema yang sama 0,421 0,264 Valid

6 Kemudahan dalam menjangkau

lokasi restoran 0,733 0,264 Valid

7 Kemudahan dalam mendapatkan

makanan dan minuman 0,776 0,264 Valid

8 Harga makanan dan minuman yang

terjangkau 0,567 0,264 Valid

9 Kesesuaian harga dengan kepuasan

dan kualitas yang diperoleh 0,625 0,264 Valid 10 Pembelian makanan dan minuman

pada waktu yang tepat dan sesuai keinginan

0,546 0,264 Valid

11 Ketepatan waktu dalam menyajikan

makanan dan minuman 0,562 0,264 Valid

12 Kemudahan melakukan

pembayaran secara tunai 0,680 0,264 Valid

13 Kemudahan melakukan

pembayaran secara non-tunai 0,592 0,264 Valid

Kesesuaian pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi sebagai berikut :

a. Jika nilai r hitung lebih besar atau sama dengan (≥) dari nilai r table, maka item instrument dinyatakan valid.

b. Jika nilai r hitung lebih kecil (<) dari nilai r table, maka item instrument dinyatakan tidak valid.

3.2.5.2Uji Reliabilitas

Menurut V. Wiratna Sujarweni dan Poly Endarto dikutip dalam buku “Statistika Untuk Penelitian” (2012:186) Reabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsisten responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan kontruk-kontruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuisioner.


(41)

66

Gilang Fatmawati, 2013

Analisis Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung

Jika uji reabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan. Jika nilai Alpha > 0,60 maka reliable. Dengan rumus sebagai berikut :

( )

Keterangan :

r = koefisien reliability instrument k = banyaknya butir pertanyaan ∑σ2

= jumlah varians butir σt2

= varians total

Untuk mencari varians tiap butir digunakan rumus :

Keterangan : σ2

= varian tiap butir ∑X = jumlah skor tiap butir N = jumlah responden

(Arikounto, 2002:172)

Uji reliabilitas dilakukan oleh penulis pada 40 responden yang membeli makanan dan minuman di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung menunjukkan kuesioner dalam penelitian ini dapat dijalankan. Hasil uji validitas dari sampel tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4

Uji Reliabilitas Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian di Lisung the Dago Boutique Resto Bandung

No Indikator r hitung r tabel Ket

1 Kulitas Produk 0,856 0,264 Valid


(42)

67

3 Keputusan Pembelian 0,946 0,264 Valid

Keputusan dalam menentukan reliable atau tidaknya item instrument, yaitu sebagai berikut :

1. Item pertanyaan dikatakan reliable jika, r hitung > r tabel. 2. Item pertanyaan dikatakan tidak reliable jika, t hitung ≤ r tabel. 3.2.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis yang diajukan serta menjawab rumusan yang diajukan.

3.2.6.1Method of Successive Interval (MSI)

Karena penelitian ini menggunakan data ordinal seperti yang dijelaskan dalam operasionalisasi variabel sebelumnya, maka semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu akan ditransformasi menjadi skala interval dnegan menggunakan Method of Successive Interval (Harun Al Rasyid, 1994:131). Langkah-langkah untuk melakukan trasnformasi data tersebut adalah sebagai berikut :

i. Menghitung frekuensi (f) setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil jawaban responden pasa setiap pertanyaan.

ii. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pertanyaan, dilakukan perhitungan proposi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi (f) dengan jumlah responden.

iii. Berdasarkan proposi tersebut untuk setiap pertanyaan, dilakukan perhitungan proposi komulatif untuk setiap pilihan jawaban.

iv. Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pertanyaan dan setiap pilihan jawaban.

v. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan berikut :


(43)

68

Gilang Fatmawati, 2013

Analisis Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung

Data penelitian yang sudah berskala interval selanjutnya akan ditentukan psangan data variabel bebas dna variabel terikat serta ditentukan dengan persamaan yang berlaku untuk pasangan-psangan tersebut.

3.2.6.2Analisis Korelasi

Menurut Mohamad Nazir (2005:450) korelasi merupakan derajat atau tingkat hubungan antara dua varibel. Jika nilai-nilai suatu variabel menaik sedangkan nilai-nilai variabel yang lain menurun, maka kedua variabel tersebut mempunyai korelasi negative. Sebaliknya, jika nilai-nilai suatu variabel menaik dan diikuti pula dengan menaiknya nilai variabel lain, atau menurunnya nilai suatu varibel dan diikuti pula dengan menurunnya nilai varibel lain, kedua variabel tersebut mempunyai korelasi positif.

Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan X dan Y disebut koefisien korelasi (r) nilai koefisien paling sedikit -1 dan paling besar 1 (-1 ≤ r ≤ 1) artinya jika :

r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekat 1, hubungan sangat kuat dan positif )

r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negative (mendekati -1, hubungan sangat kuat dan negatif)

r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan.

Rumus yang digunakan dalam analisis korelasi ini yaitu korelasi Pearson, sebagai berikut:

3.2.6.3Uji Koefisien Determinasi R2

Uji Koefisien determinasi (R2) dimaksudkan untuk mengetahui tingkat ketetapan yang paling baik dalam snalisa regresi, hal ini menunjukan oleh


(44)

69

besarnya koefisien determinasi (R2) antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu). Jika koefisien determinasi nol, berarti variabel independen sama sekali tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Apabila koefisien determinasi semakin mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel independen berpegaruh pada variabel dependen.

Koefisien determinasi juga digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi X terhadap naik turunnya nilai Y. Koefisien determinasi adalah kuadrat koefisien korelasi. Dalam penggunaan koefisien dinyatakan dalam persen sehingga harus dikalikan 100%. Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui presentasi pengaruh yang terjadi dari variabel bebas terhadap variabel tidak bebas dengan asumsi 0 > r2 > 1.

Untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y, maka digunakan rumus KD (koefisien determinasi), yaitu :

Menurut Sugiyono (2010:231) Koefisien determinasi uji r2 merupakan proporsi atau presentase dari total variasi Y yang dijelaskan oleh garis regresi. Koefisien regresi merupakan angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan atau distribusi variabel bebas dalam menjelaskan atau menerangkan variabel terikatnya di dalam fungsi yang bersangkutan. Besar nilai r 2 diantara nol dan satu maka (0 < r2 < 1) dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jika nilai r2 nya semakin mendekati angka 1, maka model tersebut baik dan tingkat kedekatan antara variabel bebas dan terikat semakin dekat pula.

2. Jika semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat tidak mendekati.


(45)

70

Gilang Fatmawati, 2013

Analisis Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung

Menurut Sugiyono (2010:231) untuk mengetahui kuat rendahnya hubungan pengaruh, dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Tabel 3.5

Klasifikasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,000-0,199 0,200-0,399 0,400-0,599 0,600-0,799 0,800-1,000

Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat

Sumber: Sugiyono (2010:231)

3.2.6.4Analisis Regresi Linear Berganda

Setelah data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah menguji hipotesis menggunakan analisis regresi korelasi yang mempersyaratkan jenis data yang diuji oleh regresi korelasi. Harus memiliki data interval atau rasio. Teknik regresi yang digunkaan dalam penelitian ini yaitu regresi berganda untuk menguji variabel pengaruh X terhadap Y. Menurut Sugiyono (2012:275), Regresi Linear Ganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variable dependen (kriterium), bila dua atau lebih variable independen sebagai faktor prediktor dimanipulsi (dinaik turunkan nialinya).” Menentukan model persamaan regresi linier ganda untuk dua prediktor :

Y = a + b1X1 + b2X2

(Sugiyono, 2012 : 277) Dimana :


(46)

71

a = Harga Konstanta

b1 = Koefisien Regresi Pertama b2 =Koefisien Regresi Kedua X1 = Kualita produk

X2 = Kualitas pelayanan

Untuk menghitung harga-harga a, b1, b2 dapat menggunakan persamaan berikut :

(Sugiyono, 2012 : 278)

Setelah harga a, b1, b2 diperoleh maka langkah selanjutnya adalah menghitung korelasi ganda masing-masing variabel independen dengan variabel dependen dengan rumus :

(Sugiyono, 2012 : 233) Dimana:

=

Korelasi antara variable X1 dengan X2 secara bersama-sama dengan variable Y

=

Korelasi Product Moment antara X1 dengan Y

=

Korelasi Product Moment antara X2 dengan Y

=

Korelasi Product Moment antara X1 dengan X2

∑ ∑ ∑

∑ ∑ ∑ ∑


(47)

72

Gilang Fatmawati, 2013

Analisis Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung

3.2.7 Rancangan Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Hipotesis Secara Simultan dengan Uji F

Didalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama simultan terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005:84).

Dasar pengambilan keputusannya (Ghazali, 2005:84) adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikan, yaitu : Apabila Probabilitas signifikan > 0,1, maka H0 gagal ditolak dan Hα ditolak. Artinya variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersam-sama terhadap variabel terkait. Apabila probabilitas signifikan < 0,1, maka H0 ditolak dan Hα diterima. Artinya variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terkait.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian. Hipotesisi yang diajukan yaitu kualitas produk (X1) dan kualitas pelayanan (X2) berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y). Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi korelasi ganda dicari dulu Fhitung kemudian bandingkan dengan Ftabel, maka tumus yang digunkan untuk mencari Fhitung, yaitu :

Sugiyono (2012:235)

Keterangan :

F h = niali F yang dihitung

R = nilai koefisien korelasi ganda k = jumlah variabel independen n = jumlah anggota sampel


(48)

73

Jika Fhitung > Ftabel maka terima ρ dan tolak H0, artinya semua variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Secara statistik pengujian hipotesis tersebut adalah :

Ho : ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian.

Ho : ρ > 0, artinya terdapat pengaruh antara kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian.

2. Pengujian Hipotesis Secara Parsial dengan Uji t

Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui signifikan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individual dan menganggap variabel yang lain konstan. Signifikan pengaruh tersebut dapat diestimasi dengan membandingkan antara niali ttabel dengan niali thitung. Apabila nilai thitung lebih besar dari pada ttabel, maka variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen, sebaliknya jika niali thitung lebih kecil daripada nilai ttabel, maka variabel independen secara individual tidak mempengaruhi variabel dependen.

Sugiyono (2009:230) Keterangan :

t = distribusi student

r = koefisien korelasi product moment n = banyaknya data

Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesisi yang dianjurkan adalah : - Jika t hitung≤ t tabel maka H0Diterima Hα Ditolak.

- Jika t hitung > t tabel maka H0 Ditolak Hα Diterima.

Pada taraf kesalahan 0,1 dengan derajat kebebasan (n-2) serta pada uji satu pihak, yaitu pihak kanan. Secara statistik, hipotesis yang


(49)

74

Gilang Fatmawati, 2013

Analisis Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung

akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut :

H0 : ∞ ≤ 0, maka tidak terdapat pengaruh signifikan dan positif antara kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung. Hα : ∞ > 0, maka terdapat pengaruh signifikan dan positif antara kualitas

produk dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung.


(50)

131 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian dan pengujian hipotesis untuk mengetahui pengaruh kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian di Lisung the Dago Boutique Resto Bandung, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1) Berdasarkan hasil penelitian, kualitas produk di Lisung the Dago Boutique

Resto Bandung adalah baik.

2) Berdasarkan hasil penelitian, respon responden terhadap kualitas pelayanan di Lisung the Dago Boutique Resto Bandung adalah mereka setuju bahwa karyawannya memberikan pelayanan yang baik.

3) Berdasarkan hasil penelitian, responden setuju untuk melakukan pembelian di Lisung the Dago Boutique Resto Bandung dengan kualitas produk dan kualitas pelayanan yang baik.

4) Kualitas produk mempunyai pengaruh signifikan (positif) baik secara serempak maupun parsial terhadap keputusan pembelian di Lisung the Dago

Boutique Resto Bandung.

5) Kualitas pelayanan mempunyai pengaruh signifikan (positif) baik secara serempak maupun parsial terhadap keputusan pembelian di Lisung the Dago

Boutique Resto Bandung.

6) Dari kedua variabel independent, kualitas pelayanan memiliki pengaruh signifikan (positif) baik secara serempak maupun parsial dominan terhadap keputusan pembelian di Lisung the Dago Boutique Resto Bandung.


(51)

132 Gilang Fatmawati, 2013

Analisis Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dapat dikembangkan beberapa saran bagi pihak-pihak yang berkaitan dalam penelitian ini. Adapun saran-saran yang mungkin dapat menjadi bahan pertimbangan adalah sebagai berikut :

1) Kualitas produk di Lisung the Dago Boutique Resto Bandung sudah baik namun alangkah baiknya jika pihak restoran terus mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk dengan cara terus berinovasi pada makanan dan minuman khas Indonesia.

2) Kualitas pelayanan di Lisung the Dago Boutique Resto Bandung sudah bagus, namun alangkah baiknya untuk terus menjaga dan mempertahankannya dengan memberikan pelatihan kepada karyawan. 3) Berdasarkan hasil penelitian, semua responden setuju untuk melakukan

pembelian di Lisung the Dago Boutique Resto Bandung, namun alangkah baiknya untuk terus meningkatkan pembelian dengan terus menjaga kualitas produk dan kualitas pelayanannya.

4) Kualitas produk merupakan salah satu variabel yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian di Lisung the Dago Boutique Resto Bandung. Kualitas produk di Lisung the Dago Boutique Resto Bandung sudah tergolong baik, namun alangkah baiknya pihak restoran dapat menyesuaikan kualitas produknya dari segi kesesuaian rasa dari makanan dan minuman yang ditawarkan dengan selera pembeli, menggugah selera makan pembeli dari aroma makanan yang disajikan nserta cirri khas dan keistimewaan dari makanan dan minuman yang ditawarkan. Hal ini dapat dicapai dengan memberikan inovasi yang baru terhadap produknya, seperti memberikan cirri khas dan keistimewaan pada makanan dan minuman yang disajikan, misalnya saja memberikan hiasan atau garnish yang khas pada setiap penyajian makanan dan minuman atau menyesuaikan rasa makanan dan minuman dengan selera pembeli.


(52)

133

5) Kualitas pelayanan merupakan salah satu variabel kedua yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian di Lisung the Dago Boutique Resto Bandung. Kinerja karyawan di Lisung the Dago Boutique Resto Bandung sudah tergolong baik, hal ini dapat dilihat dari kecepatan karyawan dalam melayani pembeli, kepekaan karyawan terhadap kebutuhan pembeli serta kerapihan dan kesopanan karyawan dalam berpakaian. Akan tetapi alangkah baiknya jika karyawan di Lisung the Dago Boutique Resto Bandung lebih cepat dalam menangani masalah pembeli, meningkatkan ketelitian dalam memberikan pelayanan serta lebih ramah dan sopan dalam melayani pembeli. Hal ini dapat ditingkatkan dengan selalu melakukan pengarahan sebelum memulai bekerja dan melakukan evaluasi setiap selesai bekerja atau evaluasi dalam jangka waktu tertentu misalnya setiap satuminggu sekali untuk evaluasi kerja karyawan.

6) Selain kualitas produk dan kualitas pelayanan yang harus terus ditingkatkan, hal lain juga harus ikut ditingkatkan seperti ketepatan waktu penyajian makanan dan minuman yang dipesan, keramahan karyawan dalam memberikan pelayanan serta kebersihan dari dapur yang merupakan tempat untuk memproduksi atau membuat makanan dan minuman. Hal ini dapat dicapai dengan selalu memberikan arahan, evaluasi dan pelatihan yang berkelanjutan kepada setiap karyawan.


(53)

Gilang Fatmawati, 2013

Analisis Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2008. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.

Anggraeni, Dini. 2012. Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Kualitas

Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Citra Sari Family Restaurant di Kota Bandung. Bandung : Tidak diterbitkan.

Anshori, Yusak & Satrya. 2008. Sparkling Surabaya : Pariwisata dengan Huruf

L. Surabaya : Bayumedia Publishing.

Arief, Abd. Rachman.2005. Pengantar Ilmu Perhotelan dan Restoran. Graha Ilmu: Ilmu Yogyakarta

Armstrong Gary, Philip Kotler. 2012. Principles of Marketing Vol. 14. Pearson Prentice Hall.

Barrera E, Alvaradi OB. 2008. Food trails: tourist architectures built on food

identity. Gastronomic Sci 3(8): 56-63.[Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Gastronomi.[30 Juni 2013]

Everett, S., & Aitchison, C. 2008.“The Role of Food Tourism in Sustaining

Regional Identity: a case study of Cornwall, South West England”. Journal of Sustainable Tourism, 16 (2).150-167.

Fossali PB. 2008. Seven conditions for the gastronomic sciences. Gastronomic Sci

4(8):54-86. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Gastronomi.


(54)

Gaman P. M, Sherrington K. B. 1996.KecukupanGizi yang Dianjurkan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Gillesoie C, Cousins JA. 2001.“European Gastronomy into the 21st

century”.Oxford:Butterworth-Heinenmann.[Online]. Tersedia:

http://id.wikipedia.org/wiki/Gastronomi.[30 Juni 2013]

Hall, C. Michael. 2006. “Culinary Tourism and Regional Development : From

Slow Food to Slow Tourism?” Tourism Review Internatonal. New

Zeland.[Online].Tersedia:http://catenburynz.academia.edu/CMichaelHall/P apers/10142/Culinary_tourism_and_regional_development_From

slow_food_to_slow_tourism [30 Juni 2013]

Inskeep, Edward. 1991. Tourism Planning: An Integrated and sustainable

Approach. Van Nostrand Reinhold. New York, Inc.

Insani, R. Fadillah. 2010. Pengembangan Produk Kreatif Pariwisata dalam

Membentuk Brand Image Kota Bandung sebagai Kota Kreatif yang Bermartabat. Skripsi. Bandung :Universitas Pendidikan Indonesia.

Jalis, M. Hairi. 2009. “Western Tourist Perception of Malaysian Gastronomic

Product”. Journal Asian Social Science Vol. 5 No. 1. Terengganu: UiTM

Malaysia.

Joewono, H., Sanusi, B., dan Tanjung N.2003. Jangan Sekedar Service. Surabaya: PT Intisari Mediatama.

Keller Kevin Lane, Philip Kotler. 2012. Marketing Management Vol. 14.Pearson Prentice Hall.

Long, L. M. 2006.Culinary Tourism. Lexington, Ky : University Press of Kentucky.


(55)

Gilang Fatmawati, 2013

Analisis Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Di Lisung The Dago Boutique Resto Bandung

Made, Ni Hartini. 2013. Pengaruh Bauran Pemasaran Ritel Terhadap Keputusan

Pelanggan Membeli Buku (Studi Kasus Pada Toko Buku Diskon Toga Mas Denpasar). Tersedia :

http://www.pps.unud.ac.id/thesis/detail-633- pengaruh-bauran-pemasaran-ritel-terhadap-keputusan-pelanggan- membeli-bukustudi-kasus-pada-toko-buku-diskon-toga-mas-denpasar.html [6 November 2013]

Mardhotillah, Izzati Choirini. 2013. Jurnal : Pengaruh Kualitas Layanan

Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di Baseball Food Court Universitas Negeri Surabaya. Tersedia http://www.scribd.com/document_downloads/direct/162772331?ex tension=pdf&ft=1383738304&lt=1383741914&source=embed&ua hk=r5XjXfz3H2ZyvLSOcwHz+unJOlQ [6 November 2013]

Martin, W. (2001). Quality Service: What Every Hospitality Manager Needs To

know. New Jersey, USA : Prentice Hall.

Novita Dhita Kurniasari. 2013. Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan

Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus pada Konsumen Waroeng Steak & Shake Cabang Jl. Sriwijaya 11 Semarang).

Semarang : Tidak diterbitkan.

Pitana, I Gde & Gayatri. 2005. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: CV Andi offset. Ridwan Zia Kusumah. 2011. Analisis Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas

Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Restoran Waroeng Taman Singosari di Semarang. Semarang : Tidak diterbitkan

Sugiyono.2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suswantoro. 2007. Dasar - dasar pariwisata. Yogyakarta :CV Andi Offset. S. Fiani dan Edwin Japarianto, S.E., M.M. 2012. Jurnal : Analisa Pengaruh Food

Quality Dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Roti Kecik

Toko Roti Ganep’s Di Kota Solo. Tersedia :

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1 &cad=rja&ved=0CCoQFjAA&url=http%3A%2F%2Fstudentjournal.petr


(1)

133 Gilang Fatmawati, 2013

Analisis Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Di Lisung The 5) Kualitas pelayanan merupakan salah satu variabel kedua yang dapat

mempengaruhi keputusan pembelian di Lisung the Dago Boutique Resto Bandung. Kinerja karyawan di Lisung the Dago Boutique Resto Bandung sudah tergolong baik, hal ini dapat dilihat dari kecepatan karyawan dalam melayani pembeli, kepekaan karyawan terhadap kebutuhan pembeli serta kerapihan dan kesopanan karyawan dalam berpakaian. Akan tetapi alangkah baiknya jika karyawan di Lisung the Dago Boutique Resto Bandung lebih cepat dalam menangani masalah pembeli, meningkatkan ketelitian dalam memberikan pelayanan serta lebih ramah dan sopan dalam melayani pembeli. Hal ini dapat ditingkatkan dengan selalu melakukan pengarahan sebelum memulai bekerja dan melakukan evaluasi setiap selesai bekerja atau evaluasi dalam jangka waktu tertentu misalnya setiap satuminggu sekali untuk evaluasi kerja karyawan.

6) Selain kualitas produk dan kualitas pelayanan yang harus terus ditingkatkan, hal lain juga harus ikut ditingkatkan seperti ketepatan waktu penyajian makanan dan minuman yang dipesan, keramahan karyawan dalam memberikan pelayanan serta kebersihan dari dapur yang merupakan tempat untuk memproduksi atau membuat makanan dan minuman. Hal ini dapat dicapai dengan selalu memberikan arahan, evaluasi dan pelatihan yang berkelanjutan kepada setiap karyawan.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2008. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.

Anggraeni, Dini. 2012. Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Kualitas

Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Citra Sari Family Restaurant di Kota Bandung. Bandung : Tidak diterbitkan.

Anshori, Yusak & Satrya. 2008. Sparkling Surabaya : Pariwisata dengan Huruf

L. Surabaya : Bayumedia Publishing.

Arief, Abd. Rachman.2005. Pengantar Ilmu Perhotelan dan Restoran. Graha Ilmu: Ilmu Yogyakarta

Armstrong Gary, Philip Kotler. 2012. Principles of Marketing Vol. 14. Pearson Prentice Hall.

Barrera E, Alvaradi OB. 2008. Food trails: tourist architectures built on food

identity. Gastronomic Sci 3(8): 56-63.[Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Gastronomi.[30 Juni 2013]

Everett, S., & Aitchison, C. 2008.“The Role of Food Tourism in Sustaining Regional Identity: a case study of Cornwall, South West England”.

Journal of Sustainable Tourism, 16 (2).150-167.

Fossali PB. 2008. Seven conditions for the gastronomic sciences. Gastronomic Sci

4(8):54-86. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Gastronomi.


(3)

Gaman P. M, Sherrington K. B. 1996.KecukupanGizi yang Dianjurkan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Gillesoie C, Cousins JA. 2001.“European Gastronomy into the 21st

century”.Oxford:Butterworth-Heinenmann.[Online]. Tersedia:

http://id.wikipedia.org/wiki/Gastronomi.[30 Juni 2013]

Hall, C. Michael. 2006. “Culinary Tourism and Regional Development : From

Slow Food to Slow Tourism?” Tourism Review Internatonal. New

Zeland.[Online].Tersedia:http://catenburynz.academia.edu/CMichaelHall/P apers/10142/Culinary_tourism_and_regional_development_From

slow_food_to_slow_tourism [30 Juni 2013]

Inskeep, Edward. 1991. Tourism Planning: An Integrated and sustainable

Approach. Van Nostrand Reinhold. New York, Inc.

Insani, R. Fadillah. 2010. Pengembangan Produk Kreatif Pariwisata dalam

Membentuk Brand Image Kota Bandung sebagai Kota Kreatif yang Bermartabat. Skripsi. Bandung :Universitas Pendidikan Indonesia.

Jalis, M. Hairi. 2009. “Western Tourist Perception of Malaysian Gastronomic

Product”. Journal Asian Social Science Vol. 5 No. 1. Terengganu: UiTM

Malaysia.

Joewono, H., Sanusi, B., dan Tanjung N.2003. Jangan Sekedar Service. Surabaya: PT Intisari Mediatama.

Keller Kevin Lane, Philip Kotler. 2012. Marketing Management Vol. 14.Pearson Prentice Hall.

Long, L. M. 2006.Culinary Tourism. Lexington, Ky : University Press of Kentucky.

Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pesaran Jasa (Teori dan Praktik). Jakarta : PT Salemba Empat Patria


(4)

Made, Ni Hartini. 2013. Pengaruh Bauran Pemasaran Ritel Terhadap Keputusan

Pelanggan Membeli Buku (Studi Kasus Pada Toko Buku Diskon Toga Mas Denpasar). Tersedia :

http://www.pps.unud.ac.id/thesis/detail-633- pengaruh-bauran-pemasaran-ritel-terhadap-keputusan-pelanggan- membeli-bukustudi-kasus-pada-toko-buku-diskon-toga-mas-denpasar.html [6 November 2013]

Mardhotillah, Izzati Choirini. 2013. Jurnal : Pengaruh Kualitas Layanan

Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di Baseball Food Court Universitas Negeri Surabaya. Tersedia http://www.scribd.com/document_downloads/direct/162772331?ex tension=pdf&ft=1383738304&lt=1383741914&source=embed&ua hk=r5XjXfz3H2ZyvLSOcwHz+unJOlQ [6 November 2013]

Martin, W. (2001). Quality Service: What Every Hospitality Manager Needs To

know. New Jersey, USA : Prentice Hall.

Novita Dhita Kurniasari. 2013. Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan

Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus pada Konsumen Waroeng Steak & Shake Cabang Jl. Sriwijaya 11 Semarang).

Semarang : Tidak diterbitkan.

Pitana, I Gde & Gayatri. 2005. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: CV Andi offset. Ridwan Zia Kusumah. 2011. Analisis Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas

Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Restoran Waroeng Taman Singosari di Semarang. Semarang : Tidak diterbitkan

Sugiyono.2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suswantoro. 2007. Dasar - dasar pariwisata. Yogyakarta :CV Andi Offset. S. Fiani dan Edwin Japarianto, S.E., M.M. 2012. Jurnal : Analisa Pengaruh Food

Quality Dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Roti Kecik

Toko Roti Ganep’s Di Kota Solo. Tersedia :

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1 &cad=rja&ved=0CCoQFjAA&url=http%3A%2F%2Fstudentjournal.petr


(5)

a.ac.id%2Findex.php%2Fmanajemen- pemasaran%2Farticle%2Fview%2F72%2F37&ei=0T56UqLQN4jJrQfi-4GIBg&usg=AFQjCNGo5_wSsIiBHI9N6TJTa8z7L0oKjg [6 November 2013]

Sumarwan, Ujang. 2004. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam

Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia

Tantrisna, C danPrawitasari, K. (2006). Analisa Harapan dan Persepsi

Penumpang Terhadap Kualitas Makanan yang Disediakan Oleh Maskapai Penerbangan Domestik di Indonesia. Jurnal Manajemen Perhotelan. No.1 (vol.2), p. 36-46. Tersedia :http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/hot/article/viewPDFInter stitial/16429/16421 [30 Juni 2013].

Tjiptono, Fandy.2008. Manajemen Pemasaran. Prentice Hall Indonesia.

W A, Marsum.2005. Restoran Dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta: ANDI. West, W., &Harger. 2007. Advertising & Promotion: an IMC Perspective. 8. Widjaya, V & Natalia.2010. Analisis Potensi Produk Wisata Kuliner Surabaya

dan Minat Golongan Dewasa Muda Usia 18-25 Tahun yang Berasal Dari Luar Kota Surabaya: Universitas Kristen Petra.

Yamit, Zulian. 2012. Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Yogyakarta: Ekonisia

Yazid. 2001. Pemasaran Jasa : Konsep dan Implementasi, Cetakan : II. Yogyakarta : Ekonisia FE UII


(6)

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Produk Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung Di Medan

17 132 126

Pengaruh Kualitas Produk, Desain Produk, Dan Fitur Produk Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung Pada Staf Wahana Visi Indonesia Jakarta

18 162 94

Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Citra Merek Dan Keputusan Pembelian Kosmetik Wardah di Medan

50 398 112

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Konsumen Kalimilk TKP 3.

0 1 15

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Konsumen Rown Division Kota Surakarta.

0 3 16

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Konsumen Rown Division Kota Surakarta.

0 2 15

ANALISIS PENGARUH LOKASI, KUALITAS PELAYANAN, DAN KEBERAGAMAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN ANALISIS PENGARUH LOKASI, KUALITAS PELAYANAN, DAN KEBERAGAMAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI LUWES KARTASURA.

0 2 15

ANALISIS PENGARUH LOKASI, KUALITAS PELAYANAN, DAN KEBERAGAMAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN ANALISIS PENGARUH LOKASI, KUALITAS PELAYANAN, DAN KEBERAGAMAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI LUWES KARTASURA.

0 2 15

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI CHE.CO CAFÉ & RESTO.

14 35 63

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN CEKERAN MIDUN BANDUNG.

1 14 48