HUBUNGAN ANTARA MINAT MENJADI TEKNISI DENGAN SIKAPNYA TERHADAP PEKERJAAN TEKNISI OTOMOTIF PADA SISWA KELAS XII TKR DI SMK NEGERI 1 CILAKU.

(1)

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

HUBUNGAN ANTARA MINAT MENJADI TEKNISI DENGAN SIKAPNYA TERHADAP PEKERJAAN TEKNISI OTOMOTIF PADA

SISWA KELAS XII TKR DI SMK NEGERI 1 CILAKU

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh

EKA ASYARULLAH SAEFUDIN E.0551. 0807853

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2014


(2)

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

HUBUNGAN ANTARA MINAT MENJADI TEKNISI DENGAN SIKAPNYA TERHADAP PEKERJAAN TEKNISI OTOMOTIF PADA

SISWA KELAS XII TKR DI SMK NEGERI 1 CILAKU

Oleh

Eka Asyarullah Saefudin

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Eka Asyarullah Saefudin 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

EKA ASYARULLAH SAEFUDIN E.0551.0807853

HUBUNGAN ANTARA MINAT MENJADI TEKNISI DENGAN SIKAPNYA TERHADAP PEKERJAAN TEKNISI OTOMOTIF PADA

SISWA KELAS XII TKR DI SMK NEGERI 1 CILAKU

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

Pembimbing I

Dr. Iwa Kuntadi, M.Pd NIP. 19620830 198801 1 002

Pembimbing II

Drs. Tatang Permana, M.Pd NIP.19651110 199203 1 007

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Dr. H. Wahid Munawar, M.Pd NIP. 19630520 198901 1 001


(4)

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Eka Asyarullah Saefudin. (0807853) “Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas XII TKR di SMK Negeri 1 Cilaku”. (2014). Universitas Pendidikan Indonesia; Jurusan Pendidikan Teknik Mesin.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah terdapatnya 57,5% dari 30 siswa menyatakan berminat bekerja menjadi seorang teknisi otomotif sedangkan 42,5% menyatakan tidak berminat menjadi seorang teknisi, hasil tersebut masih tergolong belum maksimal dan belum menunjukkan pencapaian yang masimal dari apa yang diharapkan sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara minat menjadi teknisi otomotif dengan sikap terhadap pekerjaan teknisi otomotif pada siswa kelas XII TKR SMK Negeri 1 Cilaku. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif studi korelasional, dengan teknik pengumpulan data berupa angket. Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa tingkat minat menjadi teknisi otomotif termasuk dalam kategori tinggi, dan sikap terhadap pekerjaan teknisi otomotif termasuk kedalam kategori tinggi atau sikap positif. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan bantuan SPSS for Windows Seri 20 diperoleh hasil pengujian korelasi antara minat menjadi teknisi otomotif dengan sikap terhadap pekerjaan teknisi otomotif sebesar 0,79, angka tersebut menunjukkan hubungan antara minat menjadi teknisi otomotif dengan sikap terhadap pekerjaan teknisi otomotif pada siswa kelas XII TKR SMK Negeri 1 Cilaku pada kategori tinggi serta memiliki hubungan positif dan signifikan.


(5)

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Eka Asyarullah Saefudin. (0807853) “Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas XII TKR

di SMK Negeri 1 Cilaku”. (2014). Universitas Pendidikan Indonesia; Jurusan Pendidikan Teknik Mesin.

The problem in this research is the presence of 57.5 % of the 30 students expressed interest in working as an automotive technician while 42.5 % expressed no interest in being a technician , the result is still relatively not maximized and has not shown that the achievement of what is expected masimal school. This research aims to determine the relationship between interest in becoming automotive technicians automotive technician attitude towards work in class XII SMK Negeri 1 Cilaku TKR. The method used in this research is descriptive correlational study, data collected with a questionnaire. Based on the results of data processing show that the level of interest in becoming automotive technicians in the high category, and attitudes toward automotive technician jobs included into the category of high or positive attitude. Based on the analysis using SPSS for Windows Series 20 test results obtained by the correlation between interest in becoming automotive technicians automotive technician attitude towards work at 0.79, the figure shows the relationship between interest in becoming automotive technicians automotive technician attitude towards work in class XII students TKR SMK Negeri 1 Cilaku the high category and has a positive and significant relationship .


(6)

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN ...i

ABSTRAK ...ii

KATA PENGANTAR ...iii

UCAPAN TERIMA KASIH ...iv

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR TABEL ...viii

DAFTAR GAMBAR ...ix

DAFTAR GRAFIK ...x

DAFTAR LAMPIRAN ...xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Identifikasi Masalah ...5

C. Pembatasan Masalah ...6

D. Rumusan Masalah ...6

E. Tujuan Penelitian ...6

F. Manfaat Penelitian ...7

G. Sistematika Penulisan ...7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Minat ...9

1. Pengertian Minat ...9

2. Klasifikasi Minat ...10

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat ...12

4. Pembentukan dan Perkembangan Minat ...13

5. Unsur-unsur Minat ...16

6. Indikator Minat ...17

7. Pengukuran Minat ...18

B. Tinjauan Tentang Sikap ...19

1. Pengertian Sikap ...19

2. Komponen Sikap ...21

3. Tingkatan Sikap ...22


(7)

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

5. Karakteristik Sikap ...24

6. Metode Pengukuran Sikap ...24

C. Tinjauan Tentang Pekerjaan ...27

1. Pengertian Pekerjaan ...27

2. Klasifikasi Jenis Pekerjaan ...28

D. Tinjauan Tentang Teknisi Otomotif ...29

1. Pengertian Teknisi Otomotif ...29

2. Proses Pendidikan Teknisi ...30

3. Standar Kompetensi Teknisi ...31

4. Prinsip Kerja yang Baik Bagi Teknisi ...33

E. Studi Tentang Minat Bekerja Menjadi Teknisi Otomotif ...35

F. Studi Tentang Sikap Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif ...37

G. Hubungan Minat Menjadi Teknisi dengan Sikap Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif ...39

H. Anggapan Dasar ...40

I. Hipotesis ...41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian ...42

1. Lokasi Penelitian ...42

2. Populasi Penelitian ...42

3. Sampel Penelitian ...42

B. Metode dan Desain Penelitian ...43

1. Metode Penelitian ...43

2. Desain Penelitian ...44

C. Variabel dan Definisi Operasional ...44

1. Variabel Penelitian ...44

2. Definisi Operasional...45

D. Paradigma Penelitian ...46

E. Teknik pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ...47

1. Teknik Pengumpulan Data ...47

2. Instrumen Penelitian ...48

F. Proses Pengembangan Instrumen ...49

1. Uji Validitas Instrumen Penelitian ...49


(8)

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

G. Pengujian Persyaratan Analisis Data ...51

1. Uji Normalitas ...52

2. Uji Homogenitas ...53

3. Uji Regresi Linear Sederhana ...54

H. Pengujian Hipotesis ...55

1. Uji Koefisien Korelasi ...55

2. Uji Keberartian Regresi Linear Sederhana ...56

3. Uji Signifikan Koefisien Korelasi ...58

4. Uji Koefisien Determinasi ...58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Instrumen Penelitian ...59

1. Uji Validitas ...59

2. Uji Reliabilitas ...61

B. Deskripsi Data ...61

1. Data Minat Menjadi Teknisi Otomotif ...62

2. Data Sikap Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif ...63

C. Pengujian Persyaratan Analisis Data ...64

1. Uji Normalitas ...64

2. Uji Homogenitas ...65

3. Uji Regresi Linear Sederhana ...65

D. Pengujian Hipotesis ...66

1. Merumuskan Hipotesis Statistik ...66

2. Uji Koefisien Korelasi...66

3. Uji Keberartian Regresi Linear Sederhana ...67

4. Uji Signifikan Koefisien Korelasi ...67

5. Uji Determinasi ...68

E. Pembahasan ...68

1. Minat Menjadi Teknisi Otomotif ...69

2. Sikap Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif ...70

3. Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikap Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif. ...71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan...73

B. Saran ...73

DAFTAR PUSTAKA ...75


(9)

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

1.1 Presentasi Jumlah Lulusan yang Diserap oleh Industri... 2

1.2 Jumlah Lulusan Jurusan TKR yang Bekerja Menjadi Teknisi Otomotif ... 3

2.1 Klasifikasi Jenis Pekerjaan ... 28

2.2 Kompetensi Teknisi Dilihat dari Knowledge (Pengetahuan) dan Skill (Keterampilan) ... 31

3.1 Skala Penilaian Instrumen Minat ... 48

3.2 Skala Penilaian Instrumen Sikap ... 49

3.3 Persiapan Uji Normalitas ... 52

3.4 Persiapan Uji Homogenitas Barttlet ... 54

3.5 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 56

3.6 Tabel Bantu Perhitungan ANOVA ... 56

3.7 Interpretasi Nilai Koefisien Determinasi ... 58

4.1 Jumlah Item Angket ... 59

4.2 Uji Validitas Variabel X (Minat Menjadi Teknisi Otomotif) ... 59

4.3 Uji Validitas Variabel Y (Sikap Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif) .... 60

4.4 Uji Reliabilitas ... 61

4.5 Data Minat Menjadi Teknisi Otomotif ... 62

4.6 Data Sikap Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif ... 63

4.7 Uji Normalitas ... 64

4.8 Homogenitas ... 65

4.9 Regresi Linear Sederhana ... 65

4.10 Korelasi Pearson ... 66

4.11 Keberartian Regresi Linear Sederhana... 67


(10)

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

3.1 Desain Penelitian ... 44 3.2 Paradigma Penelitian ... 46


(11)

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GRAFIK

4.1Persentase Minat Menjadi Teknisi Otomotif ... 62 4.2Persentase Sikap Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif ... 63


(12)

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Uji Coba ...79

2. Angket Uji Coba ...81

3. Tabel Hasil Pengolahan Data Angket Uji Coba...85

4. Kisi- Kisi Instrumen Penelitian ...89

5. Angket Penelitian ...91

6. Tabel Hasil Pengolahan Data Angket Penelitian ...95

7. Tabel Hasil Pengolahan Data dengan Menggunakan MSI ...99

8. Analisis Data ...103

9. Surat Penunjukkan Dosen Pembimbing Skripsi. ...109

10.Surat Keterangan Judgemen Instrumen ...111

11.Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di SMK Negeri 1 Cilaku ...112

12.Lembar Bimbingan Skripsi ...113

13.Berita Acara Seminar ...117


(13)

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimilikinya, SDM mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan bangsa suatu negara, dalam usaha meningkatkan kualitas SDM diperlukan suatu pendidikan. Pendidikan merupakan suatu sarana dalam menciptakan SDM yang berkualitas, memiliki pengetahuan, memiliki keterampilan, dan sikap. Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, dalam Undang-Undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003 bab II pasal (3), menyatakan bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Indonesia memiliki suatu sistem pendidikan yang sudah diatur sebagai jalur pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan masyarakat, terdiri dari berbagai jenis jenjang pendidikan, mulai dari jenjang pendidikan dasar, jenjang pendidikan menengah dan jenjang pendidikan tinggi. Jenjang pendidikan menegah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan, atau pendidikan berbentuk sekolah terdiri atas jenis Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK).

Perwujudan nyata dari pendidikan di Indonesia adalah terlaksananya proses belajar mengajar (PBM) disekolah-sekolah, sebagai contoh terlaksanannya pembelajaran di SMK. SMK merupakan lembaga pendidikan formal yang mempersiapkan siswanya untuk menjadi tenaga kerja tingkat menengah yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai juru teknik, sehingga


(14)

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

lulusan SMK diharapkan memiliki kemampuan dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri.

SMK Negeri 1 Cilaku merupakan sekolah menengah kejuruan yang telah banyak mencetak tenaga kerja yang terampil dan mampu bersaing dipasar kerja. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya lulusan yang terserap oleh industri-industri yang ada di Indonesia. Seperti yang tertera pada tabel dibawah ini:

Tabel 1.1

Persentase Jumlah Lulusan yang Diserap oleh Industri N

o

Tahun lulus

Jurusan Jumlah Lulusan Jumlah Melanjutkan Jumlah Siap Kerja Jumlah Disalurkan Persentase

1 2009-2010

TGB 53 15 38 35 92,11%

TITL 65 65 61 93,85%

TP 63 63 61 96,83%

TKR 63 63 57 90,48%

2 2010-2011

TGB 56 6 50 45 90%

TITL 65 65 61 93,85%

TP 66 2 64 57 89,06%

TKR 55 2 53 51 96,23%

3 2011-2012

TGB 57 7 50 31 62%

TITL 67 2 65 41 63,01%

TP 62 62 33 53,23%

TKR 66 66 33 50%

Jumlah 734 34 704 566 80,40%

(Sumber: Dokumentasi Humastri SMK Negeri 1 Cilaku) Salah satu bidang keahlian yang ada di SMK Negeri 1 Cilaku adalah bidang keahlian Teknik Mekanik Otomotif (TMO) atau sekarang lebih dikenal dengan nama Teknik Kendaraan Ringan (TKR). Bidang keahlian ini bergerak pada bidang otomotif atau lebih di khususkan yang berhubungan dengan kendaraan roda 4. Berdasarkan kurikulum yang berlaku, pada bidang keahlian ini para siswa dibekali pelajaran umum dan pelajaran kejuruan, atau dikelompokkan dalam 3 kelompok mata pelajaran yaitu mata pelajaran adaptif, normatif dan produktif. Pada mata pelajaran produktif siswa dibekali pelajaran yang berhubungan dengan keahlian otomotif seperti: menggunakan alat-alat ukur, menerapkan prosedur keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan tempat kerja, melakukan overhaul sistem pendingin dan komponen-komponennya,


(15)

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

memelihara/servis sistem bahan bakar bensin, memperbaiki sistem pengapian, memperbaiki unit kopling dan komponen-komponen sistem pengoprasiannya, pemeliharaan transmisi, memperbaiki roda dan ban, dan masih banyak lagi. Semua mata pelajaran yang dipelajari merujuk kepada keahlian dalam hal merawat dan memperbaiki yang berhubungan dengan otomotif.

Lulusan SMK kelak akan memasuki dunia kerja, harapannya lulusan SMK dapat diserap seluruhnya oleh perusahaan-perusahaan yang sesuai dengan bidang keahliannya. Khusus bidang keahlian TKR, pekerjaan yang relevan dengan bidang keahliannya yaitu sebagai teknisi otomotif, akan tetapi pada kenyataannya lulusan TKR tidak semua bekerja sebagai teknisi di bidang otomotif. Berikut merupakan data siswa yang bekerja menjadi teknisi otomotif, seperti pada tabel dibawah ini:

Tabel 1.2

Jumlah Lulusan Jurusan TKR yang Bekerja Menjadi Teknisi Otomotif

No Tahun Lulusan Jumlah siswa

Yang bekerja menjadi teknisi

otomotif

Persentase (%)

1 2010-2011 55 22 40%

2 2011-2012 66 13 20%

(Sumber: Dokumentasi Humastri SMK Negeri 1 Cilaku)

Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya terbatasnya lapangan kerja, melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, berwirausaha dan memilih bekerja dibidang lain selain dibidang otomotif. Hal senada dikemukakan oleh Kepala Seksi Penyusunan Program Direktorat Pembinaan SMK (kemendikbud), Winner Jihad Akbar menyatakan bahwa:

61,3 persen lulusan SMK sudah bekerja pada tahun 2010 dan berdasarkan data pokok SMK tahun 2012 yang dikirim melalui sampel 1224 SMK dari 10.735 SMK seluruh Indonesia tercatat lulusan yang bekerja mencapai 69,59 persen dengan rincian bekerja di industri 53,99 persen dan wirausaha 15,6 persen; 28,3 persen melanjutkan ke perguruan tinggi dan 2,12 persen menganggur. (http://www.republika.co.id).

Fenomena keberagaman pilihan yang dialami lulusan SMK dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor ekonomi, pengaruh lingkungan keluarga, kemampuan akademik, minat, prospek serta pengalaman dan kemahiran


(16)

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

(http://ekonomiasasonline.com). Berdasarkan faktor-faktor tersebut, minat rupa-rupanya merupakan faktor penting untuk dikaji lebih mendalam. Minat menurut Tidjan adalah gejala psikologis yang menunjukan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek sebab ada perasaan senang (http://belajarpsikologi.com), dari pengetian tersebut jelaslah bahwa minat itu sebagian pemusatan perhatian atau reaksi terhadap suatu obyek seperti benda tertentu atau situasi tertentu yang didahului oleh perasaan senang terhadap obyek tersebut.

Minat menjadi teknisi otomotif adalah pemusatan pikiran, perasaan, kemauan atau perhatian seseorang terhadap pekerjaan teknisi. Maka dari itu, minat menjadi teknisi itu timbul berdasarkan respon positif diri sehingga menimbulkan kesungguhan dan menaruh perhatian pada pendidikan, dan inisiatif untuk mendalami praktik, meneliti, serta tanggung jawab, berbeda dengan tidak berminat menjadi teknisi otomotif, tidak akan memiliki inisiatif untuk mendalami dan rasa tanggung jawab yang kurang.

Minat siswa dapat terbentuk selama proses belajar di sekolah, karena orientasi selama belajar siswa di arahkan untuk menekuni bidang sesuai dengan bidang keahlian yang dipilihnya. Berkenaan dengan hal tersebut, berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan pihak sekolah dalam hal ini Ketua jurusan TKR mengemukakan mengenai harapan sekolah bahwa:

Dengan perolehan bekal pengetahuan selama belajar di bangku sekolah yang didukung oleh sarana, dan dengan mengikutsertakan siswa ke dalam kegiatan-kegiatan yang relevan dengan kompetensi otomotif seperti mengikuti kegiatan pameran otomotif, mengikuti kegiatan Lomba Kompetensi Siswa (LKS) dan melaksanakan program prakerin, dari semua proses tersebut diharapkan dapat menumbuhkan minat siswa terhadap bidang teknisi otomotif secara menyeluruh, serta lulusan mampu bersaing dengan lulusan lain dibidang teknisi otomotif, karena pada dasarnya siswa belajar disekolah dicetak kearah menjadi teknisi otomotif.

Berdasarkan hasil observasi awal dengan menyebar instrument ke beberapa siswa jurusan TKR di SMK Negeri 1 Cilaku, diperoleh hasil bahwa 57,5% dari 30 siswa menyatakan berminat bekerja menjadi seorang teknisi otomotif sedangkan 42,5% menyatakan tidak berminat menjadi seorang teknisi.


(17)

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Hasil tersebut lebih dari setengah responden dalam hal ini siswa menyatakan berminat menjadi seorang teknisi akan tetapi minat dari siswa menjadi teknisi masih tergolong belum maksimal dan belum menunjukan pencapaian yang masimal dari apa yang diharapkan sekolah. Merujuk kepada skala yang dibuat Ali, M (1982:186) bahwa hasil 57,5 % yang menyatakan berminat menjadi teknisi otomotif masuk kedalam kategori rendah. Minat yang beragam ini akan mempengaruhi sikap seseorang terhadap suatu profesi pekerjaan terutama pekerjaan teknisi otomotif.

Sikap seseorang terhadap pekerjaan teknisi otomotif dapat terbentuk dari apa yang mereka pelajari, alami, sesuatu yang mereka sukai atau tidak mereka sukai serta sikap yang positif terhadap suatu obyek akan memberikan nilai yang berharga dan istimewa terhadap apa yang menjadi pilihannya. Siswa memiliki keinginan untuk mencapai cita-cita berdasarkan minat yang mereka jalani sesuai dengan ilmu yang mereka dapat pada saat sekolah. uraian diatas menunjukkan adanya hubungan antara minat dengan sikap.

Latar belakang masalah di atas menarik peneliti untuk mengetahui lebih dalam mengenai hubungan minat menjadi teknisi dengan sikapnya terhadap pekerjaan teknisi otomotif, maka diangkatlah judul “Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas XII TKR di SMK Negeri 1 CILAKU”.

B. Identifikasi Masalah

Bertitik tolak dari masalah yang mungkin timbul dari latar belakang, untuk mempermudah dalam pengenalan dan memperjelas masalahnya, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Bekerja menjadi teknisi otomotif dikalangan siswa TKR di SMK Negeri 1 Cilaku masih kurang diminati.

2. Banyaknya faktor yang mempengaruhi minat menjadi teknisi otomotif, yaitu: terbatasnya lapangan kerja, melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, berwirausaha.


(18)

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

3. Berbedanya sikap siswa terhadap pekerjaan teknisi otomotif menyebabkan minat siswa menjadi teknisi otomotif rendah.

C. Pembatasan Masalah

Ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti perlu dibatasi agar pembahasannya tidak terlalu luas, maka dalam penelitian ini perlu adanya pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Ruang lingkup penelitian ini adalah siswa kelas XII TKR di SMK Negeri 1 Cilaku Tahun Ajaran 2013/2014.

2. Pekerjaan teknisi yang dimaksud adalah teknisi otomotif yang bertugas sebagai teknisi untuk melakukan perawatan atau perbaikan pada bidang otomotif.

3. Aspek minat siswa menjadi teknisi dibatasi pada yaitu keinginan/cita-cita, usaha yang dilakukan dan pengaruh lingkungan sekitar.

4. Aspek sikap siswa terhadap pekerjaan teknisi dibatasi pada dimensi kognitif, afektif dan konatif.

D. Rumusan Masalah

Sugiyono (2010:56) menyatakan bahwa rumusan masalah adalah “suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data”. Maka dari itu, sebelum dilakukan penelitian perlu adanya perumusan masalah terlebih dahulu, adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Sejauhmana hubungan antara minat menjadi teknisi dengan sikapnya terhadap pekerjaan teknisi otomotif pada siswa kelas XII TKR di SMK Negeri 1 Cilaku ?”

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan keinginan peneliti berupa jawaban yang hendak dicari melalui proses penelitian. Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang diajukan. Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan, tujuan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:


(19)

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

1. Mengetahui seberapa besar tingkat minat bekerja menjadi teknisi otomotif pada siswa TKR kelas XII di SMK Negeri 1 Cilaku.

2. Mengetahui seberapa besar tingkat sikap terhadap pekerjaan teknisi otomotif pada siswa TKR kelas XII di SMK Negeri 1 Cilaku.

3. Mengetahui sejauhmana hubungan antara minat menjadi teknisi otomotif dengan sikapnya terhadap pekerjaan teknisi otomotif pada siswa TKR kelas XII di SMK Negeri 1 Cilaku.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berarti, yaitu bagi:

1. Sekolah, dapat memberikan sumbangan pikiran terhadap sekolah agar lebih dapat mengarahkan dan memperhatikan minat bekerja siswa sebagai upaya mendapatkan kesesuaian pekerjaan dengan bidang keahliannya. 2. Para pendidik sebagai masukan dalam upaya memberikan bimbingan karir,

sehingga siswa termotivasi untuk memilih pekerjaan yang sesuai dengan bidang keahliannya.

3. Para siswa sebagai bahan masukan/informasi mengenai pekerjaan yang sesuai dengan bidang keahlianya.

G. Sistematika Penulisan

Penyusunan sistematika penulisan diterapkan sesuai kaidah tata tulis karya ilmiah yang dibakukan, sehingga penulisan merujuknya dalam satu kesatuan penyusunan secara sistematis. Adapun sistematika penulisannya adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Berisi tinjauan tentang minat, tinjauan tentang sikap, tinjauan tentang pekerjaan, tinjauan tentang teknisi otomotif, studi tentang minat bekerja


(20)

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

menjadi teknisi otomotif, studi tentang sikap terhadap pekerjaan teknisi otomotif, hubungan minat dengan sikap siswa terhadap pekerjaan teknisi otomotif, anggapan dasar, dan hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN

Berisi lokasi dan subyek penelitian, metode dan desain penelitian, variabel dan definisi operasional, paradigma penelitian, teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, pengujian persyaratan analisis data dan pengujian hipotesis.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berisi uraian dan pembahasan hasil penelitian yang diperoleh meliputi Pengujian instrumen penelitian, deskripsi data, pengujian persyaratan analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi penjelasan kesimpulan dari penelitian dan saran sebagai tindak lanjut dari kesimpulan penelitian.


(21)

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subyek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kabupaten Cianjur tepatnya di SMK Negeri 1 Cilaku, yang beralamat di Jl. Raya Cibeber Km.7 Kubangsari Cilaku-Cianjur. SMK Negeri 1 Cilaku memiliki 4 jurusan bidang keahlian yaitu teknik gambar bangunan, teknik listrik, teknik mesin dan teknik kendaraan ringan, alasan penulis memilih SMK Negeri 1 Cilaku dikarenakan pada saat observasi awal penulis menemukan suatu permasalahan di sekolah tersebut, yang dimana sekarang diangkat menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini.

2. Populasi Penelitian

Penelitian akan memerlukan populasi sebagai sumber data, sebab jika tidak ada populasi, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang diperlukan dalam pengolahan data pada penelitiannya. Menurut Sugiyono (2010:117)

mengemukakan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Populasi dalam

penelitian ini adalah siswa Kelas XII di SMK Negeri 1 Cilaku tahun ajaran 2013-2014.

3. Sampel Penelitian

Sampel merupakan bagian dari populasi, proses pengambilan data sistem sampel ini dapat terjadi jika penelitian dilakukan secara langsung dan bagian tersebut dianggap dapat mewakili sifat-sifat dari keseluruhan populasi, sejalan dengan hal tersebut Sugiyono (2010:118) mengemukakan bahwa “bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik sampling purposive, menurut Sugiyono (2010:124) mengemukakan bahwa “sampling


(22)

43

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII jurusan TKR di SMK Negeri 1 Cilaku dengan jumlah 51 siswa.

B. Metode dan Desain Penelitian. 1. Metode Penelitian

Proses mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini diperlukan suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal, yang dimaksud dengan pendekatan disini adalah metode penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif studi korelasi.

Metode deskriptif menurut Sudjana dan Ibrahim (2010:64) mengemukakan

bahwa “metode deskriptif adalah penelitian yang berusah mendekripsikan suatu

gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Metode deskriptif studi korelasi adalah metode yang mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain. Derajat hubungan variabel-variabel dinyatakan dalam satu indeks yang dinamakan koefisien korelasi. (Sudjana dan Ibrahim, 2010:77).

Tujuan penelitian korelasi ditujukan untuk mengemukakan ada atau tidaknya hubungan, apabila ada, seberapa erat dan berartinya hubungan tersebut, kesimpulan yang dapat diambil dari metode penelitian deskriptif secara umum hanya mendeskripsikan variabel yang diteliti, menghubungkan variabel yang satu dengan yang lainya, membandingkan antara suatu gejala dengan gejala yang lain, serta menghubungkan antara peristiwa dengan gejala yang mungkin timbul. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menggunakan teknik sampling dan analisi data melalui uji statistik yang relevan dengan masalah penelitian.

Sejalan dengan maksud penelitian yaitu untuk melihat hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain, dalam hal ini untuk mengetahui seberapa besar hubungan minat menjadi teknisi otomotif dengan sikapnya terhadap pekerjaan teknisi otomotif. Melalui metode deskriptif ini penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan data, menyusun data, dan menganalisi data.


(23)

44

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Responden (Siswa Kelas

XII TKR SMKN 1 Cilaku)

Variabel X

Minat Menjadi Teknisi

Variabel Y

Sikap Terhadap Pekerjaan Teknisi

Otomotif

Hasil Penelitian

Temuan

Kesimpulan

Saran 2. Desain Penelitian

Desain penelitian dibuat agar memudahkan dalam proses penelitian yang telah ditetapkan, maka dikembangkan desain penelitian sebagai berikut:

Keterangan: Ruang lingkup penelitian

Alur penelitian

Gambar 3.1 Desain Penelitian C. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian menurut Sugiyono (2010:60) adalah “segala sesuatu

yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.

Berdasarkan pengertian di atas, variabel merupakan obyek penelitian atau yang dijadikan obyek dalam penelitian, penelitian yang akan dilakukan variabelnya dibedakan menjadi dua, yaitu variabel bebas (variabel independent) yang diberi notasi (X) dan variabel terikat (varibel dependent) yang diberi notasi (Y).

Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan sebelumnya, variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Variabel bebas (X)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah minat menjadi teknisi otomotif. b. Variabel terikat (Y)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sikapnya terhadap pekerjaan teknisi otomotif.


(24)

45

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

2. Definisi Operasional

Istilah-istilah yang perlu dijelaskan dalam penelitian ini adalah: a. Minat Menjadi Teknisi Otomotif

Minat menjadi teknisi otomotif adalah pemusatan pikiran, keinginan, perasaan atau perhatian yang besar untuk melakukan pekerjaan di bidang teknisi otomotif. Dari pengertian tersebut maka indikator yang dapat di ukur adalah:

1) Keinginan untuk mengetahui sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan teknisi otomotif.

a) Memiliki kesenangan mencari informasi tentang pekerjaan teknisi otomotif.

b) Memiliki kesenangan untuk bekerja menjadi teknisi otomotif. c) Memiliki tekad yang kuat untuk bekerja menjadi teknisi otomotif. d) Mengetahui nilai tambah dari pekerjaan teknisi otomotif.

2) Usaha-usaha yang dilakukan untuk mewujudkan minat bekerja menjadi teknisi otomotif.

a) Mengikuti proses belajar mengajar di sekolah dengan sungguh-sungguh.

b) Mengembangkan kegiatan belajar disekolah.

c) Mengembangkan kompetensi yang berhubungandengan pekerjaan teknisi otomotif.

d) Belajar sungguh-sungguh pada saat melaksanakan PRAKERIN. 3) Faktor lingkungan disekitar individu berada yang mempengaruhi minatnya

untuk bekerja menjadi teknisi otomotif.

a) Pengaruh lingkungan keluarga individu terhadap minat bekerja menjadi teknisi otomotif.

b) Pengaruh lingkungan masyarakat sekitar terhadap minatnya menjadi teknisi otomotif.

b. Sikap Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif

Sikap terhadap pekerjaan teknisi otomotif adalah perwujudan dari pikiran, perasaan, serta penilaian terhadap pekerjaan teknisi otomotif sehingga mendorong


(25)

46

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

untuk melakukan pekerjaan tersebut. Berdasarkan pengertian di atas dapat dijadikan indikator sikap terhadap pekerjaan teknisi otomotif, sebagai berikut:

1) Koginitif (kepercayaan) terhadap jenis pekerjaan teknisi otomotif 2) Afektif (kepuasan) terhadap jenis pekerjaan teknisi otomotif 3) Konatif (Perilaku) terhadap pekerjaan teknisi otomotif D. Paradigma Penelitian

Sugiyono (2010: 66) menyatakan bahwa:

Paradigma penelitian dapat diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antar variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan rumusan masalah yang perlu di jawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan.

Paradigma penelitian dibuat untuk memperjelas langkah, alur dan rancangan penelitian, yang akan diperjelas dengan alur penelitian sesuai dengan diagram alur, sebagai tahapan kegiatan penelitian secara keseluruhan. Secara umum paradigma dari penelitian ini, dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.2 Paradigma Penelitian

Secara teori antara minat menjadi teknisi otomotif dengan sikap terhadap pekerjaan teknisi otomotif memiliki hubungan. Berdasarkan pola pikir tersebut, dalam penelitian ini penulis menempatkan minat menjadi teknisi otomotif sebagai variabel yang mempengaruhi (variabel X) dan sikap terhadap pekerjaan teknisi otomotif sebagai variabel yang dipengaruhi (variabel Y).

(Minat Menjadi Teknisi Otomotif)

1.Keinginan 2.Usaha 3.Faktor yang

mempengaruhi

(Sikap Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif)

1.Kognitif 2.Afektif 3.Konatif

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Otomotif dengan Sikap Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif


(26)

47

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data, penentuan teknik pengumpulan data disesuaikan dengan permasalahan yang akan diteliti. Penulis memilih teknik pengumpulan data berupa kuesioner (angket) karena dianggap sesuai dengan permasalahan yang sedang diteliti dan jenis data yang diperlukan.

Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya, jawaban responden adalah data yang digunakan dalam penelitian, Arikunto, S (2006:151) mengemukakan bahwa “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia

ketahui”.

Alasan peneliti menggunakan kuesioner (angket) adalah karena keterbatasan waktu dalam penelitian, responden dapat lebih mudah dan leluasa dalam memberikan jawaban terhadap suatu pernyataan, jawaban dari responden lebih seragam, sehingga hasil angket akan lebih mudah dikelompokkan sesuai masing-masing masalah dan memudahkan dalam pengolahan data.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah:

a. Menginvetarisir jumlah siswa yang akan menjadi responden, yaitu siswa kelas XII jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) di SMK Negeri 1 Cilaku tahun ajaran 2013-2014.

b. Mencari informasi mengenai waktu yang tepat untuk penyebaran kuesioner ke responden.

c. Menyebarkan kuesioner penelitian sesuai dengan waktu yang sudah direncanakan.


(27)

48

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

2. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner (angket). Menurut Arikunto, S (2006:136) menyatakan bahwa:

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehinga lebih mudah diolah.

Instrumen penelitian ini digunakan sebagai alat bantu dalam melaksanakan penelitian, dalam penyusunan sebuah instrumen diperlukan kisi-kisi instrumen dimana kisi-kisi digunakan untuk menjabarkan konsep yang menjadi pusat perhatian dalam lingkup masalah dan tujuan penelitian ke dalam dimensi-dimensi yang dapat diukur.

Pernyataan yang disusun dalam angket didasarkan pada aspek-aspek yang berhubungan dengan variabel penelitian, yaitu minat menjadi teknisi otomotif dan sikap terhadap pekerjaan teknisi otomotif. Kriteria penilaian kuesioner (angket) dengan menggunakan skala likert dengan menjabarkan variabel menjadi dimensi dimensi dapat dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur sehingga data dijadikan titik tolak dalam pembuatan instrumen berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden.

Penilaian kuesioner dengan mengacu pada skala likert berdasarkan masing-masing variabel yang diukur, dapat dilihat di bawah ini:

a. Jawaban instrument penelitian yang berkenan dengan pernyataan-pernyataan minat siswa menjadi teknisi otomotif.

Tabel 3.1

Skala Penilaian Instrumen Minat

No Pilihan Jawaban Bobot Nilai

Positif Negatif

1 Sangat Setuju (SS) 5 1

2 Setuju (S) 4 2

3 Ragu-ragu (R) 3 3

4 Tidak Setuju (TS) 2 4


(28)

49

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

b. Jawaban instrumen penelitian yang berkenan dengan pernyataan-pernyataan sikap siswa terhadap pekerjaan teknisi otomotif.

Tabel 3.2

Skala Penilaian Instrumen Sikap

No Pilihan Jawaban Bobot Nilai

Positif Negatif

1 Sangat Setuju (SS) 5 1

2 Setuju (S) 4 2

3 Ragu-ragu (R) 3 3

4 Tidak Setuju (TS) 2 4

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

Instrumen penelitian digunakan langsung untuk mendapatkan data dari sumber data, sebelumnya instrumen penelitian harus diadakan pengujian terlebih dahulu, hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesesuaian isi dari kuesioner (angket) terhadap masalah yang sedang diteliti dan mengetahui tingkal validitas dan reliabilitas instrumen tersebut, sehingga penelitian dapat memberikan gambaran atau hasil yang dapat dipercaya serta dapat dipertanggungjawabkan.

F. Proses Pengembangan Instrumen 1. Uji Validitas Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dikatakan valid, jika instrumen tersebut mampu mengukur apa yang diukur serta dapat mengungkap data dari variabel secara tepat. Menurut Arikunto, S (2006:168) mengemukakan bahwa “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah”

Mengetahui validitas item dari suatu soal dapat menggunakan kolerasi product momen, sebagai berikut:

√{ ∑ ∑ ∑ ∑ } { ∑ }

(Sugiyono, 2010:225) Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara varibel x dan y


(29)

50

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

yi = Skor total seluruh item n = Jumlah responden

Σxy = Jumlah perkalian xy

Harga koefisien korelasi (rxy) diperoleh, dilanjutkan dengan

mensubstitusikan ke rumus uji t, yaitu:

(Sugiyono, 2010:257)

Keterangan: t = uji t

r = koefisien korelasi n = jumlah responden

Uji validitas ini dilakukan pada setiap item angket dengan criteria pengujian item adalah jika hasil thitung > ttabel pada taraf kepercayaan 95% (taraf

signifikan 5%) dan derajat kebebasan (dk) = n-2, maka item soal tersebut dinyatakan valid. Sedangkan apabila thitung < ttabel pada taraf kepercayaan 95%

(taraf signifikan 5%) maka item soal dinyatakan tidak valid. Penulis menggunakan program excel untuk membantu perhitungan validitas.

2. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Arikunto S (2006:178) Mengemukakan mengenai “reliabilitas merujuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjukkan pada tingkat keterandalan sesuatu, reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan”.

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mencari varian tiap butir

∑ ∑ (Arikunto S, 2006:184)

Keterangan:

σba = Harga varian total

Σx2


(30)

51

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

(Σx2

) = Jumlah skor seluruh responden dari setiap item N = Jumlah responden

b. Menghitung varian total

∑ ∑ (Arikunto S, 2006:184)

Keterangan:

σba = Harga varian total

Σx2

= Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap item

(Σx2

) = Jumlah skor seluruh responden dari setiap item N = Jumlah responden

c. Menghitung reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus Alpha

∑ (Arikunto S, 2006:196)

Keterangan

r11 = Reliabilitas angket

k = Banyak item/butir angket

Σ σb2 = Harga varian item

σ2t

= Harga varian total

d. Langkah selanjutnya “setelah diperoleh nilai rxy selanjutnya

dikonsultasikan dengan nilai rtabel dengan taraf siginifikan 5%. Jika

didapatkan nilai rxy > rtabel, maka butir soal instrumen dapat dikatakan

reliable, tetapi sebaliknya jika didapatkan nilai rxy < rtabel , maka butir soal

instrumen dapat dikatakan tidak reliabel”. (Arikunto, 2006:147). Penulis menggunakan program excel untuk membantu perhitungan reliabilitas.

G. Pengujian Persyaratan Analisis Data

Mengingat skala pengukuran dalam menjaring data penelitian ini seluruhnya menggunakan skala ordinal. Pengolahan data dengan penerapan statistik parametrik mensyaratkan data sekurang-kurangnya harus diukur dalam skala interval, maka terlebih dahulu data skala ordinal tersebut ditransformasikan menjadi data interval, yaitu dengan menggunakan Method of Succesive Interval (MSI).


(31)

52

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan sebelum pengujian hipotesis, fungsinya untuk mengetahui kondisi data apakah data berdistribusi normal atau tidak. Persyaratan untuk melakukan uji hipotesis bahwa data setiap variabel yang akan di analisis harus berdistribusi normal. Adapun langkah-langkah untuk mencari normalitas suatu data adalah sebagai berikut:

a. Membuat tabel aturan sturges dengan memperhatikan tabel dibawah ini: Tabel 3.3

Persiapan Uji Normalitas

Interval F Xin Zi Lo Li ei X2

Jumlah

b. Menentukan rentang dengan rumus R= Xa-Xb

Dimana: Xa = Data terbesar Xb = Data terkecil

c. Menentukan banyaknya kelas interval (i) dengan rumus: i = 1+3,3 log n

dimana n = Jumlah sampel

d. Menghitung jumlah kelas interval dengan rumus:

dimana: R = Rentang i = Banyak kelas

e. Menghitung rata-rata (x) dengan rumus:

dimana: fi = Jumlah frekuensi

xi = Data tengah-tengah dalam interval f. Menghitung standar deviasi (S) dengan rumus:


(32)

53

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

g. Tentukan batas bawah kelas interval (xin) dengan rumus: (xin) = Bb-0,5

dimana Bb= batas bawah interval

h. Hitung nilai Zi untuk setiap batas bawah kelas interval dengan rumus:

i. Lihat nilai peluang Zi pada tabel statistik, isikan pada kolom Lo. Harga xi

dan xn selalu diambil nilai peluang 0,5000.

j. Hitung luas tiap kelas interval, isikan pada kolom Li, contoh Lo1-Lo2

k. Hitung frekuensi harapan dengan rumus: ei = Li. Σfi

l. Hitung nilai X2 untuk tiap kelas interval dan jumlahkan dengan rumus:

m. Lakukan interpolasi pada tabel X2 untuk menghitung p-value.

n. Kesimpulan kelompok data berdistribusi normal jika p-value > α = 0,05 (Siregar S, 2004:87) Adapun untuk membantu perhitungan uji normalitas, penulis menggunakan program SPSS 20.0 for Windows.

2. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa sekumpulan data yang dimanipulasi dalam serangkaian analisi memang berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya. Menurut Matondang (2010:1) menjelaskan bahwa:

Pengujian homogenitas varians suatu kelompok data, dapat dilakukan dengan cara uji F dan uji Bartlett. Uji F digunakan untuk menguji homogenitas varians dari dua kelompok data sedangkan uji Bartlett digunakan unutk menguji homogenitas varians lebih dari dua kelompok data.


(33)

54

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Langkah-langkah pengujian homogenitas menggunakan metode Bartlett adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4

Persiapan Uji Homogenitas Barttlet

Kel dk 1/dk Si2 dk. Si2 log Si2 dk.log Si2

Kel A Kel K

n1-1

nk-1

1/( n1-1 )

1/( nk-1 )

S12

Sk2

(n-1).S12

(n-1).Sk2

log S12

log Sk2

dk.log S12

dk.log Sk2

Σdk Σ(1/n-1) Σdk. Si2 Σdk.log Si2

Dari tabel tersebut dapat dihitung: a. Varian gabungan : ∑

b. Harga Barttlet : ∑

c. Harga X2 : X12 : ∑ d. Faktor koreksi :

∑ ∑

e. Harga Xh2 :

Kriteria uji : jika X2 hitung > X2 tabel (0,05) maka dapat dikatakan bahwa sampel

yang diteliti adalah homogen. (Sudjana, 2005:261). Penulis menggunakan program SPSS 20.0 for Windows untuk membantu perhitungan homogenitas.

3. Uji Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi sederhana digunakan untuk meramalkan (memprediksi) variabel terikat (Y) bila variabel bebas (X) diketahui. Analisis ini didasari oleh hubungan fungsional atau sebab akibat (kausal) variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Maka dalam penelitian ini, dengan analisis regresi dapat mengetahui apakah ada hubungan minat menjadi teknisi otomotif (X) dengan sikap terhadap pekerjaan teknisi otomotif (Y). Persamaan umum regresi linier sederhana adalah :


(34)

55

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

Ŷ = Sikap terhadap pekerjaan teknisi otomotif X = Minat menjadi teknisi otomotif

a = Nilai konstanta y jika x = 0

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Rumus a dan b sebagai berikut:

∑ ∑

∑ ∑ ∑

(Siregar S, 2004:199) Adapun untuk membantu perhitungan regresi linear sederhana, penulis menggunakan program SPSS 20.0 for Windows.

H. Pengujian Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah hipotesis asosiatif (hubungan), untuk menguji hipotesis ini menggunakan teknik korelasi. Terdapat berbagai macam teknik korelasi, yaitu korelasi pearson product moment (r), korelasi rasio (η),

korelasi Spearman rank (ρ) dan lain sebagainya. Penggunaan korelasi tersebut tergantung data yang dikorelasikan, untuk data jenis interval maka korelasi yang digunakan adalah korelasi pearson product moment.

1. Uji Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi merupakan suatu alat statistik yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel agar dapat menentukan tingkat hubungan antar variabel-variabel. Untuk nilai kolerasi product momen, digunakan rumus sebagai berikut:

√{ ∑ ∑ ∑ ∑ } { ∑ }

(Sugiyono, 2010:225)

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara varibel x dan y

xi = Skor tiap item soal yi = Skor total seluruh item n = Jumlah responden


(35)

56

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Harga koefisien korelasi (rxy) yang diperoleh, diinterpretasikan pada tabel indeks

korelasi di bawah ini:

Tabel 3.5

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 Sangat rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0,799 Kuat

0,80 - 1,000 Sangat kuat

(Sugiyono, 2010:257)

Adapun untuk membantu perhitungan koefisien korelasi, penulis menggunakan program SPSS 20.0 for Windows.

2. Uji Keberartian Regresi Linear Sederhana

Pemeriksaan keberartian regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol, bahwa koefisien regresi b sama dengan nol (tidak berarti) melawan hipotesis tandingan bahwa koefisien arah regresi tidak sama dengan nol. Kriteria uji keberartian persamaan regresi menggunakan uji ANOVA dengan sebagai berikut:

Jika nilai F-hitung > F-tabel maka persamaan regresi berarti pada α yang dipilih. Jika sebaliknya maka persamaan regresi tidak berarti.

Jika nilai Sig.(p-value) < 0.05 maka persamaan regresi berarti, jika sebaliknya maka persamaan regresi tidak berarti.

Pemeriksaan dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut: 1. Membuat tabel bantu perhitungan ANOVA

Tabel 3.6

Tabel Bantu Perhitungan ANOVA

Sumber dk JK JKR F

Regresi (a) Regresi (a/b) Residu Total Tuna Cocok Galat (E) 1 k-1 n-k n k-2 n-k ∑ ∑ ∑ ∑ ∑


(36)

57

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

k = jumlah bariabel dalam analisi regresi

K = Banyaknya kelompok data yi, karena nilai xi yang sama, jika tidak ada

nilai xi yang sama, maka tidak ada galat (error sebab kelompok xi).

2. Menentukan rumusan hipotesis H0 dan H1

H0 : R = 0 : Tidak ada hubungan variabel Xterhadap variabel Y.

H1: R ≠ 0 : Ada hubungan variabel X terhadap variabel Y.

3. Menetukan uji statistika yang sesuai.

Untuk menentukan nilai uji F di atas adalah:

a. Menentukan Jumlah Kuadrat Regresi dengan rumus :

∑ ̂ ̅ ∑ ∑ ∑ (Siregar S, 2004:204)

b. Menentukan Jumlah Kuadrat Residu dengan rumus :

∑ ∑ (Siregar S, 2004:206)

c. Menentukan varian koefisien regresi korelasi a dan b

(Siregar S, 2004:208)

d. Menghitung nilai F dengan rumus:

4. Menentukan nilai kritis (α) atau nilai tabel F dengan derajat kebebasan untuk db1 = k-1 dan db2 = n – k.

5. Membandingkan nilai uji F terhadap nilai tabel F dengan kriteria pengujian:

Jika nilai uji F ≥ nilai tabel F, maka tolak H0.

Adapun untuk membantu perhitungan keberartian regresi linear sederhana, penulis menggunakan program SPSS 20.0 for Windows.


(37)

58

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

3. Uji Signifikan Koefisien Korelasi

Harga koefisien korelasi (rxy) diperoleh, selanjutnya disubstitusikan ke

rumus uji t, yaitu:

(Sugiyono, 2010:257)

Keterangan: t = uji t

r = koefisien korelasi n = jumlah responden

Nilai t diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan t-tabel. Apabila thitung > ttabel,

maka hipotesis diterima dengan derajat kebebasan dk = n-2. Adapun untuk membantu perhitungan signifikansi koefisien korelasi, penulis menggunakan program SPSS 20.0 for Windows.

4. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien korelasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y dalam persentase, maka digunakan rumus, sebagai berikut:

KD = rxy2 . 100% (Sugiyono, 2010:259)

dimana rxy = Koefisien korelasi

KD = koefisien determinasi

Harga koefisien determinasi (KD) yang diperoleh, diinterpretasikan pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.7

Interpretasi Nilai Koefisien Determinasi

Rumus Kategori

64% ≤ KD Pengaruh tinggi sekali

32% ≤ KD < 64% Pengaruh tinggi

16% ≤ KD < 32 % Pengaruh sedang

4% ≤ KD < 16% Pengaruh rendah

0% ≤ KD < 4% Pengaruh rendah sekali

(Nurgana E, 1993:80) Adapun untuk membantu perhitungan koefisien determinasi, penulis menggunakan program SPSS 20.0 for Windows.


(38)

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara minat menjadi teknisi otomotif dengan sikap terhadap pekerjaan teknisi otomotif. Berdasarkan analisis data dari temuan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Minat untuk bekerja menjadi teknisi otomotif di kalangan siswa kelas XII TKR SMK Negeri 1 Cilaku tergolong ke dalam kategori tinggi atau baik. Artinya secara umum keseluruhan siswa meminati menjadi seorang teknisi otomotif.

2. Sikap siswa terhadap pekerjaan teknisi otomotif di kalangan siswa kelas XII TKR SMK Negeri 1 Cilaku tergolong kedalam kategori tinggi atau positif. Artinya secara keseluruhan siswa memiliki sikap yang positif terhadap pekerjaan teknisi otomotif.

3. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara minat menjadi teknisi otomotif dengan sikap terhadap pekerjaan teknisi otomotif pada siswa kelas XII TKR SMK Negeri 1 Cilaku.

B. Saran

Berikut rekomendasi-rekomendasi saran berdasarkan penelitian mengenai minat menjadi teknisi dengan sikap terhadap pekerjaan teknisi otomotif, sebagai berikut:

1. Bagi Pihak Sekolah

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh pihak sekolah sebagai acuan untuk melihat tingkat minat menjadi teknisi otomotif dan sikap siswa terhadap pekerjaan teknisi otomotif. Diharapkan dapat dijadikan pedoman dalam proses pemberian bimbingan dalam menumbuhkan minat, menanamkan sikap yang positif terhadap pekerjaan teknisi dan mengarahkan siswa menjadi tenaga kerja yang terampil dan mampu bersaing dipasar kerja.


(39)

74

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

2. Bagi Siswa

Siswa harus mengenal dan memahami potensi yang ada didalam dirinya, dengan berupaya mengenali minat yang muncul dalam dirinya sehingga dapat mempengaruhi dirinya dalam pengambilan sebuah keputusan, dalam hal ini pengambilan sebuah keputusan terhadap pekerjaan yang akan dipilihnya.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti yang akan melanjutkan penelitian, diharapkan dapat mengkaji faktor yang memiliki pengaruh atau hubungan dalam pembentukan minat, sikap serta hubungan antara minat dan sikap dengan obyek penelitian yang berbeda dan yang terjadi dilapangan.


(40)

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abror, Abdurrahmah. (1993). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.

Al-Qahhar, R.S (2012). Klasifikasi dan Pengertian Pekerjaan. [Online]. Tersedia: http://bloggercompecintabahasa.blogspot.com/2012/09/klasifikasi-dan-pengertian-pekerjaan.html. [9 Juli 2013].

Ali, M (1982). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa Arikunto,S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, S. (1997). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Badan Pusat Statistik. (2002). Klasifikasi Baku Jenis Pekerjaan Indonesia (KBJI). Jakarta: CV. Nario Sari.

Cosynook. (2013). Teori Minat. [Online]. Tersedia: http://cosynook.wordpress.com/2013/02/14/teori-minat/. [2 Juli 2013]. Hariyanto. (2010). Pengertian minat. [Online]. Tersedia:

http://belajarpsikologi.com/pengertian-minat/ . [25 Mei 2013].

Munadaroh.(2005). Studi Tentang Minat Bekerja Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fptk UPI. Skripsi Pada FPTK UPI.Bandung: Tidak diterbitkan.

Matondang, Z. (2010). Pengujian Homogenitas Varian Data. [Online]. Tersedia: http://fahost1992.googlecode.com/files/9.%20Pengujian%20Homogenitas% 20Varians%20Data.pdf. [2 Juli 2013].

Nurkencana,W. dan P.P.N. Sumartana. (1981). Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional

Nurgana, E. (1993). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Permadi.

Sardiman, A.M. (2004). Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.


(41)

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Shaleh. et al (2004). Psikologi Suatu Pengantar Dalam Persfektif Islam. Jakarta: Kencana

Sindhuwinata, G. (2001). Peran Bengkel Otomotif Terhadap Sistem Transportasi Nasional yang Aman. Bandung: Indomobil Grup.

Siregar, S. (2004). Statistik Terapan Untuk Penelitian. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Sobur, A. (2003). Psikologi Umum. Bandung: CV. Pustaka Setia Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, N dan Ibrahim. (2010). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sukartini, S.P. (1986). Kontribusi Minat Akademis Orang Tua dan Guru Terhadap Konsep Diri Siswa. Tesis Master FIP IKIP. Bandung: Tidak Diterbitkan. Sulaeman, J. (2012). Minat Siswa. [Online]. Tersedia:

http://ariesilmiah.blogspot.com/2012/10/minat-siswa.html. [4 Juli 2013]. Suparyanto. (2011). Konsep Dasar Minat. [Online]. Tersedia:

http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/09/konsep-dasar-minat.html. [26 Juni 2013].

Surya, M. (1979). Pengaruh Faktor-Faktor Non Intelektual Terhadap Gejala Berprestasi Kurang. Desertasi FPS IKIP Bandung: Tidak diterbitkan. Suryabrata, S. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Toyota Astra Motor. (2004). Team 21 Toyota Technician. Jakarta: PT. Toyota Astra

Motor.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Wasiat, A.K. (2011). Kontribusi Mata Kuliah Teknologi Sepeda Motor Terhadap Minat Mahasiswa Untuk Berwirausaha Bidang Jasa Perawatan Dan Perbaikan. Skripsi pada FPTK UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.

Wingkel. W.S. (1983). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT. Gramedia.


(42)

Eka Asyarullah Saefudin, 2014

Hubungan Antara Minat Menjadi Teknisi Dengan Sikapnya Terhadap Pekerjaan Teknisi Otomotif Pada Siswa Kelas Xii Tkr Di Smk Negeri 1 Cilaku

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

……….(2010). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pekerjaan (Online). Tersedia: http://ekonomiasasonline.blogspot.com/2010/02/faktor-2-yang-mempengaruhi-pemilihan.html. [17September 2013].

……….(2012). Pengertian Minat Menurut Para Ahli. [Online]. Tersedia:

http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-minat-menurut-para-ahli.html. [23 Juni 2013].

……….(2012). Pengertian Otomotif. [Online]. Tersedia: http://mekanikotomotifcaterpillar.blogspot.com/2012/03/otomotif-otomotif-adalah-ilmu.html. [27 Juni 2013].

……….(2013). 61.3 Persen Lulusan SMK Sudah Bekerja. [Online]. Tersedia: http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/13/05/12/mmoqpt-613-persen-lulusan-smk-sudah-bekerja. [26 Juni 2013].

……….(2013). Pekerjaan. [Online]. Tersedia:

https://id.wikipedia.org/wiki/Pekerjaan. [25 Juni 2013].

………..(2013). Teknisi. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Teknisi. [25juni 2013].

………..(2013). Teori Sikap [Online]. Tersedia:

http://rudtsoneclick.blogspot.com/2013/10/teori-sikap.html. [25 Desember 2013].


(1)

58

3. Uji Signifikan Koefisien Korelasi

Harga koefisien korelasi (rxy) diperoleh, selanjutnya disubstitusikan ke

rumus uji t, yaitu:

(Sugiyono, 2010:257) Keterangan:

t = uji t

r = koefisien korelasi n = jumlah responden

Nilai t diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan t-tabel. Apabila thitung > ttabel,

maka hipotesis diterima dengan derajat kebebasan dk = n-2. Adapun untuk membantu perhitungan signifikansi koefisien korelasi, penulis menggunakan program SPSS 20.0 for Windows.

4. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien korelasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y dalam persentase, maka digunakan rumus, sebagai berikut:

KD = rxy2 . 100% (Sugiyono, 2010:259)

dimana rxy = Koefisien korelasi

KD = koefisien determinasi

Harga koefisien determinasi (KD) yang diperoleh, diinterpretasikan pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.7

Interpretasi Nilai Koefisien Determinasi

Rumus Kategori

64% ≤ KD Pengaruh tinggi sekali

32% ≤ KD < 64% Pengaruh tinggi

16% ≤ KD < 32 % Pengaruh sedang

4% ≤ KD < 16% Pengaruh rendah

0% ≤ KD < 4% Pengaruh rendah sekali

(Nurgana E, 1993:80) Adapun untuk membantu perhitungan koefisien determinasi, penulis menggunakan program SPSS 20.0 for Windows.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara minat menjadi teknisi otomotif dengan sikap terhadap pekerjaan teknisi otomotif. Berdasarkan analisis data dari temuan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Minat untuk bekerja menjadi teknisi otomotif di kalangan siswa kelas XII TKR SMK Negeri 1 Cilaku tergolong ke dalam kategori tinggi atau baik. Artinya secara umum keseluruhan siswa meminati menjadi seorang teknisi otomotif.

2. Sikap siswa terhadap pekerjaan teknisi otomotif di kalangan siswa kelas XII TKR SMK Negeri 1 Cilaku tergolong kedalam kategori tinggi atau positif. Artinya secara keseluruhan siswa memiliki sikap yang positif terhadap pekerjaan teknisi otomotif.

3. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara minat menjadi teknisi otomotif dengan sikap terhadap pekerjaan teknisi otomotif pada siswa kelas XII TKR SMK Negeri 1 Cilaku.

B. Saran

Berikut rekomendasi-rekomendasi saran berdasarkan penelitian mengenai minat menjadi teknisi dengan sikap terhadap pekerjaan teknisi otomotif, sebagai berikut:

1. Bagi Pihak Sekolah

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh pihak sekolah sebagai acuan untuk melihat tingkat minat menjadi teknisi otomotif dan sikap siswa terhadap pekerjaan teknisi otomotif. Diharapkan dapat dijadikan pedoman dalam proses pemberian bimbingan dalam menumbuhkan minat, menanamkan sikap yang positif terhadap pekerjaan teknisi dan mengarahkan siswa menjadi tenaga kerja yang terampil dan mampu bersaing dipasar kerja.


(3)

74

2. Bagi Siswa

Siswa harus mengenal dan memahami potensi yang ada didalam dirinya, dengan berupaya mengenali minat yang muncul dalam dirinya sehingga dapat mempengaruhi dirinya dalam pengambilan sebuah keputusan, dalam hal ini pengambilan sebuah keputusan terhadap pekerjaan yang akan dipilihnya.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti yang akan melanjutkan penelitian, diharapkan dapat mengkaji faktor yang memiliki pengaruh atau hubungan dalam pembentukan minat, sikap serta hubungan antara minat dan sikap dengan obyek penelitian yang berbeda dan yang terjadi dilapangan.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Abror, Abdurrahmah. (1993). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.

Al-Qahhar, R.S (2012). Klasifikasi dan Pengertian Pekerjaan. [Online]. Tersedia: http://bloggercompecintabahasa.blogspot.com/2012/09/klasifikasi-dan-pengertian-pekerjaan.html. [9 Juli 2013].

Ali, M (1982). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa Arikunto,S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, S. (1997). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Badan Pusat Statistik. (2002). Klasifikasi Baku Jenis Pekerjaan Indonesia (KBJI). Jakarta: CV. Nario Sari.

Cosynook. (2013). Teori Minat. [Online]. Tersedia:

http://cosynook.wordpress.com/2013/02/14/teori-minat/. [2 Juli 2013].

Hariyanto. (2010). Pengertian minat. [Online]. Tersedia:

http://belajarpsikologi.com/pengertian-minat/ . [25 Mei 2013].

Munadaroh.(2005). Studi Tentang Minat Bekerja Pada Mahasiswa Jurusan

Pendidikan Teknik Mesin Fptk UPI. Skripsi Pada FPTK UPI.Bandung:

Tidak diterbitkan.

Matondang, Z. (2010). Pengujian Homogenitas Varian Data. [Online]. Tersedia: http://fahost1992.googlecode.com/files/9.%20Pengujian%20Homogenitas% 20Varians%20Data.pdf. [2 Juli 2013].

Nurkencana,W. dan P.P.N. Sumartana. (1981). Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional

Nurgana, E. (1993). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Permadi.

Sardiman, A.M. (2004). Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif


(5)

Shaleh. et al (2004). Psikologi Suatu Pengantar Dalam Persfektif Islam. Jakarta: Kencana

Sindhuwinata, G. (2001). Peran Bengkel Otomotif Terhadap Sistem Transportasi

Nasional yang Aman. Bandung: Indomobil Grup.

Siregar, S. (2004). Statistik Terapan Untuk Penelitian. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Sobur, A. (2003). Psikologi Umum. Bandung: CV. Pustaka Setia Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, N dan Ibrahim. (2010). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sukartini, S.P. (1986). Kontribusi Minat Akademis Orang Tua dan Guru Terhadap

Konsep Diri Siswa. Tesis Master FIP IKIP. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Sulaeman, J. (2012). Minat Siswa. [Online]. Tersedia:

http://ariesilmiah.blogspot.com/2012/10/minat-siswa.html. [4 Juli 2013]. Suparyanto. (2011). Konsep Dasar Minat. [Online]. Tersedia:

http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/09/konsep-dasar-minat.html. [26 Juni 2013].

Surya, M. (1979). Pengaruh Faktor-Faktor Non Intelektual Terhadap Gejala

Berprestasi Kurang. Desertasi FPS IKIP Bandung: Tidak diterbitkan.

Suryabrata, S. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Toyota Astra Motor. (2004). Team 21 Toyota Technician. Jakarta: PT. Toyota Astra

Motor.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Wasiat, A.K. (2011). Kontribusi Mata Kuliah Teknologi Sepeda Motor Terhadap

Minat Mahasiswa Untuk Berwirausaha Bidang Jasa Perawatan Dan Perbaikan. Skripsi pada FPTK UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.

Wingkel. W.S. (1983). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT. Gramedia.


(6)

……….(2010). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pekerjaan (Online).

Tersedia: http://ekonomiasasonline.blogspot.com/2010/02/faktor-2-yang-mempengaruhi-pemilihan.html. [17September 2013].

……….(2012). Pengertian Minat Menurut Para Ahli. [Online]. Tersedia:

http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-minat-menurut-para-ahli.html. [23 Juni 2013].

……….(2012). Pengertian Otomotif. [Online]. Tersedia:

http://mekanikotomotifcaterpillar.blogspot.com/2012/03/otomotif-otomotif-adalah-ilmu.html. [27 Juni 2013].

……….(2013). 61.3 Persen Lulusan SMK Sudah Bekerja. [Online]. Tersedia:

http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/13/05/12/mmoqpt-613-persen-lulusan-smk-sudah-bekerja. [26 Juni 2013].

……….(2013). Pekerjaan. [Online]. Tersedia:

https://id.wikipedia.org/wiki/Pekerjaan. [25 Juni 2013].

………..(2013). Teknisi. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Teknisi. [25juni 2013].

………..(2013). Teori Sikap [Online]. Tersedia:

http://rudtsoneclick.blogspot.com/2013/10/teori-sikap.html. [25 Desember 2013].