PENGGUNAAN MODEL INDUKTIF KATA BERGAMBAR BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA INGGRIS (Penelitian Pre-Eksperimenpada Pembelajaran Bahasa Inggrisdi Kelas VB SD Negeri SukarameKecamatan CihideungKota Tasikmalaya).

(1)

No Daftar : 089/S/PGSD/R/23/VI/2014 PENGGUNAAN MODEL INDUKTIF KATA BERGAMBAR

BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA INGGRIS

(Penelitian Pre-Eksperimenpada Pembelajaran Bahasa Inggrisdi Kelas VB SD Negeri SukarameKecamatan CihideungKota Tasikmalaya)

SKRIPSI

diajukanuntukmemenuhisebagiansyarat untuk memperoleh gelar Sarjana padaProgram Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

INDA TANTIANA NIM 1004088

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA 2014


(2)

PENGGUNAAN MODEL INDUKTIF KATA BERGAMBAR BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA INGGRIS

(Penelitian Pre-Eksperimenpada Pembelajaran Bahasa Inggrisdi Kelas VB SD Negeri SukarameKecamatan CihideungKota Tasikmalaya)

Oleh Inda Tantiana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana PendidikanProgram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

©Inda Tantiana

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

INDA TANTIANA

PENGGUNAAN MODEL INDUKTIF KATA BERGAMBAR BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA INGGRIS

(Penelitian Pre-Eksperimenpada Pembelajaran Bahasa Inggrisdi Kelas VB SD Negeri SukarameKecamatan CihideungKota Tasikmalaya)

Disetujui dan disahkan oleh : Pembimbing I

Dr. Dian Indihadi, M.Pd NIP 196112201986021001

Pembimbing II

Rosarina Giyartini, M.Pd NIP 19760117 200812 2 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Drs. Rustono WS, M.Pd. NIP 19520628 1981031001


(4)

PENGGUNAAN MODEL INDUKTIF KATA BERGAMBAR BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA INGGRIS

(Penelitian Pre-Eksperimen pada Pembelajaran Bahasa Inggris di Kelas VB SD Negeri Sukarame Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya)

ABSTRAK

Model induktif kata bergambar dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana merupakan latar belakang dari penelitian ini.Berpeluang diimplementasikan dalam pembelajaran menulis bahasa Inggris di SD. Model induktif kata bergambar memiliki kelebihan bagi peningkatan keterampilan menulis kalimat sederhana. Hal tersebut sejalan dengan tuntutan pembelajaran menulis bahasa Inggris di kelas V (Lima) yang belum optimal sehingga model induktif kata bergambar berpeluang digunakan. Melalui penelitian pre-eksperimen yang dilaksanakan di SD Sukarame diharapkan diperoleh bukti empiris tentang hasil belajar siswa dalam menulis kalimat sederhana.

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana peningkatan keterampilansiswa menulis kalimat sederhana denganpenggunaanmodel induktif kata bergambarpada pembelajaranbahasaInggris di kelas VB SD Negeri Sukarame. Sedangkan tujuan penelitiannya yaituuntuk memperoleh gambaran tentang peningkatan keterampilansiswa menulis kalimat sederhana bahasa Inggris padapembelajaranbahasaInggris di kelas VB SD Negeri Sukarame antara sebelum dengan sesudah menggunakan model induktif kata bergambar.

Dalam penelitian ini digunakan metodepre- eksperimen. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB SDN Sukarame Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya sebanyak 23 siswa yang dikumpulkan melalui pre-testdan post-test

Berdasarkan pada hasil uji hipotesis menunjukan,N-gain0,70. dengan kaidah keputusanN-gain> 0,3, maka Ha diterima dan HOditolak. Jadi terdapat peningkatan keterampilan siswa menulis kalimat bahasa Inggris. Hasil pengujian tersebut menunjukan bahwa terdapat peningkatan keterampilan siswa menulis kalimat dengan penggunaan model induktif kata bergambar pada pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar.


(5)

ABSTRACT

Inda Tantiana , 2014. Using Picture Word Inductive Model For Improving Student’sWriting Skills of English Simple Sentences, ( Pre - Experimental Research in English Language Learning in Class VB of Sukarame

Elementary School Cihideung District of Tasikmalaya ) .

This study , motivated by picture word inductivemodel learning to write simple sentences likely to be implemented for learning of English writing in elementary school . Picture Word inductive model has advantages for improving the skills of writing simple sentences . This is in line with the demands of learning to write English in class V ( Five ) that have not been optimized, so the picture word inductive model can be used . Through the pre - experimental study carried out in Elementary School is expected Sukarame obtained empirical evidence of student learning outcomes in writing simple sentences .

The problems of this research is how the increase about student writing skills with the use of simple sentences picture word inductive model of learning English in the class VB of Sukarame Elementary School . While the purpose of the research is to gain an overview of the skills enhancement student’s write simple sentences in the English language English language learning in the class VB of Sukarame Elementary School beforeand after using this model.

This study used a pre - experimental methods . Sources of data in this study were grade students of class VB of Sukarame Elementary School,Cihideung District of Tasikmalaya of as many as 23 students were collected through pre - test and post – test. Based on the hypothesis test results showed , N - gain about 0.70 . with the decision rule N - gain > 0.3 , then the HO is rejected and Ha accepted . So there is an increase in students' writing skills of English sentences . The test results showed that there was an increase in students' writing skills that using picture word inductive model of learning English in elementary school .


(6)

iv DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ……….. 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 3

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ……… 6

A. Kajian Pustaka ... 6

1. Model Pembelajaran... 6

2. Model Induktif Kata Bergambar ... 10

3. KeterampilanMenulis ... 10

4. Kalimat Sederhana ... 11

5. Pembelajaran Bahasa Inggris di SD ... 11


(7)

v

C. Hipotesis Penelitian ... 14

BAB III METODE PENELITIAN ………. 16

A. Populasi dan Sampel Penelitian ... 16

1. Lokasi Penelitian ... 16

2. Populasi Penelitian ... 16

3. Sampel Penelitian ... 16

B. Desain Penelitian ... 19

C. Metode Penelitian... 19

D. Definisi Oprasional Variabel ... 20

1. Definisi Oprasional ... 20

2. Variabel ... 20

E. Pengembangan Bahan Ajar Penelitian ... 21

F. Instrumen Penelitian ………... 25

G. Proses Pengembangan Instrumen Penelitian ... 27

H. Teknik Pengumpulan Data ... 33

I. Analisis Data ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……… 39

A. Hasil Penelitian ... 39

B. Pembahasan ... 51

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ……….. 54

A. Simpulan ... 54

B. Saran ... 55


(8)

vi

LAMPIRAN ... RIWAYAT HIDUP


(9)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Daftar Sampel Penelitian ... 17

Tabel 3.2 Data Siswa Kelas VB SDN Sukarame ... 18

Tabel 3.3 Instrumen Menulis Kalimat Sederhana ... 26

Tabel 3.4 Rubrik Penskoran Keterampilan Siswa Menulis kalimat sederhana ... 27

Tabel 3.5 Klasifikasi Validitas butir soal ... 28

Tabel3.6 Validitas Instrumen Soal ... 29

Tabel 3.7 Reliability Statistics ... 30

Tabel 3.8 Item-Total Statistic ... 31

Tabel 3.9 Kriteria Reliabilitas ... 31

Tabel 3.10 Interpretasi Indeks Kesukaran ... 32

Tabel 3.12 Tingkat KesukaranSoal ... 33

Tabel 4.1 Hasil Pretest Keterampilan Siswa Menulis kalimat sederhana ... 40

Tabel 4.2 Frekuensi Hasil Pretest Siswa ... 40

Tabel 4.3 Hasil Posttest Keterampilan Siswa Menulis kalimat sederhana ... 42

Tabel 4.4 Frekuensi Hasil Posttest Siswa ... 42

Tabel 4.5 UkuranStatistikPretest dan Posttest ... 43

Tabel 4.6 Kategori Interpretasi Normal Gain ... 44

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji N-Gain untuk Seluruh Siswa ... 44


(10)

viii

Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Uji N-Gain untuk Siswa Berkemampuan

Tinggi ... 47 Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Uji N-Gain untuk Siswa Berkemampuan

Sedang ... 48 Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Uji N-Gain untuk Siswa Berkemampuan

Rendah ……… 49

Tabel 4.12 Test of Normality ………... 50 Tabel 4.13 Uji Wicoxon matched pairs ………. 51


(11)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Model Induktif Kata Bergambar dalam Bahasa Inggris ... 14

Gambar 3.1 Skema Pre Eksperimen ... 19

Gambar 3.2 Pemetaan Variabel Penelitian ………. 21

Gambar 3.3 Rumus Tingkat Kesukaran ... 32

Gambar 3.4 Simpangan Baku ………. 36

Gambar 4.1 Diagram Frekuensi Hasil Pretest Siswa ... 41


(12)

x

DAFTAR LAMPIRAN

LampiranA 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 2. Kisi-Kisi Instrumen ... 3. Instrumen Soal Essay dan Kunci Jawaban ... Lampiran B Data Uji Instrumen Penelitian ... Lampiran C Perhitungan Uji-t Soal Instrumen Validitas ... Lampiran D Hasil Perhitungan Validitas Tes Prestasi Belajarsiswa ... Lampiran E Reliabilitas Statistik ... Lampiran F Hasil Perhitungan Reliabilitas Tes Prestasi Belajar

Siswa ... Lampian G Jawaban Siswa Hasil Pre Test ... Lampiran H Jawaban Siswa Hasil Post Test ... Lampiran I Hasil Output SPSS 16.0 ... Lampiran J Tabelnilai-nilai Distribusi t ... Lampiran K Profil Sekolah dan Foto-Foto Kegiatan ... Lampiran L Administrasi Penelitian ...


(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa merupakan aspek yang sangat penting dalam berkomunikasi, baik itu bahasa daerah, nasional maupun internasional. Bahasa Inggris digunakan secara internasional. Artinya masyarakat seluruh dunia sepakat bahwa salah satu bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi antar negara, yaitu Bahasa Inggris. Oleh sebab itu, guru di sekolah dasar sudah sepatutnya mengenalkan bahasa Inggris kepada siswa sejak tingkat dasar. Dengan tujuan agar anak didik mampu untuk menghadapi kehidupannya dalam bersosialisasi dan berbahasa .Tujuan yang tercantum dalam program pembelajaran bahasa sejak tingkat dasar difokuskan pada empat keterampilan berbahasa, yakni: menyimak, berbicara,membaca dan menulis. Dalam bahasa Inggris lebih dikenal diantaranya listening, speaking, reading dan writing.

Sebagaimana yang dikemukan oleh Tarigan (1981, hlm.1) sebagai berikut: Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu: a) keterampilan menyimak (listening skill); b) keterampilan berbicara (speaking skill); c) keterampilan membaca (reading skill); dan d) keterampilan menulis (writing skill).

Salah satu keterampilan yang harus dikuasai siswa salah satunya yaitu menulis. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia menulis adalah membuat huruf (angka dsb) dng pena (pensil, kapur, dsb) dan melahirkan pikiran atau perasaan (spt mengarang, membuat surat) dengan tulisan. Salah satu bentuk tulisan yang harus dikuasai siswa kelas V yaitu menulis kalimat sederhana .Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang tertera dalam kompetensi dasar yaitu nomor 4.2 bahwa Menyalin dan menulis kalimat sederhana secara tepat dan berterima seperti : ucapan selamat, ucapan terima kasih dan undangan.

Kalimat atau sentence ialah rangkaian yang mengungkapan suatu konsep pikiran atau perasaan. Unsur – unsur penyusun kalimat terdiri atas subjek (biasanya noun), predikat (kata kerja), objek, dan pelengkap. (Solahudin, 2013, hlm. 79) dan“simple sentence atau kalimat sederhana itu sendiri ialah kalimat


(14)

2

yang hanya terdiri dari sebuah main verb (kata krja utama) atau terdiri dari suatu independent clause (induk kalimat)”. (Solahudin, 2013, hlm. 121)

Media gambar dapat menjadi alternatif untuk membantu siswa dalam menulis kalimat sederhana.Menurut Oemar Hamalik (1986, hlm.43) bahwa “gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan atau pikiran”. Media gambar secara tidak langsung memberikan rangsangan kepada siswa dalam menyusun kata-kata kedalam kalimat.

Selain media, dalam pembelajaran seorang guru pasti memerlukan model pembelajaran. Model pembelajaran ialah kegiatan belajar mengajar dari awal sampai akhir yang dikemas secara khas. Menurut Joyce, Weil dan Calhoun (2009, hlm.152) bahwa :

Model induktif kata bergambar ini lebih berkaitan dengan perkembangan bahasa siswa: bagaimana mereka mampu memanfaatkan kata-kata yang telah dipelajari dan bagaimana membuat hubungan-hubungan antara kata-kata itu dengan objek yang disekelilingnya.

Model induktif kata bergambar memanfaatkan kemampuan siswa untuk berpikir secara induktif dengan menggunakan gambar sebagai media pembelajarnnya. Hal ini ditegaskan oleh Joyce (2009, hlm 150) bahwa

Konsep penggunaan gambar dalam model ini adalah sebagai stimulus bagi pengalaman berbahasa, maka aktivitas di ruang kelas perlu dikembangkan untuk diterapkan dalam seni seni berbahasa, khususnya untuk melatih para pembaca pemula belajar membaca dan menulis dengan baik

Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada tanggal 22 Januari 2014 ditemukan data dari 23 siswa kelas VB SDN Sukarame kurang terampil menulis kalimat sederhana. Ketika siswa ditugaskan menulis kalimat sederhana berdasarkan kata yang diberikan ditemukan kendala dan kesulitan yang dialami siswa diantaranya :

1. 3 dari 23 siswa tidak mampu menuliskan ciri-ciri kalimat sederhana 2. 18 siswa masih kesulitan menyalin kalimat

3. siswa kesulitan mengembangkan ide dalam membuat kalimat, misalnya pond identik dengan berenang. chair dengan duduk.


(15)

3

Dari kendala tersebut seharusnya 20 dari 23 siswa mampu menuliskan ciri-ciri kalimat sederhana .Penyebab dari hal tersebut diantaranya siswa jarang dilatih untuk menuliskan sebuah kalimat sederhana, siswa tidak dibiasakan mengembangkan ide dan guru jarang menggunakan media dan model yang bervariatif dalam pembelajaran. Hal tersebut perlu ada solusi terutama peningkatan hasil belajar siswa dalam menulis kalimat sederhana.

Penulis terdorong oleh temuan dilapangan berniat untuk memberikan solusi alternatif dengan model Induktif Kata Bergambar.“Penggunaan Model Induktif Kata Bergambar bagi Keterampilan Siswa Menulis Kalimat Sederhana Bahasa Inggris”akan dijadikan sebuah penelitian menggunakan metode pre-eksperimen di kelas VB SDN Sukarame kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya. Dengan melakukan percobaan dan mengamati hasil belajar siswa dalam menulis kalimat sederhana antara sebelum dan sesudah model pembelajaran tersebut diimplementasikan merupakan fokus dari penelitian yang akan dilaksanakan. B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkanlatarbelakang tersebut, makateridentifikasimasalah, yaitu: 1. Rendahnya kemampuan siswa menuliskan kalimat sederhana

2. Proses pembelajaran dan media kurang berhasil dalam mencapai hasil belajar siswa

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang diuraikan tersebut, rumusan masalah yang dijadikan fokus penelitian adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kemampuan siswa menulis kalimat sederhana sebelum menggunakan model induktif kata bergambar di kelas V SDN Sukarame Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya?

2. Bagaimana kemampuan siswa menulis kalimat sederhana setelah menggunakan model induktif kata bergambar di kelas V SDN Sukarame Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya?


(16)

4

3. Bagaimana peningkatan bagi keterampilan siswa dalam menulis kalimat sederhana denganpenggunaan model induktif kata bergambardi kelas VB SDN sukarame Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk :

1. Memperoleh gambaran tentang keterampilan siswa menulis kalimat sederhana sebelum penggunaan model induktif kata bergambar pada pembelajaran bahasa Inggris di kelas VB SDN Sukarame Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya.

2. Memperoleh gambaran tentang keterampilan siswa menulis kalimat sederhana setelah penggunaan model induktif kata bergambar pada pembelajaran bahasa Inggris di kelas VB SDN Sukarame Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya.

3. Memperoleh gambaran tentang peningkatan keterampilansiswa menulis kalimat dalampembelajaranbahasaInggris di kelas VB SDN Sukarame Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan.Diharapkan penelitian ini mampu memberikan sumbangan ilmu dalam bidang pendidikan khususnya perihal model induktif kata bergambar untuk membantu siswa dalam menulis kalimat sederhana.Melalui model induktif kata bergambar diharapkan dapat memberikan acuan dan alternatif model pembelajaran yang lebih efektif dan menyenangkan dalam pembelajaran bahasa Inggris, khususnya pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Inggris.

Manfaat praktis dari penelitan ini diantaranya :

1. Bagi penulis: memberi pengalaman, wawasan dan pengetahuan baru perihal model induktif kata bergambar dalam pembelajaran bahasa Inggris di SD.


(17)

5

2. Bagi siswa: model induktif kata bergambar dapat menumbuhkan motivasi dan minat belajar khususnya pada pembelajaran menulis kalimat sederhana.

3. Bagi Guru : model induktif kata bergambar menambah variasi dalam pembelajaran dalam bahasa Inggris, sehingga guru dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Bagi Sekolah : Pembelajaran bahasa Inggris dengan model pembelajaran induktif kata bergambar menjadi solusi alternatif bagi SD dalam meningkatkan hasil belajar siswa.


(18)

16

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Sukarame Kota Tasikmalaya. SDN Sukarame berdiri tahun 1976.SDN Sukarame merupakan salah satu dari lima sekolah yang berada di komplek SDN Cieunteung. SDN Sukarame merupakan salah satu sekolah dasar yang berada di Jl. Cieunteung no 123, kelurahan Argasari, kecamatan Cihideung, kota Tasikmalaya.Alasan peneliti memilih SDN Sukarame kota Tasikmalaya untuk dijadikan lokasi penelitian karena sebelumnya belum ada yang melakukan penelitiantentang penggunaanmodel induktif kata bergambarbagi keterampilan siswa menulis kalimat sederhana di sekolah dasar. Selain itu, lokasi penelitian juga merupakan sekolah yang dijadikan lokasi pendidikan latihan profesi (PLP) sehingga masalah penelitian diperoleh dari hasil observasi di SD tersebut dan peneliti memperoleh ijin melaksanakan penelitian di SD tersebut.

2. Populasi Penelitian

Menurut Arikunto (2010, hlm. 173) “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”.Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VB SDN SukaramekotaTasikmalaya yang berjumlah 23 orang siswa.

3. Sampel Penelitian

Menurut Arikunto (2010, hlm. 174) “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.Dari populasi di atas, peneliti mengambil seluruh populasi tersebut sebagai sampel dengan menggunakan teknik sampel jenuh.Sampel jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2013, hlm. 124).Sampel yang diambil terdiri dari satu kelas yaitu kelas VB SDN Sukarame Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya yang berjumlah 23 orang dilihat sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan.


(19)

17

Berikut daftar sampel penelitian di SDN Sukarame adalah sebagai berikut : Tabel 3.1

Daftar Sampel penelitian

No Siswa kelas VB

Jenis kelamin Jumlah

1 Laki-laki 10

2 Perempuan 13

Jumlah 23

Tabel 3.2

Data Siswa Kelas VB SDN Sukarame Kota Tasikmalaya

Nomor Nama Jenis Kelamin

1 Alfina Perempuan

2 Alin Perempuan

3 Alinda Perempuan

4 Anggi Perempuan

5 Cintya Perempuan

6 Diki Laki-laki

7 Fadilah Perempuan

8 Fahmi Laki-laki

9 Firman Laki-laki

10 Hamdan Laki-laki

11 Ines Perempuan

12 M.Alfan Laki-laki

13 M.Rizal Laki-laki

14 M.Wildan Laki-laki

15 Putri Perempuan

16 Ramdani Laki-laki

17 Ratna Perempuan

18 Rifki Laki-laki

19 Rizki Laki-laki

20 Salsa Perempuan

21 Sarah Perempuan

22 Tajkya Perempuan


(20)

18

B. Desain Penelitian

Bentuk pre-eksperimental yang peneliti gunakan adalah one-group pretest-posttest design. Pada desain ini nantinya sampel akan diberi test awal (pre-test) sebelum di beri perlakuan dan diberi test akhir (post-test) setelah diberi perlakuan. Pre-test dan Post-Pre-test berisi penugasan kepada siswa untuk menulis kalimat sederhana bahasa Inggris. Perlakuan berupa penggunaan model induktif katabergambar.Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan sebelum dan sesudah diberi perlakuan

Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Skema Pre-Eksperimen Keterangan:

O1 = Nilai pre-test

(Sebelum menggunakan model induktif kata bergambar)

× = Perlakuan

O2 = Nilai post-test

(Setelah menggunakan model induktif kata bergambar) Sugiyono(2010, hlm.110-111)

C. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2010, hlm.109) :

Metode penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimental design.Desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel luar yang berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Jadi, hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalahpendekatan kuantitatif. Pada penelitian ini, hasil yang didapatkan dari penelitian akan disajikan dalam bentuk angka dan hipotesis penelitian diuji dengan statistik analisis deskriptif .Menurut Sugiyono (2010, hlm.207) menjelaskan bahwa


(21)

19

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis datadengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1.Definisi Operasional

a. Model Induktif Kata Bergambar

Model induktif kata bergambar dikembangkan oleh Emily Calhoun (1999). Model ini memadukan model berfikif induktif dengan model penemuan konsep.Bertujuan agar siswa dapat belajar mengenai kata, kalimat, dan paragraf dari sebuah gambar.Konsep penggunaan media gambar dalam model ini adalah sebagai stimulus bagi pengalaman berbahasa. Khususnya untuk melatih para pembaca pemula belajar membaca dan menulis dengan baik. Model induktif kata bergambar dalam penelitian berperan sebagai perlakuan yang diberikan setelah pre-test dan sebelum post-test.

b. Menulis Kalimat Sederhana

Menulis adalah proses menurunkan lambang-lambang bahasa membentuk suatu huruf yang ditulis dengan ejaan yang disempurnakan tanpa adanya kesalahan penulisan yaitu penghilangan dan penambahan huruf. Kalimat sederhana merupakan proses mengumpulkan kata sehingga tersusun menjadi sebuah kalimat. Kalimat sederhana hanya terdiri dari kata kerja utama saja. Menulis kalimat sederana merupakan fokus utama dalam penelitian ini.

2.Variabel

Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: 1.Variable Independent (Variabel Bebas)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan model induktif kata bergambar.


(22)

20

2.Variable Dependent (Variabel Terikat)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan siswa menulis kalimat sederhana.

Berikut pemetaan variabel penelitiannya:

Gambar 3.2 Gambar Pemetaan Variabel Penelitian

Peneliti akan memberikan tes untuk mengukur kemampuan siswa dengan menggunakan Pre-Test dan Post Test, yang selanjutnya data yang diperoleh akan dibandingkan antara Pre-Test dan Post Test.

Dengan hasil perbandingan dari Pre-Test dan Post Test, dapat disimpulkan: a. Jika O1 ≠ O2 maka dinyatakan bahwa terdapat peningkatan keterampilan

siswa menulis kalimat sederhana denganpenggunaan model induktif kata bergambar.

b. Jika O1 = O2 maka dinyatakan bahwa tidak terdapat peningkatan keterampilan siswa menulis kalimat sederhana denganpenggunaan model induktif kata bergambar.

E. Pengembangan Bahan Ajar 1. Model Induktif Kata Bergambar a. Sintak

Adapun tahapan implementasi dari model ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tahap 1 : pengenalan kata bergambar - guru memilih sebuah gambar

- Siswa mengidentifikasi apa yang mereka lihat dalam gambar tersebut

Model induktif kata bergambar (Variabel Bebas)

Keterampilan siswa menulis kalimat sederhana


(23)

21

- siswa menandai bagian-bagian gambar yang telah diidentifikasi tadi. (guru menggambar sebuah garis yang memanjang dari objek ke kata, mengucapkan kata tersebut, dan menunjuk setiap huruf dengan jarinya, mengucapkan kata tersebut sekali lagi, dan kemudian meminta siswa mengejanya bersama-sama)

Tahap 2 : identifikasi kata bergambar

- Guru membaca/ mereview bagan kata bergambar

- Siswa mengklasifikasi kata kata ke dalam berbagai jenis kelompok

- Siswa mengidentifikasi konsep konsep umum dalam kata kata tersebut kedalam kelas / golongan kata tertentu

- Siswa membaca kata-kata tersebut dengan merujuk pada bagan jika kata tersebut tidak mereka kenali

Tahap3 : review kata bergambar

- Guru membaca/mereview bagan kata bergambar (mengucapkan, mengeja, dan mengucapkan kembali).

- Guru menambah kata, jika diinginkan pada bagan kata bergambar atau yang sering dikenal dengan bank kata.

- Siswa memberikan judul yang tepat untuk bagan kata bergambar itu. (guru membimbing siswa untuk berpikir tentang petunjuk dan informasi dalam bagan mereka dan tentang opini mereka terhadap informasi ini)

Tahap4 : menyusun kata dan kalimat

- siswa menyusun sebuah kalimat, menjadi suatu paragraf secara langsung yang berhubungan dengan bagian kata bergambar tadi - Siswa mengklasifikasi seperangkat kalimat yang dapat

menghasilkan suatu kategori kelompok tertentu

- Guru memperagakan membuat kalimat-kalimat tersebut secara bersamaan menjadi suatu paragraf yang baik

- Guru dan siswa membaca / mereview kalimat-kalimat atau paragraf-paragraf


(24)

22

b. Sistem sosial

Model pengajaran ini dilakukan secara kooperatif. Guru bisa membentuk kelompok-kelompok kecil siswa untuk saling berbagi pendapat mengenai gambar yang disajikan. Ini juga bisa menjadi tugas yang mengasyikan bagi siswa jika mereka berhasil mengidentifikasi, mengenali, dan membuat kalimat berdasarkan gambar tersebut.Sistem kerja kooperatif sangat penting dalam model pengajaran ini. Guru tidak bisa seluruhnya mengontrol level pemahaman siswa terhadap gambar yang diberikan, tetapi guru bisa mengevaluasi mana siswa yang perlu perhatian lebih mana siswa yang tidak.

c. Tugas atau peran guru

Guru memegang kunci dalam meningkatkan keterampilan baca-tulis siswa-kunci yang menyediakan akses dan pilihan pada mereka. Semakin banyak kosakata yang diketahui siswa melalui pendengaran dan percakapanmereka, semakin banyak pemahaman yang mereka miliki tentang dunia di sekitar mereka.Semakin banyak kata yang mereka pahami melalui pembacaan dan penelitian kosakata yang mereka miliki dalam hidup, baik di dalam maupun di luar sekolah, dengan akses yang luas pada pengetahuan dan pengalaman, serta dengan potensiyang besar dalam mengajari diri mereka sendiri. Semakin banyak pemahaman yang mereka miliki tentang bagaimana bahasa itu bekerja, semakin kuat mereka menjadi seorang komunikator dan warga negara yang baik.

d. Sistem dukungan

Setiap sesi putaran model induktif kata bergambar selalu menggunakan gambar yang besar sebagai stimulus umum untuk penelitian kata dan kalimat. Guru yang bekerja sama dengan seluruh siswa atau dengan kelompok kecil siswa dapat mengimplementasikan gerakan-gerakan perpindahan yang mencakup seluruh sesi putaran Induktif kata bergambar untuk mendukung pembangunan kosakata siswa; membentuk dan menggunakan generalisasi analisis struktural dan fonetik; meningkatkan pemahaman membaca mereka pada kata, frasa, kalimat, paragraf, dan tingkatan-tingkatan teks yang lebih


(25)

23

panjang; mengarang kata, kalimat, paragraf, dan teks yang lebih panjang serta mengamati dan menguji data dengan menggunakan sumber-sumber rujukan.

e. Pengaruh

Model induktif kata bergambar memiliki pengaruh penting dalam membentuk kemampuan baca-tulis siswa. Pengaruh-pengaruh itu bisa dilihat dari kemampuan siswa untuk :

1. Belajar bagaimana membuat kosakata mereka

2. Belajar bagaimana meneliti struktur kata dan kalimat 3. Menghasilkan tulisan (judul, kalimat, dan paragraf)

4. Menghasilkan pemahaman tentang hubungan membaca/menulis 5. Mengembangkan keterampilan dalam analisis fonetik dan struktural 6. Mengembangkan minat dan kemampuan untuk berekspresi dengan cara

menulis

7. Meningkatkan keinginan membaca teks-teks nonfiksi

8. Mengembangkan keterampilan bekerja sama dalam belajar bersama orang lain dalam lingkungan membaca/menulis

f. Kekurangan model induktif kata bergambar

Kekurangan dari model induktif kata bergambar yaitu siswa dituntut untuk mengetahui dan menguasai kosakata yang baru dilihatnya dalam media gambar yang diberikan. Terkadang kosakata yang terdapat dalam gambar memang tidak sesuai dan tidak selalu memfokuskan pada materi yang sedang diajarkan. Siswa dituntut untuk memahami sedikitnya 2 bahkan lebih banyak lagi kosakata dari materi yang berbeda secara sekaligus. Ketika siswa dihadapkan oleh beberapa materi sekaligus serta tidak mampu menemukan serta memahaminya maka model ini akan dinilai agak sulit untuk diimplementasikan.


(26)

24

2. Kalimat Sederhana

Simple sentence atau kalimat sederhana mempunyai pengertian serta pemahaman berdasarkan artinya, sederhana.Kesederhanaan itu tampak dari struktur kalimatnya yang terdiri hanya dari subjek dan predikat.

Simple sentence juga hanya memiki sebuah subjek dan predikat. Rumusnya adalah sebagai berikut:

SUBJECT=PREDICATE (VERB/TO BE/ AUXILLLARY)=OBJECT/COMPLEMEN Contoh :

Subjek + Kata Kerja + Pelengkap Marry is a teacher

Dalam konteks ini, semuanya menjadi satu bagian dan tidak bisa dipisahkan, itulah ciri dari pelengkap atau complement.Dalam kalimat pertama Marry adalah seorang Guru.Artinya, Marry adalah dokter jadi Kata “Marry” dan kata “Guru” itu satu kesatuan serta tidak bisa dipisahkan.

Contoh :

Subjek + Kata Kerja + Objek They bring a big table.

Berbeda dengan pelengkap atau complement, dalam konteks objek, didapatkan dua hal terpisah. Pada kalimat kedua, kata “they” tentu tidak satu bagian dengan kata “big chair” .Mereka berada dalam ruang lingkup berbeda serta bukan digabung. Itulah tanda bahwa kalimat tersebut menggunakan objek. Solahudin (2013, hlm.122)

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih (Arikunto, 2010, hlm. 203). Instrumen digunakan oleh peneliti untuk


(27)

25

memperoleh data tentang keterampilan siswa menulis kalimat sederhana sebelum dan setelah diberi perlakuan. Instrumen penelitian digunakan untuk mengumpulkan data yaitu soal yang digunakan untuk mengukur kemampuan keterampilan siswa menulis kalimat sederhana.

Adapun rumusan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Rubrik penskorannya antara lain sebagai berikut :

Standar Kompetensi : 4. Mengeja dan menyalin kalimat sangat sederhana secara tepat dan berterima

Kompetensi Dasar : 4.2 Menyalin dan meulis kalimat sangat sederhana secara tepat dan berterima dengan tanda baca yang tepat seperti ucapan selamat, ucapan terimakasih dan ucapan simpati

Tabel. 3.3

Instrumen Menulis Kalimat Sederhana Keterampilan

siswa menulis kalimat sederhana

Indikator keterampilan siswa

menulis kalimat sederhana Nomor Soal

Siswa dapat menuliskan kalimat sederhana

1,2,3,4,5 Siswa dapat menuliskan kalimat

sederhana dengan tema Healty Habbits

1,2,3,4,5 Siswa dapat menulis kembali kalimat

sederhana dengan benar

1,2,3,4,5 (bagian I) 1,2,3,4,5 (bagia II)


(28)

26

Rubrik peilaiannya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.4

Rubrik Penskoran Keterampilan Siswa Menulis Kalimat Sederhana

Nomor Soal Bobot Skor Jumlah

Skor Indikator I Indikator II Indikator III

1 2 2 2 6

2 2 2 2 6

3 2 2 2 6

4 2 2 2 6

5 2 2 2 6

6 - - 2 2

7 - - 2 2

8 - - 2 2

9 - - 2 2

10 - - 2 2

Total Skor 10 10 20 40

G. Proses Pengembangan Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama yaitu 5 soal pengisian kalimat rumpang. Satu soal terdiri dari 3 bagian pengisian kalimat rumpang .Bagian kedua yaitu menyalin kalimat pada soal terakhir dari soal bagian pertama.Setelah pembuatan instrumen selesai, dilanjutkan dengan pengujian instrumen penelitian. Pengujian instrumen ini bertujuan untuk mendapatkan instrumen yang valid dan reliabel sehingga layak digunakan dalam penelitian.“Suatu alat penilaian dikatakan mempunyai kualitas yang baik apabila alat tersebut memiliki atau memenuhi dua hal, yakni ketepatannya atau validitasnya dan ketetapan atau keajegannya atau reliabilitasnya” (Sudjana, 2006, hlm. 12).Oleh karena itu perlu dilakukan uji instrumen sebelum itu digunakan dalam penelitian.


(29)

27

1. Uji validitas dan Reliabilitas penelitian a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006, hlm. 168). Sugiyono (2010, hlm. 173) menyatakan bahwa “valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.”Uji validitas dilaksanakan di kelas V SDN Cieunteung Gede Kota Tasikmalaya yang berjumlah 20 orang.Kriteria pengujian validitas adalah dengan membandingkan antara t-tabel dengan (t-hitung). Kriterianya:”jika t-hitung > dari t-tabel, maka instrumen valid, sebaliknya jika t-hitung< t-tabel maka instrument tidak valid” (Sugiono, 2008). Pada perhitungan uji validitas dilakukan dengan bantuan komputer pada program Microsoft excel.Untuk mengetahui nilai validitas soal dapat menggunakan koefisien produk momen. Nilai rxy yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan validitas butir soal dengan menggunakan kriteria pada tabel berikut:

Tabel 3.5

Klasifikasi validitas butir soal

Nilai rxy Kriteria

0,80 < rxy ≤ 1,00 Sangat Tinggi 0,60 < rxy ≤ 0,80 Tinggi

0,40 < rxy ≤ 0,60 Cukup 0,20 < rxy ≤ 0,40 Rendah

0,00 < rxy ≤ 0,20 Sangat Rendah

(Arikunto (2011, hlm.75) Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung validitas pada Microsoft excel.

a. Memasukan skor yang diperoleh siswa. Jawaban benar diberi skor1, jika jawaban salah diberi skor 0


(30)

28

c. Menghitung t-hitung dengan menggunakan fungsi exce d. Menghitung t-tabel dengan dengan menggunakan fungsi excel

e. Jika t-hitung > t-tabel berarti valid, jika t-hitung < t-tabel berarti tidak valid. Berikut hasil validitas instrumen yang dilaksanakan di kelas VB SDN Sukarame Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya:

Tabel 3.6

Validitas Instrumen Soal Nomor

Soal Nilai rxy t-hitung t-tabel Keterangan

1 0,59 3,84 2,08 Valid/Cukup

2 0,44 3,13 2,08 Valid/Cukup

3 0,38 2,87 2,08 Valid/Rendah

4 0,38 2,89 2,08 Valid/Rendah

5 0,24 2,22 2,08 Valid/Rendah

6 0,56 3,71 2,08 Valid/Cukup

7 0,57 3,73 2,08 Valid/Cukup

8 0,29 2,49 2,08 Valid/Rendah

9 0,37 2,86 2,08 Valid/Rendah

10 0,47 3,27 2,08 Valid/Cukup

b. Uji Reliabilitas Instrumen penelitian

‘Reliabilitas diartikan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik’ (Arikunto, 2006, hlm. 168). Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan


(31)

29

untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran itu dapat dipercaya.

Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan SPSS.16. Pengujian reliabilitas dengan menggunakan metode Alpha Cronbach.

Langkah-langkah menghitung reliabilitas dengan menggunakan SPSS sebagai berikut:

1) Buka program SPSS

2) Buka halaman data view, masukan data skor butir soal

3) Klik Variable View. Pada kolom Name ketik soal nomor satu sampai nomor 20 tanpa spasi. Pada Type pilih Numeric. Pada kolom Measure pilik nominal untuk semua nomor.

4) Klik Analyze, lalu scale lalu pilih Reliability Analysis. 5) Pindahkan semua variabel ke kotak items.

6) Kemudian klik statistics. Pada kotak dialog descriptives for, klik scale of item deleted. Lalu klik continue dan klik ok.

Berikut hasil perhitungan reliabilitas dengan menggunakan uji cronbach alpha dalam program SPSS 16.0, yaitu:

Tabel 3.7 Reliability Statistics Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items


(32)

30

Tabel 3.8 Item Total Statistic Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

soal1 2.3000 2.747 .442 .388 soal2 2.1500 2.871 .205 .454 soal3 2.1500 2.976 .136 .477 soal4 2.0000 2.947 .120 .486 soal5 2.2000 3.221 .000 .518 soal6 2.2500 2.724 .389 .396 soal7 2.1000 2.621 .352 .398 soal8 2.2000 3.116 .000 .536 soal9 2.3500 3.082 .224 .453 soal10 2.3500 2.976 .327 .430

Pada tabel hasil uji reliabilitas instrument soal, soal dinyatakan reliable karena Cronbach’s Alpha sebesar 0,482dan termasuk karakteristik reliabilias rendah. Sesuai dengan kriteria berikut ini:

Tabel 3.9 Kriteria Reliabilitas

Jika alpha > 0,90 Reliabilitas Sempurna Jika alpha antara 0,70 – 0,90 Reliabilitas Tinggi Jika alpha antara 0,50 – 0,70 Reliabilitas Moderat Jika alpha < 0,50 Reliabilitas Rendah


(33)

31

c.Tingkat Kesukaran (Index Difficulty)

“Taraf kesukaran suatu butir soal ialah perbandingan jumlah jawaban yang benar dari testee untuk suatu item dengan jumlah peserta testee” (Arikunto, 2011, hlm. 30). Tingkat kesukaran menurut Rukmana (2006, hal. 99) dihitung dengan rumus:

Gambar 3.3 Rumus Tingkat Kesukaran Keterangan:

TK : Tingkat Kesukaran

: Banyak siswa yang menjawab benar : Jumlah siswa atau Testee

Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks tingkat kesukaran yang diperoleh, maka makin sukar soal tersebut. Sebaliknya jika indeks tingkat kesukaran yang diperoleh, maka semakin mudah soal tersebut. Kriteria Indeks Kesukaran soal dalam Rukmana (2006, hlm. 99)

Tabel 3.10

Interpretasi Indeks Kesukaran

Indeks Tingkat Kesukaran

0,00 - 0,30 Sukar

0,31 - 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah


(34)

32

Tabel 3.11

Tingkat Kesukaran Soal Nomor Soal Tingkat Kesukaran

Indeks Kualitas

1 0,3 Sukar

2 0,6 Sedang

3 0,6 Sedang

4 0,9 Mudah

5 0,5 Sedang

6 0,4 Sedang

7 0,7 Sedang

8 0,5 Sedang

9 0,2 Sukar

10 0,2 Sukar

Dari hasil keseluruhan uji validitas, reliabilitas, dan tingkat kesukaran, dapat disimpulkan bahwa 10 butir soal yang diuji coba. 10 butir soal tersebut dipilih untuk digunakan sebagai instrumen penelitian dalammengukur keterampilan siswa menulis kalimat sederhana.

H. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara pemberian tugas menulis kalimatsederhana pada proses pembelajaran. Dalam penelitian ini peneliti memberikan tes yang berupa pre-test dan post-test yang mengacu pada keterampilan menulis kalimat sederhana. Pretest yaitu tes pada awal pembelajaran untuk mengetahui kemampuan konsepsi awal siswa terhadap materi pembelajaran sebelum diberi perlakuan atau treatment tertentu. Tes pada akhir pembelajaran disebut post-test bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam keterampilan menulis kalimat sederhana setelah diberikan perlakuan atau treatment dengan penggunaan model induktif kata bergambar.


(35)

33

Adapun pelaksanaan pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pemberian Pretest

Untuk mengetahui keadaan dari sampel penelitian yakni seluruh siswa kelas VB SDN Sukarame, peneliti memberikan instrumen berupa soal mata pelajaran Bahasa Inggris mengenai Healthy Habits. Pemberian instrumen soal tersebut dilaksanakan sebelum siswa diberikan perlakuan pada pembelajaran bahasa Inggris tentang Healthy Habits (pretest).

Pemberian pretest tersebut dilakukan hanya satu kali pada waktu pertama kali pertemuan yang dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan dari seluruh siswa kelas VB SDN Sukarame, sebelum diberikan pembelajaran kalimat sederhana tentang Healthy Habits pada pembelajaran bahasa Inggris. Setelah melakukan pretest kepada seluruh siswa kelas VB tersebut, maka diadakan perlakuan atau pelaksanan pembelajaran dengan menggunakan model iduktif kata bergambar.

2. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran menulis kalimat sederhana tentang Healthy Habits di kelas VB SDN Sukarame dengan menggunakan model induktif kata bergambar, dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan dengan alokasi waktu pembelajaran sekitar 4 x 35 menit selama dua hari dengan pemberian tiga indikator secara berulang. Setelah siswa kelas VB SDN Sukarame diberi perlakuan (treatment) berupa pembelajaran menulis kalimat sederhana, maka langkah selanjutnya untuk mengumpulkan data, peneliti memberikan soal berupa post-test.

3. Pemberian Post-test

Setelah diadakan pelaksanaan pembelajaran kalimat sederhanadengan menggunakan model iduktif kata bergambar, post-test yang diberikan berupa instrumen soal yang sama seperti pada soal pretest. Post-test dilakukan pada pertemuan berikutnya, setelah dilakukan perlakuan. Post-test diberikan untuk mengetahui keterampilan siswa menuliskan kata, setelah dilaksanakan


(36)

34

pembelajaran kosakata tentang Healthy Habits dengan menggunakan model iduktif kata bergambar.

H. Analisis Data

Data yang diolah yaitu data keterampilan menulis kalimat sederhanasiswa kelas VB SDN Sukarame Kota Tasikmalaya.Tekik analisis data dalam penelitian ini yaitu statistik deskriptif.Menurut Sugiyono (2013, hlm. 207) “Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau geeralisasi”. Melalui statistik deskriptif ini, peneliti ingin mendeskripsikan data sampel dan untuk mencari perbandingan rata-rata data sampel atau populasi tanpa bermaksud membuat generalisasi. Hasil pre-test dan post-test diolah dan dianalisis untuk mengetahui tingkat keterampilan siswa menulis kalimat sederhana.

Adapun teknik analisis data hasil penelitian penggunaan model induktif kata bergambar dalam pembelajaran menulis kalimat bahasa Inggris di kelas VB SDN Sukarame Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya dilakukan dengan urutan sebagai berikut:

1. Mengklasifikasikan data hasil pre-test dan post-test

2. Pengolahan data dengan cara memeriksa hasil pre-test dan post-test.

3. Menganalisis data hasil kemampuan siswa dalam pre-test dan post-test, peneliti menggunakan perhitungan uji N-Gain untuk mengolah dan menganalisis data yang terkumpul, Uji Gain diguakan untuk megetahui selisih antara hasil pre-test dan post-test. Dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Gain = Skor Post-test – Skor Pre-test

4. Menghitung uji N-Gain dengan menggunakan normal Gain (Ngain) menurut Meltzer (2002) adalah sebagai berikut :


(37)

35

Kriteria tingkat N-Gain

N-Gain tinggi : nilai 0 ≥ 0,7 N-Gain sedang : nilai 0,3 ≤ G < 0,7 N-Gain redah : nilai G < 0,3 (Jamilah, 2011)

5. Data hasil menulis kalimat sederhana siswa yang terbesar pada data pre-test, masing-masig data tersebut dikelompokan ke dalam kategori siswa berkemampuan tinggi,

sedang, dan kurang. Peneliti menggunakan rumus simpangan baku (Heryadi,2008, hlm.32).

M + 2 (s) M + 1 (s) M - 1 (s) M - 2 (s) Keterangan :

M : nilai mean atau median

S : nilai simpangan baku (standar deviasi)

Bagan penetapan kelompok (kategori) kemampuan siswa :

-2s -1s M +1s +2s

13,81 18,82 23,83 28,84 33,85

Sangat Rendah Sedang Tinggi Rendah

Gambar 3.4 Simpangan Baku 6. Uji Hipotesis

Setelah data diuji peneliti dengan menggunakan perhitungan N-Gain, kemudian dilakukan uji hipotesis komparasi antara dua variabel yang berbeda, yaitu antara keterampilan siswa menulis kalimat sederhana sebelum


(38)

36

menggunakan model induktif kata bergambar dengan keterampilan siswa menulis kalimat sederhana sesudah menggunakan model induktif kata bergambar. Rambu-rambu uji hipotesis adalah sebagai berikut :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan persyaratan untuk analisis statistik. Maksud dari Uji normalitas data yaitu untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Pada penelitian ini, uji normalitas data dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS 16.0 berdasarkan pada uji Kolmogorov-Swirnov. Normalitas dipenuhi jika hasil uji tidak signifikan untuk taraf signifikansi α = 0,05. Sebaliknya, jika hasil signifikan maka normalitas tidak terpenuhi. Cara mengetahui signifikan atau tidak signifikan hasil uji normalitas adalah dengan memperhatikan bilangan pada kolom signifikansi (Sig). Untuk menetapkan kenormalan, kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut:

1) Tetapkan taraf signifikansi uji 0,05

2) Bandingkan α dengan taraf signifikansi yang diperoleh

3) Jika signifikansi yang diperoleh > α, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

4) Jika signifikansi yang diperoleh < α, maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

b. Uji Komparasi

Setelah melakukan uji normalitas, kemudian dilakukan uji hipotesis antara keterampilan siswa menulis kalimat sederhana sebelum dengan setelah menggunakan model induktif kata bergambar. Apabila sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, maka uji komparasi yang digunakan adalah statistik parametrik dengan Uji-t. Namun, apabila sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal, maka uji komparasi yang digunakan adalah statistik nonparametric dengan uji Wilcoxon matched pairs. Hipotesis pada penelitian ini yaitu tentang penggunaan model iduktif kata bergambar bagi peningkatan keterampilan siswa menulis kalimat sederhana pada pembelajaran


(39)

37

bahasa Inggris di kelas VB SDN Sukarame Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya ditetapkan sebagai berikut :

a. Hipotesis nol (Ho) : tidak terdapat peningkatan keterampilan siswa menulis kalimat sederhana dengan penggunaan model induktif kata bergambar pada pembelajaran bahasa Inggris di kelas VB SDN Sukarame Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya

b. Hipotesis alternatif (Ha): Terdapat peningkatan keterampilan siswa menulis kalimat sederhana dengan penggunaan model induktif kata bergambar pada pembelajaran bahasa inggris di Kelas VB SDN Sukarame Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya.

Jika pada hasil data siswa diperoleh rata-rata skor Gain > 0 dan rata-rata skor N-Gain> 0,3 , maka Ha diterima dan Ho ditolak.

Sebalikya, rata-rata skor Gain < 0 dan rata-rata skor N-Gain< 0,3 , maka Ha ditolak dan Ho diterima.


(40)

54

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian mengenai penggunaan Model Induktif Kata Bergambar terhadap keterampilan siswa menulis kalimat sederhana dalam pembelajaran bahasa Inggris di kelas VB SDN Sukarame Kota Tasikmalaya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan data hasil pre-test mengenai keterampilan siswa menulis kalimat sederhana pada pembelajaran Bahasa Inggris sebelum menggunakan model induktif kata bergambar di kelas VB SDN Sukarame Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya diperoleh nilaidengan rata-rata 23,83.

2. Berdasarkan data hasil postes, yang dilakukan setelah diberikan perlakuan penggunaan Model Induktif Kata Bergambar mengenai keterampilan siswa menulis kalimat sederhana pada pembelajaran Bahasa Inggris di kelas VB SDN Sukarame Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya diperoleh nilai dengan rata-rata 34,13.

3. Peningkatan keterampilan siswa menulis kalimat sederhana pada pembelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan model induktif kata bergambar dapat dilihat berdasarkan hasil perhitungan N-Gain. Diperoleh rata-rata N-Gain yaitu 0,70 yang berkategori cukup efektif.

4. Berdasarkan hasil analisis uji Wicoxon menunjukkan nilai signifikansi sebesar -4,252 sig. 0,000. Dengan adanya kaidah keputusan 0,000 lebih kecil dari 0,05 Sehingga menjadi jawaban untuk hipotesis penelitian yaitu Ha. dengan demikian dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh positif dari penggunaan model induktif kata bergambar bagi peningkatan keterampilan siswa menulis kalimat pada pembelajaran bahasa Inggris di kelas VB SDN Sukarame kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya.


(41)

55

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian tersebut, khususnya mengenai keterampilan menulis kalimat sederhana dengan menggunakan model induktif kata bergambar di SDN Sukarame Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya, peneliti dapat memberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Dalam melaksanakan pembelajaran, Guru harus terampil menerapkan model, menggunakan media serta mengusai penggunaan media pembelajaran. Agar dapat membantu siswa dalam menerima materi pembelajaran yang disampaikan.

2. Diketahui bahwa penggunaan model induktif kata bergambar dalam pembelajaran bahasa Inggris khususnya pada keterampilan menulis kalimat sederhana mengalami peningkatan. Maka dengan melihat data seperti itu guru bahasa Inggris khususnya dan semua aspek yang terlibat umumnya, disarankan menggunakan model induktif kata bergambar agar siswa lebih terpancing dalam berpikir secara induktif, dari kumpulan kata hingga membuat sebuah kalimat sederhana.


(42)

DAFTAR PUSTAKA

Abbas,Saleh. (2006). Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif di SekolahDasar.Jakarta : Depdiknas.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arikunto, S.(2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi

Revisi. Yogyakarta: Rineka Cipta

Bruce Joyce, Marsha Weil, dan Emily Calhoun. (2009). Models of Teaching. Diterjemahkan oleh Achmad Fawaid dan Ateilla Mirza. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Depdikbud. (1980).Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Gie, T. L. (2002). Terampil mengarang. Yogyakarta : Andi.

Guru, Pemerhati .(2013) Model-Model Pembelajaran. [Online]. Tersedia di :

http://panduanguru.com/model-model-pembelajaran-pengertiannya/2013/PemerhatiGuru.htm. Diakses 26 April 2014. Hamalik, Oemar (1986). Media Pendidikan.Bandung : Penerbit Alumni

Haryanto, S.Pd.(2011)Pengertian Model Pembelajaran. [Online]. Tersedia di :

http://belajarpsikologi.com/pengertian-model-pembelajaran/2011/Haryanto.htm. Diakses 26 April 2014

Huda, Miftahul. (2013). Model- Model Pengajaran dan Pembelajaran : Isu –Isu Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Meltzer, David, E. (2002). The Relationship Between Mathematics Preparationand Conceptual Learning Gain in Physics : A Possible Hidden Variable in Diagnostic Pretest Scores. American Journal Physics. 70 (2). 1259-1267.

Narbuko.C. Dkk.(2005).Metodologi penelitian. Jakarta : Bumi Aksara.

Rukmana. (2006). Evaluasi pEmbelajaran Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS Semi, A. (1993). Menulis Efektif. Padang : Angkasa.

Solahudin, M. 2013. Tutorial Writing Bahasa Inggris. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


(43)

57

Sudjana. (2006). Metode Statistika. Bandung: Trasio

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan ke Dua Belas. Bandung Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta. Suyanto, K. (2008). English For Young Learner. Jakarta: Bumi Aksara.

Tarigan, Henry Guntur.(1981). Berbicara Sebagai Suatu KeterampilanBerbahasa. Bandung: Angkasa

Tarigan, Henry Guntur. (2008).Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.Bandung : Angkasa.


(1)

36

menggunakan model induktif kata bergambar dengan keterampilan siswa menulis kalimat sederhana sesudah menggunakan model induktif kata bergambar. Rambu-rambu uji hipotesis adalah sebagai berikut :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan persyaratan untuk analisis statistik. Maksud dari Uji normalitas data yaitu untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Pada penelitian ini, uji normalitas data dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS 16.0 berdasarkan pada uji Kolmogorov-Swirnov. Normalitas dipenuhi jika hasil uji tidak signifikan untuk taraf signifikansi α = 0,05. Sebaliknya, jika hasil signifikan maka normalitas tidak terpenuhi. Cara mengetahui signifikan atau tidak signifikan hasil uji normalitas adalah dengan memperhatikan bilangan pada kolom signifikansi (Sig). Untuk menetapkan kenormalan, kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut:

1) Tetapkan taraf signifikansi uji 0,05

2) Bandingkan α dengan taraf signifikansi yang diperoleh

3) Jika signifikansi yang diperoleh > α, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

4) Jika signifikansi yang diperoleh < α, maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

b. Uji Komparasi

Setelah melakukan uji normalitas, kemudian dilakukan uji hipotesis antara keterampilan siswa menulis kalimat sederhana sebelum dengan setelah menggunakan model induktif kata bergambar. Apabila sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, maka uji komparasi yang digunakan adalah statistik parametrik dengan Uji-t. Namun, apabila sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal, maka uji komparasi yang digunakan adalah statistik nonparametric dengan uji Wilcoxon matched pairs. Hipotesis pada penelitian ini yaitu tentang penggunaan model iduktif kata bergambar bagi peningkatan keterampilan siswa menulis kalimat sederhana pada pembelajaran


(2)

37

bahasa Inggris di kelas VB SDN Sukarame Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya ditetapkan sebagai berikut :

a. Hipotesis nol (Ho) : tidak terdapat peningkatan keterampilan siswa menulis kalimat sederhana dengan penggunaan model induktif kata bergambar pada pembelajaran bahasa Inggris di kelas VB SDN Sukarame Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya

b. Hipotesis alternatif (Ha): Terdapat peningkatan keterampilan siswa menulis kalimat sederhana dengan penggunaan model induktif kata bergambar pada pembelajaran bahasa inggris di Kelas VB SDN Sukarame Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya.

Jika pada hasil data siswa diperoleh rata-rata skor Gain > 0 dan rata-rata skor N-Gain> 0,3 , maka Ha diterima dan Ho ditolak.

Sebalikya, rata-rata skor Gain < 0 dan rata-rata skor N-Gain< 0,3 , maka Ha ditolak dan Ho diterima.


(3)

54

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian mengenai penggunaan Model Induktif Kata Bergambar terhadap keterampilan siswa menulis kalimat sederhana dalam pembelajaran bahasa Inggris di kelas VB SDN Sukarame Kota Tasikmalaya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan data hasil pre-test mengenai keterampilan siswa menulis kalimat sederhana pada pembelajaran Bahasa Inggris sebelum menggunakan model induktif kata bergambar di kelas VB SDN Sukarame Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya diperoleh nilaidengan rata-rata 23,83.

2. Berdasarkan data hasil postes, yang dilakukan setelah diberikan perlakuan penggunaan Model Induktif Kata Bergambar mengenai keterampilan siswa menulis kalimat sederhana pada pembelajaran Bahasa Inggris di kelas VB SDN Sukarame Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya diperoleh nilai dengan rata-rata 34,13.

3. Peningkatan keterampilan siswa menulis kalimat sederhana pada pembelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan model induktif kata bergambar dapat dilihat berdasarkan hasil perhitungan N-Gain. Diperoleh rata-rata N-Gain yaitu 0,70 yang berkategori cukup efektif.

4. Berdasarkan hasil analisis uji Wicoxon menunjukkan nilai signifikansi sebesar -4,252 sig. 0,000. Dengan adanya kaidah keputusan 0,000 lebih kecil dari 0,05 Sehingga menjadi jawaban untuk hipotesis penelitian yaitu Ha. dengan demikian dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh positif dari penggunaan model induktif kata bergambar bagi peningkatan keterampilan siswa menulis kalimat pada pembelajaran bahasa Inggris di kelas VB SDN Sukarame kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya.


(4)

55

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian tersebut, khususnya mengenai keterampilan menulis kalimat sederhana dengan menggunakan model induktif kata bergambar di SDN Sukarame Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya, peneliti dapat memberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Dalam melaksanakan pembelajaran, Guru harus terampil menerapkan model, menggunakan media serta mengusai penggunaan media pembelajaran. Agar dapat membantu siswa dalam menerima materi pembelajaran yang disampaikan.

2. Diketahui bahwa penggunaan model induktif kata bergambar dalam pembelajaran bahasa Inggris khususnya pada keterampilan menulis kalimat sederhana mengalami peningkatan. Maka dengan melihat data seperti itu guru bahasa Inggris khususnya dan semua aspek yang terlibat umumnya, disarankan menggunakan model induktif kata bergambar agar siswa lebih terpancing dalam berpikir secara induktif, dari kumpulan kata hingga membuat sebuah kalimat sederhana.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abbas,Saleh. (2006). Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif di SekolahDasar.Jakarta : Depdiknas.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arikunto, S.(2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi

Revisi. Yogyakarta: Rineka Cipta

Bruce Joyce, Marsha Weil, dan Emily Calhoun. (2009). Models of Teaching. Diterjemahkan oleh Achmad Fawaid dan Ateilla Mirza. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Depdikbud. (1980).Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Gie, T. L. (2002). Terampil mengarang. Yogyakarta : Andi.

Guru, Pemerhati .(2013) Model-Model Pembelajaran. [Online]. Tersedia di :

http://panduanguru.com/model-model-pembelajaran-pengertiannya/2013/PemerhatiGuru.htm. Diakses 26 April 2014. Hamalik, Oemar (1986). Media Pendidikan.Bandung : Penerbit Alumni

Haryanto, S.Pd.(2011)Pengertian Model Pembelajaran. [Online]. Tersedia di :

http://belajarpsikologi.com/pengertian-model-pembelajaran/2011/Haryanto.htm. Diakses 26 April 2014

Huda, Miftahul. (2013). Model- Model Pengajaran dan Pembelajaran : Isu –Isu Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Meltzer, David, E. (2002). The Relationship Between Mathematics Preparationand Conceptual Learning Gain in Physics : A Possible Hidden Variable in Diagnostic Pretest Scores. American Journal Physics. 70 (2). 1259-1267.

Narbuko.C. Dkk.(2005).Metodologi penelitian. Jakarta : Bumi Aksara.

Rukmana. (2006). Evaluasi pEmbelajaran Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS Semi, A. (1993). Menulis Efektif. Padang : Angkasa.

Solahudin, M. 2013. Tutorial Writing Bahasa Inggris. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


(6)

57

Sudjana. (2006). Metode Statistika. Bandung: Trasio

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan ke Dua Belas. Bandung Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta. Suyanto, K. (2008). English For Young Learner. Jakarta: Bumi Aksara.

Tarigan, Henry Guntur.(1981). Berbicara Sebagai Suatu KeterampilanBerbahasa. Bandung: Angkasa

Tarigan, Henry Guntur. (2008).Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.Bandung : Angkasa.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA MENULISKAN KATA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD (Penelitian Pre-Eksperimen pada Pembelajaran Bahasa Inggris di Kelas III SDN Cieunteung 3 Kota Tasikmalaya).

0 6 45

PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA MENULISKAN KATA (Penelitian Pre-Eksperiment pada Pembelajaran Bahasa Inggris di Kelas III SD Negeri 1 Sukaharja Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis ).

3 41 60

UJI TERAP MEDIA PERMAINAN WORD SEARCH BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA MENULISKAN KATA (Penelitian Pre-Eksperimen pada Pembelajaran Bahasa Inggris di Kelas IV SD Negeri Nagarawangi 3 Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya).

0 0 33

PENGGUNAAN MEDIA PICTURE STORY BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA MENULISKAN KATA ( Penelitian Pre-Eksperimen pada Pembelajaran Bahasa Inggris di Kelas IVB SDN Sukarame Kota Tasikmalaya).

0 1 39

PENGGUNAAN METODE TPR-B BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA MENULISKAN KATA SEDERHANA BAHASA INGGRIS (Penelitian Pre-Eksperimen pada Pembelajaran Bahasa Inggris di Kelas IIIB SDN Nagarawangi 3 Kota Tasikmalaya).

2 27 42

PENGGUNAAN MODEL INDUKTIF KATA BERGAMBAR DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA BERBAHASA PERANCIS PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 BANDUNG.

1 11 48

IMPLEMENTASI MEDIA WORDWALL BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA MENULISKAN KATA (Penelitian Pre-Eksperimen pada Pembelajaran Bahasa Inggris di Kelas III SD Negeri Cipari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya).

1 1 34

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA INGGRIS KELAS 5 SD SONO PARANGTRITIS KRETEK BANTUL.

3 19 206

PENGGUNAAN MODEL INDUKTIF KATA BERGAMBAR DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA BERBAHASA PERANCIS PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 BANDUNG - repository UPI S PRS 0703970 Title

0 0 4

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL INDUKTIF KATA BERGAMBAR BERBANTUAN MEDIA FLASH CARD TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA INGGRIS - repository UPI S KTP 1204906 Title

0 0 3