PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FILM KARTUN TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA DI SEKOLAH DASAR (Penelitian Kuantitatif Pre Eksperimen di Kelas V SDN Cilingga Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya).

(1)

No Daftar :

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FILM KARTUN

TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Kuantitatif Pre Eksperimen di Kelas V SDN Cilingga Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya)

SKRIPSI

Diajukanuntukmemenuhisebagiansyarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

GITA WULANDARI 1004173

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA 2014


(2)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FILM KARTUN

TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Kuantitatif Pre Eksperimen di Kelas V SDN Cilingga Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya)

Oleh: Gita Wulandari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian sari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Gita Wulandari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak cipta dilindungi undang – undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian. Dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

GITA WULANDARI

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FILM KARTUN

TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Kuantitatif Pre Eksperimen di Kelas V SDN Cilingga Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya)

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I,

Drs. H. Didi Sutardi D, M. A NIP. 195002121975011001

Pembimbing II,

Drs. H. Sumardi, M. Pd. NIP. 196508131988111001

Mengetahui

Ketua Program Studi S-1 PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Drs. Rustono W. S., M. Pd. NIP. 195206281981031001


(4)

ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FILM KARTUN

TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA DI SEKOLAH DASAR

(PenelitianKuantitatif Pre Eksperimen di Kelas V SDN Cilingga KecamatanMangkubumi Kota Tasikmalaya)

Oleh: Gita Wulandari

Penelitianini di

latarbelakangiolehkurangnyamotivasibelajarsiswasertarendahnyapenguasaankosak atabahasaInggrissiswa.Penguasaankosakatadinilaisangatpenting,

karenakosakatamerupakan modal dasardalamberkomunikasi. Media film kartunmemilikipengaruhbaikterhadappenguasaankosakatasiswa. Melauipenelitian pre eksperimen di SDN Cilingga, diharapkandiperolehbukti yang empiris.RumusanmasalahdalampenelitianiniadalahAdakahpengaruhpenggunaan media film kartunterhadappenguasaankosakataBahasaInggrissiswakelas V di SDN

CilinggaKecamatanMangkubumi Kota Tasikmalaya.

Tujuanpanelitianiniadalahuntukmemperolehgambaranmengenaiada/tidaknyapenga

ruhpenggunaan media film

kartunterhadappenguasaankosakatabahasaInggrissiswakelas V SDN

CilinggaKecamatanMangkubumi Kota Tasikmalaya.

Penelitianinimenggunakanmetodekuantitatif, sedangkanteknikpengumpulan data yang digunakanadalahtekniktes. Sumber data dalampenelitianiniyaitusiswakelas V SDN CilinggaKecamatanMangkubumi Kota Tasikmalaya, sebanyak 25 siswa.Padaujinormalitas, signifikansiuntuknilaipretest adalah 0,121 sedangkanuntuksignifikansinilaiposttest adalah 0,200. Signifikansinilaipretestdanposttest> 0,05, maka data untuknilaipretestdanposttestberdistribusi normal. Padaujihomogenitas,

signifikansinilaihomogenitas 0,446 > 0,05

makadapadisimpulkanbahwavariankelompok data adalahsama/homogen. Padauji t, –t hitung<dari –t tabel (-7,184 < -0,264) dansignifikansikurangdari 0,05 (0,00 <

0,005)disimpulkanbahwaadaperbedaan rata-rata

skorantarasebelumdansetelahperlakuan. Sedangkanpada uji N Gain diketahui rata-rata hasil pretest seluruh siswa kelas V yang berjumlah 25 orang adalah 8,33 dan rata-rata hasil posttest adalah 11,91 dengan rata-rata peningkatan 3,58. Terdapat perbedaan rata-rata antara skor pretest dan posttest, dengan demikian ada pengaruh penggunaan media fim kartun terhadap penguasaan kosakata siswa.


(5)

i DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian... 3

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka ... 7

1. Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar ... 7


(6)

ii

3. Film Kartun ... 13

4. Kosakata ... 15

B. Kerangka Berfikir ... 17

C. Hipotesis Penelitian ... 17

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian ... 19

1. Lokasi Penelitian ... 19

2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 19

B. Desain Penelitian ... 20

C. Metode Penelitian ... 21

D. Definisi Operasional ... 21

E. Instrumen Penelitian ... 22

F. Pengembangan Instrumen Penelitian ... 24

1. Uji Validitas Instrumen Penelitian ... 24

2. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 26

3. Tingkat Kesukaran Soal ... 28

G. Teknik Pengumpulan Data ... 30

H. Analisis Data ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 34

1. Data Statistik Nilai Pretest Sebelum Menggunakan Media Audio Visual Film Kartun pada Pembelajaran Bahasa Inggris ... 34


(7)

iii

2. Data Statistik Nilai Posttest Setelah Menggunakan Media Audio Visual

Film Kartun Pada Pembelajara Bahasa Inggris ... 39

3. Ukuran Statistik Pretest dan Posttest ... 44

4. Analisis Statistik Hasil Pretest dan Posttest ... 45

B. Pembahasan ... 50

1. Pengaruh Penggunaan Media Film Kartun Terhadap Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Siswa Kelas V SDN Cilingga Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya ... 50

2. Hambatan dan Solusi dalam Penggunaan Media Film Kartun di Kelas V SDN Cilingga Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya ... 52

BABV SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 54

B. Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 58

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 60 RIWAYAT HIDUP


(8)

iv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Daftar Sampel Penelitian ... 20

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal Pretest dan Posttest ... 23

Tabel 3.3 Klasifikasi Validitas Butir Soal ... 25

Tabel 3.4 Validitas Instrumen Soal ... 25

Tabel3.5 Reliability Statistics ... 26

Tabel3.6 Item Total Statistics ... 27

Tabel3.7 Kriteria Reliabilitas ... 28

Tabel3.8 Indeks Kesukaran ... 29

Tabel3.9 Tingkat Kesukaran Soal ... 29

Tabel 4.1 Data Statistik Total Skor Pretest Seluruh siswa ... 35

Tabel 4.2 Frekuensi Hasil Pretest Siswa ... 36

Tabel 4.3 Interval Kategori Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Siswa .... 38

Tabel 4.4 Kategori Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Siswa Berdasarkan Hasil Pretest ... 38

Tabel 4.5 Data Statistik Total Skor Posttest Seluruh Siswa ... 40

Tabel 4.6 Frekuensi Hasil Posttest Siswa ... 41

Tabel 4.7 Kategori Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Siswa Berdasarkan Hasil Posttest ... 43

Tabel 4.8 Ukuran Statistik Pretest dan Posttest ... 45


(9)

v

Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest ... 46

Tabel 4.11 Hasil Uji T Pretest dan Posttest ... 47

Tabel 4.12 Kategori Interpretasi Normal Gain ... 49


(10)

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar2.1 Contoh Media Auditif ... 11

Gambar2.2 Contoh Media Visual ... 12

Gambar2.3 Contoh Media Audio Visual ... 12

Gambar2.4 Contoh Teknik Slow Motion ... 13

Gambar3.1 Rumus Tingkat Kesukaran ... 28

Gambar 4.1 Diagram Frekuensi Hasil Pretest Siswa ... 37

Gambar 4.2 Hasil Pretest Siswa Berdasarkan Kategori Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris ... 39

Gambar 4.3 Diagram Frekuensi Hasil Posttest Siswa ... 42

Gambar 4.4 Hasil PosttestSiswa Berdasarkan Kategori Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris ... 44


(11)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 61

Lampiran2 Kisi-Kisi Soal Pretest dan Posttest ... 67

Lampiran3 Instrumen Soal Pretest dan Posttest ... 68

Lampiran4 Profil SDN Cilingga ... 69

Lampiran5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen... 71

Lampiran6 HasilUji Validitas Instrumen ... 72

Lampian 7 Frekuensi Hasil PretestSiswa ... 73

Lampiran8 Frekuensi Hasil Posttest Siswa ... 74

Lampiran9 Potongan Media Film Kartun Dora The Explorer : Music and Dance ... 75

Lampiran10 Dokumentasi Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas V SDN Cilingga ... 78

Lampiran 11 SK Pengesahan Judul dan Pengangkatan Dosen Pembimbing Skripsi ... 83

Lampiran 12 Surat Rekomendasi KESBANG ... 84


(12)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

Bahasa Inggris merupakan bahasa kedua di Indonesia setelah Bahasa Indonesia. Bahasa Inggris dijadikan sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dasar yang memiliki standar kompetensi dan kompetensi dasar yang menjadi arah dan landasan dalam pengembangan pembelajarannya. Standar kompetensi dan kompetensi dasar ini diatur sedemikan rupa oleh kurikulum. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (BNSP, 2006:50) Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan secara terbatas untuk mengiringi tindakan ( language accompanying action ) dalam konteks sekolah

2. Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya Bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global

Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar dipandang perlu, karena Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang dapat menunjang kebutuhan manusia dalam berkomunikasi di era global ini. Pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah dasar hendaknya dapat dikemas dalam situasi yang dapat menarik perhatian siswa untuk mengikuti proses pembelajarannya. Dengan menggunakan media yang bervariasi, memungkinkan pembelajaran ini berlangsung dengan menarik. Dalam hal ini guru dituntut untuk lebih kreatif dalam memilih media yang akan digunakan selama proses pembelajaran berlangsung. Hal utama yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam penggunaan media adalah berkaitan dengan analisis manfaat dari penggunaan media tersebut. Ada beberapa alasan yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pembelajaran berkaitan dengan analisis manfaat yang akan diperoleh, sebagaimana dikemukakan oleh Sudjana dan Rivai (dalam Rusman dkk, 2012, hlm. 62) yaitu :

a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.

b. Metode pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga


(13)

peserta didik tidak bosan, dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru harus mengajar untuk setiap jam pelajaran.

c. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para peserta didik dan memungkinkan menguasai tujuan pembelajaran lebih baik.

d. Peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.

Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah media audio visual. Dengan menggunakan media audio visual, siswa tidak hanya dapat melihat gambar, akan tetapi siswa dapat mendengarkan suatu informasi dari media tersebut. Kegiatan belajar mengajar yang menarik ini dapat memotivasi siswa untuk mengikuti pelajaran dengan antusias, sehingga materi pelajaran dapat diserap oleh siswa demi tercapainya tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran Bahasa Inggris ini salah satunya adalah untuk mengembangkan kompetensi berkomunikasi siswa. Kemampuan berkomunikasi ini, didasari oleh penguasaan kosakata. Penguasaan kosakata dinilai penting, karena kosakata merupakan modal dasar dalam berkomunikasi.

Peningkatan kosakata dapat dilakukan dengan banyak cara melalui kegiatan membaca, mendengarkan, dan menonton. Pada umumnya, dalam meningkatkan penguasaan kosakata di sekolah, guru menggunakan media pengajaran dalam pembelajarannya. Dengan menggunakan media pengajaran, maka dalam mengembangkan kemampuan bahasanya siswa akan lebih terarah dan termotivasi.

Akan tetapi, pada kenyataannya siswa masih memiliki penguasaan kosakata yang terbatas. Media yang digunakan dalam pembelajaran Bahasa Inggris dapat menjadi salah satu penyebab keterbatasan yang dimiliki siswa. Kebanyakan guru hanya menggunakan media gambar dua dimensi, bahkan buku sumber sebagai satu – satunya media dalam pembelajaran Bahasa Inggris, sehingga dalam pengembangan kosakata siswa hanya memperoleh informasi yang didapat dari guru. Guru menilai media film berbahasa Inggris sulit diberikan kepada siswa. Guru menganggap siswa akan kesulitan menyerap informasi dari film tersebut. Akan tetapi, nyatanya siswa lebih bersemangat mengikuti pelajaran apabila guru memberikan suasana baru dengan memutarkan film, karena menurut siswa, siswa


(14)

akan lebih cepat menyerap informasi dengan melihat dan mendengar informasi dalam film tersebut.

Dari sekian banyak media film yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran, film kartun merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk membantu meningkatkan penguasaan kosakata siswa. Menurut Efendi (dalam Hariani, hlm. 2) “kelebihan media film kartun sebagai media pembelajaran yaitu: film animasi dapat menimbulkan kesan yang mendalam dalam diri guru atau siswa; suara dan gerakan yang ditampilkan adalah penggambaran kenyataan, sesuai dengan materi yang disajikan”. Film kartun sebagai media mempunyai unggulan dalam suara, gambar, garis, dan simbol yang ditampilkan. Film kartun dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa, ketika berdiskusi ataupun praktek. Selain itu, gambar dan suara yang muncul pada film kartun membuat anak tidak cepat bosan, sehingga dapat merangsang anak untuk ingin tahu lebih jauh terhadap cerita yang ditayangkan pada film kartun ini, khususnya pada proses pembelajaran yang menunjang pada peningkatan kosakata siswa.

Melihat masalah yang ada, maka peneliti menggunakan film kartun berbahasa Inggris sebagai media pembelajaran, yang diharapkan dapat membantu mengembangkan kosakata bahasa Inggris siswa secara optimal. Dengan menggunakan film ini, diharapkan siswa dapat memperhatikan keberlangsungan proses pembelajaran serta memperoleh pengalaman baru yang dapat mendukung kemampuannya dalam berbahasa Inggris.

Oleh karena itu, peneliti bermaksud melakukan penelitan mengenai Pengaruh Penggunan Media Film Kartun Berbahasa Inggris terhadap Penguasaan Kosakata Siswa.

B. IDENTIFIKASI MASALAH PENELITIAN

Latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi permasalahan berikut: a. Terbatasnya penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa

b. Media pembelajaran yang kurang bervariasi c. Kurangnya motivasi siswa dalam belajar


(15)

C. RUMUSAN MASALAH PENELITIAN

Rumusan berikut merupakan masalah yang dijadikan fokus dari penelitian. Dapat dirumuskan sebagai berikut :

a. Adakah pengaruh penggunaan media film kartun terhadap penguasaan kosakata Bahasa Inggris siswa kelas V di SDN Cilingga Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya?

b. Bagaimana pengaruh penggunaan media film kartun terhadap motivasi belajar siswa kelas V di SDN Cilingga Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya?

c. Bagaimana hambatan dan solusi dalam penggunaan media film kartun di kelas V di SDN Cilingga Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya?

D. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk memperoleh gambaran mengenai ada/tidaknya pengaruh penggunaan media film kartun terhadap penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa kelas V di SDN Cilingga Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya.

2. Untuk memperoleh gambaran bagaimana pengaruh penggunaan media film kartun terhadap motivasi belajar siswa kelas V di SDN Cilingga Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya.

3. Untuk memperoleh gambaran mengenai hambatan serta solusi dalam penggunaan media film kartun di kelas V di SDN Cilingga Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya.

E. MANFAAT PENELITIAN

Peneliti berharap agar penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:


(16)

Menambah pengetahuan mengenai penggunaan media dalam pembelajaran Bahasa Inggris.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa

1) Memudahkan siswa untuk belajar Bahasa Inggris.

2) Membantu siswa untuk meningkatkan penguasaan kosakata dalam bahasa Inggris.

b. Bagi Guru

1) Menambah variasi media dalam melaksanakan pembelajaran, sehingga siswa tidak mengalami kejenuhan dalam belajar.

2) Memperoleh wawasan baru mengenai media pembelajaran lain. c. Bagi Sekolah

1) Memberikan sumbangan pikiran bagi sekolah untuk menentukan rencana pembelajaran yang efektif dalam menggunakan media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

2) Menambah wawasan tentang bagaimana cara meningkatkan penguasaan kosakata siswa.

F. STRUKTUR ORGANISASI SKRIPSI

Gambaran lebih rinci mengenai isi keseluruhan skripsi diuraikan dalam sistematika penelitian yang pembahasannya disusun sebagai berikut:

1. BAB I: Pendahuluan

Pada bab pendahuluan, peneliti menguraikan latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

2. BAB II: Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian

Pada bab ini, peneliti menguraikan teori-teori mengenai pembelajaran, media audio visual serta kosakata. Selanjutnya menguraikan kerangka berpikir dan hipotess penelitian.


(17)

3. BAB III: Metode Penelitian

Pada bab ini, peneliti menjabarkan metode penelitian, yaitu mencakup lokasi dan subjek populasi/sampel, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasinal, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

4. BAB IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bab ini, peneliti memaparkan data hasil penelitian di lapangan, pengolahan data, serta pembahasan.

5. BAB V: Simpulan dan Saran

Pada bab simpulan dan sara, peneliti menyajikan kesimpulan hasil penelitian di lapangan, serta saran dari hasil penelitian.


(18)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi yang diambil adalah SDN Cilingga Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya. Alasan peneliti memilih SDN 1 Cilingga untuk dijadikan lokasi penelitian karena belum ada yang melakukan penelitian di SDN 1 Cilingga tentang pengaruh penggunaan media film kartun terhadap penguasaan kosakata siswa padapembelajaranBahasaInggris di sekolah dasar.

2. Populasi dan Sampel Penelitian

Sugiyono (2013, hlm. 117) mengemukakan bahwa “populasi adalah wilayah generalisas yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah bagian dari jmlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari popualasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu, sampel yang diambil dari populasi harus representatif (mewakili).

Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan untuk mengambil sampel yaitu dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Teknik sampling jenuh, adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2013, hlm. 124). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Cilingga Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya. Dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Cilingga Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya.


(19)

Tabel3.1

Daftar Sampel Penelitian N

No

Siswa Kelas V SDN Cilingga

Jenis kelamin Jumlah

1

1 Laki-laki

9 2

2 Perempuan

16

Jumlah 25 siswa

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one-group pretest-posttest design.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Keterangan:

O1 : Nilai tes awal (pretest) O2 : Nilai tes akhir (posttest)

X : Perlakuaan dengan media audio visual film kartun

(Sumber: Sugiyono, (2013, hlm. 111)

Pretestdiberikan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam penguasaan kosa katabahasaInggris, kemudian diberikan perlakuan,


(20)

danterakhirdiberikan Posttest untuk mengetahui penguasaan kosa katabahasaInggris setelah diberi perlakuan. Selanjutnya hasil dari pretest dan posttest tersebut diolah dan dianalisis

C. Metode Penelitian

Sugiyono (2013, hlm. 3) mengemukakan bahwa “metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis”.

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, dan metode yang digunakan adalah metode eksperimen. ”Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu” (Sugiyono, 2013, hlm. 11).

D. Definisi Operasional 1. Variabel bebas (X)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media film kartun berbahasa Inggris. Media berasal dari kata “medius” yang artinya tengah, perantara, atau pengantar. Bovee (dalam Rusman dkk, 2012, hlm. 60) mengemukakan bahwa, media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Rusman dkk (2012, hlm. 63) mengemukakan bahwa media audio visual yaitu media yang merupakan kombinasi audio dan visual atau bisa disebut media pandang dengar. Paduan antara gambar dan suara membentuk karakter yang sama dengan objek aslinya. Contoh dari media audio visual adalah video, program televsi, film, dan program slide suara ( sound slide ). Film kartun dapat disebut juga sebagai film animasi. Film kartun adalah bentuk dari gambar animasi dua dimensi (2D). Istilah animasi berasal dari bahasa Yunani anima, yang artinya jiwa atau hidup. Kata animasi dapat juga berarti memberikan hidup sebuah objek dengan cara menggerakkan objek gambar dengan waktu tertentu sebagaimana dikemukakan oleh Sibero (dalam Herdiannada, 2010, hlm. 16).


(21)

2. Variabel terikat (Y)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah penguasaan kosakata. Harimurti Kridalaksana (dalam Herdiannada, hlm. 10) mengemukakan bahwa kosakata adalah kekayaan atau perberdaharaan kata yang dimliki oleh seseorang. Kekayaan kosakata itu berada dalam ingatannya, yang segera akan menimbulkan reaksi bila didengar atau dibaca.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes berupa pertanyaan/soal tertulis dalam bentuk uraian. Instrumen tes pada penelitian ini akan menggunakan pretest dan posttest. Pretest digunakan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa tentang penguasaan kosakata bahasa Inggris. Sedangkan posttest digunakan untuk mengetahui peningkatan penguasaan kosakata bahasa Inggris setelah diberikan treatment dengan film kartun.

Peneliti menggunakan soal penugasan secara tertulis bagi siswa. Soal pretest dan posttest yang diberikan kepada siswa yaitu sebanyak 10 soal uraian.

AdapunrumusanStandarkompetensi, kompetensidasar, dan indikatornya adalah sebagai berikut:

Standar Kompetensi

4.1 Mengeja dan menyalin kalimat sangat sederhana dalam konteks sekolah Kompetensi Dasar

4. 2 Menyalin dan menulis kalimat sangat sederhna secara tepat dan berterima dengan tanda baca yang tepat seperti : ucapan selamat, ucapan terima kasih, dan undangan.

Indikator

- Mengingat kosakata tentang aktivitas pada film kartun Dora the Explorer : Music and Dance


(22)

- Menuliskan kata tentang aktivitas pada film kartun Dora the Explorer : Music and Dance

Untuk penskoran, soal uraian dari nomor 1 sampai dengan sepuluh, masing-masing butir soal memperoleh skor 2.

Tabel 3.2

Kisi-kisi soal pretest dan posttest

SK KD Indikator No. Soal

4.1 Mengeja dan menyalin kalimat sangat sederhana dalam konteks sekolah

4. 2 Menyalin dan menulis kalimat sangat sederhna secara tepat dan berterima dengan tanda baca yang tepat seperti : ucapan

selamat,

ucapan terima kasih, dan undangan

- Mengingat kosakata tentang aktivitas pada film kartun Dora the Explorer : Music and Dance

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10

- Menuliskan kata tentang aktivitas pada film kartun Dora the Explorer : Music and Dance

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10


(23)

F. Pengembangan Instrumen Penelitian

Setelahpembuataninstrumentselesai,langkahselanjutnyaadalahpengujianinstr umentpenelitian.Pengujianinstrumentinibertujuanuntukmendapatkaninstrumen

yang valid danreliabel,

sehinggalayakdigunakandalampenelitian.“Suatualatpenilaiandikatakanmempunyai kualitas yang baikapabilaalattersebutmemilikiataumemenuhiduahal, yakniketepatannyaatauvaliditasnyadanketetapanataukeajegannyaataureliabilitasny a” (Sudjana, 2006, hlm. 12).

1. Uji Validitas InstrumenPenelitian

Uji validitas dilakukan untuk mendapatkan suatu ukuran yang menunjukan tingkat kesahihan suatu instrumen. Sebagaimana dijelaskan oleh Arikunto (2006, hlm. 168) bahwa “Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.”

Untuk menguji tingkat validitas instrumen, peneliti melakukankonsultasikepadabeberapaahli.

Pendapatbeberapaahlidianggapsebagaidasarutamauntukmelakukanujicoba instrument

penelitian.Setelahmendapatkanmasukandaribeberapaahli,kemudiandilakukanujiva liditasdenganmengujicobakan instrument tersebut diluar sampel penelitian yakni pada 20 orang siswa kelas V SDN Gunungpereng 1, Kecamatan Cihideung, KotaTasikmalaya, apabila data yang di dapat dari uji coba ini sudah sesuai dengan seharusnya, maka dapat dikatakan bahwa instrumennya sudah valid.

Kriteria pengujian validitas adalah dengan membandingkan antara t-tabel dengan (t-hitung). Kriterianya:”jika t-hitung > dari t-tabel, maka instrumen valid, sebaliknya jika t-hitung< t-tabel maka instrument tidak valid” (Sugiyono, 20013). Pada perhitungan uji validitas dilakukan dengan bantuan komputer pada program Microsoft excel.


(24)

Untuk mengetahui nilai validitas soal dapat menggunakan koefisien produk momen (rxy). Nilai rxy yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan validitas butir soal dengan menggunakan kriteria pada tabel berikut:

Tabel 3.3

Klasifikasi Validitas Butir Soal

Nilai rxy Kriteria

0,80 < rxy ≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,60 < rxy ≤ 0,80 Tinggi

0,40 < rxy ≤ 0,60 Cukup

0,20 < rxy ≤ 0,40 Rendah

0,00 < rxy ≤ 0,20 Sangat Rendah Arikunto (2006)

Berikut hasil validitas instrumen yang dilaksanakan di kelas V SDN Gunungpereng 1, Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya.

Tabel 3.4

Validitas Instrumen Soal Nomor

Soal

Nilai rxy

t-hitung

t-tabel

Keterangan

1 0,27 2,38 2,08 Valid/Rendah

2 0,60 3,89 2,08 Valid/Tinggi

3 0,57 3,73 2,08 Valid/Cukup


(25)

2. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan ketepatan(keajegan) alat pengumpul data (instrumen yang digunakan).Sebagaimana yang diungkapkan oleh Arikunto (2006, hlm. 178) bahwa “reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah baik”.

Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan SPSS.16. Pengujian reliabilitas dengan menggunakan metode Alpha Cronbach.Berikut hasil perhitungan reliabilitas dengan menggunakan uji cronbach alpha dalam program SPSS 16.0, yaitu:

Tabel 3.5 Reliability Statistics

Lanjutan tabel 3.4

5 0,32 2,61 2,08 Valid/Rendah

6 0,38 2,89 2,08 Valid/Rendah

7 0,46 3,25 2,08 Valid/Cukup

8 0,63 2,79 2,08 Valid/Tinggi

9 0,42 3,05 2,08 Valid/Cukup

10 0,47 3,27 2,08 Valid/Cukup

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items .462 10


(26)

Diketaui nilai Cronbach Alpha adalah 0,462. Menurut Sekaran (dalam Duwi Priyatno, hlm. 172), reliabilitas dari 0,06 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik. Karena nilai kurang dari 0,6 maka hasil kurang reliabel. Sedangkan jumlah item (N) adalah 10 item pertanyaan.

Tabel 3.6 Item-Total Statistics Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

SOAL1 7.3000 15.695 .026 .490

SOAL2 7.7000 13.168 .426 .354

SOAL3 7.3000 13.168 .368 .369

SOAL4 7.6000 15.832 .022 .489

SOAL5 7.3000 15.274 .079 .473

SOAL6 7.7000 14.853 .168 .442

SOAL7 7.6000 14.147 .252 .414

SOAL8 7.6000 14.989 .133 .453

SOAL9 7.3000 14.432 .189 .435

SOAL10 7.3000 14.011 .247 .414

Pada tabel hasil uji reliabilitas instrument soal, soal dinyatakan reliabel. Akan tetapi reliabilitas soal tersebut terbilang rendah, karena Cronbach’s Alpha hanya sebesar 0,462. Sesuai dengan kriteria berikut ini:


(27)

Tabel 3.7 Kriteria Reliabilitas

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,39 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

3. Tingkat Kesukaran Soal

Arikunto (2006, hlm. 214) mengemukakan bahwa “Taraf kesukaran suatu butir soal ialah perbandingan jumlah jawaban yang benar dari testee untuk suatu item dengan jumlah peserta testee”. Tingkat kesukaran menurut Rukmana (2006, hal. 99) dihitung dengan rumus:

Gambar 3. 1

Rumus Tingkat Kesukaran Keterangan:

TK : Tingkat Kesukaran

∑ : jumlah Jawaban Benar : Jumlah Siswa

Kriteria Indeks Kesukaran soal dalam Rukmana (2006, hlm. 99) adalah sebagai berikut:


(28)

Tabel 3.8 Indeks Kesukaran

Indeks Tingkat Kesukaran

0,00 - 0,30 Sukar

0,31 - 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

Berdasarkan indeks kesukaran pada tabel, dapat dijelaskan bahwa sebuah soal dikatakan sukar apabila perolehan indeks tingkat kesukarannya semakin kecil, sebaliknya sebuah soal dikatakan mudah apabila perolehan indeks tingkat kesukarannya semakin besar.

Tabel 3.9

Tingkat Kesukaran Soal

Nomor Soal Tingkat Kesukaran

Indeks Kualitas

1 1 MUDAH

2 0,6 SEDANG

3 1 MUDAH

4 0,7 SEDANG

5 1 MUDAH

6 0,6 SEDANG

7 0,7 SEDANG


(29)

Lanjutan Tabel 3.9

9 1 MUDAH

10 1 MUDAH

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah melalui tes. Tes yang dilakukan adalah tes prestasi, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu. “Tes prestasi diberikan sesudah orang yang dimaksud mempelajari hal-hal yang sesuai dengan yang akan diteskan”, sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto (dlm Wahyuningsih, 2011. Hlm 46). Tes prestasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pretest dan posttest.

1. Pemberian Pretest

Peneliti membagikan soal pretest yang berisi 10 soal uraian kepada setiap siswa. Soal ini dibagikan sebelum perlakuan diberikan. Perlakuan yang dimaksud adalah pembelajaran dengan menggunakan media audio visual film kartun. Pembagian soal ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa mengenai kosakata. Setelah siswa selesai mengerjakan soal pretest, selanjutnya diadakan perlakuan atau pembelajaran dengan menggunakan media audio visual film kartun.

2. Pelaksanaan proses pembelajaran

Pembelajaran bahasa Inggris denga menggunakan media audio visual film kartun dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan, dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Dalam pembelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan media audio visual film kartun ini, pada awalnya peneliti menjelaskan terlebih dahulu mengenai kosakata pada tema activity. Selanjutnya peneliti memberikan perlakuan, yaitu pemutaran film kartun yang berhubungan dengan tema activity. Peneliti memberikan instruksi kepada siswa untuk


(30)

menyimak dengan baik film yang sedang diputarkan. Setelah pembelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan media audio visual film kartun dilakukan, peneliti membagikan soal posttest.

3. Pemberian Posttest

Setelah dilakukan pembelajan bahasa Inggris dengan menggunakan media audio visual film kartun, penelit membagikan soal posttest kepada siswa kelas V SDN Cilingga. Pemberian soal posttest ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan pembelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan media audio visual fil kartun.

H. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 207) “Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi”. Teknik analisis statistik deskriptif ini dilakukan dengan menggunakan SPSS 17.

Adapun teknik analisis data hasil penelitian penggunaan media audio visual film kartun terhadap pengauasan kosakata bahasa Inggris siswa kelas V SDN Cilingga Kecamatan Mangkubumi, adalah sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul berdistribusi normal atau tidak. Adapun hipotesis untuk uji normalitasnya sebagai berikut :

H0 : Data tidak berdistribusi normal Ha : Data berdistribusi normal

Uji normalitas data dalam penelitian dilakukan dengan bantuan program SPSS. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov pada Test of Normality dengan menggunakan taraf signifikansi (α) sebesar 0,05.


(31)

Kriteria pengujiannya adalah jika nilai signifikansi > 0.05 maka H0 ditolak, sebaliknya jika nilai signifikansi < 0,05 maka H0 diterima.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui varian data sama atau homogen. Uji homgenitas ini berdasarkan cara One Way Anova.

Kriteria pengujiannya, yaitu jika signifikansi < 0,05, maka varian kelompok data tidak sama, sebaliknya, jika signifikansi > 0,05 , maka varian kelopok data adalah sama.

c. Uji t

Uji t dilkukan untuk mengetahui beda rata-rata antara nilai antara sebelum dan setelah diberikan treatment pengguaan media audio visual film kartun pada pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar. Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05.

a) Merumuskan hipotesis

H0 : Tidak ada perbedaan rata-rata skor antara sebelum dan setelah perlakuan Ha : Ada perbedaan rata-rata skor antara sebelum dan setelah perlakuan b) Menentukan t hitung dan signifikansi

c) Menentukan t tabel

T tabel dapat dilihat pada tabel statistik pada signifikansi 0,05 : 2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-1 = 24

d) Kriteria pengujian

− Jika t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka H0 diterima

− Jika –t hitung < -t tabel atau t hitung lebih dari t tabel, maaka H0 ditolak.

e) Membuat kesimpulan

d. Uji N Gain

Untuk keperluan analisis hasil pembelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan media film kartun terhadap penguasaan kosakata siswa, maka dilakukan perhitungan normal gain terhadap perbedaan antara nilai pre-test dan


(32)

nilai post-test yang diperoleh siswa di kelas V SDN Cilingga Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya. Rumus normal gain (Ngain) menurut Meltzer (2002) sebagai berikut.


(33)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A.Simpulan

Setelah melaksanakan peneltian mengenai pengaruh penggunaan media film kartun terhadap penguasaan kosakata siswa kelas V di SDN Cilingga Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Data hasil pretest mengenai penguasaan kosakata siswa kelas V pada pembelajaran bahasa Inggris di SDN Cilingga Kecamatan Mangkubumi Kabupaten Tasikmalaya diperoleh nilai dengan rata-rata (mean) sebesar 8,32, nilai tertinggi (maximum) sebesar 14, dan nilai terendah (minimum) sebesar 4.Data hasil posttest mengenai penguasaan kosakata siswa kelas V pada pembelajaran bahasa Inggris di SDN Cilingga Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya diperoleh nilai dengan rata-rata (mean) sebesar 12, nilai tertinggi (maximum) sebesar 18, dan nilai terendah (minimum) sebesar 4.Setelah melakukan uji normalitas diperoleh hasil bahwa data berdistribusi normal. Selanjutnya dilakukan uji homogenitas , hasilnya varian kelompok data (pretest dan posttest) adalah sama atau homogen. Sedangkan pada uji t hasilnya adalah ada perbedaan rata-rata skor antara sebelum dan setelah perlakuan.Pada uji N Gaindiketahui rata-rata hasil pretest seluruh siswa kelas V yang berjumlah 25 orang adalah 8,33 dan rata-rata hasil posttest adalah 11,91 dengan rata-rata peningkatan 3,58. Terdapat perbedaan rata-rata antara skor pretest dan posttest, dengan demikian ada pengaruh penggunaan media fim kartun terhadap penguasaan kosakata siswa.

2. Dengan menggunakan media film kartun, siswa lebih termotivasi untuk belajar Bahasa Inggris dibandingkan dengan tidak menggunakan media film kartun. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan hasil belajar siswa, setelah menggunakan media film kartun, yaitu terdapat peningkatan rata-rata nilai, dibandingkan dengan sebelum menggunakan media film kartun.


(34)

3. Berikut hambatan serta solusi selama penggunaan media film kartun dalam pembelajaran bahasa Inggris di kelas V SDN Cilingga:

a. Sulitnya mendapatkan film yang sesuai dengan tema pembelaran bahasa Inggris

Dalam persiapan pelaksanaan penelitian, peneliti tentunya harus mencari bahan yang sesuai dengan pembelajaran bahasa Inggris kelas V sesuai dengan silabus pendidikan. Tema pembelajaran bahasa Inggris yang dipilih peneliti adalah tema aktivitas. Tentu saja dalam penggunaan media harus berkenaan dengan tema. Berdasarkan tema tersebut, peneliti mencari film kartun yang dapa digunakan dalam penelitian. Pencarian ini meliputi pencarian melalui internet dan toko kaset yang ada di daerah tempat tinggal peneliti. Selama 3 hari, peneliti mencari dan menentukan film kartun yang layak dan sesuai digunakan sebagai media dalam pembelajaran bahasa Inggris. Pencarian serta pemiliha film kartun yang layak dan sesuai kriteria untuk dijadikan media dalam pembelajaran bahasa Inggris tidaklah mudah. Bagi peneliti, hal ini merupakan hambatan yang peneliti alami selama persiapan penelitian. Solusinya adalah, dalam pencarian film kartun melalui internet, masukkan keywordtema yang telah dipilih untuk pembelajaran, misalnya dalam penelitian ini peneliti memilih tema aktivitas, keyword yang digunakan adalah ‘film kartun tentang aktivitas’, ‘film kartun pendidikan tentang aktivitas’, ‘film kartun bahasa Inggris pada tema aktivitas’. Selain itu, dalam pemilihan film kartun tersebut mintalah pendapat oranglain yang dapat memberikan penilaian terhadap layak/tidaknya film ini digunakan sebagai media pembelajaran.

b. Terbatasnya perangkat Informasi Teknologi (IT) di SDN Cilingga


(35)

Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti membutuhkan infocus dan speaker sebagai penunjang pemutaran film kartun di kelas. SDN Cilingga memiliki 2 buah infocus beserta layar proyektornya. Namun untuk speaker dan laptop/komputer tidak tidak disediakan. Solusinya adalah, peneliti harus mempersiapkan perangkat lain selain infocus yaitu speaker dan laptop.

c. Alokasi waktu pembelajaran bahasa Inggris

Alokasi waktu yang diberikan SDN Cilingga adalah 2 x 35 menit, berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan. Sedangkan untuk durasi film kartun adalah 14 menit 2 detik. Untuk pemutaran film sebanyak 3 kali, waktu yang dibutuhkan adalah 36 menit 6 detik. Waktu yang tersisa untuk membukaan pelajaran, penjelasan materi, pretest, posttest, menyimpulkan materi pembelajaran, dan menutup pelajaran hanya 33 menit 4 detik. Bagi peneliti, sisa waktu tersebut tidaklah cukup. Solusinya adalah film hanya diputarkan sebanyak 2 kali, serta dalam penjelasan materi peneliti menggunakan metode ceramah, sehingga tidak terjadi kegiatan tanya jawab.

B.Saran

Berdasarkan simpulan hasil penelitian pengaruh penggunan media film kartun terhadap penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa kelas V SDN Cilingga Kecaatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi guru

Penguasaan kosakata siswa dipandang perlu karena kosakata merupakan modal dasar dalam berbahasa. Dalam pembelajaran bahasa Inggris, kesulitan siswa dalam menguasai kosakata dapat diakibatkan oleh kurangnya motivasi serta kurangnya media yang menarik perhatian siswa untuk belajar. Peneliti menyarankan agar guru dapat lebih kreatif


(36)

memilih media pembelajaran.Dalam hal ini, penggunaan media film kartun dalam pembelajaran bahasa Inggris dapat memberikan motivasi bagi siswa untuk tertarik belajar serta membeikan pengaruh baik dalam penguasaan kosakata bahasa Inggris. Penggunaan media film kartun dalam pembelajaran bahasa Inggris agar siswa mendapatkan suasana baru dan tidak merasa jenuh. Penggunaan media film kartun ini tidak harus diberikan pada setiap petemuan, misalnya guru menggunakan media film kartun dalam pembelajran bahasa Inggris 3 kali dalam 1 semester.

2. Bagi calon peneliti

Bagi calon peneliti yang akan melakukan penelitian, penggunaan media pembelajaran dapat menjadi pilihan dalam melakukan. Semoga penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi.

3. Bagi Sekolah Dasar

Bagi Sekolah Dasar, sarana penunjang media hendaknya dilengkapi, misalnya speaker, kabel rol, dan laptop. Hal ini bertujuan agar pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris yang menggunakan media film kartun dapat berjalan sesuai rencana.


(37)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Badan Standar Nasional Pendidikan (2006) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Berk, L. E. (2006) Child Development (Seventh Edition). USA: Pearson International Edition.

Depdikbud. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Hariani, Sri. (tanpa tahun) Penggunaan Media Film Kartun untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita di Sekolah Dasar. Hlm 1-2.

Herdiannada, Dea. (2010). Pemanfaatan Audio Visual (Film Kartun) Sebagai Media Bantu Siswa dalam Penguasaan Kosakata Bahasa Mandarin di SMA Negeri 4 Surakarta. Laporan Akhir (D3), Jurusan Diploma III Bahasa China, Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Hikmayana, D. (2013) Meningkatkan Kosakata dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Melalui Permainan Ular Tangga, 1(1), hlm. 40.

Maswins (2011) Pengertian Belajar dan Pembelajaran. Artikel. Tersedia Online:

http://www.maswins.com/2011/04/pengertian-belajar-dan-pembelajaran.html.

Nurhayati, C. (2012) Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Melakukan Percakapan Sederhana Melalui Media Film Kartun di Sekolah Dasar (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas 1 SDN Cipanyarang Kabupaten Tasikmalaya). Skripsi, Program S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPI Kampus Tasikmalaya. Priyatno, D. (2009) 5 Jam Olah Data dengan SPSS 17. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET

Rahmawati, Y. (2013). Analisis Kuantitas dan Kualitas Kosakata Siswa pada Tema Classroom (Studi Deskriptif pada Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas V SDN Citapen Kota Tasikmalaya). Skripsi, Program S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPI Kampus Tasikmalaya.

Rohani, Ahmad. (1997). Media Intruksional Edukatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta Rusman. (2010) Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Rusman., Kurniawan, D., dan Riyana, C. (2012) Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers.


(38)

Slameto. (2010) Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sudjana, N. dan Rivai, A. (2005). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. (2013) Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Wahyuningsih, RA. (2011) Efektifitas Penggunaan Media Audio Visual dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Bahasa Prancis pada Siswa Kelas X MAN 1 Yogyakarta. Skripsi, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta. Winataputra US dan Rosita T. (1994) BELAJAR DAN PEMBELAJARAN. Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud.


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Setelah melaksanakan peneltian mengenai pengaruh penggunaan media film kartun terhadap penguasaan kosakata siswa kelas V di SDN Cilingga Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Data hasil pretest mengenai penguasaan kosakata siswa kelas V pada pembelajaran bahasa Inggris di SDN Cilingga Kecamatan Mangkubumi Kabupaten Tasikmalaya diperoleh nilai dengan rata-rata (mean) sebesar 8,32, nilai tertinggi (maximum) sebesar 14, dan nilai terendah (minimum) sebesar 4.Data hasil posttest mengenai penguasaan kosakata siswa kelas V pada pembelajaran bahasa Inggris di SDN Cilingga Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya diperoleh nilai dengan rata-rata (mean) sebesar 12, nilai tertinggi (maximum) sebesar 18, dan nilai terendah (minimum) sebesar 4.Setelah melakukan uji normalitas diperoleh hasil bahwa data berdistribusi normal. Selanjutnya dilakukan uji homogenitas , hasilnya varian kelompok data (pretest dan posttest) adalah sama atau homogen. Sedangkan pada uji t hasilnya adalah ada perbedaan rata-rata skor antara sebelum dan setelah perlakuan.Pada uji N Gaindiketahui rata-rata hasil pretest seluruh siswa kelas V yang berjumlah 25 orang adalah 8,33 dan rata-rata hasil posttest adalah 11,91 dengan rata-rata peningkatan 3,58. Terdapat perbedaan rata-rata antara skor pretest dan posttest, dengan demikian ada pengaruh penggunaan media fim kartun terhadap penguasaan kosakata siswa.

2. Dengan menggunakan media film kartun, siswa lebih termotivasi untuk belajar Bahasa Inggris dibandingkan dengan tidak menggunakan media film kartun. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan hasil belajar siswa, setelah menggunakan media film kartun, yaitu terdapat peningkatan rata-rata nilai, dibandingkan dengan sebelum menggunakan media film kartun.


(2)

3. Berikut hambatan serta solusi selama penggunaan media film kartun dalam pembelajaran bahasa Inggris di kelas V SDN Cilingga:

a. Sulitnya mendapatkan film yang sesuai dengan tema pembelaran bahasa Inggris

Dalam persiapan pelaksanaan penelitian, peneliti tentunya harus mencari bahan yang sesuai dengan pembelajaran bahasa Inggris kelas V sesuai dengan silabus pendidikan. Tema pembelajaran bahasa Inggris yang dipilih peneliti adalah tema aktivitas. Tentu saja dalam penggunaan media harus berkenaan dengan tema. Berdasarkan tema tersebut, peneliti mencari film kartun yang dapa digunakan dalam penelitian. Pencarian ini meliputi pencarian melalui internet dan toko kaset yang ada di daerah tempat tinggal peneliti. Selama 3 hari, peneliti mencari dan menentukan film kartun yang layak dan sesuai digunakan sebagai media dalam pembelajaran bahasa Inggris. Pencarian serta pemiliha film kartun yang layak dan sesuai kriteria untuk dijadikan media dalam pembelajaran bahasa Inggris tidaklah mudah. Bagi peneliti, hal ini merupakan hambatan yang peneliti alami selama persiapan penelitian. Solusinya adalah, dalam pencarian film kartun melalui internet, masukkan keywordtema yang telah dipilih untuk pembelajaran, misalnya dalam penelitian ini peneliti memilih tema aktivitas, keyword yang digunakan adalah ‘film kartun tentang aktivitas’, ‘film kartun pendidikan tentang aktivitas’, ‘film kartun bahasa Inggris pada tema aktivitas’. Selain itu, dalam pemilihan film kartun tersebut mintalah pendapat oranglain yang dapat memberikan penilaian terhadap layak/tidaknya film ini digunakan sebagai media pembelajaran.

b. Terbatasnya perangkat Informasi Teknologi (IT) di SDN Cilingga


(3)

Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti membutuhkan infocus dan speaker sebagai penunjang pemutaran film kartun di kelas. SDN Cilingga memiliki 2 buah infocus beserta layar proyektornya. Namun untuk speaker dan laptop/komputer tidak tidak disediakan. Solusinya adalah, peneliti harus mempersiapkan perangkat lain selain infocus yaitu speaker dan laptop.

c. Alokasi waktu pembelajaran bahasa Inggris

Alokasi waktu yang diberikan SDN Cilingga adalah 2 x 35 menit, berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan. Sedangkan untuk durasi film kartun adalah 14 menit 2 detik. Untuk pemutaran film sebanyak 3 kali, waktu yang dibutuhkan adalah 36 menit 6 detik. Waktu yang tersisa untuk membukaan pelajaran, penjelasan materi, pretest, posttest, menyimpulkan materi pembelajaran, dan menutup pelajaran hanya 33 menit 4 detik. Bagi peneliti, sisa waktu tersebut tidaklah cukup. Solusinya adalah film hanya diputarkan sebanyak 2 kali, serta dalam penjelasan materi peneliti menggunakan metode ceramah, sehingga tidak terjadi kegiatan tanya jawab.

B. Saran

Berdasarkan simpulan hasil penelitian pengaruh penggunan media film kartun terhadap penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa kelas V SDN Cilingga Kecaatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi guru

Penguasaan kosakata siswa dipandang perlu karena kosakata merupakan modal dasar dalam berbahasa. Dalam pembelajaran bahasa Inggris, kesulitan siswa dalam menguasai kosakata dapat diakibatkan oleh kurangnya motivasi serta kurangnya media yang menarik perhatian siswa untuk belajar. Peneliti menyarankan agar guru dapat lebih kreatif


(4)

memilih media pembelajaran.Dalam hal ini, penggunaan media film kartun dalam pembelajaran bahasa Inggris dapat memberikan motivasi bagi siswa untuk tertarik belajar serta membeikan pengaruh baik dalam penguasaan kosakata bahasa Inggris. Penggunaan media film kartun dalam pembelajaran bahasa Inggris agar siswa mendapatkan suasana baru dan tidak merasa jenuh. Penggunaan media film kartun ini tidak harus diberikan pada setiap petemuan, misalnya guru menggunakan media film kartun dalam pembelajran bahasa Inggris 3 kali dalam 1 semester.

2. Bagi calon peneliti

Bagi calon peneliti yang akan melakukan penelitian, penggunaan media pembelajaran dapat menjadi pilihan dalam melakukan. Semoga penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi.

3. Bagi Sekolah Dasar

Bagi Sekolah Dasar, sarana penunjang media hendaknya dilengkapi, misalnya speaker, kabel rol, dan laptop. Hal ini bertujuan agar pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris yang menggunakan media film kartun dapat berjalan sesuai rencana.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Badan Standar Nasional Pendidikan (2006) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Berk, L. E. (2006) Child Development (Seventh Edition). USA: Pearson International Edition.

Depdikbud. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Hariani, Sri. (tanpa tahun) Penggunaan Media Film Kartun untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita di Sekolah Dasar. Hlm 1-2.

Herdiannada, Dea. (2010). Pemanfaatan Audio Visual (Film Kartun) Sebagai Media Bantu Siswa dalam Penguasaan Kosakata Bahasa Mandarin di SMA Negeri 4 Surakarta. Laporan Akhir (D3), Jurusan Diploma III Bahasa China, Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Hikmayana, D. (2013) Meningkatkan Kosakata dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Melalui Permainan Ular Tangga, 1(1), hlm. 40.

Maswins (2011) Pengertian Belajar dan Pembelajaran. Artikel. Tersedia Online: http://www.maswins.com/2011/04/pengertian-belajar-dan-pembelajaran.html. Nurhayati, C. (2012) Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Melakukan Percakapan Sederhana Melalui Media Film Kartun di Sekolah Dasar (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas 1 SDN Cipanyarang Kabupaten Tasikmalaya). Skripsi, Program S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPI Kampus Tasikmalaya. Priyatno, D. (2009) 5 Jam Olah Data dengan SPSS 17. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET

Rahmawati, Y. (2013). Analisis Kuantitas dan Kualitas Kosakata Siswa pada Tema Classroom (Studi Deskriptif pada Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas V SDN Citapen Kota Tasikmalaya). Skripsi, Program S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPI Kampus Tasikmalaya.

Rohani, Ahmad. (1997). Media Intruksional Edukatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta Rusman. (2010) Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Rusman., Kurniawan, D., dan Riyana, C. (2012) Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers.


(6)

Slameto. (2010) Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sudjana, N. dan Rivai, A. (2005). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. (2013) Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Wahyuningsih, RA. (2011) Efektifitas Penggunaan Media Audio Visual dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Bahasa Prancis pada Siswa Kelas X MAN 1 Yogyakarta. Skripsi, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta. Winataputra US dan Rosita T. (1994) BELAJAR DAN PEMBELAJARAN. Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA MENULISKAN KATA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD (Penelitian Pre-Eksperimen pada Pembelajaran Bahasa Inggris di Kelas III SDN Cieunteung 3 Kota Tasikmalaya).

0 6 45

PENGARUH BRAIN BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR (Penelitian kuasi eksperimen di kelas V SDN Cieunteung 2 Kota Tasikmalaya).

0 6 40

PENGARUH PENGGUNAAN JOURNAL WRITING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR (Penelitian Kuasi-Eksperimen pada Siswa Kelas V SD Negeri Indihiang Kota Tasikmalaya).

1 2 39

PENGGUNAAN MEDIA PICTURE STORY BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA MENULISKAN KATA ( Penelitian Pre-Eksperimen pada Pembelajaran Bahasa Inggris di Kelas IVB SDN Sukarame Kota Tasikmalaya).

0 1 39

PENGARUH PENGGUNAAN METODE TASK BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PENGUASAAN VOCABULARY SISWA DI SEKOLAH DASAR (Penelitian Quasi-Eksperimen pada Pembelajaran bahasa Inggris di Kelas IV SDN Gunungpereng 1 dan SDN Gunungpereng 4 Kota Tasikmalaya).

0 1 81

PENGGUNAAN METODE TPR-B BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA MENULISKAN KATA SEDERHANA BAHASA INGGRIS (Penelitian Pre-Eksperimen pada Pembelajaran Bahasa Inggris di Kelas IIIB SDN Nagarawangi 3 Kota Tasikmalaya).

2 27 42

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS : Penelitian Pre Eksperimen di Kelas IV SDN Sukamulih Kecamatan Kadipaten KabupatenTasikmalaya.

24 87 59

PENGARUH BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS DI TAMAN KANAK-KANAK : Penelitian Pre Eksperimen di TK SuperKids Pre-School Kecamatan Margacinta Kelurahan Sekejati Kota Bandung Tahun Ajaran 2012-2013.

0 4 39

PENGARUH PENGGUNAAN METODE TALKING STICK TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI GEDONGKIWO KECAMATAN MANTRIJERON KOTA YOGYAKARTA.

2 15 191

PENGARUH METODE CROSSWORD PUZZLE BERBASIS MEDIA REALIA TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR DI GUGUS II KECAMATAN JEREBUU

0 13 9