PENGARUH PENGGUNAAN METODE TASK BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PENGUASAAN VOCABULARY SISWA DI SEKOLAH DASAR (Penelitian Quasi-Eksperimen pada Pembelajaran bahasa Inggris di Kelas IV SDN Gunungpereng 1 dan SDN Gunungpereng 4 Kota Tasikmalaya).

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN METODE TASK BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PENGUASAAN VOCABULARY SISWA

DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Quasi-Eksperimen pada Pembelajaran bahasa Inggris di Kelas IV SDN Gunungpereng 1 dan SDN Gunungpereng 4 Kota Tasikmalaya)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh Karina Sari NIM 1004174

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA 2014


(2)

PENGARUH PENGGUNAAN METODE TASK BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PENGUASAAN VOCABULARY SISWA

DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Quasi-Eksperimen pada Pembelajaran bahasa Inggris di Kelas IV SDN Gunungpereng 1 dan SDN Gunungpereng 4 Kota Tasikmalaya)

Oleh Karina Sari

Sebuah skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Karina Sari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

Lembar Pengesahan Skripsi

KARINA SARI

PENGARUH PENGGUNAAN METODE TASK BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PENGUASAAN VOCABULARY SISWA

DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Quasi Eksperimen pada Pembelajaran Bahasa Inggris di Kelas IV SDN Gunungpereng 1 dan SDN Gunungpereng 4 Kota Tasikmalaya)

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Drs.H. Didi Sutardi D,M.A. NIP. 195002121975011001

Pembimbing II

Drs. H. Sumardi, M.Pd NIP. 195707191984031001

Mengetahui

Ketua Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Drs. Rustono W.S, M.Pd. NIP. 195206281981031001


(4)

ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN METODE TASK BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PENGUASAAN VOCABULARY SISWA

DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Quasi Eksperimen pada Pembelajaran Bahasa Inggris di Kelas IV SDN Gunungpereng 1 dan SDN Gunungpereng 4 Kota Tasikmalaya)

Penelitian ini membahas tentang penggunaan metode Task Based Learning pada pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar. Kenyataan di lapangan menggambarkan kemampuan penguasaan vocabulary siswa masih kurang. Hal tersebut menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran bahasa Inggris belum tercapai. Agar suatu proses belajar mengajar dapat mencapai tujuan pembelajaran maka diperlukan suatu metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Metode Task Based Learning menciptakan proses belajar mengajar yang lebih mengutamakan pada kegiatan siswa. Penggunaan metode Task Based Learning berpeluang digunakan melalui penelitian quasi eksperimen yang dilaksanakan di kelas IV SDN Gunungpereng 1 Cihideung Kota Tasikmalaya.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan proses belajar mengajar yang lebih mengutamakan pada kegiatan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan memberikan pengaruh yang positif terhadap kemampuan penguasaan vocabulary siswa di kelas IV SDN Gunungpereng 1 Cihideung Kota Tasikmalaya melalui penggunaan metode Task Based Learning.

Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi

eksperimen) jenis non equivalent control group. Hal ini didasarkan karena tidak

semua variabel yang muncul dalam kondisi eksperimen dapat diatur dan dikontrol secara ketat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Gunungpereng 1 Cihideung Kota Tasikmalaya sebanyak 25 orang siswa.

Berdasarkan hasil perhitungan Independent Sample T-Test menunjukan bahwa terdapat perbedaan rata-rata nilai post-test dan N-Gain antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Bahasa Inggris dengan menggunakan metode Task Based Learning berpengaruh lebih baik dari pada menggunakan metode konvensional, hal itu berarti menjadi jawaban untuk hipotesis penelitian.. Jadi, metode Task Based Learning berpengaruh terhadap penguasaan vocabulary siswa di sekolah dasar.


(5)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF USING TASK BASED LEARNING METHOD TOWARD STUDENT’S VOCABULARY MASTERY IN ELEMENTARY

SCHOOL

(Quasi-Experimental Research in English Learning at IV Grade SDN Gunungpereng 1 and SDN Gunungpereng 4 Kota Tasikmalaya)

This research discusses the influence of Task Based Learning method in learning English in elementary school. Based on pra-reseach the ability of the students vocabulary mastery still lacking. This fact shows that the purpose of English learning has not been reached. In order for a learning process to achieve the learning objectives, we need a method of learning that appropriate that needs by the students. Method of task based learning creates a learning process that puts more emphasis to student activities. Using method of task based learning is likely to be used through a quasi-experimental study conducted in the fourth grade SDN Gunungpereng 1 Cihideung Tasikmalaya. This research was conducted with the aim of creating a learning process that prioritizes the activities of students actively in the learning process so that learning becomes more meaningful and provide a positive influence on the ability to vocabulary mastery in fourth grade students of SDN Gunungpereng 1 Cihideung Tasikmalaya through task based learning method. Research method that used is a quasi-experiment (quasi-experimental) type of non-equivalent control group. It is based because not all of the variables that appear in the experimental conditions can be set and strictly controlled. The approach used in this study is a quantitative approach. Sources of the data in this study were fourth grade 25 students at SDN 1 Cihideung Gunungpereng Tasikmalaya. Based on the results of the calculation of the Independent Sample T-Test showed that there are differences in the average value of the post-test and N-gain between the experimental class and control class so that it can be concluded that learning English by using the Task Based Learning effect is better than using the conventional method , it was meant to be the answer to the research hypothesis. Using task Based Learning method is affect toward stuent’s vocabulary mastery at the elementary school.


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 3

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka ... 7

1. Penggunaan Metode Task Based Learning ... 7

2. Pembelajaran Bahasa Inggris Sekolah Dasar ... 10

3. Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar ... 12

4. Pembelajaran Vocabulary ... 13

B. Kerangka Pemikiran ... 14

C. Hipotesis Penelitian ... 15

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 17

B. Desain Penelitian ... 17

C. Metode Penelitian ... 20


(7)

E. Instrumen Penelitian ... 22

F. Proses Pengembangan Instrumen Penelitian ... 23

G. Teknik Pengumpulan Data ... 29

H. Analisis Data ... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 32

B. Pembahasan ... 53

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 55

B. Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 58


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Validitas Instrumen Soal ... 25

Tabel 3.2 Reliability Statistics ... 26

Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas ... 26

Tabel 3.4 Interpretasi Indeks Kesukaran ... 27

Tabel 3.5 Tingkat Kesukaran Soal ... 28

Tabel 3.6 Interval Kategori ... 30

Tabel 4.1 Rambu-rambu Interval Kategori Ketepatan Siswa Menuliskan Kata ... 33

Tabel 4.2 Interval Kategori Pre-test dan Post-test Ketepatan Siswa Menuliskan Kata Animals ... 35

Tabel 4.3 Rekapitulasi Nilai Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 36

Tabel 4.4 Data Statistik Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.. 37

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 39

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 39

Tabel 4.7 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-rata Nilai Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 41

Tabel 4.8 Rekapitulasi Nilai Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 42

Tabel 4.9 Data Statistik Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.. 43

Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Post-test Kelas Eksperimen dan KelasKontrol ... 45

Tabel 4.11 Hasil Uji Homogenitas Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 46

Tabel 4.12 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-rata Nilai Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 47


(9)

Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Uji N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 48 Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

... 50 Tabel 4.15 Hasil Uji Homogenitas N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol ... 51 Tabel 4.16 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-rata Nilai Pre-test Kelas


(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 15

Gambar 3.1 Desain Penelitian ... 18

Gambar 3.2 Alur Penelitian ... 19

Gambar 3.3 Variabel Penelitian ... 21


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Perangkat Pembelajaran ... 61

Lampiran 1.1 Data Siswa SDN Gunungpereng 1 ... 62

Lampiran 1.2 Data Siswa SDN Gunungpereng 4 ... 63

Lampiran 1.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ... 64

Lampiran 1.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ... 71

Lampiran 2 Instrumen Penelitian ... 78

Lampiran 2.1 Instrumen Soal ... 79

Lampiran 3 Hasil Uji Instrumen ... 80

Lampiran 3.1 Hasil Uji Validitas ... 81

Lampiran 3.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 82

Lampiran 3.3 Hasil Uji Tingkat Kesukaran ... 83

Lampiran 4 Hasil Penelitian ... 84

Lampiran 4.1 Rekapitulasi Nilai Pre-test Kelas Eksperimen & Kontrol ... 85

Lampiran 4.2 Rekapitulasi Nilai Post-test Kelas Eksperimen & Kontrol ... 86

Lampiran 4.3 Hasil Uji Normalitas Pre-test Kelas Eksperimen & Kontrol ... 87

Lampiran 4.4 Hasil Uji Homogenitas Pre-test Kelas Eksperimen & Kontrol ... 88

Lampiran 4.5 Hasil Uji Beda Rata-rata Pre-test Kelas Eksperimen & Kontrol ... 89

Lampiran 4.6 Hasil Uji Normalitas Post-test Kelas Eksperimen & Kontrol ... 90

Lampiran 4.7 Hasil Uji Homogenitas Post-test Kelas Eksperimen & Kontrol ... 91


(12)

Lampiran 4.8 Hasil Uji Beda Rata-rata Post-test Kelas

Eksperimen & Kontrol ... 92

Lampiran 4.9 Hasil Uji N-Gain Kelas Eksperimen & Kontrol ... 93

Lampiran 4.10 Hasil Uji Normalitas N-Gain Kelas Eksperimen & Kontrol ... 94

Lampiran 4.11 Hasil Uji Homogenitas N-Gain Kelas Eksperimen & Kontrol ... 95

Lampiran 4.12 Hasil Uji Beda Rata-rata N-Gain Kelas Eksperimen & Kontrol ... 96

Lampiran 5 Hasil Dokumentasi ... 97

Lampiran 5.1 Profil Sekolah SDN Gunungpereng 1 ... 98

Lampiran 5.2 Profil Sekolah SDN Gunungpereng 4 ... 99

Lampiran 5.3 Surat Keputusan Direktur UPI Kampus Tasikmalaya ... 100

Lampiran 5.4 Surat Permohonan Izin Penelitian dari UPI Kampus Tasikmalaya ... 101

Lampiran 5.5 Surat Izin Penelitian dari Kesatuan Bangsa dan Politik ... 102

Lampiran 5.6 Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya ... 103

Lampiran 5.7 Surat Izin Penelitian dari UPTD Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya ... 104

Lampiran 5.8 Surat Keterangan melaksanakan Penelitian di SDN Gunungpereng 1 ... 105

Lampiran 5.9 Surat Keterangan melaksanakan Penelitian di SDN Gunungpereng 4 ... 106

Lampiran 5.10 Hasil Pre-test Kelas Eksperimen ... 107

Lampiran 5.11 Hasil Pre-test Kelas Kontrol ... 108

Lampiran 5.12 Hasil Post-test Kelas Eksperimen ... 109

Lampiran 5.13 Hasil Post-test Kelas Eksperimen ... 110


(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Dunia pendidikan adalah ajang untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Peningkatan mutu pendidikan dilakukan dengan cara pemberian pengetahuan atau yang disebut dengan pengajaran. Pengajaran sebagai pengetahuan yang diperoleh anak pertama kali yakni dengan memahami apa yang dilakukan orang tuanya baik gerak tubuh maupun bahasa yang diucapkan. Anak akan berinteraksi dan berkomunikasi secara langsung dengan lingkungannya memahami diri sendiri dan orang lain melalui pengamatan, penglihatan, pendengaran, maupun pengalamannya sendiri, salah satunya melalui bahasa. Seperti yang dijelaskan oleh Santrock (1995:176) yang mengatakan bahwa “Penguasaan bahasa anak didapat dari berbagai konteks sosial yang luas serta menguasai bahasa ibu mereka tanpa diajarkan secara khusus dan dalam beberapa kasus tanpa penguatan yang jelas”.

Santrock (1995) juga berpendapat bahwa “bahasa adalah suatu sistem simbol yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain”. Dalam pembelajaran bahasa anak, di Indonesia pengajarannya termasuk dalam kurikulum pembelajaran di Sekolah Dasar. Kurikulum pembelajaran bahasa terdiri dari pelajaran bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran dasar dan mata pelajaran muatan lokal untuk pelajaran bahasa Inggris atau bahasa daerah. Untuk pelajaran bahasa Indonesia dan bahasa daerah sangat mudah dipahami oleh siswa Sekolah Dasar karena selalu menggunakannya dalam lingkungan sosialnya serta faktor

mother tongue (tuturan asli) yang sangat akrab untuk anak. Tetapi bahasa Inggris

sebagai pelajaran muatan lokal harus diajarkan secara efisien karena siswa Sekolah Dasar merupakan pemula.

Pendidikan dengan pembelajaran Bahasa Inggris yang dipelajari di sekolah memiliki peranan yang strategis karena pendidikan di Sekolah Dasar merupakan pondasi awal untuk menentukan keberhasilan pendidikan maka mutu belajar dan mengajar harus ditingkatkan. Seperti yang dikemukakan oleh Michael Breen’s


(14)

(1987: 23) bahwa “Any structured language learning endeavor which has

particular objective, appropriate, content, a specified working procedure, and a range of outcomes for those who undertake the task”. Berdasarkan pendapat

Michael Breen’s (1987: 23) bahwa setiap usaha pembelajaran bahasa terstruktur yang memiliki tujuan tertentu, konten yang sesuai, prosedur kerja yang ditetapkan, dan berbagai hasil bagi mereka yang melaksanakan tugasnya. Hal ini menunjukkan bahasa yang terstruktur dengan baik dan berbagai aspek yang disebutkan dalam teori tersebut adalah untuk keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan.

Bahasa Inggris memiliki peranan penting dalam upaya untuk berkomunikasi dan sebagai penjembatan dengan dunia luar. Keahlian atau keterampilan berbahasa seperti berbicara, mendengar, menyimak, menulis, dan membaca hanya dapat dicapai dengan penguasaan kosakata yang memadai. Karena hakekat bahasa itu sendiri adalah kosakata.

Untuk memperoleh informasi awal kemampuan penguasaan vocabulary siswa, peneliti melakukan studi pendahuluan pada tanggal 28 Januari 2014 di kelas IV SDN Sukanagara 1 yang dijadikan tempat studi pendahuluan. Kenyataan di lapangan menggambarkan bahwa pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar belum maksimal. Ketika siswa diminta untuk menuliskan 10 kata tentang

animals, rata-rata siswa hanya mampu menuliskan 4 kata animals dengan

penulisan yang tepat. Hal tersebut menunjukan bahwa kemampuan penguasaan

vocabulary siswa masih kurang. Setelah peneliti analisis, faktor yang

menyebabkan penguasaan vocabulary siswa kurang adalah pembelajaran bahasa Inggris yang belum maksimal. Guru cenderung tidak membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam pengajaran bahasa Inggris, sehingga pembelajaran pun menjadi belum maksimal. Pembelajaran pun dilaksanakan dengan konvensional, tanpa adanya metode khusus dalam mengajarkan bahasa Inggris.

Belum maksimalnya pembelajaran bahasa Inggris dan kurangnya kemampuan penguasaan vocabulary siswa menunjukan bahwa tujuan pembelajaran bahasa Inggris belum tercapai. Agar suatu proses belajar mengajar


(15)

dapat mencapai tujuan pembelajaran dalam hal ini yaitu siswa dapat menguasai kosakata (vocabulary) maka diperlukan suatu kegiatan pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Suatu pembelajaran yang bermakna bagi siswa yaitu pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar. Untuk itu diperlukan suatu metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

Metode yang sesuai untuk menciptakan proses belajar mengajar yang lebih mengutamakan pada kegiatan siswa yaitu metode Task Based Learning (TBL). “Tasks hold a central place both in current second language acquisition research

and in language pedagogy” (Ellis, 2003). Menurut pernyataan Ellis tugas

memegang titik utamanya dalam penelitian dan pemerolehan bahasa kedua dan dalam pedagogi bahasa. Menurut Kyle Mawer(2014) “Task Based Learning (TBL)

is a method of language teaching which aims to increase the ability of the learner to communicate (more effectively and accurately) in the target language”. Dari

pernyataan tersebut TBL berarti metode pengajaran bahasa yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi (lebih efektif dan akurat) dalam bahasa target (bahasa Inggris).

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di kelas IV SDN Gunungpereng 1 Kota Tasikmalaya dengan judul penelitian “Pengaruh Penggunaan Metode Task Based Learning terhadap Kemampuan Penguasaan Vocabulary Siswa di Sekolah Dasar”.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan yaitu kemampuan penguasaan vocabulary siswa masih kurang yang diakibatkan dari pembelajaran bahasa Inggris yang belum maksimal. Metode Task Based Learning menciptakan proses belajar mengajar yang lebih mengutamakan pada kegiatan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Sehingga akan memberikan pengaruh yang positif terhadap kemampuan penguasaan vocabulary siswa di Sekolah Dasar khususnya dalam menuliskan kata animals.


(16)

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berikut merupakan rumusan masalah secara khusus yang dijadikan fokus dari penelitian:

1. Bagaimana kemampuan penguasaanvocabulary siswa kelas IV SDN Gunungpereng 1 sebelum menggunakan metode Task Based Learning dankemampuan penguasaanvocabulary siswa kelas IV SDN Gunungpereng 4sebelum menggunakan metode konvensional?

2. Bagaimana kemampuan penguasaan vocabulary siswa kelas IV SDN Gunungpereng 1 setelah menggunakan metode Task Based Learningdan kemampuan penguasaanvocabulary siswa kelas IV SDN Gunungpereng 4 setelah menggunakan metode konvensional?

3. Adakah perbedaanantara kemampuan penguasaan vocabulary siswakelas IV SDN Gunungpereng 1 setelah menggunakan metode Task Based

Learningdengankemampuan penguasaan vocabulary siswakelas IVSDN

Gunungpereng 4 setelah menggunakan metode konvensional?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dijabarkan maka tujuan penelitian dirinci sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan kemampuan penguasaan vocabulary siswa kelas IV SDN Gunungpereng 1 sebelum menggunakan metode Task Based Learning dan kemampuan penguasaan vocabulary siswa kelas IV SDN Gunungpereng 4 sebelum menggunakan metode konvensional

2. Mendeskripsikan kemampuan penguasaan vocabulary siswa kelas IV SDN Gunungpereng 1 setelah menggunakan metode Task Based Learning dan kemampuan penguasaan vocabulary siswa kelas IV SDN Gunungpereng 4 setelah menggunakan metode konvensional

3. Mengetahuiperbedaanantara kemampuan penguasaan vocabulary siswakelas IV SDN Gunungpereng 1 setelah menggunakan metode Task Based


(17)

Learningdengankemampuan penguasaan vocabulary siswakelas IVSDN

Gunungpereng 4 setelah menggunakan metode konvensional

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini yaitu:

1. Manfaat secara teoritis adalah mengembangkan keilmuan tentang metode TBL dalam pembelajaran bahasa Inggris untuk meningkatkan kemampuan penguasaanvocabulary siswa kelas IV Sekolah Dasar

2. Manfaat secara praktis, dengan membaca penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

a. Siswa

1) Siswa dapat beradaptasi dengan penggunaan metode TBL 2) Siswa dapat meningkatkan kemampuan penguasaanvocabulary b. Guru

1) Manfaat penelitian bagi guru Sekolah Dasar adalah untuk mengimplementasikan metode TBL dalam pembelajaran Bahasa Inggris 2) Untuk diimplementasikan pada pembelajaran menulis vocabulary

c. Penelitian selanjutnya

1) Manfaat penelitian bagi peneliti selanjutnya adalah sebagai landasan untuk mengembangkan metode TBL

2) Sebagai landasan untuk mengembangkan pembelajaran Bahasa Inggris

F. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi disusun berdasarkan pokok-pokok setiap bab. Penyususnan skripsi diawali dengan cover depan yang memuat judul penelitian, identitas penulis, dan identitas universitas. Dihalaman kedua terdapat lembar pengesahan yang menunjukan bahwa skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing dan ketua program studi SI.Kemudian lembar pernyataan, isinya adalah pernyataan terhadap keaslian dari skripsi ini.Selanjutnya adalah abstrak yang memuat secara garis besar dari skripsi ini.Lembar kelima berisi tentang ucapan terima kasih.Lembar selanjutnya daftar isi skripsi.Lalu daftar tabel yang


(18)

mencantumkan setiap tabel yang ditulis dalam skripsi ini.Kemudiansetelah itu lembar daftar lampiran yang memuat tentang semua hal yang diikutsertakan untuk mendukung penelitian.

Skripsi ini terdiri dari lima bab. Setiap bab berisi tentang pembahasan sesuai dengan fokus dari setiap bab.Bab I memaparkan tentang latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, kemudian paparan tentang tujuan penelitian, manfaat penelitian yang dilakukan dan struktur organisai skripsi.Bab II memaparkan kajian pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.Isi penyajian disesuaikan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.Bab III memaparkan tentang metode penelitian yang digunakan penulis dalam memlakukan penelitian, kemudian dipaparkan pula tentang lokasi penelitian, subjek penelitian, desain penelitian, definisi oprasional, variabel penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data yang digunakan dan analisis data dipaparkan secara teknik ketika melakukan penelitian. Bab IV memaparkan hasil penelitian dan pembahasan.Bab V memaparkan tentang kesimpulan dan saran.

Daftar pustaka berisi data-data sumber tercetak dan elektronik yang digunakan dalam penyusunan skripsi.Setiap penyusunan sumber data disesuaikan dengan pedoman penulisan daftar pustaka.Lampiran-lampiran dalam skripsi ini berupa hasil dokumentasi penelitian dan hasil-hasil penelitian yang didapatkan. Lampiran 1 merupakan instrumen penelitian, lampiran 2 hasil data penelitian, lampiran 3 peta lokasi siswa kelas IV SDN Gunungpereng 1 Kota Tasikmalaya.


(19)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SDN Gunungpereng 1 sebagai kelas eksperimen dan SDN Gunungpereng 4 sebagai kelas kontrol yang terletak di komplek SD Gunungpereng, Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya. Alasan peneliti memilih kedua sekolah ini menjadi lokasi penelitian selain sebagai tempat peneliti melaksanakan Program Latihan Profesi (PLP) juga dikarenakan belum pernah ada peneliti yang melakukan penelitian ini sebelumnya.

2. Populasi dan Sampel

Sugiyono (2013:80) mendefinisikan “populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN gunungpereng 1 sebanyak 25 orang dan siswa kelas IV SDN gunungpereng 4 sebanyak 25 orang.

“Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil, yang dianggap mewakili seluruh populasi dan diambil denngan menggunakan teknik tertentu” (Agung, 2012:47).“Untuk menentukan sampel penelitian digunakan teknik sampling jenuh, yaitu penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel” (Sugiyono, 2009).

B. Desain Penelitian

“Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian” (Sukardi,2010: 183). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design. Bentuk desain penelitian ini hampir sama dengan Pre-test Post-test Control

Group Design,hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok


(20)

mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pre-test yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan dengan kelompok kontrol. Bagan desain penelitian yang dimaksud adalah:

Keterangan:

E = Kelas Eksperimen K = Kelas Kontrol

O1& O3 = Tes awal sebelum perlakuan (Pre-test) X1 = Perlakuan terhadap kelas eksperimen X2 = Perlakuan terhadap kelas kontrol O2& O4 = Tes akhir setelah perlakuan (Post-test)

Perlakuan (treatment) terhadap kelompok eksperimen adalah pembelajaran Bahasa Inggris tentang animals dengan menggunakan metode Task Based

Learning, sedangkan perlakuan (treatment) pada kelas kontrol adalah

pembelajaran Bahasa Inggris tentang animals dengan menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional (ceramah).

Di dalam desain ini, pre-test digunakan untuk mengukur penguasaan kosakata (vocabulary) bahasa Inggris dan keterkaitannya dengan hasil belajar siswa tentang materikataanimals sebelum perlakuan (O1& O3). Sedangkan

post-test digunakan untuk mengukur penguasaan kosakata (vocabulary) bahasa Inggris

dan keterkaitannya dengan hasil belajar siswa tentang materi kata animals setelah mendapat perlakuan (O2& O4). Pre-test dan post-test dilakukan terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pre-test dilakukan di awal pertemuan saja, sedangkan post-test dilakukan di akhir pertemuan pembelajaran. Untuk lebih

E O1 X1 O2 K O3 X2 O4 Gambar 3.1 Desain Penelitian


(21)

memudahkan pelaksanaan penelitian, maka disajikan langkah-langkah atau alur penelitian dalam bentuk bagan berikut:

Pelaksanaan Pembelajaran Metode Task Based Learning

Pelaksanaan Pembelajaran Metode Konvensional

Pre Test

Penyusunan RPP Metode Konvensional Penyusunan RPP

Metode Task Based Learning

Penentuan subjek

Menentukan hipotesis peneliti, uji coba, dan revisi instrumen

Kesimpulan

Temuan Analisis Data Pengumpulan Data Observasi Keterlaksanaan

Pendekatan Pembelajaran

Task Based Learning

Post Test

Studi Kepustakaan/Literatur dan analisis lapangan


(22)

C. Metode Penelitian

“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”(Sugiyono, 2010:9). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol (Hatimah dkk, 2007:101). Tujuan penelitian eksperimen adalah untuk menyelidiki ada tidaknya dan seberapa besar hubungan sebab akibat dari suatu variabel dengan cara memberikan perlakuan tertentu terhadap kelompok eksperimen dan menyediakan kelompok kontrol untuk perbandingan.

Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experiment) jenis Non equivalent Control Group. Hal ini didasarkan karena tidak semua variabel yang muncul dalam kondisi eksperimen dapat diatur dan dikontrol secara ketat. Metode eksperimen semu adalah penelitian yang mendekati percobaan sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan kontrol, memanipulasikan semua variabel yang relevan (Hatimah dkk, 2007:106). Penelitian Quasi Eksperimental (eksperimen semu) ini melibatkan dua kelompok sampel yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan metode Task Based Learning, sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak diberi perlakuan yaitu kelompok yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan metode Task Based Learning tetapi memperoleh pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional (ceramah).

D. Definisi Operasional Variabel

“Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2013: 38). Variabel-variabel dalam penelitian ini antara lain :


(23)

1. Variabel Independen (Variabel Bebas)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode Task Based Learning.

2. Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat yang karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013: 39). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan penguasaan vocabularysiswa.

3. Definisi Operasional Variabel a. Metode Task Based Learning

Task based learning atau pembelajaran berbasis tugas adalah metode

belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam pengumpulan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata.

b. Kemampuan Penguasaan VocabularySiswa

Kosakata adalah kata- kata yang memiliki suatu sifat arti yang dimiliki oleh manusia untuk digunakan dalam berbahasa dan berkomunikasi. Penguasaan produktif mencangkup keterampilan berbicara dan menulis atau juga encoding, yaitu proses usaha mengkomunikasikan ide, pikiran, perasaan melalui bentuk-bentuk kebahasaan maksudnya adalah penguasaan secara ujaran lisan atau berbicara.Penguasaan kosakata merupakan dasar belajar bahasa Inggris seperti berbicara, mendengarkan, membaca dan menulis.

Variabel penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.3 Variabel Penelitian Metode Task Based

Learning

(Variabel Bebas)

Kemampuan Penguasaan

Vocabulary Siswa


(24)

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat untuk mengukur sesuatu yang akan diamati. Arikunto (2006:160) menyatakan bahwa:

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah

Secara umum ada dua jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu tes dan non tes.

Menurut Arikunto (2006:150) “tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu maupun kelas”. Ditinjau dari sasaran evaluasi maka tes dapat dibedakan menjadi tujuh, yaitu:

1. Tes kepribadian (personality test), digunakan untuk mengungkapkan kepribadian seseorang

2. Tes bakat (aptitude test), digunakan untuk mengukur bakat seseorang

3. Tes intelegensi (intelligence test), digunakan untuk mengadakan estimasi terhadap tingkat intelektual seseorang

4. Tes sikap (attitude test), digunakan untuk mengadakan pengukuran terhadap berbagai sikap seseorang

5. Teknik proyeksi (projective technique)

6. Tes minat (measure of interest), digunakan untuk menggali minat seseorang terhadap sesuatu

7. Tes prestasi (achievement test), digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrument tes prestasi (achievement test). Peneliti memilih instrumen tes prestasi (achievement test), dengan pertimbangan untuk mengukur pencapaian penguasaan vocabulary dalam menuliskan kata animals baik sebelum perlakuan (treatment) dan setelah perlakuan (treatment).


(25)

Tes prestasi yang digunakan terdiri dari empat jenis soal yang harus dijawab siswa yaitu berupa isian singkat mengurutkan, mengkategorikan, menjodohkan dan menuliskan nama hewan. Tiap jenis soal terdiri dari lima butir soal. Peneliti menggunakan jenis variasi tes tersebut sesuai dengan rancangan metode Task Based Learning yang digunakanyaitu pembuatan daftar (listing), pengaturan dan peryortiran (ordering and sorting), perbandingan (comparing), pemecahan masalah (problem solving), saling berbagi pengalaman pribadi (sharing personal experiences) dan tugas kreatif (creative tasks).

F. Proses Pengembangan Instrumen

Setelah pembuatan instrumen selesai, langkah selanjutnya adalah pengujian instrumen penelitian. Pengujian ini dilaksanakan di kelas IV Sekolah Dasar yang subjeknya berbeda dengan subjek yang akan digunakan oleh peneliti untuk melaksanakan penelitian dan sekolah yang berbeda. Pada penelitian ini, pengujian dilaksanakan di kelas IV SDN 1 Sukanagara. Pengujian dilakukan untuk mendapatkan instrumen yang valid dan reliabel sehingga dapat digunakan peneliti dalam penelitian yang akan dilaksanakan.

1. Uji Validitas

Uji validitas merupakan tahap pertama yang dilakukan setelah diperoleh data uji coba instrument. Validitas dapat diartikan sebagai tingkat ketepatan antara data yang diperoleh dari obyek penelitian dengan data yang dilaporkan peneliti.

Arikunto (2006: 168) berpendapat bahwa:

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui kevalidan atau kesahihan suatu instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian. Sugiyono (2009: 125) menyatakan bahwa “untuk menguji validitas konstruksi, dapat digunakan pendapat dari ahli (judgment experts)”.Pendapat beberapa ahli dianggap sebagai dasar utama untuk melakukan uji coba instrument


(26)

penelitian.Peneliti melakukan konsultasi kepada ahli (dosen pembimbing) untuk menguji validitas konstruksi,.

Untuk mengetahui kevalidan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, kemudian dilakukan uji coba instrumen. Instrumen tersebut di ujicobakan pada 20 orang siswa kelas IV SDN 1 Sukanagara, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, dikatakan bahwa instrumennya sudah validapabila data yang di dapat dari uji coba ini sudah sesuai dengan seharusnya.

Peneliti menggunakan korelasi Pearson Product Momentuntuk

menganalisis hasil uji coba instrumen.Peneliti menggunakan bantuan komputer pada program Micrisoft excel untuk memudahkan dalam menganalisis hasil uji coba instrumen. Peneliti menggunakan fungsi =CORREL (skor item;skor total) pada program Micrisoft excel untuk mencari korelasi Pearson Product Moment (r-hitung). Selanjutnya peneliti menghitung t-hitung dengan rumus:

Untuk mempermudah penghitungan, peneliti juga menggunakan bantuan program Micrisoft excel dengan menggunakan fungsi =SQRT. Selanjutnya peneliti menghitung t-tabel sebagai pembanding dari t-hitung. Untuk menghitung t-tabel, peneliti menggunakan fungsi =TINV(probability;deg_freedom).

Kriteria pengujian validitas adalah dengan membandingkan antara t-tabel dengan t-hitung. Kriterianya:”jika t-hitung > dari t-tabel, maka instrumen valid, sebaliknya jika t-hitung< t-tabel maka instrument tidak valid” (Sugiyono, 2009).

Hasil validitas instrumen yang dilaksanakan di kelas IV SDN1 Sukanagara adalah sebagai berikut:


(27)

Tabel 3.1

Validitas Instrumen Soal

Nomor Soal Nilai rxy t-hitung t-tabel Keterangan

1 0,264 2,456 2,074 Valid

2 0,289 2,576 2,074 Valid

3 0,512 3,620 2,074 Valid

4 0,436 3,267 2,074 Valid

5 0,500 3,567 2,074 Valid

6 0,625 4,196 2,074 Valid

7 0,615 4,142 2,074 Valid

8 0,375 2,983 2,074 Valid

9 0,508 3,603 2,074 Valid

10 0,625 4,196 2,074 Valid

11 0,200 2,123 2,074 Valid

12 0,179 2,002 2,074 Valid

13 0,319 2,724 2,074 Valid

14 0,317 2,720 2,074 Valid

15 0,570 3,909 2,074 Valid

16 0,679 4,158 2,074 Valid

17 0,593 4,025 2,074 Valid

18 0,682 4,528 2,074 Valid

19 0,590 4,010 2,074 Valid

20 0,423 3,207 2,074 Valid

2. Uji Reliabilitas

Tahap kedua dalam menguji instrument, yaitu uji reliabilitas. Instrument yang reliabel berarti instrument tersebut cukup baik sehingga mampu mengungkap data yang bisa dipercaya.Arikunto (2006: 178) menyatakan bahwa “reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat


(28)

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah baik”.

Peneliti menggunakan SPSS.16.0 untuk melakukan uji reliabilitas pada penelitian ini. Pengujian reliabilitas dengan menggunakan metode

CronbachAlpha.Hasil perhitungan reliabilitas dengan menggunakan uji cronbach alpha dalam program SPSS 16.0, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.2 Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.792 20

Hasil uji reliabilitas instrumen soal dinyatakan reliabel karena Cronbach's Alphasebesar 0,792 dan termasuk kategori reliabilitas tinggi.

Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas

Jika alpha > 0,90 Reliabilitas Sempurna Jika alpha antara 0,70 – 0,90 Reliabilitas Tinggi

Jika alpha antara 0,50 – 0,70 Reliabilitas Moderat


(29)

3. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran menurut Rukmana (2006: 99) dihitung dengan rumus:

Gambar 3.4

Rumus Tingkat Kesukaran Keterangan:

TK : Tingkat Kesukaran

∑ : Banyak siswa yang menjawab benar

: Jumlah siswa atau Testee

Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks tingkat kesukaran yang diperoleh, maka makin sukar soal tersebut. Sebaliknya jika indeks tingkat kesukaran yang diperoleh, maka semakin mudah soal tersebut.Berikut kriteria indeks kesukaran soal dalam Rukmana (2006: 99).

Tabel 3.4

Interpretasi Indeks Kesukaran

Indeks Tingkat Kesukaran

0,00 - 0,30 Sukar

0,31 - 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah


(30)

Hasil tingkat kesukaran yang diperoleh dengan menggunakan bantuan program Micrisoft exceladalah sebagai berikut:

Tabel 3.5

Tingkat Kesukaran Soal

No. Butir Soal Tingkat Kesukaran

Indeks Kualitas

1 0,792 Mudah

2 0,583 Sedang

3 0,958 Mudah

4 0,750 Mudah

5 0,208 Sukar

6 0,583 Sedang

7 0,667 Sedang

8 0,167 Sukar

9 0,750 Mudah

10 0,583 Sedang

11 0,959 Mudah

12 0,542 Sedang

13 0,833 Mudah

14 0,750 Mudah

15 0,792 Mudah

16 0,708 Sedang

17 0,667 Sedang

18 0,625 Sedang

19 0,500 Sedang

20 0,458 Sedang

Seluruh soal sebanyak 20 butir soal dipilih untuk digunakan sebagai instrumen penelitian untuk mengukur penguasaan vocabulary siswa dalam


(31)

menuliskan kata animalsberdasarkan hasil pengembangan instrumen secara keseluruhan.

G. Teknik Pengumpulan Data

Secara umum teknik pengumpulan data adalah cara untuk mengumpulkan data. Peneliti memilih tes sebagai alat pengumpul data karena sesuai dengan tujuan dan masalah dalam penelitian ini.Peneliti memberikan tes yang berupa

pre-test dan post-pre-test.Pre-pre-test diberikan pada kels eksperimen dan kelas kontrol

sebelum melakukan proses pembelajaran, hal tersebut untuk mengetahui pengetahuan awal siswa. Sedangkan post-test diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah siswa melakukan pembelajaran atau perlakuan (treatment), hal tersebut untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa setelah mendapatkan perlakuan(treatment) dalam pembelajaran yang telah diberikan oleh guru.

H. Analisis Data

Setelah peneliti mengumpulkan data, selanjutnya peneliti melakukan analisis data untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan.

Analisis Statistik

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis statistik.Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Sugiyono (2010:207) menyatakan bahwa “statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi”.

Kegiatan yang dilakukan pada proses analisis deskriptif ini adalah mengolah data pre-test dan post-test yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0. sebagai pedoman penentuan interval kategori yang digunakan pada proses pengolahan data adalah


(32)

interva kategori menurut Cece Rahmat dan Solehudin. Adapun Interval kategorinya, adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6 Interval Kategori

No Rambu-rambu Interval Nilai Kategori

1. X ≥ ideal + 1,5 Sideal Sangat Tinggi

2. ideal + 0,5 Sideal ≤ X < ideal + 1,5 Sideal Tinggi 3. ideal - 0,5 Sideal ≤ X < ideal + 0,5 Sideal Sedang 4. ideal - 1,5 Sideal ≤ X < ideal - 0,5 Sideal Rendah 5. X < ideal - 1,5 Sideal Sangat rendah

Penjelasan:

Xideal = Skor maksimal ideal = Xideal

Sideal = ideal

Untuk melihat peningkatan kemampuan menuliskan kata animals yang telah dicapai oleh siswa dinyatakan dengan gain factoratauskor

gainternormalisasi(N-Gain). Uji normalisasi gain (N-Gain) dilakukan dengan menggunakan rumus:

N-Gain = ( )

Kemudian hasil uji N-Gain dikategorikan berdasarkan kriteria N-Gain, sebagai berikut:

Ngain 0 ≥ 0,7 : tinggi

0,3 ≤ Ngain< 0,7 : sedang

Ngain< 0,3 : rendah


(33)

Setelah menganalisis data dengan deskriptif, selanjutnya dilakukan statistik inferensial. Menurut Sugiyono (2010:209) “Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi”.

Selanjutnya untuk menentukan uji statistik yang akan digunakan sebagai persyaratan untuk analisis statistik, dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas pada data pre-test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, post-test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, dan N-gain antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.Jika hasil uji normalitas menunjukan bahwa datanya berdistribusi normal dan hasil uji homogenitas menunjukan bahwa datanya berasal dari varian populasi yang homogen maka digunakan statistik parametrik, dan jika sebaliknya maka yang digunakan adalah statistik non parametrik.

Selanjutnya untuk menguji perbedaan dua rata-rata antara data pre-test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, post-test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, dan N-gain antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, digunakan pengujian dua sampel tidak berhubungan (Independent Sample T Test). Riduwan (2009:92) mengemukakan bahwa “Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan”.

Setelah hasil uji perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji Independent

Sample T-Test diketahui, maka dapat disimpulkan mengenai ada tidaknya

pengaruh dari penggunaan metode Task Based Learning terhadap kemampuan penguasaan vocabulary siswa kelas IV SDN Gunungpereng 1 Kecamatan cihideung Kota Tasikmalaya.


(34)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, kemampuan menulis kata bahasa Inggris kelas IV SDN Gunungpereng 1 dapat diperoleh kesimpulan secara umum bahwa:

1. Kemampuan menulis kata Bahasa Inggris di kelas tersebut sebelum adanya perlakuan (treatment) berdistribusi normal pada populasi yang homogen dan tidak memiliki perbedaan uji rata-rata skor pre-test. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan menulis kata animals antara siswa yang belajar melalui metode Task Based Learning dan siswa yang belajar secara konvensional.

2. Kemampuan menulis kata Bahasa Inggris kelas IV Gunungpereng 1 setelah adanya perlakuan (treatment), berdistribusi normal pada populasi yang homogen dan memiliki perbedaan uji rata-rata skor post-test. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan menulis kata animals antara siswa yang belajar melalui metode Task Based Learning dan siswa yang belajar secara konvensional.

3. Kemampuan menulis kata Bahasa Inggris siswa kelas IV SDN Gunungpereng 1 dengan menggunakan metode pembelajaran yang berbeda, yaitu pembelajaran dengan menggunakan metode Task Based Learning di kelas eksperimen dan metode konvensional di kelas kontrol berdistribusi normal pada populasi yang homogen dan memiliki perbedaan uji rata-rata N-Gain.


(35)

2

Dengan adanya perbedaan rata-rata nilai post-test dan N-Gain antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Bahasa Inggris dengan menggunakan metode Task Based Learning berpengaruh terhadap penguasaan vocabulary siswa di sekolah dasar dibandingkan dengan metode konvensional.

B. SARAN

Berdasarkan temuan pada penelitian ini, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut

1. Untuk guru

a. Pembelajaran dengan penggunaan metode Task Based Learning dapat digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran bahasa Inggris untuk meminimalisir pemberian tugas yang monoton pada siswa, sehingga dapat meningkatkan kemampuan menulis kata yang merupakan aspek yang dianggap paling sulit.

b. Pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan keinginan siswa sehingga pembelajaran berjalan dengan yang sudah direncanakan tetapi tetap sesuai konteks atau tujuan yang ingin dicapai setelah pembelajaran dan tidak menjadi sebuah beban jika siswa harus dihadapkan pada tugas-tugas.

c. Perlu adanya usaha untuk meningkatkan kemampuan menulis dengan memilih metode pembelajaran yang tepat, yaitu metode Task Based Learning.

d. Gurudapat menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian ini, khususnya bagi guru bahasa Inggris dalam mengajarkan menuliskan kata animals.


(36)

3

2. Untuk peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian dengan metode

Task Based Learning pada materi lainnya, juga mencoba melakukan


(37)

DAFTAR PUSTAKA

Agung, I. (2012)Panduan penelitian tindakan kelas bagi guru.Jakarta: Bestari Buana Murni.

Alen, E. D. &Valette, R. M. (1977)Classroom Leanguage and English

SecondLanguage. London: Horacourt Brace Pulisher.

Arikunto, S. (2006) Prosedur penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

BSNP (2006) Standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, standar

kompetensi dan kompetensi dasar SD/MI. Jakarta.

Cameron, Lynne. (2001)Teaching Language to Young Learners. UnitedKingdom: Cambridge University Press.

Cholid Narbuko dkk. (2009) Metodologi penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Dunn, Willian. (1980)Public policy analysis : an introduction. USA : Prentice-Hal,Inc.

Elina, dkk.(2009)Pembelajaranmenulis. Jakarta: DepartemenPendidikanNasional.

Ellis,R.(2003)Task basedlanguage learning and

teaching.NewYork:OxfordUniversity Press.

Fillmore. (1991)Modern real estate practice.2th edition.Colombus: NewYork.

Hatimah, dkk. (2007)Penelitian pendidikan. Bandung: Upi Press. Indihadi Dian, dkk. (2009)Pembinaanbahasa indonesia

sebagaibahasakedua.Bandung : UPI Press.

KamusBesarBahasa Indonesia. 2005. Jakarta: Depdiknas.

Kyle Mawer. (2014) Task based learning approach. [Online].


(38)

Mergendoller, dkk. (2012)Managing project based learning: principles from the field. Novanto. Ca:Buck Institue for Education.

Richard &Renandya.(2002) The Effect of Guessing Vocabulary in Reading Authentic Texts Among Pre-University Students. Arizona Working Papers in

SLAT – vol.17, hal 25.

Richards, dkk.(1985)Longman Dictionary of Applied Linguistics. Essex: Longman Group Limited.

Riduwan.(2009)Dasar-dasar statistika. Bandung:alfabeta.

Rukmana. (2006)Evaluasi Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press.

Santrock.(1995)Life-span development perkembangan masa hidup. Jakarta: Erlangga.

Semi, M, A. (2007)Dasar-dasarketerampilanmenulis. Bandung: Angkasa.

Sugiyono. (2009) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2010b) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013c) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi.(2010) Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Suyanto. (2007) English for Young Learner. Jakarta: PT. BumiAksara.

Tarigan.(1994a) Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan.(1996b). Membacasebagaisuatu keterampilan berbahasa.

Bandung:Angkasa.

Tarigan.(2005c)Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.


(39)

(40)

Lampiran 1


(41)

Lampiran 1.1

Data Siswa Kelas IV SDN Gunungpereng 1 Kota Tasikmalaya

No Nama Siswa Kode Siswa Jenis Kelamin

1 Arjun Ali Nurjaman Siswa1 Laki-laki

2 Akmal Muldan Siswa2 Laki-laki

3 Agni Muhammad D Siswa3 Laki-laki 4 Andri Prima Yoga S Siswa4 Laki-laki

5 Arya Susanto Siswa5 Laki-laki

6 Affandi Triansyah Siswa6 Laki-laki

7 Elis Eliayanti Siswa7 Perempuan

8 Elvan Maulana Siswa8 Laki-laki

9 Ghaitsya Siswa9 Perempuan

10 Iman Firmansyah Siswa10 Laki-laki

11 Karina Lidia Siswa11 Laki-laki

12 Kristina Novianti S Siswa12 Perempuan

13 Lisna Karisma Siswa13 Perempuan

14 Putri Nur Aini S Siswa14 Perempuan 15 Riyadhus Solihin Siswa15 Perempuan

16 Rosita Siswa16 Perempuan

17 Riyan Alfiyan Syah Siswa17 Laki-laki 18 Ronni Astria L Siswa18 Perempuan 19 Raya Eka Pratama Siswa19 Laki-laki 20 Rafli Permana Putra Siswa20 Laki-laki 21 Rio Rizki Mukarom Siswa21 Laki-laki

22 Rizki Rizkia Siswa22 Laki-laki

23 Shofi Aisyah Siswa23 Perempuan

24 Winda Siswa24 Perempuan


(42)

Lampiran 1.2

Data Siswa Kelas IV SDN Gunungpereng 4 Kota Tasikmalaya

No Nama Siswa Kode Siswa Jenis Kelamin

1 Rizki Firmansyah Siswa1 Laki-laki 2 Ai Siti Nurhalimah Siswa2 Perempuan

3 Agung Rohimat Siswa3 Laki-laki

4 Aldi Saputra Siswa4 Laki-laki

5 Arya Noor Rifaldi Siswa5 Laki-laki

6 Eno Komalia Siswa6 Perempuan

7 Fitri Melinda Siswa7 Perempuan

8 Lia Amelia Siswa8 Perempuan

9 Maike Siska Siswa9 Perempuan

10 Meisya Dewi Siswa10 Perempuan

11 Pajri Ramadan Siswa11 Laki-laki 12 Pina Paunita Sari Siswa12 Perempuan 13 Riki Aksan KK Siswa13 Laki-laki 14 Risma Rismawati Siswa14 Perempuan 15 Rizkia Assyifa Siswa15 Perempuan 16 Sari Wulandari Siswa16 Perempuan 17 Santa Wahyu B Siswa17 Laki-laki 18 Selma Jalianti Siswa18 Perempuan

19 Selli Rivani Siswa19 Perempuan

20 Shepia Yesi M Siswa20 Perempuan

21 Silfa Fadila Siswa21 Perempuan

22 Subhan Setia N Siswa22 Laki-laki 23 Wina Pania Dewi Siswa23 Perempuan

24 Adi Tria Siswa24 Laki-laki


(43)

Lampiran 1.3


(44)

Lampiran 1.4


(45)

Lampiran 2


(46)

Lampiran 2.1 Instrumen Soal


(47)

Lampiran 3


(48)

Lampiran 3.1 Hasil Uji Validitas

Nomor Soal Nilai rxy t-hitung t-tabel Keterangan

1 0,264 2,456 2,074 Valid

2 0,289 2,576 2,074 Valid

3 0,512 3,620 2,074 Valid

4 0,436 3,267 2,074 Valid

5 0,500 3,567 2,074 Valid

6 0,625 4,196 2,074 Valid

7 0,615 4,142 2,074 Valid

8 0,375 2,983 2,074 Valid

9 0,508 3,603 2,074 Valid

10 0,625 4,196 2,074 Valid

11 0,200 2,123 2,074 Valid

12 0,179 2,002 2,074 Valid

13 0,319 2,724 2,074 Valid

14 0,317 2,720 2,074 Valid

15 0,570 3,909 2,074 Valid

16 0,679 4,158 2,074 Valid

17 0,593 4,025 2,074 Valid

18 0,682 4,528 2,074 Valid

19 0,590 4,010 2,074 Valid


(49)

Lampiran 3.2

Hasil Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


(50)

Lampiran 3.3

Hasil Uji Tingkat Kesukaran

No. Butir Soal Tingkat Kesukaran

Indeks Kualitas

1 0,792 Mudah

2 0,583 Sedang

3 0,958 Mudah

4 0,750 Mudah

5 0,208 Sukar

6 0,583 Sedang

7 0,667 Sedang

8 0,167 Sukar

9 0,750 Mudah

10 0,583 Sedang

11 0,959 Mudah

12 0,542 Sedang

13 0,833 Mudah

14 0,750 Mudah

15 0,792 Mudah

16 0,708 Sedang

17 0,667 Sedang

18 0,625 Sedang

19 0,500 Sedang


(51)

Lampiran 4

Hasil Penelitian


(52)

Lampiran 4.1

Rekapitulasi Nilai Pre-test Kelas Eksperimen& Kontrol

No

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Data

Siswa Nilai Pre-test

Data

Siswa Nilai Pre-test

1 Siswa1 40 Siswa1 80

2 Siswa2 65 Siswa2 40

3 Siswa3 50 Siswa3 40

4 Siswa4 50 Siswa4 70

5 Siswa5 50 Siswa5 75

6 Siswa6 65 Siswa6 35

7 Siswa7 55 Siswa7 40

8 Siswa8 60 Siswa8 50

9 Siswa9 40 Siswa9 35

10 Siswa10 70 Siswa10 40

11 Siswa11 40 Siswa11 40

12 Siswa12 35 Siswa12 60

13 Siswa13 60 Siswa13 50

14 Siswa14 45 Siswa14 70

15 Siswa15 50 Siswa15 20

16 Siswa16 85 Siswa16 50

17 Siswa17 70 Siswa17 50

18 Siswa18 45 Siswa18 70

19 Siswa19 65 Siswa19 55

20 Siswa20 30 Siswa20 35

21 Siswa21 20 Siswa21 55

22 Siswa22 30 Siswa22 70

23 Siswa23 35 Siswa23 60

24 Siswa24 65 Siswa24 60


(53)

Lampiran 4.2

Rekapitulasi Nilai Post-test Kelas Eksperimen & Kontrol

No

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Data

Siswa Nilai Post-test

Data

Siswa Nilai Post-test

1 Siswa1 60 Siswa1 85

2 Siswa2 85 Siswa2 50

3 Siswa3 75 Siswa3 50

4 Siswa4 75 Siswa4 75

5 Siswa5 70 Siswa5 85

6 Siswa6 75 Siswa6 40

7 Siswa7 65 Siswa7 45

8 Siswa8 85 Siswa8 60

9 Siswa9 70 Siswa9 40

10 Siswa10 90 Siswa10 50

11 Siswa11 60 Siswa11 45

12 Siswa12 65 Siswa12 70

13 Siswa13 70 Siswa13 60

14 Siswa14 60 Siswa14 75

15 Siswa15 70 Siswa15 25

16 Siswa16 95 Siswa16 60

17 Siswa17 90 Siswa17 55

18 Siswa18 70 Siswa18 75

19 Siswa19 75 Siswa19 60

20 Siswa20 60 Siswa20 40

21 Siswa21 50 Siswa21 60

22 Siswa22 50 Siswa22 75

23 Siswa23 55 Siswa23 70

24 Siswa24 75 Siswa24 65


(54)

Lampiran 4.3

Hasil Uji Normalitas Pre-test Kelas Eksperimen & Kontrol

Kelas

Kolmogorov-Smirnova

Statistic df Sig.

pre-test Eksperimen .099 25 .200*


(55)

Lampiran 4.4

Hasil Uji Homogenitas Pre-test Kelas Eksperimen & Kontrol

Levene Statistic df1 df2 Sig.


(56)

Lampiran 4.5

Hasil Uji Beda Rata-rata Pre-test Kelas Eksperimen & Kontrol

Levene's Test for Equality

of Variance

s t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-tailed) Mean Differenc e Std. Error Differenc e 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper pre-test Equal variances assumed .00 1 .974

.23

2 48 .817 1.000 4.301 -7.648 9.648

Equal variances not assumed .23 2 47.98


(57)

Lampiran 4.6

Hasil Uji Normalitas Post-test Kelas Eksperimen & Kontrol

Kelas

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig.

Post-test Eksperimen .152 25 .142


(58)

Lampiran 4.7

Hasil Uji Homogenitas Post-test Kelas Eksperimen & Kontrol

Levene Statistic df1 df2 Sig.


(59)

Lampiran 4.8

Hasil Uji Beda Rata-rata Post-test Kelas Eksperimen & Kontrol Levene's

Test for Equality

of Variance

s t-test for Equality of Means

F Sig. T Df

Sig. (2-taile d) Mean Differenc e Std. Error Differenc e 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper post-test Equal variances assumed 1.34 8 .25

1 -2.936 48 .005 -11.400 3.883 -19.20 7 -3.593 Equal variances not assumed

-2.936 45.64

7 .005 -11.400 3.883 -19.20 7


(60)

Lampiran 4.9

Hasil Uji N-Gain Kelas Eksperimen & Kontrol

No

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Data Siswa Nilai Gain

Nilai

N-Gain Data Siswa

Nilai Gain

Nilai N-Gain

1 Siswa1 20 0,33 Siswa1 5 0,25

2 Siswa2 20 0,57 Siswa2 10 0,17

3 Siswa3 25 0,5 Siswa3 10 0,17

4 Siswa4 25 0,5 Siswa4 5 0,17

5 Siswa5 20 0,4 Siswa5 10 0,4

6 Siswa6 10 0,29 Siswa6 5 0,08

7 Siswa7 10 0,22 Siswa7 5 0,08

8 Siswa8 25 0,62 Siswa8 10 0,2

9 Siswa9 30 0,5 Siswa9 5 0,08

10 Siswa10 20 0,67 Siswa10 10 0,17

11 Siswa11 20 0,33 Siswa11 5 0,08

12 Siswa12 30 0,46 Siswa12 10 0,25

13 Siswa13 10 0,25 Siswa13 10 0,2

14 Siswa14 15 0,27 Siswa14 5 0,17

15 Siswa15 20 0,4 Siswa15 5 0,06

16 Siswa16 10 0,67 Siswa16 10 0,2

17 Siswa17 20 0,67 Siswa17 5 0,1

18 Siswa18 25 0,45 Siswa18 5 0,17

19 Siswa19 10 0,28 Siswa19 5 0,11

20 Siswa20 30 0,43 Siswa20 5 0,08

21 Siswa21 30 0,37 Siswa21 5 0,11

22 Siswa22 20 0,28 Siswa22 5 0,17

23 Siswa23 20 0,31 Siswa23 10 0,25

24 Siswa24 10 0,28 Siswa24 5 0,12

25 Siswa25 10 0,22 Siswa25 10 0,2

Jumlah 485 10,30 Jumlah 175 4,03


(61)

Lampiran 4.10

Hasil Uji Normalitas N-Gain Kelas Eksperimen & Kontrol

Kelas

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig.

n-gain Eksperimen .151 25 .147


(62)

Lampiran 4.11

Hasil Uji Homogenitas N-Gain Kelas Eksperimen & Kontrol

Levene Statistic df1 df2 Sig.


(63)

Lampiran 4.12

Hasil Uji Beda Rata-rata N-Gain Kelas Eksperimen & Kontrol

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t Df

Sig. (2-taile d) Mean Differenc e Std. Error Differ ence 95% Confidence

Interval of the Difference

Lower Upper

pre-test Equal varianc es assume d 12.62 2 .20

0 -7.574 48 .000 -0.24920

0.0329 0 -0.31535 -0.1830 5 Equal varianc es not assume d

-7.574 36.37

2 .000 -0.24920

0.0329 0 -0.31535 -0.1830 5


(64)

Lampiran 5

Dokumentasi


(65)

Lampiran 5.1

Profil Sekolah SDN Gunungpereng 1 Identitas Sekolah

a. Nama Sekolah : SDN. Gunungpereng I

Alamat Sekolah : Jl. Cilembang RT. 02 RW. 14 Desa/ Kelurahan : Cilembang

Kecamatan : Cihideung

Kabupaten/ Kota : Tasikmalaya

Provinsi : Jawa Barat

No. Telepon : (0265) 2350635

Alamat Email : gunungpereng1@yahoo.com

b. Status : Negeri

c. NSS : 101327777004

d. NPSN : 20224287

e. Tahun Pendirian : 1975 f. Tahun Beroperasi : 1976 g. Kepemilikan Tanah : Pemerintah h. Status Tanah : Hak Pakai i. Luas Tanah : 428,62 m2

Status Bangunan : Milik Sendiri

Surat Izin Bangunan : Nomor 642.2/SK.001/HK/97 Luas Seluruh Bangunan : 1.166,70 m2

j. Nomor Rekening Sekolah : 0003973956101


(66)

Lampiran 5.2

Profil Sekolah SDN Gunungpereng 4 Identitas Sekolah

a. Nama Sekolah : SDN. Gunungpereng 4 b. Alamat Sekolah : Jl. Cilembang RT. 02 RW. 14 c. Desa/ Kelurahan : Cilembang

d. Kecamatan : Cihideung e. Kabupaten/ Kota : Tasikmalaya f. Provinsi : Jawa Barat

g. Status : Negeri

h. NSS : 101327777007

i. NPSN : 20224298

j. Kepemilikan Tanah : Pemerintah k. Status Tanah : Hak Pakai

l. Jumlah Ruang Kelas : 3 (Menumpang di SDN Gunungpereng 5)

m. Jumlah Guru :9


(67)

Lampiran 5.3


(68)

Lampiran 5.4


(69)

Lampiran 5.5


(70)

Lampiran 5.6


(71)

Lampiran 5.7


(72)

Lampiran 5.8


(73)

Lampiran 5.9


(74)

Lampiran 5.10


(75)

Lampiran 5.11


(76)

Lampiran 5.12


(77)

Lampiran 5.13


(78)

Lampiran 5.14 Foto-foto Penelitian

Siswa

Siswa

Siswa be

Sisw

Siswa be

wa kelas eksperimen mengerjakan soal pre-test

wa kelas eksperimen mengerjakan soal pre-test

berdiskusi kelompok sebagai salah satu kegiat dalam metode Task Based Learning

iswa menuliskan hasil diskusi di depan kelas

berdiskusi kelompok sebagai salah satu kegiat dalam metode Task Based Learning

est

est

iatan


(79)

Siswa

Sisw

Sisw

dalam m

wa kelas eksperimen mengerjakan soal post-test

iswa menuliskan hasil diskusi di depan kelas

iswa menuliskan hasil diskusi di depan kelas

kegiatan

m metode pembelajaran konvensional (ceramah

Siswa mengerjakan soal post-test

test


(80)

Siswa mendenga pem

Siswa kelas kontrol mengerjakan pre-test

garkan penjelasan guru sebagai salah satu kegi embelajaran metode konvensional (ceramah)


(81)

(1)

Lampiran 5.12


(2)

Lampiran 5.13


(3)

Lampiran 5.14 Foto-foto Penelitian Siswa Siswa Siswa be Sisw Siswa be

wa kelas eksperimen mengerjakan soal pre-test

wa kelas eksperimen mengerjakan soal pre-test

berdiskusi kelompok sebagai salah satu kegiat dalam metode Task Based Learning

iswa menuliskan hasil diskusi di depan kelas

berdiskusi kelompok sebagai salah satu kegiat dalam metode Task Based Learning

est

est

iatan


(4)

Siswa

Sisw

Sisw

dalam m

wa kelas eksperimen mengerjakan soal post-test

iswa menuliskan hasil diskusi di depan kelas

iswa menuliskan hasil diskusi di depan kelas

kegiatan

m metode pembelajaran konvensional (ceramah

Siswa mengerjakan soal post-test

test


(5)

Siswa mendenga pem

Siswa kelas kontrol mengerjakan pre-test

garkan penjelasan guru sebagai salah satu kegi embelajaran metode konvensional (ceramah)


(6)

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA MENULISKAN KATA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD (Penelitian Pre-Eksperimen pada Pembelajaran Bahasa Inggris di Kelas III SDN Cieunteung 3 Kota Tasikmalaya).

0 6 45

PENGARUH BRAIN BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR (Penelitian kuasi eksperimen di kelas V SDN Cieunteung 2 Kota Tasikmalaya).

0 6 40

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE WITH PICTURES TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA ( Penelitian Quasi Experiment di Kelas III SDN 1 Setiawaras dan SDN Sindangheula Kecamatan Cibalong Kabupaten Tasikmalaya).

3 11 41

PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO DESCRIBING PEOPLE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPTIF BAHASA INGGRIS (Penelitian Quasi Eksperimen Di Kelas V SDN 2 Ciawang dan SDN 3 Ciawang Kecamatan Leuwisari Kab Tasikmalaya).

0 1 40

PENGARUH PENGGUNAAN JOURNAL WRITING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR (Penelitian Kuasi-Eksperimen pada Siswa Kelas V SD Negeri Indihiang Kota Tasikmalaya).

1 2 39

PENGGUNAAN METODE TPR-B BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA MENULISKAN KATA SEDERHANA BAHASA INGGRIS (Penelitian Pre-Eksperimen pada Pembelajaran Bahasa Inggris di Kelas IIIB SDN Nagarawangi 3 Kota Tasikmalaya).

2 27 42

KAJIANSEMIOTIKA STRUKRURAL PADAPUISI PERSEMBAHAN SISWA UNTUK GURU (AnalisisDeskriptifKualitatifterhadapkaryasiswaKelas IV SDN Gunungpereng 2Kecamatan CihideungKota Tasikmalaya).

0 0 28

PENGARUH MODEL MIND MAP TERHADAP KEMAMPUAN SISWA MENULIS SURAT UNDANGAN RESMI (Penelitian Pre-Eksperimen pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V SD Negeri Gunungpereng I Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya).

0 1 35

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FILM KARTUN TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA DI SEKOLAH DASAR (Penelitian Kuantitatif Pre Eksperimen di Kelas V SDN Cilingga Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya).

0 0 38

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS : Penelitian Pre Eksperimen di Kelas IV SDN Sukamulih Kecamatan Kadipaten KabupatenTasikmalaya.

24 87 59