PENGGUNAAN MIND MAPPING PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

(1)

Dessy Agustiani, 2013

Penggunaan Mind Mapping Pada Pembelajaran Ipa Materi Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa kelas V-B di SDN 3 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGGUNAAN MIND MAPPING PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa kelas V-B di SDN 3 Cibodas Kecamatan

Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Dessy Agustiani

0902915

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

Penggunaan

Mind Mapping

pada Pembelajaran IPA

Materi Sumber Daya Alam untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Oleh Dessy Agustiani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Dessy Agustiani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Dessy Agustiani, 2013

Penggunaan Mind Mapping Pada Pembelajaran Ipa Materi Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa kelas V-B di SDN 3 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013)


(4)

PENGGUNAAN MIND MAPPING PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA

Oleh Dessy Agustiani

0902915

Abstract: Learning To Use Mind Mapping On Science Learning Materials Natural Resources To Increase Student Learning Outcomes. The research was

conducted in SD Negeri 3 Cibodas District Lembang West Bandung regency. This research is motivated from a variety of problems, one of which is the low student learning outcomes in teaching science resource material. The purpose of this research is to improve students' memory in order to increase student learning outcomes. This research was conducted using the method Classroom Action Research (CAR) model of Kemmis and Mc Taggart with three cycles and each cycle consists of four phases: planning, implementation, observation, and reflection. Subjects in this study is the VB class enrollment of 30 students, which consisted of 16 male students and 14 female students. The results using Mind Mapping on science learning showed an increase in activity and learning outcomes, based on: (1) the planning stages of learning is done in accordance with the RPP is exploration, elaboration, and confirmation. (2) the implementation of learning is good that students already understand the concept of making Mind Mapping. (3) increased student activity seen in the enthusiasm of the students when making Mind Mapping and improved student learning outcomes of the acquisition value of students' views on science learning about natural resources. In cycle I gained an average of student learning outcomes 70.76 and the percentage reaches 56.67% with enough categories in which students who achieve grades above KKM is 17 students. In the second cycle, the average score of students achieve the learning outcomes and the percentage value of 84.03 with 90% excellent category where students who achieve grades above KKM is 27 students. In the third cycle, the average score of student learning outcomes 96.13 and the percentage reaches 100% with excellent category in which all students have achieved grades above KKM. In the affective aspect gained an average of student learning outcomes in cycle I 42,6%, in the second cycle achieve 65,5% and in the third cycle achieve 91,5%. Whereas in the psicomotor aspect gained an average of student learning outcomes in cycle I 78,1%, in the second cycle achieve 93,6% and in the third cycle achieve 100%. From the results of the data obtained during the study, have shown improved student learning outcomes in each cycle by using Mind Mapping on science learning resource material in SD Negeri 3 Cibodas District Lembang West Bandung regency. Therefore, it is expected that another


(5)

Dessy Agustiani, 2013

Penggunaan Mind Mapping Pada Pembelajaran Ipa Materi Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa kelas V-B di SDN 3 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

science learning materials to use Mind Mapping in order to increase student learning outcomes.

Abstrak: Penggunaan Mind Mapping Pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Penelitian ini

dilaksanakan di SD Negeri 3 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Penelitian ini dilatarbelakangi dari berbagai masalah, salah satunya rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi sumber daya alam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan daya ingat siswa agar hasil belajar siswa meningkat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis dan Mc Taggart dengan tiga siklus dan setiap siklusnya terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas VB dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 14 siswi perempuan. Hasil penelitian dengan menggunakan Mind Mapping pada pembelajaran IPA menunjukkan adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar, berdasarkan: (1) perencanaan pembelajaran dilakukan sesuai dengan tahapan dalam RPP yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. (2) pelaksanaan pembelajaran sudah baik yaitu siswa sudah memahami konsep pembuatan Mind Mapping. (3) aktivitas belajar siswa meningkat dilihat dari antusiasme siswa saat membuat Mind Mapping dan hasil belajar siswa meningkat dilihat dari perolehan nilai siswa pada pembelajaran IPA tentang sumber daya alam. Pada siklus I diperoleh rata-rata hasil belajar siswa mencapai nilai 70,76 dan persentase 56,67% dengan kategori cukup dimana siswa yang mencapai nilai diatas KKM yaitu 17 siswa. Pada siklus II, skor rata-rata hasil belajar siswa mencapai nilai 84,03 dan persentase 90% dengan kategori baik sekali dimana siswa yang mencapai nilai diatas KKM yaitu 27 siswa. Pada siklus III, skor rata-rata hasil belajar siswa mencapai nilai 96,13 dan persentase 100% dengan kategori baik sekali dimana semua siswa telah mencapai nilai diatas KKM. Pada aspek afektif, rata-rata perolehan siswa di siklus I mencapai 42,6%, siklus II mencapai 65,5%, dan siklus III mencapai 91,5%. Sedangkan pada aspek psikomotor, rata-rata perolehan siswa di siklus I mencapai 78,1%, siklus II mencapai 93,6%, dan siklus III mencapai 100%. Dari hasil data-data yang diperoleh selama penelitian, telah menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklus dengan menggunakan Mind Mapping pada pembelajaran IPA materi sumber daya alam di SD Negeri 3 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Maka dari itu, diharapkan pada pembelajaran IPA materi yang lainnya dapat menggunakan Mind Mapping agar hasil belajar siswa dapat meningkat.


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……… i

KATA PENGANTAR ………. iii

UCAPAN TERIMA KASIH ………... iv

DAFTAR ISI ……… v

DAFTAR TABEL ………... viii

DAFTAR GAMBAR ……….. ix

DAFTAR LAMPIRAN ………... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……… 1

B. Rumusan Masalah ………. 4

C. Hipotesis Tindakan ……… 4

D. Tujuan Penelitian ………... 4

E. Manfaat Penelitian ………. 5

F. Definisi Operasional ……….. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Ilmu Pengetahuan Alam ……… 7

1. Pengertian IPA ……… 7

2. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ………... 8

B. Materi ……… 9

1. Sumber Daya Alam di Sekitar Kita ……… 9

2. Kegiatan Manusia yang Mengubah Permukaan Bumi ……... 11

C. Mind Mapping ……….. 17

1. Pengertian Mind Map ………. 17

2. Sejarah Mind Map ……….. 18


(7)

Dessy Agustiani, 2013

Penggunaan Mind Mapping Pada Pembelajaran Ipa Materi Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa kelas V-B di SDN 3 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Kegunaan Mind Map ……….. 19

D. Hasil Belajar ………. 21

1. Belajar ……… 21

2. Hasil Belajar ………... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ………. 25

B. Model Penelitian ………... 28

C. Subjek Penelitian ……….. 31

D. Prosedur Penelitian ………... 31

E. Instrumen Penelitian ………. 34

F. Pengolahan dan Analisis Data ……….. 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ……… 42

1. Siklus I ………... 42

a. Perencanaan Pembelajaran ……….. 42

b. Pelaksanaan Pembelajaran ……….. 43

c. Hasil Belajar Siswa ………. 50

d. Refleksi ……… 54

2. Siklus II ………. 56

a. Perencanaan Pembelajaran ……….. 56

b. Pelaksanaan Pembelajaran ……….. 56

c. Hasil Belajar Siswa ……….. 64

d. Refleksi ……… 68

3. Siklus III ……… 69

a. Perencanaan Pembelajaran ……….. 69

b. Pelaksanaan Pembelajaran ………... 70

c. Hasil Belajar Siswa ……….. 78


(8)

vii

5. Peningkatan Hasil Belajar Siswa ………... 82 B. Pembahasan ……….. 87

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ………... 91

B. Saran ………. 92

DAFTAR PUSTAKA ……… 94


(9)

Dessy Agustiani, 2013

Penggunaan Mind Mapping Pada Pembelajaran Ipa Materi Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa kelas V-B di SDN 3 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kategori Hasil Belajar Siswa ……… 38

Tabel 3.2 Interpretasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran ……… 38

Tabel 3.3 Interpretasi Hasil Belajar Afektif Siswa ……….. 39

Tabel 3.4 Interpretasi Hasil Belajar Psikomotor Siswa ……… 39

Tabel 4.1 Aktivitas Guru pada Siklus I ……… 45

Tabel 4.2 Aktivitas Siswa pada Siklus I ……….. 48

Tabel 4.3 Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus I ……….. 50

Tabel 4.4 Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus I ……… 52

Tabel 4.5 Hasil Belajar Psikomotor Siswa Siklus I ………. 53

Tabel 4.6 Aktivitas Guru pada Siklus II ……….. 59

Tabel 4.7 Aktivitas Siswa pada Siklus II ………. 62

Tabel 4.8 Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus II ………. 64

Tabel 4.9 Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus II ………... 66

Tabel 4.10 Hasil Belajar Psikomotor Siswa Siklus II ……….. 67

Tabel 4.11 Aktivitas Guru pada Siklus III ………... 72

Tabel 4.12 Aktivitas Siswa pada Siklus III ……….. 75

Tabel 4.13 Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus III ………. 78

Tabel 4.14 Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus III ………... 80

Tabel 4.15 Hasil Belajar Psikomotor Siswa Siklus III ………. 80

Tabel 4.16 Rata-rata Aktivitas Guru pada Setiap Siklus ……….. 81

Tabel 4.17 Rata-rata Aktivitas Siswa pada Setiap Siklus ………. 82

Tabel 4.18 Peningkatan Hasil Belajar Siswa ……… 82

Tabel 4.19 Hasil Belajar Afektif pada Setiap Siklus ……… 84


(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pembakaran Hutan ……… 12

Gambar 2.2 Penebangan Hutan Secara Liar ………. 13

Gambar 2.3 Permukiman ……….. 15

Gambar 2.4 Pembangunan Jalan ……….. 16

Gambar 2.5 Penambangan ……… 16

Gambar 3.1 Model Spiral Kemmis dan Mc Taggart ……… 30

Gambar 4.1 Hasil Belajar Siswa Siklus I ………. 52

Gambar 4.2 Hasil Belajar Siswa Siklus II ……… 66

Gambar 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus III ……….. 79

Gambar 4.4 Ketuntasan Belajar Siswa ………. 84

Gambar 4.5 Rata-rata Hasil Belajar Afektif pada Setiap Siklus ……….. 85


(11)

Dessy Agustiani, 2013

Penggunaan Mind Mapping Pada Pembelajaran Ipa Materi Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa kelas V-B di SDN 3 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Instrumen Penelitian

Lampiran A.1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ………….. 96 Lampiran A.1.2 Lembar Kerja Siswa Siklus I ……….. 101 Lampiran A.1.3 Soal Pre-test Siklus I ……….. 102 Lampiran A.1.4 Soal Post-test Siklus I ………. 104 Lampiran A.1.5 Kunci Jawaban Pre-test dan Post-test Siklus I ………... 106 Lampiran A.1.6 Kisi-kisi Pretest dan Posttest Siklus I ………. 107 Lampiran A.1.7 Penskoran Pretest dan Posttest Siklus I ………. 109

Lampiran A.1.8 Format Observasi Afektif Siswa Siklus I ………... 111

Lampiran A.1.9 Format Observasi Psikomotor Siswa Siklus I ………… 113 Lampiran A.1.10 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I ………….. 115

Lampiran A.1.11 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I …………. 118

Lampiran A.2.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ………… 121

Lampiran A.2.2 Lembar Kerja Siswa Siklus II ……… 129 Lampiran A.2.3 Soal Pre-test Siklus II ……… 131 Lampiran A.2.4 Soal Post-test Siklus II ………... 132 Lampiran A.2.5 Kunci Jawaban Pre-test dan Post-test Siklus II ………. 133 Lampiran A.2.6 Kisi-kisi Pretest dan Posttest Siklus II ……….. 134 Lampiran A.2.7 Penskoran Pretest dan Posttest Siklus II ………... 136

Lampiran A.2.8 Format Observasi Afektif Siswa Siklus II ………. 138

Lampiran A.2.9 Format Observasi Psikomotor Siswa Siklus II ……….. 140 Lampiran A.2.10 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II ………… 142


(12)

xi

Lampiran A.3.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ……….. 148

Lampiran A.3.2 Lembar Kerja Siswa Siklus III ……….. 155

Lampiran A.3.3 Soal Pre-test Siklus III ……….. 158

Lampiran A.3.4 Soal Post-test Siklus III ………. 160

Lampiran A.3.5 Kunci Jawaban Pre-test dan Post-test Siklus III ……... 162

Lampiran A.3.6 Kisi-kisi Pretest dan Posttest Siklus III ………. 163

Lampiran A.3.7 Penskoran Pretest dan Posttest Siklus III ……….. 166

Lampiran A.3.8 Format Observasi Afektif Siswa Siklus III ……… 168

Lampiran A.3.9 Format Observasi Psikomotor Siswa Siklus III ………. 170

Lampiran A.3.10 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus III ………... 172

Lampiran A.3.11 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ………. 175

Lampiran B Hasil Penelitian Lampiran B.1.1 Lembar Kerja Siswa Siklus I ………. 178

Lampiran B.1.2 Pretest Siklus I ……….. 180

Lampiran B.1.3 Posttest Siklus I ………. 184

Lampiran B.1.4 Mind Mapping Siklus I ……….. 188

Lampiran B.1.5 Observasi Afektif Siswa Siklus I ………... 190

Lampiran B.1.6 Observasi Psikomotor Siswa Siklus I ……… 193

Lampiran B.1.7 Observasi Aktivitas Guru Siklus I ……… 196

Lampiran B.1.8 Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ………... 199

Lampiran B.2.1 Lembar Kerja Siswa Siklus II ………... 202

Lampiran B.2.2 Pretest Siklus II ………. 206

Lampiran B.2.3 Posttest Siklus II ………... 208

Lampiran B.2.4 Mind Mapping Siklus II ……… 210

Lampiran B.2.5 Observasi Afektif Siswa Siklus II ………. 212

Lampiran B.2.6 Observasi Psikomotor Siswa Siklus II ……….. 215

Lampiran B.2.7 Observasi Aktivitas Guru Siklus II ………... 218

Lampiran B.2.8 Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ……….. 221


(13)

Dessy Agustiani, 2013

Penggunaan Mind Mapping Pada Pembelajaran Ipa Materi Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa kelas V-B di SDN 3 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Lampiran B.3.2 Pretest Siklus III ……… 230

Lampiran B.3.3 Posttest Siklus III ……….. 234

Lampiran B.3.4 Mind Mapping Siklus III ………... 238

Lampiran B.3.5 Observasi Afektif Siswa Siklus III ……… 240

Lampiran B.3.6 Observasi Psikomotor Siswa Siklus III ………. 243

Lampiran B.3.7 Observasi Aktivitas Guru Siklus III ……….. 246

Lampiran B.3.8 Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ………. 249

Lampiran C Dokumentasi Lampiran D Administrasi RIWAYAT HIDUP


(14)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 yang mengemukakan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif menumbuhkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Adapun tujuan pendidikan Nasional yang terumus dalam Garis-garis Besar Haluan Negara untuk Pelita IV ini (1983-1988) berbunyi sebagai berikut:

Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa.

Dengan adanya pendidikan, maka potensi yang ada dalam diri seseorang dapat dikembangkan melalui proses pembelajaran. Oleh karena itu, pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena jika pendidikan dilaksanakan dengan baik maka akan diperoleh hasil yang diinginkan. Dalam pendidikan terdapat adanya kurikulum. Kurikulum tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan yang ditentukan. Dalam Undang-Undang sistem Pendidikan Nasional tahun 2003 pasal 37 ayat 1, pada pendidikan formal Sekolah Dasar disebutkan bahwa kurikulum pendidikan dasar wajib memuat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Ilmu Pengetahuan Alam adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya. IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis oleh manusia yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan manusia. Pembelajaran IPA berupaya membangkitkan minat manusia agar mau meningkatkan kecerdasan dan


(15)

Dessy Agustiani, 2013

Penggunaan Mind Mapping Pada Pembelajaran Ipa Materi Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa kelas V-B di SDN 3 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pemahamannya tentang alam seisinya yang penuh rahasia yang tak habis-habisnya. Khusus untuk IPA di SD hendaknya membuka kesempatan untuk memupuk rasa ingin tahu siswa secara alamiah. Hal ini akan membantu mereka mengembangkan kemampuan bertanya dan mencari jawaban atas berdasarkan bukti serta mengembangkan cara berpikir ilmiah (Samatowa, 2011:1). Dalam pelajaran IPA terdapat beberapa materi yang diajarkan di kelas V, salah satunya adalah sumber daya alam.

Sumber Daya Alam (SDA) adalah semua kekayaan yang terdapat di alam berupa benda mati maupun benda hidup yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi segala kebutuhan hidupnya. Pada materi sumber daya alam terdapat sub materi, diantaranya sumber daya alam di sekitar kita dan kegiatan manusia yang mengubah permukaan bumi. Sumber Daya Alam yang ada di sekitar kita terdiri dari Sumber Daya Alam yang dapat diperbarui dan Sumber Daya Alam yang tidak dapat diperbarui. Sumber daya alam yang dapat diperbarui yaitu sumber daya alam yangmemiliki sifat dapat pulih kembali. Contoh sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah hewan, tumbuhan, air, udara, dan zat hara. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah sumber daya alam yang akan habis apabila digunakan secara terus menerus. Contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah minyak bumi, gas alam, batu bara, barang tambang mineral dan barang tambang non mineral. (Rositawaty dan Muharam, 2008:172)

Sedangkan kegiatan manusia yang mengubah permukaan bumi diantaranya pertanian, pembakaran hutan, penebangan hutan secara liar, permukiman, pembangunan jalan, dan penambangan. Semua itu merupakan contoh kegiatan manusia yang mengubah permukaan bumi. Jika hal tersebut tidak dapat ditanggulangi maka akan mengakibatkan banjir, longsor, dan sebagainya. Oleh karena itu, kita sebagai calon guru harus mengingatkan kepada siswa untuk dapat merawat lingkungan yang ada di sekitar kita dan mempergunakan sumber daya alam dengan sebaik-baiknya dengan cara mengajak siswa berkeliling di halaman sekolah agar siswa dapat berperan aktif dalam pembelajaran. Namun


(16)

3

pada materi sumber daya alam, peneliti menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping agar siswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran.

Mind Mapping atau Peta Pikiran adalah metode mempelajari konsep yang ditemukan oleh Tony Buzan. Konsep ini didasarkan pada cara kerja otak kita menyimpan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak kita tidak menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang berbercabang-cabang yang apabila dilihat sekilas akan tampak seperti cabang-cabang pohon. (Anton, 2008)

Mind Mapping merupakan gambaran menyeluruh dari suatu materi pembelajaran yang dibuat dalam bentuk sederhana yang bertujuan untuk mempertajam daya ingat siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru. Tujuan menggunakan Mind Mapping dalam pembelajaran IPA tentang sumber daya alam adalah agar kemampuan siswa untuk memilah, mengingat, mencatat, memahami, berimajinasi, dan berkreatif dapat meningkat. Selain itu, Mind Mapping dapat meningkatkan kognitif siswa dalam pembelajaran IPA. Akan tetapi, pembelajaran yang dilakukan di SD Negeri 3 Cibodas hanya menggunakan satu metode pembelajaran saja, yaitu ceramah.

Pembelajaran yang terjadi saat ini di SDN 3 Cibodas adalah nilai yang diperoleh siswa di bawah KKM yang telah ditentukan yaitu 62, pembelajaran hanya bersifat satu arah yaitu dari guru ke siswa, dan siswa dalam mencatat materi pelajaran sama persis dengan apa yang ditulis oleh guru sehingga mereka kurang dapat memahami materi pelajaran dengan baik.

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh guru atau kelompok guru untuk menguji anggapan-anggapan dari suatu teori pendidikan dalam praktik atau sebagai arti dari evaluasi dan melaksanakan seluruh prioritas program sekolah. Dalam metode PTK terdapat 3 siklus yang digunakan dalam pembelajaran, setiap siklus berisi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.


(17)

Dessy Agustiani, 2013

Penggunaan Mind Mapping Pada Pembelajaran Ipa Materi Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa kelas V-B di SDN 3 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti mengambil fokus penelitian dengan judul “Penggunaan Mind Mapping Pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas VB SD Negeri 3 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA materi sumber daya alam dengan menggunakan Mind Mapping untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VB SDN 3 Cibodas?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA materi sumber daya alam dengan menggunakan Mind Mapping untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VB SDN 3 Cibodas?

3. Bagaimana hasil belajar siswa setelah digunakan Mind Mapping pada pembelajaran IPA materi sumber daya alam di kelas VB SDN 3 Cibodas?

C. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apabila Materi Sumber Daya Alam Pada Pembelajaran IPA Kelas 5B SDN 3 Cibodas Dilaksanakan Dengan Menggunakan Mind Mapping, maka Hasil Belajar Siswa Dapat Meningkat”.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA materi sumber daya alam dengan menggunakan Mind Mapping untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VB SDN 3 Cibodas?

2. Untuk mengetahui bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA materi sumber daya alam dengan menggunakan Mind Mapping untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VB SDN 3 Cibodas?


(18)

5

3. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa setelah digunakan Mind Mapping pada pembelajaran IPA materi sumber daya alam di kelas VB SDN 3 Cibodas?

E. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan dari penelitian ini maka diharapkan dapat bermanfaat untuk berbagai pihak yang terkait. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan untuk kegiatan pembelajaran berikutnya, baik yang dilakukan oleh guru yang bersangkutan atau pihak lainnya. Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat:

1. Untuk Siswa

a. Untuk meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa sehingga proses pembelajaran dapat menarik perhatian siswa.

b. Dapat meningkatkan daya ingat siswa terhadap suatu materi pelajaran. c. Untuk melatih kreatifitas siswa dalam mencatat materi pembelajaran. d. Dapat memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran

dengan baik.

e. Melatih siswa dalam meningkatkan kemampuan berimajinasi dalam bentuk warna dan simbol.

2. Untuk Guru

a. Memperoleh gambaran dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. b. Dapat meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan profesionalisme guru

dalam mengajar.

c. Memberikan masukan tentang metode pembelajaran yang bervariasi sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

d. Memperoleh informasi tentang kelebihan penggunaan Mind Mapping khususnya dalam pembelajaran IPA.


(19)

Dessy Agustiani, 2013

Penggunaan Mind Mapping Pada Pembelajaran Ipa Materi Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa kelas V-B di SDN 3 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a. Menambah variasi pembelajaran yang dilakukan di SD Negeri 3 Cibodas.

b. Menjadi sumbangan pemikiran serta pemerkaya yang dapat dijadikan bahan kajian dan pengembangan dalam penelitian berikutnya baik di sekolah itu maupun di sekolah lainnya.

c. Meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah khususnya pada pembelajaran IPA.

F. Definisi Operasional

Untuk memudahkan dalam pelaksanaan penelitian, maka di bawah ini terdapat beberapa definisi operasional untuk memberikan penjelasan istilah sesuai dengan kegiatan penelitian yang dilaksanakan:

1. Mind Mapping

Mind Mapping merupakan teknik penulisan yang digunakan dalam proses pembelajaran. Mind Mapping merupakan cara kerja otak dalam menerima informasi berupa gambar, simbol, dan lain-lain sehingga dapat memadukan otak kiri dan otak kanan secara bersamaan. Penggunaan Mind Mapping dalam pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan kreativitas siswa.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar dalam penelitian ini mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Ranah kognitif diperoleh dari hasil tes siswa dalam evaluasi dengan indikator yang mencakup C1 dan C2. Ranah afektif diperoleh pada saat siswa mengerjakan LKS. Ranah psikomotor diperoleh pada saat siswa membuat Mind Mapping.


(20)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau disebut juga Classroom Action Research. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar. Upaya PTK diharapkan dapat menciptakan sebuah budaya belajar (learning culture) di kalangan para guru. PTK menawarkan peluang sebagai strategi pengembangan kinerja sebab pendekatan penelitian ini menempatkan guru sebagai peneliti, agen perubahan yang pola kerjanya bersifat kolaboratif. (Kunandar, 2008:41)

Ada beberapa ahli yang mendefinisikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), diantaranya David Hopkins (Natalia dan Dewi, 2008:4) mengemukakan bahwa:

“PTK adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh guru atau kelompok guru untuk menguji anggapan-anggapan dari suatu teori pendidikan dalam praktik, atau sebagai arti dari evaluasi dan melaksanakan seluruh prioritas program sekolah.”

Sementara itu, menurut Harjodipuro (Natalia dan Dewi, 2008:6) mengemukakan bahwa:

“PTK adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki pendidikan melalui perubahan, dengan jalan mendorong para guru untuk memikirkan praktik tersebut dan agar mau untuk mengubahnya.”

Berdasarkan pengertian PTK yang telah dikemukakan oleh para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan PTK ialah suatu penelitian yang dilakukan oleh guru untuk memperbaiki kualitas pendidikan dengan cara mengubah praktik pembelajaran agar siswa bersikap kritis terhadap proses pembelajaran yang dilakukan.

Jadi dalam penelitian tindakan kelas ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat diterangkan. (Arikunto, 2012:2)


(21)

Dessy Agustiani, 2013

Penggunaan Mind Mapping Pada Pembelajaran Ipa Materi Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa kelas V-B di SDN 3 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Penelitian; menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

2. Tindakan; menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.

3. Kelas; dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.

Dalam PTK terdapat tujuan yang harus dicapai sehingga adanya perbaikan dalam proses pembelajaran. Dalam Natalia dan Dewi (2008:10), tujuan utama pembuatan PTK adalah untuk memecahkan permasalahan yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan guru dalam pengembangan profesionalnya. Secara rinci, tujuan PTK antara lain:

a. Meningkatkan kualitas isi, masukkan, proses, dan hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah;

b. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah pembelajaran;

c. Hasil penelitian dapat mendukung langsung pembelajaran yang sedang berlangsung;

d. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan; serta e. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga

tercipta sikap proaktif dalam melakukan perbaikan kualitas pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan.

Melalui PTK, guru akan lebih banyak memperoleh pengalaman tentang praktik pembelajaran secara efektif, dan bukan ditujukan untuk memperoleh ilmu baru dari penelitian tindakan yang dilakukannya. Dengan kata lain, tujuan utama


(22)

27

PTK adalah pengembangan keterampilan proses pembelajaran, bukan untuk mencapai pengetahuan umum dalam bidang pendidikan. Meskipun demikian, PTK sangat bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman guru terhadap pembelajaran yang menjadi tugas utamanya. Berbagai manfaat Penelitian Tindakan Kelas antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut. (Mulyasa, 2012:90)

1. Mengembangkan dan melakukan inovasi pembelajaran sehingga pembelajaran yang dilakukan senantiasa tampak baru di kalangan peserta didik.

2. Merupakan upaya pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sesuai dengan karakteristik pembelajaran, serta situasi dan kondisi kelas.

3. Meningkatkan profesionalisme guru melalui upaya penelitian yang dilakukannya, sehingga pemahaman guru senantiasa meningkat, baik berkaitan dengan metode maupun isi pembelajaran.

Adapun jenis-jenis Penelitian Tindakan Kelas menurut Chein (Natalia dan Dewi, 2008:15).

a. PTK Diagnostik

PTK Diagnostik adalah penelitian yang dirancang untuk menuntun peneliti ke arah suatu tindakan. Dalam hal ini, peneliti mendiagnosa dan memasuki situasi yang terdapat di dalam latar penelitian.

b. PTK Partisipan

Suatu penelitian dikatakan sebagai PTK Partisipan, apabila peneliti terlibat langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan pembuatan laporan.

c. PTK Empiris

PTK Empiris ialah apabila peneliti berupaya melaksanakan suatu tindakan, kemudian membuktikannya. Pada prinsipnya, proses penelitian ini berkenaan dengan penyimpanan catatan dan pengumpulan pengalaman peneliti dalam pekerjaannya sehari-hari.


(23)

Dessy Agustiani, 2013

Penggunaan Mind Mapping Pada Pembelajaran Ipa Materi Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa kelas V-B di SDN 3 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

d. PTK Eksperimental

PTK eksperimental ialah apabila PTK diselenggarakan sebagai upaya menerapkan berbagai teknik dan strategi secara efektif dan efisien dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan diterapkannya PTK ini diharapkan peneliti dapat menentukan cara mana yang paling efektif dalam rangka mencapai tujuan pengajaran.

Ada beberapa prinsip yang dapat dijadikan acuan dalam pembuatan PTK (Natalia dan Dewi, 2008:12) adalah sebagai berikut:

a. Masalah yang diangkat berasal dari pengalaman guru selama proses pembelajaran di kelas.

b. Masalah yang diujicobakan harus dilaksanakan secara langsung, yaitu menindaklanjuti masalah yang muncul saat itu juga.

c. Penelitian berfokus pada data pengamatan dan data perilaku siswa, dengan maksud untuk menelaah ada atau tidaknya kemajuan serta perubahan dari tindakan yang dilakukan.

d. Penelitian harus bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran di kelas.

e. Penelitian menyangkut hal-hal yang bersifat dinamis, adanya perubahan. f. Tindakan yang dipilih peneliti harus spesifik, sederhana dan mudah

dilakukan.

Keberhasilan suatu pendidikan tidak dapat dilepaskan dari peran guru. Oleh karena itu, guru menjadi komponen yang penting dalam sebuah sistem pendidikan. Kualitas kinerja profesional seorang guru tidak hanya sebatas menguasai bahan ajar dan menerapkan metode pembelajaran yang baik. Lebih dari itu, guru harus memahami keadaan dan kebutuhan siswa yang unik dan bervariasi. Pendekatan ke arah pencapaian kualitas guru seperti itu dapat berhasil melalui metode yang digunakan dalam penelitian. (Natalia dan Dewi, 2008:8)


(24)

29

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc Taggart. Alasan penulis mengambil model penelitian Kemmis dan Mc Taggart adalah dikarenakan model Kemmis dan Mc Taggart merupakan suatu model yang sederhana, mudah dipahami, mudah dilaksanakan, serta mudah untuk mencapai tujuan dan merasakan manfaatnya. Menurut Kemmis dan Mc Taggart (Kunandar, 2008:42), penelitian tindakan adalah suatu bentuk self-inquiry kolektif yang dilakukan oleh para partisipan di dalam situasi sosial untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari praktik sosial atau pendidikan yang mereka lakukan, serta mempertinggi pemahaman mereka terhadap praktik dan situasi dimana praktik itu dilaksanakan.

Kemmis dan Mc Taggart (Mulyasa, 2009:92) mengemukakan bahwa prosedur pelaksanaan PTK dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Dalam perencanaan tindakan dirancang persiapan untuk melaksanakan PTK, seperti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan alat dan sumber belajar, serta menetapkan waktu yang tepat untuk melaksanakannya. Pelaksanaan tindakan berkaitan dengan pertanyaan tentang siapa akan melakukan apa, kapan, dimana, bagaimana melakukannya, dan mengapa tindakan tersebut dilakukan. Jika digunakan pedoman pengamatan tertentu maka perlu dijelaskan bagaimana pedoman tersebut dikembangkan, bagaimana penggunaannya, siapa yang menggunakan, kapan, dan mengapa pedoman tersebut digunakan.

Selanjutnya, pada bagian pengamatan dilakukan perekaman data yang mencakup proses dan hasil pelaksanaan tindakan. Pengamatan tersebut dilakukan untuk mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat dievaluasi sebagai bahan refleksi. Akhirnya, pada bagian refleksi dilakukan analisis mengenai proses, masalah, dan hambatan yang dihadapi serta dilanjutkan dengan refleksi terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang dilakukan. Keempat langkah tersebut merupakan satu daur, dan dari hasil refleksi dapat dirancang kembali langkah-langkah untuk daur berikutnya sesuai dengan tujuan Penelitian Tindakan Kelas. Untuk lebih jelasnya berikut ini dikemukakan bentuk desainnya sebagai berikut:


(25)

Dessy Agustiani, 2013

Penggunaan Mind Mapping Pada Pembelajaran Ipa Materi Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa kelas V-B di SDN 3 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.1

Model Spiral Kemmis dan Mc Taggart (Paizauliddin dan Ermalinda, 2013)

Apabila dicermati pada bagan tersebut, desain model Kemmis dan McTaggart ini pada hakikatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan,

Perencanaan

SIKLUS I

Refleksi Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II

Perencanaan

Pelaksanaan

SIKLUS III Pengamatan

Pelaksanaan

Penyusunan Laporan Hasil Penelitian


(26)

31

pengamatan, dan refleksi. Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itu, pengertian siklus pada kesempatan ini ialah suatu putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Bila anda cermati bagan di atas nampak jelas, bahwa di dalamnya terdiri dua perangkat komponen yang dikatakan sebagai dua siklus. Untuk pelaksanaannya sesungguhnya jumlah siklus sangat tergantung pada permasalahan yang dihadapi dan perlu dipecahkan. Dalam penelitian ini, penulis mengambil tiga siklus karena apabila penulis hanya mengambil dua siklus, maka hasilnya belum diketahui dan belum mencapai nilai yang diharapkan oleh penulis.

C. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 3 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB SD Negeri 3 Cibodas dengan jumlah siswa 30 siswa yang terdiri dari 14 siswi perempuan dan 16 siswa laki-laki. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari s.d Juni 2013.

D. Prosedur Penelitian

Sesuai dengan metode penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan kelas, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi empat tahap, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Dalam prosedur penelitian ini, penulis mengambil 3 rancangan siklus penelitian, diantaranya perencanaan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan laporan hasil penelitian. Adapun rinciannya sebagai berikut.

1. Perencanaan Penelitian

Dalam perencanaan penelitian, penulis melakukan beberapa kegiatan agar penelitian yang dilakukan dapat berhasil, antara lain:

a. Membuat Surat Ijin Observasi untuk melakukan observasi di SD Negeri 3 Cibodas.


(27)

Dessy Agustiani, 2013

Penggunaan Mind Mapping Pada Pembelajaran Ipa Materi Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa kelas V-B di SDN 3 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Melakukan Observasi di kelas V SD Negeri 3 Cibodas untuk mengetahui permasalahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar. c. Menentukan metode pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan

hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas V. d. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

e. Membuat Surat Ijin Penelitian untuk melakukan penelitian di SD Negeri 3 Cibodas.

2. Pelaksanaan Penelitian Siklus Pertama

a. Perencanaan (planning)

Rencana pelaksanaan PTK antara lain mencakup kegiatan sebagai berikut.

1) Tim peneliti melakukan analisis standar isi untuk mengetahui Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) yang akan diajarkan kepada peserta didik.

2) Mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dengan memerhatikan indikator-indikator hasil belajar.

3) Mengembangkan alat peraga, alat bantu, atau media pembelajaran yang menunjang pembentukkan SKKD dalam rangka implementasi PTK.

4) Menganalisis berbagai alternatif pemecahan masalah yang sesuai dengan kondisi pembelajaran.

5) Mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS).

6) Mengembangkan pedoman atau instrumen yang digunakan dalam siklus PTK.

7) Menyusun alat evaluasi pembelajaran sesuai dengan indikator hasil belajar.

b. Pelaksanaan (acting)

Tindakan PTK mencakup prosedur dan tindakan yang akan dilakukan, serta proses perbaikan yang akan dilakukan. Pelaksanaan ini


(28)

33

dilakukan di kelas VB SD Negeri 3 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

c. Pengamatan (observing)

Observasi mencakup prosedur perekaman data tentang proses dan hasil implementasi tindakan yang dilakukan. Penggunaan pedoman atau instrumen yang telah disiapkan sebelumnya perlu diungkap refleksi.

d. Refleksi (reflecting)

Refleksi menguraikan tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi tentang proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilakukan, serta kriteria dan rencana tindakan pada siklus berikutnya.

Siklus Kedua

a. Perencanaan (planning)

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama, guru sebagai peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan SKKD dalam Standar Isi (SI). Perencanaan ini dilaksanakan untuk memperbaiki siklus pertama sehingga diharapkan RPP yang dibuat di siklus kedua lebih baik dari siklus pertama.

b. Pelaksanaan (acting)

Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan RPP yang dikembangkan dari hasil refleksi siklus pertama. Dalam siklus kedua ini, diharapkan pelaksanaan pembelajaran lebih baik dari siklus pertama.

c. Pengamatan (observing)

Guru peneliti mengadakan observasi terhadap proses pembelajaran dan pembentukkan kompetensi siswa.

d. Refleksi (reflecting)

Guru peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan menyusun RPP berdasarkan SKKD untuk siklus ketiga.


(29)

Dessy Agustiani, 2013

Penggunaan Mind Mapping Pada Pembelajaran Ipa Materi Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa kelas V-B di SDN 3 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Siklus Ketiga

a. Perencanaan (planning)

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus kedua, guru sebagai peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan SKKD dalam Standar Isi (SI). Dalam perencanaan siklus ketiga ini, diharapkan perencanaan sudah bagus dibandingkan siklus pertama dan siklus kedua.

b. Pelaksanaan (acting)

Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan RPP yang dikembangkan dari hasil refleksi siklus kedua. Dalam pelaksanaan siklus ketiga ini, diharapkan pelaksanaan sudah bagus dari siklus pertama dan siklus kedua sehingga hasil yang diharapkan oleh penulis dapat tercapai.

c. Pengamatan (observing)

Guru peneliti mengadakan observasi terhadap proses pembelajaran dan pembentukkan kompetensi siswa. Guru peneliti menganalisis serta menarik kesimpulan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang telah direncanakan dengan melaksanakan tindakan tertentu. Pada siklus ketiga ini, penelitian diberhentikan karena pembelajaran yang dirancang sudah mencapai hasil yang diharapkan oleh peneliti.

3. Laporan Hasil Penelitian

Berdasarkan perencanaan dan pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan, maka terdapat peningkatan hasil belajar siswa dari siklus pertama sampai siklus ketiga sehingga nilai yang didapat siswa mencapai KKM yang telah ditentukan dan mencapai nilai yang diharapkan oleh peneliti. Data peningkatan hasil belajar siswa didapat dari hasil evaluasi, observasi, wawancara, dan angket.


(30)

35

1. Instrumen Persiapan Pembelajaran

Instrumen yang digunakan dalam persiapan pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan Mind Mapping. RPP dibuat persiklus yang mencakup Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Tujuan, Materi Ajar, Metode Pembelajaran, dan Langkah-langkah Pembelajaran. (RPP terlampir)

2. Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran

Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan kegiatan yang dilakukan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Lembar Kegiatan ini dipergunakan agar siswa aktif dan mengerti tentang materi yang dijelaskan. Pengerjaan LKS dilakukan secara berkelompok. Lembar Kegiatan Siswa berisi tentang pertanyaan-pertanyaan yang mengarah kepada indikator pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. Kemudian dari hasil LKS dapat diketahui sejauh mana pengetahuan siswa dalam memahami konsep pembelajaran. (LKS terlampir)

3. Instrumen Pengumpulan Data a. Tes

Soal tes dipergunakan untuk mengetahui kemampuan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi sumber daya alam dengan menggunakan Mind Mapping. Instrumen yang digunakan dalam tes ini berbentuk uraian. Hasil dari tes dipergunakan untuk menilai hasil pembelajaran siswa sehingga dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan dalam proses pembelajaran. (Evaluasi terlampir)

b. Lembar Observasi

Observasi sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu atau terjadinya suatu proses kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar


(31)

Dessy Agustiani, 2013

Penggunaan Mind Mapping Pada Pembelajaran Ipa Materi Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa kelas V-B di SDN 3 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

seperti tingkah laku siswa pada waktu belajar, berdiskusi, mengerjakan tugas, dan lain-lain. Teknik ini baik untuk mengevaluasi hasil belajar aspek psikomotor. (Wahyudin, et al, 2006:126). Observasi yang digunakan dalam penelitian ini termasuk ke dalam observasi terfokus karena maksud dan sasaran observasi telah ditentukan sebelumnya. Instrumen yang digunakan dalam observasi berupa pedoman pengamatan afektif dan psikomotor, tes, kuesioner, dan rekaman gambar. (Lembar Observasi terlampir)

c. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Hal ini bertujuan agar penelitian yang dilakukan dapat dibuktikan bahwa peneliti melakukan penelitian di SD Negeri 3 Cibodas kelas VB serta sebagai bukti bahwa siswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran. Dokumentasi dalam penelitian ini berupa gambar atau foto guru dan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. (Dokumentasi terlampir)

F. Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengumpulan Data

Kegiatan penelitian yang terpenting adalah pengumpulan data. Pengumpulan data dalam penelitian perlu dipantau agar data yang diperoleh dapat terjaga tingkat validitas dan reliabilitasnya. Data yang diungkap dalam penelitian dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: fakta, pendapat, dan kemampuan. Untuk mengukur ada atau tidaknya atau besar kecilnya kemampuan objek yang diteliti, seringkali menggunakan tes. Dari tes akan diketahui ada yang memiliki kemampuan yang rendah dan ada pula yang tinggi. Khusus untuk tes prestasi belajar yang biasa digunakan di sekolah adalah tes buatan guru dan tes terstandar yang dibuat oleh tim khusus secara nasional dan internasional (Hatimah, et al, 2008:184). Pengumpulan data


(32)

37

diperoleh dari instrumen yang dibuat dan dilakukan dalam penelitian, yaitu Lembar Kerja Siswa (LKS), Tes, Lembar Observasi, dan Dokumentasi.

2. Pengolahan Data

Pengolahan data yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu dengan mengumpulkan data-data penelitian sesuai dengan instrumen penelitian permasalahan, antara lain:

a. Tes

Data yang diambil dengan memberikan tes berupa pretest dan posttest dengan bentuk soal uraian. Tujuan menggunakan pretest dan posttest yaitu untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa. Cara memberikan skor dapat dilakukan dengan cara langsung diberikan skor yang berbeda untuk masing-masing tingkat kesukaran soal, soal yang sukar tentu diberikan skor lebih tinggi daripada soal sedang dan mudah, nilai akhir diperoleh dengan menjumlahkan skor testi dibagi dengan skor ideal kemudian dikonversikan dengan skala penilaian yang dipakai. Adapun pengolahan data evaluasi berupa tes dapat dilakukan dengan beberapa teknik, diantaranya:

1) Menghitung Rata-rata Skor Pretest dan Posttest Dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan: = Mean ∑X = Jumlah skor N = Jumlah peserta tes

(Wahyudin, et al, 2006:23) 2) Menghitung Ketuntasan Hasil Belajar Kelas

Ketuntasan secara klasikal dihitung dengan menggunakan rumus:


(33)

Dessy Agustiani, 2013

Penggunaan Mind Mapping Pada Pembelajaran Ipa Materi Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa kelas V-B di SDN 3 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(Mulyasa dalam Pujiati, 2011) Nilai rata-rata setiap siklus dapat dikategorikan sesuai dengan kategori hasil belajar pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.1

Kategori Hasil Belajar Siswa Rentang Nilai Kategori

80 – 100 Baik Sekali

65 – 79 Baik

40 – 64 Cukup

21 – 39 Kurang

0 – 20 Gagal

(Arikunto, 2009) b. Hasil Observasi

1) Menghitung Keterlaksanaan Pembelajaran Dapat dirumuskan sebagai berikut:

(Yuliati dalam Prihardina, 2012) Untuk mengkategorikan keterlaksanaan pembelajaran dapat ditentukan sesuai dengan kategori pada table di bawah ini.

Tabel 3.2

Interpretasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran

Persentase (%) Interpretasi

80 – 100 Sangat Baik

60 – 79 Baik

40 – 59 Cukup


(34)

39

Persentase (%) Interpretasi

20 – 39 Kurang

0 – 19 Sangat Kurang

(Ridwan dalam Sariwulan, 2011) 2) Menghitung Aspek Afektif Siswa

Data hasil belajar afektif siswa diambil dari lembar observasi oleh observer. Dapat diolah dengan menghitung total aspek afektif dan menghitung persentase ketercapaian hasil belajar afektif siswa. Dirumuskan sebagai berikut:

Tabel 3.3

Interpretasi Hasil Belajar Afektif Siswa

Persentase (%) Interpretasi

80 – 100 Sangat Baik

60 – 79 Baik

40 – 59 Cukup

20 – 39 Rendah

0 – 19 Sangat Rendah

(Ridwan dalam Prihardina, 2012) 3) Menghitung Aspek Psikomotor Siswa

Data hasil belajar psikomotor siswa diambil dari lembar observasi oleh observer. Dapat diolah dengan menghitung total aspek psikomotor dan menghitung persentase ketercapaian hasil belajar psikomotor siswa. Dirumuskan sebagai berikut:

Tabel 3.4

Interpretasi Hasil Belajar Psikomotor Siswa


(35)

Dessy Agustiani, 2013

Penggunaan Mind Mapping Pada Pembelajaran Ipa Materi Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa kelas V-B di SDN 3 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Persentase (%) Interpretasi

80 – 100 Sangat Terampil

60 – 79 Terampil

40 – 59 Cukup Terampil

21 – 39 Kurang Terampil

0 – 20 Sangat Kurang Terampil

(Panggabean dalam Prihardina, 2012)

3. Analisis Data

Tahapan sesudah pengumpulan data adalah analisis data. Walaupun data yang telah dikumpulkan lengkap dan valid, jika peneliti tidak mampu menganalisisnya maka datanya tidak akan memiliki nilai ilmiah yang dapat digunakan untuk perkembangan ilmu pengetahuan. Kegiatan pengumpulan data yang benar dan tepat merupakan jantungnya penelitian tindakan, sedangkan analisis data akan memberi kehidupan dalam kegiatan penelitian. Untuk itu, seorang peneliti perlu memahami teknik analisis data yang tepat agar manfaat penelitiannya memiliki nilai ilmiah yang tinggi.

Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan peneliti.

a. Data kuantitatif

Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) yang dapat dianalisis secara deskriptif. Dalam hal ini dilakukan penghitungan terhadap skor siswa untuk pengerjaan tes tertulis sebagai evaluasi akhir dan dari LKS sebagai evaluasi proses.

b. Data kualitatif

Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar yang baru (afektif), aktifitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar dan sejenisnya, dapat dianalisis secara kualitatif.


(36)

41

Berdasarkan data yang telah dikemukakan bahwa pada siklus pertama, hasil belajar siswa masih kurang dan ada sebagian yang belum mencapai KKM yang telah ditentukan serta masih kurang dari harapan peneliti. Pada siklus kedua, hasil belajar siswa mengalami peningkatan tetapi masih belum mencapai nilai yang diharapkan peneliti. Pada siklus ketiga, hasil belajar siswa sudah bagus dan mencapai nilai yang diharapkan peneliti sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan aktivitas belajar dan perhatian siswa membaik setelah guru mengajar dengan menggunakan Mind Mapping. Dilakukan penghitungan skor dari hasil lembar observasi untuk setiap faktor yang diamati dan dihitung presentase dari data yang terkumpul. Sedangkan foto digunakan sebagai data pelengkap dan penguat dari kegiatan pembelajaran. Memberikan gambaran bagaimana proses pembelajaran IPA dengan Mind Mapping yang telah berlangsung.


(37)

Dessy Agustiani, 2013

Penggunaan Mind Mapping Pada Pembelajaran Ipa Materi Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa kelas V-B di SDN 3 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas di SD Negeri 3 Cibodas pada siswa kelas VB tentang “Penggunaan Mind Mapping Pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Perencanaan pembelajaran dengan menggunakan Mind Mapping pada pembelajaran IPA disusun dalam bentuk RPP dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) yang dapat dikembangkan dengan indikator dan tujuan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran berisi tahapan dengan tahap eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dimana dalam proses pembelajaran siswa dituntut untuk berkreatif, berimajinasi sehingga siswa dapat menuangkan pemikirannya dalam Mind Mapping.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Mind Mapping pada pembelajaran IPA mengalami peningkatan yaitu siswa sudah memahami konsep Mind Mapping dengan baik. Hal tersebut disebabkan karena pada siklus I guru hanya memberikan satu contoh Mind Mapping pada kertas yang berukuran A3 tetapi tidak semua siswa melihat dengan jelas contoh Mind Mapping tersebut sehingga pada siklus II guru membuat dua contoh Mind Mapping dan mengcopy lebih banyak agar semua siswa dapat memahami konsep Mind Mapping dengan baik. Akan tetapi pada siklus III guru tidak membuat contoh Mind Mapping karena siswa sudah memahami konsep Mind Mapping dengan baik.

3. Hasil belajar siswa setelah digunakan Mind Mapping pada pembelajaran IPA meningkat. Hal tersebut dapat ditunjukkan dari hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan pada setiap siklusnya baik pada ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor. Adapun nilai yang


(38)

92

diperoleh siswa pada aspek kognitif, rata-rata perolehan hasil belajar siswa pada siklus I mencapai nilai 70,76 dengan persentase 56,67% siswa yang mencapai KKM, siklus II rata-rata perolehan hasil belajar siswa mencapai nilai 84,03 dengan persentase 90% siswa yang mencapai KKM, sedangkan rata-rata perolehan hasil belajar siswa mencapai nilai 96,13 dengan persentase 100% siswa yang mencapai KKM. Pada aspek afektif, rata-rata perolehan siswa di siklus I mencapai 42,6%, siklus II mencapai 65,5%, dan siklus III mencapai 91,5%. Sedangkan pada aspek psikomotor, rata-rata perolehan siswa di siklus I mencapai 78,1%, siklus II mencapai 93,6%, dan siklus III mencapai 100%.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka terdapat saran yang dapat dilakukan untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya. Adapun sarannya adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru

Penggunaan Mind Mapping dapat diterapkan dalam proses pembelajaran IPA karena sudah terbukti bahwa penggunaan Mind Mapping dalam proses pembelajaran IPA sudah berhasil dilakukan melalui penelitian yaitu untuk meningkatkan daya ingat siswa terhadap materi yang sudah dipelajari. Selain itu, Mind Mapping membuat siswa lebih kreatif dalam berimajinasi untuk menuangkan pemikirannya terhadap suatu materi pelajaran. Oleh karena itu, guru harus kreatif dalam menerapkan Mind Mapping pada proses pembelajaran agar siswa memahami konsep Mind Mapping dengan baik.

2. Bagi sekolah

Penggunaan Mind Mapping dapat menambah variasi pembelajaran di sekolah dan dapat diterapkan dalam proses pembelajaran, baik pada


(39)

Dessy Agustiani, 2013

Penggunaan Mind Mapping Pada Pembelajaran Ipa Materi Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa kelas V-B di SDN 3 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pembelajaran IPA maupun pembelajaran lainnya sehingga proses pembelajaran menjadi menyenangkan bagi guru maupun bagi siswa.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Penggunaan Mind Mapping dapat digunakan oleh peneliti lainnya dalam proses pembelajaran IPA maupun pembelajaran lainnya dan dalam jenjang serta subjek yang berbeda.


(40)

DAFTAR PUSTAKA

Anton. (2008). Peta Pikiran: Mind Mapping. [Online]. Tersedia:

http://pkab.wordpress.com/2008/02/29/peta-pikiran-mind-mapping/ [29

Februari 2008]

Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, S. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Aksara

Azmiyawati, Choiril, et al. (2008). IPA Salingtemas 5. Jakarta: Depdiknas

Devi, Poppy K dan Anggraeni, Sri. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Depdiknas

Hatimah, Ihat, et al. (2007). Penelitian Pendidikan. Bandung: UPI PRESS

Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Mulyasa, E. (2012). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Munawar, Indra. (2009). Hasil Belajar (Pengertian dan Definisi). [Online]. Tersedia: http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/hasil-belajar-pengertian-dan-definisi.html [11 Juni 2009]

Natalia, Margaretha Mega. dan Dewi, Kania Islami. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Tinta Emas Publishing

Paizauliddin dan Ermalinda. (2013). Penelitian Tindakan Kelas (Classrom Action Research) Panduan Teoritis dan Praktis. Bandung: Alfabeta


(41)

Dessy Agustiani, 2013

Penggunaan Mind Mapping Pada Pembelajaran Ipa Materi Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa kelas V-B di SDN 3 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Prihardina, Meidiana. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V pada Pembelajaran IPA Materi Pokok Sifat-sifat Cahaya. Skripsi pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar FIP UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan

Pujiati, Devi Sri Nurani. (2011). Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Fisika di Kelas VIII E SMPN 1 Telukjambe Barat Karawang Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah. Skripsi pada Program Pendidikan Fisika MIPA UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan

Rositawaty, S dan Muharam, Aris. (2008). Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 4. Jakarta: Depdiknas

Rositawaty, S. dan Muharam, Aris. (2008). Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta: Depdiknas

Ruhimat, Toto, et al. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpen FIP UPI

Saleh, Andri. (2008). Kreatif Mengajar dengan Mind Map. Bandung: Tinta Emas Publishing

Samatowa, Usman. (2011). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks

Sariwulan, Rani Ratna. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika di SMP. Skripsi pada Program Pendidikan Fisika MIPA UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan

Thok, Tugino. (2012). Kegiatan Manusia Memengaruhi Bumi. [Online]. Tersedia: http://mastugino.blogspot.com/2012/11/kegiatan-manusia-memengaruhi-bumi.html [9 November 2012]


(1)

41

Berdasarkan data yang telah dikemukakan bahwa pada siklus pertama, hasil belajar siswa masih kurang dan ada sebagian yang belum mencapai KKM yang telah ditentukan serta masih kurang dari harapan peneliti. Pada siklus kedua, hasil belajar siswa mengalami peningkatan tetapi masih belum mencapai nilai yang diharapkan peneliti. Pada siklus ketiga, hasil belajar siswa sudah bagus dan mencapai nilai yang diharapkan peneliti sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan aktivitas belajar dan perhatian siswa membaik setelah guru mengajar dengan menggunakan Mind Mapping. Dilakukan penghitungan skor dari hasil lembar observasi untuk setiap faktor yang diamati dan dihitung presentase dari data yang terkumpul. Sedangkan foto digunakan sebagai data pelengkap dan penguat dari kegiatan pembelajaran. Memberikan gambaran bagaimana proses pembelajaran IPA dengan Mind


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas di SD Negeri 3 Cibodas pada siswa kelas VB tentang “Penggunaan Mind Mapping Pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Perencanaan pembelajaran dengan menggunakan Mind Mapping pada pembelajaran IPA disusun dalam bentuk RPP dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) yang dapat dikembangkan dengan indikator dan tujuan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran berisi tahapan dengan tahap eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dimana dalam proses pembelajaran siswa dituntut untuk berkreatif, berimajinasi sehingga siswa dapat menuangkan pemikirannya dalam Mind Mapping.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Mind Mapping pada pembelajaran IPA mengalami peningkatan yaitu siswa sudah memahami konsep Mind Mapping dengan baik. Hal tersebut disebabkan karena pada siklus I guru hanya memberikan satu contoh

Mind Mapping pada kertas yang berukuran A3 tetapi tidak semua

siswa melihat dengan jelas contoh Mind Mapping tersebut sehingga pada siklus II guru membuat dua contoh Mind Mapping dan mengcopy lebih banyak agar semua siswa dapat memahami konsep Mind

Mapping dengan baik. Akan tetapi pada siklus III guru tidak membuat

contoh Mind Mapping karena siswa sudah memahami konsep Mind

Mapping dengan baik.

3. Hasil belajar siswa setelah digunakan Mind Mapping pada pembelajaran IPA meningkat. Hal tersebut dapat ditunjukkan dari hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan pada setiap siklusnya baik pada ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor. Adapun nilai yang


(3)

92

diperoleh siswa pada aspek kognitif, rata-rata perolehan hasil belajar siswa pada siklus I mencapai nilai 70,76 dengan persentase 56,67% siswa yang mencapai KKM, siklus II rata-rata perolehan hasil belajar siswa mencapai nilai 84,03 dengan persentase 90% siswa yang mencapai KKM, sedangkan rata-rata perolehan hasil belajar siswa mencapai nilai 96,13 dengan persentase 100% siswa yang mencapai KKM. Pada aspek afektif, rata-rata perolehan siswa di siklus I mencapai 42,6%, siklus II mencapai 65,5%, dan siklus III mencapai 91,5%. Sedangkan pada aspek psikomotor, rata-rata perolehan siswa di siklus I mencapai 78,1%, siklus II mencapai 93,6%, dan siklus III mencapai 100%.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka terdapat saran yang dapat dilakukan untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya. Adapun sarannya adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru

Penggunaan Mind Mapping dapat diterapkan dalam proses pembelajaran IPA karena sudah terbukti bahwa penggunaan Mind

Mapping dalam proses pembelajaran IPA sudah berhasil dilakukan melalui

penelitian yaitu untuk meningkatkan daya ingat siswa terhadap materi yang sudah dipelajari. Selain itu, Mind Mapping membuat siswa lebih kreatif dalam berimajinasi untuk menuangkan pemikirannya terhadap suatu materi pelajaran. Oleh karena itu, guru harus kreatif dalam menerapkan Mind Mapping pada proses pembelajaran agar siswa memahami konsep Mind Mapping dengan baik.

2. Bagi sekolah

Penggunaan Mind Mapping dapat menambah variasi pembelajaran di sekolah dan dapat diterapkan dalam proses pembelajaran, baik pada


(4)

93

pembelajaran IPA maupun pembelajaran lainnya sehingga proses pembelajaran menjadi menyenangkan bagi guru maupun bagi siswa.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Penggunaan Mind Mapping dapat digunakan oleh peneliti lainnya dalam proses pembelajaran IPA maupun pembelajaran lainnya dan dalam jenjang serta subjek yang berbeda.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Anton. (2008). Peta Pikiran: Mind Mapping. [Online]. Tersedia:

http://pkab.wordpress.com/2008/02/29/peta-pikiran-mind-mapping/ [29

Februari 2008]

Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, S. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Aksara

Azmiyawati, Choiril, et al. (2008). IPA Salingtemas 5. Jakarta: Depdiknas

Devi, Poppy K dan Anggraeni, Sri. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Depdiknas

Hatimah, Ihat, et al. (2007). Penelitian Pendidikan. Bandung: UPI PRESS

Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Mulyasa, E. (2012). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Munawar, Indra. (2009). Hasil Belajar (Pengertian dan Definisi). [Online]. Tersedia: http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/hasil-belajar-pengertian-dan-definisi.html [11 Juni 2009]

Natalia, Margaretha Mega. dan Dewi, Kania Islami. (2008). Penelitian Tindakan

Kelas. Bandung: Tinta Emas Publishing

Paizauliddin dan Ermalinda. (2013). Penelitian Tindakan Kelas (Classrom Action


(6)

95

Prihardina, Meidiana. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle

untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V pada Pembelajaran IPA Materi Pokok Sifat-sifat Cahaya. Skripsi pada Program Pendidikan Guru

Sekolah Dasar FIP UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan

Pujiati, Devi Sri Nurani. (2011). Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi

Belajar Siswa dalam Pembelajaran Fisika di Kelas VIII E SMPN 1 Telukjambe Barat Karawang Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah. Skripsi pada Program Pendidikan Fisika MIPA UPI. Bandung:

Tidak Diterbitkan

Rositawaty, S dan Muharam, Aris. (2008). Senang Belajar Ilmu Pengetahuan

Alam 4. Jakarta: Depdiknas

Rositawaty, S. dan Muharam, Aris. (2008). Senang Belajar Ilmu Pengetahuan

Alam 5. Jakarta: Depdiknas

Ruhimat, Toto, et al. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpen FIP UPI

Saleh, Andri. (2008). Kreatif Mengajar dengan Mind Map. Bandung: Tinta Emas Publishing

Samatowa, Usman. (2011). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks

Sariwulan, Rani Ratna. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis

Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika di SMP. Skripsi pada

Program Pendidikan Fisika MIPA UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan

Thok, Tugino. (2012). Kegiatan Manusia Memengaruhi Bumi. [Online]. Tersedia: http://mastugino.blogspot.com/2012/11/kegiatan-manusia-memengaruhi-bumi.html [9 November 2012]


Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep sumber daya alam melalui penerapan model pembelajaran cooperative tipe STAD

0 6 134

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM PADA SISWA KELAS V SDN TAMBAKAJI 01 SEMARANG

4 50 288

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL MIND MAPPING MATERI SUMBER DAYA ALAM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 MAJALANGU WATUKUMPUL KABUPATEN PEMALANG

4 27 259

PENERAPAN MIND MAPPING PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IVB SDNBuahbatu Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 33

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STAY DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 2 35

PENERAPAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG SUMBER DAYA ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 29

PENERAPAN MIND MAPPING BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUKTUR PERMUKAAN BUMI.

0 3 49

PENGGUNAAN MEDIA LINGKUNGNA ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI TEMPAT HIDUP HEWAN DAN TUMBUHAN.

0 0 29

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL INKUIRI TERBIMBING MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM

0 0 8

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM PADA SISWA KELAS IV SD 2 KESAMBI MEJOBO KUDUS

0 1 20