PENERAPAN MIND MAPPING PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IVB SDNBuahbatu Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014.
PENERAPAN MIND MAPPING PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IVB SDN Buahbatu Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Risa Rizkyana NIM 1003398
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
(2)
PENERAPAN MIND MAPPING PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IVB SDN Buahbatu Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014)
Oleh Risa Rizkyana
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Rizkyana Risa 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
LEMBAR PENGESAHAN
PENERAPAN MIND MAPPING PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IVB SDN Buahbatu Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014)
Oleh Risa Rizkyana
1003398
Disetujui dan Disahkan oleh Pembimbing:
Pembimbing I
Dr.Pupun Nuryani, M.Pd. NIP.196205221986032003
Pembimbing II
Sandi Budi Iriawan, M.Pd. NIP. 197910202008121002
Diketahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan
(4)
vi
Risa Rizkyana, 2014
Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH... v
DAFTAR ISI ... vi
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 4
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Hasil Penelitian ... 4
E. Definisi Operasional ... 5
F. Penelitian yang Relevan ... 6
F. Hipotesis Tindakan ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7
A. Hakekat pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ... Error! Bookmark not defined. 1. Pengertian Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ... Error! Bookmark not defined. 2. Karakteristik Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ... 8
3. Tujuan Pembelajaran IPA ... 9
4. Konsep Sumber Daya Alam dalam Pembelajaran IPA di Kelas IV SD 10 B. Metode Pembelajaran Mind Mapping ... 12
(5)
Risa Rizkyana, 2014
Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Pengertian Mind Mapping ... 12
2. Sejarah Mind Mapping... 13
3. Langkah-langkah Penerapan Mind Mapping ... 13
4. Kegunaan Mind Mapping ... 14
5. Kelebihan dan Kekurangan PenerapanMind Mapping ... 15
6. Peranan Guru dalam Penerapan Mind Mapping ... 16
C. Konsep Hasil Belajar ... 16
1. Pengertian Hasil Belajar... 16
2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 20
A. Metode Penelitian ... 20
B. Model Penelitian ... 20
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 21
1. Lokasi Penelitian ... 21
2. Waktu Penelitian ... 21
D. Subjek Penelitian ... 22
E. Prosedur Penelitian ... 22
F. Instrumen Penelitian ... 25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 29
A. Hasil Penelitian... 29
1. Deskripsi Pelaksanaan ... 29
(6)
b. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus II ... 35
2. Deskripsi Hasil Belajar ... 39
a. Hasil Belajar Siklus I ... 39
b. Hasil Belajar Siklus II ... 43
c. Peningkatan Hasil Belajar ... 46
B. Pembahasan ... 49
1. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Menerapkan Mind Mapping ... 49
2. Hasil Peningkatan ... 52
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 60
A. Simpulan ... 60
B. Rekomendasi ... 61
DAFTAR PUSTAKA ... 63
(7)
Risa Rizkyana, 2014
Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kategori Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa. ... 27
Tabel 2.2 Kriteria Tingkat Keberhasilan Siswa dalam % ... 27
Tabel 4.1 Nilai Rata-rata dan Presentase siklus I………...40
Tabel 4.2 Ketuntasan Belajar Siklus I………40
Tabel 4.3 Hasil Pencapaian Tiap Indikator Siklus I………...41
Tabel 4.4 Nilai Rata-rata dan Presentase siklus II ………43
Tabel 4.5 Ketuntasan Belajar Siklus II ……….44
(8)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Gambar Alur Penelitian Model Kemmis dan Mc Teggart. ... 21 Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I………..40 Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Belajar berdasarkan indikator pencapaian
Siswa Siklus I………...41 Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II ………44 Gambar 4.4 Diagram Ketuntasan Belajar berdasarkan indikator pencapaian
Siswa Siklus II ………...45 Gambar 4.5 Diagram Peningkatan Nilai Rata-rata siklus I ke siklus II………….47 Gambar 4.6 Diagram Peningkatan Nilai Rata-rata siklus I ke siklus II………….48 Gambar 4.7 Diagram Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa
Siklus I ke Siklus II ………...48 Gambar 4.8 Mind MappingSiklus I………...51 Gambar 4.9 Mind MappingSiklus II……….51
Gambar 4.10 Diagram Peningkatan Nilai Rata-rata Siklus I ke Siklus II……….54 Gambar 4.11 Diagram Peningkatan Ketuntasan Siklus I ke Siklus II…………...54
(9)
Risa Rizkyana, 2014
Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Lampiran Perangkat Pembelajaran
1. Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 65
2. Lampiran Rencana Pelaksanaan PembelajaraSiklus II ... 72
3. Lampiran Lembar Kerja Siklus 1 ... 79
4. Lampiran Lembar Kerja Siklus 2 ... 83
LAMPIRAN B Lampiran Instrumen Penelitiian 1. Lembar observasi pembelajaran guru dan siswa dengan penerapan mind mapping Siklus 1 ... 85
2. Lembar observasi pembelajaran guru dan siswa dengan penerapan mind mapping Siklus 2 ... 91
3. Soal Evaluasi Siklus I ... 98
4. Soal Evaluasi Siklus II ... 101
5. Kisi-kisi Evaluasi Siklus 1 ... 104
6. Kisi-kisi Evaluasi Siklus 2 ... 108
7. Pedoman Penskoran Siklus I ... 111
8. Pedoman Penskoran Siklus II ... 116
Lampiran C Lampiran Hasil Data Penelitiian 1. Hasil Observasi Pembelajaran Guru dan Siswa Dengan Penerapan Mind Mapping Siklus 1 ... 121
2. Hasil Observasi Pembelajaran Guru dan siswa dengan Penerapan Mind Mapping Siklus 1 ... 133
(10)
3. Rekapitulasi Nilai Rata-rata Siklus I………147
4. Rekapitulasi Hasil Belajar Berdasarkan Indikator Pencapaian Siklus I ... 148
5. Rekapitulasi Nilai Rata-rata Siklus II ... 149
6. Rekapitulasi Hasil Belajar Berdasarkan Indikator Pencapaian Siklus II .. 150
7. Lampiran Hasil Lembar Evaluasi Siswa Siklus I ... 152
8. Lampiran Hasil Lembar Evaluasi Siswa Siklus II ... 159
9. Hasil Mind Mapping Siswa Siklus I dan II ... 165
7. Dokumentasi Penelitiian ... 173
Lampiran D Lampiran Surat – Surat Penelitiian 1. Kartu Bimbingan Pembimbing I ... 177
2. Kartu Bimbingan Pembimbing I ... 178
3. Surat Keterangan Izin Penelitiian di Sekolah... 179
4. Surat Keterangan Izin Penelitiian dari Universitas ... 180
5. Surat Pengangkatan Pembimbing ... 181
(11)
ii
Risa Rizkyana, 2014
Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
PENERAPAN MIND MAPPING PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IVB SDN Buahbatu Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014
Oleh Risa Rizkyana
1003398
Penelitian Tindakan kelas (PTK) ini diawali dengan observasi terhadap kegiatan pembelajaran di kelas IVA SDN Buah Batu Cibodas untuk mengetahui permasalahan yang terdapat di kelas tersebut. Permasalahan yang ditemukan yaitu mengenai hasil belajar siswa sebagaian besar masih di bawah KKM dan kegiatan pembelajaran masih menggunakan model konvensional seperti ceramah. Oleh karena itu, dalam penelitian ini pembelajaran IPA dengan menerapkan Mind Mapping. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan Mind Mapping dan bagaimana hasil belajar siswa dengan menerapkan Mind Mapping dalam pembelajaran IPA pada pokok bahasan Sumber Daya Alam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dan peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan Mind Mapping. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan model PTK yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus. PTK ini dilaksanakan di kelas IVB SDN Buah Batu Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri dari 16 orang siswa perempuan dan 13 orang siswa laki-laki. Penulisan Mind Mapping ini terdiri dari empat langkah tahapan, membuat cabang-cabang yang berasal dari tema, ide atau gagasan utama yang telah ditentukan. Cabang-cabang yang telah dibuat dapat dikembangkan menjadi beberapa anak cabang yang baru. Instrumen yang digunakan dalam PTK ini terdiri dari lembar observasi terhadap guru dan siswa serta lembar evalusi yang berupa tes tertulis. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa setiap siklus. Nilai rata-rata kelas siklus I mencapai 71.14 dengan ketuntasan belajar siswa menurut KKM sebesar 69.57% dan nilai rata-rata pada siklus II mencapai 86,3o dengan ketuntasan belajar siswa mencapai 91.3%. Berdasarkan hasil belajar tersebut, penerapan Mind Mapping dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, peneliti menyarankan guru-guru untuk menerapkan Mind Mapping dalam pembelajaran khususnya pembelajaran IPA.
(12)
iii
Risa Rizkyana, 2014
Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kata kunci : Mind Mapping, Hasil Belajar
ABSTRACT
MIND MAPPING IMPLEMENTATION ON NATURAL SCIENCE LEARNING MATERIAL ABOUT NATURAL RESOURCES TO
INCREASE STUDENTS LEARNING RESULTS
(Class Activity Research on Grade 4th B of Buah Batu State Elementary School, Lembang Sub-District, West Bandung District, Full Semester 2013/2014 Learning
Year) By Risa Rizkyana
1003398
This Class Activity Research (PTK) begins with observation on learning activity in grade 4th A Buah Batu Cibodas State Elemenatary School, the intention is to know the problems that happens in that class. The problems that have been found about students learning result is that most of it are still below KKM, and learning activity is still using conventional method such as lecturing. Therefore, in this natural science learning research using mind mapping implementation. The problem formulation in this research is how to implement mind mapping in learning activity and how is the result of mind mapping implementation in natural science learning on natural resources subject. The purpose of this research is to describe learning implementation and to increase the student learning results with mind mapping method implemented. The research used PTK model as a method developed by Kemmis and Taggart. The research was done in two cycles. The PTK was done in Grade 4th B of Buah Batu State Elementary School, Lembang Sub-District, West Bandung District with the total of 29 students, 13 male students and 16 female students. The work of this mind mapping method is based on four steps that continue down to sections of theme, idea, and initiative that has been arranged. Sections that have been made could be developed into several new sub-sections. The instruments used in this PTK method are based on observation report on lecturer and students, also evaluation report in the form of written tests. The research finding indicates the increase on students learning result in each cycle. The average grade scores in cycle I reach about 71.14 with students learning accomplishment according to KKM for about 69.57% and the average grade scores in cycle II reach about 86.30 with students learning accomplishment reach for about 91.3%. According to the stated students result, therefore, the lecturer suggests that lecturers use the implementation of mind mapping in learning activity especially in natural science learning.
(13)
iv
Risa Rizkyana, 2014
Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(14)
1
Risa Rizkyana, 2014
Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri dari lima kelompok mata pelajaran. Salah satunya ialah kelompok mata pelajaran Ilmu Pengerahuan dan teknologi. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai salah satu kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki peranan yang sangat penting.
Peranan mata pelajaran IPA di sekolah dasar sangat fundamental bagi siswa sebagai upaya dalam memahami diri sendiri dan alam secara ilmiah, sehingga kumpulan pengetahuan yang diperoleh siswa dapat di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. IPA dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Dengan demikian mata pelajaran IPA memiliki fungsi bagi siswa dalam hubungannya dengan kelestarian alam.
Ada beberapa fungsi pokok sains (Ilmu Pengetahuan Alam) yang dikumpulkan dari pendapat para pelaku, pengguna dan pemirsa sains yaitu , 1) Sains membantu manusia berpikir dalam pola sistematis, 2) Sains dapat menjelaskan gejala alam serta hubungan satu sama lain antar gejala alam. 3) Sains dapat digunakan untuk meramalkan gejala alam yang akan terjadi berdasarkan pola gejala alam yang dipelajari. 4) Sains digunakan untuk menguasai alam dan mengendalikannya dalam kepentingan manusia. 5) Sains digunakan untuk melestarikan alam karena sumbangan ilmunya mengenai alam. . (Wonorahardjo 2010)
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu prose penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta
(15)
2
Risa Rizkyana, 2014
Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Hal ini sejalan dengan ”Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu pesera didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar” (Depdiknas, 2006).
Namun pembelajaran IPA yang sering diterapkan di sekolah saat ini masih menggunakan metode caramah yang dilanjutkan dengan mencatat dan mengerjakan soal latihan. Hal ini sejalan dengan hasil observasi yang peneliti lakukan di kelas IVB SDM Buahbatu pada pembelajaran IPA. Kegiatan tersebut sangat bertolak belakang dengan prinsip pembelajaran IPA yang seharunya pembelajaran dilakukan dengan inkuiri dimana dalam proses pembelajaran menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.
Guru hanya menerapakan metode ceramah selama kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran berlangsung secara monoton. Guru menjelaskan materi IPA berdasarkan LKS komersil yang dimiliki sekolah. Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan mengerjakan soal yang ada di LKS. Pembelajaran seperti ini membuat siswa jenuh dan bosan sehingga pembelajaran tidak lagi bermakna bagi siswa. Bahkan ada beberapa siswa yang duduk di bagian belakang, asik bermain, mengobrol tidak memeperhatikan penjelasan guru.
Hasil observasi di atas diperkuat dengan hasil wawancara denagan beberapa siswa kelas IVB. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh bahwa selama ini kegiatan pembelajaran hanya mengunakan metode ceramah.edangkan siswa membutuhkan catatan untuk dibaca kembali. Sehingga berdampak pada hasil belajar dalam pembalajaran IPA yang hanya 9 orang dari 29 siswa kelas IVB SDN Buah batu yang mencapai KKM yaitu 65, yaitu sebesar 31.03% siswa diatas KKM, sedangkan sisanya sebesar 68.97% berada di bawah KKM.
(16)
3
Risa Rizkyana, 2014
Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan data di atas, upaya meningkatkan hasil belajar merupakan tantangan yang selalu dihadapi oleh pendidik. Guru seharusnya dapat mengembangkan motode pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Kejenuhan siswa terhadap motode ceramah dan tidak adanya catatan mempengaruhi minat siswa untuk belajar dan memahami materi. Untuk itu perlu inovasi dalam penyampaian materi baik model, metode maupun media pembelajaran, sehingga pembelajaran lebih bermakna dan dapat dipahami oleh siswa. Pemahaman siswa diharapakan dapat memberikan dampak positif terhadap hasil belajar siswa secara optimal. Kurang pahamnya siswa dalam pembelajaran IPA pada materi sebelumnya mempengaruhi hasil belajar sehingga siswa belum mencapai KKM, karena kurangnya pemahaman siswa pada materi sebelumnya seharusnya pada materi selanjutnya Sumber Daya Alam perlu menggunakan metode pembelajaran lain sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan penerapan Mind Mapping. Mind Mapping adalah cara mudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dengan mengambil informasi keluar dari otak. Mind Mapping
merupakan cara mencatat yang kreatif dan efektif. Jika diartikan secara harfiah
Mind Mapping merupakan cara otak “memetakan” pikiran secara sederhana. Penggunaan Mind Mapping, mengoptimalkan kemampuan otak akan pengenalan visual untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya. Jika dibandingkan metode mencatat tradisiobal, penerapan menstimulus otak secara visual. Hal ini karena
Mind Mapping menggunakan kombinasi warna, gambar, dan cabang-cabang melengkung sehinggan informasi lebih mudah diingat (Buzan, 2006 : 4 dan 9)
Penerapan Mind Mapping dalam penyampaian materi Sumber Daya Alam yang lebih menekankan pada pemprosesan informasi diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Karena pada materi Sumber Daya Alam ini sangat kontekstual dengan kehidupan sehari-hari siswa sehingga siswa tidak sulit dalam mengungkapkan ide-ide yang ada dipikirannya
Berdasarkan permasalahan diatas maka penelitian ini difokuskan pada” Penerapan Mind Mapping untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi
(17)
4
Risa Rizkyana, 2014
Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber Daya Alam Kelas IVB SDN Buahbatu Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA materi Sumber Daya Alam dengan menerapkan Mind Mapping di kelas IVB SDN Buahbatu Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat?
2. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi Sumber Daya Alam dengan menerapkan Mind Mapping di kelas IVB SDN Buahbatu Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan:
1. Pelaksanaan pembelajaran IPA materi Sumber Daya Alam dengan menerapkan Mind Mapping di kelas IV SDN Buah Batu.
2. Peningkatan hasil belajar siswa pada pembalajaran IPA materi Sumber Daya Alam dengan menerapkan Mind Mapping di kelas IV SDN Buah Batu.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis, guru dan siswa. Adapun penjelasan dari ketiganya adalah sebagai berikut: 1. Bagi Penulis, melalui penelitian ini akan menambah wawasan penulis mengenai pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, mendorong penulis untuk selalu berinovasi dalam setiap kegiatan pembelajaran.
2. Bagi guru, melalui penelitian ini guru mendapatkan gambaran mengenai penerapan Mind Mapping dalam proses pembelajaran khususnya pembelajaran IPA.
(18)
5
Risa Rizkyana, 2014
Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Bagi Siswa, melalui penelitian ini siswa dapat mengembangkan kemampuan dalam menemukan suatu konsep, meningkatkan pemahaman konsep serta meningkatkan hasil belajarnya.
E. Definisi Operasional
Dalam bagian ini, akan dijelaskan mengenai definisi dari masing-masing variabel yang dijadikan kata kunci penelitaian ini. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah.
1. Metode Mind Mapping
Mind Mapping adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan sebuah tema, ide, atau gagasan utama dalam pembelajaran. Tema, ide atau gagasan utama ditempatkan di tengah-tengah diagram. Masing-masing tema, ide, atau gagasan utama tersebut membentuk jaringan yang sangat luas. Jaringan-jaringan dibuat saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Dengan demikian
Mind Mapping merupakan gambaran menyeluruh dari suatu materi pembelajaran yang dibuat dalam bentuk sederhana.
2. Hasil Belajar
Menurut (Sanjaya, 2008: 257).mengemukakan bahwa imbalan hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh siswa sebagai konsekuensi dari upaya yang telah dilakukan sehingga terjadi perubahan perilaku pada yang bersangkutan baik prilaku dalam bidang kognitif, afektif maupun psikomotorik. Dalam penelitian ini hasil belajar yang dimaksud adalah kemampuan siswa pada aspek kognitif setelah mengikuti kegiatan pembelajaran yang diperoleh melaui tes tertulis dalam pembelajaran IPA materi Sumber Daya Alam di kelas IVB SDN Buahbatu. Adapun materi Sumber Daya Alam pada penelitian ini terdiri dari jenis sumber daya alam berdasarkan jenisnya (hayati dan non hayati) sifatnya (dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui), pemanfaatan sumber daya alam
(19)
6
Risa Rizkyana, 2014
Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dilingkunanya bagi kebutuhan hidup manusia dan dampak pemanfaatan sumber daya alam yang berlebih terhadap lingkungan.
G. Penelitian yang relevan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh Dessy Agustiani pada tahun 2013 dalam skripsi yang berjudul “Penggunaan Mind Mapping Pada Pelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa” dengan subjek penelitian siswa kelas V-B SDN 3 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013 menunjukan bahwa setelah diterapkan model pembelajaran tersebut, hasil belajar siswa mengalami peningkatan.
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti Mind mapping untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IVB SDN Buahbatu Cibodas pada Materi Sumber Daya Alam
H. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan penenelitian yang relevean di atas,, dapat diajukan hipotesis tindakan yakni ”Jika Mind Mappingditerapkan dengan tepat dalam pembelajaran IPA pada materi Sumber Daya Alam, maka hasil belajar
(20)
20
Risa Rizkyana, 2014
Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan kelas (PTK). PTK adalah salah satu jenis penelitian yang dapat dilakukan oleh guru atau pengajar di dalam kelas dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengantujuan untuk memperbaiki kinerja serta kualitas pembelajaran.
Menurut Yuliawati, dkk (2012:17) “ PTK adalah kegiatan mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyimpulkan data untuk menentukan tingkatkeberhasilan jenis tindakan yang dilaksankan oleh guru dalamproses pembelajaran.”
Dengan melakukan PTK berarti guru dapa melihat kembali apa yang telah dilakukan dikelasnya. Selanjutnya guru mendapat kerampilan untuk dapat menaggulangi masalah-masalah kelas yang dialami dengan segera. Sehingga dengan melakukan PTK guru berupaya memperbaiki mutu program pembelajaran. Tujuan akhir yang akan dicapai dari pelaksanaan PTK yaitu meningkatkan dan atau memperbaiki praktikan di sekolah, meningkatkan relevansi pendidikan, meningkatkan mutu pendidikan, meningkatkan efisiensi pengelolaan pendidikan.
B. Model Penelitian Tindakan Kelas
Adapun model PTK yang akan peneliti gunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Penelitian Tindakan Model Kemmis & McTaggart. Kemmis mengembangkan modelnya berdasarkan konsep asli Lewin ( penelitian yang terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi) yang kemudian dengan beberapa pertimbangan.
(21)
21
Risa Rizkyana, 2014
Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 Alur Penelitian Model Kemmis dan Mc Taggart
Model penelitian Kemmis dan Mc.Taggart terdiri dari komponen yaitu perencanaan, tindakan dan observasi serta refleksi. Bedanya dengan model lewin yaitu komponen tindakan dengan observasi dijadiakan satu kesatuan. Karena menurut Kemmis dan Mc. Teggart antara implementasi tindakan dan observasi merupakan dua kegiatan yang tidak terpisahkan dan dilakukan dalam satu waktu. Saat melakukan tindakan berlangsung pula observasi. Model ini lebih memfokuskan pada aspek individual dalam penelitian. Hal ini sejalan dengan Arikunto “Sebetulnya sedikit kurang tepat kalau pengamatan ini dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena seharusna pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan, jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama” (Arikunto, dkk2012: 19)
C. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
(22)
22
Risa Rizkyana, 2014
Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas IVB di SDN Buahbatu Jalan Maribaya Timur No.97 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
2. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan selama tiga bulan mulai maret sampai dengan Mei 2014.
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IVB SDN Buahbatu Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. dengan jumlah siswa 29 orang, terdiri dari laki-laki 13 orang dan perempuan 16 orang dengan kemampuan yang heterogen, yang memungkinkan untuk dijadikan sebagai subjek penelitian tindakan kelas ini.
E. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas IVB SDN Buahbatu Lembang pada materi sumber daya alam dengan menggunakan Mind Mapping. Menurut Kemmis dan McTaggart (Arikunto,2011 : 97) tahap penelitian tindakan kelas terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi dalam setiap tindakan, dengan berpatokan pada referensi awal.
Sebelum melakukan tindakan penelitian, peneliti melakukan tahap persiapan penelitian dengan melakukan kegiatan pendahuluan setelah itu peneliti melakukan tahap tindakan penelitian.
1. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
Sebelum melakukan kegiatan pelaksanaan, peneliti melakukan persiapan perencanaan diantaranya sebagai berikut :
(23)
23
Risa Rizkyana, 2014
Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Mengajukan permohonan izin kepada pihak sekolah SDN Buahbatu untuk melaksanakan penilitian tindakan kelas.
2) Menyusun RPP siklus pertama mengenai Sumber Daya alam pengertian, jenis (hayati dan non hayati) serta pemanfaatannya bagi kebutuhan manusia denagn menerapakan Mind Mapping. RPP siklus pertama ini dirancang untuk satu kali pertemuan.
3) Mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS).
4) Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa dengan menerapkan
Mind Mapping
5) Menyusun alat evalusi pembelajaran sesuai indikator hasil belajar, b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan penelitian dilakukan berdasarkan dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan tindakan terdiri dari proses atau kegiatan belajar mengajar.
1) Mengembangkan pemikiran siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran yang lebih bermakna, misal guru bertanya tentang kegiatan yang dialami maupun yang dilihat siswa dalam kehudupan sehari-hari.
2) Mengembangkan sifat-sifat ingin tahu siswa melalui munculnya pertanyaan-pertanyaan.
3) Melaksanakan kegiatan mencatat dengan menggunakan Mind Mapping untuk semua topik materi yang akan diajarkan.
4) Membagikan Lembar Kegiatan Siswa sebagai alat untuk melaksanakan metode ilmiah.
5) Membimbing siswa dalam kegiatan diskusi kelompok.
6) Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan.
7) Membiasakan anak untuk melakukan kegiatan refleksi pada setiap kegiatan yang telah dilakukan.
8) Melakukan penilaian yang objektif, berdasarkan hasil kemampuan siswa. c. Pengamatan
(24)
24
Risa Rizkyana, 2014
Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran IPA yang menerapakan Mind Mappin.
2) Mencatat semua aktivitas belajar yang terjadi oleh pengamat pada lembar observasi sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi. 3) Observer mengisi lembar observasi.
d. Tahap Refleksi
Refleksi dilaksanakan langsung setelah melakukan tindakan. Peneliti berdiskusi dengan observer, membahas kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan yang kemudianpada siklus II kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I tidak lagi terulang.
2. Siklus II
Seperti halnya pada siklus pertama, siklus kedua ini juga terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
a. Perencanaan Tindakan
1) Menyusun RPP siklus pertama mengenai Sumber Daya alam pengertian, sifatnya (dapat diprbaharui dan tidak dapat diperbaharui) serta pemanfaatan bagi lingkungan yang dengan menerapakan Mind Mapping. RPP siklus pertama ini dirancang untuk satu kali pertemuan.
2) Mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS).
3) Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa dengan menerapkan
Mind Mapping
4) Menyusun alat evalusi pembelajaran sesuai indikator hasil belajar, b. Tahap Pelaksanaan
1) Mengembangkan pemikiran siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran yang lebih bermakna, misal guru bertanya tentang kegiatan yang dialami maupun yang dilihat siswa dalam kehudupan sehari-hari.
2) Mengembangkan sifat-sifat ingin tahu siswa melalui munculnya pertanyaan-pertanyaan.
(25)
25
Risa Rizkyana, 2014
Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Melaksanakan kegiatan mencatat dengan menggunakan Mind Mapping untuk semua topik materi yang akan diajarkan.
4) Membagikan Lembar Kegiatan Siswa sebagai alat untuk melaksanakan metode ilmiah.
5) Membimbing siswa dalam kegiatan diskusi kelompok.
6) Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan.
7) Membiasakan anak untuk melakukan kegiatan refleksi pada setiap kegiatan yang telah dilakukan.
8) Melakukan penilaian yang objektif, berdasarkan hasil kemampuan siswa. c. Tahap Pengamatan
1) Observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran IPA yang menerapakan Mind Mappin.
2) Mencatat semua aktivitas belajar yang terjadi oleh pengamat pada lembar observasi sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi. 3) Observer mengisi lembar observasi.
d. Tahap Refleksi
Peneliti sebagai pelaksana tindakan berdiskusi d engan para observer yang telah mengisi lembar observasi. Diskusi membahas tentang pelaksanaan siklus II.
F. Instrument Penelitian 1. Lembar Tes Formatif
Tes terdiri dari pertanyanaan-pertanyaan mengenai penguasaan materi pelajaran yang telah disampaikan. Tes harus dijawab oleh siswa, jawaban dapat berupa tes uraian. Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa.
2. Lembar Observasi
Penilaian melaui lembar observasi yang dilakukan secara objectif oleh observer. Melalui observasi, observer dapat menuliskan bagaimana langkah
(26)
26
Risa Rizkyana, 2014
Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran yang berlangsung dan memberiakn masukan-masukan kepada peneliti untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang telah dilakukan.
1. Pengumpulan Data
Kegiata penelitian yang terpenting adalah pengumpulan data. Pengumpulan data dalam penelitian perlu dipantau agar data yang diperoleh dapat terjaga tingkat validitas dan rehabilitsnya. Data yang diungkapkan dalam penelitian dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu : fakta, pendapat, dan kemampuan. Untuk ada atau tidaknya besar atau kecilnya kemampuan objek yang teliti seringkali menggunakan tes. Dari tes akan diketahui ada yang memilki kemampuan yang rendah dan ada pula yang tinggi. Khusus untuk tes prestasi belajar biasa digunakan di sekolah adalah tes buatan guru dan tes standar yang dibuat oleh tim khusus secara nasional dan internasioan (Hatimah, et al, 2008: 184). Pengumpulan data yang diperoleh dari instrument yang dibuat dan dilakukan dalam penelitian, yaitu Tes dan Lembar Observasi.
2. Pengolahan Data a. Hasil Observasi
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Untuk itu dilakukan reduksi data yaitu rangkuman, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan hal-hal yang penting akan memberikan gambaran yang lebih jelas sesuai dengan tujuan penelitian dan mempermudah untuk melakukan pengumpulan data selanjtnya.
Selanjutnya data yang telah direduksi, dilakukan display data. Penyajian data dilakukan dalam bentuk grafik. Sehingga data yang tersaji lebih terorganisasi, dan tersusun sehingga mudah dipahami. Setelah melakukan penyajian data, selanjutnya data direfleksi. Data yang telah tersaji memudahkan merencakan tindakan selanjutnya.
(27)
27
Risa Rizkyana, 2014
Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data yang diambil dengan memberikan tes berupa tes pretest dan possest
dengan bentuk soal uraian. Tujuan menggunakan pretest dan possest yaitu untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa. Cara memberikan skor dapat dilakukan cara langsung diberikan skor yang berbeda untuk masing-masing tingkat kesukaran soal, soal yangsukar tentu diberikan skor lebih tinggi daripada soal sedang dan mudah. Menghitung rata-rata kelas. Menghitung jumlah nilai yang diperoleh siswa selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa.
Keterangan X : nilai rata-rata
�: jumlah semua nilai siswa : jumlah siswa
Tabel 3.1 Kategori Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa Rentang Nilai Kategori Nilai
91-100 Sangat Baik
81-90 Baik
71-80 Cukup
61-70 Kurang
<60 Sangat Kurang
Menghitung persentase ketuntasan belajar dapat menggunakan rumus :
Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam % X = �
P = � � � �
(28)
28
Risa Rizkyana, 2014
Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tingkat Keberhasilan Arti
>80% Sangat Tinggi
60% - 79% Tinggi
40% - 59% Sedang
20% - 39% Rendah
< 20% Sangat Rendah
3. Analisis Data
Analisis data dilakukan selama penelitian. Proses analisis ini berlangsung dari awal sampai akhir pelaksanaan tindakan. Data yang diperoleh berupa data kualitatif yang diperoleh melalui hasil observasi selama proses pembelajaran berlangsung dan data kuantitataif diperoleh dari post test. Penelitian tindakan kelas ini berhasil apabila data kuantitatif memenuhi beberapa syarat sebagai berikut KKM yang ditentukan SDN Buahbatu adalah 65 untuk mata pelajaran IPA, maka dapat dikatakan tuntas belajar jika nilai ≥65. Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika proporsi jawaban benar siswa ≥ 65%, dan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang telah tuntas belajarnya (Depdikbud dalam Trianto, 2010: 241).
(29)
60
Risa Rizkyana, 2014
Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang telah dilaksanakan SDN Buahbatu Kecamatan Lembang mengenai penerapan mind mapping untuk meningkatakan hasil belajar siswa mata pelajarn IPA materi sumber daya alamyang melalui II siklus ini dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II dalam kegiatan pembelajarannya disesuaikan dengan Mind Mapping yaitu Tuliskan tema, ide atau gagasan utama yang telah dipikirkan pada bagian tengah kertas. membuat cabang-cabang yang berasal dari tema, ide atau gagasan utama yang telah ditentukan. Cabang-cabang yang telah dibuat dapat dikembangkan menjadi beberapa anak cabang yang baru. Pada pelaksanaan Mind Mapping siswa dilibatkan secara aktif pada saat guru melakukan langkah-langkah penulisan Mind Mapping.
pada saat guru menulikan judul dan kata kunci pada judul Mind Mapping guru bagaimana cara membaca judul dengan kata kunci Mind Mapping tersebut. Pada tahap membuat cabang dasi sub cabang siswa memberikan berbagai macam sumber daya alam dan manfaat sumber daya alam yang ada disekitasnya. Dan dari hasil diskusi kelompok siswa membuat Mind Mapping
sebagai bahan siswa belajar dan agar siswa mampu menulis dengan langkah-langkah Mind Mapping dengan tepat.
2. Pencapian hasil penelitian dilihat dari kenaikan rata-rata nilai siswa pada setiap siklusnya, ketercapaian indikator pembelajaran, ketuntasan berdasakan tingkat kempuan siswa yang menunjukan adanya peningkatan. Pada Hal ini terbukti dari hasil evaluasi siswa pada tiap siklus. Adapun hasil siklus I rata-rata nilai hasil belajaar siswa dengan rata-rata-rata-rata 71.14 mencapai peningkatan ketuntasannya sebesar 69.57%, sedangkan pada siklus II rata-rata 86.3 mencapai peningkatan ketuntasannya sebesar 91.30%. Membuktikan
(30)
61
Risa Rizkyana, 2014
Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran materi sumber daya alam mengalami peningkatan dan telah tuntas. Pencapian setiap indikatornya telah tercapai yang paling KKM dan tercapai. Berdasarkan hasil metode Mind Mapping ini hanya dapat di gunakan untuk siswa berkemampuan unggul dan sedang.
B. Rekomendasi
Berdasarkan simpulan di atas, dalam rangka perbaikan tindakan berikutnya, maka dibawah ini akan disampaikan beberapa rekomendasi antara lain:
1. Bagi Peneliti
Penerapan pembelajaran dengan menggunakan Mind Mapping
membutuhkan pengelolaan kelas dan waktu yang baik, sehingga diperlukan rencana kegiatan pembelajaran agar penggunaan waktu dalam pembalajaran dapat lebih efektif. Sebaiknya sebelum melakukan tahap pelaksanaan penelitian peneliti memperkenalkan atau memsosialisasikan apa itu Mind Mapping, bagaimana cara menulis atau langkah-langkah penulisan Mind Mapping kepada siswa agar pada saat proses pembelajaran dengan penerapan Mind Mapping berjalan dengan mudah. Mind Mapping pada penelitian ini bukan sebagai media pembelajaran namun sebagai metode penulisan pembelajaran bagi siswa sehingga pada penelitian selanjutnya peneliti diharapakan tidak memeberikan contoh Mind Mapping pada saat pembelajaran sehingga siswa mampu berekspresi tanpa batasan.
2. Bagi Guru
Guru diharapkan dalam menerangkan materi dan mencatat materi menggunakan Mind Mapping sebagai variasi dalam kegiatan pembelajaran, sehingga siswa tidak hanya mencatat mendengarkan ceramah dari guru saja. Pembelajaran IPA dengan penerapan Mind Mapping dapat digunakan sebagai
(31)
62
Risa Rizkyana, 2014
Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
salah satu alternativ kegiatan pembelajaran IPA di SD karena pembalajaran menggunakan metode ini dapat meningkatkan pemahaman siswa hasil belajar siswa. Ketika masih ada siswa yang belum mencapai KKM maka peneliti memberikan remedial tentu dengan penerapan Mind Mapping kepada siswa sehingga tercapai KKM yang ditentukan. Pembelajaran ini baik dilakukan oleh peneliti ataupun oleh guru.
(32)
63
Risa Rizkyana, 2014
Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suhardjo, dan Supardi. (2009). Penelitian Tindakan
Kelas.Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Buzan, T. (2006). Buku Pintar Mind Mapping. Jakarta: PT Gramedia
Jakarta Utama.
Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar
Mata Pelajaran IPA SD/MI. Jakarta: Depdiknas
Hatimah, Ihat, et al. (2007). Penelitian Pendidikan. Bandung: UPI PRESS.
Hopkins, D. (2011). Panduan guru penelitian tindakan kelas. Yogyakarta
Pustaka pelajar.
Rukmana, A dan Suryana, A. (2010) Manajemen Kelas. Dalam Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan. Pengelolaan pendidikan:
Bandung: Jurusan Administasi Pendidikan Gedung FIP, hlm. 100-119.
Saleh, A. (2008). Kreatif Mengajar dengan Mind Map. Bandung : Tinta
Emas Publishing.
Samatowa, U. (2011). Pembelajaran IPA di sekolah dasar. Jakarta :
Indeks.
Swadarma, D. (2013). Penerapan Mind Mapping Dalam Kurikulam
Pembelajaran. Jakarta : PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.
(33)
64
Risa Rizkyana, 2014
Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
(1)
Risa Rizkyana, 2014
Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tingkat Keberhasilan Arti
>80% Sangat Tinggi
60% - 79% Tinggi
40% - 59% Sedang
20% - 39% Rendah
< 20% Sangat Rendah
3. Analisis Data
Analisis data dilakukan selama penelitian. Proses analisis ini berlangsung dari awal sampai akhir pelaksanaan tindakan. Data yang diperoleh berupa data kualitatif yang diperoleh melalui hasil observasi selama proses pembelajaran berlangsung dan data kuantitataif diperoleh dari post test. Penelitian tindakan kelas ini berhasil apabila data kuantitatif memenuhi beberapa syarat sebagai berikut KKM yang ditentukan SDN Buahbatu adalah 65 untuk mata pelajaran IPA, maka dapat dikatakan tuntas belajar jika nilai ≥65. Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika proporsi jawaban benar siswa ≥ 65%, dan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang telah tuntas belajarnya (Depdikbud dalam Trianto, 2010: 241).
(2)
Risa Rizkyana, 2014
Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang telah dilaksanakan SDN Buahbatu Kecamatan Lembang mengenai penerapan mind mapping untuk meningkatakan hasil belajar siswa mata pelajarn IPA materi sumber daya alamyang melalui II siklus ini dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II dalam kegiatan pembelajarannya disesuaikan dengan Mind Mapping yaitu Tuliskan tema, ide atau gagasan utama yang telah dipikirkan pada bagian tengah kertas. membuat cabang-cabang yang berasal dari tema, ide atau gagasan utama yang telah ditentukan. Cabang-cabang yang telah dibuat dapat dikembangkan menjadi beberapa anak cabang yang baru. Pada pelaksanaan Mind Mapping siswa dilibatkan secara aktif pada saat guru melakukan langkah-langkah penulisan Mind Mapping. pada saat guru menulikan judul dan kata kunci pada judul Mind Mapping guru bagaimana cara membaca judul dengan kata kunci Mind Mapping tersebut. Pada tahap membuat cabang dasi sub cabang siswa memberikan berbagai macam sumber daya alam dan manfaat sumber daya alam yang ada disekitasnya. Dan dari hasil diskusi kelompok siswa membuat Mind Mapping sebagai bahan siswa belajar dan agar siswa mampu menulis dengan langkah-langkah Mind Mapping dengan tepat.
2. Pencapian hasil penelitian dilihat dari kenaikan rata-rata nilai siswa pada setiap siklusnya, ketercapaian indikator pembelajaran, ketuntasan berdasakan tingkat kempuan siswa yang menunjukan adanya peningkatan. Pada Hal ini terbukti dari hasil evaluasi siswa pada tiap siklus. Adapun hasil siklus I rata-rata nilai hasil belajaar siswa dengan rata-rata-rata-rata 71.14 mencapai peningkatan ketuntasannya sebesar 69.57%, sedangkan pada siklus II rata-rata 86.3 mencapai peningkatan ketuntasannya sebesar 91.30%. Membuktikan
(3)
Risa Rizkyana, 2014
Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran materi sumber daya alam mengalami peningkatan dan telah tuntas. Pencapian setiap indikatornya telah tercapai yang paling KKM dan tercapai. Berdasarkan hasil metode Mind Mapping ini hanya dapat di gunakan untuk siswa berkemampuan unggul dan sedang.
B. Rekomendasi
Berdasarkan simpulan di atas, dalam rangka perbaikan tindakan berikutnya, maka dibawah ini akan disampaikan beberapa rekomendasi antara lain:
1. Bagi Peneliti
Penerapan pembelajaran dengan menggunakan Mind Mapping membutuhkan pengelolaan kelas dan waktu yang baik, sehingga diperlukan rencana kegiatan pembelajaran agar penggunaan waktu dalam pembalajaran dapat lebih efektif. Sebaiknya sebelum melakukan tahap pelaksanaan penelitian peneliti memperkenalkan atau memsosialisasikan apa itu Mind Mapping, bagaimana cara menulis atau langkah-langkah penulisan Mind Mapping kepada siswa agar pada saat proses pembelajaran dengan penerapan Mind Mapping berjalan dengan mudah. Mind Mapping pada penelitian ini bukan sebagai media pembelajaran namun sebagai metode penulisan pembelajaran bagi siswa sehingga pada penelitian selanjutnya peneliti diharapakan tidak memeberikan contoh Mind Mapping pada saat pembelajaran sehingga siswa mampu berekspresi tanpa batasan.
2. Bagi Guru
Guru diharapkan dalam menerangkan materi dan mencatat materi menggunakan Mind Mapping sebagai variasi dalam kegiatan pembelajaran, sehingga siswa tidak hanya mencatat mendengarkan ceramah dari guru saja. Pembelajaran IPA dengan penerapan Mind Mapping dapat digunakan sebagai
(4)
Risa Rizkyana, 2014
Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
salah satu alternativ kegiatan pembelajaran IPA di SD karena pembalajaran menggunakan metode ini dapat meningkatkan pemahaman siswa hasil belajar siswa. Ketika masih ada siswa yang belum mencapai KKM maka peneliti memberikan remedial tentu dengan penerapan Mind Mapping kepada siswa sehingga tercapai KKM yang ditentukan. Pembelajaran ini baik dilakukan oleh peneliti ataupun oleh guru.
(5)
Risa Rizkyana, 2014
Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suhardjo, dan Supardi. (2009). Penelitian Tindakan
Kelas.Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Buzan, T. (2006). Buku Pintar Mind Mapping. Jakarta: PT Gramedia Jakarta Utama.
Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Mata Pelajaran IPA SD/MI. Jakarta: Depdiknas
Hatimah, Ihat, et al. (2007). Penelitian Pendidikan. Bandung: UPI PRESS. Hopkins, D. (2011). Panduan guru penelitian tindakan kelas. Yogyakarta
Pustaka pelajar.
Rukmana, A dan Suryana, A. (2010) Manajemen Kelas. Dalam Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan. Pengelolaan pendidikan:
Bandung: Jurusan Administasi Pendidikan Gedung FIP, hlm. 100-119.
Saleh, A. (2008). Kreatif Mengajar dengan Mind Map. Bandung : Tinta Emas Publishing.
Samatowa, U. (2011). Pembelajaran IPA di sekolah dasar. Jakarta : Indeks.
Swadarma, D. (2013). Penerapan Mind Mapping Dalam Kurikulam
Pembelajaran. Jakarta : PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.
(6)
Risa Rizkyana, 2014
Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.