PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STAY DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

(1)

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI PEMANFAATAN SUMBER

DAYA ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SDN Sukajaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Pelajaran 2012/2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pedagogik

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Puji Astuti Atusoleha 0902961

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

2

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BANDUNG

2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Dalam

Pembelajaran Ipa Materi Pemanfaatan Sumberdaya Alam Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Oleh

Puji Astuti Atusoleha

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Puji Astuti Atusoleha 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

3

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa


(4)

4

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa


(5)

i

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STAY DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI PEMANFAATAN SUMBER

DAYA ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas IV SDN Sukajaya Kec.Lembang Kab.Bandung Barat 2012/2013)

Oleh

Puji Astuti Atusoleha 0902961

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi awal yang dilaksanakan di SDN Sukajaya Kec. Lembang Kab.Bandung Barat bahwa hasil belajar siswa pada pelajaran IPA masih sangat rendah dari mata pelajaran yang lain. Rata-rata hasil nilai ulangan harian siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA sebesar 35 dengan rata-rata pencapaian KKM sebesar 40% dari target KKM 65. Untuk mengatasi masalah ini dilakukan penelitian yang guna meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Pada Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Metode Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes, lembar observasi guru dan siswa, dan angket. Penelitian ini dilaksanakan tiga siklus pada setiap siklus terdiri dari Perencanaan, Pelaksanaan, Analisis dan Refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Sukajaya Siswa yang terdiri dari laki-laki 12 orang dan perempuan 20 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa di terapkan Model Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray. Peningkatan hasil belajar pada Siklus I sebesar 56,09, Siklus II sebesar 86, dan Siklus III sebesar 86,56.


(6)

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Hipotesis Tindakan... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Definisi Operasional... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Model Pembelajaran Kooperatif ... 7

B. Pengertian Model TS_TS ... 11

C. Pembelajaran IPA... 12

D. Materi Pembelajaran IPA ... 15

E. Materi Ajar... ... 15

F. Hasil Belajar.. ... 17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 22

A. Metode Penelitian... 22

B. Model Penelitian ... 24


(7)

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

D. Prosedur Penelitian... 25

E. Instrumen Penelitian... 30

F. Pengolahan Analisis Data ... 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 33

A. Hasil Penelitian ... 33

B. Pembahasan ... 79

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDAASI ... 88

A. Simpulan ... 88

B. Rekomendasi ... 89

DAFTAR PUSTAKA ... 90 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(8)

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.2 gain Ternormalisasi ... 32

Tabel 4.1 Aktivitas Guru Siklus I ... 40

Tabel 4.2 Keterlaksanaan Aktivitas Guru Siklus I ... 41

Tabel 4.3 Aktivitas Siswa Siswa Siklus I ... 41

Tabel 4.4 Keterlaksanaan Aktivitas Siswa Siklus I ... 44

Tabel 4.5 Hasil Belajar Siswa Pre Test-Post Test ... 45

Tabel 4.6 Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I ... 47

Tabel 4.7 Hasil Belajar Aspek Aktivitas Siswa Siklus I ... 47

Tabel 4.8 Aktivitas Guru Siklus II ... 53

Tabel 4.8 Keterlaksanaan Aktivitas Guru Siklus II ... 56

Tabel 4.9 Aktivitas Siswa Siswa Siklus II ... 56

Tabel 4.10 Hasil Belajar Siswa Pre Test-Post Test ... 59

Tabel 4.11 Keterlaksanaan Aktivitas Siswa SiklusII ... 61

Tabel 4.12 Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus II ... 62

Tabel 4.13 Aspek Aktivitas Siswa Siklus II ... 62

Tabel 4.14Aktivitas Guru Siklus III ... 69

Tabel 4.15 Aktivitas Siswa Siswa Siklus III ... 71

Tabel 4.16 Keterlaksanaan Aktivitas Guru Siklus III ... 74

Tabel 4.17 Hasil Belajar Siswa Pre Test-Post Test ... 74

Tabel 4.18 Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus III ... 77

Tabel 4.19 Hasil Belajar Aspek Aktivitas Siswa Siklus I ... 78

Tabel 4.20 Presentase Aktivitas Guru Setiap Siklus ... 81

Tabel 4.21 Presentase Aktivitas Siswa Setiap Siklus ... 82

Tabel 4.22 Peningkatan Hasil Belajar Tiap Siklus... 83


(9)

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 4.24 Hasil Belajar Psokomotor Siswa Tiap Siklus ... 86

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Materi Ajar Sumber Daya Alam ... 16

Gambar 2.2 Pembuatan kertas... 17

Gambar 3.1 Alur Model PTK oleh Kemmis dan Tagart ... 24

Gambar 4.1 Grafik Presentase Aktivitas Guru ... 81

Gambar 4.2 Grafik Presentase Aktivitas Siswa ... 83

Gambar 4.2 Grafik Presentase penilaian hasil belajar ... 84

Gambar 4.3 Grafik Rata-Rata Hasil Belajar Afektiv Tiap Siklus ... 86


(10)

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

A. Perangkat Pembelajaran

1. Siklus I

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 1

b. Materi Ajar ... 2

2. Siklus II a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 8

b. Materi Ajar ... 9

3. Siklus III a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 18

b. Materi Ajar ... 18

B. Instrumen Penelitian 1. Lembar Kerja Siswa ... 24

2. Lembar Pre-Test... 25

3. Lembar Post-Test ... 26

4. Kisi-kisi Soal PreTest-PostTest Siklus I ... 27

5. Kriteria Penilaian ... 30

6. Format Observasi Sikap Siswa Siklus I ... 31

7. Format Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 33

8. Lembar Kerja Siswa ... 35

9. Lembar Pre-Test... 36

10.Lembar Post-Test ... 37


(11)

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

12.Kriteria Penilaian ... 43

13.Format Observasi Sikap Siswa Siklus II ... 44

14.Format Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 46

15.Angket ... 48

C. Data Penelitian 1. Format Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 49

2. Format Observasi Sikap Siswa Siklus I ... 51

3. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 53

4. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 60

5. Lembar Pre Test Nilai 45 ... 67

6. Lembar Pre Test Nilai 50 ... 68

7. Lembar Post Test Nilai 90... 69

8. Lembar Pre Test Nilai 60 ... 70

9. Lembar PostTest Nilai 85... 71

10.Dokumentasi ... 72

D. Surat Izin Penelitian dan Lember Bimbingan 1. Surat Ijin Penelitian Dari Fakultas ... 74

2. Surat Ijin Penelitian Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga ... 75

3. Surat Keputusan Pengangkatan Dosen Pembimbing ... 76

4. Surat Ijin Penelitian Kabupaten Bandung Barat ... 77

5. Surat Pemberitauan SDN Sukajaya ... 78


(12)

1

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, beriman, dan mandiri serta menjadi warga negara yang demokkratis bertanggung jawab.

Jadi pendidikan secara garis besar adalah upaya membentuk suatu lingkungan anak yang dapat meransang perkembangan potensi-potensi yang dimilikinya dan akan membawa perubahan yang diinginkan dalam kebiasaan dan sifatnya.

Menurut Undang-undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (dalam Sulistiyorini, 2007:21) mengamanatkan bahwa setiap satuan pendidikan untuk membuat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai pengembangan kurikulun yang akan dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan yang bersangkutan. Selain itu juga, penyusunan KTSP oleh satuan pendidikan memungkinkan adanya penyesuaian program pendidikan dengan


(13)

2

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kebutuhan dan potensi yang ada di daerahnya masing-masing KTSP terdiri dari tujuan pendidikan, tingkat satuan pendidikan, strukur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan dan silabus. Dan salah satu kelompok mata pelajaran yang termuat dalam KTSP adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Definisi ini memberi pengertian bahwa IPA merupakan cabang pengetahuan yang dibangun berdasarkan pengamatan dan klasifikasi data, dan biasanya disusun dan diverifikasi dalam hukum-hukum yang bersifat kuantitatif, yang melibatkan aplikasi penalaran matematis dan analisis data terhadap gejala-gejala alam. Dengan demikian, pada hakikatnya IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah.

Jadi, dalam pembelajaran IPA bukan hanya sekedar menghafalkan konsep, melainkan dalam proses pembelajaran IPA diharapkan peserta didik dapat memiliki sikap dan kemampuan yang berguna bagi dirinya dalam mengalami perubahan yang terjadi dilingkunganya.

Dalam mata pelajaran IPA di kelas IV terdapat materi pemanfaatan sumber daya alam. Dalam proses pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, siswa bukan hanya berperan sebagai penerima ilmu pengetahuan atau informasi dari guru, akan tetapi harus terlibat secara langsung dan aktif dalam proses pembelajaran.

Keberhasilan dalam proses pembelajaran dinyatakan berhasil apabila tujuan dalam pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Namun, kenyataannya yang ditemukan di lapangan tidak selalu demikian. Dari hasil observasi yang telah dilakukan Nilai hasil belajar siswa yang


(14)

3

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

terbilang rendah pada materi pemanfaatan sumber daya alam. Nilai siswa berkisar antara 45-90, namun 60% dari jumlah siswa mendapat nilai dibawah KKM yang telah ditentukan yaitu 65. Hal ini yang disebabkan karena beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut anatar lain: kurang tepatnya penggunaan media, tidak adanya model atau strategi pembelajaran, ketidakmampuan guru untuk mefasilitasi kebutuhan siswa dalam pembelajaran, kesulitan guru dalam mengelola kelas, Lebih dari 60% hasil belajar siswa tidak mencapai KKM, penggunaan instrumen evaluasi yang kurang tepat, siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran, komunikasi satu arah guru-siswa, serta siswa sebagai objek pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, maka saya ingin menerapkan suatu inovasi dalam pembelajaran yaitu dengan “PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY” sebagai model pembelajaran dalam materi pemanfaatan sumber daya alam. Yang mana model Two Stay Two Stray adalah memberi materi kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain dan dikembangkan oleh Spencer Kagan. Model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray merupakan sistem pembelajaran kelompok dengan tujuan agar siswa dapat saling bekerjasama, bertanggung jawab, saling membantu memecahkan masalah dan saling mendorong untuk berprestasi. Salah satu upaya yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan dalam proses praktik pembelajarannya yakni dengan memilih metode atau model pembelajaran dan srtategi pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik khususnya dalam pembelajaran IPA pada materi pemanfaatan sumber daya alam IV SDN Sukajaya.


(15)

4

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1) Bagaimana perencanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray pada materi pemanfaatan sumber daya alam pada Kelas IV SDN Sukajaya ?

2) Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray pada materi pemanfaatan sumber daya alam pada Kelas IV SDN Sukajaya?

3) Seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA materi pemanfaatan sumber daya alam pada Kelas IV SDN Sukajaya dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray?

C. Hipotesis Tindakan

Jika guru dapat melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Two Stay Two Stray secara efektif maka, hasil belajar siswa mengenai materi pemanfaatan sumber daya alam di kelas IV akan meningkat.

D. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis hal-hal sebagai berikut:

1) Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray pada materi pemanfaatan sumber daya alam pada Kelas IV SDN Sukajaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2) Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray pada materi


(16)

5

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pemanfaatan sumber daya alam pada Kelas IV SDN Sukajaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3) Mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi pemanfaatan sumber daya alam pada Kelas IV SDN Sukajaya dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Untuk Peneliti

a) Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis.

b) Memberi pengalaman baru serta menjadikan model TSTS sebagai alternatif bagi guru dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. 2. Manfaat bagi peserta didik

a) Meningkatkan aktifitas peserta didik dalam proses pembelajaran IPA di Kelas IV SD Negeri Sukajaya Lembang melalui penerapan model kooperatif tipe Two Stay Two Stray.

b) Meningkatkan hasil belajar peserta didik melalui penerapan model kooperatif tipe Two Stay Two Stray dalam proses pembelajaran IPA.

3. Manfaat bagi sekolah

Memperoleh wawasan dalam memilih dan menggunakan alternatif pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan materi pemanfaatan sumber daya alam. Sehingga dapat memperbaiki proses pembelajaran, dan mengembangkan profesionalisme kependidikannya.


(17)

6

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PTK ini merupakan sumbangan pemikiran dalam rangka mencari alternatif strategi model belajar yang akan digunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

F. Definisi Oprasional

Untuk memperoleh kesamaan pandangan mengenai variable penelitian, berikut batasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1) Model Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray

Model kooperatif tipe TS-TS adalah memberikan informasi atau materi kepada kelompok lain. Langkah – langkah penerapan model kooperatif tipe TS-TS terdiri dari:

(1) Dua siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan informasi kepada tamu kelompok lain.

(2) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan materi dari kelompok lain.

(3) Kelompok mencocokan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.

2) Sumber Daya Alam

Sumber Daya Alam meliputi hewan, tumbuhan, dan bahan alam yang tak hidup. SDA adalah Segala sesuatu yang berasal dari alam dan digunakan untuk kebutuhan hidup manusia. Sumber daya alam terbagi menjadi dua yaitu sumber daya alam yang dapat di perbaharui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.


(18)

7

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar dalam penelitian terdiri dari aspek yaitu aspek kognitif (mencangkup hafalan, pemahaman, aplikasi).


(19)

22

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A.Metode Penelitian

Menurut Sugiono (2012: 3) secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dari pengertian menurut Sugiono ada empat kunci yaitu cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan tertentu.

“Sugiono menjelaskan bahwa (2012: 6) Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, mememcahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan”.

Menurut Hopkins (Komalasari, 2010: 270) penelitian tindakan kelas (PTK) dirumuskan sebagai penelitian yang mengombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah prosedur perbaikan dan perubahan.

Menurut Suhardjono (Komalasri, 2010: 271) mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru, bekerjasama dengan peneliti lainnya (atau dilakukan sendiri oleh guru yang bertindak sebagai peneliti) dikelas atau di sekolah tempat dia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran.

Berdasarkan kajian permasalahan penelitian, metode yang akan digunakan adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Metode PTK digunakan karena guru bisa langsung mengenal keadaan kelasnya dan


(20)

23

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dapat melakukan penelitian secara langsung untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi suatu kondisi sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman mereka dan membuat pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain.

Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas menurut Supardi (Suharsimi, 2010: 108) adalah sebagai berikut.

1. Problema yang diangkat oleh penelitian Tindakan Kelas adalah problema yang dihadapi oleh guru di kelas.

2. Adanya aksi / tindakan tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas.

3. Dengan Penelitia Tindakan Kelas harus menunjukkan adanya perubahan ke arah perbaikan dan peningkatan secara positif.

Langkah-langkah penelitian tindakan kelas ini meliputi: tahap penjajagan/persiapan, diagnostic, perencanaan tindakan kelas untuk memecahkan masalah, dan teurapeutik. Prosedur penelitian tindakan kelas menurut Hopkin (Komalasari, 2010:271) ini yakni: perencanaan, pelaksanaan tindaakan, observasi, refleksi.

Karakteristik penelitian tindakan kelas menurut Sukardi (2004: 211) adalah sebagai berikut:

1) Problem yang dipecahkan merupakan persoalan praktis yang dihadapi peneliti dalam kehidupan profesi sehari-hari.


(21)

24

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu PELAKSANAAN /

OBSERVASI

RENCANA DIREVISI

PELAKSANAAN / OBSERVASI

RENCANA DIREVISI

PELAKSANAAN / OBSERVASI RENCANA

REFLEKSI I

REFLEKSI II

REFLEKSI III

yang terencana untuk memecahkan permasalahan dan sekaligus meningkatkan kualitas yang dapat dirasakan implikasinya oleh subjek yang diteliti.

3) Langkah-langkah penelitian yang direncanakan selalu dalam bentuk siklus, tingkatan atau daur yang memungkinkan terjadinya kerja kelompok maupun kerja mandiri secara intensif.

4) Adanya langkah berpikir reflektif atau reflectif thinking dari peneliti baik sesudah maupun sebelum tindakan.

Menurut peneliti bahwa Penelitian Tindakan Kelas yaitu merupakan salah satu cara strategi guru untuk meningkatkan layanan pendidikan melalui penyempurnaan praktik pembelajaran dikelas.

B.Model Penelitian

Desain pelaksanaan PTK yang digunakan adalah model spiral yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggrat, adapun gambar desainnya sebagai berikut:


(22)

25

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Kelas

C.Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Sukajaya yang berlokasi di Jl. Kolonel Matsuri Desa Sukajaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung barat Provinsi Jawa Barat. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Sukajaya Kecamatan Lembang yang berjumlah 32 orang. Yang terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 20 orang siswa perempuan.

D.Prosedur Penelitian

Sebelum ke siklus peneliti melakukan langkah-langkah terlebih dahulu yaitu:

1.Penyusunan rancangan penelitian

Rancangan penelitian meliputi langkah-langkah seperti berikut: ☺Menganalisis materi, merumuskan masalah, dan tujuan


(23)

26

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ☺Melakukan studi kepustakaan

☺Penyusunan proposal penelitian dengan bimbingan dosen pembimbing

☺Melakukan perbaikan atau revisi proposal penelitian dengan bimbingan dosen pembimbing.

☺Membuat instrumen penelitian ☺Revisi instrumen penelitian ☺Membuat Rpp

2.Pelaksanaan penelitian

Pelaksanaan penelitian seperti langkah dibawah ini:

☺Menentukan kelas yang akan dijadikan sampel penelitian

☺Memberikan Pre – Test kepada siswa agar mengetahui kemampuan awal mengenai materi yang akan di ajarkan dikelas. ☺Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan Rpp

☺Memberikan Post – Test kepada siswa untuk mengetahui kempuan penguasaan materi yang sudah dipelajari. Serta soal yang diberikan pada Post – Test sama dengan soal Pre – Test. ☺Pengisian angket oleh siswa.

Prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini mengacu pada model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Tahapan setiap siklusnya mencakup empat yaitu tahap perencanaan (planning), tahap pelaksanaan (action), tahap pengamatan (observation), dan tahap refleksi (reflection). Guru yang dibantu oleh tiga orang observer melakukan pengamatan pada setiap tindakan yang dilakukan setiap siklus. Tahapan setiap siklus diuraikan sebagai berikut:


(24)

27

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a) Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan, peneliti merancang pembelajaran IPA pengertian sumber daya alam dan pemanfaatan sumber daya alam dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray beserta fase-fase yang sesuai dengan model pembelajaran ini, yaitu tahap eksplorasi, pengenalan konsep dan penerapan konsep. Peneliti menyiapkan segala keperluan dalam pembelajaran seperti media pembelajaran serta menyiapkan instrumen pembelajaran seperti RPP dan LKS serta instrumen penelitian seperti pedoman observasi, wawancara dan lembar tes pre-test dan posttest. Selain itu dilakukan revisi pada instrumen tersebut setelah melalui tahap konsultasi dengan pembimbing.

b) Tahap Pelaksanaan

Perencanaan yang telah dirancang untuk pelaksanaan siklus I, dilakukan pada proses pembelajaran di kelas. Kegiatan yang dilakukan pada siklus I yaitu saat awal pembelajaran, siswa diberikan pre-test untuk mengukur pemahaman awal siswa mengenai materi sebelum dilakukan proses pembelajaran. Saat memasuki tahap eksplorasi, siswa dengan bimbingan guru mengenal sumber cahaya, jenis benda bening dan benda gelap. Lalu siswa melakukan percobaan tentang sifat cahaya merambat lurus dan menembus benda bening. Pada tahap pengenalan konsep, siswa mempresentasikan hasil diskusi dan percobaannya dan pada tahap penerapan konsep, siswa mengobservasi benda yang menerapkan konsep sumber daya alam tersebut. Pada akhir pembelajaran, siswa diberikan post-test untuk mengukur hasil belajar siswa diakhir pembelajaran.


(25)

28

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan menggunakan instrumen lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Selain itu obsever melakukan pengamatan pada sikap siswa dengan bantuan instrumen lembar observasi aspek afektif dan psikomotor siswa serta yang terpenting ialah mencatat serta mendokumentasikan setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray dalam pembelajaran.

d)Tahap Refleksi

Pada tahap refleksi peneliti melakukan serta analisis berdasarkan temuan saat melakukan pembelajaran serta hasil observasi. Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray serta menganalisis kelemahan dan kekurangannya.. Tahapan ini dilaksanakan evaluasi hasil belajar siswa dalam pembelajaran sehingga terlihat hasil pencapaiannya. Setelah dilakukan analisis tersebut, Peneliti mempertimbangkan rencana dengan segala perbaikan sebagai tindak lanjut untuk langkah selanjutnya pada siklus ke II.

2. Siklus 2

a) Tahan Perencanaan

Tahap perencanaan, peneliti merancang pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam berdasarkan hasil refleksi yang telah dilakukan pada siklus sebelumnya. Pada hasil refleksi dijadikan sebagai acuan perbaikan dalam penerapan model Two Stay Two Stray dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ini. Seperti halnya tahap perencanaan di siklus I, peneliti membuat RPP dan instrumen yang diperlukan untuk pelaksanaan


(26)

29

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tindakan siklus II dan melakukan konsultasi atas tindak lanjut yang telah dibuat untuk pelaksanaan di siklus ke-II.

b) Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran IPA dengan model Two Stay Two Stray pada tahapan selanjutnya adalah sebagai berikut:

1) Membuat perencanaan perbaikan pembelajaran IPA di kelas IV sesuai dengan hasil refleksi dari siklus I.

2) Melaksanakan pembelajaran IPA di kelas.

3) Pada saat pembelajaran dilakukan peneliti melakukan observasi dengan bantuan guru.

4) Melaksanakan tes ke-3 sebagai evaluasi siklus II.

5) Selesai pembelajaran, dilakukan refleksi untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dari aktivitas yang telah dilakukan.

c) Tahap Pengamatan

Pada tahap ini peneliti dibantu oleh mitra kerja (mitra penelitian) yang akan melakukan proses observasi terhadap tahap tindakan yang telah dilakukan oleh guru dan siswa pada saat proses belajar mengajar dilaksanakan. Hal ini akan terlaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun, dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Pada akhir siklus dilakukan evaluasi yang telah dipersiapkan untuk memenuhi pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang telah dipelajari secara individu.

d)Tahap Refleksi

Tahapan refleksi pada siklus II berlangsung setelah tindakan siklus ke-I selesai. Refleksi dilakukan oleh guru yang berkolaborasi dengan para observer untuk menganalisis berbagai temuan baik kelebihan serta


(27)

30

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kekurangan yang teramati untuk dijadikan perbaikan pada siklus berikutnya. Jika masih terdapat kekurangan yang belum dapat teratasi pada siklus ke-II, maka peneliti selaku guru dalam penelitian ini wajib melakukan treatment lain pada siklus berikutnya.

3. Siklus III

a) Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan dari siklus I dan II, hasil refleksi dan tindak lanjut yang dibuat pada siklus sebelumnya dijadikan acuan sebagai perencanaan tindakan pada siklus III. Peneliti membuat instrumen yang diperlukan untuk pelaksanaan tindakan siklus III dan melakukan konsultasi atas tindak lanjut yang telah dibuat.

b) Tahap Pelaksanaan

Perencanaan yang telah dirancang untuk pelaksanaan siklus III, dilakukan pada proses pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan pada siklus III yaitu pada fase eksplorasi siswa mengenal arti dari sumber daya alam. Selanjutnya pada fase pengenalan konsep, siswa sesuai dengan kelompok yang sudah dibuat mempresentasikan apa yang sudah diterangkan oleh kelompok lain. Diakhir pembelajaran, siswa mengerjakan post-test yang telah tersedia.

c) Tahap Pengamatan

Pada tahap pengamatan ini, guru dibantu oleh beberapa observer yang terdiri dari wali kelas dan teman sejawat untuk mengamati proses pembelajaran. Keterlaksanaan pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran Two Stay Two Stray serta sikap siswa pada aspek afektif dan


(28)

31

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

psikomotor diamati oleh observer dengan lebih rinci dan teliti. Observer menuliskan setiap temuan selama proses pembelajaran berlangsung dalam lembar observasi dan catatan lapangan.

d)Tahap Refleksi

Refleksi dilakukan oleh guru bekerjasama dengan para observer untuk menganalisis berbagai temuan baik dari segi kelebihan serta kekurangan yang diamati untuk dijadikan perbaikan pada siklus berikutnya. Tidak jauh berbeda dengan siklus berikutnya, guru dan para observer melihat ketercapaian pelaksanaan siklus serta hasil belajar siswa setelah dilakukan siklus III ini. Jika siswa sama sekali belum mengalami peningkatan, maka perlu dilakukan tindakan perbaikan pada siklus berikutnya.

Berdasarkan alur model siklus yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart, pelaksanaan dan refleksi siklus I dijadikan untuk pelaksanaan tindakan pada siklus berikutnya. Begitupun seterusnya, jika pada siklus ketiga ini hasil belajar siswa belum mencapai taraf yang baik, maka akan dilakukan siklus berikutnya hingga hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan.

E.Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data, adapun intrumen yang akan digunakan pada penelitian ini adalah :

1. Instrumen pengumpulan data

Data dari penelitian ini diambil dengan menggunakan tes uraian dan angket.

1) Tes Uraian

Untuk mengetahui kemampuan berfikir siswa sebelum dan sesudah pembelajaran, maka digunakan tes Pre Test dan Post Test


(29)

32

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2) Angket

Untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Twon Stray, maka diberikan angket kepada siswa setelah pembelajaran langsung. Hasil angket dilakukan setelah siswa mengerjakan soal post test. 3) Pedoman Observasi Aktivitas Guru dan Siswa

Pedoman observasi yang digunakan untuk melihat keterlaksanaan tahapan- tahapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray oleh guru dan siswa. Dalam pengisian lembar observasi ini dibuat kolom “ya” atau “tidak” yang dapat diisi dengan tanda checklist (√) . Selain membuat tanda checklist (√), observer juga mengisi kolom keterangan untuk memuat saran-saran observer atau kekurangan-kekurangan aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai bahan refleksi pada akhir pembelajaran. (pedoman observasi terlampir).

4) Pedoman Observasi Kemampuan Afektif dan Psikomotor Siswa Pedoman observasi kemampuan afektif dan psikomotor digunakan untuk mengukur ketercapaian ranah afektif dan psikomotor siswa selama pembelajaran berlangsung terutama ketika siswa melakukan diskusi. Masing-masing ranah memuat empat aspek yang akan diobservasi. (pedoman observasi terlampir ).

F. Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu: 1) Pengolahan data kualitatif

Pengelolaan data kualitatif berdasarkan atas hasil observasi dilapangan yang dilakukan oleh peneliti dan guru kelas. Cara yang


(30)

33

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dilakukan untuk mengelolah data tersebut yaitu dengan menafsirkan hasil dari observasi.

2) Pengolahan data kuantitatif

Pengolahan data kuantitatif berupa hasil tes tertulis siswa terhadap soal-soal yang diberikan oleh guru dengan patokan nilai yang sudah ditentukan.

Teknik dari pengolahan data kuantitaif yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Penilaian ketuntasan hasil belajar siswa mengikuti ketentuan yang diberlakukan oleh sekolah. Untuk menentukan berapa persen siswa yang tuntas dalam pembelajaran IPA materi pemanfaatan sumber daya alam melalui penerapan model koopetaratif tipe two stay two stray:

Persentase Ketuntasan = Jumlah siswa yang tuntas × 100 % Banyaknya Siswa

Sedangkan untuk menghitung nilai siswa pada setiap siklus adalah sebagai berikut:

Nilai = Skor diperoleh siswa × 100 % Skor maksimal

Selanjutnya untuk memperoleh nila rata-rata kelas setiap siklus dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Rata – rata = Jumlah skor seluruh siswa Banyaknya siswa

Keberhasilah dari penerapan model pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar kognitif siswa dapat dilihat dari


(31)

34

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

perbandingan nilai Gain yang dinormalisasi yang dicapai oleh siswa yaitu:

< g > = Skor post test – skor pre test

Skor maksimal – skor pre test (Kristina, 2012) Berdasarkan nilai gain ternomalisasi kemudian dapat dikategorikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.2 (Hake, 1998 dalam, 2012)

Pengumpulan data yang akan peneliti lakukan yaitu dengan cara mengumpulkan seluruh data instrumen dan data yang sudah dirancang sebelumnya diantaranya: data mengenai aktivitas guru dan siswa pada saat penelitian, data hasil belajar siswa yang diperoleh dari tes tertulis.

Nilai <g> Kriteria

‹g› < 0,3 Rendah

0,7 > ‹g› ≥ 0,3 Sedang ‹g› ≥ 0,7 Tinggi


(32)

88

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Sukajaya mengenai “Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dalam pembelajaran IPA materi pemanfaatan Sumber Daya Alam untuk meningkatkan hasil belajar siswa dikelas IV” maka diperoleh simpulan sebagai berikut :

1. Pada tahap perencanaan adalah mencangkup pembuatan RPP yang di awali SK dan KD, Indikator, tujuan pembelajaran,selanjutnya ke tahap pendahuluan, Kegiatan inti (Ekplorasi,Elaborasi, Konfirmasi), dan kegiatan penutup, pembuatan instrumen, LKS dan Soal Uraian.

2. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran dengan menerapkan Model TSTS yaitu: pembagian kelompok yg beranggotakan 4 orang, membagikan materi kepada setiap kelompok, masing2 dari kelompok ada perwakilan untuk menyampaikan materi (tamu-tuan rumah), siswa mencatat materi yang di sampaikan, kemudian setelah selesai yang menjadi tamu kembali kekelompoknya masing-masing, aktifitas guru dan siswa tiap siklus selama pembelajaran meningkat dan telah direspon dengan baik oleh siswa.

3. Hasil belajar pada tiap aspek mengalami peningkatan yaitu pada setiap siklus. Pada aspek kognitif pencapaian rata-rata post test siswa mencapai 56,09% dan belum mencapai KKM, pada siklus II mengalami peningkatan yang signifikan yaitu dengan skor rata-rata siswa 85,31% sudah mencapai KKM, dan pada siklus III rata-rata siswa mencapai 86,56% sudah mencapai KKM. Kemudian pada aspek Psikomotorik


(33)

89

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mengalami peningkatan yaitu pada siklus I 64,54%, pada siklus II 78% dan siklus III 91%.

B. Rekomendasi

Berdasarkan pada penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan peneliti, maka terdapat beberapa saran yang diajukan, yaitu:

1. Bagi sekolah, berdasarkan hasil penelitian ini penelitian ini dapat dijadikan sebagai alternatif pengembangan kurikulum. Model ini juga dapat digunakan dalam pembelajaran IPA maupun pembelajaran lainnya.

2. Bagi guru, semoga dengan penelitian ini penerapan model Two Stay Two Stray dapat dijadikan sebuah alternatif model yang digunakan dalam pembelajaran IPA. Dapat diharapkan guru lebih kreatif dalam mengembangkan skenario pembelajaran.

3. Bagi peneliti selanjutnya, model Two Stay Two Stray bisa digunakan dalam penelitian lainnya yang berbeda untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan subjek yang lebih luas dan jenjang yang berbeda pula.


(34)

90

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S(2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Renika Cipta.

BNSP. (2008). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Dewiki, S dkk. ()2011). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta Universitas Terbuka.

Dimyati & Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Isjoni. (2010). Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Komalasari, K. (2010). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT Refika Aditama.

Mustaqim & A.W. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rustaman,N dkk. (2007). Materi Pembelajaran IPA SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Ruhimat, T. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpen FIP UPI.

Sudjana, N. (2012). Penilaian Hasil Proses Belajar dan Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.


(35)

91

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sulistyoroni,S. (2007). Model Pembelajaran IPA SD dan Penerapannya Dalam KTSP. Semarang: Tiara Wacana.

Thobroni.M dkk. Belajar dan Pembelajaran Pengembangan Wacana dan Praktik Pembelajaran Dalam Penggunaan Nasional. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.

Wiriaatmadja, R. (2012). Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Safitri, TD. (2011). Artikel Model dan Metode Pembelajaran. http://.Artikel SDI. Blitar. (26 Mei 2013).


(1)

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dilakukan untuk mengelolah data tersebut yaitu dengan menafsirkan hasil dari observasi.

2) Pengolahan data kuantitatif

Pengolahan data kuantitatif berupa hasil tes tertulis siswa terhadap soal-soal yang diberikan oleh guru dengan patokan nilai yang sudah ditentukan.

Teknik dari pengolahan data kuantitaif yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Penilaian ketuntasan hasil belajar siswa mengikuti ketentuan yang diberlakukan oleh sekolah. Untuk menentukan berapa persen siswa yang tuntas dalam pembelajaran IPA materi pemanfaatan sumber daya alam melalui penerapan model koopetaratif tipe two stay two stray:

Persentase Ketuntasan = Jumlah siswa yang tuntas × 100 % Banyaknya Siswa

Sedangkan untuk menghitung nilai siswa pada setiap siklus adalah sebagai berikut:

Nilai = Skor diperoleh siswa × 100 % Skor maksimal

Selanjutnya untuk memperoleh nila rata-rata kelas setiap siklus dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Rata – rata = Jumlah skor seluruh siswa Banyaknya siswa

Keberhasilah dari penerapan model pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar kognitif siswa dapat dilihat dari


(2)

34

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

perbandingan nilai Gain yang dinormalisasi yang dicapai oleh siswa yaitu:

< g > = Skor post test – skor pre test

Skor maksimal – skor pre test (Kristina, 2012) Berdasarkan nilai gain ternomalisasi kemudian dapat dikategorikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.2 (Hake, 1998 dalam, 2012)

Pengumpulan data yang akan peneliti lakukan yaitu dengan cara mengumpulkan seluruh data instrumen dan data yang sudah dirancang sebelumnya diantaranya: data mengenai aktivitas guru dan siswa pada saat penelitian, data hasil belajar siswa yang diperoleh dari tes tertulis.

Nilai <g> Kriteria

‹g› < 0,3 Rendah

0,7 > ‹g› ≥ 0,3 Sedang


(3)

88 Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Sukajaya mengenai “Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dalam pembelajaran IPA materi pemanfaatan Sumber Daya Alam untuk meningkatkan hasil belajar siswa dikelas IV” maka diperoleh simpulan sebagai berikut :

1. Pada tahap perencanaan adalah mencangkup pembuatan RPP yang di awali SK dan KD, Indikator, tujuan pembelajaran,selanjutnya ke tahap pendahuluan, Kegiatan inti (Ekplorasi,Elaborasi, Konfirmasi), dan kegiatan penutup, pembuatan instrumen, LKS dan Soal Uraian.

2. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran dengan menerapkan Model TSTS yaitu: pembagian kelompok yg beranggotakan 4 orang, membagikan materi kepada setiap kelompok, masing2 dari kelompok ada perwakilan untuk menyampaikan materi (tamu-tuan rumah), siswa mencatat materi yang di sampaikan, kemudian setelah selesai yang menjadi tamu kembali kekelompoknya masing-masing, aktifitas guru dan siswa tiap siklus selama pembelajaran meningkat dan telah direspon dengan baik oleh siswa.

3. Hasil belajar pada tiap aspek mengalami peningkatan yaitu pada setiap siklus. Pada aspek kognitif pencapaian rata-rata post test siswa mencapai 56,09% dan belum mencapai KKM, pada siklus II mengalami peningkatan yang signifikan yaitu dengan skor rata-rata siswa 85,31% sudah mencapai KKM, dan pada siklus III rata-rata siswa mencapai 86,56% sudah mencapai KKM. Kemudian pada aspek Psikomotorik


(4)

89

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mengalami peningkatan yaitu pada siklus I 64,54%, pada siklus II 78% dan siklus III 91%.

B. Rekomendasi

Berdasarkan pada penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan peneliti, maka terdapat beberapa saran yang diajukan, yaitu:

1. Bagi sekolah, berdasarkan hasil penelitian ini penelitian ini dapat dijadikan sebagai alternatif pengembangan kurikulum. Model ini juga dapat digunakan dalam pembelajaran IPA maupun pembelajaran lainnya.

2. Bagi guru, semoga dengan penelitian ini penerapan model Two Stay Two Stray dapat dijadikan sebuah alternatif model yang digunakan dalam pembelajaran IPA. Dapat diharapkan guru lebih kreatif dalam mengembangkan skenario pembelajaran.

3. Bagi peneliti selanjutnya, model Two Stay Two Stray bisa digunakan dalam penelitian lainnya yang berbeda untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan subjek yang lebih luas dan jenjang yang berbeda pula.


(5)

90

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S(2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Renika Cipta.

BNSP. (2008). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Dewiki, S dkk. ()2011). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta Universitas Terbuka.

Dimyati & Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Isjoni. (2010). Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Komalasari, K. (2010). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT Refika Aditama.

Mustaqim & A.W. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rustaman,N dkk. (2007). Materi Pembelajaran IPA SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Ruhimat, T. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpen FIP UPI.

Sudjana, N. (2012). Penilaian Hasil Proses Belajar dan Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.


(6)

91

Puji Astuti Atusoleha, 2013

Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay stray Dalam Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sulistyoroni,S. (2007). Model Pembelajaran IPA SD dan Penerapannya Dalam KTSP. Semarang: Tiara Wacana.

Thobroni.M dkk. Belajar dan Pembelajaran Pengembangan Wacana dan Praktik Pembelajaran Dalam Penggunaan Nasional. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.

Wiriaatmadja, R. (2012). Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Safitri, TD. (2011). Artikel Model dan Metode Pembelajaran. http://.Artikel SDI. Blitar. (26 Mei 2013).


Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR.

0 3 80

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS XI.

0 4 46

PenGARUH MOdel PeMBelAJARAn kOOPeRATIF TIPe TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TeRHAdAP HASIl BelAJAR IPA

0 0 5