PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM PENGHARGAAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PT. DHARMA LAUTAN UTAMA.

PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAJEMEN TERHADAP
KINERJ A MANAJ ERIAL DENGAN SISTEM PENGUKURAN
KINERJ A DAN SISTEM PENGHARGAAN SEBAGAI VARIABEL
MODERATING PADA PT. DHARMA LAUTAN UTAMA
SURABAYA

ARTIKEL

Oleh :

RADYTIA D NUGRAHA
0613010017/FE/EA

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2011

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


USULAN PENELITIAN

PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAJEMEN TERHADAP
KINERJ A MANAJ ERIAL DENGAN SISTEM PENGUKURAN
KINERJ A DAN SISTEM PENGHARGAAN SEBAGAI VARIABEL
MODERATING PADA PT. DHARMA LAUTAN UTAMA
SURABAYA

yang diajukan :

RADYTIA D NUGRAHA
0613010017/FE/EA

telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh

Pembimbing Utama

Dra. Ec. Dwi Suhartini, MAKs

Tanggal : ……………….


Mengetahui
Ketua Pr ogr am Studi Akuntansi

Dr . Sr i Tr isnaningsih, SE, MSi
NIP. 1965092919922032001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI

PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAJEMEN TERHADAP
KINERJ A MANAJ ERIAL DENGAN SISTEM PENGUKURAN
KINERJ A DAN SISTEM PENGHARGAAN SEBAGAI VARIABEL
MODERATING PADA PT. DHARMA LAUTAN UTAMA
SURABAYA

yang diajukan :


RADYTIA D NUGRAHA
0613010017/FE/EA

disetujui untuk ujian lisan oleh

Pembimbing Utama

Dra. Ec. Dwi Suhartini, MAKs

Tanggal : ……………….

Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi

Dr s. Ec. H. R.A. Suwaidi, MS
NIP. 196003301986031003

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI

PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAJEMEN TERHADAP
KINERJ A MANAJ ERIAL DENGAN SISTEM PENGUKURAN
KINERJ A DAN SISTEM PENGHARGAAN SEBAGAI VARIABEL
MODERATING PADA PT. DHARMA LAUTAN UTAMA
SURABAYA
Disusun oleh:
Radytia D Nugraha
0613010017 / FE / EA
Telah dipertahankan dihadapan
Dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Pada tanggal 31 Juli 2011

Pembimbing:
Pembimbing Utama

Tim Penguji
Ketua


Dra. Ec. Dwi Suhartini, Maks

Dr. Sri Trisnaningsih, MSi
Sekretaris

Dr s. Ec. Sjarief Hidajat, MSi
Anggota

Dra. Ec. Sari Andayani, MSi

Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM
NIP. 196309241989031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga tugas penyusunan skripsi dengan judul : “Penerapan
Total Quality Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Sistem
Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan Sebagai Variabel Moderating pada
PT. Dharma Lautan Utama Surabaya” dapat terselesaikan dengan baik.
Adapun maksud penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi sebagian
persyaratan agar memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi pada
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur di
Surabaya.
Sejak adanya ide sampai tahap penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari
sepenuhnya bahwa banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, SE, MSi, sebagai Ketua Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4. Ibu Dra. Ec. Dwi Suhartini, MAKs, selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah
banyak meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan, pengarahan,
dorongan dan saran untuk penulis.
5. Para dosen dan staff karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

i

6. Para Staf dan Karyawan PT. Dharma Lautan Utama Surabaya, yang telah
memberikan ijin untuk mengadakan penelitian dan memberikan data yang
dibutuhkan untuk penyusunan skripsi ini.
7. Buat Ibunda dan Ayahanda yang tercinta, serta buat saudara – saudaraku yang
tersayang, tiada kata yang bisa ananda ucapkan, selain kata terima kasih yang
sebanyak - sebanyaknya, karena beliaulah yang selama ini telah memberi
dorongan semangat baik material maupun spiritual, dan memberikan curahan
kasih sayangnya sampai skripsi ini selesai.
Semoga Allah SWT memberikan rahmat-Nya atas semua bantuan yang telah

mereka berikan selama penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dengan terbatasnya pengalaman serta kemampuan,
memungkinkan sekali bahwa bentuk maupun isi skripsi ini jauh dari sempurna. Untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang mengarah kepada
kebaikan dan kesempurnaan skripsi ini.
Sebagai penutup penulis mengharapkan skripsi ini dapat memberikan
sumbangan kecil yang berguna bagi masyarakat, almamater, dan ilmu pengetahuan.

Surabaya,

Juni 2011

Penulis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ii

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii
ABSTRAKSI .................................................................................................... ix

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
1.2. Perumusan Masalah ................................................................... 5
1.3. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6
1.4. Manfaat Penelitian ..................................................................... 7

BAB II

KAJ IAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN MODEL
2.1. Penelitian Terdahulu ................................................................. 8
2.2. Landasan Teori ......................................................................... 10

2.2.1. Akuntansi Manajemen .................................................... 10
2.2.1.1. Pengertian Akuntansi Manajemen ...................... 10
2.2.2. Total Quality Management (TQM).................................. 11
2.2.2.1. Pengertian Total Quality Management (TQM) .... 11
2.2.2.2. Prinsip Total Quality Management (TQM) ......... 16
2.2.2.3. Manfaat Total Quality Management (TQM) ....... 17
2.2.2.4. Faktor Penyebab Kegagalan Tota Quality
Management (TQM)............................................ 20

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

iii

2.2.3. Sistem Pengukuran Kinerja ............................................. 21
2.2.3.1. Pengertian Sistem Pengukuran Kinerja ............... 21
2.2.3.2. Tujuan Sistem Pengukuran Kinerja ..................... 22
2.2.3.3. Manfaat Sistem Pengukuran Kinerja ................... 23
2.2.3.4. Konsep Sistem Pengukuran Kinerja .................... 25
2.2.3.5. Metode Sistem Pengukuran Kinerja .................... 26

2.2.3.6. Tahap Sistem Pengukuran Kinerja ...................... 27
2.2.4. Sistem Penghargaan ........................................................ 27
2.2.4.1. Pengertian Sistem Penghargaan .......................... 27
2.2.4.2. Manfaat Sistem Penghargaan .............................. 28
2.2.4.3. Jenis Sistem Penghargaan ................................... 28
2.2.4.4. Kriteria Sistem Penghargaan............................... 29
2.2.5. Kinerja Manajerial .......................................................... 29
2.2.6. Pengaruh antara Total Quality Management terhadap
Kinerja Manajerial .......................................................... 31
2.2.7. Pengaruh antara Total Quality Management dan Sistem
Pengukuran Kinerja Terhadap Kinerja Manajerial ........... 32
2.2.8. Pengaruh antara Total Quality Management dan Sistem
Penghargaan Terhadap Kinerja Manajerial ...................... 33
2.3. Kerangka Pikir ......................................................................... 34
2.4. Hipotesis ................................................................................... 35

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Teknik Pengukuran Variabel .............. 36
3.1.1. Definisi Operasional ........................................................ 36
3.1.2. Teknik Pengukuran Variabel ............................................ 37

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

iv

3.2. Teknik Penentuan Sampel ......................................................... 39
3.2.1. Populasi ........................................................................... 39
3.2.2. Sampel ............................................................................. 40
3.3. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 40
3.3.1. Jenis dan Sumber Data ..................................................... 40
3.3.2. Metode Pengumpulan Data .............................................. 41
3.4. Uji Kualitas Data ....................................................................... 41
3.4.1. Uji Validitas Data ............................................................ 41
3.4.2. Uji Reliabilitas ................................................................. 42
3.4.3. Uji Normalitas ................................................................. 42
3.5. Uji Residual .............................................................................. 43
3.6. Teknik Analisis Dan Uji Hipotesis............................................. 44
3.6.1. Teknik Analisis ................................................................ 44
3.6.2. Uji Hipotesis .................................................................... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Objek Penelitian ........................................................ 46
4.1.1. Sejarah Berdirinya PT. Dharma Lautan Utama Surabaya 46
4.1.2. Visi, Misi & Semboyan Perusahaan ................................. 47
4.1.3. Struktur Organisasi .......................................................... 48
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian.......................................................... 50
4.3. Teknik Analisis Dan Uji Hipotesis............................................. 53
4.3.1. Uji Analisis Data.............................................................. 53
4.3.1.1. Uji Validitas, Reliabilitas Dan Normalitas ........... 53
4.3.1.1.1. Uji Validitas ....................................... 53

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

v

4.3.1.1.2. Uji Reliabilitas .................................... 55
4.3.1.1.3. Uji Normalitas .................................... 55
4.3.2. Teknik Analisis Dan Uji Hipotesis ................................... 56
4.4. Pembahasan .............................................................................. 61
4.4.1. Implikasi .......................................................................... 61
4.4.2. Perbedaan Dengan Penelitian Sebelumnya ....................... 63
4.4.3. Konfirmasi Hasil Penelitian Dengan Tujuan
Dan Manfaat .................................................................... 63
4.4.4. Keterbatasan Penelitian .................................................... 64

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ................................................................................ 65
5.2. Saran.......................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

vi

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel. 1.1 Data Target dan Realisasi Pendapatan
PT. Dharma Lautan Utama Surabaya Tahun 2007 - 2010..........

5

Tabel. 4.1 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai
Total Quality Management (TQM) (X1)....................................

50

Tabel. 4.2 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai
Sistem Pengukuran Kinerja (X2) ...............................................

51

Tabel. 4.3 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai
Sistem Penghargaan (X3) ..........................................................

52

Tabel. 4.4 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai
Kinerja Manajerial (Y) .............................................................

53

Tabel. 4.5 Hasil Uji Validitas ....................................................................

54

Tabel. 4.6 Hasil Uji Reliabilitas ................................................................

55

Tabel. 4.7 Hasil Uji Normalitas .................................................................

56

Tabel. 4.8 Hasil Pendugaan Parameter Uji Residual … .............................

57

Tabel. 4.9 Hasil Uji Residual Mengenai Nilai Koefisien Determinasi (R2) dan
Nilai Koefisien Korelasi (R) .....................................................

58

Tabel. 4.10 Hasil Pendugaan Parameter Uji Residual … ............................

59

Tabel. 4.11 Hasil Uji Residual Mengenai Nilai Koefisien Determinasi (R2) dan
Nilai Koefisien Korelasi (R) ....................................................

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

vii

60

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar. 2.1. Manfaat Total Quality Managemant (TQM) ..........................

18

Gambar. 2.2. Penerapan TQM dengan Sistem Pengukuran kinerja Sebagai
variabel moderating ..............................................................

34

Gambar. 2.3. Penerapan TQM dengan Sistem Penghargaan Sebagai Variabel
variabel moderating ..............................................................

35

Gambar. 4.1. Struktur Organisasi PT Dharma Lautan Utama, Surabaya .....

49

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

viii

PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAJEMEN TERHADAP KINERJ A
MANAJ ERIAL DENGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJ A DAN
SISTEM PENGHARGAAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING
PADA PT. DHARMA LAUTAN UTAMA SURABAYA

Oleh :
RADYTIA D NUGRAHA
Abstr ak

Berlakunya Asean Free Trade Area (AFTA) pada tahun 2003, menyebabkan
perusahaan disetiap Negara khususnya di wilayah ASEAN dihadapkan pada situasi
persaingan global. Dalam hal ini perusahaan jasa menghadapi persaingan khusus
karena adanya perbedaan kualitas diantara pekerja yang satu dengan pekerja yang
lainnya. Total Quality Management (TQM) merupakan suatu sistem yang dapat
dikembangkan menjadi pendekatan dalam menjalankan usaha untuk
memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk,
jasa, tenaga kerja, proses dan lingkungannya Teknik Total Quality Management harus
diikuti dengan penerapan sistem pengukuran kinerja dan penghargaan dalam bagian
pekerjaan untuk meningkatkan kualitas kiinerja sehingga dapat berguna sebagai
sarana pengembangan karir serta meningkatkan efektifitas pekerjaan strategis dengan
cepat dan dapat meningkatkan kinerja manajer dan karyawan Penelitian ini ingin
membuktikan efektifitas penerapan Total Quality Management (TQM) dengan sistem
pengukuran kinerja dan sistem penghargaan sebagai variabel moderating dalam
mempengaruhi kinerja manajerial pada PT. Dharma Lautan Utama Surabaya
Sampel yang digunakan dalam penelitan ini 31 responden (seluruh manajer
mulai dari top manager, middle manager, dan lower manager PT. Dharma Lautan
Utama, Surabaya), Sedangkan sumber data yang digunakan berasal dari jawaban
kuisioner yang disebar pada 31 responden tersebut dan kuesioner tersebut terdiri dari
27 pernyataan yang dibagi menjadi 4 bagian. Data yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan Uji Residual
Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 yang menyatakan
kesesuaian penerapan TQM dan sistem pengukuran kinerja sebagai variabel
moderating berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada PT. Dharma Lautan Utama
Surabaya, tidak teruji kebenarannya, dan hipotesis 2 yang menyatakan kesesuaian
penerapan TQM dan sistem penghargaan sebagai variabel moderating berpengaruh
terhadap kinerja manajerial pada PT. Dharma Lautan Utama Surabaya, teruji
kebenarannya.
Keyword

: Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Sistem
Penghargaan, dan Kinerja Manajerial

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ix

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Perdagangan

internasional

merupakan

salah

satu

pendorong

pertumbuhan ekonomi yang dapat mempercepat perkembangan perdagangan
suatu negara. Perkembangan perdagangan akan sangat tergantung pada
dukungan trasnportasi sebagai sarana distribusi barang maupun mobilitas
pelaku perdagangan. Salah satu sarana trasnportasi paling efisien dalam
perdagangan internasional saat ini adalah angkutan laut yang merupakan
sarana angkutan massal dengan kemampuan jangkauan jarak jauh, sehingga
kemajuan dibidang angkutan laut akan berperanan besar dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Berlakunya Asean Free Trade Area (AFTA) pada tahun 2003,
menyebabkan perusahaan disetiap Negara khususnya di wilayah ASEAN
dihadapkan pada situasi persaingan global. Persaingan global ini memberikan
banyak pilihan kepada konsumen, dimana mereka semakin sadar biaya (cost
conscious) dan sadar nilai (value conscious) dalam meminta produk dan jasa
yang berkualitas tinggi, untuk dapat bertahan dan berhasil dalam lingkungan
seperti itu, perusahaan harus menciptakan value bagi konsumen dalam bentuk
produk dan jasa serta pelayanan yang berkualitas, sehingga perusahaan juga
memperoleh value.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

2

Perusahaan jasa menghadapi persaingan khusus karena adanya
perbedaan kualitas diantara pekerja yang satu dengan pekerja yang lainnya.
Oleh karena itu perusahaan jasa perlu mengutamakan konsistensi dengan
melalui pengembangan suatu sistem yang dapat mendukung kinerja para
pekerjanya
Total Quality Management (TQM) merupakan suatu sistem yang
dapat dikembangkan menjadi pendekatan dalam menjalankan usaha untuk
memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas
produk, jasa, tenaga kerja, proses dan lingkungannya (Tjiptono,2001 :4).
TQM

merupakan falsafah holistic yang dibangun berdasarkan konsep

kualitas, teamwork produktifitas, pengertian dan kepuasan pelanggan
(Ishikawa dalam Pawitra, 1993 : 135).
Penelitian bidang akuntansi menyatakan bahwa kinerja perusahaan
yang rendah, disebabkan oleh ketergantungannya terhadap Sistem Akuntansi
Manajemen perusahaan tersebut yang gagal dalam penentuan sasaran-sasaran
yang tepat, pengukuran kinerja, sistem penghargaan (reward) dan efektifitas
penerapan TQM yang memerlukan perubahan mendasar insfrastruktur
organisasional, meliputi : sistem alokasi wewenang, pembuatan keputusan,
sistem pengukuran kinerja, sistem reward dan hukuman.
Mardiyah dan Listianingsih (2005) dan Ittner dan Lacker (1995) yang
menyatakan bahwa akuntansi manajemen pada sistem pengukuran kinerja
dan penghargaan belum tentu mengakibatkan kinerja yang tinggi.
Implementasi teknik Total Quality Management harus diikuti dengan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

penerapan sistem pengukuran kinerja dan penghargaan dalam bagian
pekerjaan untuk meningkatkan kualitas kiinerja sehingga dapat berguna
sebagai sarana pengembangan karir serta meningkatkan efektifitas pekerjaan
strategis dengan cepat dan dapat meningkatkan kinerja manajer dan karyawan
(Locker dan Lathan, 1990) seperti yang dikutip oleh Kurnianingsih dan
Indriantoro (2001 : 31).
Penelitian ini ingin membuktikan efektifitas penerapan Total Quality
Management (TQM) dalam perusahaan jasa pelayaran. Perusahaan Pelayaran
Nasional berjaya karena kontribusi kapal Pelayaran Niaga Nasional terhadap
pembangunan

negara

dengan

diberlakukannya

asas

cabotage,

penyelenggaraan pelayaran dalam negeri oleh Perusahaan Pelayaran Nasional
menggunakan kapal berbendera Indonesia oleh pemerintah, sedangkan
pelayaran luar negeri merupakan kerja sama Perusahaan Pelayaran Nasional
dengan Perusahaan Pelayaran Asing dengan asas pembagian angkutan
muatan yang wajar (fair share) sesuai Konvensi PBB 1975, tapi era itu surut
karena

berbagai kebijakan scrapping

(pembesituaan)

kapal melalui

Keputusan Menteri Nomor 57 tahun 1983 dan Instruksi Presiden Nomor 4
tahun 1985 serta Paket November tahun 1988 (Paknov 88) dan diakhiri oleh
Undang-Undang Nomor 21 tahun 1992.
Kebangkitan pelayaran di Indonesia pada era millenium ketiga ini
ditandai dengan disyahkannya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008
tentang Pelayaran sebagai pengganti dari Undang-Undang Nomor 21 Tahun
1992, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 diharapkan telah dapat
mengakomodir/mewakili kepentingan semua pihak yang berkaitan dengan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

pelayaran, dapat menunjang sistem ketahanan pangan nasional, dan memiliki
visi yang jauh ke depan sehingga pelayaran nasional dapat berjaya kembali.
Didukung oleh kebijakan pelabuhan, keselamatan dan keamanan maritim
yang tepat guna. Secara historis empirik, keluarnya UU Nomor 17 Tahun
2008 seharusnya merupakan kebangkitan pelayaran nasional untuk menjadi
Tuan di Laut Kita Sendiri.
PT. Dharma Lautan Utama adalah sebuah perusahaan pelayaran
nasional yang melayani transportasi laut dan penyeberangan feri diseluruh
Indonesia. Segmen pasar perusahaan tersebut yang utama dari golongan
menengah kebawah, selain itu juga membawa penumpang, kargo dan
kendaraan, hal itu menyebabkan muatan disegala lini harus sesuai dengan
kemampuan pengguna, kebijakan harga perusahaan menunjuk kepedulian
dan

komitmen

untuk

membantu

masyarakat

meningkatkan

taraf

kesejahteraan dan memajukan pembangunan ekonomi regional selaras
dengan implementasi otonomi regional tahun 1999 (Company profile, PT.
Dharma Lautan Utama, 2010)
Sebagai bukti kalau PT. Dharma Lautan Utama telah menerapkan
TQM

dengan

meningkatkan

kualitas

pelayanannya

telah

berhasil

mendapatkan beberapa penghargaan diantaranya ISM Codes sebagai bukti
bahwa perusahaan telah menerapkan Manajemen Keselamatan Internasional
(1999), Piagam ADIKARYA BAHARI PRALABDA yang dikeluarkan
menteri perhubungan dan telekomunikasi (2000), penghargaan dari PT.
ASDP sebagai kapal terbersih di lintasan Ujung- Kamal(2003), penghargaan
Presiden RI atas nama Dewan Maritim Nasional sebagai perusahaan
pelayanan teladan (2005).(company profile Dharma Lautan Utama, 2010)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

PT. Dharma Lautan Utama mempunyai komitmen pada keselamatan
dan mutu layanan. Adapun mutu layanan meliputi kualitas kapal, kualitas
layanan jasa, dan profesionalisme SDM. (Company Profile Dharma Lautan
Utama, 2010).
Adapun pencapaian target dan realisasi pendapatan perusahaan untuk
periode 2007 – 2010, dapat dilihat pada tabel 1.1, sebagai berikut
Tabel 1.1 : Data Target dan Realisasi Pendapatan
PT. Dhar ma Lautan Utama Surabaya
Tahun 2007-2010
No

Tahun

1
2
3
4

2007
2008
2009
2010

REALISASI
PENDAPATAN
Rp.800.000.000
Rp.1.000.000.000
Rp.1.000.000.000
Rp.2.000.000.000

TARGET
PENDAPATAN
Rp.500.000.000
Rp.1.000.000.000
Rp.1.500.000.000
Rp.2.500.000.000

SELISIH
Rp.300.000.000
Rp.0
(Rp.500.000.000)
(Rp. 500.000.000)

Sumber : PT. Dhar ma Lautan Utama Surabaya. (2011)
Hasil pencapaian target dan realisasi pendapatan masih menunjukkan
bahwa komponen-komponen pengukuran kinerja belum secara keseluruhan
mencerminkan pencapaian kinerja di atas rata-rata meskipun telah didukung
dengan teknik-teknik manajemen kontemporer.
Faktor tidak tercapainya fungsi disebabkan karena penerapan TQM
belum efektif, disamping itu sistem pengukuran kinerja dan sistem
penghargaan yang diterapkan dalam manajerial perusahaan jasa belum
efektif.
Berdasar latar belakang hal tersebut diatas yang mendorong untuk
diadakan penelitian dengan judul : “Penerapan TQM Terhadap Kinerja
Manajerial Dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan
Sebagai Variabel Moderating Pada PT. Dharma Lautan Utama Surabaya”.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

1.2. Perumusan Masalah
Penilaian

penerapan

TQM

telah

memadai,

terlebih

dahulu

memastikan apakah syarat-syarat sistem tersebut sudah dipenuhi dan
dilaksanakan oleh PT. Dharma Lautan Utama dengan baik. Penerapan sistim
pengukuran kinerja dan penghargaan dilaksanakan untuk mendukung TQM
dapat dilaksanakan dengan efektif, dalam rangka mencapai tujuan organisasi
yang telah ditetapkan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui sejauh mana sistem pengukuran kinerja dan penghargaan mampu
mendukung efektifitas penerapan TQM terhadap kinerja manajerial.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang
akan diangkat adalah:
1.

Apakah kesesuaian penerapan TQM dan sistem pengukuran kinerja
sebagai variabel moderating berpengaruh terhadap kinerja manajerial
pada PT. Dharma Lautan Utama Surabaya?

2.

Apakah kesesuaian penerapan TQM dan sistem penghargaan sebagai
variabel moderating berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada PT.
Dharma Lautan Utama Surabaya?

1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu sebagai
berikut :
1.

Untuk menguji dan menganalisis kesesuaian penerapan TQM dan sistem
pengukuran kinerja sebagai variabel moderating berpengaruh terhadap
kinerja manajerial pada PT. Dharma Lautan Utama Surabaya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

2.

Untuk menguji dan menganalisis kesesuaian penerapan TQM dan sistem
penghargaan sebagai variabel moderating berpengaruh terhadap kinerja
manajerial pada PT. Dharma Lautan Utama Surabaya.

1.4. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan agar pihak-pihak yang
berkepentingan dapat mengambil manfaat antara lain, yaitu :
1.

Bagi Perusahaan
Memberikan tambahan informasi dan masukan bagi manajer
perusahaan terkait dengan penerapan TQM yang didukung adanya
sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan yang efektif,
sehingga bisa membantu manajer untuk lebih mengetahui sistem
pengukuran kinerja dan sistem penghargaan terhadap penerapan teknik
Total Quality Management dan kinerja manajerial sehingga manajer
dapat menganalisa kinerja perusahaan dan mengambil tindakan evaluasi
jika diperlukan.

2.

Bagi Penelti.
Sebagai sarana untuk menerapkan dan mengaplikasikan teoriteori yang telah diperoleh selama masa studi maupun yang diperoleh dari
sumber-sumber lain sehingga dapat bermanfaat bagi pihak yang
memerlukan.

3.

Bagi Akademisi.
Dapat memberikan wawasan teoritis dan aplikasinya terhadap
dunia usaha nyata sehingga dapat menciptakan link and macth bagi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

masyarakat akademis secara umum dan khususnya bagi perkembangan
pemikiran penyusunan sendiri serta dapat menjadi bahan acuan dan
tambahan informasi ilmiah bagi penelitian lainya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN MODEL

2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh pihak lain yang
dapat dipakai sebagai bahan masukan serta bahan pengkajian yang terkait
dengan Kinerja Manajerial, pernah dilakukan oleh
1.

Kurnianingsih dan Indriantoro (2001)
a. Judul:
“Pengaruh

sistem

pengukuran

kinerja

dan

sistem

penghargaan terhadap keefektifan penerapan teknik TQM (Studi
Empiris pada perusahaan Manufaktur di Indonesia”.
b. Permasalahan
Apakah TQM dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan
Sistem Penghargaan sebagai variabel moderating berpengaruh
terhadap kinerja manajerial ?
c. Kesimpulan :
Hasil penelitian menunjukkan variabel sistem penghargaan
dapat berfungsi sebagai variabel moderating, sedangkan untuk
variabel sistem pengukuran kinerja tidak berfungsi sebagai variabel
moderating dalam mempengaruhi kinerja manajerial

2.

Yuniawati (2003)
a. Judul
“Pengaruh TQM dan Sistem Akuntansi Manajemen
(SAM) terhadap Kinerja Manajerial“

8

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

b. Permasalahan
1). Apakah sistem manajemen mutu benar-benar mendorong
perbaikan terus-menerus terhadap kinerja ?
2). Adakah system akuntasni manajemen dibalik motif pengaruh
penerapan TQM pada kinerja?
c. Kesimpulan :
1). Sistem pengukuran kinerja, sistem penghargaan, TQM interaksi
antara sistem pengukuran kinerja dengan TQM, berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial
2). Sementara interaksi antara sistem penghargaan dengan TQM
pengaruhnya tidak signifikan terhadap kinerja manajerial.
3). Secara simultan (komprehensif), semua variable tersebut
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial

3.

Aprilia (2006)
a. Judul
“Pengaruh Penerapan Total Quality Management Terhadap
Kinerja Managerial Dengan Budaya Organisasi Sebagai Variabel
Moderating Pada PT. Pertamina (Persero) UPMS V Surabaya
b. Permasalahan
1). Bagaimana menghadapai respon konsumen terhadap perubahan
kebijakan ng perbankan oleh pemerintah ?.
2). Bagaimana

mengantisipasi

secara

cepat

dalam

rangka

mempertahankan eksistensi dan peningkatan daya saing secara
tepat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

c. Kesimpulan :
1). Variabel TQM secara parsial berpengaruh positif terhadap
kinerja manajerial
2). Variabel interaksi antara TQM dengan budaya organisasi secara
parsial berpengaruh positif yang tidak signifikan terhadap
kinerja manajerial
Adapun persamaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu
adalah sama-sama membahas mengenai faktor – faktor yang berpengaruh
terhadap kinerja manajerial, sedangkan perbedaannya yaitu terletak pada
objek, jumlah sampel dan periode penelitian, sehingga penelitian ini bukan
merupakan replikasi.

2.2. Landasan Teori
2.2.1. Akuntansi Manajemen
2.2.1.1. Pengertian Akuntansi Manajemen
Menurut Hansen dan Mowen (2004: 4), sistem informasi
manajemen (management accounting information system) adalah sistem
informasi yang menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan
masukan (input) dengan prosesnya untuk mencapai tujuan khusus
manajemen.
Menurut Supriyono (1987: 44), seperti yang dikutip oleh
Kamarudin (2005: 4), akuntansi manajemen adalah salah satu bidang
akuntansi yang tujuan utamanya untuk menyajikan laporan-laporan suatu
satuan usaha atau organisasi tertentu untuk kepentingan pihak internal

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

dalam

rangka

melaksanakan

proses

manajemen

yang

meliputi

perencanaan, pembuatan keputusan, pengorganisasian, dan pengarahan
serta pengendalalian.
Berdasarkan dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan
bahwa akuntansi manajemen merupakan suatu mekanisme kontrol
organsisasi dan alat yang efektif dalam menyediakan informasi yang
bermanfaat guna memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi dari
berbagai aktivitas yang dapat dilakukan.

2.2.2. Total Quality Management (TQM)
2.2.2.1. Pengertian Total Quality Management (TQM)
Menurut Garrison (2000: 23) yang dikutip Kamarudin (2005: 3)
“kendala atau constraint adalah segala sesuatu yang menghambat untuk
mendapatkan apa yang anda inginkan”. Oleh karena itu, pengelolaan
berdasarkan Theory of Constraints menjadi faktor kunci sukses.
Perusahaan dituntut untuk dapat mengatasi kendala agar kinerja
manajerialnya dapat menjadi lebih baik sehingga tidak mengganggu
kelangsungan hidup perusahaan. Salah satu alat yang dianggap dapat
membantu memperbaiki kinerja manajerial dalam mencapai tujuan
peningkatan laba adalah TQM.
TQM merupakan satu sistem yang saat ini mulai diterapkan oleh
perusahaan-perusahaan karena dianggap mampu mendukung kinerja
manajerialnya. TQM juga dikenal dengan Manajemen Mutu Terpadu.
Menurut Ishikawa dalam Nasution (2005: 22) “ TQM diartikan sebagai

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

perpaduan semua fungsi manajemen, semua bagian dari suatu perusahaan
dan semua orang ke dalam falsafah holistik yang dibangun berdasarkan
konsep kualitas, team work, produktivitas, dan kepuasan pelanggan”.
Menurut Purwanto dalam Suharyanto (2005: 7) “TQM pada dasarnya
merupakan

upaya

untuk

menciptakan

‘a

culture

of

continous

improvement’ di antara para karyawan dengan menerapkan berbagai
teknik pemecahan permasalahan secara kelompok dengan memusatkan
perhatian pada kepuasan ”customer”.
Menurut Tjiptono (2003: 4) “TQM merupakan suatu pendekatan
dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya
saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa,
manusia, proses, dan lingkungannya”.
Menurut Suharyanto (2005: 62), TQM adalah sebuah kultur,
dengan sifat yang melekat di dalam kultur ini adalah sebuah komitmen
sepenuhnya terhadap kualitas dan sikap yang diperlihatkan melalui
keterlibatan setiap individu dalam proses perbaikan produk maupun jasa
secara kontinyu, melalui penggunaan metode ilmiah yang inovatif. TQM
menghendaki komitmen total dari manajemen dimana komitmen ini harus
disebarluaskan pada seluruh karyawan dan pada semua level atau
departemen dalam organisasi. Sukses tidaknya implementasi TQM sangat
ditentukan oleh kompetensi SDM perusahaan untuk merealisasikannya.
Berdasarkan dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan
bahwa TQM adalah suatu alat yang digunakan oleh manajemen suatu
perusahaan yang melibatkan seluruh personel dalam perusahaan dalam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

melakukan perbaikan secara terus-menerus atas produk, pelayanan,
lingkungan

yang

berhubungan

dengan

produk

perusahaan,

dan

manajemen perusahaan melalui metode ilmiah yang inovatif.
Menurut Goetsh dan Davis (1994: 14-18), seperti yang dikutip
Tjiptono dan Diana (2001: 15-18), yang membedakan TQM dengan
pendekatan-pendekatan lainnya dalam menjalankan usaha adalah
komponen bagaimana komponen ini memiliki sepuluh unsur utama TQM,
yang masing-masing akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Fokus pada pelanggan.
Dalam TQM, baik pelanggan internal maupun pelanggan
eksternal merupakan driver. Pelanggan eksternal menentukan kualitas
produk atau jasa yang disampaikan kepada mereka, sedangkan
pelanggan internal berperan besar dalam menentukan kualitas
manusia, proses, dan lingkungan yang berhubungan dengan produk
atau jasa.
2. Obsesi terhadap kualitas.
Dalam organisasi yang menerapkan TQM, penentu akhir
kualitas pelanggan internal dan eksternal. Dengan kualitas yang
ditetapkan tersebut, organisasi harus terobsesi untuk memenuhi atau
melebihi apa yang telah ditentukan, hal ini berarti bahwa semua
karyawan pada setiap level berusaha melaksanakan setiap aspek
pekerjaannya

berdasarkan

perspektif

“bagaimana

kita

dapat

melakukan dengan lebih baik?”
3. Pendekatan ilmiah.
Pendekatan ilmiah sangat diperlukan dalam penerapan TQM,
terutama untuk mendesain pekerjaan dan dalam proses pengambilan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

keputusan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan
yang didesain tersebut, dengan demikian data diperlukan dan
dipergunakan dalam menyusun patok duga (benchmark), memantau
prestasi, dan melaksanakan perbaikan.
4. Komitmen jangka panjang.
TQM merupakan suatu paradigma baru dalam melaksanakan
bisnis. Untuk itu dibutuhkan budaya perusahaan yang baru pula, oleh
karena

itu

komitmen

jangka panjang

sangat

penting

guna

mengadakan perubahan budaya agar penerapan TQM dapat berjalan
dengan sukses.
5. Kerjasama tim (team work).
Dalam organisasi yang menerapkan TQM, kerjasama tim,
kemitraan dan hubungan dijalin dan dibina baik antar karyawan
perusahaan maupun dengan pemasok, lembaga-lembaga pemerintah,
dan masyarakat sekitarnya.
6. Perbaikan sistem secara berkesinambungan.
Setiap produk atau jasa dihasilkan dengan memafaatkan
proses-proses tertentu didalam suatu sistem atau lingkungan, oleh
karena itu sistem yang ada perlu diperbaiaki secara terus menerus
agar kualitas yang dihasilkan dapat meningkat.
7. Pendidikan dan pelatihan.
Dalam organisasi yang menerapkan TQM, pendidikan dan
pelatihan

merupakn

faktor

yang

fundamental.

Setiap

orang

diharapkan dan didorong untuk terus belajar, dalam hal ini berlaku
prinsip bahwa belajar merupakan proses yang tidak ada akhirnya dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

tidak mengenal batas usia, dengan belajar, setiap orang dalam
perusahaan dapat meningkatkan keterampilan teknis dan keahlian
profesionalnya.
8. Kebebasan yang terkendali.
TQM dalam keterlibatan dan pemberdayaan karyawan dalam
pengambilan keputusan dan pemecahan masalah merupakan unsur
yang sangat penting, hal ini dikarenakan unsur tersebut dapat
meningkatkan ‘rasa memiliki’ dan tanggung jawab karyawan
terhadap keputusan yang telah dibuat. Selain itu unsur ini juga dapat
memperkaya wawasan dan pandangan dalam suatu keputusan yang
diambil, karena pihak yang terlibat lebiih banyak.
9. Kesatuan tujuan.
Supaya TQM dapat diterapkan dengan baik maka perusahaan
harus memiliki kesatuan tujuan. Dengan demikian setiap usaha dapat
diarahkan pada tujuan yang sama, akan tetapi kesatuan tujuan ini
tidak berarti harus selalu ada persetujuan atau kesepakatan antara
pihak manajemen dan karywan mengenai upah dan kondisi kerja.
10. Adanya keterlibatan dan pemberdayaaan karyawan.
Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan merupakan hal
yang penting dalam penerapan TQM. Pemberdayaan bukan sekedar
melibatkan karyawan tetapi juga melibatkan mereka dengan
memberikan pengaruh yang sangat berarti. Salah satu cara yang dapat
dilakukan adalah dengan menyusun pekerjaan yang memungkinkan
para karyawan untuk mengambil keputusan mengenai perbaikan
proses pekerjaannya dalam parameteer yang ditetapkan dengan jelas.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

2.2.2.2. Prinsip Total Quality Management (TQM)
Total Quality Management merupakan suatu konsep yang
berupaya melaksanakan kualitas kelas dunia. Untuk itu diperlukan
perubahan besar dalam budaya dan sistem nilai suatu organisasi.
Menurut Hensler dan Brunell dalam Scheuing dan Christoper
(1993: 165-166), seperti yang dikutip Tjiptono dan Diana (2001: 14-15),
ada empat prinsip utama dalam Total Quality Management (TQM),
antara lain :
1. Kepuasan pelanggan.
Dalam TQM, konsep mengenai kualitas dan pelanggan
diperluas. Kualitas tidak hanya bermakna kesesuaian dengan
spesifikasi-spesifikasi tertentu, tetapi kualitas tersebut ditentukan oleh
pelanggan. Pelanggan itu sendiri meliputi pelanggan internal dan
pelanggan eksternal.

Kebutuhan pelanggan diusahakan untuk

dipuaskan dalam segala aspek, termasuk didalamnya harga,
keamanan dan ketetapan waktu. Oleh karena itu segala aktivitas
perusahaan harus dikoordinasi untuk memuaskan pelanggan.
2. Respek Terhadap Setiap Orang.
Dalam perusahaan yang kualitasnya kelas dunia, setiap
karyawan dipandang sebagai individu yang memiliki talenta dan
kreativitas tersendiri yang unik. Karyawan merupakan sumber daya
organisasi yang paling bernilai. Oleh karena itu setiap orang dalam
organisasi diperlukan dengan baik dan diberi kesempatan untuk
terlibat dan berpartisipasi dalam tim pengambil keputusan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

3. Manajemen Berdasarkan Fakta.
Perusahaan kelas dunia beriorentasi pada fakta. Maksudnya
bahwa setiap keputusan selalu didasarkan pada data, bukan sekedar
pada perasaan (feeling).
4. Perbaikan berkesinambungan.
Agar dapat sukses, setiap perusahaan perlu melakukan proses
secara

sistematis

dalam

melaksanakan

perbaikan

secara

berkesinambungan. Konsep yang berlaku disini adalah siklus PDCA
(Plan-Do-Check-Act), yang terdiri dari langkah-langkah perencanaan,
pelaksanaan rencana, pemeriksaan hasil pelaksanaan rencana, dan
tindakan korektif terhadap hasil yang diperoleh.

2.2.2.3. Manfaat Total Quality Management (TQM)
Manfaat Total Quality Management (TQM) adalah memperbaiki
kinerja manajerial dalam mengelola perusahaan agar dapat meningkatkan
penghasilan perusahaan.
Ada beberapa keuntungan pengendalian mutu yang digambarkan
Ishikawa (1992) dalam bukunya, antara lain:
1. Pengendalian mutu memungkinkan untuk membangun mutu di setiap
langkah proses produksi demi menghasilkan produk yang 100%
bebas cacat,
2. Pengendalian

mutu

memungkinkan

perusahaan

menemukan

kesalahan atau kegagalan sebelum akhirnya berubah menjadi musibah
bagi perusahaan,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

3. Pengendalian

mutu

memungkinkan desain

produk

mengikuti

keinginan pelanggan secara efisien sehingga produknya selalu dibuat
sesuai pilihan pelanggan,
4. Pengendalian mutu dapat membantu perusahaan menemukan datadata produksi yang salah.
TQM juga digunakan untuk memperbaiki posisi persaingan
perusahaan di pasar dan sebagai alat untuk meningkatkan kemampuan
dalam menghasilkan output dengan mutu berkualitas. “Produk yang
berkualitas yang mampu memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen
secara berkelanjutan (sustainable satisfaction) akan menimbulkan
pembelian yang berkelanjutan yang pada akhirnya dapat meningkatkan
produktivitas perusahaan mencapai skala ekonomi dengan akibat
penurunan biaya produksi” (Ibrahim, 2000: 22)/
Manfaat Total Quality Manajemen (TQM), dapat disajikan pada
gambar 2.1, sebagai berikut:

P
E
R
B
A
I
K
A
N
M
U
T
U

Harga yang lebih tinggi
(tetapi masih dalam tarif
yang wajar)

Memperbaiki
Posisi
Persaingan

Meningkatkan pangsa pasar

Menghasilkan
penghasilan

Meningkatkan keluaran
yang bebas dari kerusakan

Mengurangi
biaya operasi

Gambar 2.1
Manfaat Total Quality Management (TQM)
Sumber: Nasution, M. Nur, 2001 hal 42

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Meningkatkan
laba

19

Hubungan-hubungan dalam gambar 2.1. dijelaskan sebagai
berikut:
1. Pasar yang dilayani oleh industri mencakup pelayanan-pelayanan
dengan kebutuhan barang dan jasa.
2. Penelitian pemasaran menidentifikasikan kebutuhan tersebut dan
mendefinisikan dalam hal kualitas.
3. Pelanggan menganggap produk perusahaan lebih berkualitas dari
pada pesaing.
4. Karena dianggap lebih berkualitas, pelanggan bersedia membayar
harga yang relatif tinggi daipada harga pesaing.
5. Karena dianggap lebih berkualitas dan harganya lebih tinggi, produk
tersebut dianggap memiliki nilai yang relatif lebih tinggi.
6. Nilai yang relatif lebih tinggi menghasilkan kenaikan dalam pangsa
pasar.
7. Berkat program kualitasnya, perusahaan dapat mengikuti spesifikasi
pelanggan lebih baik daripada para pesaing.
8. Efektivitas ini menghasilkan penurunan biaya, yaitu dengan
memproduksi produk yang dibutuhkan secara benar sejak pertama
kali.
9. Penurunan biaya digabungkan dengan pangsa pasar yang lebih luas
akan menghasilkan biaya yang lebih rendah daripada pesaing.
10. Gabungan dari keunggulan relatif di bidang harga, pangsa pasar, dan
biaya digabungkan untuk menciptakan profitabilitas dan pertumbuhan
perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

2.2.2.4. Faktor Penyebab Kegagalan Total Quality Management (TQM)
Menurut Tjiptono dan Diana (2001: 19), dijelaskan beberapa
kesalahan yang sering dilakukan oleh organisasi pada saat memulai
inisiatif perbaikan kualitas, antara lain :
1. Delegasi dan kepentingan yang tidak baik dari manajemen senior.
Inisiatif dalam perbaikan kualitas secara berkesinambungan
seharusnya dinilai dari pihak manajemen dimana mereka harus
terlibat secara langsung dalam pelaksanaanya, bila didelegasikan
kepada pihak lain, maka peluang terjadinya kegagalan sangat besar.
2. Team mania.
Organisasi perlu membentuk tim yang melibatkan karyawan
untuk menunjang dan membutuhkan kerja sama tim. Dengan adanya
tim perlu ada pemahaman yang baik terhadap perannya masingmasing baik manajemen maupun karyawan.
3. Proses penyebarluasan.
Pengembangan inisiatif kualitas tanpa secara berbarengan
mengembangkan rencana untuk menyatukan kedalam seluruh elemen
organisasi (misal:operasi, pemasaran, dan lain-lain).
4. Menggunakan pendekatan yang terbatas dan dogmatis.
Banyak perusahaan-perusahaan yang hanya menggunakan
prinsip-prinsip dari pakar-pakar, padahal pendekatan tersebut
merupakan satu pendekatan yang cocok unruk segala situasi. Bahkan
para pakar mendorong organisasi untuk menyesuaikan program
mereka dengan kebutuhan organisasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

5. Harapan yang selalu berlebihan dan tidak realitis.
Perlu waktu lama dalam pengiriman karyawan untuk
mengikuti

pelatihan,

untuk

mengimplementasikan

perubahan-

perubahan proses baru, bahkan sering kali perubahan tersebut
memakan waktu lama untuk sampai terasa pengaruhnya terhadap
peningkatan kualitas dan daya saing perusahaan.
6. Empowerment yang bersifat prematur.
Perusahaan

mengira

dan

memberikan

pelatihan

dan

wewenang baru, karyawan tersebut akan menjadi self-dirrected dan
memberikan

hasil-hasilnya

yang

positif,

sebenarnya

perlu

diberitahukan sasaran dan tujuan yang jelas agar tidak salah dalam
melakukan sesuatu.
Beberapa penyebab kegagalan penerapan TQM tersebut dapat
dijadikan pertimbangan sebelum memulai menerapkan TQM dalam
organisasi agar memperoleh hasil yang diharapkan dalam konteks budaya
learning organization dalam suatu perencanaan strategi jangka panjang.

2.2.3. Sistem Pengukuran Kinerja
2.2.3.1. Pengertian Sistem Pengukuran Kinerja
Menurut Kurniangsih dan Indriantoro (2001:35) yang dimaksud
Sistem pengukuran kinerja adalah frekuensi pengukuran kinerja para
manajer dalam unit organisasi yang dipimpin mengenai kualitas dalam
aktivitas operasi perusahaan.
Menurut Mulyadi dan Setyawan (1997:227) Sistem pengukuran
kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

organisasi,bagian akuntansi dan personelnya berdasarkan sasaran,standar
dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya, sedangkan menurut Halim
(2000:207) Sistem pengukuran kinerja merupakan mekanisme perbaikan
lingkungan organisasi dalam menetapkan strategi perusahaan.
Berdasarkan keterangan diatas dijelaskan bahwa pengukuran
kinerja adalah mengukur kinerja dari setiap aktivitas pada suatu proses
ditinjau dari prespektif persyaratan pelanggan yang menjamin bahwa
aktivitas kinerja secara keseluruhan bertemu persyaratan pelanggan yang
dipertaruhkan organisasi lain.

2.2.3.2. Tujuan Sistem Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja karyawan adalah suatu proses yang harus
dilakukan dalam upaya pengendalian tenaga kerja.pengukuran tersebut
dimaksudkan untuk memperoleh informasi yang akurat dan valid tentang
perilaku dan kinrja anggota organisasi.
Menurut Mulyadi dan Setyawan (1997:227), tujuan pengukuran
kinerja adalah sebagai berikut:
1. Untuk memotivasi personil dalam mencapai sasaran organisasi dan
dalam

mematuhi

standar

perilaku

yang

telah

ditetapkan

sebelumnya,agar membuahkan t indakan dan hasil yang diinginkan
oleh organisasi.
2. Untuk menekankan perilaku yang tidak semestinya dan untuk
meransang

serta

menegakkan

perilaku

yang

semestinya

diinginkan,melalui umpan balik hasil kinerja pada waktunya serta
penghargaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

2.2.3.3. Manfaat Sistem Pengukuran Kinerja
Men

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja Dan Sistem Penghargaan Terhadap Kinerja Manjerial

0 4 71

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan Sebagai Variabel Moderating Pada PT Siantar Top, Tbk Cabang Medan

0 0 11

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan Sebagai Variabel Moderating Pada PT Siantar Top, Tbk Cabang Medan

0 0 2

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan Sebagai Variabel Moderating Pada PT Siantar Top, Tbk Cabang Medan

0 1 5

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan Sebagai Variabel Moderating Pada PT Siantar Top, Tbk Cabang Medan

0 0 17

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan Sebagai Variabel Moderating Pada PT Siantar Top, Tbk Cabang Medan

3 9 4

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan Sebagai Variabel Moderating Pada PT Siantar Top, Tbk Cabang Medan

0 0 38

PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM PENGHARGAAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PT. DHARMA LAUTAN UTAMA

0 0 21

PENGARUH PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM PENGHARGAAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI SEMARANG)

0 0 16

PENGARUH PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM PENGHARGAAN SERTA PERILAKU MANAJER SEBAGAI VARIABEL MODERATING - Unika Repository

0 0 14