STRATEGI PUBLIC RELATIONS TV9 DALAM MEMBANGUN CITRA SEBAGAI TELEVISI LOKAL RELIGI DI SURABAYA (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Public Relations TV9 dalam Membangun Citra Sebagai Televisi Lokal Religi di Surabaya).

STRATEGI PUBLIC RELATIONS TV9 DALAM MEMBANGUN CITRA
SEBAGAI TELEVISI LOKAL RELIGI DI SURABAYA
(Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Public Relations TV9 dalam Membangun Citra
Sebagai Televisi Lokal Religi di Surabaya)
SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syar atan Memperoleh Gelar Sar jana Pada
Pr ogram Studi Ilmu Komunikasi FISIP UPN " Veter an" J awa Timur

Oleh :
Dewi Anggraeni
NPM. 0943010222

YAYASAN KESEJ AHTERAAN, PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWATIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

J udul

: STRATEGI PUBLIC RELATIONS TV9 DALAM MEMBANGUN CITRA
SEBAGAI TELEVISI LOKAL RELIGI DI SURABAYA. (Studi Deskriptif
Kualitatif Str ategi Public Relations TV9 dalam Membangun Citr a Sebagai
Televisi Lokal Religi di Sur abaya)

Nama
NPM
Pr ogdi
Fakultas

: DEWI ANGGRAENI
: 0943010222
: Ilmu Komunikasi
: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skr ipsi

Menyetujui,

Pembimbing Utama

DRA. HERLINA SUKSMAWATI,M.Si
NIP. 19641225 199309 2001

Mengetahui,
DEKAN

DRA.HJ .SUPARWATI,M.Si
NIP. 19550718 198302 2001

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

STRATEGI PUBLIC RELATIONS TV9 DALAM MEMBANGUN CITRA
SEBAGAI TELEVISI LOKAL RELIGI DI SURABAYA

(Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Public Relations TV9 Dalam Membangun Citra
Sebagai Televisi Lokal Religi Di Surabaya)
Oleh
DEWI ANGGRAENI
NPM. 09 43010 222
Telah Dipertahankan Dihadapan dan Diterima oleh Tim Penguji Skripsi Program
Studi Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada Tanggal 19 J uli 2013
Menyetujui
Pembimbing Utama

Tim Penguji
1. Ketua

DRA. HERLINA SUKSMAWATI,M.Si
NIP. 19641225 199309 2001

IR. DIDIEK TRANGGONO,M.Si
NIP. 19581225 199001 1001

2. Sekretaris

DRA. DYVA CLARETTA, M.Si
NPT. 3 6601 94 00251
3. Anggota

DRA. HERLINA SUKSMAWATI,M.Si
NIP. 19641225 199309 2001
Mengetahui
DEK AN

DRA. HJ . SUPARWATI, M.Si
NIP. 19550718 198302 2001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah S.W.T atas segala rahmat,
hidayah dan karunia-Nya sehingga Peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir yang
berjudul “STRATEGI PUBLIC RELATIONS TV9 DALAM MEMBANGUN
CITRA SEBAGAI TELEVISI LOKAL RELIGI DI SURABAYA ”.
Peneliti menyadari bahwa di dalam penyusunan tugas akhir ini banyak
terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan. Selesainya tugas akhir ini
tentunya tidak terlepas dari adanya arahan, nasehat, dan bimbingan dari Ibu Dra.
Herlina Suksmawati, M.Si yang dengan segala perhatian dan kesabarannya rela
meluangkan waktu untuk membantu Peneliti ditiap proses penyusunan tugas akhir
ini. Terima kasih yang tak terhingga Peneliti sampaikan.
Pada kesempatan ini Prneliti juga menyampaikan banyak terima kasih yang
setinggi-tingginya kepada semua pihak-pihak yang telah membantu Peneliti dalam
menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini, diantaranya :
1.

Ibu Dra. Hj.Suparwati,M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
UPN “Veteran” Jawa Timur.

2.


Bapak Juwito, S.Sos, M.Si. selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi.

3.

Bapak Saifuddin Zuhri, M.Si. selaku Sekretaris Program Studi Ilmu
Komunikasi.

4.

Bapak Ahmad Hakim Jayli selaku Presiden Direktur TV9 Surabaya.

5.

Bapak Chandra Iffan Hidayanto selaku Public Relaations dan Marketing
Manager TV9 Surabaya.
iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


v

6.

Mama, Papa, Kak Agus, Kak Angga dan Keluarga tercinta lainnya atas segala
Doa, bimbingan, dan supportnya selama ini yang tak pernah ada hentinya kepada
Peneliti.

7.

Erick, Lyla, Enca, sahabat sepenanggungan (Cila, Ninot, dan Dita), dan temanteman lainnya yang berada di lingkungan sekitar Peneliti, tak henti untuk
mengucapkan terima kasih atas dukungan morilnya.
Peneliti menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini masih memiliki banyak

kekurangan. Sehingga Peneliti berharap kritik dan saran yang membangun demi
kebaikan dan kesempurnaan dalam penyusunan tugas akhir ini.
Semoga dengan penyusunan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
Khususnya TV9 Surabaya, Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur dan terkhusus bagi Peneliti.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb


Surabaya, Juli 2013

Peneliti

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN J UDUL ..................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJ UAN DAN
PENGESAHAN UJ IAN SKRIPSI ............................................................

ii


HALAMAN PERSETUJ UAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI ..............

iii

KATA PENGANTAR ...............................................................................

iv

DAFTAR ISI .............................................................................................

vi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................

ix

DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................

x


ABSTRAKSI ..............................................................................................

xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah .............................................................

1

1.2. Perumusan Masalah ....................................................................

10

1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................

10

1.4. Manfaat Penelitian ......................................................................

10


BAB II KAJ IAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu ....................................................................

12

2.2. Landasan Teori ............................................................................

13

2.2.1. Public Relations ...................................................................

13

2.2.1.1. Tujuan Public Relations ......................................

15

2.2.1.2. Peran Public Relations .........................................

16

2.2.1.3. Tugas Public Relations ........................................

18

2.2.1.4. Strategi Public Relations .....................................

19

2.2.1.5. Kegiatan Public Relations ....................................

25

2.2.2. Citra Perusahaan ................................................................

26

2.2.3. Peran Citra ..........................................................................

31

2.2.4. Pencitraan Perusahaan melalui Strategi Public Relations ..

32

2.2.5. Televisi Lokal ......................................................................

33

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.6. Promotion (Promosi) ............................................................

35

2.2.6.1. Tujuan Promosi ....................................................

36

2.2.7. Model Komunikasi Lasswell ...............................................

38

2.3. Kerangka Berpikir ......................................................................

39

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. J enis Penelitian .............................................................................

42

3.2. Definisi Operasional Konseptual .................................................

43

3.2.1. Strategi Public Relations .....................................................

43

3.2.2. Membangun Citra ...............................................................

43

3.2.3. Televisi lokal ........................................................................

44

3.3. Lokasi Penelitian ..........................................................................

45

3.4. Subyek dan Infor man Penelitian .................................................

45

3.5. Narasumber ..................................................................................

46

3.6. J enis Sumber Data .......................................................................

47

3.7. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................

48

3.8. Teknik Analisis Data ....................................................................

50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian .............................................

52

4.1.1. Sejarah Singkat TV9 ...........................................................

52

4.1.2. Visi dan Misi TV9 ...............................................................

53

4.2. Penyajian Data ...............................................................................

54

4.2.1. Identitas Informan ..............................................................

55

4.3. Analisis Data ..................................................................................

56

4.3.1. Asal mula berdirinya TV9 ...................................................

57

4.3.2. Gaya Kepemimpinan TV9 ...................................................

60

4.3.3. Fungsi dan Pelaksanaan kegiatan public relations TV9 .....

63

4.3.4. Strategi public relations TV9 dalam Membangun Citra
Perusahaan ...........................................................................

66

4.4. Pembahasan ...................................................................................

73

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ...................................................................................

77

5.2 Saran ..............................................................................................

78

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................

79

LAMPIRAN ..............................................................................................

82

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Proses Manajemen Strategi .................................................

21

Gambar 2.2 Model Sederhana Proses Implementasi Strategi ..................

23

Gambar 2.3. Bagan Strategi Public Relations TV9 dalam Membangun
Citra Sebagai Televisi Lokal Religi di Surabaya ................

40

Gambar 4.1. Model Komunikasi Lasswell .................................................

74

ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Struktur Organisasi ..............................................................

82

Lampiran 2. Interview Guide ....................................................................

83

Lampiran 3. Transkip Hasil Wawancara .................................................

87

Lampiran 4. Foto Dokumentasi .................................................................

x
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAK
Dewi Anggraeni. STRATEGI PUBLIC RELATIONS TV9 DALAM
MEMBANGUN CITRA SEBAGAI TELEVISI LOKAL RELIGI DI
SURABAYA.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendesktipsikan bagaimana
strategi public relations yang digunakan TV9 Surabaya dalam membangun citra
positif sebagai televisi lokal religi di Surabaya.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif serta
analisis deskriptif sebagai metode analisis datanya. Selain itu, teori yang digunakan
penelitian dalam penelitian ini adalah teori model komunikasi Lasswell yang
merupakan teori komunikasi sederhana yang biasanya digunakan public relations.
Dimana public relation diartikan sebagai komunikator yang hendak menyampaikan
pesan yang berupa citra perusahaan yang ingin disampaikan kepada publik
sasarannya sebagai cermin dari komunikasi melalui implementasi program-program
strategisnya yang mudah diterima publik dan dengan mengharapkan efek berupa citra
positif dibenak publiknya. Penulis menggunakan teori tersebut dikarenakan relevan
dan dapat dinterpretasikan pada masalah yang diteliti oleh penulis. Penelitian ini
membahas tentang bagaimana strategi public relations TV9 dalam membangun citra
positif perusahaan sebagai televisi lokal yang berbasis religi di Surabaya.
Hasil penelitian ini adalah strategi yang digunakan public relations TV9
dalam membangun citra perusahaan sebagai televisi lokal religi di Surabaya yaitu
dengan menjalankan fungsi dan kegiatan yang dilakukan public relations perusahaan.
Fungsi public relations TV9 adalah menciptakan identitas citra perusahaan yang
positif dengan cara membaik-baikan dan mempromosikan kebaikan perusahaan di
publik maupun di instansi lain yang bekerja sama dengan TV9. Sedangkan kegiatan
public relations TV9 kegiatan promotion yang berupa periklanan yaitu pemasangan
panflat dan media elektronik seperti facebook, twitter, dan website. serta publisitas
public relations yaitu dengan mempublikasikan atribut berupa tagline "santun
menyejukkan". Sedangkan publisitas public relations yang dilakukan adalah
mempromosikan dan membangun citra perusahaan dengan atribut yang berupa
tagline. Dengan tagline yang unik dan berbeda dengan yang lain akan menjadi identik
sebuah citra perusahaan.
Kata Kunci :
Per usahaan

Strategi Public

Relations,

Televisi Lokal Religi,

xi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Citra

xi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Komunikasi juga lekat hubungannya dengan public relations. Public relations

pada hakekatnya adalah kegiatan komunikasi, dimana komunikasi yang dijalankan
adalah komunikasi dua arah, untuk menghasilkan umpan balik. Public relations
adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik, yang dapat
memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu atau organisasi atau
perusahaan. Public relations juga berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman
melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan tersebut diharapkan akan muncul
perubahan yang berdampak.
Keberadaan public relations dalam suatu organisasi atau lembaga adalah
sebuah indikasi bahwa public relations memiliki peran yang penting dalam
perputaran sistem yang ada pada manajemen dan lembaga atau organisasi.
Keberadaanya mampu menyentuh dan menerobos

aspek-aspek sosial dan

kepentingan publik, selalu menampilkan sesuatu yang positif dalam wujud citra yang
positif demi kepentingan lembaga, membangun citra yang positif dimasyarakat
ditentukan oleh apa yang diberikan dan ditampilkan perusahaan. Hal ini merupakan
indikasi dari proses terbentuknya citra positif dan negatif
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perusahaan yang sudah menggunakan jasa
para public relations untuk menghadapi tantangan di dunia usaha khususnya dunia

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

pertelevisian yang semakin signifikan sehingga fungsi public relations dapat
mempermudah dalam mencapai tujuannya.
Humas atau public relations itu sendiri merupakan alat manajemen modern,
maka secara struktural merupakan bagian internal dari sebuah perusahaan. Fungsi
humas atau pulic relations adalah bersifat melekat pada fungsi manajemen
perusahaan yaitu, dapat menyelenggarakan komunikasi dua arah atau timbale balik
antara organisasi atau lembaga yang diwakili dengan publiknya. Publik sebagai
sasaran humas terdiri dari publik internal (intern public) yakni orang-orang yang
berkegiatan dalam (perusahaan, instasi, lembaga, badan, dsb) secara fungsional
merupakan tugas, pekerjaan, serta hak dan kewajiban tertentu. Public eksternal
(ekstern public) adalah orang-orang diluar organisasi yang ada kaitannya dengan
organisasi (Effendy, 2002: 10 dan 107).
Menurut Ruslan (2007:27) peran utama dari public relations yaitu
communication, relationship, back up management dan good image maker.
Sedangkan untuk membangun sebuah strategi memerlukan beberapa proses dan
tahapan-tahapan yang harus dilakukan yaitu tahap analisis lingkungan, tahap
menetapkan dan menentukan arah organisasi dan tahap merancang dan menyeleksi
(Zulkiflimansyah, 2007: 15-17)
Pada masa kini kita telah memasuki era globalisasi yang dimana kita sebagai
manusia membutuhkan informasi maupun hiburan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Saat ini sudah banyak alat pemuas kebutuhan tersebut, salah satunya adalah televisi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Televisi saat ini merupakan media massa yang terpopuler di kalangan masyarakat
dunia terutama masyarakat Indonesia. Hampir 90 persen penduduk di negara-negara
berkembang mengenal dan memanfaatkan televisi sebagai sarana hiburan, informasi,
edukasi dan lain sebagainya. Televisi tidak membatasi diri hanya untuk konsumsi
kalangan tertentu saja namun telah menjangkau konsumen dari semua kalangan
masyarakat tidak terkecuali remaja dan anak-anak.
Televisi yang pertama kali didirikan di Indonesia adalah TVRI pada tahun
1962. Semakin lama semakin bertambah banyak stasiun televisi yang ada di
Indonesia seperti RCTI, SCTV, Indosiar, TPI, ANTV, Global TV, Trans TV dan lain
sebagainya. Tidak hanya stasiun televisi nasional saja yang bertambah namun
semakin banyak pula stasiun televisi lokal seperti dikota Surabaya, misalkan SBO
TV, Kompas TV, JTV, Arek TV, Surabaya TV, dan TV9.
Berbicara mengenai stasiun televisi lokal di Surabaya, pasti adanya masalah
segmentasi dari beberapa stasiun televisi lokal tersebut diantaranya, adalah SBO TV
yang merupakan singkatan dari Suroboyo Televisi merupakan stasiun televisi swasta
berskala lokal di Kota Surabaya, Jawa Timur. SBO TV telah melekat dengan kultur
serta gaya hidup kota ini karena SBO TV selalu berusaha memberikan tayangan yang
terbaik bagi pemirsanya dengan tidak meninggalkan heritage serta lifestyle kota
tersebut. (http://sbotvblog.blogspot.com)
Kompas TV menyajikan konten tayangan televisi inspiratif dan menghibur
untuk keluarga Indonesia. Sesuai dengan visi misi yang diusung, Kompas TV
mengemas program tayangan news, adventure & knowledge, entertainment yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

mengedepankan kualitas. Konten program tayangan Kompas TV menekankan pada
eksplorasi Indonesia baik kekayaan alam, khasanah budaya, Indonesia kini, hingga
talenta berprestasi. (http://www.kompas.tv/index.php/front/profil)
JTV sebagai televisi regional Jawa Timur memfokuskan diri terhadap minat &
keinginan pemirsa di Jawa Timur. JTV lebih menekankan kepada program dengan
lokal content, membuat program yang banyak melibatkan masyarakat sebagai peserta.
Penggunaan bahasa di beberapa program menggunakan bahasa Suroboyoan, Malang,
maupun Jawa Timuran. Pemirsa JTV memiliki karakter khas masyarakat Jawa Timur
yaitu: dinamis, memiliki fanatisme tinggi terhadap budayanya, solidaritas yang kuat,
lugas dan ekspresif, memiliki keingintahuan yang tinggi, senang terlibat dalam acara
televisi, dan agamis. (http://www.atvli.com/index.php/home/detil_anggota/0003)
Arek TV sebagai televisi lokal, jangkauan siaran (coverage area) arek TV
adalah kawasan Surabaya dan sekitarnya. Nama Arek TV dimaknai sebagai sebuah
kultur yang layak diuri-uri bahkan direaktualisasi agar relevan dengan konteks
kekinian. Semangat arek dalam pengertian positif patut dikembangkan, sebagai
counter terhadap citra buruk yang telanjur melekat pada budaya arek. Arek kerap
diidentikkan dengan supporter bonek

(bondho nekat) yang berulah seenaknya

sendiri. Kultur arek seperti egaliter, berani, terbuka, hingga semangat kolegial yang
tinggi, menjadi acuan arek tv dalam membuat program dan membangun karakter
siarannya. (http://www.atvli.com/index.php/home/detil_anggota/0035)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Surabaya TV adalah stasiun televisi swasta siaran lokal terestrial dengan
wilayah penyiaran di Surabaya dan sekitarnya. Dengan berbasis berita dan ekonomi
bisnis, Surabaya TV menyajikan program-program yang informatif dan mendukung
dunia usaha surabaya dan jawa timur umumnya. Dengan tidak meninggalkan budaya
yang beragam dari kota surabaya namun juga perlu mengembangkannya dari sudut
pandang ekonomi bisnis. (http://surabayatvnews.com/)
TV9 merupakan televisi lokal bernuansa religi yang menyajikan programprogram tayangan santun dan menyejukan. Stasiun televisi ini dikelola oleh
PT.Dakwah Inti Media, perusahaan yang dimiliki organisasi sosial keagamaan
Nahdlatul

Ulama

(PWNU)

Jawa

Timur

(http://www.tvsembilan.com/index.php/tentang-kami)
Dari sekian banyak televisi lokal yang mulai menjamur di Surabaya, hanya
TV9 yang paling berbeda. Karena TV9 merupakan stasiun televisi lokal yang
menyajikan program-program tayangannya dengan nuansa religi seperti dakwah,
talkshow religi, sinema religi dan sebagainya. Sebagai perusahaan televisi lokal, TV9
menekankan edifikasi perusahaan dengan memberikan informasi kepada publik
secara jujur, terpercaya dan mempromosikan kebaikan. Sedangkan beberapa stasiun
televisi lokal lainnya lebih menekankan lifestyle kekinian dan cenderung
menonjolkan kultur dari kota Surabaya.
Soemirat dan Ardianto (2004) menjelaskan efek kognitif dari komunikasi
sangat mempengaruhi proses pembentukan citra seseorang. Citra terbentuk
berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi yang diterima seseorang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Komunikasi tidak secara langsung menimbulkan perilaku tertentu, tetapi cenderung
mempengaruhi cara kita mengorganisasikan citra kita tentang lingkungan. Public
relations digambarkan sebagai input-output, proses intern dalam model ini adalah
pembentukan citra, sedangkan input adalah stimulus yang diberikan dan output
adalah tanggapan atau perilaku tertentu.
Efektivitas Public relations di dalam pembentukan citra (nyata, cermin dan
aneka ragam) organisasi, erat kaitannya dengan kemampuan (tingkat dasar dan lanjut)
pemimpin dalam menyelesaikan tugas organisasinya, baik secara individual maupun
tim yang dipengaruhi oleh praktek berorganisasi (job design, reward system,
komunikasi dan pengambilan keputusan) dan manajemen waktu/ perubahan dalam
mengelola sumberdaya (materi, modal dan SDM) untuk mencapai tujuan yang efisien
dan efektif, yaitu mencakup penyampaian perintah, informasi, berita dan laporan,
serta menjalin hubungan dengan orang. Hal ini tentunya erat dengan penguasaan
identitas diri yang mencakup aspek fisik, personil, kultur, hubungan organisasi
dengan pihak pengguna, respons dan mentalitas pengguna (Hubeis, 2001).
Citra erat kaitannya dengan suatu penilaian, tanggapan, opini, kepercayaan
publik, asosiasi atau simbol-simbol tertentu terhadap bentuk pelayanan, nama
perusahaan, dan merek suatu produk barang atau jasa dari pihak publik sebagai
khalayak sasarannya. Citra tersebut dapat bersifat positif atau negatif. Kotler
menekankan citra yang ada dalam khalayak umumnya menyangkut penilaian
terhadap perusahan, produk dan jasanya. Suatu perusahaan tidak akan dapat
mengubah citranya hanya dengan perbuatan baik ditambah dengan ucapan baik saja.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Suatu perusahaan/lembaga harus dengan nyata berlaku sesuai dengan citra yang
dikehendakinya, baru kemudian menggunakan komunikasi untuk menyampaikan
tentang

kegiatan

ataupun

program-program

yang

dilaksanakannya.

(http://abdulsalamserbakomunikasi.blogspot.com/2012/08/pentingnya-citra-bagiperusahaan.html)
Keinginan sebuah organisasi untuk mempunyai citra yang baik pada publik
sasaran berawal dari pengertian yang tepat mengenai citra sebagai stimulus adanya
pengelolaan upaya yang perlu dilaksanakan. Ketepatan pengertian citra agar
organisasi dapat menetapkan upaya dalam mewujudkannya pada obyek dan
mendorong prioritas pelaksanaan. Citra menampilkan kesan suatu obyek terhadap
obyek lain yang terbentuk dengan memproses informasi setiap waktu dari berbagai
sumber terpercaya.
Strategi public relations merupakan bagian yang tidak terpisahakan dari
strategi bisnis suatu perusahaan. Strategi public relations akan menciptakan hasil
yang baik apabila dijalankan dengan rencana yang baik pula yang dimana memiliki
tujuan untuk membentuk suatu citra yang positif pada perusahaan. Tentunya setiap
perusahaan ingin citra perusahaannya terbentuk dengan positif.
Mengacu kepada pola strategi public relations (1990), menurut ahmad S.
Adnanputra, batasan pengertian mengenai strategi public relations adalah alternatif

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan public relations dalam
kerangka suatu rencana public relations (public relations plan) (Ruslan, 2005:124).
Kerangka rencana TV9 dalam mencapai tujuannya yakni menjadikan TV9
sebagai televisi religi terbaik di Indonesia dengan menyajikan tayangan yang
berkualitas dan menghibur serta pengelolaan korporasi yang menguntungkan dan
membanggakan. Jenis program yang mengikuti selera pasar (market driven), namun
dengan misi, sentuhan dan angle yang khas dan berbeda yakni menggunakan
perspektif kesantunan, kesejukan, yakni pendekatan keagamaan yang moderat,
toleran, berimbang dan tengah.
Pentingnya citra sebuah perusahaan dikarenakan citra positif dapat
memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk berkomunikasi dan mencapai tujuan
secara efektif, sedangkan citra negatif sebaliknya. Citra positif dapat digunakan
sebagai pelindung terhadap kesalahan kecil. ( Sutojo, 2004:60 )
Sama halnya dengan media-media massa lainnya dalam membangun citra
perusahaan mereka, televisi juga memiliki kelemahan saat memanfaatkan fungsi
public relations untuk membangun dan mengelola citra perusahaan atau organisasi
mereka sendiri. Kegiatan yang dilakukan public relations TV9 adalah untuk
menjalankan fungsi public relations dalam perusahaan yang memiliki peranan yang
sangat penting dalam

menentukan sukses atau

tidaknya, misi

perusahaan/organisasi tersebut.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

dan

visi

9

Program-program yang dihadirkan merupakan cerminan stasiun televisi, yang
juga berarti citra stasiun televisi sebagai sebuah perusahaan dengan corporate image
yang ingin dibentuk dapat dilihat dari program-program yang ditayangkan. Citra yang
sesuai dengan tujuan perusahaan dapat

berarti kepercayaan dan keberhasilan

perusahaan menarik minat masyarakat terutama segmentasi dan target audience
(Anggoro, 2005:112).
Untuk membangun citra positif masyarakat terhadap TV9, dengan adanya
opini yang bermunculan di masyarakat yakni opini publik mengenai TV9 merupakan
televisi lokal yang berbasis islami dan semua program acaranya tidak lepas dari islam
namun TV9 menyiarkan program acara peragaan busana yang sangat membuka aurat.
TV9 juga melihat masalah-masalah teknisi yang terjadi dimasyarakat dan lingkungan
sekitar TV9 dengan mempromosikan kebaikan, memberikan informasi kepada
masyarakat secara jujur, terpercaya dan memberikan solusi.
Berdasarkan survey pendahuluan yang peneliti lakukan bahwa masalah teknisi
yang terjadi dimasyarakat yakni keterbatasan frequency TV9 yang hanya bisa
mencapai dibeberapa area di jawa timur antara lain Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto,
Lamongan, Pasuruan, Probolinggo, Bangkalan, Sampang, Jombang, Kediri, Gresik,
dan Tuban, serta masih adanya kesulitan mencari jaringan TV9 dibeberapa kota yang
termasuk dalam coverage area tersebut sehingga muncul ketidaknyamanan
masyarakat yang ingin menonton tayangan dari program acara TV9.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

Selain itu TV9 merupakan satu-satunya stasiun televisi lokal yang berbasis
islami dikota Surabaya dan memiliki perbedaan dan ciri khas tersendiri dari segi
pengemasan program acara yang ditayangkan. Oleh karena itu, melihat perbedaan
yang ada pada TV9 dan munculnya berbagai opini publik, maka peneliti ingin
meneliti lebih lanjut mengenai strategi public relations TV9 dalam membangun citra
sebagai televisi lokal religi di Surabaya.

1.2

Per umusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :
“Bagaimana Strategi Public Relation TV9 dalam membangun citra sebagai
televisi lokal Religi di Surabaya?”

1.3

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin dicapai adalah

untuk mengetahui strategi yang dilakukan oleh public relations TV9 dalam
membangun citra sebagai televisi lokal religi di Surabaya.

1.4

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

1. Secara akademis hasil penelitian ini dapat memperkaya kajian ilmu komunikasi
yang menjelaskan keberlakuan teori-teori komunikasi mengenai strategi public
relations dan citra suatu perusahaan. Selain itu penelitian dapat dijadikan bahan
kajian bagi peneliti-peneliti selanjutnya.
2. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan informasi yang
berguna bagi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, para
dosen, karyawan maupun mahasiswa serta penulis mendapatkan kesempatan
untuk mengaplikasikan teori-teori yang diperoleh selama dibangku kuliah.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA
2.1.

Penelitian Ter dahulu
Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa

hasil penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti yang menjadi rujukan penulis
diantara :
Penelitian yang dilakukan oleh Adryani Handayani Putri/ Puji Lestari/ Agung
Prabowo Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UPN “Veteran” Yogyakarta tahun 2009,
didalam penelitiannya yang berjudul “Strategi Marketing Public Relations Larrisa
Skin Care & Hair Treatment Yogyakarta dalam mempertahankan dan meningkatkan
citra back to nature. Dan kesimpulan dari penelitian tersebut adalah dalam
mempertahankan dan meningkatkkan citra Back to Nature antara lain melakukan
strategi inovasi, market driving, electronic PR, dan media relations. Dengan adanya
kegiatan kerjasama antara Public Relations dan Marketing Larissa terbukti dapat
mempertahankan

dan

meningkatkan

citra

dilihat

dari

perluasan

jaringan

cabang,antusias penulis observasi, dan pendapat dari responden konsumen larissa
Skin Care & Hair Treatment.
Penelitian yang dilakukan oleh Sigit Hermawan Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu
Politik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo tahun 2002, didalam penelitiannya yang
berjudul "Peranan Humas dalam Menciptakan Opini dan Citra Positif (wacana

12

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

tentang humas di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo)". Dan kesimpulan dari
penelitian tersebut adalah humas pendidikan lebih banyak berhubungan dengan
kegiatan eksternal Universitas dengan melakukan kegiatan-kegiatan dengan tujuan
membentuk opini dan citra positif antara lain dengan merancang untuk promosi dies
natalis, PMB, KKN (Kuliah Kerja Nyata), dan kegiatan lain yang berhubungan
dengan media.
Sehingga dengan memperhatikan dari hasil rujukan penelitian terdahulu,
peneliti saat ini ingin lebih membuktikan kembali pada era saat terkini dengan
penggunaan public relations yang dimana sebagai alat bantu perusahaan yang dapat
mendongkrak pembentukan citra perusahaan. Dan yang menjadi acuan peneliti yang
menarik saat ini adalah dengan memperhatikan strategi public relations TV9 dalam
membangun citra sebagai televisi lokal di Surabaya.

2.2.

Landasan Teor i

2.2.1

Public Relations
Istilah public relations dalam bahasa Indonesia biasa disebut sebagai hubungan

masyarakat (Humas). Pengertian mutlak mengenal definisi dari PR/Humas. Ketika
kesepakatan tersebut disebabkan oleh pertama, beragamnya definisi public relations
yang telah di rumuskan baik dari pakar dan professional PR/Humas yang berdasarkan
dari sudut pandang mereka terdapat pengertian PR/Humas itu sendiri. Kedua,
perbedaan latar belakang, contoh pengertian yang disebutkan oleh kalangan akademis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

perguruan tinggi akan berbeda dengan pengertian yang di ungkapkan oleh kalangan
public relations atau kehumasan bersifat flexible dan dinamis terhadap perkembangan
kehidupan masyarakat yang mengikuti kemajuan jaman. (Ruslan, 2007:15).
Public relations adalah suatu kegiatan daripada organisasi untuk menciptakan
dan memelihara hubungan yang sehat dan produktif serta publik tertentu sehingga
terdapat penyesuaian dengan lingkungan sekelilingnya yang berkepentingan.
Publik dalam public relations adalah kelompok orang yang menjadi sasaran.
Public internal dan eksternal. Public relations internal adalah keseluruhan jajaran
personil dalam organisasi. Public relations eksternal adalah pribadi atau kelompok
yang terkait dalam suatu kegiatan yang merupakan pelaksanaan fungsi public
relations.
Sedangkan

relations pada hakikatnya dimaksudkan dengan

kegiatan

membentuk pertalian relasi atau menjalin hubungan satu sama lain. Kegiatan yang
dimaksudkan merupakan komunikasi dalam menciptakan hubungan yang harmonis
antara dua pihak, yang mana satu dengan lainnya memperoleh keuntungan sehingga
terikat dalam hubungan kekeluargaan yang akrab.
Menurut Paul W. Garret seorang pelopor hubungan masyarakat modern
menyatakan “hubungan masyarakat adalah suatu sikap pikiran yang mendasar, suatu
filsafat manajemen yang dengan sengaja dan mandiri menempatkan kepentingan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

masyarakat luas lebih dulu dalam setiap keputusan yang mempengaruhi operasi
perusahaan” (Moore, 1998:7).
The British Institude Of Public Relations (IPR), public relations adalah
merupakan segala bentuk komunikasi berencana ke dalam dan ke luar antara sebuah
organisasi dengan masyarakat untuk tujuan memperoleh sasaran tertentu yang
berhubungan dan saling pengertian (mutual understanding). (Jefkins,1992:2)
Dari keseluruhan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada prinsipnya
public relations adalah suatu hal yang harus menjamin adanya public image yang
positif untuk melindungi nama baik perusahaan dengan jalan mengupayakan
terciptanya saling pengertian, saling mendukung dan saling bekerjasama diantara
publik-publiknya.

2.2.1.1 Tujuan Public Relations
1. Mengembangkan hubungan yang harmonis dengan pihak yang lain yakni publik
(masyarakat atau umum).
2. Menciptakan, membina, memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi
lembaga disuatu pihak dan dengan public lain pihak, dengan komunikasi timbale
balik dua arah yang harmonis (Widjaja, 1986:55).
Selain tujuan diatas, masih terdapat beberapa tujuan public relations menurut
Rachmat Kriyantoro :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

1. Menciptakan pemahaman (mutual understanding) antara perusahaan dengan
publiknya.
2. Membangun citra korporat (corporate image).
3. Membentuk opini yang favorable.
4. Membentuk goodwill dengan kerja sama.
Dengan demikian seorang public relations harus dapat melakukan hal-hal yang
disebutkan sebagai tujuan dari public relations itu. Agar terjadi komunikasi yang
timbale balik antara perusahaan dengan publiknya maupun sebaliknya.

2.2.1.2 Peran Public Relations
Peran utama public relations

adalah menumbuhkan dan mengembangkan

hubungan baik antara lembaga atau organisasi dengan publiknya, baik intern maupun
ekstern dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan partisipasi dan
motivasi public dalam upaya menciptakan citra yang menguntungkan lembaga atau
organisasi. Salah satu tokoh komunikasi yaitu Bertrand R.Confield dalam bukunya
PR Participles and Problems mengemukakan 3 peran PR antara lain :
a) Mengabdi pada kepentingan umum
b) Memelihara komunikasi yang baik
c) Menitik beratkan moral dan tingkah laku yang baik

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

Tokoh lainnya adalah Thomas Jefferson yang dikutip oleh Rahmadi (1993:14)
tentang peran Public Relations Officer yaitu :
a) Sebagai alat untuk memahami segala sikap public dan juga mengetahui apa yang
sebenarnya atau tidak dilakukan oleh perusahaan untuk merubah sikap publik.
b) Sebagai suatu prrogramisasi untuk tujuan yang telah ditentukan.
Sedangkan Cutlip & Center dalam bukunya Effective Public Relations
menyebut fungsi PR sebagai berikut :
a) Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi.
b) Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan
informasi dari perusahaan kepada public dan menyalurkan opini publik kepada
perusahaan.
c) Melayani public dan memberikan nasehat kepada pimpinan perusahaan untuk
kepentingan umum
d) Membina hubungan secara harmonis antara perusahaan dan public, baik internal
maupun eksternal.
Peran dari seorang public relations didalam suatu perusahaan sangat
diutamakan, karena akan menjadi tolak ukur nama baik perusahaan dan eksistensinya
dimasyarakat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

2.2.1.3 Tugas Public Relations
Public relations mempunyai tugas penting dalam suatu organisasi dan dapat
dikualifikasikan sebagai berikut :
1. Menyampaikan pesan atau informasi dari perusahaan secara lisan, tertulis, atau
visual kepada publiknya, sehingga masyarakat (public) memperoleh pengertian
yang benar dan tepat mengenai kondisi perusahaan, tujuan dan kegiatannya.
2. Melakukan studi dan analisa atas reaksi serta tanggapan publik terhadap
kebijakan dan langkah tindakan perusahaan.
Lima pokok tugas public relations yaitu :
1. Menyelenggarakan dan bertanggungjawab atas penyampaian informasi secara
lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik, supaya publik mempunyai
pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan, tujuan, serta kegiatan
yang dilakukan public relations mempunyai tugas penting dalam suatu
organisasi.
2. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi, tanggapan serta pendapat umum atau
masyarakat.
3. Memperbaiki citra organisasi
Terletak dimana citra organisasi kita? Citra yang bagaimana? Bagi PR,
menyadari citra yang baik tidak hanya terletak pada bentuk gedung, publikasi,
persentasi. Tetapi terletak pada, bagaimana organisasi bisa mencerminkan
organisasi yang dipercayai, memiliki kekuatan, mengadakan perkembangan,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

secara berkesinambungan yang selalu terbuka merupakan gambaran komponen
yang kompleks.
4. Tanggung jawab sosial PR merupakan instrument untuk bertanggung jawab
terhadap semua kelompok yang berhak terhadap tanggung jawab tersebut.
terutama kelompok public sendiri, internal dan pers.
5. Komunikasi, PR mempunyai bentuk komunikasi yang khusus, komunikasi
timbal-balik. Maka pengetahuan komunikasi menjadi modalnya.
Dengan demikian public relations harus dapat menjadi jembatan dalam
komunikasi antara organisasi dengan publik atau sebaliknya. Serta menjaga hubungan
tersebut agar fungsi utama dari tugas public relations dapat tercapai.

2.2.1.4 Str ategi Public Relations
Pengertian strategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana (plan), sedangkan
rencana merupakan produk dari suatu perencanaan (planning), yang pada akhirnya
perencanaan adalah salah satu fungsi dasar dari manajemen (Ruslan, 2005:123).
Strategi juga bisa diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh suatu
organisasi untuk mencapai tujuan atau aksi dalam organisasi untuk performance
terbaiknya (Simandjutak, Oetomo, darmadi & Priyugotomo, 2003:79).
Mengacu kepada pola strategi public relations (1990), menurut ahmad S.
Adnanputra, batasan pengertian mengenai strategi public relations adalah alternative

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan public relations dalam
kerangka suatu rencana public relations (public relations plan) (Ruslan, 2005:124).
Strategi public relations dibentuk melalui dua komponen yang saling terkait
erat yakni, komponen sasaran (satuan atau segmen yang akan digarap) dan komponen
sarana (panduan ata bauran sarana untuk menggarap suatu sasaran) (Ruslan,
2005:125)
Adapun tahap-tahap kegiatan strategi public relations yaitu, pertama,
komponen sasaran, Sasaran umum tersebut secara struktural dan formal dipersempit
melalui upaya segmentasi yang dilandasi seberapa jauh sasaran itu menyandang opini
bersama (common opinion), potensi polemic dan pengaruhnya bagi masa depan
organisasi dan produk yang menjadi perhatian sasaran khusus. Sasaran khusus disini
adalah publik sasaran (target public). Kedua, komponen sarana berfungsi untuk
mengarahkan

kemungkinan

tersebut

kea

rah

posisi

atau

dimensi

yang

menguntungkan (Ruslan, 2005:125-126).
Dari rangkaian penjelasan tentang strategi tersebut. dapat kita ketahui bahwa
pada prinsipnya strategi merupakan suatu proses, maka tentu saja terikat atau terdiri
dari rangkaian tahap-tahap. Oleh karena itu, tahap tersebut disederhanakan oleh
Samuel C. Certo dan J. Paul Peter berdasarkan gambar berikut. ( Zulkiflimansyah,
2007:15-17 )

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

Analisa
Lingkungan
- Lingkungan
eksternal
- Lingkungan
umum
- Lingkungan
industri
- Lingkungan
internal

Menentukan
& menetapkan
arah
perusahaan
- Strategic
architecture
- Misi
- Tujuan
- Strategic
intent

Formula
strategi

Implementasi strategi

- Tingkat
korporat
- Tingkat
bisnis
- Tingkat
fungsional

- Struktur
organisasi
- Budaya
perusahaan
- Kepemimpinan

Pengendalian
strategi

- Tradisional
- Adaptif

Umpan balik
Gambar 2.1.
Proses Manajemen Strategi

Proses manajemen strategi tersebut menjelaskan 5 tahap dalam proses strategi.
Pertama, tahap analisa lingkungan, yakni proses awal dalam manajemen strategi yang
bertujuan memantau lingkungan perusahaan baik yang berada di dalam maupun di
luar perusahaan. Hasil dari analisa lingkungan ini setidaknya akan memberikan
gambaran tentang perusahaan yang biasanya disederhanakan dengan memotret
SWOT (strengths, weakness, opportunities, and threats) yang dimilikinya. Analisis
lingkungan eksternal akan memberikan gambaran tentang peluang dan ancaman
(OT), sedangkan analisis lingkungan internal akan memberikan gambaran tentang
keunggulan dan kelemahan (SW) dari perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

Tahap kedua, menentukan dan menetapkan arah organisasi. Dalam tahap ini,
proses strategi selanjutnya adalah dengan melihat misi dan tujuan perusahaan yang
telah ditetapkan sebelumnya. Misi perusahaan ini nantinya dapat memberikan
gambaran yang baik tentang khalayak, pasar, filosofi, dan citra yang diinginkan serta
teknologi yang nantinya akan digunakan oleh perusahaan. Kemudian dilihat dari
tujuan perusahaan biasanya merefleksikan target yang akan dicapai oleh perusahaan.
Tahap ketiga, formulasi strategi yakni proses merancang dan menyeleksi
berbagai strategi yang pada akhirnya menuntun pada pencapaian misi dan tujuan
organisasi. Fokus utama dalam strategi ini adalah bagaimana bisa membangun dan
mencapai citra yang positif di mata publik agar mampu mencapai tujuan perusahaan.
Pada tingkat perusahaan, setidaknya ada tiga format atau pilihan yang dapat
digunakan untuk melakukan formulasi strategi yaitu alternatif strategi umum (general
strategy alternatives), business portopolio models, dan SWOT matrix (Ibid, 2007:6263).
Tahap keempat yaitu implementasi strategi. Kualitas implementasi strategi
akan sangat sulit ditentukan jika tidak diimplementasikan secara efektif. Karena
bagaimanapun juga sebuah rencana tidak akan menghasilkan apa-apa tanpa adanya
implementasi yang benar dan sesuai dari apa yang telah direncanakan. Untuk
melakukan implementasi strategi dengan baik, Certo dan Petter (Ibid, 2007: 87)
memberikan suatu model tentang tugas-tugas utama yang seharusnya dilakukan
dalam proses implementasi strategi adalah sebagai berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

Menganalisis Perubahan

Analisis Struktur
Organisasi

Analisis Budaya
Perusahaan

Analisis
Kepemimpinan

Implementasi dan Evaluasi Strategi
Gambar 2.2
Model Seder hana Pr oses Implementasi Str ategi

Menganalisa perubahan dalam model di atas yakni kemungkinan perubahan
yang akan dialami perusahaan akibat dari formulasi strategi yang telah disepakati
pada tahap sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk memberikan gagasan yang jelas dan
terperinci mengenai seberapa banyak perusahaan harus berubah agar berhasil dalam
mengimplementasikan strateginya. Selanjutnya dalam implementasi strategi, analisis
mengenai struktur organisasi penting dilakukan. Hal ini dikarenakan struktur
organisasi mempengaruhi tingkkat keberhasilan implementasi strategi dimana posisi
setiap divisi dalam perusahaan berpengaruh pada wewenang yang dimilikinya dalam
pengambilan keputusan dan kebijakan perusahaan. Analisis lain yang perlu
diperhatikan adalah tentang budaya perusahaan dan gaya kepemimpinan dalam
perusahaan tersebut. kedua hal ini berpengaruh besar terhadap kebijakan strategi
perusahaan yang dilakukan. Karena budaya dan gaya kepemimpinan perusahaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

adalah dua hal yang sudah menjadi kebiasaan yang tentunya akan sangat sulit dirubah
dan diganti begitu saja.
Secara umum, gaya kepemimpinan dapat diklasifikasikan dalam empat
kelompok besar (Ibid, 2007: 99). Pertama, gaya kepemimpinan yang terkesan
administrator. Tipe ini berkesan kurang inovatif dan terlalu kaku pada aturan.
Sikapnya konservatif serta kelihatan sekali takut untuk mengambil resiko dengan
tujuan utama mencari aman. Kedua, gaya kepemimpinan analisis dimana pembuat
keputusan biasanya didasarkan pada proses analisis terutama analisa logika pada
setiap informasi yang diperolehnya, gaya ini berorientasi pada hasil dan menekan
rencana-rencana rinci serta berdimensi jangka panjang. Ketiga, gaya kepemimpinan
asertif yang sifatnya lebih agresif dan mempunyai perhatian yang sangat besar kepada
pengendalian personal dari gaya kepemimpinan lainnya. Ia lebih terbuka pada konflik
dan kritik dimana pengambilan keputusan muncul dari proses argumentasi dengan
beberapa sudut pandang sehingga muncul kesimpulan yang memuaskan. Keempat,
yaitu gaya kepemimpinan entrepreneur yang sifatnya sangat menaruh perhatian pada
kekuasaan dan hasil akhir serta kurang menekan pada kebutuhan dan kerjasama.
Tahap kelima dalam proses manajemen strategi adalah pengendalian dan
evaluasi strategi. Pengendalian strategi merupakan bagian dimana pihak pengelola
memantau dan mengawasi proses berjalannya strategi agar berjalan sesuai tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya. Kemudian evaluasi terhadap strategi public
relations menjadi penting dilakukan mengingat dua alasan, pertama dengan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

mengevaluasi program yang telah dijalankan manager public relations sebuah
perusahaan dapat mempertahankan program-program ke-PR-an dan keberadaan
bagian public relations dalam perusahaan dengan menunjukkan nilai program public
relations bagi perusahaan. Kedua, adanya tuntutan managemen perusahaan terhadap
setiap

bagian

dalam

perusahaan

pada

bidang

apapun

harus

dapat

dipertanggungjawabkan. (Putra,1999: 70)

2.2.1.5 Kegiatan Public Relations
Dalam buku manajemen PR konsep dan aplikasinya di Indonesia, Kasali
mengutip perkataan dari H.Fayol bebe

Dokumen yang terkait

Strategi Public Relations Dompet Dhuafa Republika Dalam Membangun Citra Perusahaanmelalui Twitter

1 16 117

Strategi public relations non government organization pasiad dalam membangun citra di Indonesia

1 12 148

Strategi Public Relations Pt. Tunas Bola Dalam Membangun Citra Perusahaan

5 14 129

PUBLIC RELATIONS DAN MEDIA RELATIONS (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Media Relations Sebagai Upaya Public Relations Dan Media Relations (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Media Relations Sebagai Upaya Meningkatkan Citra Positif Hotel Ibis Solo).

0 1 13

PUBLIC RELATIONS DAN MEDIA RELATIONS (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Media Relations Sebagai Upaya Meningkatkan Public Relations Dan Media Relations (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Media Relations Sebagai Upaya Meningkatkan Citra Positif Hote

0 5 14

KEGIATAN PUBLIC RELATIONS DALAM MEMBANGUN CITRA PERPUSTKAAN.

0 0 1

STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS PT. KIMIA FARMA (Studi deskriptif kualitatif Strategi Marketing Public Relations PT. Kimia Farma dalam meningkatkan citra perusahaan).

19 58 106

STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR AREA JAWA BALI (Studi Deskriptif Strategi Public Relations PT. Telekomunikasi Selular Area Jawa Bali Dalam Membangun Citra Perusahaan).

1 1 94

PROSES PUBLIC RELATIONS DI HARIAN TRIBUN YOGYAKARTA ( Studi Deskriptif Kualitatif Proses Public Relations Di Harian Tribun Yogyakarta dalam Membangun Citra Perusahaan ).

0 1 14

STRATEGI PUBLIC RELATIONS TV9 DALAM MEMBANGUN CITRA SEBAGAI TELEVISI LOKAL RELIGI DI SURABAYA (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Public Relations TV9 dalam Membangun Citra Sebagai Televisi Lokal Religi di Surabaya)

0 0 23