Strategi public relations non government organization pasiad dalam membangun citra di Indonesia

(1)

INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S. Kom.I)

Oleh:

FADHILA PUSPITA FAJRI NIM: 108051000013

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1436 H / 2015 M


(2)

(3)

(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan menperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Mei 2015


(5)

i ABSTRAK

Public Relations merupakan sebuah faktor penting dalam organisasi ataupun perusahaan. Public relations sangat berperan dalam membangun citra lembaga sebagai jembatan penghubung antara lembaga tersebut dengan publiknya, terlebih bagi sebuah lembaga swadaya masyarakat atau NGO. Pasiad Indonesia adalah sebuah NGO yang berasal dari Turki yang memiliki visi dan misi penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dan bertujuan untuk membangun persaudaraan dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Pasiad telah hadir di Indonesia selama kurun waktu dua puluh tahun, dan selama itulah Pasiad Indonesia terus membangun citranya demi mendekatkan sasaran program dan dapat terus memberikan bantuan kepada masyarakat di Indonesia.

Rumusan masalah dalam penelitian adalah Bagaimana strategi public relations Non Government Organization Pasiad dalam membangun citra di Indonesia? Lantas, Bagaimana hubungan kerjasama NGO Pasiad Indonesia dengan pemerintah Indonesia, Turki dan masyarakat Indonesia? Dan Apa inovasi yang dikembangkan NGO Pasiad Indonesia dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya?

Metodologi yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Adapun kunci informasi berasal dar wawancara dengan staf ahli Pasiad Indonesia. Dokumentasi yang berasal dari buku profil Pasiad Indonesia pada tahun 2008 hingga tahun 2014. Teori yang digunakan adalah Howard Bonham, dalam teorinya Bonham menjelaskan bahwa public relations adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik secara lebih baik, sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap seseorang atau organisasi atau badan.

Temuan yang dapat dikemukakan dalam penelitian meliputi: 1) Pasiad telah menjalankan fungsi public relations-nya dengan melakukan strategi atau upaya-upaya khusus seperti menjalin hubungan dengan media baik cetak, online dan elektronik, menjalin hubungan baik dengan instansi pemerintahan di Indonesia dan menjalin kerjasama dengan mitra kerja untuk membantu kegiatan, serta melakukan sosialisasi melalui website dan akun media sosial sehingga citra yang didapat sangat positif, 2) Pasiad Indonesia mendapat dukungan penuh dari Turki dan masyarakat di sana, didukung oleh pilantropi, high trust society masyarakat Turki dan pengusaha mereka bersama-sama membantu Pasiad untuk terus berpartisipasi dalam kegiatan sosial di seluruh dunia. Di Indonesia, Pasiad juga selalu membangun dan menjaga hubungan dengan pihak pemerintah Indonesia serta menciptakan kegiatan yang dekat dengan kebutuhan rakyat di Indonesia, 3) Kegiatan yang Pasiad Indonesia laksanakan sesuai dengan visi dan misi yang dibawa, dalam pendidikan mereka membangun sekolah bertaraf internasional yang telah berhasil mencetak siswa berdaya saing tinggi di berbagai kompetisi, dilanjutkan dengan kegiatan bisnis sebagai tindak lanjut penyerapan hasil pendidikan, dan kegiatan sosial sebagai wujud nyata kepedulian Pasiad indonesia terhadap masyarakat yang membutuhkan pertolongan serta budaya dari Indonesia yang diangkat dan diperkenalkan secara luas oleh Pasiad ke seluruh dunia.


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji dan syukur penulis kehadirat Illahi Robbi Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang telah memberikan begitu banyak nikmat dan senantiasa memberikan hidayah-Nya kepada setiap makhluk ciptaan-Nya sehingga berkat seizin-Nya pula akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat beserta salam salam selalu tercurahkan kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW, yang membawa ummatnya mina dzulumatiin ilanuur. Dan kesejahteraan semoga selalu menyertai keluarga beliau, sahabat-sahabantnya, dan kita sebagai umatnya yang mengharapkan syafa’at dari beliau.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari masih jauh dari sempurna baik dalam hal bentuk maupun isinya. Namun berkat bantuan serta dukungan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materil, alhamdulillah skripsi ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang diharapkan. Dan sudah sepatutnya penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi beserta Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D selaku Wakil Dekan I, Ibu Dr. Roudhonah, MA selaku Wakil Dekan II, dan Bapak Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wakil Dekan III.


(7)

iii

Islam, dan selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing serta memberikan pengarahan dan dukungan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 3. Fita Fathurokhmah, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Beserta para dosen dan staf pengajar Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan dalam mendidik penulis selama melakukan studi.

4. Bagian administrasi dan tata usaha yang telah banyak membantu memberikan kelancaran pada penulis dalam penyelesaian administrasi. Serta pimpinan dan segenap karyawan Perpustakaan Umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Perpusatakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah memfasilitasi penulis untuk mempelajari dan mencari bahan untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Ari Rosandi selaku General Secretary dan keluarga besar Pasiad Indonesia yang telah mengijinkan penulis melakukan penelitian serta memberi informasi sebanyak mungkin yang diperlukan. Terima kasih atas pintu yang terbuka lebar, terima kasih karena menginspirasi untuk terus membantu tanpa harus merasa membantu.


(8)

iv

6. Dr. Ali Űnsal selaku pimpinan Fethullah Gűlen Chair dan seluruh anggota White Pearl yang telah banyak memberi akses tanpa batas pada penulis untuk mengetahui Turki dan hubungan bilateral dengan Indonesia. Teşekkűr ederim. 7. Orangtua penulis, Ayahanda Drs. Nur Fajri Yani dan Ibunda Dra. Renny

Ratnawati BA, yang dengan penuh kesabaran membesarkan dan merawat penulis dengan kasih sayang, serta memberikan motivasi baik dengan moril dan materiil. Selain itu telah banyak pula memberikan doa’a, ridho, dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Adik-adikku tersayang, Fany Insani Fajri dan Zidan Muhammad Fajri yang selalu memberi support, tawa, canda dan semangat untuk terus berjuang menyelesaikan studi. No matter how we are fighting at the outside, I‟m loving you both in the inside.

9. Teman seperjuangan KPI A angkatan 2008, Khoirunnisa, Vivie, Neneng, Muhayati, Enny Khurniasari, Adi, Danar dan Fajar yang sudah ada menemani masa-masa perkuliahan.

10.Septi Fahmi, Eni Wibowo, Murizki Gayo, Novita Intan dan Sevtya, yang tak pernah henti menawarkan persahabatan bahkan hingga raga saling terpisah oleh jarak dan waktu. Semoga kalian selalu bahagia dengan cara kalian sendiri, tanpa pernah terdikte orang lain.


(9)

v

Agung, Chendy, Fauzan, Grad, Limantomo, dan Arif yang telah membagi ruang di hati kalian masing-masing untuk menerima penulis dalam keakraban tak berujung.

12.Teman Flamboyan, Danang, Farhan, Hafidh, Adnan dan Devi. Terima kasih untuk selalu ada, selalu bersedia meluangkan waktu menjabarkan mimpi, menertawakan kebodohan, berbagi ke-absurd-an.

13.Muhammad Hamdan Agus, yang hadir terakhir namun memiliki kuota support yang tanpa batas. Terima kasih karena tidak mengelak untuk menjadi kejutan paling tak terduga yang pernah ada.

Semoga skripsi ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca dan semoga Allah SWT memberikan balasan pahala yang berlipat ganda atas segala bantuan dan motivasi dari berbagai pihak dalam penulisan skripsi ini. Aamiin ya Rabbal Alamin.


(10)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

D. Metodologi Penelitian ... 7

E. Tinjauan Pustaka ... 12

F. Sistematika Penulisan ... 13

BAB II LANDASAN TEORI A. Konseptualisasi Public Relations ... 15

B. Konseptualisasi Strategi Public Relations ... 34

C. Pengertian Citra ... 28

D. Konseptualisasi Organisasi ... 43

BAB III GAMBARAN UMUM NON GOVERNMENT ORGANIZATION PASIAD INDONESIA A. Profil Non Government Organization Pasiad Indonesia ... 53


(11)

vii

C. Struktur Non Government Organization Pasiad Indonesia ... 57 D. Program Kerja Non Government Organization Pasiad Indonesia ... 58 E. Logo Non Government Organization Pasiad Indonesia ... 66

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS PENELITIAN

A. Analisa Strategi Public Relations Non Government Organization Pasiad Indonesia ... 67 B. Analisa Hubungan Relasional Non Government Organization Pasiad

Indonesia ... 81 C. Analisa Inovasi dan Program Kerja Non Government Organization Pasiad

Indonesia ... 83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 98 B. Saran ... 100

DAFTAR PUSTAKA ... 102


(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Lembaga Swadaya Masyarakat atau sering disingkat menjadi LSM adalah organisasi nonpemerintah yang independen dan mandiri, dan karena itu bukan merupakan bagian atau berafiliasi dengan lembaga-lembaga negara dan pemerintahan(Kode Etik LSM Bab 1 No. 1).1 Lembaga swadaya masyarakat adalah organisasi yang tumbuh secara swadaya, atas kehendak dan keinginan sendiri, ditengah masyarakat, dan berminat serta bergerak dalam bidang lingkungan hidup(UU No. 4 Tahun 1982 Pasal 1 Ayat 12).

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) juga sering dikenal dengan NGO (Non Government Organization) pada dasarnya memiliki pengertian singkat sebagai organisasi yang tidak berada secara langsung dalam struktur pemerintahan ataupun tidak ada koordinasi langsung dari pemerintah dan merupakan badan yang bersifat mandiri.

LSM dapat berdiri jika terdapat kesamaan visi dan misi sekelompok orang yang membentuk organisasi dengan kebebasan segala perbedaan yang terdapat di masyarakat seperti agama, suku, ras, golongan, dan gender tapi tetap berasaskan Pancasila dan UUD 1945. Berdasarkan Undang-undang

1

Arisandi, Pengertian LSM, diakses tanggal 18 Desember 2013 dari http://arisandi.com/pengertian-lsm/ pada jam 22:23 wib.


(13)

No.16Tahun 2001 tentangyayasan, maka secara umum organisasi non pemerintah di Indonesia berbentuk yayasan.

Peranan NGO penting untuk membangun suatu masyarakat dan bangsa. Ini disebabkan karena banyak pembiayaan dari perorangan, institusi dan pemerintah untuk masyarakat disalurkan melalui NGO. Sejak tahun 1970-an, NGO telah bertambah banyak dari sebelumnya mencoba untuk mengisi ruang yang tidak akan atau tidak dapat diisi oleh pemerintah.

Pasiad atau Pacific Countries Social and Economic Solidarity Association merupakan asosiasi solidaritas sosial dan ekonomi dengan negara-negara Asia Pasifik yang didirikan di Istanbul, Turki. Pasiad merupakan suatu yayasan atau organisasi swadaya yang didanai dari pengelolaan zakat masyarakat dan para pengusaha terkemuka Turki. Sebagai yayasan yang menaruh perhatian besar terhadap masalah pendidikan, sosial, ekonomi dan budaya, Pasiad berharap dapat meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat termasuk masyarakat miskin dan terbelakang melalui program yang nyata dan konkret.

Yayasan ini telah hadir di Indonesia selama enam belas tahun. Dalam jangka waktu tersebut Pasiad telah sukses bekerjasama dengan berbagai instasi pemerintahan maupun swasta di Indonesia. Sebagai organisasi yang berbasiskan pada pengembangan pendidikan dari Turki di beberapa negara, Pasiad berupaya mengembangkan pendidikan berkualitas internasional di segala penjuru dunia. Aktivitas pendidikan kemudian ditindaklanjuti dengan dibangunnya aktivitas bisnis antara Turki dengan negara tujuan, hal ini jarang


(14)

3

dilakukan negara lain sehingga kegiatan pengembangan dengan bisnis merupakan langkah strategis untuk menjalin kerja sama dengan negara-negara di dunia.

Program pendidikan yang dilaksanakan Pasiad telah memberikan sumbangan yang cukup berarti bagi peningkatan mutu pendidikan di Indonesia melalui dibukanya berbagai lembaga pendidikan yang berkualitas. Melalui pendidikan berkualitas dapat dihasilkan keluaran atau lulusan yang berkualitas pula sehingga dapat menjadi modal sumber daya manusia bagi pembangunan suatu bangsa.

Selain hal tersebut, pada tahun 2000 Pasiad telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia yang selanjutnya telah diperbaharui dengan ditanda tanganinya Memorandum Saling Pengertian dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tanggal 16 Desember 2011.Pasiad berupaya memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui lembaga mitra kerjanya di Indonesia. Kerjasama yang dilandasi usaha untuk peningkatan pembangunan pendidikan di Indonesia dengan prinsip nirlaba dan saling menghormati.

Bukan hal yang mudah bagi suatu organisasi NGO atau LSM baik dari dalam maupun luar negeri untuk dapat membangun citra di masyarakat. Perlu perencanaan yang matang dan media yang tepat agar seluruh upaya yang dilakukan berjalan efektif dan tepat sasaran sesuai dengan karakteristik


(15)

publiknya. Terlebih mengingat adanya hubungan bilateral kedua negara, tentu membuat kebijakan yang diambil tidak bisa sembarangan.

Pencitraan pun tidak dapat dilakukan dalam waktu yang singkat dan instan karena membutuhkan waktu perlahan untuk mempengaruhi opini publik sehingga mereka mau memandang organisasi sebagai suatu lembaga yang hadir sebagai mitra mereka. Selain itu, upaya memperoleh citra tidak dapat dilakukan hanya dari satu sisi organisasi saja. Diperlukan perencanaan menyeluruh, baik dari segi pemerintah, media, komunitas masyarakat, bahkan karyawan pun harus dijaga hubungannya secara bersamaan.

Citra merupakan hal yang vital dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Citra dapat dikatakan sebagai gambaran umum dari sebuah organisasi atas produk atau jasa yang dihasilkan. Citra yang baik tentunya akan membuahkan hasil yang signifikan untuk perkembangan organisasi. Salah satu upaya yang yang ditempuh organisasi dalam membangun citra adalah melalui program-program atau kegiatan yang dijalankan.

Kerjasama yang terjalin dan pembangunan citra yang diharapkan tersebut tentu tidak dapat terjadi tanpa adanya suatu strategi public relations yang baik. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan tidak akan mudah dicapai tanpa strategi, karena pada dasarnya segala tindakan atau perbuatan itu tidak terlepas dari strategi.Berhasil atau tidaknya kegiatan public relations secara efektif banyak ditentukan oleh strategi public relations.


(16)

5

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, dan dari berbagai macam NGO yang ada, maka penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian: “Strategi Public Relations Non Government OrganizationPASIAD Dalam Membangun Citra Di Indonesia.”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk memudahkan pemahaman dalam penelitian ini, sekaligus agar terfokus ruang lingkup penelitian, maka penulis perlu membatasi masalah pada bagaimana strategi public relationsNon Government OrganizationPasiad dalam membangun citra di Indonesia. Dalam penelitian ini difokuskan kedalam program sosial, ekonomi, budaya dan politik.

2. Perumusan Masalah

Mengacu pada hal di atas maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana strategi public relations non government organization (NGO) Pasiad dalam membangun citra di Indonesia?

b. Bagaimana hubungan relasional NGO Pasiad Indonesia terhadap pemerintah Indonesia, pemerintah Turki dan masyarakat Indonesia?

c. Apa inovasi yang dikembangkan NGO Pasiad Indonesia dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya?


(17)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana strategi publicrelations yang dibuat oleh NGO Pasiad sebagai yayasan asing di Indonesia sehinggadapat membangun citra dan menjalin kerjasama baik dengan pemerintah pusat.

2. Untuk mengetahui bagaimana Pasiad membuat sebuah program kerja dan kecenderungannya dalam memilih mitra utama di antara pemerintah Indonesia, pemerintah Turki dan masyarakat Indonesia.

3. Untuk mengetahui terobosan-terobosan atau inovasi baru dalam menyosialisasikan program kerja Pasiad dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya

Dalam penelitian ini terdapat beberapa manfaat antara lain:

a. Manfaat Akademis

Penelitian ini dapat dijadikan acuan ilmiah pengembangan dalam ilmu pengetahuan yang menggunakan analisis strategi Public Relations sebagai suatu disiplin ilmu di perguruan tinggi di Indonesia. Melalui penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan akademik dan diharapkan mampu sebagai sumber informasi dan peningkatan pemahaman ilmiah yang dapat digunakan oleh mahasiswa dan akademisi tentang perkembangan NGO di Indonesia.


(18)

7

b. Manfaat Praktis

Dengan adanya penelitian analisis Strategi Public Relations NGO ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif dalam perkembangan studi tentang analisis NGO saat ini, khususnya bagi pemerintah, politisi dan masyarakat luas.

D. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan dan Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif analisis. Penelitian kualitatif dilakukan dalam situasi yang wajar (natural setting) dan data yang dikumpulkan umumnya bersifat kualitatif. Peneliti tidak menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap hasil penelitian.2

Menurut Bogdan dan Taylor, penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari subjek penelitian yang diamati. Jadi dalam hal ini tidak boleh mensosialisasikan individu atau organisasi kedalam variable atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai suatu keutuhan.3

2

Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Ciputat: UIN Jakarta Press, 2006), h. 41.

3

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda Karya, 2005), h. 87.


(19)

Sementara metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis digunakan untuk menghimpun data actual. Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan melukiskan sebagaimana adanya.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah tempat dimana penulis memperoleh keterangan atau data dalam hal ini adalah Pasiad Indonesia. Sedangkan objek penelitian ini adalah strategi public relations dalam membangun citra di Indonesia.

3. Tahapan Penelitian

a. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan pengumpulan data-data agar penelitian yang dilakukan hasilnya lebih baik, lebih lengkap, dan sistematik.4 Adapun Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Pedoman wawancara adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dan mendalam dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan yang

4

Suharsimi Arikunto. Prosedur Suatu Penelitian Praktek,(Jakarta: Rineka Cipta, 1992), h. 13.


(20)

9

dibutuhkan. Dengan ini peneliti mewawancarai pihak-pihak yang terlibat dalam strategi public relations NGOPasiad Indonesia.

2) Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi penelitian sosial. Pada intinya metode ini adalah metode yang digunakan untuk menulusuri data historis.5

b. Teknik Pengumpulan Data

Untuk Menyelesaikan penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan data agar lengkap dengan menggunakan beberapa teknik, antara lain:

1) Data Primer

a) Wawancara adalah adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara.6 Yang akan menjadi sumber data adalah narasumber yang diharapkan mampu memberikan informasi atau narasumber yang diasumsikan mempunyai informasi langsung dari sumbernya.

5

Prof. Dr. H. M. Burhan Bungin, S.Sos., M.Si. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Politik, dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009),hal. 121.

6

Prof. Dr. H. M. Burhan Bungin, S.Sos., M.Si. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Politik, dan Ilmu Sosial Lainnya, hal. 108.


(21)

b) Observasi biasanya dilakukan untuk mengamati gejala-gejala yang diteliti. Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengamatan secara seksama dengan melakukan kunjungan langsung ke kantor Pasiad Indonesia di Jl. Warung Buncit Raya NO. 2 Jakarta. Namun tetap berpegang pada srtategi-strategi yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan peneliti.7

2) Data Sekunder

Dokumentasi yaitu pencarian sumber data berupa catatan-catatan resmi organisasi yang berkaitan dengan strategi public relations, yaitu Buku Profil NGO Pasiad Indonesia dan buku-buku mengenai strategi public relations, atau bahkan foto-foto yang berkaitan dengan penelitian.

4. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif yang dikemukakan oleh Whitney yakni pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.8Dimulai dari menelaah seluruh data yang tersedia dari hasil wawancara langsung dan pengamatan yang sudah dilakukan selama kurang lebih dua bulan dan juga transkrip wawancara.

7

Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Yogyakarta: LKIS, 2007), h. 112.

8

Andi Prastowo. Memahami Metode-Metode Penelitian (Jogjakarta: AR-RUZ MEDiA, 2011), h. 201


(22)

11

Kemudian data diolah dan disusun dalam satuan-satuan yang dikategorisasikan. Kategorisasi data berdasarkan bentuk data yang diperoleh selama penelitian. Setelah keseluruhan analisis data yang terkumpul dilakukan dengan teknik kualitatif dan deskriptif.

5. Teknik Pemeriksaan Data

Melakukan pemeriksaan data untuk keabsahan data yang ada. Keabsahan data merupakan konsep yang penting dalam penelitian kualitatif. Karena mendemonstrasikan nilai yang benar, menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan, dan memperolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan keputusan-keputusannya.9

Dari beberapa teknik pemeriksaan keabsahan data yang ada, dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik triangulasi untuk keabsahan data yang diteliti. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.10

6. Waktu dan Tempat Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah kantor pusat PASIAD Indonesia, Graha Diandra Jalan Warung Buncit Raya No. 2, Jakarta -

9

Lexy J. Moleong,Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), h. 321.

10


(23)

12740. Waktu dalam melaksanakan penelitian ini adalah selama empat bulan yaitu dari bulan Oktober 2014 hingga Januari 2015.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penulisan penelitian ini, penulis telah mengkaji keperpustakaan baik di Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah maupun di perpustakaan fakultas, dalam pengkajian tersebut ada beberapa penelitian yang membahas tentang strategi komunikasi di antaranya:

1. Peran Media Relations PT. Bank Muamalat, Tbk Dalam Membangun Citra Perusahaan. Penelitian ini menggarisbawahi tentang keberhasilan peran media relations dalam menjalin hubungan baik dengan pihak media dan pers teerkait pembuatan dan penyebaran berita yang disebarkan secara nasional sehingga mampu menciptakan citra yang baik melalui strategi tersebut.11

2. Strategi Komunikasi Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia. Penelitian ini menyatakan bahwa Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat telah berjalan dengan sangat baik. Media sangat membantu dalam menyebarkan suatu informasi yang dapat membentuk saling pengertian antar Amerika Serikat dan Indonesia.12

11

Septi Fahmi Choirisa, Strategi Media Relations PT. Bank Muamalat, Tbk Dalam Membangun Citra Perusahaan, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2012).

12

Bilqis Prisbian Ningrum, Strategi Komunikasi Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2012).


(24)

13

Penelitian Septi Fahmi Choirisa dan Bilqis Prisbian Ningrum memiliki perbedaan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan yaitu terletak pada subjek dan objek penelitian. Subjek penelitian yang akan diteliti adalah NGO Pasiad Indonesia sedangkan objek penelitian yaitu strategi public relation. Namun kedua penelitian di atas, mampu memberikan tambahan wawasan bagi peneliti dalam menganalisis penelitian ini.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pemahaman terhadap keseluruhan penelitian ini, maka penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN dalam bab ini penulis akan menjabarkan tentangLatar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Kajian Pustaka dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI STRATEGI PUBLIC

RELATIONS,ORGANISASI DAN CITRA dalam bab ini akan dijelaskan mengenai Konseptualisasi Public Relations, Konseptualisasi Strategi Public Relations dan Konseptualisasi Organisasi.

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG PASIAD INDONESIA dalam bab ini akan dijelaskan mengenai Profil Umum Pasiad Indonesia yang mengemukakan tentang Profil Singkat, Visi dan Misi, Struktur Organisasi, serta Program Kerja Pasiad Indonesia.


(25)

BAB IV ANALISIS STRATEGI PUBLIC RELATIONSNGO PASIAD berisi tentang strategi public relations yang dijalankan NGO Pasiad dalam membangun citra di Indonesia.

BAB V PENUTUP meliputi kesimpulan dan saran dari penulis.

DAFTAR PUSTAKA


(26)

15 BAB II

KERANGKA TEORI

A. Konseptualisasi Public Relations

Sejak awal kelahirannya, setiap organisasi apapun wujudnya pada prinsipnya merupakan unit (pengelompokkan) sosial yang terdiri dari sejumlah manusia yang berupaya untuk mencapai satu atau lebih tujuan. Dan salah satu lingkungan yang paling menentukan hidup organisasi adalah masyarakat.

Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, organisasi sekarang perlu mengembangkan strategi pemasaran secara khusus. Dalam konteks inilah publisitas memiliki peran yang penting dalam organisasi. Publisitas, berbeda dengan iklan dan promosi, bertujuan untuk mengenalkan organisasi secara keseluruhan sedemikian rupa sehingga memungkinkan masyarakat untuk mengevaluasi secara objektif atas produk atau jasa yang dihasilkannya. Dan konsep publisitas inilah yang kemudian menjadi pijakan bagi lahirnya konsepsi public relations atau humas.13

Humas selama ini kita kenal sebagai bagian dari suatu lembaga yang mempunyai tugas menjembatani pihak pimpinan dengan masyarakat luar, khususnya dalam hal penyebaran informasi. Karena berkaitan dengan informasi, maka sebagian besar tugas perhumasan terfokus pada kegiatan

13

Djajadi Iqbal, Bunga Rampai Kehumasan: Pengembangan Organisasi dalam Rangka Menerapkan Strategi Hubungan Masyarakat yang Efektif, (Jakarta: Direktorat Hubungan Informasi Antar Lembaga Pemerintah Pusat, 2003), h. 30.


(27)

orang-orang media, elektronik atau cetak, agar kalangan media massa menyampaikan pada masyarakat mengenai hal positif dan mengenai program-program ideal yang akan dijalankan lembaga itu.

Namun organisasi pun harus sadar bahwa, ada hubungan erat (saling ketergantungan) antara masyarakat dan organisasi, sehingga humas tidak hanya memikirkan kepentingan organisasi namun juga masyarakat. Diungkapkan dengan kata lain, tuntutan kongkritnya adalah agar organisasi bukan hanya tampil sebagai bintang ekonomi melainkan juga sebagai binatang yang memiliki tanggungjawab sosial-budaya.14

1. Pengertian Public Relations

Istilah “public” secara universal berarti sekelompok orang yang mempunyai minat dan perhatian yang sama terhadap sesuatu hal. Istilah “relations” dalam bahasa Indonesia beerarti hubungan-hubungan dalam artian menyangkut banyak pihak.15

Untuk mengkaji definisi public relations, dalam hal ini hanya akan diambil beberapa definisi yang sering dikutip para ahli komunikasi, dan pada prinsipnya sering digunakan dalam aplikasi public relations dalam kehidupan sehari-hari. Definisi yang akan diangkat antara lain sebagai berikut:

a. Definisi Public Relations dari Public Relations News

14

Djajadi Iqbal, Bunga Rampai Kehumasan: Pengembangan Organisasi dalam Rangka Menerapkan Strategi Hubungan Masyakarat yang Efektif, h. 31.

15

DR. Hj. Neni Yulianita,Dra.,MS., Dasar-Dasar Public Relations (Bandung: P2U-LPPM Unisba, 2007) h. 21.


(28)

17

Public relations adalah fungsi manajemen yang menilai sikap publik, menyatakan kebijaksanaan dan prosedur dari individu atau organisasi atas dasar kepentingan publik, dan melaksanakan program kerja untuk memperoleh pengertian dan pengakuan dari publiknya.

b. Definisi Public Relations dari Howard Bonham

Public relations adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik secara lebih baik, sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap seseorang atau organisasi atau badan.

c. Definisi Public Relations dari M.O. Palapah & Atang Syamsudin. Public relations adalah suatu bentuk spesialisasi komunikasi yang bertujuan untuk memajukan saling pengertian dan bekerjasama antara semua publik yang berkepentingan guna mencapai keuntungan dan kepuasan bersama.

d. Definisi Public Relations dari Betrand R. Canfield

Public relations adalah falsafah dan fungsi manajemen yang diekspresikan melalui kebijaksaan dan kegiatan-kegiatan untuk melayani kepentingan publik, melakukan kegiatan komunikasi bagi publiknya untuk menciptakan pengertian dan goodwill dari publiknya. e. Definisi Public Relations dari The British Institute of Public Relations


(29)

Public relations adalah keseluruhan upaya yang terencana dan berkesinambungan untuk menciptakan dan memelihara saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayak.16

Definisi umum tentang public relations disimpulkan lebih spesifik lagi, yaitu public relations merupakan seni (arts) dan gabungan dari displin ilmu manajemen, komunikasi, psikologi, sosial dan marketing, untuk membentuk agar perusahaan atau lembaga, gagasan atau ide yang ditawarkan, nama dan produknya menjadi disukai dan dapat dipercaya oleh publiknya.17

Internal Public Relations Association (IPRA) mendefinisikan PR sebagai fungsi manajemen yang khas yang mendukung pembinaan dan memelihara jalur bersama antara organisasi dengan publiknya mengenai komunikasi, pengertian, penerimanaan, dan kerjasama melibatkan manajemen dalam permasalahan dan persoalan; membantu manajemen memberikan penerangan dan tanggapan dalam hubungan deangan opini publik; menetapkan dan menentukan tanggung jawab manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, bertindak sebagai sistem peringatan yang dini dalam membantu mendahului kecenderungan;

16

Neni Yulianita, Dasar-Dasar Public Relations. (Bandung: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Univertas Islam Bandung, 2007) h. 65

17

Rosady Ruslan, Sh., MM, Kampanye Public Relations (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002) cet.3 h.40


(30)

19

dan menggunakan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama.18

Dalam buku Dasar-Dasar Public Relations, dijelaskan bahwa PR adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang proses kegiatannya melalui empat tahap, yaitu:

1) Penelitian yang didahalui penemuan, analisis, pengelohan data dan sebagainya;

2) Perencanaan yang direncanakan; 3) Pelaksanaan yang tepat;

4) Evaluasi, penelitian setiap tahap dan evaluasi keseluruhan.19

Humas adalah suatu filsafat sosial dan manajemen yang dinyatakan dalam kebijaksanaan beserta pelaksanaannya, yang melalui interprestasi yang peka mengenai peristiwa-peristiwa berdasarkan pada komunikasi dua arah dengan publiknya, berusaha untuk memperoleh saling pengertian dan itikad baik.20

Ciri-ciri humas (hubungan masyarakat) adalah sebagai berikut:21

a) Komunikasi yang dilancarkan berlangsung dua arah secara timbal-balik

18

Rosady Ruslan, Kampanye Public Relation, h. 12.

19

Maria Assumpta, Dasar-Dasar Public Relations, (Jakarta: Grasindo, 2002), h. 8.

20

H. Frazier Moore, Humas: Membangun Citra dan Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004) edisi translasi, h. 6.

21

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), cet.ke19, h. 132.


(31)

b) Kegiatan yang dilakukan terdiri atas penyebaran informasi, penggiatan persuasi dan pengkajian pendapat umum.

c) Tujuan yang hendak dicapai adalah tujuan organisasi tempat humas menginduk.

d) Sasaran yang dituju adalah khalayak di dalam organisasi dan khalayak di luar organisasi.

e) Efek yang diharapkan adalah terbinanya hubungan yang harmonis antara organisasi dan khalayak.

The British Institute of Public Relations mendefinisikan fungsi hubungan masyarakat sebagai berikut:22

“the deliberate, planned and sustained effort to establish and maintain mutual understanding between organizations and its public”

(upaya yang mantap, berencana dan berkesinambungan untuk menciptakan dan membina pengertian bersama antara organisasi dengan khalayak).

Dalam definisi tersebut secara implisit terdapat tiga fungsi pemratek hubungan masyarakat:

1. Mengetahui secara pasti dan mengevaluasi pendapat umum yang berkaitan dengan organisasinya (to ascertain and evaluate public opinion as relates to his organization).

22

Neni Yulianita, Dasar-Dasar Public Relations. (Bandung: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Univertas Islam Bandung, 2007) h. 65


(32)

21

2. Menasehati para eksekutif mengenai cara-cara menangani pendapat umum yang timbul (to consel executives on ways of dealing with public opinion as it exists).

3. Menggunakan komunikasi untuk mempengaruhi pendapat umum (to use communication to influence public opinion).

Dari beberapa definisi public relations di atas, dapat disimpulkan bahwa public relations adalah upaya yang dilaksanakan oleh sebuah perusahaan agar tercipta hubungan dan pengertian yang baik antara perusahaan dan publiknya yang mampu menumbuhkan kepercayaan dari pihak publik. Public relations merencakan kegiatan, melakukan observasi, dan mngadakan evaluasi sejauh mana strategi yang digunakan cukup efektif atau tidak. Public relations juga merupakan divisi yang sangat penting dalam perusahaan atau organisasi agar mencapai tujuan yang sesuai dengan visi, misi perusahaan dan mendapatkann citra yang baik di mata publiknya.23

Terdapat tiga jenis public relations, yaitu:24

a. Government public relations

Setiap lembaga atau instansi manapun yang bertujuan untuk menghasilkan profit atau non profit, tentunya selalu berhubungan dengan pihak-pihak lain baik di luar atau di dalam lembaga itu

23

Onong Uchjana Effendy, Hubungan Masyarakat, (Bandung: Reamaja Rosdakarya, 2002), h. 22.

24

Sam Black & Melvin L. Sharpe, Ilmu Hubungan Masyarakat Praktis, (Jakarta: PT. Intermasa, 1998), h. 187-188.


(33)

sendiri. Dalam hal ini public relations bertugas untuk menjalin hubungan dengan pihak lain, baik itu karyawan di dalam perusahaan, stakeholders, maupun dari pihak lain misalnya media, lembaga instansi pemerintah dan lembaga keuangan lainnya.

Pada saat sekarang ini public relations juga muncul dalam ranah pemerintahan. Public relations dalam pemerintah berfungsi sebagai pengelola informasi dan opini publik yang muncul dari masyarakat karena rakyat dalam pemerintahan ikut serta mengatasi jalannya pemerintahan yang apabila tidak sesuai, rakyat akan cepat mengkritiknya. Public relations melakukan penyebaran informasi mengenai kebijakan pemerintah yang disebarluaskan seluas-luasnya, sedangkan opini publik dikaji dan diteliti seefektif-efektifnya untuk keperluan dan pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan selanjutnya.

Sam Black dalam bukunya “Practical Public Relations”, mengklarifikasikan public relations pemerintahan menjadi dua, public relations pemerintah pusat dan public relations pemerintah daerah.

b. Public relations pemerintah pusat

Public relations dalam instansi ini bertugas untuk menyebarkan informasi secara teratur mengenai kebijkan, perencanaaan dan hasil yang telah dicapai, dan menerangkan dan mendidik publik mengenai perundang-undangan, peraturan, dan hal-hal lain yang


(34)

23

bersangkutan dengan kehidupan rakyat sehari-hari. Selain itu, public relations dalam pemerintah pusat juga bertugas menasehati pimpinan departemen dalam hubungannya dengan reaksi atau tanggapan publik terhadap kebijaksanaan yang dijalankan.

c. Public relations pemerintah daerah

Public relations pada pemerintah daerah sebenarnya tidak berbeda dengan pemerintah pusat dalam hal pengorganisasian dan mekanisme kerja, perbedaannya hanya terletak pada ruang lingkup.Ada empat tuajuan utama dalam public rerlations pemerintahan daerah, yaitu:

1) Memelihara penduduk agar tahu jelas mengenai kebijaksanaan lembaga beserta kegiatannya sehari-hari.

2) Memberi kesempatan kepada mereka untuk mennyatakan pandangannya mengenai proyek baru yang penting sebelum pengambilan keputusan.

3) Memberikan penerangan kepada penduduk mengenai cara pelaksanaan sistem pemerintahan daerah dan mengenai hak-hak dan tanggung jawab mereka.

4) Mengembangkan rasa bangga sebagai warga negara.

Cara dan teknik pelaksanaannya berbeda antara public relations pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Pada pemerintahan pusat terdapat media massa yang dapat digunakan untuk melakukan publikasi serta banyak fasilitas lainnya dalam


(35)

usaha kampanye public relations. Sedangkan pemerintahan daerah, ada yang belum memiliki media massa sehingga penyebaran informasi dan kebijakan dilakukan melalui media nirmassa, misal spanduk, poster, atau bisa juga melalui tatap muka dalam rapat umum atau pertemuan-pertemuan.25

d. Institution public relations

Merupakan divisi yang ada dalam sebuah organisasi atau perusahaan yang berupaya menarik perhatiann publik akan produk yang dipasarkan dengan melakukan perencanaan, pemasaran dan evaluasi atas tindakan yang dilakukan dalam menarik perhatian publik. Institusi yang dimaksud di sini adalah sebuah perusahaan, yang merupakan jenis usaha dalam mencari keuntungan sebesar-besarnya.

Public relations perusahaan biasanya didefinisikan sebagai pengelolaan reputasi perusahaan secara keseluruhan atau disebut juga citra perusahaan. Citra perusahaan tidak hanya penting dalam hal kinerja kerja, tetapi juga faktor lainnya seperti track record tanggung jawab sosial atau kebijakan etika.26

Public relations dalam perusahaan muncul karena beberapa alasan, diantaranya, adanya kebutuhan untuk memperbaiki hubungan baik dengan publik sehingga terjalin pengertian. Publik

25

Onong Uchjana Effendy, Hubungan Masyarakat, (Bandung: Reamaja Rosdakarya, 2002), 37-39.

26


(36)

25

bisa mengerti bagaimana organisasi tersebut, sehingga muncul rasa saling percaya demi keuntungan kedua belah pihak. Adanya keinginan untuk semakin bersikap terbuka terhadap publik dengan menggunakan komunikasi dua arah serta dengan menciptakan opini publik yang diperlukan untuk perkembangan perusahaan.

Adanya kebutuhan untuk semakin memasyarakat, hal ini merupakan proses pencapaian kemenangan dalam mempengaruhi publik. Adanya kebutuhan untuk berkomunikasi dua arah dalam menghadapi permasalahan sosial yang kompleks dan semakin berkembang. Dimana komunikasi dua arah sangat penting dan dibutuhkan hubungan sosial yang sehat dan etis.27

e. Third Sector public relations

Lembaga swadaya masyarakat (LSM) merupakan organisasi atau lembaga yang didirikan oleh perorangan atau kelompok yang secara sukarela memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari kegiatannya. Organisasi ini bukan bagian dari organisasi pemerintah atau pun organisasi yang bergerak untuk mendapatkan keuntungan.

Public relations bertugas tidak hanya menjalankan komunikasi dengan lembaga lain, akan tetapi berusaha memperkenalkan lembaga yang diwakilinya dengan menyebarkan informasi kepada publik. Tugas dari public relations dalam LSM antara lain,

27

Maria Assumpta Rumanti OSF, Dasar-dasar Public Relations Teori dan Praktik, (Jakarta: PT Grasindo, 2002), h. 203-204.


(37)

mengembangkan kepercayaan masyakat terhadap organisasi. Public relations menyebarluaskan informasi tentang profil lembaga, visi misi dan tujuan lembaga agar publik tertarik sehingga mau memberikan kepercayaan kepada lembaga tersebut. Menyediakan media komunikasi yang tepat antara publik dengan lembaga.

Public relations dalam LSM berperan untuk memberikan sumbangan terhadap suksesnya organisasi dengan melaksanakan hubungan dengan pihak lain seperti melakukan kerjasama demi terlaksananya tujuan dari berdirinya LSM tersebut dan melakukan publikasi serta advertising.28

2. Khalayak Public Relations

Publik di dalam public relations merupakan khalayak sasaran dari kegiatan public relations itu sendiri. Publik itu disebut juga stakeholder, yaitu kumpulan dari orang-orang atau pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan.

Unsur-unsur dari stakeholder antara lain: pemegang saham, karyawan dan manjemen, keluarga karyawan, kreditor, konsumen, pemasok, komunitas, dan pemerintah.29 Demikian perlu dijelaskan di sisni beberapa

28

Sam Black & Melvin L. Sharpe, Ilmu Hubungan Masyarakat Praktis, (Jakarta: PT. Intermasa, 1998), h. 187-188.

29

M. Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan serta Aplikasinya di Indonesia, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2001) h. 18.


(38)

27

pembagian atau klasifikasi mengenai publik atau ruang lingkup public relations:

a. Publik Internal dan Publik Eksternal

Publik internal adalah publik yang berada di dalam perusahaan. Misalnya para karyawan, satpam penerima telepon, supervisor, klerk, manajer, para pemegang saham, dan sebagainya. Sedangkan publik eksternal adalah mereka yang berkepentingan terhadap perusahaan dan berada di luar perusahaan. Misalnya penyalur, pemasok, bank, pemerintah, komunitas dan pers.

b. Publik Primer, Sekunder dan Marjinal

Tidak semua elemen dan stakeholder perlu diperhatikan perusahaan. Perusahaan perlu menyusun suatu kerangka prioritas. Yang paling penting disebut publik primer, yang kurang penting disebut publik sekunder, yang dapat diabaikan adalah publik marjinal. Urutan-urutan dan prioritas publik setiap perusahaan berbeda, sekalipun industrinya sama. Urutan-urutan tersebut memungkinkan untuk berubah dari tahun ke tahun.

c. Publik Tradisional dan Publik Masa Depan

Karyawan dan konsumen adalah publik tradisional. Maka publik masa depan adalah sasaran public relations jangka panjang yang lebih


(39)

menguntungkan seperti konsumen potensial, pejabat pemerintah, dan perusahaan.

d. Proponents, Opponents, dan Uncommited

Diantara publik terdapat kelompok yang menentang perusahaan (opponents), yang memihak (proponents) dan yang tidak peduli (uncommited). Perusahaan perlu mengenal publik yang berbeda-beda ini agar dapat dengan jernih melihat permasalahan.

e. Silent Majority dan Vocal Majority

Dilihat dari aktivitas publik dalam mengajukan complaint atau mendukung perusahaan, dapat dibedakan antara yang vocal (aktif) dan yang silent (pasif). Publik penulis kabar umumnya adalah the vocal minority, yaitu aktif menyuarakan pendapatnya, namun jumlahnya tak banyak. Sedangkan mayoritas pembaca adalah pasif sehingga tak kelihatan suara atau pendapatnya.30

3. Pengertian Citra

Citra merupakan suatu gambaran tentang mental; ide yang dihasilkan oleh imaginasi atau kepribadian yang ditujukan kepada publik oleh seseorang, organisasi dan sebagainya.31

30

Drs. Elvirano, M.Si, Public Relations (Suatu Pendekatan Praktis), (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004), h. 107.

31


(40)

29

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian citra adalah: (1) kata benda: gambar, rupa, gambaran; (2) gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi, perusahaan, organisasi atau produk; (3) kesan mental atau bayangan visual yang ditimbulkan oleh sebuah kata, frase atau kalimat, dan merupakan unsur dasar yang khas dalam karya prosa atau puisi; (4) data atau informmasi dari potret udara untuk bahan evaluasi.32

Mackiewicz (1993) percaya bahwa citra korporasi yang kuat adalah aset yang penting dalam era kompetisi tanpa batas. Citra adalah sebuah realitas karena orang hanya dapat berinteraksi terhadap apa yang telah mereka alami dan rasakan.

Sedangkan menurut Soemirat dan Ardianto mengatakan bahwa citra adalah cara bagaimana pihak lain memandang sebuah seseorang, perusahaan, suatu komite atau suatu aktivitas.33 Setiap perusahaan mempunyai citra sebanyak jumlah orang yang memandangnya.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa citra merupakan kesan tentang apa yang telah seseorang jumpai, dan kesan tersebut bisa berupa sesuatu yang menyenangkan bagi dirinya dan bisa juga kesan yang tidak menyenangkan bagi dirinya.

Ada empat cara untuk mendapatkan citra atau image yang baik:

32

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 169.

33

Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar Public Relations, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), h. 39.


(41)

a. Menciptakan public understanding (pengertian publik). Pengertian belum berarti persetujuan atau penerimaan. Dalam hal ini publik memahami organisasi, perusahaan atau instansi apakah itu dalam hal produk atau jasanya, aktivitas, reputasi, perilaku manajemen dan sebagainya.

b. Public confidence (kepercayaan publik). Publik percaya bahwa hal-hal yang berkaitan dengan organisasi, perusahaan atau instansi adalah suatu yang benar adanya.

c. Public support (dukungan publik). Adanya unsur dukungan dari publik terhadap organisasi, baik dalam bentuk material dengan membeli produk atau memakai jasa maupun spiritual, yakni dalam bentuk pendapat atau pikiran untuk menunjang keberhasilan organisasi.

d. Public cooperation (kerjasama publik). Jika ketiga tahapan di atas dapat terlalui maka akan mempermudah adanya kerjasama dari publik yang berkepentingan terhadap organisasi guna mencapai keuntungan dan kepuasan bersama.

4. Macam-macam Citra

Ada beberapa jenis citra (image) yakni citra bayangan (mirror image), citra yang berlaku (current image), citra harapan (wish image),


(42)

31

citra perusahaan (corporate image), serta citra majemuk (multiple image).34

a. Citra bayangan (mirror image)

Citra ini melekat pada orang atau anggota-anggota organisasi mengenai anggapan luar tentang organisasinya. Citra bayangan adalah citra yang dianut oleh orang dalam mengenai pandangan luar terhadap organisasinya. Citra ini cenderung positif, bahkan terlalu positif membayangkan hal yang serba hebat mengenai diri sendiri sehingga kita pun percaya bahwa orang lain juga meemiliki pandangan yang tidak kalah hebatnya atas diri atau organisasi kita. Tentu saja anggapan itu tidak pada tempatnya, tetapi hal ini merupakan kecenderungan yang wajar, karena hampir semua orang menyukai fantasi.

b. Citra yang berlaku (current image)

Citra yang berlaku adalah suatu citra atau pandangan yang melekat pada pihak luar mengenai suatu organisasi. Citra ini cenderung negatif.

c. Citra harapan (wished image)

Citra harapan ialah suatu bentuk citra yang diinginkan oleh manajemen. Citra yang diharapkan lebih baik atau lebih menyenangkan dari pada citra yang ada, walaupun dalam kondisi tertentu citra yang terlalu baik juga merepotkan. Namun secara umum,

34

M. Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005), h. 59.


(43)

yang disebut sebagai citra harapan itu memang sesuatu yang berkonotasi baik.

d. Citra perusahaan (corporate image)

Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan citra atas produk dan pelayanan saja. Citra perusahaan ini terbentuk oleh banyak hal. Hal positif yang dapat meningkatkan citra suatu perusahaan antara lain adalah sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang gemilang, keberhasilan di bidang keuangan, sukses ekspor, hubungan industri yang baik, reputasi sebagai pencipta lapangan kerja dalam jumlah yang besar, kesediaan turut memikul tanggung jawab sosial, komitmen mengadakan riset, dan sebagainya.

e. Citra majemuk (multiple image)

Setiap perusahaan atau organisasi pasti banyak memiliki unit dan pegawai. Masing-masing unit dan individu tersebut memiliki perangai dan perilaku tersendiri, sehingga secara sengaja atau tidak mereka pasti memunculkan suatu citra yang belum tentu sama dengan citra organisasi atau perusahaan secara keseluruhan.

5. Pencapaian dan Pembentukan Citra

Citra merupakan tujuan utama dan sekaligus reputasi yang hendak dicapai bagi dunia public relations. Citra tidak dapat diukur secara


(44)

33

matematis, tetapi wujudnya bisa dirasakan dari penilaian baik dan buruk seperti penerimaan dan tanggapan baik positif maupun negatif yang khususnya datang dari publik masyarakat luas pada umumnya.

Penilaian atau tanggapan masyarakat tersebut dapat berkaitan dengan timbulnya rasa hormat, kesan-kesan yang baik dan menguntungkan terhadap suatu citra lembaga atau organisasi atau produk barang dan jasa pelayanan yang diwakili oleh pihak public relations. Biasanya landasan citra itu berakar dari “nilai-nilai kepercayaan” yang konkretnya diberikan secara individual, dan merupakan pandangan atau persepsi.

Proses akumulasi dari amanah kepeercayaan yang telah diberikan oleh individu-individu tersebut akan mengalami suatu proses cepat atau lambat untuk membentuk suatu opini publik yang lebih luas, yaitu sering dinamakan citra (image).35

Citra lembaga tidak bisa direkayasa. Citra positif akan terbentuk jika performa lembaga benar-benar seperti apa yang diberitakan oleh lembaga tersebut. Citra akan terbentuk dengan sendirinya dari upaya yang kita tempuh sehingga komunikasi dan keterbukaan lembaga merupakan salah satu kunci penting untuk mendapat citra yang positif.

Dampak lain dari citra positif adalah terhadap karyawan lembaga itu sendiri. Karyawan yang bekerja pada peerusahaan yang citranya baik

35

Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Manajemen Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi, h. 75.


(45)

dan positif akan memiliki rasa bangga dapat memicu motivasi mereka untuk bekerja lebih produktif.

Dengan demikian, pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan akan meningkat. Selain itu, citra lembaga yang baik juga menjadi incaran para investor yang otomatis akan semakin yakin terhadap daya saing dan kinerja sebuah lembaga atau perusahaan.36

Soemirat dan Ardianto menjelaskan bahwa efek kognitif dari komunikasi sangat berpengaruh pada pembentukan citra seseorang atau perusahaan. Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi yang diterima seseorang. Komunikasi tidak secara langsung menimbulkan perilaku tertentu, tetapi cenderung mempengaruhi cara kita mengorganisasikan citra kita tentang lingkungan.37

B. Konseptualisasi Strategi Public Relations

1. Pengertian Strategi

Dalam bahasa Yunani Kuno, strategi berarti “seni berperang”. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema untuk mencapai sasaran yang dituju. Pada dasarnya strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Kata strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu stratogos, yang berarti

36

Siti Sofiah Efriyanti, Strategi Komunikasi Dalam Membangun Citra Perusahaan, (Jakarta: Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta, 2009), h. 25.

37


(46)

35

militer yang berani memimpin. Dalam konteks awalnya, strategi diartikan sebagai generalship atau sesuatu yang dilakukan oleh para jenderal dalam membuat rencana untuk menaklukan musuh dan memenangkan perang.38 Sehingga tidak mengherankan jika konsep strategi kerap melekat pada lingkungan militer dan usaha untuk memenangkan perang.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa strategi adalah ilmu dan seni yang menggunakan semua sumber daya bangsa-bangsa untuk melaksanakan kebijakan tertentu di perang dan damai, atau rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.39

Sedangkan menurut Syarif Usman mendefinisikan strategi sebagai kebijaksanaan menggerakkan dan membimbing seluruh potensi (kekuatan, daya dan kemampuan) bangsa untuk mencapai kemakmuran dan kebahagiaan.40

Definisi lain juga diutarakan oleh Din Syamsudin, menurut beliau strategi mengandung arti diantaranya:

a. Rencana dan cara yang seksama untuk mencapai tujuan

b. Seni dan menyiasati pelaksanaan rencana atau program untuk mencapai tujuan

38

Setiawan Hari Purnomo & Zulkieflimansyah, Manajemen Strategi Sebuah Konsep Pengantar, (Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1999), h. 8

39

Pusat Bahsa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 1092.

40

Syarif Usman, Strategi Pembangunan Indonesia dan Pembangunan dalam Islam, (Jakarta: Firma Djakarta, tt), cet ke-1, h. 6


(47)

c. Sebuah penyesuaian terhadap lingkungan untuk menampilkan fungsi dan peran penting dalam keberhasilan.41

Pengertian lain dari strategi adalah ilmu dan seni yang menggunakan kemampuan bersama sumber daya dan lingkungannya secara efektif yang terbaik. Terdapat empat unsur penting dalam pengertian strategi, yaitu kemampuan, sumber daya, lingkungan dan tujuan.42 Empat unsur tersebut, sedemikian rupa disatukan secara rasional dan indah sehingga muncul beberapa alternatif pilihan yang kemudian di evaluasi dan diambil yang terbaik.

Dari beberapa pengertian tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa strategi adalah suatu perumusan dan perencanaan terhadap suatu hal untuk mencapai tujuan yang diharapkan dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan segala sumber daya yang ada. Strategi umumnya dilakukan oleh individu-individu dalam mencapai maksud yang diinginkannya

Strategi adalah sebagai cara untuk mencapai sebuah hasil akhir. Hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi. Ada strategi yang luas untuk keseluruhan organisasi dan strategi kompetitif untuk masing-masing aktivitas. Sementara itu, strategi fungsional mendorong secara langsung dan kompetitif.

41

Din Syamsudin, Etika Agama Dalam Membangun Masyarakat Madani, (Jakarta: Logos, 2000), h. 127

42

Imam Mulyana, Mengupas Konsep Strategi, diakses tanggal 16 September 2014 dari http://id.shvoong.com/business-management/management/1658495-mengupas-konsep-strategi/ pada jam 14.00 wib


(48)

37

Menurut Mientzberg, the strategy process didefinisikan bahwa strategi sebagai perspektif, strategi sebagai posisi, strategi sebagai perencanaan, strategi sebagai pola kegiatan dan strategi sebagai penipuan atau cara muslihat rahasia. Sebagai perspektif, di mana strategi dalam membentuk misi, misi menggambarkan perspektif kepada semua aktivitas. Sebagai posisi, di mana dicari pilihan untuk bersaing. Sebagai perencanaan, dalam hal strategi menentukan tujuan perfomansi perusahaan. Sebagai pola kegiatan, di mana dalam strategi dibentuk suatu pola, yaitu umpan balik dan penyesuaian.43

Strategi public relations antara berbagai tingkat dalam organisasi harus konsisten. Seringkali terjadi keputusan strategis yang dibuat pada tingkat-tingkat yang berbeda kurang dipahami. Oleh karena itu, peran spesialis public relations adalah untuk memastikan bahwa konsisten diterapkan secara menyeluruh, yang oleh politisi Inggris Peter Mandelson disebut sebagai „on message‟. Peran menyeluruh ini tidak berarti umum atau sama, meskipun persepsi dari frase tersebut secara terus-menerus dibuat oleh jurnalis dan rival politiknya agar frase „on message‟ memang berarti umum atau sama.44

2. Jenis Strategi Public Relations

43

Henry Mintzberg, The Rise and Fall of Strategic Planning, (Harvard: Business Review, 1994) h. 107

44


(49)

Menurut Ahmad S. Adnanputra, MA, MS, Presiden Institute Bisnis danManajemen Jayakarta, memberikan batasan pengertian tentang strategi public relations, yaitu adalah alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan public relations dalam kerangka suatu rencana public relations (public relations plan).45

Jenis strategi untuk melakukan persuasif kepada customer menurut Rosady Ruslan, adalah sebaga berikut:

a. The name calling device

Merupakan strategi untuk menjatuhkann reputasi competitor melalui statement, ucapan, atau pendapat yang meremehkan.

b. Transfer device

Adalah mentransfer atau mengalihkan karakter atau kharisma dan wibawa tertentu ke pihak lain. Misalnya, seorang pengusaha memajang foto bersama pejabat tinggi militer dikantornya dengan maksud agar wibawa tersebut berpindah pada dirinya.

c. Testimonial device

Mencari dukungan dari tokoh atau public figure mengenai produknya untuk mengesahkan dan memperlihatkan kualitas yaang disampaikan secara langsung oleh tokoh tersebut dan ditampilkan dalam iklan.

45

Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Manajemen Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), h. 34.


(50)

39

d. Card stacking device

Merupakan strategi berisikan fakta yang mendukung pendapat seseorang dengan mengenyampingkan semua fakta yang berlawanan walaupun hal itu benar

e. Bandwagon device

Merupakan strategi tertentu untuk menarik perhatian khalayak ramai, misalnya satu kelompok kuat setuju, maka kelompok lain akan mengikutinya karena terpengaruh.46

Menurut Harold L Childs, ada beberapa strategi dalam kegiatan public relations atau kehumasan untuk merancang suatu pesan dalam bentuk informasi atau berita, yaitu:47

a. Strategy of Publicity

Melakukan kampanye untuk penyebaran pesan melalui proses publikasi suatu berita melalui kerja sama dengan berbagai media massa. Selain itu, dengan menggunakan taktik merekayasa suatu berita akan dapat menarik perhatian aundiensi sehingga akan menciptakan publisitas yang menguntungkan.

b. Strategy of Persuation

46

Rosady Ruslan, Manajemen Humas, h. 85.

47

Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002) edisi revisi, cet. Ketiga, h. 48-49.


(51)

Berkampanye untuk membujuk atau menggalang khalayak melalui teknik sugesti atau persuasi untuk mengubah opini publik dengan mengangkat segi emosional dari suatu cerita, artikel atau featuris berlandaskan humanity interest. Proses komunikasi persuasif diperlukan dalam rangka menjadikan khalayak dan publik secara sadar, mau memberikan perhatian, persetujuan, dan dukungannya kepada organisasi di mana humas itu berada.

Kesediaan tersebut perlu diwujudkan oleh publik dan khalayak beerupa apresiasi terhadap produk, keamanan yang dijaga oleh komunitasnya. Dengan reputasi yang demikian ditambah persepsi publik yang positif, maka citra akan naik.48

c. Strategy of Argumentation

Strategi ini biasanya dipakai untuk mengantisipasi berita negatif yang kurang menguntungkan, kemudian dibentuk berita tandingan yang mengemukakan argumentasi yang rasional agar opini publik tetap dalam posisi yang menguntungkan.

Thomas Hajduk, Ph.D mengatakan bahwa pelaku retorika mendefinisikan argumentasi sebagai istilah retoris untuk praktek umum berpikir kritis dan penalaran sistematis untuk membujuk komunikan menerima ide, tindakan, usulan, rekomendasi, rencana, atau beberapa posisi yang diingi komunikator.

48

Farid Hamid & Heri Udianto, Ilmu Komunikasi: Sekarang dan Tantangan Masa Depan, (Jakarta: Kencana, 2011) h. 209.


(52)

41

d. Strategy of Image

Strategi pembentukan berita yang positif dalam publikasi untuk menjaga citra lembaga atau organisasi termasuk produknya. Misalnya tidak hanya menampilkan segi promosi, tetapi juga bagaimana menciptakan publikasi nonkomersial dengan menampilkan kepedulian terhadap lingkungan dan sosial (humanity relations and social marketing) yang menguntungkan citra bagi lembaga atau organisasi secara keseluruhan (corporate image).

3. Tahapan Strategi

Strategi juga melalui berbagai tahapan dalam prosesnya. Secara garis besar strategi melalui tiga tahapan, yaitu:

a. Perumusan strategi

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah merumuskan strategi yang akan dilakkukan. Sudah termasuk di dalamnya adalah pengembangan tujuan, mengenai peluang dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan, kelemahan secara internal, menetapkan suatu objektifitas, menghasilkan strategi alternatif, dan memilih strategi untuk dilaksanakan. Dalam perumusan strategi juga ditentukan suatu sikap untuk memutuskan suatu keputusan dalam proses kegiatan organisasi.


(53)

Setelah kita merumuskan dan memilih strategi yang telah ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah melaksanakan strategi yang telah ditetapkan tersebut. Dalam tahap pelaksanaan strategi yang telah dipilih sangat membutuhkan komitmen dan kerjasama dari seluruh unit, tingkat dan anggota organisasi. Tanpa adanya komitmen dan kerja sama dalam pelaksanaan strategi, maka proses formulasi dan analisis strategi hanya akan menjadi impian yang sangat jauh dari kenyataan. Implementasi strategi bertumpu pada alokasi dan pengorganisasian sumber daya yang ditampakkan melalui penetapan struktur organisasi dan mekanisme kepemimpinan yang dijalankan bersama budaya perusahaan dan organisasi.

c. Evaluasi Strategi

Tahap akhir dari strategi adalah evaluasi implementasi strategi. Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan yang telah dicapai dapat diukur kembali untuk menetapkan tujuan berikutnya. Evaluasi menjadi tolak ukur untuk strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh suatu organisasi dan evaluasi sangat diperlukan untuk memastikan sasaran yang dinyatakan telah dicapai.

C. Konseptualisasi Organisasi


(54)

43

Kamus Besar Bahasa Indonesia, menjelaskan bahwa organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai-bagai bagian sehingga merupakan kesatuan yang teratur.49Dalam bahasa Yunani, organisasi berasal dari kata organon atau alat, yang memiliki artian suatu kelompok orang yang mempunyai tujuan yang sama.

Ada bermacam-macam pendapat mengenai apa yang dimaksud dengan organisasi. Schein (1982) mengatakan bahwa organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum untuk pembagian pekerjaan dan fungsi melalui hierarki otoritas dan tanggung jawab.50 Schein juga menjelaskan bahwa organisasi mempunyai karakteristik tertentu yaitu mempunyai struktur, tujuan saling berhubungan satu bagian dengan bagian lain dan tergantung pada komunikasi manusia untuk mengkoordinasi aktivitas dalam organisasi tertentu. Sifat tergantung dengan bagian satu dengan bagian lainnya menandakan bahwa organisasi yang dimaksud Schein ini adalah merupakan suatu sistem.

Selanjutnya Khocler mengatakan oraganisasi adalah sistem hubungan yang berstruktur yang mengkoordinasi usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Berbeda dengan pendapat Wright yang mengatakan bahwa organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka

49

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia,edisi ketiga (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 1092

50


(55)

dari aktivitas yang dikoordinasikan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan bersama.51

Walaupun ketiga pendapat mengenai hal tersebut terlihat berbeda-beda perumusannya, tetapi ada tiga hal yang dikemukakan yaitu: organisasi merupakan sebuah sistem, mengkoordinasikan aktivitas dan mencapai tujuan bersama atau tujuan umum. Dikatakan merupakan suatu sistem karena organisasi terdiri dari berbagai bagian yang saling tergantung satu sama yang lain. Bila satu bagian tergantung maka akan ikut berpengaruh pada bagian yang lain.

Organisasi telah dibentuk sejak manusia berada di muka bumi, di dorong oleh tiga motif unsur dasar, yaitu: orang-orang (sekumpulan orang), kerjasama dan tujuan yang akan dicapai.Suatu organisasi tanpa komunikasi ibarat sebuah mobil yang didalamnya terdapat rangkaian alat-alat otomotif, yang terpaksa tidak berfungsi karena tidak adanya aliran fungsi antara suatu bagian dengan bagian lain. Connection komunikasi merupakan system aliran yang menghubungkan dan membangkitkan kinerja antar bagian dalam organisasi sehingga menghasilkan sinergi.52

Organisasi adalahbentuk formal dari sekelompok manusia dengan tujuan individualnya masing-masing (gaji, kepuasan kerja, dan lain-lain) yang berkerjasama dalam suatu proses tertentu untuk mencapai tujuan

51

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, h. 7.

52

Zulkarnain Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1993). h.5


(56)

45

bersama atau tujuan organisasi. Agar tujuan individu dan organisasi dapat tercapai secara selaras dan harmonis maka diperlukan kerjasama yang sungguh-sungguh dari kedua belah pihak untuk bersama-sama saling memenuhi kewajiban masing-masing secara bertanggung jawab, sehingga pada saat masing-masing mendapatkan haknya dapat memenuhi rasa keadilan baik bagi anggota organisasi maupun bagi pengurus organisasi.

Setiap organisasi memerlukan koordinasi supaya masing-masing bagian dari organisasi bekerja menurut semestinya dan tidak mengganggu bagian lainnya. Tanpa koordinasi maka akan sulit sebuah organisasi dapat berfungsi dengan baik.

Suatu organisasi terbentuk apabila suatu tujuan memerlukan usaha lebih dari satu orang untuk menyelesaikannya. Kondisi ini timbul disebabkan oleh karena tugas itu terlalu besar atau terlalu kompleks untuk ditangani oleh satu orang. Oleh karena itu suatu organisasi dapat kecil seperti usaha dua orang individu atau dapat sangat besar yang melibatkan banyak orang dalam satu interaksi kerja sama.

2. Ciri-ciri Organisasi

Tiap organisasi di samping mempunyai elemen yang umum juga mempunyai karakteristik yang umum. Di antara karakteristik tersebut


(57)

adalah bersifat dinamis, memerlukan informasi, mempunyai tujuan dan struktur.53

a. Dinamis

Organisasi sebagai suatu sistem terbuka terus-menerus mengalami perubahan, karena selalu menghadapi tantangan baru dari lingkungannya dan perlu penyesuaian diri dengan keadaan lingkungan yang selalu berubah tersebut. Sifat dinamis ini pertama kali disebabkan karena adanya perubahan dalam lingkungannya. Semua organisasi memerlukan sumber keuangan untuk melakukan aktivitasnya. Oleh karena itu kondisi ekonomi mempengaruhi secara tajam pada kehidupan organisasi.

b. Memerlukan Informasi

Semua organisasi memerlukan informasi untuk dapat berjalan. Dengan adanya informasi bahan mentah dapat diolah menjadi bahan produksi yang dapat dimanfaatkan manusia. Begitu juga sebaliknya dengan tidak adanya informasi suatu organisasi dapat macet atau mati sama sekali.

Untuk mendapatkan informasi adalah proses komunikasi. Tanpa komunikasi tidak mungkin mendapatkan informasi. Oleh karena itu komunikasi memegang peranan penting dalam organisasi untuk

53

Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), Cet. Ke-8, h. 29.


(58)

47

mendapatkan informasi yang dibutuhkan bagi organisasi. Informasi ini dapat berasal dari dalam maupun dari luar organisasi itu sendiri.

c. Mempunyai Tujuan

Organisasi adalah suatu kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh karena itu setiap organisasi harus memiliki tujuan yang jelas. Tujuan organisasi hendaknya dihayati oleh seluruh anggota organisasi sehingga seluruh anggota dapat diharapkan mendukung pencapaian organisasi melalui partisipasi mereka secara individual.

d. Terstruktur

Organisasi dalam usaha mencapai tujuan biasanya membuat aturan-aturan, undang-undang dan hierarki hubungan dalam organisasi, hal ini dinamakan struktur organisasi. Tiap organisasi mempunyai satu struktur. Beberapa dari organisasi mempunyai batas yang tajam dan struktur kompleks sedangkan yang lain mempunyai batas yang agak longgar dan struktur sederhana.

Struktur menjadikan organisasi membakukan prosedur kerja dan mengkhususkan tugas yang berhubungan dengan proses produksi. Biasanya suatu organisasi mengembangkan satu struktur yang membantu organisasi mengontrol dirinya sendiri.


(59)

Di samping empat sifat yang dikemukakan di atas ada empat hal yang umum dipunyai oleh organisasi yaitu sumber daya manusia, keterampilan, energi dan lingkungan.

3. Fungsi Organisasi

Pengorganisasian adalah salah satu fungsi manajemen yang juga mempunyai peranan penting seperti halnya fungsi perencanaan. Melalui fungsi pengorganisasian, seluruh sumber daya yang dimiliki oleh organisasi (manusia dan bukan manusia) akan diatur penggunaannya secara efektif dan efesien untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Pengorganisasian adalah langkah untuk menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiata, menetapkan tugas pokok dan wewenang, dan pendelegasian wewenang oleh pimpinan kepada staf dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Berdasarkan definisi tersebut, fungsi pengorganisasian merupakan alat untuk memadukan (sinkronisasi) dan mengatur semua kegiatan yang ada kaitannya dengan personil, finansial, material dan tata cara untuk mencapai tujuan organisasi yang telah disepakati bersama.54

a. Pemenuhan Kebutuhan Pokok

54

A.A. Gde Muninjaya, Manajemen Kesehatan, (Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2004) h. 74


(60)

49

Setiap organisasi mempunyai kebutuhan pokok masing-masing dalam rangka kelangsungan hidup organisasi tersebut. Misalnya kebutuhan akan gedung sebagai tempat sarana beroperasinya organisasi, uang atau modal untuk biaya pekerja dan penyediaan bahan mentah atau fasilitas yang diperlukan dalam pelaksanaan.

b. Pengembangan Tugas dan Tanggung Jawab

Setiap organisasi memiliki standar etis kerja masing-masing. Standar ini memberikan organisasi satu set tanggung jawab yang harus dilakukan oleh anggota organisasi, baik itu ada hubungannya dengan produk yang mereka buat maupun tidak.

c. Produksi Barang atau Orang

Fungsi utama dari suatu organisasi adalah memproduksi barang atau orang sesuai dengan jenis organisasinya. Semua organisasi mempunyai produknya masing-masing. Efektivitas proses produksi banyak bergantung pada ketepatan informasi. Penyampaian dan pemeliharaan informasi memerlukan proses komunikasi. Oleh sebab itu informasi juga tergantung pada keterampilan berkomunikasi.

d. Mempengaruhi dan Dipengaruhi Orang

Orang sebagai anggota organisasi maupun sebagai pemakai jasa organisasi, dipengaruhi oleh organisasi. Dalam kondisi normal orang akan cenderung mengambil karakteristik tertentu dari organisasi di


(61)

mana dia bekerja.Sebaliknya organisasi juga dipengaruhi oleh orang. Suksesnya suatu organisasi tergantung kepada kemampuan dan kualitas anggotanya dalam melakukan aktivitas organisasi.

4. Organisasi sebagai Sistem Sosial

Pendekatan sistem sosial terhadap tingkah laku organisasi adalah suatu perspektif yang komprehensif, multidimensional dan deskriptif. Semua kesatuan yang terorganisir memperlihatkan satu set pola dan sifat yang sama. Pandangan ini berkembang sebagai suatu alat untuk menguraikan sifat-sifat dan pola-pola yang menjadikan organisasi terbentuk.

Organisasi sebagai suatu set bagian-bagian yang kompleks yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang selalu berubah agar dapat mencapai tujuannya. Beberapa komponen kunci yang membangun organisasi adalah individu yang menjadi anggota organisasi, struktur dan kelompok fungsional, teknologi dan perlengkapan organisasi.55

Organisasi sebagai wadah kerja sama manusia untuk mencapai tujuan bersama harus dapat dipahami sebagai sebuah sistem sosial karena sumber daya utamanya adalah manusia. Di dalam sistem sosial terdapat subsistem lain yang saling berinteraksi satu sama lain. Salah satu di antaranya yang terpenting adalah subsistem hubungan antar manusia

55


(62)

51

(social subsystem). Subsistem yang lain adalah subsistem administrasi (structural subsystem), subsistem informasi (decision making subsystem), subsistem ekonomi dan teknologi (economy and technological subsystem).56

5. Pengertian Non Government Organization (NGO)

NGO (Non Government Organization) adalah Organisasi Non Pemerintah. Maksud dari non pemerintah disini adalah tidak menggantungkan sumber dana kegiatan dari pemerintah. Di Indonesia lebih dikenal dengan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat).

LSM atau Lembaga Swadaya Masyarakat adalah organisasi nonpemerintah yang independen dan mandiri, dan karena itu bukan merupakan bagian atau berafiliasi dengan lembaga-lembaga negara dan pemerintahan(Kode Etik LSM Bab 1 No. 1).57 Lembaga swadaya masyarakat adalah organisasi yang tumbuh secara swadaya, atas kehendak dan keinginan sendiri, ditengah masyarakat, dan berminat serta bergerak dalam bidang lingkungan hidup(UU No. 4 Tahun 1982 Pasal 1 Ayat 12).

Suresh T.K. Kartik mendefenisikan NGO sebagai “organisasi swasta yang menjalankan kegiatan untuk meringankan penderitaan, mengentaskan kemiskinan, memelihara lingkungan hidup, menyediakan layanan sosial dasar atau melakukan kegiatan pengembangan

56

A.A. Gde Muninjaya, Manajemen Kesehatan, h. 81

57Arisandi, Pengertian LSM, diakses tanggal 18 September 2014 dari laman http://arisandi.com/pengertian-lsm/ pada jam 22.32 wib.


(63)

masyarakat”.58

Dalam sebuah dokumen penting World Bank, Working With NGOs, disebutkan, “Dalam konteks yang lebih luas, istilah NGO dapat diartikan sebagai semua organisasi nirlaba (non-profit organization) yang tidak terkait dengan pemerintahan.

NGO pada umumnya adalah organisasi berbasis nilai (value-based organizations) yang bergantung kepada, baik sebagian atau keseluruhan, bantuan amal (charitable donations) dan pelayanan sukarela (voluntary service).NGO mengambil peranan secara langsung dalam mengatasi permasalahan masyarakat. Jadi pada intinya NGO memberikan bantuan terus menerus secara langsung, sehingga menimbulkan ketergantungan kepada yang diberi bantuan.59

58

Suresh T.K.Kartik, NGO Law And Governance; A Resource Book, (New Delhi: Mohini Publishers & Distributors, 2010), h. 24

59

Gustav H Iskandar, NGO di Indonesia, diakses pada tanggal 29 September 2014, dari http://menggaliilmu.wordpress.com/2011/06/20/ngo-di-indonesia/ pada jam 16:14 wib


(64)

53 BAB III

GAMBARAN UMUM NON GOVERNMENT ORGANIZATION PASIAD INDONESIA

A. Profil Non Government Organization Pasiad Indonesia

Pasiad atau Pacific Countries Social and Economic Solidarity Association merupakan asosiasi solidaritas sosial dan ekonomi dengan negara-negara pasifik yang didirikan di Istanbul, Turki. Pasiad meyakini bahwa kekuatan persahabatan antar-negara sangat dibutuhkan untuk masa depan yang baik. Hal itu dapat dicapai dengan kemampuan dan kemauan untuk saling menemukan dan untuk saling mengenal negara tetangga satu sama lain.

Dengan adanya misi jangka panjang di bidang pendidikan, sosial, budaya, dan ekonomi tanpa membeda-bedakan bahasa, agama, warna kulit dan kebangsaan, Pasiad telah menunjukkan bahwa tugas utamanya adalah sebagai jembatan arus informasi, komunikasi dan teknologi antara Turki dengan masyarakat dunia. Sehingga diharapkan dapat memunculkan upaya mencari kesamaan dan kesetaraan sebagai landasan untuk meningkatkan keerja sama dalam membina persaudaraan dan toleransi antarmasyarakat dunia.

Pasiad telah membuka beberapa perwakilannya yang tersebar di Asia Pasifik, di antaranya adalah perwakilan di China, Jepang, korea selatan, Australia, Philipina, Malaysia, Thailand, Hongkong, Singapura, Kamboja, Myanmar, Selandia baru, Papua Nugini, Laos dan Indonesia. Organisasi


(65)

Pasiad sendiri dapat dijumpai di lebih dari 100 negara di dunia. Membuka kantor-kantor perwakilan di negara sahabat memungkinkan bagi tetap hidupnya hubungan kerjasama antara negara-negara tersebut dengan Turki.

Turki adalah sebuah negara yang posisinya merupakan jembatan antara Asia dan Eropa. Kian hari, bersamaan dengan pertumbuhan ekonominya yang semakin meningkat dan budaya demokrasinya yang semakin berkembang, negara ini semakin memantapkan eksistensinya dalam pandangan dunia internasional, serta dukungan penuh dari sektor pendidikan dan teknologi membuat Turki menjadi salah satu kekuatan penting dunia.

Di lain pihak, Indonesia adalah negara yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi dan pemahaman demokrasinya terus menerus berkembang, serta memiliki posisi penting di Asia Tenggara dan dunia.Oleh karena itu diantara Indonesia dan Turki terdapat sebuah peranan yang penting di mata dunia internasional. Keduanya merupakan anggota dari G-20 dan salah satu dari Negara-negara pemrakarsa D-8. Selain itu, kedua negara ini sama-sama memiliki jumlah sumber daya manusia muda produktif yang cukup banyak sehingga dapat dikatakan, Indonesia dan Turki adalah dua negara yang memiliki kesamaan dalam kesepahaman masa depan.

Pasiad sendiri telah hadir di Indonesia sejak tahun 1995, selama dalam kurun waktu itu Pasiad Indonesia telah eksis bekerja sama dengan berbagai instansi di Indonesia. Pada tahun 2000, Pasiad Indonesia telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Departemen Pendidikan


(66)

55

Nasional Republik Indonesia yang selanjutnya telah diperbaharui dengan ditanda tanganinya Memorandum Saling Pengertian dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tanggal 16 Desember 2011.

Pasiad Indonesia terlibat secara aktif memberikan konstribusinya terhadap pembangunan peradaban bangsa Indonesia melalui kegiatan pendidikan, sosial, ekonomi dan budaya. Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, Pasiad Indonesia dibantu dengan melalui lembaga mitra kerjanya di Indonesia. Kerjasama yang dilandasi usaha untuk peningkatan pembangunan pendidikan di Indonesia dengan prinsip nirlaba dan saling menghormati.60

Pasiad adalah sebuah organisasi yang bertujuan menjadi penghubungbagi kedua masyarakat di dua negara ini pada bidang pendidikan, ekonomi, budaya dan sosial. Pasiad menyadari bahwa setiap kegiatan yang bermanfaat bagi Indonesia tentu akan memberi hasil positif pula bagi Turki, sehingga Turki berkomitmen untuk mendukung penuh dan akan terus berusaha memberikan sumbangsihnya terutama pada bidang pendidikan dan sosial di Indonesia.61

Pasiad dibantu dengan para pengusaha dan pihak swasta di Turki, telah sejak lama memberikan dukungannya terhadap kegiatan-kegiatan pendidikan. Sampai pada saat ini, aktivitas pendidikan tersebut telah menjangkau hingga

60

http://www.pasiadindonesia.org/selayang/pandang/PASIAD/ diakses pada tanggal 4 Oktober 2014, pukul 18:26 wib.

61

http://www.pasiadindonesia.org/kata-sambutan-kepala-pasiad-indonesia/ diakses pada tanggal 4 Oktober 2014, pukul 19:13 wib.


(67)

ke banyak negara di berbagai belahan dunia. Tentu saja dengan kerja sama dan bantuan pendidikan ini, terbangun pula koneksitas ekonomi dan budaya antara pihak swasta tersebut.

Pengusaha-pengusaha Turki yang memberikan bantuan beasiswa pendidikan baik kepada mahasiswa negaranya sendiri maupun bagi mahasiswa negara lain seperti Indonesia, memandang hal ini sebagai sebuah investasi besar yang dapat dilakukan untuk saling menjalin hubungan dengan negara-negara sahabat. Tujuannya adalah untuk dapat membina generasi yang dibekali dengan nilai-nilai etika universal, memiliki toleransi dan mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

B. Visi dan Misi Non Government Organization Pasiad Indonesia62

1. Visi Non Government Organization Pasiad

Terwujudnya Pasiad sebagai jembatan emas antara masyarakat Turki dengan masyarakat Asia Pasifik melalui kerja sama dalam bidang pendidikan, teknologi, budaya, ekonomi dan sosial untuk meningkatkan kualitas diri dari kehidupannya hingga terbentuk suatu jalinan kekeluargaan dan persatuan guna mewujudkan perdamaian dunia.

2. Misi Non Government Organization Pasiad

62

Buku Profil Pasiad Indonesia, Mengenal Lebih Dekat Pasiad Indonesia, Tahun 2008, h. 4


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Dokumen yang terkait

Strategi Public Relations Dompet Dhuafa Republika Dalam Membangun Citra Perusahaanmelalui Twitter

1 16 117

Strategi Public Relations Pt. Tunas Bola Dalam Membangun Citra Perusahaan

5 14 129

PERAN DAN FUNGSI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN SPA DI YOGYAKARTA.

0 2 13

(Strategi Public Relations PT. Dirgantara Indonesia Dalam Membangun Identitas Perusahaan ) Public Relations dan Identitas Perusahaan (Strategi Public Relations PT. Dirgantara Indonesia Dalam Membangun Identitas Perusahaan).

0 1 14

PENDAHULUAN Public Relations dan Identitas Perusahaan (Strategi Public Relations PT. Dirgantara Indonesia Dalam Membangun Identitas Perusahaan).

0 3 27

NASKAH PUBLIKASI Public Relations dan Identitas Perusahaan (Strategi Public Relations PT. Dirgantara Indonesia Dalam Membangun Identitas Perusahaan).

2 12 16

KEGIATAN PUBLIC RELATIONS DALAM MEMBANGUN CITRA PERPUSTKAAN.

0 0 1

STRATEGI PUBLIC RELATIONS TV9 DALAM MEMBANGUN CITRA SEBAGAI TELEVISI LOKAL RELIGI DI SURABAYA (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Public Relations TV9 dalam Membangun Citra Sebagai Televisi Lokal Religi di Surabaya).

11 28 93

Strategi Public Relations Dalam Menciptakan Citra Positif (Studi Korelasional Strategi Public Relations dalam Menciptakan Citra Positif terhadap Tamu Menginap di Hotel GranDhika Medan)

0 0 17

STRATEGI PUBLIC RELATIONS TV9 DALAM MEMBANGUN CITRA SEBAGAI TELEVISI LOKAL RELIGI DI SURABAYA (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Public Relations TV9 dalam Membangun Citra Sebagai Televisi Lokal Religi di Surabaya)

0 0 23