PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI NO. 105321 TUMPATAN NIBUNG KECAMATAN BATANGKUIS KABUPATEN DELI SERDANG.

(1)

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI

NO. 105321 TUMPATAN NIBUNG KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh :

JONSEN EFENDI RAMBE

NIM: 8106181009

PRODI PENDIDIKAN DASAR

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2013


(2)

MELALUI PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI NO. 105321 TUMPATAN NIBUNG KECAMATAN BATANG KUIS

KABUPATEN DELI SERDANG

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh :

JONSEN EFENDI RAMBE

NIM: 8106181009

PRODI PENDIDIKAN DASAR

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2013


(3)

(4)

(5)

(6)

Jonsen Efendi Rambe. Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Problem Posing pada Siswa Kelas VI SD Negeri No. 105321 Tumpatan Nibung, Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang. Tesis. Medan: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, Januari 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas matematika dan hasil belajar matematika dalam materi menghitung luas segibanyak pada siswa kelas VI SD Negeri No. 105321 Tumpatan Nibung melalui problem posing. Peneitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan subjek penelitian siswa kelas VI SD Negeri No. 105321 Tumpatan Nibung sejumlah 21 siswa.. Data diperoleh dengan metode observasi dan tes. Istrumen yang digunakan adalah lembar pengamatan proses pembelajaran problem posing dan tiga butir tes kreativitas matematika serta tujuh butir tes hasil belajar matematika. Data diolah dengan teknik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan kreativitas matematika dalam menyelesaikan soal matematika divergen pada materi menghitung luas segibanyak, pada pratindakan siswa yang kreatif dan sangat kreatif ada 7 orang siswa (33%) terjadi peningkatan menjadi 12 orang siswa (57%) pada siklus I dan pada siklus II siswa yang kreatif dan sangat kreatif terjadi peningkatan menjadi 16 orang siswa (76%). Juga terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar matematika siswa dari pratindakan, siklus I dan siklus II dengan nilai kriteria ketuntasan minimal 70. Jumlah dan persentase siswa yang mencapai ketuntasan hasil belajar matematika dengan nilai kriteria ketuntasan minimal 70 dari pratindakan, siklus I dan siklus II berturut-turut: pratindakan adalah 7 orang siswa dengan ketuntasan 33%, siklus I terjadi peningkatan 14 orang siswa dengan ketuntasan 67% dan pada siklus II terjadi peningkatan 17 orang siswa dengan ketuntasan 81%. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini apabila minimal 75% siswa kreatif dan atau sangat kreatif.serta tuntas dalam hasil belajarnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan kreativitas dan hasil belajar matematika materi menghitung luas segibanyak melalui pendekatan problem posing pada siswa kelas VI SD Negeri No. 105321 Tumpatan Nibung. Saran dari peneliti adalah pendekatan problem posing perlu diterapkan di Sekolah Dasar.


(7)

ABSTRACT

Jonsen Efendi Rambe. Increased Creativity and Learning Outcomes of Mathematics Through Problem Posing In The Sixth Grade Number 105321 State Primary School of Tumpatan Nibung, the Batang Kuis Sub District, the Deli Serdang Regency. Thesis. The Post Graduate In The State University of Medan, January 2013.

Classroom Action Research is titled to promote creativity and learning outcomes in Mathematics through problem posing in sixth grade number 105321 the State Primary School of Tumpatan Nibung, the Batang Kuis Sub District, the Deli Serdang regency. The choice of a title on observation and experience that creativity and mathematical learning outcomes of students in the learning of mathematics in particular material far polygon count as a composite of two simple flat wake or low based so that the learning outcomes are, is still low. Action research is the mathematical creativity and mathematical learning outcomes in the material do you charge to improve the area of the polygon in primary education. The action research method is implemented with two cycles. Each cycle has four stages: planning, action, observation and analysis and reflection. The action is on the study of this class act in every cycle poses performed on the learning problem may be. Problem posing is a question submitted by the students after learning of the concept of the material made examined were stopped by administration of a test at the end of the cycle. The results after conducting action research with action problem posing receive is: creativity mathematics students improved in comparison with the pre-action, the pre-action creative students very creative and creative there are 7 students (33%) increased to 12 students (57%) in the first cycle and second cycle students are creative and very creative in solving a math problem on the material far apart polygon count increased to 16 students (76%). The proportion of pupils mastering the mathematics learning outcomes from the first cycle to the second cycle by the number of students 21 people increase with a value of at least 70 completeness criteria and learning outcomes. Students who achieve the learning of mathematics with limits of at least 70 on the completeness criteria before action is seven students (33%), in the first cycle to 14 students (67%) and in the second cycle, there are 17 students (81 %). Indicators of success in this study, at least 75% of students in the classical reached the level of creative and highly creative sign of the increasing creativity of mathematics students, as well as at least 75% of students achieved in the traditional a threshold of 70. Conclusions from the study of this class action research is through the recognition of the problem posing in mathematics learning materials polygon creativity calculate the area of mathematics and mathematics learning outcomes in the sixth grade of number 105321 the state primary school of Tumpatan Nibung increaced, so that the hypothesis in this study missed the action . Therefore, the proposed research colleagues at primary school teachers that the implementation of learning mathematical problem posing approach must be applied in the primary school.


(8)

1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan kepada seseorang dengan tujuan agar orang tersebut mampu menghadapi perubahan akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu mata pelajaran yang sangat berperan dalam perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah matematika. Matematika diberikan sebagai mata pelajaran di sekolah dengan tujuan untuk mengembangkan kreativitas siswa serta kemampuan tingkat tinggi lainnya.

Akan tetapi, pada kenyataannya kreativitas siswa terutama dalam pemecahan masalah matematika kurang terperhatikan karena seringkali siswa hanya diberi soal-soal konvergen dengan tujuan memperlancar algoritma siswanya, namun mengabaikan kemampuan berpikir divergen siswa atau yang biasa disebut dengan kreativitas siswa dalam matematika.

Permasalahan dalam pembelajaran matematika SD adalah rendahnya kemampuan siswa dalam pemecahan masalah soal luas segi banyak, khususnya soal menghitung luas segi banyak sebagai gabungan dari dua bangun datar secara divergen. Sebagai gambaran untuk soal menghitung luas segi banyak dalam Ulangan Harian Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013 SD Negeri No. 105321 Tumpatan Nibung Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang, hasilnya dari 21 orang siswa kelas VI A SD Negeri No. 105321 Tumpatan Nibung


(9)

2

hanya 5 orang siswa atau kira-kira 24% siswa yang mampu menjawab dengan langkah-langkah yang benar soal Uraian tentang luas segi banyak di kelas VI A.

Ada siswa yang tidak menjawab sama sekali soal-soal menghitung luas segi banyak yang berbentuk uraian tersebut. Ada siswa yang salah prosedur dalam penerapan rumus mencari luas segibanyak misalnya menerapkan rumus luas segitiga, trapesium, belahketupat dan layang-layang meskipun proses perhitungannya sudah benar. Lebih bermasalah lagi apabila soal yang diberikan menghitung luas segibanyak sebagai gabungan dari dua bangun datar. Sebagai contoh ketika siswa kelas VI SD Negeri No. 105321 Tumpatan Nibung menyelesaikan soal menghitung luas segibanyak gabungan dua bangun datar berikut ini.


(10)

Dari jawaban siswa terhadap soal nomor satu di atas, kelihatan siswa menjumlahkan sisi persegi 5 m dengan lebar persegipanjang 8 m kemudian mengalikannya dengan sisi panjang persegipanjang 25 m dan hasilnya 325, tanpa mencantumkan satuan luas m2. Perhitungan siswa memang tidak salah, namun tampak bahwa pemahaman siswa terhadap masalah menghitung luas segibanyak sebagai gabungan dari dua bangun datar sederhana masih bermasalah. Siswa terbiasa bekerja dengan angka-angaka tanpa penalaran terhadap masalah.

Demikian juga halnya pada soal nomor dua di atas, yaitu menghitung luas segibanyak sebagai gabungan dari persegipanjang dan segitiga. Dari jawaban siswa tersebut terlihat siswa belum mampu menentukan bangun datar pembentuk segibanyak tersebut walaupun perhitungan siswa sudah benar.

Permasalahan di atas dapat diatasi bila guru merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai. Salah satu pendekatan pembelajaran matematika yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah di atas adalah pendekatan problem posing. Penndekatan problem posing adalah pendekatan yang menekankan pembuatan soal sendiri oleh siswa dan menyelesaikannya berdasarkan pengalaman yang dimilikinya.

Hasil diskusi dengan teman sejawat guru kelas VI B yang mengajar di SD Negeri No. 105321 Tumpatan Nibung mengidentifikasi beberapa kelemahan siswa, antara lain: kurang memahami kalimat-kalimat dalam soal, tidak lancar menggunakan pengetahuan-pengetahuan atau ide-ide yang diketahui, mengubah kalimat soal menjadi kalimat matematika, menggunakan cara-cara atau strategi-strategi yang berbeda-beda dalam merencanakan penyelesaian suatu masalah,


(11)

4

melakukan perhitungan-perhitungan, dan mengambil kesimpulan atau mengembalikan ke masalah yang dicari.

Apabila dipersempit kelemahan itu terutama terjadi pada kemampuan siswa dalam memahami masalah dan merencanakan suatu penyelesaian. Memahami suatu masalah dalam soal matematika tentang menghitung luas segi banyak ditunjukkan dengan mengetahui apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan. Sedang merencanakan penyelesaian suatu masalah ditunjukkan dengan mengorganisasikan informasi atau data-data yang ada secara kreatif dengan menggunakan strategi-strategi tertentu untuk menemukan kemungkinan penyelesaian. Siswa dapat membentuk model matematika, membuat diagram/tabel, menemukan pola tertentu atau bekerja mundur. Dalam memahami maupun merencanakan penyelesaian masalah diperlukan kreativitas siswa yang memadai, karena kemampuan tersebut merupakan kemampuan berpikir (bernalar) tingkat tinggi setelah berpikir dasar (basic) dan kritis (Karulik, 1995:3). Melihat hasil itu menunjukkan kreativitas matematika siswa masih rendah.

Diskusi dengan teman sejawat dalam penelitian ini, menguraikan penyebab kelemahan siswa dalam memecahkan masalah matematika pada materi menghitung luas segi banyak, antara lain: (1) pembelajarkan pemecahan masalah luas segi banyak tidak dilatihkan secara khusus bagaimana memahami informasi masalah. Guru mengajarkan dengan memberi contoh soal dan menyelesaikannya secara langsung, serta tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan ide atau representasinya sendiri. (2) Pola pembelajaran selama ini masih dengan tahapan memberikan informasi tentang materi-materi pembelajaran, memberikan contoh-contoh soal dan selanjutnya memberi siswa latihan-latihan


(12)

soal, tapi jarang menggunakan soal pemecahan masalah. Hal ini karena ada anggapan bahwa soal pemecahan masalah pasti akan sulit dipahami oleh siswa, sehingga tidak diprioritaskan untuk diajarkan. (3) Dalam merencanakan penyelesaian masalah tidak diajarkan strategi-strategi yang bervariasi atau yang mendorong kreativitas siswa untuk menemukan jawaban masalah.

Memperhatikan akar masalah tersebut, maka perlu dipikirkan cara-cara mengatasinya. Apalagi dalam Kurikulum 2006 atau lazim disebut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menyebutkan tujuan pembelajaran matematika yang menitikberatkan pada melatih cara berpikir dan bernalar, mengembangkan aktivitas kreatif, mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan mengkomunikasikan gagasan. Upaya yang dilakukan dapat dari segi materi pembelajaran, proses pembelajaran, perbaikan dan dukungan sarana dan prasarana, peningkatan kemampuan guru dalam mengajar melalui penataran atau pelatihan, pengurangan atau pembagian materi menjadi bagian-bagian yang sederhana atau peningkatan mutu siswa di sekolah. Pendekatan untuk mengatasi masalah tersebut lebih ditekankan pada proses pembelajarannya, karena proses tersebut merupakan tanggung jawab professional guru sehari-hari dan akan berdampak pada tugas-tugas di kelas berikutnya. Bila mengacu pada identifikasi penyebab kelemahan tersebut, maka dalam proses pembelajaran diperlukan cara yang mendorong siswa untuk memahami masalah, meningkatkan kreativitas siswa dalam menyusun rencana penyelesaian dan melibatkan siswa secara aktif dalam menemukan sendiri penyelesaian masalah, serta mendorong pembelajaran yang berpusat pada siswa dan guru hanya sebagai fasilitator.


(13)

6

Bila meninjau cara pembelajaran yang diharapkan itu, maka salah satu pendekatan pembelajaran yang memiliki sifat dan karakter tersebut adalah pembelajaran dengan problem posing. Problem posing intinya meminta siswa untuk mengajukan atau membuat soal baru sebelum, selama atau sesudah menyelesaikan masalah awal yang diberikan. Problem posing antara lain bermanfaat untuk membantu siswa mengembangkan keyakinan dan kesukaan terhadap matematika, sebab ide-ide matematika mereka dicobakan untuk memahami masalah yang sedang dikerjakan dan dapat meningkatkan kinerjanya dalam pemecahan masalah. Problem posing merupakan tugas kegiatan yang mengarah pada sikap kritis dan kreatif, sebab dalam problem posing siswa diminta untuk membuat pertanyaan dari informasi yang diberikan. Padahal bertanya merupakan pangkal semua kreasi. Orang yang memiliki kemampuan mencipta atau berkreasi dikatakan memiliki sifat kreatif (Nasoetion,1991: 33).

Dunlap (2001:43) menjelaskan bahwa problem posing sedikit berbeda dengan problem solving, tetapi masih merupakan suatu alat valid untuk mengajarkan berpikir matematis. Moses (dalam Dunlap,2001:43) membicarakan berbagai cara yang dapat mendorong berpikir kreatif siswa adalah menggunakan pengajuan masalah. Pertama, memodifikasi masalah-masalah dalam buku teks. Kedua, menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang mempunyai jawaban ganda. Masalah yang hanya mempunyai jawaban tunggal tidak mendorong berpikir matematika dengan kreatif, siswa hanya menerapkan algoritma yang sudah diketahui.

Penelitian tentang kreativitas matematika telah dilakukan Haylock (dalam Leung, 1997: 44) yang melihat kemampuan pengajuan masalah (problem posing)


(14)

sebagai suatu kemampuan kreatif. Dengan demikian kreativitas dapat dilihat melalui tugas pengajuan masalah (problem posing). Karena pengajuan masalah dipandang sebagai sebagai suatu tes kreativitas, Balka (dalam Leung 1997: 47) menskor tugas pengajuan masalah (problem posing) menurut kefasihan, fleksibilitas dan keasliannya. Problem posing telah lama dipandang sebagai karakter aktivitas kreatif atau bakat-bakat khusus dalam pembelajran matematika. Kegiatan pengajuan masalah dan pemecahan masalah merupakan suatu sarana untuk mencapai kreativitas siswa. Dengan demikian apabila dalam kelas pembelajaran matematika diterapkan problem posing, maka akan meningkatkan kreativitas matematika siswa sekaligus pemahamannya terhadap soal cerita yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Untuk menilai kreativitas matematika siswa peneliti menggunakan acuan yang dibuat oleh Silver (1997:7) yang meliputi kefasihan, fleksibilitas dan kebaruan. Kefasihan merupakan kemampuan siswa mengajukan soal dengan lebih dari satu jawaban, fleksibilitas merupakan kemampuan siswa menjawab soal dengan berbagai cara, kebaruan berarti kemampuan siswa menjawab soal dengan caranya sendiri.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas teridentifikasi permasalahan yang terjadi pada pembelajaran matematika di kelas VI SD Negeri No. 105321 Tumpatan Nibung sebagai berikut:

1. Siswa memiliki kelemahan menghitung luas segibanyak matematika.

2. Siswa tidak dapat membedakan yang diketahui dan ditanyakan dalam soal menghitung luas segibanyak.


(15)

8

4. Siswa tidak lancar mengubah kalimat soal menjadi kalimat matematika.

5. Kreativitas siswa memecahkan soal luas segibanyak matematika masih rendah. 6. Hasil belajar matematika siswa tentang luas segibanyak masih rendah.

7. Penggunaan metode pembelajaran adalah metode pembelajaran langsung. 9. Penggunaan pendekatan pembelajaran problem posing belum dilaksanakan oleh

guru SDN 105321 Tumpatan Nibung. 1.3. Pembatasan Masalah

Untuk memecahkan masalah rendahnya kreativitas dan hasil belajar matematika siswa dalam memecahkan masalah soal matematika divergen dan konvergen materi menghitung luas segibanyak diterapkan dengan pendekatan problem posing. Penelitian tindakan kelas ini mengkaji pendekatan problem posing dalam materi menghitung luas segibanyak di kelas VI SD Negeri No. 105321 Tumpatan Nibung. Masalah penelitian ini dibatasi sebagai berikut:

1. Kreativitas siswa memecahkan soal matematika divergen pada materi menghitung luas segi banyak di kelas VI SD Negeri No. 105321 Tumpatan Nibung Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang masih rendah. 2. Hasil belajar matematika memecahkan soal matematika konvergen materi

menghitung luas segibanyak siswa kelas VI SD Negeri No. 105321 Tumpatan Nibung Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang masih rendah.

1.4. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka masalah penelitian ini adalah rendahnya kreativitas dan hasil belajar matematika siswa. Kreativitas siswa dalam memecahkan soal matematika materi menghitung luas segibanyak tersebut meliputi kemampuan: (1) menyelesaikan soal matematika divergen dengan dua


(16)

jawaban (kefasihan); (2) menyelesaikan soal matematika divergen dengan dua cara penyelesaian (fleksibilitas); (3) menyelesaikan soal matematika divergen dengan ide baru siswa (kebaruan). Masalah tersebut akan dipecahkan dengan pendekatan problem posing. Dengan demikian, rumusan masalah penelitian tindakan kelas ini adalah :

1. Apakah terjadi peningkatan kreativitas matematika siswa pada materi menghitung luas segi banyak dengan pendekatan problem posing pada siswa kelas VI SD Negeri 105321 Tumpatan Nibung ?

2. Apakah terjadi peningkatan hasil belajar matematika siswa pada materi menghitung luas segibanyak dengan pendekatan problem posing pada siswa kelas VI SD Negeri 105321 Tumpatan Nibung ?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah:

1. Meningkatkan kreativitas siswa memecahkan soal matematika divergen pada materi menghitung luas segibanyak dengan pendekatan problem posing pada siswa kelas VI SD Negeri No. 105321 Tumpatan Nibung Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang.

2. Meningkatkan hasil belajar matematika siswa dalam memecahkan masalah matematika konvergen pada materi menghitung luas segibanyak melalui pendekatan problem posing pada siswa kelas VI SD Negeri No. 105321 Tumpatan Nibung Kecamatan Batang Kuiis Kabupaten Deli Serdang.


(17)

10

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat hasil penelitian tindakan ini adalah:

1. Bagi Guru, hasil penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan bagi guru kelas SD khususnya mata pelajaran matematika agar menerapkan pendekatan problem posing sebagai alternatif guna memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran di kelas. Melalui penelitian tindakan kelas guru terbiasa melakukan penelitian yang bermanfaat bagi perbaikan pembelajaran dan karir guru.

2. Bagi siswa, hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi siswa guna meningkatkan kreativitas siswa dan hasil belajar siswa dalam memecahkan masalah matematika khususnya menghitung luas segibanyak yang berguna bagi siswa kelak.

3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini bermanfaat bagi sekolah sebagai inovasi pembelajaran matematika guna perbaikan mutu pembelajaran dalam rangka meningkatkan kualitas sekolah.


(18)

Halaman LEMBAR PERSETUJUAN

SURAT PERNYATAAN………i

ABSTRAK……….ii

ABSTRACK ………iii

KATA PENGANTAR ……….iv

DAFTAR ISI ………..vii

DAFTAR TABEL……….. DAFTAR GAMBAR……….. DAFTAR LAMPIRAN……… BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah………1

1.2.Identifikasi Masalah……….7

1.3.Pembatasan Masalah………8

1.4.Perumusan Masalah……….8

1.5.Tujuan Penelitian……….9

1.6.Manfaat Penelitian……….10

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Teoretis………..11

2.1.1. Pengertian Kreativitas………..11

2.1.2. Kreativitas dalam Matematika……….13

2.1.3. Tingkatan Kreativitas Matematika Siswa………16

2.1.4. Hasil Belajar Matematika………18

2.1.5. Pengertian Problem Posing………24

2.1.6. Problem Posing dan Relevansinya dengan Matematika…….30

2.1.7. Problem Posing dalam Pembelajaran Matematika………….31

2.1.8. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar…………..35

2.1.9. Landasan Teoretis Model Problem Posing……….39


(19)

2.1.11. Kelebihan dan Kekurangan Problem Posing………57

2.1.12. Segibanyak dalam Pembelajaran Matematika………..58

2.2. Penelitian yang Relevan………69

2.3. Kerangka Berpikir……….72

2.4. Hipotesis Tindakan………74

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian………75

3.2. Subjek dan Objek Penelitian………..76

3.3. Sumber Data………..76

3.4. Desain Penelitian………76

3.5. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel……….81

3.5.1. Kreativitas Matematika………82 3.5.2. Hasil Belajar Matematika………82 3.5.3. Luas Segibanyak……..………. 82 3.5.4. Problem Posing (Pengajuan Soal)………..82

3.6. Teknik Pengumpulan Data……….83 3.6.1. Pengamatan………..83 3.6.2. Tes………84 3.6.3. Angket………..85 3.6.4. Wawancara……….. 87

3.7. Teknik Analisis Data……….. 87

3.7.1. Kreativitas Matematika………..………. 87

3.7.2. Hasil Belajar Matematika….……… 89

3.7.3. Angket Respon Siswa……….. 90

3.7.4. Wawancara……….. 90

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……… 91

4.1. Hasil Penelitian………91

4.1.1. Deskripsi Data Pra-tindakan……….92

4.1.1.1. Pelaksanaan Tes Awal Pra-tindakan………93


(20)

4.1.1.4. Pengamatan Pra-tindakan………105

4.1.1.5. Refleksi Pelaksanaan Pra-tindakan……….107

4.1.2. Deskripsi Siklus I………109

4.1.2.1. Tahap Perencanaan Tindakan………...109

4.1.2.2. Pelaksanaan Tindakan………113

4.1.2.3. Pengamatan Tindakan……….124

4.1.3. Pengamatan Tindakan Siklus I………127

4.1.3.1. Pengamatan Tindakan Problem Posing………..129

4.1.3.2. Pengamatan Kreativitas Matematika Siklus I…………132

4.1.3.3. Pengamatan Hasil Belajar Matematika………137

4.1.4. Refleksi Hasil Tindakan Siklus I………143

4.2. Pelaksanaan dan Temuan Pada Penelitian Siklus II………147

4.2.1. Deskripsi Data Pada Siklus II……….147

4.2.1.1. Perencanaan Tindakan Siklus II……….147

4.2.1.2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II………..152

4.2.2. Pengamatan Siklus II………..166

4.2.2.1. Pengamatan Tindakan Siklus II………166

4.2.2.2. Pengamatan Tindakan Problem Posing Siklus II…….167

4.2.2.3. Pengamatan Kreativitas Matematika Siklus II……….171

4.2.2.4. Pengamatan Hasil Belajar Matematika Siklus II…….177

4.2.3. Refleksi Hasil Tindakan Siklus II ……….182

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian………184

4.3.1. Kreativitas Matematika Siswa………185

4.3.2. Hasil Belajar Matematika Siswa……….190

4.4. Keterbatasan Penelitian………195

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ………..197

5.1. Simpulan………197

5.2. Implikasi………198

5.3. Saran………..199

DAFTAR PUSTAKA………..201


(21)

197 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Penelitian ini berawal dari permasalahan rendahnya kreativitas dan hasil belajar matematika dalam menghitung luas segibanyak pada siswa kelas VI SD Negeri No. 105321 Tumpatan Nibung. Peneliti berupaya meningkatkan kreativitas matematika dan hasil belajar matematika siswa melalui pendekatan problem posing.

Berdasarkan pelaksanaan penelitian, hasil temuan penelitian dan analisis data empirik yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hipotesis tindakan mengatakan terjadi peningkatan kreativitas matematika siswa pada materi menghitung luas segibanyak dengan pendekatan problem posing di kelas VI SD Negeri No. 105321 Tumpatan Nibung. Berdasarkan analisis data dan hasil penelitian yang diperoleh, disimpulkan bahwa terjadi peningkatkan kreativitas matematika siswa dengan pendekatan problem posing di kelas VI SD Negeri No. 105321 Tumpatan Nibung Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang. Peningkatan kreativitas matematika siswa melalui problem posing dapat dilihat dari hasil tes kreativitas matematika siswa, pada tes awal siswa yang kreatif dan sangat kreatif ada 7 orang siswa (33 %), pada siklus I siswa kreatif dan sangat kreatif terjadi peningkatan menjadi 12 orang siswa (57 %), pada siklus II siswa kreatif dan sangat kreatif terjadi peningkatan menjadi 16 orang siswa (76 %).


(22)

2. Hipotesis tindakan mengatakan terjadi peningkatan hasil belajar matematika siswa pada materi menghitung luas segibanyak dengan pendekatan problem posing di kelas VI SD Negeri No. 105321 Tumpatan Nibung. Berdasarkan analisis data dan hasil penelitian yang diperoleh, disimpulkan bahwa terjadi peningkatkan hasil belajar matematika siswa pada menghitung luas segibanyak dengan pendekatan problem posing di kelas VI SD Negeri No. 105321 Tumpatan Nibung Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang. Peningkatan hasil belajar matematika siswa pada materi menghitung luas segibanyak dengan problem posing dapat dilihat dari hasil tes hasil belajar matematika siswa, pada tes awal siswa yang tuntas mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) 70 ada 7 orang siswa (33 %), pada siklus I terjadi peningkatan menjadi 14 orang siswa (67 %), pada siklus II terjadi peningkatan menjadi 17 orang siswa (81 %).

5.2. Implikasi

Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian tindakan kelas ini, ternyata terjadi peningkatkan kreativitas matematika dan hasil belajar matematika siswa dengan pendekatan problem posing tipe pengajuan soal pra-solusi (pre-solution posing), pengajuan soal di dalam solusi (within solution posing) dan pengajuan soal setelah solusi (post solution posing). Dengan demikian, kepada teman-teman guru sesama pendidik yang menghendaki anak didiknya lebih kreatif dan lebih meningkat hasil belajar matematika siswanya, maka sebaiknya teman sejawat sesama guru/pendidik menggunakan pendekatan problem posing pada pembelajaran matematika agar anak didik lebih kreatif dalam belajar matematika.


(23)

199

5.3. Saran

Berdasarkan hasil simpulan penelitian dan implikasi, peneliti dapat mengemukakan beberapa saran yang konstruktif, yaitu :

1. Guru Kelas SD disarankan menggunaan pendekatan problem posing tipe pengajuan soal pra-solusi (pre-solution posing), pengajuan soal di dalam solusi (within solution posing) dan pengajuan soal setelah solusi (post solution posing) dalam pembelajaran matematika guna meningkatkan kreativitas matematika dan hasil belajar matematika siswa.

2. Guru kelas disarankan menerapkan pendekatan problem posing dalam pembelajaran guna meningkatkan kreativitas dan hasil belajar matematika. 3. Siswa disarankan lebih giat belajar dalam menyelesaikan soal matematika yang

bersifat divergen dan konvergen dengan cara berlatih membuat soal sendiri. 4. Pihak Sekolah/Stakeholder Sekolah hendaknya mendukung pengembangan

inovasi pembelajaran guna perbaikan mutu pembelajaran dalam rangka meningkatkan kualitas sekolah.

5. Peneliti selanjutnya disarankan agar dapat melanjutkan penelitian tindakan dengan pendekatan problem posing pada materi pelajaran atau mata pelajaran yang lain guna meningkatkan hasil belajar siswa.


(24)

DAFTAR PUSTAKA

Abdussakir. ( 2009). Pembelajaran Matematika Dengan Problem Posing. [Online]Tersedia:.http://abdussakir.wordpress.com/2009/02/13/pembelajar an-matematika-dengan-problem-posing/. (Diakses : 21 February 2011). Abin. (2010). Meningkatkan Prestasi Belajar matematika Siswa Melalui Problem

Posing Secara Berkelompok Pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) di Kelas VIII SMPN 2 Kendari. [Online]. Tersedia : http://pendidikan-matematika.blogspot.com/2009/03/proposal-problem-posing.html

Al-Khalili, Amal A. (2005). Mengembangkan Kreativitas Anak (Diterjemahkan oleh Ummu Farida). Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar.

Anggoro, M. Toha,dkk. (2008). Metode Penelitian. Jakarta : Universitas Terbuka

As’ari, A.R. 2000, Problem Posing untuk Peningkatan Profesionalisme Guru Matematika. Jurnal Matematika. Tahun V, Nomor 1, April 2000.

Brown, Stephen I. & Walter, Marion I. (1990). The Art of Problem Posing. Lawrence Erlbaum Associates, Publisher: Hillsdale, New Jersey.

Brown, S. & Walter, R.. (Ed). 1993. Problem Posing : Reflections and Aplications. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Publishers.

Dimyati dan Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta English, Lyn D., (1997). Promoting A Problem Posing Classroom: Teaching

Children Mathematics, November 1997. P.172-179

Haerul Syam. (2008). A Problem Posing Approach That Have Cooperative Instructional Background to Increase Mathematics Instructional Effectiveness.Disertasi dan Tesis Program Pascasarjana UM. (Online) Tersedia: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/863 (diakses 22 Februari 2011)

Hamalik, Oemar. (2006). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara

Hamid, Abdul. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan: Pascasarjana Unimed

Hurlock, Elizabeth B, (1980). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Edisi Kelima, Alihbahasa: Istiwidayanti dan Soedjarwo. Jakarta: Erlangga


(25)

201

Karim, Muchtar Abdul, dkk.(2008) . Pendidikan Matematika 2. Jakarta: Universitas Terbuka

Karmana, Agus. (2009). Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar Melalui Pendekatan Problem Posing. (Online), (Tersedia: http:http//aguskarmana.blogspot.com/2009/contoh-ptk.html) Diakses 23 Maret 2011.

Karso, dkk. (2008). Pendidikan Matematika I. Jakarta: Universitas Terbuka. Krulik, Stephen & Rudnick, Jesse A. (1995). The New Sourchebook For Teaching

Reasoning and Problem Solving in Elementary School. Needham Heights: Allyn & Bacon

Leung, Shukkwan S. (1997). On the Role of Creative Thinking in Problem Posing. http://www.fiz.karisruhe.de/fiz/publication/zdm ZDM Volum 29 (June 1997) Number 3. Electronic Edition ISSN 1615-679X. Download tanggal 20 Maret 2011.

Menon, Ramakrishnan. (1996). Mathematical Communication through Student-Constructed Question. Teaching Children Mathematics. V.2, N.9, May 1996, h.530-532.

Muhfida. (2010). Problem Posing dalam Pembelajaran Matematika. [Online]. Tersedia: http://blog.muhfida.com/problem-posing-dalam-pembelajaran-matematika (diakses 21 February 2011).

Muhfida. (2010). Pendekatan Problem Posing. [Online]. Tersedia: http://www.muhfida.com/pendekatanproblemposing.html (21 February 2011).

Nasoetion, Andi Hakim (1991). Melatih Diri Bersikap Kreatif. Media Pendidikan Matematika Nasional, Tahun I No. I. Pascasarjana IKIP Surabaya

Ningsih, Atik Budi. 2007. Meningkatkan Kemampuan Verbal Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Melalui Problem Posing (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIII C SMPN I Wonosari, Klaten, Poko Bahasan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel). (Online). Tersedia: http://etd.eprints.ums.ac.id/10748/ (Diakses: 24 Maret 2011).

Olson, Robert W. (1996). Seni Berpikir Kreatif. Sebuah Pedoman Praktis. (Terjemahan Alfonsus Samosir). Jakarta: Penerbit Erlangga

Pehkonen, Erkki (1997). The State of in Mathematical Creativity. http://www.fiz.karisruhe.de/fiz/publication/zdm ZDM Volum 29 (June 1997) Number 3. Electronic Edition ISSN 1615-679X. Download tanggal 20 Maret 2011.


(26)

Poyla, George (1973). How To Solve It: A New Aspect of Mathematical Method.

(2rd ed.). Princenton, NJ: Princenton University Press.

Rahardjo, Marsudi & Waluyati, Astuti. 2011. Pembelajaran Soal Cerita Operasi Hitung Campuran di Sekolah Dasar. Yokyakarta: Kementerian Pendidikan Nasional, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika (Online). Tersedia: www.p4tkmatematika.org. (Download tanggal 7 Juli 2011).

Sari, Dwi Puspita. (2008). Peningkatan Pemahaman Konsep Pengukuran Melalui Pendekatan Problem Posing (PTK Pembelajaran Matematika Kelas IV SDN Kutoharjo V Rembang). (Online).Tersedia: http://etd.eprints.ums.ac.ad.id/163. (Diakses: 24 Maret 2011)

Silver, E.A. & Cai, S.. 1996. An Analysis of Arithmetic Problem Posing by Middle School Students, Journal for Research in Mathematics Education. 27: 521-539

Silver, Edward A. (1997). Fostering Creativity Through Instruction Rich in Mathematical Problem Solving and Thinking in Problem Posing. http://www.fiz.karisruhe.de/fiz/publication/zdm ZDM Volum 29 (June 1997) Number 3. Electronic Edition ISSN 1615-679X. Download tanggal 20 Maret 2011.

Simanjuntak, Lisnawaty, dkk. 1993. Metode Mengajar Matematika. Rineka Cipta. Jakarta.

Siswono, Tatag Y.E., 2000. Pengajuan Soal (Problem Posing) dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah (Implementasi dari Hasil Penelitian). Makalah disajikan pada Seminar Nasional Pengajaran Matematika Sekolah Menengah, 25 Maret 2000. Malang: FMIPA Universitas Negeri Malang.

Siswono, Tatag Y.E. (2008). Penjenjangan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Identifikasi Tahap Berpikir Kreatif Siswa dalam Memecahkan dan Mengajukan Masalah Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika

“Mathedu”. ISSN 1858-344X, Volume 3 Nomor 1 Januari 2008, hal. 41-52

Siswono, Tatag Y.E. (2008). Model Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan dan Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif. Surabaya: Unesa Universiti Press

Siswono, Tatag Y.E. (2008). Mengajar & Meneliti: Panduan Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru dan Calon Guru. Surabaya: Unesa Universiti Press


(27)

203

Stoyanova, E. 1996. Developing a Framework for Research into Students’

Problem posing in School Mathematics, (Online), crsma@cc

newcastel.edu.au, diakses 11 Juni 2011

Sudjana, Nana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Suharta, I.G.P. 2000. Pengkonstruksian Masalah oleh Siswa (Suatu Strategi Pembelajaran Matematika). Makalah disajikan pada Seminar Nasional Pengajaran Matematika di Sekolah Menengah yang dilaksanakan oleh Jurusan Matematika FMIPA UM. Malang, 25 Maret 2000.

Surtini, Sri. 2004. Problem Posing dan Pembelajaran Operasi Hitung Bilangan Cacah Siswa SD. Jurnal pendidikan (on line volume 5 no. 1).[Online]. Tersedia: http://pk.ut.ac. Id/Scan Penelitian/Sri % 2004. pdf. (13 Maret 2011).

Suryanto, 1998. Problem Posing dalam Pembelajaran Matematika. Makalah disajikan pada Seminar Nasional: Upaya-upaya Meningkatkan Peran Pendidikan dalam Menghadapi Era Globalisasi. Program Pascasarjana IKIP Malang, 4 April 1998.

Sutiarso, S. 1999. Pengaruh Pembelajaran dengan Pendekatan Problem Posing Terhadap Hasil Belajar Aritmatika Siswa SMPN 18 Malang. Tesis tidak diterbitkan. Program Pascasarjana UM.

Sukmawarti (2010). Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Kelipatan Persekutuan Terkecil dan Faktor Persekutuan Terbesar dengan Problem Posing pada Siswa Kelas V SDN No. 064034 Medan. Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Suryabrata, Sumadi. (1990). Psikologi Pendidikan. Jakarta: CV Rajawali

Sutisna. (2010). Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran dengan Pendekatan

Problem Posing. [Online]. Tersedia :http://sutisna.com/artikel/artikel-

kependidikan/kelebihan-dan-kelemahan-pembelajaran-dengan-pendekatan-problem-posing/ (diakses 8 April 2011).

Syah, Muhibbin. 2005. Psikologi Pendidikan dan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Syafri Ahmad, 2000. Membantu Mengatasi Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Satu Langkah (one-step problem) di Kelas II Sekolah Dasar Negeri Kauman I Kota Malang. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang.


(28)

Syarifulfahmi. (2009). Pendekatan Pembelajaran Problem Posing. [Online]. Tersedia http://syarifulfahmi.blogspot.com/2009/09/pendekatan-pembelajaran-problem-posing.html. (21 Februari 2011).

The Liang Gie (2003). Teknik Berpikir Kreatif. Yokyakarta: Sabda Persada Yokyakarta

Tim Penelitian Tindakan Matematika (PTM). 2002. Meningkatkan Kemampuan Siswa Menerapkan Konsep Matematika Melalui Pemberian Tugas Problem Posing Secara Berkelompok. Buletin Pelangi Pendidikan Volume 2. Jakarta. Direktorat Pendidikan.

Wardani, I.G. A.K, dkk. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarata: Universitas Terbuka.

Wardani, I.G.A.K, dkk. (2007). Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wayan, AS. (2010). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Berkarakter. Jakarta: CV. Timur Putih Mandiri.

Winkel, WS. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia


(1)

5.3. Saran

Berdasarkan hasil simpulan penelitian dan implikasi, peneliti dapat mengemukakan beberapa saran yang konstruktif, yaitu :

1. Guru Kelas SD disarankan menggunaan pendekatan problem posing tipe pengajuan soal pra-solusi (pre-solution posing), pengajuan soal di dalam solusi (within solution posing) dan pengajuan soal setelah solusi (post solution posing) dalam pembelajaran matematika guna meningkatkan kreativitas matematika dan hasil belajar matematika siswa.

2. Guru kelas disarankan menerapkan pendekatan problem posing dalam pembelajaran guna meningkatkan kreativitas dan hasil belajar matematika. 3. Siswa disarankan lebih giat belajar dalam menyelesaikan soal matematika yang

bersifat divergen dan konvergen dengan cara berlatih membuat soal sendiri. 4. Pihak Sekolah/Stakeholder Sekolah hendaknya mendukung pengembangan

inovasi pembelajaran guna perbaikan mutu pembelajaran dalam rangka meningkatkan kualitas sekolah.

5. Peneliti selanjutnya disarankan agar dapat melanjutkan penelitian tindakan dengan pendekatan problem posing pada materi pelajaran atau mata pelajaran yang lain guna meningkatkan hasil belajar siswa.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Abdussakir. ( 2009). Pembelajaran Matematika Dengan Problem Posing. [Online]Tersedia:.http://abdussakir.wordpress.com/2009/02/13/pembelajar an-matematika-dengan-problem-posing/. (Diakses : 21 February 2011). Abin. (2010). Meningkatkan Prestasi Belajar matematika Siswa Melalui Problem

Posing Secara Berkelompok Pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) di Kelas VIII SMPN 2 Kendari. [Online]. Tersedia : http://pendidikan-matematika.blogspot.com/2009/03/proposal-problem-posing.html

Al-Khalili, Amal A. (2005). Mengembangkan Kreativitas Anak (Diterjemahkan oleh Ummu Farida). Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar.

Anggoro, M. Toha,dkk. (2008). Metode Penelitian. Jakarta : Universitas Terbuka As’ari, A.R. 2000, Problem Posing untuk Peningkatan Profesionalisme Guru

Matematika. Jurnal Matematika. Tahun V, Nomor 1, April 2000.

Brown, Stephen I. & Walter, Marion I. (1990). The Art of Problem Posing. Lawrence Erlbaum Associates, Publisher: Hillsdale, New Jersey.

Brown, S. & Walter, R.. (Ed). 1993. Problem Posing : Reflections and Aplications. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Publishers.

Dimyati dan Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta English, Lyn D., (1997). Promoting A Problem Posing Classroom: Teaching

Children Mathematics, November 1997. P.172-179

Haerul Syam. (2008). A Problem Posing Approach That Have Cooperative Instructional Background to Increase Mathematics Instructional Effectiveness.Disertasi dan Tesis Program Pascasarjana UM. (Online) Tersedia: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/863 (diakses 22 Februari 2011)

Hamalik, Oemar. (2006). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara

Hamid, Abdul. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan: Pascasarjana Unimed

Hurlock, Elizabeth B, (1980). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Edisi Kelima, Alihbahasa: Istiwidayanti dan Soedjarwo. Jakarta: Erlangga


(3)

Karim, Muchtar Abdul, dkk.(2008) . Pendidikan Matematika 2. Jakarta: Universitas Terbuka

Karmana, Agus. (2009). Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar Melalui Pendekatan Problem Posing. (Online), (Tersedia: http:http//aguskarmana.blogspot.com/2009/contoh-ptk.html) Diakses 23 Maret 2011.

Karso, dkk. (2008). Pendidikan Matematika I. Jakarta: Universitas Terbuka. Krulik, Stephen & Rudnick, Jesse A. (1995). The New Sourchebook For Teaching

Reasoning and Problem Solving in Elementary School. Needham Heights: Allyn & Bacon

Leung, Shukkwan S. (1997). On the Role of Creative Thinking in Problem Posing. http://www.fiz.karisruhe.de/fiz/publication/zdm ZDM Volum 29 (June 1997) Number 3. Electronic Edition ISSN 1615-679X. Download tanggal 20 Maret 2011.

Menon, Ramakrishnan. (1996). Mathematical Communication through Student-Constructed Question. Teaching Children Mathematics. V.2, N.9, May 1996, h.530-532.

Muhfida. (2010). Problem Posing dalam Pembelajaran Matematika. [Online]. Tersedia: http://blog.muhfida.com/problem-posing-dalam-pembelajaran-matematika (diakses 21 February 2011).

Muhfida. (2010). Pendekatan Problem Posing. [Online]. Tersedia: http://www.muhfida.com/pendekatanproblemposing.html (21 February 2011).

Nasoetion, Andi Hakim (1991). Melatih Diri Bersikap Kreatif. Media Pendidikan Matematika Nasional, Tahun I No. I. Pascasarjana IKIP Surabaya

Ningsih, Atik Budi. 2007. Meningkatkan Kemampuan Verbal Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Melalui Problem Posing (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIII C SMPN I Wonosari, Klaten, Poko Bahasan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel). (Online). Tersedia: http://etd.eprints.ums.ac.id/10748/ (Diakses: 24 Maret 2011).

Olson, Robert W. (1996). Seni Berpikir Kreatif. Sebuah Pedoman Praktis. (Terjemahan Alfonsus Samosir). Jakarta: Penerbit Erlangga

Pehkonen, Erkki (1997). The State of in Mathematical Creativity. http://www.fiz.karisruhe.de/fiz/publication/zdm ZDM Volum 29 (June 1997) Number 3. Electronic Edition ISSN 1615-679X. Download tanggal 20 Maret 2011.


(4)

Poyla, George (1973). How To Solve It: A New Aspect of Mathematical Method. (2rd ed.). Princenton, NJ: Princenton University Press.

Rahardjo, Marsudi & Waluyati, Astuti. 2011. Pembelajaran Soal Cerita Operasi Hitung Campuran di Sekolah Dasar. Yokyakarta: Kementerian Pendidikan Nasional, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika (Online). Tersedia: www.p4tkmatematika.org. (Download tanggal 7 Juli 2011).

Sari, Dwi Puspita. (2008). Peningkatan Pemahaman Konsep Pengukuran Melalui Pendekatan Problem Posing (PTK Pembelajaran Matematika Kelas IV SDN Kutoharjo V Rembang). (Online).Tersedia: http://etd.eprints.ums.ac.ad.id/163. (Diakses: 24 Maret 2011)

Silver, E.A. & Cai, S.. 1996. An Analysis of Arithmetic Problem Posing by Middle School Students, Journal for Research in Mathematics Education. 27: 521-539

Silver, Edward A. (1997). Fostering Creativity Through Instruction Rich in Mathematical Problem Solving and Thinking in Problem Posing. http://www.fiz.karisruhe.de/fiz/publication/zdm ZDM Volum 29 (June 1997) Number 3. Electronic Edition ISSN 1615-679X. Download tanggal 20 Maret 2011.

Simanjuntak, Lisnawaty, dkk. 1993. Metode Mengajar Matematika. Rineka Cipta. Jakarta.

Siswono, Tatag Y.E., 2000. Pengajuan Soal (Problem Posing) dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah (Implementasi dari Hasil Penelitian). Makalah disajikan pada Seminar Nasional Pengajaran Matematika Sekolah Menengah, 25 Maret 2000. Malang: FMIPA Universitas Negeri Malang.

Siswono, Tatag Y.E. (2008). Penjenjangan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Identifikasi Tahap Berpikir Kreatif Siswa dalam Memecahkan dan Mengajukan Masalah Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika “Mathedu”. ISSN 1858-344X, Volume 3 Nomor 1 Januari 2008, hal. 41-52

Siswono, Tatag Y.E. (2008). Model Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan dan Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif. Surabaya: Unesa Universiti Press

Siswono, Tatag Y.E. (2008). Mengajar & Meneliti: Panduan Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru dan Calon Guru. Surabaya: Unesa Universiti Press


(5)

Stoyanova, E. 1996. Developing a Framework for Research into Students’ Problem posing in School Mathematics, (Online), crsma@cc newcastel.edu.au, diakses 11 Juni 2011

Sudjana, Nana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Suharta, I.G.P. 2000. Pengkonstruksian Masalah oleh Siswa (Suatu Strategi Pembelajaran Matematika). Makalah disajikan pada Seminar Nasional Pengajaran Matematika di Sekolah Menengah yang dilaksanakan oleh Jurusan Matematika FMIPA UM. Malang, 25 Maret 2000.

Surtini, Sri. 2004. Problem Posing dan Pembelajaran Operasi Hitung Bilangan Cacah Siswa SD. Jurnal pendidikan (on line volume 5 no. 1).[Online]. Tersedia: http://pk.ut.ac. Id/Scan Penelitian/Sri % 2004. pdf. (13 Maret 2011).

Suryanto, 1998. Problem Posing dalam Pembelajaran Matematika. Makalah disajikan pada Seminar Nasional: Upaya-upaya Meningkatkan Peran Pendidikan dalam Menghadapi Era Globalisasi. Program Pascasarjana IKIP Malang, 4 April 1998.

Sutiarso, S. 1999. Pengaruh Pembelajaran dengan Pendekatan Problem Posing Terhadap Hasil Belajar Aritmatika Siswa SMPN 18 Malang. Tesis tidak diterbitkan. Program Pascasarjana UM.

Sukmawarti (2010). Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Kelipatan Persekutuan Terkecil dan Faktor Persekutuan Terbesar dengan Problem Posing pada Siswa Kelas V SDN No. 064034 Medan. Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Suryabrata, Sumadi. (1990). Psikologi Pendidikan. Jakarta: CV Rajawali

Sutisna. (2010). Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran dengan Pendekatan Problem Posing. [Online]. Tersedia :http://sutisna.com/artikel/artikel-

kependidikan/kelebihan-dan-kelemahan-pembelajaran-dengan-pendekatan-problem-posing/ (diakses 8 April 2011).

Syah, Muhibbin. 2005. Psikologi Pendidikan dan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Syafri Ahmad, 2000. Membantu Mengatasi Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Satu Langkah (one-step problem) di Kelas II Sekolah Dasar Negeri Kauman I Kota Malang. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang.


(6)

Syarifulfahmi. (2009). Pendekatan Pembelajaran Problem Posing. [Online]. Tersedia http://syarifulfahmi.blogspot.com/2009/09/pendekatan-pembelajaran-problem-posing.html. (21 Februari 2011).

The Liang Gie (2003). Teknik Berpikir Kreatif. Yokyakarta: Sabda Persada Yokyakarta

Tim Penelitian Tindakan Matematika (PTM). 2002. Meningkatkan Kemampuan Siswa Menerapkan Konsep Matematika Melalui Pemberian Tugas Problem Posing Secara Berkelompok. Buletin Pelangi Pendidikan Volume 2. Jakarta. Direktorat Pendidikan.

Wardani, I.G. A.K, dkk. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarata: Universitas Terbuka.

Wardani, I.G.A.K, dkk. (2007). Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wayan, AS. (2010). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Berkarakter. Jakarta: CV. Timur Putih Mandiri.

Winkel, WS. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia


Dokumen yang terkait

Kajian Pemanfaatan Bambu di Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

4 47 59

Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Problem Posing

0 3 9

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGEMBANGAN LKS (LEMBAR KERJA SISWA) BERBASIS Peningkatan Kreativitas Belajar Matematika Melalui Pengembangan Lks (Lembar Kerja Siswa) Berbasis Problem Posing (PTK di Kelas VII SMP Negeri 11 Surakarta

0 3 14

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Problem Posing Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP MTA Gemolong Tahun 2013/2014.

0 2 15

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PROBLEM POSING PADA SISWA SMP Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Problem Posing Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP MTA Gemolong Tahun 2013/2014.

0 1 18

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT MELALUI METODE SPEED READING PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI NOMOR 105321 TUMPATAN NIBUNG KECAMATAN BATANGKUIS.

0 2 22

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SD NEGERI NO. 105321 TUMPATAN NIBUNG KEC. BATANGKUIS KAB. DELI SERDANG.

0 0 32

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN REALISTIK PADA SISWA Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Realistik Pada Siswa Kelas VI SD Negeri Sidomulyo 01 Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati.

0 1 15

PENDAHULUAN Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Realistik Pada Siswa Kelas VI SD Negeri Sidomulyo 01 Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati.

0 0 6

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUIMODEL PEMBELAJARAN REALISTIK PADA SISWA Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Realistik Pada Siswa Kelas VI SD Negeri Sidomulyo 01 Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati.

0 1 15