PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 16 MEDAN T.P. 2012/2013.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK
LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II
SMA NEGERI 16 MEDAN
T.P. 2012/2013
Oleh :
Sri Rukmana Sari
409321053
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
i
ii
RIWAYAT HIDUP
Sri Rukmana Sari dilahirkan di Kecamatan, Sipirok, Kab. Tapanuli Selatan
pada tanggal 16 Juni 1991. Ayah bernama Misdi dan Ibu bernama Rahmawati
Ritonga merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Pada tahun 1997,
penulis masuk SD Negeri No. 142789 Kec. Sipirok, dan lulus pada tahun 2003.
Pada tahun 2003, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Sipirok dan lulus
pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1
Sipirok dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis diterima di
Universitas Negeri Medan Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Kegiatan intrakurikuler yang
pernah di ikuti UKMI (Unit Kegiatan Mahasiswa Islam) Ar-Rahman Unimed,
IKAMMUFIS (IKAtan Mahasiswa Muslim FISika).
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Esa, atas segala rahmat dan berkah-Nya yang memberikan kekuatan kepada penulis
sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA
Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013. Adapun skripsi ini disusun untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak
Drs. Henok Siagian, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan, saran serta motivasi kepada penulis sejak awal rencana
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Drs. Rahmatsyah, M.Si, Bapak Drs. Sehat Simatupang,
M.Si, Ibu Dra. Ratna tanjung M.Pd. selaku dosen penguji I, II, III, serta ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Jurubahasa Sinuraya. M.Pd, selaku
dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memotivasi penulis
selama perkuliahan. Selanjutnya ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada
Bapak Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam (FMIPA), Ibu Dr. Derlina, M.Si, selaku Ketua Jurusan Fisika, serta Bapak Drs.
Abdul Hakim, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Fisika dan Bapak Drs. Sehat
Simatupang, M.Si selaku Ketua Prodi Jurusan Fisika. Ucapan terima kasih juga
penulis sampaikan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan
Fisika FMIPA UNIMED. Penghargaan juga disampaikan kepada Kepala Sekolah
SMA Negeri 16 Medan Ibu Dra.Hj. Sri Irawati,M.Pd dan Bapak Basamen Purba,
v
S.Pd selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan membimbing
penulis selama penelitian dan para guru serta staf
administrasi yang telah
memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama melakukan penelitian.
Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada Ayahanda dan Ibunda
tercinta yang terus memberikan motovasi dan do’a serta kasih sayang yang tak pernah
henti, adik - adik tersayang ( Dewi Karlina, Ahmad Riduan, Baharuddin), serta sanak
keluarga yang senantiasa memberikan motivasi dan do’a yang tulus kepada penulis
dalam menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini. Dan tak lupa
penulis ucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat penulis : Sri Ulina, Lia Safitri,
Ulina Marito, Miftahul Husna, Arizqa Ferina, Rida Sari, Rizqa Hazmi (terima kasih
banyak sahabatku), dan rekan seperjuangan Fisika Eks’ 09 serta teman-teman kos
mak junet: Ira, Fatimah, Fitri, Annisa serta sahabat-sahabat di UKMI Ar-Rahman
Unimed yang terus memberikan semangat dan motivasi serta sahabat lainnya yang
tak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini.
Namun penulis menyadari, masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif dari pembaca
demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya
khasanah ilmu pendidikan.
Medan,
Juli 2013
Penulis,
Sri Rukmana Sari
NIM. 409321053
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK
LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II
SMA NEGERI 16 MEDAN
T.P. 2012/2013
Sri Rukmana Sari (409321053)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
Inquiry terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis di kelas X
semester II SMA Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013 dan mengetahui aktivitas
belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran inquiry.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen dengan desain
penelitian two group pre-test dan post-test. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas X Semester II SMA Negeri 16 Medan yang berjumlah 296
siswa yang terdiri dari delapan kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas
yaitu kelas X3 (sebagai kelas eksperimen) dan kelas X4 (sebagai kelas kontrol)
yang masing-masing berjumlah 35 orang yang ditentukan dengan cara Cluster
Random Sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar
siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 20
soal dan lembar observasi aktivitas. Uji hipotesis menggunakan t satu pihak.
Hasil pretes nilai rata-rata kelas eksperimen 46,14 dengan standar deviasi
11,186 dan nilai rata-rata pretes kelas kontrol 42,14 dengan standar deviasi
10,522. Pada pengujian data pretes kedua kelas diperoleh bahwa data kedua kelas
berdistribusi normal dan homogen. Hasil uji t pretes diperoleh thitung = 1,60, ttabel =
1,99 (thitung < ttabel), maka Ho diterima artinya kemampuan awal siswa pada kedua
kelas sama. Setelah diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan
menggunakan model pembelajaran inquiry dan kelas kontrol menggunakan model
pembelajaran konvensional, diperoleh nilai aktivitas siswa dalam tiga kali
pertemuan, yaitu 55,7, 69,9, dan 79,3, sehingga rata-rata aktivitas belajar siswa
adalah 68,3 dengan kategori aktif. Nilai postes diperoleh dengan hasil rata- rata
postes kelas eksperimen 67,86 dengan standar deviasi 10,592 dan nilai rata – rata
postes kelas kontrol 63,29 dengan standar deviasi 8,484 pada taraf signifikan α =
0,05 dk= 68. Hasil uji t satu pihak postes diperoleh thitung =2,07, ttabel = 1,67 (thitung
< ttabel), maka H a diterima yakni ada pengaruh hasil belajar siswa yang diajarkan
dengan model pembelajaran inquiry pada materi pokok listrik dinamis di kelas X
Semester II SMA Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
i
ii
iii
iv
vi
ix
x
xi
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1.
Latar Belakang Masalah
1
1.2.
Identifikasi Masalah
4
1.3.
Batasan Masalah
4
1.4.
Rumusan Masalah
5
1.5.
Tujuan Penelitian
5
1.6.
Manfaat Penelitian
6
1.7.
Defenisi Operasional
6
BAB II LANDASAN TEORI
7
2.1. Kerangka Teoritis
7
2.1.1. Pengertian Belajar
7
2.1.2. Pengertian Mengajar
8
2.1.3. Pengertian Hasil Belajar
8
2.1.3.1. Ranah Kognitif
9
2.1.3.2 . Ranah Afektif
9
2.1.3.3. Ranah Psikomotorik
10
2.1.4. Aktifitas Belajar
11
2.1.5. Model Pembelajaran Inquiry
12
2.1.5.1. Pengertian Model Pembelajaran
12
2.1.5.2. Pengertian Model Pembelajaran Inquiry
13
vii
2.1.5.3. Proses kegiatan Pembelajaran Inquiry
14
2.1.5.4. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Inquiry
18
2.1.6. Pembelajaran Konvensional
19
2.1.7. Materi Pembelajaran Listrik Dinamis
22
2.1.7.1. Pengertian Arus Listrik
22
2.1.7.2. Beda Potensial atau Tegangan Listrik (V)
23
2.1.7.3. Hukum Ohm
23
2.1.7.4. Rangkaian Listrik
25
2.1.7.4.1. Rangkaian Hambatan Seri
25
2.1.7.4.2. Rangkaian Hambatan Pararel
26
2.1.7.5. Alat Ukur Listrik
27
2.1.7.6. Cara Pemasangan Alat Ukur
29
2.1.8. Penelitian Yang Relevan
30
2.2. Kerangka Konseptual
31
2.3. Hipotesis
31
BAB III METODE PENELITIAN
32
3.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian
32
3.2.
Populasi dan Sampel Penelitian
32
3.3.
Variabel Penelitian
32
3.4.
Jenis dan Desain Penelitian
32
3.4.1. Jenis Penelitian
32
3.4.2. Desain Penelitian
33
3.5.
Prosedur Penelitian
33
3.6.
Instrumen Penelitian
34
3.6.1. Tes Hasil Belajar
35
3.6.2. Observasi
35
3.7.
36
Teknik Analisis Data
viii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian
4.1.1. Data Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
4.1.2. Pengujian Analisa Data
4.1.2.1. Uji Normalitas Data Pretes
4.1.2.2. Uji Normalitas Data Pretes dan Uji Beda Kemampuan Awal
Siswa (Uji t Dua Pihak)
4.1.3. Data Postest Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
4.1.3.1. Uji Normalitas Data Postes
4.1.3.2. Uji Homogenitas Data Postes dan Uji t Satu Pihak
4.1.3.3. Uji Hipotesis Penelitian (Uji t Satu Pihak)
4.1.4. Observasi
4.2. Pembahasan
41
41
41
42
42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
50
50
50
DAFTAR PUSTAKA
52
43
44
45
46
46
47
48
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Tahap Pembelajaran Inquiry
18
Tabel 2.2 langkah – langkah Model Pembelajaran Konvensional
21
Table 3.1. Desain Penelitian Two Group,Pretes,Postes Desain
33
Tabel 3.2. Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar
35
Tabel 4.1 Data nilai pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
41
Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
43
Tabel 4.3 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretes
43
Tabel 4.4 Ringkasan Perhitungan Uji t Pretes
43
Tabel 4.5 Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
44
Tabel 4.6 Uji Normalitas Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
45
Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Postes
46
Tabel 4.8 Ringkasan Perhitungan Uji t Postes
46
Tabel 4.9 Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Pada Pertemuan I, II dan III
47
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Proses Inquiry
15
Gambar 2.2. Segmen dari sebuah kawat penghantar
22
Gambar 2.3. Simbol Resistor
24
Gambar 2.4. Resistor
24
Gambar 2.5. Hambatan tersusun seri dan hambatan penggantinya
26
Gambar 2.6. Hambatan tersusun pararel dan hambatan penggantinya
26
Gambar 2.7. Rangkaian listrik sederhana, beserta skemanya
27
Gambar 2.8. Memasang amperemeter secara seri pada sebuah
rangkaian sederhana
28
Gambar 2.9. Pembacaan amperemeter
28
Gambar 2.10. Cara memakai voltmeter
29
Gambar 2.11. Pembacaan voltmeter
29
Gambar 2.12. Pemasangan voltmeter dan amperemeter
30
Gambar 4.1. Diagram Batang Data Pretest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
Gambar 4.2. Diagram Batang Data Postest Kelas Eksperimen dan
KelasKontrol
Gambar 4.3. Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa di Kelas
Eksperimen
42
45
48
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Keberhasilan suatu negara sangat dipengaruhi oleh kualitas pendidikan di
negara tersebut. Semakin tinggi kualitas pendidikan suatu negara maka
pembangunan di negara tersebut semakin maju. Bidang pendidikan memegang
peranan yang sangat strategis karena merupakan suatu wahana untuk menciptakan
kualitas sumber daya manusia.
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia
yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau
perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan
dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan
pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan
masa depan (Trianto, 2011:1)
Namun, kenyataannya kualitas pendidikan Indonesia dianggap oleh
banyak kalangan masih rendah. Hal ini bisa dilihat dari beberapa indikator,.
Pertama, lulusan dari sekolah atau perguruan tinggi yang belum siap memasuki
dunia kerja karena minimnya kompetensi yang dimiliki. Kedua, peringkat Human
Developmant Indeks Indonesia yang masih rendah. Ketiga, laporan International
Educational Achievement bahwa kemampuan membaca siswa SD Indonesia
berada diurutan 38 dari 39 negara yang di survei. Keempat mutu akademik antar
bangsa
melalui
Progamme
for
International
Student
Assesment
2003
menunjukkan bahwa dari 41 negara yang di survei untuk bidang IPA, Indonesia
menempati peringkat ke-38 (Kunandar, 2007:47).
Dari hasil wawancara dengan Bapak B.Purba, guru bidang studi fisika di
SMA N 16 Medan pada tanggal 25 Januari 2013 mengatakan bahwa jika siswa
diajarkan secara teori dengan menggunakan model pembelajaran konvensional,
maka minat siswa terhadap fisika sangat kurang dalam mengembangkan
kreatifitas, sedangkan jika membawa media atau alat peraga akan muncul minat
dan kreatifitas siswa terhadap materi fisika yang diajarkan. Tetapi guru tersebut
2
jarang membawa media dan alat peraga dan kurangnya fasilitas sekolah yang
mendukung proses pembelajaran. Model pembelajaran yang digunakan di dalam
kelas kurang bervariasi dengan menggunakan model konvensional, dengan
metode ceramah, mengerjakan soal, diskusi,
serta
tanya jawab.
Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) di sekolah tersebut untuk mata pelajaran fisika
adalah 65. Beliau mengatakan bahwa nilai rata-rata siswa masih belum optimal,
dan pada saat dilaksanakan ujian semester, masih banyak siswa yang remedial
untuk beberapa materi pada pelajaran fisika.
Dari hasil observasi penulis yang dilaksanakan pada tanggal 25 Januari
2013, angket yang disebarkan kepada 35 orang siswa SMA Negeri 16 Medan
Kelas X Semester II (25 orang siswa) berpendapat fisika adalah pelajaran yang
sulit dipahami, kurang menarik, dan membosankan, (6 orang siswa) berpendapat
fisika biasa – biasa saja, dan hanya (4 orang siswa) yang berpendapat fisika
menyenangkan dan mudah dimengerti dan fisika menempati posisi ke dua setelah
matematika sebagai pelajaran yang paling tidak disukai oleh siswa. Agar siswa
dapat aktif dalam pembelajaran diupayakan untuk memberdayakan pembelajaran
yang berpusat
pada
siswa dengan menggunakan
model
pembelajaran.
Digunakannya model pembelajaran agar tercipta aktivitas siswa yang mampu
mendukung siswa menjadi lebih aktif dan guru hanya berperan sebagai fasilitator
yang mampu memfasilitasi aktivitas siswa.
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa model atau metode pembelajaran
mempengaruhi suasana dan hasil belajar siswa. Penulis juga menemukan bahwa
metode pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi. Padahal diketahui,
penggunaan metode yang bervariasi sangatlah diperlukan dalam meningkatkan
hasil proses pembelajaran. Guru yang mengajar dengan model pembelajaran yang
kurang menarik dapat menyebabkan siswa menjadi bosan, pasif, dan tidak kreatif.
Oleh karena itu guru dituntut untuk menggunakan model pembelajaran yang
disesuaikan dengan kondisi dan situasi belajar agar tujuan akhir belajar dapat
tercapai.
Dari beberapa masalah di atas, salah satu model pembelajaran yang dapat
dilakukan pada
proses pembelajaran di sekolah tersebut adalah dengan
3
menerapkan model pembelajaran inquiry. Menurut Gulo(dalam Trianto: 2010 :
166), model pembelajaran inquiry adalah suatu rangkian kegiatan belajar yang
melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan
menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga dapat merumuskan
sendiri penemuannya dengan percaya diri. Sasaran utama dari kegiatan
pembelajaran inquiry adalah (1) keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses
kegiatan pembelajaran; (2) keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada
tujuan pembelajaran; dan (3) mengembangkan sikap percaya pada diri siswa
tentang apa yang ditemukan dalam proses inquiry.
Melalui model pembelajaran ini siswa diharapkan aktif dalam proses
pembelajaran, mengajukan pertanyaan mengapa sesuatu terjadi kemudian mencari
dan mengumpulkan serta memproses
data
mengembangkan strategi intelektual
yang
secara
dapat
logis
untuk
digunakan
selanjutnya
untuk
dapat
menemukan jawaban atas pertanyaan mengapa sesuatu terjadi. Inquiry dimulai
dengan menyajikan kasus yang memerlukan jawaban siswa. Siswa – siswa yang
menghadapi situasi tersebut akan termotivasi menemukan jawaban masalah
tersebut. Guru dapat menggunakan kesempatan ini untuk mengajarkan prosedur
pengkajian sesuai dengan langkah- langkah pembelajaran inquiry agar siswa dapat
menemukan jawaban atas pertanyaan mengapa sesuatu itu terjadi.
Penggunaan model pembelajaran inquiry ternyata mampu meningkatkan
hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya,
Simanjuntak
(2011) dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu dan Kalor Di Kelas X Semester II SMA
Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2010/2011” menunjukkan adanya pengaruh model
pembelajaran Inquiry terhadap hasil belajar siswa. Dari hasil belajar yang
diperolah nilai rata – rata pretes 43,25 dan setelah diberi perlakuan yaitu model
pembelajaran inquiry maka hasil belajar siswa meningkat dengan nilai rata-rata
70,25. Dari hasil penelitian tersebut terdapat peningkatan hasil belajar dengan
penerapan inquiry. Adapun kelemahan dari penelitian ini adalah kurang mampu
membuat pengalokasian materi pada setiap tahapan Rencana Pelaksanan
Pembelajaran(RPP) dan penggunaan LKS pada setiap percobaan. Peneleliti juga
4
mengalami kesulitan dalam pembagian kelompok dan membimbing siswa pada
saat dilakukan percobaan sehingga penggunaan waktu jadi kurang efektif.
Sehingga untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti dalam
penelitian ini terlebih dahulu mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dan penggunaan LKS sebaik mungkin dan membagi siswa kedalam
kelompok dengan kombinasi yang bervariasi serta memberikan bimbingan
kepada masing-masing kelompok dalam melakukan percobaan. Sehingga materi
pelajaran yang disampaikan membuat siswa lebih tergugah untuk mengetahui
kenapa sesuatu itu bisa terjadi.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti akan melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Di Kelas X Semester
II SMA Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013.
1.2.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
dapat diidentifikasi masalah yang terjadi yaitu :
1. Guru belum maksimal dalam melibatkan siswa secara aktif selama
kegiatan belajar mengajar.
2. Hasil belajar siswa untuk pelajaran fisika masih rendah.
3. Model dan metode pembelajaran yang kurang bervariasi.
1.3.
Batasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih jelas dan terarah, maka perlu
adanya batasan masalah. Dengan melihat banyaknya faktor yang mempengaruhi
hasil belajar siswa maka masalah penelitian ini dibatasi pada :
1. Model pembelajaran dalam
Inquiry.
penelitian ini adalah model pembelajaran
5
2. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas X semester II SMA Negeri
16 Medan T.P. 2012/2013.
3. Materi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Listrik Dinamis.
1.4.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah
aktivitas
belajar
siswa
yang
diajarkan
dengan
menggunakan model pembelajaran Inquiry pada materi pokok Listrik
Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013 ?
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan
model pembelajaran Inquiry pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X
semester II SMA Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013 ?
3. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X
semester II SMA Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013 ?
4. Adakah pengaruh
model pembelajaran Inquiry terhadap hasil belajar
siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA
Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013 ?
1.5.
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan yang akan dicapai
dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa yang diajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran Inquiry pada materi pokok Listrik
Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran
Inquiry pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA
Negeri 16 Medan T.P 2012/2013.
3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menerapkan model
pembelajaran Konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X
semester II SMA Negeri 16 Medan T.P 2012/2013.
6
4. Untuk mengetahui ada pengaruh model pembelajaran Inquiry terhadap
hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester
II SMA Negeri 16 Medan T.P 2012/2013.
1.6.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar siswa menggunakan model
pembelajaran inquiry pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X
semester II SMA Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013.
2. Sebagai bahan alternatif pemilihan model pembelajaran.
1.7.
Defenisi Operasional
1. Model pembelajaran inquiry adalah model pembelajaran yang dirancang
untuk membawa siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah melalui
latihan – latihan yang dapat memadatkan proses ilmiah tersebut ke dalam
periode waktu yang relatif singkat yang bertujuan dalam membantu siswa
dalam meningkatkan pemahaman sains, produktif dalam berpikir kreatif,
dan siswa menjadi terampil dalam memperoleh dan memahami suatu
informasi.
2. Model Pembelajaran konvensional yang dimaksud secara umum adalah
pembelajaran dengan menggunakan metode yang biasa dilakukan oleh
guru yaitu memberi materi melalui ceramah, latihan soal kemudian
pemberian tugas.
50
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh dan analisa data serta
pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Aktivitas
belajar
siswa
selama
mengikuti
pembelajaran
dengan
menggunakan model pembelajaran inquiry pada materi pokok listrik
dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013
adalah meningkat dan diperoleh rata-rata skor aktivitas belajar siswa pada
ketiga pertemuan mencapai 68,3 dengan kategori aktif.
2. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diberi
perlakuan dengan model pembelajaran inquiry pada materi pokok listrik
dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013
adalah 67,86.
3. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang menggunakan
model pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis di
kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013 adalah 63,29.
4. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa thitung =2,07, ttabel =
1,67 (thitung < ttabel) artinya Ha diterima yakni ada perbedaan hasil belajar
siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran inquiry pada materi
pokok listrik dinamis di kelas X Semester II SMA Negeri 16 Medan T.P.
2012/2013.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran, yaitu :
1. Bagi guru bidang studi fisika di SMA Negeri 16 Medan agar berkenan
mencoba menggunakan model pembelajaran inquiry dalam melaksanakan
51
kegiatan pembelajaran sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan
aktifitas dan hasil belajar siswa.
2. Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin menerapkan model pembelajaran
inquiry dalam kegiatan belajar mengajar hendaknya melakukan pembagian
kelompok dengan kombinasi kemampuan siswa yang bervariasi.
3. Bagi para peneliti yang ingin menerapkan model pembelajaran inquiry
dalam penelitian sebaiknya memberikan batasan waktu persentase bagi
masing-masing kelompok dalam melakukan percobaan dan menyajikan
hasil diskusinya.
4. Setelah melakukan penelitian, siswa masih belum terbiasa untuk mengatur
posisi pembagian kelompok ketika akan melakukan percobaan, maka
disarankan bagi maupun peneliti lanjut yang ingin melakukan penelitian
yang sama sebaiknya membantu siswa mengatur posisi setiap kelompok
agar lebih terarah dan penggunaan waktu lebih efektif.
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK
LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II
SMA NEGERI 16 MEDAN
T.P. 2012/2013
Oleh :
Sri Rukmana Sari
409321053
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
i
ii
RIWAYAT HIDUP
Sri Rukmana Sari dilahirkan di Kecamatan, Sipirok, Kab. Tapanuli Selatan
pada tanggal 16 Juni 1991. Ayah bernama Misdi dan Ibu bernama Rahmawati
Ritonga merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Pada tahun 1997,
penulis masuk SD Negeri No. 142789 Kec. Sipirok, dan lulus pada tahun 2003.
Pada tahun 2003, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Sipirok dan lulus
pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1
Sipirok dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis diterima di
Universitas Negeri Medan Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Kegiatan intrakurikuler yang
pernah di ikuti UKMI (Unit Kegiatan Mahasiswa Islam) Ar-Rahman Unimed,
IKAMMUFIS (IKAtan Mahasiswa Muslim FISika).
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Esa, atas segala rahmat dan berkah-Nya yang memberikan kekuatan kepada penulis
sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA
Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013. Adapun skripsi ini disusun untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak
Drs. Henok Siagian, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan, saran serta motivasi kepada penulis sejak awal rencana
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Drs. Rahmatsyah, M.Si, Bapak Drs. Sehat Simatupang,
M.Si, Ibu Dra. Ratna tanjung M.Pd. selaku dosen penguji I, II, III, serta ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Jurubahasa Sinuraya. M.Pd, selaku
dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memotivasi penulis
selama perkuliahan. Selanjutnya ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada
Bapak Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam (FMIPA), Ibu Dr. Derlina, M.Si, selaku Ketua Jurusan Fisika, serta Bapak Drs.
Abdul Hakim, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Fisika dan Bapak Drs. Sehat
Simatupang, M.Si selaku Ketua Prodi Jurusan Fisika. Ucapan terima kasih juga
penulis sampaikan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan
Fisika FMIPA UNIMED. Penghargaan juga disampaikan kepada Kepala Sekolah
SMA Negeri 16 Medan Ibu Dra.Hj. Sri Irawati,M.Pd dan Bapak Basamen Purba,
v
S.Pd selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan membimbing
penulis selama penelitian dan para guru serta staf
administrasi yang telah
memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama melakukan penelitian.
Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada Ayahanda dan Ibunda
tercinta yang terus memberikan motovasi dan do’a serta kasih sayang yang tak pernah
henti, adik - adik tersayang ( Dewi Karlina, Ahmad Riduan, Baharuddin), serta sanak
keluarga yang senantiasa memberikan motivasi dan do’a yang tulus kepada penulis
dalam menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini. Dan tak lupa
penulis ucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat penulis : Sri Ulina, Lia Safitri,
Ulina Marito, Miftahul Husna, Arizqa Ferina, Rida Sari, Rizqa Hazmi (terima kasih
banyak sahabatku), dan rekan seperjuangan Fisika Eks’ 09 serta teman-teman kos
mak junet: Ira, Fatimah, Fitri, Annisa serta sahabat-sahabat di UKMI Ar-Rahman
Unimed yang terus memberikan semangat dan motivasi serta sahabat lainnya yang
tak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini.
Namun penulis menyadari, masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif dari pembaca
demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya
khasanah ilmu pendidikan.
Medan,
Juli 2013
Penulis,
Sri Rukmana Sari
NIM. 409321053
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK
LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II
SMA NEGERI 16 MEDAN
T.P. 2012/2013
Sri Rukmana Sari (409321053)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
Inquiry terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis di kelas X
semester II SMA Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013 dan mengetahui aktivitas
belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran inquiry.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen dengan desain
penelitian two group pre-test dan post-test. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas X Semester II SMA Negeri 16 Medan yang berjumlah 296
siswa yang terdiri dari delapan kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas
yaitu kelas X3 (sebagai kelas eksperimen) dan kelas X4 (sebagai kelas kontrol)
yang masing-masing berjumlah 35 orang yang ditentukan dengan cara Cluster
Random Sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar
siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 20
soal dan lembar observasi aktivitas. Uji hipotesis menggunakan t satu pihak.
Hasil pretes nilai rata-rata kelas eksperimen 46,14 dengan standar deviasi
11,186 dan nilai rata-rata pretes kelas kontrol 42,14 dengan standar deviasi
10,522. Pada pengujian data pretes kedua kelas diperoleh bahwa data kedua kelas
berdistribusi normal dan homogen. Hasil uji t pretes diperoleh thitung = 1,60, ttabel =
1,99 (thitung < ttabel), maka Ho diterima artinya kemampuan awal siswa pada kedua
kelas sama. Setelah diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan
menggunakan model pembelajaran inquiry dan kelas kontrol menggunakan model
pembelajaran konvensional, diperoleh nilai aktivitas siswa dalam tiga kali
pertemuan, yaitu 55,7, 69,9, dan 79,3, sehingga rata-rata aktivitas belajar siswa
adalah 68,3 dengan kategori aktif. Nilai postes diperoleh dengan hasil rata- rata
postes kelas eksperimen 67,86 dengan standar deviasi 10,592 dan nilai rata – rata
postes kelas kontrol 63,29 dengan standar deviasi 8,484 pada taraf signifikan α =
0,05 dk= 68. Hasil uji t satu pihak postes diperoleh thitung =2,07, ttabel = 1,67 (thitung
< ttabel), maka H a diterima yakni ada pengaruh hasil belajar siswa yang diajarkan
dengan model pembelajaran inquiry pada materi pokok listrik dinamis di kelas X
Semester II SMA Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
i
ii
iii
iv
vi
ix
x
xi
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1.
Latar Belakang Masalah
1
1.2.
Identifikasi Masalah
4
1.3.
Batasan Masalah
4
1.4.
Rumusan Masalah
5
1.5.
Tujuan Penelitian
5
1.6.
Manfaat Penelitian
6
1.7.
Defenisi Operasional
6
BAB II LANDASAN TEORI
7
2.1. Kerangka Teoritis
7
2.1.1. Pengertian Belajar
7
2.1.2. Pengertian Mengajar
8
2.1.3. Pengertian Hasil Belajar
8
2.1.3.1. Ranah Kognitif
9
2.1.3.2 . Ranah Afektif
9
2.1.3.3. Ranah Psikomotorik
10
2.1.4. Aktifitas Belajar
11
2.1.5. Model Pembelajaran Inquiry
12
2.1.5.1. Pengertian Model Pembelajaran
12
2.1.5.2. Pengertian Model Pembelajaran Inquiry
13
vii
2.1.5.3. Proses kegiatan Pembelajaran Inquiry
14
2.1.5.4. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Inquiry
18
2.1.6. Pembelajaran Konvensional
19
2.1.7. Materi Pembelajaran Listrik Dinamis
22
2.1.7.1. Pengertian Arus Listrik
22
2.1.7.2. Beda Potensial atau Tegangan Listrik (V)
23
2.1.7.3. Hukum Ohm
23
2.1.7.4. Rangkaian Listrik
25
2.1.7.4.1. Rangkaian Hambatan Seri
25
2.1.7.4.2. Rangkaian Hambatan Pararel
26
2.1.7.5. Alat Ukur Listrik
27
2.1.7.6. Cara Pemasangan Alat Ukur
29
2.1.8. Penelitian Yang Relevan
30
2.2. Kerangka Konseptual
31
2.3. Hipotesis
31
BAB III METODE PENELITIAN
32
3.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian
32
3.2.
Populasi dan Sampel Penelitian
32
3.3.
Variabel Penelitian
32
3.4.
Jenis dan Desain Penelitian
32
3.4.1. Jenis Penelitian
32
3.4.2. Desain Penelitian
33
3.5.
Prosedur Penelitian
33
3.6.
Instrumen Penelitian
34
3.6.1. Tes Hasil Belajar
35
3.6.2. Observasi
35
3.7.
36
Teknik Analisis Data
viii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian
4.1.1. Data Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
4.1.2. Pengujian Analisa Data
4.1.2.1. Uji Normalitas Data Pretes
4.1.2.2. Uji Normalitas Data Pretes dan Uji Beda Kemampuan Awal
Siswa (Uji t Dua Pihak)
4.1.3. Data Postest Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
4.1.3.1. Uji Normalitas Data Postes
4.1.3.2. Uji Homogenitas Data Postes dan Uji t Satu Pihak
4.1.3.3. Uji Hipotesis Penelitian (Uji t Satu Pihak)
4.1.4. Observasi
4.2. Pembahasan
41
41
41
42
42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
50
50
50
DAFTAR PUSTAKA
52
43
44
45
46
46
47
48
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Tahap Pembelajaran Inquiry
18
Tabel 2.2 langkah – langkah Model Pembelajaran Konvensional
21
Table 3.1. Desain Penelitian Two Group,Pretes,Postes Desain
33
Tabel 3.2. Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar
35
Tabel 4.1 Data nilai pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
41
Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
43
Tabel 4.3 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretes
43
Tabel 4.4 Ringkasan Perhitungan Uji t Pretes
43
Tabel 4.5 Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
44
Tabel 4.6 Uji Normalitas Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
45
Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Postes
46
Tabel 4.8 Ringkasan Perhitungan Uji t Postes
46
Tabel 4.9 Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Pada Pertemuan I, II dan III
47
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Proses Inquiry
15
Gambar 2.2. Segmen dari sebuah kawat penghantar
22
Gambar 2.3. Simbol Resistor
24
Gambar 2.4. Resistor
24
Gambar 2.5. Hambatan tersusun seri dan hambatan penggantinya
26
Gambar 2.6. Hambatan tersusun pararel dan hambatan penggantinya
26
Gambar 2.7. Rangkaian listrik sederhana, beserta skemanya
27
Gambar 2.8. Memasang amperemeter secara seri pada sebuah
rangkaian sederhana
28
Gambar 2.9. Pembacaan amperemeter
28
Gambar 2.10. Cara memakai voltmeter
29
Gambar 2.11. Pembacaan voltmeter
29
Gambar 2.12. Pemasangan voltmeter dan amperemeter
30
Gambar 4.1. Diagram Batang Data Pretest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
Gambar 4.2. Diagram Batang Data Postest Kelas Eksperimen dan
KelasKontrol
Gambar 4.3. Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa di Kelas
Eksperimen
42
45
48
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Keberhasilan suatu negara sangat dipengaruhi oleh kualitas pendidikan di
negara tersebut. Semakin tinggi kualitas pendidikan suatu negara maka
pembangunan di negara tersebut semakin maju. Bidang pendidikan memegang
peranan yang sangat strategis karena merupakan suatu wahana untuk menciptakan
kualitas sumber daya manusia.
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia
yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau
perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan
dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan
pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan
masa depan (Trianto, 2011:1)
Namun, kenyataannya kualitas pendidikan Indonesia dianggap oleh
banyak kalangan masih rendah. Hal ini bisa dilihat dari beberapa indikator,.
Pertama, lulusan dari sekolah atau perguruan tinggi yang belum siap memasuki
dunia kerja karena minimnya kompetensi yang dimiliki. Kedua, peringkat Human
Developmant Indeks Indonesia yang masih rendah. Ketiga, laporan International
Educational Achievement bahwa kemampuan membaca siswa SD Indonesia
berada diurutan 38 dari 39 negara yang di survei. Keempat mutu akademik antar
bangsa
melalui
Progamme
for
International
Student
Assesment
2003
menunjukkan bahwa dari 41 negara yang di survei untuk bidang IPA, Indonesia
menempati peringkat ke-38 (Kunandar, 2007:47).
Dari hasil wawancara dengan Bapak B.Purba, guru bidang studi fisika di
SMA N 16 Medan pada tanggal 25 Januari 2013 mengatakan bahwa jika siswa
diajarkan secara teori dengan menggunakan model pembelajaran konvensional,
maka minat siswa terhadap fisika sangat kurang dalam mengembangkan
kreatifitas, sedangkan jika membawa media atau alat peraga akan muncul minat
dan kreatifitas siswa terhadap materi fisika yang diajarkan. Tetapi guru tersebut
2
jarang membawa media dan alat peraga dan kurangnya fasilitas sekolah yang
mendukung proses pembelajaran. Model pembelajaran yang digunakan di dalam
kelas kurang bervariasi dengan menggunakan model konvensional, dengan
metode ceramah, mengerjakan soal, diskusi,
serta
tanya jawab.
Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) di sekolah tersebut untuk mata pelajaran fisika
adalah 65. Beliau mengatakan bahwa nilai rata-rata siswa masih belum optimal,
dan pada saat dilaksanakan ujian semester, masih banyak siswa yang remedial
untuk beberapa materi pada pelajaran fisika.
Dari hasil observasi penulis yang dilaksanakan pada tanggal 25 Januari
2013, angket yang disebarkan kepada 35 orang siswa SMA Negeri 16 Medan
Kelas X Semester II (25 orang siswa) berpendapat fisika adalah pelajaran yang
sulit dipahami, kurang menarik, dan membosankan, (6 orang siswa) berpendapat
fisika biasa – biasa saja, dan hanya (4 orang siswa) yang berpendapat fisika
menyenangkan dan mudah dimengerti dan fisika menempati posisi ke dua setelah
matematika sebagai pelajaran yang paling tidak disukai oleh siswa. Agar siswa
dapat aktif dalam pembelajaran diupayakan untuk memberdayakan pembelajaran
yang berpusat
pada
siswa dengan menggunakan
model
pembelajaran.
Digunakannya model pembelajaran agar tercipta aktivitas siswa yang mampu
mendukung siswa menjadi lebih aktif dan guru hanya berperan sebagai fasilitator
yang mampu memfasilitasi aktivitas siswa.
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa model atau metode pembelajaran
mempengaruhi suasana dan hasil belajar siswa. Penulis juga menemukan bahwa
metode pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi. Padahal diketahui,
penggunaan metode yang bervariasi sangatlah diperlukan dalam meningkatkan
hasil proses pembelajaran. Guru yang mengajar dengan model pembelajaran yang
kurang menarik dapat menyebabkan siswa menjadi bosan, pasif, dan tidak kreatif.
Oleh karena itu guru dituntut untuk menggunakan model pembelajaran yang
disesuaikan dengan kondisi dan situasi belajar agar tujuan akhir belajar dapat
tercapai.
Dari beberapa masalah di atas, salah satu model pembelajaran yang dapat
dilakukan pada
proses pembelajaran di sekolah tersebut adalah dengan
3
menerapkan model pembelajaran inquiry. Menurut Gulo(dalam Trianto: 2010 :
166), model pembelajaran inquiry adalah suatu rangkian kegiatan belajar yang
melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan
menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga dapat merumuskan
sendiri penemuannya dengan percaya diri. Sasaran utama dari kegiatan
pembelajaran inquiry adalah (1) keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses
kegiatan pembelajaran; (2) keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada
tujuan pembelajaran; dan (3) mengembangkan sikap percaya pada diri siswa
tentang apa yang ditemukan dalam proses inquiry.
Melalui model pembelajaran ini siswa diharapkan aktif dalam proses
pembelajaran, mengajukan pertanyaan mengapa sesuatu terjadi kemudian mencari
dan mengumpulkan serta memproses
data
mengembangkan strategi intelektual
yang
secara
dapat
logis
untuk
digunakan
selanjutnya
untuk
dapat
menemukan jawaban atas pertanyaan mengapa sesuatu terjadi. Inquiry dimulai
dengan menyajikan kasus yang memerlukan jawaban siswa. Siswa – siswa yang
menghadapi situasi tersebut akan termotivasi menemukan jawaban masalah
tersebut. Guru dapat menggunakan kesempatan ini untuk mengajarkan prosedur
pengkajian sesuai dengan langkah- langkah pembelajaran inquiry agar siswa dapat
menemukan jawaban atas pertanyaan mengapa sesuatu itu terjadi.
Penggunaan model pembelajaran inquiry ternyata mampu meningkatkan
hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya,
Simanjuntak
(2011) dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu dan Kalor Di Kelas X Semester II SMA
Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2010/2011” menunjukkan adanya pengaruh model
pembelajaran Inquiry terhadap hasil belajar siswa. Dari hasil belajar yang
diperolah nilai rata – rata pretes 43,25 dan setelah diberi perlakuan yaitu model
pembelajaran inquiry maka hasil belajar siswa meningkat dengan nilai rata-rata
70,25. Dari hasil penelitian tersebut terdapat peningkatan hasil belajar dengan
penerapan inquiry. Adapun kelemahan dari penelitian ini adalah kurang mampu
membuat pengalokasian materi pada setiap tahapan Rencana Pelaksanan
Pembelajaran(RPP) dan penggunaan LKS pada setiap percobaan. Peneleliti juga
4
mengalami kesulitan dalam pembagian kelompok dan membimbing siswa pada
saat dilakukan percobaan sehingga penggunaan waktu jadi kurang efektif.
Sehingga untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti dalam
penelitian ini terlebih dahulu mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dan penggunaan LKS sebaik mungkin dan membagi siswa kedalam
kelompok dengan kombinasi yang bervariasi serta memberikan bimbingan
kepada masing-masing kelompok dalam melakukan percobaan. Sehingga materi
pelajaran yang disampaikan membuat siswa lebih tergugah untuk mengetahui
kenapa sesuatu itu bisa terjadi.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti akan melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Di Kelas X Semester
II SMA Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013.
1.2.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
dapat diidentifikasi masalah yang terjadi yaitu :
1. Guru belum maksimal dalam melibatkan siswa secara aktif selama
kegiatan belajar mengajar.
2. Hasil belajar siswa untuk pelajaran fisika masih rendah.
3. Model dan metode pembelajaran yang kurang bervariasi.
1.3.
Batasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih jelas dan terarah, maka perlu
adanya batasan masalah. Dengan melihat banyaknya faktor yang mempengaruhi
hasil belajar siswa maka masalah penelitian ini dibatasi pada :
1. Model pembelajaran dalam
Inquiry.
penelitian ini adalah model pembelajaran
5
2. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas X semester II SMA Negeri
16 Medan T.P. 2012/2013.
3. Materi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Listrik Dinamis.
1.4.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah
aktivitas
belajar
siswa
yang
diajarkan
dengan
menggunakan model pembelajaran Inquiry pada materi pokok Listrik
Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013 ?
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan
model pembelajaran Inquiry pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X
semester II SMA Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013 ?
3. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X
semester II SMA Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013 ?
4. Adakah pengaruh
model pembelajaran Inquiry terhadap hasil belajar
siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA
Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013 ?
1.5.
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan yang akan dicapai
dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa yang diajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran Inquiry pada materi pokok Listrik
Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran
Inquiry pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA
Negeri 16 Medan T.P 2012/2013.
3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menerapkan model
pembelajaran Konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X
semester II SMA Negeri 16 Medan T.P 2012/2013.
6
4. Untuk mengetahui ada pengaruh model pembelajaran Inquiry terhadap
hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester
II SMA Negeri 16 Medan T.P 2012/2013.
1.6.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar siswa menggunakan model
pembelajaran inquiry pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X
semester II SMA Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013.
2. Sebagai bahan alternatif pemilihan model pembelajaran.
1.7.
Defenisi Operasional
1. Model pembelajaran inquiry adalah model pembelajaran yang dirancang
untuk membawa siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah melalui
latihan – latihan yang dapat memadatkan proses ilmiah tersebut ke dalam
periode waktu yang relatif singkat yang bertujuan dalam membantu siswa
dalam meningkatkan pemahaman sains, produktif dalam berpikir kreatif,
dan siswa menjadi terampil dalam memperoleh dan memahami suatu
informasi.
2. Model Pembelajaran konvensional yang dimaksud secara umum adalah
pembelajaran dengan menggunakan metode yang biasa dilakukan oleh
guru yaitu memberi materi melalui ceramah, latihan soal kemudian
pemberian tugas.
50
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh dan analisa data serta
pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Aktivitas
belajar
siswa
selama
mengikuti
pembelajaran
dengan
menggunakan model pembelajaran inquiry pada materi pokok listrik
dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013
adalah meningkat dan diperoleh rata-rata skor aktivitas belajar siswa pada
ketiga pertemuan mencapai 68,3 dengan kategori aktif.
2. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diberi
perlakuan dengan model pembelajaran inquiry pada materi pokok listrik
dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013
adalah 67,86.
3. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang menggunakan
model pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis di
kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013 adalah 63,29.
4. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa thitung =2,07, ttabel =
1,67 (thitung < ttabel) artinya Ha diterima yakni ada perbedaan hasil belajar
siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran inquiry pada materi
pokok listrik dinamis di kelas X Semester II SMA Negeri 16 Medan T.P.
2012/2013.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran, yaitu :
1. Bagi guru bidang studi fisika di SMA Negeri 16 Medan agar berkenan
mencoba menggunakan model pembelajaran inquiry dalam melaksanakan
51
kegiatan pembelajaran sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan
aktifitas dan hasil belajar siswa.
2. Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin menerapkan model pembelajaran
inquiry dalam kegiatan belajar mengajar hendaknya melakukan pembagian
kelompok dengan kombinasi kemampuan siswa yang bervariasi.
3. Bagi para peneliti yang ingin menerapkan model pembelajaran inquiry
dalam penelitian sebaiknya memberikan batasan waktu persentase bagi
masing-masing kelompok dalam melakukan percobaan dan menyajikan
hasil diskusinya.
4. Setelah melakukan penelitian, siswa masih belum terbiasa untuk mengatur
posisi pembagian kelompok ketika akan melakukan percobaan, maka
disarankan bagi maupun peneliti lanjut yang ingin melakukan penelitian
yang sama sebaiknya membantu siswa mengatur posisi setiap kelompok
agar lebih terarah dan penggunaan waktu lebih efektif.