Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Program Inklusi SD Negeri Klero 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang T2 942013001 BAB V
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan
hasil
mengenai
penelitian
“Evaluasi
dan
Pelaksanaan
Program Inklusi di SD Negeri Klero 02 Kecamatan
Tengaran
Kabupaten
Semarang”,
maka
dapat
ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.
Berdasarkan
evaluasi
terhadap
komponen
context, bahwa pelaksanaan program inklusi
disekolah ini adanya penunjukan dari dinas.
Sekolah sudah mempunyai ijin dan pedoman
dalam
melaksanakan
program
inklusi.
Sekolah telah bekerjasama dengan lembaga
lain yang terkait. Populasi yang dilayani
sudah
sesuai
dengan
Permendiknas
No.
70/2009 pasal 3 ayat 1, dimana ABK yang
dimaksud adalah anak dengan kebutuhan
khusus dalam kategori ringan hingga sedang
serta bisa ditangani oleh sekolah.
2.
Berdasarkan
input,
evaluasi
menunjukkan
terhadap
komponen
ketersediaan
sarpras
secara umum sudah memenuhi kebutuhan
semua siswa. Namun ketersediaan sarpras
khusus bagi ABK belum memadai. Kurikulum
sudah
dimodifikasi
89
sesuai
karakteristik
peserta didik. Pelatihan khusus bagi guru
yang ada di sekolah belum merata. Sekolah
juga belum memiliki GPK yang sesuai dengan
kompetensinya.
3.
Berdasarkan
evaluasi
terhadap
komponen
process, Kompetensi guru cukup memadai
dalam
menangani
diberikan
secara
pelaksanaan
ABK,
penanganan
individual.
program
di
Pembiayaan
sekolah
masih
diambil dari alokasi dana BOS. Selain itu
belum ada monitoring lebih lanjut dari dinas
terkait.
4.
Berdasarkan
evaluasi
terhadap
komponen
product, dampak dari pelaksanaan program
terletak pada perkembangan prestasi ABK.
Perkembangan akademik dan non akademik
ABK cukup baik. Sementara, jumlah ABK
yang terlayani tergolong variatif dan semua
ABK dilayani sekolah dengan menyesuaikan
terhadap keadaan dan kemampuan sekolah.
5.
Pendukung
yaitu
pelaksanaan
antusias
program
masyarakat
sekitar
inklusi
yang
mempunyai ABK menyekolahkan anaknya di
SD Negeri Klero 02. Selain pendukung masih
banyak
faktor
pelaksanaan
penghambat
program
90
pendidikan
dalam
inklusi
yaitu belum ada GPK yang sesuai dengan
kompetensi,
menangani
ABK,
mengenai
kurang
keterbatasan
kesadaran
program
memadai
guru
inklusi,
bagi
dalam
orang
sarpras
ABK,
tua
yang
pendanaan,
monitoring dan evaluasi dari dinas.
B.
Saran
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat
untuk menambah pengetahuan tentang evaluasi
program inklusi. Saran yang dapat diberikan
dalam pelaksanaan program pendidikan inklusif di
SD Negeri Klero 02 adalah sebagai berikut:
1.
Guru dan kepala sekolah perlu mengikuti
kegiatan
diklat
pelatihan
dalam
khusus
dan
penanganan
ABK,
sejenisnya.
Saling
berbagi pengalaman dengan guru lain baik
dalam
perencanaan
pembelajaran,
penanganan ABK, dan evaluasi.
2.
Sekolah perlu melibatkan dan bekerja sama
dengan
orang
tua
ABK
dalam
hal
penyampaian evaluasi, perkembangan atau
pencapaian
prestasi
ABK
baik
di
kelas
maupun di luar kelas. Dengan demikian,
orang
tua
bisa
berkontribusi
terhadap
perkembangan ABK. Sekolah mengusulkan
91
untuk memperoleh bantuan dana dan sarpras
khusus bagi ABK.
3.
Dinas
perlu
melakukan
monitoring
dan
evaluasi secara seksama dan berkelanjutan
terhadap
pelaksanaan
program
inklusi.
Program yang sudah direncanakan apakah
sudah
sesuai
pendidikan
tujuan.
dapat
Selanjutnya
membuat
kebijakan
perbaikan atau keputusan lebih lanjut.
92
dinas
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan
hasil
mengenai
penelitian
“Evaluasi
dan
Pelaksanaan
Program Inklusi di SD Negeri Klero 02 Kecamatan
Tengaran
Kabupaten
Semarang”,
maka
dapat
ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.
Berdasarkan
evaluasi
terhadap
komponen
context, bahwa pelaksanaan program inklusi
disekolah ini adanya penunjukan dari dinas.
Sekolah sudah mempunyai ijin dan pedoman
dalam
melaksanakan
program
inklusi.
Sekolah telah bekerjasama dengan lembaga
lain yang terkait. Populasi yang dilayani
sudah
sesuai
dengan
Permendiknas
No.
70/2009 pasal 3 ayat 1, dimana ABK yang
dimaksud adalah anak dengan kebutuhan
khusus dalam kategori ringan hingga sedang
serta bisa ditangani oleh sekolah.
2.
Berdasarkan
input,
evaluasi
menunjukkan
terhadap
komponen
ketersediaan
sarpras
secara umum sudah memenuhi kebutuhan
semua siswa. Namun ketersediaan sarpras
khusus bagi ABK belum memadai. Kurikulum
sudah
dimodifikasi
89
sesuai
karakteristik
peserta didik. Pelatihan khusus bagi guru
yang ada di sekolah belum merata. Sekolah
juga belum memiliki GPK yang sesuai dengan
kompetensinya.
3.
Berdasarkan
evaluasi
terhadap
komponen
process, Kompetensi guru cukup memadai
dalam
menangani
diberikan
secara
pelaksanaan
ABK,
penanganan
individual.
program
di
Pembiayaan
sekolah
masih
diambil dari alokasi dana BOS. Selain itu
belum ada monitoring lebih lanjut dari dinas
terkait.
4.
Berdasarkan
evaluasi
terhadap
komponen
product, dampak dari pelaksanaan program
terletak pada perkembangan prestasi ABK.
Perkembangan akademik dan non akademik
ABK cukup baik. Sementara, jumlah ABK
yang terlayani tergolong variatif dan semua
ABK dilayani sekolah dengan menyesuaikan
terhadap keadaan dan kemampuan sekolah.
5.
Pendukung
yaitu
pelaksanaan
antusias
program
masyarakat
sekitar
inklusi
yang
mempunyai ABK menyekolahkan anaknya di
SD Negeri Klero 02. Selain pendukung masih
banyak
faktor
pelaksanaan
penghambat
program
90
pendidikan
dalam
inklusi
yaitu belum ada GPK yang sesuai dengan
kompetensi,
menangani
ABK,
mengenai
kurang
keterbatasan
kesadaran
program
memadai
guru
inklusi,
bagi
dalam
orang
sarpras
ABK,
tua
yang
pendanaan,
monitoring dan evaluasi dari dinas.
B.
Saran
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat
untuk menambah pengetahuan tentang evaluasi
program inklusi. Saran yang dapat diberikan
dalam pelaksanaan program pendidikan inklusif di
SD Negeri Klero 02 adalah sebagai berikut:
1.
Guru dan kepala sekolah perlu mengikuti
kegiatan
diklat
pelatihan
dalam
khusus
dan
penanganan
ABK,
sejenisnya.
Saling
berbagi pengalaman dengan guru lain baik
dalam
perencanaan
pembelajaran,
penanganan ABK, dan evaluasi.
2.
Sekolah perlu melibatkan dan bekerja sama
dengan
orang
tua
ABK
dalam
hal
penyampaian evaluasi, perkembangan atau
pencapaian
prestasi
ABK
baik
di
kelas
maupun di luar kelas. Dengan demikian,
orang
tua
bisa
berkontribusi
terhadap
perkembangan ABK. Sekolah mengusulkan
91
untuk memperoleh bantuan dana dan sarpras
khusus bagi ABK.
3.
Dinas
perlu
melakukan
monitoring
dan
evaluasi secara seksama dan berkelanjutan
terhadap
pelaksanaan
program
inklusi.
Program yang sudah direncanakan apakah
sudah
sesuai
pendidikan
tujuan.
dapat
Selanjutnya
membuat
kebijakan
perbaikan atau keputusan lebih lanjut.
92
dinas