TINDAK TUTUR HUMOR DALAM NOVEL “MARMUT MERAH JAMBU” KARYA RADITYA DIKA: KAJIAN PRAGMATIK.

TINDAK TUTUR HUMOR DALAM NOVEL “MARMUT
MERAH JAMBU” KARYA RADITYA DIKA: KAJIAN
PRAGMATIK

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Sastra

Oleh

Josef Fernando Sitorus
209210014

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan karunia sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan
baik. Skripsi ini diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Sastra di Universitas Negeri Medan. Skripsi yang berjudul ”Tindak Tutur Humor
dalam Novel Marmut Merah Jambu Karya Raditya Dika: Kajian Pragmatik” dapat
diselesaikan berkat bantuan banyak pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini
disampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan,
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni,
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,
4. Drs. Sanggup Barus, M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia dan sebagai Dosen Penguji yang banyak memberikan masukan dan
saran-saran,
5. Muhammad Surip, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Sastra Indonesia,
6. Dr. Abdurrahman, M.Hum. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak memberikan masukan dan arahan dalam penyelesaian Skripsi ini,
7. Drs. Basyaruddin, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
membantu memberikan bimbingan dan arahan serta motivasi.
8. M. Oky Fardian, S.Sos., M.Hum. selaku Dosen Penguji yang banyak
memberikan masukan dan saran-saran,
9. Ayah tercinta Bapak Posman Sitorus dan Ibunda tersayang Ibu Magdalena

Manurung yang telah banyak memberikan doa, dukungan, motivasi, serta

ii

bantuan materi. Cristina Oktavia dan Megawati Adrianti kedua adik yang
selalu memberikan semangat dan hiburan. Segenap keluarga besar yang selalu
memberikan semangat kepada penulis.
10. Sahabat-sahabat yang membantu memberikan masukan dan ide-ide terkait
penulisan Skripsi, keluarga besar Komsi dan Kompsi, keluarga besar Sastra
Indonesia baik para alumni, senior, dan juga junior, yang selalu mendukung
segenap perjuangan penulis, terkhusus kepada Margareta Res Renata Oktavia
Silitonga yang telah banyak memberikan motivasi serta semangat dan
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang banyak
membantu dalam melancarkan penyelesaian Skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari
segi isi, maupun tulisannya. Oleh karena itu, penulis mohon kritik dan saran yang
membangun dalam Skripsi ini. Penulis juga menyampaikan mohon maaf dan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
Skripsi ini tepat waktu. Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.


Medan,

April 2014

Penulis,

Josef Fernando Sitorus
NIM 209210014

iii

ABSTRAK
Josef Fernando Sitorus. 209210014. Tindak Tutur Humor dalam Novel
Marmut Merah Jambu Karya Raditya Dika: Kajian Pragmatik. Fakultas
Bahasa dan Seni. Universeitas Negeri Medan. 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud-wujud tindak tutur
lokusi dan ilokusi yang terdapat dalam novel Marmut Merah Jambu karya Raditya
Dika. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak bebas libat
cakap yang dilanjutkan dengan teknik lanjutannya berupa teknik catat.

Hasil penelitian yang dicapai bahwa jenis tindak tutur humor dalam novel
Marmut Merah Jambu karya Raditya Dika adalah tindak lokusi, dan ilokusi.
Adapun tindak lokusi ditemukan sebanyak enam data, sedangkan tindak ilokusi
ditemukan sebanyak sepuluh data, enam diantaranya berfungsi representatif, tiga
berfungsi direktif, dan hanya satu yang berfungsi ekspresif. Sedangkan untuk
fungsi komisif dan deklaratif tidak terdapat. Penerapan dan penyimpangan
maksim-maksim kerja sama juga terjadi dalam tuturan cerita yang dibuat guna
memancing gelak tawa pembaca. Maksim yang ditemukan dalam hasil penelitian
adalah maksim kuantitas, maksim kualitas, dan maksim relevansi. Maksim
kuatitas ditemukan sebanyak lima data, sedangkan maksim kualitas ditemukan
sebanyak lima data, dan maksim relevansi ditemukan sebanyak tiga data. Untuk
penyimpangan maksim hanya terdapat pada maksim Kualitas.
Kata Kunci: Tindak Tutur, Humor, Maksim

i

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Instrumen Penelitian Tindak Tutur Lokusi……………………. .......

26


Tabel 3.2. Instrumen Penelitian Tindak Tutur Ilokusi…………………………

26

Tabel 4.1. Tabel Data Penelitian………………………………………………… .

29

vi

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan sesuatu yang khas yang dimiliki oleh manusia. Pada
umumnya bahasa digunakan sebagai sarana komunikasi terhadap sesama manusia.
Dalam prakteknya bahasa telah menjadi sarana komunikasi yang digunakan untuk
menyampaikan pikiran, gagasan, konsep, maupun perasaan, baik secara lisan,
maupun tertulis. Sebuah komunikasi tidak terlepas dari aturan yang mengatur
supaya terjalinnya interaksi yang baik. Aturan-aturan tersebut akan mengatur

penutur dan lawan tutur.
Proses komunikasi tidak dapat dilepaskan dari adanya tindak tutur. Dalam
mengucapkan suatu kalimat, seseorang tidak semata-mata mengatakan sesuatu
dengan pengucapan tuturan itu, tetapi juga menindakkan sesuatu dalam kalimat
yang diucapkannya. Tindak tutur merupakan suatu tindakan yang ditampilkan
lewat tuturan. Misalnya permintaan maaf, keluhan, pujian, undangan, janji, dan
permohonan. Penutur berharap lawan tutur memahami maksud dari penutur.
Biasanya penutur dan lawan tutur terbantu oleh situasi tutur yang turut
mempengeruhi makna dari tuturan.
Pada setiap interaksi baik lisan maupun tertulis, dapat dilihat tindak tutur
yang terjadi. Tindak tutur lisan pada umumnya dapat dilihat dan didengar dalam
dialog-dialog baik di televisi dan radio. Sedangkan tindak tutur tertulis dapat
dibaca pada dialog-dialog di novel, cerpen, dan naskah drama.
Tindak tutur tidak hanya dapat dilihat pada situasi formal, tapi juga pada
situasi yang non-formal. Salah satu tindak tutur nonformal tertulis dapat dilihat

1

2


pada dialog-dialog yang terdapat dalam novel “Marmut Merah Jambu” karya
Raditya Dika.
Novel “Marmut Merah Jambu” karya Raditya Dika merupakan novel
humor yang menggunakan bahasa yang menarik, dan ringan. Berisi tentang
pengalaman-pengalaman Raditya Dika dalam menjalani kehidupan cintanya.
Novel ini memberikan warna yang baru dan merubah pandangan khalayak ramai
tentang cinta. Novel yang ditulis berdasarkan pengalaman pribadi sang pengarang
ini merupakan novel sangat menghibur.
Selain tentang cinta, novel tersebut juga banyak membahas pengalaman
dan kegelisahannya tentang kehidupan sehari-harinya. Contohnya ketika adiknya
yang paling bungsu, Edgar, akan disunat. Pada awalnya adiknya menolak untuk
disunat, walaupun sudah dibujuk oleh seluruh anggota keluarga, dia tetap menolak
untuk disunat. Hingga akhirnya sang kakak, Raditya Dika, menulis di akun media
sosial miliknya “Temen-temen tolong kasih tau Edgar, agar Edgar mau disunat.”
Yang membuat adiknya, Edgar, malu dan akhirnya bersedia untuk disunat.
Novel karangan Raditya Dika ini selain mencantumkan dialog, terdapat
juga beberapa karikatur untuk lebih menguatkan imajinasi para pembaca.
Karikatur tersebut digambar dengan sederhana, tetapi mudah dimengerti, dan
sesuai dengan konteksnya. Selain karikatur, terdapat juga bahasa-bahasa asing
yang digunakan dalam dialog dan penjelasan. Contohnya “Aldi juga sering

bengong sendiri ketika face-to-face dengan Widya, gak menggunakan kesempatan
berharga itu untuk ngobrol dengan Widya.” Walaupun begitu, bahasa-bahasa
asing yang digunakan pada umumnya merupakan bahasa asing yang sudah akrab

3

di telinga para pembaca. Sehingga tidak menyulitkan para pembaca untuk
mengartikannya.
Tidak hanya itu, pada novel “Marmut Merah Jambu” karya Raditya Dika
juga memiliki dialog-dialog dan paragraf penjelas yang penempatannya berbeda
dengan dialog dan paragraph penjelas lainnya. Dialog dan paragraf penjelas
tersebut dipisah karena percakapan yang terjadi bukan sacara langsung, melainkan
secara tidak langsung, baik dari pesan singkat atau ilustrasi dari sang pengarang.
Contohnya pada dialog ilustrasi yang terdapat di sub-bab ke enam yang berjudul
“Panduan Menghadapi Cewek Sehari-hari”. Pada bab tersebut banyak dialog
ilustrasi yang penulisannya terpisah dari dialog lainnya. Contoh lain adalah
Seperti pada saat penulis novel, Raditya Dika, sedang berbalas pesan singkat
dengan teman satu kelasnya, dan juga seperti pada saat dia berkomunikasi dengan
pacarnya.
Bahasa prokem juga sering ditemukan pada kalimat dan dialog dalam

novel tersebut. Contohnya “Ina mengangguk-angguk. Kesotoyan gue membuat
gue terlihat keren.” Selain itu, bahasa prokem yang paling sering ditemukan
adalah ”Gue”, dan “Loe”, untuk menyatakan “aku” dan “kamu”. Bahasa yang
lazimnya dipakai oleh orang-orang yang berdomisili di Jakarta.
Dalam penelitian ini novel tersebut akan dikaji menggunakan teori
pragmatik yaitu tindak tutur. Peneliti akan melihat wujud tindak tutur lokusi dan
ilokusi, dan perlokusi yang terdapat dalam novel “Marmut Merah Jambu”
tersebut. Agar para pembaca dapat mengetahui bagaimana sebernarnya tindak
tutur penulis novel “Marmut Merah Jambu” tersebut.

4

Sebagai contoh, ketika Raditya Dika diminta temannya, Aldi, untuk
mencicipi kue bola-bola coklat buatannya sendiri. Namun Raditya Dika malah
mengomentari bahwa rasa kue buatan temannya tersebut “Kayak sari ketek sopir
taksi”. Ia mengatakan demikian karena rasanya kue tersebut sungguh tidak enak.
Namun ia tidak mengatakan tidak enak, tapi malah menyamakan rasa kuenya
dengan ketiak supir taksi.
Walaupun tidak mengatakan secara langsung menggunakan kata “Tidak
enak”, tetapi temannya sudah mengerti bahwa Raditya Dika tidak menyukai rasa

dari kue buatannya tersebut. Berdasarkan contoh kecil di atas, ternyata situasi
ujaran sangat berpengaruh terhadap penafsiran makna tuturan. Hal tersebutlah
yang akan dikaji penulis dalam penelitian ini. Bagaimana wujud tindak tutur yang
terdapat dalam dialog novel “Marmut Merah Jambu” karya Raditya Dika.
Selain berdasarkan isi novel, penulis juga mempertimbangkan nama
pengarang novel tersebut. Raditya Dika merupakan salah satu pengarang novel
yang sangat dikenal oleh masyarakat luas, terutama remaja, dan pencinta buku
bacaan yang mengandung humor. Tidak hanya menulis novel, Raditya Dika juga
menulis script film dan membintangi beberapa iklan dan film layar lebar. Bahkan
beberapa novel Raditya Dika telah difilmkan dan ditayangkan di seluruh bioskop
di Indonesia. Tidak hanya itu, Raditya Dika juga menjadi salah satu Comic
(sebutan untuk pelaku Stand Up Comedy) terbaik di Indonesia. Dan pada
umumnya ia membahas apa yang telah ditulis dalam buku-bukunya.
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis tertarik untuk membahas tindak
tutur yang terdapat dalam novel “Marmut Merah Jambu” karya Raditya Dika.

5

Dengan mengangkat judul “Tindak Tutur Humor dalam Novel Marmut Merah
Jambu karya Raditya Dika”

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, adapun identifikasi masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Terdapat tindak tutur humor digunakan pada novel “Marmut Merah
Jambu” karya Raditya Dika.
2. Terdapat bahasa-bahasa asing digunakan pada novel “Marmut Merah
Jambu” karya Raditya Dika.
3. Terdapat karikatur yang digunakan pada novel “Marmut Merah Jambu”
karya Raditya Dika.
4. Terdapat dialog-dialog singkat yang penempatannya berbeda dengan
dialog lain yang terdapat pada novel “Marmut Merah Jambu” karya
Raditya Dika.
5. Terdapat bahasa prokem digunakan pada novel “Marmut Merah Jambu”
karya Raditya Dika.
C. Batasan Masalah
Pembatasan masalah dilakukan untuk mempermudah penulis dalam
melakukan penelitian dan berfokus pada satu tujuan. Untuk menghindari
kemungkinan yang dapat menghambat jalannya penelitian, karena masalah yang
terlalu luas, penelitian ini dibatasi pada wujud dan makna tindak tutur lokusi dan
ilokusi yang terdapat dalam novel “Marmut Merah Jambu” karya Raditya Dika.
Penulis tidak mengikutkan tindak tutur perlokusi, karena selain akan memperluas

6

masalah, data yang diambil juga tidak akan valid. Karena tindak tutur pelokusi
merupakan efek yang ditimbulkan dari tuturan tersebut kepada si pembaca.
D. Rumusan Masalah
Setelah melakukan identifikasi masalah dan membatasi masalah, langkah
selanjutnya adalah merumuskan masalah penelitian. Adapun rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana wujud tindak tutur lokusi dan ilokusi yang terdapat dalam
novel “Marmut Merah Jambu” karya Raditya Dika.
2. Bagaimana wujud humor yang terdapat dalam novel “Marmut Merah
Jambu” karya Raditya Dika.
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan wujud tindak tutur lokusi dan ilokusi yang terdapat
dalam novel “Marmut Merah Jambu” karya Raditya Dika.
2. Mendeskripsikan wujud humor yang terdapat dalam novel “Marmut
Merah Jambu” karya Raditya Dika.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memperluas wawasan
dan melengkapi khasanah keilmuan yang berkaitan dengan bidang tindak
tutur, khususnya tindak tutur humor. Selain itu, hasil dari penelitian ini juga
diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi Jurusan Bahasa dan Sastra

7

Indonesia sehingga dapat memperkaya hasil penelitian yang telah ada
sebelumnya.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dalam penelitian ini adalah agar dapat menjadi rujukan
dalam penelitian lanjutan yang relevan. Sehingga para peneliti yang ingin meneliti
tindak tutur dalam novel dapat menjadikan hasil penelitian ini menjadi salah satu
sumber informasi.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Novel Marmut Merah Jambu karangan Raditya Dika merupakan novel
humor yang sangat menghibur. Novel tersebut menggunakan bahsa yang ringan
dan mudah untuk dipahami oleh pambacanya. Buku tersebut berisi tentang
pengalaman hidup Raditya Dika, dan lika-liku kehidupan cintanya.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil simpulan
bagaimana bentuk, dan makna dalam tindak tutur yang terdapat dalam novel
Marmut Merah Jambu karya Raditya Dika, dan juga bagaimana bentuk maksimmaksim yang digunakan Raditya Dika untuk menciptakan sebuah kelucuan.
Terdapat enam tindak tutur lokusi yang digunakan oleh Raditya Dika
dalam novel Marmut Merah Jambu. Sedangkan untuk tindak tutur ilokusi,
terdapat sepuluh tuturan yang digunakan oleh Raditya Dika dalam novel Marmut
Merah Jambu. Enam diantaranya berfungsi representatif, tiga berfungsi direktif,
dan hanya satu yang berfungsi ekspresif. Sedangkan untuk fungsi komisif dan
deklaratif tidak terdapat dalam novel tersebut.
Penerapan atau penyimpangan maksim percakapan Grice yang terdapat
dalam novel tersebut berjumlah tiga belas tuturan. Terdiri dari lima maksim
kuantitas, lima maksim kualitas, dan tiga maksim relevansi. Untuk maksim cara,
tidak terdapat dalam novel tersebut. Untuk penyimpangan maksim hanya terdapat
pada maksim Kualitas. Raditya Dika melanggar maksim kualitas dengan tujuan
untuk menciptakan kelucuan, dan gelak tawa.

52

53

B. Saran
Penelitian ini bisa dikembangkan lebih lanjut untuk penelitian-penelitian
yang lebih spesifik terhadap tindak tutur humor dengan kajian yang menarik,
sampel besar, dan teknik analisis yang lebih mendalam untuk mendapatkan hasil
kajian yang sempurna. Selain itu, bisa juga dilakukan penelitian tindak tutur
humor dalam percakapan sehari-hari, atau bahkan tindak tutur para komedian di
televisi. Contohnya tindak tutur para peserta lomba Stand Up Comedy Indonesia
yang ditayangkan di Kompas TV.

DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul dan Leoni Agustina.2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal.
Bandung: PT Rineka Adi Tama
Leech, Geofrey. 1991. Prinsip-prinsip pragmatik. Jakarta: UI Press
Levinson, Stephen C. 1985. Pragmatics. Cambridge: Cambridge University Press
Nababan 1987. Ilmu Pragmatik (Teori dan Penerapannya). Jakarta: Depdikbud
Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Raja Granfindo Persada
Nadar, F. X. 2008. Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu
Purwo, Bambang K. 1994. PELLBA 7: Pragmatik Wacana. Yogyakarta: Kanisius
Rustono. 1999. Pokok-pokok Pragmatik. Semarang: IKIP Semarang Press
Searle, J.R. 1969. Speech Acts, An Essay in The Philosophy of Language.
Cambridge: Cambridge University Press
Sumarlam. 2003. Teori dan Praktik Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka Cakra
Tarigan, H. G. 1986. Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa Bandung
Yule, George. 2006. Pragmatic. USA: Oxford University Press
Wijana, I Dewa Putu dan M. Rohmadi. 2009. Analisi Wacana Pragmatik Kajian
Teori dan Analisis. Surakarta: Mata Padi Presindo

54