Larangan Penggunaan Kantong Plastik dan Dampaknya pada Bisnis Ritel pada Indomaret di Kota Jakarta.

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui larangan penggunaan kantong plastik dan dampaknya pada bisnis ritel Indomaret di Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner dan wawancara pada ritel Indomaret di Jakarta sebanyak 12 responden. Berdasarkan hasil analisis dan wawancara disimpulkan bahwa ada sebagian konsumen setuju dengan adanya peraturan plastik berbayar karena konsumen dengan sendirinya sudah sadar membawa kantong plastik sendiri ada juga yang membawa barang belanjaannya tidak menggunakan apa-apa atau dimasukkan kedalam tas mereka sendiri tanpa menggunakan kantong plastik atau membawa tas ramah lingkungan. Toko tidak mengalami kerugian apa-apa karena sebelumnya pun toko memberikan kantong plastik secara cuma-cuma dan setelah adanya peraturan kantong plastik berbayar pun uang yang terkumpul dari penjualan kantong plastik akan disetorkan ke pemerintah.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

This study aims to determine the ban on using of plastic bags and their impact to the Indomaret retail business in Jakarta. This study used qualitative research methods. Data collected through questionnaires and interviews at Indomaret retail in Jakarta on 12 respondents. Based on the analysis and interviews concluded that some consumers agree with the regulations plastics paid for the consumer by itself is already aware of carrying a plastic bag themselves some are carrying groceries do not use anything or put into their own bags without the using of plastic bags or carrying bags environmentally friendly. The shop does not lose anything because before any stores provide plastic bags free of charge and after the regulation of plastic bags paid any money collected from the sale of plastic bags will be deposited to the government.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 6

1.4.2 Kegunaan Praktisi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 7

2.1 Kajian Pustaka ... 7

2.1.1 Green Economic (Ekonomi Hijau) ... 7

2.1.2 Ramah Lingkungan ... 13

2.1.3 Bisnis Ritel ... 18

2.1.4 Green Marketing ... 24

2.2 Penelitian Terdahulu ... 28

2.3 Kerangka Pemikiran ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

3.1 Jenis Penelitian ... 30

3.2 Tempat Penelitian ... 31

3.3 Sumber Data ... 31

3.4 Instrumen Penelitian ... 32

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37

4.1 Hasil Penelitian ... 37

4.1.1 Deskripsi Informan Penelitian Kepada Pemilik Ritel ... 38

4.1.2 Deskripsi Informan Penelitian Kepada Konsumen ... 57

4.2 Pembahasan ... 58

4.2.1 Persamaan Jawaban Informan ... 58


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 63

5.1 Kesimpulan ... 63

5.2 Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 66

LAMPIRAN ... 67


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 29


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 28


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran I Kuesioner ... 67


(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat

ini masih tetap menjadi “PR” besar bagi bangsa Indonesia adalah faktor

pembuangan limbah sampah plastik. Kantong plastik telah menjadi sampah yang berbahaya dan sulit dikelola. Diperlukan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk membuat sampah bekas kantong plastik itu benar-benar terurai. Namun yang menjadi persoalan adalah dampak negatif sampah plastik ternyata sebesar fungsinya juga.

Rata-rata kantung plastik digunakan hanya 25 menit. Tetapi untuk hancur dan terurai di alam dibutuhkan hingga 500 tahun. Ini jadi masalah serius. Indonesia termasuk penghasil sampah plastik ke laut kedua terbesar di dunia187,2 juta ton. "Nilai ini hanya satu peringkat di bawah Cina, yang total sampahnya 262,9 juta ton," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya.

Para pelaku usaha di bidang makanan yang sanggat banyak menggunakan plastik dengan cara memodifikasi plastik menjadi salah satu keunggulan kemasan dalam promosi pangannya sehingga membuat barang yang di pomosikan menjadi semakin menarik. Maka dari itu para pelaku usaha berlomba-lomba menggunakan plastik.

Plastik dibuat dengan cara polimerisasi yaitu menyusun dan membentuk secara sambung-menyambung bahan-bahan dasar plastik yang di sebut monemer.


(9)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha Di samping bahan dasar berupa monemer, didalam plastik juga terdapat bahan non plastik yang disebut aditif yang diperlukan untuk memperbaiki sifat-sifat plastik itu sendiri. Bahan aditif tersebut berupa zat-zat dengan berat molekul rendah, yang dapat berfungsi sebagai pewarna, antioksidan,penyerap sinar ultraviolet, anti lekat dan masih banyak lagi. . (www.ebookpangan.com, diakses pada tanggal 27 Juli 2009).

Seiring dengan bahayanya plastik dan meningkatnya pemanasan global, maka pemerintah mulai menetapkan keputusan untuk menguragi sampah plastik karena lebih susah untuk di daur ulang. Maka sekarang pemerintah menetapkan peraturan larangan penggunaan plastik di setiap berbelanja di supermarket di kenaakan biaya tambahan senilai Rp.200,- di sini kita akan membahas penagaruh dampak bisnis dari larangan penggunaan plastik di kota Jakarta.

Bisnis adalah suatu kegiatanyang menjadi tolak ukur kemajuan suatu negara yang dapat dilihat dari kemajuan ekonominya. Kegiatan bisnis merupakan salah satu faktor persaingan yang paling memberikan pengaruh besar diantara perusahaan yang ada.hal ini dikarenakan bahwa setiap perusahaan berlomba-lomba agar mendapatkan keuntungan yang besar di banding perusahaan lainnya.

Dampak bisnis dari larangan penggunaan plastik di kota Jakarta ini harus sanggat di perhatikan juga oleh pemerintah karena selain memelihara dunia dengan cara go green ini pemerintah juga harus memperhatikan dampak bisnis di indonesia juga.

Benar bahwa ada ketentuan terkait kantong plastik berbayar yang diatur dalam Surat Edaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun


(10)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha Nomor: S.1230/PSLB3-PS/2016 tentang Harga dan Mekanisme Penerapan

Kantong Plastik Berbayar (“SE 1230/2016”). SE 1230/2016 itu menyebutkan

bahwa ketentuan ini menindaklanjuti hasil pertemuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan Badan Perlindungan Konsumen Nasional (“BPKN”), Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (“YLKI”), dan Asosiasi Pengusaha Ritel Seluruh Indonesia (“APRINDO”). Beberapa ketentuan dalam SE 1230/2016 ini antara lain:

1. Pengusaha ritel tidak lagi menyediakan kantong plastik secara cuma-cuma kepada konsumen. Apabila konsumen masih membutuhkan kantong plastik maka konsumen diwajibkan membeli kantong plastik dari gerai ritel.;

2. Terkait harga kantong plastik, Pemerintah, BPKN, YLKI, dan APRINDO menyepakati harga jual kantong plastik selama uji coba penerapan kantong plastik berbayar sebesar minimal Rp 200,- per kantong sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN);

3. Harga kantong plastik akan dievaluasi oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah bersama APRINDO setelah uji coba berjalan sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan;

4. Terkait jenis kantong plastik yang disediakan oleh pengusaha ritel, Pemerintah, BPKN, YLKI, dan APRINDO menyepakati agar spesifikasi kantong plastik tersebut dipilih yang menimbulkan dampak lingkungan paling minimal dan harus memenuhi standar nasional yang dikeluarkan oleh Pemerintah atau lembaga independen yang ditugaskan untuk itu;

5. APRINDO menyepakati bahwa mereka berkomitmen mendukung kegiatan pemberian insentif kepada konsumen, pengelolaan sampah, dan pengelolaan


(11)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha lingkungan hidup melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Sosial Responsibility, CSR) dengan mekanisme yang akan diatur oleh masing-masing pengusaha ritel.

6. Ketentuan ini juga berlaku untuk usaha ritel modern yang bukan anggota APRINDO.

Sebelum SE 1230/2016, sudah ada surat edaran lain terkait penerapan kebijakan kantong plastik berbayar, yaitu Surat Edaran Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun KLHK Nomor: SE-06/PSLB3-PS/2015 tentang Langkah Antisipasi Penerapan Kebijakan Kantong Plastik Berbayar Pada Usaha Ritel Modern (“SE 6/2015”). Dalam surat edaran ini dijelaskan bahwa salah satu arah kebijakan Pemerintah dalam rangka pengurangan sampah, khususnya sampah kantong plastik, adalah penerapan kebijakan kantong plastik berbayar di seluruh gerai pasar modern di Indonesia. Kebijakan kantong plastik berbayar merupakan salah satu strategi guna menekan laju timbulan sampah kantong plastik yang selama ini menjadi bahan pencemar bagi lingkungan hidup.

Harga kantong plastik

Mengenai harga kantong plastik, melihat pada ketentuan yang mengatur bahwa harga Rp 200,- adalah harga minimal, berarti masing-masing daerah bisa memberlakukan harga yang lebih daripada itu.

Seperti di Balikpapan, Surat Edaran Walikota Balikpapan Nomor: 005/0123/BLH tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik dan Kantong Plastik Berbayar di Kota Balikpapan, sebagai tindak lanjut dari SE 6/2015, mengatur sebagai berikut:


(12)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha 1. Setiap orang yang akan berbelanja di seluruh ritel, pertokoan, kios dan pasar

tradisional dalam wilayah Kota Balikpapan harus membawa tas atau kantong yang jumlah dan besarannya disesuaikan dengan kebutuhan berbelanja;

2. Apabila dengan berbagai alasan tidak membawa tas atau kantong, maka secara bertahap dimulai dari usaha ritel agar menyediakan kantong plastik berbayar dengan harga setara untuk mengolah satu kantong plastik menjadi barang daur ulang yang nilainya disesuikan dengan ukuran kantong yaitu seharga minimal Rp1.500,-;

3. Jenis plastik yang dijual oleh ritel harus bersifat ramah lingkungan

Sedangkan di kota lain, yaitu Semarang, dalam Surat Walikota Semarang Nomor: 658.1/517 tanggal 11 Februari 2016 kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, disebutkan bahwa Kota Semarang mendukung peluncuran Program Penerapan Kantong Plastik Berbayar. Penerapan kebijakan di Kota Semarang diberlakukan untuk seluruh anggota APRINDO yang di-launching pada 21 Februari 2016 dengan membagikan secara gratis Tas Belanja Ramah Lingkungan kepada konsumen mulai tanggal 21 sampai 29 Februari 2016, untuk selanjutnya akan diberlakukan kantong plastik berbayar.

Dengan adanya peraturan plastik berbayar yang di lakukan di setiap supermarket. Apakah konsumen akan tetap lebih sering berbelanja atau malah sebaliknya. Dengan adanya peraturan ini maka konsumen akan rajin membawa tas belanja sendiri hingga dapat mengurangi ada nya konsumsi plastik di Jakarta.

Berdasarkan permasalahan yang telah dibahas sebelumnya maka peneliti

tertarik untuk membuat suatu penelitian yang berjudul “Larangan penggunaan


(13)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dibahas sebelumnya, maka peneliti merumuskan beberapa masalah:

1. Apakah ada larangan penggunaan kantong plastik dan dampaknya pada bisnis ritel di kota Jakarta.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan peneliti ingin melakukan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis larangan penggunaan kantong plastik dan dampaknya pada bisnis ritel di kota Jakarta.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis

 Menambah informasi kepada peneliti lain dalam bidang manajemen pemasaran tentang larangan penggunaan kantong plastik dan dampaknya pada bisnis ritel di kota Jakarta.

 Memberi masukan bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian lanjutan mengenai larangan penggunaan plastik.

1.4.2 Kegunaan Praktisi

Memberikan kontribusi atau sumbangan bagi perusahaan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan tentang larangan penggunaan kantong plastik dan dampaknya pada bisnis ritel di kota Jakarta untuk mengurangi penggunaan plastik dan penghematan pengeluaran berbelanja.


(14)

63 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan dianalisa pada Bab IV, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut:

Pertanyaan pertama ada lima responden dengan jawaban yang sama yaitu konsumen setuju dengan adanya peraturan plastik berbayar karena konsumen dengan sendirinya sudah sadar membawa kantong plastik sendiri ada juga yang membawa barang belanjaannya tidak menggunakan apa-apa atau dimasukkan kedalam tas mereka sendiri tanpa menggunakan kantong plastik atau membawa tas ramah lingkungan.

Pertanyaan kedua ada tujuh responden dengan jawaban yang sama yaitu mereka mengatakan penjualan bulan ini dengan bulan-bulan kemarin tidak ada perubahan karena masih dalam suasana lebaran jadi konsumen juga tidak terlalu memikirkan peraturan tersebut.

Pertanyaan ketiga ada enam responden dengan jawaban yang sama yaitu mereka memilih tidak memberikan jawaban pada pertanyaan ini karena pertanyaan ini termasuk rahasia toko.

Pertanyaan keempat semua responden mengatakan jawaban yang sama yaitu responden mengatakan tergantung dari pembelian yang otomatis terdata oleh pusat yang dikumpulkan oleh pusat lalu tiap periode tertentu akan dikirim sebagai penggantinya yang telah keluar karena ini sudah peraturan toko.


(15)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 64

Universitas Kristen Maranatha Pertanyaan kelima semua responden mengatakan jawaban yang sama yaitu kantong daur ulang yang dibeli atau distok oleh toko itu juga sama dengan kantong plastik yaitu telah didata otomatis oleh pusat dengan keluarnya struk pembelanjaan maka dikumpulkan oleh pusat lalu dalam periode tertentu dikirim oleh pusat dengan bersamaan dengan makanan dan barang-barang lainnya karena ini sudah peraturan toko.

Pertanyaan keenam semua responden mengatakan jawaban yang sama yaitu responden mengatakan memberi secara gratis kantong plastik karena belum ada larangan dari pemerintah.

Pertanyaan ketujuh semua responden mengatakan jawaban yang sama yaitu responden mengatakan toko kami tidak mengalami kerugian apa-apa karena sebelumnya pun toko memberikan kantong plastik secara cuma-cuma dan setelah adanya peraturan kantong plastik berbayar pun uang yang terkumpul dari penjualan kantong plastik akan disetorkan ke pemerintah.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan beberapa permasalahan yang belum terpecahkan, sehingga peneliti mengajukan beberapa saran. Saran tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Sebaiknya peraturan plastik berbayar diberlakukan pada semua kota dan semua ritel karena peraturan ini bagus untuk cara menanggulangi global warming. 2. Sebaiknya pemerintah membagikan kantong daur ulang terlebih dahulu untuk

membuat masyarakat juga mau mengikuti larangan penggunaan kantong plastik.


(16)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 65

Universitas Kristen Maranatha 3. Sebaiknya pihak ritel lebih mendukung adanya peraturan ini dengan

mengurangi plastik untuk pembungkus barang-barang belanjaan.

4. Sebaiknya peneliti selanjutnya lebih memastikan adanya kepastian larangan tersebut di tempat yang akan diteliti.


(17)

66 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

American Marketing Association (AMA). (2009). Dikutip oleh Philip Kotler dan Keller Kevin Lane yang diterjemahkan oleh Bob Sabran.

Cato, M.S. (2009). Green Economics: An Introduction to Theory, Policy and Practice. London: Earthscan.

Chappel, Karen. (2008). Defining the Green Economy: A Primer on Green Economic Development. The Center of Community Innovation at UC-Berkeley. http:// communityinnovation.berkeley.edu

Kollmuss, Anja dan Agyeman, Julian. (2002) Environmental Education Research. Inggris: Routledge.

Levy, M. dan Weirtz, B.A. (2007). Retailing Management, International Editon. New York: McGraw Hill.

Polonsky, M.J. (1994). An introduction To Green Marketing. Elecronic Green Journal, 1(2) Article 3.

Silitonga, L.T. (2008). Penggunaan Plastik Supermarket Akan Dibatasi; Edisi 29 Oktober, Bisnis Indonesia, Jakarta, Indonesia.

Suntoyo, Danang. (2014). Manajemen Bisnis Ritel. Yogyakarta.

Supardi, Bahrudin. (2009). Berbakti Untuk Bumi; Hlm.11. Bandung: Rosdakarya. Tjiptono. (2008). Strategi Pemasaran. Edisi ketiga. Yogyakarta: Andi.

Utami, Christina Whidya. (2010). Manajemen Ritel. Edisi ke-2. Hlm 4-39. Ying, Rober. (2004). Desain dan Metode Kualitatif. Jakarta: Rajagrafindo

Persada. Sumber lain: https://halamanputih.wordpress.com/tag/alasan-plastik-dilarang http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek- nasional/16/02/15/o2kjqz383-sebelum-aturan-kantong-plastik-belanja-berbayar-diterapkan-warga-bogor-isi-angket-dulu https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&cad=r ja&uact=8&ved=0ahUKEwid3sjw4OLMAhXHO48KHerLDv0QFgg4MAQ &url=https%3A%2F%2Fopenlibrary.telkomuniversity.ac.id%2Fpustaka%2


(18)

Ffiles%2F103236%2Farticle_f%2Fmodel-hotel-berwawasan-ramah-67

Universitas Kristen Maranatha lingkungan-jurnal-banking-management-review-issn-2252-8520-november-

2014-vol-3-no-2-halaman-378-391-

.pdf&usg=AFQjCNHj7Pw47H_afMStbj-fYGsIFqARfA&sig2=KrSX6duMQA9XBbHQi24Mng&bvm=bv.12212977 4,d.c2I


(1)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dibahas sebelumnya, maka peneliti merumuskan beberapa masalah:

1. Apakah ada larangan penggunaan kantong plastik dan dampaknya pada bisnis ritel di kota Jakarta.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan peneliti ingin melakukan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis larangan penggunaan kantong plastik dan dampaknya pada bisnis ritel di kota Jakarta.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis

 Menambah informasi kepada peneliti lain dalam bidang manajemen pemasaran tentang larangan penggunaan kantong plastik dan dampaknya pada bisnis ritel di kota Jakarta.

 Memberi masukan bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian lanjutan mengenai larangan penggunaan plastik.

1.4.2 Kegunaan Praktisi

Memberikan kontribusi atau sumbangan bagi perusahaan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan tentang larangan penggunaan kantong plastik dan dampaknya pada bisnis ritel di kota Jakarta untuk mengurangi penggunaan plastik dan penghematan pengeluaran berbelanja.


(2)

63 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan dianalisa pada Bab IV, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut:

Pertanyaan pertama ada lima responden dengan jawaban yang sama yaitu konsumen setuju dengan adanya peraturan plastik berbayar karena konsumen dengan sendirinya sudah sadar membawa kantong plastik sendiri ada juga yang membawa barang belanjaannya tidak menggunakan apa-apa atau dimasukkan kedalam tas mereka sendiri tanpa menggunakan kantong plastik atau membawa tas ramah lingkungan.

Pertanyaan kedua ada tujuh responden dengan jawaban yang sama yaitu mereka mengatakan penjualan bulan ini dengan bulan-bulan kemarin tidak ada perubahan karena masih dalam suasana lebaran jadi konsumen juga tidak terlalu memikirkan peraturan tersebut.

Pertanyaan ketiga ada enam responden dengan jawaban yang sama yaitu mereka memilih tidak memberikan jawaban pada pertanyaan ini karena pertanyaan ini termasuk rahasia toko.

Pertanyaan keempat semua responden mengatakan jawaban yang sama yaitu responden mengatakan tergantung dari pembelian yang otomatis terdata oleh pusat yang dikumpulkan oleh pusat lalu tiap periode tertentu akan dikirim sebagai penggantinya yang telah keluar karena ini sudah peraturan toko.


(3)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 64

Universitas Kristen Maranatha

Pertanyaan kelima semua responden mengatakan jawaban yang sama yaitu kantong daur ulang yang dibeli atau distok oleh toko itu juga sama dengan kantong plastik yaitu telah didata otomatis oleh pusat dengan keluarnya struk pembelanjaan maka dikumpulkan oleh pusat lalu dalam periode tertentu dikirim oleh pusat dengan bersamaan dengan makanan dan barang-barang lainnya karena ini sudah peraturan toko.

Pertanyaan keenam semua responden mengatakan jawaban yang sama yaitu responden mengatakan memberi secara gratis kantong plastik karena belum ada larangan dari pemerintah.

Pertanyaan ketujuh semua responden mengatakan jawaban yang sama yaitu responden mengatakan toko kami tidak mengalami kerugian apa-apa karena sebelumnya pun toko memberikan kantong plastik secara cuma-cuma dan setelah adanya peraturan kantong plastik berbayar pun uang yang terkumpul dari penjualan kantong plastik akan disetorkan ke pemerintah.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan beberapa permasalahan yang belum terpecahkan, sehingga peneliti mengajukan beberapa saran. Saran tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Sebaiknya peraturan plastik berbayar diberlakukan pada semua kota dan semua ritel karena peraturan ini bagus untuk cara menanggulangi global warming. 2. Sebaiknya pemerintah membagikan kantong daur ulang terlebih dahulu untuk

membuat masyarakat juga mau mengikuti larangan penggunaan kantong plastik.


(4)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 65

Universitas Kristen Maranatha

3. Sebaiknya pihak ritel lebih mendukung adanya peraturan ini dengan mengurangi plastik untuk pembungkus barang-barang belanjaan.

4. Sebaiknya peneliti selanjutnya lebih memastikan adanya kepastian larangan tersebut di tempat yang akan diteliti.


(5)

66 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

American Marketing Association (AMA). (2009). Dikutip oleh Philip Kotler dan Keller Kevin Lane yang diterjemahkan oleh Bob Sabran.

Cato, M.S. (2009). Green Economics: An Introduction to Theory, Policy and Practice. London: Earthscan.

Chappel, Karen. (2008). Defining the Green Economy: A Primer on Green Economic Development. The Center of Community Innovation at UC-Berkeley. http:// communityinnovation.berkeley.edu

Kollmuss, Anja dan Agyeman, Julian. (2002) Environmental Education Research. Inggris: Routledge.

Levy, M. dan Weirtz, B.A. (2007). Retailing Management, International Editon. New York: McGraw Hill.

Polonsky, M.J. (1994). An introduction To Green Marketing. Elecronic Green Journal, 1(2) Article 3.

Silitonga, L.T. (2008). Penggunaan Plastik Supermarket Akan Dibatasi; Edisi 29 Oktober, Bisnis Indonesia, Jakarta, Indonesia.

Suntoyo, Danang. (2014). Manajemen Bisnis Ritel. Yogyakarta.

Supardi, Bahrudin. (2009). Berbakti Untuk Bumi; Hlm.11. Bandung: Rosdakarya. Tjiptono. (2008). Strategi Pemasaran. Edisi ketiga. Yogyakarta: Andi.

Utami, Christina Whidya. (2010). Manajemen Ritel. Edisi ke-2. Hlm 4-39. Ying, Rober. (2004). Desain dan Metode Kualitatif. Jakarta: Rajagrafindo

Persada. Sumber lain: https://halamanputih.wordpress.com/tag/alasan-plastik-dilarang http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek- nasional/16/02/15/o2kjqz383-sebelum-aturan-kantong-plastik-belanja-berbayar-diterapkan-warga-bogor-isi-angket-dulu https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&cad=r ja&uact=8&ved=0ahUKEwid3sjw4OLMAhXHO48KHerLDv0QFgg4MAQ &url=https%3A%2F%2Fopenlibrary.telkomuniversity.ac.id%2Fpustaka%2


(6)

Ffiles%2F103236%2Farticle_f%2Fmodel-hotel-berwawasan-ramah-67

Universitas Kristen Maranatha

lingkungan-jurnal-banking-management-review-issn-2252-8520-november-

2014-vol-3-no-2-halaman-378-391-

.pdf&usg=AFQjCNHj7Pw47H_afMStbj-fYGsIFqARfA&sig2=KrSX6duMQA9XBbHQi24Mng&bvm=bv.12212977 4,d.c2I