ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN STOCK SPLIT (PEMECAHAN SAHAM) : Studi Kasus Pada Emiten yang Melakukan Pengumuman Stock Split di BEI Periode Tahun 2011.

(1)

118

DAFTAR PUSTAKA

Ang, Robert. 2010. Buku Pintar Modal 7th Edition. Media Soft Indonesia.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Brealy Bodie. 2007. The Effect of Stock Split in Efficient Market. Journal of Financial Economics (JFE). Vol. 6.

Brigham, Eugene F and Joel F.Houston. 2009. Fundamental of Financial Management. 12th Edition. South Western: Cengage Learning.

Budi Sutrisno dan Retno. 2007. Informasi Stock Split (Pemecahan Saham) Dengan Dinamika Perubahan Harga Saham. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, p.

Dahlan Siamat. 2010. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. 2011. Pasar Modal di Indonesia (Edisi 3). Jakarta: Salemba Empat.

Ellen Rusliati dan Esti Nur Farida. 2010. Pemecahan saham Terhadap Likuiditas dan Return Saham. Jurnal

Erlina, 2008. Metodologi Penelitian Bisnis (Untuk Akuntansi dan Manajemen). Edisi kedua. Cetakan Pertama. Medan: USU Press.

Ewijaya dan Nur Indriantoro. 2007. Analisis Pengaruh Pemecahan Saham Terhadap Perubahan Harga Saham. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol 7, No.1, p.

Fakhrudin M, Hendy. 2008. Go Public (Strategi Pendanaan dan Peningkatan Nila Perusahaan). Jakarta: Elex Media Komputindo.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Mutivariate dengan Program SPSS. Edisi ketiga. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gitman, Lawrence J. 2009. Principle of Managerial Finance. Twelfth Edition. Prentice Hall.

Gruber, Elton. 2007. Modem Portofolio Theory and Investment Analysis. Scudeta Ltd.


(2)

119

Groves, Francis. 2008. Corporate Action – a concise guide: an introduction to securities events. Britain: Harriman House, Ltd.

Halim, Abdul. 2007. Manajemen Keuangan Bisnis. Bogor: Ghalia Indonesia. Harianto, Farid. 2008. Manajemen Keuangan. Jakarta: PT Prehallindo.

Hartono, Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Edisi kelima). Yogyakarta: BPFE.

Husnan, Suad. 2009. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas (Edisi Kelima). Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Indah Kurniawati. 2009. Analisis Kandungan Informasi Stock Split dan Likuiditas Saham: Studi Empiris pada Non-Syncronous Trading. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 9 No. 3, p.

Irham Fahmi dan Yovi Livianti Hadi. 2009. Teori Portofolio dan Analisis Investasi (teori dan soal jawab). Bandung: Alfabeta.

Irmayanto, Juli. 2007. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: UPP AMP YPKN.

Kaeown, Arthur J, and David Scott. 2007. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta; Kencana.

Kieso, Weygant and Warfield. Intermediate Accounting 10th Edition. New York: John Willey & Sons, Inc.

Melinda Savitri and Dwi Martani. 2008. The Analysis Impact of Stock Split and Reverse stock Split on Stock Return and Volume The Case of Jakarta Stock Exchange. Accounting Department, Faculty of Economics, University of Indonesian.

Margareth Courtney. 2008. The Effect of Stock Split on Ownership Structure and Liquidity. Balance, Vol. 1, p.

Marzuki Usman MA. 2009. Panduan Berinvestasi Saham. Jakarta: Salemba Empat.

Pandji Anogara dan Piji Pakarti. 2008. Pengantar Pasar Modal. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Rusdin. 2008. Pasar Modal Teori dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Salemba Empat.


(3)

120

Samsul, Muhamad. 2006. Pasar Modal dan Portofolio. Jakarta: Erlangga.

Slamet Lestari dan Eko Arief Sudaryono. 2008. Pengaruh Stock Split: Analisis Likuiditas Saham Pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia Dengan Memperhatikan Pertumbuhan dan Ukuran Perusahaan. Jurnal Bisnis dam Akuntansi. Vol. 10 No. 3.

Sukardi. 2008. Pasar Modal Teori Aplikasi Edisi Ketiga. Jakarta: Yayasan Pancur Siwah.

Rohana, Jeannet and Mukhlasin. 2008. Stock Split Analysis: Impact to Stock Liquidity and Return. Simposium Accountant VI, p.

Sartono, Agus. 2008. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Teknik Analisis Sekuritas. Jakarta: Rineka Cipta.

Sri Dwi Ari Ambarwati. 2010. Manajemen Keuangan Lanjutan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Stanley B. Block and Geoffrey A. Hirt. 2008. Foundation of Financil Management. England: John Willy, Ltd.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: ANDI.

Sundjaja, Ridwan S. dan Inge Barlian Dharma Putra Sundjaja. 2007. Manajemen Keuangan. Edisi 6 (Buku 1). Jakarta: Literata Lintas Media.

Sunariyah. 2011. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal (Edisi 2011). Yogyakarta :UPP AMP YPKN.

Sunyoto, Danang. 2009. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Edisi Pertama. Bandung: CV Alfabeta.

Suryana, dkk. 2005. Buku Bimbingan dan Pedoman Operasional Penulisan Usulan Penelitian dan Skripsi Program Studi Manajemen S1. Bandung: FPIPS UPI.

Syamsuddin, Lukman. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.


(4)

121

Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland. 2004. Manajemen Keuangan Edisi Sembilan. Jakarta: Binarupa Aksara.

Widoatmojo, Sawidji. 2008. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Jakarta: Elex Media Komputindo.

William F. Sharpe Gorndon J Alexander dan Jeffrey V. Bailey. 2009. Investment 7th Edition. South Western: Cengage Learning.

Sumber lain :

Http://www.bps.go.id/ Http://www.britama.com/ Http://www.detikfinance.com/ Http://www.google.com/ Http://www.idx.co.id/

Http://www.yahoofinance.com/ Outlook Ekonomi Indonesia 2012 Outlook Pasar Modal 2012


(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Berdasarkan Outlook Ekonomi dan Pasar Modal 2011, minat investor asing untuk masuk ke pasar modal Indonesia pada tahun 2011 tumbuh hingga 20%. Hal ini membuktikan bahwa krisis ekonomi yang melanda negara-negara di Benua Eropa tidak berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia tahun 2011. Hal ini juga dibuktikan oleh kinerja perekonomian Indonesia terus meningkat hingga mencapai 6,5% (Berita Resmi Statistik No. 72/11th. XIV). Kenaikan iklim investasi dan kinerja perekonomian Indonesia ini membuat beberapa ahli ekonomi optimis bahwa di tahun 2012 pun Indonesia akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup baik.

Kenaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia ini tentu diharapkan dapat bertahan atau bahkan meningkat di tahun 2012 ini. Untuk dapat mencapai prospek pertumbuhan ekonomi tersebut, Indonesia perlu memperhatikan beberapa hal yang mempu mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Salah satu indikator ekonomi makro suatu negara dapat dilihat dari kinerja pasar modalnya. Sesuai dengan pernyataan Sawiji Widioatmojo, bahwa naik turunnya indeks suatu bursa dapat dibaca sebagai cermin dinamika ekonomi negara tersebut.

Pasar modal memberikan peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal memberikan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan


(6)

fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan, yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Sedangkan Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. Jadi, diharapkan dengan adanya pasar modal aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dan pada akhirnya memberikan kemakmuran bagi masyarakat luas. (Mulyati, 2009: 61)

Berdasarkan laporan Bapepam-LK pertumbuhan pasar modal dinilai masih kurang efektif karena hanya sedikit perusahaan yang mempunyai kinerja bagus yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, walaupun secara garis besar iklim investasi pasar modal di Indonesia mengalami kenaikan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah salah satu indikator yang seharusnya mengalami peningkatan signifikan agar dapat memulihkan iklim investasi pasar modal di Indonesia. Berikut IHSG dan Inflasi Pasar Modal Indonesia Tahun 2011 pada Gambar 1.1.


(7)

Sumber : Outlook Pasar Modal Hingga Tahun 2012, 25 Februari 2012 GAMBAR 1.1

IHSG, INFLASI PASAR MODAL di BEI TAHUN 2011

Berdasarkan Gambar 1.1, dapat dilihat pada Tahun 2011 volume transaksi IHSG dan Inflasi Pasar Modal Indonesia cukup fluktuatif. Hal ini ditunjukkan dengan menurunnya indeks pasar saham Indonesia pada awal tahun 2011, namun pada pertengahan Juli mengalami kenaikan kembali. Indeks pasar saham Indonesia sempat menempati puncak kejayaannya pada bulan Oktober menuju November 2011. Hingga Desember 2011, IHSG terus menunjukkan fluktuasi yang variatif.

Tahun 2012 pasar modal Indonesia terus menerus menunjukkan perkembangan dan peranannya semakin penting dalam menunjang pembangunan ekonomi nasional. Perkembangan pasar modal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya institusi dan individu yang berpartisipasi dalam transaksi saham yang go public. (www.detikfinance.com, 25 Februari 2012)

Dengan adanya pasar modal, maka pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbalan (return)


(8)

untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari operasi perusahaan. Pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. Pasar Modal juga memiliki daya tarik, salah satunya adalah pada likuiditas suatu saham. (Suad Husnan, 2009)

Perkembangan likuiditas saham di pasar modal bagi investor merupakan suatu indikator penting untuk mempelajari tingkah laku pasar. Investor dalam melakukan transaksi biasanya berdasarkan kepada berbagai informasi yang dimilikinya. Informasi tersebut akan dimiliki jika keberadaannya mendorong investor untuk melakukan transaksi di pasar modal dimana hal ini tercermin melalui likuiditas saham. (Susi Febri Susanti, 2009)

Pada umumnya banyak penelitian yang mengkaji tentang likuditas saham memakai indikator Bid-Ask Spread untuk mengukur likuiditas saham. Hal ini sesuai dengan hasil penemuan secara empiris oleh Bodie et.al (2009:72) menyatakan bahwa pengukuran terhadap likuiditas saham dapat melalui perhitungan Bid-Ask Spread. Pada perhitungan bid ask price, apabila bid ask price mengalami kenaikan maka likuiditas saham mengalami penurunan. Hal ini berarti volume perdagangan saham menjadi lebih rendah dibandingkan sebelumnya, begitu juga sebaliknya. Menurunnya volume perdagangan saham dipengaruhi perbedaan harga permintaan dan penawaran yang jauh berbeda (bid ask price) (Susi Febri Susanti, 2009). Volume perdagangan saham perusahaan stock split yang terdaftar di BEI, dapat dilihat pada tabel 1.1.


(9)

TABEL 1.1

VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PERUSAHAAN STOCK SPLIT YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011

Nama Perusahaan Volume Perdagangan Saham

H-1 H

Pengumuman Stock Split

H+1

PT Capitalinc Investment Tbk 1.015.000 15.000 0 PT Surya Semesta Internusa

Tbk

29.880.000 45.112.500 0

PT Astra Otoparts 0 218.000 0

PT Malindo Feedmill Tbk 504.000 0 0

PT Intraco Penta Tbk 19.620.000 13.409.500 25.158.500 PT Tabungan Pensiunan

Nasional Tbk

632.500 3.072.500 2.603.500 PT PP London Sumatra

Indonesia Tbk

30.577.500 7.681.000 7.579.000 PT Bank Rakyat indonesia 181.789.000 93.518.500 53.144.500 Sumber : finance.yahoo.com, 27 Februari 2012

Berdasarkan Tabel 1.1 volume perdagangan saham perusahaan stock split yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada Tahun 2011, H-1 sebelum pengumuman stock split, pada hari H pengumuman stock split dan hari H+1 setelah pengumuman stock split rata-rata mengalami penurunan volume perdagangan. Terdapat tiga perusahaan yang mendapat respon positif berupa peningkatan volume perdagangan saham, yaitu PT Surya Semesta Internusa Tbk, PT Astra Otopart dan PT Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. Di lain pihak kelima perusahaan lainnya mengalami penurunan volume perdagangan saham yang menandakan adanya kenaikan bid ask price yang mengakibatkan menurunnya likuiditas saham.

Pengukuran likuiditas saham berupa execution cost. Execution cost (biaya pelaksanaan) adalah besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk mengubah suatu


(10)

sekuritas menjadi kas atau sebaliknya. Ada dua macam execution cost, pertama biaya komisi broker dan kedua bid ask price dimana spread ini ditentukan oleh dealer. Semakin besar presentase spreadnya, semakin rendah likuiditas dan sebaliknya (Dini Nur Endah, 2011). Bid price dan ask price perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI dapat dilihat pada Tabel 1.2.

TABEL 1.2

BID PRICE DAN ASK PRICE PERUSAHAAN STOCK SPLIT YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011

Nama Perusahaan Bid Price Ask Price

H-1 H H+1 H-1 H H+1

PT Capitalinc Investment Tbk

1220 260 1180 1100 260 1180

PT Surya Semesta Internusa Tbk

1350 345 1340 1330 325 1340

PT Astra Otoparts Tbk 16.700 16.600 16.600 16.300 16.600 16.600 PT Malindo Feedmill Tbk 5400 5350 5350 5250 5350 5350

PT Intraco Penta Tbk 740 740 750 720 720 720

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk

11.750 2900 2650 2350 2500 2500 PT PP London Sumatra

Indonesia Tbk

10.800 2200 2175 10.450 2125 2100 PT Bank Rakyat indonesia 9750 4875 5000 9050 4650 4850 Sumber : finance.yahoo.com, 27 Februari 2012

Berdasarkan Tabel 1.2 Bid Price dan Ask Price perusahaan stock split yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2011, H-1 sebelum pengumuman stock split, pada hari H pengumuman stock split dan hari H+1 setelah pengumuman stock split menunjukan pada Bid Price rata-rata mengalami penurunan harga, sedangkan pada Ask Price rata-rata mengalami kenaikan harga. Dengan hasil ini dapat


(11)

dinyatakan bahwa rata-rata hasil bid ask price perusahaan tersebut cukup besar yang menandakan saham tersebut mengalami penurunan.

Naik turunnya likuiditas saham suatu perusahaan dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu dengan adanya kebijakan corporate action dan salah satunya adalah dengan melakukan kebijakan Stock Split (Esti Melansar, 2009). Menurut Bodie et.al (2009:72), menyatakan bahwa sebuah perusahaan mengumumkan adanya pemecahan saham, harga sahamnya cenderung akan naik namun jika selama beberapa periode tertentu (event study) perusahaan tidak mengumumkan adanya kenaikan laba sesudah pengumuman stock split, maka harga sahamnya akan kembali jatuh ketingkat sebelumnya. Semakin kecil bid ask spread suatu perusahaan sesudah pengumuman stock split menandakan semakin likuid perusahaan tersebut, semakin besar bid ask spread suatu perusahaan sesudah pengumuman stock split menandakan tidak likuidnya perusahaan tersebut. Pernyataan-pernyataan tersebut membuktikan bahwa terdapat hubungan antara likuiditas saham dengan pengumuman stock split, dilihat dari perbedaan sebelum dan sesudah pengumuman stock split dilaksanakan.

Stock Split (pemecahan saham) tidak secara langsung mempengaruhi arus kas perusahaan, namun karena manajemen mempunyai alasan ketika melakukan kebijakan pemecahan saham, maka pemecahan saham menjadi sesuatu hal yang perlu dipertimbangkan oleh investor atau calon investor dalam mengambil suatu keputusan (Susi Febri Susanti, 2009).


(12)

Pada dasarnya ada dua stock split yang dapat dilakukan yaitu split up (pemecahan naik) dan split down (pemecahan turun). Dengan demikian, sebenarnya stock split tidak menambah nilai dari perusahaan atau dengan kata lain stock split tidak mempunyai nilai ekonomis. (Dini Nur Endah, 2011). Berikut ini volume stock split perusahaan yang terdaftar di BEI Tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 1.3.

TABEL 1.3

VOLUME STOCK SPLIT PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011 (DALAM RUPIAH)

Nama Perusahaan Nominal Lama

Pemecahan Nilai Nominal

Saham

Rasio Pemecahan Unit Saham PT Capitalinc Investment Tbk 50.000 10.000 1:5

PT Surya Semesta Internusa Tbk 500 125 1:4

PT Astra Otoparts 500 100 1:5

PT Malindo Feedmill Tbk 100 20 1:5

PT Intraco Penta Tbk 250 50 1:5

PT Tabungan Pensiunan Nasional Tbk

100 20 1:5

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

500 100 1:5

PT Bank Rakyat indonesia 500 250 1:2

Sumber : www.britama.com, 24 Februari 2012

Berdasarkan Tabel 1.3, kesembilan perusahaan yang melakukan pengumuman stock split di tahun 2011 melakukan pemecahan split up, dengan melakukan penurunan nominal per lembar saham yang mengakibatkan bertambahnya jumlah lembar yang beredar. Kelima perusahaan melakukan split up dengan perbandingan 1:5, namun terdapat dua perusahaan yaitu PT Surya Semesta Internusa Tbk yang melakukan split up dengan perbandingan 1:4 dan PT Bank Rakyat indonesia yang melakukan split up dengan perbandingan 1:2. Pada pengumuman stock split saham


(13)

akan dipecah menjadi n lembar (Jogiyanto, 2008). Dengan pemecahan selembar saham otomatis harga selembar saham akan terbagi n lembar dan kemungkinan karena harga saham lebih murah maka akan menarik investor untuk membeli saham tersebut dengan cepat dan likuiditas saham meningkat (Dini Nur Endah, 2011).

Penelitian mengenai pengaruh stock split (pemecahan saham) terhadap likuiditas saham telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu. Susi Febri Susanti (2009) melakukan penelitian untuk melihat pengaruh pengumuman Stock Split (pemecahan saham) terhadap likuiditas saham dan tingkat pengembalian saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengumuman stock split (pemecahan saham) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap likuiditas saham yang diukur dengan Bid Ask Spread sedangkan pengumuman stock split (pemecahan saham) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengembalian saham yang diukur dengan abnormal return. Selain itu penelitian yang dilakukan Iguh Wijanarko (2012) yang meneliti analisis pengumuman stock split (pemecahan saham) terhadap likuiditas saham dan return saham. Hasil penelitian menunjukan terdapat perbedaan trading volume activity (indikator likuiditas saham) sebelum dan sesudah pengumuman stock split (pemecahan saham) dilaksanakan.

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas, maka peneliti perlu untuk mengadakan penelitian mengenai “Analisis Likuiditas Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Stock Split (Pemecahan Saham)” (Studi Kasus Pada Emiten yang Melakukan Pengumuman Stock Split di BEI Periode Tahun 2011)


(14)

1.2Identifikasi Masalah

Likuiditas saham merupakan salah satu ukuran dalam membuat keputusan investasi atau menyusun portofolio. Likuiditas saham yang mengalami penurunan dapat menyebabkan para investor ragu untuk menginvestasikan uangnya pada perusahaan tersebut karena pada intinya perusahaan bertujuan untuk mendapatkan keuntungan, baik berupa laba maupun nilai dan citra yang baik di masyarakat. Hal ini terjadi pada Emiten yang melakukan pengumuman stock split (pemecahan saham) di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2011 yang rata-rata mengalami penurunan likuiditas saham. Apabila kondisi tersebut terus terjadi akan menyebabkan menurunnya minat investor yang akan menanamkan modalnya di Perusahaan tersebut sehingga berkurangnya keuntungan yang didapat dan mengakibatkan kerugian yang cukup besar.

Pada penelitian ini, data yang diperoleh bersumber dari harga saham harian yang akan memberikan informasi bagi para investor, apabila perusahaan sudah menunjukkan penurunan likuiditas saham pada awal pengumuman stock split dilakukan, maka sudah hampir dipastikan bahwa perusahaan tersebut akan mengalami kesulitan yang besar dalam jangka panjang. Untuk menganalisis kondisi likuiditas saham, penulis membandingkan kondisi likuiditas saham sebelum pengumuman stock split dan sesudah pengumuman stock split sehingga diketahui


(15)

adanya kecenderungan selama periode tertentu. Tema sentral dalam penelitian ini adalah:

Pada Tahun 2011, Emiten yang melakukan pengumuman stock split di BEI periode Tahun 2011 rata-rata mengalami penurunan likuiditas saham hal ini bertolak belakang dengan tujuan dilakukannya pengumuman stock split untuk meningkatkan likuiditas saham. Apabila penurunan likuiditas saham perusahaan dibiarkan terus menerus, akan berdampak buruk bagi profitabilitas dan nilai perusahaan.

1.3Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah :

1. Bagaimana gambaran pengumuman stock split (pemecahan saham) pada Emiten di BEI periode Tahun 2011?

2. Bagaimana gambaran tingkat likuiditas saham pada Emiten di BEI periode Tahun 2011?

3. Adakah perbedaan likuiditas saham sebelum dan sesudah pengumuman stock split (pemecahan saham) pada Emiten di BEI periode Tahun 2011?

1.4Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, maka penulis merumuskan beberapa tujuan penelitian untuk memperoleh hasil temuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui gambaran pengumuman stock split (pemecahan saham) pada Emiten di BEI periode Tahun 2011.

2. Untuk mengetahui gambaran likuiditas saham pada Emiten di BEI periode Tahun 2011.


(16)

3. Untuk mengetahui likuiditas saham sebelum dan sesudah pengumuman stock split (pemecahan saham) pada Emiten di BEI periode Tahun 2011.

1.5Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan praktis.

1. Kegunaan Teoritis

Dari penelitian ini diharapkan dapat memperluas kajian ilmu manajemen keuangan, khususnya mengenai analisis likuiditas saham sebelum dan sesudah pengumuman stock split (pemecahan saham). Penulis juga berharap penelitian ini dapat memperdalam teori-teori manajemen keuangan pada umumnya dan teori mengenai korelasi pengumuman stock split (pemecahan saham) dan likuiditas saham pada khususnya.

2. Kegunaan Praktis

Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan kegunaan praktis bagi perusahaan penerbit saham (emiten) khususnya seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Untuk dapat meningkatkan likuiditas saham perusahaanya dengan mempertimbangkan kembali kebijakan pengumuman stock split (pemecahan saham) termasuk rasio yang akan digunakan dan fundamental perusahaan.


(17)

71

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1.Objek Penelitian

Definisi objek penelitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2009:38) adalah objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan definisi tersebut, objek penelitian merupakan suatu hal yang akan diteliti untuk tujuan tertentu. Objek penelitian adalah inti dari problematika penelitian (Arikunto, 2009:116).

Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen keuangan khususnya mengenai pengumuman stock split (pemecahan saham) dan likuiditas saham. Adapun yang menjadi objek penelitian sebagai variabel bebas atau independent variable (X) dalam penelitian ini adalah pengumuman stock split (pemecahan saham). Menurut Sugiyono (2008:33), variabel bebas adalah merupakan variabel yang yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat).

Variabel terikat atau dependent variable (Y) adalah likuiditas saham. Menurut Sugiyono (2008:33), variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Adapun objek penelitian ini adalah Perusahaan go public yang melakukan pengumuman stock split (pemecahan saham) pada tahun 2011.


(18)

72

Berdasarkan objek penelitian tersebut, maka akan dianalisis mengenai Analisis Likuiditas Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Stock Split (Pemecahan Saham) (Studi Kasus Pada Emiten yang Melakukan Pengumuman Stock Split di BEI Tahun 2011)

3.2.Metode Penelitian

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan

Dalam melakukan sebuah penelitian, agar mempermudah langkah-langkah penelitian sehingga masalah dapat diselesaikan maka seorang peneliti perlu menetapkan terlebih dahulu metode penelitian yang akan digunakan.

Menurut Sugiyono (2008:2) secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan keadaan objek penelitian dan juga untuk menguji hubungan antara variabel serta untuk menguji hipotesis, maka jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

Sugiyono (2008:206):

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Sedangkan metode deskriptif menurut Suharsimi (2009:250, penelitian deskriptif merupakan penelitian bukan eksperimen karena tidak dimaksudkan untuk mengetahui akibat dari suatu perlakuan. Sugiyono (2009:207) menyatakan bahwa, deskriptif digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana


(19)

73

adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Melalui jenis penelitian deskripsi maka dapat diperoleh deskripsi mengenai: (1) Gambaran pengumuman stock split (pemecahan saham), (2) Gambaran tingkat likuiditas saham, dan (3) Gambaran likuiditas saham sebelum dan sesudah pengumuman stock split (pemecahan saham).

Kegiatan penelitian deskriptif melibatkan pengumpulan data yang digunakan untuk mendeskripsikan ciri-ciri, unsur-unsur, sifat-sifat suatu fenomena biasanya dalam bentuk kuantitatif/tabel ataupun kualitatif. Menurut pendapat Suharsimi Arikunto (2009:8), penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Pengumpulan data yang dimaksud ialah likuiditas saham. Selain itu pendapat menurut Sugiyono (2009:13) menyatakan bahwa, penelitian verifikatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis dan bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis data sekunder, yaitu dengan mengolah data yang telah dikumpulkan oleh pihak tertentu atau oleh lembaga pengumpul data yang berupa data kuantitatif yaitu tanggal pelaksanaan pengumuman stock split, rasio stock split, dan bid ask price sebelum dan sesudah pengumuman stock split (pemecahan saham). Maka desain penelitian yang digunakan adalah time series design. Time series design adalah desain penelitian


(20)

74

yang bermaksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan suatu keadaan, yang tidak menentu dan tidak konsisten (Sugiyono, 2009:78).

Metode penelitian yang digunakan adalah studi peristiwa (event study). Menurut Jogiyanto (2008), studi peristiwa digunakan utuk menguji kandungan informasi dari suatu pegumuman, jika pengumuman mengandung informasi diharapkan pasar bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima. Reaksi pasar ditujukan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas yang bersangkutan. Khusus dalam studi peristiwa (event study) yang mempelajari peristiwa spesifik, rasio stock split dan indikator perubahan likuiditas saham yang digunakan adalah bid ask spread yang dapat terjadi sebelum informasi resmi diumumkan atau sesudah informasi resmi diumumkan (Muhamad Samsul, 2006:275). Dalam penelitian ini, metode studi peristiwa (event study) dimaksudkan untuk mempelajari informasi yang dipublikasikan berupa likuiditas saham sebelum dan sesudah pengumuman stock split (pemecahan saham) selama periode event window atau periode pengamatan yang dilakukan 15 hari sebelum hingga 15 hari sesudah tanggal pengumuman stock split (pemecahan saham) diumumkan.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Penelitian ini memiliki variabel-variabel yang akan diteliti yang bersifat saling mempengaruhi. Dalam hal ini, variabel-variabel tersebut juga dapat disebut sebagai objek penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (2009:96) variabel adalah objek penelitian atau apa yang akan menjadi titik perhatian suatu penelitian.

Sedangkan menurut Sugiyono (2009:58):

Variabel penelitian adalah suatu atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek


(21)

75

dengan obyek yang lain dan ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Berdasarkan kerangka pemikiran dan hipotesis maka dalam penelitian ini membahas dua variabel, yaitu pengumuman stock split (pemecahan saham) sebagai variabel bebas (independent variable) dan likuiditas saham sebagai variabel terikat (dependent variable). Untuk lebih jelasnya mengenai operasionalisasi variabel penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini :

TABEL 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL

Variabel Konsep Indikator Pengukuran Skala

Pengumuman Stock Split atau

Pemecahan saham (X)

Pemecahan saham (stock split) adalah jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham menjadi bertambah dengan nilai nominal perusahaan yang lebih kecil, tapi bersamaan dengan itu pula harga saham secara teoritis akan turun secara secara proporsional, dengan demikian secara keseluruhan nilai kapitalisasi saham tersebut tidak mengalami perubahan.

Fakhrudin dan Darmadji (2011:183)

 Faktor

Koreksi Rasio

= Saham Lama Saham Baru Rasio Likuiditas Saham (Y)

Likuiditas saham adalah seberapa mudah dan cepat suatu aset dapat dijual dan berada dekat dengan nilai wajarnya.

Bodie et.al (2009:72)

Bid ask price t t t t HA HB HA

BA   100


(22)

76

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Sumber data penelitian merupakan sumber data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian. Menurut M. Burhan (2010:119), mengemukakan data (tunggal datum) adalah bahan keterangan tentang suatu objek penelitian yang diperoleh di lokasi penelitian.

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai data. Berdasarkan sumbernya data dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Menurut Sugiyono (2009:402), menjelaskan pengertian sumber data primer dan sumber data sekunder sebagai berikut :

Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumuen.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis data data sekunder dimana subjeknya tidak berhubungan langsung dengan objek penelitian tetapi membantu dan dapat memberikan informasi untuk bahan penelitian. Penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah buku referensi, jurnal, literatur, artikel, serta situs di internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

No. Data Jenis Data Sumber data

1 Pengumuman stock split (pemecahan saham) di BEI tahun 2011


(23)

77

2 Volume perdagangan saham masing-masing emiten yang melakukan pengumuman stock split (pemecahan saham) pada tahun 2011.

Sekunder yahoo.finance.com

3 Bid ask price masing-masing emiten yang melakukan pengumuman stock split (pemecahan saham) pada tahun 2011.

Sekunder yahoo.finance.com

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampel 3.2.4.1Populasi

Menurut Burhan M.Burhan (2010:99), mengemukakan populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagianya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian. Definisi populasi menurut (Sugiyono,2009:115) adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik suatu kesimpulannya.

Jadi populasi bukan hanya orang, akan tetapi meliputi seluruh unit analisis yang memiliki karakteristik atau sifat yang dari subjek atau objek yang akan diteliti. Berdasarkan pengertian populasi tersebut maka yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah seluruh emiten di BEI yang melakukan Pengumuman stock split (pemecahan saham) di Tahun 2011.


(24)

78

3.2.4.2Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2009:131) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sedangkan menurut Sugiyono (2008:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Berdasarkan pengertian di atas, maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh emiten di BEI yang melakukan Pengumuman stock split (pemecahan saham) di Tahun 2011. Berikut ini adalah rincian emiten yang dijadikan sampel penelitian. Disajikan pada Tabel 3.3.

TABEL 3.3

SAMPEL PENELITIAN

Nomor Nama Perusahaan Kode

Perusahaan

Tanggal Pelaksanaan

Stock Split

Subsektor

1 PT Capitalinc Investment Tbk

MTFN 11 Juli 2011 Investasi

2 PT Surya Semesta Internusa Tbk

SSIA 7Juli 2011 Properti

3 PT Astra Otoparts Tbk AUTO 24 Juni 2011 Otomotif

4 PT Malindo Feedmill Tbk

MAIN 15 Juni 2011 Pakan Ternak

5 PT Intraco Penta Tbk INTA 6 Juni 2011 Pertambang an

6 PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk

BTPN 28 Maret 2011

Perbankan

7 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

LSIP 25 Februari 2011


(25)

79

8 PT Bank Rakyat Indonesia

BBRI 11 Januari 2011

Perbankan

3.2.4.2Teknik Sampel

Menurut Sugiyono (2008:82) teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampel jenuh.

Menurut Sugiyono (2008:85) sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka dalam penelitian ini sampel yang diambil peneliti adalah data tanggal pengumuman stock split (pemecahan saham), data volume perdagangan saham dan bid ask price masing-masing emiten yang melakukan pengumuman stock split (pemecahan saham) pada Tahun 2011.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2008:224) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

Berdasarkan sumber datanya, pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder. Menurut Sugiyono (2009:225) sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data ke pada pengumpul, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data.


(26)

80

Menurut Sugiyono (2008:225), jika dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview (wawancara), kuesioner (angket), dokumentasi dan gabungan keempatnya.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka dan metode dokumentasi. Metode studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan data informasi dari artikel, jurnal, literatur, dan hasil penelitian terdahulu yang digunakan untuk mempelajari dan memahami literatur yang memuat pembahasan yang berkaitan dengan penelitian.

Menurut Sugiyono (2008:240) dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi ini, peneliti menyelidiki arsip-arsip tertulis seperti laporan keuangan perusahaan dan dokumen lain dalam perusahaan yang relevan dengan kepentingan penelitian. Berdasarkan teknik tersebut, penulis mengumpulkan data dokumentasi berupa tanggal pengumuman pengumuman stock split (pemecahan saham) di BEI tahun 2011, volume perdagangan saham dan data bid ask price masing-masing emiten yang melakukan pengumuman stock split (pemecahan saham) pada tahun 2011.

3.3 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis 3.3.1 Rancangan Analisis Data

Analisis data merupakan salah satu tahap dalam kegiatan penelitian yaitu, berupa proses penyusunan dan pengolahan data, guna menafsirkan data yang telah diperoleh dari lapangan. Menurut Sugiyono (2009:206), kegiatan dalam analisis


(27)

81

data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Data berupa tanggal pengumuman pengumuman stock split (pemecahan saham) di BEI tahun 2011, rasio stock split dan data harga saham masing-masing emiten yang melakukan pengumuman stock split (pemecahan saham) pada tahun 2011 yang telah diukur dari beberapa rasio dan kemudian dianalisis sebelum diuji hipotesisnya. Perhitungan dari rasio-rasio tersebut dijelaskan sebagai berikut : a. Pengumuman Stock Split atau Pemecahan saham (X)

Perhitungan rasio Stock Split atau Pemecahan saham dapat dirumuskan sebagai berikut :

� � � � = Saham Lama Saham Baru

Fakhrudin dan Darmadji (2011:183)

b. Likuiditas Saham (Y)

Perhitungan rasio Likuiditas Saham dapat dirumuskan sebagai berikut :

t t

t t t

HA HB HA

BA   100

Bodie et. al (2009:72)

3.3.1.1 Uji Hipotesis

Hipotesis merupakan perumusan sementara mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal tersebut dan memerlukan penelitian untuk


(28)

82

pengecekannya. Teknik Sesuai dengan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, hipotesis diuji dengan beberapa langkah, yaitu;

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan pendekatan grafik Normal P-P of regression standarized residual. Jika pada grafik menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal tersebut, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, tetapi jika data menyebar jauh dari garis diagonal maka tidak memenuhi asumsi normalitas tersebut.

2. Uji-t Sampel Berpasangan

Uji-t berpasangan (paired t-test) adalah salah satu metode pengujian hipotesis dimana data yang digunakan tidak bebas (berpasangan). Ciri-ciri yang paling sering ditemui pada kasus yang berpasangan adalah satu individu (objek penelitian) dikenai 2 buah perlakuan yang berbeda. Walaupun menggunakan individu yang sama, peneliti tetap memperoleh 2 macam data sampel, yaitu data dari perlakuan pertama dan data dari perlakuan kedua. Perlakuan pertama mungkin saja berupa kontrol, yaitu tidak memberikan perlakuan sama sekali terhadap objek penelitian (Sidney Siegel, 2007:159). Pada penelitian ini, rumus yang digunakan adalah:

hitung D t

s n


(29)

83

dimana:

D : Rata-rata selisih antara dua kelompok data s : Simpangan baku antara dua kelompok data n : Jumlah sampel

Teknik analisis data yang dipergunakan untuk mengetahui hubungan dalam penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa data sebelum dan sesudah pengumuman stock split berbeda atau tidak secara signifikan, maka dilakukan uji kesamaan dua nilai rata-rata keadaan awal dengan menggunakan metode uji-t. Metode uji-t berpasangan merupakan analisis parametrik dimana terdapat asumsi yang harus terpenuhi terlebih dahulu, yaitu normalnya distribusi masing-masing kelompok data yang kemudian akan diolah. Apabila normalitas data terpenuhi, selanjutnya dilakukan perhitungan nilai hasil yang akan digunakan dalam uji perbandingan rata-rata (uji-t). Namun permasalahan terjadi ketika asumsi tidak terpenuhi. Karena kita tidak selalu dapat membuat asumsi itu, dan memang dalam beberapa contoh data tidak dapat dibuat asumsi, maka kita dapat menganalisis data dengan metode yang dikenal sebagai metode non parametrik atau metode tanpa distribusi. (Imam Ghazali, 2011)

Uji peringkat-bertanda Wilcoxon untuk data berpasangan dapat dipakai untuk menguji perbedaan antara kedua kelompok data tersebut. Pengujian merupakan alternatif lain untuk uji-t parametrik yang paling berguna apabila peneliti ingin menghindari asumsi-asumsi dan persyaratan-persyaratan yang membatasi, yang semuanya itu diperlukan dalam uji-t (Sidney Siegel, 2007).


(30)

84

Hipotesis yang akan dibuktikan dalam penelitian ini berkaitan dengan “Terdapat perbedaan likuiditas saham sebelum dan sesudah pengumuman stock split (pemecahan saham)”.

Berdasarkan perhitungan metode uji-t, jika hasil penelitiannya menunjukkan t hitung lebih kecil dari t tabel maka H0 diterima, hipotesis diterima dan apabila t hitung lebih besar sama dengan t tabel maka H0 di tolak, hipotesis ditolak. (Imam Ghazali, 2011)


(31)

115

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis data, hipotesis yang telah telah diuji dan hasil penelitian pada bagian sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Gambaran pengumuman stock split (pemecahan saham) pada Emiten di BEI Tahun 2011 cenderung mengalami penurunan jumlah saham beredar. Hal ini disebabkan oleh kurangnya penyesuaian harga saham dengan rasio stock split yang mengakibatkan harga saham masih terlalu tinggi sehingga tidak terjangkau oleh para investor kecil dan adanya keterlambatan tanggal terakhir penyelesaian transaksi dengan nilai nominal lama. Hal tersebut menunjukkan Emiten yang melakukan pengumuman stock split di BEI Tahun 2011 dalam usaha meningkatkan jumlah saham yang beredar masih kurang baik.

2. Gambaran likuiditas saham pada Emiten di BEI Tahun 2011 cenderung mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh fundamental Emiten yang buruk, yang diperhitungkan oleh value of firm (ukuran perusahaan) dimana total aktiva menunjukkan penurunan sehingga munculnya sentiment pasar negatif yang mengakibatkan pemodal tidak mau menginvestasikan uang mereka. Hal tersebut menunjukkan Emiten yang melakukan pengumuman stock split di BEI Tahun 2011 dalam usaha meningkatkan likuiditas saham masih kurang baik.

3. Terdapat perbedaan likuiditas saham sebelum dan sesudah pengumuman stock split (pemecahan saham). Perbedaan tersebut disebabkan oleh


(32)

116

penurunan likuiditas saham setelah pengumuman stock split dilaksanakan, hal ini terjadi karena adanya penurunan harga penawaran dan permintaan di Bursa Efek.

5.2 Rekomendasi

Dari simpulan yang telah diuraikan, maka rekomendasi yang diajukan penulis dari penelitian yang telah dilakukan antara lain adalah sebagai berikut : 1. Pengumuman stock split (pemecahan saham) dilakukan oleh para emiten

tentunya bertujuan untuk menarik lebih banyak investor dan meningkatkan jumlah saham beredar. Pihak manajemen disarankan menyesuaikan rentang harga saham yang optimal sehingga harga saham nominal baru lebih bermasyarakat dan lebih banyak diperdagangkan di Bursa Efek, selain itu pihak manajemen disarankan untuk melakukan ketepatan tanggal dimulainya penyelesaian transaksi dengan nominal baru yang seharusnya dilakukan sebelum pengumuman stock split dilaksanakan.

2. Mengingat pentingnya likuiditas saham bagi sebuah perusahaan terutama di pasar modal, penurunan likuiditas saham pada Emiten yang melakukan pengumuman stock split mendapat perhatian lebih karena tujuan pelaksanaan pengumuman stock split ialah untuk meningkatkan likuiditas saham bukan sebaliknya. Dengan mengelola aspek-aspek fundamental perusahaan secara optimal, salah satunya total aktiva karena total aktiva berkaitan dengan harga saham.

3. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan likuiditas saham sebelum dan sesudah pengumuman stock split (pemecahan saham), hal


(33)

117

ini dilihat dari menurunnya likuiditas saham sesudah pengumuman stock split (pemecahan saham). Pihak manajemen disarankan untuk meningkatkan uji analisis atas harga saham berupa biaya pemrosesan pesanan, biaya pemilikan saham dan biaya asimetris informasi sehingga harga penawaran dan permintaan saham yang terbentuk tercapai dalam batas wajar yang diinginkan.

4. Bagi para peneliti selanjutnya, yang akan meneliti mengenai likuiditas saham, tolak ukurnya dapat diperluas, tidak hanya diukur dari presentase spread-nya saja. Hal ini perlu dilakukan karena likuiditas saham juga dapat diukur dari volume turn over-nya ataupun besarnya komisi untuk broker karena besarnya komisi ini dapat ikut menentukan likuiditas saham. Dapat menunda periode event window-nya. Sehingga dapat dilihat dengan lebih jelas bagaimana reaksi pasar setelah adanya pengumuman stock split, serta menunggu reaksi pasar setelah itu baru dilakukan proses analisis.


(34)

118

DAFTAR PUSTAKA

Ang, Robert. 2010. Buku Pintar Modal 7th Edition. Media Soft Indonesia.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Brealy Bodie. 2007. The Effect of Stock Split in Efficient Market. Journal of Financial Economics (JFE). Vol. 6.

Brigham, Eugene F and Joel F.Houston. 2009. Fundamental of Financial Management. 12th Edition. South Western: Cengage Learning.

Budi Sutrisno dan Retno. 2007. Informasi Stock Split (Pemecahan Saham) Dengan Dinamika Perubahan Harga Saham. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, p.

Dahlan Siamat. 2010. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. 2011. Pasar Modal di Indonesia (Edisi 3). Jakarta: Salemba Empat.

Ellen Rusliati dan Esti Nur Farida. 2010. Pemecahan saham Terhadap Likuiditas dan Return Saham. Jurnal

Erlina, 2008. Metodologi Penelitian Bisnis (Untuk Akuntansi dan Manajemen). Edisi kedua. Cetakan Pertama. Medan: USU Press.

Ewijaya dan Nur Indriantoro. 2007. Analisis Pengaruh Pemecahan Saham Terhadap Perubahan Harga Saham. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol 7, No.1, p.

Fakhrudin M, Hendy. 2008. Go Public (Strategi Pendanaan dan Peningkatan Nila Perusahaan). Jakarta: Elex Media Komputindo.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Mutivariate dengan Program SPSS. Edisi ketiga. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gitman, Lawrence J. 2009. Principle of Managerial Finance. Twelfth Edition. Prentice Hall.

Gruber, Elton. 2007. Modem Portofolio Theory and Investment Analysis. Scudeta Ltd.


(35)

119

Groves, Francis. 2008. Corporate Action – a concise guide: an introduction to securities events. Britain: Harriman House, Ltd.

Halim, Abdul. 2007. Manajemen Keuangan Bisnis. Bogor: Ghalia Indonesia. Harianto, Farid. 2008. Manajemen Keuangan. Jakarta: PT Prehallindo.

Hartono, Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Edisi kelima). Yogyakarta: BPFE.

Husnan, Suad. 2009. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas (Edisi Kelima). Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Indah Kurniawati. 2009. Analisis Kandungan Informasi Stock Split dan Likuiditas Saham: Studi Empiris pada Non-Syncronous Trading. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 9 No. 3, p.

Irham Fahmi dan Yovi Livianti Hadi. 2009. Teori Portofolio dan Analisis Investasi (teori dan soal jawab). Bandung: Alfabeta.

Irmayanto, Juli. 2007. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: UPP AMP YPKN.

Kaeown, Arthur J, and David Scott. 2007. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta; Kencana.

Kieso, Weygant and Warfield. Intermediate Accounting 10th Edition. New York: John Willey & Sons, Inc.

Melinda Savitri and Dwi Martani. 2008. The Analysis Impact of Stock Split and Reverse stock Split on Stock Return and Volume The Case of Jakarta Stock Exchange. Accounting Department, Faculty of Economics, University of Indonesian.

Margareth Courtney. 2008. The Effect of Stock Split on Ownership Structure and Liquidity. Balance, Vol. 1, p.

Marzuki Usman MA. 2009. Panduan Berinvestasi Saham. Jakarta: Salemba Empat.

Pandji Anogara dan Piji Pakarti. 2008. Pengantar Pasar Modal. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Rusdin. 2008. Pasar Modal Teori dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Salemba Empat.


(36)

120

Samsul, Muhamad. 2006. Pasar Modal dan Portofolio. Jakarta: Erlangga.

Slamet Lestari dan Eko Arief Sudaryono. 2008. Pengaruh Stock Split: Analisis Likuiditas Saham Pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia Dengan Memperhatikan Pertumbuhan dan Ukuran Perusahaan. Jurnal Bisnis dam Akuntansi. Vol. 10 No. 3.

Sukardi. 2008. Pasar Modal Teori Aplikasi Edisi Ketiga. Jakarta: Yayasan Pancur Siwah.

Rohana, Jeannet and Mukhlasin. 2008. Stock Split Analysis: Impact to Stock Liquidity and Return. Simposium Accountant VI, p.

Sartono, Agus. 2008. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Teknik Analisis Sekuritas. Jakarta: Rineka Cipta.

Sri Dwi Ari Ambarwati. 2010. Manajemen Keuangan Lanjutan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Stanley B. Block and Geoffrey A. Hirt. 2008. Foundation of Financil Management. England: John Willy, Ltd.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: ANDI.

Sundjaja, Ridwan S. dan Inge Barlian Dharma Putra Sundjaja. 2007. Manajemen Keuangan. Edisi 6 (Buku 1). Jakarta: Literata Lintas Media.

Sunariyah. 2011. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal (Edisi 2011). Yogyakarta :UPP AMP YPKN.

Sunyoto, Danang. 2009. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Edisi Pertama. Bandung: CV Alfabeta.

Suryana, dkk. 2005. Buku Bimbingan dan Pedoman Operasional Penulisan Usulan Penelitian dan Skripsi Program Studi Manajemen S1. Bandung: FPIPS UPI.

Syamsuddin, Lukman. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.


(37)

121

Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland. 2004. Manajemen Keuangan Edisi Sembilan. Jakarta: Binarupa Aksara.

Widoatmojo, Sawidji. 2008. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Jakarta: Elex Media Komputindo.

William F. Sharpe Gorndon J Alexander dan Jeffrey V. Bailey. 2009. Investment 7th Edition. South Western: Cengage Learning.

Sumber lain :

Http://www.bps.go.id/ Http://www.britama.com/ Http://www.detikfinance.com/ Http://www.google.com/ Http://www.idx.co.id/

Http://www.yahoofinance.com/ Outlook Ekonomi Indonesia 2012 Outlook Pasar Modal 2012


(1)

Desy Retnowulan, 2012

penurunan likuiditas saham setelah pengumuman stock split dilaksanakan, hal ini terjadi karena adanya penurunan harga penawaran dan permintaan di Bursa Efek.

5.2 Rekomendasi

Dari simpulan yang telah diuraikan, maka rekomendasi yang diajukan penulis dari penelitian yang telah dilakukan antara lain adalah sebagai berikut : 1. Pengumuman stock split (pemecahan saham) dilakukan oleh para emiten

tentunya bertujuan untuk menarik lebih banyak investor dan meningkatkan jumlah saham beredar. Pihak manajemen disarankan menyesuaikan rentang harga saham yang optimal sehingga harga saham nominal baru lebih bermasyarakat dan lebih banyak diperdagangkan di Bursa Efek, selain itu pihak manajemen disarankan untuk melakukan ketepatan tanggal dimulainya penyelesaian transaksi dengan nominal baru yang seharusnya dilakukan sebelum pengumuman stock split dilaksanakan.

2. Mengingat pentingnya likuiditas saham bagi sebuah perusahaan terutama di pasar modal, penurunan likuiditas saham pada Emiten yang melakukan pengumuman stock split mendapat perhatian lebih karena tujuan pelaksanaan pengumuman stock split ialah untuk meningkatkan likuiditas saham bukan sebaliknya. Dengan mengelola aspek-aspek fundamental perusahaan secara optimal, salah satunya total aktiva karena total aktiva berkaitan dengan harga saham.

3. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan likuiditas saham sebelum dan sesudah pengumuman stock split (pemecahan saham), hal


(2)

ini dilihat dari menurunnya likuiditas saham sesudah pengumuman stock split (pemecahan saham). Pihak manajemen disarankan untuk meningkatkan uji analisis atas harga saham berupa biaya pemrosesan pesanan, biaya pemilikan saham dan biaya asimetris informasi sehingga harga penawaran dan permintaan saham yang terbentuk tercapai dalam batas wajar yang diinginkan.

4. Bagi para peneliti selanjutnya, yang akan meneliti mengenai likuiditas saham, tolak ukurnya dapat diperluas, tidak hanya diukur dari presentase spread-nya saja. Hal ini perlu dilakukan karena likuiditas saham juga dapat diukur dari volume turn over-nya ataupun besarnya komisi untuk broker karena besarnya komisi ini dapat ikut menentukan likuiditas saham. Dapat menunda periode event window-nya. Sehingga dapat dilihat dengan lebih jelas bagaimana reaksi pasar setelah adanya pengumuman stock split, serta menunggu reaksi pasar setelah itu baru dilakukan proses analisis.


(3)

Desy Retnowulan, 2012

DAFTAR PUSTAKA

Ang, Robert. 2010. Buku Pintar Modal 7th Edition. Media Soft Indonesia.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Brealy Bodie. 2007. The Effect of Stock Split in Efficient Market. Journal of Financial Economics (JFE). Vol. 6.

Brigham, Eugene F and Joel F.Houston. 2009. Fundamental of Financial Management. 12th Edition. South Western: Cengage Learning.

Budi Sutrisno dan Retno. 2007. Informasi Stock Split (Pemecahan Saham) Dengan Dinamika Perubahan Harga Saham. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, p.

Dahlan Siamat. 2010. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. 2011. Pasar Modal di Indonesia (Edisi 3). Jakarta: Salemba Empat.

Ellen Rusliati dan Esti Nur Farida. 2010. Pemecahan saham Terhadap Likuiditas dan Return Saham. Jurnal

Erlina, 2008. Metodologi Penelitian Bisnis (Untuk Akuntansi dan Manajemen). Edisi kedua. Cetakan Pertama. Medan: USU Press.

Ewijaya dan Nur Indriantoro. 2007. Analisis Pengaruh Pemecahan Saham Terhadap Perubahan Harga Saham. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol 7, No.1, p.

Fakhrudin M, Hendy. 2008. Go Public (Strategi Pendanaan dan Peningkatan Nila Perusahaan). Jakarta: Elex Media Komputindo.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Mutivariate dengan Program SPSS. Edisi ketiga. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gitman, Lawrence J. 2009. Principle of Managerial Finance. Twelfth Edition. Prentice Hall.

Gruber, Elton. 2007. Modem Portofolio Theory and Investment Analysis. Scudeta Ltd.


(4)

Groves, Francis. 2008. Corporate Action – a concise guide: an introduction to securities events. Britain: Harriman House, Ltd.

Halim, Abdul. 2007. Manajemen Keuangan Bisnis. Bogor: Ghalia Indonesia. Harianto, Farid. 2008. Manajemen Keuangan. Jakarta: PT Prehallindo.

Hartono, Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Edisi kelima). Yogyakarta: BPFE.

Husnan, Suad. 2009. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas (Edisi Kelima). Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Indah Kurniawati. 2009. Analisis Kandungan Informasi Stock Split dan Likuiditas Saham: Studi Empiris pada Non-Syncronous Trading. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 9 No. 3, p.

Irham Fahmi dan Yovi Livianti Hadi. 2009. Teori Portofolio dan Analisis Investasi (teori dan soal jawab). Bandung: Alfabeta.

Irmayanto, Juli. 2007. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: UPP AMP YPKN.

Kaeown, Arthur J, and David Scott. 2007. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta; Kencana.

Kieso, Weygant and Warfield. Intermediate Accounting 10th Edition. New York: John Willey & Sons, Inc.

Melinda Savitri and Dwi Martani. 2008. The Analysis Impact of Stock Split and Reverse stock Split on Stock Return and Volume The Case of Jakarta Stock Exchange. Accounting Department, Faculty of Economics, University of Indonesian.

Margareth Courtney. 2008. The Effect of Stock Split on Ownership Structure and Liquidity. Balance, Vol. 1, p.

Marzuki Usman MA. 2009. Panduan Berinvestasi Saham. Jakarta: Salemba Empat.

Pandji Anogara dan Piji Pakarti. 2008. Pengantar Pasar Modal. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Rusdin. 2008. Pasar Modal Teori dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Salemba Empat.


(5)

Desy Retnowulan, 2012

Samsul, Muhamad. 2006. Pasar Modal dan Portofolio. Jakarta: Erlangga.

Slamet Lestari dan Eko Arief Sudaryono. 2008. Pengaruh Stock Split: Analisis Likuiditas Saham Pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia Dengan Memperhatikan Pertumbuhan dan Ukuran Perusahaan. Jurnal Bisnis dam Akuntansi. Vol. 10 No. 3.

Sukardi. 2008. Pasar Modal Teori Aplikasi Edisi Ketiga. Jakarta: Yayasan Pancur Siwah.

Rohana, Jeannet and Mukhlasin. 2008. Stock Split Analysis: Impact to Stock Liquidity and Return. Simposium Accountant VI, p.

Sartono, Agus. 2008. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Teknik Analisis Sekuritas. Jakarta: Rineka Cipta.

Sri Dwi Ari Ambarwati. 2010. Manajemen Keuangan Lanjutan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Stanley B. Block and Geoffrey A. Hirt. 2008. Foundation of Financil Management. England: John Willy, Ltd.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: ANDI.

Sundjaja, Ridwan S. dan Inge Barlian Dharma Putra Sundjaja. 2007. Manajemen Keuangan. Edisi 6 (Buku 1). Jakarta: Literata Lintas Media.

Sunariyah. 2011. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal (Edisi 2011). Yogyakarta :UPP AMP YPKN.

Sunyoto, Danang. 2009. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Edisi Pertama. Bandung: CV Alfabeta.

Suryana, dkk. 2005. Buku Bimbingan dan Pedoman Operasional Penulisan Usulan Penelitian dan Skripsi Program Studi Manajemen S1. Bandung: FPIPS UPI.

Syamsuddin, Lukman. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.


(6)

Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland. 2004. Manajemen Keuangan Edisi Sembilan. Jakarta: Binarupa Aksara.

Widoatmojo, Sawidji. 2008. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Jakarta: Elex Media Komputindo.

William F. Sharpe Gorndon J Alexander dan Jeffrey V. Bailey. 2009. Investment 7th Edition. South Western: Cengage Learning.

Sumber lain :

Http://www.bps.go.id/ Http://www.britama.com/ Http://www.detikfinance.com/ Http://www.google.com/ Http://www.idx.co.id/

Http://www.yahoofinance.com/ Outlook Ekonomi Indonesia 2012 Outlook Pasar Modal 2012


Dokumen yang terkait

ANALISIS PERBANDINGAN ABNORMAL RETURN, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN LIKUIDITAS SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

4 68 11

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM (Studi pada Perusahaan yang Melakukan Stock Split yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta Tahun 2004)

0 6 1

ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN DAN LIKUIDITAS PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN STOCK SPLIT DAN REVERSE STOCK SPLIT DI BEI TAHUN 2010-2014

0 6 70

ANALISIS PERUBAHAN LIKUIDITAS SAHAM AKIBAT PENGUMUMAN STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG LISTED DI BURSA EFEK INDONESIA

0 6 18

ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM DAN KINERJA SAHAM PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH PERISTIWA STOCK SPLIT

0 10 50

ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM DAN KINERJA SAHAM PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH PERISTIWA STOCK SPLIT

1 7 62

ANALISIS PERBANDINGAN TRADING COST, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN ABNORMAL RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT (Studi Pada Perusahaan Go Public Yang Melakukan Stock Split Periode Tahun 2010 – 2013)

1 11 55

217 ANALISIS PERBANDINGAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT DI BURSA EFEK INDONESIA Suryanto

0 0 10

1 ANALISIS PROFITABILITAS SEBELUM DAN SESUDAH PERISTIWA STOCK SPLIT (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI)

0 0 89

ANALISIS PERBANDINGAN ABNORMAL RETURN, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN LIKUIDITAS SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 11