Analisis Pengaruh Kenaikan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukabumi, Bandung Tegallega, dan Bandung Karees Tahun 2012-2013.
ABSTRACT
This research aims to know the influence of the difference on the income tax article 21 revenue before and after the change in Non-Taxable Income. This Sample used income tax article 21 revenue in tax service office (KPP) Pratama Sukabumi, tax service office (KPP) Pratama Bandung Tegallega, and tax service office (KPP) Pratama Bandung Karees for the years 2012 and 2013. Data was processed by using paired samples t-test. The result of this research showed in 2012 before the change Non-Taxable Income and 2013 after the change Non-Taxable Income has no influence of the difference on the income tax article 21 revenue. This research was only applies to three tax service offices (KPP).
(2)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 sebelum dan sesudah perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). Sampel yang digunakan adalah Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sukabumi, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Tegallega, dan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees untuk tahun 2012 dan 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan uji beda 2 (dua) sampel berkaitan (Paired Samples T-Test). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada tahun 2012 sebelum perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) dan tahun 2013 setelah perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) tidak memiliki pengaruh terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21. Hasil pengujian tersebut hanya berlaku terhadap 3 (tiga) Kantor Pelayanan Pajak (KPP) saja.
Kata-kata kunci: Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21
(3)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRACT ... viii
ABSTRAK ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1.Latar Belakang ... 1
(4)
1.3.Tujuan Penelitian ... 4
1.4.Kegunaan Penelitian ... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 6
2.1.Landasan Teori ... 6
2.1.1. Pengertian pajak ... 6
2.1.2. Fungsi Pajak ... 7
2.1.3. Jenis Pajak ... 8
2.1.4. Tata Cara Pemungutan Pajak ... 9
2.1.5. Pengertian Wajib Pajak ... 12
2.1.5.1. Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP) ... 12
2.1.5.2. Wajib Pajak Badan (WP Badan) ... 13
2.1.6. Pengertian Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) ... 13
2.1.6.1. Penentuan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) ... 14
2.1.6.2. Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) Karyawati ... 18
2.1.6.3. Menentukan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) ... 19
2.1.7. Pengertian Penghasilan... 20
2.1.7.1. Pajak Penghasilan (PPh) ... 20
2.1.7.2. Subjek Pajak ... 20
2.1.7.3. Tarif Pajak Penghasilan ... 22
(5)
2.1.7.7. Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 ... 24
2.2.Hasil Pembahasan Penelitian-Penelitian Terdahulu ... 25
2.3.Kerangka Pemikiran ... 26
2.4.Hipotesis ... 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 29
3.1.Objek Penelitian ... 29
3.1.1. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) ... 29
3.1.1.1. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sukabumi ... 29
3.1.1.2. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Tegallega ... 30
3.1.1.3. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees ... 34
3.1.2. Tinjauan Singkat Mengenai Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sukabumi ... 37
3.1.3. Sarana yang dimiliki Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sukabumi ... 38
3.1.4. Bidang yang dikelola yaitu Pajak Pusat ... 39
3.1.5. Struktur Organisasi ... 40
3.1.5.1. Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sukabumi ... 40
3.1.5.2. Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Tegallega ... 40
(6)
3.1.5.3. Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Pratama Bandung Karees ... 42
3.1.6. Visi dan Misi ... 42
3.1.6.1. Visi dan Misi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) ... 42
3.1.6.2. Visi dan Misi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sukabumi ... 43
3.1.6.3. Visi dan Misi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Tegallega ... 43
3.2.Metode Penelitian ... 44
3.2.1. Metode yang digunakan ... 44
3.2.2. Jenis dan Sumber Data ... 44
3.2.2.1. Jenis Data ... 45
3.2.2.2. Sumber Data ... 45
3.2.3. Operasional Variabel ... 45
3.2.3.1. Variabel Independen ... 45
3.2.3.2. Variabel Dependen ... 46
3.2.4. Populasi dan Sampel ... 46
3.2.5. Teknik Pengumpulan Data ... 47
3.2.6. Pemilihan Uji Statistik... 47
3.2.6.1. Uji Beda Dua Sampel Berkaitan (Paired Samples T-Test) 48 3.2.7. Uji Data ... 48
(7)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49
4.1.Hasil Pengumpulan Data ... 49
4.1.1. Analisis Data Deskriptif ... 49
4.1.1.1. Data Jumlah Wajib Pajak ... 49
4.1.1.2. Data Penerimaan Pajak Penghasilan ... 52
4.1.1.3. Data Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Penghasilan 54 4.2.Pengujian Statistik ... 58
4.2.1. Uji Data ... 58
4.2.1.1.Uji Normalitas ... 58
4.2.2. Uji Beda Dua Sampel Berkaitan (Paired Sample T-Test) ... 59
4.3.Pembahasan ... 60
4.3.1. Pengaruh Kenaikan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) terhadap Penerimaan Pajak ... 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 63
5.1.Simpulan ... 63
5.2.Saran ... 63
DAFTAR PUSTAKA ... 65
LAMPIRAN ... 67
(8)
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 ... 24 Gambar 2.2 Bagan Alur Pemikiran ... 28 Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Pratama Sukabumi ... 40 Gambar 3.2 Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Pratama Bandung Tegallega ... 41 Gambar 3.3 Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
(9)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Status Wajib Pajak ... 14
Tabel 2.2 Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) sebelum adanya perubahan kenaikan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) ... 15
Tabel 2.3 Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) setelah adanya kenaikan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) ... 16
Tabel 2.4 Perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) ... 16
Tabel 2.5 Perubahan Tanggungan untuk Wajib Pajak yang Tidak Kawin ... 17
Tabel 2.6 Perubahan Tanggungan untuk Wajib Pajak yang Kawin ... 18
Tabel 2.7 Perubahan Tanggungan untuk Wajib Pajak yang Kawin dengan Istri yang Berpenghasilan ... 18
Tabel 2.8 Tarif Pajak Penghasilan ... 22
Tabel 3.1 Visi dan Misi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) ... 43
Tabel 3.2 Visi dan Misi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sukabumi ... 43
Tabel 3.3 Visi dan Misi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Tegallega ... 44
Tabel 4.1 Daftar Jumlah Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sukabumi ... 50
Tabel 4.2 Daftar Jumlah Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Tegallega ... 51
Tabel 4.3 Data Jumlah Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees ... 51
(10)
Tabel 4.4 Data Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) Pratama Sukabumi ... 52
Tabel 4.5 Data Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Tegallega ... 53
Tabel 4.6 Data Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees ... 53
Tabel 4.7 Data Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sukabumi ... 54
Tabel 4.8 Data Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Tegallega ... 55
Tabel 4.9 Data Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees ... 57
Tabel 4.10 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 58
Tabel 4.11 Paired Samples Statistics ... 59
(11)
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran A Surat Izin Penelitian... 67 Lampiran B Hasil Uji Data ... 71 Lampiran C Hasil Uji Beda Dua Sampel Berkaitan (Paired Sample T-Test) ... 72
(12)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang sedang gencar-gencarnya melakukan pembangunan di segala bidang yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia. Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan yang memiliki kontribusi yang cukup tinggi dalam penerimaan Negara. Pada tahun 2012 besarnya nilai penerimaan perpajakan memberi kontribusi hampir 79% dari total pendapatan Negara dan hibah. Pendapatan dari pajak ini sangat penting karena pendapatan pajak tersebut digunakan untuk melaksanakan pembangunan Negara dan untuk memenuhi kebutuhan belanja Negara.
Pada tanggal 22 Oktober 2012 pemerintah Indonesia menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 162/PMK.011/2012 tentang penyesuaian besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 162/PMK.011/2012 mulai diberlakukan secara efektif pada tanggal 1 Januari 2013. Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) diatur dalam Pasal 7 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan yang telah beberapa kali mengalami perubahan terakhir dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008. Perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) mengalami perubahan dari Rp15.840.000,00 menjadi Rp 24.300.000,0 untuk diri
(13)
B A B I P E N D A H U L U A N | 2
1.320.000,00 untuk satu orang tanggungan menjadi Rp 2.025.000,00 untuk satu orang tanggungan dengan maksimal 3 (tiga) tanggungan.
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) merupakan pengurang Penghasilan Neto Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri dalam menghitung Penghasilan Kena Pajak (Direktorat Jenderal Pajak). Jika pemerintah mengeluarkan kebijakan mengenai kenaikan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) maka akan mengakibatkan penurunan pajak yang akan disetorkan oleh Wajib Pajak Orang Pribadi. Hal ini menyebabkan kemungkinan penurunan penerimaan pajak penghasilan, tetapi penurunan ini hanya bersifat sementara (Badan Kebijakan Fiskal Pusat Kebijakan Pendapatan Negara).
Dalam artikel yang ditulis oleh Andi Candra (2012), dalam situs
www.pajak.go.id kebijakan meningkatkan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) ini diambil untuk meningkatkan daya beli masyarakat karena Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) identik dengan standar biaya hidup. Tidak dikenakannya pajak atas penghasilan akan membuat masyarakat lebih bisa menikmati hasil jerih payahnya dalam bentuk konsumsi maupun tabungan. Harapan pemerintah adalah dengan semakin besarnya penghasilan dibawa pulang (take home pay) akan mendorong kenaikan tingkat konsumsi rakyat. Dengan adanya kebijakan kenaikan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) ini sebenarnya memberikan keuntungan atau keringanan untuk para pekerja yang memiliki penghasilan dibawah Rp 2.000.000,00 perbulan, sehingga pekerja yang memiliki penghasilan dibawah Rp 2.000.000,00 tidak akan dikenakan pemotongan pajak penghasilan.
Peneliti lain juga pernah melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Peningkatan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) Terhadap Penerimaan Pajak
(14)
B A B I P E N D A H U L U A N | 3
Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Yogyakarta Satu” disusun oleh Nuritomo menyatakan hasil penelitiannya bahwa peningkatan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) memberikan pengaruh yang besar terhadap penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21. Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 mengalami penurunan sebesar 26,04% dengan diberlakukan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) baru.
Selain itu “Analisis Pengaruh Kenaikan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Palembang Ilir Barat” oleh Salim dan Syafitri (2013) menyimpulkan bahwa kenaikan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) meningkatkan pajak serta jumlah Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Palembang Ilir Barat.
Selain itu penelitian dengan judul “Analisis Perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) 21 Dan Ekonomi” oleh Ramli (2006) menyimpulkan bahwa presentase potensi Wajib Pajak akibat perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) mengalami perubahan dari 100% menjadi 68,56% dan tidak potensi Wajib Pajak dari 0% menjadi 31,50%. Besar potential loss pendapatan yang diterima akibat perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) sebesar 38,39%. Yang berarti pendapatan yang diterima menjadi berkurang akibat dari kenaikan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). Perubahan Pendapatan Tidak Kena Pajak (PTKP) akibat Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) sebesar 46,22%.
(15)
B A B I P E N D A H U L U A N | 4
Pendapatan Negara memberikan kesimpulan bahwa dalam jangka pendek, pertumbuhan penerimaan Negara dari Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25/29 orang pribadi dan pemotongan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 akan menurun, penurunan tersebut sifatnya sementara, karena akan diimbangi dengan perkembangan ekonomi, karena dampak multiplier effect konsumsi rumah tangga.
Dari uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Analisis Pengaruh Perubahan Atas Kenaikan Pendapatan Tidak Kena Pajak (PTKP) Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukabumi, Bandung Tegallega dan Bandung Karees Tahun 2012-2013”
1.2 Identifikasi Masalah
Dengan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka penelitian ini akan mengidentifikasi permasalahan adalah bagaimana pengaruh perbedaan penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 sebelum dan sesudah perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 sebelum dan sesudah perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna atau bermanfaat bagi semua pembaca. Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
(16)
B A B I P E N D A H U L U A N | 5
1. Bagi Akademisi;
a. Sebagai sumber pengetahuan untuk menambah wawasan penulis maupun pembaca di bidang perpajakan khususnya mengenai perubahan atas kenaikan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
b. Sebagai bahan referensi untuk penelitian – penelitian selanjutnya 2. Bagi Direktorat Jenderal Pajak (DJP);
Sebagai bahan pertimbangan untuk Direktorat Jenderal Pajak (DJP) serta pemerintah dalam menentukan kebijakan mengenai besaran kenaikan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) terhadap penerimaan pendapatan pajak.
(17)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan software
SPSS, yaitu dengan pengujian dua sampel berkaitan (Paired Sample T-Test) dapat disimpulkan :
Dalam pengujian Dua Sampel Berkaitan (Paired Sample T-Test) diketahui bahwa nilai sig = 0.304 > 0.05 maka H0 diterima yang berarti bahwa data pada tahun 2012 sebelum perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) dan data pada tahun 2013 setelah perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) tidak mengalami perubahan pada 3 (tiga) Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sukabumi, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Tegallega, dan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees karena nilai sig 0.304 lebih besar dari 0.05 (5%).
5.2 Saran
Berdasarakan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti menyarankan sebagai berikut :
1. Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sukabumi, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Tegallega, dan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Bandung Karees belum sepenuhnya mencapai target, hanya Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 pada tahun 2012 saja di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
(18)
B A B V S I M P U L A N D A N S A R A N | 64
Tegallega yang mencapai target tetapi di tahun 2013 penerimaan Pajak Penghasilan tersebut tidak mencapai target. Sebaiknya baik pihak Kantor Pelayanan Pajak (KPP) masing-masing tempat dan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) lebih meningkatkan kesadaran dan kepatuhan Wajib Pajak dalam menyadarkan kewajibannya membayar pajak, seperti lebih sering memunculkan iklan mengenai pentingnya membayar pajak serta melakukan kegiatan penyuluhan.
2. Penelitian ini memiliki kesimpulan bahwa kenaikan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) tidak memiliki pengaruh terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 pada ketiga Kantor Pelayanan Pajak (KPP), yaitu Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sukabumi, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Bandung Tegallega, dan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Karees. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan peneliti yaitu hanya menguji pada 3 (tiga) Kantor Pelayanan Pajak (KPP) saja. Oleh karena itu untuk penelitian selanjutnya sebaiknya melakukan pengujian lebih dari 3 (tiga) Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dan membandingkan lebih dari 2 (dua) periode.
(19)
D A F T A R P U S T A K A | 65
DAFTAR PUSTAKA
Badan Kebijakan Fiskal Pusat Kebijakan Pendapatan Negara. 2013. Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), Sebuah Kebijakan Insentif Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi dan Stimulus Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
Candra, Andi. Selamat Datang PTKP Baru. Direktorat Jenderal Pajak.
http://www.pajak.go.id/content/article/selamat-datang-ptkp-baru diakses tanggal 26 Maret 2014
Kamus Besar Bahasa Indonesia Online diakses tanggal 24 Juni 2014
Komarawati, Dewi Rina dan Mukhtaruddin. 2012. Analisis Tingkat Kepatuhan
Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap Tingkat Penerimaan Pajak Di Kabupaten Lahat.
Lainutu, Amina. 2013. Pengaruh Jumlah Wajib Pajak PPh 21 Terhadap Penerimaan PPh 21 Pada KPP Pratama Manado
Leafet Penyesuaian PTKP Direktorat Jenderal Pajak
http://www.pajak.go.id/sites/default/files/Leaflet%20Penyesuaian%20PTKP %202013.pdf diakses tanggal 6 April 2014
Mardiasmo. 2011. Perpajakan Edisi Revisi 2011. Yogyakarta: Andi
Nuritomo. 2011. Pengaruh Peningkatan Penghasilan Tidak Kena Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Studi Kasus pada KPP Yogyakarta Satu.
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 162/PMK.011/2012 Ramli. 2006. Analisis Perubahan PTKP Terhadap Penerimaan PPh 21 dan
Ekonomi.
Resmi, Siti. 2011. Perpajakan Teori dan Kasus. Jakarta: Salemba Empat
Salim, Michel dan Lili Syafitri. 2013. Analisis Pengaruh Kenaiakan PTKP Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Palembang Ilir Barat.
Sugiyono. 2000. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta
Sunjoyo, dkk. 2013. Aplikasi SPSS untuk SMART Riset (Program IBM SPSS 21.0).
(20)
D A F T A R P U S T A K A | 66
Tansuria, Billy Ivan. 2010. Pajak Penghasilan Pemotongan & Pemungutan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Undang - undang Nomor 16 tahun 2009 tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan Waluyo. 2011. Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat
(1)
B A B I P E N D A H U L U A N | 4
Universitas Kristen Maranatha
Pendapatan Negara memberikan kesimpulan bahwa dalam jangka pendek, pertumbuhan penerimaan Negara dari Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25/29 orang pribadi dan pemotongan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 akan menurun, penurunan tersebut sifatnya sementara, karena akan diimbangi dengan perkembangan ekonomi, karena dampak multiplier effect konsumsi rumah tangga.
Dari uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Analisis Pengaruh Perubahan Atas Kenaikan Pendapatan Tidak Kena Pajak (PTKP) Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukabumi, Bandung Tegallega dan Bandung Karees Tahun 2012-2013”
1.2 Identifikasi Masalah
Dengan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka penelitian ini akan mengidentifikasi permasalahan adalah bagaimana pengaruh perbedaan penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 sebelum dan sesudah perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 sebelum dan sesudah perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna atau bermanfaat bagi semua pembaca. Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
(2)
B A B I P E N D A H U L U A N | 5
Universitas Kristen Maranatha
1. Bagi Akademisi;
a. Sebagai sumber pengetahuan untuk menambah wawasan penulis maupun pembaca di bidang perpajakan khususnya mengenai perubahan atas kenaikan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
b. Sebagai bahan referensi untuk penelitian – penelitian selanjutnya 2. Bagi Direktorat Jenderal Pajak (DJP);
Sebagai bahan pertimbangan untuk Direktorat Jenderal Pajak (DJP) serta pemerintah dalam menentukan kebijakan mengenai besaran kenaikan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) terhadap penerimaan pendapatan pajak.
(3)
63 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan software SPSS, yaitu dengan pengujian dua sampel berkaitan (Paired Sample T-Test) dapat disimpulkan :
Dalam pengujian Dua Sampel Berkaitan (Paired Sample T-Test) diketahui bahwa nilai sig = 0.304 > 0.05 maka H0 diterima yang berarti bahwa data pada tahun 2012 sebelum perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) dan data pada tahun 2013 setelah perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) tidak mengalami perubahan pada 3 (tiga) Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sukabumi, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Tegallega, dan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees karena nilai sig 0.304 lebih besar dari 0.05 (5%).
5.2 Saran
Berdasarakan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti menyarankan sebagai berikut :
1. Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sukabumi, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Tegallega, dan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Bandung Karees belum sepenuhnya mencapai target, hanya Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 pada tahun 2012 saja di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
(4)
B A B V S I M P U L A N D A N S A R A N | 64
Universitas Kristen Maranatha
Tegallega yang mencapai target tetapi di tahun 2013 penerimaan Pajak Penghasilan tersebut tidak mencapai target. Sebaiknya baik pihak Kantor Pelayanan Pajak (KPP) masing-masing tempat dan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) lebih meningkatkan kesadaran dan kepatuhan Wajib Pajak dalam menyadarkan kewajibannya membayar pajak, seperti lebih sering memunculkan iklan mengenai pentingnya membayar pajak serta melakukan kegiatan penyuluhan.
2. Penelitian ini memiliki kesimpulan bahwa kenaikan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) tidak memiliki pengaruh terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 pada ketiga Kantor Pelayanan Pajak (KPP), yaitu Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sukabumi, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Bandung Tegallega, dan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Karees. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan peneliti yaitu hanya menguji pada 3 (tiga) Kantor Pelayanan Pajak (KPP) saja. Oleh karena itu untuk penelitian selanjutnya sebaiknya melakukan pengujian lebih dari 3 (tiga) Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dan membandingkan lebih dari 2 (dua) periode.
(5)
D A F T A R P U S T A K A | 65
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Badan Kebijakan Fiskal Pusat Kebijakan Pendapatan Negara. 2013. Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), Sebuah Kebijakan Insentif Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi dan Stimulus Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
Candra, Andi. Selamat Datang PTKP Baru. Direktorat Jenderal Pajak.
http://www.pajak.go.id/content/article/selamat-datang-ptkp-baru diakses tanggal 26 Maret 2014
Kamus Besar Bahasa Indonesia Online diakses tanggal 24 Juni 2014
Komarawati, Dewi Rina dan Mukhtaruddin. 2012. Analisis Tingkat Kepatuhan
Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap Tingkat Penerimaan Pajak Di Kabupaten Lahat.
Lainutu, Amina. 2013. Pengaruh Jumlah Wajib Pajak PPh 21 Terhadap Penerimaan PPh 21 Pada KPP Pratama Manado
Leafet Penyesuaian PTKP Direktorat Jenderal Pajak
http://www.pajak.go.id/sites/default/files/Leaflet%20Penyesuaian%20PTKP %202013.pdf diakses tanggal 6 April 2014
Mardiasmo. 2011. Perpajakan Edisi Revisi 2011. Yogyakarta: Andi
Nuritomo. 2011. Pengaruh Peningkatan Penghasilan Tidak Kena Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Studi Kasus pada KPP Yogyakarta Satu.
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 162/PMK.011/2012 Ramli. 2006. Analisis Perubahan PTKP Terhadap Penerimaan PPh 21 dan
Ekonomi.
Resmi, Siti. 2011. Perpajakan Teori dan Kasus. Jakarta: Salemba Empat
Salim, Michel dan Lili Syafitri. 2013. Analisis Pengaruh Kenaiakan PTKP Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Palembang Ilir Barat.
Sugiyono. 2000. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta
Sunjoyo, dkk. 2013. Aplikasi SPSS untuk SMART Riset (Program IBM SPSS 21.0). Bandung: Alfabeta
(6)
D A F T A R P U S T A K A | 66
Universitas Kristen Maranatha
Tansuria, Billy Ivan. 2010. Pajak Penghasilan Pemotongan & Pemungutan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Undang - undang Nomor 16 tahun 2009 tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan Waluyo. 2011. Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat