Upaya Guru Pkn Dalam Menumbuhkan Kesadaran Hukum Siswa Dalam Mengendarai Kendaraan Bermotor : studi deskriftif di SMA Sumatra 40 Bandung.

(1)

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian

Pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata pelajaran yang bertujuan untuk membentuk warga negara yang baik sehingga menciptakan negara yang aman dan makmur. Untuk menciptakannya maka warga negara harus berperilaku sesuai aturan yang berlaku karena jika tidak berperilaku sesuai peraturan maka tujuan yang hendak dicapai suatu negara tidak akan terwujud.

Sama halnya dengan sekolah, sekolah dapat diibaratkan suatu negara dimana siswa sebagai masyarakat atau penduduk yang hidup di lingkungan sekolah harus mematuhi tata tertib sekolah karena tata tertib sekolah menjadiperaturan yang berlaku di lingkungan sekolah tersebut. Sekolah juga memiliki keinginan dapat terciptanya sekolah yang tertib, aman, dan mencetak siswa-siswa yang berprestasi. Untuk menciptakan siswa yang berprestasi tidak cukup secara akademik saja ada hal lain yang kurang diperhatikan dalam membentuk siswa yang baik dan berprestasi yaitu tentang sikap.

Sikap juga menentukan prestasi seorang siswa.Dengan memiliki sikap yang baik dan taat terhadap peraturan yang berlaku di sekolah dapat mempengaruhi pencapaian prestasi siswa di sekolah, contohnya dalam kehadiran. Siswa yang bersikap baik, disiplin tentu akan mendapatkan prestasi lebih baik. Sesuai dengan tujuan pendidikan yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 sebagai berikut:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupanj bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab”.

Terkait dengan hal tersebut, saat ini dunia pendidikan dihadapkan pada berbagai permasalahan sehingga perlu mendapat perhatian berbagai pihak.Salah satu


(2)

permasalahan tersebut yaitu mengenai ketaatan siswa terhadap peraturan berlalu lintas.Dalam menghadapi masalah siswa terutama tentang ketaatan hukum lalu lintas guru PKn sangat berperan penting dalam membantu mengatasi masalah ini. Seperti yang dikemukakan oleh Djahiri (1996:19) tentang fungsi peranan PKn yaitu:

1. Membina dan membentuk kepribadian atau jati diri manusia Indonesia yang

berjiwa Pancasila dan kepribadian Indonesia.

2. Membina bangsa Indonesia melek politik, melek hukum, dan melek

pembangunan serta melek permasalahan diri masyarakat bangsa dan negara.

3. Membina pembekalan siswa (sunstansial dan potensi diri untuk belajar lebih

lanjut)

Berdasarkan Undang-Undang Lalu Lintas salah satu peraturan yang berlaku adalah dimana salah satu peraturannya warga Negara yang menggunakan sepeda motor harus memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi) berdasarkan Undang-Undang Lalu Lintas No 22 Tahun 2009 Pasal 281.

Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan yang tidak memiliki Surat Izin Mengemudi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 4 (empat) bulan atau denda paling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).

Setelah mengetahui isi Undang-Undang Lalu Lintas Pasal 281 di atas, ternyata bertolak belakang dengan kenyataan yang terjadi sekarang ini. Hal ini dapat dilihat dari berbagai fakta yang terjadi, misalnya kecelakaan lalu lintas yang dikemudikan anak di bawah umur atau anak-anak yang masih duduk di bangku SMA yang belum memiliki SIM .Hal tersebut menunjukan kurang tegasnya pihak sekolah dan keamanan negara dalam menertibkan lalu lintas. Berdasarkan Koran online Pikiran Rakyat :

Kapolres Bandung Ajun Komisaris Besar Sony Sonjaya mengatakan, hasil penjaringan dari operasi Zebra yang didominasi oleh pelajar sebenarnya sudah diperkirakan sejak awal.“Untuk operasi rutin pun kami sebelumnya memang memprioritaskan ke kalangan pelajar, karena memang di wilayah hukum kami pelanggaran lalu lintas lebih banyak dilakukan pelajar,” ujarnya di Mapolres Bandung, Kamis (1/12).

Di hari ketiga, Rabu (30/11) Polres Bandung juga mencatat ada 28 pelanggar yang mendapat teguran. Sementara barang bukti yang diamankan dalam tilang meliputi 550 surat tanda nomor kendaraan (STNK), 95 surat ijin mengemudi (SIM), dan 8 unit kendaraan bermotor (ranmor). Sementara secara keseluruhan,


(3)

barang bukti yang diamankanselama tiga hari operasi meliputi 1.094 STNK, 179 SIM, dan 22 ranmor.

Di tempat yang sama, hal serupa dialami Deden (15) pelajar SMP asal Soreang yang berboncengan dalam satu sepeda motor bersama dua orang temannya. “Saya baru belajar naik sepeda motor, jadi belum punya SIM.Kami sengaja lewat jalan ini, karena biasanya jarang ada polisi,” ujarnya berkilah.

Berdasarkan hasil pra penelitian yang telah dilakukan di SMA Sumatra 40 Bandung, Ternyata di SMA Sumatra 40 Bandung ada 275 anak yang membawa kendaraan bermotor khususnya kendaraan bermotor roda dua. Melihat uraian di atas jelas sekali bahwa kesadaran hukum merupakan salah satu faktor penting dalam menghadapi masalah pelanggaran lalu lintas.Oleh karena itu kesadaran hukum perlu ditanamkan sejak dini.Selain untuk menjaga keselamatan juga untuk membentuk masyarakat yang sadar hukum setelah dewasa. Untuk mewujudkan pengendara kendaraan bermotor khususnya pengendara sepeda motor yang sadar hukum perlu adanya usaha agar hukum itu diketahui, dipahami, dihargai sehingga ditaati oleh para pengguna jalan. Apabila rasa kesadaran hukum itu sudah tertanam, maka rasa memiliki hukum akan menjiwai sikap periaku masyarakat. Seperti yang dikemukakan oleh Soekanto (1983:122) berikut ini:

Masalah kesadaran hukum masyarakat sebenarnya menyangkut faktor-faktor apakah suatu ketentuan hukum tertentu diketahui, dimengerti, ditaati, dan dihargai.Apabila masyarakat hanya men getahui adanya suatu ketentuan hokum, maka taraf kesadaran hukumnya masih rendah daripada apabila mereka memahaminya dan seterusnya.

Keamanan dan kelancaran lalu lintas mempengaruhi kenyamanan masyarakat sekitar jalan, begitu pula sebaliknya jika tidak tercipta keamanan dan kelancaran lalu lintas maka kenyamanan masyarakat akan terganggu. Contohnya seperti terjadinya kecelakaan lalu lintas maka akan berpengaruh terhadap masyarakat, dengan terjadinya kecelakaan dapat menimbulkan kemacetan jalan sehingga menggu kenyamanan pengguna jalan yang lain.

Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk membuat penelitian tentang masalah kesadaran hukum siswa SMA saat mengendarai kendaraan bermotor.Peneliti berusaha menggambarkan pelanggaran siswa dalam


(4)

berkendara serta penyebab dan upaya penanganan dari masalah tersebut. Sehingga untuk mengetahui jawabannya peneliti mencoba melakukan suatu penelitian dengan

judul: “Upaya Guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam Menumbuhkan

Kesadaran Hukum Siswa dalam Mengendarai Kendaraan Bermotor (Studi Deskriftif di SMA Sumatra 40 Bandung).

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas yang telah dianalisis identifikasi masalahnya meliputi :

1. Upaya guru PKn dalam mengatasi siswa yang melakukan pelanggaran lalu lintas

sehingga memiliki kesadaran hukum dalam berkendara.

2. Ketaatan siswa terhadap hukum dan tata tertib sekolah kaitannya dengan prestasi

siswa.

3. Kesadaran hukum merupakan salah satu faktor penting dalam menghadapi

masalah pelanggaran lalu lintas.

4. Keamanan dan kelancaran lalu lintas mempengaruhi kenyamanan masyarakat

sekitar jalan.

C.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, penulis

merumuskan masalah umum untuk penelitian ini, yaitu: “Upaya apa yang harus di

lakukan guru pendidikan kewarganegaraan dalam menumbuhkan kesadaran hukum siswa dalam mengendarai kendaraan bermotor”

Adapun rumusan masalah secara khusus untuk penelitian ini, diantaranya:

1. Bagaimana kesadaran hukum siswa di SMA Sumatra 40 Bandung dalam

mengendarai kendaraan bermotor?

2. Bagaimana upaya yang dilakukan guru PKn di SMA Sumatra 40 Bandung dalam

mengatasi masalah siswa yang melanggar peraturan lalu lintas?

3. Kendala apa saja yang dihadapi guru PKn dalam mengatasi masalah siswa yang


(5)

4. Setelah dilakukan berbagai upaya oleh pihak sekolah, apakah terdapat perubahan dalam diri siswa terkait dengan kesadaran hukum berlalu lintas?

D.Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka secara umum tujuan penelitian ini bertujuan untuk meminimalisir angka kecelakaan anak yang di akibatkan pelanggaran lalu lintas.

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

a. Tingkat kesadaran siswa dalam mengendarai kendaraan bermotor.

b. Upaya guru PKn dalam mengatasi pelanggaran lalu lintas yang dilakukan siswa SMA

Sumatra 40 Bandung.

c. Kendala yang dihadapi guru PKn dalam mengatasi masalah pelanggaran yang

dilakukan siswa SMA Sumatra 40 Bandung.

d. Adanya perubahan kesadaran hukum terhadap diri siswa SMA Sumatra 40 Bandung

yang melanggar peraturan lalu lintas.

E.Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan mendatangkan kegunaan secara teoritis diantaranya :

a) Dapat memberikan sumbangan bahan kajian dalam dunia pendidikan terutama guru

PKn dalam menumbuhkan kesadaran hukum siswa.

b)Bisa memberikan pemikiran atau bahan kajian khususnya berkaitan dengan jurusan

dan bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

c) Sebagai bahan masukan untuk penelitian lebih lanjut, selain itu sebagai bahan


(6)

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat bagi guru, siswa, orang tua dan peneliti.

a. Manfaat bagi guru

Peneliti berharap skripsi mengenai kesadaran hukum siswa dalam berkendara sepeda motor ini bisa menjadi motifasi bagi guru PKn untuk menjadikan siswa-siswanya warga Negara yang memiliki kesadaran hukum.

b. Manfaat bagi siswa

Peneliti berharap skripsi mengenai kesadaran hukum siswa dalam berkendara sepeda motor ini bisa mendorong siswa supaya memiliki rasa ingin menjadi warga Negara yang baik dan mentaati peraturan termasuk peraturan berlalu lintas.

c. Manfaat bagi orang tua

Peneliti berharap skripsi ini bisa membuat orang tua lebih berhati-hati dan tidak sembarangan memberi anaknya sepeda motor.

d. Manfaat bagi peneliti

Peneliti berharap skripsi ini bisa membuat peneliti sebagai calon guru PKn menjadi guru yang taat peraturan berlalu lintas sebagai contoh bagi siswanya.

3. Manfaat Kebijakan

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman bahwa mengembangkan kesadaran hukum merupakan bentuk ketaatan terhadap hukum yang harus ditingkatkan.

4. Manfaat Isu

Penelitian ini diharapkan mampu mengajak siswa untuk ikut partisipasi aktif dalam usaha pengembangan kesadaran hukum dalam mengendarai kendaraan bermotor.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Bab I, yaitu pendahuluan. Merupakan bagian awal dari penelitian, dalam bab ini terbagi-bagi dalam beberapa sub bab seperti: latar belakang masalah, yang berisikan mengenai mengapa masalah yang diteliti itu timbul dan apa yang menjadi alasan


(7)

peneliti mengangkat masalah tersebut. Selain latar belakang masalah, dalam penelitian ini terdapat pulaidentifikasi masalah penelitian guna mengeideintifikasi masalah yang ada dilapangan, rumusan masalah dan pertanyaan penelitian dibuat agar penelitian menjadi lebih terfokus.Tujuan penelitian bertujuan untuk menyajikan hal yang ingin dicapai setelah melaksanakan penelitian.Terdapat pula manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

Bab II, Merupakan Kajian Pustaka. Bab ini sangat penting karena melalui kajian pustaka ditunjukkan dari teori yang sedang dikaji dan kedudukan masalah peneliti dalam bidang ilmu yang diteliti. Sub kedua menjelaskan mengenai tinjauan tentang guru PKn, tinjauan kesadaran hukum dan siswa dalam tertib berlalu lintas serta penelitian terdahulu.

Bab III, yaitu metode penelitian. Bab ini merupakan penjabaran lebih rinci mengenai metode penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitiannya. Lebih jelasnya yaitu langkah-langkah apa saja yang akan ditempuh dalam penelitian. Sub bab selanjutnya terdapat pula pendekatan dan metode penelitian, lokasi dan subjek penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik pengolahan dan analisis data.

Bab IV, merupakan pembahasan. Bab ini berisikan hasil penelitian, dalam hal ini peneliti akan menguraikan hasil-hasil data yang telah diolah peneliti serta adanya analisis dari hasil pengolahan tersebut. Dalam bab ini pula digambarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti.

Bab V, penutup.Bab ini adalah bab yang terakhir. Dalam bab ini disajikan penafsiran atau pemaknaan penelitian berupa kesimpulan terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan. Selain kesimpulan adapula saran yang bertolak dari titik lemah atau kekurangan yang didapat selama penelitian.

Setelah memaparkan beberapa isi dari beberapa bab, maka bagian yang terakhir adalah menampilkan daftar pustaka. Daftar pustaka memuat semua sumber tertulis yang digunakan dalam penyusunan skripsi.


(8)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana telah di uraikan dalam Bab IV, maka diperoleh kesimpulan secara umum yaitu guru PKn bisa menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran hukum Siswa ketika mengendarai bermotor SMA Sumatra 40 Bandung. Selain itu peneliti merumuskan kesimpulan khusus dari penelitian yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Kesadaran hukum siswa di SMA Sumatra 40 Bandung dalam mengendarai

kendaraan bermotor masih sangat kurang, kesadaran yang ada pada diri siswa masih ada dalam proses, yang mana dengan segala usaha yang dilakukan sekolah utamanya dapat mengubah paradaigma siswa untuk dapat meningkatkan pemahamannya tentang hukum dan ketika hal tersebut telah dipahaminya maka akan adanya perubahan yang semakin nyata siswa lakukan dalam meningkatkan kesadaran hukum dalam berlalu lintas.

2. Upaya yang dilakukan guru PKn di SMA Sumatra 40 Bandung dalam

mengatasi masalah siswa yang melanggar peraturan lalu lintas terdiri dari pertama melakukan razia kepemilikan SIM untuk siswa kelas XI dan XII , kedua adanya kerjasama antara pihak sekolah dengan Kepolisian Padasuka untuk mensosialisasikan mengenai pentingnya SIM, ketiga himbauan-himbauan yang disampaikan pada saat Upacara Bendera setiap hari Senin atau melalui kegiatan yang diselenggarakan oleh OSIS, keempat guru PKn yang menjadi bagian dalam mewujudkan siswa yang sadar akan hukum

3. Kendala apa saja yang dihadapi guru PKn dalam mengatasi masalah siswa

yang melakukan pelanggaran berlalu lintas seperti masih kurangnya tingkat kesadaran untuk memiliki SIM karena keterbatasan biaya untuk membuatnya, siswa yang sudah beberapa kali ditemukkan melakukan pelanggaran masih tetap melakukan kesalahan yang berulang-ulang, itu didasari dengan setiap alasan yang sama


(9)

4. Upaya oleh pihak sekolah, apakah terdapat perubahan dalam diri siswa terkait dengan kesadaran hukum berlalu lintas secara kewenangan memang sekolah memiliki andil terbesar dalam meningkatkan tingkat kesadaran hukum siswa bisa melalui kebijakan khusus yang sekolah tetapkan, penyuluhan dan sosilasisasi yang harus digalakan lebih banyak lagi, serta pencapaian tersbut harus didukung oleh semua komponen. Seperti kepolisian yang bergerak dijalanan tentu harus memberikan ketegasan ketika memang siswa dijalanan ditemukkan melakukan pelanggran harus ditindak dengan berbagai cara tentu yang dapat mendidik siswanya. Agar sanksi jera itu diberikan dari setiap

penjuru dan biasanya memberikan rasa ‘kapok” tidak akan mengulanginya

lagi. Selain itu juga orang tua bertanggung jawab penuh atas kesadaran anaknya dalam berlalu lintas, dimana pertemuan anak dengan orang tua sangat lam di rumah dan bisa menjadi sebuah jalan untuk mewujudkan keinginan negara Indonesia yang berlandaskan hukum.

B.Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat dirumuskan rekomendasi sebagai berikut :

1. Bagi Pihak Sekolah

Sekolah sebagai tempat yang mewadahi peserta didik untuk mengikuti pendidikan, maka sudah seharusnya memberikan fasilitas dan pelayanan terbaik, utamanya dalam meningkatkan kesadaran hukum peserta didiknya. Pelayanan tersebut bisa melalui kegiatan-kegiatan yang bermuatan hukum, sosialisasi atau lebih perbanyak lagi kerjasama dengan pihak-pihak yang mempunyai program tentang kesadaran hukum.

2. Bagi Pihak Guru

Guru merupakan seseorang yang mempunyai pengaruh bagi perubahan siswa di sekolah, maka kemampuan guru dan kepiawaian guru untuk menjadikan siswanya taat pada hukum haruslah di mulai sejak dini agar siswa bisa mengikuti perubahan zaman yang saat ini kesadaran dan kepatuhan hukumnya mulai menipis. Bisa melalui integrasi dengan pembelajaran ataupun pendekatan-pendekatan kegiatan di sekolah.


(10)

3. Bagi Pihak Siswa

Siswa saat ini harus melek akan perkembangan hukum, bilamana siswa tidak mempelajari hukum saat ini maka akan terbentuk pemikiran untuk melanggar hukum sampai dengan dewasa. Terlebih dalam menjadi pengendaraa bermotor maka siswa harus memahami terlebih dahulu peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan kendaraan bermotor.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya lebih diutamakan untuk meneliti dalam sampel siswa yang lebih banyak guna menghasilkan penelitian yang bagus. Selain itu peneliti selanjutnya juga hendak mencari sekolah yang memiliki angka kecelakaan yang cukup tinggi supaya mengetahui seberapa besar kemungkinan terjadinya kecelakaan yang di akibatkan menggunakan kendaraan tanpa mematuhi peraturan berlalu lintas.


(1)

5

4. Setelah dilakukan berbagai upaya oleh pihak sekolah, apakah terdapat perubahan dalam diri siswa terkait dengan kesadaran hukum berlalu lintas?

D.Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka secara umum tujuan penelitian ini bertujuan untuk meminimalisir angka kecelakaan anak yang di akibatkan pelanggaran lalu lintas.

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: a. Tingkat kesadaran siswa dalam mengendarai kendaraan bermotor.

b. Upaya guru PKn dalam mengatasi pelanggaran lalu lintas yang dilakukan siswa SMA

Sumatra 40 Bandung.

c. Kendala yang dihadapi guru PKn dalam mengatasi masalah pelanggaran yang dilakukan siswa SMA Sumatra 40 Bandung.

d. Adanya perubahan kesadaran hukum terhadap diri siswa SMA Sumatra 40 Bandung

yang melanggar peraturan lalu lintas. E.Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan mendatangkan kegunaan secara teoritis diantaranya :

a) Dapat memberikan sumbangan bahan kajian dalam dunia pendidikan terutama guru PKn dalam menumbuhkan kesadaran hukum siswa.

b)Bisa memberikan pemikiran atau bahan kajian khususnya berkaitan dengan jurusan dan bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

c) Sebagai bahan masukan untuk penelitian lebih lanjut, selain itu sebagai bahan literature bagi yang berminat dalam masalah yang penulis buat.


(2)

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat bagi guru, siswa, orang tua dan peneliti.

a. Manfaat bagi guru

Peneliti berharap skripsi mengenai kesadaran hukum siswa dalam berkendara sepeda motor ini bisa menjadi motifasi bagi guru PKn untuk menjadikan siswa-siswanya warga Negara yang memiliki kesadaran hukum.

b. Manfaat bagi siswa

Peneliti berharap skripsi mengenai kesadaran hukum siswa dalam berkendara sepeda motor ini bisa mendorong siswa supaya memiliki rasa ingin menjadi warga Negara yang baik dan mentaati peraturan termasuk peraturan berlalu lintas.

c. Manfaat bagi orang tua

Peneliti berharap skripsi ini bisa membuat orang tua lebih berhati-hati dan tidak sembarangan memberi anaknya sepeda motor.

d. Manfaat bagi peneliti

Peneliti berharap skripsi ini bisa membuat peneliti sebagai calon guru PKn menjadi guru yang taat peraturan berlalu lintas sebagai contoh bagi siswanya. 3. Manfaat Kebijakan

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman bahwa mengembangkan kesadaran hukum merupakan bentuk ketaatan terhadap hukum yang harus ditingkatkan.

4. Manfaat Isu

Penelitian ini diharapkan mampu mengajak siswa untuk ikut partisipasi aktif dalam usaha pengembangan kesadaran hukum dalam mengendarai kendaraan bermotor.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Bab I, yaitu pendahuluan. Merupakan bagian awal dari penelitian, dalam bab ini

terbagi-bagi dalam beberapa sub bab seperti: latar belakang masalah, yang berisikan


(3)

7

peneliti mengangkat masalah tersebut. Selain latar belakang masalah, dalam penelitian ini terdapat pulaidentifikasi masalah penelitian guna mengeideintifikasi masalah yang ada dilapangan, rumusan masalah dan pertanyaan penelitian dibuat agar penelitian menjadi lebih terfokus.Tujuan penelitian bertujuan untuk menyajikan hal yang ingin dicapai setelah melaksanakan penelitian.Terdapat pula manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

Bab II, Merupakan Kajian Pustaka. Bab ini sangat penting karena melalui kajian pustaka ditunjukkan dari teori yang sedang dikaji dan kedudukan masalah peneliti dalam bidang ilmu yang diteliti. Sub kedua menjelaskan mengenai tinjauan tentang guru PKn, tinjauan kesadaran hukum dan siswa dalam tertib berlalu lintas serta penelitian terdahulu.

Bab III, yaitu metode penelitian. Bab ini merupakan penjabaran lebih rinci mengenai metode penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitiannya. Lebih

jelasnya yaitu langkah-langkah apa saja yang akan ditempuh dalam penelitian. Sub

bab selanjutnya terdapat pula pendekatan dan metode penelitian, lokasi dan subjek penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik pengolahan dan analisis data.

Bab IV, merupakan pembahasan. Bab ini berisikan hasil penelitian, dalam hal

ini peneliti akan menguraikan hasil-hasil data yang telah diolah peneliti serta adanya

analisis dari hasil pengolahan tersebut. Dalam bab ini pula digambarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti.

Bab V, penutup.Bab ini adalah bab yang terakhir. Dalam bab ini disajikan penafsiran atau pemaknaan penelitian berupa kesimpulan terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan. Selain kesimpulan adapula saran yang bertolak dari titik lemah atau kekurangan yang didapat selama penelitian.

Setelah memaparkan beberapa isi dari beberapa bab, maka bagian yang terakhir adalah menampilkan daftar pustaka. Daftar pustaka memuat semua sumber tertulis yang digunakan dalam penyusunan skripsi.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana telah di uraikan dalam Bab IV, maka diperoleh kesimpulan secara umum yaitu guru PKn bisa menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran hukum Siswa ketika mengendarai bermotor SMA Sumatra 40 Bandung. Selain itu peneliti merumuskan kesimpulan khusus dari penelitian yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Kesadaran hukum siswa di SMA Sumatra 40 Bandung dalam mengendarai kendaraan bermotor masih sangat kurang, kesadaran yang ada pada diri siswa masih ada dalam proses, yang mana dengan segala usaha yang dilakukan sekolah utamanya dapat mengubah paradaigma siswa untuk dapat meningkatkan pemahamannya tentang hukum dan ketika hal tersebut telah dipahaminya maka akan adanya perubahan yang semakin nyata siswa lakukan dalam meningkatkan kesadaran hukum dalam berlalu lintas.

2. Upaya yang dilakukan guru PKn di SMA Sumatra 40 Bandung dalam

mengatasi masalah siswa yang melanggar peraturan lalu lintas terdiri dari pertama melakukan razia kepemilikan SIM untuk siswa kelas XI dan XII , kedua adanya kerjasama antara pihak sekolah dengan Kepolisian Padasuka untuk mensosialisasikan mengenai pentingnya SIM, ketiga himbauan-himbauan yang disampaikan pada saat Upacara Bendera setiap hari Senin atau melalui kegiatan yang diselenggarakan oleh OSIS, keempat guru PKn yang menjadi bagian dalam mewujudkan siswa yang sadar akan hukum

3. Kendala apa saja yang dihadapi guru PKn dalam mengatasi masalah siswa yang melakukan pelanggaran berlalu lintas seperti masih kurangnya tingkat kesadaran untuk memiliki SIM karena keterbatasan biaya untuk membuatnya, siswa yang sudah beberapa kali ditemukkan melakukan pelanggaran masih tetap melakukan kesalahan yang berulang-ulang, itu didasari dengan setiap alasan yang sama


(5)

88

4. Upaya oleh pihak sekolah, apakah terdapat perubahan dalam diri siswa terkait dengan kesadaran hukum berlalu lintas secara kewenangan memang sekolah memiliki andil terbesar dalam meningkatkan tingkat kesadaran hukum siswa bisa melalui kebijakan khusus yang sekolah tetapkan, penyuluhan dan sosilasisasi yang harus digalakan lebih banyak lagi, serta pencapaian tersbut harus didukung oleh semua komponen. Seperti kepolisian yang bergerak dijalanan tentu harus memberikan ketegasan ketika memang siswa dijalanan ditemukkan melakukan pelanggran harus ditindak dengan berbagai cara tentu yang dapat mendidik siswanya. Agar sanksi jera itu diberikan dari setiap penjuru dan biasanya memberikan rasa ‘kapok” tidak akan mengulanginya lagi. Selain itu juga orang tua bertanggung jawab penuh atas kesadaran anaknya dalam berlalu lintas, dimana pertemuan anak dengan orang tua sangat lam di rumah dan bisa menjadi sebuah jalan untuk mewujudkan keinginan negara Indonesia yang berlandaskan hukum.

B.Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat dirumuskan rekomendasi sebagai berikut :

1. Bagi Pihak Sekolah

Sekolah sebagai tempat yang mewadahi peserta didik untuk mengikuti pendidikan, maka sudah seharusnya memberikan fasilitas dan pelayanan terbaik, utamanya dalam meningkatkan kesadaran hukum peserta didiknya. Pelayanan tersebut bisa melalui kegiatan-kegiatan yang bermuatan hukum, sosialisasi atau lebih perbanyak lagi kerjasama dengan pihak-pihak yang mempunyai program tentang kesadaran hukum.

2. Bagi Pihak Guru

Guru merupakan seseorang yang mempunyai pengaruh bagi perubahan siswa di sekolah, maka kemampuan guru dan kepiawaian guru untuk menjadikan siswanya taat pada hukum haruslah di mulai sejak dini agar siswa bisa mengikuti perubahan zaman yang saat ini kesadaran dan kepatuhan hukumnya mulai menipis. Bisa melalui integrasi dengan pembelajaran ataupun pendekatan-pendekatan kegiatan di sekolah.


(6)

3. Bagi Pihak Siswa

Siswa saat ini harus melek akan perkembangan hukum, bilamana siswa tidak mempelajari hukum saat ini maka akan terbentuk pemikiran untuk melanggar hukum sampai dengan dewasa. Terlebih dalam menjadi pengendaraa bermotor maka siswa harus memahami terlebih dahulu peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan kendaraan bermotor.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya lebih diutamakan untuk meneliti dalam sampel siswa yang lebih banyak guna menghasilkan penelitian yang bagus. Selain itu peneliti selanjutnya juga hendak mencari sekolah yang memiliki angka kecelakaan yang cukup tinggi supaya mengetahui seberapa besar kemungkinan terjadinya kecelakaan yang di akibatkan menggunakan kendaraan tanpa mematuhi peraturan berlalu lintas.