PENERAPAN PEMBELAJARAN PASSING BERVARIASI UNTUK MENINGKATKAN CHEST PASS PERMAINAN BOLA TANGAN PADA SISWA KELAS V SDN PANYINGKIRAN II KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG.

(1)

PENERAPAN PEMBELAJARAN PASSING BERVARIASI UNTUK

MENINGKATKAN CHEST PASS PERMAINAN BOLA TANGAN

PADA SISWA KELAS V SDN PANYINGKIRAN II

KECAMATAN SUMEDANG UTARA

KABUPATEN SUMEDANG

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Ryan Febrian NIM 1003778

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

DASAR PENJAS KAMPUS SUMEDANG

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014


(2)

PADA SISWA KELAS V SDN PANYINGKIRAN II KECAMATAN SUMEDANG UTARA

KABUPATEN SUMEDANG

Oleh : Ryan Febrian

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Ryan Febrian 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

v

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR DIAGRAM ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I. PENDAHULUAN ... ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C.Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah ... ... 7

1. Rumusan Masalah ... 7

2. Pemecahan Masalah ... 8

D.Tujuan Penelitian ... ... 8

E. Manfaat Penelitian ... ... 9

1. Bagi Lembaga UPI Kampus Sumedang ... ... 9

2. Bagi Sekolah ... 9

3. Bagi Guru ... 9

4. Bagi Siswa ... ... 10

5. Bagi Peneliti ... ... 10

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 11

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 12

A.Kajian Teoritis ... 12

1. Hakikat Pendidikan Jasmani ... 12

a. Pengertian Pendidikan Jasmani ... 13

b. Tujuan Pendidikan Jasmani ... 14

c. Manfaat Pendidikan Jasmani ... 17

2. Perkembangan Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar ... 19

3. Hakikat Bola Tangan ... 20

a. Definisi Bola Tangan ... 20

b. Teknik Dasar Permainan Bola Tangan ... 22

c. Lapangan Permainan Bola Tangan ... 26

d. Pemain Bola Tangan ... 30

e. Durasi Permainan Bola Tangan ... 30

f. Memainkan Bola dalam Permainan Bola Tangan ... 31

4. Chest Pass dan Passing ... 32

a. Chest Pass ... 32


(5)

vi

5. Model Pembelajaran Passing Bervariasi dengan Teknik Chest Pass

Permainan Bola Tangan ... 35

B. Kajian Praktis ... 38

C. Hipotesis Tindakan ... 39

BAB III. METODE PENELITIAN... 40

A.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 40

1. Lokasi Penelitian ... ... 40

2. Keadaan Guru ... ... 41

3. Keadaan Siswa ... 42

4. Waktu Penelitian ... 43

B. Subjek Penelitian ... ... 44

1. Daftar Siswa Kelas V SDN Panyingkiran II ... 45

C.Metode dan Desain Penelitian ... 46

1. Metode Penelitian ... 46

2. Desain Penelitian ... 47

D.Prosedur Penelitian ... ... 50

1. Tahap Perencanaan Tindakan ... 50

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ... 50

3. Observasi ... 54

4. Tahap Refleksi ... 54

E. Instrumen Penelitian ... 55

1. Lembar Observasi Pelaksanaan pembelajaran IPKG 1 ... 56

2. Lembar Observasi Pelaksanaan pembelajaran IPKG 2 ... 61

3. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 63

4. Lembar Wawancara ... 64

5. Lembar Catatan Lapangan ... 66

6. Lembar Tes ... 67

7. Dokumentasi ... 68

F. Teknik Pengumpulan Data dan analisis Data ... 69

1. Teknik Pengumpulan Data ... 69

2. Teknik Pengolahan Data ... 69

G. Validitas Data ... 70

BAB IV. PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN ... 72

A. Paparan Data Awal Penelitian ... 72

1. Paparan Data Awal ... 73

a. Paparan Data Awal Perencanaan IPKG 1 ... 73

b. Pparan Data Awal Pelaksanaan IPKG 2 ... 79

c. Paparan Data Awal Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 85

d. Paparan Data Awal Hasil Tes Belajar Siswa ... 89

2. Paparan Data Tindakan Siklus I ... 94

a. Paparan Data Tindakan Perencanaan Siklus I ... 94

b. Paparan Data Tindakan Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus I ... 100

c. Paparan Data Observasi Aktivitas Siklus I ... 107


(6)

vii

d. Paparan Data Hasil Tes Belajar Siswa Siklus II ... 134

4. Paparan Data Tindakan Siklus III ... 139

a. Paparan Data Perencanaan Siklus III ... 139

b. Paparan Data Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus III ... 144

c. Paparan Data Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 150

d. Paparan Data Hsil Tes Belajar Siswa Siklus III ... 153

B. Pembahaan ... 158

1. Pembahasan Berdasarkan Siklus ... 158

a. Pembahasan Siklus I ... 158

b. Pembahasan Siklus II ... 159

c. Pembahasan Silus III ... 161

2. Pembahasan Berdasarkan Aspek Yang Diamati ... 162

a. Pembahasan Perencanaan Pembelajaran Mengenai Passing Bervariasi Pada Chest Pass Dalam Permainan Bola Tangan ... 162

b. Pembahasan Pelaksanaan Pembelajaran Kierja Guru Mengenai Passing Bervariasi Pada Chest Pass Dalam Permainan Bola Tangan ... 164

c. Pembahasan Observasi Aktivitas Siswa Mengenai Passing Bervariasi Pada Chest Pass Dalam Permainan Bola Tangan ... 167

d. Pembahasan Hasil Tes Belajar Siswa Mengenai Passing Bervariasi Pada Chest Pass Dalam Permainan Bola Tangan ... 170

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 173

A.Kesimpulan ... 173

B. Saran ... 175

DAFTAR PUSTAKA ... 177

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 179


(7)

viii DAFTAR TABEL

Halaman 1. Tabel 1.1

Hasil Praobservasi Siswa- Siswi Mengenai Passing Bervariasi Pada

Chest Pass ... 5 2. Tabel 3.1

Daftar Guru SDN Panyingkiran II Sumedang Utara ... 41 3. Tabel 3.2

Daftar Siswa SDN Panyingkiran II Sumedang Utara ... 42 4. Tabel 3.3

Jadwal Kegiatan Penelitian ... 43 5. Tabel 3.4

Daftar Siswa Kelas V SDN Panyingkiran II Sumedang Utara ... 45 6. Tabel 3.5

Lembar Observasi IPKG 1 ... 56 7. Tabel 3.6

Lembar Observasi IPKG 2 ... 61 8. Tabel 3.7

Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 63 9. Tabel 3.8

Lembar Wawancara Guru ... 65 10. Tabel 3.9

Lembar Wawancara Siswa ... 65 11. Tabel 3.10

Lembar Catatan Lapangan ... 66 12. Tabel 3.11

Lembar Test Chest Pass ... 67 13. Tabel 4.1

Data Awal Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran ... 75 14. Tabel 4.2

Rekapitulasi Hasil Awal Perolehan Persentasi Pembelajaran... 77 15. Tabel 4.3

Data Awal Hasil Pelaksanaan Kinerja Guru ... 81 16. Tabel 4.4

Rekapitulasi Hasil Awal Persentase Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus I. 83 17. Tabel 4.5

Data Awal Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 86 18. Tabel 4.6

Rekapitulasi Data Awal Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 88 19. Tabel 4.7

Data Awal Hasil Tes Belajar Siswa Passing Bervariasi ... 91 20. Tabel 4.8


(8)

ix 23. Tabel 4.11

Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ... 103 24. Tabel 4.12

Rekapitulasi Persentase Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus I ... 105 25. Tabel 4.13

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 109 26. Tabel 4.14

Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 110 27. Tabel 4.15

Data Hasil Tes Siswa Passing Bervariasi Siklus I ... 113 28. Tabel 4.16

Rekapitulasi Persentase Data Hasil Tes Siswa Siklus II ... 115 29. Tabel 4.17

Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II ... 119 30. Tabel 4.18

Rekapitulasi Hasil Perolehan Persentase Perencanaan Siklus II ... 121 31. Tabel 4.19

Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ... 125 32. Tabel 4.20

Rekapitulasi Hasil Perolehan Persentase Pelaksanaan Siklus II ... 127 33. Tabel 4.21

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 131 34. Tabel 4.22

Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 132 35. Tabel 4.23

Hasil Tes Belajar Siswa Siklus II ... ... 136 36. Tabel 4.24

Rekapitulasi Persentase Data Hasil Tes Siswa Siklus II ... 138 37. Tabel 4.25

Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus III ... 141 38. Tabel 4.26

Rekapitulasi Hasil Perolehan Persentase Perencanaan Siklus III ... 143 39. Tabel 4.27

Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus III ... 146 40. Tabel 4.28

Rekapitulasi Hasil Perolehan Persentase Pelaksanaan Kinerja Guru

Siklus III ... 148 41. Tabel 4.29

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 151 42. Tabel 4.30


(9)

x 43. Tabel 4.31

Hasil Tes Belajar Siswa Siklus III ... 155 44. Tabel 4.32

Rekapitulasi Persentase Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 157 45. Tabel 4.33

Rekapitulasi Data Hasil Tes Belajar Siswa Perorangan Dari Data Awal, Siklus I, II, Dan III ... 172


(10)

xi 1. Diagram 4.1

Data Awal Hasil Observasi Perencanaa Pembelajaran ... 76 2. Diagram 4.2

Rekapitulasi Persentase Peningkatan Data Awal ... 78 3. Diagram 4.3

Data Awal Hasil Pelaksanaan Pembelajaran ... 82 4. Diagram 4.4

Rekapitulasi Persentase Pelaksanaan Data Awal ... 84 5. Diagram 4.5

Data Awal Aktivitas Siswa ... 87 6. Diagram 4.6

Data Awal Hasil Belajar Siswa ... 92 7. Diagram 4.7

Rekapitulasi Persentase Peningkatan Data Awal ... 93 8. Diagram 4.8

Perbandingan Hasil Perencanaan Data Awal Dengan Perencanaan

Siklus I ... 9. Diagram 4.9

Rekapitulasi Persentase Perencanaan Siklus I ... 99 10. Diagram 4.10

Diagram Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus I ... 104 11. Diagram 4.11

Rekapitulasi Persentase Pelaksanaan Siklus 1 ... 106 12. Diagram 4.12

Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Data Awal Dengan Hasil Observasi Siswa Pada siklus I ... 110 13. Diagram 4.13

Grafik Hasil Tes Siswa Passing Bervariasi Pada Siklus Awal dengan

Hasil Tes Siswa Passing Bervariasi Pada Siklus I ... 114 14. Diagram 4.14

Rekapitulasi Persentase Hasil Belajar Siswa Data Awal Dan Siklus I ... 116 15. Diagram 4.15

Diagram Hasil Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus II ... 120 16. Diagram 4.16

Rekapitulasi Persentase Perencanaan Data Awal, Siklus I dan II... 122 17. Diagram 4.17

Diagram Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus II ... 126 18. Diagram 4.18

Rekapitulasi Persentase Pelaksanaan Siklus II ... 128 19. Diagram 4.19


(11)

xii 20. Diagram 4.20

Grafik Hasil Tes Passing Bervariasi Pada Chest Pass Permainan Bola

Tangan Data Awal, Siklus I dan Siklus II ... 137 21. Diagram 4.21

Hasil Perencanaan Pembelajaran Data Awal Siklus I, Siklus II, dan

Siklus III ... 142 22. Diagram 4.22

Rekapitulasi Persentase Perencanaan Data Awal, Siklus I, II Dan III. 143 23. Diagram 4.23

Diagram Kinerja Guru (Pelaksanaan) Data Awal, Siklus I, II dan III. 147 24. Diagram 4.24

Rekapitulasi Persentase Pelaksanaan Siklus III ... 149 25. Diagram 4.25

Diagram Aktivitas Siswa Siklus I, Siklus II dan III ... 152 26. Diagram 4.26

Diagram Hasil Tes Passing Bervariasi Siklus I, Siklus II dan III ... 156 27. Diagram 4.27

Perbandingan Data Awal dan Siklus I ... 159 28. Diagram 4.28

Perbandingan Hasil Siklus I dan Siklus II ... 160 29. Diagram 4.29

Perbandingan Hasil Siklus II dan III ... 161 30. Diagram 4.30

Persentase Hasil Perencanaan Data Awal, Siklus I, II dan III ... 164 31. Diagram 4.31

Persentase Hasil Pelaksanaan Data Awal, Siklus I, II dan III ... 167 32. Diagram 4.32

Persentase Hasil Observasi Aktivitas Siswa Data Awal, Siklus I,

Siklus II dan Siklus III ... 169 33. Diagram 4.33


(12)

xiii 1. Gambar 2.1

Chest Pass ... 22 2. Gambar 2.2

Overhead Pass ... 23 3. Gambar 2.3

Underhand atau Bounce pass ... 23 4. Gambar 2.4

Javeline atau Baseball Pass ... 24 5. Gambar 2.5

Side Pass ... 24 6. Gambar 2.6

Reverse Pass ... 25 7. Gambar 2.7

Drible ... 25 8. Gambar 2.8

Shooting ... 26 9. Gambar 2.9

Ukuran Lapangan ... 28 10. Gambar 2.10

Ukuran Gawang dari Depan dan Samping ... 29 11. Gambar 2.11

Ukuran Gawang Dari Atas ... 29 12. Gambar 2.12

Over Head Pass ... 33 13. Gambar 2.13

Side Pass ... 33 14. Gambar 2.14

Chest Pass ... 34 15. Gambar 2.15

Under Hand Pass ... 35 16. Gambar 2.16

Siklus I ... 36 17. Gambar 2.17

Siklus II ... 36 18. Gambar 2.18

Siklus III ... 37 19. Gambar 3.1


(13)

xiv DAFTAR LAMPIRAN

Halaman 1. Lampiran 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 177 2. Lampiran 2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 186 3. Lampiran 3

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III ... 195 4. Lampiran 4

Instrumen Penilaian Kinerja Guru Data Awal ... ... 204 5. Lampiran 5

Instrumen Penilaian Kinerja Guru Siklus I ... 206 6. Lampiran 6

Instrumen Penilaian Kinerja Guru Siklus II ... 208 7. Lampiran 7

Instrumen Penilaian Kinerja Guru Siklus III ... 210 8. Lampiran 8

Instrumen Penilaian Kinerja Guru Data Awal ... 216 9. Lampiran 9

Instrumen Penilaian Kinerja Guru Siklus I ... 218 10. Lampiran 10

Instrumen Penilaian Kinerja Guru Siklus II ... 220 11. Lampiran 11

Instrumen Penilaian Kinerja Guru Siklus III ... 222 12. Lampiran 12

Lembar Observasi Aktivitas Siswa Data Awal ... 225 13. Lampiran 13

Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 226 14. Lampiran 14

Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 227 15. Lampiran 15

Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 228 16. Lampiran 16

Lembar Tes Belajar Siswa Data Awal ... 230 17. Lampiran 17

Lembar Tes Belajar Siswa Siklus I ... 231 18. Lampiran 18

Lembar Tes Belajar Siswa Siklus II ... 232 19. Lampiran 19

Lembar Tes Belajar Siswa Siklus III ... 233 20. Lampiran 20

Lembar Wawancara Guru Data Awal ... 236 21. Lampiran 21


(14)

xv 24. Lampiran 24

Lembar Wawancara Siswa Data Awal ... 240 25. Lampiran 25

Lembar Wawancara Siswa Siklus I ... 241 26. Lampiran 26

Lembar Wawancara Siswa Siklus II ... 242 27. Lampiran 27

Lembar Wawancara Siswa Siklus III ... 243 28. Lampiran 28

Lembar Catatan Lapangan ... 244 29. Lampiran 29

Dokumentasi ... 245 30. Lampiran 30

Keterangan Penelitian ... 249 31. Lampiran 31

Surat SK Penelitian Kampus ... 250 32. Lampiran 32

Surat Ijin Penelitian ... 251 33. Lampiran 33


(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Sifat pendidikan adalah kompleks (menyeluruh, dinamis (bergerak), serta konstektual (berkesinambungan). Peningkatan kualitas pendidikan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang diarahkan menuju ke peningkatan kualitas manusia. Usaha untuk mencapai tujuan tersebut dapat dilakukan melalui pendidikan jasmani di Sekolah Dasar (SD).

Pendidikan jasmani adalah proses belajar mendidik melalui gerak unuk mencapai tujuan pengajaran, dalam pendidikan jasmani itu akan diajarkan untuk bergerak, sehingga melalui pengalaman itu akan terbentuk perubahan dalam aspek jasmani dan rohaninya. Pendidikan jasmani diajarkan disekolah mempunyai peranan yang sangat penting untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung di dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani.

Dalam proses belajar mengajar pendidikan jasmani yang diutamakan adalah siswa harus lebih banyak bergerak. Melalui proses belajar tersebut, pendidikan jasmani ingin mewujudkan sumbangannya terhadap perkembangan anak, sebuah perkembangan yang tidak berat sebelah. Perkembangan bersifat menyeluruh, sebab yang dikembangkan bukan saja aspek jasmaniah yang lazim disebut dalam istilah psikomotorik. Selain dari pada itu perkembangan pengetahuan dan penalaran yang dicakup dalam istilah kognitif. Selain itu dicapai juga perkembangan watak serta sifat-sifat kepribadiannya, yang tercakup dalam istilah perkembangan afektif.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat Rusli Lutan (2001: 17) bahwa

“Pendidikan jasmani merupakan alat untuk membina anak muda agar kelak

mampu membuat keputusan terbaik tentang aktivitas jasmani yang dilakukan dan


(16)

Struktur dan kurikulum pendidikan jasmani di SD yang ada sekarang memiliki ciri-ciri yaitu terdiri atas keterampilan teknik dasar beberapa cabang olahraga. Keterampilan teknik dasar olahraga ini, akan dikuasai bila sebelumnya dikuasai keterampilan gerak dasar. Keterampilan gerak dasar di SD dibagi menjadi beberapa kategori. Pembagian kategori ini sesuai dengan ruang lingkup KTSP Pendidikan Jasmani yakni meliputi: (1) Permainan dan Olahraga, meliputi olahraga tradisional, permainan eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor, non lokomotor, manivulative, kasti, rounders, kivres, sepak bola, bola basket, bola volyi, tenis meja, tenis lapangan, bulutangkis, atleti, dan beladiri; (2) Aktivitas pengembangan, meliputi mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran, dan postur tubuh; (3) Aktifitas senam, meliputi ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai; (4) Aktivitas ritmik, meliputi gerak dasar bebas, senam pagi, senam kebugaean jasmani (SKJ) dan senam aerobik; (5) Aktifitas air, meliputi permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air, dan renang; (6) Pendidikan di luar kelas, merliputi piknik/ karyawisata, pengenalan lingkungan, berkemah, mejelajah dan mendaki gunung; (7) kesehatan, meliuti penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, seperti perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cedera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS.

Tujuan utama pendidikan jasmani adalah menghasilkan manusia yang sehat, cerdas, aktif, disiplin serta sportif dan kemandirian yang cukup tinggi. Belajar melalui pengalaman gerak, untuk mencapai tujuan pengajaran merupakan salah satu ciri dari pendidikan jasmani. Dengan mempelajari pendidikan jasmani siswa akan memperoleh berbagai ungkapan yang erat kaitannya dengan kesan pribadi menyenangkan serta berbagai ungkapan yang kreatif, inovatif, terampil, memiliki kebugaran jasmani, kebiasaan hidup sehat dan memiliki pengetahuan serta pemahaman terhadap gerak manusia.


(17)

3

Adapun tujuan pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar berdasarkan Depdikbud (2003: 1) adalah sebagai berikut:

1. Tercapainya pertumbuhan dan perkembangan jasmani khususnya tinggi dan berat badan secara harmonis

2. Terbentuknya sikap dan perilaku seperti, displin, kejujuran, mengikuti peraturan dan ketentuan yang berlaku

3. Menyenangi aktivitas jasmani yang dapat dipakai untuk pengisian waktu luang serta kebiasaan hidup sehat

4. Tersalurnya hasrat untuk bergerak dan tercapainya gerakan yang benar 5. Meningkatkan kesehatan, kesegaran jasmani danketerampilan gerak

dasar

Sesuai dengan pembelajaran pendidikan jasmani yang diselenggarakan memenuhi kaidah-kaidah pedagogik, yang memberikan peran penting bagi perkembangan siswa secara menyeluruh. Akan tetapi para pelaku pendidikan terkadang melupakan peran penting pendidikan jasmani bagi perkembangan siswa, khususnya pada siswa usia sekolah dasar yang merupakan pondasi perkembangan bagi diri siswa. Karena setiap anak sekolah dasar sedang berada dalam perubahan fisik maupun mental mengarah ke yang lebih baik. Tingkah laku mereka dalam menghadapi lingkungan sosial maupun non sosial meningkat. Contohnya anak kelas lima, memiliki kemampuan tenggang rasa dan kerja sama yang lebih tinggi, bahkan ada di antara mereka yang menampakkan tingkah laku mendekati tingkah laku anak remaja permulaan.

Dorongan memodifikasi merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh para pelaku pendidikan, khususnya guru pendidikan jasmani, salah satu diantaranya melakukan modivikasi melalui bentuk permainan yang dapat menarik dan meningkatkan motifasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Model permainan yang bisa dikembangkan salah satu diantaranya dengan cara menerapkan bentuk permainan tradisional. Permainan tradisional dapat diterapkan dalam pembelajaran penjas di SD, salah satunya pada pembelajaran bola tangan.

Bola tangan adalah olahraga beregu dimana dua regu dengan masing-masing 7 pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang) berusaha memasukan sebuah bola ke gawang lawan. Permainan ini mirip dengan sepak bola,tetapi cara memindahkan bola adalah dengan tangan pemain, bukan dengan kaki. Bola


(18)

tangan juga merupakan permainan yang menuntut permainan yang dimainkan oleh beberapa orang atau beberapa peserta (kelompok), setiap peserta memiliki tugasnya masing-masing, ada yang bertugas menjadi penyerang ataupun penjaga gawang untuk berlomba-lomba meraih nilai yang cukup banyak. Pada umumnya bola tangan berjalan dengan tempo yang cepat. Oleh karena itu seorang pemain bola tangan harus memiliki teknik yang tinggi. Pemain harus dapat melakukan start lari dengan cepat, memiliki kelincahan (agility) dapat menangkap bola dengan mantap, melempar (mengoper) bola dengan tepat sasaran. Selain itu juga pemain harus memiliki kordinasi tubuh yang baik serta menguasai beberapa teknik menembakkan bola ke gawang lawan.

Pada jaman Yunani kuno permainan bola tangan sudah dipermainkan walaupun dengan permainan yang masih kuno yang di mainkan oleh orang-orang romawi yang bernama Claudius Galenus. Di Negara kita Indonesia, permainan bola tangan dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran jasmani di sekolah-sekolah khususnya dalam pelemparan passing, melalui dari sekolah-sekolah dasar, menengah pertama, sampai menengah atas.

Untuk bola tangan di SD menekan pada prosesnya, namun orientasi semacam ini menanamkan sifat bahwa dalam passing bervariasi merupakan wahana bagi pendidikan jasmani. Karena itu ide-ide bermain harus disiplin secara cermat guna mengoptimalkan pencapaian tujuan pendidikan dan pengajaran dalam pendidikan jasmani.

Melalui pembelajaran permainan bola tangan ini, pembelajaran passing bervariasi akan terasa lebih menarik, dan siapapun tidak akan cepat bosan, mendapatkan banyak pariasi dalam pembelajaran, memotivasi kreativitas semangat belajar siswa, selain itu juga siswa dapat belajar sambil bermain. Supaya permaian bola tangan dapat berjalan dengan lancar, guru harus biasa memberikan motivasi atau dorongan yang bisa membuat siswa terpacu semangatnya untuk mengikuti permaian passing bervariasi dalam bola tangan ini, apabila siswa tidak mempunyai motivasi untuk melakukan pembelajaran passing bervariasi maka tidak akan timbul pembelajaran seperti yang diharapkan sesuai tujuan yang akan dicapai.


(19)

5

Dari permasalahan dan dari paparan diatas maka peneliti mengambil judul: “Penerapan Pembelajaran Passing Bervariasi Untuk Meningkatkan Chest Pass Permainan Bola Tangan Pada Siswa Kelas V SDN Panyingkiran II Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang”.

Berdasarkan hasil observarsi diperoleh data awal untuk mengetahui hasil belajar siswa-siswi mengenai passing bervariasi pada permainan bola tangan adalah sebagai berikut

Tabel 1.1

Hasil Data Awal Observasi Siswa Mengenai Passing Bervariasi Pada Chest Pass

N

o Nama

Aspek yang dinilai

Sk

o

r KET Sikap Awal Pelaksanaan Sikap Akhir

T BT

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Aldi √ √ √ 6 √

2 Hilman √ √ √ 7 √

3 Dinda √ √ √ 6 √

4 Hisyam √ √ √ 9 √

5 Friska √ √ √ 10 √

6 Iqbal √ √ √ 6 √

7 Gita √ √ √ 6 √

8 Devin √ √ √ 6 √

9 Ilham √ √ √ 9 √

10 Widzan √ √ √ 8 √

11 Nur”aini √ √ √ 6 √

12 Fauziah √ √ √ 7 √

13 Nandang √ √ √ 7 √

14 Syahril √ √ √ 9 √

15 Yosep √ √ √ 7 √

16 Diki √ √ √ 7 √

17 Panji √ √ √ 7 √

18 Cecep √ √ √ 10 √

19 Cahya √ √ √ 6 √

20 Wulan √ √ √ 7 √

21 Wihdiatul √ √ √ 10 √

22 Puput √ √ √ 9 √

23 Putri √ √ √ 7 √

24 Alika √ √ √ 8 √

Jumlah 180 9 15


(20)

Keterangan :

T = Tuntas

TT = Tidak Tuntas

Skor ideal = 12

Nilai =

KKM = 75

Berdasarkan hasil tes ketepatan menangkap permainan bola tangan, didapat skor rata-rata kelasnya adalah 62,5, sedangkan kriteria yang harus dicapai adalah 75. Hanya ada 9 orang dari 24 siswa atau 37,5% yang memenuhi kriteria KKM, sedangkan sisanya sebanyak 15 atau 62,5% tidak memenuhi kriteria KKM.

Ditinjau dari permasalahan tersebut, peneliti memberikan tindakan untuk pembelajaran bola tangan menggunakan pembelajaran passing bervariasi, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengoper pada saat pembelajaran bola tangan pada kelas V di SDN Panyingkiran II Kecamatan Sumedang Utara.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan sebelumnya, ditemukan beberapa permasalahan yang terdapat dalam proses pembelajaran passing bervariasi dalam permainan bola tangan. Permasalahan ini muncul disebabkan oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari guru ataupun siswa.

Faktor yang berasal dari guru, yaitu sebagai berikut:

1. Penyampaian materi bola tangan yang dilakukan oleh guru terhadap siswa yang kurang begitu jelas dan terlalu cepat dalam cara penyampaiannya. 2. Lemahnya pengawasan guru terhadap siswa pada saat penyampaian materi,

sehingga banyak siswa yang kurang memperhatikan materi permainan bola tangan tersebut.

3. Kurangnya perhatian guru terhadap siswa pada saat latihan permainan bola tangan di lapangan. Hal ini dapat dilihat dari cara mengajar guru yang membiarkan siswanya praktik sendiri tanpa bimbingan dari gurunya dan


(21)

7

tanpa mengecek dahulu pemahaman siswa apakah seluruh siswa telah memahami permainan bola tangan tersebut atau belum.

Adapun faktor yang berasal dari siswa, yaitu sebagai berikut:

1. Perhatian siswa terhadap keterampilan bola tangan kurang dipahami, dikarenakan dalam penyampaian materi, siswa tidak begitu mendengarkan penjelasan tentang materi tersebut.

2. Kurangnya pemahaman siswa terhadap pembelajaran bola tangan, sehingga dalam motivasi untuk mengikuti pembelajaran bola tangan tidak sepenuhnya dikuasai atau dimengerti oleh siswa.

3. Kurangnya rasa percaya diri siswa dalam melakukan gerakan, ini disebabkan karena jarang ada kesempatan siswa dalam melakukan gerakan passing bervariasi dalam permainan bola tangan sehingga siswa tidak percaya diri dan merasa takut dalam melakukan gerakan.

C. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi pernyataan

masalah dalam penelitian ini adalah “Penerapan Pembelajaran Passing Bervariasi Untuk Meningkatkan Chest Pass Permainan Bola Tangan Pada Siswa Kelas V SDN Panyingkiran II Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang”. Berkenaan dengan hal tersebut diatas maka pertanyaan masalah secara umum adalah: Bagaimana upaya penerapan pembelajaran passing bervariasi untuk meningkatkan chest pass permainan bola tangan pada siswa Kelas V SDN Panyingkiran II Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang.

Adapun masalah penelitian secara khusus dirumuskan sebagai berikut:

a. Bagaimana perencanaan pembelajaran bola tangan melalui passing bervariasi dalam permainan bola tangan?

b. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran melalui passing bervariasi dalam permainan bola tangan di Kelas V SDN Panyingkiran II Sumedang?

c. Bagaimana aktivitas siswa pada pembelajaran bola tangan melalui passing bervariasi dalam permainan bola tangan?


(22)

d. Bagaimana hasil belajar siswa pada pembelajaran bola tangan melalui passing bervariasi dalam permainan bola tangan pada siswa Kelas V SDN Panyingkiran Sumedang?

2. Pemecahan Masalah

Berdasarkan pada permasalahan yang muncul dan agar dapat tercapainya tujuan pembelajaran berdasarkan rumusan masalah yang ada diatas, maka penulis mengajukan pemecahan masalah sebagai berikut: dengan memberikan siswa informasi pengetahuan mengenai passing bervariasi dalam permainan bola tangan beserta peraturan-peraturan permainannya, dan penulis akan mencoba berbagai cara agar dapat memodifikasi teknik passing bervariasi.

Salah satu caranya yaitu:

a. Mengembangkan cara atau bentuk perencanaan bervariasi yang mengarah kepada permainan bola tangan.

b. Penerapan permainan passing bervariasi sebagai modifikasi permaian bola tangan.

c. Menggunakan metode passing bervariasi meningkatkan kecepatan dan ketepatan siswa ketika melakukan permainan bola tangan.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah-masalah yang ada diatas telah peneliti paparkan sebelumnya, maka penelitian tindakan kelas secara umum bertujuan untuk mengetahui bagaimana upaya penerapan pembelajaran passing bervariasi untuk meningkatkan chest pass permainan bola tangan pada siswa Kelas V SDN Panyingkiran II Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang.

Adapun tujuan penelitian secara khususnya yaitu:

1. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran bola tangan melalui passing bervariasi dalam permainan bola tangan.

2. Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan pembelajaran melalui passing bervariasi dalam permainan bola tangan di Kelas V SDN Panyingkiran II Sumedang.


(23)

9

3. Untuk mengetahui gambaran aktivitas siswa pada pembelajaran bola tangan melalui passing bervariasi dalam permainan bola tangan.

4. Untuk mengetahui hasil evaluasi pembelajaran siswa pada pembelajaran bola tangan melalui passing bervariasi dalam permainan bola tangan pada siswa Kelas V SDN Panyingkiran Sumedang.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Lembaga UPI Kampus Sumedang

Memberikan kontribusi tambahan berupa informasi pengetahuan, masukan dan bahan acuan dalam rangka perbaikan proses pembelajaran untuk menghasilkan tenaga pendidik yang memiliki kompetensi tinggi, khususnya bagi UPI PGSD Kampus Sumedang.

2. Bagi Sekolah

Meningkatkan informasi dan edukasi dengan memberikan informasi pembelajaran tentang passing bervariasi pada permainan bola tangan melalui pembelajaran olahraga bola tangan pada siswa.

3. Bagi Guru

a. Untuk meningkatkan kreativitas mengajar, kemudian juga mencoba menerapkan model pembelajaran permainan sebagai wadah atau motivasi baru dalam proses pembelajaran di lapangan.

b. Sebagai bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan kreativitas belajar pendidikan jasmani.

4. Bagi Siswa

a. Siswa banyak mendapatkan banyak variasi dalam pembelajaran, dapat bermain sambil belajar, itu terjadi karena adanya model pembelajaran permainan.


(24)

b. Meningkatkan kecepatan dan ketepatan siswa dalam melakukan permaian bola tangan.

c. Dapat memotivasi kreativitas dan semangat belajar siswa.

5. Bagi Peneliti

a. Dapat menambah wawasan bagi penulis dalam mengembangkan pembelajaran penjas melalui metode passing bervariasi dalam permainan bola tangan.

b. Dan juga dapat mengetahui tingkat keberhasilan pengembangan metode passing bervariasi dalam permainan bola tangan.


(25)

11

F. Struktur Organisasi Skripsi

SKRIPSI

PENERAPAN PEMBELAJARAN PASSING BERVARIASI UNTUK MENINGKATKAN CHEST PASS

PERMAINAN BOLA TANGAN

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Panyingkiran II Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang)

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang B. Identifikasi Masalah C. Rumusan Masalah Penelitian D.Tujuan Penelitian E. Manfaat Penelitian F. Struktur Organisi Skripsi BAB II KAJIAN PUSTAKA

A.Kajian Teoritis 1. Hakikat Pendidikan Jasmani 2. Perkembangan Penjas pada Siswa SD 3. Bola Tangan 4. Chest Pass

dan Passing 5. Model

Pembelajaran B. Kajian Praktis C. Hipotesis Tindakan BAB V SIMPULAN DAN SARAN A.Simpulan B. Saran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A.Pengolahan Data B. Pembahasan/ Analisis Temuan BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian B. Subjek

Penelitian C. Motode dan

Desain Penelitian D. Prosedur Penelitian E. Instrumen Penelitian F. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data G. Validitas Data


(26)

40

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di SDN Panyingkiran II Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang. Adapun alasan memilih lokasi dalam penelitian ini karena SDN Panyingkiran II Sumedang merupakan sekolah yang perlu ditingkatkan lagi kualitas siswanya, khususnya mengenai pembelajaran passing bervariasi pada chest pass dalam permainan bola tangan. Karena sebagian besar siswa memiliki ketertarikan yang masih rendah terhadap chest pass dalam permainan bola tangan. Sehingga hal tersebut menggugah minat peneliti untuk mencari solusi akan permasalahan yang dihadapi para siswa pada pemebelajaran passing bervariasi pada chest pass dalam permainan bola tangan.

Berikut ini merupakan denah lokasi SDN Panyingkiran II Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang:

Gambar 3.1

Denah Lokasi SDN Panyingkiran II

Kelas V A

Kelas II A

Ruang Kepala Sekolah

Kelas III A Kelas

I A

Kelas I B

Kelas III B

Kelas VI Kelas

IV B Kelas

IV A

Wc Lapangan Upacara/ Olahraga

Kelas II B

Ruang Guru


(27)

41

Berdasarkan gambar 3.1 bisa diketahui bahwa di SDN Panyingkiran II Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang mempunyai satu ruang kepala sekolah, satu ruang guru, 10 kelas siswa (kelas I sampai kelas VI), satu lapangan upacara/olahraga dan dua wc.

2. Keadaan Guru dan Siswa a. Keadaan Guru

Tabel 3.1

Daftar Guru SDN Panyingkiran II

Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang

No Nama NIP Jabatan

1 Siti Ratna M,S.Pd.M.M 196110031982042005 Kepala Sekolah

2 Hj. Elah S, A.Ma.Pd 195507071974032002 Guru Kelas VI

3 Cucu Sukarsah, S.Pd 195906271984102001 Guru Kelas V

4 Adang, S.Pd 195912201979121003 Guru B. Sunda

5 Engkus Kusnadi, S.Pd 195906121982041003 Guru Olahraga

6 Hj. Salamah, S.Pd. 196310291983052003 Guru Kelas IV A

7 Hj.Siti Hafsah,A.Ma.Pd 195511051984122001 Guru Agama

8 Lilis Nurlaeli, S.Pd 196204061984122003 Guru Agama

9 Wawan Setiawan, S.Pd 196503131986101003 Guru Kelas III B

10 Tri Haryati, S.Pd 10680221199903001 Guru Kelas IV B

11 Dian Pernawati, S.Pd 198701152009022003 Guru Kelas II A

12 Ita Supriyanti, S.Pd 196804241994032021 Guru Kelas I A

13 R. Age Yosep H, S.Pd - Guru B. Inggris

14 Vina Aprian E, S.Pd - Guru Kelas III A

15 Neneng Sukaesih, S.Sos - Guru Kelas I B

16 Cita Yuliantina - Guru Kelas II B

17 Ryan Febrian - Guru Penjas


(28)

Berdasarkan gambar 3.1 dapat dijelaskan bahwa di SDN Panyingkiran II Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang mempunyai tenaga pengajar sebanyak 17 orang, yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil sebanyak 12 orang dan Sukwan sebanyak 6 orang, yang terdiri dari satu kepala sekolah, 10 guru kelas, dua guru agama, dua guru penjas, satu guru B. Inggris, satu guru B. Sunda dan satu penjaga sekolah.

b. Keadaan Siswa

Tabel 3.2

Daftar Siswa SDN Panyingkiran II Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang

No Kelas Banyak Siswa Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 I A 11 10 21

2. I B 13 9 22

3. II A 12 11 23

4. II A 11 9 20

5. III A 16 13 29

6. III B 18 12 30

7. IV A 12 18 30

8. IV B 18 15 33

9. V 13 11 24

10. VI 11 11 22

Jumlah 133 118 251

Berdasarkan tabel 3.2 dapat dijelaskan bahwa siswa SDN Panyingkiran II Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang Tahun ajaran 2013/2014 berjumlah 251 siswa, yang terdiri dari 133 siwa laki-laki dan 118 siswa perempuan. Kelas I A berjumlah 21 siswa, yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Kelas I B berjumlah 22 siswa, yang terdiri dari 13 siswa


(29)

43

laki-laki dan 9 siswa perempuan. Kelas II A berjumlah 23 siswa, yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Kelas II B berjumlah 20 siswa, yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Kelas III A berjumlah 29 siswa, yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Kelas III B berjumlah 30 siswa, yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Kelas IV A berjumlah 30 siswa, yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Kelas IV B berjumlah 33 siswa, yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Kelas V berjumlah 24 siswa, yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Kelas VI berjumlah 22 siswa, yang terdiri dari siswa 11 laki-laki dan 11 siswa perempuan.

3. Waktu Penelitian

Lama waktu penelitian adalah selama enam bulan, yaitu dari bulan Januari sampai Juni 2014. Karena penelitian tindakan kelas dilakukan untuk memperbaiki proses dan hasil belajar, maka kegiatan penelitian dilakukan dalam beberapa siklus sehingga permasalahan yang timbul dalam data awal dapat diatasi. Maka oleh sebab itu penelitian ini memerlukan waktu yang relatif lama dalam melakukan penelitian.

Tabel 3.3

Jadwal Kegiatan Penelitian

N o

Uraian Kegiatan

Waktu Pelaksanaan

Januari Februari Maret April Mei Juni 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan & Pembekalan

2 Perencanaan

3 Pelaksanaan

4 Pengolahan

Data

5 Penyusunan


(30)

Berdasarkan tabel 3.3 dapat dijelaskan bahwa penelitian tentang penerapan pembelajaran passing bervariasi untuk meningkatkan chest pass dalam permainan bola tangan di SDN Panyingkiran II Sumedang Utara mengenai persiapan dan pembekalannya akan dilaksanakan pada bulan januari dari minggu pertama sampai akhir minggu keempat. Perencanaan penelitian chest pass dilakukan pada bulan februari mulai minggu pertama hingga bulan maret minggu keempat. Pelaksanaan penelitian pasing bervariasi dalam permainan chest pass dilaksanaan pada bulan april minggu pertama sampai minggu ketiga. Mengenai pengolahan data hasil penelitian pasing bervariasi dalam permainan chest pass dilakukan pada minggu keempat bulan april hingga minggu keempat bulan mei. Dan terakhir penyusunan dilaksanakan pada bulan juni minggu pertama sampai minggu keempat.

B. Subjek Penelitian

Subyek penelitian ini yaitu pihak-pihak yang menjadi bahan untuk pengumpulan data. Data yang dikumpulkan dapat diperoleh dari guru dan siswa selama proses pembelajaran mengenai chest pass pada permainan bola tangan, dengan teknik passing bervariasi pada chest pass dalam permainan bola tangan pada siswa kelas V SDN Panyingkiran II Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 24 orang dengan 13 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan.

Siswa kelas V SDN Panyingkiran II Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang dipilih sebagai subjek penelitian, karena peneliti menilai perlu adanya perbaharuan kembali dalam kegiatan pembelajaran di kelas V, khususnya mengenai pembelajaran dasar chest pass dalam permainan bola tangan yang dalam praktiknya masih banyak siswa yang kurang memahami dan mengalami kesulitan dalam melakukan chest pass permainan bola tangan.


(31)

45

Tabel 3.4

Daftar Siswa Kelas V SDN Panyingkiran II Sumedang Utara

No. Nama Siswa Laki-laki Perempuan

1 Aldian Arya Arifin 

2 Hilman Alfarizi 

3 Dinda Aulia Ramadhani 

4 Hisyam Muammar Okhram 

5 Frieska Fitriyani 

6 Iqbal Nurachman 

7 Gita Zahra Pratiwi 

8 Devin Herdiana 

9 Ilham Januar Anugrah 

10 Wizdan Taufik Budiman 

11 Nur’aini Shobari 

12 Fauziah Nurfalah 

13 Nandang Permana 

14 Syahril Supriatna 

15 Yosep Hadika Hidayat 

16 Diki Permadi 

17 Panji Miara Raga 

18 Cecep Supriatna 

19 Cahya Fadyah 

20 Wulan Putri Hendriyani 

21 Wihdatul Fikriani 

22 Puput Suci Solehati 

23 Putri Nisa Rengganis 

24 Allika Anzahri 


(32)

Berdasarkan tabel 3.4 dapat dijelaskan bahwa pada siswa kelas V SDN Panyingkiran II Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang tahun ajaran 2013/2014 siswa berjumlah 24 orang yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan.

C. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Panyingkiran II Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang pada siswa kelas V dengan jumlah 24 siswa, yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Setiap metode penelitian memiliki ciri khas dan kharakteristik masing-masing. Namun, dalam hal ini peneliti akan menggunakan metode penelitian gabungan (mix methode) yaitu antara metode kualitatif dan metode kuntitatif dengan rancangan model spiral Kemmis dan Taggart yang difokuskan pada suatu situasi kelas yang lazim dikenal dengan istilah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Karena permasalahan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengadakan suatu perbaikan pembelajaran passing atas dalam permainan bola tangan dalam 1 kelas saja. Penelitian ini berangkat dari permasalahan yang faktual dalam praktik pembelajaran yang dihadapi guru berdasarkan hasil identifikasi masalah peneliti melalui analisis proses KBM di kelas V SDN Panyingkiran II Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang.

Pengertian penelitian tindakan kelas, untuk mengidentifikasi penelitian kelas menurut Wiriaatmadja (2005 : 11), adalah:

Penelitan yang mengkombinasikan prosedur penelitan dengan tindakan subtantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan

Penelitian tindakan kelas menurut Suherman (2012: 59) yaitu “Suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktek pembelajaran dikelas

secara lebih profesional”.


(33)

47

Penelitian tindakan ialah suatu bentuk penelitian yang bersifat relatif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu unuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara lebih berkualitas sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik.

Adapun pendapat lainnya yang dikemukakan Wardhani (2007: 14) menyatakan bahwa "Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat”.

Berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian penelitian tindakan kelas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu metode penelitian yang direncakan yang digunakan untuk dapat memperbaiki kondisi pembelajaran sebelumnya, guna meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih berkualitas dari sebelumnya. Dalam penelitian ini berdasarkan permasalahan yang ada mengenai pembelajaran passing bervariasi guna meningkatkan chest pass dalam permainan bola tangan di kelas V SDN Panyingkiran II Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang, peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Dimana metode penelitian ini akan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran khusunya pada pembelajaran passing bervariasi pada chest pass dalam permainan bola tangan.

2. Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan dan memperbaiki kualitas pembelajaran siswa dalam kemampuan gerak dasar passing bervariasi pada permainan bola tangan maka digunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan model penelitian yang mengacu pada spiral refleksi yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart.

Desain penelitian menurut Kemmis Taggart (Wiriatmadja, 2005: 66)

yaitu “model siklus yang dilakukan secara berulang-ulang”. Semakin lama

diharapkan semakin meningkat perubahannya atas pencapaian hasilnya. Kemmis mengembangkan modelnya berdasarkan konsep asli Lewin yang dimulai dari


(34)

Rencana, tindakan, pengamatan, refleksi dan perencanaan kembali merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang pemecahan permasalahan (Suherman 2012: 62). Pada halaman berikutnya adalah gambaran model spiral pelaksanaan tindakan PTK menurut Kemmis dan Mc Taggart (Wiriaatmadja, 2009: 66)

Gambar 3.2

Model Spiral Kemmis dan Mc Taggart (Wiriaatmadja, 2009: 66)

Berdasarkan gambar model Spiral Kemimis dan Mc Taggart dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Perencanaan (planning) yaitu merencanakan setelah menemukan masalah yang terjadi pada pembelajaran chest pass dan masalah yang terjadi pada peserta didik di dalam pembelajaran di kelas.


(35)

49

b. Tindakan (action) yaitu melaksanakan solusi yang sudah peneliti rancang untuk dapat meningkatkan pembelajaran chest pass dalam permainan bola tangan.

c. Observasi (observation), yaitu mengamati dan mengobservasi proses pembelajaran chest pass yang telah dilaksanakan untuk dapat mengetahui seberapa besar keberhasilan yang sudah terjadi.

d. Refleksi (reflection) yaitu tindakan evaluasi untuk dapat melakukan tindakan yang selanjutnya. Dengan tindakan refleksi maka peneliti akan dapat merancang tindakan-tindakan yang selanjutnya guna lebih meningkatkan proses pembelajaran chest pass sampai dengan target yang telah ditentukan. Jika hasil refleksi menunjukan perlunya dilakukan perbaikan atas tindakan, maka rencana tindakan yang akan dilaksanakan berikutnya mengulang suatu tindakan mengenai chest pass dengan cara memperbaiki atau mengoptimalkan dari suatu tindakan sebelumnya.

Untuk mengetahui tahapan persiklusnya, penulis memodifikasi gambar ke sebuah bagan sebagai berikut ini.

e.

Gambar 3.3

Modifikasi Model Spiral Dari Kemmis dan Mc Taggart

PLAN OBSERVE

REFLECTION

PLAN

ACTION OBSERVE

ACTION

PLAN

ACTION OBSERVE

SIKLUSI

REFLECTION

SIKLUSII

REFLECTION


(36)

D. Prosedur Penelitian

Penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian tindakan kelas. Pendidikan tindakan kelas ini yang digunakan peneliti berbentuk sebuah siklus yang akan berlangsung lebih dari satu siklus, tergantung terhadap keberhasilan pencapaian target siswa tersebut. Adapun pelaksanaan siklus pada pembelajaran passing bervariasi dalam permainan bola tangan adalah sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan Tindakan

a. Mengadakan penelitian awal untuk mengidentifikasi masalah yang timbul. Dalam tahap ini peneliti melakukan observasi pada pembelajaran passing bervariasi dalam permainan chest pass bola tangan.

b. Meminta izin kepada kepala sekolah untuk melakukan penelitian.

c. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) penerapan passing bervariasi pada chest pass dalam permainan bola tangan untuk setiap siklus. d. Menyiapkan media yang akan digunakan pada pembelajaran passing

bervariasi dalam chest pass permainan bola tangan. e. Mendesain alat revaluasi untuk melihat hasil:

1) Apakah pembelajaran chest pass dapat meningkat?

2) Apakah penerapan pembelajaran passing bervariasi pada chest pass dalam permainan bola tangan akan mampu menjadi alat bantu untuk meningkatkan pembelajaran chest pass?

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada pelaksanaan tindakan yaitu proses pembelajaran menggunakan tindakan melalu metode demontrasi dan penguasaan di lapangan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Kegiatan Awal (± 10 menit)

1) Meyiapkan alat-alat pembelajaran

2) Guru dan siswa berdo’a bersama

3) Siswa dan guru melaksanakan pemanasan sesuai dengan petunjuk guru 4) Menjelaskan kegiatan belajar yang akan dilaksanakan siswa. Pada


(37)

51

meningkatkan gerak dasar passing bervariasi dalam permainan bola tangan.

b. Kegiatan Inti (± 60 menit) 1) Siklus I

a) Perencanaan

Materi pembelajaran disesuaikan dengan program pembelajaran penjas yang telah ditetapkan dalam rancangan pelaksanaan pengajaran atau rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan penekanan perilaku guru pada penerapan strategi motivasi siswa berlatih yang berorientasi pada kunci keberhasilan. Dimana pada siklus I peneliti merencanakan penerapan passing bervariasi pada chest pass dalam permainan bola tangan.

b) Pelaksanaan tindakan

Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana (skenario pembelajaran) yang telah di tetapkan pada siklus I. Dimana dalam siklus I peneliti merencanakan penerapan passing bervariasi pada chest pass dalam permainan bola tangan dimana siswa saling berhadapan melakukan chest pass dan ukuran lapangan 3-5 meter. c) Observasi

Mengamati proses pembelajaran sekaligus mengevaluasi perilaku siswa dan guru penjas pada pembelajaran penerapan passing bervariasi pada chest pass dalam permainan bola tangan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan pada siklus I. Dimana peneliti melakukan observasi atau pengamatan terhadap aktivitas siswa dn kinerja guru, yaitu melalui IPKG 1 dan IPKG 2 untuk kinerja guru serta lembar observasi aktivitas siswa untuk mengamati aktivitas siswa.

d) Refleksi

Dalam refleksi ini peneliti mengevaluasi secara total berkenaan dengan proses dan hasil pada siklus 1 untuk menentukan tindakan berikutnya di siklus 2.


(38)

2) Siklus II a) Perencanaan

Berdasarkan refleksi siklus II materi pembelajaran disesuaikan dengan program pengajaran penjas yang telah ditetapkan dalam rancangan pelaksanaan pengajaran dengan penekanan perilaku guru pada penerapan strategi motivasi siswa berlatih yang berorientasi pada kunci keberhasilan. Dimana dalam siklus II peneliti merencanakan penerapan passing bervariasi pada chest pass dalam permainan bola tangan.

b) Pelaksanaan tindakan

Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana (skenario pembelajaran) yang telah ditetapkan pada siklus II. Dimana dalam siklus II peneliti merencanakan penerapan passing bervariasi pada chest pass dalam permainan bola tangan dengan siswa dibagi menjadi tiga bagian sehingga terbentuknya posisi segitiga untuk melakukan chest pass dengan masing-masing lawannya, dan melewati rintangan berupa paralon berukuran 1 meter dan 2 meter dengan ukuran lapangan 3-5 meter.

c) Observasi

Mengamati proses pembelajaran sekaligus mengevaluasi perilaku siswa dan guu penjas pada pembelajaran penerapan passing bervariasi pada chest pass dalam permainan bola tangan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan di siklus II. Dimana peneliti melakukan observasi atau pengamatan terhadap aktivitas siswa dan kinerja guru, yaitu melalui IPKG 1 dan IPKG 2 untuk kinerja guru serta lembar observasi aktivitas siswa untuk mengamati aktivitas siswa.

d) Refleksi

Dalam refleksi ini peneliti mengevaluasi secara total berkenaan dengan proses dan hasil pada siklus II untuk menentukan tindakan berikutnya pada siklus III.


(39)

53

3) Siklus III a) Perencanaan

Berdasarkan refleksi siklus III materi pembelajaran disesuaikan dengan program pengajaran penjas yang telah ditetapkan dalam rancangan pelakasanaan pengajaran dengan penekanan prilaku guru pada penerapan strategi motivasi siswa berlatih yang berorientasikan pada kunci keberhasilan. Dimana dalam siklus III peneliti merencanakan penerapan passing bervariasi pada chest pass dalam permainan bola tangan.

b) Pelaksanaan tindakan

Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana (skenario pembelajaran) yang telah ditetapkan pada siklus III. Dimana dalam siklus III peneliti merencakan penerapan passing bervariasi pada chest pass dalam permainan bola tangan dimana siswa dibagi menjadi empat bagian untuk melakukan chest pass dengan lawan mainnya, dan melewati rintangan yang telah disediakan berupa paralon yang berukuran 1 meter dan 2 meter dengan ukuran lapangan 3-5 meter.

c) Observasi

Mengamati proses pembelajaran sekaligus mengevaluasi perilaku siswa dan guru penjas pada pembelajaran penerapan passing bervariasi pada chest pass dalam permainan bola tangan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan di siklus III. Dimana peneliti melakukan observasi atau pengamatan terhadap aktivitas siswa dan kinerja guru, yaitu melalui IPKG 1 dan IPKG 2 untuk kinerja guru serta lembar observasi aktivitas siswa untuk mengamati aktivitas siswa.

d) Refleksi

Dalam refleksi ini peneliti mengevaluasi secara total berkenaan dengan proses dan hasil pada siklus III sebagai akhir dari pelakasanaan penelitian tindakan kelas yang kemudian memasuki tahap teknik pengolahan data.


(40)

c. Kegiatan Akhir (± 10 menit)

1) Melakukan penilaian terhadap siswa saat kegiatan belajar mengajar chest pass berlangsung

2) Melakukan arahan kepada siswa yang salah dalam melakukan passing bervariasi dalam permainan chest pass bola tangan

3) Berdo’a

4) Membubarkan siswa

3. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Observasi atau pengamatan bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa pada saat pembelajaran gerak dasar passing bervariasi dengan penerapan model pembelajaran chest pass bola tangan, serta untuk mengumpulkan data dan membuat catatan lapangan mengenai hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.

Pengamatan tersebut mengacu terhadap lembar IPKG yang telah disediakan. Informasi hasil pengamatan yang terkumpul adalah data mengenai pelaksanaan tindakan dan hal-hal yang perlu dioptimalkan. Berdasarkan data atau informasi tersebut dapat disajikan sebagai acuan untuk pelaksanaan tindakan selanjutnya sehingga tercapai peningkatan hasil belajar siswa pada proses pembelajaran passsing bervariasi dalam permainan bola tangan.

Dengan adanya observasi diharapkan dapat dikenali setiap perubahan yang terjadi pada proses pembelajaran chest pass, apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka peneliti harus mencari dan menemukan faktor penyebab serta menentukan langkah perbaikan.

4. Tahapan Refleksi

Tahap refleksi merupakan tahap kegiatan untuk menganalis dan melakukan evaluasi terhadap informasi yang diperoleh selama pelaksanaan tindakan chest pass. Informasi yang berhasil didemontrasikan, kemudian


(41)

55

dianalisis dibandingkan dengan data awal. Hasil atau data yang sudah dianalisis kemudian melalui proses refleksi yang akan ditarik kesimpulan.

Hasilnya akan dijadikan sumber bagi tindakan selanjutnya yaitu dalam rangka memperbaiki, menyempurnakan dan meningkatkan pembelajaran passing dalam permainan bola tangan untuk lebih baik. Adapun langkah-langkah refleksi adalah :

a. Analisis terhadap semua informasi atau data yang diperoleh dalam pelaksanaan tindakan.

b. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pembelajaran passing bervariasi dalam permainan bola tangan.

c. Apabila hasil reflkesi menunjukan belum sepenuhnya berhasil maka dibuat perencanaan siklus 2 sampai siklus 3 untuk lebih baik sehingga mendapatkan hasil yang diharapkan

E. Instrument Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu observasi. Observasi adalah pengamatan langsung terhadap objek, objek yang dimaksud adalah kinerja guru, dan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran berlangsung. Menurut Maulana (2009: 35), “Observasi merupakan pengamatan langsung dengan menggunakan penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan, dan jika perlu pengecapan”. Dengan adanya observasi, kegiatan yang terjadi di dalam kelas yang tidak termati oleh peneliti dapat terlihat oleh obsever. Hal ini tentunya dapat membantu peneliti dalam mengumpulkan data yang benar-benar objektif dalam penelitian.

Adapun rincian penelitian dalam mengumpulkan data-data, dalam upaya perbaikan proses KBM gerak dasar passing bervariasi dalam permainan bola tangan di kelas V SD adalah sebagai berikut:


(42)

1. Lembar Observasi Perencanaan Pembelajaran Menggunakan Instrumen Penilaian Kinerja Guru (IPKG 1)

Tabel 3.5

Lembar Observasi IPKG 1

No Komponen Rencana Pembelajaran Penilaian

1 2 3 4 A Perumusan Tujuan Pembelajaran

2. Merumuskan tujuan pembelajaran 3. Kejelasan rumusan

4. Kejelasan cakupan rumusan 5. Kesesuain dengan kompetensi dasar

PERSENTASE

B Mengembangkan Dan Mengoorganisasikan Materi Media Sumber Belajar Dan Metode Pembelajaran

1. Mengembangkan dan mengoorganisasikan materi pembelajaran 2. Menentukan dan mengembangkan alat bantu pembelajaran 3. Memilih sumber belajar

4. Memilih sumber pembelajaran PERSENTASE C Merencanakan Skenario Kegiatan Pembelajaran

1. Menentukan jenis kegiatan pembelajaran 2. Menyusun langkah-langkah pembelajaramn 3. Menentukan alokasi pembelajaran

4. Kesesuain metode, materi, dan tujuan pembelajaran 5. Kesesuain metode, materi, dan peserta didik

PERSENTASE

D Merencanakan Prosedur, Jenis Dan Menyiapakan Alat Penilaian 1. Menentukan proses dan jenis penilaian

2. Membuat alat penilaian 3. Menentukan kriteria penilaian

PRESENTASE E Tampilan Dokumenrasi Rencana Pembelajaran

1. Keberesihan dan kerapihan 2. Penggunaan bahasa tulis

PERSENTASE SKORE TOTAL IPKG 1 = A+B+C+D+E 5

Keterangan :

Sangat Baik (SB) : 4

Baik (B) : 3

Cukup (C) : 2


(43)

57

Deskriptor Rencana Pembelajaran a. Merumuskan tujuan pembelajaran

1) Rumusan tujuan pembelajaran

2) Rumusan tujuan pemebelajaran jelas tapi tidak lengkap atau tidak jelas tapi lengkap

3) Rumusan tujuan pembelajaran jelas dan lengkap, atau jelas dan logis atau lengkap dan logis

4) Rumusan tujuan pembelajaran lengkap dan disusun secara logis

b. Mengembangkan dan mengordinasikan materi, media (alat bantu) metode pembelajaran dan sumber pembelajaran

1) Mengembangkan dan mengordinasikan materi a) Cakupan materi

b) Sistematika materi

c) Kesesuaian dengan kemampuan dan kebutuhan siswa

d) Kemutakhiran (kesesuaian dengan perkembangan terakhir dalam bidangnya)

2) Menentukan dan mengembangkan alat pembelajaran

a) Direncanakan penggunaan satu macam media tapi tidak sesuai dengan tujuan

b) Direncanakan penggunaan lebih dari satu media tetapi tidak sesuai dengan tujuan

c) Direncanakan satu macam media sesuai dengan tujuan

d) Direncanakan penggunaan lebih dari satu macam media yang sesuai dengan tujuan

3) Memilih sumber belajar

a) Kesesuaian sumber belajar dengan tujuan

b) Kesesuaian sumber belajar dengan perkembangan siswa

c) Kesesuaian sumber belajar dengan materi yanag akan diajarkan d) Kesesuaian sumber belajar dengan lingkungan siswa


(44)

4) Memilih metode pembelajaran

a) Direncanakan menggunakan satu macam media tetapi tidak sesuai dengan tujuan

b) Direncanakan menggunkan lebih dari satu macam media tetapi tidak sesuai dengan tujuan

c) Direncanakan penggunaan satu macam media yang sesuai dengan tujuan

d) Direncanakan penggunaan media yang sesuai dengan tujuan c. Merencanakan skenario kegiatan pembelajaran

1) Menentukan jenis kegiatan pembelajaran a) Sesuai dengan tujuan

b) Sesuai dengan perkembangan anak c) Sesuai dengan bahan yang siajarkan d) Sesuai dengan waktu yang tersedia 2) Menyusun langkah-langkah pembelajaran

a) Dicantumkan langkah pembukaan, inti dan penutup tapi tidak rinci b) Dicantumkan langkah pembukaan, inti dan penutup secara rinci tetapi

tidak sesuai dengan tujuan dan materipembelajaran

c) Dicantumkan langkah pembukaan, inti dan penutup secara rinci dan sesuai dengan tujuan atau sesuai dengan materi pembelajaran

d) Dicantumkan langkah pembukaan, inti dan penutup secara rinci serta sesuai dengan tujuan dan materi

3) Menentukan alokasi waktu

a) Alokasi waktu secara keseluruhan dicantumkan pada rencana pembelajaran

b) Alokasi waktu untuk setia langkah (pembukaan, inti dan penutup) dicantumkan

c) Alokasi waktu kegiatan inti lebih besar dari pada jumlah waktu kegiatan pembuakaan dan penutup

d) Alokasi waktu untuk setiap kegiatan dalam langkah-langkah pembelajaran dirinci secara proporsional


(45)

59

4) Kesesuain metode, materi dan tujuan

a) Dicantumkan strategi pembelajaran yang digunakan b) Dicantumkan strategi pembelajaran sesuai dengan tujuan

c) Dicantumkan strategi pembelajaran sesuai dengan materi dan tujuan d) Dicantumkan strategi pembelajaran sesuai dengan materi dan tujuan

secara rinci

5) Kesesuai metode, materi dan peserta didik

a) Dicantumkan metode, materi yang memudahkan peserta didik

b) Dicantumkan metode, materi yang dapat di demonstrasikan peserta didik

c) Dicantumkan metode, materi yang dapat menyebabkan perubahan peserta didik

d) Dicantumkan metode, materi yang dapat menyebabkan perubahan watak, sikap dan keterampilan peserta didik

d. Merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat penilaian 1) Merencanakan prosedur dan jenis penilaian

a) Tercantum prosedur atau jenis penilaian saja tetapi tidak sesuai dengan tujuan

b) Tercantum prosedur atau jenis penilaian saja yang sesuai dengan tujuan

c) Tercantum prosedur dan jenis penilaian salah satu diantaranya sesuai dengan tujuan

d) Tercantum prosedur dan jenis penilaian keduanya sesuai dengan tujuan

2) Membuat alat penilaian sesuai dengan tujuan

a) Tidak tercantum alat penilaian yang sesuai dengan bentuk penilaian b) Alat penilai ada tapi tidak sesuai dengan bentuk perubahan dan tidak

lengkap

c) Alat penilaian ada sesuai dengan bentuk perubahan tetapi tidak lengkap


(46)

3) Menentukan kriteria penilaian

a) Menuliskan deskriptor keberhasilan secara jelas

b) Kriteria penulisa di tulis dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami

c) Tafsiran penilaian mewakili hasil kegiatan

d) Deskriptor atau kunci jawaban jelas sesuai dengan alat penilaian e. Tampilan dokumen rencana pemelajaran

1) Kebersian dan kerapian

a) Tulisan dapat dibaca dengan mudah b) Tidak banyak coretan

c) Bentuk dan tulisan baku d) Tulisan tegak bersambung 2) Penggunaan bahasa tulis

a) Bahasa komunikatif, mudah dimengertidan dilaksanakan b) Pilihan kata tepat

c) Struktur kalimat baku

d) Struktur penulisan sesuai dengan EYD

Peneliti menggunakan format ini bertujuan untuk mengukur perencanaan tindakan dalam hal ini kinerja guru dalam upaya merencanakan pembelajaran passing bervariasi melalui penggunaan alat dan media. Dalam hal ini kemampuan kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran dapat dilihat pada saat sebelum melaksanakan pembelajaran.


(47)

61

2 Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Instrumen Penilaian Kinerja Guru (IPKG 2)

Tabel 3.6

Lembar Observasi IPKG 2

No Aspek Yang Diamati Penilaian

1 2 3 4 A Pra Pembelajaran

1. Kesiapan sarana, prasarana, alat dan media 2. Memeriksa kesiapan siswa

PERSENTASE B Membuka Pembelajaran

1. Melakukan kegiatan apersepsi dan pemanasan 2. Menyampaikan komponen tujuan yang akan dIcapai dan

rencana kegiatan

PERSENTASE C Mengelola Inti Pembelajaran

1. Memeberikan petunujk dan contoh gerakan sikap awal, pelaksanaan dan akhir dalam gerak dasar chest pass 2. M enyesuaikan dengan tingkat pertumbuhan siswa 3. Melakukan komunikasi verbal, visual dan praktek 4. Mengkondidiskan dan menjaga ketertiban siswa 5. Memantapkan keterampilan gerak dasar chest pass

PERSENTASE

D Mendemonstrasikan Kemampuan Khusus Dalam Pembelajaran Penjas 1. Merangkai gerakan

2. Memberikan kesempatan secara leluasa kepada siswa melakukan aktivitas gerak

3. Membimbing siswa melakukan gerakan dan melakukan aktivitas gerak

4. Memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan

5. Penggunaan media dan alat pembelajaran PERSENTASE E Melaksanakan Evaluasi Proses Dan Hasil Belajar

1. Melaksanakan penilaian selama proses pembelajaran 2. Melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran

PERSENTASE F Kesan Umum Kinerja Guru

1. Keefektipan proses pembelajaran 2. Penampilan guru dalam pembelajaran

PERSENTASE PERSENTASE TOTAL : A+B+C+D+E+F 6

Keterangan :

Sangat Baik (SB) : 4

Baik (B) : 3

Cukup (C) : 2


(48)

Deskriptor kinerja guru a. Pra pembelajaran

1) Kesiapan sarana,prasarana,alat dan media. 2) Memeriksa kesiapan siswa.

b. Membuka kegitan pembelajaran 1) Menarik perhatian anak. 2) Memotivasi anak.

3) Mengaitkan materi dengan pengalaman anak. 4) Mengarah pada kegiatan inti

c. Mengelola inti pembelajaran

1) Isi kegiatan yang disampaikan benar,tidak ada yang menyimpang. 2) Penyampaian lancar dan tidak tersendat-sendat.

3) Penyampain sistematis

4) Materi benar dan mudah dimengerti anak.

d. Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran penjas 1) Melakukan gerakan persiapan,pelaksanaan dan akhir.

2) Leluasa melakukan aktivitas siswa. 3) Mengarahkan dan mengoreksi gerakan.

4) Membantu atau menentukan solusi pada siswa. e. Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar

1) Melaksanakan penilaian/ pengamatan selama kegiatan berlangsung sesuai dengan bentuk penilaian yang sudah ada.

2) Menilai kemajuan anak secara individual.

3) Mengajukan pertanyaan atau tugas selama kegiatan berlangsung. 4) Memberi balikan dan perbaikan dari hasil penilaian

f. Kesan umum kinerja guru

1) Guru terlibat langsung dalam pembelajaran.

2) Guru memberi kesempatan untuk leluasa pada siswa. 3) Pakaian guru yang sesuai dengan kondisi di lapangan. 4) Menutup pembelajaran dengan waktu yang telah di tentukan


(49)

63

Peneliti menggunakan format ini bertujuan untuk mengukur kemampuan melaksanakan pembelajaran yang dalam hal ini kinerja guru dalam upaya melaksanakan pembelajaran passing bervariasi melalui penggunaan alat dan media bantu. Dalam hal ini kemampuan melaksanakan pembelajaran seorang guru dapat dilihat pada saat proses belajar mengajar berlangsung.

3. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Tabel 3.7

Lembar Observasi Aktifitas Siswa

No Nama Siswa

Aspek Yang Dinilai

S Tafsiran

Sportivitas Kerjasama Semangat

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 B C K

1 2 3 4 5

JUMLAH PERSENTASE (%) Keterangan :

Tafsiran :

Baik (B) = 9 - 12 Cukup (C) = 5 - 8 Kurang (K) = 1 – 4 Sportivitas :

4 = Jika sportivitas sangat bagus 3 = Jika sportivitas bagus 2 = Jika sportivitas cukup 1 = Jika sportivitas kurang

Kerjasama :

4 = Jika kerjasama sangat bagus 3 = Jika kerjasama bagus


(50)

2 = Jika kerjasama cukup 1 = Jika kerjasama kurang

Semangat :

4 = Jika semangat sangat bagus 3 = Jika semangat bagus 2 = Jika semangat cukup 1 = Jika semangat kurang

Berdasarkan tabel 3.4 dapat dijelaskan bahwa lembar observasi aktivitas siswa ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini berkaitan dengan aspek kepenjasan siswa yaitu aspek apektif dalam implementasi nilai semangat, kerjasama, dan kedisiplinan pada saat pembelajaran gerak dasar passing bervariasi melalui penerapan model pembelajaran bola tangan.

4. Lembar Wawancara

Menurut Wiriaatmadja (2005: 117), “Bahwa wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas dilihat dari sudut pandang

yang lain”. Dan menurut Suherman (2012: 79), “Wawancara adalah suatu bentuk

dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara atau narasumber”.

Dalam wawancara ini dilakukan pada guru dan siswa disetiap tindakan dalam proses pembelajaran penjas, dalam hal ini materi bola tangan yaitu chest pass. Pedoman wawancara merupakan alat yang harus ada pada saat berlangsung percakapan antara pewawancara dengan yang diwawacara. Wiriaatmadja (2005: 111), menyatakan bahwa wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan tentang hal-hal yang dianggap perlu.

Dalam tahap ini peneliti melakukan wawancara dengan bertatap muka secara langsung kepada guru, kepala sekolah dan siswa yang diteliti.


(51)

65

a. Lembar Wawancara Guru

Tabel 3.8

Lembar Wawancara Guru

PERTANYAAN JAWABAN

1. Apa pendapat bapak/ibu tentang

perencanaan passing bervariasi pada chest

pass dalam permainan bola tangan?

2. Apa pendapat bapak/ibu tentang

pelaksanaan passing bervariasi pada chest

pass dalam permainan bola tangan?

3. Bagaimana pendapat bapak/ibu mengenai

aktivitas siswa pada pembelajaran passing bervariasi dalam chest pass permainan bola tangan ?

4. Bagaimana kinerja guru mengenai passing

bervariasi pada chest pass dalam permainan bola tangan ?

5. Apa pendapat bapak/ibu mengenai hasil

belajar siswa pada pembelajaran passing bervariasi dalam chest pass permainan bola tangan ?

Berdasarkan tabel 3.5 dapat diketahui bahwa lembar wawancara guru ditunjukkan kepada guru. Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara terhadap guru SDN Panyingkiran II Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang, dimana wawancara ini digunakan untuk mengetahui pendapat narasumber mengenai pembelajaran passing bervariasi pada chest pass dalam permainan bola tangan.

b. Lembar Wawancara Siswa

Tabel 3.9

Lembar Wawancara Siswa

PERTANYAAN JAWABAN

1. Apakah kamu suka/senang pembelajaran

passing bervariasi pada chest pass dalam permainan bola tangan ?

2. Apa kesulitan yang kamu temukan pada

permainan passing bervariasi pada chest pass dalam permainan bola tangan tadi ?

3. Apa pendapat kamu terhadap hasil belajar

pada pembelajaran passing bervariasi pada

chest pass dalam permainan bola tangan ?

4. Bagaimana pendapat kamu terhadap

pembelajaran passing bervariasi pada chest


(52)

Berdasarkan tabel 3.6 dapat diketahui bahwa lembar wawancara siswa ditunjukkan kepada siswa di setiap tindakan pada saat praktek olahraga dilapangan. Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara terhadap siswa kelas V SDN Panyingkiran II Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang, dimana wawancara ini digunakan untuk mengetahui pendapat narasumber mengenai pembelajaran passing bervariasi pada chest pass dalam permainan bola tangan.

5. Lembar Catatan Lapangan

Peneliti menggunakan lembar catatan lapangan bertujuan untuk mencatat hal-hal yang penting di lapangan ketika pembelajaran berlangsung (pendahuluan, inti, akhir) dari setiap siklus/pertemuan sehingga akan tergambar peningkatan dari setiap siklus. Catatan lapangan yaitu catatan kegiatan selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung yang terjadi di kelas ataupun di luar kelas yang berisi deskripsi proses dan hasil atau bisa berupa foto, video dan sebagainya.

Tabel 3.10

Lembar Catatan Lapangan

Fokus

Kejadian Proses Pembelajaran Siklus I Siklus II Siklus III Kegiatan Awal

Pembelajaran Kegiatan Inti Pembelajaran Kegiatan Akhir Pembelajaran

Berdasarkan tabel 3.7 dapat dijelaskan bahwa catatan lapangan ini sangat penting bagi penelitian tindakan kelas. Dimana catatan lapangan berguna mencatat segala sesuatu pada saat pembelaaran berlangsung mengenai kegiatan awal pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran dan sampai kegiatan akhir pembelajaran.


(53)

67

6. Lembar Tes

Peneliti menggunakan lembar tes bertujuan untuk mengukur keberhasilan belajar siswa dalam melaksanakan pembelajaran gerak dasar passing bervariasi melalui penerapan model pembelajaran bola tangan sebelum dan sesudah pemberian tindakan dengan memverifikasi nilai yang diperoleh dari setiap siklusnya. Tes dilakukan dalam bentuk praktek setelah proses pembelajaran kegiatan awal sampai kegiatan inti selesai dilaksanakan, tingkat kesulitan tes ditambah pada setiap siklusnya.

Tabel 3.11

Lembar Test Chest Pass

No Nama Siswa Sikap Awal Pelaksanaan Sikap Akhir S N KKM

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 T BT

1 2 3 4 5

JUMLAH PERSENTASE (%)

Keterangan :

T = Tuntas

BT = Belum Tuntas

Skore Ideal = 12

Kriteria Penilaian Chess Pass :

Nilai KKM = 75

Jika siswa mendapat nilai 75 dikatakan tuntas Jika siswa mendapat nilai < 75 dikatakan belum tuntas

Deskriptor: a. Sikap awal

1) Pandangan lurus ke depan

2) Bola dipegang dengan dua tangan didepan dada 3) Kedua kaki dibuka selebar bahu


(54)

SKOR NILAI PENJELASAN 1

2 3 4

1. Satu deskriptor tampak 2. Dua deskriptor tampak 3. Tiga deskriptor tampak 4. Empat deskriptor tampak

b. Pelaksanaan

1) Langkah kaki kanan ke depan 2) Dorong bola ke depan

3) Lengan lurus saat melakukan operan 4) Bola dilepas dari kedua tangan

SKOR NILAI PENJELASAN

1 2 3 4

1. Satu deskriptor tampak 2. Dua deskriptor tampak 3. Tiga deskriptor tampak 4. Empat deskriptor tampak

c. Sikap akhir

1) Pandangan lurus kedepan

2) Kedua telapak tangan harus menghadap kesamping 3) Jari-jari menunjuk ke arah sasaran dari bola tersebut

4) Badan agak condong ke depan dan tumpuan ada di kaki kanan

SKOR NILAI PENJELASAN

1 2 3 4

1. Satu deskriptor tampak 2. Dua deskriptor tampak 3. Tiga deskriptor tampak 4. Empat deskriptor tampak

7. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data penelitian yang dihasilkan dari suasana kegiatan selama pembelajaran dalam pembelejaran di kelas V SDN Sukamaju dalam meningkatkan kemampuan hasil belajar passing dada melalui metode pendekatan perlombaan dan media sasaran. Dokumentasi dapat berupa gambar-gambar foto, rekaman video, atau rekaman tape.


(1)

173 A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian melalui proses pengolahan data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai penerapan passing bervariasi pada chest pass meningkatkan permainan bola tangan di kelas V SDN Panyingkiran II Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan

Pada bagian ini dapat disimpulkan mengenai tahap perencanaan pembelajaran, dimana aspek yang dinilai dalam tahap perencanaan adalah perumusan tujuan pembelajaran, mengembangkan dan mengorganisasi materi, media, sumber belajar dan metode pembelajaran, merencanakan skenario pembelajaran, merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat penilaian, dan tampilan dokumen rencana pembelajaran. Hasil perencanaan pembelajaran yang dicapai pada siklus I hanya mencapai 66,75% dari target 90%, sehingga diperlukan perbaikan pada siklus II. Pada hasil perencanaan pembelajaran siklus II meningkat menjadi 86,60% tetapi belum mencapai target 90%, maka dari itu masih perlu perbaikan pada siklus III. Pada siklus III hasil perencanaan pembelajaran sudah mencapai 96,75% sudah mencapai target bahkan melebihi target yang ditentukan yaitu 90%, jadi dapat dikatakan bahwa perencanaan pembelajaran sudah mencapai target yang telah ditentukan.

2. Pelaksananaan

Pelaksanaan kinerja guru mengalami peningkatan pada setiap siklus. peningkatan tersebut dapat dilihat dari persentase setiap siklusnya selama menerapkan model passing bervariasi pada chest pass dalam permainan bola tangan. Pada siklus I perolehan pelaksanaan kinerja guru hanya mencapai 68,33% dari target 90%. Pada siklus II pelaksanaan kinerja guru mengalami peningkatan


(2)

174

menjadi 86,60%, akan tetapi belum mencapai target yang telah ditentukan yaitu 90%. Pada siklus III pelaksanaan kinerja guru meningkat kembali menjadi 98,30% dari target 90%. Jadi dapat dikatakan bahwa pelaksanaan kinerja guru siklus III sudah mencapai target.

3. Aktivitas Siswa

Dengan penerapan model passing bervariasi pada chest pass dalam permainan bola tangan aspek yang dinilai dalam aktivitas siswa adalah sportivitas, kerjasama dan semangat. Kesemua aspek tersebut mengalami peningkatan disetiap siklusnya. Pada siklus I dengan menggunakan model passing bervariasi pada chest pass dalam permainan bola tangan, dimana pada siklus I hanya mencapai 55,90% yang dinyatakan tuntas dari target 90%. Pada siklus II mengalami kenaikan menjadi 69,10% yang dinyatakan tuntas dari target 90%. Pada siklus III observasi aktivitas siswa mengalami peningkatan kembali menjadi 92% dari target 90%. Jadi dapat dikatakan pada observasi aktivitas siswa pada pembelajaran passing bervariasi pada chest pass sudah mencapai target yang ditentukan.

4. Hasil Tes Belajar Siswa

Berdasarkan data hasil tes passing bervariasi pada chest pass dalam permainan bola tangan, dimana aspek yang dinilai adalah sikap awal, pelaksanaan, dan sikap akhir. Pada tes ini siswa melakukan passing bervariasi pada chest pass secara berpasangan mengalami peningkatan disetiap siklusnya. Pada siklus I hasil belajar siswa hanya mencapai 62,50% yang dinyatakan tuntas dari target 90%. Pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 79,20% yang dinyatakan tuntas dari target 90%. Dan pada siklus III mengalami peningkatan kembali menjadi 91,70% dari target 90%. Jadi hasil belajar siswa pada pembelajaran passing bervariasi pada chest pass dalam permainan bola tangan sudah mencapai target.


(3)

B. Saran

Berdasarkan hasil temuan yang diperoleh dalam penelitian ini, penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut.

1. Bagi Bagi Lembaga UPI Kampus Sumedang

Diharapkan dapat memberikan metode pengajaran mengenai passing bervariasi pada chest pass dalam permainan bola tangan yang lebih baik lagi agar dapat menciptakan mahasiswa yang pintar dalam memberikan pengajaran di lapangan dan memfasilitasi sarana dan prasarana yang lebih lengkap lagi seperti memperbanyak buku, skripsi maupun jurnal mengenai passing bervariasi pada chest pass dalam permainan bola tangan.

2. Bagi Sekolah

Dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani, maka diharapkan pihak sekolah dapat berupaya untuk memberikan kontribusi yang maksimal agar pembelajaran ini berlangsung dengan standar kompetensi dan tuntunan kurikulum yang ada. Hal tersebut dapat dilakukan dengan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran baik untuk siswa maupun untuk guru. 3. Bagi Guru

Guru diharapkan memiliki kemampuan dan keterampilan mengelola siswa di lapangan dan menciptakan pembelajaran yang aktip, kreatif, efektif dan menyenangkan dengan menerapkan passing bervariasi pada chest pass dalam permainan bola tangan tersebut. Permainan dengan teknik passing bervariasi pada chest pass dalam melakukan permainan bola tangan. Guru hendaknya termotivasi untuk selalu meningkatkan kemampuannya dan profesionalismenya dalam upaya membantu siswa untuk dapat mempermudahdalam memahami materi pembelajaran yang diajarkan. Oleh karena itu diharapkan guru dapat memilih permainan yang tepat dalam setiap pembelajaran.


(4)

176

4. Bagi Siswa

Dalam penerapan passing bervariasi pada chest pass dalam permainan bola tangan, sebelum melakukan kegiatan terlebih dahulu memperhatikan petunjuk atau aturan-aturan pembelajarannya yang sesuai dengan standar kompetensi yang ada. Dengan melakukan pembelajaran yang benar sesuai dengan aturan diharapkan dapat mempermudah siswa dalam melakukan pembelajaran penerapan passing bervariasi pada chest pass dalam permainan bola tangan di lapangan.

5. Bagi Peneliti

Diharapkan penulis menguasai dan memahami lebih dalam tentang materi pembelajaran passing bervariasi pada chest pass dalam permainan bola tangan serta dapat mengaplikasikan kegiatan program permainan bola tangan di lapangan sehingga dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai passing bervariasi pada chest pass dalam permainan bola tangan.


(5)

177 Pendidikan Dasar. Jakarta.

Cecep, H. (2011). Penerapan Model Permainan Bola Pantul Untuk Meningkatkan Pembelajaran Teknik Chest Pass Dalam Permainan Bola Basket Pada Kelas V SDN Manglayang II Kecamatan Sukasari Kabupaten Sumedang. Skripsi Sarjana Pendidikan pada FIP PGSD Penjas. Sumedang: tidak diterbitkan.

Haris, R. (2001). Permainan Bola Tangan. Bandung: PT. Citra Adtya Bakti.

Husdarta, JS. (2011). Managemen Pendidikan Jasmani. Bandung: Alfabeta.

Lutan, R. (2001). Mengajar Pendidikan Jasmani: Pendekatan Pendidikan Gerak Di Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat Jendral Olahraga.

Lutan, dkk. (2001). Pendidikan Kebugaran Jasmani: Orientasi Pembinaan Di Sepanjang Hayat. Jakarta: Direktorat Jendral Olahraga.

Mahendra, A. (2004). Falsafah Pendidikan Jasmani. (online). Tersedia: http://file.upi.edu./browse.php?dir=directory/FPOK/JUR._PEND._OLA

HRAGA/196308241989031-AGUS_MAHENDRA/Asas_dan_Falsafah_Penjas _Agus_Mahendra/

Muhadi A. (2001). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud)

Roni, HG. (2001). Upaya Meningkatkan Ketepatan Chest Pass Dalam Permainan Bola Basket Melalui Modivikasi Bola Tembak Dari Dada Di Kelas V SDN Bendungan II Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang. Skripsi Sarjana Pendidikan pada FIP PGSD Penjas. Sumedang: tidak diterbitkan.

Rosdiani, D. (2012). Model Pembelajaran Langsung dalam Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung: Alfabeta.


(6)

178

Saptani, E. (2009). Permainan Bola Tangan. Sumedang: Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang.

Sidik, R. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt (Team Game Tournament) Melalui Permainan Bola Raja Untuk Meningkatkan Pembelajaran Javeline Pass Dalam Permainan Bola Tangan Pada Kelas V SDN Dampit 1 Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung. Skripsi Sarjana Pendidikan pada FIP PGSD Penjas. Bandung: tidak diterbitkan.

Suherman, Adang (2000). Dasar - Dasar Pendidikan Jasmani. Jakarta: Dekdikbud.

Susanto E. (2004). Diktat Pembelajaran Dasar Gerak Bola Tangan. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta.

Wiriaatmadja R. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Wiriaatmadja R. (2009). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya


Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR CHEST PASS BOLA BASKET MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN BOLA TANGAN (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN Baranangsiang Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang).

0 1 54

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR MENYUNDUL BOLA MELALUI BOLA YANG DIPANTULKAN KE TANAH (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN Sindang IV Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang).

0 3 47

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR CHEST PASS MELALUI MEDIA SIMPAI DALAM PERMAINAN BOLA BAKET DI KELAS V SDN BABAKAN KECAMATAN SUMEDANG SELATAN KABUPATEN SUMEDANG.

0 1 39

MENINGKATKAN GERAK DASAR BOUNCE PASS DALAM PERMAINAN BOLA BASKET MELALUI MEDIA SASARAN PADA SISWA KELAS V ( SDN Tegalkalong 1 Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang).

0 1 39

MENINGKATKAN KELINCAHAN DALAM KEBUGARAN JASMANI MELALUI PERMAINAN TUKANG RAMPAS PADA SISWA KELAS V SDN BENDUNGAN II KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 60

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR CHEST PASS BOLA BASKET MELALUI PERMAINAN KUCING BOLA DI KELAS V SDN CIBULAN II KECAMATAN LEMAHSUGIH KABUPATEN MAJALENGKA.

0 1 39

MENINGKATKAN GERAK DASAR CHEST PASS DALAM BOLA BASKET MELALUI PERMAINAN KUCING BOLA PADA SISWA KELAS V SDN 2 KEMLAKA GEDE KECAMATAN TENGAHTANI KABUPATEN CIREBON.

0 0 98

PENERAPAN TEKNIK PERMAINAN SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG MENGARTIKAN SIMBOL-SIMBOL PADA PETA KABUPATEN SUMEDANG DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SDN TEGALKALONG II KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG.

0 1 47

PENERAPAN MODEL PERMAINAN BOLA PANTUL UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN TEKNIK CHEST PASS DALAM PERMAINAN BOLA BASKET PADA KELAS V SDN MANGLAYANG II KECAMATAN SUKASARI KABUPATEN SUMEDANG.

0 12 53

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PERMAINAN BOLA RAJA DI KELAS V SDN MARGAJAYA KECAMATAN TANJUNGSARI KABUPATEN SUMEDANG.

2 151 45