MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR CHEST PASS MELALUI MEDIA SIMPAI DALAM PERMAINAN BOLA BAKET DI KELAS V SDN BABAKAN KECAMATAN SUMEDANG SELATAN KABUPATEN SUMEDANG.

(1)

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR CHEST PASS MELALUI MEDIA SIMPAI DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

(PenelitianTindakanKelasPadaSiswaKelas V SDN

BabakanKecamatanSumedang Selatan KabupatenSumedang)

SKRIPSI

Diajukan Untuk MemenuhiSalah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

AJIE AMARULLOH NOOR 0902767

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SUMEDANG

2013


(2)

PERNYATAAN

DenganiniSayamenyatakanbahwaskripsidenganjudul “

MeningkatkanPembelajaranGerakDasarChest PassMelalui Media

SimpaipadaSiswaKelas V SDN BabakanKecamatanSumedang Selatan

KabupatenSumedang” inibesertaisinyaadalahbenar-benarkaryasendiri, sayatidakmenjiplakdengancara-cara yang tidaksesuaidenganetikakeilmuan yang berlakudalammasyarakatkeilmuan.

Ataspernyataanini, Sayasiapmenanggungresiko/ sanksi yang

dijatuhkankepadaSayaapabiladitemukanadanyapelanggaranterhadapetikakeilmuan dalamkaryasayainiatauklaimdaripihak lain terhadapkeasliankaryasayaini.

Sumedang, Juni 2013

AjieAmarullohnoor 0902767


(3)

iv

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR DIAGRAM ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. LatarBelakangMasalah ... 1

B. RumusandanPemecahanMasalah ... 8

1. RumusanMasalah ... 8

2. PemecahanMasalah ... 9

C. TujuanPenelitian ... 9

D. ManfaatPenelitian... 10

E. BatasanIstilah ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 13

A. KajianTeoritis ... 13

1. PengertianPendidikanJasmani ... 13

2. TujuanPendidikanJasmani ... 14

3. RuangLingkupPenjasdalam KTSP ... 14

4. PengertianPermainan Bola Basket ... 15

5. UnsurDasarPermainan Bola Basket ... 16

a. Penguasaan Bola ... 16

b. Menggiring bola ... 16

c. Mengoper Bola ... 17

6. Alatdan Media Permainan Basket ... 21

a. bola ... 21

b. lapangan ... 21

c. Backboards ... 21

d. media simpai ... 22

B. Penelitian yang Relavan ... 23

C. HipotesisTindakan ... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 25


(4)

v

1. LokasiPenelitian ... 25

2. WaktuPenelitian ... 25

B. SubjekPenelitian ... 26

C. MetodedanDesainPenelitian ... 26

1. MetodePenelitian ... 26

2. DesainPenelitian ... 27

D. ProsedurPenelitian ... 28

1. TahapPerencanaanTindakan ... 28

2. TahapPelaksanaanTindakan ... 28

3. TahapObservasi ... 28

4. TahapAnalisisdanRefleksi ... 28

E. Instrument Penelitian ... 31

G. TeknikPengolahandanAnalisis Data ... 32

H. Validasi Data ... 34

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Paparan Data Awal ... 36

1. Paparan Data AwalPerencanaan ... 37

2. Paparan Data AwalPelaksanaan ... 38

3. Paparan Data AwalAktivitasSiswa ... 40

4. Paparan Data AwalTesHasilBelajar ... 40

5. AnalisisdanRefleksi ... 42

B. Paparan Data Tindakan... 45

1. Paparan Data Siklus I ... 45

a. Paparan Data Perencanaan ... 45

b. Paparan Data Pelaksanaan ... 48

c. Paparan Data AktivitasSiswa ... 51

d. Paparan Data HasilBelajar ... 53

e. AnalisisdanRefleksi ... 55

2. Paparan Data Siklus II ... 61

a. Paparan Data Perencanaan ... 61

b. Paparan Data Pelaksanaan ... 65

c. Paparan Data AktivitasSiswa ... 68

d. Paparan Data HasilBelajar ... 70

e. AnalisisdanRefleksi ... 72

3. Paparan Data Siklus III ... 81

a. Paparan Data Perencanaan ... 81

b. Paparan Data Pelaksanaan ... 84

c. Paparan Data AktivitasSiswa ... 87


(5)

vi

e. AnalisisdanRefleksi ... 91

C. Pembahasan ... 98

1. PembahasanPerencanaan ... 98

2. PembahasanPelaksanaan ... 100

3. PembahasanAktivitasSiswa ... 103

4. PembahasanTesHasilBelajarSiswa ... 104

5. TemuanHasilRefleksi ... 106

6. PembuktianHipotesis ... 109

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 110

A. Kesimpulan ... 110

B. Saran ... 111

DAFTAR PUSTAKA ... 114

LAMPIRAN ... 115


(6)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Data AwalTesChest Pass ... 6

3.1 JadwalPenelitian ... 25

4.1 Data AwalTesHasilBelajarSiswa ... 41

4.2 Data HasilObservasiPerencanaanPembelajaranSiklus I ... 46

4.3 Data HasilObservasiKinerja Guru Siklus I ... 49

4.4 Data HasilObservasiAktivitasSiswaSiklus I ... 52

4.5 Data HasilObservasiTesBelajarSiswaSiklus I ... 54

4.6 RekapitulasiPerolehanPersentasePerencanaanSiklus I ... 55

4.7 RekapitulasiPerolehanPersentasePelaksanaanSiklus I ... 56

4.8 RekapitulasiPerolehanPersentaseAktivitasSiswaSiklus I ... 58

4.9 Rekapitulasi Data PeningkatanHasilBelajarSiklus I ... 59

4.10 Data HasilObservasiPerencanaanPembelajaranSiklus II ... 63

4.11 Data HasilObservasiPelaksanaanPembelajaranSiklus II ... 66

4.12 Data HasilObservasiAktivitasSiswaSiklus II ... 69

4.13 Data HasilObservasiTesBelajarSiswaSiklus II ... 71

4.14 RekapitulasiPerolehanPersentaseAktivitasSiswaSiklus II ... 77

4.15 Rekapitulasi Data PeningkatanHasilBelajarSiklus II ... 79

4.16 Data HasilObservasiPerencanaanPembelajaranSiklus III ... 83

4.17 Data HasilObservasiPelaksanaanPembelajaranSiklus III ... 86

4.18 Data HasilObservasiAktivitasSiswaSiklus III ... 88

4.19 Data HasilObservasiTesBelajarSiswaSiklus III ... 90

4.20 RekapitulasiPerolehanPersentaseAktivitasSiswaSiklus III ... 95

4.21 Rekapitulasi Data PeningkatanHasilBelajarSiklus III ... 96

4.22 Data HasilObservasiPerencanaanPembelajaranSetiapSiklus ... 99


(7)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Dribble Bola Basket ... 17

2.2 Bounce Pass ... 18

2.3 Over Head Pass... 18

2.4 Under Hand Pass ... 19

2.5 Chest Pass ... 19

2.6 Pivot ... 20

2.7 Shooting ... 20

2.8 Lay Up ... 21

2.9 Bola Basket ... 21

2.10 LapangandanPapanPantul ... 22


(8)

ix

DAFTAR DIAGRAM

Diagram Halaman

4.1 KetuntasanSiswa ... 59

4.2 PerbandinganPerencanaanTindakanSiklus I dan II ... 74

4.3 PerbandinganPelaksanaanTindakanSiklus I dan II ... 76

4.4 PerbandinganAktivitasSiswaSiklus I dan II ... 78

4.5 PerbandinganKetuntasanSiswa ... 79

4.6 PerbandinganPerencanaanTindakanSiklus I, II dan III ... 92

4.7 PerbandinganPelaksanaanTindakanSiklus I, II dan III ... 94

4.8 PerbandinganAktivitasSiswaSiklus I, II dan III ... 95

4.9 PerbandinganKetuntasanSiswa ... 97

4.10 Tingkat PerencanaanPembelajaranSetiapSiklus ... 99

4.11 Tingkat PelaksanaanPembelajaranSetiapSiklus ... 101

4.12 HasilObservasiAktivitasSiswaSetiapSiklus ... 104


(9)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Instrument ObservasiKinerja Guru TahapPerencanaan ... 115

2. Instrument ObservasiKinerja Guru TahapPelaksanaan ... 124

3. Format PelaksanaanAktivitasSiswa ... 128

4. Format TesBelajarSiswa ... 130

5. Format CatatanLapangan ... 133

6. Format Wawancara Guru ... 134

7. RencanaPelaksanaanPembelajaranSiklus I ... 135

8. HasilObservasiKinerja Guru TahapPerencanaanSiklus I ... 140

9 HasilObservasiKinerja Guru TahapPelaksanaanSiklus I ... 142

10. HasilObservasiAktivitasSiswaSiklus I ... 144

11 HasilTesBelajarSiklus I ... 145

12. CatatanLapangansiklus I ... 146

13. RencanaPelaksanaanPembelajaranSiklus II ... 147

14. HasilObservasiKinerja Guru TahapPerencanaanSiklus II ... 153

15. HasilObservasiKinerja Guru TahapPelaksanaanSiklus II ... 155

16. HasilObservasiAktivitasSiswaSiklus II ... 157

17. HasilTesBelajarSiklus II ... 158

18. CatatanLapanganSiklus II ... 159

19. RencanaPelaksanaanPembelajaranSiklus III ... 160

20. HasilObservasiKinerja Guru TahapPerencanaanSiklus III ... 166

21. HasilObservasiKinerja Guru TahapPelaksanaanSiklus III ... 168

22. HasilObservasiAktivitasSiswaSiklus III ... 170

23. HasilTesBelajarSiklus III ... 171

24. CatatanLapanganSiklus III ... 172

25. HasilWawancaradengan Guru ... 173

26. PermohonanIzinPenelitian ... 174

27. SK Pembimbing ... 175

28. SuratKeteranganMelaksanakanpenelitian ... 176


(10)

xi


(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani diartikan sebagai pendidikan melalui aktivitas jasmani. Siedentop (Lutan,2009:114) mengatakan sebagai:

Education through and physical activities.Permainan, rekreasi, ketangkasan,

olahraga, kompetisi, dan aktivitas-aktivitas fisik lainnya, merupakan materi-materi yang terkandung dalam pendidikan jasmani karena diakui mengandung nilai-nilai yang hakiki.

Berdasarkan uraian tersebut, bahwa pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan media untuk meraih tujuan pendidikan sekaligus juga untuk meraih tujuan yang bersifat internal kedalam aktivitas itu sendiri.Dan lain sebagainya melalui aktifitas jasmani terpilih yang direncankan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan Nasional. Hal tersebut sesuai dengan yang dirumuskan dalam kurikulum pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan untuk SD/MI.

Melalui pembelajaran pendidikan jasmani, siswa dapat melakukan berbagai kegiatan permainan dan olahraga tanpa mengesampingkan aspek kompetisi dan prestasi yang mungkin bisa diraih didalamnya. Hal tersebut ada dalam tujuan pendidikan jasmani berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai berikut;

1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan

dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melaui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga terpilih.

2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.

3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.

4. Meletakan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang

terkandung didalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.

5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerjasama,


(12)

2

6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang

lain dan lingkungan.

7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih

sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, trampil serta memiliki sikap yang sportif.

Dalam pendidikan jasmani, ada salah satu cabang olahraga bola besar yang dinamakan bolabasket. Menurut Sodikun (1992: 8) mengatakan bahwa:

Bolabasket merupakan olahraga permainan yang menggunakan bola besar, dimainkan dengan tangan.Bola boleh dioper (dilempar ke teman), boleh dipantulkan ke lantai (di tempat atau sambil berjalan dan tujuannya adalah memasukan bola ke ring (keranjang) lawan.

Dalam bolabasket ada yang dinamakan lemparan dada (chestpass).

Menurut Salim (2008: 57) “Lemparan dada adalah lemparan dua tangan yang

dilakukan dari depan dada dan lemparan ini efektif untuk jarak dekat.”

Tujuan pendidikan jasmani dan olahraga di sekolah dasar salah satunya meningkatkan keterampilan dan kemampuan gerak dasar siswa dengan ruang lingkup permainan dan olahraga seperti, pembelajaran penjaskes di kelas V dengan materi pembelajaran bolabasket dengan meningkatkan gerak dasar

chestpassdengan benar. Pada proses pembelajarannya, ada suatu permasalahan

yang di temukan pada saat siswa melakukan gerakan chestpass yaitu masih banyak siswa yang belum bisa melakukan dengan benar. Padahal keterampilan pertama yang harus dimiliki siswa dalam melakukan chestpass yaitu dapat melakukan passing dada dengan benar.

Kondisi yang terjadi pada sekolah dasar tentang olahraga bolabasket Khususnya chestpass kurang berkembang, ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya tidak semua sokolah dasar memiliki lapang basket, kurangnya minat siswa, kurangnya kreatif guru pendidikan jasmani dalam mengkemas materi kebentuk permainan atau dengan menggunakan media dalam menyampaikan pembelajaran chestpass. Sarana merupakan faktor pendukung untuk menunjang tercapainya tujuan dalam proses pembelajaran secara maksimal.


(13)

3

Permainan mengandung arti yang berbeda dengan olah raga.Setiap olahraga didalamnya terkandung unsur permainan tetapi tidak setiap permainan adalah olahraga.Media pembelajaran menurut Sumiati(2009: 160) mengatakan:

Media pembelajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (message), merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar.

Dalam upaya memperbaiki proses belajar mengajar peneliti akan mencoba mengatasi permasalahan yang timbul dalam satu kelas ketika belajar gerak dasar

chestpassbolabasket, dengan terlebih dahulu peneliti melakukan obeservasi yang

bertujuan untuk mendapatkan data dan dokumentasi melalui analisis dan wawancara dengan guru dan siswa. Pada penelitian ini, peneliti bukan hanya sebagai observer saja melainkan sebagai praktisi, karena peneliti memiliki visi untuk memecahkan permasalahan dalam kegiatan belajar mengajar yang dialami oleh guru dan siswa.

Dalam pembelajaran penjaskes sekolah dasar, guru dituntut untuk mampu mengelola kegiatan pembelajaran.Untuk mencapai hal tersebut, guru harus senantiasa dapat mengembangkan berbagai permainan atau memodifikasi permainan sesuai dengan materi ajar.

Siswa tingkat sekolah dasar pada umumnya belum memiliki kemampuan untuk melakukan chestpass yang lebih baik, maka diperlukan berbagai bentuk variasi permainan atau modifikasi permainan dalam pembelajaran chestpass bolabasket sehingga dapat menimbulkan motivasi yang tinggi terhadap pencapaian hasil belajar chestpass permainan bolabasket.

Pada kegiatan awal pembelajaran guru tidak melakukan apersepsi sebagaimana mestinya. Sedangkan pada kegiatan inti guru hanya menjelaskan aturan dalam permainan bolabasket. Ini dilakukan secara singkat, sehingga dari data yang terlihat hanya sebagian kecil siswa saja yang berantusias memperhatikan guru. Untuk kegiatan selanjutnya, guru langsung melaksnakan proses pembelajaran chestpass dengan aturan yang baku. Pada kegiatan akhir guru tidak menindaklanjuti kesalahan sikap dasar chestpass siswa.


(14)

4

Hasil analisis dari kinerja guru, diperoleh gambaran bahwa pada tahap awal pembelajaran siswa kurang termotivasi untuk membuka pengetahuan awalnya, karena dalam hal ini guru tidak melakukan apersepsi. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru bersifat kaku terhadap siswa dan kemampuan siswa tidak berkembang.

Pada saat peneltian berlangsung, siswa terlihat kurang serius dalam mengikuti pembelajaran bolabasket khususnya chestpass. Tetapi pada proses KBM, siswa diharuskan untuk bisa melakukan gerak dasar chestpassagar siswa mencapai hasil belajar yang optimal sesuai dengan KKM yang telah di tentukan yaitu 70. Bukti empiric yang peneliti cantumkan dalam penelitian hanya sebagai acuan bukan verifikasi dan hasilnya tidak harus seperti kemampuan seorang atlit, karena pada dasarnya kamampuan manusia berbeda satu sama lain, apalagi siswa sekolah dasar yang masih perlu diperbaiki,

Berdasarkan hasli observasi di SDN Babakan, terbukti bahwa proses kegiatan pembelajaran gerak dasar chestpassbolabasket, terdapat beberapa masalah urgen yang dianalisis langsung oleh peneliti di saat mengobservasi, diantaranya :

1. Perencanaan

Pada saat peneliti melaksanakan observasi terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru kelas V SDN Babakan dengan materi pembelajaran gerak dasar chestpass, ternyata masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Permasalahan pada IPKG 1 yaitu perumusan indikator dan tujuan pembelajaran permainan bolabasket hanya terfokus pada teknik dasar saja tanpa adanya pengembangan alat pembelajaran bolabasket

2. Kinerja Guru

Pada saat peneliti melaksanakan observasi terhadap kinerja guru dalam proses kegiatan pembelajaran gerak dasar chestpassternyata masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Permasalahan pada IPKG 2 yaitu kinerja guru sebagian besar tidak berorientasi pada perencanaan pembelajaran yang telah dibuat, kemudian mendemontrasikan gerak dasar chestpasstidak didukung dengan


(15)

5

alat pembelajaran, alur pembelajaran tidak sistematis dari awal hingga akhir pembelajaran.

3. Aktivitas siswa

Pada saat peneliti melaksanakan observasi terhadap aktivitas siswa dalam proses kegiatan pembelajaran gerak dasar chestpassbolabasket ternyata masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Permasalahan pada aktivitas siswa yaitu kurang disiplin, antusias dan tanggung jawab diantara siswa pada penerapan gerak dasar

chestpassbolabasket.

4. Hasil tes

Pada saat peneliti melaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tes gerak dasar chestpasspermainan bolabasket, hasilnya dari 28 orang siswa kelas V sebagian besar belum mampu melakuakan gerak dasar tersebut. Beberapa penyebab yang muncul di pada saat siswa melakukan gerak dasar

chestpassbolabasketdiantaranya :

a. Terdapat siswa yang kurang mengenal gerakan-gerakan pada geak dasar

bolabasket.

b. Terdapat siswa yang kurang proaktif dalam pembelajaran permainan

bolabasket.

c. Pembelajaran kurang inofatif, terlihat pembelajaran berpusat pada guru, yang

terjadi siswa kurang termotifasi dalam mengikuti pembelajaran, hal itu di karenakan guru hanya menyampaikan materi melalui metode ceramah dan komando tanpa adanya praktek langsung yang mempu mengkonkritkan tentang gerak dasar chestpassbolabasket.

d. Alat pembelajaran yang kurang mendukung siswa untuk memaksimalkan

kemampuan dalam melakukan gerak dasar chestpassbolabasket.

Adapun hasil pemerolehan pembelajaran yang didasari faktor penyebab di atas dapat dilihat berdasarkan pengamatan awal mengenai kemampuan melakukan gerakan chestpass dengan benar pada pembelajaran bolabasket kelas di kelas V pada tabel 1.1


(16)

6

Tabel. I.I

Data Awal Test chestpass No Nama Siswa

Aspek yang dinilai

Skor Nilai Ket Sikap awal Pelaksanaan Sikap Akhir

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 T TT

1 Agus Nendi √ √ √ 8 66 √

2 Andi Rully Ferdian √ √ √ 7 58 √

3 Bella Safitri √ √ √ 7 58 √

4 Dani √ √ √ 8 66 √

5 Dani ismail √ √ √ 7 58 √

6 Heri Ramdani √ √ √ 7 58 √

7 Heriyana √ √ √ 8 66 √

8 Ikbal Maulana √ √ √ 10 83 √

9 Kadriyan √ √ √ 10 83 √

10 Kiki √ √ √ 10 83 √

11 Kurniawan √ √ √ 7 58 √

12 Lulu Lestari √ √ √ 8 66 √

13 Moh Rafi Nugraha √ √ √ 7 58 √

14 Moh Ramdan √ √ √ 7 58 √

15 Rahma Solehah √ √ √ 7 58 √

16 Rani Hermawati √ √ √ 10 83 √

17 Rizky Jatnika √ √ √ 7 58 √

18 Rodiahtul Fitri √ √ √ 10 83 √

19 Santi √ √ √ 10 83 √

20 Sinta √ √ √ 7 58 √

21 Siti Maryani 10 83 √

22 Siti Rohmahdiah √ √ √ 10 83 √

23 Solihatul Dini √ √ √ 10 83 √

24 Soni √ √ √ 10 83 √

25 Via Sandra Soleha √ √ √ 7 58 √

26 Aji Hambali √ √ √ 8 66 √

27 Rizky Rahman Hakim √ √ √ 8 66 √

28 Mulyana √ √ √ 7 58 √

Jumlah 10 18

Presentasi 36% 64%

keterangan :

T = Tuntas

TT = Tidak Tuntas


(17)

7

Nilai = Skor yang diperoleh X 100 % Skor Ideal

Nilai KKM = 70 %

Jika siswa mendapat nilai ≥ 70 dikatakan tuntas.

Jika siswa mendapat nilai ≤ 70 dikatakan tidak tuntas.

Dari data awal tersebut dapat diinterpretasikan bahwa ada 10 orang siswa (36%) dinyatakan tuntas, dan 18 orang siswa (64%) dinyatakan tidak tuntas. Dengan demikian, kemampuan siswa kelas V SDN Babakan dalam pembelajaran

chestpass dalam permainan bolabasket masih rendah dan perlu diperbaiki.Permasalahan tersebut terjadi karena anak tidak terbiasa melakukan gerakan chestpassdalam permainan bolabasket serta dalam pembelajaran tidak dikemas dalam bentuk permainan.

Salah satu tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar gerak dasar chestpass yaitu melalui modifikasi media yang dapat membantu siswa dalam melakukan pembelajaran permainan bolabasket. Pelaksanaan penggunaan modifikasi media yang diterapkan oleh guru dan siswa pada proses pembelajaran bolabasketyaitu :

1. Siswa melakukan gerakan chestpass dengan menggunakan media simpai dalam

permainan bolabasket.

2. Sedangkan guru mendemontrasikan cara-cara mengunakan modifikasi media

simpai tersebut.

Media Simpai adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (message), merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa untuk mendorong proses belajar dengan menggunakan suatu bentuk lingkaran yang terbuat dari rotan untuk memudahkan siswa melakukan pembelajaran gerak dasar chestpassdengan cara menggantungkan 3 buah simpai di kedua tiang berbentuk horizontal dengan ketinggian setinggi dada siswa yang kemudian siswa melakukan chestpasssecara berpasangan dengan posisi berhadapan diantara simpai dengan jarak 2m dilakukan secara bergantian.


(18)

8

Tindakan di atas akan memberikan dampak yang positif bagi siswa dalam kelancaran proses pembelajaran gerak dasar chestpass dalam permainan bolabasket. Peneliti mempunyai perencanaan dan pelaksanaan tindakan yang kompleks untuk mengatasi masalah guru dan siswa di kelas V dalam proses pembelajaran gerak dasar chestpass dalam permainan bolabasket.

Dari uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk mengembangkan ke dalam metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai upaya perbaikan perencanaan, pelaksanaan (kinerja guru), aktifitas siswa dan hasil tes belajar dalam praktik permainan bolabasket dengan mengambil judul penelitian yaitu Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar ChestpassMelalui Media Simpai Dalam Permainan Bolabasketdi kelas V SDN Babakan Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang.

B. Perumusan dan Pemecahan Masalah

1. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah penelitian tindakan kelas yakni;

a. Bagaimana perencanaan pembelajaranmeningkatkan gerak

dasarchestpassmelalui media simpai dalam permainan bolabasket pada siswa kelas VSDN Babakan Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang ?

b. Bagaimana kinerja guru meningkatkan gerak dasarchestpassmelalui media

simpai dalam permainan bolabasket pada siswa kelas VSDN Babakan Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang ?

c. Bagaimana aktivitas siswa dalam meningkatkan gerak dasarchestpassmelalui

media simpai dalam permainan bolabasket pada siswa kelas VSDN Babakan Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang?

d. Bagaimana hasil peningkatan pembelajaran meningkatkan gerak dasar

chestpassmelalui media simpai dalam permainan bolabasket pada siswa kelas


(19)

9

2. Pemecahan Masalah

Agar dapat tercapainya tujuan pembelajaran berdasarkan rumusan masalah yang ada di atas, maka penulis mencoba berdasarkan cara agar dapat menerapakan permainan dalam pembelajaran gerak dasar chestpass salah satunya yaitu:

a. Pada tahap perencanaan guru mempersiapkam pembelajaran chestpass yang

mengacu pada IPKG 1 yang meliputi perumusan tujuan pembelajaran, mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media, dan sumber belajar.

b. Pada tahap pelaksanaan mengacu pada IPKG 2 yaitu menjelaskan topik

belajar, memberikan bimbingan berupa pertanyaan dan komando kepada siswa secara terus menerus mengenai cara pembelajaran chestpass pada permainan bolabasket serta memberikan bantuan kepada siswa yang tidak bisa melakukan gerakan chestpass.

c. Guru mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Hal ini terkait dengan nilai disiplin, antusias dan tanggung jawab siswa saat pembelajaran chestpass serta memberikan motivasi kepada siswa agar lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran chestpass.

d. Pada tahap evaluasi guru mengevaluasi siswa dengan mengadakan tes dimana

setiap siswa melakukan gerakan chestpass dan dicatat hasilnya. C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang akan dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui perencanaan dalam proses pembelajaran chestpassdengan

menerapkan modifikasi media simpai untuk meningkatkan kemampuan melakukan gerakan chestpass dengan benar pada siswa Kelas V SDN Babakan.

2. Untuk mengetahui kinerja guru dalam proses pembelajaran chestpassdengan

menerapkan modifikasi media simpai untuk meningkatkan kemampuan melakukan gerakan chestpass dengan benar pada siswa Kelas V SDN Babakan.

3. Untuk mengetahui aktifitas siswa dalam proses pembelajaran


(20)

10

kemampuan melakukan gerakan chestpass pada siswa Kelas V SDN Babakan.

4. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa melakukan gerakan

chestpassdengan benar dengan menerapkan modifikasi media simpai pada

siswa kelas V SDN Babakan.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang di harapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Sekolah

a. Diharapkan Penelitian Tindakan Kelas dengan menerapkan model modifikasi

media simpaidapat meningkatkan kemampuan melakukan gerakan

chestpasspada siswa Kelas V SDN Babakan khususnya pada pembelajaran chestpass dalam permainan bolabasket.

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan sekolah untuk

mengembangkan model pembelajaran.

2. Bagi Guru

a. Sebagai bahan refleksi bagi guru khususnya guru sekolah dasar mengenai

pelaksanaan pembelajaran.

b. Untuk meningkatkan kualitas mengajar serta mencoba menerapkan model

pembelajaran sebagai inovasi baru dalam proses pembelajaran.

c. Memperoleh wawasan dan pengalaman dalam melakukan perencanaan dan

pelaksanaan pembelajaran chestpass dengan menerapkan model modifikasi media simpai.

d. Meningkatkan profesionalisme guru dalam pembelajaran siswa, terutama

pada peningkatan kemampuan melakukan gerakan chestpassdengan benar padapermainan bolabasket.

3. Bagi Mahasiswa

a. Sebagai bahan motifasi bagi mahasiswa calon guru untuk terus menggali

kreatifitas dan inofasi dalam hal peningkatan kualitas pembelajaran.


(21)

11

a. Dengan bentuk permainan siswa tidak akan merasa jenuh atau bosan terhadap

pembelajaran dan mendapatkan banyak variasi dalam pembelajaran.

b. Siswa dapat belajar sambil bermain sebagai bahan motifasi untuk belajar

lebih baik.

c. Dapat meningkatkan minat, antusias, dan keaktifan siswa dalam pembelajaran

chestpass.

5. Bagi Lembaga

a. Hasil penelitian tindakan kelas ini sebagai masukan dan bahan acuan dalam

rangka penambahan wawasan dan pengetahuan yang berkaitan dengan keterampilan mengajar serta perbaikan proses pembelajaran untuk menghasilkan tenaga pendidik yang memiliki kompetensi tinggi terutama bagi Upi kampus sumedang sebagai lembaga yang mencetak tenaga-tenaga kependidikan.

E. Batasan Istilah

Untuk menghindari penafsiran yang salah dalam memahami istilah pokok yang terdapat dalam judul ini, maka perlu kiranya penulis memberikan penjelasan istilah-istilah, sebagai berikut :

Meningkatkan adalah menaikkan (derajat, taraf dsb), mempertinggi; memperhebat (produksi dsb), mengangkat diri.Meningkatkan adalah proses kegiatan, cara meningkatkan (usaha, kegiatan, dsb). (Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke-2, Jakarta: Balai Pustaka).

Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. (Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke-3, Jakarta: Balai Pustaka 2005).

Chestpass adalah Operan dada yang di lakukan dengan kedua tangan.

Operan ini sangat bermanfaat (tepat) untuk operan jarak pendek dengan perhitungan demi kecepatan dan kecermatan, bila kawan yang akan menerima tidak dijaga dengan ketat. Jarak operan yang paling baik untuk lemparan ini adalah antara 4-7 meter, tergantung kepada kemempuan atau kekuatan melempar.


(22)

12

Bolabasket adalah cabang olahraga yang banyak di gemari oleh para generasi remaja khususnya para pelajar dan mahasiswa (Imam Sadikun1992 :200).

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (message), merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar. (Sumiati 2009: 160)

Simpai adalah lingkar atau gelang-gelang dari rotan atau logam (pengikat bingkai dsb). (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Media Simpai adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (message), merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa untuk mendorong proses belajar dengan menggunakan suatu bentuk lingkaran yang terbuat dari rotan untuk memudahkan siswa melakukan pembelajaran gerak dasar chestpassdengan cara menggantungkan 3 buah simpai di kedua tiang berbentuk horizontal dengan ketinggian setinggi dada siswa yang kemudian siswa melakukan chestpasssecara berpasangan dengan posisi berhadapan diantara simpai dengan jarak 2m dilakukan secara bergantian.


(23)

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi Dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

Tempat yang dijadikan penelitian ini adalah SDN Babakan Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang. Adapun alasan peneliti memilih Lokasi SDN Babakan adalah sebagai berikut:

a. Sebagian besar siswa kelas V SDN Babakan memiliki keterkaiatan yang masih

rendah terhadap permainan bolabasket serta masih rendahnya keterampilan dasar bermain bolabasket yang dimiliki oleh sebagian besar siswa.

b. Merasa bertanggung jawab terhadap masalah yang ada di sekolah tersebut yaitu

lemahnya kemampuan anak dalam melakukan gerakan chestpass di kelas V.

c. Tersedianya lapangan yang luas meskipun tidak ditunjang oleh kualitas

lapangan yang memadai serta rendahnya unsur pendukung lain seperti minimnya jumlah bolabasket yang dimiliki oleh sekolah.

2. Waktu Penelitian

Waktu untuk melaksanakan penelitian tindakan di jadwalkan dimulai pada bulan Januari sampai Mei 2013dengan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai penyusunan laporan penelitian.

Tabel 3.1 (Rencana Penelitian)

No Uraian kegiatan WAKTU PELAKSANAAN

Januari Pebruari Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan

2 Perencanaan

3 Pelaksanaan siklus

1


(24)

26

B.Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini yaitu pihak-pihak yang menjadi bahan untuk pengumpulan data. Data yang dikumpulkan dapat diperoleh dari guru, dan siswa selama proses pembelajaran dalam meningkatkan pembelajaran gerak dasar

chestpass melalui media simpaipada siswa kelas V SDN Babakan Kec. Sumedang

Selatan Kab.Sumedang tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 28siswa.Yang terdiri dari 17 orang laki-laki dan 11 orang perempuan.

Peneliti bertindak sebagai guru yang terjun langsung kelapangan untuk menyajikan pembelajaran yang dibantu oleh guru yang lainnya sebagai mitra dan observer selama penelitian berlangsung.

C. Metode Dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Babakan Kec. Sumedang Selatan Kab.Sumedang pada siswa kelas V dengan jumlah 28 siswa.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research). Tujuan utama Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk memperbaiki praktik (proses dan hasil) pembelajaran pendidikan jasmani.

Menurut Wiriaatmadja (2012: 13) “Penelitian Tindakan Kelas adalah

bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek

pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri.”

4 Pelaksanaan siklus

2

5 Pelaksanaan siklus

3

6 Pengolahan data

7 Penyusunan

laporan


(25)

27

Hal tersebut sejalan dengan apa yang diungkapkan Ebbutt dalam Wiriaatmadja (2012: 12), yang menyatakan bahwa

Penelitian tindakan adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.

Untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar chestpassmaka digunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan model penelitian yang mengacu pada spiral refleksi yang di kembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart.

Dengan mengacu pada pendapat di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan bentuk penelitian yang dilakukan di kelas atau dilapangan dengan tujuan untuk memperbaiki serta meningkatkan kualitas praktek pembelajaran penjas sehingga PTK berfokus pada permasalahan praktek yaitu permasalahan yang muncul pada proses pembelajaran pada anak yang kurang mampu menguasai gerak dasar chestpass.

2. Desain Penelitian

Dibawah ini adalah gambaran spiral pelaksanaan tindakan PTK menurut Kemmis dan taggart.

Gambar 3.1

Model spiral Kemmis dan Taggart (Rukmana, 2012: 6)


(26)

28

D. Prosedur Penelitian

Prosedur yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini berbentuk sebuah siklus yang akan berlangsung lebih dari satu siklus, bergantung pada keberhasilan dan target yang akan dicapai oleh siswa. Merujuk pada model Kemmis dan Mc.Taggart di atas.

Ada empat komponen yang menjadi konsep PTK, sesuai dengan pendapatHopkins (Wiriaatmadja, 2009: 66-67) terdapat beberapa tahapan penelitian tindakan kelas diantaranya yaitu:

a. Perencanaan ( planning )

b. Tindakan ( acting )

c. Pengamatan (observation )

d. Refleksi ( reflecting )

1. Perencanaan tindakan

Perencanaan tindakan menggambarkan secara rinci hal-hal yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan, seperti penyiapan perangkat pembelajaran berupa skenario pembelajaran, media, bahan dan alat, instrument observasi, evaluasi dan refleksi.

2. Pelaksanaan tindakan

Pelakanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu melaksanakan perencanaan yang telah dibuat.

3. Observasi

Observasi menggambarkan objek amatan dan cara pengamatannya. Pengamatan atau pemusatan perhatian terhadap suatu objek.

4. Evaluasi refleksi

Tahap kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Dalam tahap ini diuraikan prosedur, alat, pelaku, sumber informasi, dan cara analisisnya.

Dari tahapan-tahapan di atas maka langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut.


(27)

29

Siklus I:

1. Perencanaan

Membuat perencanaan pelaksanaan pembelajaran berupa skenario tindakan yang akan diberikan. Persiapan siklus I dimulai dengan membuat RPP yang memuat skenario tindakan yang akan diberikan. Setelah itu mempersiapkan alat dan media yang akan digunakan.

2. Pelaksanaan Tindakan.

Seluruh anak dibariskan menjadi tiga banjar dengan jumlah siswa sama rata menghadap ke tiang yang sudah digantungkan tiga buah simpai dengan bentuk horizontal. Tiap anak satu persatu bergantian melakukan gerakan chestpassdengan jarak 2 meter, yang sudah melakukan lemparan di suruh lari ke belakang untuk berbaris kembali dengan tujuan menanamkan sikap disiplin.

Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran (KBM) sesuai dengan rencana (skenario pembelajaran) yang telah ditetapkan di siklus I.

3. Observasi

Mengamati proses pembelajaran sekaligus mengevaluasi penguasaan gerak yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan di siklus I.

4. Refleksi

Mengevaluasi secara total berkenaan dengan proses dan hasil yang dicapai pada siklus I untuk menentukan tindakan berikutnya di siklus II.

Siklus II:

1. Perencanaan

Membuat perencanaan pelaksanaan pembelajaran berupa skenario tindakan yang akan diberikan. Persiapan siklus II dimulai dengan membuat RPP yang memuat skenario tindakan yang akan diberikan. Setelah itu mempersiapkan alat dan media yang akan digunakan.

2. Pelaksanaan Tindakan

Anak dibagi menjadi dua kelompok dengan jumlah siswa sama rata menghadap ke tiang yang sudah digantungkan 3 buah simpai. Kemudian anak melakukan chestpass dengan jarak 1m yang dimulai dari simpai 1 menuju simpai


(28)

30

2 kemudian diteruskan ke simpai 3 secara bergantian.Tiap anak satu persatu bergantian melakukan gerakan chestpass, yang sudah melakukan lemparan di suruh lari ke belakang untuk berbaris kembali dengan tujuan menanamkan disiplin.

Melaksanakan kegiatan pembelajaran (KBM) sesuai dengan rencana (skenario pembelajaran) yang telah ditetapkan di siklus II.

3. Observasi

Mengamati proses pembelajaran sekaligus mengevaluasi penguasaan gerak yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan di siklus II.

4. Refleksi

Mengevaluasi secara total berkenaan dengan proses dan hasil yang dicapai pada siklus II untuk menentukan tindakan berikutnya di sklus III.

Siklus III:

1. Perencanaan

Membuat perencanaan pelaksanaan pembelajaran berupa skenario tindakan yang akan diberikan. Persiapan siklus III dimulai dengan membuat RPP yang memuat skenario tindakan yang akan diberikan. Setelah itu mempersiapkan alat dan media yang akan digunakan.

2. Pelaksanaan Tindakan

Seluruh anak dibariskan menjadi 2 kelompok dengan jumlah siswa sama rata menghadap ke tiang yang sudah digantungkan simpai.Kemudian anak melakukan chestpass ke dalam simpai dengan jarak 1m dalam bentuk perlombaan. Kelompok yang paling banyak memasukan bola ke simpai itulah pemenangnya dan kelompok yang kalah akan diberi hukuman.

Melaksanakan kegiatan pembelajaran (KBM) sesuai dengan rencana (skenario pembelajaran) yang telah ditetapkan disklus III.

3. Obsevasi

Mengamati proses pembelajaran sekaligus mengevaluasi penguasaan gerak yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan disiklus III.


(29)

31

4. Refleksi

Mengevaluasi secara total berkenaan dengan proses dan hasil yang dicapai pada siklus III sebagai akhir dari pelaksanaan tindakan kelas yng kemudian memasuki tahap pengolahan dan analisis data.

E. Instrumen Penelitian

Proses pengumpulan data dilakukan dalam peneltian ini adalah melaui. 1. Observasi

Observasi menurut Suherman (2012: 79) adalah pengamatan langsung terhadap suatu objek dengan melibatkan seluruh indera untuk mendapatkan data.

Instrumen observasi digunakan selama pembelajaran pemberian tindakan berlangsung.Lebih tepatnya pada tahap observasi tiap siklusnya.Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa dan kinerja guru selama pembelajaran berlangsung.

Adapun format yang di observasi adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan ini meliputi RPP alat dan media untuk di observasi dengan

menggunakan alat IPKG 1 (Instrumen Penilaian Kinerja Guru) yang telah di tentukan lembaga pendidikan (UPI).

b. Pelaksanaan kinerja guru, untuk mengukur kinerja guru ini menggunakan alat

IPKG 2 (Instrumen Penilaian Kinerja Guru). IPKG 2 ini adalah untuk mengukur kemampuan melaksanakan pembelajaran.

c. Aktivitas siswa, untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran

berlangsung. Hal ini terkait dengan nilai motivasi dan kedisiplinan siswa saat pembelajaran.

2. Tes

Tes menurut Suherman (2012: 78) adalah berupa serentetan pertanyaan, lembar kerja, atau sejenisnya yang dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, bakat, dan kemampuan dari subjek penelitian.

Tes digunakan untuk mengetahui hasil tindakan yang diberikan oleh peneliti untuk mengetahui hasil pembelajaran tiap siklusnya.


(30)

32

3.Wawancara

Wawancara menurut Suherman (2012: 79) adalah suatu bentuk dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara atau narasumber.

Dalam wawancara ini dilakukan pada guru dan siswa di setiap tindakan dalam proses pembelajaran penjas.

4.Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan alat penting, karena akan membahas dan berguna sebagai alat perantara yaitu apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dicium, dan diraba dengan catatan sebenarnya. Proses pelaksanaan dilakukan setiap selesai mengadakan tindakan dalam pelaksanaan pembelajaran penelitian.

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengolahan data kualitatif dilakukan saat pelaksanaan refleksi dari setiap siklus perolehanya berdasarkan tiap tindakan. Pengolahan data ini dilakukan setelah data terkumpul yang diperoleh dari seluruh instrumen

Teknik pengolahan data untuk tes hasil belajar adalah sebagai berikut :

1. Data dan Cara Pengambilan

a. Data

1) Mengumpulkan format hasil observasi dalam perencanaan pembelajaran dari

nilai lembar IPKG 1, untuk dianalisis sebagai data dalam perencanaan pembelajaran pada siklus selanjutnya.

2) Mengumpulkan format hasil observasi dalam pelaksanaan pembelajaran dari

nilai lembar IPKG 2, untuk dianalisis sebagai data dalam perencanaan pembelajaran pada siklus selanjutnya.

3) Mengumpulkan dan menganalisis nilai aktifitas siswa yang terdapat pada

lembar hasil observasi aktifitas siswa mengenai nilai sikap dan pengetahuan sebagai pertimbangan dalam tindakan selanjutnya.

4) Mengumpulkan dan menganalisis hasil belajar siswa yang terdapat pada


(31)

33

perubahan tingkah laku dalam melakukan gerak dasar chestpass melalui beberapa macam latihan pada siklus berikutnya.

b. Cara pengambilan data

1) Data hasil belajar diambil dengan memberikan tes kepada siswa

2) Data tentang situasi pembelajaran pada saat dilaksanakan tindakan diambil

dengan menggunakan lembaran observasi

3) Data tentang refleksi diri serta perubahan-perubahan yang terjadi di kelas,

diambil dari catatan yang dibuat guru

Data tentang keterkaitan antara perencanaan dengan pelaksanaan didapat dari rencana pembelajaran dan lembar observasi.

2. Analisis Data

Dalam Penelitian Tindakan Kelas, analisis data dilakukan sejak awal penelitian, pada setiap aspek kegiatan penelitian. Penelitian juga dapat langsung menganalisis apa yang diamati, situasi dan suasana kelas/lapangan, hubungan guru dengan anak didik, dan anak didik dengan teman yang lainnya. Analisis menurut Nasution dalam Sugiyono(2005:88) menyatakan bahwa .

Melakukan analisis adalah pekerjaan yang sulit, memerlukan kerja keras, analisis memerlukan daya kreatif, serta kemampuan intelektual yang tinggi. Tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk mengadakan analisis, sehingga setiap peneliti harus mencari sendiri metode yang dirasakan cocok dengan sifat penelitiannya. Bahan yang sama bias diklasifikasikan lain oleh peneliti yang berbeda.

Lebih lanjut analisis data Menurut Patton dalam Moleong(2005:280) mengemukakan bahwa.

Proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar, ia membedakannya dengan penapsiran yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap hasil analisis, menjelaskan pola uraian dan mancari hubungan di antara dimensi-dimensi uraian.

Hal ini berarti bahwa peneliti akan melakukan analisis data sejak tahap orientasi lapangan. Ini selaras dengan pendapat Miles dan Huberman

(Wiriaatmaja, 2005 : 139) yang menyatakan “……..the ideal model for data

collection and analysis is one interweaves them from the begunning”yang artinya model ideal dari pengumpulan data dan analisis data adalah secara bergantian


(32)

34

berlangsung sejak awal. Pada tahap ini data ditelaah, direnungkan, dan diberi penjelasan supaya data yang telah didapat dicek untuk menentukan kebisaan data tersebut. Dalam penelitian ini pengecekan kebisaan data menggunakan ketekunan pengamatan. Data yang terjaring lewat observasi di tringulasi kepada guru dan siswa. Ini dilakukan setelah selesai pembelajaran. Analisis data dilakukan melalui tiga tahap yaitu:

a) Reduksi data adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi,

pemfokusan dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna.

b) Paparan data adalah proses penampilan data secara lebih sederhana dalam

bentuk paparan naratif, repsentasi gerak dan sebagainya.

c) Penyimpulan adalah proses pengambilan intisari dari sajian data yang telah

diorganisasikan dalam bntuk penyetaraan kalimat atau formula yang singkat dan padat tetapi mengandung arti luas.

G.Validasi Data

Bentuk validasi data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini merujuk pada Hopkins (Wiriaatmadja, 2005:168-171), yaitu.

Dalam penelitian ini, bentuk validasi data yang akan digunakan adalah:

a) Member Chek, dilakukan untuk mengetahui kebenaran data-data yang

dikumpulkan selama penelitian. Dalam kegiatan ini peneliti

mengkonfirmasikan data temuan yang diperoleh baik kepada guru maupun siswa melalui kegiatan pembelajaran untuk memperoleh tanggapan, sanggahan, atau informasi tambahan baik dari guru maupun siswa sehingga terkumpul data yang benar dan memiliki derajat validitas yang tinggi.

b) Triangulasi, dilakukan dengan cara membandingkan hasil observasi yang

dilakukan oleh peneliti dengan mitra dalam melakukan penelitian. Untuk mengetahui kebenaran data yang diperoleh dari berbagai sudut pandang.

c) Expert Opinion, peneliti mengkonsultasikan hasil temuan kepada pembimbing

yang ahli dalam bidang bermain basket. Dalam hal ini penulis mengkonsultasikan temuan penelitian kepada Pembimbing I yaitu Bapak Drs.


(33)

35

Entan Saptani M.Pd dan Pembimbing II yaitu Drs. H. Anin Rukmana M.Pd untuk memperoleh arahan dan masukan sehingga validasi temuan penelitian dapat dipertanggungjawabkan.

d) Audit trail, dilakukan dengan cara peneliti mengecek prosedur dan metode


(34)

110

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkanhasilpenelitianpembelajarangerak dasar

chestpassmelaluipenerapan media simpai yang dilombakanyang dilakukan di

SDN BabakanKecamatanSumedang Selatan

KabupatenSumedangdapatdisimpulkanbahwa :

Pembelajarangerak dasarchestpassmelaluipenerapan media simpai yang dilombakanpadaprosesnyameliputiperencanaan, kinerja guru, aktivitas siswa, danhasilbelajarsebagaiberikut:

1. PerencanaanPembelajaran

Perencanaanpembelajarangerak dasar chestpass melalui penerapan media simpai yang dilombakan, memberikanarahdanacuan yang jelastentangmaterigerak

dasar chestpass.Perencanaanpembelajaran yang

dilaksanakansesuaidenganrencanapelaksanaanpembelajaran yang

telahdisiapkandanditentukan.Dimana, RPP siklus I

kegiatansiswaadalahsiswamelakukan gerak dasar chestpassyang

menggunakansimpaidenganjarak 2m

secaraberhadapandenganperolehanpersentaseperencanaankinerja guru sebesar

57%.Kegiatansiswapadasikluske II adalahmelakukan gerak dasar

chestpassmelalui media simpaidenganjarak 1m yang dimulaidarisimpai 1

menujusimpai 2 diteruskankesimpai 3

denganperolehanpersentaseperencanaankinerja guru sebesar 88% masih

belummencapai target dantetapmemerlukan

perbaikanuntuksiklusselanjutnya.Kegiatansiswapadasikluske III

adalahsiswamelakukangerak dasar chestpass melalui penerapan media simpai yang dilombakandenganjarak 1mdenganperolehanpersentaseperencanaankinerja guru sebesar 100% dan target telahtercapai.


(35)

111

2. Kinerja GurudalamPelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaanpembelajaran yang

dilakukantetapmengacupadaperencanaanpembelajaran yang

sudahdisusundandisiapkansebelumnya yang terdapatpada

RPP.Pelaksanaanpembelajarangerak dasar chestpassmelalui penerapan media

simpaidalambentukperlombaandengankinerja guru untukmemotivasi,

mengarahkandanmembimbingsiswanyauntukmelakukangerak dasar

chestpass.Pada siklus I kinerja guru hanyamencapai 57%, siklus II 90%, dan pada

siklus III mencapai target yang diharapkan yaitu 100%. Hal tersebut sesuai yang diharapkan dan hasilnya signifikan.

3. Aktivitas Siswa

Aktivitassiswapadasiklus I mencapai 50% darijumlahkeseluruhansiswa, padasiklus II meningkatmenjadi71% darijumlahkeselurhansiswadanpadasiklus III meningkatmenjadi 100% darijumlahkeseluruhansiswa.

4. HasilBelajar Siswa

Peningkatankualitaspembelajaran yang meliputikinerja guru

danaktivitassiswa, menunjukkanhasil yang nyata, mencapai target yang

ditentukansebasar 100%.Peningkatanpembelajarangerak dasar

chestpassterbuktidaripeningkatansetiapsiklusdimanapadasiklus I jumlahsiswa yang tuntasmelakukangerak dasar chestpassmencapai 14siswaatau50%, siklus II meningkatmenjadi 20siswaatau72% yang tuntas, siklus III meningkatmenjadi 24siswaatau 86% yang tuntasdengan target yang ditentukanyaitu 80%.

B. Saran

Pembelajarangerak dasarchestpass melalui penerapan media

simpaimerupakansuatustrategipembelajaran yang

dapatmeningkatkankemampuansiswadalammelakukanaktivitasgerak.Denganmem perhatikanhasilPenelitianTindakanKelasyang telahdilaksanakan di SDN Babakan


(36)

112

Kecamatan SumedangSelatanKabupaten Sumedang, adabeberapahal yang dapatdisarankansebagaiimplikasidarihasilpenelitianiniadalahsebagaiberikut:

1. Bagi guru

a. Penerapan media

simpaipadapembelajaranbolabasketkhususnyachestpassadalahmerupakansalahs

atusolusi yang dapatdigunakandanditerapkanoleh guru

pendidikanjasmanidalampembelajaranbasket. Namundemikian, guru

pendidikanjasmaniharusmampumemilihdanmengembangkanteknik-teknikpembelajaranlainnya yang

cocokuntukditerapkanpadapembelajarandenganmemperhatikankarakteristiksis wa, kedalamanmateri, danhal-hallainnya yang masihperludipertimbangkan. b. Guru hendaknyaperlumemahamisecaramendalammengenaipenggunaanmodel

pembelajaran yang sesuai,

sehinggadalampenerapannyatidakmenjadisalahpersepsi.

c. Para guru disarankanuntukmemilikikemauan, keuletan, kreatif,

danpunyakeberanianuntukmengembangkanpembelajarandanmengembangkanb

erbagaipotensi, baikpotensidirisebagai guru,

potensilingkunganmaupunpotensisiswa.

Karenapenelitianmembuktikanbahwapembelajaranbolabasketkhususnyachestpa

ssyang selamainidinilaisulitolehpara guru,

dengankerjakerasternyatadapatdioptimalkandenganbaik.

d. Dalammengembangkanlangkah-langkahpenerapanpembelajarangerak dasar

chestpass melalui penerapan media simpaisebaiknya guru berperan optimal

sebagai motivator, fasilitator, danmembimbingsiswasebaik-baiknya

e. Dalampembelajaranbolabasket guru lebihmenekankanpada proses

bagaimanapengetahuan, danketerampilangerakanitudibangunolehparasiswa

yang difasilitasimelalui penerapan media

simpaisehinggaakanlebihmempermudahdanmempercepat proses


(37)

113

2. Bagisiswa

a. Keterampilan gerak dasarmisalnyagerak dasar

chestpassharusdiajarkankepadasiswadenganmemperhatikantingkatperkembang

ansiswa.

b. Para siswaperludibinauntukmelakukangerak dasar chestpassyang

bermanfaatbagidirinya,

sehinggadenganpembelajaranchestpassnantinyasiswadapatmelakukangerak dasardenganbaikdanbenar.

c.

Diperlukanpenggalianpotensimasing-masingsiswadalampelajaranpendidikanjasmani,

inidimaksudkanuntukmeningkatkanbakat yang dimilikisetiapanak.

3. Bagisekolah

a. Untukmenunjangpelaksanaanpembelajaranpendidikanjasmani,

makapihaksekolahdiharapkandapatberupayauntukmemberikankontribusi yang maksimal agar pembelajaraniniberlangsungdengantuntutankurikulum. Hal tersebutjugadapatdilakukandengansaranadanprasaranapenunjangpembelajaranb aikuntuksiswamaupun guru.

b. Dalammeningkatkanminatdanbakatterhadappermainanbolabasket,

makaperludiadakannyapertandinganbaikpadatingkat intern sekolah,gugus,

kecamatanmaupuntingkatkabupaten yang dilakukansecaraberkala.

c. Pembinaandanpelatihan yang intensifterhadappara guru

jugaperludiadakanolehpihaksekolah, inidimaksudkan agar

dapatmeningkatkankemampuanmengajarnyadalamrangkainovasipembelajaranp endidikanjasmani.

4. Bagi UPI KampusSumedang

Hasil-hasildaripenelitianinidiharapkanbisabermanfaatdalamrangkaperbaikanpembelajara n, khususnyabagi program studiPendidikanJasmani yang memproduksi guru yang kreatif.


(38)

114

a.

Hasilpenelitianinidiharapkandapatmenjadibandingansekaliguslandasanpenelitia nlanjut yang berhubungandenganpengembanganmodifikasipembelajaran.

b. Hasilpenelitianinidapatdijadikansebagaireferensibagipeneliti lain yang

akanmelakukanpenelitiankhususnyadenganmenjadikanpermainan dalampembelajaransebagaitindakan.

c. Bagipeneliti lain yang

akanmelakukanpenelitiantindakankelashendaknyamenggunakansumber yang

lebihbanyaklagi, sehinggatemuan-temuandalampelaksanaanpembelajarangerak dasar chestpasslebihlengkap.


(39)

114

DAFTAR PUSTAKA

Ariesbowo, Fekum. (2007). Menjadi Pemain Basket Hebat. Jakarta: Behampion Cholik, Tohodan Lutan, Rusli. (1996). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

Jakarta: Depdikbud

DepartemenPendidikanNasional.(2005). KamusBesarBahasa Indonesia

EdisiKetiga. Jakarta: BalaiPustaka

Lutan, Ruslidkk.(2009). SejarahdanFilsafatOlahraga.Bandung:

BintangWarliartika

Moleong.(2005). MetodologiPenelitianKualitatif.Bandung: PT

RemajaRosdaKarya

Rukmana, Anin. (2012). PenelitianTindakanKelas (PTK)

SebuahAlternatifPeningkatanProfesionalisme Guru.Sumedang.Tidakditerbitkan

Salim, Agus. (2008). BukuPintar Bola Basket. Bandung: Nuansa

Sodikun, Imam. (1992). OlahragaPilihan Bola Basket.Jakarta: Depdikbud

Sudin, Ali danSaptani, Entan.(2009). Media Pembelajaran.Sumedang: UPI KampusSumedang

Suherman, Ayi. (2012). Penelitianpendidikan.Sumedang: BintangWarliArtika. Sugiyono.(2005). MemahamiPenelitianKualitatif. Bandung: CV Alfabeta Sumiati.(2009). MetodePembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima

Syarifuddin, Aip dan Muhadi. (1991). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Depdikbud

Wiriaatmadja, Rochiati. (2005). MetodePenelitianTindakanKelas. Bandung:


(1)

110

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkanhasilpenelitianpembelajarangerak dasar

chestpassmelaluipenerapan media simpai yang dilombakanyang dilakukan di

SDN BabakanKecamatanSumedang Selatan

KabupatenSumedangdapatdisimpulkanbahwa :

Pembelajarangerak dasarchestpassmelaluipenerapan media simpai yang dilombakanpadaprosesnyameliputiperencanaan, kinerja guru, aktivitas siswa, danhasilbelajarsebagaiberikut:

1. PerencanaanPembelajaran

Perencanaanpembelajarangerak dasar chestpass melalui penerapan media simpai yang dilombakan, memberikanarahdanacuan yang jelastentangmaterigerak

dasar chestpass.Perencanaanpembelajaran yang

dilaksanakansesuaidenganrencanapelaksanaanpembelajaran yang

telahdisiapkandanditentukan.Dimana, RPP siklus I

kegiatansiswaadalahsiswamelakukan gerak dasar chestpassyang

menggunakansimpaidenganjarak 2m

secaraberhadapandenganperolehanpersentaseperencanaankinerja guru sebesar

57%.Kegiatansiswapadasikluske II adalahmelakukan gerak dasar

chestpassmelalui media simpaidenganjarak 1m yang dimulaidarisimpai 1

menujusimpai 2 diteruskankesimpai 3

denganperolehanpersentaseperencanaankinerja guru sebesar 88% masih

belummencapai target dantetapmemerlukan

perbaikanuntuksiklusselanjutnya.Kegiatansiswapadasikluske III

adalahsiswamelakukangerak dasar chestpass melalui penerapan media simpai yang dilombakandenganjarak 1mdenganperolehanpersentaseperencanaankinerja guru sebesar 100% dan target telahtercapai.


(2)

2. Kinerja GurudalamPelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaanpembelajaran yang

dilakukantetapmengacupadaperencanaanpembelajaran yang

sudahdisusundandisiapkansebelumnya yang terdapatpada

RPP.Pelaksanaanpembelajarangerak dasar chestpassmelalui penerapan media

simpaidalambentukperlombaandengankinerja guru untukmemotivasi,

mengarahkandanmembimbingsiswanyauntukmelakukangerak dasar

chestpass.Pada siklus I kinerja guru hanyamencapai 57%, siklus II 90%, dan pada siklus III mencapai target yang diharapkan yaitu 100%. Hal tersebut sesuai yang diharapkan dan hasilnya signifikan.

3. Aktivitas Siswa

Aktivitassiswapadasiklus I mencapai 50% darijumlahkeseluruhansiswa, padasiklus II meningkatmenjadi71% darijumlahkeselurhansiswadanpadasiklus III meningkatmenjadi 100% darijumlahkeseluruhansiswa.

4. HasilBelajar Siswa

Peningkatankualitaspembelajaran yang meliputikinerja guru

danaktivitassiswa, menunjukkanhasil yang nyata, mencapai target yang

ditentukansebasar 100%.Peningkatanpembelajarangerak dasar

chestpassterbuktidaripeningkatansetiapsiklusdimanapadasiklus I jumlahsiswa

yang tuntasmelakukangerak dasar chestpassmencapai 14siswaatau50%, siklus II meningkatmenjadi 20siswaatau72% yang tuntas, siklus III meningkatmenjadi 24siswaatau 86% yang tuntasdengan target yang ditentukanyaitu 80%.

B. Saran

Pembelajarangerak dasarchestpass melalui penerapan media

simpaimerupakansuatustrategipembelajaran yang

dapatmeningkatkankemampuansiswadalammelakukanaktivitasgerak.Denganmem perhatikanhasilPenelitianTindakanKelasyang telahdilaksanakan di SDN Babakan


(3)

dapatdisarankansebagaiimplikasidarihasilpenelitianiniadalahsebagaiberikut:

1. Bagi guru

a. Penerapan media

simpaipadapembelajaranbolabasketkhususnyachestpassadalahmerupakansalahs

atusolusi yang dapatdigunakandanditerapkanoleh guru

pendidikanjasmanidalampembelajaranbasket. Namundemikian, guru

pendidikanjasmaniharusmampumemilihdanmengembangkanteknik-teknikpembelajaranlainnya yang

cocokuntukditerapkanpadapembelajarandenganmemperhatikankarakteristiksis wa, kedalamanmateri, danhal-hallainnya yang masihperludipertimbangkan. b. Guru hendaknyaperlumemahamisecaramendalammengenaipenggunaanmodel

pembelajaran yang sesuai,

sehinggadalampenerapannyatidakmenjadisalahpersepsi.

c. Para guru disarankanuntukmemilikikemauan, keuletan, kreatif,

danpunyakeberanianuntukmengembangkanpembelajarandanmengembangkanb

erbagaipotensi, baikpotensidirisebagai guru,

potensilingkunganmaupunpotensisiswa.

Karenapenelitianmembuktikanbahwapembelajaranbolabasketkhususnyachestpa

ssyang selamainidinilaisulitolehpara guru,

dengankerjakerasternyatadapatdioptimalkandenganbaik.

d. Dalammengembangkanlangkah-langkahpenerapanpembelajarangerak dasar

chestpass melalui penerapan media simpaisebaiknya guru berperan optimal sebagai motivator, fasilitator, danmembimbingsiswasebaik-baiknya

e. Dalampembelajaranbolabasket guru lebihmenekankanpada proses

bagaimanapengetahuan, danketerampilangerakanitudibangunolehparasiswa

yang difasilitasimelalui penerapan media

simpaisehinggaakanlebihmempermudahdanmempercepat proses


(4)

2. Bagisiswa

a. Keterampilan gerak dasarmisalnyagerak dasar

chestpassharusdiajarkankepadasiswadenganmemperhatikantingkatperkembang ansiswa.

b. Para siswaperludibinauntukmelakukangerak dasar chestpassyang

bermanfaatbagidirinya,

sehinggadenganpembelajaranchestpassnantinyasiswadapatmelakukangerak dasardenganbaikdanbenar.

c.

Diperlukanpenggalianpotensimasing-masingsiswadalampelajaranpendidikanjasmani,

inidimaksudkanuntukmeningkatkanbakat yang dimilikisetiapanak. 3. Bagisekolah

a. Untukmenunjangpelaksanaanpembelajaranpendidikanjasmani,

makapihaksekolahdiharapkandapatberupayauntukmemberikankontribusi yang maksimal agar pembelajaraniniberlangsungdengantuntutankurikulum. Hal tersebutjugadapatdilakukandengansaranadanprasaranapenunjangpembelajaranb aikuntuksiswamaupun guru.

b. Dalammeningkatkanminatdanbakatterhadappermainanbolabasket,

makaperludiadakannyapertandinganbaikpadatingkat intern sekolah,gugus,

kecamatanmaupuntingkatkabupaten yang dilakukansecaraberkala.

c. Pembinaandanpelatihan yang intensifterhadappara guru

jugaperludiadakanolehpihaksekolah, inidimaksudkan agar

dapatmeningkatkankemampuanmengajarnyadalamrangkainovasipembelajaranp endidikanjasmani.

4. Bagi UPI KampusSumedang

Hasil-hasildaripenelitianinidiharapkanbisabermanfaatdalamrangkaperbaikanpembelajara n, khususnyabagi program studiPendidikanJasmani yang memproduksi guru yang kreatif.


(5)

Hasilpenelitianinidiharapkandapatmenjadibandingansekaliguslandasanpenelitia nlanjut yang berhubungandenganpengembanganmodifikasipembelajaran.

b. Hasilpenelitianinidapatdijadikansebagaireferensibagipeneliti lain yang

akanmelakukanpenelitiankhususnyadenganmenjadikanpermainan dalampembelajaransebagaitindakan.

c. Bagipeneliti lain yang

akanmelakukanpenelitiantindakankelashendaknyamenggunakansumber yang

lebihbanyaklagi, sehinggatemuan-temuandalampelaksanaanpembelajarangerak dasar chestpasslebihlengkap.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Ariesbowo, Fekum. (2007). Menjadi Pemain Basket Hebat. Jakarta: Behampion Cholik, Tohodan Lutan, Rusli. (1996). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

Jakarta: Depdikbud

DepartemenPendidikanNasional.(2005). KamusBesarBahasa Indonesia

EdisiKetiga. Jakarta: BalaiPustaka

Lutan, Ruslidkk.(2009). SejarahdanFilsafatOlahraga.Bandung:

BintangWarliartika

Moleong.(2005). MetodologiPenelitianKualitatif.Bandung: PT

RemajaRosdaKarya

Rukmana, Anin. (2012). PenelitianTindakanKelas (PTK)

SebuahAlternatifPeningkatanProfesionalisme Guru.Sumedang.Tidakditerbitkan

Salim, Agus. (2008). BukuPintar Bola Basket. Bandung: Nuansa

Sodikun, Imam. (1992). OlahragaPilihan Bola Basket.Jakarta: Depdikbud

Sudin, Ali danSaptani, Entan.(2009). Media Pembelajaran.Sumedang: UPI KampusSumedang

Suherman, Ayi. (2012). Penelitianpendidikan.Sumedang: BintangWarliArtika. Sugiyono.(2005). MemahamiPenelitianKualitatif. Bandung: CV Alfabeta Sumiati.(2009). MetodePembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima

Syarifuddin, Aip dan Muhadi. (1991). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Depdikbud

Wiriaatmadja, Rochiati. (2005). MetodePenelitianTindakanKelas. Bandung: Rosda


Dokumen yang terkait

PENERAPAN PEMBELAJARAN PASSING BERVARIASI UNTUK MENINGKATKAN CHEST PASS PERMAINAN BOLA TANGAN PADA SISWA KELAS V SDN PANYINGKIRAN II KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG.

0 8 63

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR CHEST PASS BOLA BASKET MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN BOLA TANGAN (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN Baranangsiang Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang).

0 1 54

MENINGKATKAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PERMAINAN ENGKLEK DI KELAS IV SDN BAGINDA II KECAMATAN SUMEDANG SELATAN KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 412

MENINGKATKAN GERAK DASAR MELEMPAR DALAM PERMAINAN BOLA BAKAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) DI KELAS V SDN CIBEUREUM I KABUPATEN SUMEDANG.

0 4 41

MENINGKATKAN GERAK DASAR BOUNCE PASS DALAM PERMAINAN BOLA BASKET MELALUI MEDIA SASARAN PADA SISWA KELAS V ( SDN Tegalkalong 1 Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang).

0 1 39

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR CHEST PASS BOLA BASKET MELALUI PERMAINAN KUCING BOLA DI KELAS V SDN CIBULAN II KECAMATAN LEMAHSUGIH KABUPATEN MAJALENGKA.

0 1 39

MENINGKATKAN GERAK DASAR CHEST PASS DALAM BOLA BASKET MELALUI PERMAINAN KUCING BOLA PADA SISWA KELAS V SDN 2 KEMLAKA GEDE KECAMATAN TENGAHTANI KABUPATEN CIREBON.

0 0 98

MENINGKATKAN GERAK DASAR CHEST PASS BOLA BASKET MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN BOLA JARING PADA KELAS V SDN PANGRANGO KECAMATAN HARJAMUKTI KOTA CIREBON.

2 16 45

PENERAPAN MODEL PERMAINAN BOLA PANTUL UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN TEKNIK CHEST PASS DALAM PERMAINAN BOLA BASKET PADA KELAS V SDN MANGLAYANG II KECAMATAN SUKASARI KABUPATEN SUMEDANG.

0 12 53

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PERMAINAN BOLA RAJA DI KELAS V SDN MARGAJAYA KECAMATAN TANJUNGSARI KABUPATEN SUMEDANG.

2 151 45