PENERAPAN TEKNIK PERMAINAN SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG MENGARTIKAN SIMBOL-SIMBOL PADA PETA KABUPATEN SUMEDANG DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SDN TEGALKALONG II KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG.

(1)

PENERAPAN TEKNIK PERMAINAN SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG MENGARTIKAN SIMBOL-SIMBOL

PADA PETA KABUPATEN SUMEDANG DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SDN TEGALKALONG II

KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh SENJA TRIANI

1010313

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SUMEDANG 2013


(2)

KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG

Oleh SENJA TRIANI

1010313

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH Pembimbing I,

Drs. H. DADANG KURNIA, M.Pd. NIP. 195605021981111001

Pembimbing II,

Drs. DADAN DJUANDA, M.Pd. NIP. 196311081988031001

Mengetahui,

Ketua Program Studi PGSD S1 Kelas

RIANA IRAWATI, M.Pd. NIP. 198011252005012002


(3)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SUMEDANG

PRODI PGSD GURU KELAS

Yang bertanda tangan di bawah ini, kami penguji Skripsi Program Studi PGSD Guru Kelas 2012/2013, menerangkan bahwa :

Nama : SENJA TRIANI NIM : 1010313

Judul : PENERAPAN TEKNIK PERMAINAN SCRAMBLE UNTUK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG

MENGARTIKAN SIMBOL-SIMBOL PADA PETA KABUPATEN SUMEDANG DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SDN TEGALKALONG II KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG

Benar-benar telah memperbaiki naskah Skripsi sesuai dengan saran pada waktu Ujian Sidang.

Waktu Perbaikan, Penguji I

Drs. Dadan Djuanda, M.Pd. NIP. 196311081988031001

Waktu Perbaikan, Penguji II

Maulana, M.Pd. NIP. 198001252002121002

Waktu Perbaikan, Penguji III

Julia, M.Pd.

NIP. 198205132008121002

Mengetahui :

Ketua Program Studi PGSD S1 Kelas UPI Kampus Sumedang

Riana Irawati, M.Si. NIP. 198011252005012002


(4)

PEMAHAMAN SISWA TENTANG MENGARTIKAN SIMBOL-SIMBOL PADA PETA KABUPATEN SUMEDANG DALAM PEMBELAJARAN

IPS DI KELAS IV SDN TEGALKALONG II KECAMATAN SUMEDANG UTARA

KABUPATEN SUMEDANG

Oleh SENJA TRIANI

1010313

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

Penguji I

Drs. Dadan Djuanda, M.Pd. NIP. 196311081988031001

Penguji II

Maulana, M.Pd. NIP. 198001252002121002

Penguji III

Julia, M.Pd.

NIP. 198205132008121002

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar S-1 Kelas UPI Kampus Sumedang

Riana Irawati, M.Si. NIP. 198011


(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Penerapan Teknik Permainan Scaramble untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Mengartikan Simbol-Simbol Pada Peta Kabupaten Sumedang dalam Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Tegalkalong II Kecammatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang” ini berseta isinya adalah benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan.

Atas pernyataan ini saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini. Hal yang sama pula, apabila dikemudian hari ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Sumedang Januari 2013 Yang Membuat Pernyataan

Senja Triani NIM.1010313


(6)

vii MOTTO

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan dan Pemecahan Masalah ... 6

1. Rumusan Masalah ... 6

2. Pemecahan Masalah ... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 10

1. Tujuan Penelitian ... 10

2. Manfaat Penelitian ... 10

D. Batasan Istilah ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan IPS ... 12

1. Pengertian IPS ... 12

2. Tujuan Pembelajaran IPS ... 13

3. Metode Pembelajaran IPS ... 15

4. Hakikat Pendidikan IPS ... 17

5. Konsep dan Pembelajaran IPS ... 18

6. Pengembangan Pendidikan IPS di SD ... 19

a. Pengembangan Materi Pendidikan IPS di SD ... 19

b. Materi Proses dalam Pendidikan IPS ... 19

c. Pengembangan Kurikulum IPS di SD ... 20

7. Hakikat Penilaian Hasil Belajar IPS ... 21

8. Jenis-jenis Alat Penilaian ... 22

a. Penilaian lisan ... 23

b. Panilaian Tindakan atau Perbutan ... 23

B. Peta ... 24

1. Pengertian Peta... 24

2. Peta Berdasarkan Isi ... 25

3. Peta Berdasarkan Bentuknya ... 26


(7)

viii

C. Simbol-simbol pada Peta ... 28

1. Simbol Peta Berdasarkan Bentuknya ... 28

2. Simbol Peta Berdasarkan Sifatnya ... 29

D. Permainan Scramble ... 29

1. Pengertian Permainan ... 29

2. Pengertian Scramble ... 30

3. Beberapa Macam Bentuk Scramble ... 30

E. Teknik Penelitian Tindakan Kelas ... 32

1. Pengertian Teknik Penelitian Tindakan Kelas ... 32

2. Tujuan Teknik Penelitian Tindakan Kelas ... 33

F. Temuan Relevan ... 33

G. Hipotesis Tindakan ... 34

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35

1. Lokasi penelitian ... 35

2. Waktu penelitian ... 38

B. Subjek penelitian ... 38

C. Metode desain penelitian ... 40

1. Metode penelitian ... 40

2. Desain penelitian ... 41

D. Prosedur penelitian tindakan ... 43

1. Tahap perencanaan tindakan ... 43

2. Tahap pelaksanaan tindakan ... 43

a. Tahap awal pembelajaran ... 43

b. Tahap kegiatan inti ... 43

c. Tahap akhir ... 44

3. Tahap observasi tindakan ... 44

4. Tahap analisis dan refleksi tindakan ... 45

E. Instrument penelitian ... 46

1. Pedoman observasi ... 46

2. Pedoman wawancara ... 46

3. Tes Hasil Belajar Siswa ... 47

4. Catatan Lapanagan ... 47

F. Teknik pengolahan data dan analisis data ... 48

1. Teknik pengolahan data ... 48

a. Teknik pengolahan proses ... 48

1. Kinerja guru ... 49

2. Aktifitas siswa ... 49

b. Teknik pengolahan data hasil ... 49

2. Analisis data ... 51

G. Validasi data ... 52

1. Triangulasi ... 52

2. Member Check ... 53


(8)

ix

a. Paparan Data Perencanaan Siklus I ... 57

b. Paparan Data Proses Siklus I ... 58

c. Paparan Data Hasil Siklus I ... 64

d. Analisis dan Refleksi Siklus I ... 65

2. Paparan Data Tindakan Siklus II ... 69

a. Paparan Data Perencanaan Siklus II ... 69

b. Paparan Data Proses Siklus II ... 70

c. Paparan Data Hasil Siklus II ... 76

d. Analisis dan Refleksi Siklus II ... 78

C. Paparan Pendapat Siswa dan Guru ... 81

1. Paparan Pendapat Siswa ... 81

2. Paparan Pendapat Guru ... 82

D. Pembahasan ... 83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 89

B. Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA ... 93

LAMPIRAN ... 95

RIWAYAT HIDUP ... 177


(9)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 3.1 Denah SDN Tegalkalong II Kecamatan Sumedang Utara

Kebupaten ... 36

3.2 Model Desain Kemmis & Mc. Taggart (Wiriaatmadja, 2005:106) ... 42

4.1 Hasil Observasi Kinerja Guru ... 86

4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 87


(10)

xi

Tabel Halaman 3.1 Data siswa keseluruhan SDN Tegalkalong II Kecamatan

Sumedang Utara Kabupaten Sumedang ... 37 3.2 Daftar tenaga pengajar SDN Tegalkalong II Kecematan

Sumedang Utara Kabupaten Sumedang ... 38 3.3 Daftar siswa kelas IVA SDN Tegalkalong II Kecamatan

Sumedang Utara Kabupaten Sumedang ... 39 4.1 Data Awal Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN Tegalkalong II . 56 4.2 Lembar Aktivitas Siswa Siklus I ... 60 4.3 Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ... 63 4.4 Data Hasil belajar Siswa Siklus I pada Siswa Kelas IV SDN

Tegalkalong II Siklus I ... 64 4.5 Rangkuman Hasil Observasi Aktivitas Siswa, Kinerja Guru dan Hasil

Tes ... 68 4.6 Lembar Aktivitas Siswa Siklus II ... 72 4.7 Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II ... 75 4.8 Data Hasil belajar Siswa Siklus II pada Siswa Kelas IV SDN

Tegalkalong II ... 77 4.9 Rangkuman Hasil Observasi Aktivitas Siswa, Kinerja Guru dan Hasil


(11)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

A. Instrumen Penelitian ... 95

1. Format Observasi Kinerja Guru ... 96

2. Format Observasi Aktivitas Siswa ... 101

3. Pedoman Wawancara Guru ... 103

4. Pedoman Wawancara Siswa ... 104

5. Format Catatan Lapangan ... 105

B. Perangkat Pembelajaran ... 106

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 107

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 114

3. Lembar Kerja Siswa Siklus I ... 121

4. Lembar Kerja Siswa Siklus II ... 124

5. Lembar Tes Siklus I ... 127

6. Lembar Tes Siklus II ... 129

C. Hasil Penelitian ... 131

1. Hasil Wawancara dengan Guru Siklus I ... 132

2. Hasil Wawancara dengan Guru Siklus II ... 133

3. Hasil Wawancara dengan Siswa Siklus I ... 134

4. Hasil Wawancara dengan Siswa Siklus I ... 135

5. Hasil Catatan Lapangan Siklus I ... 136

6. Hasil Catatan Lapangan Siklus II ... 137

7. Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus I ... 138

8. Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus II ... 146

9. Hasil Evaluasi Siswa Siklus I ... 154

10. Hasil Evaluasi Siswa Siklus II ... 158

D. Hasil Observasi dan Tes ... 162

1. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ... 163

2. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II ... 164

3. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 165

4. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 167

E. Dokumentasi dan Surat-surat ... 168

1. Dokumentasi ... 169


(12)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Memenuhi tuntutan perkembangan jaman yang semakin maju, aspek pendidikan diharuskan membingbing dan mengarahkan siswa untuk menjadi lebih aktif dan kreatif. Salah satu kompenen pendidikan dasar yang diberikan disekolah adalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dimana pencapain keberhasilan pembelajaran terletak pada proses belajar siswa, teori piget (Sapriya dkk. 2007: 47) menyatakan bahwa :

Proses belajar terjadi apabila siswa belajar aktif. Dimana siswa dapat mengembangkan potensi dirinya melalui penemuan sebab- sebab suatu kejadian disekitarnya, menginteraksi antara fakta dan kehidupan / lingkungannya, sehingga siswa tidak akan asing dengan segala fenomena yang ada di lingkungannya.

Keaktifan siswa hendaklah melibatkan siswa itu sendiri agar secara langsung belajar dan menemukan sebuah jawaban. Pembelajaran IPS akan efektif jika dilakukan dalam suasana yang menyenangkan supaya agar siswa lebih aktif dalam proses pembelajarannya. Agar dapat memenuhi kebutuhan untuk dapat belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dalam suasana yang menyenangkan, maka guru harus mengupayakan adanya setuasi dan kondisi yang menyenangkan, strategi belajar yang menyenangkan termasuk teknik belajar yang menyenangkan yang dapat memotivasi siswa untuk lebih semangat belajar IPS.

IPS merupakan subjek meter dalam dunia pendidikan di negara kita, yang diarahkan bukan hanya kepada pengembangan penguasaan ilmu-ilmu sosial, tetapi juga sebagai materi yang dapat mengembangkan komunikasi dan tanggung jawab, baik sebagai individu, sebagai warga masyarakat maupun sebagai warga dunia.

Tujuan IPS yang diberikan pada jenjang persekolahan adalah memperkenalakan siswa kepada pengetahuan tentang kehidupan masyarakat


(13)

2

manusia secara sistimatis yang dapat mendidik siswa dalam mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan agar dapat mengambil bagian secara aktif dalam kehidupan kelak sebagai anggota masyarakat dan warga negara yang baik.

Sapriya, dkk. (2007: 39) mengemukakan bahwa :

Di dalam kerangka tujuan IPS serta dikaitkan dengan tujuan pendidikan itu sendiri, termasuk di dalamnya missi pembelajaran yang mengacu kepada penanaman nilai dan pengembangan sikap yang akhirnya bermuara pada perubahan tingkah laku sosial sebagai warga negara/masyarakat.

Guru sebagai pengembang kurikulum di sekolah, dituntut untuk memiliki kesadaran dan kemampuan dalam mengembangkan pendekatan penanaman nilai pada siswa. Kesungguhan serta keikhlasan sumber daya yang ada di sekolah, diharapkan mampu mengeliminasi nilai-nilai buruk/negatif yang ada di masyarakat. Melalui kegitan pembelajaran dan proses pendidikan secara bermakna dapat menjadi pendorong pengembangan nilai-nilai positif dan konstruktif yang ada di masyarakat.

Berdasarkan pemikiran di atas, nyatalah bahwa seorang guru memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar di kelas. Karena guru adalah model tempat siswa beridentifikasi.“Hal ini berarti pula bahwa pola kepribadian guru haruslah matang, sehat, dan beraturan.” Kartadinata (Sapriya, dkk 2007: 92).

Selain itu untuk dapat melakukan proses pembelajaran yang baik agar siswa mampu mengembangkan kemampuannya secara optimal maka guru dituntut untuk harus menerapkan strategi dan metode pembelajaran yang cocok dan sesuai dengan materi yang diajarkan.

Pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan ditentukan oleh proses belajar mengajar yang di alami siswa sesuai dengan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dan krakteristik khas anak usia sekolah dasar. Di kemukakan oleh Benyamin S.Bloom, (Sapriya, dkk 2007: 122) bahwa “kognetif, afektif, dan psikomotor, skill.”Pencapaian sasaran pendidikan IPS khususnya di


(14)

sekolah dasar dapat berhasil dengan baik apabila mengacu dari ketiga aspek ranah tersebut.

Oleh karena itu, guru harus menyesuaikan materi yang akan diajarkan dengan krakteristik siswa yang berada pada tahap operasional konkret dengan teknik-teknik pembelajaran yang menarik siswa untuk minat belajar, yaitu meskipun sudah bisa berpikir logis namun pada kenyataannya tetap dibantu dengan media yang mendukung dan bisa memperjelas dalam penyampaian materi ajar sehingga pemahaman tentang sesuatu konsep tetap ada pada ingatan siswa.

Menurut KTSP mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) kelas IV, salah satu indikator yang harus di kuasai oleh siswa kelas IV Sekolah Dasar adalah siswa di harapkan dapat mengetahui arti simbol-simbol pada peta Kab. Sumedang , selain itu juga siswa di harapkan melalui simbol-simbol pada peta dapat menemutunjukan jumlah kecematan di Kab. Sumedang. Sehingga nantinya siswa dapat mengetahui arti simbol-simbol yang terdapat pada peta wilayah Kab.Sumedang dengan hal tersebut siswa juga mengetahui beberapa jumlah kecamatan yang ada di wilayah Kab. Sumedang.

Berdasarkan observasi pada tanggal 16 Agustus 2012 yang peneliti laksanakan di kelas IV , SDN Tegalkalong II Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang, ditemukan permasalahan yaitu siswa tidak dapat mengetahui arti simbol-simbol pada peta wilayah Kab. Sumedang sehingga siswa tidak dapat menemutunjukan beberapa kecamatan di Kab. Sumedang.

Setelah dianalisis dalam pembelajaran peta lingukangan setempat dapat dikatakan sebagai berikut :

1. Kinerja Guru

a. Pembelajaran berpusat pada guru, jadi siswa tidak terlibat langsung. b. Guru masih menggunakan metode ceramah dalam mengajarakan materi

pembelajaran tanpa menggunakan metode lain.

c. Guru tidak memberikan penjalasan materi terlebih dahulu yang mendukung dalam pembelajaran peta lingkungan setempat, misalnya saja mengenai simbol-simbol pada peta.


(15)

4

d. Pengunaan media kurang tepat karena tidak sesuai dengan pokok pembahasan dalam pembelajaran yang seharusnya menggunkan peta Kab. Sumedang disini menggunakan pata Negara Indonesia.

e. Guru langsung memberikan tugas tanpa menggali lebih jauh tentang pemahaman siswa dalam pembelajaran peta lingkungan setempat.

2. Aktivitas Siswa

a. Siswa tidak termotivasi untuk mengikuti pembelajaran tentang materi peta lingkungan setempat karena pembelajaran yang diberikan guru masih bersifat konvensional dan berjalan secara monoton tanpa ada variasi metode atau teknik pembelajaran yang diberikan.

b. Siswa merasa kesulitan dalam mengeikuti pembelajaran dikaranakan penggunaan media yang tidak tepat dalam proses pembelajaran berlangsung.

c. Kurang memahami pengertian tentang simbol-simbol pada peta lingkungan setempat (kabupaten/kota) seperti wilayah Kab. Sumedang, sehingga hasil pembelajaran tidak tercapai pada tujuan.

Dari hasil observasi awal mengenai pembelajaran tentang materi pata wilayah Kab. Sumedang yang dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2012 di kelas IV SDN Tegalkalong II Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang di peroleh data sebagai berikut :


(16)

Tabel 1.1 Data Awal Hasil Belajar Siswa kelas IV SDN Tegalkalong II

No Nama siswa No.soal Jml

Sekor

Nilai Taksiran

1 2 3 4 5 T BT

1 Ayu Siti Fatimah 3 2 2 3 1 11 73 V 2 Angga Samitra 2 3 3 3 1 12 80 V

3 Anita Sri Septiany 2 1 1 1 1 6 40 V

4 Diky Permana 2 1 1 2 1 7 47 V

5 Deva Hermawan 1 2 1 1 1 6 40 V

6 De Asti Nur 1 1 2 1 1 6 40 V

7 Fatiya Amani 2 2 2 3 2 11 73 V

8 Herisa Aprianti 1 1 2 1 1 6 40 V

9 Intan Cantika 1 1 1 2 2 7 47 V

10 Juliana Rahayu 2 1 2 3 3 11 73 V

11 Muhammad Farid 1 1 2 1 1 6 40 V

12 Muthiya Naifal 1 2 2 1 1 7 47 V

13 Melsa Aulia 2 1 1 2 1 7 47 V

14 Muhammad Ikhsan 3 1 2 2 3 11 73 V

15 M. Zibran Arifinsah 1 1 3 2 2 9 60 V

16 Naufal Egi Prayoga 1 1 2 1 2 7 47 V

17 Nabila Hasna 1 1 2 3 2 9 60 V

18 Reza Maulana 2 1 2 1 2 8 53 V

19 Muhamad Lutfi 2 1 3 1 2 9 60 V

20 Dinda Ilahi 2 3 2 1 2 10 67 V

JUMLAH 5 15

PROSENTASE 25% 75%

Keterangan : KKM 70

Berdasarkan data awal tersebut diperoleh hasil bahwa dari 20 siswa kelas IV sebanyak 5 orang siswa dikatakan tuntas atau jika dipersentasekan sebesar 25% dan sebanyak 15 orang siswa dikatakan belum tuntas atau jika dipersentasekan sebesar 75%. Siswa yang di katakan tuntas jika mencapai batas ketuntasan menurut KKM yaitu 70.

Melihat hasil tersebut dapat di simpulkan bahwa kemampuan siswa dalam pembelajaran IPS tentang materi peta lingkungan setempat masih sangat rendah terutama tantang simbol-simbol pada peta Kab.Sumedang. Hal tersebut dapat terlihat di karenakan bahwa guru hanya menggunakan buku


(17)

6

paket IPS saja tanpa menggunakan alat bantu, teknik belajar yang tidak tepat dan media pembelajaran yang tidak mendukung.

Proses pembelajaran berpusat pada guru siswa tidak terlibat langsung secara aktif, sehingga siswa tidak termotivasi dan pembelajaran kurang menarik perhatian siswa. Oleh karena itu hasil belajar yang dicapai siswa kurang sesuai dengan yang diharapkan. Untuk mengatasi hal tersebut penulis mengambil tindakan agar membentuk siswa untuk lebih aktif dan kreatif dalam menciptakan pembelajaran yang menarik, maka perlu adanya model pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman dan keaktifan siswa. Salah satunya adalah model pembelajaran permainan scramble.

Kelebihan permainan scramble dapat mendorong pemahaman siswa terhdap materi pelajaran dan diharapkan siswa bisa termotivasi dengan belajar yang menyenangkan.

Dari uraian di atas maka penulis menentukan judul dengan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu “Penerapan Teknik Permainan Scramble untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang Mengartikan Simbol-simbol pada Peta Kabupaten Sumedang dalam Pembelajaran IPS di kelas IV SDN Tegalkalong II.

B. Perumusan Masalah Dan Pemecahan Masalah 1. Perumusan Masalah

Setelah melakukan penelitian dan tes awal, maka peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut :

a. Bagaimana perencanaan penerapan teknik permainan scramble untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang mengartikan simbol-simbol pada peta Kab. Sumedang dalam pembelajaran IPS di kelas IV SDN Tegalkalong II meliputi aktivitas siswa dan guru?

b. Bagaimana aktivitas siswa dalam pelaksanaan penerapan teknik permainan scramble untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang mengartikan simbol-simbol pada peta Kab. Sumedang dalam pembelajaran IPS di kelas IV SDN Tegalkalong II?


(18)

c. Bagaimana kinerja guru dalam pelaksanaan penerapan teknik permainan scramble untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang mengartikan simbol-simbol pada peta Kab. Sumedang dalam pembelajaran IPS di kelas IV SDN Tegalkalong II?

d. Bagimana hasil pemahaman yang di capai oleh siswa setelah diterapkannya teknik permainan scramble tentang mengartikan simbol-simbol pada peta Kab. Sumedang dalam pembelajaran IPS di kelas IV SDN Tegalkalong II meliputi aktifitas siswa dan guru?

2. Pemecahan Masalah

Untuk mmengatasi masalah yang telah di kemukakan tadi maka di perlukan sebuah model pembelajaran atau suatu teknik yang bisa membuka pemahaman siswa tentang mengartikan simbol-simbol pada peta Kab. Sumedang. Dalam hal ini peneliti mencoba menggunakan teknik permainan scramble.Soeparno ( 1988: 77 ) menyatakan bahwa : “Penerapan teknik permainan scramble ini berupa aktivitas menyusun kembali suatu struktur bahasa atau susunan huruf-huruf dalam suatu kata yang semula memang sudah dikacau balaukan terlebih dahulu”.

Adapun pendapat lain dari teknik permainan scramble yaitu dari Suyanto (2011) menyatakan bahwa :”Penerapan teknik permainan scramble merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang di sajikan dalam bentuk kartu untuk meningkatkan pemahaman dan kreativitas siswa yang menyenangkan”.

Melalui penerapan teknik permainan scramble siswa dapat mengetahui secara langsung pengertian simbol-simbol pada peta dan memudahkan siswa untuk menjawab. Selain itu, melalui penerapan teknik permainan scramble, siswa mampu berpikir kritis, memiliki keterampilan sosial, dan meningkatkan motivasi.

Teknik scramble merupakan salah satu metode mengajar dengan membagiakan lembar soal dan lembar jawaban yang disertai dengan arternatif jawaban yang tersedia di harapkan siswa termotivasi dalam belajar sehingga siswa aktif mengikuti pembelajaran.


(19)

8

Adapun tahapan-tahapan dalam penerapan teknik permaianan scramble di antaranya:

1. Membuat kartu soal sesuai dengan materi ajar 2. Membuat kartu jawaban dengan diacak 3. Menyajikan materi ajar pada siswa

4. Membagikan kartu soal dan kartu jawaban pada kelompok 5. Siswa berkelompok mengerjakan kartu soal

6. Siswa mencari jawaban untuk setiap soal-soal dalam kartu soal

Model pembelajaran teknik permainan scramble mempunyai kelebihannya antara lain :

1. Memudahkan siswa untuk menemukan jawaban

2. Mendorong siswa untuk mengerjakan soal tersebut, karena jawaban telah tersedia

3. Semua siswa terlibat

4. Kegitan tersebut dapat mendorong pemahaman siswa terhadap materi pelajaran

Melalui penerapan teknik permainan scramble ini diharapkan siswa dapat memahami tentang arti simbol-simbol pada peta dan kegunaannya. Sehinga dengan begitu siswa akan tahu lambang simbol-simbol pada peta.

Berdasarkan hal tersebut peneliti berkeyakinan bahwa melalui penerapan teknik permainan scramble akan meningkatkan kreativitas siswa yang menyenangkan dan akan tercapainya tujuan pembelajaran yang di inginkan.

Untuk melakukan tindakan dalam memecahkan masalah siswa tentang mengartikan simbol-simbol pada peta tersebut melalui teknik permainan scramble dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan diberikan tentang materi peta wilayah lingkungan setempat pada peta Kab. Sumedang sebagai media pembelajaran.

2. Siswa dibagi menjadi lima kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri dari empat orang siswa.


(20)

3. Setiap kelompok dibagi sebuah kartu soal dan kartu jawaban berupa huruf-huruf sebagai jawaban

4. Siswa tiap kelompoknya mengisi soal dan jawaban yang telah tersedia namun jawaban dituliskan dengan susunan acak, jadi siswa mengoreksi (membolak-balik huruf) tersebut

5. Jawaban yang benar telah tersedia pada kartu berupa kalimat sebagai jawaban yang tepat/benar

6. Setelah siswa tiap kelompoknya menemukan jawaban pada kartu tersebut lalu tempelkan jawaban tersebut pada lembar jawaban

7. Setelah selesai mengerjakan tiap kelompok yang cepat menyelesaikan permaianan tersebut maka kelompok itulah yang jadi pemenang dan dikasih penghargaan.

8. Siswa secara individual diberikan suatu evaluasi berupa soal yang harus di isi dengan jawaban yang benar.

Adapun dalam penelitiantindakan kelas ini peneliti membuat target sebagai berikut :

1. Target Proses

a. Target kinerja guru

Dalam target proses pembelajaran meliputi analisis kinerja guru sikap dan prilaku guru dalam melaksanakan pembelajaran yang meliputi: kegiatan awal, kegitan inti, kegitan akhir, dan evaluasi proses serta hasil belajar selama pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi kinerja guru.

b. Target aktivitas siswa

Dalam penerapan teknik permaianan scramble untuk meningkatkan pemahan siswa tentang mengartikan simbol-simbol pada peta kab. Sumedang diharapakan siswa aktif, disiplin dan mampu bekerja sama selama pembelajaran berlangsung serta mampu menuangkan kreativitasnya.


(21)

10

2. Target Hasil

Acuan yang digunakan dalam target hasil yaitu Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Adapun target hasil yang ingin dicapai yaitu sebesar 80% atau apabila siswa yang telah tuntas kurang lebih dari KKM mencapi 16 orang siswa, maka siswa dapat mengetahui arti simbol-simbol pada peta kab. Sumedang di kelas IV SDN Tegalkalong II dianggap tuntas.

C. Tujuan Dan Manfaat Peneliti 1. Tujuan Peneliti

Adapun tujuan dilaksanakan peneliti ini adalah sebagai berikut :

a. Mengetahui perencanaan penerapan teknik permainan scramble untuk meningkatkan pemaham siswa tentang mengartikan simbol-simbol pada peta Kab. Sumedang dalam pembelajaran IPS di kelas IV SDN Tegalkalong II.

b. Mengetahui aktivitas siswa dalam pelaksanaan penerapan teknik permainan scramble untuk meningkatkan pemaham siswa tentang mengartikan simbol-simbol pada peta Kab. Sumedang dalam pembelajaran IPS di kelas IV SDN Tegalkalong II.

c. Mengetahui kinerja guru dalam pelaksanaan penerapan teknik permainan scramble untuk meningkatkan pemaham siswa tentang mengartikan simbol-simbol pada peta Kab. Sumedang dalam pembelajaran IPS di kelas IV SDN Tegalkalong II.

d. Hasil pemahaman yang dicapai oleh siswa setelah diterapkannya teknik permainan scramble tentang mengartikan simbol-simbol pada peta Kab. Sumedang alam pembelajaran IPS di kelas IV SDN Tegalkalong II.

2. Manfaat Hasil Penelitian 1. Bagi Guru

a. Dapat memperluas wawasan dan dapat menciptakan suasana pembelajaran yang membangkitkan siswa lebih aktif.


(22)

2. Bagi Siswa

a. Dapat memotivasi dan meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran. b. Siswa lebih aktif dalam pembelajaran.

3. Bagi Peneliti

Mengetahui sejauhmana dan keberhasilan dalam penerapan teknik permainan scramble untuk meningkatkan pemaham siswa tentang mengartikan simbol-simbol pada peta Kab. Sumedang.

D. Batasan Istilah

Berdasarkan permasalahan di atas, maka definisi oprasionalnya dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Penerapan adalah suatu perbuatan memperaktekan suatu teori, metode, dan hal lain. (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

2. Teknik permainan scramble adalah permainan berupa aktivitas menyusun kembali suatu struktur bahasa atau huruf-huruf dalam suatu kata dalam bentuk kartu yang semula memang sudah dikacau-balaukan terlebih dahulu. (Soeparno, 1987: 77).

3. Simbol-simbol pada peta ialah gambar yang digunakan untuk mewakili objek-objek dalam peta. Misalnya simbol untuk danau, sungai, jalan, rel kerata, ibu kota provinsi, batas Kabupaten dan sebagainya. ( Hisnu, dkk, 2008: 3).


(23)

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian

Lokasi penelitiannya di SDN Tegalkang II yang terletak di Jln. 11 April No. 56 kelurahan Talun Kecamtan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang. Adapun alasan di pilihnya SDN Tegalkalong II sebagai lokasi penelitian diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Masih adanya sejumlah masalah yang dihadapi oleh praktisi belajar mengajar, khususnya dalam pembelajaran tentang mengartikan simbol-simbol peta. Sehingga peneliti mencari arternatif terbaik untuk meningkatkan kemampuan siswa tentang mengartikan simbol-simbol pada peta.

2) Sekolah tersebut merupakan tempat peneliti bertugas, sehingga hal ini mempermudah dalam pengumpulan data yang diperlukan dan jalur birokrasi yang harus ditempuh tidak terlalu sulit.

3) Peneliti lebih hafal terhadap sifat, karakter dan kebiasaan siswa yang selama ini di anggap bermasalah, serta mempermudah peneliti untuk memantau, merevisi dan mencari data-data yang diperlukan selama penelitian.

Untuk lebih jelasnya, berikut akan dipaparkan kondisi lokasi penelitian yang digunakan.


(24)

a. Denah Sekolah

U E

Lapangan Upacara

Gerbang

Gambar 3.1

Denah SDN Tegalkalong II

Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang Keterangan :

A = Ruang Guru B = Ruang UKS

C = Ruang untuk kelas I dan kelas V A D = Ruang untuk kelas II dan kelas V B E = Kantin Sekolah

F = WC Guru G = WC Siswa

H = Ruang untuk kelas III A dan kelas IV A I = Ruang untuk kelas III B dan kelas IV B J = Ruang untuk kelas VI C

K = Ruang untuk kelas VI B E

F

G

A B C D


(25)

37

L = Ruang untuk kelas VI A b. Keadaan Siswa

Secara umum pada tahun ajaran 2011/2012 SDN Tegalkalong II memiliki siswa dengan jumlah seluruhnya 320 orang siswa, dimana terdiri dari 161 orang siswa laki-laki dan 159 orang siswa perempuan. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel di bawah ini

Tabel 3.1

Data Siswa Keseluruhan SDN Tegalkalong II Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang

Kelas

Jenis Kelamin Jumlah

L P

I A 11 8 19 I B 12 9 21 II A 11 10 21 II B 9 12 21 III A 19 10 29 IIIB 11 15 26 IV A 10 10 20 IV B 14 11 25 V A 14 14 28 V B 15 9 24 VI A 9 20 29 VI B 12 17 29 VI C 14 14 28 Jumlah 161 159 320 c. Keadaan Guru

Tenaga pengajar yang bertugas di SDN Tegalkalong II berjumlah 22 orang guru, dimana terdiri dari satu kepala sekolah, 11 orang guru kelas, dua guru agama, dua oaring guru penjas, dan enam orang tenaga honorer. Selain tenaga pengajar ada satu orang penjaga sekolah yang bertugas di sekolah ini. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini


(26)

Tabel 3.2

Daftar Tenaga Pengajar SDN Tegalkalong II Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang

No Nama NIP Gol.

ruang Jabatan

Tugas Mengajar

1 Mamat Kurmat, S.Pd. 196209281982041002 IV/A Kepsek I-VI

2 Enung Nurjanah, Amd.Pd. 195312081974032006 IV/A Gr. Kelas IIIA

3 Hj.hoermawati, S.Pd. 195909261978032001 IV/A Gr. Kelas VA

4 Euis Sumarsih, S.Pd.SD. 195902071978032003 IV/A Gr. Kelas II

5 Heni Mulyani, Amd.Pd. 195710151980112002 IV/A Gr. PAI IV-VI

6 Rini Kusrini, S.Pd.SD. 196009161981092001 IV/A Gr. Kelas IIIB

7 Mimi Haryani, Amd.Pd. 196104091982042004 IV/A Gr. Kelas IA

8 Ika Roswati, Amd.Pd. 196401221984102001 IV/A Gr.penjas II,IV,VI

9 Siti Mardiah, Amd.Pd. 195801271986032003 IV/A Gr. PAI I-III

10 Eti Yulianti, S.Pd.SD. 196407191986092001 IV/A Gr. Kelas IVA

11 Hendara, Amd.Pd. 196309371986031012 IV/A Gr.penjas I,II,III

12 Siti Masitoh, S.Pd.SD. 197101231993072001 IV/A Gr. Kelas VI B

13 Iwir Wasli, S.Pd.SD 196804081990031009 III/D Gr. Kelas VI A

14 Tuti Awaliah, S.Pd.SD 196908221996032004 III/D Gr. Kelas IB

15 Maryam Abdillah, M.Pd. 197505272002122005 III/B Gr. Kelas V B

16 Yeti Setiawati, S.Pd. 197103032008012007 III/A Gr. Kelas IV B

17 Neng Sri N. - - Gr. Kelas II

18 Nur Kurnia, S.Pd. - - Gr. Kelas VI C

19 Senja Triani - - Gr. Kelas III

20 Dwi Okta P, S.Pd. - - Gr. Kelas VI

21 Irnasanti Supardi - - Gr. Kelas IV

22 Lilis Yuliawati - - Gr. Kelas V

23 Ahmad Haryansasyah - - Penjaga -

2. Waktu Penelitian

Adapun waktu yang digunakan untuk penelitian yaitu sekitar enam bulan mulai bulan Agustus sampai dengan bulan Januari 2013. Adapun praktik penelitian tindakan kelas ini terdiri dari beberapa siklus yaitu antara satu, dua sampai tiga siklus. Banyaknya siklus yang digunakan tergantung dari tercapainya tingkat keberhasilan hasil dan proses pembelajaran.

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IVA SDN Tegalkalong II tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 20 orang siswa yang terdiri dari 10 orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa perempuan. Adapun alasan


(27)

39

dipilihnya kelas IVA, dikarenakan kemapauan siswa kelas IVA lebih rendah dibandingkan dengan siswa kelas IVB terutama pada materi tentang mengartikan simbol-simbol pada peta. Latar kehidupan sosial ekonomi orang tua siswa, rata-rata kelas menengah ke bawah dan sebagian besar mata pencahariannya adalah sebagai pedagang dan buruh, sedangkan latar belakang pendidikan orang tua siswa, sebagian besar lulusan SLTA.

Adapun pemilihan subjek peneliti di kelas IVA ini dengan pertimbangan bahwa tingkat kemampuan dalam mengartikan simbol-simbol pada peta siswa kelas IV SDN Tegalkalong II masih sangat rendah, yang meliputi kurang mampu atau kurang mengetahui tantang arti dari simbol-simbol pada peta.

Untuk lebih lengkapnya data nama siswa yang menjadi subjek dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.3

Daftar Siswa Kelas IVA SDN Tegalakaong II Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang

No NIS Nama Siswa Jenis Kelamin

L P

1 080901043 Ayu Siti Fatimah P

2 080901037 Angga Samitra L

3 091001002 Anita Sri Septiany P

4 091001004 Diky Permana L

5 091001006 Deva Hermawan L

6 091001011 De Asti Nur P

7 091001016 Fatiya Amani P

8 091001019 Herisa Apriyanti P

9 091001022 Intan Centika P

10 091001024 Julianan Rahayu P

11 091001025 Muhammd Farid L

12 091001027 Muthiya Naifal P

13 091001032 Melsa Aulia P

14 091001033 Muhammd Ikhsan L

15 091001039 M. Zibran Arifinsah L

16 091001042 Naufal Egi Prayoga L

17 091001043 Nabila Hasna P

18 091001044 Reza Maulana L

19 091001050 Muhamd Lutfi L

20 091001051 Dinda Ilahi P


(28)

C. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) kerena kegiatan penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki berbagai persoalan nyata dan praktis dalam meningkatkan mutu pembelajaran dikelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar.

Suhardjono (Arikunto Suharsimi, dkk, 2010: 61) menyatakan bahwa “Tujuan PTK meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran, mengatasi masalah pembelajaran, meningkatkan profesionalisme, dan menumbuhkan budaya akedemik”.

Beberapa ahli telah mengemukakan tentang penelitian tindakan kelas (PTK), diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Menurut Ebbut (Wiriaatmadja, 2005: 12) “Penelitian tindakan kelas adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakuakan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut”.

b. Menurut Suhardjono (Arikunto, dkk, 2006: 58) “Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktek pembelajaran di kelasnya.”

Berkaitkan dengan penelitian tindakan kelas, Wiriatmadja (2005:12) menyimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah bagimana sekelompok guru dalam mengorganisasikan kondisi praktik pembelajaran dan belajar dari pengalaman mereka sendiri sehingga dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktik pembelajaran tersebut, sedangkan Arikunto (2006: 91) menyimpulkan bahwa “Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas”.


(29)

41

Dengan mengacu pada beberapa pendapat di atas, maka dapat di simpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan bentuk penelitian yang dilakukan di kelas dengan tujuan untuk memperbaiki atau mrningkatkan praktik pembelajaran, sehingga PTK berfokus pada permasalahan praktis, yaitu permasalahan proses pembelajaran yang terjadi di kelas pada aspek-aspek pembelajaran seperti suasana kelas yang kurang kondusif, metode pembelajaran yang kurang tepat, media pembelajaran yang kurang mendukung, atau sistem penilaian yang tidak sesuai.

Penelitian tindakan kelas ini merupakan suatu bentuk penelitian yang dilakukan ketika proses belajar mengajar berlangsung yang bersifat reflektif kolaboratif dengan melakuakan tindakan-tindakan yang tepat dengan subjekyang diteliti adalah siswa. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan utamanya adalah terjadinya perubahan, perbaikan, dan peningkatkan kualitas belajar mengajar di kelas.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan penelitian adalah model Kemmis dan Mc. Targgart (Wiriaatmadja, 2005: 66 ), yaitu model siklus yang dilakukan secara berulang dan berkelanjutan.

Model ini menghendaki siklus belajar dengan empat kegiatan yaitu perncanaan tindakan, observasi dan refleksi. Kegiatan ini dilaksanakan setiap siklus pembelajaran, sampai peneliti dapat mencapai tujuan sesuai dengan perencanan.

Berikut ini gambar model Kemmis dan Mc.Taggar (Wiriaatmadja, 2005:66) :


(30)

Gambar 3.2

Model Desain Kemmis & Mc. Taggart (Wiriaatmdja, 2005 : 66)

Permasalahan penelitian ini di fokuskan tentang mengartikan simbol-simbol pada peta. Siswa kelas IV SDN Tegalkalong II belum sepenuhnya memahami atau mengetahui tentang simbol-simbol pada peta Kab. Sumedang dan apa kegunaannya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti merancang model pembelajaran dengan penerapan teknik permainan scramble.

Pada tahapan tindakan (act), memperkenalkan dan menerapkan teknik permainan scramble dengan tujuan supaya dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap simbol-simbol pada peta.

Pada tahapan refleksi (observer), kegiatan siswa dalam penerapan teknik permainan scramble untuk melihat apa yang sedang terjadi.

Dalam tahap refleksi (reflect), pengelolan kelas yang kurang baik menyebabkan penerapan teknik permainan scramble kurang lancar dilaksanakan, sehingga hasil yang dicapai kurang baik dan perlu diperbaiki.


(31)

43

Pada siklus berikutnya, perncanaan direvisi dengan memperketat pengelolaan kelas, supaya siswa dalam penerapan teknik permainan scramble dapat berjalan dengan baik.

D. Prosedur Penelitian Tindakan 1. Tahap Perencanaan Tindakan

a. Mengadakan penelitian awal untuk megamati permasalahan yang diperlu dipecahkan

b. Memberikan informasi kepada guru model mengenai cara melakuakan tindakan sekaligus memperkenalkan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan teknik permainan scramble untuk meningkatkan pemahaman siswa pada peta Kab. Sumedang.

c. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung dalam pembelajaran. d. Menyusun rencana pembelajaran dalam teknik permainan scramble. e. Menyiapkan instrumen pengumpul data yang akan digunakan dalam

pelaksanaan tindakan. 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan a. Tahap Awal Pembelajaran

1) Menyipkan berbagai kelengkapan sarana yang mendukung terhadap proses pembelajaran seprti menyediakan media sebuah peta Kab. Sumedang dan sebuah kartu soal dan kartu jawaban berupa huruf-huruf sebagai jawaban 2) Mengkondisikan siswa ke dalam pembagian kelompok

3) Mengadakan apersepsi b. Tahap Kegiatan Inti

1) Menjelaskan materi pelajaran tentang materi peta wilayah lingkungan setempat pada peta Kab. Sumedang.

2) Memberikan penjelasan tentang teknik permainan scramble dalam pemahaman siswa terhadap peta Kab. Sumedang. Berikut tahapan-tahapannya:

3) Sebelumnya siswa di bagi menjadi 5 kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang siswa


(32)

4) Setiap kelompok dibagi sebuah kartu soal dan kartu jawaban berupa huruf-huruf sebagai jawaban

5) Siswa tiap kelompoknya mengisi soal dan jawaban yang telah tersedia namun jawaban dituliskan dengan susunan acak, jadi siswa mengoreksi (membolak-balik huruf) tersebut

6) Jawaban yang benar telah tersedia pada kartu berupa kalimat sebagai jawaban yang tepat/benar

7) Siswatiap kelompoknya menemukan jawaban pada karu tersebut lalu ditempelkan jawaban tersebut pada lember jawaban

8) Dalam permainan ini ditentukan dengan waktu yang disediakan jadi siswa tiap kelompoknya memperhatikan waktu yang telah ditentukan

9) Permainan diakhiri setelah jawaban terpasang atau setelah semua permainan tidak dapat memasang lagi jawaban-jawaban yang masih dipegangnya. Yang dinyatakan sebagai pemenangnya adalah pemain yang dapat menyebutkan kata sandi yaitu berhasil…berhasil…..horee…!

10) Siswa secara individual diberikan suatu evaluasi berupa soal yang harus di isi dengan jawaban yang benar

c. Tahap Kegiatan Akhir

1) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari 2) Melaksanakan evaluasi

3. Tahap Observasi Tindakan

Observasi yaitu melakuakan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan yang terjadi selama pelaksanaan sedang berlangsung. Adapun kegiatan tersebut pada waktu praktisi melaksanakan pembelajaran dan peneliti mengadakan pengamtan dengan menggunakan alat pengumpul data yang telah disiapkan. Tujuan dari observasi ini untuk mengetahui kinerja guru dalam pembelajaran menerapan teknik permainan scramble. Serta keterlibatan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Hal ini dimaksudkan mengumpulkan atau merekam data baik melalui observasi maupun catatan lapangan yang lengkap mengenai hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.


(33)

45

4. Tahap Analisis dan Refleksi Tindakan a. Tahap Analisis Tindakan

Tahapan analisis merupakan tahap di mana peneliti melakukan pemeriksaan terhadap semua informasi yang telah dikumpulkan pada tahap observasi, wawancara, dan catatan lapangan. Informasi yang telah dikumpulkan, selanjutnya diuji dan dibandingkan dengan pengalaman sebelumnya. Kemudian dikaitkan dengan teori-teori tertentu atau hasil penelitian yang relevan.

b. Tahap Releksi

Tahap ini merupakan pengkajian data yang telah diperoleh saat observasi. Peneliti dan teman sejawat melakukan analisis, interprestasi dan evaluasi atas data yang berhasil diperoleh melalui kegiatan observasi. Data yang diperoleh dipahami, diuji, dicarikan keterkaitannya dengan teori yang relevan. Data yang sudah dianalisis-sintesis tersebut kemudian melalui proses refleksi ditarik kesimpulan yang tepat dan akurat.

Hasil tahap refleksi ini dilanjutkan dengan merumuskan rencana tindakan selanjutnya yang merupakan perbaikan dan penyempurnaan dari tindakan sebelumnya. Merumuskan bagian yang perlu mendapat perhatian lebih sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Intinya yaitu merancang pembelajaran dengan merumuskan hal-hal yang belum ada sebelumnya yang dirasakan dapat membentu menyelesaikan permasalahan.

Langkah-langkah dari kegiatan analisis dan kegiatan refleksi ini adalah sebagai berikut :

1) Analisis, sintesis dan interpretasi terhadap informsi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan.

2) Melakuakan evaluasi hadap keberhasilan dan pencapaian tujuan tindakan. 3) Memperbaiki proses pembelajaran yang telah di laksanakan dan pelayanan


(34)

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini pengumpulan dan mengenai pelaksanaan dan hasil dari program tindakannya akan dilakuakan dengan menggunakan beberapa instrument penelitian sebagai berikut :

1. Pedoman Observasi

Pedemoan observasi adalah pedemoan yang digunakan ketika observasi yang di dalamnya berisi aspek-aspek yang akan diamti pada saat observasi. Pedemoman observasi merupakan alat dari teknik observasi.Sedangkan Wiriaatmadja (2005: 104) menyatakan bahwa “ observasi adalah tindakan yang merupakan penafsiran dari teori “. Kegiatan tersebut berkenaan dengan cara guru mengajar dan siswa belajar.

Observasi atau pengamatan dilakuakan untuk mengetahui kinerja guru dan aktivitas siswa pada waktu penerapan teknik permainan scramble untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang mengartikan simbol-simbol pada peta Kab. Sumedang dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di kelas IV SDN Tegalkalong II. Ketika pembelajaran, kinerja guru diamati dan dinilai. Karena penerapan teknik permainan scramble ini sangat tergantung dari kegiatan guru dalam menyajikan materi dan mengarahkan siswa dalam bekerja sama saat melakukan teknik permainan scramble untuk mengartikan simbol-simbol pada peta. Untuk mengecek penerapan teknik permainan scramble ini aspek yang dijadikan bahan observasi adalah kinerja guru pada saat membelajarkan siswa dengan menerapkan teknik permainan scramble tersebutdan aktivitas siswa saat belajar. Instrumen observasi yang berupa pedoman observasi terlampir.

2. Pedoman Wawancara

Wawancara merupakan suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya dan lebih mendalam pada responden yang jumlah sedikit. Esterberg (Sugiono, 2005: 72) mengidentifikasikan “wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu”.


(35)

47

Wawancara ini dilakukan untuk mendaptkan informasi dari siswa untuk mengetahui hambatan-hambatan yang ditemuinya selama penerapan teknik permainan scramble untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam mengrtikan simbol-simbol pada peta Kab. Sumedang. Selain itu untuk mengetahui hambatan-hambatan yang ditemui oleh guru pada saat melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan teknik permainan scramble di kelas. Instrument wawancara yang berupa pedoman wawancara telampir. 3. Tes Hasil Belajar

Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan serta alat yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Menurut Arikunto, Suharsini (2006: 105) “tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”.

Jenis tes yang dilakukan adalah proses dan post tes. Tes untuk mengukur kemampuan siswa setelah diterapkannya teknik permainan scarmble. Pemberian tes hasil belajar berupa tes tertulis yang berbentuk soal isian. Untuk mengukur aspek afektif dan psikomotor siswa pada saat proses belajar mengajar dengan menerapkan teknik permainan scramble secara kelompok. Tujuannya untuk memperoleh data mengenai tingkat keberhasilan siswa dalam materi tentang simbol-simbol pada peta. Instrumen tes hasil belajar telampir.

4. Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan salah satu alat dari teknik observasi yang berisi catatan seluruh kejadian penting atau hasil temuan peneliti selama kegiatan pembelajaran dengan penerapan teknik permainan scramble. Menurut Wiriaatmadja (2005: 125) “Kejadian yang dicata ketika kejadian sedang berlangsung jangan ditunda”. Observer dan peneliti mendiskusikan temuan atau kejadian penting yang berkenaan tentang pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan teknik permaianan scramble. Dalam catatan lapangan ini yang dicatat adalah prilaku guru dalam menerapkan teknik


(36)

permainan scramble dan prilaku siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Instrumen catatn lapangan yang berupa format catatan lapangan terlampir.

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data

Dalam penelitian tindakan kelas ini, pengolahan data dilakukan melalui tiga tahap yaitu reduksi data, paparan data dan penyimpulan. Reduksi data adalah proses penyederhanaan melalui seleksi, artinya bahwa tidak semua data yang diperoleh dilapangan disesuaikan dengan tujuan penelitian yang harus dicapai. Kegiatan mereduksi data dapat juga dilakukan melalui diskusi dengan teman yang dipandang ahli atau melakukan konfirmasi dengan dosen pembingbing.

Tahap kedua yaitu paparan data, yakni proses penampilan data secara lebih sederhana dalam bentuk paparan naratif. Penyajian data ini dilakukan untuk memudahkan apa yang terjadi kemudian merencanakan kerja selanjutnya. Tahap ketiga adalah penyimpulan data, yakni proses pengambilan intisari dan penyajian data yang telah diorganisir dalam pernyataan kalimat dan atau formal yang singkat dan padat tapi mengandung arti yang luas.

Data yang diperoleh dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari data proses dan data hasil. Berikut teknik pengolahan data proses dan data pengolahan data hasil.

a. Teknik Pengolahan Data Proses

Teknik pengolahan data dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengolahan analisis dengan data kualitatif. Data yang bersifat kualitatif diperoleh dari hasil observasi berupa aktivitas siswa dan kinerja guru, respon, pendapat atau pandang siswa melalui wawancara, dan dari hasil catatn lapangan berupa kejadian-kejadian yang dianggap penting selama proses pembelajaran berlangsung.


(37)

49

1) Kinerja Guru

Data hasil observasi kinerja guru ditafsirkan dengan menggunakan jumlah kemunculan indikator dari format observasi kinerja guru. Aspek yang diukur dalam observasi kinerja guru yaitu aspek perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam proses pembelajaran. Masing-masing mempunyai aspek yang dinilai memiliki jumlah skor 3-2-1, untuk format kinerja guru telampir.

Semua keterangan yang diperoleh dari setiap aspek dijumlahkan dan dipersentasikan. Dengan persentasi tersebut dapat terlihat peningkatan kualitas kinerja guru pada proses pembelajaran atau pada pelaksanaan tindakan dan dapat dijadikan bahan refleksi untuk pelaksanaan siklus berikutnya.

2) Aktivitas Siswa

Selama pembelajaran dilakukan dengan cara menentukan perolehan sekor dari ketiga aspek yang diamati yakni keaktifan, disiplin, kerjasama. Pada lembar observasi siswa masing-masing aspek yang dinilai memiliki skor 3-2-1-0 dengan deskriptor penilain yaitu siswa mendaptkan skor 3 apabila terdapat deskiptor, siswa mendapat skor 2 apabila terdapat 2 deskiptor, siswa mendapat skor 1 apabila hanya 1 dekiptor dan siswa mendapat skor 0 apabila tidak satupun deskiptor yang dilaksanakan. Semua skor yang diperoleh dari tiap aspek dijumlahkan dan ditafsirkan dengan criteria baik, cukup, dan kurang. Untuk observasi aktivitas siswa telampir.

Adapun tafsiran yang telah ditentukan adalah sebagai berikut : tafsiran : - B (baik) = 7-9

- C (cukup) = 4-6 - K (kurang) = 0-3

b. Teknik Pengolahan Data Hasil

Teknik pengolahan data hasil belajar siswa dilakukan dengan cara setiap skor perolehan dijumlah dibagi skor ideal dikali seratus persen. Skor idealnya yaitu 7. Kemudian dibandingkan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang terdapat di SDN Tegalkalong II, dimana nanti apabila nilainya kurang dari KKM, maka siswa tersebut tidak tuntas, dan apabila memperoleh


(38)

hasil lebuih dari KKM maka siswa tersebut tuntas dalam memperoleh hasil belajar. Tes hasil belajar berbentuk hasil tes tertulis sebagai berikut :

1) Persentasi ketuntasan diperoleh dari skor yang diperoleh dibagi dengan skor ideal dikali seratus persen atau

Jumlah skor perolehan x 100% skor ideal

2) Kriteria ketuntasan minimal (KKM) dihitung dengan memberi poin pada setiap kriteria yang ditetapkan.

- Kompleksitas : Tinggi : 50 - 74 : Sedang : 75 - 80 : Rendah : 81 - 100 - Daya dukung : Tinggi : 81 - 100 : Sedang : 75 - 80

: Rendah : 50 - 74 - Intake siswa : Tinggi : 81 - 100

: Sedang : 75 - 80 : Rendah : 50 – 74 KKM = kompleksitas + daya dukung + intake

3 = 70 + 70 + 70 3 = 70 Keterangan

Siswa yang mendapat nilai > 70 dinyatakan tuntas Siswa yang mendapat nilai < 70 dinyatakan tidak tuntas Criteria ketuntasan klasikal di peroleh dari :

Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan ≥ 70 × 100 Jumlah siswa


(39)

51

2. Analisis Data

Analisis data menurut Patton (Moleong, 1998: 103 ) adalah “Proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, katagori, dan satuan uraian dasar”. Menurut Meleong (2006: 247) proses analisis data.

Dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia sari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya. Setelah dibaca, dipelajari, dan ditelaah, maka langkah berikutnya ialah mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuaman yang inti, proses, dan pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada didalamnya. Langkah selanjutnya adalah menyusunnya dalam satuan-satuan. Satuan-satuan itu kemudian dikategorisasikan pada langkah berikutnya. Katagori-katagori itu dibuat sambil melaksanakan koding. Tahap akhir dari analisis data ialah dibuat mengadakan pemeriksaaan keabsahan data.

Secara rinci, analisis data dalam penelitian tindakan kelas ini bersifat kualitatif, data yang diperoleh dikatagorikan dan diklasifikasikan berdasarkan analisis kaitan logisnya kemudian ditafsirkan dan disajikan secara sistematis dalam keseluruhan permasalahan dan kegiatan peneliti.

Untuk menganalisis data hasil tindakan yang dilakukan peneliti bersama guru dan sebagai praktikan disajikan secara bertahap sesuai dengan siklus yang telah dilakukan serta jenis prilaku yang telah dilakukan guru dan para siswa berserta dampak yang ditimbulkannya.

Proses analisis data dalam penelitian ini dimulai dengan menelaah dan mempelajari seluruh data yang terkumpul dari berbagai sumber, kemudian data tersebut direduksi dengan jalan membuat abstraksi yaitu dengan merangkumnya menjadi intisari yang terjaga kebenarannya. Selanjutnya, data tersebut disusun dan dikatagorisasikan, kemudian disajikan, dimaknai, disimpulkan dan terakhir diperiksa keabsahannya. Kegiatan akhir yang dilakukan adalah dengan mengadakan pemeriksaan validasi data dalam penelitian ini adalah Triangulasi, Member Cek, Expert Opinion.


(40)

G. Validasi Data

Validasi data yang akan digunakan dalam penelitian ini mengacu pada pendapat Hopkins (Wiriaatmadja, 2005: 168-171), bahwa untuk mengetahui validasi sebuah data menggunakan :

1. Triangulasi

Triangulasi, yakni memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti dengan membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti secara kolaboratif (Wiriaatmdja, 2005: 169).

Triangulasi dilakuakan untuk memeriksa kebenaran data dengan menggunakan sumber lain, yakni membandingkan kebenaran data yang diperoleh peneliti dengan data yang diperoleh dari sumber lain yaitu guru dan siswa.

Adapun contoh tringulasi dalam penelitian ini adalah melaui kegiatan wawancara dengan guru dan siswa, misalnya Ayu Siti Fatimah adalah salah satu siswa yang berprestasi baik dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Akan tetapi ketika pelaksanaan siklus I kelompok 2 memperoleh nilai 80 padahal pada pelaksanaan awal mendapat nilai 83.

Setelah dilakukan wawancara, ternyata Ayu Siti kesulitan dalam menerapkan teknik permainan scramble karena dalam menerangkan guru tidak jelas dalam menyampaikan materi, sehingga Ayu Siti tidak dapat memahami materi tersebut. Peneliti bertanya kepada observer mengenai hal tersebut, karena menurut observer belum menguasi penuh tentang teknik permainan scramble dalam mengartiakan simbol-simbol pada peta sehingga banyak siswa yang kurang memahami dengan baik.

Dari hasil tes siswa, observasi, dan wawancara maka diperoleh informasi bahwa guru dalam penyampaian materi belum menguasi penuh pada saat menyampaian materi guru harus lebih jelas lagi menguasi materi pembelajaran yang akan disampaikan sehingga siswa dapat memahami tujuan pembelajaran yang di sampaikan oleh guru.


(41)

53

2. Member Check

Member check, yakni cara untuk memperoleh kebsahan data terhadap kebenaran data yang telah diperoleh setelah selesai mengumpulkan data, yakni dengan cara menginformasikan kepada subjek penelitian maupun sumber lain yang berkompeten. Dalam proses ini informasi tentang seluruh pelaksanaan tindakan yang diperoleh peneliti dan mitra akan dikonfirmasikan kebenarannya melalui diskusi balikan.

Contohnya, ketika pembelajaran menerapkan teknik permainan scramble yang terlihat pada siklus I kelompok 4 memperoleh nilai 58. Kemudian dilakukan wawancara ternyata kelompok 4 kurang memahami cara permainan teknik scramble, karena tidak dapat menyimak dengan baik pemeparan dari guru karena guru dalam menyampaikan materi belum menguasai dengan jelas. Peneliti dan observer melakuakan diskusi kejadian tersebut, untuk penyajian pembelajaran pada siklus II harus lebih mengarah pada tujuan pembelajaran. 3. Ekpert Opinion

Ekpert Opinion, yakni kegiatan yang di laksanakan adalah mengecek hasil penelitian beserta prosedur dan metode pengumpulan data dengan mengkonfirmasikan adanya bukti-bukti temuan yang telah diperiksa dan dicek keabsahannya terhadap sumber data dari hasil pertama. Hal ini dilakukan dengan cara mendiskusikan kebenaran data berserta prosedur pengumpulan data kepada pembimbing.

Contohnya, jika dalam melaksanakan kegitan penelitian peneliti menemukan data atau permaslahan yang berupa hambatan dilapangan, kemudian dikonsultasikan kepada pembimbing. Hal ini untuk memperoleh arahan dan masukan sehingga validasi temuan peneliti dapat dipertanggung jawabkan.


(42)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembehasan yang dilakukan terhadap hasil pelaksanaan tindakan dengan menerapkan teknik permainan scramble untuk meningkatakan pemahaman siswa tentang mengartikan simbol-simbol pada peta Kab. Sumedang dalam pembelajaran IPS di kelas IV SDN Tegalkalong II, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan penerapan teknik permainan scramble untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang mengrtikan simbol-simbol pada peta Kab. Sumedang dilakukan dengan mempersiapkan strategi pembelajaran untuk bisa menyampaikan bahan ajar kepada siswa. Perncanaan yang dibuat dalam keseharian guru mengajar. Namun pada pelaksanaan ini ada beberapa strategi atau teknki mengajar yang telah dirancang untuk lebih meningkatkan pemahaman dan akivitas siswa dalam mengrtikan simbol-simbol pada peta dengan penerapan teknik permainan scramble.

Adapun rencana yang dipersipkan untuk pelaksanaan tindakan penerapan teknik permainan scramble tentang mengartikan simbol-simbol ada peta yaitu sebagai berikut :

a. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), mengembangkan materi, media dan sumber belajar, mempersiapkan LKS, lembar penilaian, sarana dan prasarana pembelajaran, serta telah membuat kelompok belajar untuk menentukan cara-cara pengorganisasian siswa dalam belajar.

b. Metode yang digunaknan dalam pembelajaran ini adalah ceramah, tanya jawab, diskusi dan penugasan.

c. Langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan dirumuskan sesuai dengan tahapan-tahapan kegiatan pembelajaran dalam penerapan teknik permainan scramble. Ada perbedaan dalam tahapan-tahapan pembelajaran


(43)

90

pada setiap siklusnya, hal ini dimaksudkan untuk perbaikan kinerja guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa di siklus selanjutnya.

d. Evaluasi dilaksanakan pada proses dan langsung dikoreksi pada kegiatan akhir.

e. LKS dibuat sebagai panduan dalam melaksanakan diskusi dan mempermudah siswa untuk membagi tugas setiap anggota kelompoknya. 2. Pelaksanaan

Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran setiap siklus dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tentang mengartikan simbol-simbol pada peta dengan penerapan teknik permainan scramble dapat meningkatkan kinerja guru dan aktivitas siswa.

Hal ini berdasarkan data hasil pelaksanaan pada setiap siklus pembelajaran diperoleh data bahwa proses pembeljaran setiap siklus :

a. Kinerja Guru

Kinerja guru pada siklus I mencapai 68% dari semua aspek yang dinilai.Pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 95%. Hal ini sudah melebihi target yang telah ditentukan yaitu sebesar 80%.

b. Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa dari 20 siswa yang berada pada criteria baik (B) pada siklus I mencapai 6 siswa atau 60 %. Pada siklus II mencapai 18 siswa atau 90% mengalami peningkatan 30%.

Dengan rincian pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut, pada tahap pelaksanaan teknik permainan scramble untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang mengartikan simbo-simbol pada peta Kab. Sumedang di kelas IV SDN Tegalkalong II Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang melalui cara.

a. Siswa dibagi kedalam 5 kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa yang telah ditentukan

b. Setiap kelompok dibagi sebuah kartu soal dan kartu jawaban berupa huruf-huruf sebagai jawaban


(44)

c. Siswa setiap kelompoknya mengisis soal dan jawaban yang telah tersedia namun jawaban dituliskan dengan susunan acak, jadi siswa mengoreksi (membolak-balik huruf) tersebut

d. Jawaban yang benar telah tersedia pada kartu berupa kalimat sebagai jawaban yang tepat/benar

e. Siswa setiap kelompoknya menemukan jawaban pada kartu tersebut lalu ditempelkan jawaban tersebut pada lembar jawaban

f. Siswa tiap kelompoknya berlomba-lomba untuk menyelesaikan soal atau tugas tersebut dengan waktu yang telah ditentukan

g. Permainan diakhiri setelah jawaban terpasang atau setelah semua permainan tidak dapat memasangkan lagi jawaban-jawaban yang dipegang. Yang dinyatakan pemenang sebagai pemenangnya

menyebutkan kata sandi yaitu berhasil….berhasil horee..! dan diberi

penghargaan bagi pemenang

h. Siswa secara indivual diberi suatu evaluasi berupa soal yang harus di isi dengan jawaban yang benar sesuai dengan gambar peta yang disediakan 3. Hasil

Pembelajaran tentang mengartikan simbol-simbol pada peta dengan penerapan teknik permainan scramble dapat meningkat hal ini berdasarkan data hasil tes siswa pada setiap siklus yaitu:

Data tes awal terlihat pada siswa kelas IV SDN Tegalkalong II dari 20 siswa hanya 5 orang siswa yang tuntas. Artinya hanya 25% siswa yang dapat mengrtikan simbol-simbol pada peta dengan benar dan memenuhi pencapaian KKM. Sedangkan siswa yang tidak tuntas dari 20 siswa adalah 15 siswa atau 75%. Setalah menerapkan teknik permainan scramble maka diperoleh data sebagai berikut. Pada siklus I, siswa yang tuntas mencapai KKM yang ditentukan sebanyak 9 siswa atau 60%. Pada siklus II yang tuntas sebanyak 19 siswa atau 95%.


(45)

92

B. SARAN

Setelah melakukan proses penelitian tindakan kelas yang terkait dengan penerapan teknik permainan scramble untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang mengartikan simbol-simbol pada peta Kab. Sumedang di kelas IV, maka akhirnya peneliti dapat meraskan hal-hal yang terjadi selama proses penelitian dan kondisi tersebut suatu pengetahuan bagi peneliti. Dalam hal ini ada beberapa saran yang perlu dikemukakan sebagai implikasi hasil penelitian ini, yaitu sebagai berikut

1. Bagi Guru

a. Guru disarankan lebih aktif dalam pembelajaran, agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, memikat siswa atau tidak membosankan

b. Guru disarankan memahami secara mendalam mengenai penrapan teknik permainan scramble untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang mengartikan simbol-simbol pada peta sehingga dalam penerapannya tidak membingungkan siswa dan menjadi salah persepsi pada diri siswa

c. Guru sebagai fasitator disarankan mampu mengadakan perubahan pada cara pembelajaran yang tadinya secara umum lebih menekankan pada teori saja, dengan merubah suatu pembelajaran yang dilakukan lebih menitip beratkan pada sktivitas siswa sehingga pembelajaran akan lebih bermakna

2. Bagi Sekolah

Lembaga sekolah hendaknya mampu membuka diri untuk menerima inovasi pembelajaran yang baru dan disarankan sekolah menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran agar lebih baik.

3. Bagi Peneliti Lain

Hasil peneliti ini diharapkan dapat disajikan landasan atau acauan bagi peneliti lain yang akan melaksanakan penelitian lanjutan yang berhubungan dengan pengembangan tentang penerapan teknik permainan scramble.


(46)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI). Jakarta: Rineka Cipta.

Arikuntro, Suharsimi, dkk.(2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Depdiknas.(2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Dinas Pendidikan Sumedang. (2006). Kurikulum tingkat satuan pendidikan. Sumedang: Despen Sumedang.

Eriyawan-Rukmana R.A. (2012). “Meningkatkan Gerak Dasar Chest Pass Bola Basket melalui Modifikasi Permainan Kooperatif pada Siswa Kelas V SDN Panyingkiran III Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten

Sumedng”.Jurnal Mimbar Pendidikan Dasar. 3, (2), 49-54.

Hisnu, Tantaya P. (2008). Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI kelas 4.Jakarta: Pusat Perbukuan Dapertemen Pendidikan Nasional.

Hanifah, Nurdinah (2010). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pustaka Ceria, Yayasan Pena Bandung: Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Hanifah, N. (2012). “Pendidikan Global dalam Pembelajaran IPS SD”.Jurnal Mimbar Pendidikan Dasar. 3, (2), 44-48.

Hanifah, N. (2010). “Masalah yang dihadapi Guru IPS dalam merumuskan Butir Soal Objektif dalam Evaluasi Pengajaran”. Jurnal Mimbar Pendidikan Dasar. 1, (1), 36-40.

Hisnu, Tantaya P. (2008). Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI kelas 4.Jakarta: Pusat Perbukuan Dapertemen Pendidikan Nasional.

Meleong, lexy.(2002). Metologi Penelitian Kualitatif. Bandung: remaja Rosdakarya

Ningrum, Epon, dkk. (2008). Tempat Ruang dan Sistem Sosial. Bandung: UPI PRESS.


(47)

94

Sapriya, dkk.(2006). Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. Bandung: UPI PRESS.

Sapriya, dkk. (2007). Pengembangan Pendidikan IPS di SD. Bandung: UPI PRESS.

Soeparno.(1988). Media Pengajaran Bahasa. PT. Intan Peariwara.

Wiriaatmadja, Rochiati. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Angkasa.

--- (2010).Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sumber : ww.sriudin.com./2011/07/model-pembelajaran-scramble.html.

Sumber Winarno Surachmad (kiriz.wordpress.com/…/ilmu -pengetahuan-sosial.html.12 sep 2011).


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembehasan yang dilakukan terhadap hasil pelaksanaan tindakan dengan menerapkan teknik permainan scramble untuk meningkatakan pemahaman siswa tentang mengartikan simbol-simbol pada peta Kab. Sumedang dalam pembelajaran IPS di kelas IV SDN Tegalkalong II, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan penerapan teknik permainan scramble untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang mengrtikan simbol-simbol pada peta Kab. Sumedang dilakukan dengan mempersiapkan strategi pembelajaran untuk bisa menyampaikan bahan ajar kepada siswa. Perncanaan yang dibuat dalam keseharian guru mengajar. Namun pada pelaksanaan ini ada beberapa strategi atau teknki mengajar yang telah dirancang untuk lebih meningkatkan pemahaman dan akivitas siswa dalam mengrtikan simbol-simbol pada peta dengan penerapan teknik permainan scramble.

Adapun rencana yang dipersipkan untuk pelaksanaan tindakan penerapan teknik permainan scramble tentang mengartikan simbol-simbol ada peta yaitu sebagai berikut :

a. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), mengembangkan materi, media dan sumber belajar, mempersiapkan LKS, lembar penilaian, sarana dan prasarana pembelajaran, serta telah membuat kelompok belajar untuk menentukan cara-cara pengorganisasian siswa dalam belajar.

b. Metode yang digunaknan dalam pembelajaran ini adalah ceramah, tanya jawab, diskusi dan penugasan.

c. Langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan dirumuskan sesuai dengan tahapan-tahapan kegiatan pembelajaran dalam penerapan teknik permainan scramble. Ada perbedaan dalam tahapan-tahapan pembelajaran


(2)

pada setiap siklusnya, hal ini dimaksudkan untuk perbaikan kinerja guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa di siklus selanjutnya.

d. Evaluasi dilaksanakan pada proses dan langsung dikoreksi pada kegiatan akhir.

e. LKS dibuat sebagai panduan dalam melaksanakan diskusi dan mempermudah siswa untuk membagi tugas setiap anggota kelompoknya. 2. Pelaksanaan

Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran setiap siklus dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tentang mengartikan simbol-simbol pada peta dengan penerapan teknik permainan scramble dapat meningkatkan kinerja guru dan aktivitas siswa.

Hal ini berdasarkan data hasil pelaksanaan pada setiap siklus pembelajaran diperoleh data bahwa proses pembeljaran setiap siklus :

a. Kinerja Guru

Kinerja guru pada siklus I mencapai 68% dari semua aspek yang dinilai.Pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 95%. Hal ini sudah melebihi target yang telah ditentukan yaitu sebesar 80%.

b. Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa dari 20 siswa yang berada pada criteria baik (B) pada siklus I mencapai 6 siswa atau 60 %. Pada siklus II mencapai 18 siswa atau 90% mengalami peningkatan 30%.

Dengan rincian pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut, pada tahap pelaksanaan teknik permainan scramble untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang mengartikan simbo-simbol pada peta Kab. Sumedang di kelas IV SDN Tegalkalong II Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang melalui cara.

a. Siswa dibagi kedalam 5 kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa yang telah ditentukan

b. Setiap kelompok dibagi sebuah kartu soal dan kartu jawaban berupa huruf-huruf sebagai jawaban


(3)

c. Siswa setiap kelompoknya mengisis soal dan jawaban yang telah tersedia namun jawaban dituliskan dengan susunan acak, jadi siswa mengoreksi (membolak-balik huruf) tersebut

d. Jawaban yang benar telah tersedia pada kartu berupa kalimat sebagai jawaban yang tepat/benar

e. Siswa setiap kelompoknya menemukan jawaban pada kartu tersebut lalu ditempelkan jawaban tersebut pada lembar jawaban

f. Siswa tiap kelompoknya berlomba-lomba untuk menyelesaikan soal atau tugas tersebut dengan waktu yang telah ditentukan

g. Permainan diakhiri setelah jawaban terpasang atau setelah semua permainan tidak dapat memasangkan lagi jawaban-jawaban yang dipegang. Yang dinyatakan pemenang sebagai pemenangnya menyebutkan kata sandi yaitu berhasil….berhasil horee..! dan diberi penghargaan bagi pemenang

h. Siswa secara indivual diberi suatu evaluasi berupa soal yang harus di isi dengan jawaban yang benar sesuai dengan gambar peta yang disediakan 3. Hasil

Pembelajaran tentang mengartikan simbol-simbol pada peta dengan penerapan teknik permainan scramble dapat meningkat hal ini berdasarkan data hasil tes siswa pada setiap siklus yaitu:

Data tes awal terlihat pada siswa kelas IV SDN Tegalkalong II dari 20 siswa hanya 5 orang siswa yang tuntas. Artinya hanya 25% siswa yang dapat mengrtikan simbol-simbol pada peta dengan benar dan memenuhi pencapaian KKM. Sedangkan siswa yang tidak tuntas dari 20 siswa adalah 15 siswa atau 75%. Setalah menerapkan teknik permainan scramble maka diperoleh data sebagai berikut. Pada siklus I, siswa yang tuntas mencapai KKM yang ditentukan sebanyak 9 siswa atau 60%. Pada siklus II yang tuntas sebanyak 19 siswa atau 95%.


(4)

B. SARAN

Setelah melakukan proses penelitian tindakan kelas yang terkait dengan penerapan teknik permainan scramble untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang mengartikan simbol-simbol pada peta Kab. Sumedang di kelas IV, maka akhirnya peneliti dapat meraskan hal-hal yang terjadi selama proses penelitian dan kondisi tersebut suatu pengetahuan bagi peneliti. Dalam hal ini ada beberapa saran yang perlu dikemukakan sebagai implikasi hasil penelitian ini, yaitu sebagai berikut

1. Bagi Guru

a. Guru disarankan lebih aktif dalam pembelajaran, agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, memikat siswa atau tidak membosankan

b. Guru disarankan memahami secara mendalam mengenai penrapan teknik permainan scramble untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang mengartikan simbol-simbol pada peta sehingga dalam penerapannya tidak membingungkan siswa dan menjadi salah persepsi pada diri siswa

c. Guru sebagai fasitator disarankan mampu mengadakan perubahan pada cara pembelajaran yang tadinya secara umum lebih menekankan pada teori saja, dengan merubah suatu pembelajaran yang dilakukan lebih menitip beratkan pada sktivitas siswa sehingga pembelajaran akan lebih bermakna

2. Bagi Sekolah

Lembaga sekolah hendaknya mampu membuka diri untuk menerima inovasi pembelajaran yang baru dan disarankan sekolah menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran agar lebih baik.

3. Bagi Peneliti Lain

Hasil peneliti ini diharapkan dapat disajikan landasan atau acauan bagi peneliti lain yang akan melaksanakan penelitian lanjutan yang berhubungan dengan pengembangan tentang penerapan teknik permainan scramble.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI). Jakarta: Rineka Cipta.

Arikuntro, Suharsimi, dkk.(2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Depdiknas.(2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Dinas Pendidikan Sumedang. (2006). Kurikulum tingkat satuan pendidikan. Sumedang: Despen Sumedang.

Eriyawan-Rukmana R.A. (2012). “Meningkatkan Gerak Dasar Chest Pass Bola Basket melalui Modifikasi Permainan Kooperatif pada Siswa Kelas V SDN

Panyingkiran III Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten

Sumedng”.Jurnal Mimbar Pendidikan Dasar. 3, (2), 49-54.

Hisnu, Tantaya P. (2008). Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI kelas 4.Jakarta: Pusat Perbukuan Dapertemen Pendidikan Nasional.

Hanifah, Nurdinah (2010). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pustaka Ceria, Yayasan Pena Bandung: Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Hanifah, N. (2012). “Pendidikan Global dalam Pembelajaran IPS SD”.Jurnal Mimbar Pendidikan Dasar. 3, (2), 44-48.

Hanifah, N. (2010). “Masalah yang dihadapi Guru IPS dalam merumuskan Butir Soal Objektif dalam Evaluasi Pengajaran”. Jurnal Mimbar Pendidikan Dasar. 1, (1), 36-40.

Hisnu, Tantaya P. (2008). Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI kelas 4.Jakarta: Pusat Perbukuan Dapertemen Pendidikan Nasional.

Meleong, lexy.(2002). Metologi Penelitian Kualitatif. Bandung: remaja Rosdakarya

Ningrum, Epon, dkk. (2008). Tempat Ruang dan Sistem Sosial. Bandung: UPI PRESS.


(6)

Sapriya, dkk.(2006). Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. Bandung: UPI PRESS.

Sapriya, dkk. (2007). Pengembangan Pendidikan IPS di SD. Bandung: UPI PRESS.

Soeparno.(1988). Media Pengajaran Bahasa. PT. Intan Peariwara.

Wiriaatmadja, Rochiati. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Angkasa.

--- (2010).Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sumber : ww.sriudin.com./2011/07/model-pembelajaran-scramble.html.

Sumber Winarno Surachmad (kiriz.wordpress.com/…/ilmu -pengetahuan-sosial.html.12 sep 2011).


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL TREFFINGER DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SIMBOL-SIMBOL PETA PENERAPAN MODEL TREFFINGER DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SIMBOL-SIMBOL PETA PROVINSI JAWA TENGAH SISWA KELAS 1V MIM KRAKITAN B

0 0 17

PENERAPAN PEMBELAJARAN PASSING BERVARIASI UNTUK MENINGKATKAN CHEST PASS PERMAINAN BOLA TANGAN PADA SISWA KELAS V SDN PANYINGKIRAN II KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG.

0 8 63

MENINGKATKAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PERMAINAN ENGKLEK DI KELAS IV SDN BAGINDA II KECAMATAN SUMEDANG SELATAN KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 412

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMASALAHAN SOSIAL KELAS IV SDN KEBONHUI KECAMATAN TANJUNGSARI KABUPATEN SUMEDANG.

0 4 37

MENINGKATKAN GERAK DASAR BOUNCE PASS DALAM PERMAINAN BOLA BASKET MELALUI MEDIA SASARAN PADA SISWA KELAS V ( SDN Tegalkalong 1 Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang).

0 1 39

MENINGKATKAN GERAK DASAR RENANG GAYA BEBAS MELALUI PERMAINAN BERPASANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN PADASUKA II KEC. SUMEDANG UTARA KAB. SUMEDANG.

1 5 39

MENINGKATKAN KELINCAHAN DALAM KEBUGARAN JASMANI MELALUI PERMAINAN TUKANG RAMPAS PADA SISWA KELAS V SDN BENDUNGAN II KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 60

PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE MELALUI TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMBACA PETA LINGKUNGAN SETEMPAT (KABUPATEN/KOTA) (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Cipancar Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang).

0 0 41

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW MELALUI PUZZLE BERKONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MATERI PENINGGALAN SEJARAH KABUPATEN DI KELAS IV SDN RANCAPURUT KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG.

0 2 53

PENERAPAN MODEL PERMAINAN BOLA PANTUL UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN TEKNIK CHEST PASS DALAM PERMAINAN BOLA BASKET PADA KELAS V SDN MANGLAYANG II KECAMATAN SUKASARI KABUPATEN SUMEDANG.

0 12 53