ANATISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTEGRASI VERTIKAL CROSS SEC77/QN STUDYDENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN WEIGHTED LEAST SQUARES PADA 31 INDUSTRI BESAR DAN MENENGAH TAHUN 2OO3.

Jurnal
Ilmu Ekonomi & Pemba
ANALISIS PERI1AKU PENGAMBILAN KEPUTUSAN PILIHAN TUJUAN USAHA
TERNAK BABI DI KABUPATEN MINAHASA (APLIKASI METODE ANALITYCAL
HTERARCHyPROCESS)
Nansi Margret sanfa llasyhuri, slamef Hartono, suhafrnini Hardyastuti
ESTIMASI PERMINTAAN PANGAN RUMAH TANGGA DI PROPINSI JAWA
TENGAH
Yunastiti Purwaningsih, slamet Hartono, Masyhurl, Jangkung Handoyo Mulyo
ANALAS IS FAKTOR.FAI$OR YAN G M E M P ENGARU H I I NTEG RAS I VE RTI KAL
CROSS SECTION STUDY DEN GAN MENGGUNAKAN PEN DEKATAN
WEICHTED LEAST SQUARES PADA 31 INDUSTRI BESAR DAN MENENGAH

Mugi Raharjo

ANALISIS POLA SPASLAL PUSAT PERBELANJAAN DAN PENGARUHNYA
TERHADAP NII..AI TANAH DI KOTA SURAKARTA, TAHUN 2OO8
Nurul Istiqomah, Septiani Dewi Sotikhah
MEKANISME TRANSMISI KEBIJAKAN MONETER DI ASEAN 5:
PERBANDINGAN PERANAN JALUR HARGA DAN KUANTITAS
Lukman Hakim, Jauhari Dahalan

EKONOMI LINGKUNGAN DAN PENENTUAN NILAI KUALITAS LINGKUNGAN
Hari Murti
KAJIAN TKI BERMASALAH PURNA PENEMPATAN (STUDI KASUS
KABUPATEN BREBES}
lzza Mafruhah

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

DAFTAR ISI
Halaman
Dewan Redaksi

I

Editorial

ii


Daftar lsi

lll

Analisis Perllaku Pengambllan Keputusan pilihan Tujuan Usaha Ternak

gabi

1- 15

Di Kabupaten Minahasa (Aplikasi Metode Anatitycat Hierarchy processl
Oleh: Nonsi MorgretSonta, Masyhuri, Slamet Hortono,

Suhatmini Hardydstuti

Tengah
Mosyhuri,

Estimasi Permintaan Pangan Rumah Tangga di propinsi Jawa
: Yunostiti Purwoningsih, Slomet Hortonq


OIeh

16

- 33

"

longkung Hondoyo Mulyo

Study

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Integrasi Vertikal Cross Sectfon
Dengan menggunakan Pendekatanweighted Least squares pada 31 tndustri

34 - 45

Besar dan Menengah.


Oleh: Mugi Rahorjo
Analisis Pola Spasial Pusat perbelanjaan dan Pengaruhnya Terhadap Nilai
di Kota Surakafta, Tahun 2008
Oleh: Nurul lstiqom.ah, Septioni Dewi Solikhah

Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter dt ASEAN 5:

T.qqah

perbandinganperAnan

40 - 6O

67

Jalur Harga dan Kuantitas
Oleh: Lukman Hokim, Jouhori Daholon

Ekonoml Lingkungan dan Penentuan Nilai Kualitas
Oleh: Hari Murti


Lingkungan

Kajian TKf Bermasalah Purna Penempatan ( studi Kasus Kabupaten Brebes
Oleh: lzza Mofruhoh

Jurnal llmu Ekonomi
& Pembangunan

Vol.10 No.2

Hlm. 1-

Iu

LO6

I

Surakarta

143 Nopember2010

-l}s

- LZ4

t2s - )A?

ISSN

7412-2200

lurnol llmu Ekonomi & Pembongunon
Vol.

14

No.

(JIEP)


ISSN

:7472-2200

2,2070: hol.34 - tl4

ANATISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTEGRASI VERTIKAL CROSS SEC77/QN

STUDYDENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN WEIGHTED LEAST SQUARES PADA 31
INDUSTRI BESAR DAN MENENGAH TAHUN 2OO3

Oleh:

'Mugi Raharjo
(Dosen turuson Ekonomi Pembongunon Fokultos Ekonomi lJniversitos Sebetos Moret)

Abstract
This study aims to determine the effect of company size on verticol integrotion in 37
lorge and medium industries in 2003 ond the influence of morket concentration on vertial

integration in 37 lorge and medium industries in 2003. The data used are seandory dota
publbhed by the C.entrol5totistics Agency (BPS). Dota anolysis methods used are regression
onolwis, t test, F test and coefficient of determination (f) as well os covering the clossic
ossumption test normality test, linearity, outocorrelqtion test ond the heteroscedosticity test.
The resulB showed thot the scole of the larger companies will influence the need for row
moteriols ond the level of the higler market concentration has not been a driving factor
for
componies to make vertical integration. Researchers suspect the industria! structure ot the
level of upstresm and downstream is more competitive.

Keyword: verticol integration, enterprise scole, industry concentrotion, weighted
leost squores.

A.

Pendahuluan

Dalam produksi sebuah

diperlukan, apakah perusahaan harus

menyediakan input terse-but sendiri atau
produk

terdapat jaring vertikal yang terdiri dari
tahap-tahap produksi yang pada setiap
tahapnya melahirkan nilai. Tahap-tahap
produksi vertikal tersebut diawali dengan
pengumpulan bahan mentah dan diakhiri

dengan distribusi dan penjualan produk

akhir. Perusahaan menghadapi

pilihan

bagaimana cara memperoleh input yang

membelinya
perusahaan


dari pasar, selain itu

juga menghadapi

pilihan

bagaimana mendistribusikan produknya

pada konsumen, apakah menyerahkan
sepenuhnya pada perusahaan lain atau
mendistribusikan sendiri produknya.

Keputusan perusahaan

untuk

melakukan integrasi vertical ditentukan
34

oleh manfaat ekonomi Yang


akan

memberikan manfaat ekonomi yang lebih

diperolehnya, apabila integrasi vertikal

besar dari biaya ekonomi yang harus

dilakukan maka Perusahaan akan

jual pada konsumen akhir karena harga

melaku-kan integrasi vertikal

bahan bakunya akan lebih murah.

dan

sebaliknya.

Ada

beberapa alasan

mendorong perusahaan

Yang

8. Perumusan Masalah

melaku-kan

strategi integrasi vertikal

Berdasarkan uraian di atas maka

yaitu

studi

membangun bdrier to entry bagi pesaing

penelitian empiris Yaitu:

pasar dari persaingan sempurna menjadi

1.

dapat

vertikal pada 31 industri besar dan

sehingga produk akhir dapat dijual dengan

menengah pada tahun 2003 ?

harga yang lebih murah, integrasi vertikal

2.

dapat meningkatkan kemampuan bersaing

pada

monopoli power dengan diskriminasi

sahaan

juga akan

memPengaruhi

industri besar

dan

C. Tujuan Penelitian

kebutuhan perusahaan akan pasokan

Tujuan Yang ingin dicaPai dalam

input yang berkesi-nambungan. Banyak

pelaku usaha Yang

31

menengah Pada tahun 2003 ?

harga.
Peru-

Bagaimana pengaruh konsen-trasi

pasar terhadap integrasi vertikal

meningkatkan

Semakin besar ukuran

Bagaimana pengaruh ukuran
perusahaan terhadap integra-si

membatasi laba pada satu level produksi

suatu perusahaan dan

merumuskan dua pokok

permasalahan yang akan dijawab lewat

integrasi vertikal dapat mengubah strukur

monopoli, integrasi vertikal

ini

penelitian ini adalah:

mulai

mempertimbangkan untuk melakukan

1. Untuk mengetahui pengaruh ukuran

integrasi vertikal untuk menjamin

perusahaan terhadap integrasi vertikal

kelang-sungan pasokan

tentu saia

input

pada 31 industri besar dan menengah

selain

pada tahun 20O3.

memPeroleh manfaat

ekonomi lain, seperti menekan harga

2.

Untuk mengetahui Pengaruh
konsentrasi pasar terhadap integrasl

vertical pada 31 industri besar dan

Menurut Porter (1990) setiap tahap

menengah pada tahun 2003.

dalam jalur produksi menghasilkan nilai

tambah (value odded)- Misalnya bahan
dasar kayu menjadi.,lpbih*bermanfaat
D. Manfaat Penelitian

setelah diproses menjadi furniture.

Kontribusi yang diharapkan dari

Setiap tahap produksi menambah nilai

penelitian ini antara lain:

suatu produk sehingga produk tetsebut

l-. Menelusuri dan mengetahui faktor-

mempunyai nilai

dibandingkan

lebih

faktor apa saja yang mempengaruhi

ketika produk tersebut dihasilkan oleh

integrasi verti-kal pada perusahaan

tahap

yang berada pada kelompok industri

Penambahan nilai

dengan skala sedang dan besar pada

produk

produksinya

ini

sebelumnya.

ini beclaojut,,ffingga

sampai pada kon-sumen

akhir sehingga rang-kaian aktivitas yang

tahun 2003.

2. Memberi masukan bagi petaku usaha,
aspek apa saja yang harus diperhatikan

agar strategi integrasi vertikal dapat

menam-bah

nilai akan

membentuk

jaring vertikal.

Hasibuan (1994) mendefinisikan

memberikan manfaat ekonomi yang

integrasi vertikal

lebih besar.

penggabungan perusahaalfglge_

3. Memberi informasi

awal pada

haan yang ,mecrpunyai

sebagai

kelanjutan

teruta-ma

proses produksi. Jenis integrasi ini

kebijakan di bidang industri persaingan

dapat dibagi dua, yaitu integrasi ke

usaha, mengenai analisis efisiensi dan

hulu (upstream) din integrasi ke hilir

persaingan strategi integrasi vertikal.

(downstreom). Peggsdraan

pengambil kebijakan

yang

menerapkan strategi Integrasi vertikal
E. LandasanTeori

ke hufu (upstreoml adalah perusah-aan

yang memproduksi sendiri input yapg

1. Integrasi Vertikal

Dalam memproduksi sebuah
produk terdapat jaring veriikal yang
terdiri dari tahap-tahap produksi yang

dibutuhkan untuk pr.g5es produkinya,
sedangkan inte-grasi vertikal

ke hilir

(downstream) adalah perusa-haan yang

memutus-kan

untuk

menya.Fr.kan

pada setiap tahapnya mela-hirkan nilai.
36

sendiri output yang dihasilkan kepada

sehingga perusahaan pesaingnya hanya

konsumen.

mampu menjual produknya sebesar

biaya bahan mentahnya

2.

Struktur Pasar dan Integrasi Vertikal

saja.

Perusahaan yang mgfakukan integrasi

vertikal juga dapat membatasi laba
Bila salah satu perusahaan dalam

jaring vertikal memiliki

struktur

kompetitif atau persaingan sempurna

dimana perusa-haan

ini

menjual

produknya dengan harga yang sama

dengan biaya marjinalnya

maka

integrasi vertikal tidak

akan

meningkatkan
monopoli. Hal

ini

laba

perusahaan

dikarenakan sektor

pada satu level sehingga bisa menjual

produknya dengan harga yang le.lih
murah dibandingkan pesaingnya pada

level produksi selanjutnya, misalkan
saja pada tingkat retail laba dibatasi

sehingga volume penjualan dapat

Citingkatkan.

Hat ini

meningkatkan laba yang dida-pat pada
tevef perusahaan manufaktur. Integrasi

kompetitif tersebut tidak menimbulkan

vertikal juga dilakukan

distorsi harga. Dengan demikian seKor

dapatkan monopoly power

monopoli tidak menimbulkan ekterna-

penuh, misalkan saja

litas terhadap sektor yang kompetitif
karena pada sektor ini margin antara

harga dengan biaya produksinya nol

untuk perusahaan yang kompetitif
(Tlrofe,1998l.

Dengan integrasi vertikal maka
perusahaan dapat mencapai monopoli

akan

sttuk

men-

secaftr

perusahaan

monopoli pada level upstream. ,aSan
melaku-kan integrapi t'engan pembeli
tunggal. Alasan yang melatar-belakangi

tindakan ini adalah karena persaingan
sempurna mengganggu laba monopoli

dan monopoli :power dari perusahaan
monopoli (Tirole, 1998).

pada satu level. Integrasi vertikal dapat

melakukan penekanan harga (price

3. Hasll Riset Terdahulu

squeezel dimana monopolist pada satu

level melakukan penekanan harga agar

Studi yang pertama mengenai

kompetitornya keluar dari industri

integritas vertikal dilakukan oleh

tersebut. Perusahaan yang melakukan

(1984). Penelitian yang dilakukTnyWa

integrasi vertikal dapat melakukan

metiputi

pemotongan harga @nce cuttingl

Ler4y

38 industri Pada level
klasifikasi industri 3 dlgit selama 3
37

tahun berturut-turut. Integrasi vertikal

statistik industri besar dan menengah

diukur dengan rasio nilai

yang diterbitkan oleh Badan Pusat.

tambah

terhadap penjualan industri tersebut.

Populasi dalam penelitian

Jika sebuah peru-sahaan memproduksi

semua perusahaan *ala,,*foesar dan

semua input yang

menengah

dibutuhkannya

Indonesia yang masuk

dan menengah yang diterbitkan oleh

Semakin besar nilai rasio tersebut maka

badan pusat statistikf4bun 2003.

dalam survey statistik industrj besar

dalam

Data yang akan digunakan dalam

industri tersebut semakin besar.

F.

studi ini bersumber dari data statistik

industri besar dan menengah yppg
Hipotesis

Berdasarkan

diterbitkan oleh padan pusat Statistik

hasil

(BPS). Penelitian ini menggunakan data

peneli-tian

sekunder, sedangkan

terdahulu maka hipotesis yang diajukan

1. Ukuran perusahaan

data cross sectjpj karena

memiliki

satu titik waktu.

vertikal pada 31 industri pada
kelompok skala sedang dan
Konsentrasi pasar memi-liki pengaruh

positif pada indeks integrasi vertikal
pada 31 industri pada kelompok skala
sedang dan menengah tahun 2003.

G. Metode Penelitian

Penelitian ini mencakup seluruh
perusahaan dengan skala sedang dan
menengah pada tahun 2003. tndustri-

industri yang diteliti adalah seluruh

industri yang masuk dalam survey

datanya

merupakan data banyak variabel pada

pengaruh positif pada indeks integrasi

menengah tahun 2003.

menurut

waktunya data ini menggunaka.g,jenis

adalah:

i

adalah

sendiri maka rasio nilai tambah
terhadap penjualan adalah satu.

tingkat integritas vertikal

2.

di

ini

Deflnisi operaslonal dari masingmasing variabel adalah:

1.

Incieks integrasi vertikal

Studi

ini

akan .,nrenggunakan

"indeks integrasi vertikal
menentukan

derajat

untuk

ketinggian

integrasi secara vertikal dalam sebuah
industry. Indeks a{t}Fgfa6i v€ftikal yang
digunakan dalam studi

ini

didasarkan

pada studi yang digunakan oleh l-ely
pada tahun 1984.

2. Indeks konsentrasi

Dalam banyak studi

emPiris

tahun 1990, industri manufaktur di

tentang ekonomi industri, konsentrasi

lndonesia diklasifikasikan dalam 119

industri adalah hal yang sangat banyak

sub industri

berdasarkan

dibahas. Konsentrasi industri menggam-

(lnterndtional St"gndord

barkan struktur pasar dalam industri

Clossificationl.

Metode analisis data

tersebut berupa mono-poli, oligopoli,

lSlC

-lndustrial

Yang

persaingan mono-polistik atau persaingan

digunakan adalah analisis regresi; uji.$

sempurna.

uji F dan

3. Ukuran konsentrasi pasar

serta uji asumsi klasik yang meliputi uji

koefisjen..determinasi

(R2)

industry, konsentrasi penjualan oleh

uji linieritas, uji
autokorelasi dan
..{Jji

beberapa peru-sahaan

heteroskedastisitas-

Dalam literatur bidang organisasi

meruPakan

normalitas,

ukuran penting dalam menganalisis
struktur, perilaku dan kinerja pelaku

H. Analisi Data dan Pembahasan

pasar. Konsentrasi Pasar sering

1. Estimasi dengan

digunakan sebagai ukuran untuk

Ord inary Least Sguol.es {OlSl

Untuk mengestimasi Pengaruh dari

menentukan struktur pasar (Scherer

and Ross, 1990) dan secara

tidak

Pendekatan

variabel konsentrasi pasar dan besarnya

langsung digunakan untuk mengetahui

skala

intensitas persaingan (Baldwin and

kecenderungan melafr,r*an integrasi

Gorecki, 1994) dimana konsentrasi

vertikal pada

dapat digunakan untuk

mengukur

berskala menengah dan besar tahun 20O3,

kemungkinan kolusi atau perilaku anti

studi ini menggunakan metode Or.$nory

persaingan dalam sebuah Pasar.

Leost squores (Ol5). 'Berikui

4. C&sebagai ukuran konsentrasi industri

perusahaan-perusahaan

ini

yaitu:

digunakan dalam studi ini adalah C&

Vl

= 0,908752- 0,0198991nFS

yang dihitung berdasarkan data dari

(2,1876ss) (-1A977741

Backast Survey Industri Manufaktur

-

Menengah dan Besar yang diterbitkan

oleh badan pusat statistik.

adalah

hasil estimasi dengan pendekatan Ol5

Yang

Ukuran konsentrasi industri

terjpdap

perusahaan

0,000270cR4
(0,250387)

Hingga
39

R2

sebesar 2,481907. Dengan menggunakan

= 0,03487 DW.Stat = 2,080291

derajat kebebasan (2,281maka

F.Stats = 0,505943

s=

Dari hasil persamaan di atas,
peneliti menduga bahwa model
terdeteksi penyakit heteroskedas-

diperoleh nilai

tisitas, salah satunya l€rena nilai

variabel penjelas secara keseluruhan tidak

F

5yo dan

F tabel

sebesar 3,34.

Dengan demikian maka nilai F hitung lebih

kecil daripada nilai F tabel

sehingga

berarti sectra statistik

statistik yang sangat kecil.

dalam

mempengaruhi variabel dependen.

2. Analisis Statlstik

c. Uji R2
a. Uji

t

Hasil estimasi dengan metode
Hasil estimasi dengan metode WLS

\lJeighted Least Sguares menuniukkan

menunjukkan bahwa integrasi vertikal

bahwa

dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tingkat

yang menyatakan bahwa 15,05% variasi

konsentrasi pasar. Pengaruh konsentrasi

variabel dependen dapat dijelaskan oleh

pasar adalah signifikan secara statistic

variasi variabel independennya.

pada CR4 s. = 5y" (dua sisi) dan dengan
derajat kebebasan 34 sedangkan variabel

besarnya skala perusahaan tidak

Rz

modeltersebut adalah 0,150584

:i.

AnalisisEkonometri

a.

UiiNormalitas

berpengaruh signifikan secara statistik

terhadap kecenderungan

untuk melakukan integrasi verikal. Hal ini
ditunjukkan oleh nilai

t

yang lebih kecil dari nilai

b.

hitung dengan s. = 5y" adalah 7,273775.

t

Dengan membandingkan terhadap nilai

statistik tabel

kritisnya, maka disimPulkan

kebebasan 30.

residualnya berdistribusi normal.

uji

b.

F

estimasi

Squares didapat nilai

JB

statistik hitung

dengan

menggunakan pendekatan Weighted Least

t

Weighted Least mendapatkan nilai

pada a = 5% (dua sisi) dan dengan derajat

Dari

i,

Hasil estimasi dengan metode

perusahaan

F hitung adalah

bahwa

Uji Linieritas

lJilai F hitung untuk uji linieritas
dengan memasukkan fitted

^2 dan

ke

dalam modeladalah 2A6736L. Jika dilihat

dari probabilitasnya, maka

disimpulkan

Terdapat

8

jenis industri

yang

bahwa model estimasi

dengan

memiliki kecenderungan yang relatif lebih

pendekatan Weighed Least

Squares

tinggi untuk melakukan integrasi vertikal.

uji linieritas dan

lndustri alat angkutan.,{pmyata memiliki

tersebut lolos dari

spesifikasi model yang digunakan benar.

c.

kecenderungan tertinggi untuk melakukan

integrasi vertikal.
Uji Non Autokorelasi

Weighted Least Squares diperoleh nilai
DW hitung =2,224L53 sedangkan nilai dl =

= 31 dan

tidaktah

alat

angkgtan

mengherankan. Industri

Dari hasil estimasi dengan metode

1,297 dan du =

Hal ini

t570 fiumlah

data atau n

jumlah variabel independen

adalah dua). Pengujian dilakukan dengan
dua sisi diketahui bahwa nilai DW hitung

tersebut berada pada daerah

non

adalah industri VaFB sangat spesifik
sifatnya. Kebutuhan akan bahan bakunya

disupplai oleh pemasok yang biasanya

merupakan rekanan dari.."eP.nrsahaan

tersebut. Disebabkan spesifikasi input

yang sangat tinggi, perusahaan alat
angkutan biasanya bermitra atau bahkan
memutuskan untuk rng#kukan integrasi

vertikal dengan perusahaan pemasok

autokorelasi.

input di hulunya.

d.

UjlHomoskedastisitas
Kecende runga

nyang*ehtive

ti nggi

Hasil uji White Heteroskedastisitas

juga terjadi pada perusahaan-perusahaan

mengindikasikan tidak adanya
heteroskedastisitas pada model yang

yang berada pada industri pengolahan

tembakau dan bumbu rokok untuk

diestimasi dengan menggunakan metode

melakukan integr.asi vertikal. lndustri

hitung dari

percetakan dan penerbitan juga memiliki

hasil uji White Heteroskedastisitas adalah

kecenderungaq yang relatif tinggi untuk

3,L78399, dilihat dari probabilitasnya

melakukan integrasi vertikal. Persaiqgan

model ini

yang cukup tinggi dalalp pemasaran hasil

Weighted Least Squares. Nilai

tidak

heteroskedastisitas.

4.

F

mengandung

produknya, mendorong

banYak

perusahaan penerbit untuk melakukan
Analisis Hasil Estimasi

distribusi produknya sendiri- lodustri

a.

oengolahan dengan pahan dasar bahan

lntegrasl Vertikal

galian bukan logam juga

memiliki
47

yang tinggi

untuk

yang memiliki tingkat konsentrasi yang

melakukan integrasi vertikal. Industri

sangat tinggi. Industri berbahan baku

perabot rumah tangga dari porselin dan

bahan galian seperti semen dan kapur,

tanah liat serta bahan galian logam yang
lain memiliki indek integrasi vertikalyang

gelas dan porselio ;adalah
berikutnya yang memitiki

tinggi.

konsentrasi moderat mencapai 52

kecenderungan

b.

indusri
tingkat

-

64

persen. Industri yang memiliki konsentrq5i

Tingkat Konsentrasi Industri Skala
Menengah dan Besar Tahun 2$)3

lndustri yang memiliki konsentrasi

yang tinggi artinya struktur

pasarnya

mendekati persaingan oligopoli dan

monopli dimana ada

beberapa

yang

menguasai

perusahaan tertentu

pasar, sedangkan dalam industri yang
berkonsentrasi rendah, peran pelaku
usaha tidak ada yang dominan sehingga

tingkat persaingan menjadi lebih tinggi
dibandingkan industri yang terkonsentrasi.

Tingkat konsentrasi pada industri-

industri skala menengah dan besar di
Indonesia tahun 2003 cukup bervariasi.

Ada industri yang memiliki

tingkat

konsentrasi yang sangat tinggi yaitu
hampir mencapai 100%, dilain pihak ada
industri yang memiliki tingkat konsentrasi

yang sangat rendah seperti industry
pakaian jadi dan industri kulit. lndustri

relative rendah adalah fndustri makanan,

industri karet, industri perabot rumah
tangga serta industri tekstil yang meliputi
industri tekstil maupun pakaian jadi.

5. Analisis Hasil Estimasi

Hasil

estimasi

dengan

menggunakan metode Weighted Least

Squares menunjukfSan skala ukuran
perusahaan dan tinggi rendahnya tingkat

konsentrasi sebuah industri berpengaruh
negatif terhadap pilihan peru.sahaantntuk
melakukan integrasi vertikal.
Bila nilai log dari skala perusahaan

naik sebesar

1 unit maka nilai

indeks

integrasi vertikal turun sebesar O,4023,

sedangkan pengaruh antara tingkat
konsentrasi pasar dengan indeks integrasi

vertikal adalah negative, dimana apabila
tingkat konsentrasi pasar,naik sebesar

1

unit, maka indeks integrasi vertikal akan
turun sebesar O,OO22.

pemurnian dan pengilangan minyak bumi

dan gas serta industri

Peralatan

Pada perusahaan Yang memiliki

professional dan iptek adalah industri

ukuran besar, integrasi vertikal lebih
42

sedikit dilakukan karena alasan bounded

yang lebih

rationolity dimana efisiensi manajemen

berkesinambungan,

dalam melaksanakan fungsi kontrol akan

perusahaan memutuskan untuk

berkurang pada perusahaan dengan skala

melakukan integrasj ryeftikal dengan

besar. Dengan demikian pada industri

perusahaan lain yang menyediakan

skala menengah dan besar tahun 2003,

supply input yang dibutuhkan maka

yang

besar

dan

apabila

besar

skala perusahaan akan semakin besar-

integrasi

vertikal karena kekhawatiran efisiensi

Tingkat konsen$3$i pasar yang
semakin tinggi belum merupakan

manajemen dalam rnelaksanakan fungsi

faktor pendorong bagi

kontrol akan berkurang.

untuk melakukan integrasi verfikal.

perusahaan dengan skala

cenderung

tidak melakukan

perusahaan

Peneliti mendug?,struktur industri
Hasil estimasi menunjukkan tingkat

pada levef upstrerim dan downstreom

konsentrasi pasar berpengaruh negatif

lebih kompetitif.

tefiadap

kecenderungan untuk
melakukan integrasi vertikal. Untuk
menganalisis pengaruh struktur pasar

terhadap integrasi vertikal,

2.

Saran

Integrasi vertikal adalah strategi yang

peneliti

dapat dipilih oleh pelaku usaha untuk

mengandaikan dua kondisi. Merujuk pada

memperkuat posisinya ji,,-pasar.

Tirole, kondisi pertama. adalah

lntegr?si vertikal dapat meningkatkan

kedua

pasar yang memiliki hubungan kelanjutan

proses produksi memiliki

kepastian pasokan

input

Pada

struktur

kuantitas dan kualitas yang terkontrol.

monopoli. Kondisi kedua adalah salah satu

tntegrasi vertikal juga guPu*
meningkatkan kontrol perusahaan

pasar memiliki struktur yang

lebih

kompetitif.

atas distribusi produknya sampai ke

l. Kesimpulan dan Saran

konsumen akhir.
b.

Untuk

mendapatkan .mafifaat

1.

Kesimpulan

ekonomi yang epttmal dari integrasi

a.

Skala perusahaan yang semakin besar

vertikal, Perusahaan

akan berperrgaruh Pada kebutuhan

mengevaluasi

bahan baku. Perusahaan

mengenai struktur pasarriya maupun

akan

membutuhkan pasokan bahan baku

dengan

harus

cerrnat

struktur pasar industri

di

hulu

maupun di hilir.
Masalah kebutuhan bahan baku yang

Bradburd, Ralph. M., Conglomerate
Power Without Market Power:
The Effect of Conglomeration on
a Risk - Averse Quantity -

Adjusting Firm,

American
Economic Review, Vol. 70. No. 3.
June.1980-

semakin meningkat serta dengan
kebutuhan kualitas yang semakin baik

dapat diatasi dengan beberapa
strategi, apabila perusahaan memilih

Clarkson, Kenneth W., Organization
Theory, Evidence and Public
Poliry, Mc Graw Hill,l1982.

untuk melakukan integrasi vertikal

maka diperlukan studi

yang

komprehensif untuk melihat efek

skala

perusahaan

dengan kemampuan

manajemen

membesarnya

Levr1,

Testing Stigler's Interpretation of
Division of labor is Limited by

The Extent

of The

386.

untuk melakukan fungsi kontrol-

Tirole, Jean., The Theory
DAFTAR PUSTAKA

Market,

Journal of Industrial Economic,
Vol. 32, No. 3. March;"1984. Pp.

of Industrial

Organization, England, 1998.

Waldman, Don E dan Jotrsen., Industrial
Besankg, Divid, David Dranov dan Mark
Shanley. Economic of Strategy,
Canada,1996.

Booth, Anne, The Oil Boom and After.
Singapore. 1992.

Organization

Theory

and

Pradice,t987.
Wesfiefd, Fred, M., Vertical Integration:
Does Produst Price Rise-orf,all ?,
American-'Economic Review, Vol.
71, No. 3 Juni. 1988.

44

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25