ANATISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTEGRASI VERTIKAL CROSS SEC77/QN STUDYDENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN WEIGHTED LEAST SQUARES PADA 31 INDUSTRI BESAR DAN MENENGAH TAHUN 2OO3.
Jurnal
Ilmu Ekonomi & Pemba
ANALISIS PERI1AKU PENGAMBILAN KEPUTUSAN PILIHAN TUJUAN USAHA
TERNAK BABI DI KABUPATEN MINAHASA (APLIKASI METODE ANALITYCAL
HTERARCHyPROCESS)
Nansi Margret sanfa llasyhuri, slamef Hartono, suhafrnini Hardyastuti
ESTIMASI PERMINTAAN PANGAN RUMAH TANGGA DI PROPINSI JAWA
TENGAH
Yunastiti Purwaningsih, slamet Hartono, Masyhurl, Jangkung Handoyo Mulyo
ANALAS IS FAKTOR.FAI$OR YAN G M E M P ENGARU H I I NTEG RAS I VE RTI KAL
CROSS SECTION STUDY DEN GAN MENGGUNAKAN PEN DEKATAN
WEICHTED LEAST SQUARES PADA 31 INDUSTRI BESAR DAN MENENGAH
Mugi Raharjo
ANALISIS POLA SPASLAL PUSAT PERBELANJAAN DAN PENGARUHNYA
TERHADAP NII..AI TANAH DI KOTA SURAKARTA, TAHUN 2OO8
Nurul Istiqomah, Septiani Dewi Sotikhah
MEKANISME TRANSMISI KEBIJAKAN MONETER DI ASEAN 5:
PERBANDINGAN PERANAN JALUR HARGA DAN KUANTITAS
Lukman Hakim, Jauhari Dahalan
EKONOMI LINGKUNGAN DAN PENENTUAN NILAI KUALITAS LINGKUNGAN
Hari Murti
KAJIAN TKI BERMASALAH PURNA PENEMPATAN (STUDI KASUS
KABUPATEN BREBES}
lzza Mafruhah
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
DAFTAR ISI
Halaman
Dewan Redaksi
I
Editorial
ii
Daftar lsi
lll
Analisis Perllaku Pengambllan Keputusan pilihan Tujuan Usaha Ternak
gabi
1- 15
Di Kabupaten Minahasa (Aplikasi Metode Anatitycat Hierarchy processl
Oleh: Nonsi MorgretSonta, Masyhuri, Slamet Hortono,
Suhatmini Hardydstuti
Tengah
Mosyhuri,
Estimasi Permintaan Pangan Rumah Tangga di propinsi Jawa
: Yunostiti Purwoningsih, Slomet Hortonq
OIeh
16
- 33
"
longkung Hondoyo Mulyo
Study
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Integrasi Vertikal Cross Sectfon
Dengan menggunakan Pendekatanweighted Least squares pada 31 tndustri
34 - 45
Besar dan Menengah.
Oleh: Mugi Rahorjo
Analisis Pola Spasial Pusat perbelanjaan dan Pengaruhnya Terhadap Nilai
di Kota Surakafta, Tahun 2008
Oleh: Nurul lstiqom.ah, Septioni Dewi Solikhah
Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter dt ASEAN 5:
T.qqah
perbandinganperAnan
40 - 6O
67
Jalur Harga dan Kuantitas
Oleh: Lukman Hokim, Jouhori Daholon
Ekonoml Lingkungan dan Penentuan Nilai Kualitas
Oleh: Hari Murti
Lingkungan
Kajian TKf Bermasalah Purna Penempatan ( studi Kasus Kabupaten Brebes
Oleh: lzza Mofruhoh
Jurnal llmu Ekonomi
& Pembangunan
Vol.10 No.2
Hlm. 1-
Iu
LO6
I
Surakarta
143 Nopember2010
-l}s
- LZ4
t2s - )A?
ISSN
7412-2200
lurnol llmu Ekonomi & Pembongunon
Vol.
14
No.
(JIEP)
ISSN
:7472-2200
2,2070: hol.34 - tl4
ANATISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTEGRASI VERTIKAL CROSS SEC77/QN
STUDYDENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN WEIGHTED LEAST SQUARES PADA 31
INDUSTRI BESAR DAN MENENGAH TAHUN 2OO3
Oleh:
'Mugi Raharjo
(Dosen turuson Ekonomi Pembongunon Fokultos Ekonomi lJniversitos Sebetos Moret)
Abstract
This study aims to determine the effect of company size on verticol integrotion in 37
lorge and medium industries in 2003 ond the influence of morket concentration on vertial
integration in 37 lorge and medium industries in 2003. The data used are seandory dota
publbhed by the C.entrol5totistics Agency (BPS). Dota anolysis methods used are regression
onolwis, t test, F test and coefficient of determination (f) as well os covering the clossic
ossumption test normality test, linearity, outocorrelqtion test ond the heteroscedosticity test.
The resulB showed thot the scole of the larger companies will influence the need for row
moteriols ond the level of the higler market concentration has not been a driving factor
for
componies to make vertical integration. Researchers suspect the industria! structure ot the
level of upstresm and downstream is more competitive.
Keyword: verticol integration, enterprise scole, industry concentrotion, weighted
leost squores.
A.
Pendahuluan
Dalam produksi sebuah
diperlukan, apakah perusahaan harus
menyediakan input terse-but sendiri atau
produk
terdapat jaring vertikal yang terdiri dari
tahap-tahap produksi yang pada setiap
tahapnya melahirkan nilai. Tahap-tahap
produksi vertikal tersebut diawali dengan
pengumpulan bahan mentah dan diakhiri
dengan distribusi dan penjualan produk
akhir. Perusahaan menghadapi
pilihan
bagaimana cara memperoleh input yang
membelinya
perusahaan
dari pasar, selain itu
juga menghadapi
pilihan
bagaimana mendistribusikan produknya
pada konsumen, apakah menyerahkan
sepenuhnya pada perusahaan lain atau
mendistribusikan sendiri produknya.
Keputusan perusahaan
untuk
melakukan integrasi vertical ditentukan
34
oleh manfaat ekonomi Yang
akan
memberikan manfaat ekonomi yang lebih
diperolehnya, apabila integrasi vertikal
besar dari biaya ekonomi yang harus
dilakukan maka Perusahaan akan
jual pada konsumen akhir karena harga
melaku-kan integrasi vertikal
bahan bakunya akan lebih murah.
dan
sebaliknya.
Ada
beberapa alasan
mendorong perusahaan
Yang
8. Perumusan Masalah
melaku-kan
strategi integrasi vertikal
Berdasarkan uraian di atas maka
yaitu
studi
membangun bdrier to entry bagi pesaing
penelitian empiris Yaitu:
pasar dari persaingan sempurna menjadi
1.
dapat
vertikal pada 31 industri besar dan
sehingga produk akhir dapat dijual dengan
menengah pada tahun 2003 ?
harga yang lebih murah, integrasi vertikal
2.
dapat meningkatkan kemampuan bersaing
pada
monopoli power dengan diskriminasi
sahaan
juga akan
memPengaruhi
industri besar
dan
C. Tujuan Penelitian
kebutuhan perusahaan akan pasokan
Tujuan Yang ingin dicaPai dalam
input yang berkesi-nambungan. Banyak
pelaku usaha Yang
31
menengah Pada tahun 2003 ?
harga.
Peru-
Bagaimana pengaruh konsen-trasi
pasar terhadap integrasi vertikal
meningkatkan
Semakin besar ukuran
Bagaimana pengaruh ukuran
perusahaan terhadap integra-si
membatasi laba pada satu level produksi
suatu perusahaan dan
merumuskan dua pokok
permasalahan yang akan dijawab lewat
integrasi vertikal dapat mengubah strukur
monopoli, integrasi vertikal
ini
penelitian ini adalah:
mulai
mempertimbangkan untuk melakukan
1. Untuk mengetahui pengaruh ukuran
integrasi vertikal untuk menjamin
perusahaan terhadap integrasi vertikal
kelang-sungan pasokan
tentu saia
input
pada 31 industri besar dan menengah
selain
pada tahun 20O3.
memPeroleh manfaat
ekonomi lain, seperti menekan harga
2.
Untuk mengetahui Pengaruh
konsentrasi pasar terhadap integrasl
vertical pada 31 industri besar dan
Menurut Porter (1990) setiap tahap
menengah pada tahun 2003.
dalam jalur produksi menghasilkan nilai
tambah (value odded)- Misalnya bahan
dasar kayu menjadi.,lpbih*bermanfaat
D. Manfaat Penelitian
setelah diproses menjadi furniture.
Kontribusi yang diharapkan dari
Setiap tahap produksi menambah nilai
penelitian ini antara lain:
suatu produk sehingga produk tetsebut
l-. Menelusuri dan mengetahui faktor-
mempunyai nilai
dibandingkan
lebih
faktor apa saja yang mempengaruhi
ketika produk tersebut dihasilkan oleh
integrasi verti-kal pada perusahaan
tahap
yang berada pada kelompok industri
Penambahan nilai
dengan skala sedang dan besar pada
produk
produksinya
ini
sebelumnya.
ini beclaojut,,ffingga
sampai pada kon-sumen
akhir sehingga rang-kaian aktivitas yang
tahun 2003.
2. Memberi masukan bagi petaku usaha,
aspek apa saja yang harus diperhatikan
agar strategi integrasi vertikal dapat
menam-bah
nilai akan
membentuk
jaring vertikal.
Hasibuan (1994) mendefinisikan
memberikan manfaat ekonomi yang
integrasi vertikal
lebih besar.
penggabungan perusahaalfglge_
3. Memberi informasi
awal pada
haan yang ,mecrpunyai
sebagai
kelanjutan
teruta-ma
proses produksi. Jenis integrasi ini
kebijakan di bidang industri persaingan
dapat dibagi dua, yaitu integrasi ke
usaha, mengenai analisis efisiensi dan
hulu (upstream) din integrasi ke hilir
persaingan strategi integrasi vertikal.
(downstreom). Peggsdraan
pengambil kebijakan
yang
menerapkan strategi Integrasi vertikal
E. LandasanTeori
ke hufu (upstreoml adalah perusah-aan
yang memproduksi sendiri input yapg
1. Integrasi Vertikal
Dalam memproduksi sebuah
produk terdapat jaring veriikal yang
terdiri dari tahap-tahap produksi yang
dibutuhkan untuk pr.g5es produkinya,
sedangkan inte-grasi vertikal
ke hilir
(downstream) adalah perusa-haan yang
memutus-kan
untuk
menya.Fr.kan
pada setiap tahapnya mela-hirkan nilai.
36
sendiri output yang dihasilkan kepada
sehingga perusahaan pesaingnya hanya
konsumen.
mampu menjual produknya sebesar
biaya bahan mentahnya
2.
Struktur Pasar dan Integrasi Vertikal
saja.
Perusahaan yang mgfakukan integrasi
vertikal juga dapat membatasi laba
Bila salah satu perusahaan dalam
jaring vertikal memiliki
struktur
kompetitif atau persaingan sempurna
dimana perusa-haan
ini
menjual
produknya dengan harga yang sama
dengan biaya marjinalnya
maka
integrasi vertikal tidak
akan
meningkatkan
monopoli. Hal
ini
laba
perusahaan
dikarenakan sektor
pada satu level sehingga bisa menjual
produknya dengan harga yang le.lih
murah dibandingkan pesaingnya pada
level produksi selanjutnya, misalkan
saja pada tingkat retail laba dibatasi
sehingga volume penjualan dapat
Citingkatkan.
Hat ini
meningkatkan laba yang dida-pat pada
tevef perusahaan manufaktur. Integrasi
kompetitif tersebut tidak menimbulkan
vertikal juga dilakukan
distorsi harga. Dengan demikian seKor
dapatkan monopoly power
monopoli tidak menimbulkan ekterna-
penuh, misalkan saja
litas terhadap sektor yang kompetitif
karena pada sektor ini margin antara
harga dengan biaya produksinya nol
untuk perusahaan yang kompetitif
(Tlrofe,1998l.
Dengan integrasi vertikal maka
perusahaan dapat mencapai monopoli
akan
sttuk
men-
secaftr
perusahaan
monopoli pada level upstream. ,aSan
melaku-kan integrapi t'engan pembeli
tunggal. Alasan yang melatar-belakangi
tindakan ini adalah karena persaingan
sempurna mengganggu laba monopoli
dan monopoli :power dari perusahaan
monopoli (Tirole, 1998).
pada satu level. Integrasi vertikal dapat
melakukan penekanan harga (price
3. Hasll Riset Terdahulu
squeezel dimana monopolist pada satu
level melakukan penekanan harga agar
Studi yang pertama mengenai
kompetitornya keluar dari industri
integritas vertikal dilakukan oleh
tersebut. Perusahaan yang melakukan
(1984). Penelitian yang dilakukTnyWa
integrasi vertikal dapat melakukan
metiputi
pemotongan harga @nce cuttingl
Ler4y
38 industri Pada level
klasifikasi industri 3 dlgit selama 3
37
tahun berturut-turut. Integrasi vertikal
statistik industri besar dan menengah
diukur dengan rasio nilai
yang diterbitkan oleh Badan Pusat.
tambah
terhadap penjualan industri tersebut.
Populasi dalam penelitian
Jika sebuah peru-sahaan memproduksi
semua perusahaan *ala,,*foesar dan
semua input yang
menengah
dibutuhkannya
Indonesia yang masuk
dan menengah yang diterbitkan oleh
Semakin besar nilai rasio tersebut maka
badan pusat statistikf4bun 2003.
dalam survey statistik industrj besar
dalam
Data yang akan digunakan dalam
industri tersebut semakin besar.
F.
studi ini bersumber dari data statistik
industri besar dan menengah yppg
Hipotesis
Berdasarkan
diterbitkan oleh padan pusat Statistik
hasil
(BPS). Penelitian ini menggunakan data
peneli-tian
sekunder, sedangkan
terdahulu maka hipotesis yang diajukan
1. Ukuran perusahaan
data cross sectjpj karena
memiliki
satu titik waktu.
vertikal pada 31 industri pada
kelompok skala sedang dan
Konsentrasi pasar memi-liki pengaruh
positif pada indeks integrasi vertikal
pada 31 industri pada kelompok skala
sedang dan menengah tahun 2003.
G. Metode Penelitian
Penelitian ini mencakup seluruh
perusahaan dengan skala sedang dan
menengah pada tahun 2003. tndustri-
industri yang diteliti adalah seluruh
industri yang masuk dalam survey
datanya
merupakan data banyak variabel pada
pengaruh positif pada indeks integrasi
menengah tahun 2003.
menurut
waktunya data ini menggunaka.g,jenis
adalah:
i
adalah
sendiri maka rasio nilai tambah
terhadap penjualan adalah satu.
tingkat integritas vertikal
2.
di
ini
Deflnisi operaslonal dari masingmasing variabel adalah:
1.
Incieks integrasi vertikal
Studi
ini
akan .,nrenggunakan
"indeks integrasi vertikal
menentukan
derajat
untuk
ketinggian
integrasi secara vertikal dalam sebuah
industry. Indeks a{t}Fgfa6i v€ftikal yang
digunakan dalam studi
ini
didasarkan
pada studi yang digunakan oleh l-ely
pada tahun 1984.
2. Indeks konsentrasi
Dalam banyak studi
emPiris
tahun 1990, industri manufaktur di
tentang ekonomi industri, konsentrasi
lndonesia diklasifikasikan dalam 119
industri adalah hal yang sangat banyak
sub industri
berdasarkan
dibahas. Konsentrasi industri menggam-
(lnterndtional St"gndord
barkan struktur pasar dalam industri
Clossificationl.
Metode analisis data
tersebut berupa mono-poli, oligopoli,
lSlC
-lndustrial
Yang
persaingan mono-polistik atau persaingan
digunakan adalah analisis regresi; uji.$
sempurna.
uji F dan
3. Ukuran konsentrasi pasar
serta uji asumsi klasik yang meliputi uji
koefisjen..determinasi
(R2)
industry, konsentrasi penjualan oleh
uji linieritas, uji
autokorelasi dan
..{Jji
beberapa peru-sahaan
heteroskedastisitas-
Dalam literatur bidang organisasi
meruPakan
normalitas,
ukuran penting dalam menganalisis
struktur, perilaku dan kinerja pelaku
H. Analisi Data dan Pembahasan
pasar. Konsentrasi Pasar sering
1. Estimasi dengan
digunakan sebagai ukuran untuk
Ord inary Least Sguol.es {OlSl
Untuk mengestimasi Pengaruh dari
menentukan struktur pasar (Scherer
and Ross, 1990) dan secara
tidak
Pendekatan
variabel konsentrasi pasar dan besarnya
langsung digunakan untuk mengetahui
skala
intensitas persaingan (Baldwin and
kecenderungan melafr,r*an integrasi
Gorecki, 1994) dimana konsentrasi
vertikal pada
dapat digunakan untuk
mengukur
berskala menengah dan besar tahun 20O3,
kemungkinan kolusi atau perilaku anti
studi ini menggunakan metode Or.$nory
persaingan dalam sebuah Pasar.
Leost squores (Ol5). 'Berikui
4. C&sebagai ukuran konsentrasi industri
perusahaan-perusahaan
ini
yaitu:
digunakan dalam studi ini adalah C&
Vl
= 0,908752- 0,0198991nFS
yang dihitung berdasarkan data dari
(2,1876ss) (-1A977741
Backast Survey Industri Manufaktur
-
Menengah dan Besar yang diterbitkan
oleh badan pusat statistik.
adalah
hasil estimasi dengan pendekatan Ol5
Yang
Ukuran konsentrasi industri
terjpdap
perusahaan
0,000270cR4
(0,250387)
Hingga
39
R2
sebesar 2,481907. Dengan menggunakan
= 0,03487 DW.Stat = 2,080291
derajat kebebasan (2,281maka
F.Stats = 0,505943
s=
Dari hasil persamaan di atas,
peneliti menduga bahwa model
terdeteksi penyakit heteroskedas-
diperoleh nilai
tisitas, salah satunya l€rena nilai
variabel penjelas secara keseluruhan tidak
F
5yo dan
F tabel
sebesar 3,34.
Dengan demikian maka nilai F hitung lebih
kecil daripada nilai F tabel
sehingga
berarti sectra statistik
statistik yang sangat kecil.
dalam
mempengaruhi variabel dependen.
2. Analisis Statlstik
c. Uji R2
a. Uji
t
Hasil estimasi dengan metode
Hasil estimasi dengan metode WLS
\lJeighted Least Sguares menuniukkan
menunjukkan bahwa integrasi vertikal
bahwa
dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tingkat
yang menyatakan bahwa 15,05% variasi
konsentrasi pasar. Pengaruh konsentrasi
variabel dependen dapat dijelaskan oleh
pasar adalah signifikan secara statistic
variasi variabel independennya.
pada CR4 s. = 5y" (dua sisi) dan dengan
derajat kebebasan 34 sedangkan variabel
besarnya skala perusahaan tidak
Rz
modeltersebut adalah 0,150584
:i.
AnalisisEkonometri
a.
UiiNormalitas
berpengaruh signifikan secara statistik
terhadap kecenderungan
untuk melakukan integrasi verikal. Hal ini
ditunjukkan oleh nilai
t
yang lebih kecil dari nilai
b.
hitung dengan s. = 5y" adalah 7,273775.
t
Dengan membandingkan terhadap nilai
statistik tabel
kritisnya, maka disimPulkan
kebebasan 30.
residualnya berdistribusi normal.
uji
b.
F
estimasi
Squares didapat nilai
JB
statistik hitung
dengan
menggunakan pendekatan Weighted Least
t
Weighted Least mendapatkan nilai
pada a = 5% (dua sisi) dan dengan derajat
Dari
i,
Hasil estimasi dengan metode
perusahaan
F hitung adalah
bahwa
Uji Linieritas
lJilai F hitung untuk uji linieritas
dengan memasukkan fitted
^2 dan
ke
dalam modeladalah 2A6736L. Jika dilihat
dari probabilitasnya, maka
disimpulkan
Terdapat
8
jenis industri
yang
bahwa model estimasi
dengan
memiliki kecenderungan yang relatif lebih
pendekatan Weighed Least
Squares
tinggi untuk melakukan integrasi vertikal.
uji linieritas dan
lndustri alat angkutan.,{pmyata memiliki
tersebut lolos dari
spesifikasi model yang digunakan benar.
c.
kecenderungan tertinggi untuk melakukan
integrasi vertikal.
Uji Non Autokorelasi
Weighted Least Squares diperoleh nilai
DW hitung =2,224L53 sedangkan nilai dl =
= 31 dan
tidaktah
alat
angkgtan
mengherankan. Industri
Dari hasil estimasi dengan metode
1,297 dan du =
Hal ini
t570 fiumlah
data atau n
jumlah variabel independen
adalah dua). Pengujian dilakukan dengan
dua sisi diketahui bahwa nilai DW hitung
tersebut berada pada daerah
non
adalah industri VaFB sangat spesifik
sifatnya. Kebutuhan akan bahan bakunya
disupplai oleh pemasok yang biasanya
merupakan rekanan dari.."eP.nrsahaan
tersebut. Disebabkan spesifikasi input
yang sangat tinggi, perusahaan alat
angkutan biasanya bermitra atau bahkan
memutuskan untuk rng#kukan integrasi
vertikal dengan perusahaan pemasok
autokorelasi.
input di hulunya.
d.
UjlHomoskedastisitas
Kecende runga
nyang*ehtive
ti nggi
Hasil uji White Heteroskedastisitas
juga terjadi pada perusahaan-perusahaan
mengindikasikan tidak adanya
heteroskedastisitas pada model yang
yang berada pada industri pengolahan
tembakau dan bumbu rokok untuk
diestimasi dengan menggunakan metode
melakukan integr.asi vertikal. lndustri
hitung dari
percetakan dan penerbitan juga memiliki
hasil uji White Heteroskedastisitas adalah
kecenderungaq yang relatif tinggi untuk
3,L78399, dilihat dari probabilitasnya
melakukan integrasi vertikal. Persaiqgan
model ini
yang cukup tinggi dalalp pemasaran hasil
Weighted Least Squares. Nilai
tidak
heteroskedastisitas.
4.
F
mengandung
produknya, mendorong
banYak
perusahaan penerbit untuk melakukan
Analisis Hasil Estimasi
distribusi produknya sendiri- lodustri
a.
oengolahan dengan pahan dasar bahan
lntegrasl Vertikal
galian bukan logam juga
memiliki
47
yang tinggi
untuk
yang memiliki tingkat konsentrasi yang
melakukan integrasi vertikal. Industri
sangat tinggi. Industri berbahan baku
perabot rumah tangga dari porselin dan
bahan galian seperti semen dan kapur,
tanah liat serta bahan galian logam yang
lain memiliki indek integrasi vertikalyang
gelas dan porselio ;adalah
berikutnya yang memitiki
tinggi.
konsentrasi moderat mencapai 52
kecenderungan
b.
indusri
tingkat
-
64
persen. Industri yang memiliki konsentrq5i
Tingkat Konsentrasi Industri Skala
Menengah dan Besar Tahun 2$)3
lndustri yang memiliki konsentrasi
yang tinggi artinya struktur
pasarnya
mendekati persaingan oligopoli dan
monopli dimana ada
beberapa
yang
menguasai
perusahaan tertentu
pasar, sedangkan dalam industri yang
berkonsentrasi rendah, peran pelaku
usaha tidak ada yang dominan sehingga
tingkat persaingan menjadi lebih tinggi
dibandingkan industri yang terkonsentrasi.
Tingkat konsentrasi pada industri-
industri skala menengah dan besar di
Indonesia tahun 2003 cukup bervariasi.
Ada industri yang memiliki
tingkat
konsentrasi yang sangat tinggi yaitu
hampir mencapai 100%, dilain pihak ada
industri yang memiliki tingkat konsentrasi
yang sangat rendah seperti industry
pakaian jadi dan industri kulit. lndustri
relative rendah adalah fndustri makanan,
industri karet, industri perabot rumah
tangga serta industri tekstil yang meliputi
industri tekstil maupun pakaian jadi.
5. Analisis Hasil Estimasi
Hasil
estimasi
dengan
menggunakan metode Weighted Least
Squares menunjukfSan skala ukuran
perusahaan dan tinggi rendahnya tingkat
konsentrasi sebuah industri berpengaruh
negatif terhadap pilihan peru.sahaantntuk
melakukan integrasi vertikal.
Bila nilai log dari skala perusahaan
naik sebesar
1 unit maka nilai
indeks
integrasi vertikal turun sebesar O,4023,
sedangkan pengaruh antara tingkat
konsentrasi pasar dengan indeks integrasi
vertikal adalah negative, dimana apabila
tingkat konsentrasi pasar,naik sebesar
1
unit, maka indeks integrasi vertikal akan
turun sebesar O,OO22.
pemurnian dan pengilangan minyak bumi
dan gas serta industri
Peralatan
Pada perusahaan Yang memiliki
professional dan iptek adalah industri
ukuran besar, integrasi vertikal lebih
42
sedikit dilakukan karena alasan bounded
yang lebih
rationolity dimana efisiensi manajemen
berkesinambungan,
dalam melaksanakan fungsi kontrol akan
perusahaan memutuskan untuk
berkurang pada perusahaan dengan skala
melakukan integrasj ryeftikal dengan
besar. Dengan demikian pada industri
perusahaan lain yang menyediakan
skala menengah dan besar tahun 2003,
supply input yang dibutuhkan maka
yang
besar
dan
apabila
besar
skala perusahaan akan semakin besar-
integrasi
vertikal karena kekhawatiran efisiensi
Tingkat konsen$3$i pasar yang
semakin tinggi belum merupakan
manajemen dalam rnelaksanakan fungsi
faktor pendorong bagi
kontrol akan berkurang.
untuk melakukan integrasi verfikal.
perusahaan dengan skala
cenderung
tidak melakukan
perusahaan
Peneliti mendug?,struktur industri
Hasil estimasi menunjukkan tingkat
pada levef upstrerim dan downstreom
konsentrasi pasar berpengaruh negatif
lebih kompetitif.
tefiadap
kecenderungan untuk
melakukan integrasi vertikal. Untuk
menganalisis pengaruh struktur pasar
terhadap integrasi vertikal,
2.
Saran
Integrasi vertikal adalah strategi yang
peneliti
dapat dipilih oleh pelaku usaha untuk
mengandaikan dua kondisi. Merujuk pada
memperkuat posisinya ji,,-pasar.
Tirole, kondisi pertama. adalah
lntegr?si vertikal dapat meningkatkan
kedua
pasar yang memiliki hubungan kelanjutan
proses produksi memiliki
kepastian pasokan
input
Pada
struktur
kuantitas dan kualitas yang terkontrol.
monopoli. Kondisi kedua adalah salah satu
tntegrasi vertikal juga guPu*
meningkatkan kontrol perusahaan
pasar memiliki struktur yang
lebih
kompetitif.
atas distribusi produknya sampai ke
l. Kesimpulan dan Saran
konsumen akhir.
b.
Untuk
mendapatkan .mafifaat
1.
Kesimpulan
ekonomi yang epttmal dari integrasi
a.
Skala perusahaan yang semakin besar
vertikal, Perusahaan
akan berperrgaruh Pada kebutuhan
mengevaluasi
bahan baku. Perusahaan
mengenai struktur pasarriya maupun
akan
membutuhkan pasokan bahan baku
dengan
harus
cerrnat
struktur pasar industri
di
hulu
maupun di hilir.
Masalah kebutuhan bahan baku yang
Bradburd, Ralph. M., Conglomerate
Power Without Market Power:
The Effect of Conglomeration on
a Risk - Averse Quantity -
Adjusting Firm,
American
Economic Review, Vol. 70. No. 3.
June.1980-
semakin meningkat serta dengan
kebutuhan kualitas yang semakin baik
dapat diatasi dengan beberapa
strategi, apabila perusahaan memilih
Clarkson, Kenneth W., Organization
Theory, Evidence and Public
Poliry, Mc Graw Hill,l1982.
untuk melakukan integrasi vertikal
maka diperlukan studi
yang
komprehensif untuk melihat efek
skala
perusahaan
dengan kemampuan
manajemen
membesarnya
Levr1,
Testing Stigler's Interpretation of
Division of labor is Limited by
The Extent
of The
386.
untuk melakukan fungsi kontrol-
Tirole, Jean., The Theory
DAFTAR PUSTAKA
Market,
Journal of Industrial Economic,
Vol. 32, No. 3. March;"1984. Pp.
of Industrial
Organization, England, 1998.
Waldman, Don E dan Jotrsen., Industrial
Besankg, Divid, David Dranov dan Mark
Shanley. Economic of Strategy,
Canada,1996.
Booth, Anne, The Oil Boom and After.
Singapore. 1992.
Organization
Theory
and
Pradice,t987.
Wesfiefd, Fred, M., Vertical Integration:
Does Produst Price Rise-orf,all ?,
American-'Economic Review, Vol.
71, No. 3 Juni. 1988.
44
Ilmu Ekonomi & Pemba
ANALISIS PERI1AKU PENGAMBILAN KEPUTUSAN PILIHAN TUJUAN USAHA
TERNAK BABI DI KABUPATEN MINAHASA (APLIKASI METODE ANALITYCAL
HTERARCHyPROCESS)
Nansi Margret sanfa llasyhuri, slamef Hartono, suhafrnini Hardyastuti
ESTIMASI PERMINTAAN PANGAN RUMAH TANGGA DI PROPINSI JAWA
TENGAH
Yunastiti Purwaningsih, slamet Hartono, Masyhurl, Jangkung Handoyo Mulyo
ANALAS IS FAKTOR.FAI$OR YAN G M E M P ENGARU H I I NTEG RAS I VE RTI KAL
CROSS SECTION STUDY DEN GAN MENGGUNAKAN PEN DEKATAN
WEICHTED LEAST SQUARES PADA 31 INDUSTRI BESAR DAN MENENGAH
Mugi Raharjo
ANALISIS POLA SPASLAL PUSAT PERBELANJAAN DAN PENGARUHNYA
TERHADAP NII..AI TANAH DI KOTA SURAKARTA, TAHUN 2OO8
Nurul Istiqomah, Septiani Dewi Sotikhah
MEKANISME TRANSMISI KEBIJAKAN MONETER DI ASEAN 5:
PERBANDINGAN PERANAN JALUR HARGA DAN KUANTITAS
Lukman Hakim, Jauhari Dahalan
EKONOMI LINGKUNGAN DAN PENENTUAN NILAI KUALITAS LINGKUNGAN
Hari Murti
KAJIAN TKI BERMASALAH PURNA PENEMPATAN (STUDI KASUS
KABUPATEN BREBES}
lzza Mafruhah
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
DAFTAR ISI
Halaman
Dewan Redaksi
I
Editorial
ii
Daftar lsi
lll
Analisis Perllaku Pengambllan Keputusan pilihan Tujuan Usaha Ternak
gabi
1- 15
Di Kabupaten Minahasa (Aplikasi Metode Anatitycat Hierarchy processl
Oleh: Nonsi MorgretSonta, Masyhuri, Slamet Hortono,
Suhatmini Hardydstuti
Tengah
Mosyhuri,
Estimasi Permintaan Pangan Rumah Tangga di propinsi Jawa
: Yunostiti Purwoningsih, Slomet Hortonq
OIeh
16
- 33
"
longkung Hondoyo Mulyo
Study
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Integrasi Vertikal Cross Sectfon
Dengan menggunakan Pendekatanweighted Least squares pada 31 tndustri
34 - 45
Besar dan Menengah.
Oleh: Mugi Rahorjo
Analisis Pola Spasial Pusat perbelanjaan dan Pengaruhnya Terhadap Nilai
di Kota Surakafta, Tahun 2008
Oleh: Nurul lstiqom.ah, Septioni Dewi Solikhah
Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter dt ASEAN 5:
T.qqah
perbandinganperAnan
40 - 6O
67
Jalur Harga dan Kuantitas
Oleh: Lukman Hokim, Jouhori Daholon
Ekonoml Lingkungan dan Penentuan Nilai Kualitas
Oleh: Hari Murti
Lingkungan
Kajian TKf Bermasalah Purna Penempatan ( studi Kasus Kabupaten Brebes
Oleh: lzza Mofruhoh
Jurnal llmu Ekonomi
& Pembangunan
Vol.10 No.2
Hlm. 1-
Iu
LO6
I
Surakarta
143 Nopember2010
-l}s
- LZ4
t2s - )A?
ISSN
7412-2200
lurnol llmu Ekonomi & Pembongunon
Vol.
14
No.
(JIEP)
ISSN
:7472-2200
2,2070: hol.34 - tl4
ANATISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTEGRASI VERTIKAL CROSS SEC77/QN
STUDYDENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN WEIGHTED LEAST SQUARES PADA 31
INDUSTRI BESAR DAN MENENGAH TAHUN 2OO3
Oleh:
'Mugi Raharjo
(Dosen turuson Ekonomi Pembongunon Fokultos Ekonomi lJniversitos Sebetos Moret)
Abstract
This study aims to determine the effect of company size on verticol integrotion in 37
lorge and medium industries in 2003 ond the influence of morket concentration on vertial
integration in 37 lorge and medium industries in 2003. The data used are seandory dota
publbhed by the C.entrol5totistics Agency (BPS). Dota anolysis methods used are regression
onolwis, t test, F test and coefficient of determination (f) as well os covering the clossic
ossumption test normality test, linearity, outocorrelqtion test ond the heteroscedosticity test.
The resulB showed thot the scole of the larger companies will influence the need for row
moteriols ond the level of the higler market concentration has not been a driving factor
for
componies to make vertical integration. Researchers suspect the industria! structure ot the
level of upstresm and downstream is more competitive.
Keyword: verticol integration, enterprise scole, industry concentrotion, weighted
leost squores.
A.
Pendahuluan
Dalam produksi sebuah
diperlukan, apakah perusahaan harus
menyediakan input terse-but sendiri atau
produk
terdapat jaring vertikal yang terdiri dari
tahap-tahap produksi yang pada setiap
tahapnya melahirkan nilai. Tahap-tahap
produksi vertikal tersebut diawali dengan
pengumpulan bahan mentah dan diakhiri
dengan distribusi dan penjualan produk
akhir. Perusahaan menghadapi
pilihan
bagaimana cara memperoleh input yang
membelinya
perusahaan
dari pasar, selain itu
juga menghadapi
pilihan
bagaimana mendistribusikan produknya
pada konsumen, apakah menyerahkan
sepenuhnya pada perusahaan lain atau
mendistribusikan sendiri produknya.
Keputusan perusahaan
untuk
melakukan integrasi vertical ditentukan
34
oleh manfaat ekonomi Yang
akan
memberikan manfaat ekonomi yang lebih
diperolehnya, apabila integrasi vertikal
besar dari biaya ekonomi yang harus
dilakukan maka Perusahaan akan
jual pada konsumen akhir karena harga
melaku-kan integrasi vertikal
bahan bakunya akan lebih murah.
dan
sebaliknya.
Ada
beberapa alasan
mendorong perusahaan
Yang
8. Perumusan Masalah
melaku-kan
strategi integrasi vertikal
Berdasarkan uraian di atas maka
yaitu
studi
membangun bdrier to entry bagi pesaing
penelitian empiris Yaitu:
pasar dari persaingan sempurna menjadi
1.
dapat
vertikal pada 31 industri besar dan
sehingga produk akhir dapat dijual dengan
menengah pada tahun 2003 ?
harga yang lebih murah, integrasi vertikal
2.
dapat meningkatkan kemampuan bersaing
pada
monopoli power dengan diskriminasi
sahaan
juga akan
memPengaruhi
industri besar
dan
C. Tujuan Penelitian
kebutuhan perusahaan akan pasokan
Tujuan Yang ingin dicaPai dalam
input yang berkesi-nambungan. Banyak
pelaku usaha Yang
31
menengah Pada tahun 2003 ?
harga.
Peru-
Bagaimana pengaruh konsen-trasi
pasar terhadap integrasi vertikal
meningkatkan
Semakin besar ukuran
Bagaimana pengaruh ukuran
perusahaan terhadap integra-si
membatasi laba pada satu level produksi
suatu perusahaan dan
merumuskan dua pokok
permasalahan yang akan dijawab lewat
integrasi vertikal dapat mengubah strukur
monopoli, integrasi vertikal
ini
penelitian ini adalah:
mulai
mempertimbangkan untuk melakukan
1. Untuk mengetahui pengaruh ukuran
integrasi vertikal untuk menjamin
perusahaan terhadap integrasi vertikal
kelang-sungan pasokan
tentu saia
input
pada 31 industri besar dan menengah
selain
pada tahun 20O3.
memPeroleh manfaat
ekonomi lain, seperti menekan harga
2.
Untuk mengetahui Pengaruh
konsentrasi pasar terhadap integrasl
vertical pada 31 industri besar dan
Menurut Porter (1990) setiap tahap
menengah pada tahun 2003.
dalam jalur produksi menghasilkan nilai
tambah (value odded)- Misalnya bahan
dasar kayu menjadi.,lpbih*bermanfaat
D. Manfaat Penelitian
setelah diproses menjadi furniture.
Kontribusi yang diharapkan dari
Setiap tahap produksi menambah nilai
penelitian ini antara lain:
suatu produk sehingga produk tetsebut
l-. Menelusuri dan mengetahui faktor-
mempunyai nilai
dibandingkan
lebih
faktor apa saja yang mempengaruhi
ketika produk tersebut dihasilkan oleh
integrasi verti-kal pada perusahaan
tahap
yang berada pada kelompok industri
Penambahan nilai
dengan skala sedang dan besar pada
produk
produksinya
ini
sebelumnya.
ini beclaojut,,ffingga
sampai pada kon-sumen
akhir sehingga rang-kaian aktivitas yang
tahun 2003.
2. Memberi masukan bagi petaku usaha,
aspek apa saja yang harus diperhatikan
agar strategi integrasi vertikal dapat
menam-bah
nilai akan
membentuk
jaring vertikal.
Hasibuan (1994) mendefinisikan
memberikan manfaat ekonomi yang
integrasi vertikal
lebih besar.
penggabungan perusahaalfglge_
3. Memberi informasi
awal pada
haan yang ,mecrpunyai
sebagai
kelanjutan
teruta-ma
proses produksi. Jenis integrasi ini
kebijakan di bidang industri persaingan
dapat dibagi dua, yaitu integrasi ke
usaha, mengenai analisis efisiensi dan
hulu (upstream) din integrasi ke hilir
persaingan strategi integrasi vertikal.
(downstreom). Peggsdraan
pengambil kebijakan
yang
menerapkan strategi Integrasi vertikal
E. LandasanTeori
ke hufu (upstreoml adalah perusah-aan
yang memproduksi sendiri input yapg
1. Integrasi Vertikal
Dalam memproduksi sebuah
produk terdapat jaring veriikal yang
terdiri dari tahap-tahap produksi yang
dibutuhkan untuk pr.g5es produkinya,
sedangkan inte-grasi vertikal
ke hilir
(downstream) adalah perusa-haan yang
memutus-kan
untuk
menya.Fr.kan
pada setiap tahapnya mela-hirkan nilai.
36
sendiri output yang dihasilkan kepada
sehingga perusahaan pesaingnya hanya
konsumen.
mampu menjual produknya sebesar
biaya bahan mentahnya
2.
Struktur Pasar dan Integrasi Vertikal
saja.
Perusahaan yang mgfakukan integrasi
vertikal juga dapat membatasi laba
Bila salah satu perusahaan dalam
jaring vertikal memiliki
struktur
kompetitif atau persaingan sempurna
dimana perusa-haan
ini
menjual
produknya dengan harga yang sama
dengan biaya marjinalnya
maka
integrasi vertikal tidak
akan
meningkatkan
monopoli. Hal
ini
laba
perusahaan
dikarenakan sektor
pada satu level sehingga bisa menjual
produknya dengan harga yang le.lih
murah dibandingkan pesaingnya pada
level produksi selanjutnya, misalkan
saja pada tingkat retail laba dibatasi
sehingga volume penjualan dapat
Citingkatkan.
Hat ini
meningkatkan laba yang dida-pat pada
tevef perusahaan manufaktur. Integrasi
kompetitif tersebut tidak menimbulkan
vertikal juga dilakukan
distorsi harga. Dengan demikian seKor
dapatkan monopoly power
monopoli tidak menimbulkan ekterna-
penuh, misalkan saja
litas terhadap sektor yang kompetitif
karena pada sektor ini margin antara
harga dengan biaya produksinya nol
untuk perusahaan yang kompetitif
(Tlrofe,1998l.
Dengan integrasi vertikal maka
perusahaan dapat mencapai monopoli
akan
sttuk
men-
secaftr
perusahaan
monopoli pada level upstream. ,aSan
melaku-kan integrapi t'engan pembeli
tunggal. Alasan yang melatar-belakangi
tindakan ini adalah karena persaingan
sempurna mengganggu laba monopoli
dan monopoli :power dari perusahaan
monopoli (Tirole, 1998).
pada satu level. Integrasi vertikal dapat
melakukan penekanan harga (price
3. Hasll Riset Terdahulu
squeezel dimana monopolist pada satu
level melakukan penekanan harga agar
Studi yang pertama mengenai
kompetitornya keluar dari industri
integritas vertikal dilakukan oleh
tersebut. Perusahaan yang melakukan
(1984). Penelitian yang dilakukTnyWa
integrasi vertikal dapat melakukan
metiputi
pemotongan harga @nce cuttingl
Ler4y
38 industri Pada level
klasifikasi industri 3 dlgit selama 3
37
tahun berturut-turut. Integrasi vertikal
statistik industri besar dan menengah
diukur dengan rasio nilai
yang diterbitkan oleh Badan Pusat.
tambah
terhadap penjualan industri tersebut.
Populasi dalam penelitian
Jika sebuah peru-sahaan memproduksi
semua perusahaan *ala,,*foesar dan
semua input yang
menengah
dibutuhkannya
Indonesia yang masuk
dan menengah yang diterbitkan oleh
Semakin besar nilai rasio tersebut maka
badan pusat statistikf4bun 2003.
dalam survey statistik industrj besar
dalam
Data yang akan digunakan dalam
industri tersebut semakin besar.
F.
studi ini bersumber dari data statistik
industri besar dan menengah yppg
Hipotesis
Berdasarkan
diterbitkan oleh padan pusat Statistik
hasil
(BPS). Penelitian ini menggunakan data
peneli-tian
sekunder, sedangkan
terdahulu maka hipotesis yang diajukan
1. Ukuran perusahaan
data cross sectjpj karena
memiliki
satu titik waktu.
vertikal pada 31 industri pada
kelompok skala sedang dan
Konsentrasi pasar memi-liki pengaruh
positif pada indeks integrasi vertikal
pada 31 industri pada kelompok skala
sedang dan menengah tahun 2003.
G. Metode Penelitian
Penelitian ini mencakup seluruh
perusahaan dengan skala sedang dan
menengah pada tahun 2003. tndustri-
industri yang diteliti adalah seluruh
industri yang masuk dalam survey
datanya
merupakan data banyak variabel pada
pengaruh positif pada indeks integrasi
menengah tahun 2003.
menurut
waktunya data ini menggunaka.g,jenis
adalah:
i
adalah
sendiri maka rasio nilai tambah
terhadap penjualan adalah satu.
tingkat integritas vertikal
2.
di
ini
Deflnisi operaslonal dari masingmasing variabel adalah:
1.
Incieks integrasi vertikal
Studi
ini
akan .,nrenggunakan
"indeks integrasi vertikal
menentukan
derajat
untuk
ketinggian
integrasi secara vertikal dalam sebuah
industry. Indeks a{t}Fgfa6i v€ftikal yang
digunakan dalam studi
ini
didasarkan
pada studi yang digunakan oleh l-ely
pada tahun 1984.
2. Indeks konsentrasi
Dalam banyak studi
emPiris
tahun 1990, industri manufaktur di
tentang ekonomi industri, konsentrasi
lndonesia diklasifikasikan dalam 119
industri adalah hal yang sangat banyak
sub industri
berdasarkan
dibahas. Konsentrasi industri menggam-
(lnterndtional St"gndord
barkan struktur pasar dalam industri
Clossificationl.
Metode analisis data
tersebut berupa mono-poli, oligopoli,
lSlC
-lndustrial
Yang
persaingan mono-polistik atau persaingan
digunakan adalah analisis regresi; uji.$
sempurna.
uji F dan
3. Ukuran konsentrasi pasar
serta uji asumsi klasik yang meliputi uji
koefisjen..determinasi
(R2)
industry, konsentrasi penjualan oleh
uji linieritas, uji
autokorelasi dan
..{Jji
beberapa peru-sahaan
heteroskedastisitas-
Dalam literatur bidang organisasi
meruPakan
normalitas,
ukuran penting dalam menganalisis
struktur, perilaku dan kinerja pelaku
H. Analisi Data dan Pembahasan
pasar. Konsentrasi Pasar sering
1. Estimasi dengan
digunakan sebagai ukuran untuk
Ord inary Least Sguol.es {OlSl
Untuk mengestimasi Pengaruh dari
menentukan struktur pasar (Scherer
and Ross, 1990) dan secara
tidak
Pendekatan
variabel konsentrasi pasar dan besarnya
langsung digunakan untuk mengetahui
skala
intensitas persaingan (Baldwin and
kecenderungan melafr,r*an integrasi
Gorecki, 1994) dimana konsentrasi
vertikal pada
dapat digunakan untuk
mengukur
berskala menengah dan besar tahun 20O3,
kemungkinan kolusi atau perilaku anti
studi ini menggunakan metode Or.$nory
persaingan dalam sebuah Pasar.
Leost squores (Ol5). 'Berikui
4. C&sebagai ukuran konsentrasi industri
perusahaan-perusahaan
ini
yaitu:
digunakan dalam studi ini adalah C&
Vl
= 0,908752- 0,0198991nFS
yang dihitung berdasarkan data dari
(2,1876ss) (-1A977741
Backast Survey Industri Manufaktur
-
Menengah dan Besar yang diterbitkan
oleh badan pusat statistik.
adalah
hasil estimasi dengan pendekatan Ol5
Yang
Ukuran konsentrasi industri
terjpdap
perusahaan
0,000270cR4
(0,250387)
Hingga
39
R2
sebesar 2,481907. Dengan menggunakan
= 0,03487 DW.Stat = 2,080291
derajat kebebasan (2,281maka
F.Stats = 0,505943
s=
Dari hasil persamaan di atas,
peneliti menduga bahwa model
terdeteksi penyakit heteroskedas-
diperoleh nilai
tisitas, salah satunya l€rena nilai
variabel penjelas secara keseluruhan tidak
F
5yo dan
F tabel
sebesar 3,34.
Dengan demikian maka nilai F hitung lebih
kecil daripada nilai F tabel
sehingga
berarti sectra statistik
statistik yang sangat kecil.
dalam
mempengaruhi variabel dependen.
2. Analisis Statlstik
c. Uji R2
a. Uji
t
Hasil estimasi dengan metode
Hasil estimasi dengan metode WLS
\lJeighted Least Sguares menuniukkan
menunjukkan bahwa integrasi vertikal
bahwa
dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tingkat
yang menyatakan bahwa 15,05% variasi
konsentrasi pasar. Pengaruh konsentrasi
variabel dependen dapat dijelaskan oleh
pasar adalah signifikan secara statistic
variasi variabel independennya.
pada CR4 s. = 5y" (dua sisi) dan dengan
derajat kebebasan 34 sedangkan variabel
besarnya skala perusahaan tidak
Rz
modeltersebut adalah 0,150584
:i.
AnalisisEkonometri
a.
UiiNormalitas
berpengaruh signifikan secara statistik
terhadap kecenderungan
untuk melakukan integrasi verikal. Hal ini
ditunjukkan oleh nilai
t
yang lebih kecil dari nilai
b.
hitung dengan s. = 5y" adalah 7,273775.
t
Dengan membandingkan terhadap nilai
statistik tabel
kritisnya, maka disimPulkan
kebebasan 30.
residualnya berdistribusi normal.
uji
b.
F
estimasi
Squares didapat nilai
JB
statistik hitung
dengan
menggunakan pendekatan Weighted Least
t
Weighted Least mendapatkan nilai
pada a = 5% (dua sisi) dan dengan derajat
Dari
i,
Hasil estimasi dengan metode
perusahaan
F hitung adalah
bahwa
Uji Linieritas
lJilai F hitung untuk uji linieritas
dengan memasukkan fitted
^2 dan
ke
dalam modeladalah 2A6736L. Jika dilihat
dari probabilitasnya, maka
disimpulkan
Terdapat
8
jenis industri
yang
bahwa model estimasi
dengan
memiliki kecenderungan yang relatif lebih
pendekatan Weighed Least
Squares
tinggi untuk melakukan integrasi vertikal.
uji linieritas dan
lndustri alat angkutan.,{pmyata memiliki
tersebut lolos dari
spesifikasi model yang digunakan benar.
c.
kecenderungan tertinggi untuk melakukan
integrasi vertikal.
Uji Non Autokorelasi
Weighted Least Squares diperoleh nilai
DW hitung =2,224L53 sedangkan nilai dl =
= 31 dan
tidaktah
alat
angkgtan
mengherankan. Industri
Dari hasil estimasi dengan metode
1,297 dan du =
Hal ini
t570 fiumlah
data atau n
jumlah variabel independen
adalah dua). Pengujian dilakukan dengan
dua sisi diketahui bahwa nilai DW hitung
tersebut berada pada daerah
non
adalah industri VaFB sangat spesifik
sifatnya. Kebutuhan akan bahan bakunya
disupplai oleh pemasok yang biasanya
merupakan rekanan dari.."eP.nrsahaan
tersebut. Disebabkan spesifikasi input
yang sangat tinggi, perusahaan alat
angkutan biasanya bermitra atau bahkan
memutuskan untuk rng#kukan integrasi
vertikal dengan perusahaan pemasok
autokorelasi.
input di hulunya.
d.
UjlHomoskedastisitas
Kecende runga
nyang*ehtive
ti nggi
Hasil uji White Heteroskedastisitas
juga terjadi pada perusahaan-perusahaan
mengindikasikan tidak adanya
heteroskedastisitas pada model yang
yang berada pada industri pengolahan
tembakau dan bumbu rokok untuk
diestimasi dengan menggunakan metode
melakukan integr.asi vertikal. lndustri
hitung dari
percetakan dan penerbitan juga memiliki
hasil uji White Heteroskedastisitas adalah
kecenderungaq yang relatif tinggi untuk
3,L78399, dilihat dari probabilitasnya
melakukan integrasi vertikal. Persaiqgan
model ini
yang cukup tinggi dalalp pemasaran hasil
Weighted Least Squares. Nilai
tidak
heteroskedastisitas.
4.
F
mengandung
produknya, mendorong
banYak
perusahaan penerbit untuk melakukan
Analisis Hasil Estimasi
distribusi produknya sendiri- lodustri
a.
oengolahan dengan pahan dasar bahan
lntegrasl Vertikal
galian bukan logam juga
memiliki
47
yang tinggi
untuk
yang memiliki tingkat konsentrasi yang
melakukan integrasi vertikal. Industri
sangat tinggi. Industri berbahan baku
perabot rumah tangga dari porselin dan
bahan galian seperti semen dan kapur,
tanah liat serta bahan galian logam yang
lain memiliki indek integrasi vertikalyang
gelas dan porselio ;adalah
berikutnya yang memitiki
tinggi.
konsentrasi moderat mencapai 52
kecenderungan
b.
indusri
tingkat
-
64
persen. Industri yang memiliki konsentrq5i
Tingkat Konsentrasi Industri Skala
Menengah dan Besar Tahun 2$)3
lndustri yang memiliki konsentrasi
yang tinggi artinya struktur
pasarnya
mendekati persaingan oligopoli dan
monopli dimana ada
beberapa
yang
menguasai
perusahaan tertentu
pasar, sedangkan dalam industri yang
berkonsentrasi rendah, peran pelaku
usaha tidak ada yang dominan sehingga
tingkat persaingan menjadi lebih tinggi
dibandingkan industri yang terkonsentrasi.
Tingkat konsentrasi pada industri-
industri skala menengah dan besar di
Indonesia tahun 2003 cukup bervariasi.
Ada industri yang memiliki
tingkat
konsentrasi yang sangat tinggi yaitu
hampir mencapai 100%, dilain pihak ada
industri yang memiliki tingkat konsentrasi
yang sangat rendah seperti industry
pakaian jadi dan industri kulit. lndustri
relative rendah adalah fndustri makanan,
industri karet, industri perabot rumah
tangga serta industri tekstil yang meliputi
industri tekstil maupun pakaian jadi.
5. Analisis Hasil Estimasi
Hasil
estimasi
dengan
menggunakan metode Weighted Least
Squares menunjukfSan skala ukuran
perusahaan dan tinggi rendahnya tingkat
konsentrasi sebuah industri berpengaruh
negatif terhadap pilihan peru.sahaantntuk
melakukan integrasi vertikal.
Bila nilai log dari skala perusahaan
naik sebesar
1 unit maka nilai
indeks
integrasi vertikal turun sebesar O,4023,
sedangkan pengaruh antara tingkat
konsentrasi pasar dengan indeks integrasi
vertikal adalah negative, dimana apabila
tingkat konsentrasi pasar,naik sebesar
1
unit, maka indeks integrasi vertikal akan
turun sebesar O,OO22.
pemurnian dan pengilangan minyak bumi
dan gas serta industri
Peralatan
Pada perusahaan Yang memiliki
professional dan iptek adalah industri
ukuran besar, integrasi vertikal lebih
42
sedikit dilakukan karena alasan bounded
yang lebih
rationolity dimana efisiensi manajemen
berkesinambungan,
dalam melaksanakan fungsi kontrol akan
perusahaan memutuskan untuk
berkurang pada perusahaan dengan skala
melakukan integrasj ryeftikal dengan
besar. Dengan demikian pada industri
perusahaan lain yang menyediakan
skala menengah dan besar tahun 2003,
supply input yang dibutuhkan maka
yang
besar
dan
apabila
besar
skala perusahaan akan semakin besar-
integrasi
vertikal karena kekhawatiran efisiensi
Tingkat konsen$3$i pasar yang
semakin tinggi belum merupakan
manajemen dalam rnelaksanakan fungsi
faktor pendorong bagi
kontrol akan berkurang.
untuk melakukan integrasi verfikal.
perusahaan dengan skala
cenderung
tidak melakukan
perusahaan
Peneliti mendug?,struktur industri
Hasil estimasi menunjukkan tingkat
pada levef upstrerim dan downstreom
konsentrasi pasar berpengaruh negatif
lebih kompetitif.
tefiadap
kecenderungan untuk
melakukan integrasi vertikal. Untuk
menganalisis pengaruh struktur pasar
terhadap integrasi vertikal,
2.
Saran
Integrasi vertikal adalah strategi yang
peneliti
dapat dipilih oleh pelaku usaha untuk
mengandaikan dua kondisi. Merujuk pada
memperkuat posisinya ji,,-pasar.
Tirole, kondisi pertama. adalah
lntegr?si vertikal dapat meningkatkan
kedua
pasar yang memiliki hubungan kelanjutan
proses produksi memiliki
kepastian pasokan
input
Pada
struktur
kuantitas dan kualitas yang terkontrol.
monopoli. Kondisi kedua adalah salah satu
tntegrasi vertikal juga guPu*
meningkatkan kontrol perusahaan
pasar memiliki struktur yang
lebih
kompetitif.
atas distribusi produknya sampai ke
l. Kesimpulan dan Saran
konsumen akhir.
b.
Untuk
mendapatkan .mafifaat
1.
Kesimpulan
ekonomi yang epttmal dari integrasi
a.
Skala perusahaan yang semakin besar
vertikal, Perusahaan
akan berperrgaruh Pada kebutuhan
mengevaluasi
bahan baku. Perusahaan
mengenai struktur pasarriya maupun
akan
membutuhkan pasokan bahan baku
dengan
harus
cerrnat
struktur pasar industri
di
hulu
maupun di hilir.
Masalah kebutuhan bahan baku yang
Bradburd, Ralph. M., Conglomerate
Power Without Market Power:
The Effect of Conglomeration on
a Risk - Averse Quantity -
Adjusting Firm,
American
Economic Review, Vol. 70. No. 3.
June.1980-
semakin meningkat serta dengan
kebutuhan kualitas yang semakin baik
dapat diatasi dengan beberapa
strategi, apabila perusahaan memilih
Clarkson, Kenneth W., Organization
Theory, Evidence and Public
Poliry, Mc Graw Hill,l1982.
untuk melakukan integrasi vertikal
maka diperlukan studi
yang
komprehensif untuk melihat efek
skala
perusahaan
dengan kemampuan
manajemen
membesarnya
Levr1,
Testing Stigler's Interpretation of
Division of labor is Limited by
The Extent
of The
386.
untuk melakukan fungsi kontrol-
Tirole, Jean., The Theory
DAFTAR PUSTAKA
Market,
Journal of Industrial Economic,
Vol. 32, No. 3. March;"1984. Pp.
of Industrial
Organization, England, 1998.
Waldman, Don E dan Jotrsen., Industrial
Besankg, Divid, David Dranov dan Mark
Shanley. Economic of Strategy,
Canada,1996.
Booth, Anne, The Oil Boom and After.
Singapore. 1992.
Organization
Theory
and
Pradice,t987.
Wesfiefd, Fred, M., Vertical Integration:
Does Produst Price Rise-orf,all ?,
American-'Economic Review, Vol.
71, No. 3 Juni. 1988.
44