Peningkatan Pemahaman Konsep Daur Air Melalui Model Explicit Instruction Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kahuman Tahun Ajaran 2015/2016 JURNAL

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL
EXPLICIT INSTRUCTION PADA SISWA SEKOLAH DASAR
Faisal Andre Prasetyo1), Sutijan2), Joko Daryanto3)
PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta
e-mail: faisalandre082@gmail.com
Abstract: The purpose of this research was to improve understanding of water cycle concept through Explicit
Instruction learning model to the fifth student of SD Negeri Kahuman Klaten in 2015/2016 academic year. This
research was classroom action research. This research was conducted in two cycles, with each cycles conducted
in two meetings. Every cycle was consist of four phases, planning, acting, observing, and reflecting. The
respondent of this research were the fifth grade students of SD Negeri Kahuman Klaten, amount 39 students, of
19 male students and 20 female students. The data collection technique were observation, interview, test, and
documentation. The data validity was investigated by triangulation data and triangulation technique. The
technique of data analyzed was interactive analysis model, which it were consist of data collection, data
reduction, data display, and conclusion. Based of the research can be concluded that Explicit Instruction model
can improve understanding of water cycle in the fifth student of SD Negeri Kahuman 2015/2016 academic year.
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep daur air dengan menggunakan
model pembelajaran explicit instruction pada siswa kelas V SDN Kahuman, Klaten Tahun Ajaran 2015/2016.

Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Tahapan tersebut yaitu perencanaan, tindakan,
observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SDN Kahuman, Klaten Tahun
Ajaran 2015/2016. Jumlah siswa adalah 39 siswa, yang terdiri dari dari 19 siswa laki-laki dan 20 siswa
perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Teknik uji validitas data menggunakan triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan validitas isi. Teknik analisis
data yang digunakan adalah model analisis data interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Simpulan dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran
explicit instruction dapat meningkatkan pemahaman konsep daur air pada siswa kelas V SDN Kahuman, Klaten
Tahun Ajaran 2015/2016.
Kata Kunci : Pemahaman Konsep, Daur Air, Model Explicit Instruction

Pembelajaran IPA di sekolah dasar memperoleh pemahaman yang lebih mendamencakup materi fisik dan biologis. Materi lam tentang alam sekitar.
fisik di antaranya kenampakan alam, gaya
Salah satu materi IPA di sekolah dasar yadan energi. Sedangkan materi biologis dian- itu daur air ini diberikan pada kelas V semestaranya materi tentang makhluk hidup. Da- ter II dengan kompetensi dasar 7.4 Mendeslam kehidupan sehari-hari, terkadang siswa kripsikan proses daur air dan kegiatan manudihadapkan dengan kejadian alam yang me- sia yang dapat mempengaruhi. Materi proses
merlukan pemahaman konsep sains. Gagne daur air di sekolah dasar menuntut siswa un(Wisudawati & Sulistyowati, 2014: 24) bah- tuk memahamai konsep proses daur air serta
wa IPA harus dipandang sebagai cara ber- menjelaskan proses daur air.
pikir dalam pencarian tentang pengertian raMateri proses daur air tidak dapat dihasia alam, sebagai cara penyelidikan terha- ajarkan secara konvensional yaitu dengan cedap gejala alam, dan sebagai batang tubuh ramah dan peserta didik mendengarkan, kapengetahuan yang dihasilkan dari inkuiri. Hal rena sifat pembelajaran konvensional menyeitu berarti pembelajran IPA harus dirancang babkan siswa menjadi pasif dan mudah lupa
untuk penyelidikan terhadap gejala alam de- karena peserta didik hanya mendengarkan
ngan melalui eksperimen atau praktikum. dan mecatat materi yang disampaikan oleh
Melalui eksperimen rasa ingin tahu peserta guru. Oleh karena itu, materi daur air harus

didik akan muncul sehingga dalam proses disampaikan menggunakan model pembelapembelajaran siswa akan aktif. Oleh karena jaran yang tepat hal tersebut dilakukan agar
itu pembelajaran IPA dengan melakukan eks- proses kegiatan pembelajaran menjadi lebih
perimen ini dapat membantu siswa untuk bermakna dan juga lebih menyenangkan serta
1)
Mahapeserta didik Program Studi PGSD UNScommit to user
2,3)

Dosen Program Studi PGSD UNS

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

tidak membosankan, kenyataan yang ditemui kan feedback, memberikan kesempatan untuk
di lapangan berdasarkan hasil pretest seba- pelatihan lanjutan dan penerapan (Kardi &
nyak 64,11% siswa memperoleh nilai di ba- Nur dalam Trianto (2007:31).
Kelebihan model explicit instruction mewah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Berdasarkan hasil nilai pretest menge- nurut Huda (2013: 187-188) yaitu, guru bisa
nai kemampuan pemahaman konsep daur air mengendalikan isi materi, dapat diterapkan
yang telah dilakukan oleh peneliti di SDN secara efektif, dapat digunakan untuk meneKahuman, Klaten dengan Kriteria Ketuntaan kankan pada poin-poin penting, merupakan

Minimal sebesar 70. Nilai rata-rata hasil pre- cara yang paling efektif untuk mengajarkan
test pemahaman konsep daur air pada siswa konsep keterampilan-keterampilan yang ekskelas V SDN Kahuman sebesar 63,6. Dari 39 plisit kepada siswa yang berprestasi rendah,
siswa, 25 siswa atau 64,11% masih mempe- dapat menjadi cara untuk menyampaikan inroleh nilai di bawah KKM, sedangkan 14 formasi yang banyak dalam waktu yang reatau 35,89% siswa mencapai KKM. Hal ini latif singkat, memungkinkan guru untuk memembuktikan bahwa pembelajaran pemaha- nyampaikan ketertarikan pribadi mengenal
man konsep daur air di SDN Kahuman, Kla- mata pelajaran yang diajarkan.
Simpulan dari penjelasan di atas, yaitu
ten tahun ajaran 2015/2016 masih kurang.
Penyebab kurangnya pemahaman daur air pa- penerapan model pebelajaran explicit instrucda siswa disebabkan karena proses pembela- tion dapat dijadikan alternatif dalam meningkatkan pemahaman konsep daur air pada sisjaran belum mengaktifkan siswa.
Pembelajaran proses daur air yang be- wa kelas V SDN Kahuman, Ngawen tahun arada di sekolah dasar merupakan pelajaran jaran 2015/2016.
yang mendasar bagi siswa. Oleh karena itu,
harus diadakan langkah perbaikan pada pro- METODE
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Kases pembelajaran daur air agar siswa lebih
mudah untuk memahami materi pelajaran human yang beralamatkan di Sewan, Keludan hasil pembelajaran dapat tercapai dengan rahan Kahuman Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten. Subjek penelitian ini adalah gumaksimal.
Adanya model pembelajaran yang tepat ru dan siswa kelas V yang berjulah 39 siswa
dapat mengaktifkan siswa dengan mengan- terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 20 siswa
dalkan interaksi antara guru dengan siswa perempuan. Bentuk penelitian ini adalah Pedan siswa dengan siswa. Model pembelajaran nelitian Tindakan Kelas (PTK). Sumber data
yang peneliti pilih adalah model pembela- dalam penelitian ini adalah guru dan siswa
kelas lima, silabus, RPP, serta dokumentasi.
jaran explicit instruction.
Model Pembelajaran Explicit Instruc- Teknik pengumpulan data yang digunakan
tion adalah model mengajar yang dirancang adalah observasi, wawancara, tes, dan dokukhusus untuk menunjang proses belajar sis- mentasi. Validitas data yang digunakan adawa. Strategi ini berkaitan dengan pengeta- lah triangulasi data, triangulasi teknik, dan

huan deklaratif dan pengetahuan prosedural validitas isi. Prosedur penelitian tindakan keyang terstruktur dan dapat diajarkan dengan las ini dilaksanakan dua siklus dengan dua
pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi pertemuan setiap siklusnya. Kegiatan pokok
selangkah. Model ini sering dikenal dengan dalam penelitian ini adalah perencanaan, tinModel Pengajaran Langsung (Huda 2015: dakan, observasi dan reflesi. Teknik analisis
186). Istilah lain model pengajaran langsung data yang digunakan yaitu model analisis indalam Arends antara lain trainning model, teraktif (Miles & Huberman) yang terdiri dari
active teaching model, mastery teaching, Pengumpulan data, Reduksi data, Penyajian
data, Penarikan Kesimpulan.
explicit instruction (Trianto 2007:29).
Secara umum, sintak pembelajaran explicit
HASIL
instruction yaitu, menyampaikan tujuan dan
commit to userBerdasarkan hasil tes, observasi dan
mempersiapkan, mendemonstrasikan pengewawancara dengan guru dan siswa kelas V
tahuan dan keterampilan, membimbing pelaSDN Kahuman Klaten tahun ajaran 2015/tihan, mengecek pemahaman dan memberi2016 pemahaman konsep daur air tergolong

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

kurang karena belum mencapai KKM 70,
disebabkan karena belum menggunakan model pembelajaran yang tepat. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel 1 sebagai

berikut.
Tabel 1.Nilai Prestest Pemahaman Konsep
Interval

(fi)

(xi)

fi.xi

Persentase
(%)
228
15,4
353,5
17,9
750
30,8
596
20,5

259,5
7,7
295,5
7,7
2428,5
100

33 – 43
6
38
45 – 56
7
50,5
57 – 68
12
62,5
69 – 80
8
74,5
81 – 92

3
86,5
93 – 104
3
98,5
Jumlah
39
410,5
Nilai Rata-rata Kelas = 63,6
Ketuntasan Klasikal = 35,89%
Nilai Tertinggi = 93,3
Nilai Terendah = 33,3

Interval
(fi)
(xi) fi xi
Persentase (%)
50 – 57
5
53,5 267,5

12,8%
58 – 65
5
61,5 307,5
12,8%
66 – 73
6
69,5 417
15,4%
74 – 81
13
77,5 1007,5
33,3%
82 – 89
7
85,5 598,5
18%
90 – 97
3
93,5 280,5

7,7%
Jumlah
39
441 2878,5
100
Nilai Rata-rata Kelas = 73,8
Ketuntasan Klasikal = 74,4%
Nilai Tertinggi = 95
Nilai Terendah = 50

Data pada Tabel 2, menunjukkan terdapat peningkatan pemahaman konsep daur
air pada siswa kelas V SDN Kahuman Klaten. Dari 39 siswa 29 siswa atau 74,4% mencapai KKM. Pada siklus I nilai tertinggi 95,
nilai terendah 50, dan nilai rata-rata kelas
73,8.
Peningkatan pada siklus I belum mencapai indikator kinerja yang sudah ditetapkan yaitu 80%. Oleh karenna itu, tindakan dilanjutkan pada siklus II. Siklus II dilaksanakan setelah adanya refleksi pada siklus I. Refleksi tersebut berguna untuk memperbaiki
tindakan pada siklus II. Adapun hasil tindakan siklus II dapat dilihat pada tabel 3 berikut
ini.

Data pada Tabel 1, menunjukkan sebagian besar siswa SDN Kahuman Klaten belum mencapai KKM yang di tetapkan yaitu ≥
70. Dari 39 siswa hanya 14 atau 35,89% siswa yang nilainya mencapai KKM dan 25

atau 64,11% siswa belum mencapai KKM.
Pada pratindakan nilai tertinggi 93,3, nilai terendah 33,3, dan rata-rata kelas yang diperoleh adalah 63,6.
Pemahaman konsep daur air kelas V Tabel 3.Nilai Pemahaman Konsep Siklus II
SDN Kahuman Klaten masih rendah disebabInterval
(fi)
(xi)
fi.xi
Persentase
kan karena proses pembelajaran tidak meng(%)
gunakan model pembelajaran yang dapat me68 – 72
5
70
280
12,8%
73 – 77
3
75
225
7,7%
narik perhatian peserta didik. Inovasi pembe78 – 82

15
80
1200
38,5%
lajaran yang diterapkan dalam pembelajaran
83 – 87
6
85
510
15,4%
belum dilakukan secara maksimal untuk me88 – 92
3
90
270
7,7%
numbuhkan keaktifan siswa sehingga siswa
93 – 97
4
95
380
10,3%
tidak tertarik dengan pembelajaran yang ber98 – 102
3
100
300
7,7%
Jumlah
39
595
3165
100%
langsung dan siswa merasa bosan sehingga
Rata-rata
kelas
=
81,2
siswa tidak fokus selama proses pembelajaran berlangsung dan tujuan pembelajaran ti- Ketuntasan Klasikal = 89,7%
Nilai Tertinggi = 100
dak tercapai dengan baik.
Nilai Terendah = 68
Untuk memperbaiki dan meningkatkan pemahaman konsep daur air siswa, maka
Data pada tabel 3, menunjukkan pemadilaksanakan siklus I dengan menerap-kan
haman konsep daur air pada siswa kelas V
model pembelajaran explicit instruction. MeSDN Kahuman Klaten sudah mengalami pelalui model explicit instruction dapat meningningkatan dibandingkan dengan siklus I. Sikatkan pemahaman konsep daur air siswa keklus II ketuntasan Klasikal 89,7% atau 34 dalas V SDN Kahuman Klaten. Setelah dilaksari 39 siswa sudah mencapai KKM. Nilai ratanakan tindakan pada siklus I dapat dilihat
pa- to user
commit
rata kelas pada siklus II 81,2, nilai tertinggi
da tabel 2 sebagai berikut.
100, dan nilai terendah 68.
Tabel 2.Nilai Pemahaman Konsep Siklus I

perpustakaan.uns.ac.id
Peningkatan pemahaman konsep daur
air pada siswa kelas V SDN Kahuman Klaten
tahun ajaran 2015/2016 telah mencapai indikator dalam penelitian bahkan melebihi 80%
yaitu sebanyak 34 siswa yang telah mencapai
nilai KKM yang telah ditetapkan yaitu 70.
Oleh karena itu, peneliti mengakhiri tindakan
pada siklus II.

digilib.uns.ac.id
Tabel 4.Perbandingan Sebelum Tindakan,
Siklus I, dan Siklus II
Aspek

Sebelum
Siklus
Tindakan
I
Nilai Terendah 33,3
50
Nilai Tertinggi 93,3
95
Nilai Rata-Rata 63,6
73,8
Ketuntasan
35,89
74,4
Klasikal (%)
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) = 70
Indikator Kinerja Penelitian = 80%

Siklus
II
68
100
81,2
89,7

PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisa setelah tindakan, diketahui bahwa pada proses pembelajaBerdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa
ran dengan menerapkan model pembelajaran
explicit instruction dapat meningkatkan pe- setelah dilaksanakan tindakan siklus I dan simahaman konsep daur air pada siswa kelas V klus II pada siswa kelas lima SDN Kahuman
Klaten terjadi peningkatan. Sebelum tindaSDN Kahuman Klaten.
Dalam penelitian dengan menggunakan kan nilai terendah 33, pada siklus I naik menmodel pembelajaran explicit instruction ini jadi 50, pada siklus II naik menjadi 68. Nilai
ditemukan bahwa siswa lebih aktif dan lebih tertinggi juga mengalami peningkatan, sebetermotivasi dalam pembelajaran. Siswa lebih lum tindakan nilai tertinggi 93,3, pada siklus
aktif dalam kegiatan tanya jawab, serta mere- I naik menjadi 95, dan pada siklus II naik
ka juga mampu untuk bekerja sama dengan menjadi 100. Rata-rata kelas dan ketuntasan
anggota kelompok lainnya. Model pembele- klasikal pada pemahaman konsep daur air.
jaran explicit instruction memudahkan siswa Nilai rata-rata kelas lima materi daur air pauntuk memahami proses daur air karena sela- da saat pratindakan dengan KKM ≥70 sebema proses pembelajaran seluruh siswa mela- sar 63,6.
Pada siklus I nilai rata-rata kelas mekukan eksperimen sederhana, uraian di atas
sejalan dengan pendapat Arends mengemu- ningkat menjadi 73,8 dan siklus II meningkat
kakan bahwa model pembelajaran langsung menjadi 81,2. Ketuntasan siswa secara klasimerupakan salah satu model mengajar yang kal mengalami peningkatan. Dari pratindakan
dirancang khusus untuk menunjang proses persentase ketuntasan 35,9% atau 14 dari 39
belajar siswa yang berkaitan dengan pengeta- siswa, siklus I meningkat menjadi 74,4% yahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural itu 29 dari 39 siswa, siklus II meningkat meyang tersetruktur dengan baik yang dapat di- njadi 89,7 atau 34 dari 39 siswa. Peningkatan
ajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap rata-rata kelas dari pratindakan ke siklus I se(Trianto,2007:29). Proses daur air merupakan besar 10,2. Peningkatan rata-rata kelas dari
pengetahuan prosedural dan sesuai dengan siklus I ke siklus II sebesar 7,4. Persentase
pernyataan Arends. Penerapan model pembe- ketuntasan kelas dari prasiklus ke tahap berilajaran explicit instruction mendorong siswa kutnya yaitu siklus I sebesar 38,5%. Persentase ketuntasan klasikal dari siklus I ke siklus
guna aktif dalam proses pembelajaran.
Pemahaman konsep daur air pada siswa II sebesar 15,3%. Peningkatan nilai pemahakelas lima SDN Kahuman Klaten sudah me- man konsep daur air sesuai dengan kelebihan
ningkat karena diterapkannya model pembe- model explicit instruction yaitu model pemlajaran explicitit instruction. Hal tersebut ter- belajaran explicit instruction merupakan cara
lihat dari nilai rata-rata kelas dan ketuntasan efektif untuk mengajarkan informasi serta peklasikal pada setiap siklus saat sebelum di- ngetahuan deklaratif dan faktual yang terselaksanakan tindakan dan sesudah dilaksana- truktur salah satunya yaitu proses daur air.
Pada siklus I sebanyak 10 siswa belum
kan tindakan dengan model explicit instructuntas
karena belum terbiasa menggunakan
tion. Perbandingan hasil setiap siklus dapat
commit tomodel
user pembelajaran explicit instruction. Sedilihat pada tabel berikut ini.
lain itu, siswa masih kurang aktif dalam kerja
kelompok serta terlalu pasif ketika sesi tanya

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

jawab dengan guru maupun dengan anggota hita kelas iv sdlb bina putra salatiga semester
kelompok lainnya. Oleh karena itu, peneliti ii tahun pelajaran 2014/2015. Pada penelitian
bersama guru berdiskusi untuk tetap melan- untuk meningkatkan hasil belajar matematika
jutkan pada siklus II agar indikator kinerja dengan menerapkan model explicit instrucdapat tercapai dan adanya peningkatan dari tion memperoleh hasil yang hampir maksimal, sedangkan untuk meningkatkan pemaberbagai aspek melalui kegiatan refleksi.
Pada siklus II masih ada 5 siswa yang haman konsep daur air juga memperoleh habelum tuntas. Hal tersebut dikarenakan ada 3 sil yang cukup maksimal
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat
siswa malas dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga kurang aktif. Seorang siswa disimpulkan bahwa salah satu upaya yang
yang suka mengganggu teman kelompoknya dapat digunakan untuk meningkatkan pemadan bermain sendiri sehingga tidak fokus se- haman konsep daur air pada siswa kelas V
lama proses belajar mengajar dan satu siswa SDN Kahuman Klaten adalah dengan menglainnya merasa sulit untuk mengikuti proses gunkan model pembelajaran explicit instrucbelajar mengajar karena dia masih dalam ta- tion. Hal ini terjadi karena menggunakan mohap penyesuaian lingkungan baru karena me- del explicit instruction dapat meningkatkan
aktivitas siswa, motivasi siswa, dan juga psirupakan pindahan dari sekolah lain.
Peningkatan pemahaman konsep pada komotorik siswa. Sehingga siswa akan lebih
setiap siklus menunjukkan bahwa penerapan aktif untuk mencari informasi selama proses
model pembelajaran explicit instruction da- pembelajaran daur air berlangsung.
pat meningkatkan pemahaman konsep daur
air pada siswa kelas V SDN Kahuman Kla- SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
ten. Hal ini sejalan dengan pendapat Suprijono (2013:50) yang menyatakan bahwa ex- dilaksanakan pada siswa kelas V SDN Kaplicit instruction dirancang untuk penguasaan human Klaten yang dimulai dari prasiklus
pengetahuan prosedural salah satunya proses hingga siklus I dan siklus II dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajadaur air.
Pembelajaran dengan menerapkan mo- ran explicit instruction dapat meningkatkan
del explicit instruction dapat membantu sis- pemahaman konsep daur air pada siswa kelas
wa untuk saling berdiskusi dengan anggota V SD Negeri Kahuman, Klaten tahun ajaran
kelompok dalam memecahkan masalah. Sela- 2015/2016.
Dari penelitian tindakan kelas diperoin peningkatan pemahaman konsep, peningkatan aktivitas siswa juga terjadi selama tin- leh data peningkatan nilai pemahaman kondakan disetiap siklus. Keaktifan siswa mun- sep daur air pada setiap siklusnya. Saat pracul saat melakukan eskperimen sederhana da- siklus nilai rata-rata pemahaman konsep daur
air siswa adalah 63,6, siklus I nilai rata-rata
lam kelompok.
Dari hasil wawancara dengan guru ke- kemampuan pemahaman konsep daur air selas lima SDN Kahuman setelah melaksanaan besar 73,8, siklus II nilai rata-rata pemahapembelajaran dengan menerapkan model ex- man konsep daur air pada siswa sebesar 81,2.
plicit instruction menyatakan bahwa, explicit Tingkat ketuntasan siswa pada pemahaman
instruction dapat meningkatkan pemahaman konsep daur air saat prasiklus jumlah siswa
konsep daur air. Hal itu disebabkan karena yang tuntas sebanyak 14 dari 39 siswa atau
model pembelajaran explicit instruction me- 35,89%, siklus I yang tuntas sebanyak 29 danuntut siswa untuk lebih aktif dengan men- ri 39 siswa atau 74,4%, siklus II yang tuntas
cari informasi yang ada, baik secara individu sebanyak 34 siswa atau 89,7%. Hal tersebut
maupun kelompok. Penelitian ini didukung menunjukkan adanya peningkatan pada nilai
dengan salah satu penelitian yang relevan de- pemahaman konsep daur air dengan menengan penelitian yang dilakukan oleh Mulyati rapkan model pembelajaran explicit instruc(2016) yang menggunakan model pembelaja- tion secara klasikan dari prasiklus hingga sicommit toklus
userII dan telah mencapai indikator ketuntaran explicit instruction untuk meningkatkan
hasil belajar matematika pada siswa tuna gra- san belajar yang ditargetkan.

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA

Mulyati. (2016). Penerapan pembelajaran explicit instruction berbantuan media presentasi
power point dalam meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa tunagrahita
kelas iv sdlb bina putra salatiga semester ii tahun pelajaran 2014/2015. Surakarta :
UNS.
Wisudawati, A, W. & Sulistyowati, E. (2014). Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Huda, M. (2015). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Trianto. (2007). Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Perstasi
Pustaka.
Suprijono, A. (2013). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.

commit to user

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45